JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 6, No. 2, Tahun 2016
PENERAPAN METODE POLYA PADA SOAL CERITA PROGRAM LINEAR Sri Rahmawati Fitriatien Pendidikan Matematika, Fakultas Kegurua dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
[email protected] Abstrak Pemecahan masalah dengan Polya merupakan dasar yang digunakan untuk memecahkan masalah soal cerita program linear. Metode polya memiliki empat tahapan, tahapan pertama adalah pemahaman terhadap masalah matematika, tahap kedua adalah perencanaan penyelesaian masalah matematika, tahapan ketiga adalah penyelesaian masalah matematika, dan tahapan keempat adalah melakukan pengecekan ulang penyelesaian masalah matematika yang sudah dikerjakan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masalah program linear. Data yang digunakan dalam penelitian ini dengan observasi dan pemberian soal latihan sebagai tes kemampuan setelah proses belajar mengajar selesai. Aktivitas belajar mahasiswa ketika diterapkan metode polya, di analisa dengan menjumlahkan skor aktivitas belajar mahasiswa dengan aspek penilaian yang telah tervalidasi. Selain aktivitas belajar mahasiswa, hasil belajar mahasiswa juga dianalisa dengan menghitung ketuntasan belajar mahasiswa secara individu terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan menghitung ketuntasan belajar mahamahasiswa. Hasil yang diperoleh setelah penerapan metode polya pada materi ini, mengalami perbedaan hasil antara sebelum diterapkan dan setelah dilakukan penerapan metode polya. Persentase aktivitas belajar mahasiswa sebelum menggunakan metode polya adalah 63,82% dan terdapat kenaikan nilai sebesar 81,23%. Peneliti dapat mengasumsikan bahwa metode pemecahan masalah polya mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa dengan bentuk kreativitas mahasiswa pada materi program linear. Kata Kunci: penerapan, metode polya, soal cerita
PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib baik di jenjang sekolah
dalam
menyelesaikan
masalah
terkait
masalah matematika. Menurut
Suherman
(2001:18)
dasar, sekolah menengah hingga perguruan
menyatakan bahwa matematika merupakan
tinggi. Ilmu matematika memberikan bekal
ilmu yang perolehannya dilakukan secara
kepada setiap individu untuk terlatih dan
bernalar. Hal ini sejalan sesuai dengan
terbiasa dengan hal-hal yang logis, bersifat
masalah yang terdapat pada materi program
analitis dan sistematis, mampu berfikir
linear yang berupa soal cerita. Permasalahan
secarakritis dengan hal-hal yang dialami
yang diberikan pada kasus ini disajikan
serta mampu memiliki solusi yang kreatif
dalam bentuk soal cerita, dengan tujuan melatih proses berfikir dan kreativitas
25
Sri Rahmawati Fitriatien : Penerapan Metode Polya pada Soal Cerita Program Linear
mahasiswa
dalam
menyelesaikan
permasalahan matematika.
menganalisis bentuk penyelesaian soal dan melakukan pengecekan.
Pada kasus ini, pemberian soal cerita
Metode
pemecahan
masalah
polya
sebagai bahan penelitian karena mahasiswa
banyak diulas oleh Suherman (2001: 84)
menganggap soal cerita sulit terlebih pada
yang menyebutkan bahwa dalam proses
kasus program linear untuk dipecahkan atau
pemecahan masalah dengan menggunakan
diselesaikan.
metode
Mahasiswa
lebih
mudah
polya
dengan
tahapan-tahapan
menyelesaikan soal matematika yang sudah
metode polya. Tahapan pertama adalah
disajikan dalam bentuk multiple choice yang
pemahaman masalah matematika. Pada
sudah memiliki alternatif jawaban. Salah
tahapan ini mahasiswa diminta untuk
satu penyebab adanya ketidaktertarikan
memahami masalah program linear dan
mahasiswa dalam menyelesaikan soal cerita
informasi apa saja yang diperoleh dari kasus
matematika,
adalah
program linear tersebut. Setelah mahasiswa
penguasaan materi matematika yang kurang.
menemukan inti dari permasalahan yang
Sekalipun
diberikan, maka dapat melakukan tahapan
salah
soal
cerita
satunya
yang
disajikan
merupakan aplikasi dari kehidupan sehari-
selanjutnya
hari mahasiswa yang dikaitkan dalam
penyelesaian.
