PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY, PERSISTENSI LABA, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT ABDUR RAHMAN DALIMUNTHE Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
ABSTRACT This study aims to examine the factors that influence the Earnings Response Coefficient on state-owned companies go public listed in Indonesia Stock Exchange. These factors are the corporate social responbility, earnings persistence, and capital structure. The study‟s population is a go-public SOEs company which is listed in Indonesia Stock Exchange within 2008-2011 period. The research sample using purposive sampling. Number of companies studied were 14 (fourteen) as samples and were taken by using purposive sampling method on state-owned companies went public within 2008-2011 period in Indonesia Stock Exchange, bringing the total observations in this research were 56 observations. Methods of data analysis use multiple linear regression analysis. Hypothesis tests using the t test and F test. These results indicate that corporate social responbility, earnings persistence, and capital structure affect the earnings response coefficient simultaneously at the state-owned company publicly traded on the Indonesia Stock Exchange listed period 2008-2011. Only the persistence of earnings are not significantly influence the earnings response coefficient. However, corporate social capital structure responbility and significant negative effect on earnings response coefficient. Keywords: corporate social responsibility, the persistence of earnings, capital structure, earnings respons coefficient penting dalam suatu perusahaan. Sehingga . I.PENDAHULUAN kinerja pasar modal berpengaruh terhadap Hubungan antara reaksi pasar kinerja perusahaan. Pasar modal salah satu dengan variabel akuntansi telah menjadi faktor pembentukan modal dan kualitas perhatian untuk kreditur, investor dan perusahaan dengan melihat harga saham manajer perusahaan untuk mengetahui perusahaan. Laporan keuangan pergerakan harga saham (Dewi, 2003). perusahaan juga harus memberikan Karena saat ini perkembangan pasar kondisi perusahaan yang riil untuk saham sangat berkembang pesat dan Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
1
memenuhi kebutuhan stakeholder karena
laporan
menggambarkan
memberikan
kinerja
perusahaan.
keuangan
perusahaan
keputusan
yang
dapat tepat.
Laporan keuangan berguna sebagai
Meskipun demikian, informasi laba saja
dasar
pengambilan
tidak saja cukup untuk menjadi acuan
keputusan ekonomi terhadap laba yang
dalam pengambilan keputusan karena
diterima. Semakin tinggi laba perusahaan
dapat terjadi bias pada informasi laba.
semakin besar pula pendapatan per lembar
Yang dimaksud dengan bias disini
yang
Dalam
misalnya adanya praktik manajemen laba
berinvestasi para investor membutuhkan
serta ketidaktepatan waktu pelaporan
informasi mengenai laporan keuangan
keuangan.
perusahaan
menyebabkan
memprediksi
diperoleh
investor.
yang
mengekspentasikan
dapat
suatu
laba
perusahaan.
neraca, laporan arus kas, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan
bias
terjadinya
informasi kesenjangan
informasi antara pihak investor dengan pihak
Semua laporan keuangan seperti
Jadi
manajemen,
terjadi
sehingga
ketidakcukupan
dapat
mendapatkan
informasi. Penelitian
awal
mengenai
perusahaan adalah bagian penting yang
hubungan antara laba akuntansi dan
mengukur
return dilakukan oleh Ball dan Brown
kinerja
perusahaan.
Pada
kenyataannya para investor dan calon
(1968).
investor menilai laporan keuangan hanya
parameter dari keterkaitan tersebut adalah
terpusat
perusahaan.
akibat dari penilaian laba akuntansi. Teori
Pernyataan tersebut terkait pada dana
dan bukti empiris ini menunjukkan bahwa
yang diberikan oleh investor atau calon
terdapat variasi di dalam hubungan
investor
antara return sekuritas dan laba. Jika
pada
guna
laba
informasi
laba
pada
Hal
utama
yang
dijadikan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
2
return sekuritas dan laba memiliki
pemberitahuan tersebut diterima oleh
hubungan,
maka
pasar.
sebagai
kandungan
Penelitian
menggunakan data panel
laba
dinyatakan informasi.
Reaksi
tersebut
denganperubahan
ditunjukkan
harga
sekuritas
bersangkutan
(Mulyani
beberapa perusahaan yang beramsumsi
Penggunaan
ERC
bahwa hubungan antara laba dan return
alternatif mengukur value relevance
adalah homogen (Ball dan Brown, 1968).
informasi
Hasil ini menyajikan hubungan positif
mengungkapkan
antara expected earnings (laba kejutan)
informatif
dan return tidak normal. Serta fluktuasi
mengambil
harga saham yang berbeda antara hari
(Murwaningsari,
2008
disekitar penerbitan laporan keuangan
Kusumawardhani
dan
dengan hari - hari lain sebelum periode
2010).
tersebut. Fluktuasi ini adalah konsep
informasi - informasi lainnya yang
respon pasar terhadap harga saham pasar
dapat digunakan sebagai pertimbangan
sebagai dari pengertian dari Earnings
investor dalam membuat keputusan
Response Coefficient (ERC). ERC adalah
investasi, diantaranya adalah persistensi
koefisen yang mengukur respon abnormal
laba dan struktur modal yang juga
return
sebagaifaktor
sekuritas
terhadap
unexpected
laba.
