PENGARUH BRAND EQUITY DAN PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PT.AJ SEQUIS CABANG BANGKA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NAMA : SEPTIANI NIM : 302 12 11 101
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2016
1
ABSTRACT
Septiani. 302 12 11 101. The influence of Brand Equity and Personal Selling on Customer Satisfaction at PT. AJ Sequis Bangka. The background of this study is phenomenon in which brand equity and personal selling affect customer satisfaction at PT. AJ Sequis Bangka. The aim of this research is to determine and study the effects of brand equity and personal selling on customer satisfaction at PT. AJ Sequis Bangka. The research is conducted by a student of Management of Universitas Bangka Belitung. This is a descriptive and quantitative research using simple random sampling with a sample of 142 respondents, which means each member of the population is given the same opportunity to be a part of the sample. The independent variables in this study are brand equity and personal selling, while the dependent variable is customer satisfaction. The instruments are tested using validity and reliability tests. The writer employs multiple linear regressions with t test, F test, and coefficient of determination to analyze the data. The result show that π1 = π‘π£πππ’π (2,759) > ππ‘ππππ (1,977), π2 = π‘π£πππ’π (5,683) > ππ‘ππππ (1,977). Therefore, π1 and π2 each partially influences Y. The F test shows that πΉπ£πππ’π (68,168) > πΉπ‘ππππ (3,06), while the significance is 0,000 < alpha at the level of 0,05. Thus, Ho is rejected and Ha is accepted, which means the independent variables (brand equity and personal selling) simultaneously affect the dependent variable (customer satisfaction) in a positive and significant manner. The result of coefficient of determination shows that the independent variables (brand equity and personal selling) affect the dependent variable (customer satisfaction) at 48,8%, and the rest 51,2% is explained by variables outside the study. Keywords: Brand Equity, Personal Selling, and Customer Satisfaction
2
ABSTRAK
Septiani. 302 12 11 101. Pengaruh Brand Equity dan Personal Selling terhadap Kepuasan Nasabah pada PT.AJ Sequis Cabang Bangka. Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan fenomena yang ada menunjukan bahwa brand equity dan personal selling dapat berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis Cabang Bangka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh brand equity dan personal selling terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis Cabang Bangka yang dilakukan Mahasiswi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 142 responden, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampel acak sederhana atau sampel random sampling, yang dimaksud dengan sampel random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Pada penelitian ini variabel bebasnya terdiri dari brand equity dan personal selling, sedangkan variabel terikatnya adalah kepuasan nasabah. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji t, uji F dan koefisien determinasi R2. Hasil penelitian variabel independen X1 diperoleh thitung (2,759) > Ttabel (1,977), dan variabel X2 thitung (5,683) > Ttabel (1,977). Maka variabel X1 berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y,dan variabel X2 berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y. Hasil uji F menunjukkan bahwa Fhitung (68,168) > Ftabel (3,06), sedangkan signifikansi adalah 0,000 < alpha pada taraf signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen (brand equity dan personal selling) secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen (kepuasan nasabah) secara positif dan signifikan. Hasil analisis koefisien determinasi menunjukan bahwa variabel independen (brand equity dan personal selling) mempengaruhi variabel dependen (kepuasan nasabah) sebesar 48,8%, dan sisanya 51,2% dipengaruhi oleh variabel diluar penelitian.
