PENENTUAN KUALITAS TELUR AYAM RAS PADA PETERNAKAN MULAWARMAN GADINGREJO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW (Simple Additive Weighting) SEPTIANA
Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika (STMIK) Pringsewu Lampung Jl. Wismarini no.09 (0729) 22240 Pringsewu 35373 E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Dengan kecanggihan teknologi sistem pakar ini, maka bisa kita manfaatkan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang sangat kompleks, seperti halnya dalam bidang peternakan dan pengembangannya. Selama ini sortasi telur ayam ras masih dilakukan secara manual yang bersifat manasuka dan subyektif. Pada penelitian ini akan dibuat solusi yang akan menentukan alternatif yang terbaik dengan menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting). Metode ini digunakan untuk penentuan alternatif kualitas telur ayam ras terbaik, dengan cara pemilihan bobot nilai suatu telur berdasarkan berat, ukuran, warna dan bentuk dapat dengan mudah ditentukan untuk mendapatkan bobot nilai kualitas tertinggi melalui komputer. Dalam Sistem Pakar ini terbentuk 4,294967296 x 109 rule atas 32 pertanyaan yang diajukan sistem. Software pengembang yang digunakan dalam penentuan adalah Borland Delphi 7.0 dengan Mesin database sebagai penampung referensi pengetahuan Microsoft SQL Server 2000. Kata Kunci: SAW, Kualitas Telur, Bobot Nilai
1.
untuk dipecahkan dengan pemrograman
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
biasa, dan mencoba mencari solusi yang
Dimasa perkembangan teknologi informasi
memuaskan sebagaimana yang dilakukan
sekarang
lagi
seorang pakar. Selain itu juga dapat
pekerjaan
memberikan penjelasan terhadap langkah
manusia, tetapi bahkan untuk menggantikan
yang diambil dan memberikan alasan atas
pekerjaan manusia yang tidak memerlukan
saran atau kesimpulan yang ditemukannya.
digunakan
ini,
komputer
untuk
membantu
pemikiran dan bersifat perkembangan mencoba
bukan
rutinitas, pada
selanjutnya
menggantikan
para
ahli
sistem
otak
manusia sehingga diharapkan suatu saat nanti mungkin akan terciptanya suatu sistem komputer yang dapat menimbang dan mengambil keputusan sendiri sebagaimana layaknya manusia. Karena hasil kerja sistem komputer ini lebih diakui karena lebih cepat, teliti dan akurat dibandingkan dengan manusia, lahirnya
hal
inilah
yang
mendorong
teknologi
AI
(Aritficial
Dengan
kecanggihan
teknologi
sistem
pendukung keputusan ini, maka bisa kita manfaatkan
untuk
memecahkan
permasalahan-permasalahan yang sangat kompleks, Seperti halnya dalam bidang peternakan dan pengembangannya. Selama ini sortasi telur ayam ras masih dilakukan secara manual yang bersifat manasuka dan subyektif. Sehingga menghasilkan produk dengan mutu yang beragam. Subyektivitas ini dapat dihindari dengan mengembangkan suatu metode pemutuan untuk mensortasi
Intelligence).
dan
mengelompokkan
telur
ayam
ras
Sistem pendukung keputusan merupakan
dengan baik. Manfaat sistem pendukung
salah satu cabang kecerdasan buatan yang
keputusan
mempelajari bagaimana “mengadopsi” cara
penentuan kualitas telur ayam ras, dengan
seorang pakar berpikir dan bernalar dalam
perangkat
menyelesaikan suatu permasalahan, dan
berdasarkan ukuran, warna dan bentuk
membuat
maupun
dapat dengan mudah ditentukan melalui
mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta
komputer. Dari kesimpulan di atas, maka
yang ada. Pada dasarnya sistem pendukung
sistem ini dibuat untuk membantu user
diterapkan
aktifitas
dalam menentukan kualitas telur ayam ras
pemecahan masalah yang memang sulit
berdasarkan karaktristik telur yang ada
suatu
untuk
keputusan
mendukung
ini
ini
bisa
digunakan
pemilihan
suatu
untuk
telur
dengan judul “Penentuan Kualitas Telur
a. Observasi / survey adalah data
metode
Ayam Ras Pada Peternakan Mulawarman
pengumpulan
dengan
cara
Gadingrejo Dengan Menggunakan Metode
melakukan pengamatan secara langsun
SAW (Simple Additive Weighting)”.
