eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1):50 - 62 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016
PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN KAYU UKIR PADA UD. BAHATI JAYA TELUK LERONG DI SAMARINDA Mastura1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah biaya promosi berpengaruh terhadap volume penjualan pada UD. Bahati Jaya Teluk Lerong di Samainda.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, sedangkan alat analisis data yang digunakan regresi linier sederhana, uji keofisien kolerasi, uji koefisien determinasi, dan uji T.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh biaya promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan kayu ukir pada UD. Bahati Jaya Teluk Lerong di Samarinda.Saran utama bagi UD.Bahati Jaya sebaiknya perusahaan untuk lebih meningkatkan kegiatan promosi untuk menambah biaya promosi agar peningkatan volume penjualan lebih maksimal.Perusahaan hendaknya melakukan evaluasi secara berkala terhadap biaya promosi yang digunakan apakah sudah efektif atau belum dalam mempengaruhi peningkatan volume penjualan pada UD. Bahati Jaya Teluk Lerong Di Samarinda. Kata Kunci : biaya promosi, volume penjualan. Pendahuluan Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat persaingan usaha, membuat para pelaku usaha diharuskan untuk mampu menggerakan berbagai strategi pemasaran agar tercapai tujuan yang diharapkan. Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran yang sangat penting dan sangat perlu bagi perusahaan untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sehubungan dengan pentingnya peranan promosi maka dibutuhkan biaya promosi karena biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan perusahaan ke dalam promosi untuk meningkatkan penjualan. Suatu produk baik barang atau jasa harus diketahui oleh konsumen dan hal ini memerlukan proses awal dalam program promosi yaitu membangun persepsi yang menyentuh indera manusia, persepsi inilah yang menentukan produk itu 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan (Mastura)
sendiri dan keberhasilan perusahaan, apakah akan terus bertahan atau malah mundur dari kanah industri. Promosi yang merupakan salah satu alat paling umum untuk menciptakan komunikasi dua arah antara perusahaan dengan konsumen sasarannya. UD. Bahati Jaya terkenal dengan kayu ulinnya yang kuat keras dan tahan lama sampai ratusan tahun, apabila dipulau jawa terkenal dengan jati dan ukirannya di Kalimantan juga terdapat ukiran khas Kalimantan yang diukir pada kayu ulin yang bisa dibuat menjadi Mandau (parang suku dayak), meja, kursi, tameng, ranjang, daun pintu, sumpitan, gasing dan masih banyak lagi yang lainnya, pada benda tersebut diukir dengan motif ukiran dayak. Sehingga apabila dijual harganya puluhan juta bahkan ratusan juta karena penlukis asli Kalimantan jadi sudah mempunyai koleksi berupa meja tamu 1 set beserta kursi dan meja kecil untuk lampu. Motif etnis yang menjadi daya tariknya, membuat ukiran tersebut jadi primadona para wisatawan luar maupun dalam negeri. Ukiran UD. Bahati Jaya menunjukan kepada dunia bagaimana etnis Kaltim yang memiliki ciri khas tersendiri ini, mampu melahirkan karya ukir yang unik dengan kualitas dapat diandalkan.Kekayaan hias ragam tradisional ini memang semakin mengukuhkan bahwa seni tradisional memiliki keindahan yang tak bisa dicapai oleh seni modern. Dalam perkembangan zaman ini banyak pasar yang semakin tertarik dengan barang-barang yang terbuat dari kayu asli Kalimantan.Kayu khas Kalimantan seperti kayu ulin, kayu bengkirai dan kayu jati. Sejauh ini kayu Kalimantan yang paling dikenal oleh pasar dunia yaitu “ IRON WOOD” atau kayu besi atau yang sering disebut kayu ulin. Kayu ini memiliki kualitas yang sangat bagus, karena semakin tua umur kayu ulin tersebut maka semakin bagus kualitas kayu tersebut dan semakin kuat. Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba dapat diperoleh dangan melalui pemuasan konsumen.Dapat dikatakan bahwa sebenarnya laba yang didapat suatu perusahaan merupakan pencerminan dari usaha perusahaan yang memberikan kapuasan. Dimana untuk mencapai hal tersebut perusahaan harus dapat menyediakan barang dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumen.Dengan laba, perusahaan dapat tumbuh dan berkembang serta memperkuat posisinya di dalam meningkatkan vulome penjualan. Promosi merupakan salah satu aspek dalam manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut, ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan dalam perusahaan, laba yang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan dalam satiap periodenya. Perusahaan perlu mengadakan promosi untuk memperkenalkan produknya pada pembeli dan masyarakat sehingga mereka tertarik untuk memiliki produk yang ditawarkan oleh perusahaan, suatu perusahaan tidak dapat meningkatkan volume penjualan apabila tidak menerapkan promosi pada perusahaannya. 51
eJournalIlmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 50-62
Begitu juga dengan UD. Bahati Jaya tidak akan mengalami peningkatan volume penjualan jika tidak melalukan promosi untuk meningkatkan konsumen dan penjualan. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan tabel volume penjualan pada UD. Bahati Jaya selama 4 tahun terakhir tahun 2011-2014 yang dapat diliat pada tabel berikut ini: Tabel Volume Penjualan UD. Bahati jaya Periode 2011-2014 No. Tahun Volume Penjualan Biaya Promosi (Rp.) Volume Penjualan (Unit) (Rp.) 1. 2011 27 25.500.000,1.240.000.000,2. 2012 35 32.000.000,2.520.000.000,3. 2013 30 29.200.000,1.340.000.000,4. 2014 25 17.500.000,1.000.000.000,Sumber data: UD. Bahati Jaya Teluk Lerong Di Samarinda. Berdasarkan data tabel diatas mengenai volume penjualan pada UD. Bahati Jaya, maka dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan nilai penjualan kayu ukir pada UD. Bahati Jaya dari periode 2011-2012 yakni dari Rp.1.240.000.000, dengan biaya promosi Rp.25.500.000, pada tahun 2011 naik menjadi Rp.2.520.000.000, dengan biaya promosi Rp.32.000.000, pada tahu 2012. Pada tahun 2013-2014 terjadi penurunan nilai penjualan sebesar Rp.1.340.000.000, dengan biaya promosi Rp.29.200.000, pada tahun 2013, pada tahun 2014 nilai penjulan kembali menurun menjadi Rp.1.000.000.000, dengan biaya promosi Rp.17.500.000, Berdasarkan urian di atas secara keseluruhan rata-rata nilai penjualan sejak tahun 2011-2014 sebesar Rp.6.100.000.000, dengan biaya promosi Rp.104.200.000, dengan rata-rata unit kayu ukir yang terjual 117 unit. Melihat permasalahan yang ada pada perusahaan Kayu Ukir di UD. Bahati Jaya Teluk Lerong Samarinda, maka dalam kaitannya dengan uraian tersebut di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti penulisan ilmiah dengan judul: “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Kayu Ukir Pada UD. Bahati Jaya Teluk Lerong Di Samarinda.” Kerangka Dasar Teori Pemasaran Menurut Philip Kotler (2007:7), pemasaran adalah suatu proses sosial dan menejerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Menurut Stanton yang dikutip dari Swastha dan Irawan (2005:5) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli maupun pembeli potensial. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Menurut Kotler (2003:24) dalam bukunya mengatakan, Marketing Mix adalah serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan produk, harga, 52
Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan (Mastura)
