Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni
Vol.1, No.2, Oktober 2016 ISSN 2503-4626
PENERAPAN PEMBELAJARAN TARI KREATIF DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK
Alis Triena Permanasari FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
[email protected]
Abstrack : Children ages kindergaraten is an unique invidual figurea nd has special characteristics, wether cognitive, social, emotional, language, physical, or motor, and is undergoing a process of rapid growth. Dance learning is an aesthetic experience that children can foster creativity and help the physicsl and spiritual development of children. Dance teaching to children ages kindergarten can be done through in the dance itself, one of which is the element of time. In the time elements there are elements of tempo, rhythm, accent, and duration, which can be used to develop the basic capabilities of children.in its implementation, it is expected the child can be given active learning to develop aspects of basic capabilities in accordance with the childs development. The role of teacher as fasilitators dan motivatorss in the the implemention becomes very important. Teacher can apply the concept through the method of demonstration and practise in an atmosphere of interisting an fun learning. Keywords : Dance Teaching, Basic Capabilities, Early childhood. Abstrak : Anak usia Taman Kanak-kanak (TK) merupakan sosok individu yang unik dan memiliki karakteristik yang khusus, baik dari segi kognitif, sosial, emosi, bahasa, fisik, maupun motorik, dan sedang mengalami proses perkembangan yang sangat pesat. Pembelajaran tari merupakan pengalaman estetis anak yang dapat menumbuhkan kreativitas dan membantu perkembangan jasmani dan rohani anak. Pembelajaran tari untuk anak usia Taman Kanak-kanak dapat dilakukan melalui salah satu unsur dalam tari itu sendiri, salah satunya adalah unsur waktu. Dalam unsur waktu terdapat elemen tempo, ritme, aksen, dan durasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan dasar anak. Dalam pelaksanaannya, diharapkan anak dapat diberikan pembelajaran secara aktif untuk mengembangkan aspek-aspek kemampuan yang sesuai dengan perkembangan anak. Peran guru sebagai fasilitator dan motivator dalam pelaksanaannya menjadi hal amat penting. Guru dapat menerapkan konsep melalui metode demontrasi dan praktek langsung dalam suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Kata Kunci: Pembelajaran Tari, Kemampuan Dasar, Anak Usia Dini
107
2
Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 107-124
dan mereka memiliki karakteristik
PENDAHULUAN Masa usia dini bagi seorang
tersendiri.
Upaya-upaya
anak merupakan masa terpenting dan
pengembangan anak dapat melalui
masa belajar yang potensial, karena
kegiatan bermain (plays through
masa
games). Hal ini karena bermain
tersebut
pertumbuhan
perkembangan
yang
dan akan
merupakan
kegiatan
yang
berpengaruh pada kehidupannya di
menyenangkan bagi anak, melalui
masa yang datang. Masa-masa ini
bermain
menjadi penentuan manusia untuk
kesempatan
mengoptimalkan
(exploration), menemukan (finding),
kemampuannya.
anak untuk
memperoleh bereksplorasi
Oleh karena itu, masa ini sering
mengekspresikan
disebut mas emas (golden ages).
(expression),
Pada hakikatnya anak itu unik,
(creation). Di samping itu, bermain
mengekspresikan perilakunya secara
juga dapat membantu anak mengenal
relatif spontan, bersifat aktif dan
dirinya dan dengan siapa anak hidup
energik, egosentris, memiliki rasa
serta lingkungan tempat anak tinggal
ingin
atau berada.
tahu
perasaannya dan
berkreasi
yang
kuat,
antusias
banyak
hal,
bersifat
Pendidikan Taman Kanak-
eksploratif dan jiwa petualang, kaya
kanak (TK) merupakan salah satu
dengan fantasi mudah frustasi, dan
bentuk pendidikan anak usia dini,
terhadap
memiliki
daya
perhatian
yang
pendek.
yaitu anak yang berusia empat sampai dengan enam tahun. Pada
Pendidikan anak usia dini
hakikatnya, TK adalah pendidikan
(early childhood education/PAUD)
yang diselenggarakan dengan tujuan
sangat penting dilaksanakan sebagai
untuk
dasar bagi pembentukan kepribadian
dan
manusia secara utuh, di antaranya
menyeluruh atau menekankan pada
yaitu untuk pembentukan karakter.
pengembangan seluruh kepribadian
Perkembangan anak pada tahun-
anak, serta mempersiapkan mereka
tahun tersebut berbeda satu sama lain
untuk memasuki jenjang pendidikan
ISSN 2503-4626
memfasilitasi perkembangan
pertumbuhan anak
secara
Penerapan Pembelajaran Tari Kreatif (Alis Triena Permanasari) 109
selanjutnya.