Tingkat
persoalan matematika.
pengalaman
menyelesaikan
Terdapat beberapa mahasiswa yang
yaitu
membuat
rencana
kreativitas
dan
masalah
menjadi salah satu bagian penting pada
dapat menyelesaikan soal cerita akan tetapi
tahapan ini.
proses penyelesaiannya dilakukan dengan
penyelesaian, maka tahapan selanjutnya
tidak sistematis. Inilah alasan peneliti
adalah menyelesaikan soal matematika
memilih metode polya untuk membantu
dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis
mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam
yang dijelaskan kembali oleh mahasiswa
proses penyelesaian soal cerita khususnya
kepada peneliti. Tahapan terakhir pada
pada materi sistem program linear. Dari
metode polya adalah melakukan pengecekan
metode polya ini, diharapkan nantinya
ulang atau memeriksa kembali seluruh
mahasiswa mampu menyelesaikan soal
pekerjaan mahasiswa yang dilakukan oleh
cerita secara sistematis sehingga dapat
mahasiswa sendiri mulai dari tahapan
melatih mahasiswa dalam menyelesaikan
memahami
permasalahan, mahasiswa juga mampu
penyelesaian
memilah atau melakukan seleksi data dan
mahasiswa. Diharapkan dari proses ini,
informasi
mahasiswa mampu meminimalisir segala
yang
diperoleh
dari
soal,
bentuk 26
Setelah membuat rencana
masalah yang
kesalahan
hingga sudah
dalam
proses
dikerjakan
proses
JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 6, No. 2, Tahun 2016
menyelesaikan soal cerita pada materi
sebagai
program linear.
penyelesaian soal cerita dengan
Polya menyebutkan bahwa mencari suatu
menggunakan
tindakan yang sesuai secara sadar untuk
selama proses belajar mengajar.
mencapai tujuan memang tidak dapat
Setelah proses belajar mengajar
diperoleh
Dalam
selesai, dosen memberikan latihan
penyelesaian masalah, mahasiswa perlu
soal sebagai post test untuk melihat
memahami proses penyelesaian dan terampil
tingkat keberhasilan mahasiswa
memilih,
dan
dalam menyelesaikan soal cerita
relevan,
khususnya pada materi program
konsep
secara
langsung.
mengidentifikasi yang
diperlukan
kondisi dan
mencari generalisasi, merumuskan rencana penyelesaian,
dan
mengorganisasikan
dosen
memberikan
metode
polya
linear. 2.
Data yang digunakan oleh peneliti
keterampilan yang telah dimiliki mahasiswa
pada penelitian ini adalah data yang
sebelumnya (dalam Hobri, 2009:42). Secara
dikumpulkan
garis besar, dapat disimpulkan bahwa
observasi dan pemberian tes dalam
metode penyelesaian masalah dengan polya
bentuk kuis. Observasi dilakukan
mampu melatih mahasiswa untuk berfikir
untuk mengamati aktivitas belajar
secara
mahasiswa program studi PKK
kritis
dan
sistematis
dalam
menyelesaikan masalah program linear.
peneliti
melalui
angkatan 2015 yang mengampu mata kuliah Matematika, kemudia tes
METODE PENELITIAN 1.
Dalam
penelitian
ini,
diberikan
setelah
proses
peneliti
pembelajaran selesai untuk topik
menggunakan desain penelitian
bahasan program linear. Peneliti
dengan menggunakan dua tahapan
menggunakan
proses belajar, yaitu memberikan
mengetahui tingkat keterampilan
pre test dan memberikan post test
setiap mahasiswa.
dengan subjek penelitian adalah
3.
tes
untuk
Analisis data dalam penelitian ini
mahasiswa program studi PKK
menggunakan
angkatan 2015. Pre test diberikan
deskriptif yang mengulas tentang
permalasahan matematika dalam
hasil
bentuk soal cerita terkait materi
mahasiswa selama pembelajaran,
program linear tanpa diberikan
dengan menggunakan persentase
pemahaman terlebih dahulu. Dari
tingkat keberhasilan:
hasil pre test, peneliti bertindak
4.
analisis
pengamatan
statistik
aktivitas
Aktivitas Siswa=A/B x 100% 27
Sri Rahmawati Fitriatien : Penerapan Metode Polya pada Soal Cerita Program Linear
5.
Dengan:
mahasiswa pada tahapan awal penelitian
6.
A=banyaknya aktivitas siswa yang
tanpa diterapkannya metode polya pada
muncul
proses belajarmengajar untuk materi sistem
7.
B=banyaknya
aktivitas
siswa
seluruhnya selama pembelajaran
Tabel 1.
8. 9.
program linear dapat ditunjukkan pada
Tabel 1. Perolehan Nilai Pre Test Aktivitas
mahasiswa
menunjukkan tinggi,
nilai
yang
persentase
menandakan
bahwa
mahasiswa tersebut aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain data aktivitas, data nilai hasil tes mahasiswa juga disesuaikan dengan
nilai
sekolah
standar
yaitu
minimal
sebesar
70.
