PENERIMAAN BUKU NASKAH DRAMA KACA (SEHIMPUN NASKAH LAKON) OLEH ANGGOTA TEATER KAMPUS DI KOTA PADANG (TINJAUAN RESEPSI SASTRA) Oleh: Alvin Sena Bayu Prawira
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil drama sebagai kajian umum dan buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) sebagai objeknya. Buku kumpulan naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) merupakan buku yang terbit saat penulisan naskah drama oleh penulis-penulis muda di Sumatra Barat sangat minim. Penelitian ini menggutamakan pembaca sebagai penerima sebuah karya sastra. Penerimaan terhadap naskah drama ini dilandasi oleh teori resepsi sastra. Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerimaan terhadap naskah drama sebagai bagian dari karya sastra dan mendeskripsikan penerimaan buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) oleh anggota teater kampus di Kota Padang. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu pengumpulan data yang dimulai dengan pembagian kuisioner, tahap analisis naskah drama dan analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitif dengan teknik yang dipakai yaitu teknik observasi, kuesioner atau angket dan wawancara. Hasil dari penelitian ini yaitu selain telah mengenal naskah drama melalui organisasi yang dipilih, anggota teater kampus di Kota Padang telah membaca dan berniat untuk mementaskan judul-judul naskah yang terdapat dalam buku Kaca (Sehimpun Naskah Lakon). Namun, anggota teater kampus di Kota Padang tidak memberikan penerimaan dan juga tidak berminat mengkritik buku naskah tersebut dari segi kesusastraan. Hal ini menjadi kesimpulan bahwa penulisan dan penerbitan sebuah buku naskah drama harus menjadi perhatian khusus di masa yang akan datang. Adapun naskah yang paling disukai dan paling berkesan yaitu naskah yang berjudul Perempuan dalam Keranda Kaca. Kata Kunci: penerimaan, naskah drama, Kaca (Sehimpun Naskah Lakon), anggota teater kampus
1. PENDAHULUAN Teater bermula dari sastra drama. Keringkasan, intensitas, kejelasan, keutuhan, pesona dan makna masih penting dalam sastra drama. Juga gaya sastranya (Sumardjo, 2004:271). Pendapat ini menjadi salah satu alasan umum untuk meneliti karya sastra khususnya drama baik dari segi intrinsik maupun ekstrinsik. Atmazaki (2005:112) menambahkan bahwa naskah drama sebagai karya sastra terdiri atas rangkaian dialog antar tokoh. Jalan cerita atau plot ditentukan oleh dialog. Oleh sebab itu dialog
memegang peranan penting dalam drama. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kritik drama adalah keserasian dialog, porsi dialog masing-masing tokoh, dan pilihan kata dan ungkapan yang digunakan. Naskah drama memiliki teks yang harus dipahami oleh pembaca. Hal yang akan dibahas yaitu tentang penerimaan pembaca terhadap naskah drama. Penerimaan ini dilakukan oleh para pembaca karya sastra baik pembaca biasa maupun pembaca kritis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:1183), ‘Penerimaan’ (n) berarti 1. proses, cara, perbuatan menerima; 2. sambutan; 3. perlakuan; sikap terhadap (kepada); 4. anggapan; pendapat. Pembaca naskah drama memiliki penerimaan tersendiri untuk memenuhi apresiasi sebuah karya. Apresiasi ini dapat berupa kritik maupun sebuah pementasan. Salah satu buku yang berisikan kumpulan naskah drama yaitu buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon). Buku ini disunting oleh Hariyanto Prasetyo dan diterbitkan oleh Teater Langkah pada Juli 2006. Dalam buku ini terdapat empat naskah drama yaitu Primordial karya S. Metron M, Preeet…Prooot karya Ilham Yusardi, Perempuan dalam Keranda Kaca karya Elly Delfia, dan Bak karya Pinto Anugrah. Buku kumpulan naskah drama ini, selain dimanfaatkan sebagai bahan bacaan sastra, juga bermanfaat sebagai bagian dari pementasan drama. Dalam pembahasan selanjutnya, peneliti akan membahas penerimaan terhadap buku ini sebagai sebuah buku kumpulan naskah drama (sebuah karya sastra) yang dikhususkan kepada anggota teater, khususnya anggota teater kampus yang terdapat di kota Padang. Buku kumpulan naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) memiliki 4 judul naskah drama dengan tema yang berbeda-beda. Primordial karya S.Metron M bertemakan tentang HAM (hak asasi manusia). Naskah drama Primordial bercerita tentang bagaimana tokoh mencari kasus-kasus HAM. Preeet…Prooot karya Ilham Yusardi bertemakan tentang peradilan kejahatan. Naskah ini diadaptasi dari cerpen Pot karya Hamsad Rangkuti yang bercerita tentang perilaku pengayom masyarakat dan semua prosedur peradilan yang semena-mena. Perempuan dalam Keranda Kaca karya Elly Delfia adalah penafsiran pengarang terhadap teks Kaba dan menceritakan tentang gambaran kedudukan perempuan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Bak karya Pinto Anugrah bertemakan tentang pencarian kebahagiaan. Naskah Bak bercerita tentang
kehidupan manusia yang diibaratkan bagaikan bak sampah yang kumal dan kotor. Dalam naskah Bak, tokoh-tokoh digambarkan berada di sekitar bak sampah dan para tokohtokoh tersebut menginginkan kehidupan yang lebih layak.
