PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PER SHARE (DPS) TERHADAP HARGA SAHAM (Survey pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
WINA KARLINA Jln Raya Cihaurbeuti-Ciamis No. 66
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
ABSTRACT THE INFLUENCE EARNING PER SHARE (EPS) AND DIVIDEND PER SHARE (DPS) TO SHARE PRICE (Survey at Property and Real Estate Company Listed on the Indonesian Stock Exchange)
By: WINA KARLINA 123403035
Guided by: Dr. H. Dedi Kusmayadi, S.E., M.Si., Ak. CA. H. Usman Mulja Kusumah, S.E., Ak.
The purposes of this research is to know and analysize the Earning Per Share (EPS) adn Dividend Per Share (DPS) at listed of Property and Real Estate Company the level of share price of Property adn Real Estate Company and the influence of Earning Per Share (EPS) and Dividend Per Share (DPS) to share price of Property and Real Estate Company. The mettodologies used in this research is descriptive
analysis. Data that is needed in this research is data of secondary document of loading historical transaction of company’s finance. Secondary data in this research is data steming from notes publicized by Bursa Efek Indonesia. The data and information obtained from tis research result analyzed by using path analysis. As the result, from 49 go public firms, 14 are used as the samples of this study.the result showed that the Earning Per Share (EPS) and Dividend Per Share (DPS) at the same time, an insignificant effect to price of shares Property and Real Estate Company. Earning Per Share significantly effect to price of shares while Dividend Per Share(DPS) significant impact to price of shares.
Keywords: Earning Per Share, Dividend Per Share, Share Price
ABSTRAK PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PER SHARE (DPS) TERHADAP HARGA SAHAM (Survey pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Disusun Oleh: Wina Karlina 123403035
Dibimbing Oleh: Dr. H. Dedi Kusmayadi, S.E., M.Si., Ak. CA. H. Usman Mulja Kusumah, S.E., Ak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) pada Perusahaan Properti dan Real Estate tingkat Harga Saham pada Perusahaan Properti dan Real Estate dan pengaruh
Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data dokumenter sekunder yng memuat transaksi historis keuangan perusahaan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data-data yang bersumber dari catatan-catatan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. Data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan dari 49 perusahaan yang go public diperoleh 14 perusahaan sampel. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS) dan Harga Saham mengalami fluktuatif pada tahun 2014. Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) secara parsial dan simultan mempunyai pengaruh dan signifikan terhadap Harga Saham.
Kata kunci: Earning Per Share, Dividend Per Share, Harga Saham
PENDAHULUAN Adanya ekonomi yang semakin berkembang, ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin modern menyebabkan timbulnya persaingan bagi perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Seiring makin berkembangnya dunia bisnis di Indonesia dan didukung adanya pasar modal, maka pasar modal memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara dan dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif bagi perusahaan untuk menarik sumber dana dari masyarakat. Kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mencari alternatif sumber pembiayaan selain bank. Tidak dapat dipungkiri jika keberadaan pasar modal menjadi hal yang begitu penting dalam mendorong setiap prusahaan untuk tumbuh dan berkembang secara lebih dinamis dan kompetitif. Pengertian pasar modal menurut Undang-Undang No. 8 tahun 1995 merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek atau surat-surat berharga misalnya saham. Perkembangan pasar modal tidak akan berjalan hanya dengan adanya kebijakan pemerintah saja tetap juga dipengaruhi oleh partisipasiaktif baik dari perusahaan yang akan menjual sahamnnya maupun investor serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam kegiatan pasar modal. Pasar modal merupakan sarana yang menjabatani perusahaan dalam mencari dana dengan para investor yang akan menananmkan modalnya. Pasar modal memberikan berbagai alternatif investasi bagi para investor guna untuk mendapatkan tingkat pengembalian (return) saham. Keuntungan atau pengembalian (return) atas investasi yang ditanamkan besarnya berbanding lurus dengan