PENGARUH EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, DAN DIVIDEN PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011)
SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh:
DWI SETYO YUDANTO NIM : B 100 090 169
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, DAN DIVIDEN PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bu rsa Efek Indonesia Periode 2008-2011)”
Yang ditulis oleh: DWI SETYO YUDANTO B 100 090 169
Penandatanganan berpendapat bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima. Surakarta,
Januari 2014
Pembimbing
(Drs. Agus Muqorobin, SE, MM) Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. H. Triyono, SE., M.Si)
ABSTRAK
Harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah faktor fundamental, yang berhubungan dengan kondisi perusahaan yaitu manajemen organisasi, sumber daya manusia, dan kondisi keuangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Dividen per Share (DPS) terhadap harga saham manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. Penelitian ini menggunakan metode studi empiris dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan kriteria tertentu, dari 177 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2011 diperoleh sampel sebanyak 39 perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder, data yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda, uji t, uji F, uji koefisien determinasi. Sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik yaitu dengan uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heterokedaksitas dan uji autokorelasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio Earning per Share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Terbukti dari hasil pengujian uji t yang diperoleh thitung sebesar 12,699 dengan nilai p=0,000. Sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf signifikan 5% adalah 1,980. Berarti thitung > ttabel (12,699 > 1,980) dengan p<0,05. Artinya peningkatan dan penurunan harga saham di pengaruhi oleh EPS, yaitu laba yang diterima tiap lembar saham. Rasio Price Earning Ratio (PER) adalah positif signifikan terhadap harga saham. dari hasil regresi diperoleh nilai thitung sebesar 3,138 dengan nilai p=0,002. Sedangkan besarnya nilai ttabel pada taraf signifikan 5% adalah 1,980. Berarti thitung > ttabel (3,138 > 1,980) dengan p<0,05. Artinya penurunan dan peningkatan harga saham dipengaruhi oleh PER, yaitu rasio laba per harga saham. Rasio Dividen per Share (DPS) berpengaruh positif terhadap harga saham. Dari hasil regresi diperoleh nilai thitung 2,890 dengan nilai p=0,005. Sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% adalah 1,980. Berarti thitung > ttabel (2,890 > 1,980) dengan p<0,05. Artinya peningkatan dan penurunan harga saham dipengaruhi DPS, yaitu deviden yang dibagikan per lembar saham. Rasio profitabilitas EPS, PER, dan DPS secara simultan berpengaruh positif signifikan harga saham. Terbukti dari hasil analisis yang diperoleh Fhitung = 121,529 dengan nilai p=0,000, sedangkan Ftabel pada taraf signifikan 5% adalah sebesar 2,68. Oleh karena Fhitung > Ftabel ( 121,529 > 2,68) dengan p < 0,05. Artinya EPS, PER, dan DPS secara bersama-sama memiliki pengaruh dalam meningkatkan harga saham.
Kata Kunci : EPS, PER, DPS, Harga Saham
hutang maupun modal sendiri
PENDAHULUAN Investasi
yang diterbitkan oleh pemerintah
adalah
penanaman modal untuk satu
public
atau lebih aktiva yang dimiliki
purusahaan
dan biasanya berjangka waktu
demikan
lama
kelebihan dana (investor) dapat
dengan
mendapatkan
harapan
keuntungan
authorities swasta. bagi
menyalurkan
di
maupun Dengan
pihak
dananya
yang
dengan
masa-masa yang akan datang
membeli saham di pasar modal
(Sunariyah,
Menurut
dengan
investasi
pengembalian yang diharapkan,
merupakan penempatan sejumlah
dan pihak yang membutuhkan
dana
dana
Halim
2006). (2003),
pada
saat
ini
dengan
harapan
dapat
mendapatkan
menjual
saham
harapan memperoleh keuntungan
kepada
di masa datang. Bagi seorang
mendapatkan dana atau hutang
yang kelebihan dana (investor),
jangka panjang di pasar modal
dapat
dalam
menyalurkan
dengan
berinvestasi
financial
asset,
dananya
modal
supaya
menjalankan
perusahannya.
pada
Berdasarkan uraian diatas
misalnya
penulis tertarik untuk melakukan
membeli saham di pasar modal. Pasar
investor
penelitian
adalah
dengan
judul
“
pertemuan antara pihak yang
Pengaruh Earning Per Share
memiliki kelebihan dana dengan
(EPS),
pihak yang membutuhkan dana
(PER), dan Dividen Per Share
dengan cara memperjualbelikan
(DPS) Terhadap Harga Saham (
sekuritas
Studi
(Tandelilin,
2001).
