1
JURNAL AKUNTANSI ANALISIS EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP RETURN SAHAM (Sensus Pada Emiten Sektor Automoitive dan Components yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) DEVI ANGGRAENI NPM: 093403008 Pembimbing: Dr. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si.,Ak Rita Tri Yusnita, SE., MM ABSTRAK The purpose of this study is to investigate and analyze the Earning Per Share (EPS) and Return on Equity Company and Automotive Components listed on the Indonesia Stock Exchange. As well as the influence of Earning Per Share (EPS) and Return on Equity Company and Automotive Components listed in Indonesia Stock Exchange 2012 period. The method used is descriptive method with census approach. Necessary data in this study is secondary data which contains historical data finance company. Data sourced from IDX Corner-FE Unsil. These data were analyzed using simple regression analysis. Based on the results of data analysis showed Earning Per Share (EPS) positive effect on Stock Return and the rest influenced by other factors outside the study. EPS partial effect on stock return. From these results it can be noticed EPS investor as consideration for investment decisions. Keywords: earnings per share and stock returns Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Earning Per Share (EPS) dan Return Saham pada Perusahaan Automotive dan Components yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Serta pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Return Saham pada Perusahaan Automotive dan Components yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode deskriptif dengan pendekatan sensus. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang memuat data historis keuangan perusahaan. Data bersumber dari Pojok BEI-FE Unsil. Data dan informasi ini dianalisis dengan menggunakan analisis Regresi Sederhana. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap Return Saham dan sisanya dipengaruhi faktor lain diluar yang diteliti. Secara parsial EPS berpengaruh terhadap Return saham . Dari hasil tersebut maka investor dapat memperhatikan EPS sebagai pertimbangan untuk menentukan keputusan investasi. Kata Kunci: earning per share dan return saham.
2
1.1
Latar Belakang Penelitian
Pasar modal Indonesia sama seperti lembaga-lembaga keuangan lainnya yaitu mempunyai dua sisi antara lain sebagai sarana mobilisasi dan sarana investasi. Dilihat dari sisi perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana bagi keperluan ekspansinya atau untuk memperbesar skala usaha, pasar modal merupakan sarana alternatif penghimpunan dana yang menarik dibandingkan dengan kredit perbankan. Bagi investor pasar modal adalah alternatif sarana investasi yang cukup menjanjikan disamping keuntungan dividen juga bisa memperoleh keuntungan dari perubahan harga saham. Investasi merupakan penanaman modal atau aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu panjang dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa mendatang berupa capital gain dan dividen yield. Sebelum melakukan investasi tentunya perlu untuk memastikan apakah modal yang ditanamkan mampu memberikan pengembalian (return) yang diharapkan, yaitu dengan cara mengetahui kinerja perusahaan. Hal yang dapat dilakukan adalah menganalisa laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan dimana laporan keuangan merupakan pencerminan prestasi manajemen perusahaan pada periode tertentu. Namun juga harus diperhatikan bahwa investasi di pasar modal juga mengandung risiko. Semakin besar hasil yang diharapkan, semakin besar pula risiko yang dihadapi. Investor cenderung lebih memilih untuk berinvestasi pada investasi yang akan memberikan tingkat keuntungan yang lebih besar dengan tingkat risiko yang sama, atau dengan tingkat keuntungan yang sama tetapi tingkat risiko yang ditanggung lebih kecil. Laporan keuangan perusahaan diharapkan dapat memberikan informasi bagi calon investor dan calon kreditor guna mengambil keputusan yang terkait dengan investasi dana mereka. Diharapkan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan sesuai dengan kondisi real perusahaan. Namun mesti disadari ada satu kelemahan yang mendasar dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Proses menyusun laporan keuangan yang berbasis aktual banyak melibatkan estimasi dan taksiran. Dari laporan keuangan investor dapat menilai kemampuan perusahaan (emiten) dalam menghasilkan laba setiap tahun serta kebijakan dividen bagi pemegang saham. Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Rasio keuangan dapat membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Dengan melakukan analisis rasio keuangan, maka akan diperoleh informasi mengenai penilaian keadaan perusahaan, baik yang telah lampau, saat sekarang, dan masa yang akan datang. Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi dan prestasi keuangan perusahaan bagi para analisis yang lebih ahli dan berpengalaman dibanding analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio.
