Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap
korelasi Pada tarafnya 0,05 Digunakan uji “t” dengan Kriteria Pengujian
Hasil Belajar Siswa
Lebih besar dari
(1,67 ) Maka hipotesa diterima.
Kasus : (Studi Kasus : SMP Negeri 3
Dengan Demikian dapat dikemukakan
Pematang Siantar )
bahwa terdapat hubungan yang berarti antara
Bangun Munte, S.Pd.,M.M
Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil
Dosen Tetap FKIP Universitas HKBP
Belajar Siswa. Kasus : SMP Negeri 3
Nommensen
Pematang Siantar. Key words : Disiplin Belajar dan Hasil
ABSTRAK
Disiplin adalah latihan batin dan watak
dengan
perbuatan
maksud
selalu
supaya
mentaati
segala
tata
tertib
Belajar PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
(disekolah atau kemiliteran) pada aturan dan
Masalah siswa dibidang pendidikan
tata tertib. Sikap mental yang mengandung
meruan hal yang sangat serius untuk di
kerelaan
ketertiban,
bicarakan, karena hal ini berlatar belakang
peraturan dan norma yang berlaku dalam
karena pada prinsipnya pendidikan ini
menunaikan tugas dan tanggung jawab.
berlangsung seumur hidup.
mematuhi
semua
Sejalan
Hasil Belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan
dalam
bentuk
penguasaan,
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu. Untuk
Mengetahui
sejauhmana
Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Kasus : SMP Negeri 3 Pematang Siantar. Digunakan uji statistik korelasi product moment Pearson. Dari hasil pengujian diperoleh r = 0.51. Untuk mengetahui signifikansi tidaknya koefisien
pendidikan
dengan
ahkir-ahkir
itu, ini
dalam diadakan
beberapa perubahan. Hal ini dimaksudkan untuk
mengikuti
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang telah banyak membawa perubahan dalam cara berpikir manusia yang semakin modren. Perubahan-perubahan
yang
dilaksanakan
dalam bidang pendidikan tersebut, bertujuan agar menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas
sebagaimana
harapan
masyarakat dan pemerintah, yang pada ahkirnya diharapkan ikut berperan aktif dalam pembangunan Nasional. Hal ini
sesuai dengan undang-undang Dasar 1945
3. Menggunakan pelaksanaan aturan
yang mengamanatkan agar pemerintah RI
sebagai
mengusahakan dan menyelenggarakan suatu
disiplin.
sistem pendidikan nasional yang mengatur
Dalam
alat
untuk
proses
mengatkan
belajar
mengajar
setiap warga negara untuk memperoleh
disekolah, guru mempunyai tugas untuk
pendidikan. Sehubungan dengan itu dalam
membimbing dan memberikan contoh yang
GBHN No.IV/MPR/1988 tujuan pendidikan
baik bgi siswanya. Guru juga berfungsi
nasional
sabagai orangtua kedua yang diharapkan
dirumuskan
bertujuan
untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia
mampu membentuk perilaku positif.
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Dalam proses pembelajaran banyak
Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur,
hal
berkepribadian mandiri, maju, tangguh,
terutama dalam mata pelajaran , peranan
Cerdas, Kreatif, Keterampilan, Berdisiplin,
guru sebagai pelaksana perlu meningkatkan
beretos Kerja, profesional, bertanggung
profesionalismenya
jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan
belajar
rohani.
kedisiplinan. Dengan kata lain kedisplinan Dalam menanamkan disiplin, guru
bertanggungjawab
mengajar
dalam
hal
disekolah
kegiatan terutama
meruan salah satu syarat agar hasil belajar
dan
siswa agar hasil belajar siswa disekolah
berbuat baik, menjadi contoh, sabar dan
menjadi baik. selain itu kedisplinan guru
penuh pengertian. Guru harus mampu
juga akan suatu rangsangan bagi siswa agar
mendisiplinkan peserta didik dengan kasih
lebih disiplin dalam belajar.
sayang,
terutama
mengarahkan,
yang mempengaruhi hasil belajar,
(self-
Disiplin didalam sekolah maupun di
kepentingan tersebut,
kelas merupakan suatu keharusan dalam
guru harus mampu melakukan hal-hal
membentuk suatu kepribadian yang baik
sebagai berikut:
untuk siswa dan siswi. Dan disiplin dapat
discipline). Untuk
1. Membantu
disiplin
peserta
diri
didik
menggembangkan
kemampuan
lewat
mengembangkan pola perilaku untuk
psikomotorik, Kognitif, Afektif. Dalam
dirinya;
pendidikan yang dilakukan disekolah atau
2. Membantu
peserta
didik
proses belajar yang telah diajarkan oleh
meningkatkan standar perilakunya;
seorang guru. Kurang disiplinnya seorang
dan
siswa
dikarenakan
guru
lebih
mengutamakan
kognitif
afektif.
malas mengajar, hadir tidak tepat waktu, dan
Tetapi pada hakekatnya seorang guru harus
aian tidak rapi. pada hal seorang guru yang
memiliki kecakapan dalam mengembangkan
disiplin harus memberikan contoh yang baik
proses belajar mengajar di kelas sehingga
kepada siswanya. Karena seorang guru yang
seorang siswa dan siswi disiplin didalam diri
baik diantaranya adalah guru yang disiplin.
peserta didik.