terhadap objek yang diteliti. b. Wawancara / interview adalah metode
1.2 Rumusan Masalah
pengumpulan
data
dengan
Dari beberapa uraian pemikiran yang telah
melakukan kegiatan berbicara langsung
penulis rangkum pada latar belakang diatas,
dengan pihak peternakan di tempat
terdapat suatu permasalahan yaitu:
penelitian, untuk bahan perancangan dan
“Bagaimana merancang dan membuat suatu
pembangunan
aplikasi sistem kecerdasan buatan yang
keputusan ini kedepannya.
sistem
cara
pendukung
dapat digunakan untuk menentukan kualitas telur ayam ras di peternakan Mulawarman
1.4.2 Sumber Data Sekunder
Gadingrejo?"
Sumber data yang di dapat dari masyarakat Gadingrejo
antara lain, Tercipta hasil
1.3 Tujuan Penelitian
produksi dan kualitas telur ayam ras untuk
a. Membuat aplikasi sistem kecerdasan
di promosikan melalui media internet dan
buatan.
dari sumber-sumber buku untuk mengolah
b. Memberikan
informasi
interaktif
data.
mengenai hasil produk dan penentuan kualitas telur ayam ras. c. Dapat
menjadi
media
2 Tinjauan Pustaka menentukan
2.1 Sistem Pendukung Keputusan
kualitas telur ayam ras bagi peternakan
Menurut (Alter dalam buku Kusrini, 2007
ayam ras
dalam jurnal Ajiwerdhi dkk, 2012), DSS
Mulawarman
di wilayah
Gadingrejo.
merupakan
sistem
yangmenyediakan
informasi informasi,
dan
1.4.1 Sumber Data Primer
digunakan untuk membantu pengambilan
Data
mendapatkan
data
primer
yaitu penulis
langsung dari obyek
yang bersangkutan seperti:
keputusan
dalam
data.
pemodelan
1.4 Metode Pengumpulan Data
Sumber
pemanipulasian
interaktif
situasi
Sistem
yang
ini
semi
terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur,
dimana tak seorang pun tahu secara pasti
a. Simple Additive Weighting Method
bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
(SAW);
2.2
b. Weighted Product (WP);
FMADM
c. Elimination Et Choix Traduisant la Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
Realite (ELECTRE);
(FMADM) (dalam jurnal Putra dkk, 2011)
d. Technique for Order Preference by
adalah suatu metode yang digunakan untuk
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS);
mencari alternatif optimal dari sejumlah
e. Analytic Hierarchy Process (AHP)
alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari Fuzzy MADM adalah menentukan nilai bobot
untuk
setiap
atribut,
kemudian
dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif dan obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan
subyektifitas
dari
para
pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung
secara
matematis
sehingga
2.3 Metode SAW Metode SAW sering juga dikenal istilah metode
penjumlahan terbobot.
dasar
metode
SAW
adalah
Konsep mencari
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode
SAW
membutuhkan
proses
normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada, dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternative (Vi)diberikan sebagai: n
V1 =∑ wj rij j=1
mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan. Ada beberapa metode yang dapat
digunakan
untuk
menyelesaikan
masalah FMADM. antara lain :
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih dalam jurnal (Eniyati, 2011)
2.4 Borland Delphi 7.0
3. Analisis dan Perancangan Sistem
Program Borland Delphi adalah sebuah
3.1 Analisis Sistem
program untuk membuat aplikasi-aplikasi
Sistem pakar untuk menentukan kualitas
berbasis
telur ayam ras ini dapat dikategorikan
Windows.