Price
Earning
Kasus
Ratio
Perusahaan
Menurut Husnan dan Pudjiastuti
Manufaktur yang Terdaftar di
(1993), pasar modal didefinisikan
Bursa
sebagai pasar untuk berbagai
Periode 2008-2011)”.
instrumen jangka panjang yang dijual-belikan baik dalam bentuk
Efek
Indonesia
(BEI)
Investasi
dapat menghindari diri dari
1. Pengertian Investasi
resiko
Investasi
akibat
atau lebih aktiva yang dimiliki
inflasi.
mendapatkan
pengaruh
Beberapa negara di dunia
harapan
keuntungan
adanya
c) Dorongan Menghemat Pajak
dan biasanya berjangka waktu dengan
nilai
kekayaan atau hak miliknya
adalah
penanaman modal untuk satu
lama
penurunan
banyak melakukan kebijakan
di
masa-masa yang akan datang
yang
(Sunariyah, 2000).
tumbuhnya
2. Tujuan Investasi
masyarakat
melalui
pemberian
fasilitas
perpajakan
kepada
Menurut (2001),
Tandelilin
secara
lebih
khusus
bersifat
mendorong
investasi
di
seseorang melakukan investasi,
masyarakat yang melakukan
antara lain adalah :
investasi pada bidang usaha-
a) Untuk
usaha tertentu.
mendapatkan
kehidupan yang lebih layak Seseorang akan
yang
berpikir
3. Proses Investasi Proses
bijaksana
investasi
bagaimana
keputusan
merupakan
meningkatkan taraf hidupnya
keputusan
dari waktu ke waktu atau
berkesinambungan
setidaknya
process).
berusaha
proses yang
(on
Menurut
going
Tandelilin
bagaimana mempertahankan
(2003), tahap-tahap keputusan
tingkat pendapatannya yang
investasi meliputi :
ada
a) Penentuan Tujuan Investasi
sekarang
agar
tidak
berkurang di masa yang akan
Tujuan
investasi
datang.
masing investor bisa berbeda tergantung
b) Mengurangi tekanan inflasi Dengan melakukan investasi
yang
dalam pemilikan perusahaan
tersebut.
atau objek lain, seseorang
pada
membuat
masing-
investor keputusan
b) Penentuan
pasif
Kebijakan
meliputi
aktivitas
pada
portofolio
Investasi
investasi
Tahap ini dimulai dengan
yang seiring dengan kinerja
penentuan keputusan alokasi
indeks pasar. Asumsi strategi
aset
pasif ini adalah bahwa semua
(asset
decision).
allocation
Keputusan
informasi yang tesedia akan
ini
menyangkut pendistribusian
diserap
dana
direfleksikan
yang
dimiliki
pada
pasar
dan
pada
harga
saham
berbagai klas-klas aset yang
d) Pemilihan aset
tersedia (saham, obligasi, real luar
Tujuan tahap ini adalah untuk
negeri). Investor juga harus
mencari kombinasi portofolio
memperhatikan
yang efisien, yaitu portofolio
estat
atau
sekuritas
berbagai
batasan yang mempengaruhi
yang
menawarkan
return
kebijakan investasi seperti
yang
diharapkan
dengan
seberapa dana yang dimiliki
tingkat risiko yang tertinggi
dan
pendistribusian
dengan tingkat risiko tertentu
dana tersebut serta beban
atau sebaliknya menawarkan
pajak yang harus ditanggung
return
porsi
yang rendah.
Ada dua strategi portofolio harus
dipilih,
diharapakan
tertentu dengan tingkat risiko
c) Pemilihan Strategi Potofolio
yang
yang
e) Pengukuran
yaitu
dan
Evaluasi
portofolio pasif dan strategi
Kinerja Portofolio.
portofolio
aktif.
