PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI PERSYARATAN PERSONIL ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X AP DI SMK CUT NYA’ DIEN SEMARANG
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Istirokah NIM 7101408239
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada:
Hari
:
Tanggal :
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Ade Rustiana, M.Si. NIP. 19680121992031002
Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd. NIP. 198010142005011001
Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd. NIP. 195604211985032001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada: Hari
:
Tanggal :
Penguji
Dra. Nanik Suryani, M.Pd. NIP. 195604211985032001
Anggota I
Anggota II
Drs. Ade Rustiana, M.Si. NIP. 19680121992031002
Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd. NIP. 198010142005011001
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M.Si. NIP. 196603081989011001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Febuari 2013
Istirokah Nim 7101408239
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto “Jika anda ingin menjadi orang yang sukses,
maka
anda
harus
memiliki
kebiasaan orang sukses” - Deddy Courbuzer -
Persembahan Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Orang tuaku, kakakku serta sahabat
yang
senantiasa
memberikan dukungan dan motivasi. 2. Almamaterku.
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih sayang dan rahmatNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan Model Two Stay Two Stray (TSTS) dalam meningkatkan hasil belajar melalui Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Persyaratan Personil Administrasi Kantor pada siswa kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang dengan baik. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, fasilitas, semangat, serta dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan belajar dan memperoleh pendidikan. 2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin dan kesempatan bagi saya untuk mengadakan penelitian. 3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengalaman kepada penulis. 4. Drs. Ade Rustiana, M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah sabar dan memberi bimbingan serta arahan kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini terselesaikan. 5. Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing II yang telah memberi bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi. 6. Syamsul Bari, S.Pd., Kepala Sekolah SMK Cut Nya’ Dien Semarang yang telah memberi ijin dan menyediakan fasilitas selama penulis melakukan penelitian.
vi
7. Aniek Budiyanti, S.Pd., Guru Prodi Administrasi Perkantoran SMK Cut Nya’ Dien Semarang yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian. 8. Siswa-Siswi kelas X AP SMK Cut Nya’ Dien Semarang yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian. 9. Staf dan karyawan Tata Usaha SMK Cut Nya’ Dien Semarang yang telah ikut membantu pelaksanaan penelitian. 10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu memberi dukungan baik moril maupun spiritual dalam penyusunan skripsi ini. Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Semarang,
Istirokah
vii
Febuari 2013
SARI Istirokah. 2013. “Penerapan Model Two Stay Two Stray (TSTS) dalam meningkatkan hasil belajar melalui Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Persyaratan Personil Administrasi Kantor pada siswa kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Ade Rustiana, M.Si. Pembimbing II. Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd. Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif, Hasil Belajar, dan Model Two Stay Two Stray Pembelajaran di SMK Cut Nya’ Dien Semarang menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajarannya. Dari hasil observasi awal di SMK Cut Nya’ Dien Semarang diperoleh data bahwa pembelajaran (MPPAP) di kelas X AP memiliki hasil belajar yang rendah. Tercatat pada kelas X AP ada 27 siswa dari 46 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, yaitu 75. Hal itu berarti presentase ketuntasan klasikal sebesar 41%. Untuk meningkatkan hasil belajar (MPPAP) pada siswa kelas X AP di SMk Cut Nya’ Dien Semarang, maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X AP SMK Cut Nya’ Dien Semarang. Prosedur penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang terdiri dari dua siklus, dimana setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah RPP untuk kelas treatment Two Stay Two Stray dan kelas treatment konvensional, soal evaluasi tiap akhir siklus, lembar observasi siswa dan guru. Hasil penelitian kelas dengan treatment Two Stay Two Stray siklus I, menunjukkan hasil nilai rata-rata siswa sebesar 71 dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 54% dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 50, serta banyaknya siswa yang tuntas 25 siswa dan sisanya 21 siswa yang tidak tuntas. Sedangkan analisis hasil tes evaluasi siswa pada siklus II, menunjukkan hasil nilai rata-rata siswa sebesar 80 dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 83% dengan nilai tertinggi 95, nilai terendah 65, serta banyaknya siswa yang tuntas 38 siswa dan 8 siswa yang tidak tuntas. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang pada kompetensi dasar (MPPAP) dengan menggunakan model Two Stay Two Stray. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu: bagi guru, diharapkan bagi guru AP dapat mengembangkan model-model pembelajaran sebagai variasi kegiatan belajar, salah satunya yaitu model pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray sehingga siswa lebih aktif serta siswa juga dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
viii
ABSTRACT Istirokah. 2013. "The Application of Model Two Stay Two Stray (TSTS) in Improving Learning Outcomes through the Basic Competency; Identifying the Requirements of Administration Office Personnel in Class X AP SMK Cut Nya' Dien Semarang". Skripsi. The Department of Economics Education. The Faculty of Economics. Semarang State University. Advisor I. Drs. Ade Rustiana, M.Si. Advisor II. Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd. Keywords: Cooperative Learning, Learning Outcomes, and Model Two Stay Two Stray The teaching and learning process in SMK Cut Nya' Dien Semarang still uses conventional methods. The data which is gained in the beginning observations at SMK Cut Nya' Dien Semarang shows that the learning of Administration Principles in class X AP has low result. There are only 27 students from 46 students that scores under the KKM (75). It means that the percentage of classical completeness is 41%. However, to improve learning outcomes of the subject Administration Principles in class X AP at SMK Cut Nya' Dien Semarang, the researcher conducts the action research using Two types of cooperative learning; Two Stay Two Stray. The subjects are students of class X AP SMK Cut Nya' Dien Semarang. The study is consists of two cycles, with each cycle including planning, implementation, action, observation and reflection. The instrument of collecting Data in this study is Lesson Plan for Two Stay Two Stray treatment class and conventional treatment class, evaluation in the end of each cycle, students and teachers observation sheet. The result in Two Stay Two Stray treatment class which is obtained through the analysis of student evaluations in the first cycle, shows an average scores are 71 and the percentage of students classical completeness is 54% with the highest score is 90, the lowest score is 50, and the number of students who complete is 25 students and the remaining 21 students do not complete. While the analysis of the test results of students evaluation in the second cycle shows the average student is 80 and the classical completeness percentage of 83% with the highest score is 95, the lowest score is 65, and the number of students who pass is 38 students and 8 students who do not complete. Based on the above results, it can be concluded that there is an significant increase in student learning outcomes in class X AP SMK Cut Nya' Dien Semarang on subject Administration Principles by using the model Two Stay Two Stray. The Suggestions related to the results of this study are: for the teacher, the type of cooperative learning model Two Stay Two Stray can be used as an alternative teaching and learning activities in order to increase and provide a creative learning environment for students in the classroom.
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................... ........
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ..........................................................................
iii
PERNYATAAN ..................................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................
v
PRAKATA ..........................................................................................................
vi
SARI ....................................................................................................................
viii
ABSTRACT ............................................................................................................
xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................................
1
1.1
Latar Belakang Masalah ...........................................................................
1
1.2
Perumusan Masalah ..................................................................................
7
1.3
Tujuan Penelitian ......................................................................................
7
1.4
Kegunaan Penelitian ........... .....................................................................
7
BAB II
LANDASAN TEORI .......................................................................
9
2.1
Belajar dan Pembelajaran ..........................................................................
9
2.2
Hasil Belajar ..............................................................................................
12
2.3
Model Pembelajaran ..................................................................................
14
2.4
Pembelajaran Kooperatif ...........................................................................
16
2.5
Two Stay Two Stray ……............................................................................ 19
2.6
Uraian Materi Pokok Bahasan ................................................................... 22
2.7
Penelitian Terdahulu yang Relevan ........................................................... 24
2.8
Kerangka Pemikiran Teoritis ..................................................................... 25
x
2.9
Pengembangan Hipotesis ........................................................................... 28
BAB III
METODE PENELITIAN ................................................................. 29
3.1
Setting dan Subyek Penelitian ...................................................................
3.2
Faktor yang Diteliti .................................................................................... 29
3.3
Rancangan Penelitian ................................................................................. 30
3.4
Prosedur Penelitian ..................................................................................... 32
3.5
Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 41
3.6
Metode Analisis Data ................................................................................. 42
3.7
Indikator Keberhasilan ............................................................................... 44
BAB IV 4.1
4.2
29
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 45
Hasil Penelitian .........................................................................................
45
4.1.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................................
45
4.1.2
Kondisi Awal Siswa ....................................................................
46
4.1.3
Hasil Penelitian Siklus I ..............................................................
47
4.1.4
Hasil Penelitian Siklus II .............................................................
59
Pembahasan ...............................................................................................
67
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 72 5.1 Simpulan .................................................................................................... 72 5.2
Saran .......................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 74 LAMPIRAN .......................................................................................................... 76
xi
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
: Daftar Nilai Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Persyarataan Administrasi Kantor Kelas X AP SMK Cut Nya’ Dien Semarang Pelajaran 2011/2012………………..
5
Tabel 2.1
: Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif ............................
18
Tabel 2.2
: Penelitian Terdahulu yang Relevan.........................................
24
Tabel 4.1
: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I................................
51
Tabel 4.2
: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I..............
52
Tabel 4.3
: Aktivitas guru dengan pembelajaran TSTS Siklus I...............
54
Tabel 4.4
: Hasil Tes Evaluasi Siklus I.....................................................
56
Tabel 4.5
: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II...............................
61
Tabel 4.6
: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II..............
62
Tabel 4.7
: Aktivitas guru dengan pembelajaran TSTS Siklus II...............
64
Tabel 4.8
: Hasil Tes Evaluasi Siklus II......................................................
65
xii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1
: Kerangka Berfikir ....................................................................
26
Gambar 3.1
: Desain Penelitian .....................................................................
31
Gambar 4.1
: Hasil Observasi Siswa Siklus I ...............................................
51
Gambar 4.2
: Hasil Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I ................................
53
Gambar 4.3
: Hasil Tes Evaluasi Siklus I ......................................................
57
Gambar 4.4
: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...............................
62
Gambar 4.5
: Hasil Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II ...............................
63
Gambar 4.6
: Hasil Tes Evaluasi Siklus II .....................................................
66
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ..........
77
Lampiran 2
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ..........
81
Lampiran 3
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ......... 85
Lampiran 4
: Silabus ..........................................................................................
89
Lampiran 5
: Kisi-kisi Instrumen Penelitian ......................................................
90
Lampiran 6
: Kriteria Aktivitas siswa ..............................................................
92
Lampiran 7
: Lembar Observasi Aktivitas Siswa ..............................................
94
Lampiran 8
: Analisis Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I ................................
96
Lampiran 9
: Analisis Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II .............................
98
Lampiran 10
: Kriteria Aktivitas Guru ............................................................... 100
Lampiran 11 : Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................... 102 Lampiran 12 : Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................... 104 Lampiran 13 : Soal Uji Coba .............................................................................. 105 Lampiran 14 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba ..................................................... 112 Lampiran 15 : Lembar Kerja Siswa Siklus I ...................................................... 113 Lampiran 16 : Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus I ............................. 114 Lampiran 17 : Lembar Kerja Siswa Siklus II ....................................................
117
Lampiran 18 : Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus II ........................... 118 Lampiran 19 : Kisi-kisi Soal Evaluasi ................................................................ 121 Lampiran 20 : Soal Evaluasi Siklus I ................................................................. 122 Lampiran 21 : Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I .......................................
126
Lampiran 22 : Soal Evaluasi Siklus II ...............................................................
127
Lampiran 23 : Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ...................................... 131 Lampiran 24 : Analisis Nilai Evaluasi Siklus I .................................................. 132 Lampiran 25 : Analisis Nilai Evaluasi Siklus II ................................................. 134 Lampiran 26 : Daftar Nilai Siswa Kelas X AP Tahun Pelajaran 2011/2012 .... 136 Lampiran 27 : Hasil Tes Evaluasi Kelas pada Siklus I dan Siklus II ................
138
Lampiran 28 : Daftar Nama Siswa Kelas X AP SMK Cut Nyak Dien .............
140
Lampiran 29 : Daftar Nama Kelompok TSTS Siklus I dan II ...........................
142
xiv
Lampiran 30
: Gambar Alur PTK ...................................................................... 143
Lampiran 31
: Rekapitulasi pembelajaran model Two Stay two Stray .............. 144
Lampiran 32
: Foto Dokumentasi dalam Model TSTS dan Tes Evaluasi ........... 147
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi manusia itu merupakan suatu keharusan, karena pendidikan, manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang (Munib, 2006:27). Agar dapat memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang hal itu diperlukan usaha, usaha untuk memperbaiki sumber daya manusia agar menjadi lebih baik adalah dengan menempuh jalur pendidikan. Baik jalur pendidikan formal maupun nonformal. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik. Berpusat pada tujuan pendidikan nasional, lembaga-lembaga pendidikan merumuskan pembelajaran sebagai wujud dari kegiatan pendidikan di sekolah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat atas yang setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). SMK dituntut untuk bisa menghasilkan calon-calon tenaga kerja yang sebelumnya terlebih dahulu dibekali dengan ketrampilan dan ilmu pengetahuan di sekolah. SMK Cut Nya’ Dien Semarang merupakan salah satu dari sekolah SMK Swasta yang ada di Semarang. SMK Cut Nya’ Dien Semarang memiliki empat program keahlian yaitu program keahlian Akuntansi, program Administrasi Perkantoran, program Penjualan dan program Tata busana. Salah satu kompetensi yang diberikan yaitu program keahlian Administrasi
1
2
Perkantoran
yaitu
mengidentifikasi
persyaratan
personil
administrasi
perkantoran. Kompetensi dasar ini sangat penting untuk dipelajari oleh siswa program Administrasi Perkantoran karena tujuan pembelajaran kompetensi dasar tersebut adalah siswa dapat mengidentifikasi persyaratan personil kantor, mengetahui tahapan-tahapan pengadaan personil kantor. Ketuntasan pada kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil administrasi perkantoran sangat penting untuk siswa, guru perlu menyiapkan pembelajaran yang sesuai sehingga tercipta suasana kegiatan belajar yang baik. Aktivitas belajar siswa merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini mengingatkan bahwa kegiatan belajar mengajar diadakan dalam rangka memberikan pengalaman-pengalaman belajar pada siswa. Jika siswa aktif dalam kegiatan belajar kemungkinan besar siswa akan dapat mengambil makna dari pembelajaran tersebut. Kegiatan belajar terjadi jika ada komunikasi antara guru dengan siswa. Kegiatan belajar yang sedang berlangsung dipengaruhi oleh berbagai faktor atau kondisi tertentu. Menurut Slameto (2010:54), faktor yang mempengaruhi belajar ada dua yaitu faktor intern dan ekstern. Sedangkan Gagne (Zunita, 2010:14), tiga komponen penting dalam kegiatan belajar yaitu kondisi internal, eksternal dan hasil belajar. Kondisi internal meliputi keadaan internal seperti jasmaniah, psikologis, kelelahan; kondisi eksternal meliputi stimulus dari lingkungan siswa; hasil belajar yang dimiliki siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Menurut Anni (2006:5), hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas
3
belajar. Perubahan perilaku tersebut seperti ketrampilan, pengetahuan, pemahaman, sikap, dan nilai yang diperoleh siswa dari proses belajar mengajar. Pada proses belajar mengajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal, ekternal dan hasil belajar saja. Tetapi ada faktor lain yang dapat mempengaruhi kegiatan dari hasil belajar siswa yaitu pemilihan model pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi yang sedang diajarkan. Model pembelajaran merupakan konsep mewujudkan proses belajar mengajar, yang berarti rencana yang akan atau dapat dilaksanakan (Sugandi, 2005:103). Penggunaan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru agar siswa dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan sehingga hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil kantor AP merupakan kompetensi yang bersifat teori sehingga pembelajaran perlu melibatkan guru dalam pemilihan model pembelajaran yang tepat agar siswa lebih mudah memahami materi. Ada berbagai macam pendekatan metode atau model pembelajaran pada saat ini, salah satunya adalah pembelajaran kooperatif. Menurut Buku Pedoman
PPL
UNNES
(2011:100),
pembelajaran
kooperatif
telah
dikembangkan secara insentif melalui berbagai penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerja sama akademik antar siswa, membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri serta meningkatkan kemampuan akademik melalui kelompok. Menurut Suprijono (2009:61) model pembelajaran
4
kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan ketrampilan sosial. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar mata diklat mengidentifikasi persyaratan personil AP adalah model pembelajaran Two Stay Two Stray. Model dari pembelajaran ini siswa dibentuk kelompok. Masing-masing kelompok anggotanya empat orang. Siswa bekerja sama dalam kelompok dan setelah selesai dua orang masing-masing kelompok menjadi tamu kelompok lainnya. Dua orang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka (Suprijono, 2009:93-94). Pembelajaran
pada
mapel
memahami
persyaratan
personil
administrasi kantor (MPPAP) yang diterapkan di SMK Cut Nya’ Dien Semarang masih menggunakan metode konvensional, yakni guru hanya menjelaskan materi secara konsep dengan memberikan latihan soal dan penugasan. Hal tersebut disebabkan materi pelajaran yang dianjurkan cukup banyak, sedangkan waktu yang tersedia masih kurang dan media penunjang pembelajaran masih sederhana. Sehingga guru di SMK Cut Nya’ Dien Semarang tidak bisa memodifikasi proses pembelajarannya. Pembelajaran yang bersifat seperti ini, siswa lebih banyak menghafal dengan kata-kata tanpa memahami makna yang terkandung didalamnya. Sehingga siswa hanya
5
memiliki pengetahuan dengan menghafal dan menjadi penerima pengetahuan yang pasif, dimana siswa cenderung menunggu dijelaskan terlebih dahulu oleh guru dari pada mencari dan menemukan sendiri informasi atau pengetahuan yang mereka butuhkan. Berdasarkan observasi
awal
yang dilakukan,
bahwa tingkat
pemahaman siswa terhadap konsep materi masih kurang, dimana masih banyak siswa yang nilainya kurang dari batas minimal standar ketuntasan belajar siswa atau masih dibawah KKM yaitu 75. Berikut ini adalah nilai ulangan harian kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil kantor mata
diklat
memahami
prinsip-prinsip
penyelenggaraan
administrasi
perkantoran. Tabel 1.1 Daftar Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X AP Kelas
Jumlah siswa
Belum Tuntas < 75 % X AP 46 27 58,7% Sumber: Daftar Nilai pegangan guru kelas X AP.
Tuntas ≥ 75 % 19 41,3%
Data tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar persyaratan personil AP masih kurang optimal. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa dari jumlah siswa yakni 46 siswa, sebesar 58,7% atau sebanyak 27 siswa dibawah standar KKM dan hanya 19 siswa atau 41,3% yang mampu mencapai nilai ketuntasan. Hal ini menunjukkan siswa kelas X AP belum bisa mencapai KKM yang telah ditetapkan di sekolah. Pemahaman di atas selaras dengan penelitian terdahulu, yakni penelitian yang dilakukan oleh Lutfiyah (2010) dengan judul penerapan pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two Stray (TSTS) untuk
6
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Melakukan Negosiasi (Studi Kasus pada Siswa Kelas X Pemasaran SMK Negeri 1 Turen) menunjukkan bahwa pembelajaran dalam mata diklat melakukan negosisasi mengalami peningkatan. Hasil analisis data bila ditinjau dari hasil belajar siswa yang ditinjau dari aspek kognitif mengalami peningkatan yaitu pada siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 24 siswa (72,72%) sedangkan yang belum tuntas belajar 9 siswa (27,27%), pada siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 29 siswa (87,87%) dan yang belum tuntas adala 4 siswa (12,12%). Bila ditinjau dari aspek afektif juga mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I siswa yang tuntas 19 siswa ( 57,57%) dan yang belum tuntas adalah 14 siswa (42,42%). Pada siklus II mengalami peningkatan, yaitu siswa yang tuntas adala 31 siswa (93,93%) dan yang belum tuntas adalah 2 siswa (6,06%). Sedangkan analisis data terhadap keaktifan siswa juga mengalami peningkatan setiap siklus. Pada siklus I rata-rata persentase untuk deskriptor (1) Saling Ketergantungan Positif (75%), (2) Interaksi Langsung Antar Individu (62,5%), (3) Akuntabilitas Individu (68,75%), (4) Ketrampilan Berinteraksi antar Individu dan Kelompok (83,5%). Pada siklus II mengalami peningkatan untuk tiap-tiap deskriptor yaitu (1) Saling Ketergantungan Positif (93,75%), (2) Interkasi Antar Individu (100%), (3) Akuntailitas Individu (93,75%), (4) Ketrampilan Berinteraksi antar individu dan Kelompok (100%). Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah penerapan pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
7
Mengingat masih rendahnya kreatifitas siswa dan hasil belajar siswa serta pentingnya pembelajaran yang tepat untuk meningkatkannya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Two Stay Two Stray (TSTS) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Persyaratan Personil Kantor Pada Kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang”. 1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah penerapan model Two Stay Two Stray dapat
meningkatkan
hasil
belajar
siswa
melalui
kompetensi
dasar
mengidentifikasi persyaratan personil Administrasi Kantor kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang?” 1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar melalui kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil Administrasi Kantor kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang. 1.4 Kegunaan penelitian Kegunaan penelitian ini adalah: 1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan secara umum dan khusus pada pembelajaran kooperatif dengan model TSTS (Two Stay Two Stray), serta sebagai pendorong bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian
8
yang lebih baik dan mendalam terhadap permasalahan yang sama sebagai tindak lanjut dari penelitian ini. 1.4.2 Manfaat Bagi Siswa
Diharapkan meningkatkan peran aktif siswa dalam menumbuhkan kemampuan dalam memecahkan masalah, kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi, mengurangi kebosanan siswa pada saat menerima pelajaran, belajar bersosialisasi, belajar mengemukakan pendapat, menghargai pendapat orang lain serta dapat meningkatkan hasil belajar mereka. 1.4.3 Manfaat Bagi Guru
Guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya inovatif sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajaran yang dipakai.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan (Anni, 2006:2). Menurut Morgan et.al, 1986 dalam Anni (2006:2) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatife permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Menurut Djamarah (2008:13) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil
dari
pengalaman
individu
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Anni (2006:4), belajar mempunyai beberapa unsur, yaitu: a. Pembelajar, dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar, dan peserta pelatihan. Pembelajaran memiliki penginderaan yang digunakan untuk
menangkap
rangsangan
otak
yang
digunakan
untuk
mentransformasikan hasil penginderaannya ke dalam memori yang kompleks, dan syaraf atau otot yang digunaka untuk menampilkan kinerja yang menunjukkan apa yang telah dipelajari. b. Rangsangan
(stimulus),
peristiwa
yang
merangsang
penginderaan
pembelajaran disebut situasi stimulus. Agar pembelajar mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulasi tertentu yang diamati.