Pendidikan
memberikan
kesempatan
anak
untuk
di
TK
kepada
anak-anak
Ruang
lingkup
secara
berkelompok.
mengembangkan
kepribadiannya.
dilakukan
Mengingat seni, terutama seni tari mampu memberikan pengalaman
bidang perkembangan keterampilan
estetis
dan pembiasaan untuk anak usia dini
perkembangan keterampilan aspek
meliputi
aspek
ini perlu mendapat perhatian khusus.
seni,
Hal ini karena dalam pembelajaran
emosi, sosial, nilai-nilai moral dan
tari, selain keterampilan yang akan
agama.
dimiliki
perkembangan
kognitif,
motorik,
bahasa,
Perkembangan aspek seni pun menjadi hal amat penting bagi anak. Pada
suatu
sistem
yang
anak,
anak,
juga
maka
diharapkan
memunculkan kepekaan rasa kepada anak.
penerapannya, setiap aspek
merupakan
kepada
Hal penting yang perlu untuk diperhatikan
oleh
seorang
guru
berhubungan satu sama lain. Begitu
adalah mengenali harga diri atau
pula dalam aspek seni, khususnya
nilai manfaat diri yang ada dalam
seni
aspek
setiap anak, sehingga seni tari yang
kreativitas yang menjadi hal pokok,
diajarkan betul-betul akan membuka
namun aspek motorik dengan adanya
jalan bagi pendidikan yang berperan
gerakan-gerakan
dalam meningkatkan kepercayaan
tari,
tidak
hanya
yang
dilakukan,
aspek kognitif menuntut anak untuk
diri
mengingat gerakan, aspek bahasa
kemampuan belajar anak. Sebuah
seringkali terjadi interaksi antara
rasa aman dan percaya diri dapat
anak
emosi
membuat mereka mencapai hal-hal
berhubungan dengan anak dapat
positif di tahun-tahun mendatang,
mengendalikan
selama
dengan jiwa dan tubuh mudanya,
menari,
guru/orang tua tak perlu ragu untuk
dan
guru,
melakukan
aspek
emosinya gerakan
anak
dan
dalam
sedangkan dalam aspek sosial anak
memberikan
dapat
bersama
selebar-lebarnya kepada anak untuk
temannya, karena biasanya tari untuk
melakukan segala hal yang anak bisa
belajar
bergaul
sehingga
kesempatan
semua
memaksimalkan
yang
waktu
ISSN 2503-4626
110 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 107-124
yang sangat indah di masa kanak-
mengajar
kanak.
mengembangkan interaksi Dalam proses pembelajaran
serta
dapat belajar
mengajar antara guru dan anak.
tari kreatif yang dilakukan oleh guru
Penerapan pembelajaran tari
TK sangat penting melibatkan anak
kreatif
dalam menciptakan gerakan tarian
dilakukan melalui salah satu unsur
yang
dengan
yang terdapat dalam tari itu sendiri.
tingkat perkembangan anak. Guru
Sebagaimana diketahui bahwa dalam
tentu saja bisa menuntun anak-anak
tari terdapat beberapa unsur pokok,
dengan menyediakan bahan-bahan
antara lain unsur gerak, ruang,
yang tepat, tetapi yang terpenting
waktu, tenaga, tata rias dan busana.
adalah agar anak dapat memahami
Hal
sesuatu,
penelitian
sederhana
ia
sesuai
harus
membangun
untuk
yang
anak
akan ini
TK
dapat
dibahas adalah
dalam konsep
pengertian itu sendiri, ia harus
pembelajaran tari untuk anak Taman
menemukannya sendiri.
kanak-kanak melalui unsur waktu.
Permasalahan yang tak kalah pentingnya
guru
juga
mempertimbangkan
harus
Waktu sebagai unsur penting dalam tari
dapat
dihubungkan
dalam
perbedaan
pembelajaran terpadu yang ada di
individual. Setiap anak mempunyai
TK yang terdiri dari aspek kognitif,
beberapa
misalnya
motorik, bahasa, dan seni. Konsep
intelegensi, bakat, sikap, tingkah
ini bertujuan untuk menghubungan
laku dan lain-lain. Hal ini tentu
antara unsur waktu dalam tari dengan
membutuhkan perencanaan secara
pembelajaran terpadu. Hal yang akan
individual
dapat
dilihat dari penerapan konsep ini
mengembangkan kemampuan anak
adalah respons anak ketika diberikan
secara individual. Apabila guru telah
materi
membuat perencanaan atau persiapan
pemahaman waktu dikaitkan dengan
yang matang sebelum melangkahkan
kemampuan dasar anak.
kaki
ke
perbedaan,
pula,
kelas,
agar
maka
dengan
tari
yang
Berdasarkan
berasal
dari
permasalahan
perencanaan itu dapat menimbulkan
yang telah dipaparkan sebelumnya,
inisiatif dan kreatif guru waktu
maka peneliti akan meneliti tentang
ISSN 2503-4626
Penerapan Pembelajaran Tari Kreatif (Alis Triena Permanasari) 111
Penerapan Pembelajaran Tari Kreatif
Pembelajaran bagi anak TK
dalam Mengembangkan Kemampuan
memiliki
kekhasan
tersendiri
Dasar Anak Usia Taman Kanak-
dengan
mengutamakan
bermain
kanak.
sambil belajar dan belajar sambil bermain. Secara alamiah bermain memotivasi anak untuk mengetahui
PEMBAHASAN A. Mengenal
Anak
TK
dan
Hakikat Pembelajaran di TK
sesuatu lebih mendalam, dan secara spontan
anak
mengembangkan
kemampuannya. Anak TK merupakan sosok individu yang unik dan memiliki karakteristik yang khusus baik dari segi kognitif, sosial, emosi, bahasa, fisik, maupun motorik, dan sedang mengalami yang
proses
sangat
perkembangan
perkembangan pesat.
anak
Proses
sebagaimana
dikemukakan oleh Woolfolk (1995) bahwa
development
orderly,
adaptive changes we go through from conception to death. Sedangkan Sroufe (1996) dalam bukunya Child Development
menegaskan
bahwa
related behavioral reorganization an qualitative change ini person. Ini berarti
bahwa
perkembangan
merupakan proses yang teratur yang berkaitan
dengan
reorganisasi
perilaku dan perubahan kualitatif dalam diri seseorang (Masitoh, 2008: 2.3).
