Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 2016
ISSN 2502-6968 (Media Cetak)
PENERAPAN METODE ABC (ACTIVITY BASED COSTING) UNTUK PENENTUAN BIAYA POKOK PENGUJIAN PRODUK (StudiKasus :BaristandIndustri Medan) EBED SILABAN (12110983) Jurusan Teknik Informatika - STMIK BUDIDARMA MEDAN Email: info@stmik budidarma.ac.id,
[email protected]
ABSTRAK Dalam penentuan harga pokok produk, sistim akuntansi biaya tradisional kurang sesuai lagi untuk diterapkan di era tekhnologi yang modern seperti saat ini. Karena system ini mempunyai beberapa kelemahan. Diantaranya adalah memberikan informasi biaya yang terdistorsi. Distorsi timbul karena adanya ketidak akuratan dalam pembebanan biaya, sehingga mengakibatkan kesalahan penentuan biaya, pembuatan keputusan, perencanaan, dan pengendalian. Distorsi tersebut juga mengakibatkan under cost/over costter hadap produk (Hansen &Mowen, 2004). Adanya berbagai kelema hanter sebut dapat diatasi dengan penggunaan metode Activity-Based Costing. Perusahaan dapat menggunakan sistem Activity Based Costing (ABC) untuk menganalisis aktivitas. Penerapan ABC merupakan inovasi yang salah satunya adalah untuk mengurangi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah, menambah nilai tambah kepada produk/jasa yang akan dihasilkan, dan mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak sesuai dengan keinginan pelanggan atau yang tidak menciptakan nilai tambah. Kata kunci:activity based costing, 1.
Pendahuluan Dalam kaitannnya dengan proses produksi, biaya dikategorikan dalam dua kelompok besar yaitu biaya langsung(direct cost) dan biaya over head(over headcost).Biaya langsung adalah biaya timbul sebagai akibat dilakukannya proses yang terkait langsung dengan produk yang dibuat sedangkan biaya overhead merupakan yang tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi namun diperlukan untuk kelancaran produksi. Dengan metode konvensional yang berdasarkan volume biaya overhead ini banyak mengalami distorsi yang bisa saja membuat keputusan jadi tidak tepat. Hal tersebut dikarenakan biaya yang timbul pada obyek-obyek biaya(cost obyek) overhead tidak timbul sebagai akibat dari volume, melainkan biaya tersebut timbul karena ada aktivitas yang dilakukannya sehingga perhitungan biaya berbasis atas konsumsi sumber daya yang didasarkan atas aktivitas yang lebih sesuai. Activity Based Costing (ABC) adalah suatu pendekatan penentuan biaya produksi berdasarkan atas konsumsi sumber daya yang didasarkan atas aktivitas. ABC bukan sekedar sistem informasi biaya untuk tujuan penentuan secara akurat untuk biaya. Namun lebih jauh dari itu ABC didesain untuk tujuan penyediaan informasi bagi semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemberdayaan karyawan (imporming dan empowering) untuk membangun daya saing perusahaan melalui cost leadership strategy. Penerapan Metode Abc (Activity Based Costing) Untuk :Baristandindustri Medan) Oleh : Ebed Silaban
Baristand Industri Medan ( Balai Riset dan Standarisasi Industri ) Medan sebagai salah satu unit pelaksana teknis dilingkungan Departemen Perindustrian yang berada dan bertangggung jawab kepada kepala badan penelitian dan pengembangan industri. Balai Penelitian dan pengembangan Industri Medan mempunyai tugas atau fungsi melaksanakan Penelitian dan Pengembangan, Rancangan bangun dan perekayasaan, Penyuluhan, Penerapan hasil Penelitian dan Pengembangan, Standarisasi penanganan masalah pencemaran industri, serta kerja instansi terkait dalam rangka menunjang pertumbuhan dan Perkembangan industri. Proses sistem kerja pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan dilakukan secara manual yang tentunya memperlambat kinerja dalam pemrosesannya sehingga terjadi pengantrian dan penimpaan data sehingga apabila terjadi kesalahan penentuan biaya maka dari itu harus menentukan ulang biaya salah satunya saat penentuan biaya Produk dan Order/Kalibrasi yang akan diuji oleh laboratorium sampai dengan mensertifikasi produk. 1.1 RumusanMasalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya maka dalam penulisan skripsi ini penulis mengidentifikasikan pokok permasalahan yang akan diteliti adalah : 1. Bagaimana proses penentuan harga pokok produk sipada Baristand Industri Medan?