Strategi
Tahap
portopolio
aktif
meliputi
pengukuran kinerja portofolio
kegitan
dan
penggunaan
ini
meliputi
perbandingan
hasil
informasi yang tersedia dan
pengukuran tersebut dengan
teknik-teknik
peramalan
kinerja
secara aktif untuk mencari
melalui
kombinasi portofolio yang
Proses
lebih baik. Strategi portofolio
biasanya dilakukan terhadap
portofolio
lainnya
benchmarking. benchmarking
ini
d) Risiko pasar (market risk),
indeks portofolio pasar, untuk baik
merupakan risiko yang timbul
kinerja portofolio yang telah
akibat kondisi perekonomian
ditentukan dibanding kinerja
negara yang berubah-ubah
portofolio lainnya (portofolio
dipengaruhi oleh resesi dan
pasar)
kondisi perekonomian lain.
mengetahui
4.
seberapa
e) Risiko daya beli (purchasing
Jenis Risiko Investasi
power-risk),
Berikut beberapa Jenis
merupakan
resiko investasi yang mungkin
risiko yang timbul akibat
timbul
perlu
pengaruh perubahan tingkat
dalam
inflasi, dimana perubahan ini
dan
dipertimbangkan membuat
keputusan
akan
investasi
menyebabkan
(Halim, 2003).
berkurangnya daya beli uang
a) Risiko bisnis (bisiness risk),
yang diinvestasikan maupun
merupakan risiko yang timbul
bunga yang diperoleh dari
akibat
investasi.
menurunnya
profitabilitas
f) Risiko mata uang (currency
perusahaan
risk), merupakan risiko yang
emiten. b) Risiko
likuiditas
timbul
(liquidity
akibat
pengaruh
risk), risiko ini berkaitan
perubahan nilai tukar mata
dengan kemampuan saham
uang domestik dengan mata
yang
uang negara lain.
bersangkutan
untuk
dapat segera diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian
Saham
yang berarti.
1. Pengertian Saham
c) Risiko tingkat bunga (interest
Saham merupakan kertas
rate risk), merupakan risiko
yang menunjukan hak pemodal
yang timbul akibat perubahan
(pihak yang memiliki kertas)
tingkat bunga yang berlaku
untuk memperoleh bagian dari
dipasar.
prospek yang
kekayaan
organisasi
menerbitkan
sekuritas
b) Harga Perdana
tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal
Harga perdana adalah harga
tersebut
yang didapatkan pada waktu
menjalankan
haknya
harga saham tersebut dicatat
(Husnan, 2003).
di bursa efek.
Tujuan dari melakukan investasi
saham
c) Harga Pasar
adalah
mendapatkan capital gain, yaitu
Harga pasar adalah harga jual
selisih positif antara harga jual
dari
dan harga beli saham serta
dengan investor yang lain.
karena
memperoleh
yang
satu
3. Penilaian Saham
dividen tunai yang diterima dari emiten
investor
Dalam
perusahaan
menilai
saham
terbagi menjadi tiga jenis yaitu
keuntungan
(Halim, 2003) :
(Samsul, 2006).
a) Nilai Buku
2. Harga Saham Menurut
Husnan
Nilai
dan
buku
saham
Pudjiastuti (2004), harga saham
mencerminkan
adalah merupakan nilai sekarang
perusahaan,
dan
nilai
(present value) dari penghasilan
perusahaan
tercemin
pada
yang akan diterima oleh pemodal
nilai
dimasa yang akan datang.
ekonomis yang dimilikinya.
Harga
saham
nilai
kekayaan
bersih
Nilai buku saham bersifat
dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu
dinamis
(Widoatmojo, 2005) :
perubahan
a) Harga Nominal
bersih ekonomis pada suatu
dicantumkan
nilai
pada
kekayaan
saat.
Harga nominal adalah harga yang
tergantung
b) Harga Pasar
dalam yang
Harga pasar adalah harga
ditetapkan oleh emiten untuk
yang terbentuk di pasar jual-
menilai setiap lembar saham.
beli
sertifikat
saham
saham.
ditentukan
Harga oleh
pasar
kekuatan
permintaan dan penawaran
saham bersangkutan di pasar
perusahaan.
bursa.
perusahaan
itu
sendiri
dipengaruhi
oleh
kondisi
c) Nilai Intrinsik
Kinerja
Nilai intrinsik adalah nilai
perindustrian
saham
perekonomian makro.
yang
terjadi.
seharusnya
Nilai
dan
a) Analisis Teknikal
intrinsik
merupakan harga sebenarnya
Analisis ini dimulai dengan
dari saham sesuai keadaan
cara
saham.
perubahan saham itu sendiri
memperhatikan
dari waktu ke waktu. Analisis
4. Pendekatan Penilaian Saham (2003),
ini beranggapan bahwa harga
menyatakan dalam pendekatan
suatu saham akan ditentukan
perhitungan harga saham yang
oleh
harusnya dapat dilakukan adalah
terhadap saham tersebut.