3
Para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan. Earning per share (EPS) perusahaan menjadi perhatian pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang saham dan manajemen. EPS menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham. Semakin besar nilai EPS, semakin besar keuntungan/return yang diterima pemegang saham. Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar saham yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Laba per lembar saham atau Earning Per Share (EPS) diperoleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham dibagi dengan jumlah rata-rata saham yang beredar. Jadi, Earning Per Share (EPS) digunakan sebagai alat analisis untuk mengetahui tingkat profitabilitas sebuah perusahaan. Secara singkat dapat peneliti simpulkan bahwa semakin tinggi nilai EPS tentu saja akan menyenangkan pemegang saham, karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Besar Earning per Share (EPS) suatu perusahaan, bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan langsung atau dapat dihitung berdasarkan laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan. Earning per Share atau laba per lembar saham adalah suatu analisis yang penting didalam laporan keuangan perusahaan. Earning per Share memberikan informasi kepada para pihak luar (ekstern) seberapa jauh kemampuan perusahaan menghasilkan laba untuk tiap lembar yang beredar dan berapa besar mendapatkan return saham. Return adalah laba atas suatu investasi yang biasanya dinyatakan sebagai tarif presentase tahunan. Return saham merupakan tingkat keuntungan yang akan diperoleh oleh investor yang menanamkan dananya di pasar modal. Return saham ini dapat dijadikan sebagai indikator dari kegiatan perdagangan di pasar modal. Dalam melakukan investasi saham pada pasar modal, investor mengharapkan adanya return yang akan diperolehnya di masa yang akan datang dari investasi saham yang ditanamkan tersebut. Penilaian investor terhadap suatu saham perusahaan diantaranya adalah dengan memperhatikan kinerja perusahaan yang menerbitkan saham. Oleh karena itu return saham sangat penting bagi perusahaan karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari suatu perusahaan, sehingga perusahaan bertanggung jawab untuk menjaga dan memperbaiki kinerjanya yang dapat mempengaruhi return saham agar saham yang diinvestasikan meningkat. Jadi perubahan EPS mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan return saham. Maka dari itu peneliti akan meneliti perusahaan Automotive dan Component yang terdaftar di Bursa Efek indonesia. Objek penelitian yang digunakan untuk menguji teori-teori di atas adalah Perusahaan Automotive dan component yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012. Penulis memilih Perusahaan Automotive dan component sebagai objek penelitian karena perusahaan ini adalah perusahaan yang memiliki kemungkinan terbesar untuk berkembang, Hasil studi Edelman tahun 2012 mendapati bahwa bisnis sektor Automotive dan component menempati urutan kepercayaan publik nomor dua dengan persentase 69 persen, di bawah sektor teknologi yang meraih 81 persen.
4
Kabar tersebut tentu saja membahagiakan, khususnya bagi para pebisnis sektor Automotive dan component yang ingin mengembangkan usahanya. Pasalnya, para responden survey menganggap citra perusahaan-perusahaan Automotive dan component jauh lebih baik dari instansi dan institusi lain. Dalam laporannya, Edelman juga menjelaskan bahwa Perusahaan Automotive dan component lebih menjamin kualitas produk serta layanannya. Publik bahkan merasa Perusahaan Automotive dan component lebih terbuka dan dekat dengan konsumen. Membuat kepercayaan publik terhadap perusahaan Automotive dan Component begitu tinggi . Pertama, faktor yang disebut sebagai Underdog Effect. Pada kasus ini publik ternyata bisa menerima kondisi suram pada tahun 2009 yang dialami sektor Automotive dan component. Publik bisa memahami alasan keterpurukan (krisis global) sebagai sesuatu yang biasa dalam bisnis. Pemikiran tersebut sangat berbeda dengan yang selama ini ditakuti para pemain di seluruh sektor industri. Faktanya, kebangkrutan atau penurunan penjualan tidak membuat konsumen dewasa ini langsung menjatuhkan pada kualitas produk. Kedua, langkah Perusahaan Automotive dan component menuju produk ramah lingkungan disenangi publik. Seperti kita ketahui, saat ini hampir seluruh merek kendaraan di sektor Automotive dan component mulai memproduksi kendaraan