PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP KONSUMEN PADA HOTEL SYARIAH ARINI SURAKARTA SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: DEWI KURNIAWATI NIM. 12.22.1.1.027
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2017 i
PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP KONSUMEN PADA HOTEL SYARIAH ARINI SURAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memperoleh Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Dalam Bidang Ilmu Manajemen Bisnis Syariah
Oleh: DEWI KURNIAWATI NIM. 12.22.1.1.027
Surakarta, 04 November 2016
Disetujui dan disahkan oleh: Dosen Pemimbing Skripsi
H. Dwi Condro Triono, S.P., M.Ag. Ph.D NIP. 19670208 200003 1 001
ii
PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP KONSUMEN PADA HOTEL SYARIAH ARINI SURAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: DEWI KURNIAWATI NIM. 12.22.1.1.027
Surakarta, 03 Januari 2017
Disetujui dan disahkan oleh: Biro Skripsi
Ika Yoga, M.M. NIP. 19790406 201403 1 001
iii
SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI
Assalamu’alaikum, Wr, Wb Yang bertanda tangan dibawah ini: NAMA : DEWI KURNIAWATI NIM : 12.22.1.1.027 JURUSAN : MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Menyatakan bahwa penelitian skripsi berjudul “PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP KONSUMEN PADA HOTEL SYARIAH ARINI SURAKARTA”.
Benar-benar bukan merupakan plagiasi dan belum pernah diteliti sebelumnya. Apabila dikemudian hari diketahui bahwa skripsi ini merupakan plagiasi , saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Wassalamu’alaikum, Wr.Wb. Surakarta, 04 November 2016
Dewi Kurniawati
iv
H. Dwi Condro Triono, S.P., M.Ag. Ph.D Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta NOTA DINAS Hal : SKRIPSI Sdri. : Dewi Kurniawati
Kepada Yang Terhormat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Di Tempat Assalamu’alaikum, Wr. Wb Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan bahwa setelah menelaah dan mengedakan perbaikan seperlunya, kami memutuskan bahwa skrispi saudari Dewi Kurniawati NIM: 12.22.1.1.027 yang berjudul: PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP KONSUMEN PADA HOTEL SYARIAH ARINI SURAKARTA. Sudah dapat di munaqosyahkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) dalam bidang Ilmu Manajemen Bisnis Syariah. Oleh karena itu, kami mohon agar skripsi tersebut segera dimunaqosyahkan dalam waktu dekat. Demikian atar terkabulnya permohonan ini disampaiakn terimakasih Wassalamualaikum, Wr. Wb Surakarta, 04 November 2016 Dosen Pembimbing Skripsi
H. Dwi Condro Triono, S.P., M.Ag. Ph.D NIP. 19670208 200003 1 001
v
PENGESAHAN PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP KONSUMEN PADA HOTEL SYARIAH ARINI SURAKARTA Oleh:
DEWI KURNIAWATI NIM. 12.22.1.1.027
Telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqosyah Pada hari Rabu Tanggal 23 November 2016/ 23 Safar 1438 H. dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Dewan penguji: Penguji I (Merangkap Ketua Sidang): Moh. Rifqi Khairul Umam, SE., MM NIP. 19890102 201403 1 002 Penguji II: Khairul Imam, SHI., MSI NIP. 19821120 201403 1 001 Penguji III: Awan Kostrad Diharto, SE., M.Ag. NIP. 19651225 200003 1 001
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta
Drs. H. Sri Walyoto, M.M., Ph.D. NIP. 19561001 198303 1 002
vi
MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang alin), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (Al Insyirah 6-8)
Alam semesta punya rahasianya sendiri. Tetap percayalah akan rencana yang dipersiapkannya. (Winna Efendi)
Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri. (Ibu Kartini)
vii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan dengan segenap cinta dan doa Karya yang sederhana ini untuk: Ayah dan ibu tercinta, Kakakku tersayang, Almamater IAIN Surakarta, Keluarga besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta dan angkatan 2012
Yang selalu memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang tulus dan tiada ternilai besarnya Terimakasih
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr, Wb. Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaiakan skripsi yang berjudul “PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP KONSUMEN PADA HOTEL SYARIAH ARINI SURAKARTA”. Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Studi Jenjang Strata 1 (S1) Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Surakarta. Penulis menyadari sepenuhnya, telah banyak mendapatkan dukungan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran, waktu, tenaga dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan setulus hati penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dr. Mudhofir, M.Ag, Rektor Institut Agama Islam Negeri Surakarta. 2. Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 3. Datien Eriska Utami, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 4. Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D., dosen Pembimbing Akademik Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 5. H. Dwi Condro Triono, S.P., M.Ag. Ph.D. dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan banyak perhatian dan bimbingan selama penulis menyelesaikan skripsi. 6. Biro Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas bimbingannya dalam menyelesaikan skripsi. 7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi penulis. 8. Ayah dan Ibuku, Agus Mulyo dan Sri Lestari terimakasih atas doa, cinta, kasih dan pengorbanan yang tak pernah ada habisnya, kasih sayangmu sungguh mulia.
ix
9. Kakakku, Doni Kusuma dan Dinda Kartikasari yang tiada henti memberi doa, asupan semangat dan motivasi kepada Penulis. 10. Sahabat-sahabatku yang mengenal saya selama ini, Anggun Azmi, Dhanur Putri, dan Agustin Dwi serta teman-teman seperjuanganku kelas Manajemen Bisnis Syariah A. 11. Ahyar Fuaddy terimakasih atas doa, serta dukungan semangat yang kau berikan. 12. Teman teman angkatan 2012 yang telah mengenalku dan adik-adik tingkat yang selalu memberikan semangat, kasih sayang dan doanya. Terhadap semuanya tiada kiranya penulis dapat membalasnya, hanya doa serta puji syukur kepada Allah SWT, semoga diberikan balasan kebaikan kepada semuanya. Aamiin. Wassalamualaikum, Wr. Wb Surakarta, 04 November 2016
Penulis
x
ABSTRACT
The aim of this study was to determine the influence of product, place, price, promotion, people, process and physic evidence toward living decision which distributed to guest of Arini Sharia Hotel. This study was using accidental sampling and 120 respondent which ever had stay as the sample of this study. The method of this study was quantitative research method. As for the program using Multiple Regression Analysis in IBM Statistic SPSS 21 . This research used two variables, the are independent variables and dependent variable. The independent variables are product, place, price, promotion, people, process and physic evidence and the dependent variable is living decision. The result of this study showed that partially product has positive significant toward living decision based on T test (3.056)> T Table (1.980). Price has positive significant toward living decision based on T Test (5.741) > T Table (1.980). Place has positive significant toward living decision based on T Test (2.645) > T Table (1.980). Promotion has positive significant toward living decision based on T Test (2.521) > T Table (1.980). People has positive significant toward living decision based on T Test (2.437) > T Table (1.980). Process has positive significant toward living decision based on T Test (2.154) > T Table (1.980). Physical evidence has positive significant toward living decision based on T Test (2.379) > T Table (1.980). Product, price, place, promotion, people, process and physical evidence has positive significant toward living decision simultaneously. Price as the independent variable is the most dominant to influence living decision as dependent variable. Keywords: Product, price, place, promotion, people, process and physical evidence, living decision, Arini Sharia Hotel.
xi
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik terhadap keputusan menginap yang mana akan disebarkan kepada tamu Hotel Syariah Arini. Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling dan 120 responden yang mana pernah menginap sebagai sampel dari penelitian ini. Metode dari penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Untuk programnya menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda dalam IBM Statistik SPSS 21. Penelitian ini menggunakan 2 variabel. Variabel independen yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik dan variabel dependen adalah keputusan menginap. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan menginap berdasarkan pada uji t (3.056) > t table (1.980). Harga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan menginap berdasarkan pada uji t (5.741) > t table (1.980. Tempat berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan menginap berdasarkan pada uji t (2.645) > t table (1.980). Promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan menginap berdasarkan pada uji t (2.521) > t table (1.980). Orang berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan menginap berdasarkan pada uji t (2.437) > t table (1.980). Proses berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan menginap berdasarkan pada uji t (2.154) > t table (1.980). Bukti fisik berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan menginap berdasarkan pada uji t (2.379) > t table (1.980). Produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan menginap secara simultan. Harga sebagai variabel independen yang paling dominan mempengaruhi keputusan menginap sebaagai variabel dependen. Kata Kunci: Produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik, keputusan menginap, Hotel Syariah Arini.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN BIRO SKRIPSI ................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI ............................................ iv HALAMAN NOTA DINAS ................................................................................. v HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSYAH ................................................. vi HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix ABSTRACT .......................................................................................................... xi ABSTRAK ........................................................................................................... xii DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xx DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxi BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 9 1.3 Batasan Masalah ................................................................................. 10 1.4 Rumusan Masalah .............................................................................. 10 1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................... 11 1.6 Manfaat Penelitian .............................................................................. 12 xiii
1.7 Jadwal Penelitian................................................................................. 13 1.8 Sistematika Penulisan ......................................................................... 13 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 15 2.1. Kajian Teori ........................................................................................ 15 2.1.1. Keputusan Pembelian .................................................................... 15 2.1.2. Bauran Pemasaran .......................................................................... 22 1. Produk ...................................................................................... 23 2. Harga ........................................................................................ 26 3. Promosi …................................................................................ 28 4. Tempat ..................................................................................... 29 5. Orang ....................................................................................... 32 6. Bukti Fisik ............................................................................... 34 7. Proses ....................................................................................... 36 2.2. Hasil Penelitian yang Relevan …...................................................... 38 2.3. Kerangka Berfikir ............................................................................. 39 2.4. Hipotesis ........................................................................................... 47 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 48 3.1. Waktu dan Wilayah Penelitian ........................................................... 48 3.2. Jenis Penelitian ................................................................................... 48 3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .......................... 48 3.3.1. Populasi .......................................................................................... 48 3.3.2. Sampel ............................................................................................ 49 3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel .......................................................... 50 xiv
3.4. Data dan Sumber Data ....................................................................... 50 3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 51 3.6. Variabel Penelitian ............................................................................ 52 3.7. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 53 3.8. Uji Instrumen Penelitian..................................................................... 55 3.8.1. Validitas ......................................................................................... 55 3.8.2. Reliabilitas ..................................................................................... 56 3.9. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 57 1. Normalitas ............................................................................... 57 2. Multikolinieritas ...................................................................... 57 3. Heteroskedastisitas .................................................................. 58 4. Autokorelasi ............................................................................ 59 3.10. Teknik Analisis Data ...................................................................... 59 3.10.1. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................ 59 3.10.2. Uji Ketepatan Model .................................................................... 60 1. Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 60 2. Uji Statistik F ........................................................................... 61 3.10.3. Uji Hipotesis ................................................................................ 61 1. Uji Statistik t ............................................................................ 61 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................... 63 4.1. Gambaran Umum Penelitian ............................................................. 63 4.1.1. Profil Perusahaan ........................................................................... 63 4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................... 64 xv
4.1.3. Struktur Kepengurusan .................................................................. 64 4.2. Karakteristik Responden ................................................................... 65 4.3. Pengujian dan Hasil Analisis Data ..................................................... 66 4.3.1. Uji Instrumen .................................................................................. 66 1. Validitas ................................................................................... 66 2. Reliabilitas ................................................................................ 70 4.3.2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 71 1. Normalitas ................................................................................ 71 2. Multikolinieritas ....................................................................... 72 3. Autokorelasi ............................................................................. 73 4. Heteroskedastisitas ................................................................... 74 4.3.3. Analisis Regresi Berganda ............................................................. 75 4.3.4. Uji Ketepatan Model ...................................................................... 77 1. Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 77 2. Uji F.......................................................................................... 79 4.3.5. Uji Hipotesis .................................................................................. 80 1. Uji t .......................................................................................... 80 4.4. Pembahasan Hasil Analisis Data ....................................................... 82 4.4.1. Hipotesis 1....................................................................................... 82 4.4.2. Hipotesis 2....................................................................................... 84 4.4.3. Hipotesis 3....................................................................................... 86 4.4.4. Hipotesis 4....................................................................................... 87 4.4.5. Hipotesis 5....................................................................................... 88 xvi
4.4.6. Hipotesis 6....................................................................................... 90 4.4.7. Hipotesis 7 ..................................................................................... 91 4.4.8. Hipotesis 8 ..................................................................................... 92 BAB V PENUTUP .............................................................................................. 94 5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 94 5.2. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 96 5.3. Saran-Saran ....................................................................................... 96 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 97 LAMPIRAN ....................................................................................................... 102
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Unit Per Jenis Akomodasi di Kota Surakarta Tahun 2012 s/d 2015 ..................................................................................................... 2 Tabel 1.2 Banyaknya Tamu yang Menginap di Hotel di Kota Surakarta Tahun 2012 s/d 2014 .............................................. 3 Tabel 1.3 Jumlah Kamar Terjual Tahun 2012 Sampai 2015 ............................... 7 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ........................................................... 53 Tabel 4.1 Karakteristik Responden ................................................................... 65 Tabel 4.2 Hasil Uji Variabel Keputusan Menginap .......................................... 66 Tabel 4.3 Hasil Uji Variabel Produk ................................................................. 67 Tabel 4.4 Hasil Uji Variabel Harga ................................................................... 67 Tabel 4.5 Hasil Uji Variabel Tempat ................................................................ 68 Tabel 4.6 Hasil Uji Variabel Promosi ............................................................... 68 Tabel 4.7 Hasil Uji Variabel Orang .................................................................. 69 Tabel 4.8 Hasil Uji Variabel Proses ................................................................. 69 Tabel 4.9 Hasil Uji Variabel Bukti Fisik .......................................................... 70 Tabel 4.10 Hasil Uji Reliablitas ........................................................................ 71 Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 71 Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................. 72 Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................... 73 Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 74 Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Berganda ............................................................ 76 Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²).............................................. 78 xviii
Tabel 4.17 Hasil Uji F ....................................................................................... 79 Tabel 4.18 Hasil Uji t ........................................................................................ 80
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian ........................................................... 16 Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 40 Gambar 4.1 Struktur Kepengurusan ..................................................................... 64
xx
DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran 1……………………………………………………………………… 102 2. Lampiran 2……………………………………………………………………… 103 3. Lampiran 3……………………………………………………………………… 108 4. Lampiran 4……………………………………………………………………… 109 5. Lampiran 5……………………………………………………………………… 120 6. Lampiran 6 .................................................................................................. 125 7. Lampiran 7 .................................................................................................. 128 8. Lampiran 8 .................................................................................................. 130
xxi
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang Dalam Yusanto dan Widjajakusuma (2002: 15), kata bisnis juga dapat
diartikan
sebagai
suatu
pertukaran
barang,
jasa/uang
yang
saling
menguntungkan/memberi manfaat (Skinner: 1992). Bisnis memiliki makna dasar sebagai The Buying And Selling Of Goods And Service yang kurang lebih maksudnya adalah jual beli dengan pelayanan yang baik (Anoraga, Soegiastuti: 1996) dalam Yusanto dan Widjajakusuma (2002: 15). Perkembangan dunia bisnis di Indonesia maju dengan pesat, baik bisnis dalam bidang industri maupun jasa. Bisnis perhotelan merupakan salah satu bisnis di bidang jasa yang sedang menjamur di kota Surakarta. Surakarta merupakan salah satu kota wisata yang cukup terkenal di Jawa Tengah. Sehingga usaha di bidang perhotelan mengalami persaingan ketat, dalam usaha meningkatkan tingkat hunian kamar. Untuk itu pengusaha yang bergerak dalam bisnis perhotelan dituntut untuk mampu bersaing agar dapat bertahan. Salah satu investasi yang sangat menjanjikan dan semakin berkembang mengikuti kebutuhan adalah perhotelan, dengan berbagai fasilitas disediakan yang memanjakan para tamu, mengikuti kebutuhan pelanggan yang semakin hari menuntut kenyamanan lebih. Dari segi fungsi, hotel adalah tempat peristirahatan sementara, yang dikunjungi saat seseorang berada di luar daerah atau saat jauh dari rumah, namun seiring berkembangnya zaman hotel juga digunakan sebagai
2
tempat pertemuan, acara pernikahan dan bahkan hanya untuk bersenang-senang (best-pftf.com). Perkembangan hotel baik hotel berbintang maupun hotel tidak berbintang, baik yang konvensional maupun yang non konvensional atau syariah di Surakarta terus bertambah jumlahnya. Untuk itu, pengelola hotel harus melengkapi hotelnya dengan sarana prasarana yang sesuai dengan keinginan tamu hotelnya. Manajemen Hotel berlomba-lomba meningkatkan fasilitas dan pelayanan yang ada untuk bersaing dengan hotel lain. Tahun 2012-2015 jumlah hotel di Surakarta berikut adalah datanya : Tabel 1.1 Jumlah Unit Per Jenis Akomodasi di Kota Surakarta Tahun 2012 s/d 2015 Hotel Hotel Jumlah Tahun Bintang Non Bintang Hotel 2012 24 107 131 2013 32 105 137 2014 38 107 145 2015 40 112 154 Sumber: Kota Surakarta Dalam Angka Tahun 2015 dan 2016 (BPS Kota Surakarta) Sekarang ini kesadaran masyarakat muslim di dalam pemilihan tempat menginap juga sudah mulai tumbuh. Kaum muslim untuk kelas sosial menengah mulai melirik hotel yang memberikan ketenangan di dalam beribadah, yaitu tersedia tempat beribadah, lingkungannya menunjukkan suasana yang islami dan makanan di restorannya dijamin halal. Ternyata peluang bisnis inipun ditangkap oleh para pengusaha hotel dengan mendirikan hotel syariah, selain itu juga dapat memperkenalkan kepada masyarakat awam yang belum tahu lebih dalam soal hotel syariah.
