Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni
Vol.1, No.1, April 2016 ISSN 2503-4626
PEMBELAJARAN TARI KREATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN CINTA LINGKUNGAN PADA ANAK USIA DINI Ratna Yulianti Peneliti dan Pengajar Tari Kreatif Untuk Anak Usia Dini Email :
[email protected] Abstract: The early age is the most potential and important stage for children in experiencing motoric and psycho-motoric explorations. Dance is one of the most effective media to bring the children to explore their world. Whereas movement, as one of the media for dancing, teach children to play in their imagination, to create, and to express themselves. For 47 years, the Bukit Dago Kindergarten has been active in educating children in early age. But here, dancing was only taught incidentally causing the children to have limited resource to express themselves through movements. The learning system put the teacher as a model and students only imitate and memorize the movements that were being taught, marginalizing the children's own imagination and creativity.When Bukit Dago Kindergarten was introduced to creative dance concept, using 'caring for the environment' as the theme, students were asked to explore and discover their own movements. Teachers act as motivators and facilitators in optimizing the children's creativity. 'Caring for the environment' is considered suitable as the main theme because the issue should also be taught to children from early age. The method of action research is being used here in order to increase the quality of education. The creative dance method should produces learning materials, the process of learning, and the benchmarks created from the activity. According to the humanism learning theory, the process of creative dancing is an individual process where the development is truly dependent on the individual itself. Loving-the-environment-creative-dancing in Bukit Dago kindergarten helped students to be more creative, be cooperative in finding and constructing the dance, as well as building their imaginative space and expressions. The casts highly considered their individual interests: flowers, butterflies, trees, orang utan, and bird, respecting the children's rights in determining what they want to be. Energeticaly moving in colorful costumes, accompanied by playful music, a happy environment was created specially for these children. In addition to that, togetherness, discipline, independence, and sense of responsibility increase children's awareness towards caring to the environment. Keywords: creative dance, early age children, environment
Abstrak: Usia dini merupakan masa terpenting dan potensial dalam pertumbuhan anakanak untuk mendapatkan pengalaman eksplorasi dari segala aspek baik motorik, maupun psikomotorik. TK Bukit Dago Bandung telah 47 tahun menjadi salah satu penyelenggara pendidikan anak usia dini. Sebelumnya, di sekolah ini pembelajaran seni tari masih menjadi kegiatan yang insidental, sehingga siswa memiliki keterbatasan untuk mengekspresikan dirinya melalui gerak. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode yang terpusat pada guru sebagai model, sehingga anak hanya menirukan dan menghafalkan gerak baku yang dilakukan oleh guru. Dalam proses ini ruang imajinasi dan kreativitas siswa dikesampingkan. Pandangan demikian tentu berbeda jauh apabila
29
30 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 29-42
memposisikan seni tari sebagai salah satu wadah yang efektif untuk mengantarkan anakanak melewati dunianya.Gerak sebagai media tari mengajarkan anak-anak untuk berimajinasi, berkreasi dan bereskpresi. Sesuai dengan teori belajar humanistik, pembelajaran tari kreatif merupakan proses aktivitas individu yang perkembangannya ditentukan oleh individu itu sendiri. Melalui perubahan paradigma tersebut, kini di TK Bukit Dago diterapkan pembelajaran tari kreatif (creative dance) bertema lingkungan yang melibatkan siswa secara aktif dalam eksplorasi dan penemuan gerak. Lingkungan hidup dipilih untuk tema tari kreatif karena kesadaran cinta lingkungan harus diajarkan sejak usia dini. Guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator yang membantu mengarahkan dan membimbing siswa dalam mengoptimalkan kreativitasnya. Melalui tari kreatif bertema lingkungan siswa mendapatkan pengalaman secara konstruktif dan kreatif. Siswa mendapatkan ruang imajinasi dan