9
10
c. Memori, memori pembelajar berisi berbagai kemampuan berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktifitas belajar sebelumnya. d. Respon, yaitu tindakan yang dihasilkan dari aktualitas memori. Pembelajar yang sedang mengamati stimulus, maka memori yang ada di dalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajaran yang disebut perubahan perilakunya atau kinerja (performance). Menurut Djamarah (2008:15-16), belajar merupakan proses perubahan perilaku, ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan kedalam ciri-ciri belajar: 1. Perubahan yang terjadi secara sadar Perubahan yang dimaksud berarti individu yang menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya, kecakapannya, kebiasannya bertambah. 2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional Perubahan belajar bersifat fungsional merupakan sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung secara terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan meyebabkan perubahan berikutnya. Misalnya, jika seseorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak menulis menjadi dapat menulis.
11
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Perubahan belajar bersifat positif maksudnya dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. 4. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, ketrampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Pembelajaran
adalah
seperangkat
peristiwa
(events)
yang
mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan Anni (2009:5). Menurut Gagne dalam Anni (2009:192) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Sedangkan menurut Hamalik (2009:57) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Jadi, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
12
2.2 Hasil Belajar Menurut Depdiknas, hasil belajar (prestasi belajar) siswa yang diharapkan adalah kemampuan yang utuh yang mencakup kemampuan afektif, kognitif, psikomotorik. Menurut Hamalik (2009:30) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut. Sedangkan menurut (Anni, 2006:5) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Hasil belajar dapat menjadi tolok ukur keberhasilan dari suatu kegiatan belajar mengajar. Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa hasil belajar adalah hasil kemampuan pencapaian seseorang pada bidang tertentu setelah terjadinya proses belajar mengajar yang dapat diukur dengan tes. Hasil belajar yang dimaksud disini adalah hasil belajar pada kompetensi mengidentifikasi persyaratan personil kantor yang dinyatakan dalam bentuk angka. Menurut Hamalik (2009:30) hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah: (1) Pengetahuan, (2) Kebiasaan, (3) Ketrampilan, (4) Apresiasi, (5) Emosional, (6) Hubungan sosial, (7) Jasmani, (8) Etis atau budi pekerti, (9) Sikap. Bloom dalam Sugandi (2005:24-27) menyatakan hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah yaitu:
13
1. Ranah kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2. Ranah afektif Ranah afektif berorientasi pada nilai dan sikap yang terdiri dari lima kategori, yakni, penerimaan, merespon, penghargaan terhadap nilai, pengorgaisasian, pengamalan. Secara hierarkis kategori penerimaan adalah tingkat paling rendah dan pengamalan tingkat paling tinggi. 3. Ranah psikomotor Berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor yakni, gerakan reflek, ketrampilan gerakan
dasar,
kemampuan
perseptual,
gerakan
ekspresif
dan
interpretatife. Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian dari hasil belajar. Tetapi diantara ketiganya, ranah kognitif yang banyak dinilai oleh guru karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menangkap dan menguasai materi pelajaran yang hasilnya berupa pengetahuan, pemahaman, dan kemahiran intelektual. Menurut Slameto (2010:54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: 1. Faktor intern (faktor yang berasal dari dalam diri siswa). Faktor intern dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Faktor jasmaniah. Faktor jasmaniah ini meliputi faktor kesehatan, cacat tubuh.
14
b. Faktor psikologis. Faktor psikologis ini meliputi, intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. c. Faktor kelelahan. Faktor kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). 2. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor ini dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu; a. Faktor keluarga. Faktor keluarga meliputi, (1) cara orang tua mendidik, (2) relasi antara anggota keluarga, (3) suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. b. Faktor sekolah. Faktor sekolah meliputi, (1) metode mengajar, (2) kurikulum, (3) relasi guru dengan siswa, (4) relasi siswa dengan siswa, (5) disiplin sekolah, (6) alat pengajaran, (7) waktu sekolah, (8) standar pelajaran di atas ukuran, (9) keadaan gedung, (10) metode belajar, (11) tugas rumah. c. Faktor masyarakat. Faktor masyarakat meliputi, kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. 2.3 Model Pembelajaran Istilah
model
pembelajaran
dibedakan
dari
istilah
strategi
pembelajaran, metode pembelajaran atau prinsip pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas (Suprijono, 2009:46). Model pembelajaran Joyce (Trianto, 2007:5) model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.
15
Menurut Trianto (2009:23) model pembelajaran mempunyai empat ciriciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah: 1) Rasional
teoritis
logis
yang disusun oleh
para pencipta
atau
pengembangnya. 2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai). 3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. 4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Adapun berbagai contoh inovasi model pembelajaran, yaitu: 1. Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) 2. Pembelajaran SETS ( Sains, Environment, Technology and Society) 3. Pembelajaran portofolio 4. Pembelajaran kooperatif Sumber: Buku Pedoman PPL UNNES (2011:96). Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
adalah
suatu
pola
rancangan
atau
langkah-langkah
pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai pedoman dan memberikan arah bagi guru untuk merencanakan aktivitas belajar mengajar agar dalam proses belajar mengajar menjadi lebih sistematis serta dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
16
2.4 Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sangat sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. pembelajaran kooperatif para siswa akan duduk bersama memecahkan atau mendiskusikan sebuah masalah untuk dapat menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif (Trianto, 2007:41). Pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai pembelajaran yang sesuai dengan fitrah manusia yaitu adanya saling ketergantungan, saling membantu antara yang satu dengan yang lain sehingga mempunyai tanggung jawab dengan tujuan bersama. Slavin (2009:4) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Pembelajaran kooperatif secara umum dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menentapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas (Suprijono, 2009:54). Menurut Johnson and Johnson dalam jurnal Hong Kwen et.al (2001,BOO01079) “Cooperatif learning is “a relationship in a group of student that requires positive interdepence (a sense of sink or swim together), individual accountability (each of us has to contribute and learn),
17
interpersonal skills (communication, trust, leadership, decision making and conflict resolution), face-to-face promotive interaction, and processing (reflection on how well the team is functioning and how to function even better)” Maksud dari definisi di atas pembelajaran kooperatif adalah suatu hubungan dalam kelompok siswa yang memerlukan saling ketergantungan positif (rasa saling membutuhkan), akuntabilitas individu (masing-masing dari kita harus berkontribusi dan belajar), ketrampilan antar pribadi (komunikasi, kepercayaan, kepemimpinan, pengambilan keputusan dan resolusi konflik), tatap muka interaksi promotif dan penggolahan (merefleksikan bagaimana tim berfungsi dengan baik). Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa model antara lain sebagai berikut (Slavin, 2009:11-25): 1. Stutent Team Achievment Division (STAD) 2. Teams Games Tournament (TGT) 3. Jigsaw 4. Team Accelerated Instruction (TAI) 5. Group Investigation (GI) 6. Learning Together 7. Complex Instruction Agus Suprijono (2009:89-100) ada beberapa model pembelajaran, yaitu: 1. Jigsaw 2. Think Pair Share (TPS) 3. Numbered Heads Together (NHT) 4. Group Investigation (GI)
18
5. Two Stay Two Stray (TSTS) 6. The Power of Two 7. Listening Team 8. Point-Counter-Point Agus Suprijono (2009:65) Sintaks model pembelajaran kooperatif terdiri dari 6 (enam) fase, yaitu sebagai berikut : TABEL 2.1 SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF FASE-FASE
PERILAKU GURU
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan Fase 1 : Present goals and set Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik siap belajar. mempersiapkan peserta didik Fase 2 : Present information Mempresentasikan informasi kepada Menyajikan informasi. peserta didik secara verbal. Memberikan penjelasan kepada Fase 3 : Organize students into learning peserta didik tentang tata cara teams pembentukan tim belajar dan Mengorganisir peserta didik ke membantu kelompok melakukan dalam tim-tim belajar. transisi yang efisien. Fase 4 : Assist team work and study Membantu kerja tim dan belajar
Membantu tim-tim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya.
Fase 5 : Test on the materials Mengevaluasi
Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompokkelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6 : Provide recognition Memberikan pengakuan penghargaan.
Mempersiapkan cara untuk mengakui atau usaha dan prestasi individu maupun kelompok.
19
Menurut Arends (Trianto, 2007:47), menyatakan bahwa pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar. 2. Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah. 3. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang beragam. 4. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tersebut memerlukan kerjasama, saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual pada kelompok, interaksi positif antar kelompok, ketrampilan sosial dalam pencapaian tugas, tujuan dan penghargaan. 2.5 Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Model pembelajaran Two Stay Two Stray ini dapat diartikan dua tinggal dua pergi. Model pembelajaran ini siswa dibentuk kelompok. Masing-masing kelompok anggotanya empat orang. Siswa bekerja sama dalam kelompok dan setelah selesai dua orang masing-masing kelompok menjadi tamu kelompok lainnya. Dua orang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka (Suprijono, 2009:93-94).
20
Menurut Anita Lie (Zunita 2010:25) menyatakan dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan empat struktur fase sebagai sintaks TSTS: 1. Fase : Penomoran Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 4-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1-5. 2. Fase : Mengajukan pertanyaan Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. Misalnya, “Berapakah jumlah gigi orang dewasa?” atau berbentuk arahan, Misalnya ”Pastikan setiap orang mengetahui 5 buah ibukota propinsi yang terletak di Pulau Sumatera”. 3. Fase : Berfikir Bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. 4. Fase : Bertamu Guru membimbing tiap-tiap kelompok untuk mewakilkan 2 dari 4 orang dalam satu kelompok untuk bertamu ke kelompok lain dan bertugas untuk mencari tahu apa yang didiskusikan oleh kelompok lain, sedangkan 2 siswa yang tinggal bertugas memaparkan hasil diskusi kelompok ke kelompok yang lain.
21
Ciri-ciri model pembelajarn Two Stay Two Stray: 1. Siswa bekerja kelompok untuk menuntaskan materi belajarnya. 2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. 3. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu. Adapun kelemahan dan kelebihan model pembelajaran TS-TS sebagai berikut: 1. Kelebihan a. Dapat diterapkan pada semua kelas atau tindakan b. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna c. Lebih berorientasi pada keaktifan d. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya e. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan f. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar 2. Kelemahan a. Membutuhkan waktu yang lama b. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok, karena tidak terbiasa sehingga merasa asing dan sulit untuk bekerja sama c. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan d. Siswa yang pandai menguasai jalannya diskusi, sehingga siswa yang kurang pandai lebih sedikit dalam mempunyai kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya. Sumber:http://library.um.ac.id/.../penerapan-model-pembelajaran-two-stay- two-stray
22
2.6 Uraian Materi Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran (MPPAP). Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran (MPPAP) merupakan salah satu pembelajaran yang harus dikuasai siswa program keahlian administrasi Perkantoran. Standar kompetensi ini membahas tentang ruang lingkup administrasi perkantoran, kegiatan-kegiatan dalam administrasi perkantoran, mengetahui bagaimana fungsi dan pekerjaan dan apa saja yang menjadi sarana prasarana serta macam-macam personil kantor. Prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran terdiri dari lima kompetensi dasar, salah satunya adalah mengidentifikasi persyaratan personil. Pada kompetensi dasar “mengidentifikasi persyaratan personil kantor” ini memiliki tiga ranah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Pengetahuan yang harus dipahami adalah mengenai macam-macam personil kantor, tugas dan tanggung jawab serta perangkat personil kantor. Pengertian Personil Kantor adalah orang-orang atau karyawan/pegawai yang menjalankan atau melayani pekerjaan-pekerjaan dalam suatu organisasi atau kantor pemerintahan atau swasta untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan. Macam-macam personil kantor adalah administrator, manajer, staf atau pembantu ahli, dan pegawai. Untuk mendapatkan personil kantor yang handal, cakap, berdaya guna dan berhasil guna, diperlukan beberapa proses dan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Analisis jabatan (job analysis) Adalah suatu kegiatan untuk memberikan analisa atau menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, bagaimana mengerjakannya dan mengapa harus dilaksanakan. Manfaat analisa jabatan adalah untuk memberikan informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan uraian pekerjaan (job description), spesifikasi pekerjaan (job specification), dan evaluasi pekerjaan (job evaluation). 2. Rekrutmen Adalah suatu proses usaha untuk mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar untuk lowongan kerja yang ada dalam suatu perusahaan atau instansi, baik instansi swasta maupun pemerintah. Rekrutmen harus berpedoman pada spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk mengisi jabatan tersebut. Spesifikasi pekerjaan harus diuraikan dengan jelas, sehingga pelamar mengetahui kualifikasi apa saja yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan kerja tersebut. Misalnya tingkat pendidikan, batas usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki.
23
Kendala-kendal dalam rekrutmen, yaitu: 1. Kebijakan perusahaan, biasanya menyangkut besar-kecilnya komponen gaji dan kesejahteraan yang diharapkan pelamar. 2. Persyaratan jabatan, semakin banyak persyaratan yang harus dipenuhi pelamar, semakin sedikit minat pelamar. 3. Soliditas perusahaan, besar kecil soliditas perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya minat pelamar. 4. Kondisi pasar tenaga kerja, tinggi rendahnya tingkat penawaran tenaga kerja, akan mempengaruhi besar kecilnya minat pelamar, 3. Seleksi Adalah tahapan kegiatan suatu perusahaan dalam rangka memiliki karyawan atau tenaga kerja yang paling tepat dan dalam jumlah yang tepat pula dari calon-calon tenaga kerja yang ada. Seleksi merupakan tahapan yang sangat penting yang harus dilakukan perusahaan agar mendapatkan karyawan yang qualified (berkualitas), sehingga pembinaan, pengembangan, dan pengaturan karyawan menjadi lebih baik. Dalam melaksanakan tahapan seleksi harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Seleksi harus efisien dan efektif 2. Seleksi harus memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku 3. Petugas seleksi harus cerdas dan jujur 4. Pengertian “orang yang tepat pada tempat yang tepat” harus diperhatikan dan diartikan secara dinamis. Tujuan dari diadakannya seleksi adalah karena untuk memperoleh karyawan yang: 1. Qualified dan professional 2. Jujur dan disiplin 3. Inovatif dan bertanggung jawab Mutasi personil kantor adalah proses pemindahan posisi atau jabatan seorang karyawan, baik secara horizontal (rotasi kerja/transfer) ataupun vertikal (promosi dan demosi) dalam suatu organisasi. Mutasi seringkali dilakukan atas keinginan atau kebutuhan karyawan sendiri. Mutasi dalam suatu organisasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara horizontal (rotasi kerja/mutasi biasa) dan secara vertikal (promosi dan demosi). Pemberhentian personil kantor atau pemutusan hubungan kerja berarti berakhirnya ikatan antara karyawan dengan organisasi atau perusahaan. (Sri Endang, 2010: 67-88).
24
2.7 Penelitian Terdahulu yang Relevan Adapun penelitian yang relevan antara lain adalah sebagai berikut:
No 1.
Judul
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Penulis Hasil Penelitian
Penerapan pembelajaran Lutfiyah Kooperatif Model Two (2010) Stay Two Stray (TSTS) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Melakukan Negosiasi (Studi Kasus pada Siswa Kelas X Pemasaran SMK Negeri 1 Turen
Memadukan Metode 1.Zunita 2 Pembelajaran (2010) h Number Head h Together (Kepala h bernomor) dengan h Metode Two Stay h Two Stray (Dua 2 Tinggal Dua Pergi) untuk meningkatkan hasil belajar IPS Ekonomi pokok bahasan kelangkaan sumber daya dan kebutuhan manusia yang terbatas pada siswa kelas VIII A SMP N I Kembang
Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan penerapan pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, yang terbukti dari persentase siswa yang memenuhi kriteria keberhasilan meningkat 15,15%, siklus I 72,72% menjadi 87,87% pada siklus II. Hasil belajar siswa sebelum pemaduan metode NHT dan TSTS rata-rata hasil belajar adalah 63,03 dengan ketuntasan klasikal 42% atau ketuntasan belajar dapat dicapai oleh 15 siswa. Pada siklus I 66,11 dengan ketuntasan klasikal 58% atau 21 siwa. Siklus II 83% dicapai oleh 30 siswa dengan
Variabel Variabel bebas : model TSTS (Two Stay Two Stray) Variabel terikat: keaktifan dan hasil belajar siswa
Variabel bebas: Metode TSTS dan NHT Variabel terikat: hasil belajar siswa
25
Kabupaten Jepara
nilai rata-rata 71,39%, siklus III 94% atau dicapai oleh 34 siswa dengan nilai ratarata 76,11.
2.8 Kerangka Berfikir Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan pada hakekatnya pembelajaran adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi siswa agar dalam proses belajarnya siswa dapat lebih meningkatkan pemahaman dan motivasi terhadap materi yang diberikan oleh guru serta mampu mencapai hasil yang maksimal. Dalam hal ini guru harus dapat berperan secara aktif kepada siswa serta tahu bagaimana cara membelajarkan siswa dengan berbagai variasi sehingga terhindar dari rasa bosan dan tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan. Realita menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran masih belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Rendahnya hasil belajar siswa, rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran menjadikan pembelajaran tidak kondusif. Penggunaan model pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa akan materi yang telah disampaikan oleh guru. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran terdapat dalam model pembelajaran kooperatif yang melibatkan seluruh siswa secara aktif untuk bekerja sama dalam proses pembelajaran. TSTS merupakan salah satu metode pembelajaran
26
kooperatif yang melibatkan dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran. Model ini memberikan kesempatan yang sama pada seluruh siswa untuk saling bekerja sama dan membagi ide-ide dengan cara berdiskusi mengenai materi pelajaran sampai semua anggota tim memahami materi pelajaran tersebut. Aplikasi model pembelajaran kooperatif tipe TSTS, diharapkan dapat membantu siswa untuk dapat lebih berani berpendapat sehingga menjadikan siswa lebih aktif dan meningkatkan hasil belajar. Apabila disajikan dalam bentuk bagan, alur pemikiran di atas adalah sebagai berikut:
27
Guru
Siswa
Metode yang digunakan berpusat pada guru.
1. Proses belajar mengajar kurang melibatkan siswa, keaktifan siswa kurang. 2. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi masih kurang 3. Siswa belum mencapai ketuntasan belajar
Pokok bahasan
Mengidentifikasi persyaratan personil administrasi perkantoran
Model pembelajaran menggunakan TSTS (Two Stay TwoStray) a. b. c. d. e.
Penomoran Mengajukan pertanyaan Berfikir Bersama Bertamu Memaparkan hasil diskusi. Materi yang dipelajari menjadi lebih mudah
Ketercapaian ketuntasan belajar siswa dengan KKM 75 untuk hasil belajar kognitif (Mulyasa, 2009:218).
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
28
2.9 Pengembangan Hipotesis Hipotesis
tindakan
dalam
penelitian
adalah
penerapan
model
pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar melalui kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil administrasi kantor.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Seting dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Cut Nya’ Dien Semarang, yang beralamat di Jalan Wolter Mongginsidi No. 99. Subjek penelitian ini adalah kelas X AP yang berjumlah 46 siswa, yang berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara memiliki hasil belajar yang relatif masih rendah. 3.2 Faktor yang Diteliti 1. Faktor Siswa Kegiatan belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada kelas dengan model Two Stay Two Stray dan model konvensional untuk kelas dengan treatment konvensional. Alasan digunakannya kelas konvensional dalam penelitian ini adalah kelas ini hanya digunakan untuk melihat kondisi pembelajaran di kelas sebelum diadakannya pembelajaran dengan treatment Two Stay Two Stray dan juga peneliti ingin menunjukkan seberapa besar persentase peningkatan nilai siswa dengan menggunakan model konvensional dan yang menggunakan model Two Stay Two Stray. 2. Faktor Guru Materi pembelajaran yang dipersiapkan dan strategi pembelajaran yang diterapkan guru, sehingga dalam pembelajaran siswa dapat memahami materi. Aktivitas guru dalam melakukan pembelajaran dengan
29
30
menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray, apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah yang tertulis pada rencana pembelajaran atau belum. 3. Faktor Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menyelenggarakan Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran yang dicapai setelah diberikan model Two Stay Two Stray, apakah sudah meningkat atau belum. 3.3
Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010:130) penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan dalam bentuk
tindakan terhadap kegiatan
belajar
yang
sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersamaan. Menurut Subyantoro (2009:3) penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran
dilaksanakannya
yang
penelitian
dilakukan. tindakan
Jadi
kelas
pada
hakikatnya
diantaranya
untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan untuk meningkatkan proses belajar siswa yang diselenggarakan guru, yang diharapkan tidak terjadi permasalahan selama proses belajar mengajar berlangsung. Penelitian ini ada dua siklus, yaitu proses tindakan siklus I dan siklus II. Siklus I bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa pada
31
kompetensi mengidentifikasi persyaratan personil AP siklus I digunakan sebagai refleksi untuk melaksanakan siklus II, sedangkan tindakan pada siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil AP setelah dilakukan perbaikan dalam kegiatan belajar-mengajar yang didasarkan pada refleksi siklus I. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan/tindakan, (3) pengamatan/observasi, (4) refleksi
(Suyadi,
2010:50-64).
Desain
penelitian
tersebut
dapat
digambarkan sebagai berikut:
OBA
P
RP Siklus II
Siklus I R
R
O
T
O Gambar 3.1 Desain Penelitian PTK
Keterangan: OBA
: Observasi Awal
P
: Perencanaan
T
: Tindakan
O
: Observasi
R
: Refleksi
RP
: Revisi Perencanaan
Sumber : Subyantoro (2009:141).
32
Berdasarkan bagan tersebut, dapat dijelaskan bahwa penelitian ini dilaksanakan melalui dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Masingmasing siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Observasi awal dilakukan sebelum melaksanakan keempat tahap tersebut. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi siswa selama melaksanakan pembelajaran di kelas, serta untuk mengidentifikasi kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, peneliti dan siswa dapat saling mengenal sehingga penelitian yang akan dilakukan dapat berlangsung dengan lancar. Sebelum penelitian tindakan siklus I dilaksanakan, peneliti melakukan tes awal untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Hasil tes awal digunakan sebagai nilai awal atau nilai pra siklus untuk dibandingkan dengan nilai siklus I dan siklus II, sehingga
dapat
ditentukan
kriteria
standar
ketuntasan
membaca
pemahaman untuk menjawab pertanyaan. 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Instrumen Penelitian Sebelum soal evaluasi digunakan, perlu dilakukan uji coba dahulu untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran soal. 1. Validitas Merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesulitan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen
33
tersebut mengukur apa yang hendak di ukur (Arikunto, 2002:65). Agar perangkat tes valid, maka dilakukan uji validitas, dimana uji validitas tersebut dalam penelitian ini menggunakan validitas isi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan (Arikunto, 2002:67). Untuk mencari tingkat validitas soal perlu juga dicari validitas item yang mempunyai dukungan besar terhadap skor total. Berikut ini rumus korelasi product moment dengan angka kasar.