Kata Kunci : Brand Equity, Personal Selling, dan Kepuasan Nasabah
3
PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan manusia akan rasa aman baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang tidak akan ada habisnya. Rasa khawatir akan keselamatan hidup, kesehatan, pendidikan anak dan masa depan keluarga membuat manusia membutuhkan jaminan akan hal tersebut. Hal ini tidak lain karena rasa aman dan jaminan akan keberlangsungan suatu kehidupan adalah hal mutlak yang selalu diinginkan manusia. Maka manusia sebagai seorang konsumen membutuhkan suatu produk yang dapat memberikan rasa aman dan menjamin keberlangsungan hidupnya, keluarganya maupun usahanya. Oleh sebab itu para pelaku bisnis mulai berinovasi membuat produk-produk yang dapat memberikan rasa aman dan jaminan terhadap konsumen. Produk-produk yang berfungsi untuk memberikan rasa aman dan jaminan terhadap masyarakat selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, perkembangan pengetahuan, perkembangan dunia usaha dan bisnis. Produk tersebut kita kenal dengan nama asuransi. Industri asuransi yang semakin berkembang pesat telah menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan baik untuk menjaga eksistensinya di pasar sasaran. Perusahaan perlu untuk meningkatkan kepuasan konsumen, dimana produk dan jasa bersaing dalam satu pasar yang beragam. Kepuasan nasabah dapat dipengaruhi oleh brand equity atau ekuitas merek. Brand equity yang kuat, memiliki nilai yang tinggi bagi konsumen dalam menggunakan produk dan jasa. Sedangkan brand equity yang lemah, memiliki nilai rendah bagi konsumen dalam menggunakan produk dan jasa. Nilai yang diterima oleh konsumen tersebut akan membentuk kepuasan konsumen. Selain brand equity, personal selling atau penjualan personal merupakan alat yang efektif untuk mempromosikan suatu produk dan menjadi ujung tombak dalam keberhasilan pemasaran asuransi. Salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia adalah PT.AJ Sequis yang sudah berpengalaman dalam perasuransian Indonesia. Sequis berdiri di Jakarta tahun 1984. Sequis dideskripsikan sebagai merek produk asuransi jiwa (life), kesehatan (health), dan investasi (investment). Pada bulan Desember 2013, Sequis hadir di Bangka. Sebagai pengembangan perusahaan Sequis Indonesia telah mengembangkan kantor cabang di Pangkalpinang Bangka yang beralamatkan di Jalan Raya Soekarno Hatta No.21 F untuk mengcover para nasabahnya di Bangka. Kehadiran Sequis di Bangka didukung oleh fasilitas cashless yang merupakan produk unggulan dimana nasabahnya dapat memperoleh layanan kesehatan tanpa mengeluarkan uang karena sudah ada plafon biaya pengobatan di dalamnya sesuai dengan plan yang diambil oleh nasabah. Plan yang ada terbagi menjadi 2 bagian dimana ada yang sesuai plan dan ada yang sesuai tagihan. Yang sesuai tagihan memang relative lebih besar biayanya tetapi pengcoveran juga lebih luas. Sequis bekerja sama dengan rumah sakit yang ada di Bangka terutama yaitu Rumah Sakit Bhakti Timah, Rumah Sakit Medika Stania, dan Rumah Sakit Arsani. Kemudahan layanan telah disiapkan untuk nasabah di rumah sakit rujukan. Merek Sequis di Bangka belum terlalu dikenal karena Sequis belum lama hadir di Bangka. Tetapi merek Sequis tentang kualitas produk dan pelayanannya yang baik membuat merek Sequis menjadi baik di kalangan masyarakat. Terbukti dengan nasabah
4
PT.AJ Sequis di Bangka yang berjumlah 220 nasabah pada periode Januari 2014Januari 2015 ( Sumber : Data PT.AJ Sequis ). Tingkat penjualan produk asuransi selalu mengalami fluktuasi. Berikut ini tabel yang menggambarkan tingkat jumlah nasabah yang bergabung periode Januari 2014 - Januari 2015 : Tabel Jumlah Nasabah PT.AJ Sequis di Bangka Periode Januari 2014 β Januari 2015 Bulan Jumlah Nasabah Perubahan Persentase Januari 2014 46 Februari 5 -41 -89 % Maret 19 14 280 % April 20 1 5,3% Mei 19 -1 -5 % Juni 23 4 21,1% Juli 13 -10 -43,5% Agustus 10 -3 -23,1% September 12 2 20 % Oktober 9 -3 -25 % Nopember 14 5 55,6% Desember 14 0 0 % Januari 2015 16 2 14,3% Sumber : Data Diolah Peneliti, PT.AJ Sequis, 2016