ekspresi. Pemilihan peran disesuaikan minat siswa. Menjadi bunga, kupu-kupu, pohon, orang hutan, burung, atau objek lingkungan yang lain merupakan bentuk kebebasan yang dapat dipilih oleh setiap siswa. Peneliti menggunakan metode tindakan kelas (actions research) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran siswa. Dari penerapan tari kreatif ini didapatkan materi pembelajaran, proses pembelajaran dan hasil pembelajaran di TK Bukit Dago. Dilengkapi kostum dan properti penuh warna serta diiringi irama musik yang selaras, siswa bergerak penuh semangat dan mengalami pengalaman menyenangkan sesuai kebutuhan anak usia dini. Di sisi lain, kebersamaan, kedisiplinan, kemandirian, tanggungjawab siswa yang terjalin di dalam proses tari kreatif dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap cinta lingkungan. Kata kunci: tari kreatif, anak usia dini, lingkungan
dini di berbagai daerah. Terobosan
PENDAHULUAN Anak adalah aset yang sangat
pemerintah ini dalam rangka untuk
berharga, tidak hanya bagi orang tua,
memberikan perhatian yang lebih
keluarga, masyarakatnya tetapi juga
pada anak usia dini. Dalam Undang-
bagi
undang
keberlangsungan
sebuah
Nomor
20
tahun
2003
juga
tentang Sistem Pendidikan Nasional
disebut sebagai aset bangsa. Anak-
Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa
anak yang mendapatkan pendidikan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dengan baik sejak usia dini tentu
adalah suatu upaya pembinaan yang
akan
yang
ditujukan kepada anak sejak lahir
berkualitas. Pemerintah Indonesia
sampai dengan usia enam tahun yang
melalui
dilakukan
peradaban,
sehingga
melahirkan
Nasional
generasi
Kementerian telah
anak
Pendidikan
berupaya
untuk
menggalakkan pendidikan anak usia
ISSN 2503-4626
melalui
pemberian
rangsangan
pendidikan
membantu
pertumbuhan
untuk dan
Pembelajaran Tari Kreatif Untuk Meningkatkan Pemahaman (Ratna Yulianti) 31
perkembangan jasmani dan rohani,
kepribadian masa dewasa seseorang
agar anak memiliki kesiapan dalam
(Fadlillah,
memasuki pendidikan lebih lanjut
pengalaman anak-anak pada masa
(Latief, Mukhtar dkk, 2013:4).
kecil
Usia dini merupakan masa terpenting
dalam
2012:
akan
56).
Artinya
berpengaruh
ketika
mereka dewasa.
pertumbuhan
Dunia anak adalah dunia
seorang anak. Para ahli menyebut
bermain
masa tersebut sebagai golden age
pembelajaran di Taman Kanak-kanak
yaitu masa-masa keemasan yang
yaitu “bermain sambil belajar dan
dimiliki seorang anak. Merupakan
belajar sambil bermain”, sehingga
masa
untuk
yang
kecerdasan
tepat anak
merangsang supaya
dapat
menjadi
memberikan
prinsip
dasar
pembelajaran
untuk anak usia dini khususnya siswa
berkembang dengan optimal (Suyadi,
Taman
2009:8). Atas dasar inilah penting
menggunakan media yang tepat,
kiranya dilakukan pendidikan anak
salah satunya melalui seni tari. Pada
usia
anak usia dini seni tari merupakan
dini
memaksimalkan
dalam
rangka
harus
dan
salah satu wadah yang efektif untuk
potensi anak. Dalam masa potensial
mengantarkan anak-anak melewati
ini anak-anak harus mendapatkan
dunianya. Gerak sebagai media tari
pengalaman eksplorasi dari segala
mengajarkan
anak-anak
untuk
aspek,
berimajinasi,
berkreasi
dan
baik
psikomotorik.
kemampuan
Kanak-kanak
motorik
maupun
Pertumbuhan dan
bereskpresi.
perkembangan dalam rentang usia dini
sangat
pada
terkait langsung dengan gerak tubuh
kehidupan yang akan dilalui pada
manusia. Tubuh sebagai alat utama
masa
dan gerak tubuh merupakan media
datang.
berpengaruh
Tari adalah kesenian yang
Seperti
ungkapan
Sigmund Freud “ Child is Father of
untuk
Man ” artinya anak adalah ayah dari
satu kesatuan yang tidak dapat
manusia. Maksud dari ungkapan ini
dipisahkan.
adalah
(2003:248) :
masa
anak
sangat
mengekspresikan,
Menurut
menjadi
Masunah
berpengaruh terhadap perkembangan
ISSN 2503-4626
32 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 29-42
Aspek psikomotor dapat dicapai melalui kegiatan siswa bergerak dalam upaya mengekspresikan imaji kreatifnya melalui tubuhnya. Imaji kreativitas merupakan hasil pemikiran tentang kemungkinan gerak tubuh atau gerak perumpamaan, tanpa pengolahan pikir tidak akan terwujud gerak yang dapat dipertanggungjawabkan. Proses berpikir dan mempertanggungjawabkan bentuk gerak oleh siswa merupakan usaha mengolah aspek kognitif. Aspek kognitif sering dipandang hanya dari sudut pengetahuan teoretis saja, padahal proses berpikir dalam mewujudkan gerakpun merupakan aspek kognitif.