Guru yang dianggap langsung maupun tidak
Sehubungan
bukan
dengan
itu,
yang
langsung dapat mempengaruhi hasil belajar
dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
siswa. Maka seorang guru harus memiliki
merupakan suatu hasil yang diperoleh yang
sikap disiplin tersebut dalam mendidik
telah dicapai. Sedangkan belajar adalah
siswanya. Karena sacara alami siswa akan
perubahan tingkah laku yang diperoleh
mengikuti gurunya dan mencontoh apa yang
melalui pengalaman dan latihan – latihan
ada
sehingga berkembang kearah tujuan belajar.
pokok masalah di atas, maka penelitian ini
Dan melalui rumusan tersebut, maka untuk
difokuskan pada disiplin belajar,
mencapai hasil belajar siswa yang baik
dengan adanya disiplin segala apa yang
dipengaruhi oleh beberapa macam faktor
dilakukan cenderung untuk mampu bekerja
yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor-
atau belajar dengan baik. Jadi penelitian ini
faktor hasil belajar siswa diatas saling
akan membahas masalah ada hubungan:
berkaitan suatu dengan yang lain dan akan
Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya hasil
Belajar Siswa
belajar siswa. Namun dalam penelitian ini
Pematang Siantar).
pada
gurunya.Sehubungan
dengan
sebab
(Kasus : SMP Negeri 3
yang menjadi faktor dalam pendidikan dan kesuksesan belajar adalah faktor disiplin.
B. Ruang Lingkup Masalah
Sebab yang menyebabkan rendahnya hasil
Ruang lingkup adalah luasnya objek
belajar siswa dan semangat belajarnya
yang tercakup dalam penelitian, sehingga
rendah adalah diduga siswa tidak memiliki
untuk mencapai objek yang diteliti dalam
keteraturan
dan
hal ini perlu diadakan ruang lingkup
melaksanakan disiplin belajar , disebabkan
masalah yang akan dibahas agar tepat kearah
seorang guru yang tidak memperdulikan
penelitian ini adalah Pengaruh Displin
muridnya didalam belajar contohnya guru
Belajar
hanya memberikan tugas saja apabila dia
artinya harus perlu diadakan ruang lingkup
dalam
mengikuti
Terhadap Hasil Belajar Siswa
agar
jangan
terjadi
penyimpangan-
berbentuk materi, tetapi berupa kata-kata
penyimpangan terhadap objek sendiri yang
pujian kepada para peserta didik, atau
akan diteliti.
memberikan tepukan dan senyuman.
a. Pengaruh Disiplin Belajar (Variabel
Sebagaimana hasil yang telah ia capai.
X)
4. Konsistensi Disiplin adalah peraturan. Peraturan
Konsistensi berarti tingkat keseragaman
adalah pola tertentu yang ditetapkan untuk
atau stabilitas. Ia tidak sama dengan
mengatur perilaku seseorang. ( Menurut H.
ketetapan, yang berarti tidak adanya
Sutirna 2013 : 116 ) ada 4 komponen
perubahan. Sebaliknya artinya ialah
disiplin yaitu:
suatu kecenderungan menuju kesamaan.
1. Peraturan
LANDASAN TEORITIS
Peraturan adalah pola yang ditetapkan
A.1. Pengaruh Disiplin Belajar (Variabel
untuk bertingkah laku. Pola tersebut
X)
ditetapkan orang tua, guru atau teman
A.1.1. Pengertian Pengaruh
bermain. Tujuannya ialah membekali
Menurut
Kamus
besar
Bahasa
anak dengan pedoman perilaku yang
Indonesia ( 2005 : 849 ) mengatakan bahwa,
disetujui dalam situasi tertentu.
“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
2. Hukuman Hukuman adalah menjatuhkan hukuman
membentuk
pada seseorang karena suatu kesalahan,
perbuatan seseorang.” Dalam hal ini apa
perlawanan atau pelanggaran sebagai
yang ditimbulkan seseorang atau benda
ganjaran atau pembalasan. Walaupun
dapat membentuk dan mengarahkan orang
tersirat didalamnya bahwa kesalahan.
lain pada suatu tujuan.
Perlawanan, pelanggaran ini disengaja,
A.1.2. Pengertian Disiplin
dalam arti bahwa orang itu mengetahui
watak,
kepercayaan
atau
Disiplin berasal dari kata disciple
bahwa perbuatan itu salah tetapi tetap
yang
melakukannya.
mengikuti pemimpin dengan tujuan dapat
belajar
secara
sukarela
mencapai pertumbuhan dan perkembangan
3. Penghargaan Pengargaan
artinya
adalah
tiap
bentuk
secara optimal. Pokok utama disiplin adalah
penghargaan tidak perlu untuk suatu
peraturan. Peraturan adalah pola tertentu
hasil yang baik. penghargaan tidak perlu
yang ditetapkan untuk mengatur perilaku
seorang. Peraturan yang efektif untuk anak
perubahan perilaku, pikiran maupun emosi
adalah peraturan yang dapat dimengerti,
sesuai dengan prinsip yang diyakini dari
diingat,
dan
sangat
aturan moral yang dianut. Dalam prespektif
penting
diajarkan
untuk
umum disiplin adalah perilaku sosial yang
mempersiapkan anak belajar hidup sebagai
bertanggungjawab dan fungsi kemandirian
mahluk sosial. ( Elizabet,Hurlock 1973 :82
yang optimal dalam suatu relasi sosial yang
).
berkembang
diterima.