Rendahnya
kepada
keputusan
Sehingga
sekuritas (Naimah dan Utama, 2006).
laba
pemberitahuan
memiliki informasi, maka dimaksudkan pasar
akan
bereaksipada
waktu
dalam Nugroho, banyak
mempengaruhi –
beda terhadap
2000
dalam
Kusumawardhani dan Nugroho, 2010). Persistensi laba adalah ciri laba yang menyatakan
kemampuan
perusahaan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
untuk ekonomi
masih
yang
ERC kurang
investor
respon pasar berbeda
suatu
sebagai
bahwalaba
(Scott,
2007).
adalah
earning perusahaan yang menerbitkan
Dalam
dkk,
3
untuk mempertahankan jumlah laba yang
akan bereaksi dengan adanya informasi dari
diperoleh
berbagai
sekarang
dan
masa
sumber
termasuk
laporan
yang akan datang. Nilai saat ini dari
keuangan (Rahmawati, 2012: 59-60). Dan
revisi atas laba masa yang akan datang
ERC berimplikasi untuk meningkatkan
merupakan ekspentansi yang diperoleh
pemahaman
respon
pemegang saham (Kormendi dan Lipe,
menggambarkan
cara
1997 dalam Palupi, 2006). Perusahaan
meningkatkan
keputusan
yang memilili tingkat hutang tinggi
bermanfaat tentang laporan keuangan.
akan mempengaruhi laba meningkat
Hasil penelitian empiris dalam area ini
pada
mendukung teori efesiensi pasar dan
kreditor
saham.
Dilain
dibanding sisi,
pemegang
terdapat
resiko
kebangkrutan dalam jangka panjang. Hal ini membuat ERC akan dipengaruhi struktur modal perusahaan (Willjayanti, 2012).
pasar yang
dapat yang
berhubungan dengan teori keputusan (Rahmawati, 2012: 62). Informasi
dikatakan
informatif
apabila dapat mengubah kepercayaan para investor dalam pengambilan keputusan
Pandangan pelaporan
informasi
keuangan
pendekatan
investasi. Adanya informasi baru diluar
suatu
laporan keuangan akan meningkatkan
mengakui
kepercayaan dikalangan investor terhadap
adalah
yang
pertanggungjawaban
untuk
dalam
suatu perusahaan. Sekarang informasi
mempekirakan kinerja perusahaan di
banyak mendapat sorotan yang mengenai
masa yang akan datang dan bahwa
pertanggungjawaban sosial perusahaan.
menitik
Kesadaran
beratkan
individu
pada
penyediaan
akan
pentinganya
informasi yang berguna untuk tujuan ini.
mempraktikkan
Corporate
Social
Pendekatan tersebut mengakui bahwa pasar
Responbility (CSR) menjadi trend dunia
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
4
sejalan
dengan
semakin
banyaknya
yang diungkapkan perusahaan sebagai
kepedulian masyarakat global terhadap
salah satu dasar pengambilan keputusan
produk produk yang ramah lingkungan
investasinya (Sayekti dan Wondabio,
dan diproduksi dengan memperhatikan
2007).
–
aturan sosial dan prinsip hak asasi manusia (HAM) (Susilawati, 2010).
Penelitian
ini
kembali beberapa faktor
menyajikan –
faktor yang
Mengenai asosiasi antara informasi
sudah ada tentang hubungan dengan ERC
CSR (termasuk lingkungan dan juga
dalam penelitian sebelumnya. Banyak
human capital), yang pada umumnya
variabel yang diuji mendapatkan hasil
bersifat
yang
sukarela,
diungkapkan
pada
tidak
signifikan
atau
negatif,
laporan tahunannya dengan kinerja pasar.
dengan berpendapat bahwa penelitian
Dalam perbedaan reaksi pasar terhadap
kemungkinan besar akan mendapatkan
pengumuman laba yang didasari premis
hasil yang berbeda dalam konteks waktu
bahwa informativeness of earnings akan
penelitian dan objek atau sampel yang
semakin besar ketika terdapat ketidakpastian
diteliti,
mengenai prospek perusahaan dimasa yang
variabel yang sudah digunakan pada
akan datang, maka earnings response
penelitian sebelumnya. Besaran perusahaan
coefficient semakin tinggi. Dan apabila
merupakan proksi dari the informativeness
perusahaan
pengungkapan
of price. Perusahaan yang besar dianggap
mengurangi
memiliki informasi yang lebih banyak
perusahaan.
dibandingkan
informasi
melakukan CSR
ketidakpastian
dapat prospek
maka
peneliti
menggunakan
perusahaan
kecil.
Maka, dengan pengungkapan informasi
Konsekuensinya semakin informatif kurang
CSR akan menurunkan ERC. Bahwa
maka harga saham maka semakin kecil pula
investor mengapresiasikan informasi CSR
muatan
informasi
earnings
saat
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
5
ini.
Kontribusi yang diharapkan dapat diberikan
RESPONBILITY,
dari penelitian ini adalah bahwa hasil
LABA, DAN STRUKTUR MODAL
pengujian empiris ini dapat memberikan
TERHADAP EARNINGS RESPONSE
masukan bagi badan penyusun standar
COEFFICIENT”.
PERSISTENSI
akuntansi dan badan otoritas pasar modal mengenai relevansi dari pengungkapan
II. KAJIAN TEORITIK
informasi CSR dalam laporan tahunan
Deskripsi Konseptual
perusahaan. Hal ini selanjutnya dapat
1. Earnings Response Coefficient (ERC)
menjadi
masukan
dalam
ERC merupakan pengaruh laba
mempertimbangkan apakah informasi CSR
abnormal (unexpected earnings) terhadap
sudah waktunya diungkapkan dalam laporan
Cumulative Abnormal Return (CAR),
tahunan perusahaan atau tidak.
yang ditunjukkan melalui slope coeficient
Mengamati hal ini, maka peneliti mencoba menganalisis variabel yang berpengaruh terhadap Earnings Response Coefficient
(ERC).