dan kreativitas yang muncul dari mereka. TK Bukit Dago Bandung telah 47 tahun menjadi salah satu penyelenggara pendidikan anak usia dini. TK ini beralamat di jalan Bukit Dago Selatan No. G5, Bandung dan secara
administrasi
masuk
di
kelurahan Dago, kecamatan Coblong Kotamadya Bandung. Pembelajaran seni tari di sekolah ini masih menjadi kegiatan belajar
yang
insidental.
menari
untuk
Siswa
persiapan
pementasan di acara Gelar Seni & Kreativitas
Anak
yang biasanya
diselenggarakan berkala setiap dua tahun
sekali,
bertepatan
dengan
Pendapat di atas menyatakan
kegiatan perpisahan sekolah. Jangka
bahwa pada saat menari anak sedang
waktu kegiatan seni ini terbilang
mengolah
dan
cukup lama, sehingga siswa memiliki
menghasilkan kreativitas. Dimana
keterbatasan untuk mengekspresikan
kreativitas tersebut merupakan hasil
dirinya melalui gerak. Pembelajaran
olah pikir, ide dan gagasan anak
yang
yang diungkapkan melalui gerak.
metode yang terpusat pada guru
Kenyataan di lapangan pendidikan
sebagai model, sehingga siswa hanya
seni tari untuk anak usia dini
menirukan dan menghafalkan gerak
cenderung
tarian
baku yang dilakukan oleh guru.
dan
Dalam hal ini, anak-anak belajar
masih
menirukan tarian yang sudah jadi
mengesampingkan ruang imajinasi
(tari bentuk), artinya anak-anak tidak
bentuk
imajinasi
mengacu
yang
dihafalkan,
harus
pada ditiru
sehingga
dilakukan
menggunakan
dilibatkan secara kreatif-konstruktif
ISSN 2503-4626
Pembelajaran Tari Kreatif Untuk Meningkatkan Pemahaman (Ratna Yulianti) 33
dalam
proses
penemuan
dan
penyusunan gerak tari. Bila
2010:237). Penetapan tema akan menjadi
disesuaikan
bahan
acuan
dalam
dengan
membuat proses pembelajaran lebih
karakteristik anak usia dini, maka
terarah dan materi bahan ajar yang
tari
dipersiapkan untuk siswa.
kreatif
berpotensi
diimplementasikan.
untuk
Tari
kreatif
Tema
lingkungan
sebagai media pembelajaran tentu
menarik
dapat berfungsi sebagai perantara
pembelajaran tari kreatif untuk anak
dalam menyampaikan pembelajaran
usia
pada anak usia dini. Media ini
membangkitkan minat anak untuk
diharapkan
berekspresi dan berimajinasi tentang
dapat
merangsang
dipilih
hidup
dini,
semangat dan motivasi untuk mereka
topik
dapat belajar dengan mudah dan
pemahaman
menyenangkan,
cerita,
sehingga
mereka
sebagai
tema
karena
tersebut.
dapat
Memberikan
lingkungan
mengajak
melalui
siswa
untuk
tidak jenuh dalam mengikuti proses
mengamati,
pembelajaran. Menurut Lloyd seperti
beragam bagian yang terdapat dalam
dikutip
lingkungan
bahwa
Desfina creative
menyampaikan movement
dan
sumber
bereksplorasi
hidup
akan
inspirasi
tentang
menjadi
siswa
dalam
creative dance adalah suatu bentuk
penemuan gerak kreatifnya. Seperti
gerakan yang unik dari ekspresi diri
kita
yang menggunakan gerakan berirama
sebagai sebuah negara kepulauan
untuk mengeluarkan idea, perasaan,
yang
rasa
Tujuannya
berlimpah. Potensi kekayaan alam
adalah untuk berkomunikasi melalui
bersumber dari daya alam hayati
gerakan tubuh, ruang, masa dan
maupun
energi. Tarian kreatif meliputi proses
Keanekaragaman hayati dan hewani
individu dan pemilihan kumpulan
menjadi
gerak,
hidup yang harus selalu dijaga
dan
sebagainya.
aturan
menghasilkan
gerakan tema
untuk dan
ketahui
memiliki
Indonesia
kekayaan
non
bagian
kelestariannya.
dikenal
alam
hayati.
dari
lingkungan
Kenyataan
yang
mempersembahkan tarian untuk diri
memprihatinkan, bahwa lingkungan
atau untuk orang lain (Desfina,
hidup di Indonesia sudah mengalami
ISSN 2503-4626
34 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 29-42
kerusakan disebabkan oleh tingkah
dari media yang lain, salah satunya
laku manusia yang tidak mempunyai
bisa dicapai melalui pembelajaran
kesadaran
untuk
menjaga
tari. Pembelajaran tari kreatif dengan
lingkungan.