Keterangan: : Koefisien korelasi antara x dan y X
: Skor butir soal yang dicari validitasnya
Y
: Skor total butir soal
N
: Jumlah peserta tes
∑X2 : Jumlah kuadrat nilai x ∑Y2 : Jumlah kuadrat nilai y ∑XY : Jumlah perkalian skor item dengan skor total (Arikunto, 2002:72). Perhitungan validitas ini dihitung dengan bantuan program ANATES V4. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah pertanyaan-pertanyaan pada kuasioner yang harus dibuang atau diganti
34
karena dianggap tidak relevan. Masing-masing item akan dibandingkan dengan rtabel, dengan kriteria: 1. Apabila rhitung > rtabel (0,339) maka dikatakan item soal tersebut valid. 2. Apabila rhitung < rtabel (0,339) maka dikatakan item soal tersebut tidak valid. Berdasarkan
thitung>rtabel
perhitungan
tersebut
menunjukkan
bahwa
yaitu N=34 adalah 0,339, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dari 40 soal terdapat lima item (nomor 21, 22, 29, 32, 38) pertanyaan yang tidak valid tersebut tidak digunakan dalam penelitian ini, karena sudah terwakili oleh item pertanyaan lain yang masih satu indikator, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang valid sebanyak 35 item pertanyaan (nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40) dapat digunakan dalam penngambilan data. (lebih jelasnya lihat pada lampiran halaman 157). 2. Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2002:86). Reliabilitas berkenaan apakah suatu tes dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah
35
ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel apabila memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas bentuk pilihan ganda adalah menggunakan KR-21 yang dikemukakan oleh Kuder dan Richardson.
Keterangan: : Reliabilitas : Banyaknya butir soal atau butir pertanyaan : Skor rata-rata (Mean) : Varians total Setelah
r11
(Arikunto, 2002:103) diketahui, maka kemudian dibandingkan dengan
harga rtabel. Apabila r11 > rtabel maka dikatakan instrumen tersebut reliabel. Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan program ANATES V4. (Hasilnya dapat dilihat pada lampiran 34 halaman 157). 3. Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui soal tersebut mudah dan sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut:
36
Keterangan: P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS : Jumlah seluruh peserta tes. Adapun klasifikasi sebagai berikut: 0,00 < P ≤ 0,30 ( soal sukar) 0,30 < P ≤ 0,70 (soal sedang) 0,70 < P ≤ 1,00 (soal mudah)
(Arikunto, 2002: 207-210).
Berdasarkan hasil uji coba yang dihitung dengan program ANATES V4, dari 40 butir soal terdapat 12 soal dengan kategori mudah yaitu soal nomor 16, 18, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 34, 35, 36, dan 37. Soal dengan kategori sedang ada 23 soal yaitu 1,4, 6, 7,8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 33, 39, dan 40. Soal dengan kategori sukar ada 5 soal yaitu nomor 2, 3, 5, 32, 38. 4. Daya beda soal Untuk mengukur daya pembeda digunakan rumus sebagai berikut: D=
= PA- PB
37
Keterangan: D
: Daya pembeda
JA
: Banyaknya peserta kelompok atas
JB
: Banyaknya peserta kelompok bawah
BA
: Banyaknya Peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA
: Populasi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB
: Populasi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria soal-soal yang dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya
pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut: 0,00 < D ≤ 0,20 daya pembedanya jelek 0,20 < D ≤ 0,40 daya pembedanya cukup 0,40 < D ≤ 0,70 daya pembedanya baik 0,70 < D ≤ 1,00 daya pembedanya baik sekali Bila D negatife berarti semua tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatife sebaiknya dibuang atau tidak dipakai (Suharsimi, 2006:218). (Hasilnya dapat dihat pada lampiran 34 halaman 154) 4.4.2
Langkah-Langkah Penelitian Adapun langkah-langkah peelitian yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:
38
1. Prosedur Penelitian Siklus I a. Perencanaan Tahap pertama yang dilakukan adalah observasi awal dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sampai dengan pelaksanaan
pembelajaran
yang
mencakup
rumusan
tujuan
pembelajaran sampai dengan penilaian untuk mengukur keberhasilan belajar siswa. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut: 1)
Membuat RPP dengan model TSTS.
2)
Membuat
lembar
observasi
untuk
mengamati
proses
pembelajaran dengan model TSTS. 3)
Membuat lembar latihan terbimbing.
4)
Membuat lembar latihan mandiri.
b. Pelaksanaan Tindakan a. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
sesuai
dengan
kompetensi dasar dan memastikan siswa memahami tujuan yang disampaikan. b. Guru
menentukan
materi
dan
menjelaskan
materi
serta
mengembangkan pengetahuan awal siswa tentang materi. c. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok heterogen tediri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang berasal dari suku, agama dan ras yang berbeda.
39
d. Guru menjelaskan tugas kelompok, tanggung jawab kelompok, setiap anggota kelompok harus bekerja sama dengan baik, saling membantu dan berbagi tugas serta saling menghargai kelompok lain. e. Guru menjelaskan aturan main dari model pembelajaran TSTS, yaitu: a) Tahap 1: Penomoran Sesudah guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa, kelompok diberi nomor/angka/nama agar dapat membedakan kelompok satu dengan yang lainnya. Kemudian ketua dari kelompok maju untuk mengambil gulungan yang berisikan materi yang harus di diskusikan bersama kelompok masing-masing. b) Tahap 2: Mengajukan pertanyaan Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. c) Tahap 3: Berfikir bersama Siswa melakukan diskusi dan berfikir bersama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
40
d) Tahap 4: Bertamu Memilih dua dari empat siswa sebagai tamu bagi kelompok lain dan dua siswa sebagai tuan rumah untuk membagikan hasil kerja diskusi kepada tamu. e) Tahap 5: Memaparkan hasil diskusi Guru memilih salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka. f. Guru memberikan pertanyaan pada siswa, kemudian guru memberikan umpan balik atas kesalahan siswa dan mendorong untuk menjawab dengan benar. g. Guru memberi tugas mandiri, memeriksa dan jika perlu memberikan umpan balik atas hasil kerja siswa. h. Guru melakukan evaluasi pada siswa. c. Observasi 1) Mengamati hasil pekerjaan individu dengan lembar observasi yang dipegang guru berupa hasil tes. 2) Mengamati jalannya penelitian tindakan dengan lembar observasi yang dipegang oleh peneliti. d. Refleksi Hasil yang diperoleh dari tahap sebelumnya dikumpulkan dan dianalisis, hal ini untuk mencari solusi sebagai pemecahan masalah yang timbul dalam pelaksanaan tindakan sehingga diperoleh refleksi
41
kegiatan yang telah ditentukan. Hasil dari tahap ini akan digunakan untuk merencanakan siklus selanjutnya. 2. Prosedur Penelitian Siklus II Siklus II merupakan penyempurnaan dari siklus I. sehingga kekurangan dalam siklus I diperbaiki dalam siklus II. Sedangkan kelebihan dari siklus I untuk tetap dipertahankan. Pada siklus II ini juga dilakukan dengan proses kegiatan yang meliputi 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. (Lebih jelasnya Gambar Alur PTK dapat dilihat pada lampiran halaman 143). 4.5 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Data yang relevan dengan permasalahan diperlukan untuk memecahkan masalah dalam penelitian, sedangkan untuk mendapatkan data tersebut perlu digunakan teknik pengumpulan data sehingga dapat diperoleh data yang benar-benar valid dan dapat dipercaya. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Metode Observasi Metode observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2010:199). Lembar pengamatan digunakan untuk memperoleh data yang dapat memperhatikan pengelolaan proses belajar mengajar oleh guru dan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung.
42
2. Metode Tes Merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010:193). Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar mengidentifikasi persyaratan personil kantor. Teknik tes ini dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan mendapat data terakhir. 3. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu peneliti menyelidiki tanda-tanda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notula rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2010:201). Metode ini digunakan untuk mengetahui dan mendaftarkan nama siswa yang menjadi fokus penelitian yaitu dengan mengetahui nilai harian kelas tersebut. 3.6 Metode Analisis Data Tindakan penelitian dapat menggunakan analisis yaitu: 1. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif. 2. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap model pembelajaran yang baru (afektif), aktivitas siswa
43
mengikuti pelajaran (psikomotorik), perhatian, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya dapat dianalisis secara kualitatif. Data yang terhitung dengan menggunakan teknik kuantitatif adalah sebagai berikut: 1.
Data nilai hasil belajar siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: X= Keterangan: X : Rata-rata nilai Xi : Nilai ujian n : Jumlah Peserta (Sudjana, 2005:67)
2.
Data aktivitas belajar siswa dan kinerja guru dihitung dengan rumus: Penilaian =
X 100%
Keterangan: Skor 1
: Kurang baik/kurang aktif
Skor 2
: Cukup baik/Cukup aktif
Skor 3
: Baik/aktif
Skor 4
: Sangat baik/Sangat aktif
Jumlah Skor ideal (Skor tertinggi) : Skor tertinggi X 100 Jumlah Skor terendah Jarak Interval (i) = (Widoyoko, 2012:109-110)
: Skor terendah X 100
44
3.
Data tentang ketuntasan belajar Ketuntasan belajar dihitung dengan menggunakan rumus deskriptif persentase sebagai berikut:
Keterangan: KB
: Ketuntasan Belajar
T
: Jumlah skor yang diperoleh siswa
Tt
: Jumlah skor total
(Trianto, 2009:241)
Dengan perhitungan ketuntasan belajar secara klasikal dengan rumus di atas, maka “n” merupakan simbol dari jumlah siswa yang mempunyai nilai 7,5 dan “N” merupakan simbol dari seluruh siswa peserta tes. Merekapitulasi nilai ulangan harian sebelum dilakukan tindakan dan nilai tes akhir siklus I dan siklus II. 3.7 Indikator Keberhasilan Untuk
mengetahui
apakah
tindakan
yang
dilakukan
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa ditunjukkan indikator sebagai berikut: 1. Pada akhir siklus, untuk hasil belajar kognitif siswa mencapai ketuntasan belajar klasikal sebesar ≥ 75%, untuk hasil belajar aktifitas siswa ketuntasan
klasikal
sebesar
≥
75%
pada
kompetensi
dasar
Mengidentifikasi Persyaratan Personil Administrasi Kantor. 2. Setelah pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TSTS hasil belajar siswa pada Kompetensi dasar Mengidentifikasi Persyaratan Personil Kantor meningkat.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMK Cut Nya’ Dien Semarang. SMK Cut Nya’ Dien merupakan sekolah yang beralamat di Jalan Wolter Mongginsidi No. 99 Semarang. SMK Cut Nya’ Dien terletak dipinggir jalan raya. Tempatnya strategis yakni mudah dilalui dengan menggunakan kendaraan apa saja. Tujuan pendidikan yang ingin dicapai SMK Cut Nya’ Dien ini tertuang dalam Visi dan Misi sekolah tersebut. SMK Cut Nya’ Dien memiliki empat program studi yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Tata Busana dan Penjualan. Terdapat 3 program mata diklat, yaitu program normatif, program adaptif, dan program produktif. Program Administrasi Perkantoran untuk kelas X berjumlah 1 kelas yaitu X AP. Sarana sekolah sebagai penunjang dalam proses pembelajaran yang terdapat di SMK Cut Nya’ Dien diantaranya memiliki 15 ruang kelas, ruang laboratorium (komputer, mengetik, bahasa), perpustakaan, koperasi, lapangan olahraga. Pada penelitian ini kelas program keahlian administrasi perkantoran yang akan digunakan adalah kelas X AP sebagai kelas dengan model Two Stay Two Stray karena banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75.
45
46
4.1.2
Kondisi Awal Siswa Kondisi awal siswa adalah kondisi awal dimana siswa belum menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray. Kondisi awal diambil dari data hasil tes ulangan harian terakhir pada mata pelajaran Menerapkan Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran yang dilakukan oleh guru pengampu pelajaran. Hasil tes ulangan harian ini dibutuhkan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. Hasil tes tersebut juga digunakan peneliti sebagai acuan refleksi awal untuk menentukan perencanaan tindakan kelas. Sebelum dilaksanakan penelitian kegiatan pembelajaran masih menggunakan metode ceramah, yaitu siswa langsung mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru. Hasil tes ulangan sebelum menggunakan model belajar kooperatif tipe Two Stay Two Stray menunjukkan bahwa siswa yang belum tuntas memiliki nilai kurang dari 75 yang merupakan batas KKM adalah sejumlah 27 siswa. Sedangkan yang sudah memenuhi batas tuntas adalah sejumlah 19 siswa, dengan persentase ketuntasan hanya 41%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari siswa kelas X AP belum dapat mencapai hasil yang memuaskan. Refleksi sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas dapat di lihat dari hasil pengamatan di kelas yang menunjukkan bahwa belum seluruh siswa dikelas dapat fokus terhadap materi pelajaran. Kebanyakan
47
siswa menunggu sajian guru daripada mencari dan menemukan sendiri informasi atau pengetahuan yang mereka butuhkan. Siswa juga masih belum berani bertanya kepada guru tentang materi pelajaran. Aktivitas yang sering dilakukan ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman, serta ada juga yang hanya diam saja. Dengan keadaan yang demikian perlu diadakan tindakan sebagai upaya untuk mengontrol dan meningkatkan aktivitas siswa sehingga siswa dapat lebih fokus pada materi pelajaran. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengganti metode ceramah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Dengan menggunakan model yang didasarkan pada kerjasama kelompok, diharapkan dapat mengalihkan aktivitas siswa yang sering bersendau gurau sendiri masuk dalam tugas kelompok diskusi. Hal itu untuk memberikan kesempatan siswa untuk aktif serta dapat menyalurkan pendapat dan mengembangkan materi sesuai dengan kemampuannya. Dengan upaya tersebut diharapkan siswa dapat lebih fokus terhadap materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. 4.1.3
Hasil Penelitian Siklus I Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari tiga jam pelajaran yang masing-masing terdiri dari 45 menit. Pertemuan pertama pada tanggal 3 November 2012 dan pertemuan kedua pada tanggal 10 November 2012. Siklus I terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:
48
1. Perencanaan Pada tahap perencanaan guru menyusun rencana pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar aktivitas siswa, lembar aktivitas guru, serta soal post test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari, tes berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal. (Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 80, lampiran 15 halaman 113, lampiran 11 halaman 102, lampiran 7 halaman 97, lampiran lampiran 20 halaman 122). Untuk persiapan mengajar, diberitahukan terlebih dahulu kepada siswa bahwa pembelajaran untuk kompetensi dasar Mengidentifikasi Persyaratan Personil Administrasi Kantor akan dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe To Stay Two Stray. 2. Pelaksanaan a. Pertemuan 1 Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dengan materi Mengidentifikasi Persyaratan Personil
Administrasi
Kantor.
Tindakan yang dilakukan pada tahap ini adalah guru melakukan presensi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, guru menjelaskan materi pelajaran hari itu dengan menjelaskan langkah kerja model pembelajaran dengan Two Stay Two Stray (TSTS), guru menyuruh siswa mempersiapkan segala perlengkapan yang akan digunakan, termasuk buku siswa yaitu Modul Menyelenggarakan Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran,
49
alat tulis, buku catatan dan lain-lain, memberikan pertanyaan tentang apa yang dimaksud dengan personil kantor? Pertanyaan pancingan tersebut untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menguasai pelajaran Menyelenggarakan Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran sebelumnya, guru menerangkan garis besar mengenai Mengidentifikasi Persyaratan Personil Administrasi Kantor. b. Pertemuan 2 Pada pertemuan kedua tahap-tahap yang dilakukan adalah guru melakukan presensi, guru memberi pertanyaan tentang materi mengidentifikasi persyratan personil kantor sebelumnya kepada siswa, guru menerangkan materi selanjutnya, guru membentuk siswa dalam 11 kelompok kecil, masing-masing terdiri dari 4-5 orang, guru membimbing dan mengkondisikan siswa yang sedang diskusi, masing-masing kelompok bekerja dengan sumber belajar yang sudah disiapkan oleh guru yaitu lembar diskusi dan lembar jawaban, saat diskusi berlangsung guru membimbing 2 siswa dari tiap kelompok mewakili kelompoknya bertamu ke kelompok lainnya untuk mencari tahu hasil diskusi kelompok lainnya dan 2 siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas untuk memaparkan hasil diskusi kepada kelompok yang bertamu, siswa dipesilahkan kembali ke kelompok masing-masing untuk melihat kekurangan hasil kerja kelompoknya, setelah diskusi guru melanjutkan presentasi hasil diskusi siswa dengan memanggil 4 nomor kelompok yaitu kelompok 1, 3, 9, dan
50
kelompok 11 dari anggota kelompok yang dipilih secara acak, nomer yang dipilih membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas, guru memberikan kesempatan pada kelompok yang tidak ditunjuk yaitu kelompok 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10 untuk menanggapi hasil diskusi kelompok, guru mengevaluasi dan menyimpulkan hasil diskusi siswa, guru membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran yang telah dilaksanakan, guru membagi soal evaluasi, siswa mengerjakan soal evaluasi, guru mengawasi jalannya tes evaluasi dan setelah selesai mengerjakan guru menutup pelajaran. 3. Pengamatan Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa siklus I dicatat dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pengamatan siklus I diperoleh hasil sebagai berikut: a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Hasil pengamatan siklus I dicatat dalam lembar observasi aktivitas siswa yang telah dipersiapkan. Observasi aktivitas belajar siswa dilakukan selama proses pembelajaran model pembelajaran TSTS yang difokuskan pada kesiapan dalam mengikuti pelajaran, perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran, mengkondisikan dalam bentuk
kelompok
belajar,
menghargai
pendapat
orang
lain,
kemampuan siswa dalam bertanya, bekerjasama dalam kelompok, dan ketepatan waktu dalam mengerjakan soal diskusi. Pengamatan tersebut
51
dilakukan selama siklus I berlangsung. Hasil dari observasi aktivitas siswa, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No Persentase 1 24,96% - 43,72% 2 43,73% - 62,48% 3 62,49% - 81,24%
Kriteria Kurang Cukup Baik
4 81,25% - 100 % Sangat baik Sumber: data penelitian 2012
Frekuensi 3 36 6
Persentase 7% 78% 13%
1
2%
Berdasarkan tabel 4.1, observasi aktivitas siswa dalam model pembelajaran TSTS pada siklus I menunjukkan hasil bahwa aktivitas siswa yang termasuk dalam kategori kurang sebanyak 3 siswa (7%), kemudian dalam kategori cukup sebanyak 36 siswa (78%), dalam kategori baik sebanyak 6 siswa (13%), dan dalam kategori sangat baik sebanyak 1 siswa (2%). Apabila disajikan dalam bentuk gambar dapat dilihat pada gambar berikut: 100%
78%
50% 0%
Series1
7% kurang
cukup
13%
2%
baik
Sangat baik
Gambar 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Tabel 4.1 dan gambar 4.1 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dengan kategori kriteria cukup merupakan yang paling tinggi yaitu 78%, kategori baik yaitu sebesar 13%, kategori kurang sebesar 7%, sedangkan kategori sangat baik masih rendah sebesar 2%. Hal ini
52
berarti masih banyak aktivitas siswa yang harus ditingkatkan. Oleh karena itu, aktivitas siswa perlu ditingkatkan dan perlu dipertahankan pada siklus selanjutnya. Sedangkan kalau ditinjau dari tiap-tiap aspek, aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran TSTS disajikan dalam bentuk tabel berikut: Tabel 4.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I Jumlah No Aspek Skor % Kriteria 130 71% Baik 1 Kesiapan mengikuti pelajaran 2 3
Perhatian dalam pelajaran Mengkondisikan dalam bentuk kelompok
4
Menghargai pendapat orang lain
5 6 7
Kemampuan dalam bertanya Kerjasama dalam kelompok Ketepatan waktu mengerjakan soal diskusi Sumber: Data Penelitian 2012
106
58%
Cukup
76
41%
Kurang
150
82%
76 93
41% 51%
Sangat baik Kurang Cukup
105
57%
Cukup
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I pada aspek menghargai pendapat orang lain sudah sangat baik mencapai 82%. Pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran sudah baik mencapai 71%. Namun, perhatian dalam pelajaran mencapai 58%, kerjasama dalam kelompok mencapai 51%, dan ketepatan waktu mengerjakan soal diskusi masih cukup mencapai 57%. Sedangkan mengkondisikan dalam bentuk kelompok dan kemampuan dalam bertanya masih kurang yaitu mencapai 41%. Lebih
53
jelasnya hasil pengamatan aktivitas siswa per aspek dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 160 140 120 100 80 60 40 20 0
130
106
150 76
76
93
105 Series2 Series1
Gambar 4.2. Hasil Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I Dilihat dari hasil aktivitas siswa per aspek siklus I kesiapan mengikuti pelajaran jumlah skornya mencapai 130, perhatian dalam pelajaran jumlah skornya mencapai 106, mengkondisikan dalam bentuk kelompok jumlah skornya 76, kemampuan dalam bertanya jumlah skornya 76, kerjasama kelompok jumlah skornya 93, sedangkan ketepatan waktu mengerjakan soal diskusi jumlah skornya mencapai 105. b. Lembar Observasi Aktivitas Guru Data hasil observasi kinerja guru digunakan untuk mengetahui kinerja guru selama proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran TSTS. Kinerja guru dalam pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
54
Tabel 4.3. Aktivitas guru dengan pembelajaran TSTS Siklus I No 1
Kegiatan Menyampaikan tujuan dan
materi
pembelajaran 2
Guru mengajukan pertanyaan yang dapat memotivasi siswa
3
Kemampuan guru menetapkan siswa dalam kelompok
4
Penilaian
Kategori
3
Baik
2
Cukup
4
Sangat Baik
Guru membantu dan membimbing tim-tim belajar dalam menyelesaikan
2
Cukup
2
Cukup
tugas 5
Guru melakukan pengamatan pada saat diskusi berlangsung
6
Guru memanggil dua nomor untuk bergabung dengan kelompok lainnya
7
Guru mengarahkan jawaban
yang
benar 8
4
Sangat Baik
2
Cukup
3
Baik
3
Baik
3
Baik
Guru memanggil nomor tertentu untuk mempresentasikan
atau
menjawab
pertanyaan 9
Guru
memberikan
evaluasi
belajar 10
Guru memberikan kesimpulan
=
hasil
= 70%
Berdasarkan tabel di atas hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kinerja guru dalam proses belajar mengajar dengan
55
menggunakan model TSTS adalah sebesar 70% artinya sudah baik. Pada siklus I, (1) kemampuan guru dalam menyampaikan tujuan dan materi secara klasikal sudah dilaksanakan dengan baik karena relevan dengan materi dan memberikan apersepsi sehingga siswa tampak memperhatikan penjelasan dari guru, (2) Mengajukan pertanyaan yang dapat memotivasi siswa dengan kriteria penilaian cukup karena guru sudah membimbing siswa untuk bertanya, (3) Membagi siswa dalam kelompok dengan kriteria penilaian sangat baik sehingga tidak ada perbedaan dengan murid. (4) Membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas dengan kriteria penilaian cukup karena guru membimbing siswa dalam pertanyaan yang sulit, (5) Melakukan pengamatan dengan kriteria penilaian cukup karena guru mengawasi proses diskusi dari bangku guru, (6) Memanggil dua nomor untuk bertamu ke kelompok lain dengan kriteria sangat baik karena guru sudah mengatur jalannya diskusi, walaupun terkesan masih ramai tapi guru dapat mengontrolnya, (7) Mengarahkan jawaban yang benar dengan kriteria cukup karena guru membimbing siswa menjawab pertanyaan yang sulit, (8) Memanggil nomor tertentu untuk presentasi didepan kelas dengan kriteria penilaian baik karena guru memanggil sebagian kelompok untuk persentasi hasil diskusi didepan kelas, (9) Memberikan evaluasi belajar siswa dengan kriteria penilaian baik karena guru sudah memberikan tugas kelompok dan tugas individu serta memberikan pertanyaan pancingan, (10) Memberikan kesimpulan dengan
56
kriteria penilaian baik karena guru membimbing siswa dalam mempublikasikan hasil diskusi. c. Hasil Belajar Siswa Siklus I Pelaksanaan siklus I dengan pembelajaran TSTS membahas materi tentang mengidentifikasi persyaratan personil administrasi perkantoran, yaitu pengertian, macam-macam, tugas dan tanggung jawab personil kantor, perangkat kerja personil kantor, tahapan pengadaan personil kantor, syarat-syarat personil kantor, pelatihan dan pengembangan personil kantor, mutasi personil kantor dan pemberhentian personil kantor. Hasil belajar pada siklus I diperoleh dari hasil tes evaluasi siklus I yang dikerjakan secara individu yang dilaksanakan pada akhir pertemuan siklus I. Tes yang digunakan adalah tes tertulis berupa soal pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban. Berikut ini data hasil belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4. Hasil Tes Evaluasi Siklus I Rentang Jumlah Hasil tes Tes evaluasi Nilai siswa siklus I 1. 91 - 100 1 Nilai tertinggi 90 2. 81 -90 3 Nilai terendah 50 3. 71 – 80 21 Rata-rata nilai 71 4. 61 – 70 8 Jumlah siswa tuntas 25 5. 51 – 60 12 Jumlah siswa tdk tuntas 21 6. ≤ 50 1 Ketuntasan hasil belajar 54% (%) Sumber : Data hasil tes evaluasi siklus I No.