Disiplin
pada
anak
atas
dasar
kemampuan
Menurut Poewerdarminta disiplin
mengelola/ mengendalikan, memotivasi dan
adalah latihan batin dan watak dengan
idependensi diri. (Daryanto dan Suryati
maksud supaya segala perbuatan selalu
2013 :49)
mentaati
tata
tertib
(disekolah
atau
Seorang
yang
mempunyai
kemiliteran) pada aturan dan tata tertib.
karakteristik disiplin yang sehat adalah
Sedangkan menurut Wiana Mulyana disiplin
orang yang mampu melakukan fungsi
adalah sikap mental yang mengandung
psikososial
dalam
kerelaan
(pengaturan)
termasuk:
mematuhi
semua
ketertiban,
berbagai (1)
setting
kompetensi
peraturan dan norma yang berlaku dalam
dalam bidang akademik, pekerjaan dan
menunaikan tugas dan tanggung jawab. Dari
relasi sosial; (2)pengelolaan emosi dan
kedua kutipan diatas dapat dirumuskan
mengontrol
adalah suatu sikap kepatuhan terhadap
impulsif; (3) kepemimpinan; (4) harga diri
peraturan yang telah ada, ditetapkan secara
yang positif dan identitas diri. Disiplin dapat
bersama-sama atau peraturan yang dibuat
diukur atau dapat diobservasi baik secara
sendiri dan dilaksanakan secara sukarela,
emosional
tanpa ada saan dari luar diri nya sendiri.
Disiplin berfungsi menyeimbangkan antara
Disiplin pada dasarnya kontrol diri dalam
indenpendansi, tindakan yang percaya diri
mematuhi aturan baik yang dibuat oleh diri
dan hubungan positif-positif dengan orang
sendiri maupun diluar diri baik keluarga,
lain
lembaga pendidikan, masyarakat, bernegara
menyesuaikan diri secara optimal (Daryanto
maupun beragama. Disiplin juga merujuk
dan Suryati 2013 :49).
pada
kebebasan
individu
untuk
tidak
agar
dan
perilaku-perilaku
maupun
tampilan
perkembangan
yang
perilaku.
dan
mampu
Dalam menanamkan disiplin, guru
bergantung pada orang lain dalam memilih,
bertanggungjawab
mengarahkan,
dan
membuat keputusan, tujuan, melakukan
berbuat baik, menjadi contoh, sabar dan
penuh pengertian. Guru harus mampu
adalah dinyatakan berhasil apabila terjadi
mendisiplinkan peserta didik dengan kasih
perubahan pada orang yang belajar sesuai
sayang,
dengan tujuan belajarnya, maka ia dapat
terutama
disiplin
diri
(self-
discipline).
digolongkan
Untuk kepentingan tersebut, guru harus mampu melakukan
hal – hal
sebagai
berikut
bahwa
padanya
telah
berlangsung proses belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
1. Membantu
peserta
didik
suatu perubahan tingkah laku yang baru
mengembangkan pola perilaku untuk
secara
dirinya.
pengalamannya
2. Membantu peserta didik meningkatkan standar perilakunya; dan 3. Menggunakan
keseluruhan, sendiri
sebagai dalam
hasil interaksi
dengan lingkungannya (Slameto 2010: 2). Dengan demikian yang dimaksud dengan
pelaksanaan
aturan
belajar adalah proses perubahan tingkah
sebagai alat untuk menegakan disiplin. (
laku yang diperoleh sebagai hasil dari
Mulyasa 2008: 123 )
pengalaman atau latihan menyelesaikan masalah- masalah dalam bidang tertentu.
A.1.3 Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan kelakuan,
A.1.4. Pengaruh Disiplin Belajar
berkat pengalaman dan batin juga berbentuk
Dalam pengaruh disiplin belajar
kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian,
dikemukakan Elizabeth Hurlock ( 1983 : 85
penghargaan atau pribadi seseorang. Sejalan
– 91 ) antara lain yaitu :
dengan itu (menurut M. Dalyono 1977 : 45)
1. Peraturan
belajar dapat didefinisikan : Suatu usaha
Displin adalah peraturan. Peraturan,
atau kegiatan yang bertujuan mengadakan
sebagaimana
diterangkan
sebelumnya,
perubahan dalam diri seseorang mencakup
adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah
perubahan tingkah laku.
laku. Pola tersebut mungkin ditetapkan
Berarti dalam belajar ada sesuatu
orang tua, guru, dan teman bermain.
perubahan dalam diri seseorang menuju
Tujuannya ialah membekali anak dengan
kepada yang lebih rajin dan perubahan itu
pedoman perilaku yang disetujui dalam
diperolehnya berkat pengalaman individu
situasi tertentu. Dalam peraturan sekolah
dalam
lingkungannya.
misalnya, peraturan ini mengatakan pada
Dengan kata lain proses belajar adalah itu
anak apa yang harus dan apa yang tidak
interaksi
dengan
boleh dilakukan sewaktu berada didalam
perkembangan yang berubah. Dalam halnya
kelas,
penghargaan
koridor
sekolah,
ruang
makan
yang
dibahas
dibawah,
sekolah, kamar kecil atau lapangan bermain
penghargaan yang sama akan digunakan
sekolah. Sebaliknya mereka tidak boleh
bagi anak semua usia tanpa memperdulikan
dilakukan di rumah, lingkungan sekitar
aah mungkin ada bentuk lain yang lebih
rumah atau kelompok bermain yang tidak
efektif
diawasi guru.
Sebaliknya
dengan
meningkatnya
konsistensi,
usia.
memungkinkan
Fungsi peraturan mempunyai yang
orang menghadapi kebutuhan perkembangan
sangat penting dalam membantu anak
yang berubah pada waktu yang bersamaan,
menjadi
dan
mahluk
mempunyai peraturan
nilai
bermoral.