Penentuan Biaya Pokok Pengujian
Produk (Studikasus
20
Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 2016
2. Bagaimana Menerapkan produksi dengan menggunakan metode Activity Based Costing(ABC)? 3. Bagaimana merancang Metode Activity Based Costing (ABC) dalam aplikasi yang dibangun menggunakan Microsoft Visual Basic 2008? 20 2.
Sejarah Perusahaan Kantor Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan terletak di jalan Sisingamangaraja no. 24 yang sebelumnya di Gatot km 3,7 Medan. Pada tahun 1964 Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan yang masih memiliki nama Balai Penelitian dan Pengembangan industri Medan berstatus Perwakilan dari Balai Penelitian Kimia Bogor di Medan.Pada tanggal 15 April 1964 dirintis menjadi Balai Penelitian Kimia Medan Gedungnya masih menumpang pada kantor dinas Perindustrian Tingkat I Sumut. Sesuai surat keputusan Mentri Perindustrian No.375/M/5K/B/1980 tanggal 26 Agustus 1980. Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Medan mempunyai tugas dan fungsi melakasanakan Penelitian dan Pengembangan, Rancangan bangun dan Perekayasaan, Penyuluhan, Penerapan hasil Penelitian dan Pengembangan, Standarisasi penanganan masalah pencemaran industri, serta kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka menunjang pertumbuhan dan perkembangan industri. Keputusan Mentri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 784/MPP/kep/11/2002 dirubah menjadi Balai Riset dan Standarisasi Industri dan Perdagangan. 3. Defenisi 3.1 Metode ABC Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (Activity-based costing – ABC)didefenisikan sebagai didefenisikan sebagai suatu sistem perhitungan biaya di mana tempat penampungan biaya yang jumlahnya lebih dari satu dalokasikan menggunakan dasar yang mencakup satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume (nonvolume-related faktor). Dibandingkan dengan akuntansi biaya tradisional, ABC mencerminkan penerapan penelusuran biaya yang lebih menyeluruh. Perhitungan biaya produk tradisional menelusuri hanya biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung ke setiap unit output. Sebaliknya, ABC mengakui bahwa banyak biayabiaya lain pada kenyataannya dapat ditelusuri tidak ke unit outpu, melainkan ke aktivitas yang diperlukan untuk memproduksi output.(William K.Carter, Akuntasi Biaya).Prosedure Pembebanan Biaya dengan Sistem ABC Menurut Bastian dan Nurlela (2009:25) komponen utama yang membentuk activity based costing adalah sumber daya (resources) pemicu; 2.2 Cost Driver Penerapan Metode Abc (Activity Based Costing) Untuk :Baristandindustri Medan) Oleh : Ebed Silaban
ISSN 2502-6968 (Media Cetak)
Landasan penting untuk menghitung biaya berdasarkan aktivitas adalah dengan mengidentifikasi pemicu biaya atau cost driver untuk setiap aktivitas. Pemahaman yang tidak tepat atas pemicu akan mengakibatkan ketidaktepatan pada pengklasifikasian biaya, sehingga menimbulkan dampak bagi manajemen dalam mengambil keputusan. Jika perusahaan memiliki beberapa jenis produk maka biaya overhead yang terjadi ditimbulkan oleh masing-masing jenis produk harus diidentifikasi melalui cost driver. Pengertian Cost Driver driver merupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biaya-biaya overhead. Faktor ini menunjukkan suatu penyebabkan biaya dalam aktifitas. 3.2 Analisis Metode ABC (Activity Based Costing) Keterbatasan penentuan harga pokok konvensional terletak pada pembebanan overhead. Dalam sistem biaya tradisional ada dua sistem yaitu jobordercosting dan prosesscosting. Dimana dalam kedua sistem tersebut gagal menentukan biaya produk secara akurat. Pembebanan biaya overhead secara individual menimbulkan masalah, yang dalam sistem teradisional pembebanannya dengna menggunakan metode berdasarkan unit (unitbased) dapat menghasilkan informasi biaya yang terdistorsi. 