3
Kota Surakarta yang merupakan kota wisata yang menawarkan beragam tempat atau objek yang menarik untuk dikunjungi menarik wisatawan mancanegara maupun nusantara baik yang muslim maupun non muslim untuk berkunjung ke Surakarta yang menginap di hotel. Berikut adalah data banyaknya tamu yang menginap di hotel di Kota Surakarta tahun 2012 sampai 2014:
Klasifikasi
Tabel 1.2 Banyaknya Tamu yang Menginap di Hotel di Kota Surakarta Tahun 2012 s/d 2014 2012 2013 2014 Wisman Wisnus Wisman Winsus Wisman Wisnus 26.595 554.618 23.937 738.927 18.753 557.806
Hotel Bintang Hotel Non 1.021 704.226 621 617.634 878 655.682 Bintang Sumber: Kota Surakarta Dalam Angka Tahun 2015 (BPS Kota Surakarta) Banyaknya tamu yang menginap di hotel tahun 2012 hingga tahun 2014 mengalami fluktuatif jumlahnya. Untuk hotel-hotel di Surakarta baik hotel bintang maupun non bintang yang di dalamnya sudah mencakup hotel syariah maupun tidak harus lebih meningkatkan kualitas hotelnya masing-masing. Hotel syariah yang ada kini cukup banyak bermunculan. Hotel berbasis syariah perkembangannya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena berkembangnya pola pikir masyarakat tentang prinsip syariah, dengan salah satu kelebihannya adalah memberikan rasa nyaman (best-pftf.com). Persaingan yang ketat inilah yang dihadapi oleh pengusaha hotel syariah saat ini. Bila dilihat dari makin berkembangnya kesadaran masyarakat muslim tentang hotel syariah, maka makin bertambah pula masyarakat muslim memilih menginap di hotel syariah. Hal ini akan menguntungkan Hotel Syariah karena tentunya akan semakin tinggi peluang bagi Hotel Syariah mendapatkan konsumen
4
atau pelanggannya. Hotel-hotel syariah ini pun berlomba-lomba bersanging dalam menarik masyarakat untuk menginap di hotel mereka. Hotel Syariah memiliki kekhasan tersendiri dalam melakukan penawaran jasanya, namun demikian variabel pengaruh pemilihan hotel syariah bagi para tamu, pada dasarnya hampir sama dengan hotel umum. Untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan manajemen pemasaran agar menarik tamu hotel untuk menginap. Faktor yang dilihat oleh konsumen dalam memilih hotel untuk diinapi seperti produk, harga, promosi, lokasi, proses, pelayanan, dan sarana fisik. Produk menurut Angipora (2002:151) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Pada Arini hotel menawarkan berbagai fasilitas seperti kamar hotel yang diterapkan prinsip syariah bahwa pihak hotel tidak menerima penginap berlawan jenis yang belum sah menikah, kemudian terdapat restoran, dan ruang pertemuan yang digunakan untuk meeting, pertemuan keluarga, pengajian dan arisan. Gitosudarmo (2000:228) harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untukmendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari keduanya. Harga merupakan faktor kendali kedua yang dapat ditangani oleh manajemen penjualan atau pemasaran untuk memahami inti pokok tentang pengambilan keputusan yang menyangkut penetapan harga. Harga atau tarif tiap masing-masing hotel berbeda-beda, itu tergantung dari fasilitas yang ditawaran oleh masing-masing hotel. Tarif harga hotel berbintang lebih tinggi dari pada hotel yang non berbintang.
5
Perbedaan tarif harga tiap kamar juga diterapkan dalam satu hotel dengan memberikan fasilatas yang berbeda pada tingkatan kamar hotel yang ada. Tarif yang ditawarkan oleh hotel merupakan daya tarik yang diberikan kepada tamu hotel agar menginap di hotel tersebut. Tarif yang berbeda-beda tersebut merupakan bentuk dari memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Penentuan tarif dapat berubah tergantung waktu seperti mendekati libur tarif hotel bias lebih tinggi. Arini hotel juga dalam penentuan tarif dapat berubah, misalnya bila di kota Surakarta terdapat event seperti Solo Great Sale, Solo Batik Carnaval, dan masih banyak yang lain. Bauran
promosi
tradisional
meliputi
berbagai
metode
untuk
mengkomunikasikan mafaat jasa kepada pelanggan potensial dan actual. Metodemetode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relations. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang dan jasa sama, promosi jasa seringkali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya meningkatkan kenampakkan tangibilitas jasa (Tjiptono, 2014: 42). Arini hotel melakukan promosi lewat website agen hotel seperti traveloka.com, pegipegi.com, agoda.com dan masih banyak lagi. Lokasi yang strategis sangat menentukan kelangsungan dari suatu usaha. Lokasi merupakan tempat dimana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi (Lupiyoadi, 2001: 61-62). Dengan lokasi yang strategis dan memiliki daya tempu yang
dekat
membuat
konsumen
tertarik
melakukan
keputusan
dalam
menggunakan suatu produk berupa barang atau jasa. Berada di jalan Slamet Riyadi 361 Surakarta yang merupakan jalan utama kota Surakarta, Arini hotel
6
berada di lokasi yang strategis karena dekat dengan lokasi wisata seperti benteng Vastenburg, Keraton Kasunanan Surakarta, Kampung Batik Laweyan, dan juga dekat dengan stasiun kereta serta perkantoran. Arini hotel memiliki potensi untuk menarik tamu hotel yang akan menginap. Lupiyoadi (2013: 98), proses merupakan gabungan semua aktivitas, terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin lainnya, di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Segala aktivitas yang dikerjakan merupakan proses produksi dan nantinya disampaikan kepada tamu hotel. Segala proses yang ada dilakukan dengan tetap berpegangan terhadap aturan syariah. Dalam industri jasa, setiap orang merupakan „ part-time marketer‟ yang tindakan dan perilakunya memiliki dampak langsung pada output yang diterima pelnggan. Oleh sebab itu, setiap organisasi jasa harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan (Tjiptono, 2014: 43). Sikap dan penampilan karyawan dapat menarik minat konsumen untuk memilih Arini Hotel Syariah Surakarta. Karyawan hotel berpenampilan sangat rapi dengan berjilbab untuk karyawan wanitanya. Sikap karayawan yang ramah dan membuat tamu hotel merasa nyaman telah diterapkan Arini hotel. Dengan prinsip syariah ketika tamu hotel masuk disambut dengan salam dan ramah oleh resepsionis hotel. Bukti fisik adalah lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah unsur berwujud apa pun yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu
7
(Lupiyoadi (2013: 120). Sarana fisik merupakan berbagai fasilitas pendukung untuk memberikan nilai lebih pada hotel tersebut. Konsekuensi dengan penyebutan Hotel syariah, maka lingkungan hotel, baik di dalam ruang ataupun di luar ruangan haruslah mencerminkan nilai-nilai keislaman. Arini hotel yang mencerminkan nilai-nilai keislaman terlihat dengan memajang hiasan dinding dengan kaligrafi-kaligrafi Al Quran, menyediakan kamar yang bersih juga kamar yang terdapat sajadah, mukenah dan Al Quran. Saat ini di kota Surakarta semakin banyaknya hotel yang bermunculan mempengaruhi tingkat penjualan kamar hotel, pesaing dari Arini hotel syariah bukan saja dari hotel syariah saja tetapi juga hotel non syariah. Berikut adalah data penjualan kamar hotel syariah Arini : Tabel 1.3 Jumlah Kamar Terjual Tahun 2012 Sampai 2015 Kamar Tersewa Bulan 2012 2013 2014 2015 Jan 753 777 779 727 Feb 753 643 696 807 Mar 782 777 873 679 Apr 711 716 646 596 Mei 993 850 913 727 Jun 1074 915 805 736 Jul 946 856 631 646 Ags 778 746 857 777 Sep 716 819 872 789 Okt 806 789 884 849 Nov 979 911 713 1089 Des 1067 982 944 984 10358 9781 9613 9406 Sumber : Arini Hotel Syariah Penjualan kamar pada hotel syariah Arini tahun 2012 rata-rata kamar terjual 63,27%, tahun 2013 rata-rata kamar terjual 59,57%, tahun 2014 rata-rata
8
kamar terjual 58,53% dan tahun 2015 menurun menjadi 57,27%. Dengan melihat fenomena penurunan jumlah kamar terjual menjadi alasan pengambilan tema penelitian ini. Mengapa hal tersebut terjadi.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wijayanto (2015) yang meneliti dengan judul The Effect Of Service Marketing Mix In Choosing The Decision To Consumer Services Hotel: Studies In Hotel Grand Zuri Pekanbaru. Hasilnya diketahui bahwa variabel harga, orang dan bukti fisik berpengaruh secara signifikan sedangkan variabel produk, tempat, promosi dan proses tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen. Penelitian terdahulu yang dilakukan Devina, dan Andreani (2006) dengan judul Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Di Susan Spa And Resort Bandungan. Hasilnya diketahui bahwa product, price, place, promotion, people, physical evidence, process memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam penelitian ini dipilih variabel produk, harga, promosi, lokasi, proses, orang dan bukti fisik sebagai fokus dari penelitian. Penelitian difokuskan pada variabel tersebut karena diduga variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen untuk menginap di Arini Hotel Syariah. Dengan dilatar belakangi oleh beberapa teori, penelitian sebelumnya dan fenomena masalah tersebut, maka dilakukan penelitian untuk menganalisis “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Menginap Konsumen Pada Hotel Syariah Arini”.
9
1.2.
Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah yang telah diuraikan, ada
beberapa masalah yang muncul sebagai fenomena bisnis yang semakin berkembang dewasa ini. Permasalahan yang muncul maka dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Persaingan yang semakin ketat antara sesama hotel bukan saja sesama hotel syariah tetapi juga dengan hotel konvensional sangat penting membuat Arini hotel syariah memperhatikan kualitas produk mereka. Untuk juga bersaing dengan hotel-hotel baru yang terus bermunculan. 2. Tarif harga yang bersaing menjadikan pilihan yang akan diperhatikan konsumen, harga yang sesuai fasilitas yang ditawarkan akan menarik calon konsumen untuk berkunjung. Konsumen akan melihat tarif harga sesuai kebutuhan dan keinginan mereka. 3. Keberadaan kegiatan promosi yang bertujuan utuk mencari informasi serta keunggulan perusahaan menjadi sangat penting. Hal ini akan menjadikan pertimbangan bagi konsumen dalam menentukan dan memutuskan untuk memilih dan menggunakan jasa atau produk yang baik untuk mereka. 4. Setiap hotel tentunya memilih lokasi yang strategis sehingga konsumen mampu menjangkaunya dan menarik konsumen agar mau menginap di hotel tersebut. Yang nantinya akan menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan untuk menginap. 5. Segala aktivitas yang dikerjakan merupakan proses produksi dan nantinya disampaikan kepada tamu hotel. Perbedaan kualitas proses masing-masing
10
hotel membuat konsumen akan mempertimbangkan dalam menentukan dan memutuskan pilihan mereka untuk menggunakan jasa atau produk yang baik untuk mereka. 6. Semakin banyaknya hotel yang bermunculan. Hal ini membuat kesenangan terhadap pelayanan tiap orang-orang berbeda membuat Arini hotel syariah memperhatikan penampilan dan sikap karyawan mereka untuk konsumen. 7. Bukti fisik merupakan berbagai fasilitas pendukung untuk memberikan nilai lebih pada hotel. Bukti fisik yang sesuai dengan karakter hotel akan membuat konsumen memilih sesuai kebutuhan dan keinginan mereka dalam memilih jasa hotel.
1.3.
Batasan Masalah Setiap penelitian pada dasarnya memiliki batasan-batasan penelitian, hal
ini guna memberikan ruang lingkup yang jelas sehingga hasil yang diperoleh akan mudah dilihat dan jelas arahnya. Berdasarkan identifikasi masalah maka pembahasan selanjutnya dalam penelitian ini hanya terbatas pengaruh produk, harga, promosi, lokasi, proses, pelayanan dan sarana fisik terhadap keputusan menginap konsumen di Arini Hotel Syariah.
1.4.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh Produk terhadap keputusan menginap konsumen di Arini Hotel Syariah?
11
2. Apakah ada pengaruh Harga terhadap menginap konsumen di Arini Hotel Syariah? 3. Apakah ada pengaruh Promosi terhadap keputusan menginap konsumen di Arini Hotel Syariah? 4. Apakah ada pengaruh Lokasi terhadap keputusan menginap konsumen di Arini Hotel Syariah? 5. Apakah ada pengaruh Proses
terhadap keputusan menginap konsumen di
Arini Hotel Syariah? 6. Apakah ada pengaruh Orang terhadap keputusan menginap konsumen di Arini Hotel Syariah? 7. Apakah ada pengaruh Bukti Fisik terhadap keputusan menginap konsumen di Arini Hotel Syariah? 8. Apalah ada pengaruh Produk, Harga, Promosi, Tempat, Proses, Orang, dan Bukti Fisik terhadap keputusan menginap konsumen di Arini Hotel Syariah?
1.5.
Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak
dicapai dalam penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh produk terhadap keputusan menginap konsumen di Arini Hotel Syariah. 2. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan menginap di Arini Hotel Syariah. 3. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan menginap konsumen di Arini Hotel Syariah.
12
4. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap kerputusan menginap konsumen di Arini Hotel Syariah. 5. Untuk mengetahui pengaruh proses terhadap kerputusan menginap konsumen di Arini Hotel Syariah. 6. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan terhadap keputusan menginap konsummen di Arini Hotel Syariah. 7. Untuk mengetahui pengaruh sarana fisik terhadap kerputusan menginap konsumen di Arini Hotel Syariah. 8. Untuk mengetahui pengaruh Produk, Harga, Promosi, Tempat, Proses, Orang, dan Bukti Fisik terhadap keputusan menginap konsumen di Arini Hotel Syariah.
1.6.