Penebangan
liar,
mengambil tema lingkungan sesuai
perburuan satwa liar, pembakaran
dan berkaitan erat dengan materi
hutan, banjir bandang, pencemaran
Pendidikan
udara,
adalah
(PLH). Peneliti ingin mengajak siswa
deretan kondisi tindakan, bencana
untuk memiliki kepekaan memahami
dan
yang
aspek-aspek yang terdapat dalam
terjadi dalam kehidupan kita saat ini.
lingkungan, dengan kreativitas dan
Oleh
imajinasi melalui pembelajaran tari
pencemaran
kerusakan
air,
lingkungan
karena
itu
pendidikan
lingkungan harus ditanamkan sejak
kreatif.
anak usia dini.
diharapkan
TK Bukit Dago menerapkan pembelajaran
PLH
(Pendidikan
Lingkungan
Dari
proses
akan
Hidup
tersebut
meningkatkan
pemahaman siswa untuk mencintai lingkungannya.
Lingkungan Hidup) yang biasanya dilakukan pada setiap hari Rabu. Materi berupa kegiatan kebersihan
METODE PENELITIAN Metode
yang
akan
kelas dan lingkungan sekolah, seperti
dipergunakan dalam penelitian “
menyapu, membersihkan sampah,
Pembelajaran Tari Kreatif untuk
menyiram
Meningkatkan
bunga
dan
lain
Pemahaman
Cinta
sebagainya. Siswa juga sekali waktu
Lingkungan pada Anak Usia Dini ”
diajak
luar
adalah metode Actions Research atau
lingkungan sekitar sekolah, untuk
Penelitian Tindakan. Metode ini
mengenal
dipilih karena dianggap tepat untuk
berjalan-jalan
lingkungan.
lebih Dari
di
jauh kegiatan
tentang yang
mengupas
penelitian
ini,
karena
bersifat kebiasaan tersebut di atas,
peneliti melakukan tindakan berupa
sekolah perlu membuat pengayaan
pembelajaran
materi yang berkaitan dengan tema
bertema lingkungan untuk diterapkan
lingkungan. Sehingga pemahaman
pada siswa TK Bukit Dago.
tentang lingkungan bisa diperoleh
ISSN 2503-4626
tari
kreatif
yang
Pembelajaran Tari Kreatif Untuk Meningkatkan Pemahaman (Ratna Yulianti) 35
Bigss dalam Alwasilah (2011: 69) menyampaikan: ... action research is being systematic about changing your teaching and making sure the changes are in the right direction; that your students are now learning better than they used to. The target of action learning is the teaching of the individual teacher herself or himself Menurut
Alwasilah
definisi
tersebut yang paling relevan dalam konteks perbaikan proses belajar
perubahan bentuk pembelajaran tari bagi anak usia dini. Sifatnya yang “terbuka” kesempatan
mengajar,
sehingga
terjadi
peningkatan kualitas mengajar siswa ke arah lebih baik. Perubahan dalam actions research adalah perubahan yang sistematis, disengaja, direkam dan diukur.
Dari berbagai sumber
yang dihimpun oleh Mertler, A Craig (Actions Research, 2011:33) terdapat beberapa hakikat penelitian tindakan, salah
satunya
adalah:
Penelitian
tindakan merupakan sebuah proses yang secara
meningkatkan umum
memasukkan
pendidikan
dengan
perubahan
cara sebagai
elemennya. Maka pembelajaran tari kreatif merupakan sebuah proses penelitian yang membuat sebuah
berarti bagi
membuka
peneliti
untuk
mengeksplor kreativitas anak-anak dalam
berolah
gerak
mengembangkan mereka
dan
pengetahuan
khususnya
lingkungan
hidup
tentang berdasarkan
kemampuan dasarnya. Diharapkan penelitian ini akan meningkatkan kualitas subjek yang hendak diteliti. Penelitian
mengajar. Guru melakukan action research untuk memperbaiki kualitas
,
ini,
mengambil
model penelitian tindakan Stringer yang berwujud Spiral
Interaktif.