Variabel
yang
digunakan dalam peneltian ini terhadap ERC
adalah
Responbility,
Corporate
Persistensi
Laba,
Social dan
Struktur Modal.
telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk penelitian
dengan
unexpected
earnings
(Scott,
2007). Hal ini menunjukkan bahwa ERC adalah reaksi CAR terhadap laba yang diumumkan oleh perusahaan. Ada
beberapa
hal
yang
menyebabkan respon pasar yang berbedabeda terhadap laba yaitu persistensi laba,
Berdasarkan latar belakang yang
melakukan
dalam regresi abnormal return saham
dengan
judul:
“PENGARUH CORPORATE SOCIAL
beta, struktur permodalan perusahaan, kualitas laba, growth opportunities, dan ukuran perusahaan (Scott, 2003). Nilai earnings response coefficients diprediksi
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
6
lebih tinggi jika laba perusahaan lebih
sesudah laporan keuangan dikeluarkan,
persisitensi di masa depan. Demikian juga
informasi mengenai angka laba yang
jika kualitas laba semakin baik, maka
dipublikasikan akan memengaruhi tingkah
diprediksi nilai ERC akan semakin tinggi.
laku
Beta mencerminkan risiko sistematis.
abnormal (unexpected earnings) diikuti
Investor akan menilai laba sekarang untuk
oleh
memprediksi laba dan return dimasa yang
penurunan laba abnormal diikuti oleh
akan datang. Jika future return tersebut
tingkat return abnormal negatif (Ball dan
semakin berisiko, maka reaksi investor
Brown, 1968). Hasil ini menunjukkan
terhadap unexpected earnings perusahaan
bahwa adanya hubungan yang signifikan
juga semakin rendah (Scott, 2003).
antara pengumuman laba perusahaan
Laba memiliki kandungan informasi yang tercermin dalam harga saham (Easton dan Harris, 1991 dalam Hidayati dan Murni, 2009). Penelitian ini membuktikan
investor.
return
Peningkatan
abnormal
laba
positif
dan
dengan perubahan harga saham. Seberapa jauh respon pasar terhadap informasi laba dikenal dengan penelitian ERC. 2. Corporate Social Responbility “Corporate social responsibility
bahwa laba memiliki nilai relevan yang terhadap
is a commitment to improve community
reaksi pasar yang digambarkan dalam
well-being through discretionary business
harga saham. Perubahan harga saham
practices and contributions of corporate
bergerak sesuai dengan kepercayaan
resources”. The World Business Council
investor, sejalan dengan Eficiency Market
for Sustainable Development (WBCSD,
Theory yang menyatakan bahwa pasar
2006),
akan bereaksi cepat terhadap informasi
“Corporate
yang baru, sehingga sesaat sebelum dan
„
diketahui
dari
pengaruhnya
menggambarkan social
bahwa
responsibility
business‟ commitment to contribute to
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
as
7
suistanable
economic
development,
perusahaan
tidak
hanya
mempunyai
working with employees, their families,
kewajiban ekonomi dan legal (artinya
the local community, and society at large
kepada
to improve their quality of life” (Kotler
shareholder)
dan Lee,2005 dalam Asmiranti, 2011).
kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang
Pertanggungjawaban
sosial
perusahaan (Corporate Social Responbility (CSR)) adalah mekanisme bagi suatu organisasi
untuk
mengintegrasikan
secara
sukarela
perhatian
terhadap
lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum. Dengan konsep ini, kendati secara moral tujuan perusahaan untuk mengejar keuntungan adalah sesuatu yang
pemegang tetapi
berkepentingan jangkauannya
saham juga
kewajiban-
(stakeholder) melebihi
atau
yang
kewajiban
–
kewajiban diatas. Tanggung jawab sosial dari perusahaan terjadi antara sebuah perusahaan
dengan semua stakeholder,
termasuk di dalamnya adalah pelanggan atau
customer,
pemilik
atau
pegawai, investor,
komunitas, pemerintah,
supplier bahkan juga kompetitor (Nurlela dan Islahudin, 2008). 3. Persistensi Laba
sendirinya
Persistensi laba merupakan salah
perusahaan dibenarkan untuk mencapai
satu komponen nilai prediksi laba dalam
keuntungan itu dengan mengorbankan
menentukan kualitas laba, dan persistensi
kepentingan pihak-pihak lain (Darwin,
laba tersebut ditentukan oleh komponen
2004).
akrual dan aliran kas dari laba sekarang,
baik,
tetapi
tidak
dengan
yang mewakili sifat transitori dan permanen Pemikiran
yang melandasi corporate laba (Sloan dalam Wijayanti, 2006).