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel menggambarkan bahwa terjadi fluktuasi naik turun pada jumlah nasabah yang bergabung di Sequis. Pada bulan Februari terjadi penurunan drastis sebesar 89% yaitu dari 46 nasabah yang bergabung di bulan Januari menjadi hanya 5 nasabah saja yang bergabung di bulan Februari. Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi Bangka yang sedang tidak baik saat itu dan munculnya BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan) pada tahun 2014 yang mulai dikenal oleh masyarakat karena preminya yang murah. Sebagian besar masyarakat kecil hingga menengah lebih memilih BPJS sebagai jaminan kesehatannya dibandingkan dengan asuransi. Apalagi pada saat itu PT.AJ Sequis merupakan perusahaan asuransi yang baru di Bangka. Merek Sequis masih terdengar asing pada saat itu. Penurunan besar jumlah nasabah yang bergabung juga terjadi pada bulan Juli sebesar 43,5%. Dimana jumlah nasabah yang bergabung turun dari 23 nasabah di bulan Juni menjadi 13 nasabah saja yang bergabung di bulan Juli. Hal ini juga disebabkan karena kondisi ekonomi Bangka yang kian memburuk. Sebagian masyarakat menjadi enggan untuk mengeluarkan uang untuk bergabung pada asuransi sebagai jaminan kesehatan mereka. PT.AJ Sequis cabang Bangka memiliki agent berjumlah 98 orang sampai saat ini. Tetapi promosi yang dilakukan Sequis di Bangka masih minim, terutama karena personal selling yang belum maksimal yang dilakukan oleh agent-agent Sequis. Karena banyak sekali agent Sequis yang bersifat pasif dan belum maksimal dalam teknik penjualan. Persaingan merek Sequis yang masih baru di Bangka dibanding perusahaan asuransi lain yang sudah lama di Bangka juga
5
menjadi penghambat dalam promosi yang dilakukan. Promosi yang dilakukan agent-agent Sequis belum terlalu luas ke seluruh wilayah di Bangka. Berdasarkan prasurvei dan wawancara dengan Eksekutif Manajer PT.AJ Sequis, kedua variabel independen yang diteliti yaitu brand equity dan personal selling perlu dipertimbangkan untuk diteliti pengaruhnya terhadap kepuasan nasabah. Oleh karena itu, berdasarkan uraian latar belakang di atas. Maka penulis tertarik untuk mengangkat penelitian dengan judul βPengaruh Brand Equity dan Personal Selling terhadap Kepuasan Nasabah pada PT.AJ Sequis Cabang Bangkaβ. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh brand equity terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka? 2. Bagaimana pengaruh personal selling terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka? 3. Bagaimana pengaruh brand equity dan personal selling secara simultan terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka? Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh brand equity terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka. 2. Mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh personal selling terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka. 3. Mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh brand equity dan personal selling secara simultan terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka. LANDASAN TEORI Manajemen Pemasaran Menurut Daryanto (2011:6), manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian progam yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pembeli untuk mencapai sasaran organisasi. Brand Equity Menurut Kotler dan Keller (2009:263), ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.
6
Personal Selling Menurut Mahmud Machfoed (2010:42), personal selling merupakan proses penyampaian informasi kepada konsumen untuk membujuk mereka agar membeli produk melalui komunikasi pribadi. Kepuasan Konsumen (Nasabah) Menurut Titik Wijayanti (2014:176), kepuasan pelanggan adalah tujuan dari semua strategi dan taktik pemasaran yang dibuat, dengan harapan pelanggan menjadi loyal terhadap produk yang dibeli.