hybrid, elektrik, atau bahan bakar alternatif. Dalam prosesnya, Perusahaan Automotive dan component banyak berkomunikasi dengan publik tentang keuntungan mobil ramah ligkungan dan hemat energi. Komunikasi seperti ini sangat diterima publik secara positif, sekaligus membuat pencitraan yang baik. Ketiga, sosial media. Survey yang dilakukan Edelman mencatat hari ini publik sangat butuh transparansi. Publik ingin tahu tentang apa saja yang sedang dan akan dilakukan produsen. Kendati dalam pelaksanaan komunikasi sosial media banyak dilakukan trik, publik sudah bisa memilihnya. Terpenting bagi publik dalam sosial media adalah keterbukaan untuk menerima informasi produk, serta strategi ke depan sebuah perusahaan. Publik juga merasa senang bisa berkomunikasi langsung dengan pimpinan perusahaan melalui sosial media. Melihat kondisi Perusahaan Automotive dan component yang demikian, penulis tertarik untuk mengetahui dan mengungkap bagaimana kinerja perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang Automotive dan component tersebut dan prospeknya di masa yang akan datang, khususnya untuk membantu pengambilan keputusan investasi bagi kreditor dan investor potensial. Searah dengan uraian di atas, penelitian yang penulis lakukan pada dasarnya merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu dari : Oktavia Putri Yuswita, 2011 mengenai Pengaruh Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS), Return On Investment (ROI) Terhadap Return Saham pada Sektor Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian bahwa Hasil dari pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel Earning Per Share berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham perusahaan sektor Real Estate dan Property selama periode penelitian 2006-2010 .
5
Anisa Ika Hanani, 2011 mengenai Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham pada Perusahaan dalam Jakarta Islamic Index (JII) Periode Tahun 2005-2007. Hasil penelitian bahwa Hasil dari pengujian secara parsial Earning Per Share tidak berpengaruh terhadap Return Saham, untuk hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa Earning Per Share memberikan pengaruh positif terhadap Return Saham. Dyah Ayu Savitri, 2012 mengenai Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS, dan PER Terhadap Return Saham Studin kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverages periode 2007-2010. Hasil penelitian bahwa Earning Per Share mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages. Bertoni dan David, 2011 mengenai Pengaruh Perubahan Arus Kas dan Earning Per Share Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Kelompok Indeks LQ45 Periode 2007-2009 di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian bahwa Hasil pengujian secara parsial menunjukkan variabel Earning Per Share signifikan terhadap return saham. Laurentnovelia dan Lina Nur Hidayati, MM ,2012 mengenai Pengaruh ROA, EPS, EVA, NPM dan ROE Terhadap Return Saham yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2010. Hasil Earning Per Share berpengaruh positif terhadap return saham. Berbagai penelitian yang pernah dilakukan ternyata memberikan hasil yang berbeda serta adanya fenomena masalah yang terjadi, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji pengaruh EPS terhadap return saham. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini berjudul “Analisis Earning Per Share terhadap Return Saham pada Emiten sektor Automotive dan Components yang terdaftar di Bursa Efek Indonseia periode 2012”. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan Earning Per Share (EPS) pada perusahaan Automotive dan Components yang terdaftar di BEI. 2. Bagaimana Return saham pada perusahaan Automotive dan Components yang terdaftar di BEI. 3. Bagaimana pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap return saham pada perusahaan Automotive dan Components yang terdaftar di BEI. 1.2 Kerangka Pemikiran Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting. Beberapa faktor fundamental yang mempengaruhi return saham diantaranya adalah kinerja keuangan perusahaan. Dimana alat yang digunakan untuk menganalisis pengaruh return saham adalah rasio keuangan Earning per share (EPS). Earnings Per Share (EPS) merupakan alat analisis tingkat
6