tempat dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran. Philip Kotler dan Gary Amstrong (2004:320) mengemukakan markering mix terbagai empat yaitu, sebagai berikut: 1. Produk 2. Harga 3. Distribusi 4. Promosi Konsep Pemasaran Konsep pemasaran menurut Philip Kotler (2000:22) adalah konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Promosi Simamora (2003:285) mengemukakan definisi promosi adalah segala bentuk komunikasai yang digunakan untuk menginformasikan (inform), membujuk (persuade), atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu maupun rumah tangga. Bentuk-Bentuk Promosi Bentuk-bentuk promosi berdasarkan tugas khususnya.Beberapa tugas khusus itu sering juga disebut bauran promosi (promotion mix, promotion bend, communication mix). Pada pokoknya variabel-variabel yang ada didalam promotional mix menurut Basu Swastha dan Irawan (2000:350) ada lima yaitu 1. Bauran Promosi (Promotion Mix) 2. Periklanan (Advertising) 3. Penjualan Pribadi (Personal Selling) 4. Promosi Penjualan (Sales Promotion) 5. Publisitas (Publicity) Fungsi Dan Tujuan Promosi 1. Fungsi promosi menurut Basu Swastha dan Irawan (2000), Dua elemen mewakili bagian utama dalam sebuah komunikasi yaitu: pengiriman dan penerimaan. Dua lainnya mewakili sebagai perangkat komunikasi utama yaitu pesan dan media. Empat lainnya mewakili fungsi komunikasi utama yaitu penyampaian, penerimaan, respon dan umpan balik. Elemen terakhir adalah gangguan dalam sistem. Promosi mempunyai tiga fungsi utama yakni: a. Menciptakan perhatian konsumen, perhatian ini harus diperoleh karena merupakan titik awal proses pengambilan keputusan-keputusan pembalian barang dan jasa. b. Menumbuhkan minat pada diri konsumen. Sehingga memberikan rasa tertarik atas barang dan jasa yang tawarkan. c. Mengembakan rasa ingin memiliki produk tersebut, sehingga konsumen semakin dekat untuk membeli suatu produk. 53
eJournalIlmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 50-62
2. Tujuan promosi menurut Basu Swastha dan Irawan (2000),Setiap perusahaan bebas mamiliki cara promosi yang cocok untuk produk yang ditawarkan dimana besar kecilnya suatu promosi tergantung dari besarnya dana promosi, sifat promosi, sifat pasar, serta jenis produk yang akan dipromosikan, Berikut dijelaskan beberapa tujuan promosi yakni: a. Memodifikasi tingkat laku b. Memberi tahu c. Membujuk (persuasif) d. Mengingatkan Biaya Promosi Menurut Swasta (2005:86), biaya promosi adalah biaya yang digunakan dalam proses arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seserang (organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran). 1. Dana yang digunakan Perusahaan yang memiliki dana yang lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana yang terbatas, sehingga perusahaan yang kurang kuat kondisi keuangannya untuk mengefektifkan dananya akan mengiklankan pada majalah atau surat kabar dari pada personal selling. 2. Menurut sifat pasar a. Luas pasar secara geografis Perusahaan yang hanya berorientasi pasar nasional sering mengadakan kegiatan yang berbeda dengan perusahaan yang berorientasi internasional. b. Konsentrasi pasar Konsentrasi ini mempengaruhi kombinasi promosi (promotional mix) yang dilalukan perusahaan. c. Jenis pembeli Strategi promosi juga dipengaruhi oleh obyek atau jenis pembelinya. 3. Jenis produksi atau jasa Jenis promosi atau jasa ini bisa diliat dari produk atau jasa jenis apa yang dihasilkan oleh perusahaan. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Promosi Menurut Swastha dan Irawan (2008:355) faktor-faktor yang mempengaruhi biaya promosi adalah sebagai berikut : a. Jumlah dana. Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi biaya promosi. Perusahaan yang memiliki dana yang lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana yang terbatas. b. Sifat pasar. Beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi promosi ini meliputi:
54
Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan (Mastura)