Stringer dalam Mertler, A Craig (2011:24)
menjelaskan
bahwa
penelitian tindakan yang berwujud spiral
interaktif,
penelitian
melukiskan
tindakan
sebagai
”kerangka kerja sederhana namun ampuh” yang terdiri atas tiga langkah teratur:
“melihat,
bertindak”.
berpikir,
Sepanjang
dan
masing-
masing tahap partisipan mengamati, merefleksi, mengambil
dan
kemudian
tindakan
tertentu.
Tindakan ini mengantarnya menuju tahap berikutnya. Model ini dianggap sesuai untuk dipergunakan dalam penelitian
ISSN 2503-4626
36 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 29-42
ini,
karena
dengan
pendekatan
kreatif
penelitian
anak
memiliki
beberapa
melakukan dan
usia
subjek
dini
tahap
yang
dilakukan
proses
tindakan tidak harus linier.
yang
Bila
dilihat
dari
potensi
karakteristik,
siswa, sebenarnya hampir sebagian
seperti; unik, spontan, aktif dan
besar siswa TK Bukit Dago cukup
energik, egosentris, eksploratif, daya
aktif.
perhatian pendek, mudah frustasi.
menerima kehadiran peneliti. Tidak
Hal ini menuntut peneliti sebagai
malu menyapa, bertanya dan cukup
guru mempunyai kepekaan yang
responsif menjawab pertanyaan dari
berbeda dalam melakukan tindakan
peneliti yang notabene adalah orang
di
dengan
asing. Keterbukaan siswa dalam
dengan
berinteraksi seperti disampaikan di
yang
atas merupakan potensi yang baik
berdasar pada minat, potensi dan
untuk peneliti dalam melaksanakan
bakat
pembelajaran
tari
kreatif.
cepat
Kemampuan
siswa
untuk
siswa
mengekspresikan
kelas
berkaitan
pembelajaran. pembelajaran
Berkaitan tari
siswa,
kemampuan
maka guru
menfasilitasi
kreatif
diperlukan
untuk
kreativitas
dikelas.
Mereka
dengan
diri
terbuka
dalam
lingkungan belajarnya merupakan
Mengacu dari tiga langkah
modal siswa dalam proses bergerak
tersebut diatas “melihat, berpikir,
kreatif.
dan bertindak” maka guru harus
selanjutnya
melakukan
melibatkan seluruh siswa dari kelas
terhadap
pengamatan seluruh
seksama
peserta
Untuk ini
pembelajaran peneliti
akan
didik
A dan B (35 siswa) sebagai subjek
sebagai subjek pembelajaran. Hasil
penelitian. Supaya seluruh siswa
pengamatan tersebut menjadi bahan
akan memiliki pengalaman berproses
untuk direfleksikan, hasilnya dapat
dalam tari kreatif.
segera dilakukan tindakan tertentu
Dalam pelaksanaannya akan
untuk berlangsungnya proses belajar
terbagi dalam 4 siklus yang terdiri
selanjutnya
tujuan
dari 10 pertemuan. Terkait dengan
dengan
tema lingkungan maka dalam tari
sifatnya yang dinamis, maka tahap-
kreatif ini siswa akan diberikan
agar
pembelajaran.
ISSN 2503-4626
tercapai Sesuai
Pembelajaran Tari Kreatif Untuk Meningkatkan Pemahaman (Ratna Yulianti) 37
pilihan untuk memilih objek-objek
pengalaman individu sendiri dalam
dalam lingkungan yang akan menjadi
interaksi
inspirasi dan ide untuk bergerak.
(Fadlilah,2012:132).
Kegiatan ini dapat menjadi ruang
Materi
kreativitas
bagi
mengembangkan
siswa
dengan
pembelajaran
tari
dalam
kreatif yang dirancang dari siklus 1
dan
sampai siklus 4 dan telah diterapkan
imajinasi
kreasinya, dan secara lebih lanjut
pada
akan
merupakan
menanamkan
lingkungannya
nilai-nilai
siswa
TK
Bukit
upaya
Dago untuk
kesadaran lingkungan, sehingga akan
meningkatkan
meningkatkan
lingkungan pada anak usia dini. Data
pemahaman
cinta
lingkungan siswa TK Bukit Dago.