Mahasiswa dikatakan tuntas belajar jika
nilai
matematika
yang
diperolehnya minimal 70. Hal ini diberlakukan pula oleh peneliti bahwa metode polya ini berhasil membantu
mahasiswa
menyelesaikan
dalam
permasalahan
matematika dalam bentuk soal cerita untuk materi program linear dengan nilai post test minimal 70. Keberhasilan suatu
metode
di
dalam kelas jika 80% mahasiswa memperoleh secara
ketuntasan
klasikal
belajar
(Darmadi,
2011:83).
Nilai Pre Test 17 – 29 30 – 42 43 – 55 56 – 68
Tabel di atas menunjukkan bahwa, mahasiswa masih berada pada rentang yang sangat rendah dengan jumlah mahasiswa terbanyak yaitu 8 mahasiswa. Sedangkan nilai mahasiswa tertinggi hanya memperoleh nilai 68. Hal ini dapat menggambarkan kondisi mahasiswa yang sebenarnya, bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami
Penelitian ini menghasilkan kondisi yang menarik bahwa aktivitas proses belajar 28
permasalahan
matematika
khususnya dalam bentuk soal cerita. Setelah pre test diberikan, maka dosen memberikan pemahaman kepada mahasiswa terkait bagaimana penyelesaian soal cerita matematika dengan menggunakan tahapantahapan polya. Selama proses pembelajaran, dosen selalu menghubungkan contoh soal cerita sesuai dengan aplikasi matematika dalam
kehidupan
sehari-hari
sehingga
mahasiswa mampu memahami maksud dari soal. Berikut
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah Mahasiswa 8 5 5 7
perolehan
akan nilai
disajikan post
rekapitulasi
test
setelah
JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 6, No. 2, Tahun 2016
diterapkannya metode penyelesaian masalah
Tabel 3. Persentase Aktivitas Belajar
polya pada soal cerita materi program linear. Tabel 2. Perolehan Nilai Post Test Nilai Post Test 27 – 39 40 – 52 53 – 65 66 – 78
Jumlah Mahasiswa 3 2 7 13
Dari hasil Tabel 2, dapat dilihat perolehan maksimal mencapai nilai 78. Hal
Siwa Pelaksanaan
Sebelum diterapkan Metode Polya Selama diterapkan Metode Polya
Jumlah Aktivitas yang Muncul 227
Persentase (%)
239
81,23
63,82
ini dapat disajikan masukan untuk peneliti sebagai
dosen
bahwa
proses
belajar
KESIMPULAN
mengajar di SMP Manbaul Hikam terus
Tidak banyak mahasiswa yang mampu
senantiasa dilakukan inovasi dan kreativitas
memahami
pembelajaran sehingga mahasiswa memiliki
tahapan-tahapan polya untuk menyelesaikan
antusias dan kreativitas pada mata pelajaran
soal latihan selama proses belajar mengajar
matematika.
pada materi sistem program linear. Sebagian
dan
terbiasa
menggunakan
Selain perolehan nilai tes yang diberikan
besar masih belum terbiasa dengan proses
kepada mahasiswa, peneliti juga meneliti
penyelesaian soal cerita dengan tahapan-
bagaimana antusiasme mahasiswa dalam
tahapan yang dianjurkan guna memperoleh
menjalani proses belajar mengajar terlebih
jawaban yang tepat dan sesuai dengan
jika mengikuti mata pelajaran matematika.
perintah soal. Oleh sebab itu, proses
Secara
belajar
pembelajaran dengan menerapkan metode-
mahasiswa selama mengikuti pembelajaran
metode tertentu guna mencapai tujuan
matematika dengan diterapkannya metode
pembelajaran yang baik harus senantiasa
polya
dilakukan
garis
guna
besar,
aktivitas
membantu
menyelesaikan
oleh
dosen.
Sebelum
permasalahan matematika dalam bentuk soal
membiasakan suatu metode pembelajaran
cerita, mengalami perkembangan. Hal ini
kepada
dapat dilihat dari Tabel 3 berikut ini.
membiasakan diri terlebih dahulu untuk
mahasiswa,
sebaiknya
dosen
senantiasa terus mengasah dan mencari metode-metode yang baik guna menstimulus mahasiswa dalam belajar matematika supaya tidak memiliki paradigma bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit.
29
Sri Rahmawati Fitriatien : Penerapan Metode Polya pada Soal Cerita Program Linear
DAFTAR PUSTAKA Suherman,
E.,
dkk.
(2001).
Strategi
Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung, JICA: Universitas Pendidikan Indonesia Hobri. (2009). Pembelajaran Matematika Berorientasi Vocational Skill dengan Pendekatan
Kontekstual
Berbasis
Masalah Kejuruan. Malang, Universitas Negeri Malang. Arikunto, Suharsimi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, PT Bumi Aksara. Darmadi, H. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung, Alfabeta.
30