1) Luas pasar secara geografis, Perusahaan yang hanya memiliki pasar lokal sering mengadakan kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki pasar nasional atau internasional. 2) Konsentrasi pasar, Konsentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap : jumlah calon pembeli, jumlah pembeli potensial yang macam-macamnya berbeda, dan konsentrasi secara nasional. Perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada satu kelompok pembeli saja, maka penggunaan alat promosinya akan berbeda dengan perusahaan yang menjual pada semua kelompok pembeli. 3) Macam pembeli, Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga dipengaruhi oleh objek atau sasaran dalam kampanye penjualannya. c. Jenis produk. Faktor lain yang turut mempengaruhi strategi promosi perusahaan adalah jenis produknya, apakah barang konsumsi atau barang industri. Produk konsumsi juga bermacam-macam misalnya konvenien shopping atau barang special.Biasanya untuk barang konvenien mengandalkan periklanan, sedangkan strategi untuk barang industri menggunakan penjulan pribadi. d. Tahap daur hidup produk. Ada empat tahap daur hidup suatu produk yaitu : 1) Tahap perkenalan. Tahap ini perusahaan memasuki daerah perusahaan yang baru, sehingga kegiatan promosi lebih ditonjolkan. 2) Tahap pertumbuhan. Tahap ini kegiatan promosi yang dilakukan untuk menstimulasi permintaan selektif terhadap merek tertentu dan menekankan pentingnya periklanan. 3) Tahap kedewasaan. Pada tahap ini perusahaan menghadapi persaingan yang sangat tajam yang mengharuskan perusahaan menyediakan dana yang besar untuk promosi. 4) Tahap penurunan. Situasi pasar tahap ini ditandai dengan menurunnya tingkat laba dan penjualan, maka promosi harus dikurangi. Penjualan Merunut Basu Swasta (2005:6), pejualan diartikan sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan yang menurut harga yang ditentukan atas persetujuan bersama. Bagi perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam perjualan Basu Swasta ( 2005:15), yaitu: a. Mencapai volume penjualan tersebut b. Memdapat laba tertentu c. Menunjuang pertumbuhan perusahaan. Dalam praktek kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut: Basu Swasta (2005: 120) a. Kondisi dan kemampuan penjual 55
eJournalIlmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 50-62
b. Kondisi pasar 1. Jenis pasar, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual, pasar international, pasar pemerintah dan lain-lain. 2. Kelompok pembeli, atau segmen pasarnya 3. Daya belinya 4. Frekuensi pembelinya 5. Keinginan dan kebutuhannya. c. Modal d. Faktor-faktor lain Dalam praktek kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh fungsi dari penjualan menurut Basu Swasta (2005:29), yaitu: a. Menganalisis pasar b. Menentukan calon konsumen c. Memajukan langganan d. Mempertahankan langanan e. Mendefinisikan masalah f. Mengatasi masalah Volume Penjualan Menurut Swasta (2004:65) volume penjualan merupakan penjualan bersih dari laporan laba perusahaan.Penjualan bersih diperoleh melalui hasil penjualan yang pontensial, yang dapat terdiri dari kelompok pembelian selama jangka waktu tertentu.Menurut Rangkuti (2008:207) bahwa volume penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unut suatu produk. Hubungan biaya promosi dan volume penjualan Dikemukakan Sofjan Assauri (2009:23), penjualan adalah suatau usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rancana strategis yang diharapkan pada usaha pemuaasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapat penjualan yng menghasilkan laba. bahwa promosi berpengaruh terhadap penjualan dimana dengan melakukan kegiatan promosi perusahaan diharapkan dapat meningkatkan penjualan karena promosi untuk mempengaruhi konsumen agar mau mempergunakan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Hipotesis Diduga bahwa biaya promosi berpengaruh terhadap volume penjualan kayu ukir pada UD. Bahati Jaya Teluk Lerong Di Samarinda. Definisi Konsepsional Berdasarkan hal tersebut maka perlu diketengahkan konsep atau batasan dari masing-masing variabel. 1. Biaya promosi adalah sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam promosi untuk meningkatkan penjualan. 2. Volume penjualan adalah merupakan jumlah unit produk atau jasa yang dapat terjual sedangkan hasil penjual dari hasil dari kesepakatan penjualan.