Halim
dengan analisis sebagai berikut:
dinyatakan
dan
demand
5. Jenis Saham Mekanisme
a) Analisis Fundamental Dalam
supply
saham
di
Analisis
ini
pasar modal terdapat dua jenis
bahwa
harga
bentuk saham yaitu saham biasa
saham memiliki nilai intrinsik
(common
tertentu
istimewa
(nilai
yang
stock)
dan
(preferred
saham stock).
seharusnya). Analisis ini akan
Menurut Fahmi dan Lavianti
membandingkan
nilai
(2009), bahwa kedua jenis saham
intrinsik suatu saham dengan
tersebut memiliki aturan dan arti
harga
guna
masing-masing yaitu:
harga
a) Saham
pasar saham tersebut sudah
Stock)
mencerminkan
nilai
Saham biasa adalah suatu
intrinsiknya apa belum. Ide
surat berharga yang dijual
dasar pendekatan ini adalah,
oleh suatu perusahaan yang
bahwa
saham
menjelaskan nilai nominal
kinerja
dimana pemegangnya diberi
pasarnya
menentukan
dipengaruhi
apakah
harga oleh
Biasa
(Common
hak untuk mengikuti RUPS
perusahaan yang mempengaruhi
(Rapat
harga saham yaitu :
Umum
Pemegang
a) Seluruh
Saham) dan RUPSLB (Rapat
aset
keuangan
Saham
perusahaan, termasuk saham
Biasa) serta berhak
dalam menghasilkan arus kas.
untuk menentukan membeli
b) Kapan arus kas terjadi, yang
right issue (penjualan saham
berarti penerimaan uang atau
terbatas) atau tidak, yang
laba
selanjutnya
kembali untuk meningkatkan
Umum Luar
Pemegang
akan
diakhir
tahun
dalam
diinvestasikan
tambahan laba.
memperoleh
keuntungan
untuk
c) Tingkat resiko arus kas yang
bentuk
diterima.
deviden.
Sedangkan
b) Saham Istimewa (Preferred
faktor
Stock)
eksternal
Saham istimewa adalah suatu
mempengaruhi
surat berharga yang dijual
adalah batasan hukum, tingkat
oleh suatu perusahaan yang
umum
menjelaskan
undang-undang
pemegang
nilai
dimana
sahamnya
yang
dapat
harga
aktivitas
saham
ekonomi,
pajak,
tingkat
suku bunga.
akan
memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk deviden yang
Earning Per Share (EPS) Earning per share adalah
akan diterima setiap tiga
perbandingan antara keuntungan
bulan.
bersih setelah pajak diperoleh
6. Faktor yang Mempengaruhi
emiten dengan jumlah saham
Harga Saham Menurut
Brigham
yang beredar (Halim, 2003).
dan
saham
Semakin tinggi nilai EPS
dipengaruhi oleh beberapa faktor
tentu saja menyebabkan semakin
utama yaitu faktor internal dan
besar
faktor eksternal. Faktor internal
mengakibatkan
Houston
(2006),
laba
sehingga harga
pasar
saham naik karena permintaan
meningkat
diberikan kepada investor setelah
(Darmadji dan Fakhruddin, 2006)
mendapat persetujuan pada saat
dan
penawaran
rapat umum pemegang saham (RUPS).
Price Earning Ratio (PER) Kegunaan price earning ratio
adalah
bagaimana kinerja
untuk
pasar
melihat
METODE PENELITIAN
menghargai
perusahaan
Hipotesis Hipotesis
yang
yang
dapat
dicerminkan oleh earning per
dikemukakan dalam penelitian ini
share nya. Price earning ratio
adalah sebagai berikut :
menunjukkan hubungan antara
1. H1 = Earning per Share, Price
pasar
saham
biasa
Earning Ratio dan Dividend per
dengan
earning per share. Makin besar
Share
price earning ratio suatu saham
terhadap harga saham perusahaan
maka harga saham tersebut akan
manufaktur yang go public di
semakin
BEI Tahun 2008-2011 secara
mahal
terhadap
rasio
digunakan
ini
biasanya
2. H2 = Earning per Share, Price
untuk
Earning Ratio dan Dividend per
investor
memprediksi
positif
parsial.
pendapatan bersih per sahamnya. Angka
berpengaruh
Share
kemampuan
berpengaruh
positif
perusahaan dalam menghasilkan
terhadap harga saham perusahaan
laba dimasa yang akan datang
manufaktur yang go public di
(Prastowo, 2002).