social responsibility yang sering dianggap Persistensi laba adalah revisi dalam laba inti dari etika bisnis adalah bahwa Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
8
yang
diharapkan
(expected
future
di
masa
depan
komponen akrual dan aliran kas yang
earnings)
yang
terkandung dalam laba saat ini (Penman
diimplikasi oleh laba tahun berjalan (current
earnings)
(Penman
dalam
dalam Wijayanti, 2006). 4. Struktur Modal
Wijayanti, 2006). Modal menjadi salah satu aspek Besarnya revisi ini menunjukkan tingkat persistensi laba. Inovasi terhadap laba sekarang adalah informatif terhadap laba masa depan, yaitu manfaat masa depan yang diperoleh pemegang saham. Harga saham merupakan nilai sekarang manfaat masa depan yang diperoleh pemegang saham. Nilai sekarang dari revisi atas laba masa depan dapat memperkirakan nilai sekarang revisi manfaat masa depan ekspektasiannya, yaitu dalam harga saham (Kormendi dan Lipe dalam Palupi, 2006).
dalam
pembukaan
pengembangannya,
bisnis
maupun
modal
sangatlah
diperlukan. Oleh sebab itu perusahaan harus menentukan seberapa banyak modal yang diperlukan untuk membiayai bisnisnya. Sumber dana bagi perusahaan dapat diperoleh dari dalam maupun dari luar perusahaan. Dana dari dalam perusahaan, yaitu melalui laba ditahan dan depresiasi, sedangkan dana dari luar perusahaan berasal dari para kreditur dan dana dari peserta yang mengambil bagian dari
Semakin kecil nilai revisi laba masa depan (semakin kecil persistensi laba akuntansi), semakin kuat hubungan laba dengan abnormal return (semakin besar koefisien respon laba). Selain itu, persistensi
penting dalam perusahaan karena baik
laba
ditentukan
perusahaan yang akan menjadi modal sendiri (Ardilla, 2012). Keputusan
pendanaan
keputusan atas struktur modal merupakan suatu keputusan keuangan yang berkaitan
oleh
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
atau
9
dengan komposisi utang, saham preferen
mengakibatkan respon pasar menjadi
dan saham biasa yang harus digunakan
relatif rendah. Respon pasar yang relatif
oleh
rendah
modal
perusahaan. secara
Keputusan
langsung
struktur
berpengaruh
ini
pada
mencerminkan
akhirnya
bahwa
laba
akan suatu
terhadap besarnya resiko yang ditanggung
perusahaan kurang atau tidak berkualitas
oleh pemegang saham beserta besarnya
(Jang, dkk, 2007).
tingkat
pengembalian
atau
tingkat
keuntungan yang diharapkan (Brigham dan Houston, 2001). Keputusan struktur modal tidak saja berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi juga berpengaruh terhadap risiko keuangan yang
dihadapi
keuangan
perusahaan. tersebut
kemungkinan perusahaan
Risiko meliputi
ketidakmampuan untuk
membayar
kewajibannya dan kemungkinan tidak tercapainya tingkat laba yang ditargetkan perusahaan (Ardilla, 2012)
Kerangka Teoritik Kerangka
pemikiran
earnings
response coefficient dalam penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu corporate social responbility, persistensi laba, dan struktur modal. Berdasarkan Signaling Theory bahwa pasar akan merespon
setiap
informasi
yang
diberikan, semakin baik kualitas suatu informasi maka semakin baik pula respon yang diberikan oleh pasar, dan atas dasar asumsi teori kegenan yaitu keterkaitan antara pemilik dan agen atau keterkaitan
diukur dengan
keagenan (Jensen dan Meckling, 1976),
leverage perusahaan yang menyebabkan
bahwa manajemen mencapai kepentingan
investor menjadi kurang percaya terhadap
sekaligus mewujudkan tujuan pemilik
laba yang dipublikasikan oleh suatu
yakni meningkatkan laba.
Struktur modal
perusahaan, yang pada akhirnya akan Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
10
BErikut
adalah
kerangka
pengaruh antara corporate social
pemikiran dari permasalahan penelitian
responbility
yang dirumuskan
response coefficient. 2.
terhadap
earnings
Mengetahui apakah terdapat pengaruh antara persistensi laba terhadap earnings response coefficient.
3.
antara struktur modal terhadap earnings
Sumber data: diolah dari data penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran dan asumsi di atas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut :
Mengetahui apakah terdapat pengaruh
response coefficient. 4.
Mengetahui
apakah
terdapat
H1 : Pengaruh Corporate Social Responbilty terhadap Earnings Response Coefficient
pengaruh antara corporate social
H2 : Pengaruh Persitensi Laba terhadap Earnings Response Coefficient
strukur
H3 : Pengaruh Struktur Modal terhadap
respinbility, persistensi laba, dan modal
terhadap
earnings
response coefficient.
Earnings Response Coefficient Objek dan Ruang Lingkup Penelitian III.
OBJEK
DAN
METODOLOGI
Objek dari penelitian yang berjudul
PENELITIAN
“Pengaruh Corporate Social Responbility,
Tujuan Penelitian
Persistensi Laba, dan Struktur Modal
Berdasarkan
rumusan
masalah
Terhadap
Earnings
yang telah diuraikan di sebelumnya, maka
Coefficient”
penelitian ini dilakukan bertujuan untuk:
manufaktur sektor BUMN go public yang
1.
Mengetahui
apakah
adalah
Response perusahaan
terdapat
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
11
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Sampel yang dipilih kriteria sebagai berikut :
dengan
selama tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011. a. Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2008 sampai dengan 2011 Metode Penelitian
dengan pertimbangan ketersediaan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan
angka,
mulai
dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya yang
data. b. Perusahaan dari sektor BUMN go public . c. Perusahaan yang memiliki data laporan keuangan yang tersedia.