Peraturan
pendidikan,
memperkenalkan
pada
sebab
mereka
pun
masih
tetap
mempertahankan ragamannya.
anak
Konsistensi mempunyai
tersebut. Dengan adanya peraturan dapat
Pertama, ia mempunyai nilai mendidik yang
meningkatnya hasil belajar bagi siswa,
besar.
karena dengan itu siswa dapat mengatur
memacu proses belajar. Ini disebabkan
waktu sebaik mungkin dan dapat membagi
karena
kegiata-kegiatan yang didalam sekolah,
konsistensi mempunyai nilai motivasi yang
misalnya didalam proses pembelajaran guru
kuat. Anak menyadari bahwa penghargaan
dan siswa saling bertukar pikiran lewat
selalu mengikuti perilaku yang disetujui dan
belajar dan guru aktif kepada siswa dan
hukuman selalu mengikuti perilaku yang
tidak lagi mengambil kegiatan sendiri.
dilarang, akan mempunyai keinginan yang
2. Konsistensi
lebih besar untuk menghindari tindakan
Bila peraturannya
nilai
yang
penting.
konsisten, ia
pendorongnya.
Kedua,
konsistensi.
yang disetujui dari pada anak yang masih
Konsistensi berarti tingkat keseragaman atau
ragu mengenai bagaimana reaksi terhadap
stabilitas. Ia tidak sama dengan ketetapan,
tindakan tertentu.
yang
3. Penghargaan
berarti
Sebaliknya,
ialah
peran
disiplin
perilaku yang disetujui anggota kelompok
Disiplin
dua
dalam
tidak artinya
adanya
perubahan.
ialah
suatu
kecenderungan menuju kesamaan. Bila disiplin itu konstan, tidak akan ada perubahan untuk menghadapi kebutuhan
Disiplin
ialah
penggunaan
penghargaan. Istilah “penghargaan” berarti tiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang
baik.
penghargaan
tidak
perlu
berbentuk materi, tetapi dapat berupa kata-
disekolah
kata pujian, senyuman atau tepukan di
diberikan atau hukuman. Maka dari itu
punggung.
perlunya ditegakkan hukum yang ada di
Penghargaan mempunyai peranan penting bagi murid dalam belajar mengajar untuk
mempunyai
perilaku
yang
sekolah,
karena
adanya
jangan
sanksi
sampai
yang
hilangnya
kedisiplinan.
baik
Hukuman itu mempunyai peranan
didalam proses belajar, karena penghargaan
yang penting yang mana dengan adanya
ini adalah penghargaan mempunyai nilai
hukum dapat menghalangi pengulangan
mendidik, memotivasi anak siswa diddalam
tindakan yang tidak diinginkan oleh guru,
belajar, agar meningkatnya hasil prestasi di
hukuman juga mendidik siswa menjadi
dalam belajar sebab itu sangat diperlukan
orang yang disiplin didalam kelas atau diluar
motivasi guru yang membangun siswanya.
kelas.
4. Hukuman
A.2. Hasil Belajar Siswa
Hukuman berasal dari kata kerja
A.2.1. Pengertian Hasil
latin, punire dan berarti menunjukkan
Menurut Dedy Sugono, ( 2008 : 528
hukuman pada seseorang karena suatu
) hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat,
kesalahan,
pelangaran
dijadikan) oleh usaha. Dan menurut kamus
pembalasan.
Bahasa Indonesia pengertian dari hasil
sebagai
perlawanan ganjaran
atau
atau
Walaupun tidak dikatakan secara jelas,
adalah
tersirat
dijadikan, dsb) oleh usaha (tanam-tanaman,
di
dalamnya
bahwa kesalahan
sesuatu
yg
diadakan
(dibuat,
perlawanan atau pelanggaran ini disengaja,
sawah, tanah, ladang, hutan, dsb).
dalam arti bahwa orang itu memgetahui
A.2.2. Hasil Belajar Siswa (devendent Y)
bahwa
perubahan
itu
salah
tetapi
melakukannya.
Hasil Belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya
Hukuman
ini
sangat
diperlukan
usaha atau fikiran yang mana hal tersebut
didalam sekolah karena dengan adanya
dinyatakan
hukuman siswa dapat takut karena adanya
pengetahuan dan kecakapan dasar yang
peraturan
terdapat dalam berbagai aspek kehidupan
disekolah,
maka
dari
itu
diperlukan disilipin ditetapkan di sekolah agar
muridnya
menggangap
mematahui
sepele
tentang
dan
dalam
bentuk
penguasaan,
sehingga nam pada diri individu.
tidak
Prinsip yang mendasari penilaian
peraturan
hasil belajar adalah untuk memberi harapan
bagi
siswa
dan
meningkatkan Kualitas
guru
untuk
kualitas
dalam
arti
dapat
itu. Dalam pembelajaran dapat ditunjukkan
pembelajaran.
melalui: mengidentifikasi factor penyebab,
siswa
menjadi
merumuskan
masalah,
mengajukan
pembelajar yang efektif dan guru menjadi
pertanyaan untuk memperoleh informasi,
motivator yang baik (Rasyid, 2008:67). Dan
membuat
ada beberapa hasil belajar (Nana sudjana
Kemampuan melakukan sintesis, artinya
2009:23-32 ) antara lain yaitu:
menggabungkan berbagai informasi menjadi
1. Kognitif
satu kesimpulan atau konsep, meramu atau
Kompetensi kognitif
terkait
siswa dengan
mengetahui,
memahami,
menganalisis,
melakukan
mengevaluasi. artinya
pada
kemampuan
mengkaji
ulang.