Kerangka Berpikir
Brand Equity (X1)
H1 Kepuasan Nasabah (Y)
Personal Selling
H2
(X2)
H3 Sumber : Data Diolah Peneliti, 2016
Hipotesis Berdasarkan tujuan penelitian, kajian pustaka dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : H1
:
H2
:
H3
:
Brand equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka. Personal selling berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka. Brand equity dan personal selling secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka.
METODE PENELITIAN Jenis pendekatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini memberikan gambaran suatu data
7
yang dianalisis secara statistik, sistematis, akurat, dan jelas. Analisis kuantitatif didasarkan pada analisa variabel-variabel yang dapat dijelaskan secara kuantitas (dapat diukur) dengan rumus-rumus atau alat analisa pasti. Penelitian ini dilakukan pada seluruh nasabah PT.AJ Sequis di Pangkalpinang, Bangka. Penelitian ini dilakukan dalam bulan November 2015 sampai dengan selesai. Dalam penelitian ini ini instrumen penelitian yang digunakan adalah pertanyaan-pertanyaan pada quisioner tertutup dibuat dengan skala likert yaitu skala 1-5. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapatan dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. 1. Jawaban sangat setuju, diberi skor 5 2. Jawaban setuju, diberi skor 4 3. Jawaban ragu-ragu, diberi skor 3 4. Jawaban tidak setuju, diberi skor 2 5. Jawaban sangat tidak setuju, diberi skor 1 Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampel acak sederhana atau sampel random sampling, yang dimaksud dengan sampel random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Sevilla Slovin (Husein Umar, 2009:78) mengatakan bahwa ukuran sampel adalah: π n= 1+ππ 2 Keterangan: n : ukuran sampel N : ukuran populasi e : kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat diambil di tolerir adalah 5% Ukuran sampel yang dapat diambil berdasarkan rumus diatas adalah: n=
220
1+220(0,05)2
n = 141.93 n = 142 Hasil yang diperoleh adalah 141.93 (dibulatkan), jadi dalam penelitian ini diambil 142 responden dari keseluruhan jumlah nasabah PT.AJ Sequis Pangkalpinang periode Januari 2014-Januari 2015. Teknik Analisis Data Analisis statistik deskriptif adalah analisis dengan menggunakan pendekatan atau rumus statistik dan disertai tabel yang dianalisis dengan regresi berganda sehingga mudah dipahami dan diinterprestasi. Staatistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau melampiran data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
8
Menurut Imam Ghozali (2013:45), validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknnya suatu kuesoiner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Uji Asumsi Klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis linear berganda.Dalam pengujian secara klasik ini terdapat beberapa pengujian, yaitu Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan Uji Heteroskedastisitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen, keduanya mempunyai distirbusi normal atau tidak. Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance> 0,10, atau sama dengan nilai VIF < 10. Uji heteroskesdatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika varian yang berbeda disebut dengan heteroskedastisitas. Analisis regresi berganda untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan dua atau lebih variabel bebas (X1, X2,...., Xn) terhadap variabel terikat (Y). Rumusnya adalah sebagai berikut : Y = Ξ±+Ξ²1π₯1 +Ξ²2π₯2 + e Dimana: Y = Kepuasan Nasabah Ξ± = Konstanta Ξ²1 - Ξ²2 = Koefisien Regresi X1 = Brand Equity X2 = Personal Selling e = Standar Error Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara parsial dalam menerangkan variasi variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan cara membandingkannya t hitung dengan t tabel, dimana hipotesis alternatif diterima jika: t hitung > t tabel dengan tingkat signifikasi 0,05. Uji F disebut juga uji signifikansi serentak (uji simultan). Uji F merupakan uji yang digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji statistik F dapat dilakukan dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel. Jika Fhitung> Ftabel maka hipotesis alternatif diterima (model layak digunakan), demikian pula sebaliknya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Validitas
9
Variabel
Brand Equity
Personal Sellling
Kepuasan Nasabah
Item X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8
r hitung 0,663 0,621 0,705 0,636 0,643 0,666 0,748 0,738 0,623 0,701 0,703 0,715 0,432 0,410 0,728 0,573 0,627 0,581 0,606 0,686 0,654 0,680 0,683 0,614 0,559 0,580 0,686 0,250
r table 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data dari table dimana pengujian validitas instrument penelitian (kuesioner) dengan masing-masing pertanyaan mendapatkan nilai r hitung lebih besar dari 0,165. Sehingga keseluruhan kuesioner penelitian tersebut dikatakan valid.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Alpa
Keterangan
Brand Equity Personal Selling Kepuasan Nasabah
0,832
Reliabel
0,855
Reliabel
0,725
Reliabel
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Pada table dimana hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang reliabel atau handal.