profitibilitas perusahaan yang menggunakan konsep laba konvensional. EPS adalah salah satu dari dua alat ukur yang sering digunakan untuk mengevaluasi saham biasa disamping PER (Price Earning Ratio) dalam lingkaran keuangan (Fabozzi, 1999: 359). Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi saham yang dilakukan ( Robert Ang, 1997 ) Return saham Merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. (Jogiyanto 1998: 109). Return merupakan harapan keuntungan dimasa datang yang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi yang dilakukan. Return merupakan harapan keuntungan investor dalam berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya (Eduardus Tandelilin 2001:430) Semakin tinggi nilai EPS akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Dengan meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik sedangkan ketika laba menurun maka harga saham ikut juga turun, hal itu juga akan diikuti perubahan return sahamnya (Tjiptono Darmadji 2001). Pendapatan per lembar saham (Earning per share/EPS) perusahaan biasanya menjadi perusahaan pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang saham dan manajemen. EPS menunjukan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham. Semakin besar nilai EPS, semakin besar keuntungan/return yang diterima pemegang saham (Alwi, 2003: 77). 1.3 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu cara yang digunakan penulis guna mendapatkan arah dan tujuan pada penelitian yang akan dilakukan , dengan demikian penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Metode Deskriptif Menurut Ruseffendi (1994:30) yang mengemukakan bahwa: “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggunakan observasi, wawancara, atau mengenai keadaan saat sekarang ini, mengenai objek yang akan diteliti”. Menurut Mohammad Nazir (2000: 63) metode deskriptif adalah: “Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif , gambaran atau lukisan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat- sifat serta hubungan antara penomena yang diselidiki”. 2. Metode Korelasional Metode korelasi adalah metode penelitian yang berusaha untuk melihat apakah antara dua variable atau lebih ada hubungan atau tidak (Russeffendi, 2003 :31)
7
1.4 Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam pengujian hipotesis, data tersebut akan diolah terlebih dahulu kemudian akan diolah dan dianalisis sebagai berikut: a. Persamaan Regresi Analisis regresi untuk mengukur jumlah perubahan dalam satu variabel tidak bebas dikaitkan dengan perubahan dalam satu variabel bebas. Adapun rumus yang digunakan adalah: Y=a+bX (Sugiyono, 2011: 251) Keterangan : Y = Variabel dependen X = Variabel independen a = Konstanta, didapat dari : α = ∑y – b ∑x n (Sugiyono, 2011: 257) b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel independen yang mempunyai nilai tertentu, nilai b dapat dicari dengan rumus: b = n . ∑ xy - ∑ x . y n . ∑ x2 – ( ∑ x )2 (Sugiyono, 2011:257) Analisis Koefisien Korelasi Analisis korelasi adalah suatu ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat asosiasi atau derajat keeratan antara variabel independen dan dependen. Dimana derajat keeratan tersebut tergantung dari pola variasi atau interelasi yang bersifat simulator dari variabel independen dan variabel dependen. Dengan hubungan ini ditunjukkan oleh koefisien kirelasi yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : r= n . ∑ xy – ( ∑x ) ( ∑y ) b.
{n ∑ x2 – ( ∑ )2 } {n ∑y2 – ( ∑y )2 (Sugiyono, 2011 : 274) Keterangan
: r = Koefisien korelasi x = Variabel independen y = Variabel dependen n = Pengukuran jumlah populasi Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara X dan Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas – batas yang ditunjukkan.
8
-1 < r < + 1 tanda positif menunjukkan adanya korelasi langsung antara kedua variabel yang berarti setiap kenaikan nilai- nilai X akan diikuti kenaikan nilai – nilai Y, dan demikian pula sebaliknya. Untuk tanda negatif menunjukkan adanya korelasi negatif atau korelasi inverse yang berarti setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai-nilai Y dan demikian pula sebaliknya. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien yang didapat dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 1.1 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisen Tingkat Hubungan Sangat Rendah 0,00 – 0,199 Rendah 0,20 – 0,399 Sedang 0,40 – 0,599 Kuat 0,60 – 0,799 Sangat Kuat 0,80 – 1,000