risiko yang diperoleh. Untuk saham, return yang diperoleh adalah kenaikan atau penurunan nilai saham (capital gain or capital loss) dan dividen. Dalam berinvestasi, investor sebaiknya tidak hanya melihat seberapa besar return yang dihasilkan oleh perusahaan tetapi mereka harus terlebih dahulu mengetahui konsep dasar dalam berinvestasi. Dengan memahami konsep dasar investasi, investor akan mempunyai landasan berpijjak dalam setiap pengembalian keputusan. Eduardus yang dialihbahasakan oleh tim penerjemah Kanisius (2010: 9) mengemukakan bahwa dasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubugan antara return yang diharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan tersebut adalah linier dan searah, artinya bahwa semakin tinggi return suatu investasi akan membawa risiko yang tinggi juga. Saham perusahaaan go public sebagai komoditi investasi tergolong berisiko tinggi. Karena sifatnya yang peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik oleh pengaruh yang bersumber dari luar atau dalam negeri, perubahan dala bidang poltik, ekonomi moneter, Undang-Undang atau peraturan maupun perubahan yang terjadi dalam industri dan perusahaan yang mengeluarkan saham itu sendiri sehingga investor dalam melakukan pembelian saham memerlukan pemikiran berdasarkan data-data dari perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi tingkat pengembalian investasi berupa capital gain (loss) maupun dividen.
Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan keuntungan dengan membeli ketika harga akan naik lalu menjualnya ketika harga akan turun. Namun untuk bisa memperkirakan kapan harga akan naik atau turun bukanlah hal yang mudah. Adanya faktor yang mempengaruhi terjadinya fluktuasi tersebut faktor fundamental dan teknikal merupakan faktor yang mempengaruhi harga saham. Analisis teknikal adalah suatu jenis analisis yang selalu berorientasi kepada harga (pembukuan, penutupan, tertinggi dan terendah) dari suatu instrument investasi pada timeframe tertentu (price oriented) sedangkan analisis fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri dan kondisi perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan, analisis fundamental menitik beratkan pada data-data kunci laporan keuangan utnuk memperhitungkan apakah harga saham sudah diapresiasi secara akurat. Analisi kedua faktor tersebut dapat dilakukan investor untuk memperoleh return yang diharapkan dalam menanamkan modalnya. Pada penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis fundamental dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan dapat membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Dengan melakukan analisis rasio keuangan, maka akan diperoleh informasi mengenai penilaian keadaan perusahaan, baik yang telah lampau, saat sekarang, dan masa yang akan datang. Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi dan prestasi keuangan perusahaan bagi para analisis yang lebih
ahli dan
berpengalaman dibanding analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendirisendiri yang tidak berbentuk rasio. Adapun rasio yang digunakan investor diantaranya Earning Per Share dan Dividend Per Share. Para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan. Earning per share (EPS) perusahaan menjadi perhatian pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang saham dan manajemen. EPS menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham. Semakin besar nilai EPS, semakin besar keuntungan/return yang diterima pemegang saham. Earning Per Share (EPS) adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar saham yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Laba per
lembar saham atau Earning Per Share (EPS) diperoleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah rata-rata saham yang beredar. Jadi Earning Per Share (EPS) digunakan sebagai alat analisis untuk mengetahui tingkat profitabilitas sebuah perusahaan. Earning per share (EPS) dapat menunjukan tingkat kesejahteraan perusahaan, apabila earning per share (EPS) yang dibagikan kepada para investor tinggi maka menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang baik kepada pemegang saham, sedangkan earning per share (EPS) yang dibagikan rendah maka menandakan bahwa perusahaan tersebut gagal memberikan kemanfaatan sebagaimana diharapakan oleh pemegang saham. Semakin meningkatnya earning per share (EPS) akan meningkatkan daya tarik investor dalam menanamkan dana ke dalam perusahaan, sehingga harga saham akan meningkat.