Bermain mementingkan
pada
dasarnya
proses
daripada
hasil. Bermain merupakan wahana yang penting untuk perkembangan sosial, emosi, dan kognitif anak yang direfleksikan pada kegiatan. Pembelajaran yang paling efektif adalah
melalui
kegiatan
suatu
kegiatan yang berorientasi bermain yang kreatif dan menyenangkan. Kegiatan dapat
bermain
kreatif,
mengembangkan
anak serta
mengintegrasikan
semua
kemampuannya. Anak lebih banyak belajar
melalui
melakukan
bermain
eksplorasi
dan
terhadap
objek-objek dan pengalaman. Sebagaimana Jerome Bruner memberi penekanan pada fungsi bermain
sebagai
mengembangkan
kreativitas
sarana dan
fleksibilitas perilaku berpikir. Hal
ISSN 2503-4626
112 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 107-124
ini terjadi karena dalam bermain
emosional, serta bahasa dan
akan dihadapkan dengan banyak
komunikasi sehingga menjadi
pilihan
kemmpuan yang secara aktual
perilaku,
berekspolarasi
dengan berbagai kemungkinan yang ada tersebut, sekaligus mendapatkan
dimiliki anak. 4.
Penyelenggara
pembelajaran
situasi yang terlindung dari akibat-
bagi anak TK perlu memberikan
akibat
rasa aman bagi anak.
karena
dilakukan
dalam
suasana bermain (Kamtini, 2005:
5.
49).
usia
Hakikat pembelajaran anak
pembelajaran
dini
secara terpadu.
sebagaimana
termuat 6.
berikut:
2.
sifat
dilaksanakan
Proses pembelajaran pada anak usia dini akan terjadi apabila
Proses pembelajaran bagi anak
anak
usia dini adalah proses interaksi
berinteraksi dengan lingkungan
antara anak, sumber belajar, dan
belajar yang diatur pendidik.
secara
aktif
dalam
suatu
lingkungan
belajar
tertentu
dini dirancang dan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan yang
sebagai suatu sistem yang dapat
telah ditetapkan.
menciptakan
kondisi
Proses pembelajaran ditekankan
menggugah
dan
pada
aktivitas
bermain
7.
berbuat
pendidik
bentuk-bentuk
Program belajar bagi anak usia
yang
memberi
anak
dalam
kemudahan bagi anak untuk
belajar
sambil
belajar sambil bermain melalui
dengan
berbagai aktivitas yang bersifat
sesuai
karakteristik anak yang bersifat
konkret
aktif
pertumbuhan dan perkembangan
melakukan
berbagai
eksplorasi. 3.
dengan
perkembangan anak TK, proses
dalam KBK (2002) adalah sebagai
1.
Sesuai
Belajar
sesuai
tingkat
serta kehidupan anak. sambil
bermain
Perkembangan anak TK yang
pada
integrasi
terentang antara empat tiga hingga
ditekankan pengembangan
potensi
di
bidang fisik, intelegensi, sosial
ISSN 2503-4626
dan
enam tahun merupakan bagian dari perkembangan
manusia
secara
Penerapan Pembelajaran Tari Kreatif (Alis Triena Permanasari) 113
keseluruhan.
Perkembangan
pada
Dalam
merespons
diperlukan
usia ini mencakup perkembangan
pemahaman
fisik dan motorik, kognitif, sosial
terhadap objek atau rangsang yang
emosional, serta bahasa. Pada masa
dapat diungkapkan dalam bentuk
ini
memiliki
reaksi dari aspek-aspek intelektual,
kemampuan
fisik, emosional, dan estetika anak
anak
sudah
keterampilan
dan
yang
mendalam
walaupun belum sempurna. Usia
(Masitoh:
8.30).
tersebut sering kali disebut fase
melibatkan
keterampilan
fundamental yang akan menentukan
anak
kehidupannya di masa yang akan
sebuah
datang.
evaluasi/penilaian. Kemampuan
dasar
yang
yang
Merespons
akan
persepsi
menghasilkan
keputusan
terhadap
atau
Persepsi
anak
tarian
yang
sebuah
dimiliki anak TK tersebut sesuai
diamatinya akan dinilai indah atau
dengan
buruk.
kurikulum
berorientasi
TK
pada
yang
Kemampuan
merespons
bidang
melibatkan kemampuan dasar anak
pengembangan yang utuh mencakup
dalam konteks beraktivitas menari
bidang
pengembangan
meliputi
melalui
pembiasaan
dan
perilaku bidang
pengembangan kemampuan dasar.
kemampuan
intelektual,
emosional, fisik, sosial, kreativitas, perseptual, dan estetika.