Operasionalisasi Variabel Penelitian
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya Untuk teknik pengumpulan data hubungan antara variabel. yang digunakan dalam penelitian ini Jenis dan Sumber Data
adalah
Populasi adalah keseluruhan dari objek yang diteliti dari suatu penelitian. Populasi
dari
penelitian
ini
adalah
perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 sampai dengan 2011. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi untuk diteliti. Dalam hal ini, sampel penelitian adalah yang
memenuhi
kriteria
tertentu
dikehendaki peneliti dan kemudian dipilih
secara
metode
purposive
sampling. Dan variabel yang digunakan penelitian
ini
terdiri
atas
variabel
dependen
dan independen. Variabel
dependen dari penelitian ini sendiri adalah earnings response coefficient. Dan variabel independennya adalah corporate social responbility, persistensi laba, dan struktur modal. Terdapat empat variabel pada penelitian ini yang terbagi menjadi tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Teknik Analisis Data
berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
12
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi
1.
linier berganda yaitu untuk menguji dan
Responbiity
menganalisis, baik secara parsial maupun
Response Coefficient
Pengaruh
Corporate terhadap
Social Earnings
social
Hasil pengujian pengaruh variabel
responbility, persistensi laba, dan struktur
terhadap CSR dengan menggunakan uji t,
simultan
modal
pengaruh
terhadap
corporate
earnings
coefficient pada perusahaan
–
response perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
diperoleh
nilai
responsibility
ttable
corporate
social
1,69389 < thitung 2,894
dan tingkat signifikan pada level 0,007 (kurang dari 5%), maka keputusannya
periode 2008- 2011. Data diolah dengan
adalah menolak H0 dan H1 diterima.
program Statistical Package For Social
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
Science (SPSS)
hipotesis diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CSR berpengaruh
IV. PEMBAHASAN Dari
signifikan terhadap ERC.
hasil
analisa
dengan Dan berdasarkan data penelitian ini
menggunakan
analisis
regresi
linier dapat dilihat pada PT Adhi Wijaya masing
–
berganda dan pengujian hipotesis dapat masing mempunyai nilai CSR 0,4304 dijelaskan
faktor-faktor
yang untuk periode 2008 dan 0,4937 untuk
mempengaruhi
earning
response
coefficient Sebelum dilakukan analisis, terlebih
dahulu
dilakukan
pengujian
asumsi klasik. Hasil dari pengujian asumsi variabel
klasik
menunjukkan
pengaruh
corporate
bahwa social
responbility, persistensi laba dan struktur modal menunjukkan memenuhi asumsi klasik dan berdistribusi normal.
periode
2009
ini
berarti
mengalami
kenaikkan sebesar 0,0633 akan tetapi nilai ERC PT Adhi Wijaya periode 2008 senilai 0,1281 dan periode 2009 senilai -0,4355 berarti mengalami penurunan sebesar 0,5636. Maka, nilai CSR perusahaan berdampak
negatif
terhadap
perusahaan.
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
13
ERC
Investor beranggapan bahwa perusahaan
demikian pengungkapan CSR tersebut
yang melaksanakan pengungkapan CSR
juga dapat menurunkan ERC. Hal ini
maka perusahaan akan menambah biaya
mengindikasikan
bahwa
atau alokasi dana untuk CSR sehingga
mengapresiasikan
informasi
profit perusahaan akan berkurang, hal
perusahaan sebagai salah satu dasar
tersebut akan berdampak pada return
pengambilan keputusan investasinya.
investor CSR
yang akan diterima oleh investor, maka
laba
dimasa
2. Pengaruh Persistensi Laba terhadap Earnings Response Coefficient
semakin
tinggi
Hasil pengujian persistensi laba
investor tetap menggunakan informasi laba
sebagai
mendatang.
harapan
Sehingga
pengungkapan CSR perusahaan maka
diperoleh
semakin rendah respon investor dan ERC
tingkat signifikan pada level 0,208 (lebih
juga akan semakin rendah. Hasil ini juga
dari 5%), maka keputusannya adalah
memberikan
menerima H0 dan H1 ditolak. Berarti
penelitian
dukungan yang
terhadap
sebelumnya
telah
thitung
persistensi
1,284 < ttabel 1,69389 dan
laba
tidak
berpengaruh
dilakukan oleh Sayekti dan Wondabio
terhadap earnings response coefficient.
(2007).
Makin besar variansi laba sekarang dan Dalam
penelitian
Widiastuti
(2006) apabila perusahaan melakukan pengungkapan informasi CSR dalam
laba masa depan, makin kecil persistensi laba, dan makin besar koefisien respon laba.
laporan tahunan akan dapat mengurangi
Dari data penelitian ini dapat
dari informativess of earnings yang
dilihat pada PT Kimia Farma Tbk untuk
semakin besar karena prospek perusahaan
tahun
dimasa
kenaikkan nilai persistensi laba sebesar
depan
tidak
pasti.