merangkai pembelajaran dapat ditunjukkan melalui:
membuat
desain,
penyelesaian
sintesis,
dan
memprediksi, merancang model produk
mengetahui
tertentu, dan menciptakan produk tertentu,
mengetahui
fakta,
dan
atau
menemukan
mengaplikasi,
Kemampuan
kemampuan
ranah
grafik, dan
solusi
menciptakan
masalah,
produk
tertentu.
konsep, prinsip, dan skill. Dalam kegiatan
Kemampuan melakukan evaluasi, artinya
belajar
melalui
mempertimbangkan dan menilai benar salah,
nama,
baik buru, bermanfaat tak bermanfaat.
dapat
mengemukakan
ditunjukkan arti,
memberi
membuat daftar, menentukan lokasi tempat,
Dalam
mendeskripsikan
ditunjukkan
sesuatu,
menceritakan
pembelajaran melalui:
dapat
dapat
mempertahankan
sesuatu yang terjadi, dan menguraikan
pendapat, beradu argumentasi, memilih
sesuatu
Kemampuan
solusi terbaik, menyusun kriteria penilaian
mengaplikasi sesuatu, artinya menggunakan
penilaian, menyarankan perubahan, menulis
pengetahuan untuk memecahkan masalah
laporan,
atau
menyarankan strategi baru.
yang
menerapkan
kehidupan belajar
terjadi.
pengetahuan
sehari-hari. dapat
Dalam
dalam kegiatan
ditunjukkan
membahas
suatu
kasus,
dan
2. Afektif
melalui:
Kompetensi siswa pada ranah afektif
menghitung, melakukan percobaan masalah,
terkait
kemampuan
artinya
merespon, menilai, mengorganisasi, dan
suatu
memiliki karakter. Kemampuan menerima,
menentukan
menganalisis, bagian-bagian
dari
dengan
kemampuan
kemampuan
menerima
menerima,
masalah, dan penyelesaian atau gagasan
yaitu
fenomena
serta menunjukkan hubungan antar bagian
(gejala atau sesuatu hal dapat disaksikan
dengan
pancaindra)
dan
stimulus
kepada orang lain, dan menjelaskan alasan
(rangsangan) atau kemampuan menunjukkan
sesuatu yang dilakukannya. Kemampuan
perhatian yang terkontrol dan terseleksi.
mengorganisasi, dalam arti mengorganisasi
Dalam kegiatan belajar hal itu dapat
nilai-nilai yang relevan ke dalam suatu
ditunjukkan
suatu
sistem, menentukan hubungan antara nilai,
kesenangan dalam diri siswa terhadap suatu
memantapkan nilai yang dominan dan
hal yang menyangkut belajar, misalnya
diterima. Dalam kegiatan belajar dapat
senang
ditunjukkan antara lain melalui: bertanggung
dengan
adanya
mengerjakan
soal-soal,
senang
membaca, senang menulis, dan sebagainya.
jawab
Kemampuan
arti
kelebihan dan kekurangan diri, membuat
kemampuan menunjukkan perhatian yang
rancangan hidup masa depan, merefleksikan
aktif, kemampuan melakukan sesuatu, dan
pengalaman pada suatu hal, membahas cara-
kemampuan menanggapi. Dalam kegiatan
cara melakukan sesuatu, merenungkan nilai-
belajar hal itu dapat ditunjukkan antara lain
nilai bagi kehidupan. Kemampuan memiliki
melalui:
merespons,
bertanggung
mengerjakan
tugas,
mengungkapkan
dalam
terhadap
perilaku,
menerima
jawab
dalam
karakter, dalam arti suatu nilai telah menjadi
menaati
aturan,
karakternya atau nilai-nilai tertentu telah
menanggapi
mendapat
atas
suatu
mewarnai kehidupannya. Dalam kegiatan
perselisihan
belajar dapat ditunjukkan melaui: rajin, tepat
pendapat, menunjukkan empati. melakukan
waktu, disiplin, mandiri, objektif dalam
perenungan, dan melakukan intropeksi.
melihat dan memecahkan masalah.
pendapat,
perasaan,
meminta
kesalahan,
maaf
mendamaikan
Kemampuan menilai, dalam arti menunjukkan konsistensi
tempat
dalam
dirinya
dan
3. Psikomotorik
perilaku yang
Kompetensi
siswa
dalam
mengandung nilai, mempunyai motivasi
psikomotor
untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
melakukan gerakan refleks, gerakan dasar,
ini, menunjukkan komitmen terhadap suatu
gerakan persepsi, gerakan berkemampuan
nilai. Dalam kegiatan belajar ditunjukkan
fisik, gerakan terampil, gerakan indah, dan
antara
lain
menghargai keprihatinan,
menyangkut
ranah
kemampuan
melalui:
mengapresiasi,
kreatif. Kemampuan melakukan gerakan
peran,
menunjukkan
refleks, artinya respons terhadap stimulus
sesuatu,
tanpa sadar. Dalam kegiatan pembelajaran
mengoleksi
menunjukkan rasa simpatik dan empati
dapat
ditunjukkan
melalui:
mengupas
mangga dengan pisau, memotong dahan
mengenai
bunga, menampilkan ekspresi yang berbeda,
hubungan antara fenomena yang diselidiki,
meniru suatu gerakan, dan sebagainya.