Berdasarkan Tabel 4.4 Setelah dilakukan analisis data hasil tes evaluasi siklus I diperoleh persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 54%; nilai rata-rata 71; jumlah siswa yang tuntas sebanyak 25 sedangkan
57
jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 21 siswa, kemudian nilai tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 50. Lebih jelasnya hasil tes evaluasi siklus I dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
100 80 60 40 20 0
90 71 50 25
21 Series1
Gambar 4.3 Hasil Tes Evaluasi Siklus I
Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.3 di atas dapat diketahui bahwa hasil tes evaluasi siklus I belum memenuhi indikator penelitian, yaitu sebesar 75%. Meskipun nilai hasil belajar siswa secara klasikal mengalami kenaikan, untuk itu perlu diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya. 4. Refleksi Siklus I merupakan siklus awal, suasana dalam pembelajaran belum ada perkembangan yang cukup berarti. Keberhasilan dan kegagalan yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan selama siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: a. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa siklus I proses pembelajaran kooperatif masih ada beberapa siswa yang bersenda gurau dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru.
58
b. Berdasarkan kriteria aktivitas siklus I masih ada yang siswa mengkondisikan dalam bentuk kelompok dengan gaduh tetapi masih dapat di kontrol dengan baik oleh guru. c. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa pada siklus I pada pembelajaran TSTS masih kurang kompak dalam bekerjasama kelompok, karena siswa yang lebih pandai mendominasi jalannya diskusi sedangkan siswa yang lainnya masih pasif. d. Siswa masih tampak kaku dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model TSTS hal ini terlihat pada saat diberi kesempatan berkunjung pada kelompok lainnya hanya sedikit siswa yang mau bertanya. e. Pada saat presentasi hasil diskusi masih ada siswa yang terlihat kurang percaya diri. f. Guru belum optimal dalam menggunakan model Two Stay Two Stray. g. Walau sedikit gaduh, guru mampu menguasai kelas dengan baik. h. Berdasarkan hasil perhitungan kemampuan siswa dari 46 siswa kelas X AP terdapat 25 siswa yang tuntas dan 21 siswa yang belum tuntas. Dari hasil evaluasi diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 54% serta diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 71. Dengan demikian proses pembelajaran akan diperbaiki pada siklus II yang diharapkan dapat memperbaiki kekurangan pada siklus I serta meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II.
59
4.1.4 Hasil Penelitian Siklus II Siklus kedua ini dilaksanakan seperti pada siklus pertama yaitu 1 kali pertemuan dengan 3 jam pelajaran dan tiap jam pelajaran terdiri dari 45 menit. Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 24 November 2012. Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini lebih baik dan lebih dapat meningkatkan hasil belajar apabila dibandingkan dengan siklus I, sehingga penelitian diakhirkan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II dibagi menjadi beberapa tahap yaitu: 1. Perencanaan Perencanaan pada siklus II dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus I. Masalah yang ada pada siklus I yaitu belum tercapainya indikator ketuntasan belajar siswa yang belum sesuai target, kemudian baik guru maupun siswa masih belum optimal dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran TSTS. Dengan melihat hasil pada siklus I maka diperlukan suatu perencanaan untuk memperbaiki proses dan meningkatkan hasil belajar pada siklus II. Kegiatan yang dilakukan antara lain guru menyusun rencana pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar aktivitas siswa, lembar aktivitas guru, serta soal post test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari, tes berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal. Guru berusaha untuk lebih menguasai model pembelajaran kooperatif tipe TSTS
dengan
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. (Lebih
60
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 80, lampiran 6 halaman 92-93, lampiran 7 halaman 94-95, lampiran 22 halaman 127) 2. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan sesuai skenario yang ada pada rencana pembelajaran. a.
Pertemuan 3 Pada pertemuan ketiga tahap-tahap yang dilakukan adalah guru melakukan presensi, guru memberi pertanyaan tentang materi mengidentifikasi persyarataan personil kantor kepada siswa, guru menerangkan materi selanjutnya, guru membentuk siswa dalam 11 kelompok kecil, masing-masing terdiri dari 4-5 orang, guru membimbing dan mengkondisikan siswa yang sedang diskusi, guru membimbing dua orang siswa dalam tiap-tiap kelompok untuk bertamu ke kelompok lainnya, setelah diskusi guru melanjutkan presentasi hasil diskusi siswa dengan memanggil 5 kelompok yaitu kelompok 2, 5, 7, 8, 10 dari anggota kelompok yang dipilih secara acak, nomer yang dipilih membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas, guru memberikan kesempatan pada kelompok lain yaitu kelompok 1, 3, 4, 6, 9, 11 untuk menanggapi hasil diskusi kelompok yang presentasi, guru mengevaluasi dan menyimpulkan hasil diskusi siswa, guru membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran yang telah dilaksanakan, guru membagi soal evaluasi, siswa mengerjakan soal evaluasi, guru mengawasi
61
jalannya tes evaluasi dan setelah selesai mengerjakan guru menutup pelajaran. 3. Pengamatan Pengamatan siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Hasil pengamatan siklus II dicatat dalam lembar observasi aktivitas siswa yang telah dipersiapkan. Observasi aktivitas belajar siswa dilakukan selama proses pembelajaran model pembelajaran TSTS yang difokuskan pada kesiapan dalam mengikuti pelajaran, perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran, mengkondisikan dalam bentuk kelompok, menghargai pendapat orang lain, kemampuan siswa dalam bertanya, bekerjasama dalam kelompok, dan ketepatan waktu dalam mengerjakan soal diskusi. Pengamatan tersebut dilakukan selama siklus II berlangsung. Hasil dari observasi aktivitas siswa, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No
Persentase
Kriteria
1
24,96% - 43,72%
Kurang
0
0%
2
43,73% - 62,48%
Cukup
1
2%
3
62,49% - 81,24%
baik
38
83%
Sangat baik
7
15%
4 81,25% - 100 % Sumber: data penelitian 2012
Frekuensi Persentase
Berdasarkan tabel 4.5, observasi aktivitas siswa dalam model pembelajaran TSTS pada siklus II menunjukkan hasil bahwa aktivitas siswa yang termasuk dalam kategori cukup sebanyak 1 siswa (2%),
62
dalam kategori baik sebanyak 38 siswa (83%), dan dalam kategori sangat baik sebanyak 7 siswa (15%). Apabila disajikan dalam bentuk gambar dapat dilihat pada gambar berikut: 100% 80% 60% 40%
78%
Series1
20% 0%
0%
2%
kurang
cukup
20% baik
Sangat baik
Gambar 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.4 di atas, observasi aktivitas siswa dalam model pembelajaran TSTS pada siklus II menunjukkan hasil bahwa aktivitas siswa yang paling tinggi adalah kategori baik sebanyak 38 siswa (83%). Sedangkan yang paling rendah adalah kategori cukup yaitu (1%). Sedangkan kalau ditinjau dari tiap-tiap aspek, aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran TSTS disajikan dalam bentuk tabel berikut: Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II Jumlah No Aspek Skor % Kriteria 144 78% Baik 1 Kesiapan mengikuti pelajaran 2 Perhatian dalam pelajaran 146 79% Baik Mengkondisikan dalam bentuk 140 76% Baik 3 kelompok Menghargai pendapat orang Sangat 159 86% 4 lain Baik 127 69% Baik 5 Kemampuan dalam bertanya 6
Kerjasama dalam kelompok
121
66%
Baik
63
7
Ketepatan waktu mengerjakan soal diskusi Sumber : Data penelitian 2012
137
74%
Baik
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus II pada aspek menghargai pendapat orang lain sudah sangat baik. Sedangkan pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran, perhatian dalam kelompok, mengkondisikan dalam bentuk kelompok, kerjasama dalam kelompok, kemampuan dalam bertanya dan ketepatan waktu mengerjakan soal diskusi sudah baik. Lebih jelasnya hasil pengamatan aktivitas siswa per aspek dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 200 150 100 50 0
144 78%
146 79%
140 76%
159
86%
127 69%
121 66%
137
74%
Series1 Series2
Gambar 4.5. Hasil Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.5 dilihat dari indikator keberhasilan aktivitas siswa yang ditetapkan disekolah sebesar 75%, serta ketuntasan seluruh siswa yang diperoleh pada siklus II persentase aktivitas siswa sebesar 76% yang artinya sudah mencapai indikator penelitian.
64
b. Lembar Observasi Aktivitas Guru Hasil observasi guru pada siklus II ini lebih baik dibandingkan siklus I. Hasil evaluasi siklus I tersebut dijadikan sebagai panduan untuk mengadakan perbaikan. Perbaikan dalam hal ini bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran pada siklus II. Kinerja guru dalam pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.7. Aktivitas guru dengan pembelajaran TSTS Siklus II No 1
2
3
Kegiatan Menyampaikan tujuan dan materi
Kategori
3
Baik
3
Baik
3
Baik
4
Sangat
pembelajaran Guru mengajukan pertanyaan yang dapat memotivasi siswa Kemampuan guru menetapkan siswa dalam kelompok Guru membantu dan membimbing
4
Penilaian
tim-tim belajar dalam menyelesaikan
Baik
tugas 5
6
7
Guru melakukan pengamatan pada
Baik
4
Sangat
saat diskusi berlangsung Guru memanggil dua nomor untuk bergabung dengan kelompok lainnya Guru mengarahkan jawaban yang
Baik 3
Baik
3
Baik
3
Baik
benar Guru memanggil nomor tertentu
8
3
untuk mempresentasikan atau menjawab pertanyaan
9
Guru memberikan evaluasi hasil belajar
65
10
Guru memberikan kesimpulan
3
Baik
= = 80% Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa kinerja guru dalam mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran TSTS pada siklus II sudah memenuhi kriteria, karena pada siklus II ini kinerja guru mengalami peningkatan sebesar 10% dari 70% pada siklus I menjadi 80% pada siklus II. c. Hasil Belajar Siswa Siklus II Hasil tes diperoleh setelah siswa mengerjakan tes siklus II. Hasil perhitungan tes evaluasi siklus II dapat dilihat pada lampiran. Berikut tabel hasil evaluasi siklus II: Tabel 4.8. Hasil Tes Evaluasi Siklus II Rentang Jumlah Hasil tes Tes evaluasi Nilai siswa siklus I 1. 91 - 100 2 Nilai tertinggi 95 2. 81 - 90 14 Nilai terendah 65 3. 71 – 80 22 Rata-rata nilai 80 4. 61 – 70 8 Jumlah siswa tuntas 38 5. 51 – 60 0 Jumlah siswa tdk tuntas 8 6. ≤ 50 0 Ketuntasan hasil belajar 83% (%) Sumber: Data Penelitian 2012 No.
Berdasarkan tabel 4.8 nilai rata-rata kelas 80, siswa yang tuntas sebanyak 38 orang dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 siswa dengan persentase ketuntasan klasikal 83% yang berarti hasil evaluasi siklus II
66
sudah memenuhi persentase ketuntasan klasikal yang ditargetkan yaitu 75%. Lebih jelasnya hasil tes evaluasi siklus II dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
100 80 60 40 20 0
95 65
80 38 8
Series1
Gambar 4.6 Hasil Tes Evaluasi Siklus II Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.6 menunjukkan bahwa siklus II sudah berhasil. Siklus II dapat dikatakan berhasil karena telah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu minimal memperoleh nilai 75 sebanyak 75% sesuai dengan KKM yang telah ditentukkan oleh sekolah. Tabel 4.10 dan dan 4.6 menunjukkan siswa memperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 80 dengan ketuntasan klasikal 83%. 4. Refleksi Gambaran secara umum pelaksanaan siklus II sudah berjalan dengan baik. Di bawah ini dipaparkan hasil pelaksanaan siklus II: a. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa pada siklus II pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran sudah baik yaitu siswa menyiapkan buku pelajaran dengan tertib dan tenang.
67
b. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa untuk perhatian dalam pelajaran sudah baik karena siswa menyimak penjelasan dari guru dengan aktif. c. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa pada mengkondisikan siswa dalam bentuk kelompok sudah terlihat baik karena siswa mengkondisikan dalam bentuk kelompok dengan tenang dan cepat. d. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa pada proses pembelajaran dalam model TSTS siswa sudah tidak tampak kaku dengan mengunakan model TSTS karena siswa sudah berani untuk memberikan masukan atas pendapat teman serta siswa sudah tidak canggung untuk bertanya kepada teman maupun guru jika tidak paham atas instruksi guru maupun dalam pengerjaan diskusi berlangsung. e. Guru sudah optimal dalam menggunakan model Two Stay Two Stray f. Guru mampu menguasai kelas dengan baik. g. Berdasarkan hasil perhitungan kemampuan siswa dari 46 siswa kelas X AP terdapat 38 siswa yang tuntas dan 8 siswa yang belum tuntas. Dari hasil evaluasi diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 83% serta diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 80. Dengan demikian proses pembelajaran tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. 4.2 Pembahasan Proses pembelajaran akan berlangsung baik apabila terdapat interaksi antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran tidak semua siswa mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap siswa terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada
68
yang sedang dan ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap siswa terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Perbedaan daya serap siswa tersebut, memerlukan strategi pengajaran yang tepat. Salah satunya adalah dengan pemilihan metode yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan dengan tidak mengabaikan kebutuhan siswa, fasilitas, serta situasi kelas. Karena, ada untuk beberapa siswa bisa saja dapat menyerap bahan hanya dengan menggunakan metode Tanya jawab, tetapi untuk beberapa siswa yang lain bisa saja siswa akan lebih mudah menyerap bahan dengan menggunakan metode eksperimen atau demonstrasi. Sehingga guru perlu memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa agar tujuan pembelajaran dapai tercapai secara optimal. Keberhasilan pembelajaran pun dapat diketahui dari hasil belajar siswa. Penelitian ini didesain dengan model Penelitian Tindakan Kelas bertujuan melaksanakan perbaikan proses pembelajaran. Observasi awal yang dilakukan untuk mengidentifikasikan pokok permasalahan pada penelitian ini. Pembahasan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini lebih banyak didasarkan atas hasil pengamatan yang diteruskan dengan kegiatan evaluasi dan refleksi. Pada siklus I pelaksanaan model Two Stay Two Stray belum dapat berlangsung secara optimal. Hal ini disebabkan model ini merupakan metode baru dalam proses pembelajaran. Siswa masih kaku dan belum
69
terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru sehingga siswa masih kurang berani dalam menyampaikan pendapatnya. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan aktivitas belajar siswa yang dilakukan pada siklus I selama proses pembelajaran TSTS yang difokuskan pada kesiapan dalam mengikuti pelajaran, perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran, mengkondisikan dalam bentuk kelompok, menghargai pendapat orang lain, kemampuan siswa dalam bertanya, bekerjasama dalam kelompok, dan ketepatan waktu dalam mengerjakan soal diskusi. Hasil dari observasi aktivitas siswa dalam model pembelajaran TSTS pada siklus I menunjukkan hasil rincian bahwa aktivitas siswa yang termasuk dalam kategori kurang sebanyak 3 siswa (7%), kemudian dalam kategori cukup sebanyak 36 siswa (78%), dalam kategori baik sebanyak 6 siswa (13%), dan dalam kategori sangat baik sebanyak 1 siswa (2%). Sedangkan kalau ditinjau dari tiap-tiap aspek, aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran TSTS menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I pada aspek menghargai pendapat orang lain sudah sangat baik. Pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran sudah baik. Namun, untuk perhatian dalam pelajaran, kerjasama dalam kelompok serta ketepatan waktu mengerjakan soal diskusi masih cukup. Sedangkan kemampuan dalam bertanya dan mengkondisikan dalam bentuk kelompok masih kurang. Ketuntasan seluruh siswa diperoleh persentase sebesar 57% yang artinya belum mencapai indikator penelitian. Sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya.
70
Pada siklus II guru memberikan pancing untuk siswa dengan memberikan tambahan nilai bagi siswa yang mau mengemukakan pendapatnya, sehingga pada siklus II rata-rata siswa sudah berani mengemukakan pendapatnya. Observasi aktivitas siswa dalam model pembelajaran TSTS pada siklus II menunjukkan hasil bahwa aktivitas siswa yang termasuk dalam kategori cukup sebanyak 1 siswa (2%), dalam kategori baik sebanyak 36 siswa (78%), dan dalam kategori sangat baik sebanyak 9 siswa (20%). Apabila ditinjau dari tiap-tiap aspek menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus II pada aspek menghargai pendapat orang lain sudah sangat baik. Sedangkan pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran, perhatian dalam pelajaran, pengkondisian dalam bentuk kelompok, kerjasama dalam kelompok, kemampuan dalam bertanya dan ketepatan waktu mengerjakan soal diskusi sudah baik. Dilihat dari ketuntasan seluruh siswa diperoleh persentase sebesar 76% yang artinya sudah mencapai indikator penelitian. Analisis hasil tes evaluasi siswa pada siklus I, menunjukkan hasil nilai rata-rata siswa sebesar 71 dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 54% dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 50, serta banyaknya siswa yang tuntas 25 siswa dan sisanya 21 siswa yang tidak tuntas. Sedangkan analisis hasil tes evaluasi siswa pada siklus II, menunjukkan hasil nilai rata-rata siswa sebesar 80 dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 83% dengan nilai tertinggi 95, nilai terendah 65, serta banyaknya siswa yang tuntas 328 siswa dan 8 siswa yang tidak tuntas.
71
Pada hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan pada hasil belajar. Hal ini disebabkan karena siswa sudah mulai percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya masing-masing, siswa sudah tidak tampak kaku dengan jalannya proses pembelajaran menggunakan model Two Stay Two Stray, serta siswa sudah tidak merasa malu untuk bertanya pada guru mengenai materi yang belum dipahaminya. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa model Two Stay Two Stray efektif digunakan sebagai salah satu alternatif pendekatan model pembelajaran karena dengan penerapan model tersebut siswa menjadi lebih aktif serta dapat menumbuhkan minat belajar siswa.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan
dapat
ditarik
kesimpulan sebagai berikut: Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa pembelajaran Menyelenggarakan Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray menggunakan desain penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai tes dari masing-masing siklus yang mengalami peningkatan. Peningkatan ini ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar dari 41% pada kondisi sebelum siklus menjadi 54% pada siklus I dengan rata-rata nilai 71dan pada siklus II meningkat menjadi 83% dengan rata-rata nilai 80. Hasil pengamatan pada siswa dapat meningkatkan keaktifan siswa. Hal ini dapat dilihat pada siklus I sebesar 57% dan siklus II sebesar 76%. Terjadi peningkatan sebesar 19%. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai maka diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Diharapkan bagi guru AP khususnya pada Mapel Memahami Prinsipprinsip
Penyelenggaraan
Administrasi
(MPPAP)
lebih
dapat
mengembangkan model-model pembelajaran sebagai variasi kegiatan belajar, salah satunya yaitu model pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay
72
73
Two Stray sehingga siswa lebih aktif serta siswa juga dapat ikut terlibat langsung dalam proses pembelajaran. 2. Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray masih memiliki kelemahan yaitu siswa pandai masih mendominasi dalam kelompok belajar. Untuk itu guru diharapkan mampu mengelola kelas dengan baik dan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray sesuai dengan teknik pelaksanaanya agar siswa mampu menguasai materi secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA Anni Catharin Tri, 2006. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT Unnes Press. -------------, 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT Unnes Press. Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. -------------, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, Saiful Bahri. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Endang, Sri. 2010. Modul Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga. Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hong-Kwen Boo. Paper Presented at a joint conference of Australian Association for Research in Education (AARE) and Singapore Educational Research Association (ERA). 2-6 December, Fremantle, Australia. Challenges of integrating cooperative learning in primary science classrooms ,BOO01079 (12 September 2012). Mulyasa, E H. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Munib, Achmad. 2006. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT Unnes Press. Pedoman PPL UNNES. 2011. Kementerian Pendidikan Nasional UNNES. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: CV. Widya Karya. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung. Sugandi, Achmad. 2005. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT Unnes Press.
74
75
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar Suyadi. 2010. Paduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press Trianto, 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Konstruktivistik. Jakarta: Pustaka Publisher.
Berorientasi
----------, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progesif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Lutfiyah. 2010. penerapan pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two Stray (TSTS) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Melakukan Negosiasi (Studi Kasus pada Siswa Kelas X Pemasaran SMK Negeri 1 Turen. Semarang: UNNES PRESS Widoyoko. S. Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Zunita. 2010. Memadukan Metode Pembelajaran Number Head Together (Kepala bernomor) dengan Metode Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Pergi) untuk meningkatkan hasil belajar IPS Ekonomi pokok bahasan kelangkaan sumber daya dan kebutuhan manusia yang terbatas pada siswa kelas VIII A SMP N I Kembang Kabupaten Jepara. Semarang: UNNES PRESS http://library.um.ac.id/.../penerapan-model-pembelajaran-two-stay-two-stray
(12 september 2012 jam 16:51)
76
LAMPIRAN
77 LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama sekolah
: SMK Cut Nya’Dien
Mata pelajaran
: Dasar kompetensi kejuruan
Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi persyaratan
personil AP
Kelas /Semester/Tahun : X/Gasal/2011-2012 Alokasi waktu
: 3 X 45 (1 X pertemuan)
Pertemuan ke-
:I
A. Standar Kompetensi 1. Memahami prinsip – prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran B. Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi persyaratan personil administrasi perkantoran C. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat : 1. Mendeskripsikan pengertian personil kantor 2. Menjelaskan macam-macam personil kantor 3. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab personil kantor 4. Mengidentifikasi perangkat kerja personil kantor 5. Mengidentifikasi tahapan-tahapan pengadaan personil kantor 6. Mengidentifikasi persyaratan personil kantor 7. Menjelaskan pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor 8. Menjelaskan pengertian dan macam-macam mutasi kantor 9. Menjelaskan pemberhentian personil kantor D. Materi Pembelajaran 1. Pengertian personil kantor 2. Macam-macam personil kantor 3. Tugas dan tanggung jawab personil kantor 4. Perangkat kerja personil kantor 5. 6. 7.