pemahaman
cinta
dan fakta yang ditemukan sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut, siswa mempunyai kreativitas seni
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran
yang bertema lingkungan. Analisis
merupakan suatu hal yang paling
tentang keterkaitan antara materi tari
penting dalam kegiatan pendidikan,
kreatif dan tema cinta lingkungan
Pelaksanaan
karena pada tahap ini materi yang menjadi
tujuan
pendidikan
disampaikan atau diberikan pada
berdasar dari capaian indikator yang terdapat
dalam tari
kreatif dan
capaian indikator cinta lingkungan. Siklus
siswa. Oleh karena itu pelaksanaan
pertama
bertujuan
pembelajaran perlu dirancang dengan
supaya siswa mendapat pemahaman
sebaik-baiknya, supaya materi yang
tentang lingkungan hidup. Materi
akan
disampaikan dalam bentuk presentasi
disampaikan
kepada
siswa
dapat terserap dan dipahami dengan mudah juga hasil yang diperoleh maksimal.
Muhammad
menjelaskan
bahwa
Surya
pembelajaran
cerita berjudul “Elmo si Petualang Alam”,
menceritakan
seorang
anak
berpetualang
di
perjalanan
yang
senang
alam.
Dalam
merupakan proses yang dilakukan
perjalanannya Elmo bertemu dengan
individu untuk memperoleh suatu
tumbuhan, binatang juga lingkungan
perubahan perilaku yang baru secara
baik
keseluruhan,
Presentasi
sebagai
hasil
dari
pedesaan
dan
disampaikan
perkotaan. di
kelas
ISSN 2503-4626
38 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 29-42
dengan
menggunakan
infocus,
bertepuk
tangan
gembira,
siswa
sehingga anak-anak tertarik terlibat
melompat-lompat, siswa menirukan
dan bersemangat menyaksikannya.
suara atau gerak yang berkaitan
Visualisasi dari objek-objek akan
dengan
menjadi
menepuk-nepuk
stimulus
siswa
dalam
objek
(misalnya
siswa
dada
dengan
berimajinasi dan mengekspresikan
menggunakan kedua tangan untuk
dirinya terhadap
mengekspresikan
yang berkaitan
orang
dengan lingkungan sesuai dengan
Peneliti
pengalaman, minat dan ketrampilan
cerita, komentar dan pendapat yang
yang dimilikinya. Selain itu dapat
disampaikan siswa tersebut dengan
menumbuhkan
dan
tanggapan proaktif. Dalam interaksi
nilai-nilai
ini masing-masing individu akan
melahirkan
kepekaan,
kesadaran
berusaha
hutan).
mengapresiasi
lingkungan. Dari kegiatan awal,
merasa
dihargai
siswa cukup terlihat bersemangat
Interaksi
siswa
untuk
pembelajaran.
makin meningkat. Kedekatan dan
Cerita lingkungan yang disampaikan
keakraban yang dibangun cukup
dengan
membuahkan
mengikuti
ekspresif
membuat
siswa
dan
interaktif,
tertarik
untuk
pendapatnya. dengan
hasil.
pembelajaran antusias
cerita. Siswa cukup aktif menyimak
pembelajaran bercerita.
secara
interaksi diceritakan
langsung
dengan Siswa
melakukan
objek
yang
menyampaikan
Setelah
sebelumnya,
mendengarkan dan memahami jalan
dan
peneliti
untuk
Siklus
siswa
melanjutkan
selanjutnya
siswa
melakukan eksplorasi dan bergerak kreatif
dengan
mengambil
tema
pendapat berdasar pengetahuannya
hutan. Materi berupa eksplorasi awal
tentang
dengan
dan pemilihan peran tari kreatif
komentar suara dan gerak-gerak
dalam tahap ini siswa melakukan
ekspresif. Misalnya siswa bertanya
eksplorasi gerak dengan melakukan
tentang objek, siswa menceritakan
pengamatan terhadap lingkungan di
pengalaman yang berkaitan dengan
sekitarnya.
objek, siswa memberikan pendapat
tumbuhan di setiap bagiannya yaitu
yang berkaitan dengan objek, siswa
daun, ranting, batang dll. Objek
lingkungan,
ISSN 2503-4626
Misalnya
mengamati
Pembelajaran Tari Kreatif Untuk Meningkatkan Pemahaman (Ratna Yulianti) 39
binatang siswa bisa mengamati dari
sehingga terjadi interaksi aktif antar
wujudnya, jenis suara, tingkah laku,
siswa
habitatnya dll. Hal ini akan menjadi
membangun serta memupuk rasa
inspirasi, ide atau gagasan siswa
kerja
dalam menuangkan ke dalam karya
bereksplorasi dan menemukan gerak
gerak tari kreatif. Dari ide dasar
kreatif sesuai dengan peran yang
tersebut
menjadi bagian tema hutan berjalan
siswa
lalu
memutuskan
dan
kondisi
sama.