BEI Tahun 2008-2011 secara simultan.
Dividen per Share (DPS) share
Populasi,
merupakan dividen tunai yang
Sampling
Dividen
per
Sampel
dan
Teknik
pemegang
Populasi dalam penelitian ini
saham dengan jumlah saham
adalah perusahaan manufaktur go
yang
public yang terdaftar di Bursa Efek
dibagikan
kepada
beredar
Copeland,
(Weston
2001).
dan
Indonesia (BEI) periode 2008-2011.
Dividen
Sampel dalam penelitian ini
Data dan Sumber
adalah perusahaan manufaktur go
Penelitian ini menggunakan
public yang terdaftar di Bursa Efek
data sekunder yaitu berupa laporan
Indonesia (BEI). Sampel yang dipilih
keuangan perusahaan yang terdaftar
adalah perusahaan yang memiliki
di Bursa Efek Indonesia (BEI).
kriteria sebagai berikut :
Sumber data diperoleh dari Bursa
a. Perusahaan
manufaktur
Efek
yang
Indonesia
(BEI)
yaitu
sudah go public dan tercatat di
Indonesian Capital Market Directory
Bursa Efek Indonesia selama
(ICMD)
tahun 2008 sampai dengan 2011.
perpustakaan
b. Perusahaan
manufaktur
yang
kampus
Universitas
yang
tersedia
di
ekonomi
Muhammadiyah
mengeluarkan laporan keuangan
Surakarta atau perpustakaan BEJ.
setiap tahunnya selama periode
Data yang digunakan adalah data
2008 sampai dengan 2011.
kuantitatif yaitu data diukur dalam suatu skala numerik (angka).
c. Perusahaan yang datanya lengkap selama
periode
tahun
2008
sampai dengan tahun 2011.
Teknik Pengumpulan Data Metode
Dalam penelitian ini metode yang
digunakan
adalah
untuk
teknik
yang
pengumpulan
data
pada
purposive sampling artinya bahwa
penelitian
penarikan populasi yang dijadikan
dokumentasi.
sampel dalam penelitian ini yang
(2011), metode dokumentasi adalah
memenuhi kriteria yang dikehendaki
metode pengumpulan data sekunder
penulis
dengan
dari berbagai sumber, baik secara
tertentu.
Petimbangan
pertimbangan
ini
digunakan
adalah
metode
Menurut
Sanusi
pribadi maupun kelembagaan.
tersebut
Data tersebut diperoleh dari
didasarkan pada kepentingan atau tujuan penelitian.
Indonesian Capital market Directory (ICMD) berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufactur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2011.
variabel
Teknik Analisis Data
jumlahnya
Dalam penelitian ini untuk menganalisis
data
independen
terhadap
menggunakan
lebih
yang
dari
variabel
dua
dependen
(suharyadi dan Purwanto, 2004).
komputer dengan program SPSS
4. Uji Koefisien Regresi Parsial
(statiscal packge for the social sciences) dimana uji yang akan
(Uji t) Uji
digunakan adalah sebagai berikut :
statistik
t
pada
dasarnya menunjukan seberapa
1. Statistik Deskriptif Statistik
jauh
deskriptif
pengaruh
satu
variabel
memberi gambaran atau deskripsi
penjelas atau independen secara
suatu data yang dilihat dari nilai
individual dalam menerangkan
rata-rata (mean), standar deviasi,
variasi
varian, maksimum, minimum,
(Ghozali,
sum,
penelitian ini uji t digunakan
range,
kurtosis
dan
untuk
skewness (Ghozali, 2005).
variabel
dependen
2005).
mengetahui
Dalam
apakah
variabel EPS (X1), PER (X2) dan
2. Uji Asumsi Klasik Pengujian ini bertujuan
DPS (X3) berpengaruh secara
untuk memastikan bahwa dalam
parsial terhadap harga saham.