56
Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan (Mastura)
Penjualan yang berhasil dicapai atau ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam suatu jangka waktu tertentu. Metode Penelitian Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kuantitatif.Menurut Sarwono (2006:138) penelitian deskriptif adalah penelitian yang mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalnya. Sedangkan penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya serta menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisis dan formula statistik yang akan digunakan serta lebih menjelaskan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik atau membuat pembaca lebih mudah memahami dan menafsirkan maksud dari data atau angka yang ditampilkan. Definisi Operasional Menghindari luasnya tinjauan atas variabel-variabel maka diberikan definisi operasional variabel yang akan digunakan. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Variabel Terikat dependen (Y) Variabel Terikat dependen (Y) dalam penelitian ini adalah volume penjualan atau jumlah barang/unit yang dijual kayu ukir pada UD. Bahati Jaya Telok Lerong Di Samarinda. 2. Variabel Bebas Independen (X) Variabel Bebas Independen (X) dalam penelitian ini adalah biaya promosi digunakan oleh UD.Bahati Jaya dalam mempengaruhi volume penjualan. Sumber Data 1. Data Primer 2. Data Sekunder Teknik Pengumpulan Data Dalam usaha memperoleh data yang dibutuhkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Penelitian pustaka (Library Research). b. Penelitian Lapangan (field Work Research). Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda dengan menggunakan uji instrumen yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik, dengan bantuan software SPSS versi 21. 1. Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara biaya promosi dan volume penjualan (X dan Y). Rumus regresi sederhana : Y = a + bX + e, Sugiyono, (2009:228) 57
eJournalIlmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 50-62
2. Uji Koefisien Kolerasi (R), Sugiyono (2007) 3. Uji Koefisien Determinasi (R2), Ghozali (2009:87) 4. Uji T Hasil Penelitian Analisis dan Pengujian Data Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B -15671.360
Std. Error 12508.656
Standardized Coefficients
T
Sig.
Beta
(Constant -1.253 .231 ) X 8.347 1.873 .766 4.457 .001 a. Dependent Variable: y Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Berdasarkan Uji Regresi Sederhana menunjukkan bahwa kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian B pada baris pertama diperoleh model persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y= -15671,360 + bX 8,347 +e Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa koefisien arah regresi antara variabel X menyatakan adanya pengaruh positif terhadap variabel Y. Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a 1 .766 .587 .557 11125.42516 a. Predictors: (Constant), x b. Dependent Variable: y Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Berdasarkan nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan bahwa nilai R = 0,766 yang berarti bahwa hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dalam kategori kuat karena biaya promosi mengalami penurunan maka volume penjualan ikut menurun. Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a 1 .766 .587 .557 11125.42516 a. Predictors: (Constant), x b. Dependent Variable: y Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Berdasarkan nilai Koefisien Determinasi (R ) diperoleh nilai koefisien determinasi R²sebesar 0,557 yang artinya bahwa variabel bebas independent yang 1
58
Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan (Mastura)
diteliti dalam penelitian ini memberikan pengaruh sebesar 55,7% terhadap volume penjualan kayu ukir pada UD. Bahati Jaya teluk Lerong Samarinda (Y) yang dapat diartikan tinggi ketepatannya, sedangkan sisanya 44,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti lokasi, produk, harga dan bentuk pemasaran yang lainnya Coefficientsa Model Standardized Coefficients T Sig. Beta (Constant) -1.253 .231 1 X .766 4.457 .001 a. Dependent Variable: y Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Selanjutnya pada uji T atau Parsial Nilai Sig. t-hitung X 0,001< Alpha 0,05, berarti variabel biaya promosi (X) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel volume penjualan kayu ukir pada UD. Bahati Jaya Teluk Lerong di Samarinda (Y). Pembahasan Hasil Analisis Pembahasan dibuat dengan melihat hubungan kausalitas yang terjadi sebagai pembuktian hipotesis yang diangkat dalam penelitian ini sesuai dengan data yang digunakan dan kajian secara teoritis. Teori-teori ataupun hasil penelitian empiris yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya akan digunakan dalam melakukan pembahasan hasil penelitian, apakah teori atau hasil penelitian empiris tersebut mendukung, menolak atau bertentangan dengan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian serta akan dikemukakan pula keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh penelitian ini. Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan kayu ukir pada UD.Bahati Jaya teluk Lerong Di Samarinda. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa variabel biaya promosi berpengaruh signifikan terhadap variabel volume penjualan kayu ukir pada UD.Bahati Jaya teluk Lerong Di Samarinda. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan teori yang dikemukan oleh Swasta (2005:85)Perusahaan yang memiliki dana yang lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana yang terbatas, sehingga perusahaan yang kurang kuat kondisi keuangannya untuk mengefektifkan dananya. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh Suriyono (2010), dengan judul Analisis biaya promosi terhadap volume penjualan sepedah motor pada PT. Idaman Megah Indah, dengan variabel biaya promosi dan variabel terikat volume penjualan, dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa hubungan antara biaya promosi dengan volume penjualan dalam kategori lemah. Hal ini mungkin dikarnakan biaya
59
eJournalIlmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 50-62
promosi yang tidak stabil atau berubah-ubah dalam tiap tahun dan tempat lokasi yang berbeda, produk yang dijual juga berbeda. Selanjutnya penelitian terdahulu yang dilakukan Indra Suryawan (2009), dengan judul analisis pengaruh biaya promosi terhadap peningkatan volume penjualan pada perusahaan timbangan “SSS” di Surakarta, dengan variabel bebas periklanan, promosi penjualan, personel selling, publisitas, dan variabel terikat volume penjualan, dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa hubungan antara biaya promosi dengan volume penjualan berpengaruh signifikan. Ini artinya bahwa biaya promosi mampu mempengaruh volume penjualan dalam membeli timbangan.Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saya adalah peneliti terdahalu menggunakan empat variabel bebas dan hanyan sata variabel yang signifikan sedangkan dari hasil penelitian saya hanya mengunakan satu variabel bebas. Berdasarkan pengujian dan pengamatan untuk variabel biaya promosi berpengaruh signifikan dan teori yang digunakan mendukung terhadap volume penjualan kayu ukir pada UD. Bahati Jaya Teluk Lerong di Samarinda. Hal tersebut dikarenakan biaya promosi yang tidak setabil setiap tahunnya dan perubahan kondisi pasar, krisis ekonomi, perubahan selera konsumen dan lainnya.Akibatnya biaya promosi tidak stabil maka volume penjualan juga ikut tidak stabil. Setelah melakukan observasi dilapangan terlihat pada tahun 2011 sampai dengan 2014 biaya promosi yang dilakukan UD.Bahati jaya tidak pernah stabil, biaya promosi mengalami penurunan hal tersebut dikarenakan kurang melalukan promosi perusahaan juga terkendala didana, biaya promosi dapat menurun dan hal tersebut dapat mempengaruhi peningkatan hasil penjualan yang diperoleh. Masalah yang dihadapi adalah penurunan volume penjualan yang terjadi antara tahun 2013 sampai 2014, untuk dapat meningkatkan volume penjualan didalam persaingan yang ketat dan kompetitif kayu ukir pada UD. Bahati Jaya menerapkan strategi yang dapat mempertahankan dan meningkatkan keuntungan perusahaan dengan memberikan produk yang dapat menarik daya minat konsumen untuk membeli produk yang sedang diedarkan di pasaran, sehingga penjualan akan meningkat sesuai tujuan yang diharapkan. Suatu promosi yang dikatakan efektif yaitu ketika promosi yang dilakukan memperoleh tanggapan yang positif dari konsumen berupa pembelian produk yang telah ditawarkan dan perusahaan mengalami peningkatan dalam volume penjualannya.Berdasarkan promosi yang dilakukan data volume penjualan kayu ukir pada UD.Bahati Jaya Teluk Lerong Di Samarinda periode 20112014.Diketahui biaya promosi yang dilakukan sangat intensif dan mempunyai pengaruh terhadap volume penjualan dimana dari biaya promosi tersebut mampu mempengaruhi peningkatan volume penjualan dari tiap tahunnya. Namun jika dilihat volume penjualan mengalami peningkatan tetapi peningkatannya tidak efektif.Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor seperti adanya persaingan yang ketat dari pelaku bisnis yang lainnya, semakin 60
Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan (Mastura)
kompleksnya prilaku konsumen terhadap suatu yang disebabkan selera konsumen yang berubah-ubah.Maka dapat disarankan perusahaan untuk lebih meningkatkan biaya promosi sehingga volume penjualan yang diharapkan perusahaan dapat tercapai secara maksimal. Penutup Berdasarkan hasi perhitungan dan pembahasan mengenai pengaruh biaya promosi terhadap volume penjulan kayu ukir pada UD. Bahati Jaya teluk Lerong di Samarinda maka dapat disimpulkan bahwa variabel biaya promosi berpengaruh signifikan terdapat volume penjulan kayu ukir pada UD. Bahati Jaya Teluk Lerong di Samarinda, karena biaya promosi mengalami penurunan maka volume penjualan ikut menurun. Diliat dari teori yang sejalan dengan penelitian yang mengatakan bahwa Perusahaan yang memiliki dana yang lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana yang terbatas, sehingga perusahaan yang kurang kuat kondisi keuangannya untuk mengefektifkan dananya. Mengingat biaya promosi berpengaruh terhadap volume penjualan, maka dapat disarankan perusahaan untuk lebih meningkatkan biaya promosi sehingga volume penjualan yang diharapkan perusahaan dapat tercapai secara maksimal. Diharapkan perusahaan juga mencari faktor lain selain kegiatan promosi agar dapat meningkatkan volule prnjualan, misalnya dengan strategi penetapan harga yang baik, peningkatan kwalitas produk dan lain sebagainnya. Perusahaan hendaknya melakukan evaluasi secara berkala terhadap biaya promosi yang digunakan apakah sudah efektif atau belum dalam mempengaruhi peningkatan volume penjualan pada UD. Bahati Jaya Teluk Lerong Di Samarinda. Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan kayu ukir pada UD. Bahati Jaya Teluk Lerong Di Samarinda, diharapkan bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti kasus yang serupa, dapat meneliti lebih lanjut pada objek yang berbeda. Daftar Pustaka Assauri, Sofyan, 2001, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, Edisi kedua, Rajawali, Jakarta. Assauri, Sofyan. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pres Basu Swastha DH, Irwan, 2002. Azas-asas Marketing, Akademi Keuangan dan Bisnis (AKB),Yogyakarta. Buchari, Alma. 2009, Faktor yang mempengaruhi biaya promosi. Djarwanto, PS, 2000. Statistik Induktif, Edisi III, Yogyakarta : BPFE. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Jefkins, Frank. 2000. Periklanan. Edisi Kelima Terjemahan Haris Munandar. Jakarta Erlangga. 61
eJournalIlmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 50-62
Kismono, Gugup. 2001. Manajemen Bisnis. Edisi I. BPFE. Yogyakarta Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasara.Edisi kesembilanbelas.Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia Kotler, Philip dan Kevin Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12 jilid 1.Jakarta : Indeks-Pretice Hall Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran.jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indek Kelompok Gramedia Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran Analisis Planning Control, Terjemahan Nirwono dan Taufik Salim.Jakarta : Erlangga. Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis, Jilid Dua. Jakarta : Salemba Empat Rangkuti, 2008.Volume Penjualan.Jilid 1.Jakarta : Gramedia Pustaka Simamora, Bilson. 2003. Manajemen Pasar Dengan Pemasaran Efektif Dan Profitabel.Cetakan kedua.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi.2000.Metode Penelitian Survei. Jakarta.Lp3S Sugiyono. 2008. Statistik untuk penelitian. Edisi Keenam. Jilid 2.Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas Sugiyono. 2004. Statistik untuk Penelitian.Edisi ketiga.Jilid 2. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian.Edisi keenam.Jilid 2. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2011. Statistik untuk penelitian.Cetakan kesembialanbelas. Bandung: Alfabeta Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan Ketigabelas, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Swastha, Basu. 2009. Asaz-asaz Marketing. Edisi ketiga.Cetakan ketujuh. Penerbit: Liberty. Yogyakarta. Sumber Internet : Suriyono (http:// skripsi-manajemen.blogspot.com/2012/12/pengertian-keputusanpembelian.http?m=1, (Diakses 6 april 2015). Indra Suryawan (http://Janjisunyi.blogspot.com/2014/01/personal.html, (Diakses 20 Januari 2015).
62