Dengan
2009
dan
2010
mengalami
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
14
0,067 dan 1,0908. Peningkatan nilai
biasa dilakukan dan tidak selalu terulang
persistensi
konsisten
di masa depan. Komponen transitory ini
terhadap nilai ERC PT Kimia Farma Tbk
menyebabkan kurang relevannya laba
yang
digunakan untuk memprediksi kebijakan
laba
ini
mengalami
tidak
penurunan
sebesar
1,9994 untuk tahun 2009 dan mengalami peningkatan sebesar 0,2967 pada tahun 2010. Maka, nilai persistensi laba tidak berpengaruh terhadap earning response coefficient.
di masa datang. Dan penelitian yang dilakukan Hapsari (2010) dalam Imroatussolihah (2013) menjelaskan bahwa investor tidak merespon
terhadap
perubahan
laba
Hasil penelitian ini sesuai dengan
meskipun perusahaan telah menunjukkan
dan
dalam
persistensi laba yang negatif untuk dimasa
Imroatussolihah (2013) yang menyatakan
yang akan datang. Hal ini menunjukkan
bahwa
tidak
bahwa dalam menentukan investasinya
earnings
investor tidak hanya menilai berdasarkan
Ali
Zahrowi
(2002)
persistensi
berpengaruh
laba
terhadap
response coefficient, adanya komponen komponen
transitory
menyebabkan
laba
dalam kurang
–
laba dapat
informasi laba, akan tetapi investor juga menilai informasi lain yang mungkin berpengaruh terhadap investasinya.
dijadikan pengukur earnings response Jadi, persistensi laba tidak selalu coefficient. transitory
Banyaknya hanya
akan
komponen
dapat dijadikan patokan dalam penentuan
berpengaruh kebijakan investasi di masa depan karena
terhadap laba saat ini akan tetapi tidak
dalam laba terdapat kemungkin komponen
berpengaruh terhadap laba di masa yang transitory yang tidak terjadi berulang akan datang. Komponen transitory sifatnya sehingga
tidak
dapat
tidak berulang, artinya aktifitas yang tidak Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
15
mengindentifikasikan laba di masa yang
penggunaan
strukur
modal
akan datang.
menurunkan
keuntungan
akan
pemegang
saham. 3. Pengaruh Struktur Modal terhadap Earnings Response Coefficient Hasil
pengujian
pengaruh
Berdasarkan data penelitian ini, dapat dilihat dari nilai struktur modal
variabel pada
PT
Bank
Rakyat
Indonesia
struktur modal terhadap terhadap ERC mempunyai nilai struktur modal 0,9091 dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai untuk tahun 2008 dan 0,9140 untuk tahun ttabel
1,69389 < thitung 2,905 dan tingkat 2009, berarti mengalami kenaikkan sebesar
signifikan pada level 0,007 (kurang dari 0,0049. Akan tetapi untuk nilai ERC PT 5%), maka keputusannya adalah menolak Bank
Rakyat
Indonesia
mengalami
H0 dan H1 diterima. Maka dari hasil penurunan sebesar 2,2187. Maka, struktur tersebut struktur modal berpengaruh modal berpengaruh negative terhadap terhadap earning response coefficient. earning response coefficient. Dan
hal
ini
menjelaskan
bahwa
perusahaan yang menggunakan struktur
Hasil penelitian ini konsisten dengan
modal dengan tujuan agar keuntungan
Mulyani (2007) yang menunjukkan bahwa
yang diperoleh lebih besar dari pada
earnings response coefficient berpengaruh
biaya asset dan sumber dananya, dengan
negatif
demikian akan meningkatkan keuntungan
Perusahaan
pemegang saham. Sebaliknya strukur
leverage tinggi berarti memiliki hutang
modal juga meningkatkan variabilitas atau
yang lebih besar dibandingkan modal.
resiko keuntungan, karena jika perusahaan
Dengan
ternyata mendapatkan keuntungan yang
peningkatan laba maka yang diuntungkan
lebih rendah dari biaya tetapnya maka
adalah pihak debtholders, karena debitor
dengan yang
demikian
tingkat
leverage.
mempunyai
apabila
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
16
tingkat
terjadi
mempunyai keyakinan bahwa perusahaan akan mampu melakukan pembayaran atas
2. Persistensi pengaruh
laba
tidak
pada
memiliki
earnings
response
coefficient, adanya komponen transitory hutang. Namun hal ini akan direspon negatif oleh investor karena investor beranggapan bahwa perusahaan akan
yang
merupakan
relevannya
laba
penyebab
kurang
digunakan
untuk
memprediksi kebijakan dimasa datang. Hal ini tidak hanya informasi laba
lebih mengutamakan pembayaran hutang daripada dividen.
perusahaan dijadikan tolak ukur bagi investor untuk melakukan investasi akan tetapi penilaian informasi lain yang
V. KESIMPULAN DAN SARAN
dapat
juga
berpengaruh
menentukkan kebijakan investasinya. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk
3. Struktur modal memiliki pengaruh
mengetahui pengaruh corporate social
negatif
responbility, persistensi laba dan struktur
coefiicient, hal ini dikarenakan setiap
modal
informasi
terhadap
earnings
response
coefficient. Berdasarkan hasil penelitian maka
diperoleh
kesimpulan
sebagai
pada
earnings
modal
response
yang
dimiliki
perusahaan dapat direspon negatif karena
para
investor
beranggapan
berikut: 1. Corporate memiliki
social pengaruh
responbilty negatif
pada
perusahaan akan lebih mengutamakan pembayaran hutang daripada dividen.
earnings response coefficient, hal ini menunjukkan bahwa secara umum pihak
Implikasi
perusahaan mengapresiasikan tanggung
Didalam penelitian ini ada beberapa implikasi
jawab terhadap lingkungan sekitar
yaitu diantaranya:
merupakan
tindakan
positif
akan
tetapi dilihat dari sisi pihak investor hal ini
berdampak
meningkat
untuk
pengeluaran
biaya
tanggung
jawab
lingkungan dan dapat mengurangi laba perusahaan.