Seni merupakan salah satu bidang
Kegiatan pembelajaran di TK
pengembangan yang bertujuan agar
menggunakan strategi pembelajaran
anak dapat dan mampu menciptakan
terpadu. Hal ini dikarenakan bahwa
sesuatu
hasil
anak berkembang secara holistik atau
mengembangkan
menyeluruh, artinya terdapat kaitan
berdasarkan
imajinasinya, kepekaan, dan
menghargai hasil
karya yang kreatif. Anak
TK
yang
sangat
erat
antara
aspek
perkembangan yang satu dengan sudah
dapat
aspek perkembangan yang lainnya;
memberikan tanggapan atau respons
aspek
perkembangan
yang
satu
terhadap apa yang diterima atau yang
mempengaruhi aspek perkembangan
dirasakannya. Respons anak dapat
lainnya. Aspek-aspek perkembangan
berupa ekspresi wajah atau perilaku.
anak meliputi perkembangan bahasa,
ISSN 2503-4626
114 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 107-124
kognitif, estetis, fisik-motorik, sosial,
pengembangan yang meliputi aspek
afeksi, emosi dan agama. Dengan
kognitif, fisik motorik, bahasa, seni,
demikian,
sosial,
kurikulum
TK
dan
sebagainya.
Semua
direncanakan untuk membantu anak
bidang pengembangan yang ada
mengembangkan seutuhnya. Dalam
dijabarkan
makalah ini tidak semua aspek
kegiatan belajar yang berpusat pada
perkembangan yang akan disajikan,
satu tema (Masitoh: 12. 4).
ke
dalam
kegiatan-
aspek yang akan dibahas yaitu aspek kognitif, motorik, bahasa dan seni. Dalam karakteristik
kaitannya perkembangan
maka kurikulum
B. Unsur Waktu dalam Tari
dengan anak,
Sebagaimana diungkapkan
telah
sebelumnya
bahwa
Taman Kanak-
prinsip pembelajaran di TK yaitu
kanak harus direncanakan untuk
“bermain sambil belajar dan belajar
membantu
sambil
anak
mengembangkan
bermain”.
Dalam
hal
potensi secara utuh dan keseluruhan.
pembelajaran tari diarahkan pada
Yuliani (2009: 85) mengatakan pada
kegiatan
dasarnya terdapat 2 (dua) pendekatan
mengembangkan rasa cinta terhadap
utama yang digunakan untuk Taman
seni, menjadikan anak sehat dan
Kanak-kanak,
pendekatan
terampil, mengembangkan imajinasi
pendekatan
anak,
perilaku
yaitu dan
kreatif
serta
yang
membantu
dapat
anak
perkembangan (berorientantasi pada
mengekspresikan diri melalui gerak
perkembangan). Dalam penerapan
yang ritmis dan indah (Desfina,
konsep ini yang akan digunakan
2005:
adalah pendekatan perkembangan
pembelajaran
dengan
melalui
pengalaman estetis anak yang dapat
terpadu.
Pembelajaran
pembelajaran terpadu
2).
Dengan
demikian,
tari
merupakan
menumbuhkan
kreativitas
dan
adalah pendekatan yang digunakan
membantu perkembangan jasmani
dalam kegiatan belajar mengajar
dan rohani anak.
dengan mengintegrasikan kegiatan yang
mewakili
kurikulum
atau
ISSN 2503-4626
semua
Pembelajaran
seni
tari
bidang
memberi kontribusi yang penting
bidang-bidang
bagi perkembangan anak, karena seni
Penerapan Pembelajaran Tari Kreatif (Alis Triena Permanasari) 115
tari membantu membekali life skill
pada teori perkembangan dari Piaget.
anak
tujuan
Piaget lebih menekankan kepada
dicanangkan
pengenalan lingkungan yang ada di
Unesco, yakni learning how to atau
sekeliling kehidupan peserta didik
kecakapan berpikir, learning to do
(Delphi, 2005: 43). Oleh karena itu,
atau kecakapan untuk berbuat atau
materi
bertindak,
diberikan pada anak TK memiliki
sesuai
pendidikan
dengan yang
learning
to
be
atau
pembelajaran
tari
kecakapan untuk tampil, learning to
karakteristik:
learn atau kecakapan untuk belajar,
maknawi dan bertema, menirukan
dan learning to life together
atau
gerak keseharian orang tua dan
kecakapan untuk hidup bersama
sekitarnya, serta menirukan gerak-
(Giyartini, 2007: 2).
gerak binatang.
Lebih
lanjut
sederhana,
yang
bersifat
pembelajaran
Elemen dasar tari adalah
seni tari memiliki fungsi dalam
gerak. Gerakan-gerakan terbentuk
membantu
dan
dari unsur tenaga, ruang dan waktu.
Peranan seni
Waktu adalah berapa lama penari
pertumbuhan
perkembangan anak.
tari dapat dilihat antara lain untuk
melakukan
meningkatkan perkembangan fisik,
meliputi tempo dan ritme yang
mental,
berhubungan dengan irama. Waktu
dan
sumbangan membina
estetis,
ke
arah
imajinasi
membantu
memberi
suatu
gerak.
Waktu
sadar
diri,
juga berkaitan dengan
kreatif,
dan
lamanya penari melakukan gerak tari
dalam
pemecahan
atau
lamanya
durasi atau
tariannya.