2. LANDASAN TEORI Teori-teori sastra yang membicarakan pendekatan pragmatik dikenal dengan resepsi sastra / reseption aesthetics (Atmazaki, 2005: 116). Resepsi sastra menitikberatkan permasalahan karya sastra kepada pembaca. Penerimaan pembaca terhadap sebuah karya sastra inilah yang menjadi salah satu tumpuan penelitian resepsi sastra. Hans Robert Jausz dan Wolfgang Iser adalah ahli yang mengembangkan ilmu sastra yang memberikan penekanan terhadap pembaca sebagai pemberi makna karya sastra (Atmazaki, 2005:119). Menurut Jausz (dalam Atmazaki, 2005:120), interpretasi seorang pembaca terhadap teks sastra ditentukan oleh apa yang disebutnya dengan horison penerimaan. Horison penerimaan itu mempengaruhi dan mengarahkan kesan, tanggapan, dan penerimaan pembaca terhadap karya sastra. Setiap pembaca mempunyai horison penerimaan yang mungkin berbeda dan mungkin pula sama. Berdasarkan pendapat ini, sebuah karya sastra telah hadir akan langsung memberikan pengaruh kepada pembacanya. Ahli sastra lain yang juga membahas tentang resepsi sastra adalah Wolfgang Iser. Dalam penelitiannya, Iser memberikan perhatiannya tentang kesan pembaca terhadap sebuah teks atau efek teks sastra terhadap pembaca (Atmazaki, 2005:122). Kesan pembaca akan hadir saat karya sastra itu telah dibaca dan dipahami. Sebagai sebuah tulisan, naskah Kaca juga akan menimbulkan semacam kesan kepada pembacanya, khususnya para anggota teater. Efek yang ditimbulkan akan beragam, ada pembaca yang sekedar memahami teks sastra sebagai bagian dari pementasan, namun ada juga yang memahami teks sastra sebagai sebuah tulisan yang bermakna dan harus disampaikan kepada penonton. Pembaca karya sastra dibagi atas dua bagian yaitu pembaca biasa dan pembaca ideal. Pembaca biasa adalah pembaca yang merupakan masyarakat umum. Sebagai masyarakat umum, mereka akan merasakan reaksi setelah membaca sebuah karya sastra. Reaksi yang ditimbulkan itulah yang menjadi penelitian resepsi sastra. Pembaca ideal adalah pembaca
yang memiliki yang memiliki pengetahuan sastra. Berdasarkan observasi awal, anggota teater dapat dikatakan sebagai pembaca ideal sebab mereka memiliki pengetahuan sastra. Berdasarkan dua perumus teori resepsi sastra ini, maka penelitian terhadap naskah Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) akan menggunakan pendapat dari Iser. Menurut Iser dalam Junus (1985:38) resepsi sastra mengkaji bagaimana pembaca memberi tanggapan terhadap makna karya sastra yang dibacanya sehingga dapat memberikan reaksi atau tanggapan terhadap karya tersebut. Tanggapan itu bisa bersifat pasif, yaitu bagaimana seorang pembaca dapat memahami hakekat atau nilai estetika yang ada dalam karya itu. Dan juga bersifat aktif yaitu bagaimana ia merealisasikan karya tersebut. Alasan lain menggunakan pemikiran dari Wolfgang Iser karena menurut Iser sebuah karya sastra akan meninggalkan kesan terhadap pembacanya. Kesan tersebut akan bermacam-macam sesuai dengan pemaknaan yang didapat oleh pembaca terhadap sebuah karya sastra. Dalam penelitian ini, teater kampus merupakan satu wadah pengapresiasian sebuah karya sastra yang memiliki anggota dengan cara pandang dan pemaknaan yang berbeda-beda terhadap sebuah karya sastra khususnya terhadap naskah Kaca (Sehimpun Naskah Lakon).
3. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penerimaan buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) oleh anggota teater kampus yang terdapat di Kota Padang. Sebagai anggota teater yang telah mementaskan sebuah naskah drama, tentunya mereka lebih cenderung dapat memahami dan menanggapi sebuah naskah drama. Adapun sampel dari penelitian ini adalah teater kampus yang terdapat di Kota Padang. Adapun pemilihan beberapa teater kampus di Kota Padang ini berdasarkan pada adanya struktur organisasi yang jelas, keaktifan grup teater tersebut dalam menampilkan sebuah pementasan rutin, dan persebarannya, baik negeri maupun swasta. Data yang akan diambil dari sampel yang akan dipilih adalah penerimaan buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) oleh anggota teater kampus di Kota Padang.
Adapun pembatasan pengambilan data selanjutnya yaitu data akan diambil dari anggota yang telah mementaskan sebuah naskah drama, baik sebagai sutradara maupun aktor teater. Teater kampus yang dimaksud adalah Teater Langkah (FIBUniversitas Andalas), Teater Rumah Teduh (Universitas Andalas), Teater Ruang Bekas (STKIP PGRI Padang), Teater Oase (Universitas Negeri Padang), dan Teater Imam Bonjol (IAIN Imam Bonjol). Ada banyak lagi teater kampus yang tersebar di kota Padang, namun penelitian terhadap teater kampus yang dipilih ini telah cukup mewakili data yang akan diambil. Batasan pengambilan data berikutnya yaitu 10 orang tiap teater kampus dengan ketentuan 5 laki-laki dan 5 perempuan.
3.2 Teknik Pengumpulan Data Alasan khusus dari penelitian ini ada beberapa bagian, yaitu :
Bagaimana minat anggota teater kampus dalam membaca dan memahami karya sastra, khususnya drama.
Sejauh pengamatan peneliti, belum ada yang meneliti naskah Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) menggunakan teori resepsi sastra.
Peneliti ingin mencari tahu penerimaan naskah Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) terhadap anggota teater kampus kota Padang sebagai sebuah teks sastra dan sebagai bagian pertunjukan teater.
Peneliti ingin mencari tahu di antara 4 judul naskah drama dalam buku drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon), judul apa yang menjadi naskah terbaik berdasarkan penerimaan anggota teater kampus. Kuisioner yang dibagikan terdiri dari dua bentuk yaitu kuisioner tertutup dan
terbuka. Pada kuisioner tertutup, pertanyaan langsung berisikan pilihan jawaban, sehingga responden tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Kuisioner tertutup ada pada kelompok pertanyaan II, III, dan sebagian dari kelompok pertanyaan IV. Pada kuisioner terbuka, pertanyaan akan berisikan jawaban-jawaban yang beragam dari para responden. Jawaban yang didapatkan akan menjadi tambahan untuk menganalisis data. Penyebaran kuisioner ini dilakukan mulai tanggal 17 September-31 Desember. Pada mulanya peneliti memutuskan untuk menyebar kuisioner di 6 kelompok teater
kampus, namun karena adanya permasalahan dalam pembacaan naskah Kaca dan kesibukan salah satu kelompok teater (Teater Khatulistiwa), maka sampel tidak diambil dari kelompok teater kampus tersebut. Akhirnya peneliti menyebarkan kuisioner ke 5 kelompok teater kampus yaitu Teater Langkah, Teater Rumah Teduh, Teater Ruang Bekas, Teater Imam Bonjol, dan Teater Oase.
4. HASIL PENELITIAN
4.1 Pembaca dari Anggota Teater Kampus Anggota teater kampus di Kota Padang telah mengenal naskah drama dan menganggap drama merupakan sebuah karya sastra. Hal ini diperkuat dengan alasan anggota teater kampus di Kota Padang menyukai naskah drama karena drama menyajikan cerita yang menarik. Anggota teater kampus di Kota Padang juga telah mengenal unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam naskah drama. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan mereka terhadap karya sastra yang lahir dari organisasi teater yang mereka pilih. Hal tersebut dapat dilihat dari table berikut:
Kelompok Responden
Naskah Drama Karya Sastra Karya Pertunjukan Teater Langkah 10 org Teater Rumah Teduh 6 org 4 org Teater Ruang Bekas 9 org 1 org Teater Imam Bonjol 6 org 4 org Teater Oase 8 org 2 org Total 39 org 11 org Tabel Pandangan Responden Terhadap Naskah Drama
Alasan dari anggota teater kampus di Kota Padang membaca naskah drama yaitu untuk kebutuhan pementasan. Untuk sumber utama perolehan naskah drama, anggota teater kampus di Kota Padang mendapatkan naskah dari media internet. Hal ini tergambar dari tabel di bawah ini: Kelompok Responden
Alasan Sekedar Untuk Membaca Pementasan