Tahapan-tahapan pengadaan personil kantor Persyaratan personil kantor Pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor
78 8. 9.
Pengertian dan macam-macam mutasi kantor Pemberhentian personil kantor
E. Metode Pengajaran 1. Ceramah bervariasi 2. Tanya jawab 3. Diskusi dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray 4. Penugasan F. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan 1. Apersepsi a. Memeriksa kelas dan pengkondisian suasana yang kondusif. b.
Melakukan presensi terhadap siswa
c.
Guru menerangkan kepada siswa mengenai kompetensi dasar
Waktu 10 menit
yang harus dicapai oleh siswa. d.
Guru memberi pertanyaan kepada siswa: 1) Apakah pengertian personil kantor ?
e. Siswa menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan materi pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran i. Guru menentukan materi dan menjelaskan materi serta mengembangkan pengetahuan awal siswa tentang materi. j. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok heterogen tediri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang berasal dari suku, agama dan ras yang berbeda. k. Guru menjelaskan tugas kelompok, tanggung jawab kelompok, setiap anggota kelompok harus bekerja sama dengan baik, saling membantu dan berbagi tugas serta saling menghargai kelompok lain. l. Guru menjelaskan aturan main dari model pembelajaran TSTS,
70 menit Diskusi dengan model TSTS dan penugasan
79 yaitu: 1) Tahap 1: Penomoran Sesudah guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa, kelompok diberi nomor/angka/nama agar dapat membedakan kelompok satu dengan yang lainnya. Kemudian ketua dari kelompok maju untuk mengambil gulungan yang berisikan materi yang harus di diskusikan bersama kelompok masing-masing. 2) Tahap 2: Mengajukan pertanyaan Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. 3) Tahap 3: Berfikir bersama Siswa melakukan diskusi dan berfikir bersama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. 4) Tahap 4: Bertamu Memilih dua dari empat siswa sebagai tamu bagi kelompok lain dan dua siswa sebagai tuan rumah untuk membagikan hasil kerja diskusi kepada tamu. 5) Tahap 5: Memaparkan hasil diskusi Guru memilih salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka. m. Guru mengawasi jalannya diskusi. n.
Guru memberikan tes tertulis untuk mengevaluasi hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Penutup a. Memberikan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada kelas, dan menunjuk siswa untuk memberikan jawaban. b. Kesimpulan: Siswa dipandu guru menyimpulkan materi pembelajaran.
10 menit
80 G. Sumber Belajar 1. Sumber Pembelajaran a. Endang, Sri. 2010.Modul Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga b. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2. Media Pembelajaran a. Media : White Board, Black Board b. Alat : Spidol, Kapur Tulis H. Penilaian Indikator penilaian
Teknik penilaian
1. Afektif
Diskusi penugasan
Bentuk instrumen Membuat rangkuman materi
81 LAMPIRAN 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama sekolah
: SMK Cut Nya’Dien
Mata pelajaran
: Dasar kompetensi kejuruan
Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi persyaratan personil AP
Kelas /Semester/Tahun : X/Gasal/2011-2012 Alokasi waktu
: 3 X 45 (1 X pertemuan)
Pertemuan ke-
: II
A. Standar Kompetensi 1. Memahami prinsip – prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran B. Kompetensi Dasar 2. Mengidentifikasi persyaratan personil administrasi perkantoran C. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat : a. Mendeskripsikan pengertian personil kantor b. Menjelaskan macam-macam personil kantor c. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab personil kantor d. Mengidentifikasi perangkat kerja personil kantor e. Mengidentifikasi tahapan-tahapan pengadaan personil kantor f. Mengidentifikasi persyaratan personil kantor g. Menjelaskan pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor h. Menjelaskan pengertian dan macam-macam mutasi kantor i. Menjelaskan pemberhentian personil kantor D. Materi Pembelajaran a. Pengertian personil kantor b. Macam-macam personil kantor c. Tugas dan tanggung jawab personil kantor d. Perangkat kerja personil kantor e. Tahapan-tahapan pengadaan personil kantor f. Persyaratan personil kantor
82 g. h. i.
Pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor Pengertian dan macam-macam mutasi kantor Pemberhentian personil kantor
E. Metode Pengajaran 1. Ceramah bervariasi 2. Tanya jawab 3. Diskusi dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray 4. Penugasan F. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Waktu 10 menit
Pendahuluan 1. Apersepsi a. Memeriksa kelas dan pengkondisian suasana yang kondusif. b. Melakukan presensi terhadap siswa c. Guru menerangkan kepada siswa mengenai kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. d. Guru memberi pertanyaan kepada siswa: 1). Apakah pengertian personil kantor ? e. Siswa menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan materi pembelajaran. 2.Kegiatan Inti Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran a. Guru melanjutkan materi yang telah disampaikan pada
70 menit
pertemuan sebelumnya. b. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen yang terdiri dari 3-4 siswa. Kelompok heterogen tediri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang berasal dari suku, agama dan ras yang berbeda. c. Guru
menjelaskan
tugas
kelompok,
tanggung jawab
kelompok, setiap anggota kelompok harus bekerja sama dengan baik, saling membantu dan berbagi tugas serta saling
Diskusi dengan model TSTS dan penugasan
83 menghargai kelompok lain. d. Guru menjelaskan aturan main dari model pembelajaran TSTS, yaitu: 1) Tahap 1: Penomoran Sesudah guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa, kelompok diberi nomor/angka/nama agar dapat membedakan kelompok satu dengan yang lainnya. Kemudian ketua dari kelompok maju untuk mengambil gulungan yang berisikan materi yang harus di diskusikan bersama kelompok masing-masing. 2) Tahap 2: Mengajukan pertanyaan Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. 3) Tahap 3: Berfikir bersama Siswa melakukan diskusi dan berfikir bersama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. 4) Tahap 4: Bertamu Memilih dua dari empat siswa sebagai tamu bagi kelompok lain dan dua siswa sebagai tuan rumah untuk membagikan hasil kerja diskusi kepada tamu. 5) Tahap 5: Memaparkan hasil diskusi Guru
memilih
salah
satu
kelompok
untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka. o.
Guru mengawasi jalannya diskusi.
p.
Guru memberikan tes tertulis untuk mengevaluasi hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Penutup a. Memberikan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada kelas, dan menunjuk siswa untuk memberikan jawaban.
10 menit
84 b. Kesimpulan: Siswa dipandu guru menyimpulkan materi pembelajaran.
G. Sumber Belajar 1. Sumber Pembelajaran a. Endang, Sri. 2010.Modul Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga b. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2.Media Pembelajaran c. Media : White Board, Black Board d. Alat : Spidol, Kapur Tulis H. Penilaian Indikator penilaian
Teknik penilaian
1. Afektif
Diskusi penugasan
Membuat rangkuman materi
2. Kognitif
Pemberian soal siklus I
Soal pilihan ganda
Bentuk instrumen
Guru Pamong SMK Cut Nya’ Dien
Semarang, Peneliti
Aniek Budiyanti, S. Pd NIP :
Istirokah NIM: 7101408239
85 LAMPIRAN 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Nama sekolah
: SMK Cut Nya’Dien
Mata pelajaran
: Dasar kompetensi kejuruan
Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi persyaratan personil AP
Kelas /Semester/Tahun : X/Gasal/2011-2012 Alokasi waktu
: 3 X 45 (1 X pertemuan)
Pertemuan ke-
: III
A. Standar Kompetensi 1. Memahami prinsip – prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran B. Kompetensi Dasar a. Mengidentifikasi persyaratan personil administrasi perkantoran C. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat : 1. Mendeskripsikan pengertian personil kantor 2. Menjelaskan macam-macam personil kantor 3. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab personil kantor 4. Mengidentifikasi perangkat kerja personil kantor 5. Mengidentifikasi tahapan-tahapan pengadaan personil kantor 6. Mengidentifikasi persyaratan personil kantor 7. Menjelaskan pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor 8. Menjelaskan pengertian dan macam-macam mutasi kantor 9. Menjelaskan pemberhentian personil kantor D. Materi Pembelajaran a. Pengertian personil kantor b. Macam-macam personil kantor c. Tugas dan tanggung jawab personil kantor d. Perangkat kerja personil kantor e. Tahapan-tahapan pengadaan personil kantor f. Persyaratan personil kantor g. Pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor
86 h. i.
Pengertian dan macam-macam mutasi kantor Pemberhentian personil kantor
E. Metode Pengajaran 1. Ceramah bervariasi 2. Tanya jawab 3. Diskusi dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray 4. Penugasan F. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Waktu 10 menit
Apersepsi a. Memeriksa kelas dan pengkondisian suasana yang kondusif. b. Melakukan presensi terhadap siswa c. Guru menerangkan kepada siswa mengenai kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. d. Guru memberi pertanyaan kepada siswa: 1) Sebutkan macam-macam personil kantor ? e. Siswa menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Kegiatan Inti Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran a. Guru menentukan materi dan menjelaskan materi serta mengembangkan pengetahuan awal siswa tentang materi. b. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok heterogen tediri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang berasal dari suku, agama dan ras yang berbeda. c. Guru menjelaskan tugas kelompok, tanggung jawab kelompok, setiap anggota kelompok harus bekerja sama dengan baik, saling membantu dan berbagi tugas serta saling menghargai kelompok lain.
70 menit Diskusi dengan model TSTS dan penugasan
87 d. Guru menjelaskan aturan main dari model pembelajaran TSTS, yaitu: 1) Tahap 1: Penomoran Sesudah guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4-5siswa, kelompok diberi nomor/angka/nama agar dapat membedakan kelompok satu dengan yang lainnya. Kemudian ketua dari kelompok maju untuk mengambil gulungan yang berisikan materi yang harus di diskusikan bersama kelompok masing-masing. 2) Tahap 2: Mengajukan pertanyaan Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. 3) Tahap 3: Berfikir bersama Siswa melakukan diskusi dan berfikir bersama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. 4) Tahap 4: Bertamu Memilih dua dari empat siswa sebagai tamu bagi kelompok lain dan dua siswa sebagai tuan rumah untuk membagikan hasil kerja diskusi kepada tamu. 5) Tahap 5: Memaparkan hasil diskusi Guru memilih salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka. e. Guru mengawasi jalannya diskusi. f. Guru memberikan tes tertulis untuk mengevaluasi hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Penutup a. Memberikan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada kelas, dan menunjuk siswa untuk memberikan jawaban. b. Kesimpulan:
10 menit
88 Siswa dipandu guru menyimpulkan materi pembelajaran.
G. Sumber Belajar 1. Sumber Pembelajaran a. Endang, Sri. 2010.Modul Memahami Prinsip-prinsip Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Penyelenggaraan
2. Media Pembelajaran a. Media : White Board, Black Board b. Alat
: Spidol, Kapur Tulis
H. Penilaian Indikator penilaian
Teknik penilaian
Bentuk instrumen
1. Afektif
Diskusi penugasan
Membuat rangkuman materi
2. Kognitif
Pemberian soal siklus II
Soal pilihan ganda
Guru Pamong SMK Cut Nya’ Dien
Semarang, Peneliti
Aniek Budiyanti, S. Pd NIP :
Istirokah NIM: 7101408239
89 LAMPIRAN 4
SMK Mata Pelajaran Kelas/ Semester/Tahun Jumlah Jam Tatap Muka Materi Pokok Standart Kompetensi Kompetensi Dasar NO
1.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA (Knowledge, skills, attitude) Siswa mampu : 1. Mengidentifikasi langkah-langkah penerimaan personil kantor. 2. Mengidentifikasi persyaratan personil kantor. 3. Mengidentifikasi macam-macam personil kantor.
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN RENCANA STRATEGI PEMBELAJARAN SISWA (SILABUS) : CUT NYA’ DIEN SEMARANG : Mendeskripsikan prinsi-prinsip penyelenggaraan adm perkantoran : X / I / 2009-2010 : 6 x 45’ : Personil kantor : 1.Memahami prinsip – prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran : 1.5 Mengidentifikasi persyaratan personil adminisrasi perkantoran
MATERI ESENSIAL, LIFE SKILLS
PENGALAMAN BELAJAR
Materi Essensial : 1. Pengertian personil kantor. 2. Langkah-langkah penerimaan personil kantor. 3. Persyaratan pengetahuan, ketrampilan, kepribadian personil kantor. 4. Macam-macam personil kantor. 5. Tugas personil kantor.
1. Tnya jawab tentang pengertian personil kantor. 2. Diskusi kelompok mengenai langkah-langkah penerimaan personil kantor. 3. Diskusi kelompok tentang syarat pengetahuan personil kantor. 4. Diskusi kelompok mengenai syarat ketrampilan personil kantor. 5. Diskusi kelompok mengenai syarat kepribadian personil kantor. 6. Diskusi klasikal tentang macammacam personil kantor . 7. Diskusi kolompok mengenai tugas personil kantor.
Life Skills : 1. Cermat 2. Ketekunan 3. Etos kerja 4. Kerajinan
METODE, MODEL INTERAKTIF, APEL/SUMJAR MEDIA
Metoda : Tanya jawab Diskusi MPI: Group investigation Student Teams Achievement Division Alat pelajaran : Buku paket dan alat tulis Sumber Belajar indoor: Drs.Nanang Yusuf Nurdin. Manajemen Perkantoran 2 Hendi Haryadi Manajemen Perkantoran Sumber Belajar Outdoor :
ALOKA SI WAKT U
6 x 45’
JENIS PENILAIAN dan INSTRUMEN Uji Kompetensi Penerapan Konsep dan Perilaku ( Tes Tertulis) : 1. Ulangan harian 2. Kuis Uji Kompetensi Penerapan Konsep dan Perilaku ( Non Tes ) : 1. Observasi Sistematik
Memeriksa/ Mengetahui Kepala Sekolah
Semarang, Guru Mata Pelajaran
………………………
……………….
90 LAMPIRAN 5 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN No. 1.
Variabel Hasil Belajar
Indikator Keberhasilan
Instrumen
Deskripsi
a. Hasil tes a. Tes lisan, tes tertulis dengan pilihan ganda, KKM 75 dan tes uraian. Sebanyak 75%.
Tes lisan digunakan pada saat materi selesai dijelaskan oleh guru. Tes pilihan ganda digunakan pada saat evaluasi. Tes
b. Hasil penilaian proses dengan KKM 75%.
uraian digunakan pada saat tugas kelompok.
b. Lembar Lembar observasi aktivitas observasi siswa siklus I dengan aktivitas siswa menerapkan model siklus I pembelajaran TSTS dengan Media Microsoft Power Point. c. Lembar observsi aktivitas siklus II
Lembar observasi aktivitas siswa penyempurnaan dari siswa siklus I dengan menerapkan model TSTS dan Power Point digunakan untuk mengetahui kondisi pembelajaran siswa sesudah diadakan perbaikan dari siklus I
d. Lembar pengamatan aktivitas guru siklus I
Lembar aktivitas guru siklus I digunakan untuk mengetahui kesiapan mengajar dan ketrampilan guru dalam mengelola kelas dengan penerapan model pembelajaran TSTS.
91
e. lembar pengamatan aktivitas guru siklus II
Lembar pengamatan aktivitas guru Siklus II digunakan untuk kekurangan dan kelebihan ketrampilan guru mengajar sesudah diadakan perbaikan dari siklus I.
92 LAMPIRAN 6 KISI-KISI KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS SISWA No. Aspek yang diamati 1. Kesiapan dalam mengikuti pelajaran
2.
Perhatian dalam pelajaran
3.
Mengkondisikan dalam bentuk kelompok
4.
Mengharhai pendapat orang lain
5.
Kemampuan dalam bertanya
6.
Kerjasama dalam kelompok
Kriteria Penilaian 1. Siswa tidak membawa buku pelajaran 2. Siswa membawa buku pelajaran tetapi tidak dikeluarkan 3. Siswa menyiapkan buku pelajaran dengan gaduh 4. Siswa menyiapkan buku pelajaran dengan tertib dan tenang 1. Siswa sibuk berbicara sendiri dengan teman 2. Siswa menyimak penjelasan guru dengan pasif 3. Siswa menyimak penjelasan guru dengan aktif 4. Siswa menyiak penjelasan guru dengan aktif dan antusias 1. Siswa asyik bercanda dengan temannya 2. Siswa membentuk kelompok dengan gaduh 3. Siswa membentuk kelompok dengan tenang. 4. Siswa membentuk kelompok dengan tenang dan cepat 1. Siswa bersikap acuh tak acuh dengan pendapat teman 2. Siswa mendengarkan pendapat teman 3. Siswa memberikan masukan atas pendapat teman 4. Siswa menghargai, mendengarkan dan memberikan masukan atas pendapat teman 1. Siswa tidak berani bertanya kepada guru 2. Siswa berani bertanya kepada guru dengan suara rendah 3. Siswa bertanya kepada guru dengan suara keras 4. Siswa bertanya kepada guru dengan suara keras dan sopan santun 1. Siswa tidak mampu bekerjasama dengan anggota kelompok 2. Siswa pasif dalam diskusi kelompok 3. Sebagian siswa aktif dalam diskusi
93
4. 7.
Ketepatan waktu mengerjakan soal
1. 2. 3. 4.
kelompok Seluruh siswa aktif dan kritis dalam diskusi kelompok Siswa tidak mengerjakan kuis Siswa mengerjakan sebagian soal atau kuis Siswa mengerjakan seluruh soal atau kuis Siswa mengerjakan seluruh soal atau kuis dengan tepat waktu.
94 LAMPIRAN 7 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY Nama
:
Hari/tgl : Sekolah : Kelas
:
Petunjuk : Berikan penilaian dengan memberikan tanda centang (v) pada kolom yang sesuai dengan keadaan yang senyatanya. No.
Aspek yang diamati 1
1.
Kesiapan mengikuti Pelajaran
2.
Perhatian dalam pelajaran
3.
Mengkondisikan dalam bentuk kelompok.
4.
Menghargai pendapat orang lain.
5.
Kemampuan dalam bertanya
6.
Kerjasama dalam kelompok
7.
Ketepatan waktu dalam mengerjakan tugas
2
Skor 3
4
Keterangan : 1. Kurang : Skor 1 2. Cukup : Skor 2 3. Baik : Skor 3 4. Sangat baik : Skor 4 Adapun hasil observasi untuk penelitian aktivitas belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Nilai =
X 100%
KE T.
95
Jumlah Skor ideal (Skor tertinggi)
=
X 100%
Jumlah Skor terendah
=
X 100%
Jarak Interval (i)
= = = 18,75% Kriteria Penilaian
No 1 2 3
Persentase 24,96% - 43,72% 43,73% - 62,48% 62,49% - 81,24%
Kriteria Kurang Cukup Baik
4
81,25% - 100 %
Sangat baik
96 Lampiran 8
ANALISIS AKTIVITAS SISWA PER ASPEK SIKLUS I Model Pembelajaran Two Stay Two Stray SMK Cut Nya' Dien Semarang
Nomor
Aspek yang diamati
Nama Urut
Induk
1
2210
2
Total skor
%
Kriteria Keaktifan
1
2
3
4
5
6
7
Ade sartika sultan
3
2
1
3
1
3
1
14
50%
CUKUP
2219
Anggrit surya pratiwi
3
1
2
2
1
2
3
14
50%
CUKUP
3
2220
Anis choirunnisak
3
2
2
3
2
2
2
16
57%
CUKUP
4
2221
Anis nurul aini
3
2
2
3
2
2
2
16
57%
CUKUP
5
2222
Apriliana manthofani
3
1
1
2
1
1
2
11
39%
KURANG
6
2223
Ari nurfatmawati sa'dun
3
3
1
3
1
3
2
16
57%
CUKUP
7
2225
Ayu mega cahyati
3
2
2
3
3
2
3
18
64%
BAIK
8
2228
Darwati
3
3
2
3
2
2
2
17
61%
CUKUP
9
2234
Devi trisna sari
3
4
1
3
2
1
3
17
61%
CUKUP
10
2236
Dewi wahyuningsih
3
2
1
3
2
2
1
14
50%
CUKUP
11
2238
Dian setia wati
3
2
3
3
2
2
2
17
61%
CUKUP
12
2241
Dinda putrid
1
1
2
4
1
2
2
13
46%
CUKUP
13
2246
Endang kurniawati
3
2
2
3
1
2
3
16
57%
CUKUP
14
2249
Erlin dwi wulandari
3
2
1
4
2
2
2
16
57%
CUKUP
15
2253
Eva wulansari
3
2
3
4
2
2
3
19
68%
BAIK
16
2254
Eva mariana
3
1
1
3
1
3
3
15
54%
CUKUP
17
2256
Evi yuliyanti
4
3
2
4
2
2
2
19
68%
BAIK
18
2258
Fany narendra M.