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Akademisi Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pemasaran jasa pada Arini Hotel Syariah dan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya. 2. Bagi Praktisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Arini Hotel Syariah sebagai masukan dalam pengembangan usaha yang lebih baik lagi. Di samping
itu
juga
sebagai
bahan
pertimbangan
perusahaan
dalam
meningkatkan penjualan dan menarik minat konsumen yang lebih banyak lagi,
13
sehingga mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan baru yang terus bermunculan.
1.7.
Jadwal Penelitian Terlampir.
1.8.
Sistematika Penulisan Skripsi
BAB I. PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II. LANDASAN TEORI Berisi uraian tentang kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini, hasil penelitian relevan yang berhubungan dengan peneltian yang dilakukan, kerangka penelitian, dan hipotesis yang digunakannya. BAB III. METODE PENELITIAN Berisi uraian tentang waktu dan lokasi, jenis penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional variabel, dan teknik analisis data. BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berisi tentang gambaran umum penelitian, pengujan analisis data, dan pembahasan hasil analisis data.
14
BAB V. PENUTUP Berisi kesimpulan, keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini, dan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian yang bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.
1
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.
Kajian Teori
2.1.1. Keputusan Pembelian Proses keputusan penggunaan layanan menurut Lovelock & Wirtz (2011: 58-59), konsumsi layanan dapat dibagi menjadi tiga tahap utama:. prepurchase, layanan pertemuan dan postencounter. Kemudian menurut Prasetijo & Ihalauw (2006: 9-10) mengungkapkan keputusan untuk menggunakan jasa adalah perilaku konsumsi konsumen setelah melalui tahapan kebutuhan dan tahapan akuisisi. Dalam hal konsumsi tahap ini adalah untuk menggunakan dan mengevaluasi. Dalam proses jasa produksi, dan dikonsumsi dalam rentang waktu yang sama. Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 226), mengemukakan bahwa keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan pembelian merupakan
suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan menggunakan barang yang ditawarkan. Model proses keputusan pembelian yang terdiri dari lima tahap yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian (Kotler dan Keller, 2009: 208). Proses keputusan pembelian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
2
Gambar 2.2. Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca Pembelian
Sumber: (Kotler dan Keller 2009: 208). Menurut Kotler, Keller (2009: 208), keputusan pembelian yang dilakukan oleh para konsumen melalui lima tahap yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Namun para konsumen tidak selalu melewati seluruh lima tahapan ketika membeli produk, mereka bisa melewati atau membalik beberapa tahap. Model proses pengambilan keputusan pembelian: a. Pengenalan kebutuhan Pengenalan kebutuhan tahap pertama proses keputusan pembelian, yaitu ketika konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan. b. Pencarian informasi Pencarian informasi merupakan salah satu tahap dari pengambilan keputusan pembelian yang merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif
3
mencari informasi. Pada tahap ini, ada beberapa sumber informasi yang diperoleh dari seorang konsumen, antara lain: 1) Sumber pribadi: keluarga, tetangga, kenalan 2) Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan 3) Sumber publik: media massa, organisasi penilai konsumen 4) Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan, menggunakan produk c. Evaluasi alternatif Tahap ketiga dari proses keputusan pembelian konsumen adalah evaluasi alternatif (prepurchase alternative evaluation). tahap dari proses keputusan pembelian, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat pilihan. d. Keputusan membeli Keputusan untuk membeli merupakan proses pembelian yang nyata. tahap dari keputusan pembelian, yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara lain niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. e. Perilaku pasca pembelian Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Ada kemungkinan bahwa konsumen mempunyai ketidaksesuaian setelah melakukan pembelian karena mungkin harganya dianggap terlalu mahal, atau karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran sebelumnya. Untuk
4
mencapai keharmonisan dan meminimumkan ketidaksesuaian, konsumen harus memiliki waktu yang lebih banyak untuk membuat evaluasi sebelum melakukan pembelian (Swastha, 2007: 107). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler dan Armstrong (2008: 159-160), antara lain sebagai berikut: 1.
Faktor Budaya Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku
konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas social pembeli. a.
Budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.
b.
Subbudaya adalah kelompok masyarakat yang berbagi system nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum.
c.
Kelas Sosial adalah pembagian yang relative permanen dan berjenjang dalam masyarakat di mana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
2.
Faktor Sosial Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor social, seperti
kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen. a.
Kelompok (group) kecil adalah dua atau lebih orang yang berinteraksi untuk mencapai tujuan pribadi atau tujuan bersama.
b.
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif.
5
c.
Peran dan status, posisi seseorang dalam masing-masing kelompok dapat didefinisikan dalam peran dan status. Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dilakukan seseorang sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Masing-masing peran membawa status yang mencerminkan nilai umum yang diberikan kepadanya oleh masyarakat.
3.
Faktor Pribadi Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti usia
dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri. a.
Usia dan Tahap Siklus Hidup, orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang hidup mereka. Selera makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering berhubungan dengan usia. Pemasar sering mendefinisikan pasar sasaran merekan dengan tahap siklus hidup dan mengembangkan produk dan rencana pemasaran yang sesuai untuk setiap tahap itu.
b.
Pekerjaan, perkerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang mereka beli. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan
yang
mempunyai minat di atas rata-rata pada produk dan jasa mereka. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan diri membuat produk yang diperlukan oleh kelompok pekerjaan tertentu. c.
Situasi Ekonomi akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar barang-barang yang sensitif terhadap pendapatan mengamati gejala pendapatan pribadi, tabungan, dan suku bunga. Jika indicator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang,
6
mereposisi, dan menetapkan harga kembali untuk produk mereka secara seksama. d.
Gaya Hidup yaitu pola hidup seseorang yang diapresiasikan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya. Gaya hidup menangkap sesuatu yang lebih dari sekedar kelas social atau kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan profil seluruh pola tindakan dan interaksi seseorang di dunia.. jika digunakan secara cermat, konsep gaya hidup dapat membantu pemasar memahami nilai konsumen yang berubah dan bagaimana gaya hidup mempengaruhi perilaku pembeli.
e.
Kepribadian dan Konsep Diri adalah karakteristik psikologi unik seseorang yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri.
4.
Faktor Psikologis Selanjutnya pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor
psikologis utama: motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. a.
Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
b.
Persepsi adalah proses dimana orang yang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti.
c.
Pembelajaran adalah perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
7
d.
Keyakinan yaitu pikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu, sedangkan sikap yaitu evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relative konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide. Pengambilan keputusan pembelian konsumen berbeda-beda tergantung
jenis keputusan pembeliannya. Kotler (2005: 221), terdapat empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan merek, yaitu: 1) Perilaku pembelian yang rumit (complex buying behavior), perilaku pembelian yang rumit akan menimbulkan keterlibatan yang tinggi dengan menyadari adanya perbedaan yang kuat diantara merek-merek yang ada, biasanya konsumen tidak tahu terlalu banyak tentang kategori produk sehingga harus belajar untuk mengetahuinya. Proses pembelian yang rumit ini terdiri atas tiga langkah. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, pembeli membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, konsumen membuat pilihan pembelian yang cermat. 2) Perilaku pembelian yang mengurangi ketidaknyamanan (dissonance reducing buying behavior), perilaku pembelian ini memiliki keterlibatan yang tinggi dan konsumen menyadari hanya sedikit perbedaan antara berbagai merek. 3) Perilaku pembelian karena kebiasaan, perilaku pembelian yang memiliki keterlibatan yang rendah dan tidak terdapat perbedaan merek yang signifikan. Konsumen membeli suatu produk berdasarkan kebiasaan saja dan bukan keyakinan terhadap merek.
8
4) Perilaku pembelian yang mencari variasi (variety seeking buying behavior), perilaku membeli ini memiliki keterlibatan rendah namun masih terdapat perbedaan yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman atau sensasi bukan kepuasan. Indikator dari keputusan pembelian konsumen dalam penelitian Devina, Priska & Fransisca (2006) yaitu: 1. Pemilihan penyedia jasa 2. Saat yang tepat melakukan pembelian jasa Dan dalam penelitian Fitri, Widyarini K (2014) menyebutkan bahwa indikator dari keputusan pembelian konsumen yaitu: 1. Hotel memakai prinsip syariah 2. Letaknya strategis 3. Menginap di Hotel ini saat di mana berada di kota hotel tersebut.
2.1.2. Bauran Pemasaran Zeithaml, Bitner & Gremler, Lovelock & Wirtz dalam Oesman (2010: 23), menjelaskan bahwa dalam perusahaan layanan penerapan variabel bauran pemasaran perlu ditambahkan dari konsep bauran pemasaran adalah proses orang, dan bukti fisik. Menjadi ada tujuh bauran pemasaran untuk layanan adalah produk, harga, tempat, promosi, proses, orang dan bukti fisik. Menurut Zeithaml, Bitner & Gremler (2013), bauran pemasaran didefinisikan sebagai elemen suatu kontrol organisasi yang dapat digunakan untuk memenuhi atau untuk berkomunikasi dengan konsumen. bauran pemasaran terdiri
9
dari empat P: product, place, promotion, dan harga. Namun, strategi untuk empat P memerlukan beberapa modifikasi bila diterapkan ke layanan. Selain Empat Ps, layanan bauran pemasaran meliputi orang, bukti fisik, dan proses. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang di padukan perusahaan untuk menghasilakan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya (Kotler dan Armstrong, 2008: 62). Menurut Tjiptono (2014: 41), bauran pemasaran (marketing mix) merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan juga untuk merancang program taktik jangka pendek. Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu 4P (product, price, place, promotion) kemudian ditambah dengan 3P jasa yaitu people, physical evidence, dan proses. 1.
Produk (Products) Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk
mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu (Tjiptono, 2014: 42).
10
Menurut Lupiyoadi (2013: 92-93), produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen, konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut “the offer”. Yaitu manfaat yang ditawarkan oleh produk tersebut. Yang dimaksud dalam pembahassan produk jasa di sini adalah total product. Konsep tersebut dikenal sebagai konsep total produk yang terdiri atas: a. Produk inti/generik (core product) merupakan fungsi inti dari produk tersebut. b. Produk yang diharapkan ( expected product ) c. Produk tambahan( augmented product) d. Produk potensial (potential product) Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengembangan nilai tambah produk adalah : a. Merek dan Diferensiasi. Konsumen mempunyai kecenderungan lebih memperhatikan merek yang terkenal daripada fungsi utama dari produk tersebut. Sedangkan diferensiasi adalah keunikan dari produk tersebut yang membedakan dengan produk lain melalui pengembangan lingkup produk (product surround). b. Physical evidence. Lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen. Ada dua tipe physical evidence, yaitu essential evidence, adalah keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain dan lay-out dari gedung, ruang dan lain-lain, dan peripheral evidence adalah nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak akan berarti apa-
11
apa, jadi hanya berfungsi sebagai pelengkap, tetapi berperan penting dalam proses produksi jasa. c. Service product decision. Keputusan pelayanan yang akan diberikan melalui strategic growth options, yaitu penetrasi pasar, pengembangan jasa, pengembangan pasar atau difersifikasi pada jasa lain. Menurut al muslih (2004: 331-386) dalam Muanas, dkk., (2013: 164-165), ada tiga hal yang perlu dipenuhi dalam menawarkan sebuah produk; a. Produk yang ditawarkan memiliki kejelasan barang, kejelasan ukuran/takaran, kejelasan komposisi, tidak rusak/kadaluarsa dan menggunakan bahan yang baik. b. Produk yang diperjual-belikan adalah produk yang halal, dan. c. Dalam promosi maupun iklan tidak melakukan kebohongan. Jika barang itu rusak katakanlah rusak, jangan engkau sem bunyikan. Jika barang itu murah, jangan engkau katakan mahal. Jika barang ini jelek katakanlah jelek, jangan engkau katakan bagus (HR. Tirmidzi). Hadist tersebut juga didukung hadist riwayat ibnu majah dan ibnu hambal, “tidak dihalalkan bagi seorang muslim menjua barang yang cacat, kecuali ia memberitahukannya,”. Pernyataan lebih tegas disebutkan dalam Al-Quran surat Al Muthaffifiin (13) “kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabia menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi”.
12
Uraian diatas jelas mengatakan bawa hukum menjual produk cacat dan disembunyikan adalah haram. Artinya, produk meliputi barang dan jasa yang ditawarkan pada calon pembeli haruslah sesuai dengan kualitas yang ada atau dijanjikannya. Persyaratan merk juga harus ada dalam sebuah produk adalah harus memenuhi kriteria halal. Indikator produk antara lain menurut Devina, Priska & Andreani (2006) yaitu: a.
Pemilihan penyedia jasa
b.
Saat yang tepat melakukan pembelian jasa.
Menurut Kartini (2014) yaitu mushola bersih. Kemudian menurut Noviana (2013) yaitu: a.
Penampilan kamar.
2.
Harga (Price) Keputusan bauran harga berkenan dengan kebijakan strategik dan taktikal,
seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkan diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan. Pada umumnya aspekaspek ini mirip dengan yang biasa dijumpai pemasar barang (Tjiptono, 2014: 42). Menurut Lupiyoadi (2013: 95), strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk, dan keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi permintaan saluran pemasaran. Keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.
13
Dalam memutuskan srategi penentuan harga maka harus diperhatikan tujuannya. Berikut adalah tujuan dari penentuan harga: a. Bertahan b. Memaksimalkan laba c. Memaksimalkan penjualan d. Gengsi dan prestise e. Tingkat pengembalian investasi ( return on investement- ROI). (Muanas, dkk., 2006: 166-167), Dalam konsep islam penentuan harga ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu bergantung kepada kekuatan mekanisme permintaan dan penawaran di pasar. Pertemuan antara permintaan dan penawaran tersebut harus berlangsung secara sukarela artinya tidak ada yang menganiaya dan dizalimi. Demikian juga dalam menentukan harga konsep dalam islam tidak boleh menggunakan cara-cara yang merugikan pebisnis lainnya. Islam tentu memperbolehkan pedagang untuk mengambil keuntungan. Karena hakekat dari berdagang adalah untuk mencari keuntungan. Namun, untuk mengambil keuntungan tersebut janganah berlebih-lebihan (Ghazali, 1983: 308) dalam Muanas, dkk., (2013: 166). Karena, jika harga yag ditetapkan adalah harga wajar, maka pedagang tersebut pasti akan unggul dalam kuantitas. Dengan kata lain, mendapat banyak keuntungan dai banyaknya jumlah barang yang terjual, dan tampak nyatalah keberkahan rizkinya (Ghazali, 1983: 309) dalam Muanas, dkk., (2013: 166).
14
Indikator harga menurut Noviana (2013) yaitu harga sesuai kualitas. Kemudian menurut Kartini (2014) yaitu harga sesuai fasilitas. Sedangkan indikator harga menurut Widyaningrum (2015) yaitu harga terjangkau. 3.