Untuk Mengkritik
Lainnya
Teater Langkah Teater Rumah Teduh Teater Ruang Bekas Teater Imam Bonjol Teater Oase Total
3 org 6 org 2 org 5org 1 org 1 org 7 org 2 org 5 org 1 org 6 org 4 org 4 org 27 org 2 org Tabel Alasan Responden Membaca Naskah Drama
2 org 2 org 2 org 2 org 8 org
4.2 Penerimaan Terhadap Buku Naskah Drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) Buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) telah pernah dibaca oleh anggota teater kampus di Kota Padang. Naskah yang banyak dibaca yaitu Perempuan dalam Keranda Kaca. Perhatikan tabel berikut:
Kelompok Responden Pernah Belum Pernah Teater Langkah 8 org 2 org Teater Rumah Teduh 10 org Teater Ruang Bekas 3 org 7 org Teater Imam Bonjol 2 org 8 org Teater Oase 10 org Total 33 org 17 org Tabel Pernah atau Belum Pernah Mambaca Buku Naskah Setelah membaca buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon), anggota teater kampus di Kota Padang telah memberikan beberapa penerimaan. Penerimaan tersebut berupa hal yang akan dilakukan setelah membaca naskah tersebut. Setelah membaca buku Kaca, anggota teater kampus memilih untuk tidak melakukan apa-apa dan pementasan naskah merupakan pillihan kedua dari anggota teater kampus tersebut. Perhatikan tabel berikut:
Kelompok Responden
Mementaskan
Mengkritik
Teater Langkah Teater Rumah Teduh Teater Ruang Bekas Teater Imam Bonjol Teater Oase
4 org 2 org 5 org -
1 org 4 org 1 org 1 org 2 org
Mementaskan dan Mengkritik 3 org 4 org 2 org 1 org
Tidak Melakukan Apa-apa 3 org 6 org 3 org 2 org 7 org
Total
11 org 9 org 10 org Tabel Hal yang Akan Dilakukan Responden
21 org
Dari segi pementasan, anggota teater kampus di Kota Padang belum pernah mementasakan satu judulpun dalam buku Kaca. Anggota teater kampus di Kota Padang juga memiliki minat untuk mementaskan naskah yang terdapat dalam buku Kaca (Sehimpun Naskah Lakon). Perhatikan tabel di bawah ini:
Kelompok Responden Minat Tidak Minat Teater Langkah 7 org 1 org Teater Rumah Teduh 6 org 4 org Teater Ruang Bekas 9 org 1 org Teater Imam Bonjol 1 org 9 org Teater Oase 3 org 7 org Total 26 org 22 org Tabel Minat Responden Mementaskan Salah Satu Judul Naskah
Adapun kritik terhadap buku Kaca yaitu kritik saat diskusi saat mengobrol dengan kelompok teater dan bukan kritik lewat media tulisan. Di antara keempat judul naskah yang terdapat dalam buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon), naskah yang paling disukai adalah naskah yang berjudul Perempuan dalam Keranda Kaca.
Kelompok Responden
Teater Langkah Teater Rumah Teduh Teater Ruang Bekas Teater Imam Bonjol Teater Oase
Judul Naskah Primordial Preet…Proot 3 org 3 org 1 org 1 org 2 org
3 org 5 org 2 org 1 org
Perempuan dalam Keranda Kaca 6 org 2 org 4 org 6 org 6 org
Bak 1 org 2 org 1 org 1 org
Total
10 org 11 org 24 org Tabel Judul Naskah Drama yang Paling Disukai Responden
5 org
Penerimaan unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat pada naskah-naskah di dalam buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) oleh anggota teater kampus di Kota Padang yang paling berkesan yaitu naskah Perempuan dalam Keranda Kaca. Adapun unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang berkesan dari naskah Perempuan dalam Keranda Kaca yaitu dialog, latar, alur, gaya bahasa, tokoh, ide cerita, suasana, tema, gambaran kehidupan masyarakat, gambaran nilai sosialbudaya, dan gambaran nilai politik.
5. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian terhadap buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) kepada anggota teater kampus di Kota Padang, dapat disimpulkan bahwa buku naskah drama tersebut telah diterima baik dari segi sastra, pembacaan, kritik, dan pementasan.
DAFTAR PUSTAKA
Atmazaki. 2005. Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Padang : Yayasan Citra Budaya
Dewojati, Cahyaningrum. 2012. Drama Sejarah, Teori, dan Penerapannya. Yogyakarta : Javakarsa Media
Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta : MedPress
Junus, Umar. 1985. Resepsi Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia.
Moleong, Lexy J.2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Prasetyo, Hariyanto. 2006. Kaca (Sehimpun Naskah Lakon). Padang : Teater Langkah
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Satori, Djam’an & Aan Komariah. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Semi, Atar, 1993. Metode Penelitian Sastra. Jakarta : Gramedia
Waluyo, Herman J. 2001. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta : Hanindita