dan sekolah yang penulis lihat bahwa kasus
Kemampuan melakukan gerakan dasar,
ini sangat menarik untuk diteliti. Oleh
artinya gerakan yang muncul tanpa latihan,
karena itu lah sebabnya penulis tertarik
tetapi dapat di perhalus melalui praktik.
dalam pengambilan penelitian ini. Selain itu
Gerakan dasar meruan gerakan terpola dan
Amirman (1993 : 21 ) menjelaskan keadaan
dapat ditebak. Dalam kegiatan pembelajaran
sekarang,
dapat ditunjukkan melaui: gerakan tak
variabel dan fenomena yang diteliti.
terpindah
(bergoya,
fakta-fakta,
menentukan
sifat-sifat
hubungan
serta
antar
membungkuk,
Dan Arikunto menyatakan bahwa :
merentang, mendorong, menarik, berputar,
penelitian kuantitatif memiliki kejelasan
memeluk,
gerakan
unsur yang dirinci sejak awal, langkah
berpindah (merangkak, maju perlahan-lahan,
penelitian yang sitematis menggunakan
meluncur, berjalan, berlari, meloncat-loncat,
sampel
berputar
diberlakukan
dan
sebagainya),
mengitari,
memanjat,
dan
yang
hasil
untuk
penelitiannya
populasi,
memiliki
sebagainya), gerakan manipulasi (menyusun
hipotesis, memiliki desain jelas dengan
balok,
menggambar,
langkah- langkah penelitian dan hasil yang
memegang, dan melepas objek tertentu ,dan
diharaan, memerlukan pengumpulan data
sebagainya), keterampilan gerak tangan dan
yang dapat mewakili serta ada analisis data
jari-jari (memainkan bola, menggambar
yang
dengan garis, dan sebaginya).
terkumpul.
METODOLOGI PENELITIAN
B. Populasi dan Sampel
menggunting,
Metode
setelah
semua
data
Populasi adalah totalitas dari semua
A. Jenis Metode Penelitian Jenis
dilakukan
adalah
nilai atau pengukuran kuantitatif maupun
Deskriptif kuantitatif, Penelitian deskriptif
kwalitatif mengenai karakteristik dari semua
adalah
kasus
anggota kumpulan yang lengkap dan jelas
sistem
yang ingin di pelajari dari sifat-sifatnya
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa
(Sudjana 1992 : 5). Totalitas dari semua
pada masa sekarang yang bertujuan untuk
nilai yang dimaksud dalam penelitian adalah
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
keseluruhan.
secara
ditunjukkan oleh SMP Negeri 3 Pematang
metode
sekelompok
penelitian
dalam
peneliti
manusia,
sistematis,
faktual
suatu
dan
Akurat
situasi
dan
kondisi
yang
Siantar yaitu siswa dan Siswi Kelas VII 1-2
berbagai pertanyaan dimana responden di
SMP Negeri 3 Pematang Siantar T.A 2014 /
minta untuk menjawab dengan memilih
2015.
salah satu alternatif jawaban yang tersedia. Sampel adalah bagian yang terkecil
Alasan
memilih
angket
tertutup
dari populasi. Data penarikan sampel tidak
adalah dalam pengumpulan data yaitu
dilakukan
mengacu pada pendapat S Nasution ( 1982 :
sampel
dengan
harus
populasi
sembarangan,
dapat
artinya
mewakili
segala
sebab seluruh
karakteristik
151
)
yang
mengemukakan
bahwa
keuntungan angket tertutup adalah :
populasi yang akan diteliti hendaknya
1. Angket tertutup mudah diisi.
tercermin dalam sampel yang akan diambil
2. Lebih memusatkan responden pada
atau representatif ( Sudjana 1991 : 65 ).
pokok-pokok persoalan 3. Waktu
Tabel 3.1
dibutuhkan
untuk
mengisi relatif singkat.
Keadaan sampel SMP Negeri 3 Pematang
4. Lebih mudah mentabulasikan dan
Siantar
menganalisanya.
Jenis Kelamin
Nama
yang
E. Tehnik Analisa Data
Jlh
Siswa
Siswi
Lk
Pr
Kls VII-1
15
20
35
menganalisa data penelitian adalah analisis
Kls VII-2
20
15
35
data kuantitatif. Data yang diperoleh dalam
Jumlah
35
35
70
bentuk kuantitatif dengan berpedoman pada
Kelas
Tehnik
yang
dilakukan
untuk
Statistik Siswa dan Siswi Kelas VII 1-2
skala Likert. Data Analisis dengan Tehnik
SMP Negeri 3 Pematang Siantar 2014 /
statistik deskriptif dan Inferensial. Analisa
2015
Deskriptif
D.Jenis dan cara pengumpulan data
sebagaimana adanya. Analisa inferensial
Data
yang
diperlukan
dalam
yaitu
menggambarkan
data
yaitu untuk menarik kesimpulan melalui
penelitian ini adalah data tentang Pengaruh
analisi
Disiplin Belajar
menganalisa data dalam rangka pengujian
terhadap Hasil Belajar
Statistik.
Selanjutnya
untuk
ini
hipotesis diterima atau tidak diterima, maka
dipergunakan angket tertutup (Kuesioner)
dilakukan uji normalitas data. Kemudian
yang disebarkan dan diisi oleh responden.
jika data telah diketahui normal maka
Didalam angket tersebut akan diajukan
dilakukan uji korelasi dan uji hipotesis.
Siswa.