Windows
Aplikasi
merupakan
berbasis
aplikasi
yang
sebagai
masalah
artificial
intelegent
dijalankan pada sistem operasi Microsoft
khususnya sistem pakar, karena pemecahan
Windows, contohnya program Calculator,
masalah tersebut dapat dilakukan dengan
Winamp, Power DVD, Microsoft Word,
mengembangkan
aplikasi-aplikasi
lain
berperan sebagai seorang ahli. Berdasarkan
sebagainya (Musalini, 2004 dalam jurnal
kategori bidang yang sesuai, sistem pakar
Harfiansyah, 2009).
ini
database
dan
termasuk
sistem
jenis
yang
diagnosis,
dapat
yaitu
mengamati karaktristik telur yang ada dan 2.5 Microsoft SQL Server 2000
memberikan kesimpulan untuk menentukan
SQL Server adalah sistem manajemen
kualitas telur ayam ras berdasarkan jenis,
database
ukuran dan topografi.
relasional
(RDBMS)
yang
dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/server. Istilah client, server, dan
3.2 Deskripsi Sistem
client/server
untuk
Deskripsi sistem adalah gambaran umum
merujuk kepada konsep yang sangat umum
tentang sistem yang akan dikembangkan.
atau hal yang spesifik dari perangkat keras
Sistem pakar untuk menentukan kualitas
atau perangkat lunak. Pada level yang
telur ayam ras ini merupakan perangkat
sangat umum, sebuah client adalah setiap
lunak
komponen dari sebuah sistem yang meminta
membantu menentukan kualitas telur yang
layanan atau sumber daya (resource) dari
diwujudkan dengan adanya dialog antara
komponen
Sedangkan
pengguna dengan sistem. Pada proses ini
sebuah server adaah setiap komponen
sistem akan memberikan daftar berupa fakta
sistem yang menyediakan layanan atau
– fakta yang telah disimpan dalam sistem
sumber daya ke komponen sistem lainnya
berupa basis pengetahuan. Jawaban yang
(Marcus, 2004 dalam jurnal Mahendra dkk,
diberikan pengguna akan diproses sehingga
2012).
menghasilkan kesimpulan tentang kualitas
dapat
sistem
digunakan
lainnya.
yang
dapat
digunakan
untuk
telur ayam ras. Sistem memberikan saran
perawatan dan peningkatan kualitas yang dapat dilakukan untuk menekan terjadinya
Tabel 1. Kode dan Ketentuan Kriteria
penurunan kualitas.
3.3 Tahap Perencanaan Pada sistem ini, masalah yang dibahas adalah mengenai penentuan kualitas lahan
Dari masing-masing kriteria tersebut akan
berdasarkan jenis, ukuran dan topografi
ditentukan bobot-bobotnya.
(warna dan ketebalan kulit). Kualitas telur
Pada bobot terdiri dari enam bilangan fuzzy,
ayam
ras
yang
dibahas
dan
yaitu sangat rendah (SR), rendah (R),
penelitian
ini,
sedang (S),tengah (T1), tinggi (T2), dan
hanya terbatas pada tiga kualitaslahan saja,
sangat tinggi (ST) seperti terlihat pada
yaitu kualitas lahan pertanian, kulaitas lahan
Gambar 2.
diimplementasikan
akan pada
kehutanan dan kualitas lahan pemukiman. Namun, dapat dilakukan penambahan data kualitas lahan yang baru beserta data-data lainnya yang berkaitan, seperti data jenis, ukuran dan topografi. Sehingga sistem ini dapat
digunakan
selanjutnya
untuk
yakni
pengembangan
Gambar 2. Bilangan fuzzy untuk bobot
pengidentifikasian
kualitas telur lainnya. Tahap pembuatan
Dari masing - masing bobot tersebut, maka
aplikasi
adalah
dibuat suatu variabel yang akan dirubah
menentukan dan merencanakan kriteria –
kedalam bilangan fuzzy dengan rumus yaitu
kriteria dalam menentukan kualitas telur
variabel ke-n/n1.
ini,
terlebih
dahulu
yaitu berat, bentuk, tebal cangkang, dan warna telur.
a. Bobot Dalam penelitian ini ada bobot dan kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan telur yang super.