3
3
2
3
1
2
3
17
61%
CUKUP
19
2261
Fitriana
2
3
2
4
2
2
3
18
64%
BAIK
20
2270
Ivon caisar purwadi
3
3
2
3
2
1
2
16
57%
CUKUP
21
2273
Khoirotun nisa
3
3
2
3
1
2
2
16
57%
CUKUP
22
2288
Muslimah dwi cahyati
3
3
2
3
2
2
3
18
64%
BAIK
23
2291
Nisfi arifa
3
2
1
4
2
2
2
16
57%
CUKUP
24
2293
Nur aini fajri
3
2
2
3
1
2
3
16
57%
CUKUP
25
2294
Nur khasanah
3
3
1
4
2
2
3
18
64%
BAIK
97 26
2295
Nur laili misliana
3
3
2
3
2
2
2
17
61%
CUKUP
27
2297
Okta tama
3
2
2
3
1
1
2
14
50%
CUKUP
28
2300
Puji astutik
3
2
1
4
3
2
1
16
57%
CUKUP
29
2301
Qorri aina
3
2
2
3
2
2
3
17
61%
CUKUP
30
2302
Rina yuliani
3
3
1
4
1
2
3
17
61%
CUKUP
31
2303
Rindhani riski saputri
3
3
2
4
1
2
1
16
57%
CUKUP
32
2305
Riyadhul Badiah
3
2
2
4
2
2
2
17
61%
CUKUP
33
2306
Riztika arum
3
3
2
4
2
2
1
17
61%
CUKUP
34
2312
Siska damayanti
3
2
1
4
1
2
3
16
57%
CUKUP
35
2314
Siti ani mustofiah
1
3
1
2
1
2
1
11
39%
KURANG
36
2320
Siti mutoharoh
1
3
2
3
3
1
2
15
54%
CUKUP
37
2324
Siti Romadani
3
2
2
2
1
3
3
16
57%
CUKUP
38
2327
Sofroul lailiyah
3
2
1
3
2
2
2
15
54%
CUKUP
39
2330
Sri marianti
3
2
1
2
1
2
2
13
46%
CUKUP
40
2331
Suci Dhauati
3
3
3
4
3
3
4
23
82%
SANGAT BAIK
41
2333
Sulis widiarti
3
3
1
4
1
2
2
16
57%
CUKUP
42
2335
Tri lestari
2
2
1
3
3
3
2
16
57%
CUKUP
43
2345
Vivi noviyanti
2
1
1
3
1
2
1
11
39%
KURANG
44
2347
Yulia lestari
3
2
2
3
2
2
3
17
61%
CUKUP
45
2349
Yunia islamiyati
3
2
1
4
1
2
3
16
57%
CUKUP
46
2350
Yunita dwi widiastuti
3
2
2
4
1
2
3
17
61%
CUKUP
JUMLAH
130
106
76
150
76
93
105
736
PERSENTASE
71%
58%
41%
41%
51%
57%
KRITERIA
BAIK
CUKUP
KURANG
82% SANGAT BAIK
KURANG
CUKUP
CUKUP
3 36 6
7% 78% 13%
57%
98 LAMPIRAN 9 ANALISIS AKTIVITAS SISWA PER ASPEK SIKLUS II MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY SMK CUT NYA’ DIEN SEMARANG Total Nomor % Kriteria Keaktifan Aspek yang diamati skor Nama Urut Induk 1 2 3 4 5 6 7 1 2210 Ade sartika sultan 3 4 4 3 3 3 4 24 86% SANGAT BAIK 2 2219 Anggrit surya pratiwi 4 3 3 4 3 2 3 22 79% BAIK 3 2220 Anis choirunnisak 3 3 3 4 3 3 2 21 75% BAIK 4 2221 Anis nurul aini 3 4 2 3 2 2 3 19 68% BAIK 5 2222 Apriliana manthofani 3 4 3 2 3 4 2 21 75% BAIK 6 2223 Ari nurfatmawati sa'dun 4 3 3 3 3 3 3 22 79% BAIK 7 2225 Ayu mega cahyati 3 2 2 3 4 3 3 20 71% BAIK 8 2228 Darwati 3 3 4 4 2 4 2 22 79% BAIK 9 2234 Devi trisna sari 3 4 3 3 2 3 3 21 75% BAIK 10 2236 Dewi wahyuningsih 3 2 3 4 2 3 4 21 75% BAIK 11 2238 Dian setia wati 3 4 3 3 4 3 2 22 79% BAIK 12 2241 Dinda putri 4 3 4 4 3 3 3 24 86% SANGAT BAIK 13 2246 Endang kurniawati 3 4 4 3 3 2 4 23 82% SANGAT BAIK 14 2249 Erlin dwi wulandari 3 3 3 4 3 2 2 20 71% BAIK 15 2253 Eva wulansari 3 2 3 4 3 2 3 20 71% BAIK 16 2254 Eva mariana 3 2 3 3 3 3 3 20 71% BAIK 17 2256 Evi yuliyanti 4 3 3 4 4 2 3 23 82% SANGAT BAIK 18 2258 Fany narendra M. 3 3 3 3 3 2 3 20 71% BAIK 19 2261 Fitriana 4 4 3 4 3 2 3 23 82% SANGAT BAIK 20 2270 Ivon caisar purwadi 3 3 3 3 2 3 3 20 71% BAIK 21 2273 Khoirotun nisa 3 3 3 3 3 2 4 21 75% BAIK 22 2288 Muslimah dwi cahyati 3 3 3 3 4 2 3 21 75% BAIK 23 2291 Nisfi arifa 3 3 2 4 3 2 4 21 75% BAIK 24 2293 Nur aini fajri 3 3 4 3 3 3 3 22 79% BAIK
99 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
2294 2295 2297 2300 2301 2302 2303 2305 2306 2312 2314 2320 2324 2327 2330 2331 2333 2335 2345 2347 2349 2350
Nur khasanah Nur laili misliana Okta tama Puji astutik Qorri aina Rina yuliani Rindhani riski saputri Riyadhul Badiah Riztika arum Siska damayanti Siti ani mustofiah Siti mutoharoh Siti Romadani Sofroul lailiyah Sri marianti Suci Dhauati Sulis widiarti Tri lestari Vivi noviyanti Yulia lestari Yunia islamiyati Yunita dwi widiastuti
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4
3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4
4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4
2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 3 2
2 2 2 2 3 2 3 2 3 4 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 4 3
3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 4 4 2 3 4 2 3
21 20 19 20 21 24 21 23 21 25 20 21 20 19 20 21 21 17 22 21 21 23 974
144
146
140
159
127
121
137
78%
79%
76%
86%
69%
66%
###
BAIK
BAIK
BAIK
SANGAT BAIK
BAIK
BAIK
BAIK
75% 71% 68% 71% 75% 86% 75% 82% 75% 89% 71% 75% 71% 68% 71% 75% 75% 61% 79% 75% 75% 82%
BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK SANGAT BAIK BAIK SANGAT BAIK BAIK SANGAT BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK CUKUP BAIK BAIK BAIK SANGAT BAIK
100 Lampiran 10 KISI-KISI AKTIVITAS GURU No. Aspek yang Kriteria Penilaian diamati/indikator 1. Guru menyampaikan tujuan 1. Tidak menyampaikan tujuan pembelajaran pembelajaran dan materi 2. Menjelaskan nilai dan manfaat pembelajaran pembelajaran 3. Memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa. 4. Menggunakan pengalaman pribadi siswa sebagai contoh dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Mengajukan pertanyaan yang 1. Memotivasi siswa dapat memotivasi siswa 2. Membimbing siswa bertanya. 3. Membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan yang sulit 4. Membantu siswa dalam mempelajari persyaratan personil AP. 3. Membagi siswa dalam 1. Guru membagi siswa dengan marah-marah, karena tidak kelompok bisa mengontrol murid yang menganggu kelas saat pembagian kelompok. 2. Guru membagi siswa 4-5 siswa dalam kelompok dengan suara pelan, diarahkan kepada sebagian siswa. 3. Guru membagi siswa 4-5 dalam kelompok dengan suara keras, diarahkan kepada seluruh siswa. 4. Guru membagi kelompok dengan tidak ada perbedaan diantara siswa. 4. Membimbing siswa dalam 1. Membimbing siswa dalam membentuk kelompok. menyelesaikan tugas 2. Membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan yang sulit. 3. Membimbing siswa dalam bekerjasama dengan teman lain dalam diskusi. 4. Melakukan pengamatan, berkeliling kelas, dan menghampiri siswa jika siswa menemukan kesulitan. 5.
Melakukan pengamatan saat diskusi berlangsung
6.
Memanggil dua nomor untuk bergabung dengan kelompok lainnya
7.
Mengarahkan jawaban yang benar
1. Guru meninggalkan kelas dan membiarkan diskusi berjalan sendiri. 2. Guru mengawasi proses diskusi dari bangku guru. 3. Guru berkeliling kelas dan menghampiri siswa jika menemukan kesulitan 4. Guru membuat catatan evaluasi. 1. Melakukan pengamatan saat diskusi berlangsung 2. Membimbing dua siswa dari tiap-tiap kelompok untuk bergabung dengan kelompok lainnya 3. Membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi. 4. Memberikan penilaian/penghargaan atas hasil diskusi. 1. Membimbing siswa bertanya. 2. Membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan yang sulit. 3. Membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi. 4. Membimbing siswa dalam memberikan alasan terhadap hasil kerja diskusi secara logis dalam diskusi.
101 8.
9.
Memanggil nomor tertentu untuk mempresentasikan/atau menjawab pertanyaan.
Memberikan evaluasi hasil belajar.
10 Guru memberikan kesimpulan
1. Membimbing siswa menjawab pertanyaan/presentasi. 2. Membimbing kelompok tertentu untuk presentasi hasil diskusi. 3. Membimbing sebagian kelompok untuk memaparkan hasil diskusi. 4. Membimbing seluruh kelompok memaparkan hasil diskusi. 1. Memberikan pertanyaan. 2. Memberikan tugas individu. 3. Memberikan tugas kelompok. 4. Memberikan evaluasi dengan bertanya dan pemberian tugas individu/kelompok. 1. Tidak memberikan kesimpulan di akhir pertemuan. 2. Memberikan pertanyaan pancingan. 3. Membimbing siswa dalam mempublikasikan hasil diskusi. 4. Membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi.
102 LAMPIRAN 11 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY Nama peneliti
:
Hari/tgl
:
Sekolah observasi : Petunjuk : Berikan penilaian dengan memberikan tanda centang (v) pada kolom yang sesuai dengan keadaan yang senyatanya. KEGIATAN
Aspek yang diamati
Skor 1
Pendahuluan
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
Mengorientasi siswa dalam pembelajaran -Menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran Guru mengajukan pertanyan yang dapat memotivasi siswa Mengorganisasikan siswa untuk belajar kelompok -Membagi siswa dalam kelompok Membimbing siswa dalam kelompok -Membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas Mengamati siswa dalam kelompok (apakah siswa berfikir bersama dalam kelompok) -Melakukan pengamatan Mengorganisasi siswa untuk saling bertukar informasi antar kelompok -Memanggil dua nomor untuk bergabung dengan kelompok lainnya. Membimbing kelompok dalam memutuskan jawaban(setelah saling bertukar informasi kelompok)
2
Keterangan 3
4
103 -Mengarahkan jawaban yang benar Tahap 5
Penutup
Mengembangkan dan menyajikan hasil kelompok -Memanggil nomor tertentu untuk mempresentasikan atau menjawab pertanyaan. Menganalisis dan mengevaluasi hasil kelompok Guru memberikan evalusi hasil belajar siswa Menganalisis dan mengevaluasi hasil kelompok -Guru memberikan kesimpulan di akhir pelajaran
Keterangan : 1. Skor 1: Kurang 2. Skor 2: Cukup 3. Skor 3: Baik 4. Skor 4: Sangat Baik
Nilai =
X 100%
Skor maksimal = Jumlah aspek yang diamati X 4
104
LAMPIRAN 12 KISI-KISI SOAL UJI COBA Mapel
: Mengidentifikasi Persyaratan personil kantor
Kelas
: X AP
Semester
: X/ Gasal
Standar kompetensi : Memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran Kompetensi dasar
Indikator
Mengidentifikasi Mendeskripsikan pengertian persyaratan personil personil kantor kantor Menjelaskan macam-macam personil kantor Menjelaskan tugas dan tanggung jawab personil kantor Mengidentifikasi perangkat kerja personil kantor Mengidentifikasi tahapantahapan pengadaan personil kantor Mengidentifikasi persyaratan personil kantor Menjelaskan pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor Menjelaskan pengertian dan macam-macam mutasi kantor Menjelaskan pemberhentian personil kantor
Nomor Soal
Jumlah Soal
1, 2
2
3, 4, 5
3
6, 7
2
8, 9,10
3
11,12,13, 14,15,16,17,18 ,19, 20,21, 22
12
23,24, 25,26
4
27,28,29,30,31 ,32
6
33,34,35,36,37 ,38
6
39,40
2
Total Soal
40 Soal
105 LAMPIRAN 13 SOAL UJI COBA PILIHAN GANDA Petunjuk: Lengkapilah terlebih dahulu indentitas diri anda pada lembar jawaban! Berilah tanda (X) pada salah satu huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang benar! 1. Aparat organisasi dan alat atau sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi merupakan pengertian dari… a. Personil kantor b. Pegawai/pekerja c. Pembantu Ahli d. Manajer e. Pegawai negeri 2. Dibawah ini merupakan macam-macam personil kantor, kecuali… a. Administrator b. Manajer c. Staf/pembantu ahli d. Office method training e. Worker/pegawai 3. Para karyawan yang berlangsung digerakkan oleh manajer dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kantor sehari-hari disebut.. a. Manajer b. Administrator c. Pegawai atau pekerja d. Staf/ pembantu ahli e. Worker/pegawai 4. Pegawai tidak tetap dan belum memiliki status, gaji dan tunjangan tetap, baik bekerja di instansi pemerintah maupun swasta disebut pegawai… a. Honorer b. Swasta c. Kantor d. Tetap e. Staf. 5. Pekerjaan pada kantor dibagi menjadi bebrerapa unit tersendiri dengan personil masingmasing yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Dibawah ini yang merupakan tugas dan tanggung jawab personil kantor secara umum yaitu, kecuali… a. Penerima tamu b. Sekretaris c. Kepala direktur d. Administratif training e. Bagian keuangan
106 6. Orang yang betanggung jawab atas pelayanan terhadap tamu yang mempunyai kepentingan terhadap kantor, juga melayani telepon masuk dan keluar adalah… a. Penerima tamu b. Sekretaris c. Administrator d. Kepala direktur e. Bagian keuangan 7. Mesin elektronik yang mampu menyimpan dan mengolah adalah… a. Scanner b. Filling cabinet c. komputer d. Flash disk e. Mesin tik 8. Berikut ini tahapan-tahapan pengadaan personil kantor yang benar untuk memperoleh karyawan yang handal dan cakap adalah.. a. Rekruitmen dan pelatihan b. Tes tertulis, wawancara, tes kesehatan c. Wawancara, tes tertulis, surat panggilan d. Analisa jabatan, rekruitmen, seleksi e. Membuka lamaran dan melakukan testing. 9. Suatu kegiatan untuk memberikan analisis atau menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana menjawab, dan mengapa pekerjaan tersebut harus dilaksanakan, disebut… a. Analisis pekerjaan b. Analisis tugas c. Analisis jabatan d. Analisis karyawan e. Analisis pelatihan 10. Suatu proses mencari dan memengaruhi tenaga kerja agar mau melamar untuk lowongan yang ada dalam perusahaan, disebut… a. Rekruitmen b. Seleksi c. Lowongan kerja d. Bursa kerja e. Tenaga kerja 11. Suatu kegiatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan personil kantor untuk melaksanakan pekerjaan tertentu adalah… a. Pengembangan b. Mutasi c. Promosi d. Pelatihan e. Demosi 12. Dibawah ini merupakan macam-macam mutasi yang di tinjau dari tempat kerja karyawan, kecuali…
107 a. Antarseksi b.Antar instansi c. Antar bagian d.Antar biro e. Shift transfer 13. Salah satu manfaat promosi karyawan adalah.. a. Untuk memotivaai karyawan agar lebih maju dalam berkarir b. Untuk meningkatakan penghayatan ideologi karyawan c. Untuk meningkatkan sumber penghasilan karyawan d. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja karyawan e. Untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan karyawan terhadap pekerjaan. 14. Tujuan pelatihan dan pengembangan personil kantor adalah.. a. Untuk meningkatkan penghayatan ideologi karyawan b. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja karyawan c. Untuk meningkatkan sumber penghasilan karyawan d. Untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja e. Untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan karyawan terhadap pekerjaan. 15. Orang yang menentukkan garis besar kebijakan dan tujuan yang harus dijalankan kantor sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, disebut… a. Administrator b. Manajer c. Staf ahli d. Karyawan e. Personil 16. Faktor yang harus diperhatikan dalam pelatihan dan pengembangan, antara lain… a. Penghayatan jiwa ideologi b.Metode pelatihan dan pengembangan c. Kesehatan dan keselamatan kerja d.Kemandirian e. Perkembangan karyawan. 17. Kenaikan jabatan seorang karyawan yang disertai dengan kekuasaan yang lebih tinggi dan tanggung jawab yang lebih besar, disebut… a. Mutasi b. Rekruitmen c. Promosi d. Demosi e. Rotasi 18. Pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain atau ke kedudukan yang lebih rendah, hal ini terjadi biasanya karena pengaruh negative dari moral karyawan yang bersangkutan, disebut… a. Promosi b. Rekruitmen c. Mutasi
108 d. Demosi e. Rotasi 19. Mutasi pada jabatan yang sama karena produksi di tempat yang lama menurun, disebut… a. Product transfer b. Replacement transfer c. Remedial transfer d. Versality transfer e. Shift transfer 20. Seleksi administratif adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran informasi yang diberikan pelamar salah satunya, yaitu… a. Fotokopi ijazah b. Pengetahuan c. Wawancara d. Umur dan foto e. Tes kesehatan. 21. Secara umum persyaratan personil kantor adalah… a. Bersikap optimis b. Mempunyai persyaratan ketrampilan c. Berpartisipasi aktif d. Mempunyai semangat yang tinggi e. Mempunyai motivasi yang tinggi 22. Keunggulan perekrutan dari sumber eksternal adalah… a. Waktu relatif singkat b. Biaya lebih murah c. Kewibawaan karyawan yang diterima relatif baik d. Kurang ada kesempatan untuk promosi e. Loyalitasterhadap perusahaan belum bisa diketahui 23. Salah satu manfaat pelatihan personil kantor adalah… a. Untuk promosi kenaikan pangkat b. Untuk meningkatkan gairah kerja c. Untuk memperoleh sertifikasi d. Unutk menambah jumlah relasi kerja e. Agar karyawan dapat berkembang lebih cepat dan lebih baik. 24. Peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia (human relation) bagi karyawan tingkat menengah dan atas (tingkat manajerial), merupakan pengertian pengembangan menurut… a. Wexley dan Yukl b. David Smith c. George R. Terry d. Peterson e. The Liang Gie 25. Pelatihan yang bertujuan memberikan penyegaran atas informasi tentang pekerjaan yang sudah dimiliki oleh karyawan sebelumnya adalah… a. Supervisory training
109 b. Refreshment training c. Administrative training d. Office method training e. Outbond training 26. Ketentuan pemberian uang ganti rugi adalah”Kepada tenaga kerja yang mendapat kecelakaan dan atau menderita penyakit akibat pekerjaan, berhak atas ganti rugi perawatan dan rehabilitasi”. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-04/MEN/1986, pasal 10 ayat 4 4 UU No. 24 tahun… a. 1969 b. 1979 c. 1989 d. 1954 e. 1949 27. Menurut The Liang Gie seorang personil kantor harus mampu menguasai dengan baik tugas-tugas pelayanan yang mencakup pola kegiatan, yaiu kecuali… a. Menghimpun b. Mengkalkulasikan c. Mengolah d. Menyimpan e. Menggandakan 28. Pekerjaan menyampaikan sesuatu bahan-bahan yang dibutuhkan dengan menggunakan perantara (kurir, pos, atau agen) dari satu pihak ke pihak lain disebut… a. Menyimpan b. Menghimpun c. Mengolah d. Menggandakan e. Mengirim 29. Berikut ini yang merupakan metode rekruitmen adalah.. a. Metode terbuka b. Metode seleksi c. Metode ganda d. Metode tunggal e. Metode perseorangan 30. Manfaat analisa jabatan adalah untuk memberikan informasi hal-hal yang berhubungan dengan uraian jabatan, spesifikasi jabatan, evaluasi jabatan. Berikut ini merupakan kegunaan dari analisa jabatan kecuali… a. Pelatihan b. seleksi c. Promosi dan pemindahan karyawan d.Memperkaya pekerjaan e. Penilaian prestasi kerja karyawan. 31. Tenaga kerja/karyawan yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari dalam perusahaan, yakni dengan cara mutasi atau pemindahan karyawan yang memenuhi
110 spesifikasi ke suatu bagian tertentu yang kosong atau untuk mengisi tugas baru, merupakan perekrutan karyawan dari sumber… a. Eksternal b. Internal c. Surat kabar d. Iklan e. Outsourcing 32. Berikut ini yang bukan termasuk karyawan yang akan mengisi suatu lowongan kerja yang diambil dari luar perusahaan, yaitu… a. Pelamar datang sendiri b. Kantor Dinas Tenaga Kerja c. Pemuatan iklan d. Referensi seseorang e. Mutasi atau pemindahan karyawan. 33. Kelemahan perekrutan melalui sumber eksternal adalah… a. Biaya rekruitmen akan lebih besar karena akan ada biaya iklan dan biaya tahapan seleksi b. Kurangmembuka kesempatan untuk angkatan kerja baru yang berada di luar perusahaan c. Kurang ada wibawa bagi karyawan yang dimutasi d. Waktu perekrutan relative singkat. e. Loyalitas karyawan menjadi besar. 34. Seleksi karyawan baru yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada standar-standar kriteria atau spesifikasi kebutuhan akan pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan atau berdasarkan pengalaman saja, merupakan seleksi.. a. Nonilmiah b. Kualifikasi c. Ilmiah d. Mutasi e. Alam 35. Syarat kepribadian yang diperlukan oleh seorang personil kantor, kecuali,.. a. Loyalitas b. Dapat menyimpan rahasia c. Rendah diri d. Kesabaran e. Kerapian 36. Manfaat mutasi karyawan adalah… a. Pengurangan karyawan Efisiensi biaya kantor b.Untuk memenuhi keinginan karyawan yang sesuia dengan minat, keahlian, dan bidang tugas masing-masing. c. Untuk memenuhi keinginan pimpinan perusahaan d.Untuk meningkatkan motivasi. 37. Berikut ini merupakan tujuan dari adanya seleksi kecuali… a. Qualified dan professional
111 b. Jujur dan disiplin c. Inovatif dan bertanggung jawab d. Kreatif dan dinamis e. Kesabaran. 38. Dibawah ini merupakan macam-macam fasilitas kerja personil kantor, kecuali… a. Meja dan kusi kerja b. Lemari arsip/filing cabinet c. Komputer d. Database e. Pesawat telepon 39. Berikut ini merupakan penyebab terjadinya pemutusan hubungan kerja, kecuali… a. Pemberhentian atas kehendak perusahaan. b.Pemberhentian karena permintaan sendiri. c. Pemberhentian tidak hormat. d.Pemberhentian karena mencapai usia pensiun. e. Pemberhentian karena sakit. 40. Word Processor merupakan sebuah aplikasi pengolahan data untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan computer yang berfungsi untuk… a. Mempermudah dalam hal mengetik surat berulang kali dan membuat surat berlapis untuk dikirim kepada beberapa alamat. b. Mempermudah mengerjakan laporan keuangan c. Mencatat dan mengarsipkan data serta mencari data tanpa harus membolak-balikkan buku agenda atau kartu kendali. d. Menyimpan data berupa grafik, gambar, data surat dan tabel dalam beberapa CD. e. Mempermudah melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan nomor kartu kredit.