ini
Siswa
dalam
diberi kebebasan untuk memilih
baik.
peran yang akan dimainkan dalam
melaksanakan
tari kreatif. Tahap selanjutnya siswa
pembelajaran. Dari pertemuan 1
menemukan dan bergerak kreatif
sampai 3, siswa sudah mempunyai
sesuai peran. Siswa akan melakukan
pengalaman
gerak yang diciptakan sesuai dengan
gerak dan mengikuti susunan sesuai
kemampuannya dalam suasana yang
adegan yang ditentukan. Masing-
menyenangkan. Walau kadang siswa
masing sudah mulai dapat menjiwai
harus
untuk
dan menghayati perannya. Sesuai
menemukan gerak-gerak tersebut,
karakteristik anak usia dini yang
namun siswa sebagai individu yang
eksploratif dan berjiwa petualang,
“unik” akan melakukan gerak sesuai
maka pada tahap eksplorasi siswa
intrepretasinya terhadap objek yang
cukup semangat dan bergairah untuk
dipilih.
belajar karena terdorong rasa ingin
siswa
dibantu
guru
Materi awal perkenalan dalam
proaktif
dalam
tahap-tahap
dalam
dalam
menemukan
permainan,
tahu yang kuat, senang menjelajah,
eksplorasi dan pengenalan anggota
mencoba dan mempelajari hal-hal
tubuh berjalan cukup efektif dalam
baru. Daya perhatian anak usia dini
bentuk lingkaran, karena siswa akan
yang cenderung pendek, kecuali
lebih
terhadap hal-hal yang secara intrinsik
fokus
bentuk
Siswa
dapat
dalam
mendengar
stimulus yang disampaikan peneliti.
menarik
Sedangkan
pemilihan
membutuhkan kemampuan peneliti
peran bunga, kupu-kupu, pohon,
untuk selalu menyampaikan materi
orang hutan
dengan tepat.
membentuk
pada
saat
dan kelas
burung siswa
dan
menyenangkan
kelompok
ISSN 2503-4626
40 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 29-42
Siklus siswa
ketiga
dapat
diharapkan
melakukan
seluruh
sudah bisa disampaikan pada siswa. Stimulus
yang
mengarah
pada
proses tari kreatif yang berjudul
karakteristik objek dapat membantu
“Hutanku
Alamku
siswa untuk menghayati perannya.
Nyaman, Satwaku Senang” sesuai
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan
alur
secara berkelompok. Pada tahap ini
Rindang,
cerita
Prosesnya
yang
telah
meliputi
disusun. tari
musik masing-masing adegan sudah
kreatif secara berkelompok. Pada
mulai disusun. Peneliti akan melihat
tahap ini siswa sudah memiliki gerak
musikalitas
dan selanjutnya diperlukan ilmu
menyelaraskan gerak dan iringan
komposisi
musiknya.
tari
latihan
yaitu
menata,
siswa
Bila
siswa
dalam
merasa
mengatur, menyusun gerak dengan
kesulitan mngikuti ritme atau tempo
elemen tari yang saling berkaitan
sesuai dengan gerak, maka akan
menjadi satu kesatuan. Siswa harus
dicari musik yang lain.
mampu menghafal alur adegan tari
pertemuan ke 9, iringan musik sudah
sesuai
final,
perannya
dengan
baik.
sehingga
siswa
Pengolahan elemen dasar tari :
mengalami
kesulitan
tenaga, ruang dan waktu merupakan
menghafalkan
elemen penting dalam menari dan
dengan musik pengiringnya.
rangkaian
Gambar 1. Pembelajaran tari kreatif bisa dilakukan di luar kelas
ISSN 2503-4626
Pada
tidak untuk gerak
Pembelajaran Tari Kreatif Untuk Meningkatkan Pemahaman (Ratna Yulianti) 41
Siklus yang terakhir adalah
TK Bukit Dago yang cukup luas dan
mampu
asri merupakan lingkungan yang
siswa
menampilkan
tari
kreatif berjudul “Hutanku Rindang,
nyaman
Alamku Nyaman, Satwaku Senang”
sekaligus
dengan
pembelajaran tari kreatif bertema
baik.