Promosi (Promotion) Bauran
promosi
tradisional
meliputi
berbagai
metode
untuk
mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan actual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relations. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang dan jasa sama, promosi jasa seringkali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya meningkatkan kenampakkan tangibilitas jasa (Tjiptono, 2014: 42). Menurut Lupiyoadi (2013: 97), hal yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi (promotional mix) di mana terdiri atas, periklanan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, informasi dari mulut ke mulut, dan surat langsung. Pemasar dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan jasa mereka. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam promosi, antara lain sebagai berikut. a. Identifikasi terlebih dahulu audiens sasarannya. b. Tentukan tujuan promosi. c. Pengembangan pesan yang disampaikan Dalam Muanas, dkk., (2006: 170-171), Alqur‟an tidak melarang adanya perikanan dan memang periklanan dapat digunakan untuk mempromosikan
15
kebenaran ilam (Al-Makaty et al, 1996). Namun periklanan pernyataan yang dilebih-lebihkan termasuk kedalam bentuk penipuan, tidak peduli apakah deskripsi pernyataan tersebut sebagai sebuah metafor atau sebagai kiasan (Haque et al, 2010) tentu sudah pasti dilarang. Hal ini tersirat dalam hadist berikut: Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya akan bersama para nabi, orangorang yang benar-benar tulus dan para syuhada (HR. Tarmidzi dan Ibnu Majah). Allah akan memberikan rahmat-Nya kepada setiap orang yang bersikap baik ketika menjual, membeli, dan membuat suatu pernyataan (HR. Bukhari). Sumpah palsu itu merusakkan dagangan dan melenyapkan keberkahan pekerjaan (HR. Bukhari dan Muslim). Celakalah bagi seseorang pedagang yang suka menyebutkan:..‟ya, demi Allah‟ atau „tidak, demi Allah‟. Celaka pulalah bagi seorang pekerja yang menunda-nunda kerjanya sampai besok atau besok lusa (HR. Anas r.a). Indikator promosi menurut penelitian Devina, Priska & Andreani (2006) yaitu: a. Rekomendasi orang lain b. Potongan harga atau kebijakan harga promo Sedangkan menurut Kartini (2014) indikator promosi yaitu: a. Papan nama berlabel syariah b. Informasi di website menarik 4.
Tempat (Place) Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para
pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik, keputusan mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesbilitas jasa bagi para
16
pelanggan, dan keputusan non-lokasi yang ditetapkan demi ketersediaan jasa (Tjiptono, 2014: 43). Menurut Lupiyoadi (2013: 96), lokasi (berhubungan dengan sistem penyampaian) dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi. Ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan di mana lokasi yang strategis. Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam menentukan lokasi menurut Tjiptono (2000: 41-42) meliputi faktor-faktor: a. Akses, misalnya lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum. b. Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. Sedangkan menurut Hurriyati (2005: 57), dalam melakukan pemilihan lokasi atau tempat diperlukan pertimbangan yang cermat antara lain: a. Akses, seperti lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi umum. b. Visibilitas, seperti lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. c. Lalu lintas, dimana banyak orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang besar tejadinya impulse buying yang maksudnya adalah dengan adanya pemilihan lokasi yang banyak dilalui orang, maka diharapkan dapat menarik minat pengunjung yang melintas. d. Tempat parkir yang luas dan aman, merupakan faktor yang penting bagi konsumen dalam memilih suatu tempat.
17
e. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. f. Persaingan, yaitu lokasi persaing. Menurut Lupiyoadi (2013: 96), lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini, ada tiga jenis iteraksi yang memegaruhi lokasi, sebagai berikut: a. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. b. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini, lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas. c. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti penyedia layanan/jasa( service provider). Dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, atau surat. Saluran distribusi berhubungan dengan penyampaian jasa baik melalui organisasi maupun individu lain. Penyampaian jasa melibatkan tiga pihak yang terlibat yaitu penyedia jasa, perantara, dan pelanggan. Pemasar harus memilih saluran distribusi yang tepat untuk penyampaian jasanya. Hal ini akan sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Adapun saluran distribusi yang dapat dipilih adalah direct sales, agent atau broker, agent/broker pembeli dan penjual, francishes, dan contracted services deliverers. Pemilihan lokasi ataupun saluran distribusi sangat bergantung pada kriteria pasar dan sifat dari jasa itu sendiri.
18
Muanas, dkk., (2006: 168-169), Dalam menentukan place atau saluran distribusi, perusahaan islami harus mengutamakan tempat-tempat yang sesuai dengan target market, sehingga dapat efektif dan efisien. Sehingga pada intinya dalam menentukan marketing-mix harus didasari pada prinsip-prinsip keadilan dan kejujuran. Yusanto dan Widjajakusuma (2002: 21) dalam Muanas, dkk., (2013: 168), berpendapat perbedaan antara bisnis islami dan non-islami terletak pada aturan halal dan haram, sehingga harus terdapat kehati-hatian dalam menjalan strategi. Nabi Muhammad SAW melarang pemotongan jalur distribusi dengan maksud agar harga naik. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist: “Rasullulah SAW melarang penghadangan rukhban serta melarang pula berlomba-lomba menaikkan penawaran,” (HR. Bukhari dan Muslim). Indikator tempat dalam penelitian Kartini (2014) yaitu: a. Lokasi berada di jalan utama Kota b. Kedekatan lokasi hotel dengan lokasi tujuan c. Lingkungan hotel memudahkan beraktivitas Sedangkan menurut Widyaningrum (2015) indikator tempat adalah kemudahan menjangkau lokasi. 5.
Orang (People) Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran
pemasaran. Dalam industry jasa, setiap orang merupakan „part-time marketer‟ yang tindakan dan perilakunya memiliki dampak langsung pada output yang diterima pelnggan. Oleh sebab itu, setiap organisasi jasa harus secara jelas
19
menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan (Tjiptono, 2014: 43). Menurut Lupiyoadi (2013: 97), dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam faktor orang ini berarti suhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen sumber daya manusi (SDM). Sedangkan Hurriyati (2003: 62) mengemukakan bahwa semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa. Menurut Zeithaml & Bitner (2000: 19), people adalah semua orang yang memainkan peranan dalam penyajian jasa yang dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Ada empat kriteria peranan atau pengaruh dari aspek SDM yang memengaruhi konsumen, Lupiyoadi (2013: 98), sebagai berikut. a. Contactors, mereka berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. b. Modifier, mereka tidak secara langsung memengaruhi konsumen, tetapi cukup sering berhubungan degan konsumen. Misalnya, resepsionis. c. Influencers, mereka memengaruhi konsumen dalam keputusan untuk membeli. Tetapi tidak secara langsung melakukan kontak dengan konsumen.
20
d. Isolateds, mereka tidak secara langsung ikut serta dalam bauran pemasaran dan juga tidak sering bertemu dengan konsumen. Misalnya, karyawan bagian administrasi penjualan, sdm, dan pemrosesan data. Indikator orang menurut Devina, Priska & Andreani (2006) yaitu: a. Product knowledge karyawan b. Karyawan yang ramah Sedangkan menurut Widyaningrum (2015) indikatornya yaitu penampilan karyawan yang menarik. Kemudian indikator orang menurut Kartini (2014) yaitu ketika check out receptionis mengucap salam. 6.
Bukti Fisik (Physical Evidence) Karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak
bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Ini menyebabkan resiko dipersepsikan konsumen dalam keputusan semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat resiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa (Tjiptono, 2014: 43). Menurut Lupiyoadi (2013: 120),
bukti fisik adalah lingkungan fisik
perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah unsur berwujud apa pun yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu. Bukti fisik dalam jasa dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu bukti penting (essential evidence) adalah keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain dan lay-out dari gedung, ruang dan lain-lain, dan bukti tambahan
21
(peripheral evidence) dalah nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak akan berarti apa-apa, jadi hanya berfungsi sebagai pelengkap, tetapi berperan penting dalam proses produksi jasa. Menurut Zeithaml & Bitner ( 2003: 282 ), bukti fisik adalah dimana jasa disalurkan melalui interaksi dengan pelanggan dan dimana setiap komoditas yang memfasilitasi performa dan komunikasi jasa itu sendiri. Bukti fisik terbagi atas : a. Servicescape / wujud jasa nyata yang dapat mempengaruhi pelanggan: 1). Fasilitas eksterior (Desain eksterior, Penanda, Parkir, Pemandangan, Lingkungan sekitar). 2). Fasilitas interior ( Desain interior, Peralatan, Penanda, Layout, Susunan tata ruang, Kualitas udara / temperatur / suhu). b. Other tangible / wujud nyata ( Kartu nama bisnis, Peralatan tulis, Tagihan, Laporan, Seragam pegawai, Penampilan pegawai, Brosur-brosur, Halaman web, Wujud jasa dalam bentuk virtual). Indikator bukti fisik menurut Kartini (2014) yaitu: a. Penataan lobby yang terkonsep apik b. Fasilitas kamar bersih c. Terdapat sajadah disetiap kamar Menurut Noviana (2013) indikator bukti fisik yaitu desain interior yang menarik. Sedangkan menurut Widyaningrum (2015) indikator bukti fisik yaitu fasilitas tempat parker yang memadai.
22
7.
Proses (Process) Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen high-
contact services, yang kerapkali juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan. Dalam bisnis jasa, manajemen pemasaran dan manajemen operasi terkait erat dan sulit dibedakan dengan tegas (Tjiptono, 2014: 43). Menurut Lupiyoadi (2013: 98), proses merupakan gabungan semua aktivitas, terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin lainnya, di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Proses dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu kompleksitas dan keragaman. Sehubungan dengan dua cara tersebut, berikut ini adalah empat pilihan yang dapat dipilih oleh pemasar: a. Mengurangi keragaman yaitu terjadi pengurangan biaya, peningkatan produktivitas dan kemudahan distribusi. b. Meningkatkan keragaman yaitu memperbanyak kustomisasi dan fleksibilitas dalam produksi yang dapat mengakibatkan kenaikan harga. c. Mengurangi kompleksitas yaitu cenderung lebih terspesialisasi. d. Meningkatkan kompleksitas yaitu cenderung melakukan penetrasi pasar dengan cara menambah service yang diberikan. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bainbridge (2003: 7) bahwa terdapat tiga fase bagi seorang konsumen dalam melakukan pemesanan kamar secara online. Fase-fase tersebut adalah : 1. Pengumpulan informasi
23
a). Melakukan input data-data yang diperlukan saat akan menginap, termasuk kota tujuan dan tanggal yang dikehendaki. b). Membandingkan dan melakukan evaluasi, karena konsumen dapat melihat beberapa hotel alternatif ditinjau dari segi hotel, atau jenis kamar hotel, atau tarif kamar. c). Konsumen memilih salah satu jenis hotel, atau jenis kamar, atau kisaran harga tertentu, sesuai syarat-syarat yang dikehendakinya. 2. Pemesanan kamar a). Konsumen menentukan salah satu hotel yang ingin dipesan. b). Konsumen memilih jenis kamar yang ada dihotel tersebut dan harga yang ditawarkan. 3. Proses check out a). Memasukkan data diri tamu seperti nama, alamat, alamat email, dll. b). Memasukkan cara pembayaran, seperti nomor dalam kartu kredit atau caracara pembayaran lainnya. c). Memastikan pemesanan kamar. Untuk indikator proses menurut Noviana (2013) yaitu: a. Proses check in dan check out cepat b. Proses reservasi mudah dan jelas c. Proses pembayaran mudah Menurut Devina, Priska & Andreani (2006) indikator proses yaitu proses pelayanan dari awal hingga akhir baik. Sedangkan indikator proses menurut Kartini (2014) yaitu pengolahan makanan dijamin kehalalannya.
24
2.2.
Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian Wijayanto (2015) dengan judul The Effect Of Service Marketing
Mix In Choosing The Decision To Consumer Services Hotel: Studies In Hotel Grand Zuri Pekanbaru dengan
jumlah
sampel
sebanyak 100 responden.
Menggunakan SPSS regresi linier berganda menyatakan bahwa price memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih layanan hotel. Begitu juga dengan dua variabel lain yakni people, dan physical evidence memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih layanan hotel. Penelitian Kartini (2014) dengan judul Variabel Yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Hotel Syariah dengan jumlah sampel
sebanyak 83
responden. Menggunakan SPSS regresi linier berganda menyatakan bahwa variabel iklan, lokasi, pelayanan dan sarana fisik memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan tamu hotel menginap. Penelitian K, Nasar K dan K, Manoj P (2015) dengan judul Purchase Decision For Apartments: A Closer Look Into The Major Influencing Factors dengan menggunakan metode Regression Analysis yang dioperasikan dengan jumlah konsumen sebanyak 187 responden sedang data yang diolah sebagai penelitian sebanyak 150 responden. Menggunakan SPSS menyatakan bahwa Price, quality dan location memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian Lempoy, dkk., (2015) dengan judul Pengaruh Harga, Lokasi, Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Taman Wisata Toar
25
Lumimuut (Taman Eman) Sonder dengan jumlah
sampel
sebanyak 100
responden. Menggunakan metode Regression Analysis yang dioperasikan dengan menggunakan SPSS regresi linier berganda menyatakan bahwa ketiga variabel yakni harga, lokasi, dan fasilitas terhadap keputusan konsumen. Penelitian Devina, dan Andreani (2006) dengan judul Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Di Susan Spa And Resort Bandungan dengan jumlah sampel sebanyak 115 responden. Menggunakan metode Regression Analysis yang dioperasikan dengan menggunakan SPSS regresi linier berganda menyatakan bahwa product, price, place, promotion, people, physical evidence, process memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
2.3.
Kerangka Pemikiran Salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan jasa dalam mencapai
tujuan tergantung dari strategi pemasaran yang digunakan perusahaan tersebut. Jika perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat bukan tidak mungkin perusahaan membujuk konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli atau menggunakan produk jasa. Keputusan pembelian dalam penelitian ini dipengaruhi oleh tujuh faktor, yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik. Adapun kerangka berfikir dalam penelitian ini sebagai berikut:
26
Gambar 2.3. Bagan Kerangka Pemikiran Produk (X1)
H1 Harga (X2)
H2 Tempat (X3)
H3 Promosi (X4)
H4 Orang (X5)
Proses (X6)
Bukti Fisik(X7)
Keputusan Menginap (Y)
H5 H6 H7 H8
Gambar 2.3. menjelaskan bahwa produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), orang (X5), proses (X6), dan bukti fisik (X7) sebagai variabel independen dan keputusan pembelian konsumen sebagai variabel dependen (Y). 1.
Pengaruh Produk Terhadap Keputusan Menginap Konsumen Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi konsumen sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan konsumenyang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik (seperti sepeda motor, tv, komputer, baju, buku teks), jasa (restoran, penginapan, transportasi) (Tjiptono, 2008). Menurut Kotler (2003) menyebutkan produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.
27
Menurut Powers & Barrows (2003: 339) mengatakan bahwa dalam industry perhotelan produk dapat diartikan sebagai barang dan juga jasa. Hal ini termasuk beberapa properti individu yang telah ditawarkan oleh pihak hotel seperti kamar tamu, lobby, amenities, fasilitas kamar dan juga segala service yang ada. Adanya empat variabel yang mempengaruhi yang berhubungan dengan kualitas dari sebuah kamar yaitu, kenyaman dari kasur, bantal dan guling, suhu ruangan kamar, kebersihan dari kamar, dan kamar dengan kedap suara (Choi & Chu., 2000: 122). Dari penelitian Devina, dan Andreani (2006) variabel produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Di Susan Spa And Resort Bandungan. Penelitian Putra, dkk. (2015) produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pengguna jasa. Kemudian penelitian Widyaningrum (2015) produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. 2.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Menginap Konsumen Menurut Lupiyoadi (2013: 95), strategi penentuan harga sangat signifikan
dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk, dan keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi permintaan saluran pemasaran. Keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. Menurut Buttle (1995: 235), harga dalam perhotelan merupakan segala perjuangan yang dibuat oleh konsumen demi mendapatkan keuntungan dari suatu barang. Terdapat tiga kata-kata penting dalam harga, yaitu worth, value, dan cost. Value ( nilai ) yang didapat oleh satu konsumen dapat berbeda dengan konsumen
28
lainnya, karena sebuah produk yang memiliki quality (kualitas) yang baik akan mempengaruhi value (nilai) dari produk menjadi baik pula. Oleh karena itu adanya hubungan antara value, quality, dan price yang berarti value hasil perbandingan antara quality dan price. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut, menurut Kotler dan Armstrong (2001: 439). Konsumen sangat sensitif terhadap harga, untuk itu perusahan harus menyesuaikan harga dengan kualitas produk seningga komsumen dapat memutuskan untuk menggunakan jasa. Dari penelitian Wijayanto (2015) harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih layanan hotel. Penelitian K, Nasar K dan K, Manoj P (2015) harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian untuk apartemen. Kemudian penelitian Lempoy, dkk., (2015) harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan Menggunakan Jasa Taman Wisata. Penelitian Devina, dan Andreani (2006) harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Susan Spa and Resort Bandungan. 3.