SELAMAT MENGERJAKAN
112 LAMPIRAN 14 KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA EVALUASI
1.A
11.D
21.B
31.B
2.D
12.E
22.C
32.E
3.C
13.A
23.E
33.A
4.A
14.B
24.A
34.A
5.D
15.A
25.B
35.C
6.A
16.B
26.A
36.C
7.C
17.C
27.B
37.E
8.D
18.D
28.E
38.D
9.C
19.A
29.A
39.C
10.A
20.A
30.B
40.A
113 LAMPIRAN 15
LEMBAR KERJA SISWA Siklus I 1. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan personil kantor! b. Sebut dan jelaskan macam-macam personil kantor! 2. Sebutkan keunggulan dan kelemahan penentuan sumber rekrutmen dari sumber internal dan sumber eksternal? 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan : a. Analisis Jabatan b. Rekrutmen c. Seleksi 4. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Supervisory training? b. Sebutkan 5 manfaat pelatihan personil kantor! 5. a. Sebutkan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh personil kantor? b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pelatihan, demosi dan promosi? ***Good Luck***
114 LAMPIRAN 16 KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I 1. Personil kantor adalah orang-orang atau karyawan/pegawai yang menjalankan atau melayani pekerjaan-pekerjaan dalam suatu organisasi atau kantor pemerintahan atau swasta untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan. Macam-macam personil kantor : a. Administrator atau Petugas Pelaksana Administrasi Adalah orang yang menentukan garis-garis besar kebijakan dan tujuan yang harus djalankan oleh kantor sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. b. Manager Adalah orang yang memimpin pelaksanaan kerja, menggerakkan orang lain/para staf, mengelola dan mendayagunakan uang, peralatan, sarana dan prasarana kantor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. c. Staf atau Pembantu Ahli Adalah para tenaga ahli yang karena kecakapan dan kemampuan dalam bidangnya, bertugas membantu administrator dan manajer dalam melaksanakan pekerjaanpekerjaan kantor. d. Worker atau Pegawai/pekerja Adalah para karyawan yang langsung digerakkan oleh manajer dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kantor sehari-hari. 2. Keunggulan dan kelemahan penentuan rekrutmen dari sumber internal : Keunggulan Meningkatkan
kinerja
kedisiplinan karyawan
Kelemahan dan Kurang membuka kesempatan untuk angkatan kerja baru
Loyalitas karyawan menjadi besar Kurang ada wibawa bagi karyawan terhadap perusahaan
yang dimutasikan
115 Biaya rekrutmen dapat ditekan Waktu perekrutan relatif singkat
Keunggulan dan kelemahan penentuan sumber rekrutmen dari sumber eksternal : Keunggulan Kewibawaan
Kelemahan
karyawan
yang Kurang
diterima relatif baik Kemungkinan
akan
ada
kesempatan
untuk
promosi bagi karyawan lama membawa Biaya rekrutmen relatif besar
sistem kerja baru Waktu perekrutan akan lama Loyalitas terhadap perusahaan belum bisa diketahui
3. Yang dimaksud dengan : a. Analisis Jabatan Analisis jabatan (job analysis) adalah suatu kegiatan untuk memberikan analisa atau menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, bagaimana mengerjakannya dan mengapa harus dilaksanakan. b. Rekrutmen Rekrutmen adalah suatu proses usaha untuk mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar untuk lowongan kerja yang ada dalam suatu perusahaan atau instansi, baik instansi swasta maupun pemerintah. c. Seleksi Adalah tahapan kegiatan suatu perusahaan dalam rangka memiliki karyawan/tenaga kerja yang paling tepat dan dalam jumlah yang tepat pula dari calon-calon tenaga kerja yang ada. 4. Supervisory training adalah pelatihan yang bertujuan membantu perusahaan untuk membimbing para karyawan, dimana para peserta pelatihan ditugaskan sebagai instruktur untuk melatih para karyawan. Manfaat pelatihan personil kantor : a. dapat meningkatkan kinerja personil kantor b. karyawan dapat berkembang dengan lebih cepat dan lebih baik
116 c. dapat menyesuaikan dengan perkembangan organisasi dan aktivitas kerja d. karyawan akan mampu bekerja dan melaksanakan tugas dengan baik, efisien dan efektif e. karyawan diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi diri. f. mampu meningkatkan etos kerja karyawan dan meningkatkan produktivitas karyawan. 5. 1. Persyaratan yang harus dimiliki oleh personil kantor: a) Persyaratan pengetahuan b) Persyaratan ketrampilan c) Persyaratan kepribadian 2. a. Menghimpun: pekerjaan mencari, mengusahakan dan menghimpun segala sesuatu, keterangan-keterangan yang berhubungan dengan pekerjaan kantor. b. Mencatat: pekerjaan yang membutuhkan peralatan tulis menulis, sehingga keterangan atau bahan-bahan yang diperlukan tersebut dapat terwujud. c. Mengolah: mengolah dan mengelola keterangan-keterangan atau bahan yang dibutuhkan dengan menggunakan peralatan tertentu, sehingga dapat dipergunakan dengan baik. d. Menggandakan: pekerjaan memperbanyak bahan-bahan yang dibutuhkan dengan menggunakan peralatan tertentu, sehingga mencapai jumlah yang ditentukan e. Mengirim: pekerjaan menyampaikan sesuatu bahan-bahan yang dibutuhkan dengan menggunakan perantara (kurir, pos, atau agen) dari satu pihak ke pihak lain. f. Menyimpan: pekerjaan meletakkan suatu bahan/peralatan tertentu di suatu tempat tetentu yang relative aman dari kehilangan atau kerusakan
117 LAMPIRAN 17 LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II 1. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan staf atau pembantu ahli! c. Sebut dan jelaskan tugas dan tanggung jawab personil kantor! 2. Apa yang dimaksud dengan seleksi? Sebutkan minimal 5 tujuan seleksi! 3. a. Gambarlah bagan proses seleksi! b. Jelaskan pengertian dari cara seleksi nonilmiah dan ilmiah! 4.
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan persyaratan pengetahuan dan persyaratan keterampilan? b. Personil kantor yang terampil adalah personil yang dapat bekerja sesuai dengan standar ukuran yang telah ditentukan. Apa maksud dari kalimat tersebut?
5. Sebut dan jelaskan macam-macam mutasi apabila ditinjau dari tujuan dan maksud mutasi!
***Good Luck***
118 LAMPIRAN 18 KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II 1.
Staf atau Pembantu Ahli adalah para tenaga ahli yang karena kecakapan dan kemampuan dalam bidangnya, bertugas membantu administrator dan manajer dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kantor. Beberapa tugas dan tanggung jawab personil kantor, yaitu sebagai berikut : a. Kepala kantor atau pimpinan kantor, bertugas memantau dan bertanggung jawab terhadap kelancaran aktivitas kantor secara keseluruhan, mengatur pembagian tugas personil kantor, mengatur mekanisme kerja dan perlengkapan kerja kantor sesuai kebutuhan. b. Administrator atau bagian administrasi/tata usaha, bertugas mengelola urusan rumah tangga kantor dan bertanggung jawab mencatat dan menyimpan semua warkat atau surat keluar dan surat masuk serta urusan kearsipan dan kepegawaian pada umumnya. c. Bagian keuangan atau kasir, bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan, mengatur arus kas keluar dan kas masuk. d. Sekretaris, bertanggung jawab membuat agenda dan jadwal kegiatan kerja pimpinan, juga untuk karyawan di bagian lainnya serta membuat surat keluar. e. Penerima tamu bertanggung jawab atas pelayanan terhadap tamu atau orang-orang yang mempunyai kepentingan terhadap kantor, juga melayani telepon masuk dan telepon keluar.
2.
Seleksi
adalah
tahapan
kegiatan
suatu
perusahaan
dalam
rangka
memiliki
karyawan/tenaga kerja yang paling tepat dan dalam jumlah yang tepat pula dari caloncalon tenaga kerja yang ada. Tujuan seleksi adalah : a. Qualified dan profesional b. Jujur dan disiplin c. Inovatif dan bertanggung jawab d. Cakap dengan penempatan yang tepat e. Kreatif dan dinamis f. Berdedikasi tinggi g. Memenuhi syarat Undang-Undang Perburuhan h. Dapat bekerjasama
119 i. Dapat bekerja mandiri j. Mudah berkembang 3.
Proses Seleksi adalah sebagai berikut : Penyaringan Pelamar
Tes
Wawancara Awal
Evaluasi Latar Belakang dan Referensi
Wawancara Mendalam
Test Kesehatan/fisik
Pengambilan keputusan Cara seleksi Nonilmiah adalah seleksi yang dilakukan tidak berdasarkan kepada standar-standar kriteria atau spesifikasi kebutuhan akan pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan atau berdasarkan pengalaman saja. Cara seleksi Ilmiah adalah seleksi yang didasarkan kepada job spesification akan kebutuhan pekerjaan dan jabatan yang harus segera diisi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Persyaratan pengetahuan adalah biasanya mencakup pengetahuan yang mendasari suatu profesi tertentu. Persyaratan pengetahuan pada saat ini biasanya masih diukur dengan tingkat pendidikan formal. Persyaratn keterampilan adalah mampu bekerja dengan baik dan benar, berarti karyawan dituntut untuk dapat melaksanakan sesuatu tugas pekerjaan dengan cermat dan terampil, sehingga pekerjaannya akan berhasil dan berkualitas tinggi. Artinya personil tersebut dapat bekerja sesuai dengan mutu, jumlah, dan waktu yang telah ditetapkan. 4.
Macam-macam mutasi ditinjau dari tujuan dan maksud mutasi :
120 a. Production transfer, yaitu mutasi pada jabatan yang sama, karena produksi di tempat yang lama menurun. b. Replacement transfer, yaitu mutasi dari jabatan yang sudah lama dipegang ke jabatan yang sama di bagian lain, untuk menggantikan karyawan yang belum lama bekerja atau karyawan yang diberhentikan. c. Versatility transfer, yaitu mutasi dari jabatan yang satu ke jabatan lain untuk menambah pengetahuan karyawan yang bersangkutan. d. Shift transfer, yaitu mutasi dalam jabatan yang sama. e. Remedial transfer, yaitu mutasi karyawan ke bagian mana saja untuk memupuk dan memperbaiki kerjasama antar karyawan.
121 LAMPIRAN 19 KISI-KISI SOAL EVALUASI Mapel
: Mengidentifikasi Persyaratan personil kantor
Kelas
: X AP
Semester
: X/ Gasal
Standar kompetensi : Memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran Kompetensi dasar Mengidentifikasi persyaratan personil kantor
Indikator
Nomor soal Valid
Tidak valid
Jumlah soal
Mendeskripsikan pengertian personil kantor
1, 2
-
2
Menjelaskan macam-macam personil kantor Menjelaskan tugas dan tanggung jawab personil kantor
3, 4, 5
-
3
6, 7
-
2
Mengidentifikasi perangkat kerja personil kantor Mengidentifikasi tahapantahapan pengadaan personil kantor
8, 9,10
-
3
11,12,13, 14,15,16 17,18,19, 20 23,24,25, 26 27,28,30, 31
21,22
12
-
4
29,32
6
Menjelaskan pengertian dan macam-macam mutasi kantor
33,34,35, 36,37
38
6
Menjelaskan pemberhentian personil kantor
39,40
-
2
5 soal
40 soal
Mengidentifikasi persyaratan personil kantor Menjelaskan pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor
Total
35 soal
122 LAMPIRAN 20 SOAL EVALUASI SIKLUS I Tanggal
:
Nama :
Mata Diklat :
Kelas : X AP
Berilah tanda (X) pada salah satu huruf a,b,c, d atau e pada jawaban yang benar! 1. Aparat organisasi dan alat atau sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi merupakan pengertian dari… a. Personil kantor
d. Manajer
b. Pegawai/pekerja
e. Sekretaris
c. Pembantu Ahli 2. Suatu kegiatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan personil kantor untuk melaksanakan pekerjaan tertentu adalah… a. Pengembangan
d. Pelatihan
b. Mutasi
e. Demosi
c. Promosi 3. Dibawah ini merupakan macam-macam personil kantor, kecuali… a. Administrator
d. Office Method Training
b. Manajer
e. Worker/pegawai
c. Staf/pembantu ahli 4. Para karyawan yang berlangsung digerakkan oleh manajer dalam melaksanakan pekerjaanpekerjaan kantor sehari-hari disebut.. a. Manajer
d. Staf/pembantu ahli
b. Administrator
e. Worker/pegawai
c. Pegawai atau pekerja 5. Dibawah ini yang merupakan tugas dan tanggung jawab personil kantor secara umum yaitu, kecuali… a. Penerima tamu
d. Administratif Training
b. Sekretaris
e. Bagian Keuangan
c. Kepala direktur 6. Orang yang betanggung jawab atas pelayanan terhadap tamu yang mempunyai kepentingan terhadap kantor, juga melayani telepon masuk dan keluar adalah…
123 a. Penerima tamu
c. Administrator
b. Sekretaris
d. Kepala direktur
e. Bagian keuangan
7. Mesin elektronik yang mampu menyimpan dan mengolah adalah… a. Scanner
d. Flash disk
b. Filling cabinet
e. Word Processor
c. komputer 8. Berikut ini tahapan-tahapan pengadaan personil kantor yang benar untuk memperoleh karyawan yang handal dan cakap adalah.. a. Rekruitmen dan pelatihan b. Tes tertulis, wawancara, tes kesehatan c. Wawancara, tes tertulis, surat panggilan d. Analisa jabatan, rekruitmen, seleksi e. Membuka lamaran dan melakukan testing. 9. Suatu kegiatan untuk memberikan analisis atau menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana menjawab, dan mengapa pekerjaan tersebut harus dilaksanakan, disebut… a. Analisis pekerjaan
d. Analisis Karyawan
b. Analisis tugas
e. Analisis Pelatihan
c. Analisis jabatan 10. Seleksi administratif adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran informasi yang diberikan pelamar salah satunya, yaitu… a. Fotokopi ijazah
d. Umur dan foto
b. Pengetahuan
e. Tes kesehatan
c. Wawancara 11. Berikut ini merupakan penyebab terjadinya pemutusan hubungan kerja, kecuali… a. Pemberhentian atas kehendak perusahaan. b. Pemberhentian karena permintaan sendiri. c. Pemberhentian tidak hormat. d. Pemberhentian karena mencapai usia pensiun. e. Pemberhentian karena sakit. 12. Word Processor merupakan sebuah aplikasi pengolahan data untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan computer yang berfungsi untuk… a. Mempermudah dalam hal mengetik surat berulang kali dan membuat surat berlapis untuk dikirim kepada beberapa alamat.
124 b. Mempermudah mengerjakan laporan keuangan c. Mencatat dan mengarsipkan data serta mencari data tanpa harus membolak-balikkan buku agenda atau kartu kendali. d. Menyimpan data berupa grafik, gambar, data surat dan tabel dalam beberapa CD. e. Mempermudah melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan nomor kartu kredit. 13. Manfaat analisa jabatan adalah untuk memberikan informasi hal-hal yang berhubungan dengan uraian jabatan, spesifikasi jabatan, evaluasi jabatan. Berikut ini merupakan kegunaan dari analisa jabatan kecuali… a. Pelatihan
d. Memperkaya pekerjaan
b. Seleksi
e. Penilaian prestasi kerja karyawan
c. Promosi dan pemindahan karyawan 14. Tenaga kerja/karyawan yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari dalam perusahaan, yakni dengan cara mutasi atau pemindahan karyawan yang memenuhi spesifikasi ke suatu bagian tertentu yang kosong atau untuk mengisi tugas baru, merupakan perekrutan karyawan dari sumber… a. Eksternal
d. Iklan
b. Internal
e. Outsourcing
c. Surat kabar 15. Orang yang menentukkan garis besar kebijakan dan tujuan yang harus dijalankan kantor sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, disebut… a. Administrator
d. Karyawan
b. Manajer
e. Personil kantor
c. Staf ahli 16. Kelemahan perekrutan melalui sumber eksternal adalah… a. Biaya rekruitmen akan lebih besar karena akan ada biaya iklan dan biaya tahapan seleksi b. Kurangmembuka kesempatan untuk angkatan kerja baru yang berada di luar perusahaan c. Kurang ada wibawa bagi karyawan yang dimutasi d. Waktu perekrutan relatif singkat. e. Loyalitas karyawan menjadi besar. 17. Berikut ini merupakan tujuan dari adanya seleksi kecuali…
125 a. Qualified dan professional
d. Kreatif dan dinamis
b. Jujur dan disiplin
e. Kesabaran
c. Inovatif dan bertanggung jawab 18. Salah satu manfaat promosi karyawan adalah.. a. Untuk memotivaai karyawan agar lebih maju dalam berkarir b. Untuk meningkatakan penghayatan ideologi karyawan c. Untuk meningkatkan sumber penghasilan karyawan d. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja karyawan e. Untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan karyawan terhadap pekerjaan. 19. Pekerjaan menyampaikan sesuatu bahan-bahan yang dibutuhkan dengan menggunakan perantara (kurir, pos, atau agen) dari satu pihak ke pihak lain disebut… a. Menyimpan b. Menghimpun c. Mengolah d. Menggandakan e. Mengirim 20. Syarat kepribadian yang diperlukan oleh seorang personil kantor, kecuali,.. a. Loyalitas b. Rendah diri
c. Dapat menyimpan rahasia d. Kesabaran “Selamat Mengerjakan”
e. Kerapian
126 LAMPIRAN 21 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I 1. A
11. C
2. D
12. A
3. D
13. A
4. C
14. B
5. D
15. B
6. A
16. A
7. C
17. E
8. D
18. D
9. C
19. E
10. A
20. B
127 LAMPIRAN 22 SOAL EVALUASI SIKLUS II Tanggal
:
Mata Diklat :
Nama : Kelas : X AP
Berilah tanda (X) pada salah satu huruf a,b,c, d atau e pada jawaban yang benar! 1. Orang-orang atau karyawan yang menjalankan atau melayani pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi/kantor pemerintah/swasta untuk mencapai tujuan tertentu dengan mendapatkan imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan adalah pengertian dari… a. Personil kantor b. Pegawai/pekerja c. Pembantu Ahli d. Manajer e. Pegawai negeri 2. Seleksi karyawan baru yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada standar-standar kriteria atau spesifikasi kebutuhan akan pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan atau berdasarkan pengalaman saja, merupakan seleksi.. a. Nonilmiah b. Kualifikas c. Ilmiah d. Mutasi e. Alam 3. Manfaat mutasi karyawan adalah… a. Pengurangan karyawan b. Efisiensi biaya kantor c. Untuk memenuhi keinginan karyawan yang sesuia dengan minat, keahlian, dan bidang tugas masing-masing. d. Untuk memenuhi keinginan pimpinan perusahaan e. Untuk meningkatkan motivasi. 4. Peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia (human relation) bagi karyawan tingkat menengah dan atas (tingkat manajerial), merupakan pengertian pengembangan menurut… a. Wexley dan Yukl b. David Smith c. George R. Terry d. Peterson e. The Liang Gie 5. Menurut The Liang Gie seorang personil kantor harus mampu menguasai dengan baik tugas-tugas pelayanan yang mencakup pola kegiatan, yaiu kecuali… a. Menghimpun
128 b. Mengkalkulasikan c. Mengolah d. Menyimpan e. Menggandakan 6. Ketentuan pemberian uang ganti rugi adalah”Kepada tenaga kerja yang mendapat kecelakaan dan atau menderita penyakit akibat pekerjaan, berhak atas ganti rugi perawatan dan rehabilitasi”. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-04/MEN/1986, pasal 10 ayat 4 4 UU No. 24 tahun… a. 1969 b. 1979 c. 1989 d. 1954 e. 1949 7. Mutasi pada jabatan yang sama karena produksi di tempat yang lama menurun, disebut… a. Product transfer b. Replacement transfer c. Remedial transfer d. Versality transfer e. Shift transfer 8. Pelatihan yang bertujuan memberikan penyegaran atas informasi tentang pekerjaan yang sudah dimiliki oleh karyawan sebelumnya adalah… a. Supervisory training b. Refreshment training c. Administrative training d. Office method training e. Outbond training 9. Pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain atau ke kedudukan yang lebih rendah, hal ini terjadi biasanya karena pengaruh negative dari moral karyawan yang bersangkutan, disebut… a. Promosi b. Rekruitmen c. Mutasi d. Demosi e. Rotasi 10. Suatu proses mencari dan memengaruhi tenaga kerja agar mau melamar untuk lowongan yang ada dalam perusahaan, disebut… a. Rekruitmen b. Seleksi c. Lowongan kerja d. Bursa kerja e. Tenaga kerja 11. Pegawai tidak tetap dan belum memiliki status, gaji dan tunjangan tetap, baik bekerja di instansi pemerintah maupun swasta disebut pegawai…
129 a. Honorer b. Swasta c. Kantor d. Tetap e. Staf 12. Salah satu manfaat pelatihan personil kantor adalah… a. Untuk promosi kenaikan pangkat b. Untuk meningkatkan gairah kerja c. Untuk memperoleh sertifikasi d. Unutk menambah jumlah relasi kerja e. Agar karyawan dapat berkembang lebih cepat dan lebih baik. 13. Dibawah ini merupakan macam-macam mutasi yang di tinjau dari tempat kerja karyawan, kecuali… a. Antarseksi b. Antar instansi c. Antar bagian d. Antar biro e. Shift transfer 14. Faktor yang harus diperhatikan dalam pelatihan dan pengembangan, antara lain… a. Penghayatan jiwa ideologi b. Metode pelatihan dan pengembangan c. Kesehatan dan keselamatan kerja d. Kemandirian e. Perkembangan karyawan. 15. Kenaikan jabatan seorang karyawan yang disertai dengan kekuasaan yang lebih tinggi dan tanggung jawab yang lebih besar, disebut… a. Mutasi b. Rekruitmen c. Promosi d. Demosi e. Rotasi 16. Suatu kegiatan untuk memberikan analisis atau menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana menjawab, dan mengapa pekerjaan tersebut harus dilaksanakan, disebut… a. Analisis pekerjaan b. Analisis tugas c. Analisis jabatan d. Analisis karyawan e. Analisis pelatihan 17. Orang yang betanggung jawab atas pelayanan terhadap tamu yang mempunyai kepentingan terhadap kantor, juga melayani telepon masuk dan keluar adalah… a. Penerima tamu b. Sekretaris c. Administrator
130 d. Kepala direktur e. Bagian keuangan 18. Dibawah ini merupakan macam-macam personil kantor, kecuali… a. Administrator b. Manajer c. Staf/pembantu ahli d. Office method training e. Worker/pegawai 19. Syarat kepribadian yang diperlukan oleh seorang personil kantor, kecuali,.. a. Loyalitas b. Dapat menyimpan rahasia c. Rendah diri d. Kesabaran e. Kerapian 20. Berikut ini merupakan tujuan dari adanya seleksi kecuali… a. Qualified dan professional b. Jujur dan disiplin c. Inovatif dan bertanggung jawab d. Kreatif dan dinamis e. Kesabaran.
131 LAMPIRAN 23 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II 1. A
11.A
2. A
12.E
3. C
13.E
4.A
14.B
5.B
15.C
6.A
16.C
7.A
17.A
8.B
18.D
9.D
19.C
10A.