Tempo
masalah. Di samping itu, seni tari
merupakan kecepatan sebuah tarian
membantu anak untuk mengetahui
yang ditentukan oleh seorang penari
kehidupan,
dalam
mengimajinasikan
menyelesaikan
sebuah
kehidupan
yang
kreatif
dan
rangkaian gerak. Gerakan yang cepat
kehidupan
sosial
yang
baik
menimbulkan
(Purwatiningsih, 2004: 8-11).
sedangkan
Kegiatan pembelajaran tari disesuaikan
dengan
perkembangan
anak
tingkat berdasarkan
kesan
gerakan
lebih
aktif,
yang lambat
mengurangi kesan tersebut. Ritme adalah pengaturan pola-pola gerak yang
terdiri
dari
serangkaian
ISSN 2503-4626
116 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 107-124
permulaan, perkembangan dan akhir.
lingkungan belajar-mengajar. Peran
Ritme berhubungan dengan panjang
guru di antaranya adalah sebagai
pendeknya
ketukan
dalam
berikut:
melakukan
gerak.
Dalam
1) Menciptakan suasana sehingga
pemahamannya, unsur waktu tidak
anak memiliki dorongan ingin
dapat dipisahkan dari tenaga, maka
tahu yang sangat besar;
waktu juga berhubungan dengan tenaga dan aksen
atau
tekanan
(Joyce, 1994: 3-4 ).
2) Merangsang anak memunculkan banyak gagasan; 3) Memberikan
kelonggaran
atau
suasana kebebasan; C.
Pembelajaran Tari Kreatif
4) Menciptakan
Pendidikan seni merupakan
sehingga
sarana
yang
efektif
pengembangan
bagi
kreativitas.
kesempatan
rasa
keindahan
ekspresinya dapat terungkap; 5) Memberikan
aktivitas
Pembelajaran seni sebagai upaya
imajinatif,
pendidikan kreatif, menurut Rohidi
terpengaruh orang lain;
(dalam Syafii, 2007: 1.33), dalam pelaksanaannya
dan
orisinal,
yang
dan
6) Mengembangkan
tidak
berbagai
harus
alternatif strategi pembelajaran
memperhatikan empat hal, yakni 1)
yang berorientasi pada proses
potensi pribadi anak sebagai suatu
daripada hasil.
hal yang unik, 2) lingkungan yang
Guru sebagai pendidik atau
memberi pengaruh atau memupuk
pengajar merupakan faktor penentu
motivasi seseorang untuk berkreasi,
kesuksesan setiap usaha pendidikan.
3)
kreativitas,
Itulah sebabnya setiap perbincangan
berupa kesempatan atau peluang bagi
mengenai pembaharuan, Pengadaan
seseorang untuk bersibuk diri secara
alat-alat belajar sampai pada kriteria
kreatif, dan 4) hasil kreatif yang
sumber
terwujud.
dihasilkan oleh usaha pendidikan,
proses
terjadinya
daya
manusia
yang
Dalam model pembelajaran
selalu bermuara pada guru. Hal ini
kreatif, guru memiliki peran yang
menunjukkan betapa signifikan atau
amat
berartinya posisi penting guru dalam
penting
ISSN 2503-4626
untuk
mengelola
Penerapan Pembelajaran Tari Kreatif (Alis Triena Permanasari) 117
dunia pendidikan. Pada dasarnya,
konvensional dimana anak hanya
sikap dan prilaku guru dalam proses
menghapal dan menirukan gerakan
belajar
guru sehingga membuat anak tidak
mengajar
ialah
sebagai
motivator belajar. Artinya, setiap
berkembang
guru diharapkan untuk pandai-pandai
menciptakan gerakan sendiri.
mengarahkan kegiatan belajar anak
kreativitasnya
dalam
Pembelajaran untuk anak TK
agar mencapai keberhasilan belajar
yang
sebagaimana yang telah ditetapkan
penulisan ini adalah respons anak
dalam
ketika diberikan materi tari yang
sasaran
kegiatan
proses
akan
berasal
hal tersebut, sejumlah aspek yang
dikaitkan dengan kemampuan dasar
paling mendasar difokuskan dalam
anak. Respons tersebut dirangsang
penelitian pembelajaran tari adalah
melalui gerakan-gerakan sederhana,
pada saaat seorang guru menyajikan
misalnya dengan gerak menirukan
materinya dengan beberapa aspek.
perilaku binatang. Setiap gerakan
Aspek-aspek tersebut meliputi aspek
dapat berasal dari guru atau bisa juga
persiapan,
anak
sikap,
aspek
pemahaman
dalan
belajar mengajar. Berkaitan dengan
aspek
dari
diterapkan
mengeksplorasinya
waktu
sendiri.
kecakapan, aspek ketertiban dan
Dari semua aspek kemampuan dasar
aspek hasil.
anak diharapkan adanya peningkatan
Permasalahan pokok adalah untuk
mengetahui
proses
pembelajaran tari di TK/RA yang
kemampuan yang mungkin saja akan membantu kematangan pada seluruh kemampuannya.
menerapkan model pembelajaran tari kreatif kebebasan
dengan
memberikan
kepada
mengekspresikan
Adapun kemampuan dasar yang
diharapkan
melalui
anak
untuk
pembelajaran tari ini dapat dilihat
gerakan
sesuai
sebagai berikut:
dengan irama musik yang pada umumnya
Taman
Kanak-kanak
menerapkan pembelajaran tari model
ISSN 2503-4626
118 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 107-124
Tabel 1. Kemampuan Dasar yang diharapkan melalui Pembelajaran Tari.