Pengaruh Tempat Terhadap Keputusan Menginap Konsumen Menurut Lupiyoadi (2013: 96), lokasi (berhubungan dengan sistem
penyampaian) dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi. Ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan di mana lokasi yang strategis. Lokasi berarti berhubungan
29
dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Tjiptono (2002: 92), lokasi yang strategis dan mudah dijangkau akan memudahkan kosumen untuk mengingat suatu objek atau tempat. Semakin baiknya lokasi akan meningkatkan keputusan menggunakan konsumen. Dan sebaliknya dengan penurunan kualitas lokasi maka keputusan menggunakan akan menurun. Dari penelitian Kartini (2014) lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan hotel. Penelitian K, Nasar K dan K, Manoj P (2015) lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian untuk apartemen. Penelitian Lempoy, dkk., (2015) lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa taman wisata. Kemudian penelitian Devina, dan Andreani (2006) tempat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 4.
Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Menginap Konsumen Promosi menurut Lovelock dan Wright (2004: 19) adalah keseluruhan dari
aktivitas komunikasi dan insentif yang dibentuk untuk membangun pilihan konsumen pada jasa yang spesifik atau penyedia jasa. Biasanya komunikasi ditujukan untuk memberikan edukasi pada konsumen baru seperti manfaat dari jasa, kapan dan dimana memperoleh jasa, dan bagaimana terlibat dalam proses jasa. Promosi merupakan salah satu variable dalam bauran pemasaran yang penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa.
30
Kegiatan promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen
dalam
kegiatan
pemasaran.
Promosi
digunakan
untuk
menginformasikan kepada orang mengenai produk-produk dan meyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran suatu perusahaan, organisasi saluran, dan masyarakat umum untuk membeli barangnya, Lovelock dan Wright (2004: 19). Alma (2000) mengatakan bahwa : “Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa”. Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen.
Suatu kegiatan promosi jika dilaksanakan
dengan baik dapat mempengaruhi konsumen mengenai dimana dan bagaimana konsumen membelanjakan pendapatannya. Dari penelitian Kartini (2014) iklan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen memilih hotel. Kemudian penelitian Devina dan Andreani (2006) promosi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian. 5.
Pengaruh Orang Terhadap Keputusan Menginap Konsumen Menurut Hurriyati (2005) menyatakan: “people adalah semua pelaku yang
memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi pembeli”. Elemen-elemen dari people adalah pegawai perusahaan, konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Pengukuran terhadap people didasarkan pada: performance yang meliputi: penampilan dan keramahan orang-orang yang terlibat dalam pemberian layanan. People adalah semua manusia yang terlibat dalam penyediaan jasa dan dengan demikian mempengaruhi persepsi pembeli, yaitu, personil perusahaan,
31
konsumen dan lainnya di lingkungan pelayanan (Zeithaml, 2006). Menurut Zeithaml & Bitner (2000: 19), people adalah semua orang yang memainkan peranan dalam penyajian jasa yang dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Dari penelitian Wijayanto (2015) orang berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen memilih layanan hotel. Penelitian Devina dan Andreani (2006) orang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian Widyaningrum (2015) orang berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. Kemudian penelitian Putra, dkk., (2015) orang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pengguna jasa. 6.
Pengaruh Proses Terhadap Keputusan Menginap Konsumen Proses menurut Zeithaml (2006) adalah semua produsen aktual, mekanisme,
dan aliran aktifitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa secara cepat dan tepat dalam memberikan jasa. Menurut Tjiptono (2009: 63), proses meliputi prosedur aktual, tugas dan tahap-tahap aktivitas yang dilakukan dalam rangka menghasilkan dan menyampaikan jasa dengan proses penyampaian jasa yang sederhana, sehingga mereka bisa menerima layanan jasa tanpa kesulitan. Menurut Payne (2008: 131) menyatakan bahwa proses adalah menciptakan dan memberikan jasa kepada konsumen, merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa karena konsumen jasa akan memandang sistem pemberian jasa tersebut sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Dari penelitian Devina dan Andreani (2006) proses berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian Widyaningrum (2015) proses berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. Penelitian Putra, dkk.,
32
(2015) proses berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pengguna jasa. Kemudian penelitian Okta, Hafrizal A. P (2012) proses berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. 7.
Pengaruh Bukti Fisik Terhadap Keputusan Menginap Konsumen Menurut Alma (2007) kondisi fisik adalah lingkungan fisik atau kondisi
nyata dari benda-benda yang menghasilkan jasa tersebut. Kondisi fisik juga dapat mempengaruhi konsumen menerima jasa terhadap produk yang ditawarkan. Menurut Zeithaml dan Bitner (2005: 282) physical evidence suatu perusahaan meliputi segala aspek fasilitas yang tangible, yaitu: facility exterior (exterior design, tanda, lokasi parkir, lahan), facility interior (interior design, peralatan, tanda, layout, temperatur udara), othertangibles (business cards, stationery, billing statements, reports, seragam, brosur, web pages). Menurut Hurriyati (2010: 64), mengemukakan bahwa bukti fisik adalah sesuatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Dari penelitian Wijayanto (2015) bukti fisik berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen memilih layanan hotel. Penelitian Devina dan Andreani (2006) bukti fisik berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian Widyaningrum(2015) bukti fisik berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. Kemudian penelitian Putra, dkk., berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
(2015) bukti fisik
33
2.4.
Hipotesis
H1 : Diduga ada pengaruh produk terhadap keputusan menginap konsumen pada Hotel Syariah Arini. H2 : Diduga ada pengaruh harga terhadap keputusan menginap konsumen pada Hotel Syariah Arini. H3 : Diduga ada pengaruh promosi terhadap keputusan menginap konsumen pada Hotel Syariah Arini. H4 : Diduga ada pengaruh lokasi terhadap keputusan menginap konsumen pada Hotel Syariah Arini. H5 : Diduga ada pengaruh orang terhadap keputusan menginap konsumen pada Hotel Syariah Arini. H6 : Diduga ada pengaruh proses terhadap keputusan menginap konsumen pada Hotel Syariah Arini. H7 : Diduga ada pengaruh bukti fisik terhadap keputusan menginap konsumen pada Hotel Syariah Arini. H8 : Diduga ada pengaruh produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan bukti fisik secara bersama-sama terhadap keputusan menginap konsumen pada Hotel Syariah Arini.
1
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai
dengan Juni 2016. Responden penelitian ini adalah konsumen Hotel Syariah Arini Surakarta yang beralamat Jl. Brigjen Slamet Riyadi 361 Surakarta. Obyek Penelitian mengenai pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan menginap konsumen yakni konsumen yang melakukan penginapan di Hotel Syariah Arini Surakarta.
3.2.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Metode
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika (Bisri, 2013: 12). Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh produk, harga, tempat, promosi, orang proses, dan bukti fisik terhadap keputusan menginap pada konsumen Hotel Syariah Arini Surakarta.
3.3.
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1. Populasi Populasi menurut Sugiyono (2009 : 80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kuantitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari kemudian ditarik
2
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang menginap di Hotel Syariah Arini Surakarta.
3.3.2. Sampel Menurut Wijaya (2013: 27), sampel adalah bagian dari populasi yang diambil/ ditentukan berdasarkan karakteristik dan teknik tertentu. Menurut Hakim (2010: 9), sampel adalah sebuah himpunan bagian dari sebuah populasi yang berisi sebagian dari elemem-elemen populasi. Dalam penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui secara pasti sehingga untuk menentukan ukuran sampel, peneliti berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Roscoe dalam Sugiyono (2008: 30), mengungkapkan saransaran tentang ukuran sampel, yaitu: 1. Ukuran Sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30-500. 2. Jika anggota sampel di bagi dalam kategori maka setiap kategori jumlah sampelnya minimal 30. 3.
Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah sampel minimal 10 kali jumlah variabel yang diteliti.
4. Pada penelitian eksperimen sederhana yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masingmasing antara 10-20 sampel. Maka penulis mendasarkan pengambilan sampel pada pendapat Roscoe. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah sampel minimal 10 kali jumlah variabel
3
yang diteliti. Pada penelitian ini terdapat delapan variabel, sehingga sampel yang diambil sebesar 10 x 8 yaitu 80 responden. Untuk memudahkan penelitian, peneliti mengambil sebanyak 120 responden, hal ini dikarenakan semakin tinggi sampel maka akan semakin tinggi prsesisi yang diharapkan. Maka jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 120 responden.
3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sample yaitu metode accidental (accidental sampling). Accidental sampling yaitu menentukan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2012: 77). Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pengunjung yang telah datang ke Hotel Syariah Arini tidak datang kembali pada saat dilakukan penyebaran kuesioner.
3.4.
Data dan Sumber Data Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Data Primer Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama yang berkaitan dengan variabel atribut jasa, promosi, dan kepercayaan untuk tujuan spesifik studi (Sekaran, 2006: 60). Dimana data primer yang diperoleh dalam penelitian ini dengan membagikan kuesioner kepada konsumen yang menginap di Hotel Syariah Arini Surakarta untuk mendapatkan data yang
4
berhubungan dengan variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, bukti fisik, dan keputusan menginap konsumen di Hotel Syariah Arini Surakarta. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat langsung oleh pihak lain) (Indriantoro, et.al 1999: 147). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data Hotel Syariah Arini Surakarta serta dari buku-buku referensi, jurnaljurnal penelitian yang relevan, artikel yang ditulis dalam skripsi, dokumen resmi dan internet untuk dapat mendukung penelitian ini.
3.5.
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan pencatatan peristiwa-peristiwa, keterangan-
keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner Kuesioner menurut Sekaran dalam Sugiyono (2007: 163), merupakan suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban. Data dikumpulkan melalui metode kuesioner yang diisi secara langsung oleh responden yang menginap di Hotel Syariah Arini Surakarta. Kuesioner dalam penelitian ini setiap variabel diukur menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2010 : 132), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenal
5
sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator dalam variabel dijadikan sebagai pertanyaan. Skala likert umumnya menggunakan lima
angka penelitian yaitu: 5
(sangat setuju), 4 (setuju), 3 (kurang setuju), 2 (tidak setuju), 1 (sangat tidak setuju). Urutan setuju atau tidak setuju dapat juga dibalik mulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju (Indriantoro dan Supomo, 2002: 104). 2. Studi Pustaka Metode dokumentasi atau studi pustaka merupakan sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk laporan, majalah, surat kabar, internet, dokumen pemerintah atau swasta dan lain sebagainya (Noor, 2011: 141).
3.6.
Variabel Penelitian Variabel adalah suatu sebutan yang dapat diberi nilai angka (kuantitatif)
atau nilai mutu (kualitatif). Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih atribut dari objek yang diteliti ( Noor, 2011: 47). Terdapat dua jenis variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan menginap konsumen di Hotel Syariah Arini Surakarta (Y).
6
2. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhiatau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), orang (X5), proses (X6), dan bukti fisik (X7).
3.7.
Definisi Operasional Variabel Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No
Definisi Operasional Variabel
1
Keputusan menginap di sini adalah keputusan pembelian produk jasa dalam hal ini merupakan proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik dalam upaya menilai, memperoleh dan menggunakan produk atau jasa Hotel Syariah Arini Surakarta.
2
Produk dalam hal ini berupa jasa tempat menginap. Keseluruhan objek yang ditawarkan oleh Hotel Syariah Arini Surakarta.
3
Harga adalah nilai atau beban yang harus dibayarkan oleh konsumen Hotel Syariah Arini Surakarta.
4
Tempat, berhubungan dengan cara penyampaian produk serta jasa layanan kepada para konsumen Hotel Syariah Arini Surakarta apabila akan
Indikator
Keterangan Kuesioner Keputusan Menginap1Keputusan Menginap5
-Pemilihan penyedia jasa -Hotel memakai prinsip syariah -Letaknya strategis -Saat yang tepat melakukan pembelian jasa -Menginap di Hotel ini saat di Surakarta -Kenyamanan Produk1-Produk4 kamar -Kualitas kamar -Penampilan kamar -Mushola bersih -Harga sesuai Harga1-Harga3 kualitas -Harga sesuai fasilitas -Harga terjangkau -Kemudahan Tempat1-Tempat4 menjangkau lokasi -Lokasi berada di jalan utama kota Surakarta Tabel berlanjut
7 Lanjutan tabel 3.1
menginap.
-Kedekatan lokasi hotel dengan lokasi tujuan -Lingkungan hotel memudahkan beraktivitas
5
Promosi, cara-cara konsumen dalam menerima informasi mengenai Hotel Syariah Arini Surakarta.
6
Yang dimaksud orang disini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses layanan itu sendiri di Hotel Syariah Arini Surakarta.
7
Semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas dimana produk dan jasa mulai dipesan sampai ke tangan konsumen Hotel Syariah Arini Surakarta.
-Papan nama berlabel Syariah -Rekomendasi orang lain -Informasi di website menarik -Kebijakan harga promo -Product knowledge karyawan -Penampilan karyawan yang menarik -Karyawan yang ramah -Ketika chek in dan check out receptionis mengucap salam -Proses check in dan check out cepat -Proses reservasi mudah -Proses pembayaran mudah (dapat dilakukan secara tunai, debit atau credit card) -Proses pelayanan dari awal hingga akhir baik -Pengolahan makanan dijamin kehalalannya
8
Bukti fisik merupakan fasilitas -Desain
interior
Promosi1Promosi4
Orang1-Orang4
Proses1-Proses5
Bukti fisik1-Bukti Tabel berlanjut
8
Lanjutan tabel 3.1 tambahan yang diberikan oleh perusahaan, didalam menunjang proses jasa untuk dapat digunakan oleh konsumen Hotel Syariah Arini Surakarta.
3.8.
yang menarik -Penataan lobby yang nyaman -Fasilitas kamar yang bersih dan nyaman -Terdapat sajadah disetiap kamar -Fasilitas tempat parkir yang memadai
fisik5
Uji Instrumen Penelitian
3.8.1. Uji Validitas Uji validitas merupakan derajat ketepatan antara yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh penelitian. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2007: 456). Menurut Ghozali (2013: 52-55), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji ini ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Mengukur uji validitas dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: a. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk. Dilakukan dengan uji signifikansi dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Selain membandingkan rhitung dengan rtabel uji signifikan dapat juga dilakukan lewat uji prosedur.
9
1) Ambil sembarang rhitung. 2) Hitung nilai t hitung dengan rumus t t = --------------√ 1 - r² N–2 3) untuk N = jumlah sampel. 4) bandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada alpha = 0.05 dan df = n-2. 5) Karena nilai thitung > ttabel , maka Ho tidak dapat ditolak atau r memang berkorelasi positif atau valid. b. Melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. c. Uji dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Analisis faktor konfirmatori digunakan untuk menguji apakah suatu konstruk mempunyai unidimesionalitas atau apakah indikator-indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel.
3.8.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013: 47). Perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS 21 dengan melihat reliability coefficients pada alpha. Reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Koefisien reliabilitas diperoleh dengan
10
menggunakan rumus alpha cronbach, bila Cronbach Alpha < 0,6 maka dinyatakan tidak reliabel dan sebaliknya dikatakan reliabel (Suliyanto, 2011: 231).
3.9.
Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Pengujian
normalitas
dengan
melihat
uji
statistik
Kolmogrof-Smirnov,
denganmembandingkan probabilitas (p) yang diperoleh dengan taraf signifikansi (α) 0,05. Apabila nilai p > α maka terdistribusi normal atau sebaliknya (Ghozali, 2013: 160). 2. Uji Multikolinieritas Memurut Ghozali (2013: 105), Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabelvariabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: a. Apabila memperoleh koefisien korelasi sederhana yang tinggi diantara sepasang variabel penjelas. Tingginya koefisien korelasi merupakan syarat yang cukup untuk terjadinya multikolinieritas. Akan tetapi koefisien yang rendah pun belum dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas sehingga koefisien
11
korelasi parsial maupun korelasi serentak diantara semua variabel penjelas perlu dilihat lagi. b. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, variance inflation factor (VIP). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya.
Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance > 0,10 (10%) atau sama dengan nilai VIF < 10. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heterokedaktisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pegamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya Heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji Park. Dalam uji park, dengan cara meregresikan logaritma natural kuadrat unstandar residual terhadap setiap variabel independen. Jika
12
probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5%, maka model regresi tidak mengandung adanya Heterokedastisitas (Ghozali, 2013 : 141). 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi menggunkan uji Durbin Watson (DW test), uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen (Ghozali, 2013: 111).
3.10.
Teknik Analisis Data
3.10.1. Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda merupakan regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh atribut jasa, promosi, dan kepercayaan terhadap keputusan konsumen dalam memilih jasa Hotel Syariah Arini Surakarta. Secara umum model regresi berganda dirumuskan sebagai berikut: Y = a + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + β5x5 + β6x6 + β7x7 + e Keterangan: Y
: Keputusan konsumen dalam memilih jasa Hotel syariah arini Surakarta
a
: Konstanta
X1
: Produk
13
X2
: Harga
X3
: Tempat
X4
: Promosi
X5
: Orang
X6
: Proses
X7
: Bukti fisik
β1
: Koefisien regresi faktor produk
β2
: Koefisien regresi faktor harga
β3
: Koefisien regresi faktor tempat
β4
: Koefisien regresi faktor promosi
β5
: Koefisien regresi faktor orang
β6
: Koefisien regresi faktor proses
β7
: Koefisien regresi faktor bukti fisik
e
: Error, yaitu pengaruh variabel lain yang tidak masuk dalam model, tetapi ikut mempengaruhi.
3.10.2. Uji Ketepatan Model 1. Koefisien Determinasi (R2) Analisis R2 (R square) atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
14
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 97). 1. Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Menurut Ghozali (2013: 98) Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan: a. Quick look: bila nilai F hitung > 4 maka HO ditolak dengan derajat 5%, menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Membandingkan dengan F hitung dengan F tabel, bila F hitung > F tabel maka HO ditolak dan menerima HA.
1.10.3. Uji Hipotesis 1. Uji Parameter Individual (Statistik t) Menurut Ghozali (2013: 98-99) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas / independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.Cara melakukan uji t adalah sebagai beriku: a. Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5% maka HO yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak apabila nilai t lebih besar dari 2, dengan kata lain kita menerima HA yang menyatakan bahwa suatu variabel indipenden secara individu mempengaruhi variabel dependen.
15
b. Apabila nilai t hitung > t tabel, maka HA diterima yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
1
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Penelitian
4.1.1. Profil Perusahaan Hotel Syariah Arini berada di tengah kota tepatnya jalan uatama Surakarta yang beralamatkan di Jl. Brigjen Slamet Riyadi 361 Surakarta. Telp (0271) 716525, 739214, 711924. Fax (0271) 721559. Website: www.arinihotel.com. Email:
[email protected]. Hotel Syariah Arini ini didirikan oleh Bapak Hadi Mustadi yaitu pada tanggal 19 September 1987. Pertama kali berdiri, hotel Arini tidak memiliki banyak kamar sebagai produk jasa yang disewakan kepada konsumen. Hanya berjumlah sembilan buah kamar yang bisa digunakan oleh pelanggan hotel saat itu. Berkembangnya dunia bisnis perhotelan di wilayah Surakarta, hotel Arini perlahan mengalami kemajuan dan peningkatan dalam bangunan hotel maupun pelayanan hotel. Sekitar pada tahun 1990-an pemilik hotel kemudian mengembangkan bisnisnya dengan menambah jumlah kamar menjadi 18 kamar. Penambahan kamar tersebut meningkat lagi pada tahun 1993 dengan menambah jumlah kamar yang semula hanya 18 kamar menjadi 20 kamar dan sampai sekarang jumlah keseluruhan kamar sudah 45 kamar. Walaupun sejak awal berdirinya, hotel Arini ini belum menggunakan label syari’ah (logo pada nama) akan tetapi dari sebagian teknis operasionalnya sudah berusaha untuk senantiasa menerapkan prinsip-prinsip atau nlai-nilai Islam di dalam system manajerialnya. Baru pada sekitar awal tahun 2009 hotel Arini menggunakan istilah syari’ah sebagai daya tarik tersendiri bagi konsumen pelanggan atau pengguna jasa penginapan hotel Arini.
2
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan 1.
Visi Perusahaan Merubah image atau pandangan masyarakat terhadap sebuah hotel yang bersih, ramah, dan nyaman di kota Surakarta.
2.
Misi Perusahaan Menjadi hotel syari’ah dalam arti keseluruhan mulai dari nama dan pelaksanaan, menjadi peranan model bagi hotel-hotel lain dalam hal manajerial dan kepengurusan, dan menjadi hotel yang nyaman dan representative bagi masyarakat dan pelanggan atau pengguna jasa penginapan hotel
4.1.3. Struktur Kepengurusan Gambar 4.1 Struktur Kepengurusan General Manager
Front Office
House Keeping
Telephone Operator
Cashier
Gardener
Laundry
Receptionis
Sumber: Hotel Arini
Food and Bevarage
Cook
Accounting Departement
Personal Departement
Marketing Departement
General Cashier
Training Supervisor
Public Relationship
RoomService
Book Keeper
Waiters
Pay Roll
Diswasher
Cost Control
3
4.2.
Karakteristik Responden Tabel 4.1 Karakteristik Responden No 1
2
3
Karakteristik Responden Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Frekuensi
Presentase
64 56
53.4 46.6
Usia : 17-20 21-30 31-40 >40
10 35 41 34
8.3 29.2 34.2 28.3
Pekerjaan : Pelajar/ Mahasiswa Pegawai Swasta Wiraswasta PNS Lain-lain
17 33 39 16 15
14.2 27.5 32.5 13.3 12.5
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan Tabel, hasil penelitian mengenai karakteristik responden dilihat dari jenis kelamin disimpulkan bahwa konsumen Hotel Syariah Arini Responden pada penelitian 64 responden atau 53.4% adalah laki-laki dan 56 responden atau 46.6% adalah perempuan. Umur respoden dalam peneltian berkisar antara 17-21 tahun sebanyak 10 responden atau 8.35%. Umur 21-30 tahun sebanyak 35 responden atau 29.2%.
Umur 31-40 tahun sebanyak 41
respoden atau 34.2%, umur di atas 40 tahun sebanyak 34 responden atau 28.3%. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa mayoritas konsumen yang memutuskan menginap di Hotel Arini kebanyakan umur yang tidak lagi produktif. Berdasarkan data di atas, sebagian besar responden yang berprofesi sebagai pelajar atau mahasiswa mencapai 14.2%, swasta sebesar 27.5%, wiraswasta mencapai 32.5%, PNS sebesar 13.3% dan Lain-lain sebesar 12.5%. Sehingga
4
dapat disimpulkan bahwa responden konsumen yang menginap di Hotel Arini adalah didominasi oleh wiraswasta.
4.3.
Pengujian Dan Hasil Analisis Data
4.3.1. Uji Instrumen 1.
Uji Validitas Pada penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah korelasi antar skor
butir pertanyaan dengan total skor konstruk. Kriteria hasil analisis dilakukan dengan uji signifikansi dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel. Apabila rhitung > rtabel maka item tersebut valid dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka item angket dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian dengan SPSS 21 dapat dilihat pada tabel berikut: a. Variabel Keputusan Menginap (KM) Tabel 4.2 Hasil Uji Variabel Keputusan Menginap Item
Rhitung
Rtabel
Keterangan
KM1
0.745**
0.179
Valid
KM2
0.654**
0.179
Valid
KM3
0.743**
0.179
Valid
KM4
0.776**
0.179
Valid
KM5
0.726**
0.179
Valid
Sumber: data dioleh, 2016 Berdasarkan tabel 4.2 maka dapat dilihat semua item memiliki nilai rhitung < rtabel. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam variabel keputusan menginap adalah valid.
5
b. Variabel Produk (P) Tabel 4.3 Hasil Uji Variabel Produk Item
Rhitung
Rtabel
Keterangan
P1
0.684**
0.179
Valid
P2
0.687**
0.179
Valid
P3
0.700**
0.179
Valid
P4
0.841**
0.179
Valid
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.3 maka dapat dilihat semua item memiliki nilai rhitung < rtabel. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam variabel produk adalah valid. c. Variabel Harga (H) Tabel 4.4 Hasil Uji Variabel Harga Item
Rhitung
Rtabel
Keterangan
H1
0.844**
0.179
Valid
H2
0.882**
0.179
Valid
H3
0.850**
0.179
Valid
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.4 maka dapat dilihat semua item memiliki nilai rhitung < rtabel. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam variabel harga adalah valid.
6
d. Variabel Tempat (T) Tabel 4.5 Hasil Uji Variabel Tempat Item
Rhitung
Rtabel
Keterangan
T1
0.738**
0.179
Valid
T2
0.727**
0.179
Valid
T3
0.721**
0.179
Valid
T4
0.680**
0.179
Valid
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.5 maka dapat dilihat semua item memiliki nilai rhitung < rtabel. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam variabel tempat adalah valid e. Variabel Promosi (PR) Tabel 4.6 Hasil Uji Variabel Promosi Item
Rhitung
Rtabel
Keterangan
PR1
0.785**
0.179
Valid
PR2
0.899**
0.179
Valid
PR3
0.815**
0.179
Valid
PR4
0.804**
0.179
Valid
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.6 maka dapat dilihat semua item memiliki nilai rhitung < rtabel. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam variabel promosi adalah valid.
7
f. Variabel Orang (O) Tabel 4.7 Hasil Uji Variabel Orang Item
Rhitung
Rtabel
Keterangan
O1
0.858**
0.179
Valid
O2
0.846**
0.179
Valid
O3
0.836**
0.179
Valid
O4
0.856**
0.179
Valid
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.7 maka dapat dilihat semua item memiliki nilai rhitung < rtabel. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam variabel orang adalah valid. g. Variabel Proses (PS) Tabel 4.8 Hasil Uji Variabel Proses Item
Rhitung
Rtabel
Keterangan
PS1
0.729**
0.179
Valid
PS2
0.821**
0.179
Valid
PS3
0.889**
0.179
Valid
PS4
0.834**
0.179
Valid
PS5
0.767**
0.179
Valid
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.8 maka dapat dilihat semua item memiliki nilai rhitung < rtabel. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam variabel proses adalah valid.
8
h. Variabel Bukti Fisik (BF) Tabel 4.9 Hasil Uji Variabel Proses Item
Rhitung
Rtabel
Keterangan
BF1
0.679**
0.179
Valid
BF2
0.728**
0.179
Valid
BF3
0.762**
0.179
Valid
BF4
0.745**
0.179
Valid
BF5
0.742**
0.179
Valid
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.9 maka dapat dilihat semua item memiliki nilai rhitung < rtabel. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam variabel bukti fisik adalah valid. 2.
Uji Reabilitas Pengukuran reliabilitas menggunakan cara One Shot atau pengukuran
sekali saja dan hasilnya kemudian dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Dengan alat statistik SPSS untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (a) dari masing-masing instrumen dalam variabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. Berdasarkan pengujian dengan SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai berikut:
9
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliablitas Item Cronbach alpha Critical value KM 0.778** 0.6 P 0.706** 0.6 H 0.820** 0.6 T 0.673** 0.6 PR 0.845** 0.6 O 0.870** 0.6 PS 0.862** 0.6 BF 0.780** 0.6 Sumber: data diolah, 2016
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.10. maka dapat dilihat nilai Cronbach’s Alpha semua variabel lebih besar dari critical value 0.60. Karena nilai Cronbach’s Alpha > critical value ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
4.3.2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Pada penelitian ini untuk melihat normalitas residual dengan membandingkan probabilitas (p) yang diperoleh dengan taraf signifikansi (α) 0,05. Apabila nilai p > α maka terdistribusi normal atau sebaliknya. Berdasarkan pengujian dengan SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai berikut: Gambar 4.11 Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber: data diolah, 2016
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
120 .0000000 1.19144560 .101 .075 -.101 1.107 .172
10
Hasil uji normalitas terhadap nilai residual dari persamaan regresi, menunjukkan nilai Kolmogrof-Smirnov sebesar 1.107 dengan probabilitas sebesar 0.172. Nilai probabilitas sebesar 0.172 > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinieritas Penguji multikolinieritas dalam penelitian ini dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, variance inflation factor (VIF). Model regresi bebas multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF yang tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka tolerance kurang dari 0.10. Berdasarkan pengujian dengan SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas Variabel Tolerance P .753 H .592 T .822 PR .784 O .839 PS .677 BF .819 Sumber: data diolah, 2016
VIF 1.327 1.689 1.217 1.276 1.193 1.476 1.221
Berdasarkan tabel 4.12 maka dapat diketahui bahwa nilai tolerance dan VIF produk sebesar 0.753 dan VIF 1.327, harga sebesar 0.592 dan VIF 1.689, tempat sebesar 0.822 dan VIF 1.217, promosi sebesar 0.784 dan VIF 1.276, orang sebesar 0.839 dan VIF 1.193, proses sebesar 0.677 dan VIF 1.476, dan bukti fisik sebesar 0.819 dan VIF 1.221. Hasil tersebut menunjukkan nilai tolerance lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF kurang dari 10, maka variabel penelitian dianggap bebas dari gejala multikolinieritas. Sebagaimana hasil analisis di atas, dapat dinyatakan
11
bahwa variabel dalam penelitian ini dapat dinyatakan tidak mengalami gangguan multikolinieritas. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunkan uji Durbin Watson (DW test), uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen. Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi dengan SPSS 20 diperoleh hasil analisis sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi Model
R
R Square
Durbin-Watson
1
.840a
.706
1.974
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.13 maka dapat dilihat nilai Durbin Watson diperoleh = 1.974, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai statistik Durbin Watson ( tabel) menggunakan nilai signifikansi 5%. Jumlah sampel 120 (n) dan jumlah variabel independen 7 (k=7). Berdasarkan tabel Durbin Watson dengan signifikan 5% diperoleh nilai dl= 1.5808 an du= 1.8270. Hipotesis nol jika du < d < 4 - du. Berdasarkan hipotesis tersebut batas atas (du) yaitu 1.8270 kurang dari d (1.974) kurang dari 4 - du = 4 – 1.8270 = 2.173, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif dan negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
12
4. Uji Heteroskedasitas Pengujian gejala heteroskedastis dalam penelitian ini dengan menggunakan uji park. Kriteria pengujiannya dengan tingkat signifikansi 0,05. Jika korelasi antar variabel independen dengan residual memberikan signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai berikut: Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
5.201
3.469
Produk
-.060
.128
Harga
-.055
Tempat Promosi
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
1.499
.137
-.049
-.471
.639
.149
-.044
-.373
.710
-.218
.136
-.161
-1.609
.110
.124
.113
.112
1.093
.277
Orang
-.143
.105
-.135
-1.362
.176
Proses
-.028
.105
-.029
-.263
.793
Bukti Fisik
-.018
.101
-.018
-.181
.857
a. Dependent Variable: LnUi2
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.14 pada uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Logaritma Ui2 (LnUi2). Hal ini terlihat dari probability signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
13
4.3.3. Analisis Regresi Berganda Regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh atribut jasa, promosi, dan kepercayaan terhadap keputusan konsumen dalam memilih jasa Hotel Syariah Arini Surakarta. Secara umum model regresi berganda dirumuskan sebagai berikut: Y = a + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + β5x5 + β6x6 + β7x7 + e Keterangan: Y
: Keputusan konsumen dalam memilih jasa Hotel syariah arini Surakarta
a
: Konstanta
X1
: Produk
X2
: Harga
X3
: Tempat
X4
: Promosi
X5
: Orang
X6
: Proses
X7
: Bukti fisik
β1
: Koefisien regresi faktor produk
β2
: Koefisien regresi faktor harga
β3
: Koefisien regresi faktor tempat
β4
: Koefisien regresi faktor promosi
β5
: Koefisien regresi faktor orang
β6
: Koefisien regresi faktor proses
14
β7
: Koefisien regresi faktor bukti fisik
e
: Error, yaitu pengaruh variabel lain yang tidak masuk dalam model, tetapi ikut mempengaruhi. Berdasarkan hasil uji regresi bergana dengan menggunakan SPSS 21
diperoleh hasil analisis sebagai berikut: Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
.454
1.747
Produk
.197
.065
Harga
.430
Tempat
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. .260
.795
.187
3.056
.003
.075
.397
5.741
.000
.181
.068
.155
2.645
.009
Promosi
.144
.057
.151
2.521
.013
Orang
.129
.053
.142
2.437
.016
Proses
.113
.053
.139
2.154
.033
Bukti Fisik
.121
.051
.140
2.379
.019
a. Dependent Variable: Keputusan Menginap
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh persamaan regrasi sebagai berikut: Y = 0.454 + 0.197X1 + 0.430X2 + 0.181X3 + 0.144X4 + 0.129X5 + 0.113X6 + 0.121X7 + ԑ1 Dari hasil persamaan regresi linier berganda di atas maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1) Konstanta sebesar 0.454, artinya jika variabel independen dianggap dalam kondisi stabil dan konstan, maka keputusan menginap sebesar 0.454.