Dalam
pengumpulan
data
PEMBAHASAN PENELITIAN
Pengaruh
4.1 Analisa Data
peraturan memperoleh hasil belajar siswa
Uraian yang akan dibahas dalam bab ini adalah tentang analisa data dari hasil
Disiplin
Belajar
terhadap
yang baik. 2. konsistensi
penelitian secara keseluruhan dan pengujian
Berdasarkan
analisis
data
hipotesis sesuai dengan langkah-langkah
menunjukkan hasil 2,71 berdasarkan kriteria
penelitian
pengujian
hasil
Tentang
pengertian
disiplin
Belajar
konsistensi
4.1.1
Analisa
Data
Pengaruh
Angket
Disiplin
tersebut
memberikan
belajar
mempunyai
peran
sebagai dalam
Terhadap Hasil Belajar Siswa
memperoleh hasil belajar. Sehingga dapat
Berdasarkan hasil analisis data-data
dikemukakan
bahwa
Disiplin
Belajar
yang diperoleh dari lapangan menunjukkan
sebagai konsistensi dalam belajar terhadap
bahwa Pengaruh Disiplin Belajar terhadap
Hasil Belajar Siswa.
Hasil Belajar Siswa menunjukan hasil 2.65
3. Penghargaan
Jika hasil tersebut dimasukkan kedalam
Berdasarkan
perhitungan
statistik
kategori penilaian maka dapat dikemukakan
menunjukkan hasil 2.53, jika hasil tersebut
bahwa Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap
dimasukkan kedalam kategori penilaian
Hasil Belajar Siswa mempunyai pengaruh
maka dapat dikemukakan bahwa Disiplin
guna mewujudkan ketertiban Di SMP
Belajar
Negeri 3 Pematang Siantar. Artinya melalui
Hasil Belajar Siswa. Sehingga
Disiplin Belajar
sebagai pemberi penghargaan cukup relevan
berpengaruh Terhadap
sebagai Penghargaan Terhadap
Hasil Belajar Siswa.
terhadap hasil belajar siswa.
1. Peraturan
4. Hukuman
Berdasarkan
hasil
analisis
data
Berdasarkan
perhitungan
Disiplin
statistik
menunjukkan hasil 2.73. Jika hasil tersebut
menunjukkan hasil 2.65 Jika hasil tersebut
dimasukkan kedalam kategori penilaian
dimasukkan kedalam kategori penilaian
maka dapat dikemukakan bahwa disiplin
maka dapat dikemukakan bahwa Disiplin
terhadap Peraturan mempunyai peranan
Belajar sebagai Hukuman Terhadap Hasil
yang signifikan Terhadap Hasil Belajar
Belajar Siswa. Sehingga Disiplin Sebagai
Siswa yang berarti Pengaruh Displin belajar
Pemberi hukuman relevan terhadap hasil
Terhadap Hasil Belajar Siswa. Yang berarti
Belajar Siswa.
4.1.2 Analisis Data Angket Tentang
Hasil yang diperoleh dari koefisien
Hasil Belajar Siswa Sesuai dengan hasil perhitungan statistik
a. Koefisien Korelasi
menunjukkan
hasil
korelasi
adalah
0,51
yang
berarti
2.68
Pengaruh
Disiplin
Berdasarkan kategori penilaian maka dapat
koefisien
korelasi
digolongkan kedalam kategori baik Artinya
Belajar Siswa maka hipotesa diterima.
Pengaruh Disiplin dalam bidang Pertauran,
mempunyai terhadap
Hasil
b. Uji Signifikasi Korelasi
konsisitensi, Penghargaan, dan Hukuman
Setelah
mempunyai hubungan yang positif terhadap
diperoleh nilai thitung = 4,81 > ttabel =
hasil Belajar Siswa.
1,67
4.2.Temuan Penelitian
hubungan yang baik antara Pengaruh
Dari hasil perhitungan data dan hipotesis maka dapat dikemukakan temuan penelitian bahwa:
dilakukan
yang
berarti
perhitungan
bahwa
terdapat
Disiplin Terhadap Hasil Belajar Siswa adalah ada dan baik. c. Uji Koefisien Determinasi
1. Setelah dilakukan uji normalitas data
Pengaruh disiplin belajar
mempunyai
terhadap data X dan data Y sebagai
pengaruh 26 % terhadap Hasil Belajar
salah satu persyaratan untuk analisis
Siswa. Hubungan ini ditemukan oleh
data berikut ternyata data X dan data Y
koefisien determinasi r2=0,512x100% =
masing-masing
26 % hal ini berarti semakin tinggi
dalam
bentuk
berdistribusi normal. Telah
intergritas variabel X maka semakin
dilakukan
pengujian
normalitas data dengan menggunakan rumus : Chi kuadrat (X2) tabel dengan taraf nyata = 0,05 yaitu: -
-
tinggi
pula
pengaruhnya
terhadap
variabel Y. d. Bentuk Regresi Linier Sederhana Diperoleh hubungan fungsional antara
Untuk data X (Pengaruh Disiplin )
variabel X dan variabel Y yang
X2hitung = 0,146 sedangkan X2tabel =
dinyatakan dalam bentuk persamaan
9,49
regresi yaitu Y = 1,68 + 0,36 X. Hal ini
Untuk data Y (Terhadap Hasil
berarti bahwa setiap pertambahan suatu
Belajar Siswa) Y2
unit X akan terjadi pertambahan Y
hitung
= -0,8529
sedangkan Y2tabel = 9,49. 2. Analisis data Pengujian Hipotesis
sebesar 1,67. Dengan kata lain apabila Pengaruh Disiplin dimiliki lebih baik
lagi maka semakin tinggi pula hasil
3)
yang dikembangkan 3 (tiga) indikator,
Hasil Belajar Siswa.
yakni Penghargaan menunjukkan hasil
Setelah
2.53 ini berarti Pengaruh Disiplin
dilakukan
perhitungan
Belajar yaitu Penghargaan mempunyai
diperoleh Fhitung = 0,19 dan lebih kecil <
hubungan yang signifikansi terhadap
daripada Ftabel = 0,95, yang berarti
hasil
variabel Y independen dari variabel X
hubungan yang signifikan terhadap
dalam pengertian linier.