Meningkatnya
harga saham
akan berpengaruh
terhadap
meningkatnya total return yang diperoleh investor. Dengan meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik sedangkan ketika laba menurun maka harga saham ikut juga turun, hal itu juga akan diikuiti perubahan return sahamnya. Salah satu dividen yang dapat mempengaruhi harga saham adalah dividen per share (DPS) yaitu perbandingan antara dividen yang akan dibayarkan perusahaan dengan jumlah lembar saham. Dividen memiliki kandungan informasi yang sangat besar dalam mengevaluasi saham. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham yang besarnya sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki. Menurut Gibson (2003: 116), salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan dividen. Investor mengharapkan dividen yang diterimanya dalam jumlah besar dan mengalami peningkatan setiap periode. Dividend per share (DPS) yang tinggi mencerminkan perusahaan memiliki prospek yang baik dan akan menarik minat investor yang memanfaatkan dividen untuk keperluan konsumsi. Apabila DPS yang diterima naik tentu saja hal ini akan membuat investor tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham yang dibeli maka harga saham perusahaan tersebut akan naik di pasar modal (Sutrisno, 2003:305). Oleh karena itu, informasi mengenai dividen per share ini sangat diperlukan untuk mengetahui berapa besar keuntugan setiap lembar
saham yang akan diterima oleh pemegang saham. Dengan banyaknya saham yang dibeli investor, harga saham tersebut akan terus naik. Pemilihan saham yang potensial pun harus dilakukan dengan cermat. Saham yang dipilih harus dapat memberikan return yang optimal dengan tingkat risiko yang rendah. Kegiatan investasi yang dilakukan oleh investor pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan investasi yang bebas resiko dan kegiatan inevstasi yang beresiko. Kegiatan investasi yang beresiko ini contohnya adalah kegiatan investasi dalam bentuk saham. Di Indonesia ada beberapa sektor-sektor saham yang menjadi proyeksi menarik dan menjanjikan di masa yang akan datang. Salah satunya sektor yang menjadi pilihan para investor dalam menanamkan modalnya yaitu sektor industri property dan real estate. Di Indonesia perkembangan bisnis property dan real estate ini begitu pesat, terbukti dengan semakin pesatnya pembangunan perumahan, apartement, pusat bisnis, perkantoran dan lain sebagainya. Maka dari itu peneliti akan meneliti perusahaan Properti dan Real Estate. Kehadiran pasar modal di Indonesia ditandai dengan banyakya investor yang mulai menanamkan sahamnya dalam industri real estate and property. Bisnis real estate and property baik ridensial maupun komersial menunjukkan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Semakin pesatnya perkembangan sektor properti ini diikuiti dengan semakin tingginya permintaan akan kebutuhan papan, sehingga membuat emiten-emiten properti membutuhkan dana dari sumber eksternal.
TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dengan melakukan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS) dan Harga Saham
2.
Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Dividend Per Share (DPS).
3.
Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share secara parsial
4.
Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share secara simultan
METODE PENELITIAN Sugiyono (2014:63) menyatakan bahwa “Metode atau paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesisi, dan teknik analisis statistik yang yang akan digunakan”.
Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
(X1)
YX1 (Y)
rX2X1 Ɛ1
XƐ
YX2
YƐ2
(X2) Ɛ2 Gambar 3.2 Hubungan Struktural Antar Variabel X1,X2 dan Y
Keterangan: X1
= Earning Per Share
X2
= Dividend Per Share
Y
= Harga Saham
Ɛ1
= Pengaruh faktor lain yang tidak diteliti terhadap variabel X2
Ɛ2
= Pengaruh faktor lain yang tidak diteliti terhadap variabel Y
rX2X1 = Koefisien korelasi variabel X1 dengan variabel X2 YX1 = Koefisien jalur antara variabel X1 terhadap variabel Y YX2 = Koefisien jalur antara variabel X2 terhadap variabel Y YƐ = Koefisien jalur antara variabel Ɛ terhadap Harga Saham
Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisis jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent variable) dan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X. Dalam analisa jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama. Selain itu, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung dan tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat. Path analysis (analisa jalur) menggunakan korelasi dan regresi dimana dalam gambar struktural path analysis di atas dijelaskan bahwa ada hubungan antara X1 (Profitabilitas) dan X2 (Corporate Social Responsibility), terhadap Y (Nilai Perusahaan). Berikut ini adalah langkah-langkah analisis data yang dapat digunakan berdasarkan struktur Path Analysis di atas : 1.