3.3 Tahapan Penetuan Harga Pokok Produk Meliputi empat langkah: 1. Penggolongan biaya yang mduah segmen proses produksi yang dapat dikelola mengasosiasikan berbagai biaya dengan berbagai aktivitas. 2. Menghubungkan berbagai biaya dengan setiap kelompok-kelompok biaya yang homogen ditentukan. 3. Penentuan kelompok-kelompok biaya (costpools) yang homogen. 4. Penentuan tarif kelompok (pool rate) Tarif kelompok (pool rate) adalah tarif biaya overhead per unit cost driver yang dihitung dengan rumus total biaya overhead untuk kelompok aktivitas tertentu dibagi dasar pengukuran aktivitas kelompok. Tabel 3.1 Prosedur tahap pertama: Activity based costing Biayabahanbaku Rp 265.000,Biayabahanpenolong Rp 43.000,BiayaTenagaLangsung Rp 225.000,Biaya lain lain Rp 500.000,Biaya overhead Pabrik Rp1410.000,Sumber: (Wawancarastaf akuntansi,2012) 4. Algoritma dan Implementasi Algoritma merupakan gambaran proses dari setiap informasi yang ada didalam sistem, berikut adalah algoritma yang penulis rancang Penentuan Biaya Pokok Pengujian
Produk (Studikasus
21
Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 2016
Algoritma Login Input Username, Password Output Form Menu Utama Proses If [Username] <- admin & [Password] <21 admin Call Form Menu Utama Else Return Username, Password 2. Algoritma Pilih Menu Input Pilih Menu <- menu Output Form Proses If [Menu] <- Tepung Call Form_Tepung Else if [Menu] <- Kriteria Call Form_Kriteria Else if [Menu] <- Perhitungan Call Form_Perhitungan Else End 3. Algoritma Form Tepung Input idTepung, Jenis, Merek, Harga Output Record Database Proses If [New] Input idTepung, Jenis, Merek, Harga ElseIf [Save] Insert idTepung, Jenis, Merek, Harga -> Tabel Tepung ElseIf [Edit] Update idTepung, Jenis, Merek, Harga -> Tabel Tepung Elseif [Delete] Delete idTepung, Jenis, Merek, Harga -> Tabel Tepung 4. Algoritma Form Kriteria Input A[1,2,3] <- KodeKriteria, NamaKriteria T[1,2,3] <- idtepung N <- Nilai Output Nilai Proses Kriteria Proses For List indexof A = 0 -> Count Indexof A Nilai <- A[1,2,3] x T[1,2,3] Set Baris = Nilai x A[1,2,3] Set Kolom = Nilai x T[1,2,3] Next 5. Algoritma Form Perhitungan Input Nama Kriteria <- i
ISSN 2502-6968 (Media Cetak)
1.
Penerapan Metode Abc (Activity Based Costing) Untuk :Baristandindustri Medan) Oleh : Ebed Silaban
Nilai Bobot <- j Output Kriteria Terbaik Proses For i = 0 -> Count.Rows – 1 For j = 0 -> Count.Column -1 Nilai
<-
A[1,2,3]
x
T[1,2,3] Set Baris = Nilai x A[1,2,3] Next Math.Round(Nilai x T[1,2,3]) Next Tampilan pertama program begitu dijalankan adalah seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.1 Halaman Utama Aplikasi Gambar 4.1 merupakan tampilan utama aplikasi yang digunakan untuk memanggil form-form yang ada didalam sistem, berikut adalah form yang penulis buat 1. Form Tepung Form tepung digunakan untuk memasukkan data jenis tepung sebagai data yang akan diproses, berikut adalah formnya
Gambar 4.2 Form Data Tepung 2. Form Kriteria Form kriteria digunakan untuk memasukkan jenis kriteria perhitungan, berikut adalah formnya
Penentuan Biaya Pokok Pengujian
Produk (Studikasus
22
Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 2016
Gambar 4.3 Form Kriteria AHP Form kriteria AHP pada gambar 4.3 sudah terdapat 22 nilai yang penulis input terlebih dahulu sehingga nilai tampila untuk setiap kriteria, untuk memasukkan nilai bisa digunakan dengan menekan tombol nilai dan hasilnya sebagai berikut:
Gambar 4.4 Perhitungan Nilai Kriteria Gambar 4.4 menampilkan input dan proses nilai kriteri yang akan di proses untu mendapatkan eigen value dan nilai lainnya, kemudian setelah selesai melakukan perhitungan nilai kriteria berikutnya adalah melakukan perhitungan nilai AHP dan hasilnya sebagai berikut:
2.