10
Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Berdasarkan tampilan grafik normal Plot yang tersaji diatas dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik normal P-P plot of regresion standardized residual terlihat titik-tik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas. Hasil Uji Multikolinearitas Keterangan Brand Equity Personal Selling
Collinearity Statistics Tolerance VIF 0,462 2,167 0,462 2,167
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel dari hasil pengujian multikolinearitas, perhitungan nilai tolerance terlihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance < 0,10, maka berarti dalam penelitian ini tidak terjadi masalah dalam uji multikolinearitas. Demikan juga dengan hasil perhitungan nilai VIF, dari keempat variabel bebas yang diuji tidak ada nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.
11
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Dari hasil grafik yang disajikan diatas memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y, sera tidak mempunyai pola yang jelas atau tidak membentuk suatu pola. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai sebagai prediksi. Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients Model 1
(constant) Brand Equity Personal Selling
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B 12,925 ,198
Std.Error 1,731 ,072
Beta
,285
,050
,504
,245
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Berdasarkan data tabel dimana hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= 12,925 + 0,198 π1+ 0,285 π2 Hasil analisis Regresi berganda yang masih berbentuk angka dapat dijelaskan dalam bahasa yang mudah dipahami sebagai mana berikut ini: a. Konstantan 12,925 Berarti kepuasan nasabah yang terdiri dari variabel brand equity dan personal selling mempunyai hubungan positif dengan peningkatan kepuasan nasabah. Nilai konstanta kepuasan nasabah sebesar 12,925 menunjukkan bahwa semakin meningkatkan brand equity dan personal selling yang diberikan akan berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah yang dirasakan. b. Nilai koefisien regresi komunikasi internal (ππ ) = 0,198 Berarti variabel brand equity mempengaruhi kepuasan nasabah sebesar 0,198 atau berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah. Yang artinya
12
setiap kenaikan 1 nilai faktor brand equity, maka akan menaikkan kepuasan nasabah sebesar 0,198 poin. Dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regrresi adalah konstan atau tetap. c. Nilai koefisien regresi personal selling (π2 ) = 0,285 Berarti variabel personal selling mempengaruhi kepuasan nasabah sebesar 0,285 atau berpengaruh secara positif terhadap kepuasan nasabah. Yang artinya setiap kenaikan 1 nilai faktor personal selling, maka akan menaikkan kepuasan nasabah sebesar 0,285 poin. Dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regrresi adalah konstan atau tetap. Hasil Analisis Uji t Model 1
(constant) Brand Equity Personal Selling
t 7,465 2,759 5,683
Sig ,000 ,007 ,000
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel hasil perhitungan uji t, Hasil koefisien melalui pengujian hipotesis dan kemudian dibandingkan dengan t tabel yaitu n= jumlah sampel 142 dengan Ξ± = 0,05 maka didapat t tabel sebesar 1,977. Jadi dari hasil tiap-tiap variabel dapat diketahui variabel manakah yang berpengaruh terhadap kepuasan nasabah sebagai berikut : H1 : Uji hipotesis brand equity terhadap kepuasan nasabah dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk π1 sebesar 2,759 lebih besar dari t tabel 1,977 dengan signifikansi sebesar 0,007 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 . Berarti dapat ditarik kesimpulan H1 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan bahwa variabel brand equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka. H2 :Uji hipotesis personal selling terhadap kepuasan nasabah dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk π2 sebesar 5,683 lebih besar dari t tabel 1,977 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Berarti dapat ditarik kesimpulan H2 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan variabel personal selling berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka.