15
2) Koefisien regresi produk (X1) sebesar 0.197, artinya jika produk naik 1 satuan maka akan mempengaruh peningkatan keputusan menginap 0.197 satuan. 3) Koefisien regresi harga (X2) sebesar 0.430, artinya jika harga naik 1 satuan maka akan mempengaruh peningkatan keputusan menginap 0.430 satuan. 4) Koefisien regresi tempat (X3) sebesar 0.181, artinya jika tempat naik 1 satuan maka akan mempengaruh peningkatan keputusan menginap 0.181 satuan. 5) Koefisien regresi promosi (X4) sebesar 0.144, artinya jika promosi naik 1 satuan maka akan mempengaruh peningkatan keputusan menginap 0.144 satuan. 6) Koefisien regresi orang (X5) sebesar 0.129 artinya jika orang naik 1 satuan maka akan mempengaruh peningkatan keputusan menginap 0.129 satuan. 7) Koefisien regresi proses (X6) sebesar 0.113, artinya jika proses naik 1 satuan maka akan mempengaruh peningkatan keputusan menginap 0.113 satuan. 8) Koefisien regresi bukti fisik (X7) sebesar 0.121, artinya jika bukti fisik naik 1 satuan maka akan mempengaruh peningkatan keputusan menginap 0.121 satuan.
4.3.4. Uji Ketepatan Model (Goodness Of Fit Test) 1. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R²) pada penelitin ini nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Namun Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi dengan SPSS 21 dapat dilihat pada tabel berikut:
16
Tabel 4.16 Hasil Uji R² Model Summary Model 1
R
R Square .827
a
.683
Adjusted R Square .663
Std. Error of the Estimate 1.22811
a. Predictors: (Constant), Bukti Fisik, Tempat, Orang, Promosi, Produk, Proses, Harga
Sumber: data diolah, 2016 Untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat, juga akan diamati seberapa jauh nilai Adjusted R2. Karena apabila hanya menggunakan koefisien determinasi (R2) memiliki kelemahan yang mendasar, yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan kedalam model, setiap tambahan variabel independen maka R2 pasti meningkat tanpa memperdulikan signifikansi pengaruh variabel independen tersebut terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 97). Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa nilai R2 0.683. Hal ini menunjukkan bahwa variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik dapat menjelaskan peningkatan keputusan pembelian ulang sebesar 68.3%. Sisanya yaitu 31.7% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Dengan kata lain, hal ini berarti besarnya sumbangan variabel independen produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), orang (X5), proses (X6), dan bukti fisik (X7) terhadap variabel keputusan menginap (Y) adalah sebesar 68.3%. Adapun nilai Adjusted R2 pada tabel 4.14 sebesar 0.663 ini juga tidak jauh dari nilai koefisien determinasi (R2) yang mendekati angka 1 sehingga model ini dapat dinilai baik.
17
2. Uji F (Pengujian Simultan) Uji statistik F untuk mengetahui apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Untuk uji statistik F dalam penelitian ini dengan kriteria: derajat signifikan 5%, menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen dan membandingkan dengan F hitung dengan F tabel, bila F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan menerima Ha. Berdasarkan pengujian uji F dengan SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai berikut: Tabel 4.17 Hasil Uji F b
ANOVA
Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
364.241
7
52.034
Residual
168.926
112
1.508
Total
533.167
119
F 34.500
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Bukti Fisik, Tempat, Orang, Promosi, Produk, Proses, Harga b. Dependent Variable: Keputusan Menginap
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.17 maka dapat dilihat hasil Fhitung menunjukkan nilai sebesar 34.500 dan nilai signifikansi sebesar 0.000, artinya ada pengaruh secara simultan produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik terhadap keputusan menginap secara signifikan. Uji ketepatan model dengan uji F dalam kondisi goodnes of fit, karena secara simultan antara variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik terhadap keputusan menginap.
18
Hasil F hitung menunjukkan nilai sebesar 34.500 dan nilai signifikansi sebesar 0.000, hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas produk, produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik sudah tepat dan dapat menjelaskan variasi variabel keputusan menginap.
4.3.5. Uji Hipotesis 1. Uji t (Pengujian Parsial) Uji
statistik
t
menunjukkan
terhadap
pengaruh
satu
variable
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variable dependen. Karakteristik uji t dalam penelitian ini adalah: derajat kepercayaan atau sebesar 5% dengan membandingkan nilai signifikansi thitung < α (0.05) dan membandingkan nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Hasil pengujian uji t dengan SPSS 21 dapat dilihat pada table berikut: Tabel 4.18 Hasil Uji t B
T
Sig.
.260 3.056
.795 .003
1 2
(Constant) P
.454 .197
3
H
.430
5.741
.000
4
T
.181
2.645
.009
5
PR
.144
2.521
.013
6
O
.129
2.437
.016
7
PS
.113
2.154
.033
8
BF
.121
2.379
.019
a. Dependent Variable: KM
Sumber: data diolah, 2016
19
Pengaruh variabel independen kualitas produk, citra merek dan citra perusahaan terhadap variabel dependen keputusan pembelian ulang diuji keberartian dengan uji t sebagai berikut: a. Hasil thitung produk (X1) sebesar 3.056 sedangkan ttabel = 1.9803, maka nilai thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel produk (X1) sebesar 0.003 maka nilai signifikansi thitung < α (0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menginap (Y). b. Hasil thitung harga (X2) sebesar 5.741 sedangkan ttabel = 1.9803, maka nilai thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel harga (X2) sebesar 0.000 maka nilai signifikansi thitung < α (0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menginap (Y). c. Hasil thitung tempat (X3) sebesar 2.645 sedangkan ttabel = 1.9803, maka nilai thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel tempat (X3) sebesar 0.009 maka nilai signifikansi thitung < α (0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti tempat berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menginap (Y). d. Hasil thitung promosi (X4) sebesar 2.521 sedangkan ttabel = 1.9803, maka nilai thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel promosi (X4) sebesar 0.013 maka nilai signifikansi thitung < α (0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menginap (Y).
20
e. Hasil thitung orang (X5) sebesar 2.437 sedangkan ttabel = 1.9803, maka nilai thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel orang (X5) sebesar 0.016maka nilai signifikansi thitung < α (0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti orang berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menginap (Y). f. Hasil thitung proses (X6) sebesar 2.154 sedangkan ttabel = 1.9803, maka nilai thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel proses (X6) sebesar 0.033 maka nilai signifikansi thitung < α (0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti proses berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menginap (Y). g. Hasil thitung bukti fisik (X7) sebesar 2.379 sedangkan ttabel = 1.9803, maka nilai thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel bukti fisik (X7) sebesar 0.019 maka nilai signifikansi thitung < α (0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterim a yang berarti bukti fisik berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menginap (Y).
4.4.
Pembahasan Hasil Analisis Data
4.4.1. Hipotesis 1 (Produk berpengaruh terhadap keputusan menginap) Variabel produk (X1) berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 3.056 > 1.980. Sementara nilai signifikan sebesar 0,003 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan produk terhadap keputusan menginap pada konsumen Hotel Syariah Arini. Sedangkan nilai koefsien regresi sebesar 0.197, artinya produk mempunyai pengaruh sebesar 19.7% terhadap keputusan menginap.
21
Dari produk (jasa) yang ditawarkan oleh pihak hotel tersebut tamu hotel tidak hanya membeli secara fisik tetapi membeli manfaat yang didapatkan dari produk hotel dan nilai dari jasa tersebut. Produk (jasa) bisa mempengaruhi konsumen atau tamu hotel untuk menginap, jika memiliki sesuatu yang berbeda dari produk lain yang dimiliki oleh hotel lain. Oleh karena itu penting untuk pihak hotel untuk meningkatkan kualitas produk (jasa) yang dimiliki untuk menarik konsumen. Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu (Tjiptono, 2014: 42). Menurut Powers & Barrows (2003: 339) mengatakan bahwa dalam industry perhotelan produk dapat diartikan sebagai barang dan juga jasa. Hal ini termasuk beberapa properti individu yang telah ditawarkan oleh pihak hotel seperti kamar tamu, lobby, amenities, fasilitas kamar dan juga segala service yang ada. Adanya empat variabel yang mempengaruhi yang berhubungan dengan kualitas dari sebuah kamar yaitu, kenyaman dari kasur, bantal dan guling, suhu ruangan kamar, kebersihan dari kamar, dan kamar dengan kedap suara (Choi & Chu., 2000: 122). Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Devina dan Andreani (2006) bahwa untuk meningkatan keputusan menginap salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan produk. Hal ini sama dengan penelitian lainnya,
22
yakni penelitian dari Putra (2015) bahwa produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pengguna jasa. Dan penelitian Widyaningrum (2015) produk mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. Bahwa hipotesis pertama dari penelitian ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil statistik. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik produk yang diberikan oleh Hotel Syariah Arini maka keputusan menginap akan semakin meningkat.
4.4.2. Hipotesis 2 (Harga berpengaruh terhadap keputusan menginap) Variabel harga (X2) berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 5.741 > 1.980. Sementara nilai signifikan sebesar 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan harga terhadap keputusan menginap pada konsumen Hotel Syariah Arini. Sedangkan nilai koefsien regresi sebesar 0.430, artinya harga mempunyai pengaruh sebesar 43% terhadap keputusan menginap. Menurut Lupiyoadi (2013: 95), strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk, dan keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi permintaan saluran pemasaran. Keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. Dalam hal ini konsumen sangat sensitif terhadap harga produk (jasa) yang akan dibeli. Semakin tinggi harga maka konsumen akan mengurungkan niat atau mengurangi
keinginan
untuk
menggunakan
jasa
sehingga
keputusan
23
menggunakan konsumen akan mengalami penurunan. Dan sebaliknya, jika harga mengalami penurunan maka keputusan menggunakan akan meningkat. Penilaian harga oleh konsumen satu dengan konsumen lainnya berbedabeda. Harga yang tinggi tetapi dengan kualitas produk yang sesuai dengan harga dan manfaat produk yang diberikan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen, konsumen pun akan dengan rela membeli produk (jasa) tersebut. Tetapi kembali lagi bahwa penilaian soal harga tiap konsumen berbeda-beda. Bahwa untuk meningkatan keputusan menginap salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu penentuan harga yang tepat. Menurut Buttle (1995: 235), harga dalam perhotelan merupakan segala perjuangan yang dibuat oleh konsumen demi mendapatkan keuntungan dari suatu barang. Terdapat tiga kata-kata penting dalam harga, yaitu worth, value, dan cost. Value ( nilai ) yang didapat oleh satu konsumen dapat berbeda dengan konsumen lainnya, karena sebuah produk yang memiliki quality (kualitas) yang baik akan mempengaruhi value (nilai) dari produk menjadi baik pula. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Wijayanto (2015) harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih layanan hotel. Penelitian Devina dan Andreani (2006) harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Susan Spa and Resort Bandungan. Hal ini sama dengan penelitian K, Nasar K dan K, Manoj P (2015) harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian untuk apartemen. Dan penelitian Lempoy, dkk., (2015) bahwa harga berpengaruh harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan Menggunakan Jasa Taman Wisata.
24
Bahwa hipotesis kedua dari penelitian ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil statistik. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik harga yang diberikan oleh Hotel Syariah Arini maka keputusan menginap akan semakin meningkat.
4.4.3. Hipotesis 3 (Tempat berpengaruh terhadap keputusan menginap) Variabel tempat (X3) berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2.645 > 1.980. Sementara nilai signifikan sebesar 0.009 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan tempat terhadap keputusan menginap pada konsumen Hotel Syariah Arini. Sedangkan nilai koefsien regresi sebesar 0.181, artinya tempat mempunyai pengaruh sebesar 18.1% terhadap keputusan menginap. Tjiptono (2002: 92), lokasi yang strategis dan mudah dijangkau akan memudahkan kosumen untuk mengingat suatu objek atau tempat. Semakin baiknya lokasi akan meningkatkan keputusan menggunakan konsumen. Dan sebaliknya dengan penurunan kualitas lokasi maka keputusan menggunakan akan menurun. Lokasi Hotel Syariah Arini yang berada pada tengah kota dan jalan utama Kota Surakarta sudah mampu menarik konsumen atau tamu hotel untuk menginap karena lokasinya yang strategis. Dalam hal ini lokasi yang baik dan strategis bagi kebutuhan dan keinginan konsumen tentu akan mampu meningkatkan keputusan konsumen untuk menginap. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Kartini (2014) lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan hotel. Penelitian K, Nasar K dan K, Manoj P (2015) lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
25
pembelian untuk apartemen. Penelitian Lempoy, dkk., (2015) lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa taman wisata. Kemudian penelitian Priska Devina, Fransisca Andreani (2006) tempat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Bahwa hipotesis ketiga dari penelitian ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil statistik. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik tempat atau lokasi yang diberikan oleh Hotel Syariah Arini maka keputusan menginap akan semakin meningkat.
4.4.4. Hipotesis 4 (Promosi berpengaruh terhadap keputusan menginap) Variabel promosi (X4) berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2.521 > 1.980. Sementara nilai signifikan sebesar 0.013 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan promosi terhadap keputusan menginap pada konsumen Hotel Syariah Arini. Sedangkan nilai koefsien regresi sebesar 0.144, artinya promosi mempunyai pengaruh sebesar 14.4% terhadap keputusan menginap. Alma (2000) mengatakan bahwa : “Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan
jasa”.
Tujuan
promosi
adalah
memperoleh
perhatian,
mendidik,
mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen. Suatu kegiatan promosi jika dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi konsumen mengenai dimana dan bagaimana konsumen membelanjakan pendapatannya. Hotel Syariah Arini yang malakukan promosi mulai dari menggunakan website, memberikan kebijakan harga promo sewa kamar, dll. Juga konsumen
26
yang pernah menginap memberikan rekomendasi kepada kerabat mereka karena puas menginap di Hotel Arimi. Meningkatkan promosi hotel akan mampu meningkatkan keputusan konsumen, karena promosi yang tepat sasaran sesuai yang diharapkan. Menurut Tjiptono (2014: 42), dalam promosi jasa seringkali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya meningkatkan kenampakan tangibilitas jasa. Dari penelitian Kartini (2014) iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen memilih hotel. Penelitian Devina dan Andreani (2006) promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Bahwa hipotesis keempat dari penelitian ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil statistik. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik promosi yang diberikan oleh Hotel Syariah Arini maka keputusan menginap akan semakin meningkat.