Pengujian koefisien korelasi Rumus yang digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi adalah :
rXiXj =
n n n n Xih. Xjh Xih Xjh h 1 h 1 h 1 2 2 n n n 2 n 2 n X ih Xih n X jh n Xjh h 1 h 1 h 1 h 1
Dengan i j =1,2,…,k
(Sitepu, 1994:19)
Tabel 3.4 Tingkat keeratan Hubungan Interval Koefisien 0,000 - 0,199 0,200 - 0,399 0,400 - 0,599 0,600 - 0,799 0,800 - 1,000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat (Sugiyono, 2014: 250)
2.
Menghitung koefisien jalur: n
Xii =h 1,2,3......k 2
YXi bYXi
(Sitepu, 1994:17)
h 1 n
Yh
2
Keterangan:
YXi = Koefisien jalur dari variabel X1 terhadap variabel Y bYXi = Koefisien regresi variabel X1 terhadap variabel Y 3.
Menghitung Koefisien Determinasi Rumus yang digunakan untuk mengetahui koefisien determinasi adalah:
Kd = r2 x 100% Keterangan: Kd = Nilai Koefisien Determinan r2 = Nilai Koefisien Korelasi 4.
Pengujian faktor residu/sisa
Yi
=
1 R 2YiX 1 X 2 ... X k
Dimana R2YX1X2..............Xk =
(Sitepu, 1994:23) k
Y X rYXi i 1
i
i
Prosedur Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis ini akan dimulai dengan penetapan hipotesis operasional, uji signifikan, kriteria dan penarikan kesimpulan. 1.
Penetapan Hipotesis Operasional Pada penetapan hipotesis, hipotesis yang akan diuji dimaksudkan untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara variabel-variabel penelitian, hipotesis yang digunakan adalah : Ho1 : ρ X2X1 = 0
Earning per share tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend per share.
Ha1 : ρ X2X1 ≠ 0
Earning
per
share
berpengaruh
terhadap devidend per share.
signifikan
Ho2 : ρ YX = 0
Earning
1
per
share
secara
parsial
tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Ha2 : ρ YX ≠ 0
Earning per share secara parsial berpengaruh
1
signifikan terhadap harga saham. Ho3: ρ YX 2 = 0
Dividend
per
share
secara
parsial
tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Ha3: ρ YX 2 ≠ 0
Dividend per share secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Ho4: ρ YX = ρ YX = 0 Earning per share dan dividend per share secara 1
2
simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Ha4: ρ YX = ρ YX ≠ 0 Earning per share dan dividend per share secara 1
2
simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 2.
Penetapan tingkat signifikan Tingkat signifikan ( ) ditetapkan sebesar 5%, ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai profitabilitas sebesar 95% atau toleransi kemelesetan sebesar 5%. Tingkat signifikasi ini adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.
3.
Uji signifikasi Untuk melakukan uji signifikan dilakukan dua pengujian yaitu : a. Secara simultan menggunakan uji F Uji signifikasi menggunakan rumus : (
) (
)
Statistik uji diatas mengikuti distribusi F-snedecor dengan derajat bebas V1=k dan V2 = n-k-1 b. Secara parsial menggunakan uji t Uji statistika menggunakan rumus
(
√
(
)(
(
) )
)
Statistik uji diatas mengikuti distribusi t dengan derajat bebas n – k – 1 4.
Kaidah keputusan a. Kaidah keputusan secara parsial Terima Ho jika –t
df (n-2)
Tolak Ho jika t < –t
t
t
df (n-2) atau t > t
df (n-2) dan df (n-2)
b. Secara simultan Terima Ho jika Fhitung
Ftabel
Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel 5.
Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian diatas, maka penulis akan menganalisa kemudian menarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah ditetapkan diterima atau ditolak. Mencari pengaruh dari satu variabel ke variabel lainnya baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat disajikan melalui formula yang disajikan dalam tabel 3.5 sebagai berikut :
Tabel 3.5 Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian No.