20.E
132 LAMPIRAN 24 ANALISIS NILAI EVALUASI SIKLUS I Nomor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Skor yang diperoleh 10 11 12 13
14
15
16
17
18
19
20
Nama
Jumlah Skor
Nilai
Tingkat Penguasaan
Keterangan
16
80
80%
tuntas
16 10 16
80 50 80
80% 50% 80%
tuntas tidak tuntas tuntas
11
55
55%
tidak tuntas
1 2 3 4
2210 2219 2220 2221
Ade sartika sultan Anggrit surya pratiwi Anis choirunnisak Anis nurul aini
0 1 0 1
1 1 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
0 1 0 1
1 1 1 1
1 1 1 0
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 1 1
0 1 0 1
1 1 1 1
1 1 0 1
0 1 1 0
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 0 1
1 0 1 1
1 1 0 0
5
2222
Apriliana manthofani
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
6
2223
Ari nurfatmawati sa'dun
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
14
70
70%
tidak tuntas
7
2225
Ayu mega cahyati
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
17
85
85%
tuntas
8
2228
Darwati
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
13
65
65%
tidak tuntas
9
2234
Devi trisna sari
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
16
80
80%
tuntas
10
2236
Dewi wahyuningsih
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
11
55
55%
tidak tuntas
11
2238
Dian setia wati
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
15
75
75%
tuntas
12
2241
Dinda putri
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
11
55
55%
tidak tuntas
13 14
2246 2249
Endang kurniawati Erlin dwi wulandari
1 1
1 1
1 1
0 1
1 1
1 0
0 1
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
1 1
1 1
1 1
0 1
1 0
1 0
1 1
1 1
17
85
85%
tuntas
15 16
2253 2254
Eva wulansari Eva mariana
1 0
1 1
1 1
0 1
1 1
1 1
0 1
1 0
1 1
0 0
1 1
1 0
1 1
1 0
1 1
1 0
1 1
1 1
1 1
0 0
16 16 13
80 80 65
80% 80% 65%
tuntas tuntas tidak tuntas
17
2256
Evi yuliyanti
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
12
60
60%
tidak tuntas
18
2258
Fany narendra M.
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
16
80
80%
tuntas
19
2261
Fitriana
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
14
70
70%
tidak tuntas
20
2270
Ivon caisar purwadi
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
16
80
80%
tuntas
21
2273
Khoirotun nisa
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
14
70
70%
tidak tuntas
22
2288
Muslimah dwi cahyati
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
15
75
75%
tuntas
23
2291
Nisfi arifa
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
14
70
70%
tidak tuntas
24
2293
Nur aini fajri
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
16
80
80%
tuntas
133 16
80
80%
tuntas
16
80
80%
tuntas
1
13
65
65%
tidak tuntas
1
1
16
80
80%
tuntas
1
1
1
16
80
80%
tuntas
1
1
1
1
16
80
80%
tuntas
0
1
0
0
0
12
60
60%
tidak tuntas
1
1
1
0
1
0
16
80
80%
tuntas
1
1
1
1
0
1
1
17
85
85%
tuntas
1
1
1
1
1
0
1
1
16
80
80%
tuntas
1
1
1
0
0
0
0
1
1
12
60
60%
tidak tuntas
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
16
80
80%
tuntas
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
11
55
55%
tidak tuntas
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
12
60
60%
tidak tuntas
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
13
65
65%
tidak tuntas
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
11
55
55%
tidak tuntas
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
15
75
75%
tuntas
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
12
60
60%
tidak tuntas
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
11
55
55%
tidak tuntas
0 1
0 0
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
1 1
1 0
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
18
90
90%
tuntas
15
75
75%
tuntas
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
11
55
55%
tidak tuntas
25
2294
Nur khasanah
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
26
2295
Nur laili misliana
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
27
2297
Okta tama
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
28
2300
Puji astutik
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
29
2301
Qorri aina
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
30
2302
Rina yuliani
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
31
2303
Rindhani riski saputri
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
32
2305
Riyadhul Badiah
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
33
2306
Riztika arum
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
34
2312
Siska damayanti
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
35
2314
Siti ani mustofiah
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
36
2320
Siti mutoharoh
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
37
2324
Siti Romadani
0
1
1
0
1
0
1
1
1
38
2327
Sofroul lailiyah
0
1
0
1
0
1
1
1
39
2330
Sri marianti
1
0
1
1
0
1
1
40
2331
Suci Dhauati
0
1
0
1
0
0
41
2333
Sulis widiarti
1
1
1
1
1
42
2335
Tri lestari
1
1
1
1
43
2345
Vivi noviyanti
0
1
0
44 45
2347 2349
Yulia lestari Yunia islamiyati
1 1
1 0
46
2350
Yunita dwi widiastuti
0
1
LAMPIRAN 25
Jumlah siswa Rata-rata
46 71
Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Nilai tertinggi Nilai terendah Ketuntasan belajar
25 21 90 50 54%
134 ANALISIS NILAI EVALUASI SIKLUS II Nomor
Skor yang diperoleh
Nama 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah Skor
Nilai
Tingkat Penguasaan
Keterangan
1
2210
Ade sartika sultan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
19
95
95%
tuntas
2
2219
Anggrit surya pratiwi
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
90
90%
tuntas
3
2220
Anis choirunnisak
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
17
85
85%
tuntas
4
2221
Anis nurul aini
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
16
80
80%
tuntas
5
2222
Apriliana manthofani
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
16
80
80%
tuntas
6
2223
Ari nurfatmawati sa'dun
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
17
85
85%
tuntas
7
2225
Ayu mega cahyati
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
17
85
85%
tuntas
8
2228
Darwati
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
15
75
75%
tuntas
9
2234
Devi trisna sari
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
18
90
90%
tuntas
10
2236
Dewi wahyuningsih
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
13
65
65%
tidak tuntas
11
2238
Dian setia wati
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
17
85
85%
tuntas
12
2241
Dinda putrid
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
14
70
70%
tidak tuntas
13
2246
Endang kurniawati
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
17
85
85%
tuntas
14
2249
Erlin dwi wulandari
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
16
80
80%
tuntas
15
2253
Eva wulansari
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
16
80
80%
tuntas
16
2254
Eva mariana
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
16
80
80%
tuntas
17
2256
Evi yuliyanti
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
14
70
70%
tidak tuntas
18
2258
Fany narendra M.
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
17
85
85%
tuntas
19
2261
Fitriana
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
14
70
70%
tidak tuntas
20
2270
Ivon caisar purwadi
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
16
80
80%
tuntas
21 22 23
2273 2288 2291
Khoirotun nisa Muslimah dwi cahyati Nisfi arifa
1 1 0
1 1 1
0 1 1
0 1 0
0 0 1
1 1 1
1 1 1
0 1 0
1 1 1
1 1 1
1 0 1
1 1 1
1 1 1
1 1 0
0 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 0
15
75
75%
tuntas
18 15
90 75
90% 75%
tuntas tuntas
24
2293
Nur aini fajri
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
16
80
80%
tuntas
25
2294
Nur khasanah
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
17
85
85%
tuntas
135
26
2295
Nur laili misliana
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
80
80%
tuntas
27
2297
Okta tama
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
15
75
75%
tuntas
28
2300
Puji astutik
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
16
80
80%
tuntas
29
2301
Qorri aina
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
16
80
80%
tuntas
30
2302
Rina yuliani
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
16
80
80%
tuntas
31
2303
Rindhani riski saputri
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
15
75
75%
tuntas
32
2305
Riyadhul Badiah
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
16
80
80%
tuntas
33
2306
Riztika arum
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
17
85
85%
tuntas
34
2312
Siska damayanti
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
16
80
80%
tuntas
35
2314
Siti ani mustofiah
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
14
70
70%
tidak tuntas
36
2320
Siti mutoharoh
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
16
80
80%
tuntas
37
2324
Siti Romadani
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
14
70
70%
tidak tuntas
38
2327
Sofroul lailiyah
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
85
85%
tuntas
39
2330
Sri marianti
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
16
80
80%
tuntas
40
2331
Suci Dhauati
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
14
70
70%
tidak tuntas
41
2333
Sulis widiarti
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
17
85
85%
tuntas
42
2335
Tri lestari
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
17
85
85%
tuntas
43 44
2345 2347
Vivi noviyanti Yulia lestari
0 1
1 1
1 1
1 0
1 1
1 1
0 1
1 1
1 1
0 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0 1
1 1
0 1
1 1
0 1
14
70
70%
tidak tuntas
19
95
95%
tuntas
45 46
2349 2350
Yunia islamiyati Yunita dwi widiastuti
1 1
0 0
1 1
0 0
1 1
1 1
1 1
0 1
1 1
1 1
0 0
1 1
1 0
1 1
0 1
1 0
15
75
75%
tuntas
15
75
75% 46 80 38 8 95 65 83%
tuntas
1 1 1 1 1 1 1 1 Jumlah siswa Rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Nilai tertinggi Nilai terendah Ketuntasan belajar
136
LAMPIRAN 26 DAFTAR NILAI SISWA KELAS X AP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SMK CUT NYA’ DIEN SEMARANG No. 1
No. Induk 2210
Nama Siswa Ade sartika sultan
Nilai 63
Keterangan Tidak tuntas
2
2219
Anggrit surya pratiwi
69
Tidak tuntas
3
2220
Anis choirunnisak
66
Tidak tuntas
4
2221
Anis nurul aini
77
Tuntas
5
2222
Apriliana manthofani
80
Tuntas
6
2223
Ari nurfatmawati sa'dun
57
Tidak tuntas
7
2225
Ayu mega cahyati
70
Tidak tuntas
8
2228
Darwati
59
Tidak tuntas
9
2234
Devi trisna sari
69
Tidak tuntas
10
2236
Dewi wahyuningsih
80
Tuntas
11
2238
Dian setia wati
89
Tuntas
12
2241
Dinda putri
50
Tidak tuntas
13
2246
Endang kurniawati
64
Tidak tuntas
14
2249
Erlin dwi wulandari
77
Tuntas
15
2253
Eva wulansari
51
Tidak tuntas
16
2254
Eva mariana
63
Tidak tuntas
17
2256
Evi yuliyanti
60
Tidak tuntas
18
2258
Fany narendra M.
57
Tidak tuntas
19
2261
Fitriana
70
Tidak tuntas
20
2270
Ivon caisar purwadi
83
Tuntas
21
2273
Khoirotun nisa
71
Tidak tuntas
22
2288
Muslimah dwi cahyati
80
Tuntas
23
2291
Nisfi arifa
76
Tuntas
24
2293
Nur aini fajri
79
Tuntas
25
2294
Nur khasanah
61
Tidak tuntas
26
2295
Nur laili misliana
76
Tuntas
137 27
2297
Okta tama
69
Tidak tuntas
28
2300
Puji astutik
57
Tidak tuntas
29
2301
Qorri aina
77
Tuntas
30
2302
Rina yuliani
70
Tidak tuntas
31
2303
Rindhani riski saputri
84
Tuntas
32
2305
Riyadhul Badiah
61
Tidak tuntas
33
2306
Riztika arum
76
Tuntas
34
2312
Siska damayanti
76
Tuntas
35
2314
Siti ani mustofiah
70
Tidak tuntas
36
2320
Siti mutoharoh
78
Tuntas
37
2324
Siti Romadani
60
Tidak tuntas
38
2327
Sofroul lailiyah
54
Tidak tuntas
39
2330
Sri marianti
69
Tidak tuntas
40
2331
Suci Dhauati
88
Tuntas
41
2333
Sulis widiarti
53
Tidak tuntas
42
2335
Tri lestari
65
Tidak tuntas
43
2345
Vivi noviyanti
77
Tuntas
44
2347
Yulia lestari
79
Tuntas
45
2349
Yunia islamiyati
70
Tidak tuntas
46
2350
Yunita dwi widiastuti
78
Tuntas
Jumlah siswa
46
Rata-rata
70
Jumlah siswa yang tuntas
19
Jml yg tidak tuntas
27
Nilai tertinggi
89
Nilai terendah
50
138
LAMPIRAN 27 Daftar Hasil Tes Siklus I dan Siklus II NO
NAMA SISWA
NILAI EVALUASI 1 80 80
NILAI EVALUASI 2 95 90
1 2
Ade sartika sultan Anggrit surya pratiwi
3
Anis choirunnisak
50
85
4 5
Anis nurul aini Apriliana manthofani
80
80
6 7
Ari nurfatmawati sa'dun Ayu mega cahyati
55 70
80 85
85
85
8
Darwati
65
75
9
Devi trisna sari
80
90
10
Dewi wahyuningsih
55
65
11
Dian setia wati
75
85
12 13
Dinda putrid Endang kurniawati
55
70
85
85
14
Erlin dwi wulandari
80
80
15
Eva wulansari
80
80
16
Eva mariana
65
75
17
Evi yuliyanti
60
70
18
Fany narendra M.
80
85
19
Fitriana
70
70
20
Ivon caisar purwadi
80
80
21
Khoirotun nisa
70
75
22
Muslimah dwi cahyati
75
90
23
Nisfi arifa
70
75
24
Nur aini fajri
80
80
25 26 27
Nur khasanah Nur laili misliana Okta tama
80
85
80 65
80 75
28
Puji astutik
80
80
29
Qorri aina
80
80
30 31 32
Rina yuliani Rindhani riski saputri Riyadhul Badiah
80 60 80
80 75 80
139 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Riztika arum Siska damayanti Siti ani mustofiah Siti mutoharoh Siti Romadani Sofroul lailiyah Sri marianti Suci Dhauati Sulis widiarti Tri lestari Vivi noviyanti Yulia lestari Yunia islamiyati Yunita dwi widiastuti Total Rata-Rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi Ketuntasan Belajar Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas
85 80 60 80 55 60 65 55 75 60 55 90 75 55 3275 71 50 90 54% 25 21
85 80 70 80 70 85 80 70 85 85 70 95 75 75 3670 80 65 95 83% 38 8
140 LAMPIRAN 28 Daftar Nama Siswa Kelas X AP tahun 2011/2012 SMK Cut Nya’ Dien Semarang No. No. Induk 1 2210 2 2219 3 2220 4 2221 5 2222 6 2223 7 2225 8 2228 9 2234 10 2236 11 2238 12 2241 13 2246 14 2249 15 2253 16 2254 17 2256 18 2258 19 2261 20 2270 21 2273 22 2288 23 2291 24 2293 25 2294 26 2295 27 2297 28 2300 29 2301 30 2302 31 2303 32 2305 33 2306 34 2312 35 2314 36 2320 37 2324
NAMA SISWA
Ade sartika sultan Anggrit surya pratiwi Anis choirunnisak Anis nurul aini Apriliana manthofani Ari nurfatmawati sa'dun Ayu mega cahyati Darwati Devi trisna sari Dewi wahyuningsih Dian setia wati Dinda putri Endang kurniawati Erlin dwi wulandari Eva wulansari Eva mariana Evi yuliyanti Fany narendra M. Fitriana Ivon caisar purwadi Khoirotun nisa Muslimah dwi cahyati Nisfi arifa Nur aini fajri Nur khasanah Nur laili misliana Okta tama Puji astutik Qorri aina Rina yuliani Rindhani riski saputri Riyadhul Badiah Riztika arum Siska damayanti Siti ani mustofiah Siti mutoharoh Siti Romadani
141 38 39 40 41 42 43 44 45 46
2327 2330 2331 2333 2335 2345 2347 2349 2350
Sofroul lailiyah Sri marianti Suci Dhauati Sulis widiarti Tri lestari Vivi noviyanti Yulia lestari Yunia islamiyati Yunita dwi widiastuti
142 LAMPIRAN 29
DAFTAR NAMA KELOMPOK TSTS SIKLUS I & II KELOMPOK 1 ADE SARTIKA SULTAN ANGGRIT SURYA PRATIWI ANIS CHOIRUNNISAK AIS NURUL AINI
KELOMPOK 7 SITI MUTOHAROH SITI ROMADHONI SOFROUL LAILIYAH SRI MARIANTI
KELOMPOK 2 ARI NURFATMAWATI AYU MEGACAHYATI DARWATI DEVI TRISNA
KELOMPOK 8 SULIS WIDIARTI TRI LESTARI VIVI NOVIANTI YULIA LESTARI
KELOMPOK 3 DIAN SETIA WATI DINDA PIUTRI ENDANG KURNIAWATI ERLIN DWI WULANSARI
KELOMPOK 9 APRILIA MANTOFANI EVA WULANSARI NUR KHASANAH YUNIA ISLAMIATI
KELOMPOK 4 KHOIROTUN NISAK MUSLIMAH NISFI ARIFAH NUR AINI FAJRI
KELOMPOK 10 IVON CAISAR PURWADI YUNITA DWI WIDIASTUTI SUCI DAUATI DEWI WAHYUNINGSIH
KELOMPOK 5 NUR LAILI MISLIANA OKTA TAMA PUJI ASTUTIK QORRI ANNA RINA YULIANA
KELOMPOK 11 EVA MARIANA EVI YULIANTI FANY NARENDRA FITRIANA SITI ANI MUSTOFIAH
KELOMPOK 6 RINDHANI RISKI RIYADUL BADI’AH RIZTIKA ARUM SISKA DAMAYANTI
143 LAMPIRAN 30
Observasi awal 1. 2. 3. 4.
Permasalahan I sebagian siswa masih kesulitan dalam mempelajari materi mengidentifikasi persyaratan personil kantor, siswa cenderung pasif dalam kegiatan belajar mengajar.
Nilai rata-rata ulangan harian siswa masih rendah Pembelajaran cenderung masih berpusat pada guru dan siswa pasif Pembelajaran cenderung ceramah Metode pembelajaran kurang variatif
Analisis data I
Observasi I
Menganalisis data hasil tes dan lembar observasi
Mengamati kegiatan siswa dalam kelompok dan kegiatan guru selama proses pembelajaran
Perencanaan I 1. 2. 3. 4.
Pelaksanaan tindakan I pembelajaran model TSTS dengan KD mengidentifikasi persyaratan personil kantor 1.
Refleksi I Menganalisis kekurangan dalam pelaksanaan siklus I
2. 3. 4.
Pelaksanaan tindakan 2
Perencanaan 2 Merencanakan perbaikan dari siklus I dengan memperbaiki LKS serta mengembangkan materi sesuai refleksi I
Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan materi mengidentifikasi persyaratan personil kantor dengan tahapan pembelajaran model TSTS seperti siklus I yang telah dikembangkan
Mempersiapkan perangkat pembelajaran Menyiapkan soal tes Menyiapkan lembar observasi Memperkenalkan model pembelajaran TSTS dan menyusun kelompok
5. 6. 7.
Pemberian pengetahuan dasar yang berkaitan materi Pembagian kelompok Siswa belajar kelompok Guru mengawasi jalannya diskusi dan memberikan bantuan kepada kelompok yang membutuhkan bantuan Mempresentasikan hasil kerja kelompok Guru membimbing siswa menyimpulkan materi Pemberian post test
Observasi 2
Analisis data 2
Mengamati kegiatan siswa dalam kelompok dan kegiatan guru selama pembelajaran
Menganalisis data hasil tes dan lembar observasi
Terselesaikan
Refleksi 2 Menganalisis hasil pelaksanaan siklus 2
Belum terlaksana Siklus selanjutnya
Gambar 7.6 Alur PTK
144 LAMPIRAN 31
REKAPITULASI PEMBELAJARAN MODEL TWO STAY TWO STRAY PADA KELAS X AP di SMK Cut Nya’ dien Semarang No.
1.
2.
3.
Tahap-Tahap Pembelajaran Kelas Penelitian Tindakan Kelas Melakukan observasi awal.
Melakukan tes uji coba soal atau pre test.
Guru menjelaskan konsep pembelajaran Two Stay Two Stray 3 November 2013
Realisasi Pembelajaran Kelas Penelitian Tindakan Kelas
Pertemuan pertama ( 6 Febuari 2012) a. Melakukan observasi awal dan konfirmasi jadwal dengan guru. b. Kemudian setelah konfirmasi jadwal pelajaran dengan guru melakukan pengamatan siswa pada waktu proses belajar mengajar berlangsung serta perkenalan dengan siswa. c. Melakukan wawancara dengan siswa dan guru. Pertemuan kedua (27 Oktober 2013) a. Melakukan tes soal uji coba yang berjumlahkan 40 soal pilihan ganda. b. Mencocokkan jawaban bersam-sama. c. Peneliti menganalisis hasil pre test, yang kemudian soal-soal yang telah di uji cobakan tersebut di jadikan soal evaluasi untuk pelaksaan di akhir siklus I dan siklus II. Pertemuan ketiga ( 3 November 2013) a. Perkenalan dengan siswa. b. Guru memberikan penjelasan tentang konsep model Two Stay Two Stray yang akan digunakan dalam pembelajaran materi mengidentifikasi persyaratan personil kantor. c. Guru menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. d. Guru menjelaskan materi tentang mengidentifikasi persyaratan personil kantor. e. Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa, dimana setiap kelompok diminta mengerjakan soal yang telah disediakan. f. Siswa dan kelompoknya aktif berdiskusi dengan kelompok mengerjakan soal yang diberikan guru. g. Setelah selesai berkelompok, guru
Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
145 menunjuk kelompok untuk memaparkan hasil diskusinya didepan kelas. Untuk kelompok yang lain bertugas memberikan masukan/sanggahan kepada kelompok yang didepan kelas. h. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi bersam-sama. 5.
6.
Guru menjelaskan materi tentang syarat-syarat yang harus dimiliki oleh personil kantor.
Guru menjelaskan mutasi kantor dan pemeberhentian personil kantor.
Pertemuan keempat (10 November 2013) a. Guru menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. b. Guru menjelaskan materi tentang syaratsyarat yang harus dimiliki oleh pesonil kantor. c. Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa, dimana setiap kelompok diminta mengerjakan soal yang telah disediakan. d. Siswa dan kelompoknya aktif berdiskusi dengan kelompok mengerjakan soal yang diberikan guru. e. Setelah selesai berkelompok, guru menunjuk kelompok untuk memaparkan hasil diskusinya didepan kelas. Untuk kelompok yang lain bertugas memberikan masukan/sanggahan kepada kelompok yang didepan kelas. f. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi bersam-sama. g. Guru memberikan soal post test di akhir siklus I sebagai evaluasi pada siswa untuk mengukur hasil belajar siswa setelah melalui proses belajar mengajar. Pertemuan kelima (24 November 2013) a. Guru menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. b. Guru menjelaskan materi tentang mengidentifikasi persyaratan personil kantor. c. Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa, dimana setiap kelompok diminta mengerjakan soal yang telah disediakan. d. Siswa dan kelompoknya aktif berdiskusi dengan kelompok mengerjakan soal yang diberikan guru.
1.
2.
1.
2.
146 e. Setelah selesai berkelompok, guru menunjuk kelompok untuk memaparkan hasil diskusinya didepan kelas. Untuk kelompok yang lain bertugas memberikan masukan/sanggahan kepada kelompok yang didepan kelas. f. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi bersam-sama. g. Guru memberikan soal post test di akhir siklus II sebagai evaluasi pada siswa untuk mengukur hasil belajar siswa setelah melalui proses belajar mengajar.
Memeriksa/ Mengetahui Kepala Sekolah
Semarang, November 2012 Guru Mata Pelajaran
Syamsul Bari, S. Pd.
Aniek Budiyanti, S. Pd
147 LAMPIRAN 32 Foto Dokumentasi dalam Model TSTS
Aktivitas siswa dalam proses Model Two Stay Two Stray
Aktivitas siswa pada saat presentasi di depan kelas