1. Pengaruh
corporate
responbility tanggung besaran
atau jawab
respon
social
pengungkapan sosial laba
terhadap perusahaan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
17
mengakibatkan investor
menurun.
beranggapan
perusahaan
yang
Karena
masa datang. Hal ini menunjukkan
bahwa
bahwa
dalam
menentukan
melaksanakan
investasinya investor tidak hanya
pengungkapan tanggung jawab sosial
menilai berdasarkan informasi laba,
maka
akan tetapi investor juga menilai
perusahaan
akan
menambah
biaya atau alokasi dana untuk tanggung jawab
sosial
perusahaan
sehingga
akan
profit
berkurang,
hal
informasi
lain
yang akan diterima oleh investor.
mungkin
berpengaruh terhadap investasinya. 3. Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan
tersebut akan berdampak pada return
yang
akan
menghindari
penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang normal. Prospek perusahaan tidak hanya dilihat investor
2. Persistensi kualitas
laba laba
mencerminkan
perusahaan
menunjukkan
bahwa
yang
perusahaan
mampu mempertahankan laba dari
dari kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba,
juga
penggunaan hutang oleh perusahaan karena
hal
berpengaruh waktu ke waktu. Semakin besar
tetapi
tersebut terhadap
akan tingkat
keuntungan yang diperoleh perusahaan
persistensi laba suatu perusahaan maka
dan berdampak pada return yang akan
semakin besar pula laba yang dapat
diterima oleh investor.
diharapkan oleh investor di masa datang. Tetapi hal ini tidak menjadi
Saran Berdasarkan
tolak ukur apabila perusahaan tidak dapat
mempertahankan
labanya
dengan baik dari waktu ke waktu, maka
investor
tidak
merespon
hasil
penelitian,
peneliti
memiliki beberapa saran yang perlu disampaikan: 1. Sebaiknya, penelitian selanjutnya dapat
menggunakan
sampel
perusahaan yang jumlahnya lebih terhadap perubahan laba meskipun perusahaan
telah
banyak,
misalnya
menggunakan
menunjukkan
perusahaan LQ 45 yang terdaftar di
persistensi laba yang positif untuk
Bursa Efek Indonesia. Dan juga
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
18
peneliti
selanjutnya
sebaiknya
menggunakan periode lebih dari tiga tahun,
sehingga
sampel
yang
diperoleh semakin banyak.
3. Untuk variabel yang mempengaruhi earnings response coefficient tidak hanya corporate social responbility, persistensi modal
saja
laba, akan
atau tetapi
struktur dapat
memasukkan variabel-variabel lainnya seperti kualitas laba, profitabilitas, size, beta, dan growth opportunie. 4. Dan untuk pengukuran corporate social responbility juga dapat dilihat standar GRI terbaru yang setiap periode berubah.
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
19
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006. Teori Akuntansi. Buku 1. Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Anggraini, Fr. Reni Retno. 2006. Pengungkapan
Informasi
Sosial dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan
Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan.(Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar
di
Bursa
Jakarta).Simposium
Efek Nasional
Akuntansi 9.
Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan. Suharto
Alih
dan
Bahasa
Herman
Dodo
Wibowo.
Jakarta: Erlangga.
Collins, D.W dan S.P Khotari, 1989. “An Analisys of The Intertemporal and CrossSectional
Determinants
Earnings
Response
Journal
of
of
Coefficient”,
Accounting
and
Ardilla, Isna. 2012. “Analisis FaktorEconomic. Vol. 11, pp. 143-182 Faktor Earnings
Yang
Mempengaruhi
Response
Coefficient
Darwin,
Ali.
2004.
Studi Empiris Pada Perusahaan
Sustainability
Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic
Indonesia.
Index”,
Akuntansi
Tesis.
Program
Pasca
Penerapan
Reporting Konvensi
V,
Di
Nasional
Program
Profesi
Sarjana Univesitas Sumatera Utara,
Lanjutan. Yogyakarta, 13 – 15
Medan.
Desember
Ball, Ray and Philip Brown. 1968. An
Dewi, A.A.A. Ratna. 2003. Pengaruh
Empirical Evaluation of Accounting
Konservatisma Laporan Keuangan
Numbers.
Terhadap
Journal
Accounting
Research (Autumn 1968): 159-177.
Response
Earnings Coefficient.
Simposium
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
20
Nasional Akuntansi VI Surabaya, 16
BES”, Tesis Program Magister Undip,
– 17 Oktober.
Semarang.
Easton, P.D dan E.M. Zmijewski, 1989.
Hidayati, Naila Nuur dan Sri Murni,
“Cross-Sectional Variation in The
2009.
Stock
Corporate
Social
Terhadap
Earnings
Market
Response
Accounting
to
Earnings
Announcements”,
Journal
“Pengaruh
Pengungkapan Responsibility Response
of
Coefficient pada Perusahaan High
Accounting and Economic. Vol. 11,
Profile”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
pp. 117-141.
Vol. 11, No. 1, April, hal.1-18.
Ghosh, Arvin, Francis Cai, dan Wenhui
Imroatussolihah, Ely. 2013. Pengaruh
Li, 2000. “The Determinants of
Risiko,
Leverage,
Peluang
Capital Structure” American Business
Pertumbuhan, Persistensi Laba Dan
Review. Vol. 18, No 2, pp. 129
Kualitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Terhadap
Earning
Response
Coefficient
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Pada
Multivariate Dengan Program SPSS. Perusahaan High Profile. Jurnal Semarang:
Badan
Penerbit Ilmiah Manajemen. Vol. 1 No.1.