Pengaruh Langsung
1.
Y X1 X2Y= Y X1 Y = 2 (ρyx1.ρX2X1. ρyx2) + (ρyx1.ρX2X1. ρyx2) ρ YX1 = (B) = (A) Y X2 Y = 2 ρ YX 2 = (D) Total pengaruh X1 dan X2 Y secara simultan (C + E)
2.
3.
4.
Pengaruh residu 1 – F
5.
Total (F + G)
Pengaruh Tidak Langsung
Total Pengaruh X1 Y = A + B = (C) X2Y C + D = (E) F (G) I
PEMBAHASAN Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Dividend Per Share pada Perusahaan Properti dan Real Estate pada tahun 2014 Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) (X1) terhadap Dividend Per Share (DPS) (X2), penulis menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan proses perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 . Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 16.0 (terlampir), diperoleh data mengenai R (koefisien korelasi) dan R Square/R2 (koefisien determinasi). Nilai R menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara earning per share terhadap dividend per share. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh (rx2x1) sebesar 0,862 dengan kategori keeratan hubunngan yang sangat kuat karena berada diantara 0,800-1,000. Sedangkan koefisien determinasinya atau R2 menunjukan besarnya pengaruh earning per share terhadap dvidend per share, sebesar 0,744 artinya bahwa earning per share mempengaruhi dividend per share sebesar 74,4%, sedangkan sisanya √10,744 sebesar 0,256 atau 25,6% merupakan pengaruh dari faktor lain yang mempengaruhi Dividend Per Share, seperti oleh Currren Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER). Setiawati (2012) Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (terlampir), diperoleh nilai thitung sebesar 5,903 , sedangkan nilai ttabel t½ α df (n-2) adalah sebesar 2,17881 sehingga thitung > ttabel atau dapat dilihat dari nilai sig output SPSS sebesar 0,000 yang ternyata lebih kecil dari nilai α (0,00<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya earning per share berpengaruh signifikan terhadap dividend per share. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan semakin tinginya nilai earning per share maka nilai dividend per share akan meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan Syamsuddin (2007) bahwa pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham sangat tertarik akan earning per share karena hal ini menggambarkan laba bersih perusahaan untuk setiap lembar saham dan dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan maka laba bersih tentu saja akan mempengaruhi besarnya dividen. Teori ini didukung dengan
hasil kajian empirik dari Made Suriani (2014) menyebutkan earning per share berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap dividend per share. X1
rX1X2 = 0,862
X2
ρX2Ɛ1 = 0,256 Ɛ1
Gambar 4.1 Pengaruh Earning Per Share (X1) terhadap Dividend Per Share (X2) 4.2.3 Pengaruh Secara Parsial dan Simultan Earning Per Share dan Dividend Per Share Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI pada Tahun 2014 1.
Pengaruh Earnig Per Share Terhadap Harga Saham Secara Parsial Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 16.0
(terlampir), untuk analisis jalur besarnya pengaruh Earning Per Share terhadap harga saham dinyatakan dalam koefisien beta (β) atau koefesien standar (standardized coefficients). Nilai koefisien beta (β) untuk pengaruh Earning Per Share terhadap harga saham adalah sebesar 0,423. Tingkat keeratan hubungan antara earning per share dan harga saham sedang. Hal ini berarti bahwa ketika earning per share mengalami kenaikan maka akan menyebabkan kenaikan terhadap harga saham sebesar 42,3%. Sedangkan koefisien determinasinya (dilihat dari corelations partial) menunjukan besarnya pengaruh Earning Per Share terhadap harga saham sebesar (0,602)2 = 0,3624 atau 36,24% artinya earning per share mempengaruhi harga saham sebesar 36,24% sedangkan sisanya √1-0,3624 sebesar 0,6376 atau 63,76% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis selain harga saham. Faktorfaktor yang mempengaruhi harga saham adalah harga per lembar saham (Earning Per Share) tingkat bunga, tingkat inflasi, jumlah kas dividen yang diberikan, jumlah laba yang didapat perusahaan, tingkat risiko dan pengembalian (J.F Weston dan Brigham (2001: 26-27).
Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (terlampir), diperoleh nilai thitung sebesar 2,502 sedangkan nilai ttabel t
α df (n-2) adalah sebesar 2,17881 sehingga
thitung > ttabel atau dapat dilihat dari nilai sig output SPSS sebesar 0,029 yang ternyata lebih kecil dari nilai α (0,00 < 0,05). maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya earning per share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin tinggi nilai earning per share maka semakin tinggi pula harga saham perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa informasi EPS perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan merupakan hal yang utama diperhatikan oleh investor dalam mengambil keputusan investasinya, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi permintaaan terhadap saham perusahaan yang bersangkutan yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga saham, dimana apabila investor menganggap bahwa angka EPS perusahaan yang cukup baik dan akan menghasilkan return yang sepadan dengan resiko yang akan ditanggungnya, maka permintaan terhadap saham perusahaan tersebut akan meningkat, yang berarti harga saham perusahaan tersebut juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan Suad dan Enny (2001: 317) bahwa jika kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat. Teori ini didukung dengan kajian empirik dari Made Suriani (2014) menyebutkan bahwa Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dan penelitian yang dilakukan oleh Prihatinah dan Prabandaru Adhe Kusuma (2012) hasil penelitian menyebutkan Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. 2.
Pengaruh Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Secara Parsial Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 16.0
(terlampir), untuk analisis jalur besarnya pengaruh Dividend Per Share terhadap harga saham dinyatakan dalam koefisien beta (β) atau koefisien standar (standardized coefficients). Nilai koefisien beta (β) untuk pengaruh dividend per share terhadap harga saham adalah sebesar 0,569. Tingkat keeratan hubungan antara dividend per share dan harga saham sedang. Hal ini berarti bahwa ketika dividend per share mengalami kenaikan maka akan menyebabkan peningkatan terhadap harga saham sebesar 56,9%.
Sedangkan koefisien determinasinya (dilihat dari corelations partial) menunjukan besarnya pengaruh Dividend Per Share terhadap harga saham sebesar (0,712)2 = 0,5069 atau 50,69% artinya dividend per share mempengaruhi harga saham sebesar 50,69% sedangkan sisanya √1-0,5069 sebesar 0,4931 atau 49,31% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis selain harga saham. Faktorfaktor yang mempengaruhi harga saham adalah harga per lembar saham (Earning Per Share) tingkat bunga, tingkat inflasi, jumlah kas dividen yang diberikan, jumlah laba yang didapat perusahaan, tingkat risiko dan pengembalian (J.F Weston dan Brigham (2001: 26-27). Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (terlampir), diperoleh nilai thitung sebesar 3,365 sedangkan nilai ttabel t
α df (n-2) adalah sebesar 2,17881 sehingga
thitung > ttabel atau dapat dilihat dari nilai sig output SPSS sebesar 0,000 yang ternyata lebih kecil dari nilai α (0,00 < 0,05). maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya dividend per share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin tinggi dividend per share yang dibagikan kepada pemegang saham maka akan semakin tinggi pula harga saham perusahaan. DPS sangat diperhatikan oleh investor dalam menginvestasikan dananya. Antusias investor menginvestasikan dananya terhadap saham, akan meningkatkan permintaan terhadap saham yang bersangkutan sehingga harga saham akan meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori (Brigham dan Houston, 2006:66) menyatakan bahwa kebijakan dividen adalah kebijakan yang menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa yang akan datang sehingga memaksimumkan harga saham perusahaan. Teori ini didukung dengan hasil kajian empirik dari Made Suriani (2014) menyebutkan bahwa dividend per share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dan penelitian yang dilakukan oleh Rengga Jeni (2014) menyebutkan bahwa Dividend Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 3.
Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share Secara Simultan Terhadap Harga Saham Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada SPSS (terlampir) dimana
diperoleh nilai R antara variabel X1 dan X2 terhadap Y sebesar 0,959 hal ini
menunjukan hubungan yang sangat kuat antara earning per share dan dividen per share secara simultan terhadap harga saham. Konstanta sebesar 4,241 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel earning per share (X1) dan dividen per share (X2) maka nilai harga saham (Y) adalah 4,241. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,919. Artinya earning per share dan dividend per share secara simultan mempengaruhi harga saham sebesar 91,9% sedangkan sisanya √1-0,919 sebesar 0,081 atau 8,1% ini menunjukkan pengaruh dari faktor lain yang mempengaruhi harga saham selain earning per share dan dividend per share. Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (terlampir), diperoleh nilai Fhitung sebesar 62,663 dengan kriteria penolakan Ho jika Fhitung > Ftabel, dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5%, diperoleh distribusi F-Snedecor diperoleh F α (n-k-1) = 14-2-1 adalah sebesar 3,98 atau dengan melihat sig F sebesar 0,000. maka Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain earning per share (X1) dan dividend per share(X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham (Y). Hasil ini menunjukan bahwa semakin tinggi nilai earning per share dan dividend per share maka akan dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Hasil penelitian didukung dengan hasil kajian empirik dari Made Suriani (2014) menyebutkan bahwa earning per share dan dividend per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Dan penelitian yang dilakukan oleh Denies Prihatinah dan Prabandaru Adhe Kusuma (2012) menyebutkan bahwa earning per share dan dividend per share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara lengakap pengaruh antar variabel X1 (Earning Per Share) dan X2 (Dividend Per Share) terhadap variabel Y (harga saham) dapat dilihat dalam gambar 4.2 sebagai berikut:
(X1)
YX1= 0,423 (Y)
rX2X1 =0,862
Ɛ1
YX2 =0,569
(X2)
ρYƐ = 0,081 Ɛ2
ρXƐ = 0,256
Gambar 4.2 Struktur Pengaruh Antara Variabel X1 dan X2 Terhadap Y Secara Lengkap Dari gambar 4.2 tersebut dapat dilihat pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel, yang disajikan dalam Tabel 4.4
Tabel 4.4 Total Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y No. 1.
Pengaruh Langsung
Pengaruh Tidak Langsung
Y X1 Y = 2 ρ YX1 = (0,423)2 = 0,179 (A)
Y X1 X2Y= (ρyx1. ρx2x1. ρyx2)+ (ρyx1. ρx2x1. ρyx2) (0,423).(0,862).(0,569)+ (0,423).(0,862).(0,569) 0,414= (B) -
4.
Y X2 Y = (ρYX2)2 = (D) = (0,569)2 Total pengaruh X1 dan X2 Y secara simultan (C + E) = (0,593 + 0,324) Pengaruh residu 1 – 0,917
5.
Total (F + G) = (0,917+0,083)
2.
3.
Total Pengaruh X1 Y = A + B = (C) (0,179+0,414) = 0,593 (C) X2Y 0,324 (E) 0,917 F 0,083 (G) 1 (I)
Keterangan: X1 : Earning Per Share X2 : Dividend Per Share Y
: Harga Saham Dari hasil analisis berdasarkan Tabel 4.5 menunjukan bahwa pengaruh
earning per share terhadap harga saham secara langsung sebesar sebesar 0,179 atau 17,9%, pengaruh tidak langsung sebesar sebesar 0,414 atau 41,4% yang artinya pengaruh earning per share terhadap harga saham melalui dividend per share. Sedangkan pengaruh dividend per share secara langsung sebesar 0,324 atau 32,4% terhadap harga saham. Sehingga total pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap harga saham sebesar 91,7%. Maka earning per share dan dividend per share pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Adapun beberapa faktor luar atau faktor yang mempengaruhi harga saham selain earning per share dan dividend per share sebesar 0,083 atau 8,3%. Diduga faktor tersebut seperti faktor kondisi ekonomi, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.
PENUTUPAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai pengaruh Earning Per Share (EPS) (X1), Dividend Per Share (DPS) (X2), terhadap Harga Saham (Y) pada Perusahaan Properti dan Real Etate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa berpengaruh siginifikan antara earning per share terhadap dividend per share, semakin tingginya nilai earning per share maka nilai dividend per share akan menigkat. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan Earning Per Share bisa meningkatkan Dividend Per Share pada Perusahaan Propeti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham sangat tertarik akan earning per share karena hal
ini menggambarkan laba bersih perusahaan untuk setiap lembar saham dan dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan maka laba bersih tentu saja akan mempengaruhi besarnya dividen. 2.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara earning per share terhadap harga saham, semakin tinggi earning per share maka semakin tinggi pula harga saham perusahaan.
3.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara dividend per share terhadap harga saham, semakin tinggi dividend per share maka akan semakin tinggi pula harga saham perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa nilai perusahaan dapat dimaksimalkan oleh rasio pembayaran total dividen yang dibagikan.
4.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara earning per share dan dividend per share terhadap harga saham pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hal ini berarti ada keterkaitan antara ketiga unsur tersebut saat mereka digabungkan ketiganya earning per share, dividend per share dan harga saham memiliki pengaruh yang signifikan.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, penulis mencoba untuk membeikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan yang berguna bagi kemajuan perusahaan khususnya bagi perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia maupun bagi peneliti lainnya yang akan datang. Adapun saran-saran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1.
Bagi Pihak Perusahaan Untuk meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan maka
peusahaan harus mampu menunjukkan kinerja perusahaan maupun kinerja manajemen yang baik dan menyampaikan informasi perkembangan perusahaan yang cukup kepada investor. Selain itu pihak perusahaan harus mempertimbangkan pembagian dividen kepada pemegang saham, karena dividen merupakan salah satu
daya tarik investor dalam membeli saham khususnya investor jangka pendek akan tetapi perusahaan harus tetap mempertimbangkan jumlahnya dividen yang dibagikan agar tidak membebani keuangan perusahaan. 2.
Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan jembatan untuk melakukan penelitian
lanjutan baik dengan menggunakan variabel yang sama pada sektor lainnya dengan mengubah salah satu variabel maupun variabel lainnya. DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim 2005. Analisis Investasi. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Agus Sartono. 2012. Manajemen Keeuangan Teori dan Apikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta: MPFE. Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. UGM. Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan, alih bahasa Dodo Suharto dan Herma Wibowo. Edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, alih bahasa Ali Akbar Yulianto. Edisi 10 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Dwi Prastowo. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Eduardus Tandelilin. 2010. Portopolio dan Investasi, alih bahasa tim penerjemah Kanisius, Edisi Pertama. Yogyakarta:Kanisius Manajemen Keuangan utnuk Manajer Nonkeuangan. Jakarta: Erlangga Gibson, J.L. 2003. Struktur Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Erlangga 5 Irham Fahmi. 2015. Manajemen Investasi Teori dan Soal Jawaban, Edisi kedua. Bandung: Alfabeta CV Iskandar Alwi Z. 2003. Pasar Modal, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Nasindo Internusa J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland. 2001. Manajemen keuangan, alih bahasa Jaka Wasana Kirbrandoko. Jilid 2. Edisi 8. Jakarta: Bina Aksara Jogiyanto Hartono. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Lukman Syamsuddin. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja Gapindo Persada Martono dan Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan.Yogyakarta: Ekonosia
Mohammad Nazir. 2011. Metode Peneitian. Bogor: Ghalia Indonesia Nachrowi D dan Hardius Usman. 2006. Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: FE UI Nirwan Sitepu. 1994. Path Analysis. Jakarta: Ghalia Indonesia Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:Alfabeta. . 2014.Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kedelapan belas. Bandung: Alfabeta. Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi keempat. Yogyakarta: UMP AMP YKPN. Susan Irawati. 2006. Manajemen Keuangan. Cetakan kesatu. Bandung: PT. Pustaka Sutrisno. 2009. Manajemen Keungan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: EKONOSIA Tjiptono Darmadji dan Hendy Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: PT Salemba Empat