Tabel 2. Variabel dan Bobot (Nilai)
b. Kriteria Berat Telur
4
Implementasi Dan Pengujian
Tabel 3. Kriteria Berat Telur
4.1 Implementasi
c. Kriteria Warna Cangkang Telur Tabel 4. Kriteria Warna Cangkang Telur Gambar 1. Halaman Utama
d. Kriteria Bentuk Telur Tabel 5. Kriteria Bentuk Telur
Gambar 2. Penentuan Kualitas Telur
Implementasi
program
pendukung keputusan e. Kriteria Tebal Cangkang Telur Tabel 6. Kriteria Tebal Cangkang Telur
aplikasi
sistem
untuk menentukan
kualitas telur ayam ras berdasarkan jenis, ukuran
dan
topografi
atau
ketebalan
cangkang merupakan tahap paling penting dimana sistem yang sudah dirancang, diimplementasikan
untuk
menghasilkan
sistem yang sesuai dengan yang diinginkan
dan siap dioperasikan pada keadaan yang
pengetesan sistem. Tahap ini adalah tahap
sebenarnya. Dari hal ini dapat diketahui
pengujian
apakah sistem yang dihasilkan sesuai
dikembangkan.
dengan tujuan yang diinginkan atau tidak.
adalah untuk memberikan kekompakan
Tahapan
antar
perancangan
aplikasi
telah
sistem
baru
Tujuan
komponen
yang
akan
pengetesan
sistem
ini
yang
dikerjakan. Mulai dari rancangan sistem,
diimplementasikan apakah telah berfungsi
rancangan input output, rancangan database
sesuai dengan yang diharapkan dan untuk
dan rancangan antar muka (user interface).
mengetahui
Semua rancangan ini digunakan untuk
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
mempermudah dalam penjabaran sistem ke
b.
dalam
Dalam
error) adalah kesalahan yang terjadi ketika
melakukan konsultasi, sistem menggunakan
executable program dijalankan, kesalahan
metode forward chaining dalam mencari
ini akan menyebabkan program berhenti
diagnosa kualitas lahan, dimana tahap
sebelum selesai pada waktunya, karena
pertama yang dilakukan yaitu memilih
kompiler menemukan kondisikondisi yang
combo jenis telur dan topografi yang dilihat
belum terpenuhi yang tidak bisa dikerjakan.
pada daftar jenis telur dan topografi yang
c.
sudah disediakan sistem.
adalah kesalahan dari logika program yang
bahasa
pemrograman.
dibuat.
apakah
masih
terdapat
Kesalahan waktu proses (runtime-
Kesalahan logika (Logical errors)
Kesalahan
seperti
ini
sulit
4.2 Pengujian
ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan
Sebelum program diimplementasikan, maka
mengenai kesalahannya dan tetap akan
program
didapatkan
harus
bebas
dari
kesalahan
hasil
dari
proses
program
kesalahan.
walaupun hasilnya salah. Pengujian sistem
Kesalahan program yang mungkin terjadi
ini dilakukan untuk mengetahui apakah
antara lain :
sistem sudah berjalan sesuai dengan tujuan
a.
yang
Kesalahan penulisan bahasa (Syntax
diinginkan atau belum.
Dimana
Error) adalah kesalahan dalam penulisan
tujuannya adalah membuat sistem yang
kode program. Yang dilakukan untuk
dapat menentukan nama kualitas telur ayam
memeriksa kesalahan query adalah dengan
ras berdasarkan jenis, ukuran dan topografi
pengetesan program. Setelah dilakukan
atau
pengetesan program maka dapat dilakukan
spesifikasi sistem, mencakup dua kebutuhan
ketebalan
cangkang
telur.
Pada
yaitu kebutuhan perangkat keras (hardware)
b.
dan kebutuhan perangkat lunak (software).
mengelola basis pengetahuan antara lain
Kedua
aturan fungsi yang menghubungkan telur
hal tersebut
kebutuhan
yang
akan menjelaskan diperlukan
untuk
Basis
dengan
aturan
ukuran,
dibentuk
aturan
untuk
saran
yang
menjalankan program aplikasi dari “Sistem
menghubungkan telur dengan saran, dan
Pakar untuk Menentukan Kualitas Telur
aturan ukuran yang menghubungkan telur
Ayam Ras Menggunakan Metode SAW”.
dengan jenis telur dan topografi. c.
inferensi
dibuat
untuk
memproses fakta – fakta di dalam basis
5. Penutup Pembuatan
Mesin
Sistem
Pendukung
untuk
pengetahuan sehingga dapat ditarik suatu
Menentukan Kualitas Telur Ayam Ras
kesimpulan berdasar atas kriteria yang telah
Menggunakan Metode SAW telah berhasil
dipilih.
dilakukan. Sistem ini mampu menentukan
d.
kualitas telur dengan cara mengajukan
kesimpulan atas kualitas telur yang dicari
pilihan jenis telur dan topografi pada saat
meskipun daftar kriteria yang ditawarkan
konsultasi.
tidak dipilih secara lengkap dan diurutkan.
Berdasarkan
atas
pilihan
Proses inferensi akan menghasilkan
tersebut, sistem ini akan memberikan hasil
e.
Berdasarkan
diagnosa kemudian saran penggunaannya
dilakukan form konsultasi yaitu pengujian
yaitu saran penggunaan dari kualitas telur
hasil konsultasi yang diharapkan, Dengan
tersebut.
model representasi pengetahuan kaidah produksi
percobaan
menggunakan
metode
yang
SAW,
5.1 Kesimpulan
sistem dapat menentukan kualitas telur
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada
dengan benar.
bab-bab sebelumnya dan hasil pembahasan serta analisa berulang-ulang, maka dapat
5.2 Saran
diambil kesimpulan :
Berdasarkan evaluasi terhadap proses dan
a.
Sistem pendukung keputusan ini
hasil dari sistem ini, maka saran-saran untuk
memerlukan fakta – fakta yang dapat
pengembangan selanjutnya dalam bidang ini
dijadikan basis pengetahuan yang terdiri
antara lain :
dari telur, ukuran, saran perawatan, jenis telur dan topografi.
1. Untuk pengembangan sistem pendukung keputusan selanjutnya, perlu disertakan pula
Cahyadi,
Deni.
“Pengenalan
(2005).
faktor kepastian.
Database Microsoft SQL Server 2000”.
2. Untuk membuat pengguna tidak cepat
Bandung: Gemma.
bosan, perlu ditambahkan fasilitas multimedia
dalam
sistem
pendukung
keputusan. 3. Lengkapi data-data kualitas telur, jenis telur dan topografi, yang digunakan sebagai acuan kriteria telur dengan gambar untuk memperjelas informasi.
Eniyati
(2011).
Perancangan
Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode
SAW
(Simple
Harfiansyah (2009). Aplikasi Pengolahan Penjadwalan
Muhammadiyah Abadi, Satria. (2010). International Seminar On
Business
And
Information
Menggunakan
Mengajar 1
Smk
Palembang
Program
Borland
Delphi 7.0. Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem
Technology (INSBIT).
Pendukung Adiana Trisnawati, Meilia. 2010. Sistem Pakar Untuk Menentukan Kualitas Lahan Berdasarkan Jenis, Fungsi, Dan Topografi Atau Kemiringan Lahan. Sekolah
Additive
Weighting.
Data
DAFTAR PUSTAKA
Sistem
Tinggi
Manajemen
Informatika Dan Komputer Amikom
Keputusan.
Yogyakarta:
Penerbit Andi. Mahendra dkk (2012). Sistem Informasi Perkuliahan Keguruan
Pada dan
Sekolah Ilmu
Tinggi
Pendidikan
(STKIP) Yayasan Pendidikan Merangin (YPM) Bangko Jambi.
Yogyakarta. Ajiwerdhi
dkk
(2012).
Pengembangan
Marcus, T. (2004). Delphi Developer dan
Sistem Pendukung Keputusan Berbasis
Sql
Mobile
pemrograman
Untuk
Pengisian
Kartu
Rencana Studi Dengan Fuzzy MultiAttribute Decision Making (FMADM) Metode Simple Additive (SAW).
Weighting
Server
informatika.
2000:
Pengembangan
Database.
Bandung:
Musalini, Uus. (2004). Super Cantik dan Full
Animasi
Jogjakarta:
PT.
dengan
Delphi.
Elex
Media
Komputindo. .Putra dkk (2011). Penentuan Penerima Beasiswa
Dengan
FUZZY MADM.
Menggunakan