Hasil Analisis Uji F πππππ π
1
Regression Residual Total
Sum of Squares 821,916 837,971 1659,887
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Df 2 139 141
Mean Square 410,958 6,029
F 68,168
Sig ,000π
13
Berdasarkan tabel hasil perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 68,168 dan F tabel dengan df1= derajat pembilangan 2 dan df 2 = derajat penyebut 139 dengan taraf 5% maka didapat F tabel sebesar 3,06 , berarti F hitung > f tabel. Hasil Ο = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Pada hasil uji F dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa variabel brand equity dan personal selling berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka. Hasil Analisis Uji Koefisien Determinasi (R2) Model
1
Change Statistic R
R Square
,704
,495
Adjusted R Square ,488
Std. Error of the Estimate 2,455
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016
Dilihat dari table koefisien determinasi (R2) menunjukkan angka Adjusted R Square 0,488 atau 48,8% yakni berarti variasi variabel kepuasan nasabah dapat dijelaskan oleh variabel brand equity dan personal selling, sisanya 51,2% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian. Pembahasan Penelitian ini berusaha untuk memperoleh gambaran pengaruh brand equity dan personal selling terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka. Dari hasil pengujian diperoleh pembahasan sebagai berikut : a. Pengaruh Brand Equity terhadap Kepuasan Nasabah Berdasarkan jawaban responden pada setiap pertanyaan indikator, yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 3,99 pada item X1.1, sebesar 4,04 pada item X1.2, sebesar 3,75 pada item X1.3, sebesar 4,08 pada item X1.4, sebesar 4,05 pada item X1.5, sebesar 4,15 pada item X1.6, sebesar 3,83 pada item X1.7, dan sebesar 3,77 pada item X1.8 menunjukkan bahwa brand equity berpengaruh terhadap kepuasan nasabah dengan nilai rata-rata tertinggi yang terdapat pada item X1.6 dengan nilai sebesar 4,15. Berdasarkan hasil penelitian uji parsial diperoleh t hitung untuk π1 sebesar 2,759 lebih besar dari t tabel dengan signifikansi sebesar 0,007 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Variabel brand equity mempengaruhi kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka secara positif dan signifikan. Sesuai dengan teori menurut Kotler dan Keller (2009:263), brand equity merupakan nilai tambah yang diberikan kepada produk dan jasa yang dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan. Brand equity yang kuat, memiliki nilai yang tinggi bagi konsumen dalam menggunakan produk dan jasa. Sedangkan brand equity yang lemah, memiliki nilai rendah bagi konsumen dalam
14
menggunakan produk dan jasa. Nilai yang diterima oleh konsumen tersebut akan membentuk kepuasan konsumen. b. Pengaruh Personal Selling terhadap Kepuasan Nasabah Berdasarkan jawaban responden pada setiap pertanyaan indikator, yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 3,99 pada item X2.1, sebesar 4,06 pada item X2.2, sebesar 3,94 pada item X2.3, sebesar 4,14 pada item X2.4, sebesar 4,11 pada item X2.5, sebesar 4,32 pada item X2.6, sebesar 3,88 pada item X2.7, sebesar 3,99 pada item X2.8, sebesar 3,96 pada item X2.9, sebesar 4,06 pada item X2.10, sebesar 3,98 pada item X2.11, dan sebesar 3,85 pada item X2.12 menunjukkan bahwa personal selling berpengaruh terhadap kepuasan nasabah dengan nilai rata-rata tertinggi yang terdapat pada item X2.6 dengan nilai sebesar 4,32. Berdasarkan hasil penelitian uji parsial diperoleh t hitung untuk π2 sebesar 5,683 lebih besar dari t tabel 1,977 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Variabel personal selling mempengaruhi kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka secara positif dan signifikan. Sesuai dengan teori menurut Mahmud Machfoed (2010:42), personal selling merupakan proses penyampaian informasi kepada konsumen untuk membujuk mereka agar membeli produk melalui komunikasi