model regresi yang digunakan
Pengambilan keputusan adalah
tidak terdapat multikolonieritas,
dengan kriteria sebagai berikut :
autokorelasi,
a) Apabila thitung lebih besar dari
dan
heterokedaksitas serta data yang
pada
dihasilkan berdistribusi normal
signifikan 5%, maka variabel
(Ghozali, 2005).
independen
Pengujian hipotesis dalam ini
menggunakan
berpengaruh
Ho diterima : thitung > ttabel atau p(value) < 5%
Analisis regresi linier berganda untuk
taraf
dependen.
analisis regresi linier berganda.
adalah
pada
signifikan terhadap variabel
3. Pengujian Hipotesis
penelitian
ttabel
b) Apabila thitung lebih kecil dari
menganalisis
pada
besarnya hubungan dan pengaruh
ttabel
pada
taraf
signifikan 5%, maka variabel
independen
variabel-varibel
tidak
berpengaruh
dalam
signifikan
independen
menjelaskan
variasi
terhadap variabel dependen.
variabel dependen amat terbatas.
Ho ditolak : thitung < ttabel atau
Nilai yang mendekati satu berarti
p(value) > 5%
variabel-variabel memberikan
5. Uji Koefisien Regresi Simultan
informasi
(Uji F )
untuk
Uji dimaksudkan untuk
independen
hampir yang
semua
dibutuhkan
memprediksi
variasi
melihat kemampuan menyeluruh
variabel dependen ( Ghozali,
dari variabel independen EPS
2005).
(X1), PER (X2), dan DPS (X3)
independen berjumlah lebih dari
untuk dapat menjelaskan tingkah
dua maka Adjusted R2 lebih
laku
akurat.
keragaman
variabel
Apibila
variabel
dependen. Uji dasarnya
statistik
F
menunjukan
pada
SIMPULAN
apakah
1. Hasil pengujian secara parsial
semua variabel independen atau
(uji t) menunjukkan bahwa EPS,
variabel bebas yang dimaksudkan
PER dan DPS secara individu
dalam
mempunyai
berpengaruh positif signifikan
pengaruh secara bersama-sama
terhadap terhadap harga saham,
terhadap variabel dependen atau
maka hipotesis pertama (H1)
terikat (Ghozali, 2005).
dinyatakan
model
(
)
pada
Hal
ini
menunjukkan bahwa EPS, PER,
6. Uji Determinasi Koefisien
diterima.
determinasi
intinya
dan
DPS
fundamental
mengukur
merupakan yang
faktor dapat
seberapa jauh kemampuan model
digunakan sebagai alat prediksi
dalam
harga saham.
menerangkan
variasi
variabel
independen.
Nilai
2. Hasil pengujian hipotesis kedua
koefisien
determinasi
adalah
menyatakan rasio profitabilitas
antara nol dan satu. Nilai
berupa EPS, PER, dan DPS
yang kecil berarti kemampuan
secara
simultan berpengaruh
positif signifikan terhadap harga
ini hanya perusahaan manufaktur
saham dan hipotesis kedua (H2)
saja, sehingga hasil penelitian
dinyatakan
tidak mencerminkan reaksi dari
diterima.
Terbukti
pasar modal secara keseluruhan.
dari hasil uji F yang memperoleh nilai Fhitung > Ftabel (121,529 >
3. Periode penelitian yang cukup
2,68) dengan p<0,05. Artinya
pendek yaitu hanya 4 tahun
EPS, PER, dan DPS merupakan
(2008-2011), sehingga hasil yang
pendekatan
diperoleh
fundamental
yang
kemungkinan
tidak
dapat digunakan para investor
konsisten dengan hasil penelitian
untuk
sebelumnya.
menganalisis
laporan
keuangan
sehingga
diketahui
kekuatan
dapat dan
Saran
kelemahan perusahaan. Kinerja
Berdasarkan
fundamental
diberikan saran sebagai berikut:
yang
meningkat
hasil
simpulan
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi
akan mendorong investor untuk membeli saham, sehingga terjadi
bahan
pertimbangan
bagi
peningkatan harga saham.