c. Analisis Koefisien Determinan Yaitu pengkuadratan koefisien korelasi (r2) digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, maka digunakan koefisien determinasi yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Kd = r2 x 100% (Sugiyono, 2011) Keterangan : Kd = Koefisien determinasi r2 = Koefisien korelasi dikuadratkan 1.5 Hasil Penelitian Earning Per Share (EPS) merupakan gambaran bagi investor mengenai bagian keuntungan per lembar saham yang dapat diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu saham tertentu. Data EPS dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan Perusahaan Sektor Automotive dan Components yang terdapat di Pojok Burasa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Dalam penelitian ini perusahaan manufaktur bidang Automotive dan Components yang terdaftar di BEI terdiri dari 12 perusahaan, yaitu: Astra Internasional Tbk, Astra Otopart Tbk, Indo Korsdsa Tbk, Goodyear Indonesia Tbk, Gajah Tunggal Tbk, Indomobil Sukses Internasional Tbk, Indospring Tbk, Multi Prima Sejahtera Tbk, Multistrada Arah Sarana Tbk, Nipress Tbk, Prima Alloy Steel Universal Tbk dan Selamat Sempurna Tbk. Pencapaian EPS pada perusahaan sektor Automotive dan Components yang terdaftar di BEI adalah:
9
Tabel 1.2 Earning Per Share (EPS) Perusahaan Sektor Automotive dan Components yang terdaftar di BEI Periode 2012. No Perusahaan EPS Delta (𝜹) (Rp) 2011 2012 5,273.25 554.79 -0.895 1 Astra Internasional Tbk 286.75 279.17 -0.026 2 Astra Otoparts Tbk 271.48 195.23 -0.281 3 Gajah Tunggal Tbk 907.64 1,336.94 0.473 4 Goodyear Indonesia Tbk 122.18 391.25 2.202 5 Indo Kordsa Tbk 771.18 193.41 -0.749 6 Indomobil Sukses Internasional Tbk 535.18 1,616.51 2.020 7 Indospring Tbk 532.68 652.73 0.225 8 Multi Prima Sejahtera Tbk 23.32 1.28 -0.945 9 Multistrada Arah Sarana Tbk 891.55 790.68 -0.113 10 Nipress Tbk 7.71 4.70 -0.390 11 Prima Alloy Steel Universal Tbk 152.30 35.58 -0.766 12 Selamat Sempurna Tbk 814.60 504.35 -0.043 Rata-rata
Sumber: Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Return saham merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukan. Return saham pada penelitian ini dihitung atas dasar realisasi individual (actual return). Dalam penghitungan return saham pada penelitian kali ini untuk dividen tidak diperhitungkan karena pada perusahaan Sektor Automotive dan Components tidak semua perusahaan melakukan pembagian dividen, hanya ada 2 perusahaan yang melakukan pembagian dividen yaitu perusahaan Astra Internasional Tbk dan Selamat Sempurna Tbk. Berikut ini perubahan harga saham pada perusahaan Automotive dan Components yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI adalah sebagai berikut: Tabel 1.3 Return Saham Perusahaan Sektor Automotive dan Components yang terdaftar di BEI Periode 2012 No Perusahaan Return Saham Delta (𝜹) (Rp) 2011 2012 0.513 -0.903 2.760 1 Astra Internasional Tbk -0.730 -0.035 1.048 2 Astra Otoparts Tbk 0.319 -0.233 0.269 3 Gajah Tunggal Tbk -0.020 0 -1 4 Goodyear Indonesia Tbk -0.023 0.500 22.739 0.535 5 Indo Kordsa Tbk 0.910 0.647 0.289 6 Indomobil Sukses Internasional Tbk -0.643 0.167 1.260 7 Indospring Tbk -0.154 2.477 17.089 8 Multi Prima Sejahtera Tbk 0.786 -0.040 1.051 9 Multistrada Arah Sarana Tbk 0.081 0.197 -1.432 10 Nipress Tbk 0.517 0.961 -0.859 11 Prima Alloy Steel Universal Tbk
10
12
Selamat Sempurna Tbk Rata-rata
0.283 1.839
0.494 3.650
-0.745 42.469
Sumber: Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi 1.6
Pembahasan
1.6.1 Earning Per Share Perusahaan Automotive dan Components yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Earning Per Share merupakan rasio yang menunjukan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham. Data EPS yang digunakan dalam penelitian ini dapat diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan sektor Automotive dan Components yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan data pada Tabel 1.2 nilai EPS yang tertinggi pada periode 2012 adalah pada perusahaan Indospring Tbk yaitu sebesar Rp 1,616.51 Sedangkan perusahaan yang pencapaian EPS nya terendah pada periode 2012 adalah pada perusahaan Multistrada Arah Sarana Tbk yaitu sebesar Rp 1.28 Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan dengan nilai EPS yang tinggi mampu menghasilkan laba per lembar saham yang tinggi, sehingga tingkat pengambilan atau return sahamnya juga tinggi dan sebaliknya. Adapun rata-rata pencapaian EPS pada Perusahaan Automotive dan Components di Bursa Efek Indonesia periode 2012 adalah sebesar Rp. 504.356 Hal ini menunjukkan keuntungan yang dapat diperoleh setiap lembar saham dalam satu periode adalah sebesar Rp. 504.356 Dan juga menunjukkan setiap investor yang akan memperoleh pendapatan yang akan diterima oleh pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dimilikinya atau atas keikut sertaan dalam perusahaan. Dimana semakin tinggi nilai EPS akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Dengan meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik sedangkan ketika laba menurun maka harga saham ikut juga turun, hal itu juga akan diikuti perubahan return sahamnya. 