pribadi. Personal selling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen berkaitan dengan keahlian dan pelayanan yang diberikan oleh tenaga penjualan itu sendiri. Semakin baik pelayanan yang diberikan, semakin tinggi kepuasannya. Sebaliknya, semakin buruk pelayanannya, semakin rendah tingkat kepuasannya. c. Pengaruh Brand Equity dan Personal Selling terhadap Kepuasan Nasabah Berdasarkan hubungan pada penjelasan sebelumnya, variabel brand equity dan personal selling mempunyai hubungan yang cukup erat dengan kepuasan nasabah dengan nilai rata-rata tertinggi pada item X1.6 sebesar 4,15 dan item X2.6 sebesar 4,32. Berdasarkan hasil perhitungan didapat bahwa nilai F hitung sebesar 68,168 dan F tabel dengan df1= derajat pembilangan 2 dan df 2 = derajat penyebut 139 dengan taraf 5% maka didapat F tabel sebesar 3,06 , berarti F hitung > f tabel. Hasil Ο = 0,000 < 0,05. Data tersebut dapat menunjukkan bahwa brand equity dan personal selling berpengaruh secara bersama-sama terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka. Pengujian R2 variabel brand equity dan personal selling berpengaruh sebesar 0,488 atau 48,8% terhadap kepuasan nasabah, sisanya dipengaruhi oleh variabel diluar penelitian.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan data yang didapatkan setelah diolah kembali, maka hasil penelitian tentang pengaruh brand equity dan personal selling terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
15
a. Variabel brand equity mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis Cabang Bangka. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,00 yang lebih kecil dari nilai alpha yang ditetapkan (0,05) dan mempunyai nilai t hitung sebesar 2,759, lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf nyata sebesar 1,977. b. Variabel personal selling mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis Cabang Bangka. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,00 yang lebih kecil dari nilai alpha yang ditetapkan (0,05) dan mempunyai nilai t hitung sebesar 5,683 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf nyata sebesar 1,977. c. Variabel brand equity dan personal selling berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama atau simultan terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis Cabang Bangka. Dapat diterima atau teruji dengan nilai F hitung yaitu sebesar 68,168 yang lebih besar dari nilai F tabel sebesar 3,06. Dengan demikian hipotesis pertama diterima teruji secara statistik. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh dari hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang penulis berikan agar dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan, yaitu antara lain: 1. Saran untuk Penelitian Lanjutan Penelitian ini dapat dilakukan kembali dengan objek penelitian yang berbeda serta dengan item pertanyaan pada kuesioner yang berbeda dengan pertanyaan kuesioner penelitian lainnya. Bagi peneliti selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan brand equity , personal selling, dan kepuasan nasabah. 2. Saran yang ditujukan untuk PT.AJ Sequis cabang Bangka 1. PT.AJ Sequis cabang Bangka harus memperhatikan peranan brand equity, disebabkan karena variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah pada PT.AJ Sequis cabang Bangka, harus lebih memperhatikan bagaimana meningkatkan ekuitas merek produk perusahaan, nasabah tentu saja ingin mendapatkan produk dengan manfaat yang terbaik dan merek yang sudah sangat dikenal. 2. PT.AJ Sequis cabang Bangka hendaknya lebih tepat dalam menetapkan personal selling untuk meraih nasabah, karena personal selling juga merupakan faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah. 3. PT.AJ Sequis harus berusaha meningkatkan brand equity dan personal selling lebih maksimal. Agar visi PT.AJ Sequis untuk menjadi pemimpin dalam industri asuransi kesehatan dan asuransi jiwa di Indonesia pada tahun 2020 dapat tercapai.