Universitas Diponegoro. Januari Hasibuan,
Muhammad
Rizal.
2001. Jang, Lesia., Bambang Sugiarto, dan
“Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dergibson
Siagian.
2007.
terhadap Pengungkapan Sosial Dalam Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laporan Tahunan Emiten di BEJ dan Kualitas
Laba
Pada
Perusahaan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
21
Manufaktur di BEJ. Akuntabilitas,
Corporate
Vol. 6, No. 2 : hal. 142-149.
Size, Dan Profitabilitas Terhadap
Jansen, M.C dan W.H. Mecklin, 1976. “Theory of the Firm : Managerial agency
costs
structure”,
and
Journal
ownership
of
Financial
Economics. Vol.3, No.4, pp. 305360.
Responbility,
Response
Coefficient.
Kajian Akuntansi. Vol. 5. No. 1. Juni
Mayangsari. Pengaruh
2004.
“Bukti
Empiris
Spesialisasi
Industri
Auditor Terhadap Earnings Response Coefficient”. Jurnal Riset Akuntansi
Kesuma, A. 2009. Analisis FaktorFaktor
Earnings
Social
yang
Mempengaruhi
Struktur Modal Serta Pengaruhnya terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 11 (1), 38-45.
Kormendi, Roger dan Robert Lipe, 1987. “Earnings
Innovation,
Persistence,
and
Earnings
Stock
return”,
Journal of Business. Vol. 60, No 3,
Indonesia. Vol. 7. No. 2. Mei. Hal: 154-178
Mulyani, S., Asyik, N. F., dan Andayani. (2007).
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Earnings Response Coefficient pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. JAAI, 11 (1), 35-45.
Myers, Stewart C, 1984. “The Capital Structure Puzzle”, Journal of Finance . Vol. 33, July: Hal. 573-592
pp. 323-345. Modigliani, F. and M. H. Miller. 1963. Kusumawardhani,
Indra
dan
Joko
Setiyo Nugroho. 2010. Pengaruh
“Corporate Income Tax and the cost of Capital: A Correction”, American
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
22
Economic Review . Vol. 53, No 3,
Perusahaan Manufaktur Go Public di BEJ”, Jurnal Bisnis dan
hal.433 443
Ekonomi. Vol. 11, No. 1 Edisi Maret, Hal. 44-58
Nurlela, dan Islahudin. 2008. Pengaruh Corporate
Social
Responsibility Sayekti, Yosefa dan Ludovicus Sensi
Terhadap Nilai Perusahaan dengan Wondabio. 2007. Pengaruh CSR Prosentase Kepemilikan Manajemen Disclosure sebagai
Variabel
terhadap
Earnings
Moderating. Response Coefficient. “Suatu Studi
Simposium Nasional Akuntansi XI. Empiris Naimah, Z., dan Utama, S. (2006). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan
Ukuran
Perusahaan
dan
Profitabilitas
Terhadap
Koefisien
Pada
Perusahaan
yang
Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”, Simposium Nasional Akuntansi X Makassar. Juli. Scott,
William
R.
2000,
Respon Laba dan Koefisien Respon
Accounting
Nilai Buku Ekuitas: Studi pada
Prentice-Hall
Perusahaan Manufaktur di Bursa
Scarborough, Ontario.
Theory,
Financial 2ndedition,
Canada
Inc.,
Efek Jakarta. Simposium Nasional Sloan, R.G, 1996. “Do Stock Prices Fully Akuntansi 9 Padang (AKPM 12). Palupi, Margaretta Jati. 2006. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempegaruhi Koefisien
Respon
Laba:
Bukti
Empiris Pada Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekubank. Vol. 3. November. Rahmawati. Teori Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Reflect Information in Accruals and Cash Flow About Future Earnings?”, The Accounting Review .Vol. 71, No. 3, pp 289-315. Spicer, Barry H. (1978), “Investors, Corporate Social Performance and Information
Disclosure:
An
Empirical Study”, The Accounting Saidi, 2001. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
23
Review, Vol. 53, No. 1, Jan, pp. 94111
Sukmawati. 2003, “Analisis Pengaruh
Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi Perekayasa Pelaporan Keuangan. Yogyakarta. BPFE. Suaryana,
Zuhroh, Diana, dan I Putu Pande Heri
Agung.
2005.
“Pengaruh
Konservatisme
Laba
Terhadap
Luas Pengungkapan Sosial dalam Laporan
Tahunan
Perusahaan
terhadap
Reaksi
Investor”,
Simposium Nasional Akuntansi VI, 2003
Koefisien Respon Laba”. hal. 2
Susilawati, Christine Dwikarya, 2008. “Faktor-faktor Penentu ERC”, Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol. 7, No.2, hal. 146-161.
Syafrudin,
2004.
“Pengaruh
Ketidaktepatanwaktuan Penyampaian pada
Laporan
Earnings
Keuangan Response
Coefficient : Studi di Bursa Efek Jakarta”,Simposium
Nasional
Akuntansi VII. Hal. 754-776.
Wijayanti, Dita. 2012. Pengaruh Struktur Modal Dan Kualitas Audit Terhadap Earning Response Coefficient. hal. 13
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 11, No.1,Tahun 2016
24