investor untuk dalam melakukan investasi dengan melihat kondisi perusahaan
Keterbatasan Penelitian
sebaik-baiknya,
informasi
profitabilitas. Sebaiknya sebelum
Penelitian ini telah dirancang dengan
melalui
mengambil
namun
keputusan
untuk
dananya
yang
masih terdapat beberapa keterbatasan
menanamkan
yaitu:
berupa
1. Variabel yang digunakan dalam
perusahaan, hendaknya investor
saham
di
penelitian hanya terbatas pada
mempertimbangkan
variabel-variabel
macam
profitabilitas,
faktor
sebuah
berbagai yang
dan tidak melibatkan informasi
mempengaruhi
likuiditas,
Dalam hal ini investor sebaiknya
aktivitas,
dan
harga
dapat saham.
tidak hanya mempertimbangkan
rentabilitas perusahaan.
laba
2. Jenis perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian
bersih
perusahaan
saja,
tetapi juga faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap perubahan
lain, EPS, PER, dan DPS.
harga saham. 5. Bagi
2. Bagi investor dalam memprediksi
penelitian
selanjutnya
return saham para investor harus
diharapkan
memperhatikan faktor lain yang
periode pengamatan, sehingga
berpengaruh
hasil penelitian akan lebih baik.
baik
internal
memperpanjang
maupun eksternal, seperti ukuran perusahaan,
modal,
struktur
aktiva dan faktor-faktor lainnya
DAFTAR PUSTAKA
yang dapat dilakukan analisa. 3. Bagi
perusahaan,
Abigael K, Ika Veronika dan Ika S, Ardiani. 2008. “Pengaruh Return on Asset, Price Earning Ratio, Earning per Share, Debt to Equity Ratio, Price to Book Value terhadap Harga Saham Manufaktur di BEI”. Jurnal Solusi. Vol.7. No.4. Hal. 75-90
pihak
perusahaan
harus
mempertimbangkan
pembagian
dividen kepada pemegang saham, karena dividen merupakan salah satu daya tarik investor dalam membeli
saham
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F.2006.Manajemen Keuangan. Terj. Herman Wibowo. Jakarta: Earlangga. edisi 8.
khususnya
investor jangka pendek akan tetapi perusahaan harus tetap mempertimbangkan
jumlahnya
Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin, Hendy M. 2006. Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya jawab. Jakarta: PT Salemba Empat.
dividen yang dibagikan agar tidak
membebani
keuangan
perusahaan. 4. Bagi
penelitian
berikutnya
diharapkan
menambah
keuangan
lainnya
sebagai
independen,
karena
variabel sangat keuangan
dimungkinkan lain
yang
Fahmi, Irham dan Lavianti, Yofi, Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta.
rasio
rasio
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3. Yogyakarta : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
tidak
dimasukkan dalam penelitian ini
Sasmita, Galih. 2010.”Pengaruh Earning per Share dan Dividen per Share Terhadap Harga Saham”. Skripsi. Surabaya: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional (Veteran).
Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat. Handaru, Sri Yulianti. 1996. Manajemen Portofoliodan Analisis Investasi. Yogyakarta: Andi Offset. Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta: AMP YKPN.
Sahudi. Slamet. 2013. “Analisis Pengaruh Economic Value Added dan Profitabilitas Terhadap Earning per Share “. Skripsi. Surakarta : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny.1993.Dasar-dasar Teori portofolio dan Analisis Sekuritas.Yogyakata: UPP AMP YKPN.
Sia, Vice Law Ren dan Tjun, Lauw Tjun. 2011. “Pengaruh Current ratio, Earning per Share, dan Price Earning Ratio Terhadap harga Saham”. Jurnal Akuntansi. Vol.3.No.2.Hal. 136-158.
Hutami, Rescyana Putri. 2012. “Pengaruh Devidend per Share, Retun on Eqity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Jurnal Nominal. Vol.1. No.1 : Hal 104-123.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Intan. Taranika. 2009. “Pengaruh Dividend per Share dan Earning per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatra Utara
Sulaiman, Wahid. 2004. Analisisanalisis Regresi Menggunakan SPSS. Yogyakarta : Andi Offset Sunariyah. 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Samsul. Muhammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.
Tandelilin, Eduardus. 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFEYogyakarta.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Prastowo, Dwi. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua Yogayakarta : UPP AMP YKPN. Priatinah, Denis dan Kusuma, Prabandaru Adhe.2012. “Pengaruh Return on Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Deviden Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010”. Jurnal Nominal. Vol.1. No.1. Hal.5064. Weston, J. Fred & Copeland. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga. Widoatmodjo. Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar modal. Jakarta: PT Jurnalindo Aksara Grafika.