Hasil Belajar Siswa sehingga hipotesis
4)
Y Adalah Model Linier
Belajar
Siswa.
mempunyai
diterima.
f. Persamaan Regresi Variabel X Dan
Pada variabel X
Pengaruh Belajar
Berdasarkan data yang diperoleh dari
yang dikembangkan 3 (tiga) indikator,
lapangan lapangan setelah di olah
yakni Hukuman
datanya menunjukkan bahwa:
2.63 ini berarti Pengaruh Disiplin
Pada variabel X Pengaruh Disiplin
Belajar
Belajar
hubungan yang signifikansi terhadap
indikator,
yang dikembangkan 3 (tiga) yakni
Peraturan
hasil
menunjukkan hasil
yaitu Hukuman mempunyai
Belajar
Siswa.
mempunyai
menunjukkan hasil 2,73 ini berarti
hubungan yang signifikan terhadap
Pengaruh
Hasil Belajar Siswa sehingga hipotesis
Displin
Belajar
yaitu
peraturan mempunyai hubungan yang
2)
Pengaruh Belajar
yang diperoleh sehubungan dengan
e. Uji Independen
1)
Pada variabel X
diterima
signifikasni terhadap hasil belajar siswa
KESIMPULAN DAN SARAN
sehingga hipotesis diterima.
5.1 Kesimpulan
Pada variabel X pengaruh Disiplin
Berdasarkan
uraian
teoritis
dan
yang dikembangkan 3 (tiga) indikator,
analisi data serta pengujian hipotesa, maka
yakni Konsisitensi, menunjukkan hasil
dikemukakan kesimpulan dan saran yang
2,71 ini berarti Pengaruh Disiplin
dianggap penting dan sesuai dengan tujuan
Belajar yaitu konsistensi mempunyai
penelitian.
hubungan yang signifikan terhadap
Hasil
Penelitian
di
atas.
Hasil Belajar Siswa, sehingga hipotesis
Memperlihatkan Pengaruh Disiplin Belajar
diterima.
terhadap Hasil Belajar Siswa di SMP N 3
Pematanagsiantar dengan berbagai aspek
semakin memahami dan
yang dilakukan :
bahwa betapa pentingnya penegakan disiplin
a. Peraturan
Mempunyai
pengaruh
positif terhadap hasil Belajar Siswa,
dan menyadari
kepada siswa agar tercapainya Hasil Belajar Siswa.
sehingga hipotesa pertama dapat
KEPUSTAKAAN
diterima. b. Konsistensi mempunyai pengaruh
Abdurahman,
Mulyono.
2009.
positif Terhadap Hasil Belajar Siswa,
Pendidikan bagi anak yang berkesulitan
sehingga hipotesa kedua
belajar (Jakarta :RinekaCipta)
dapat
diterima.
Daryonto, Suryatri Darmiatun, S.Si, MT.
c. Penghargaan mempunyai pengaruh
2013. Implementasi Pendidikan Karakter
positif terhadap Hasil Belajar Siswa,
di Sekolah(Yogyakarta : Gava Media
sehingga
E. Mulyasa, 2008. Standar Kompetensi
hipotesa
ketiga
dapat
diterima. d. Hukuman
dan Sertifikasi Guru (bandung : PT mempunyai
pengaruh
Remaja Rosdakarya)
positif terhadap Hasil Belajar Siswa,
Elizabeth
sehingga
Perkembangan Anak (Jakarta : Erlangga)
hipotesa
ketiga
dapat
diterima
B.
Hurlock.
1978.
Sutirna, H. 2013. Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik (Yogyakarta
Saran Hasil
penelitian
memperhatikan
: ANDI)
bahwa intergritas Pengaruh disiplin belajar
Suyanto & Jihad Asep. 2013. Strategi
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini terlihat
meningkatkan
dari perhitungan koefisien korelasi, uji
eraglobal Jakarta: Erlangga
signifikansi korelasi, uji determinasi, uji
W. James Popham, Eva L. Baker. 2011.
regresi linier sederhana, uji independen dan
Teknik
uji kelinieran regeresi. Berdasarkan hasil
(Jakarta: Rineka Cpta)
penelitian
Yanin,
yang
telah
dikemukakan
kualifikasi
Mengajar
H.Martinis.
Guru
Secara
Sistematis
2011
menujukan hasil yang baik, akan tetapi perlu
Pembelajaran
adanya tindak lanjut pada masa mendatang.
(Ciputat, Referensi Group)
Oleh karena itu diberikan beberapa saran,
Sudjana. 1994. Metode Statistika
antara lain: hendaknya Guru dan Sekolah
berbasis
di
Strategi
kompetensi
Simbolon, Hotman. 2009. Statistika Yogyakarta : Graha Tirta Usman, Husaini dan Setia Dy. Ahbar R. Purnomo. 1995. Penelitian : Graha Tirta SingaRimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survey: Jakarta LP3ES Arikunto, Suharsimi. 2009. Evaluasi Pendidikan : Penerbit Bumi Aksara