Gambar 4.5 Perhitungan Nilai AHP Form Perhitungan Form terakhir merupakan form perhitungan AHP, berikut adalah hasilnya
Penerapan Metode Abc (Activity Based Costing) Untuk :Baristandindustri Medan) Oleh : Ebed Silaban
ISSN 2502-6968 (Media Cetak)
Gambar 4.6 Hasil Perhitungan Gambar 4.6 merupakan hasil perhitungan yang ditampilkan berdasarkan nilai-nilai eigen yang ada. 5. Kesimpulandan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis di Baristand Industri Medan, Maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam pembuatan laporan harga pokok produksi pada Baristand Industri Medan akan menjadi lebih jelas dan hasil datanya lebih akurat 2. Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan Metode Activity Based Costing mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap jenis produk secara tepat, cepat dan akurat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas. 3. Adanya system yang dibangun dapat membantu kinerja Karyawan dalam mengakses akumulasi perhitungan harga pokok produksi. 5.2
Saran Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas terdapat beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan. 1. Penerapan Metode Activity Bsaed Costing perlu didukung oleh informasi yang dapat menggambarkan semua aktifitas proses produksi yang dapat dilakukan dengan adanya aplikasi ini maka perusahaan dapat menghitung harga pokok produksi secara detail dan akurat. 2. Sistem ini dapat dikembangkan dengan menggunakan adanya teknologi yang ada di perusahaan untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan serta dapat memberikan laporan kepada pimpinan mengenai perhitungan harga pokok produksi di dalam setiap aktivitas proses produksi barang yang terjadi di perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Penentuan Biaya Pokok Pengujian
Produk (Studikasus
23
Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 3, Oktober 2016
ISSN 2502-6968 (Media Cetak)
1. Femala, Fieda. 2007. Penerapan Metode Activity Based Costing dalam Menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi pada RSUD Kabupaten Batang). Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. 2. Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen. 2004. Management Accounting.Jakarta : Salemba Empat. 3. Harnanto. 1992. Akuntansi Biaya : Perhitungan Harga Pokok Produk.Yogyakarta : BPFE. 4. Harnanto dan Zulkifli. 2003. Manajemen Biaya. Yogyakarta : BPFE. 5. Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Jakarta : Nusa Indah. 6. Krishnan, Anbalagan. 2006. An Application of Activity Based Costing in HigherLearning Institution : Local Case Study. Forum : ContemporaryManagement Research, Vol. 2, 23 No. 2, pp. 75-90, http://www.cmrjournal.org/article/download/22 1/. Diakses tanggal 25 Desember 2013. 7. Marzuki. 2002. Metodologi Riset. Yogyakarta : BPFE UII. 8. Mulyadi.1993. Activity Based Costing System. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.. 2001. Activity Based Costing System. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.. 2003. Activity Based Costing System. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 9. Simamora, Henry. 1999. Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat. Ridwan
Iskandar. 2009. Pengertian Biaya.http://ridwaniskandar.files.wordp ress.com/2009/05/31. Diakses tanggal 24 Desember 2013.
Penerapan Metode Abc (Activity Based Costing) Untuk :Baristandindustri Medan) Oleh : Ebed Silaban
Penentuan Biaya Pokok Pengujian
Produk (Studikasus
24