4.4.5. Hipotesis 5 (Orang berpengaruh terhadap keputusan menginap) Variabel orang (X5) berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2.437 > 1.980. Sementara nilai signifikan sebesar 0.016 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan orang terhadap keputusan menginap pada konsumen Hotel Syariah Arini. Sedangkan nilai koefsien regresi sebesar 0.129, artinya orang mempunyai pengaruh sebesar 12.9% terhadap keputusan menginap. Orang (people) adalah semua manusia yang terlibat dalam penyediaan jasa dan dengan demikian mempengaruhi persepsi pembeli, yaitu, personil perusahaan, konsumen dan lainnya di lingkungan pelayanan (Zeithaml, 2006). Sedangkan
27
Hurriyati (2003: 62) mengemukakan bahwa semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa. Karyawan hotel yang berinteraksi langsung maupun tidak langsung haruslah mampu memberikan pelayanan yang baik kepada tamu yang menginap. Orang (karyawan) hotel yang baik atau pelayanan yang baik akan mampu meningkatkan keputusan konsumen. Fandy Tjiptono (2011: 171), mendefinisikan “ orang adalah unsur vital dalam bauran pemasaran jasa. Yang dimaksud orang disini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses layanan itu sendiri. Hasil penelitian sejalan dengan pendapat penelitian Wijayanto (2015) orang berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen memilih layanan hotel. Penelitian Devina dan Andreani (2006) orang berpengaruh signifikan terhadap
keputusan
pembelian.
Penelitian
Widyaningrum
(2015)
orang
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. Kemudian penelitian Putra (2015) orang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pengguna jasa. Bahwa hipotesis kelima dari penelitian ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil statistik. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik orang (people) yang berada di Hotel Syariah Arini maka keputusan menginap akan semakin meningkat.
28
4.4.6. Hipotesis 6 (Proses berpengaruh terhadap keputusan menginap) Variabel proses (X6) berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2.154 > 1.980. Sementara nilai signifikan sebesar 0.033 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan proses terhadap keputusan menginap pada konsumen Hotel Syariah Arini. Sedangkan nilai koefsien regresi sebesar 0.113, artinya proses mempunyai pengaruh sebesar 11.3% terhadap keputusan menginap. Menurut Payne (2008: 131) menyatakan bahwa proses adalah menciptakan dan memberikan jasa kepada konsumen, merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa karena konsumen jasa akan memandang sistem pemberian jasa tersebut sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Melalui proses tersebut konsumen atau tamu hotel akan mampu menilai hotel tersebut. Proses baik dan lancar akan membuat konsumen senang. Hal ini sehingga akan turut mempengaruhi keputusan konsumen. Segala proses yang ada pada hotel Syariah Arini dilakukan dengan tetap berpegangan terhadap aturan syariah. Hasil penelitian sejalan dengan pendapat penelitian Devina dan Andreani (2006) proses berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian Widyaningrum (2015) proses berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. Kemudian penelitian Putra (2015) proses berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pengguna jasa.
29
Hal ini bahwa hipotesis keenam dapat dibuktikan berdasarkan hasil statistik. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik proses yang diberikan oleh Hotel Syariah Arini maka keputusan menginap akan semakin meningkat.
4.4.7. Hipotesis 7 (Bukti fisik berpengaruh terhadap keputusan menginap) Variabel bukti fisik (X7) berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2.379 > 1.980. Sementara nilai signifikan sebesar 0.019 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan proses terhadap keputusan menginap pada konsumen Hotel Syariah Arini. Sedangkan nilai koefsien regresi sebesar 0.121, artinya bukti fisik mempunyai pengaruh sebesar 12.1% terhadap keputusan menginap. Hurriyati (2010: 64) mengemukakan bahwa bukti fisik adalah sesuatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Menurut Tjiptono (2014: 43) salah satu upaya untuk mengurangi resiko yang dipersepsikan oleh pelanggan dalam keputusan pembeliannya maka salah satu jalan yang dilakukan adalah menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa. Menurut Zaithaml dan Bitner (2000: 20), bukti fisik ini merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Hasil penelitian sejalan dengan pendapat penelitian Wijayanto (2015) bukti fisik berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen memilih layanan hotel. Devina dan Andreani (2006) bukti fisik berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Widyaningrum (2015) bukti fisik berpengaruh signifikan
30
terhadap keputusan konsumen. Puttra (2015) bukti fisik berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini bahwa hipotesis ketujuh dapat dibuktikan berdasarkan hasil statistik. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik bukti fisik yang diberikan oleh Hotel Syariah Arini maka keputusan menginap akan semakin meningkat.
4.4.8. Hipotesis 8 (Produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik berpengaruh terhadap keputusan menginap) Variabel produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), orang (X5), proses (X6 ), dan bukti fisik (X7) berdasarkan uji F diperoleh Fhitung yang menunjukkan nilai sebesar 34.500 dan nilai signifikansi sebesar 0.000, artinya ada pengaruh secara simultan produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik terhadap keputusan menginap secara signifikan. Menurut Lupiyoadi (2001:58) bauran pemasaran jasa merupakan rangkaian elemen-elemen yang saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang di padukan perusahaan untuk menghasilakan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya (Kotler dan Armstrong, 2008: 62). Keseluruhan elemen bauran pemasaran yang terdapat pada hotel Arini akan mampu mempengaruhi permintaan produk hotel Arini atau mempengaruhi
31
keputusan konsumen akan hotel Arini. Dengan elemen bauran dikelola dengan baik dan tepat. Hasil penelitian sejalan dengan pendapat Wijayanto (2015) bahwa variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik secara bersama dapat meningkatkan keputusaan menginap. Hal ini bahwa hipotesis kedelapan dapat dibuktikan berdasarkan hasil statistik. Hal ini mengindikasi bahwa semakin baik ketujuh variabel yang diberikan oleh Hotel Syariah Arini maka keputusan menginap akan semakin meningkat.
1
BAB V PENUTUP
5.1.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Hasil uji regresi linier berganda diperoleh bahwa produk (X1) mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keputusan menginap (Y). Dengan nilai koefisien untuk Variabel produk (X1) sebesar 0.197, berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 3.056 > 1.980. Sementara nilai signifikan sebesar 0.003 < 0.05.
2.
Hasil uji regresi linier berganda diperoleh bahwa harga (X2) mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keputusan menginap (Y). Dengan nilai koefisien untuk Variabel harga (X2) sebesar 0.430, berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 5.741 > 1.980. Sementara nilai signifikan sebesar 0.000 < 0.05.
3.
Hasil uji regresi linier berganda diperoleh bahwa tempat (X3) mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keputusan menginap (Y). Dengan nilai koefisien untuk Variabel tempat (X3) sebesar 0.181, berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2.645 > 1.980. Sementara nilai signifikan sebesar 0.009 < 0.05.
4.
Hasil uji regresi linier berganda diperoleh bahwa promosi (X4) mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keputusan menginap (Y). Dengan nilai koefisien untuk Variabel promosi (X4) sebesar 0.144, berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2.521 > 1.980. Sementara nilai signifikan sebesar 0.013 < 0.05.
2
5.
Hasil uji regresi linier berganda diperoleh bahwa orang (X5) mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keputusan menginap (Y). Dengan nilai koefisien untuk Variabel orang (X5) sebesar 0.129, berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2.437 > 1.980. Sementara nilai signifikan sebesar 0.016 < 0.05.
6.
Hasil uji regresi linier berganda diperoleh bahwa proses (X6) mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan menginap (Y). Dengan nilai koefisien untuk Variabel proses (X6) sebesar 0.113, berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2.154 > 1.980. Sementara nilai signifikan sebesar 0.033 < 0.05.
7.
Hasil uji regresi linier berganda diperoleh
bahwa bukti fisik (X7)
mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan menginap (Y). Dengan nilai koefisien untuk Variabel bukti fisik (X7) sebesar 0.121, berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2.379 > 1.980. Sementara nilai signifikan sebesar 0.019 < 0.05. 8.
Berdasarkan hasil uji secara simultan (uji F), variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik
berpengaruh secara
simultan terhadap keputusan menginap konsumen pada Hotel Syariah Arini Surakarta. Hal ini terlihat dari nilai F hitung yaitu 34.500 dan nilai signifikan 0.000 < 0.05.
3
5.2.
Keterbatasan Penelitian Meskipun penelitian ini telah dirancang dan dilaksanakan sebaik-baiknya,
namun masih terdapat beberapa keterbatasan-keterbatasan, yaitu: 1. Penggunaan variabel atribut jasa, promosi, dan kepercayaan dimungkinkan masih ada faktor lain yang
dapat
mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen. 2. Penelitian ini hanya menerapkan metode survei dengan alat instrumen berupa kuesioner, sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang terkumpul melalui instrumen kuesioner tersebut. 3. Penelitian ini hanya terbatas pada satu tahun yaitu tahun 2016.
5.3.
Saran-Saran Saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Dalam penelitian skripsi ini penulis hanya membahas variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik yang dijadikan faktor keputusan menginap. Sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menginap untuk dikembangkan lebih baik lagi 2. Bagi
Perusahaan,
masukan
berkaitan
diharapkan dengan
dari
penelitian
ini
dapat memberikan
upaya peningkatan bauran pemasaran jasa
sehingga keputusan menginap konsumen juga akan semakin meningkat. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain untuk mengoreksi dan melakukan perbaikan seperlunya.
1
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2000. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Alma, B. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alfabeta. Angipora, M. P. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. (2015). Surakarta Dalam Angka 2015. Surakarta: Kepala Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. ISSN.: 02156164. No.Publikasi: 33726.15.01. Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. (2016). Surakarta Dalam Angka 2016. Surakarta: Kepala Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. ISSN.: 02156164. No.Publikasi: 33726.1601. Bainbridge, A. (2003). Hotel Booking Process. Retrieved May 26, 2016, From http://www.tourcms.com/company/research/pdf/hotel_booking_process_fe bruary2003.pdf. Bisri, Mohammad. (2013). Statistik. Penerbit: ISBN. Buttle, F. (1995). Hotel and Food Service Marketing. London: Cassell Educational. Choi, Y. T & Chu, R. (2000). Levels of Satisfication Among Asian and Western Travelers, International Journal of Quality & Reliability Management, 17(2), 116-131. Devina, Priska & Andreani, Fransisca. (2006). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian di Susan Spa and Resort Bandungan. Jurnal Teknik Elektro. Maret. Vol. 6, No. 1, 108-120. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi, Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gitosudarmo, I. 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama, Cetakan Keenam. Yogyakarta: Penerbit BPFE. Hakim, Abdul.(2010). Statistika Deskriptif. Yogyakarta: EKONISIA.
2
Hurriyati, R. 2003. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta. Hurriyati, R. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta. Hurriyati, R. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: CV Alfabeta. Indriantoro, et.al. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE YOGYAKARTA. Kartini, Widyarini F. 2014. Variabel Yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Hotel Syariah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. Vol.9, No.1 ISSN: 19079109. Kotler, P. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid I. Klaten: PT. Intan Sejati. Kotler, Philip dan Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid II. Erlangga: Jakarta. Kotler, Philip dan Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kotler, K.L. Keller. 2009, Marketing Manajemen, Jilid 1. Edisi Ketigabelas. Erlangga. Jakarta. K, Nasar K. dan K, Manoj P. (2015). Purchase Decision for Apartements: A Closer Look Into The Major Influencing Factors. International Journal of Research In Applied Natural and Social Sciences. May. Vol. 3, No. 5 ISSN: 2347-4580. Lempoy, Christian N., dkk. 2015. Pengaruh Harga, Lokasi, dan Fasilitas Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Taman Wisata Toar Lumimuut (Taman Eman) Sonder. Jurnal EMBA. Maret. Vol. 3, No. 1 ISSN: 2303-1174. Lovelock, C., dan Wright, L. 2004. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT. Intermasa. Lovelock, Christoper H & Wirtz, Jochen. (2011). Service Marketing: People Tehnology Strategy. New Jersey: Prentice Hall, Person Education Inc.
3
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek. Salemba Empat, Jakarta. Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Muanas, Arif., dkk. 2013. Manajemen Pemasaran. Sleman: Asnalitera. Noor, Juliansah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP. Noviana, Brigita I. (2013). Pengaruh Service Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Hotel Amaris Surabaya. Jurnal Manajemen Perhotelan. Fakultas Bisnis. Vol 1. No 2. Oesman, Yevis. (2010). Sukses Mengelola Marketing Mix CRM Customer Value dan Customer Dependency (Kasus pada Pemasaran Shopping Center). Pekanbaru: Alfabeta, IKAPI. Okta, Hafrizal A. P. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana Prabayar XL di Kota Padang. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 3, No. 1 ISSN: 2086-5031. Payne, A. 2008. Pemasaran Jasa (The Essence of Service Marketing). Yogyakarta: CV. Andi Offset. Powers, T & Barrows, C. W. (2003). Introduction to Management in The Hospitality Industry (7th ed). New York: John Wiley & Sons, Inc. Putra, Bimantara A. 2015. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Pelanggan Yang Menggunakan Jasa Pengiriman di Kantor Pos Besar Kota Malang). Jurnal Administrasi Bisnis. Januari. Vol. 1, No. 1. Prasetijo, Ristiyanti. Ihalauw, John J. O. I. (2006). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi. Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung. Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung: ALFABETA. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
4
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan : Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS. Penerbit Andi Yogyakarta. Swastha, Basu. 2007. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Penerbit Liberty Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset. Tiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tjiptono, F. 2008. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Tjiptono, F. 2009. Strategi Bisnis. Yogtakarta: CV. Andi Offset. Tjiptono, Fandy. 2011. Pemasaran Jasa. Penerbit : Bayu Publishing. Tjiptono, Fandy. 2014. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi. Widyaningrum, Afrita W. (2015). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen pada Laboratorium Trans Indo Medical Nganjuk. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen. February. Vol. 4, No. 2. Wijaya, Tony. (2013). Metodologi Penelitian Ekonomi Dan Bisnis Teori Dan Praktik. Yogyakarta: GRAHA ILMU. Wijayanto, Gatot. (2015). The Effect of Service Marketing Mix in Choosing The Decision to Consumer Services Hotel: Studies in Hotel Grand Zuri Pekanbaru. Mediterranean Journal of Social Sciences. Oktober. Vol. 6, No. 5 ISSN: 2039-9340. Yusanto, Muhammad I. dan Widjajakusuma, Muhammad K. 2002. Menggagas Bisnis Islam. Jakarta: Gema Insani. Zeithaml, Valerie A. (2006). Consumer Perceptions of Price, Quality, and Value. New York: Free Press. Zeithaml, V. A & Bitner, M. J. (2000), Service Marketing. Singapore: Mc GrawHill Companies Inc. Zeithaml, V. A. & Bitner, M. J. (2003). Service Marketing: Integated Costumer Focus Across The Firm. New York: Mc Graw Hill Companies. Zeithaml, V. A., dan Bitner, M. J. 2005. Service Marketing. Singapore: McGraw Hill Companies Inc.
5
Zeithaml, V. A., Bitner, M. J. & Gremler, D.D. 2013. Service Marketing, Integrating Customer Focus Across The Firm, 6th Edition. New York: Mc Graw Hill. best-pftf.com/keuntungan-hotel-berbasis-syariah (Diakses pada tanggal 15 Maret 2016).