16
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Lukman. (2012). Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Asuransi. (https://legalbanking.wordpress.com/materi-hukum/dasar-dasar-hukumasuransi/, diakses 2 Januari 2016). Daryanto. (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Sarana Tutorial Nuraini Sejahtera. Farah Ahmad & Najeeb U.K Sherwani. (2015). An Empirical Study on the Effect of Brand Equity of Mobile Phones on Customer Satisfaction. International Journal of Marketing Studies Vol.7 No.2 ISSN 1918-719X E-ISSN 1918-7203. Ghozali, Imam. (2013). Analisis Multivariate Lanjutan Dengan SPSS. Edisi I. Semarang:BP UNDIP. Hasan, Ali. (2013). Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta : CAPS (Center Of Academic Publising Service). Iqbal, Hasan. (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta:PT.Bumi Aksara. Kotler, Philip dan Keller Kevin Lane. (2012). Manajemen Pemasaran. Edisi 11. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip. (2012). Manajemen Pemasaran. Edisi Millinium. Jilid 2. Jakarta: PT. Prenhallindo. Kotler Philip dan Keller Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi 11. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Lovelock, Christhoper H dan Wright, Lauren K. (2007). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Indeks. Machfoedz,Mahmud. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta:Cakra Ilmu. Marco Dirgahadi Lukman. (2014). Analisis Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Produk The Botol Sosro Kemasan Kotak. Jurnal Administrasi Bisnis Vol.10 No.1 Hal.64-81 (ISSN :0216-1249). Michael Tumbelaka & Sjendry Loindong (2014). Servicescape dan Personal Selling Pengaruhnya terhadap Kepuasan Nasabah Tabungan Britama Bank BRI Cabang Manado. Jurnal EMBA Vol.2 No.2 Juni Hal. 12391250 ISSN : 2303-1174. Mohammad Rizan & Yogha Anjarestu. (2013). Pengaruh Kualitas Produk dan Personal Selling terhadap Kepuasan Pelanggan pada Majalah Info Bekasi (Studi Kasus PT.SIBK). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) Vol.4 No.1.
17
Ones,
Sura. (2012). Pengertian Premi Menurut Para Ahli. (http://suramedis.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-premi-menurut-paraahli-sura-medis.html?m=1, diakses 4 Januari 2016).
Rangkuti, Freddy. (2009). Strategi Promosi Yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Satnam Ubeja. (2014). A Study of Sales Promotion Mix on Customer Satisfaction With Reference to Shopping Malls in Indore. Global Journal of Finance and Management ISSN 0975-6477 Volume 6 Number 3 pp. 245-252. Satriyo U.P. Bhaskara, dkk. (2014). Customer Relationship Management (CRM) dan Personal Selling Pengaruhnya terhadap Kepuasan Konsumen pada PT.Virgo Ekspres Tours & Travel Manado. Jurnal EMBA Vol.2 No.1 Maret Hal.99-110 ISSN 2303-1174. Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta. Sunyoto, Danang. (2013). Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : CAPS. Umar, Husein. (2009). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi Kedua. Jakarta : Rajawali Press. Tjiptono, Fandy. (2008). Pemasaran Strategi. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Tjiptono, Fandy. (2011). Manajemen dan Strategi Merek. Yogyakarta : Andi Offset. Tjiptono, Fandy, Gregorius, Chandra, Dadi, Adriana. (2008). Pemasaran Strategi. Yogyakarta:C.V Andi Offset. Wijayanti, Titik Ir.FI. (2014). Marketing Plan Dalam Bisnis. Jakarta : PT.Gramedia.