Siswa
dapat
untuk
lingkungan,
bertema
halaman
secara
siswa ini
bereksplorasi,
pengiring. Setiap siswa melakukan
mengekspresikan.
interaksi
sebagai
teman
Dalam
menggunakan
sebagai
keseluruhan lengkap dengan musik
dengan
bermain
belajar.
menampilkan pertunjukan tari kreatif lingkungan
siswa
bereksperimen
ruang dan
Lingkungan
salah
satu
media
sekelompoknya. Saling mempelajari
pembelajaran dalam tari kreatif akan
gerak
menjadi stimulus kegiatan siswa
yang
disusun,
sudah
dirangkai
ditemukan, dan
ditata.
Terkadang terdapat gerak-gerak baru
yang lain untuk
memaanfaatkan
halaman sebagai ruang kreatifitas.
yang ditawarkan oleh siswa, dan diikuti oleh yang lainnya. Siswa mulai menunjukkan sikap untuk bekerja
sama
dengan
dan
berhubungan
teman-temannya
dalam
SIMPULAN Sesuai
dengan
salah
satu
hakikat penelitian tindakan yaitu merupakan
sebuah
proses
yang
proses tari kreatif. Properti sudah
meningkatkan
mulai
siswa.
umum dengan cara memasukkan
Meski bentuknya bisa dikatakan
perubahan sebagai elemennya. Maka
cukup sederhana tapi respon siswa
pembelajaran tari kreatif merupakan
sangat
sebuah
dikenalkan
kepada
menyenangkan.
Mereka
memberikan apresiasi pada kostum, properti dan rias busana yang akan
proses
pendidikan
penelitian
secara
yang
membuat sebuah perubahan bentuk pembelajaran tari bagi anak usia dini.
dipakai. Pertunjukan dilaksanakan di
Sehingga diharapkan penelitian ini
halaman
dengan
akan meningkatkan kualitas subjek
melibatkan para orang tua untuk ikut
yang hendak diteliti. Kurangnya
tampil sambil membawa spanduk
kegiatan seni tari di sekolah dan
sekolah
TK
“Mari Cinta Lingkungan”. Halaman
pendekatan pembelajaran seni tari
ISSN 2503-4626
42 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 29-42
secara imitatif menuntut upaya lain
mengantarkan siswa untuk memiliki
agar
mendapat
kepekaan memahami aspek-aspek
kesempatan ruang kreativitas yaitu
yang terdapat dalam lingkungan,
belajar menari melalui pendekatan
sehingga
kreatif dengan cara bermain.
pemahaman cinta lingkungan yang
siswa
tetap
Pembelajaran
tari
kreatif
akan
melahirkan
meningkat.
bertema lingkungan menggunakan metode yang mengacu pada minat,
DAFTAR PUSTAKA
potensi
Alwasilah A., Chaedar (2011). Pokoknya Action Research. Jakarta: PT. Kiblat Buku Utama
dan
kemampuan
Pemahaman
tema
siswa.
lingkungan
melalui cerita, melakukan eksplorasi, berimajinasi dan mengekspresikan gerak sesuai peran adalah proses yang menghantarkan siswa pada ruang
kreativitas
menyenangkan.
gerak
Aspek
yang kognitif,
afektif, psikomorik dan sosial yang dikembangkan dalam tari bertema
lingkungan
kreatif
bermanfaat
untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan siswa. Pembelajaran “Hutanku
tari
Rindang,
kreatif Alamku
Nyaman, Satwaku Riang” di TK Bukit Dago menghasilkan model pembelajaran tari lingkungan untuk yang diterapkan untuk anak usia dini. Melalui pembelajaran tari kreatif bertema
lingkungan,
ISSN 2503-4626
akan
Fadlilah, Muhammad. (2012). Desain Pembelajaran PAUD Tinjauan Teoritik dan Praktik Latif,
Mukhtar dkk. (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri
Masunah, J., (2012). Bahan Ajar Mata Kuliah Tari Pendidikan. Bandung: FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Mertler, Craig A. (2011). Actions Research, Mengembangkan Sekolah dan Memberdayakan Guru”. Yogyakarta.Pustaka Pelajar Desfina, Dr., M.Hum. (2008). “Tari Kreatif Untuk Mengembangkan Keterampilan Gerak Anak” .Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini “Edukid”.Bandung PG PAUD UPI