No 1.
Aspek yang Ketukan berhubungan Kognitif Menyelaraskan daya ingat dengan ketukan gerak
2.
Motorik
Dapat bergerak sesuai ketukan dalam melakukan gerakan.
3.
Bahasa
Mampu menyesuaikan gerak dengan ketukan dengan cara ikut menghitung atau mengikuti musik.
4.
Seni
Dapat mengekspresika n ketukan secara teratur.
D. Implementasi Tari
Tempo Mengasah kemampuan untuk membedakan cepat dan lambat dalam melakukan gerakan. Dapat melakukan gerak berdasarkan tempo yang diberikan.
Mampu berkomunikasi dan berinteraksi melalui ekspresi dengan teman dalam penyesuaian gerak. Dapat meningkatkan kepekaan terhadap tempo yang berbeda.
dalam
Aksen
Memahami lama dan sebentarnya gerakan dilakukan.
Memahami gerakan yang memerlukan ketegasan atau kelenturan.
Mampu menjaga keseimbangan tubuh dan mengontrol gerak, dimana harus bergerak secara lambat atau cepat. Memahami perbedaan petunjuk yang diberikan guru, sehingga anak dapat berkomunikasi melalui abaaba.
Mampu mengontrol gerak, dimana harus bergerak, harus diam atau berubah ketukan dan tempo
Dapat meningkatkan keseimbangan untuk “merasakan” perbedaan lama atau sebentar dalam melakukan gerak.
Dapat meningkatkan kemampuan untuk “merasakan” perbedaan tenaga dalam melakukan gerak.
Memahami petunjuk yang diberikan guru dengan aksen yang berbeda.
Salah satu pendekatan yang
Pembelajaran
Kreatif
Durasi
dapat digunakan adalah belajar aktif
Mengembangkan Kemampuan
(Aktive
Dasar Anak Taman Kanak-
menempatkan anak sebagai pusat
kanak
pembelajaran
ISSN 2503-4626
learning)
yang
(Student
lebih
Center).
Penerapan Pembelajaran Tari Kreatif (Alis Triena Permanasari) 119
Dengan belajar aktif proses belajar
sebagainya. Dengan demikian, anak
yang
merupakan
dilatih untuk berimajinasi terhadap
tidak
pengalaman-pengalamannya
berlangsung
inisiatif
dari
anak,
lagi
monopoli guru atau juga menerima
ditampilkan
hanya jika guru menyampaikan,
yang nantinya akan dibentuk menjadi
tetapi anak betul-betul melakukan
suatu tarian.
eksplorasi
terhadap
melalui
yang
gerak-gerak
lingkungan
Konsep kemampuan respons
mereka. Anak juga terlibat aktif
anak melalui unsur waktu dalam tari
dalam
proses
dapat diterapkan kepada anak TK
penilaian
Kelas B. Dalam merangsang respons
perencanaan,
pembelajaran,
sampai
(Rachmawati, 2010: 43). Sebagaimana
anak dalam aktivitas menari, berikut
dikemukakan
merupakan sebuah aktivitas belajar
sebelumnya, bahwa anak memiliki
di kelas anak-anak TK dengan guru
berbagai aspek perkembangan yaitu
mengajak anak-anak untuk membuat
perkembangan
imitasi gerak binatang:
kognitif,
bahasa,
emosi, motorik, dan sosial. Aspekaspek
perkembangan
tersebut
1. Sebelum
dimulai,
guru
kepada
mereka
menanyakan
merupakan suatu kesatuan yang utuh
apakah mereka memiliki binatang
dan
peliharaan
menyeluruh
sehingga
di
pembelajaran yang dikembangkan
meminta
dalam kegiatan di Taman Kanak-
gambar
kanak merupakan suatu kesatuan,
dipeliharanya.
yaitu memadukan semua komponen
siapa
pembelajaran
peliharaannya,
dan
perkembangan
anak.
anak jenis
merawatnya, Untuk
imajinasi
kreatif
mengembangkan
sambil
menunjukkan binatang Guru
nama
yang
bertanya binatang
siapa apakah
yang mereka
selalu mengajaknya bermain, apa
dapat
yang akan mereka lakukan bila
dilakukan melalui pembelajaran tari,
binatang kesayangan mereka sakit
misalnya memotivasi anak untuk
tidak mau makan, dan seterusnya.
bergerak
gerak
Hal ini merupakan salah satu
binatang, bunga tertiup angin, dan
proses merangsang respon anak
dengan
anak
rumah
meniru
ISSN 2503-4626
120 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 107-124
melalui aspek bahasa dan kognitif anak.
Konsep pembelajaran yang akan
2. Kemudian anak diminta untuk
diterapkan
ini
dilakukan
melalui metode demonstrasi dan
membayangkan bagaimana gerak
praktek
perilaku binatang kesayangannya,
digunakan adalah “binatang” dengan
guru menuliskan daftar gerak
sub
yang
perilaku
disebut
berjalan,
anak,
berlari,
misalnya
tidur,
atau
melompat, dan seterusnya. 3. Lalu
guru
menirukan
langsung.
tema
Tema
“burung”.
burung
dapat
yang
Peniruan dijadikan
contoh dalam kegiatan menari anak. Adapun
gerak
yang
meminta
anak
adalah:
gerak-gerak
yang
a. Gerak “burung terbang”
dilakukan
sudah disebutkan anak “coba
Pada hitungan satu, dua, tiga, dan
bagaimana gerak burung ketika
empat, kaki kanan di depan
terbang?”,
saat
melangkah jinjit, tangan kanan di
dan
atas dan tangan kiri di bawah
burung
“bagaimana mematuk?”,
seterusnya. 4. Guru
dapat
membentuk diagonal. anak
Pada hitungan lima, enam, tujuh,
burung
dan delapan, kaki kiri di depan
tersebut dengan ilustrasi musik
melangkah jinjit, tangan kiri di
sederhana ciptaan guru sendiri.
atas dan kaki kanan di bawah
melakukan
mengiringi gerakan
5. Setelah anak bergerak dan hafal dengan gerakannya, buat tempo
membentuk diagonal. b. Gerak “burung hinggap”
dan pola ritme yang berubah-ubah
Pada hitungan satu, tiga, lima, dan
untuk merangsang kepekaan rasa,
tujuh, kedua tangan ditekuk di
baik dari gerak maupun musik.
depan dada dan melompat ke
Selingi gerak tanpa iringan atau
kanan.
guru
pola
Hitungan dua, empat, enam, dan
ritme, hal ini dapat mengetahui
delapan, kedua tangan diluruskan
apakah anak akan bergerak atau
di samping sambil melompat.
tidak
diam.
ISSN 2503-4626
memberikan
Penerapan Pembelajaran Tari Kreatif (Alis Triena Permanasari) 121
c. Gerak “burung mematuk” Gerakan
ini
dapat
Merespons merupakan suatu
dilakukan
proses mengamati dan mengamati
dengan posisi duduk.
sesuatu. Dalam prosesnya, aktivitas
Hitungan satu, tiga, lima, dan
merespons akan mendorong anak
tujuh, kepala menoleh samping
untuk memfokuskan perhatiannya,
kiri, tangan lurus ke samping
memikirkannya, dan memperlihatkan
kanan dan tangan kiri ditekuk di
kemampuan dalam memahami apa
depan dada.
yang
Hitungan dua, empat, enam, dan
merespons melibatkan kemampuan
delapan,
ke
dasar dalam konteks beraktivitas
samping kanan, tangan kiri lurus
menari yang meliputi kemampuan
di samping, dan tangan kanan
intelektual, emosional, fisik, sosial,
ditekuk di depan dada.
kreativitas, perseptual dan estetika.
d. Gerak
kepala
menoleh
“burung
menutup
dan
dicermati.
Kemampuan
Kemampuan
intelektual
membuka sayap”
dipahami
Hitungan satu, tiga, lima, dan
berfikir,
tujuh, kedua tangan ditekuk di
berbahasa pada anak. Kemampuan
depan
ini diperoleh dari aktivitasnya yang
dada,
kaki
kanan
sebagai nalar,
melangkah ke depan.
paling
Hitungan ke dua, empat, enam,
bereksplorasi,
dan
mendengarkan,
delapan,
kedua
tangan
disukai
kemampuan
mengingat,
yakni
dan
bermain, melihat,
dan
diangkat ke atas membentuk huruf
(Rachmi,
V, kaki kiri dilangkahkan ke
kegiatan menari, kemampuan ini
belakang.
ditandai dengan kemampuan anak
Aktivitas tersebut merupakan
2009:
merasakan
menggambarkan
penerapan konsep. Selanjutnya yaitu
ditirunya.
disesuaikan
respons dengan
anak apa
yang yang
diharapkan dalam pelaksanaannya.
Dalam
mengendalikan gerak agar dapat
pengenalan awal kepada anak untuk
melihat
8.31).
Kemampuan
objek
yang
emosional
adalah kemampuan merasakan dan menyalurkan perasaan yang meluap dalam dirinya. Bergerak merupakan
ISSN 2503-4626
122 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 107-124
media
pengungkapan
apa
yang
senang hati menunggunya. Dalam
dipikirkan.
bersosialisasi dengan lingkungannya,
dirasakan
dan
Kemampuan
emosional
dalam
anak
belajar
mengkomunikasikan
menari ditunjukkan dengan anak
pikiran dan perasaannya, bekerja
mampu
sama
memilih
tema
tarian
dengan
teman-temannya,
berdasarkan kesukaannya, dengan
bersimpati dan berempati dengan
demikian anak akan menari dengan
orang lain.
penuh
semangat
senang
sekali
terutama
anak
mengulang-ulang
gerakan yang paling disukai. fisik
anak
memperlihatkan tubuhnya,
dengan
keseimbangan
mengubah
dipahami
sebagai
kemampuan
mencipta tetapi juga kemampuan
Kemampuan ditunjukkan
Kemampuan kreatif tidak saja
memecahkan kaitannya
masalah.
dengan
Dalam
anak
menari,
kreativitas anak selalu muncul dalam
kecepatan
bentuk gagasan-gagasan dan ide-ide
bergerak, merespons secara spontan,
yang unik. Gagasan anak dapat
melakukan koordinasi gerak anggota
berupa tema, jenis gerakan, musik,
tubuh
dan
dan formasi yang baru atau yang
menari,
sudah ada menjadi sesuatu yang
secara
bergantian.
bersamaan Dalam
kemampuan ini dapat diperlihatkan misalnya
anak
mengayunkan berjalan
berjalan kedua
berputar,
berbeda dan menarik.
sambil
Kemampuan
perseptual
tangannya,
dalam aktivitas menari diperlihatkan
membentuk
anak dengan cara di antaranya
formasi atau pola lantai sederhana
dengan
seperti garis lurus, lingkaran, dan
gerakan
sebagainya.
menggambarkan objek yang dilihat,
Kemampuan hubungannya
sosial
dengan
dalam aktivitas
memperagakan
gerakan-
tertentu
didengar, Kemampuan
atau ini
untuk
dirabanya. lebih
pada
menari diperlihatkan anak dengan
kemampuan anak dalam memahami
menari
dan menanggapi akan objek-objek
secara
berkelompok,
terkadang mereka harus menunggu
yang
giliran untuk tampil, anak dengan
mereka.
ISSN 2503-4626
ditangkap
dengan
indera
Penerapan Pembelajaran Tari Kreatif (Alis Triena Permanasari) 123
Kemampuan
estetika
kemampuan
dasar
anak
yang
merupakan kemampuan anak dalam
meliputi aspek kognitif, motorik,
menghayati dan mengekspresikan
bahasa dan seni. Penerapannya dapat
keindahan melalui gerak-gerak tari.
dilakukan
Gerak
imitatif/peniruan dan eksploratif.
tari
terbatas
untuk
dan
anak
bersifat
sederhana,
namun
melalui
Berdasarkan
aktivitas
hasil
aplikasi
dengan rasa estetikanya, anak akan
pembelajaran tari yang dilakukan
memperlihatkan kualitas gerak yang
pada
penuh cita rasa keindahan. Dalam
dapat diperoleh kesimpulan bahwa
aktivitas menari ditunjukkan antara
lebih
lain anak menari dengan urutan
keseluruhan
gerak yang sudah ditentukan, anak
obyek penelitian dapat melakukan
menari
sesuai
menggerakkan
tubuhnya
anak
Taman
dari
Kanak-kanak
setengah anak
dengan
yang
indikator
jumlah menjadi
yang
sesuai dengan irama musiknya, anak
ditetapkan. Keseluruhan indikator
mempertunjukkan perubahan posisi
tersebut
dan arah menari, ekspresi dalam
pengembangan kemampuan dasar
menari seperti dengan wajah ceria
anak melalui pembelajaran tari yang
dan penuh pengahayatan
menggunakan unsur waktu sebagai
(hal ini
menunjukkan
dapat dilihat anak menari dengan
aspek
asyik,
penerapannya.
lancar,
gerakannya
lebih
indah, dan ringan).
yang
Dengan
difokuskan
dalam
demikian,
dapat
dikatakan melalui pembelajaran tari, anak
KESIMPULAN Pembelajaran tari untuk anak
dapat
mengembangkan
kemampuan dasar yang meliputi
dapat
kemampuan aspek kognitif, motorik,
dilakukan melalui salah satu unsur
bahasa, dan seni. Pembelajaran tari
dalam tari itu sendiri, salah satunya
bagi anak memberikan pengalaman
adalah unsur waktu. Dalam unsur
untuk berkreasi dan berkreativitas,
usia
Taman
Kanak-kanak
waktu terdapat elemen tempo, ritme, aksen,
dan
durasi
yang
dapat
serta
menambah pembendaharaan
pengetahuan dan pemahaman sesuatu
digunakan untuk mengembangkan
ISSN 2503-4626
124 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 107-124
dengan
berinteraksi
dan
berkomunikasi.
Masitoh. (2008). Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Pekerti, Widia, dkk. (2009). Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka.
Delphie, Bandi. (2005). Program Pembelajaran Individual Berbasis Gerak Irama. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Purwatingsih, dan Ninik Harini (2004). Pendidikan Seni TariDrama di TK-SD. Malang: Universitas Negeri Malang.
Desfina. (2005). “Belajar Seni Tari Untuk Anak Usia TK”. Diktat PGTK FIP UPI Bandung.
Rachmawati, Yeni dan Euis Kurniati. (2010). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Giyartini, Rosarina. (2007). “Tari Kreatif: Konsep Pembelajarannya di Sekolah Dasar (Dari Anak, Oleh Anak, dan Untuk Anak). Tesis Sekolah Pascasarjana Program Studi Pendidikan Seni Tari UPI Bandung. Joyce, Mary. (1994). First Steps in Teaching Creative Dance to Children. USA: Mayfield Publishing Company. Kamtini. (2005). Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.
ISSN 2503-4626
Rachmi, Tetty, dkk. (2009). Keterampilan Musik dan Tari. Jakarta: Universitas Terbuka. Rusdiyani, Isti. (2005). Program Pendidikan Pra Sekolah. Diktat PGTK FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Sujiono, Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks.