PENGARUH CASH RATIO DAN RETURN ON ASSET TERHADAP EQUITY (Studi Kasus pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya) Yanti Yulianti (083403038) Email :
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT This study aims to determine: 1) Determine Cash Ratio, Return On Asset and Equity in PT. BPR Siliwangi, 2) Partialy and simultaneously influence the cash ratio and return on assets to equity in PT. BPR Siliwangi. The method used in this study is descriptive with the type of case study. Design analysis method is path analysis that ains to determine direct and
indirect effects between
independent variables with the dependent variable. The result showed that the cash ratio, ROA and the equity generated by the PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya each semester subject to change, either increase or decrease. Cash ratio is not significant effect on ROA in PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya. Cash ratio partially significant effect on the equity, while the ROA not significant effect on equity at PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya. Cast simultaneously ROA ratio and significant effect on equity at BPR Siliwagi Tasikmalaya.
Keywords : cash ratio, return on asset, equity
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Mengetahui Cash Ratio, Return On Asset dan Equity pada PT. BPR Siliwangi, 2) Pengaruh secara parsial dan simultan cash ratio dan return on asset terhadap equity di PT. BPR Siliwangi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis studi kasus. Rancangan analisis yang digunakan adalah path analysis yang betujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Cash ratio, ROA dan
equity yang dihasilkan oleh PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya tiap semester mengalami perubahan, baik peningkatan maupun penurunan. Cash ratio berpengaruh signifikan terhadap ROA pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya. Cash ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap equity, sedangkan ROA berpengaruh tidak signifikan terhadap equity pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya. Secara simultan cash ratio dan ROA berpengaruh signifikan terhadap equity pada BPR. Siliwangi Tasikmalaya.
Kata kunci : cash ratio, return on asset, equity.
PENDAHULUAN Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang 1945. Guna mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan pembangunan harus senantiasa memperhatikan keserasian, keselarasan dan kesinambungan berbagai unsur pembangunan, termasuk di bidang ekonomi dan keuangan. Salah satu sarana mempunyai peran strategis dalam menyerasikan dan menyeimbangkan berbagai unsur pembangunan adalah perbankan. Peran yang strategis tersebut terutama disebabkan oleh fungsi utamanya sebagai suatu wahana yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien, yang dengan berazaskan demokrasi ekonomi mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup masyarakat.
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Undang-Undang RI No.10 Tahun 1998). Bank juga merupakan suatu wadah yang bersifat membimbing bagi masyarakat dengan cara mendidik masyarakat agar senantiasa dari setiap kegiatan ekonominya dapat memanfaatkan jasa perbankan. Persaingan antar bank untuk mendapatkan kepercayaan diri masyarakat sangatlah ketat, tidak hanya terbatas pada pelayanan saja, tetapi juga menyangkut harga dan jenis produk yang ditawarkan. Maka jelaslah bahwa produk bank yang baik akan berpengaruh pada perkembangan dana perbankan. Fungsi untuk mencari dana dan selanjutnya menghimpun dana dalam bentuk simpanan sangat menentukan pertumbuhan suatu bank apakah dana dari permodalan sendiri (pihak ke I), pinjaman antar bank (pihak ke II), atau dari masyarakat (pihak ke III). Jumlah dana yang berhasil dihimpun atau disimpan otomatis akan menentukan juga jumlah dana yang dapat dikembangkan oleh bank tersebut dalam bentuk penanaman dana yang menghasilkan. Salah satu lembaga perbankan yang ada di Indonesia saat ini adalah Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya disebut BPR, yaitu Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (UndangUndang RI No. 10 Tahun 1998).
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana Cash Ratio, Return On Asset (ROA) dan Equity pada PT. BPR Siliwangi.
2.
Bagaimana pengaruh Cash ratio terhadap Return On Aseet pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya.
3.
Bagaimana pengaruh Cash Ratio dan Return On Asset secara parsial maupun secara simultan terhadap Equity pada PT. BPR Siliwangi.
Dari masalah yang telah diidentifikasikan di atas yang merupakan dasar pembahasan penelitian ini, maka tujuan dilakukannya penelitian ini sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui Cash Ratio, Return On Asset dan Equity pada PT. BPR Siliwangi.
2.
Untuk mengetahui pengaruh Cash ratio terhadap Return On Aseet pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya.
3.
Bagaimana pengaruh Cash Ratio dan Return On Asset secara parsial maupun secara simultan terhadap Equity pada PT. BPR Siliwangi.
METODELOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus.
OPERASIONALISASI VARIABEL Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen yaitu Cash Ratio (X 1) dan Return On Asset (X2), serta satu variabel dependen yaitu Equity (Y).
Variabel
Definisi Variabel
Cash Ratio
Salah satu alat analisis
-Cash asset
keuangan
yang
-pinjaman jangka
digunakan
untuk
(X1)
Indikator
Ukuran
Skala
Rupiah
Rasio
Persen
Rasio
Rupiah
Rasio
pendek.
mengevaluasi kondisi
(Sumber : Kasmir
bank dan kinerjanya.
, 2003 : 268 )
(Sumber : Wild , 2005 : 36 ) Return On Asset (X2)
Rasio rentabilitas yang
-laba
digunakan
pajak.
melihat bank
untuk kemampuan dalam
-rata
sebelum
rata
total
asset.
memperoleh laba.
(Sumber : Bank
( Sumber : Ang , 2001
Indonesia )
: 218 ) Equity (Y)
Asset
dikurangi
-asset
dan
kewajiban atau disebut
kewajiban.
kekayaan bersih (net
(Sumber : Kurdi ,
worth).
2000 : 166 )
(Sumber : Kurdi , 2000 : 166 )
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka dibutuhkan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Untuk itu penulis mengumpulkan data hasil laporan keuangan dari PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya selama 5 tahun dengan laporan keuangan persemester, yang berupa: 1.
Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dilapangan dengan mengadakan
penelitian langsung kebagian akuntansi. Data-data dikumpulkan dengan cara: a) Observasi Adalah pengamatan langsung dengan cara merekan kejadian, mengukur, menghitung dan mencatat kegiatan terhadap kegiatan objek penelitian. b) Wawancara Adalah suatu metode penelitian yang meliputi pengumpulan data melalui interaksi verbal secara langsung antara pewawancara dengan responden. c) Studi Dokumentasi Adalah dengan menggunakan penelaahan terhadap dokumen-dokumen, naskah-naskah, laporan-laporan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan mendukung terhadap penulisan ini. 2.
Data Sekunder Data yang diperoleh melalui penelitian keperpustakaan untuk memperoleh
informasi dan pengetahuan yang dapat dijadikan pegangan dalam penelitian, yaitu dengan mempelajari literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian.
TEKNIK ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Langkah-langkah yang digunakan yaitu sebagai berikut: 1.
Menghitung koefisien korelasi (r) Koefisien korelasi ini akan menentukan bagaimana tingkat hubungan antar variabel yang diteliti. Menghitung koefisien korelasi antara X1 dan X2 dengan memakai rumus sebagai berikut: ∑
rX1X2 = [
∑
∑
–{
∑
} ][ ∑
∑
; i≠j {∑
}
(Sitepu,1994 : 29) Sedangkan pengaruh variabel lainnya terhadap X2 diluar X1 dapat ditentukan melalui rumus berikut : rXiε = √1 −
i Xj
(Sitepu, 1994 : 30) Statistik yang digunakan adalah :
t=
2.
Pengujian secara simultan menggunakan rumus sebagai berikut:
∑
rYXj = bYXj
;1,2,….,k
∑
(Sitepu, 1994 : 17) Keterangan : rYXi = koefisien jalur dari variabel Xi terhadap variabel Y bYXi = koefisien regresi dari variabel Xi terhadap variabel Y 3.
Pengujian faktor residu atau sisa bYXi = ∑
jh ∑
jh Yh ; i = 1,2,….k
(Sitepu, 1994 : 15) Keterangan :
rYXi = koefisien jalur dari variabel Xi terhadap variabel Y 4 Pengujian Hipotesis Operasional a. Pengujian secara simultan Ho : yx1 = yx2 = 0 Ha : yx1 = yx2 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika Fhitung > Ftabel Uji signifikasi dengan menggunakan rumus:
F=
(
(
)
….
…
)
Statistik uji di atas mengikuti distribusi F-snedecor dengan derajat V1 = k dan V2 = n – k – 1. b. Pengujian secara parsial Hipotesis operasional: Ho : yxi = 0 Ha : yxi 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika jika thitung > ttabel Untuk uji statistik memakai rumus:
ti = (
(
)(
……… ….(
) )….
; i = 1,2,….k
(Sitepu, 1994 : 28) Statistik kriteria penolakan Ho jika t < t1 2 (n-k-1) atau t > t1 2 (n-k-1). (Sitepu, 1994 : 25)
Mencari pengaruh dari satu variabel ke variabel lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat disajikan melalui formula yang disajikan dalam Tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Antar Variabel Penelitian
No
1
2
3
Pengaruh Langsung
( YX1)
Pengaruh
Tidak Jumlah
Langsung
Pengaruh
=
A
Pengaruh X1 terhadap Y ( yX1)(rX2X1)( yX2
B
(A+B)
C
( YX1)
=
D
Pengaruh X2 terhadap Y ( yX1)(rX2x1)( yx2)
E
(D+E)
F
Total Pengaruh X1 dan
G
X2 Terhadap Y (C+F)
Prosedur Pengujian Hipotesis 1. Penetapan Hipotesis Operasional a. Secara Parsial Ho : YX1 = 0 Ha : YX1 = 0
b. Secara Simultan Ho : ρYX1 = ρYX2 = 0 Ha : ρYX1 = ρYX2 = 0 2. Penetapan Tingkat Signifikansi
Taraf sugnifikasi ( ) ditetapkan sebesar 5%, ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai propabilitas 95%, atau toleransi kemelesetan 5%. Taraf signifikansi ini adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. 3. Uji Signifikansi Untuk menguji signifikasi dilakukan dua pengujian yaitu : a. Secara parsial menggunakan uji t b. Secara simultan menggunakan uji F 4. Kaidah Keputusan a. Secara Simultan Tolak Ho jika F hitung ≤ F tabel
Terima Ho jika F hitung > F tabel b. Secara Parsial Terima Ho jika-t 1 2 Tolak Ho jika-t 1 2
5. Penarikan Kesimpulan
≤ t hitung ≤ t 1 2
> t hitung > t 1 2
Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif. Dari hasil tersebut akan di tarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak.
PEMBAHASAN Cash ratio merupakan salah satu ukuran dari rasio likuiditas yang merupakan kemampuan baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya melalui sejumlah kas. Untuk mengukur Cash Ratio suatu bank digunakan indikator cash asset yang dimiliki oleh suatu bank dan pinjaman jangka pendek. Cash Ratio yang terjadi pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya mengalami penurunan yaitu pada bulan Desember 2009 sebesar 55,08%, kemudian pada bulan-bulan selanjutnya mengalami penurunan dan peningkatan walaupun tidak terlalu besar. Peningkatan tertinggi pada bulan Juni 2009 yaitu sebesar 82,11%. Perubahan tertinggi pada bulan Juni 2009 ini disebabkan karena pinjaman jangka pendek yang dihasilkan oleh perusahaan lebih besar dari pinjaman jangka pendek bulan sebelumnya, sedangkan cash asset yang dihasilkan lebih besar dari pada bulan sebelumnya. Dengan keadaan seperti ini akan mempengaruhi terhadap perubahan cash ratio, posisi cash ratio merupakan variabel penting yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam kebijakan deviden. Pembayaran deviden merupakan arus kas keluar, free cash flow yang tingggi akan memugkikan manajeman bank lebih berfokus pada pembayaran atau menyelesaikan hutang jangka pendeknya. ROA yang diperoleh PT. BPR siliwangi tasikmalaya tiap semester mengalapi fluktuasi. Perolehan ROA terbesar terjadi pada bulan Desember 2008 yaitu sebesar 2,49% sedangkan ROA terkecil dihasilkan pada bulan Juni 2011 yaitu sebesar 0,48%. Terjadi nya perubahan pada ROA ini disebabkan karena banyak nya asset yang digunakan sehingga akan menambah operating income
dalam sekala yang lebih besar, selain itu juga adanya kenaikan bunga secara umum dan juga pemanfaatan asset-asset yang tadinya tidak produktif menjadi produktif. Semakin besar ROA yang dimiliki oleh sebuah bank maka semakin efisien penggunaan aktiva sehingga akan memperbesar laba, maka akan terlihat seberapa besar keuntungan yang dihasilkan. Equity yang terjadi pada PT. BPR siliwangi tasikmalaya pada bulan Juni 2006 sampai dengan Desember 2010 mengalami peningkatan, sedangkan pada bulan Juni 2011 equity pada perusahaan tersebut mengalami penurunan sebesar 3,91% Hal ini disebabkan karena pada bulan Juni 2011 asset yang diperoleh perusahaan menurun sedangkan jumlah kewajiban mengalami penurunan sehinggga equity yang dihasilkan meningkat. Pengaruh Cash Ratio Terhadap ROA Pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya
Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien beta antara cash ratio terhadap ROA adalah 0,010 yang menunjukkan besarnya hubungan atau korelasi antara cash ratio dengan ROA Hal ini berarti antara cash ratio dengan ROA mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat hubungan sangat rendah. Sedangkan koefisien determinasinya (
) sebesar (0,010)2 = 0,0001 atau
0,01% yang menunjukkan besarnya pengaruh cash ratio terhadap ROA. Artinya
bahwa 0,01% variabilitas dari X2 (ROA) dipengaruhi oleh variabel bebas X1 yang dalam hal ini adalah cash ratio. Untuk mengukur tingkat signifikasi digunakan uji t. Berdasarkan perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh t
sebesar -0,031 dan t
dimana α = 5% dan df
= 12 - 2 = 10, didapat t t
sebesar 2,228 maka t
. Karena t
<
maka H diterima dengan nilai signifikan 0,976 lebih besar dari 0,05 dan
nilai residu sebesar 100% - 0,01% = 99,99%. Ini berarti bahwa cash ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya. Pengaruh Cash Ratio Terhadap Equity Secara Parsial Pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya Hasil analisis menunjukan bahwa koefisien beta cash ratio terhadap equity adalah -0,577 yang menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara cash ratio dengan equity. Sedangkan koefisien determinasinya (PYX1) sebesar (−0,577) = 0,332 atau 33,2% yang menunjukan besarnya pengaruh cash ratio
dengan equity. Artinya bahwa 33,2% variabilitas dari X2 (equity) dipengaruhi oleh variabel bebas X1 yang dalam hal ini adalah cash ratio. Berdasarkan perhitungan SPSS 16.0 diperoleh t didapat t
sebesar 2,497 dimana
sebesar 2,228 maka t
> t
= 5% dan df = 12-2 = 10, . Karena t
> t
,
maka Ho diterima dengan nilai signifikan 0,034 lebih kecil dari 0,05 dan nilai
residu sebesar 100%-0,577 = 99,42%. Ini berarti bahwa cash ratio berpengaruh signifikan terhadap equity pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya. Pengaruh ROA Terhadap Equity Secara Parsial Pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya Hasil analisis menunjukan bahwa koefisien beta antara ROA terhadap equity adalah 0,439 yang menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara ROA dengan equity. Hal ini berarti antara ROA dengan equity mempunyai
hubungan yang positif dengan tingkat hubungan sangat rendah. Sedangkan koefisien determinasinya (pYX2) sebesar (0,439) = 0,193 atau 19,3% yang
menunjukan besarnya pengaruh ROA terhadap equity. Artinya bahwa 19,3% variabilitas dari Y (equity) dipengaruhi oleh variabel bebas X2 yang dalam hal ini adalah ROA. Untuk mengukur tingkat siginikan digunakan uji t. Berdasarkan perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh t 5% dan df = 12-2 = 10, didapat t t
< t
sebesar 1,990 dan t
sebesar 2,228. Maka t
dimana
=
. Karena
maka Ho diterima dengan nilai signifikan 0,09 lebih besar dari
0,05 dan nilai residu sebesar 100%-0,439 = 99,56%. Ini berarti bahwa ROA berpengaruh tidak signifikan terhadap equity pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya. Pengaruh Cash Ratio dan ROA Secara Simultan Terhadap Equity Pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya Dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Fhitung sebesar 4,879 dengan kriteria penerimaan Ho, jika Fhitung ≤ Ftabel, dengan mengambil taraf signifikan sebesar 5 %, maka dari tabel distribusi F- Snedecor diperoleh F ;k ; (n-k-1) = 12-2-1 adalah sebesar 4,26 sehingga Fhitung > Ftabel, maka tolak Ho atau cukup melihat sig F yaitu 0,037. Ternyata 4,479 lebih besar dari 4,26 dan Sig sebesar 0,037 yang artinya lebih kecil dari 0,05 (5%), maka Ho ditolak atau dengan kata lain Cash Ratio (X1) dan ROA (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap equity (Y) sebesar 0,531 atau 53,1%.
PENUTUP SIMPULAN 1. Cash Ratio, Return On Asset dan equity pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya adalah sebagai berikut : 2. Cash ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya 3. Cash ratio secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap equity, ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap equity pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya, sedangkan pengaruh Cash Ratio dan ROA secara simultan pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya adalah Cash Ratio dan ROA secara langsung mempunyai pengaruh terhadap equity dan setiap perubahan pada cash ratio san ROA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap equity, semakin meningkat pula equity yang diperoleh PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya. SARAN 1.
Bagi PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya a. Menggunakan modal kerja dengan sebaik-baiknya karena dengan menempatkan modal kerja pada hal yang tepat akan menghasilkan laba dan likuiditas yang tinggi. b. Besarnya penyaluran kredit tergantung pada besarnya modal kerja yang dimiliki pihak bank. Untuk menghasilkan laba yang tinggi pihak perusahaan harus selektif dan tepat sasaran dalam menyalurkan kredit, sehingga operasionalisasi perusahaan terus berjalan.
2.
Bagi penulis Disarankan untuk meneliti lebih jauh dengan variabel-variabel yang lain yang mempengaruhi terhadap equity suatu bank, sehingga diperoleh faktor-faktor luar selain cash ratio dan ROA.
DAFTAR PUSTAKA Ang, Robert. 2001. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Edisi 1, Mediasoft, Jakarta. Andri Helmi Munawar. 2005. Pengaruh Capital Adequacy Ratio Dan Loan To The Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas. Skripsi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Denda Wijaya. 2000. Analisis factor yang berpengaruh terhadap ROA. 1 Mei 2000 Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ; Jakarta Salemba Empat. Irfan Pelani. 2005. Pengaruh financial Leverage Terhadap Equity. Skripsi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Kasmir, 2003. Manajemen Perbankan Edisi Ke Empat ; Jakarta : Raja Grafindo Persada. Mollah, 2000. “The Influence Of Agency Cost On Dividen Policy In Emerging Market : Evidence From The Dhaka Stock Exchange”, Journal Of Financial and Quantitive Analysis. Muljono, Teguh Pudjo. 2005. Analisis Laporan Keuangan Perbankan. Jakarta. Nazir, Moch. 2001. Metode Penelitian. Jakarta : Ghaila Indonesia Nirwana, Sitepu. 2004. Path Analysis. Jakarta : Ghaila Indonesia. Rohmat. 2004. Tinjauan Sumber dan Alokasi Dana Kas Terhadap Cash Ratio. Skripsi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Sieggel dan Shim. 2000. Kamus Istilah Akuntansi, Alih Bahasa : Moch, Kurdi. Jakarta : PT. Eleka Media Komputindo. Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Utrisno. 2001, Analisa Laporan Keuangan. Buku 1, Edisi Keempat. Jakarta : PT. Elekta Media Komputindo.
Wild. 2005. Akuntansi Intermediate, Terjemahan Tim Penerjamah Erlangga, Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama. Weston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan. Jilid Dua. Jakarta : Binarupa Aksara. Zaki, Baridwan. 1998. Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE.
SUMBER LAIN : 1. Undang-Undang RI No.10 Tahun 1998 2. UU Perbankan No. 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 1 3. Peraturan daerah No. 8 Tahun 2003 pasal 4 ayat 3