1.6.2 Return Saham Perusahaan Automotive dan Components yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan data pada Tabel 1.3 dapat diketahui nilai Return Saham yang tertinggi pada Perusahaan sektor Automotive dan Components Periode 2012 adalah perusahaan Multi Prima Sejahtera Tbk yaitu sebesar Rp. 2.477 Hal ini menunjukan bahwa kinerja perusahaan sangat baik dibanding perusahaan lainnya karena mampu menghasilkan laba yang tinggi. Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai return saham terendah adalah perusahaan Astra Internasional Tbk yaitu sebesar Rp. -0.903 hal ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dibanding perusahaan lainya memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba yang cukup rendah. Adapun nilai rata-rata Return saham Perusahaan Sektor Automotive dan Components adalah sebesar Rp. 3.650 Nilai Return positif menandakan perusahaan rendabel atau memiliki kemampuan menghasilkan laba yang tinggi dan apabila Return yang negatif, hal
11
ini mengindikasikan beberapa perusahaan mengalami kerugian atau memiliki kinerja yang kurang baik. 1.6.3 Analisis Earning Per Share Terhadap Return Saham pada Perusahaan Automotive dan Components yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada bagian sebelumnya telah dikemukakan Earning Per Share serta Return Saham pada Perusahaan Automotive dan Components yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012. Selanjutnya penulis akan menganalisis dan menguraikan pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham pada Perusahaan Automotive dan Components yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham pada Perusahaan Automotive dan Components yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012, penulis telah menyajikan data Earning Per Share dan Return Saham pada Perusahaan Automotive dan Components yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012, dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 1.4 Data Earning Per Share (X) dan Return Saham (Y) pada Sektor Automotive dan Components periode 2012. No Perusahaan EPS Retur Saham (Rp) (Rp) 554.79 -0.903 1 Astra Internasional Tbk 279.17 -0.035 2 Astra Otoparts Tbk 195.23 -0.233 3 Gajah Tunggal Tbk 1,336.94 0 4 Goodyear Indonesia Tbk 391.25 0.500 5 Indo Kordsa Tbk 193.41 0.647 6 Indomobil Sukses Internasional Tbk 1,616.51 0.167 7 Indospring Tbk 652.73 2.477 8 Multi Prima Sejahtera Tbk 1.28 -0.040 9 Multistrada Arah Sarana Tbk 790.68 0.197 810 Nipress Tbk 4.70 0.961 11 Prima Alloy Steel Universal Tbk 35.58 0.494 12 Selamat Sempurna Tbk 6,052.27 3.650 Rata-rata
Berdasarkan analisis regresi untuk mengukur jumlah perubahan dalam satu variabel tidak bebas dikaitkan dengan perubahan dalam satu variabel bebas. Setelah diolah dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 (Lampiran 1) diperoleh hasil : Y = 0,187 + 7.675 X Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut : Konstanta sebesar 0,187 artinya, jika Earning Per Share (X) nilainya adalah 0, maka Return Saham (Y) nilainya tidak ditemukan artinya tidak ada Earning Per Share yang di capai oleh Perusahaan Automotive dan Component yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b = koefisien regresi variabel Earning Per Share (X) sebesar 7.675 artinya, setiap kenaikan Earning Per Share Rp 1, maka Return Saham (Y) akan mengalami
12
7.675. Koefisien bernilai positif artinya Earning Per Share sebagai koefisien estimator untuk nilai Return Saham. Semakin besar Earning Per Share maka semakin besar pula Return Saham yang diperoleh oleh Perusahaan Automotive dan Components yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan jika dilihat dari Analisis Korelasi, yaitu suatu ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat keeratan antara variabel independen dan dependen. Setelah diolah menggunakan program SPSS versi 16.0 dari analisis korelasi sederhana ( r ) didapat korelasi antara Earning Per Share dengan Return Saham ( r ) adalah 0.045. Hal ini menunjukan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara Earning Per Share dengan Return saham pada Perusahaan Automotive dan Components yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, menunjukan adanya korelasi searah atau korelasi langsung antara dua variabel, yang berarti dengan tingginya nilai Earning Per Share ( X ) maka akan diikuti dengan tingginya nilai Return Saham ( Y ). Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Setelah diolah menggunakan program SPSS V 16.0 diperoleh nilai r2 = 0,002 Setelah nilai r2 diketahui maka diperoleh koefisien determinasi sebesar : Kd = 0,002 X 100% = 2% Dengan demikian besarnya pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham pada Perusahaan Automotive dan Components yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 2% sedangkan sisanya 98% merupakan pengaruh dari faktor lain yang penulis tidak teliti. Untuk menguji tingkat signifikan pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham dilakukan uji t, dari hasil perhitungan SPSS diperoleh thitung sebesar 0.002 dan ttabel sebesar 1,796 maka thitung < ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05) dan derajat kebebasan atau df = 12 – 1 =11. Atau dapat dilihat dari nilai signifikan hasil SPSS yang diperoleh 0,871 dimana nilainya lebih besar dari nilai α =0,05 yang artinya bahwa Earning Per Share berpengaruh positif terhadap Return Saham atau HO ditolak. Dengan demikian hal ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Laurentnovelia (2012) bahwa Earning Per Share berpengaruh positif terhadap return saham. 1.7
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan dan dari hasil penganalisaan lebih lanjut mengenai Analisis Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham pada Perusahaan Automotive dan Components yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2012, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pada Perusahaan sektor Automotive dan Components yang terdapat di BEI, pencapaian Earning Per Share (EPS) terbesar terjadi pada perusahaan Indospring Tbk, Sedangkan untuk pencapaian EPS terkecil adalah pada perusahaan Multistrada Arah Sarana Tbk.
13
2.
3.
Pencapaian Return saham terbesar terjadi pada perusahaan Multi Prima Sejahtera Tbk, dan untuk pencapaian Return saham terkecil terdapat pada perusahaan Astra Internasional Tbk. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Earning Per Share berpengaruh positif terhadap Return Saham.
1.8 Saran Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, berikut ini dikemukakan beberapa saran antara lain: 1.
2.
3.
4.
Dalam memprediksi return saham para investor harus memperhatikan faktor lain yang berpengaruh baik internal maupun eksternal , seperti ukuran perusahaan, modal, struktur aktiva dan faktor-faktor lainya yang dapat dilakukan analisa. Bagi perusahaan sektor Automotive dan Components yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk lebih mengingatkan kinerja perusahaan untuk mencegah hilangnya kepercayaan dari para investor maupun dari publik bahkan dapat menarik minat investor lain untuk membeli saham. Bagi penelitian selanjutnya, untuk peneliti lebih lanjut tentang tema sejenis untuk melakukan periode pengamatan lebih lama serta menambah variabel lain dari rasio keuangan yang lain seperti rasio Rentabilitas Return On Equity (ROE), Rasio Likuiditas Current ratio (CR), Rasio Solvabilitas Debt Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER) dll. Penelitian terhadap Return saham tidak hanya dilihat dari variabel Earning Per Share (EPS) tetapi dapat dilihat dari variabel lainya seperti faktor profitabilitas dan likuiditas.
1.9 Dafrat Pustaka Alwi, Iskandar Z. 2003. Pasar Modal, Teori dan Apikasi, Jakarta: Nasindo Internusa. Ang, Robert, 1997 . Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Media Staf Indonesia Dharmastuti, Fara. 2004, “Analisis Pengaruh EPS,PER,ROI,Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin dalam menetapkan harga pasar saham perdana(Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEJ)” .Jurnal Penelitian. Balance Vol 1 No 2 September. Fabozzi, J.2003. Manajemen Investasi Buku Satu. Jakarta :Salemba Empat Gibson, H Charles. (1992). Financial Statement Analysis: Using Financial Accounting Information: Instructors’ Manual ti 5r. e. South Western Pub. Co: US. Khajar, Ibnu. 2005. “Analisis Pengumuman Laba Terhadap Return Saham.” Jurnal EKOBOS Vol 6 No 1 Januari 2005 hal 1-12 Munawir.2001 . Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty