Penelitian …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
memudahkan mereka melakukan penelitian, mereka beeusaha mengumpulkan seperangkat data dari berbagai sumber.Para siswa belajar bagaimana ilmu pengetahuan dan sains diciptakan dalam bentuk penemuan-pcncnnuan. John berusaha untuk terus membuat mereka sadar tentang bagaimana hal itu terjadi. Dia juga terus mengingatkan mereka tentang premis, bahwa “ The method of science, as stodgy and grumpy as it seems, is far more important than its finding's (Metode sains, yang memang tampak bosan dan menjemukan ini, jauh lebih penting daripada penemuannva). Pada tahun 195 hingga 1970-an, inovasi - inovasi dalam pendidikan di Amerika Serikat di dorong utamanya oleh Gerakan Reformasi Akademik (Movement Reform Academic), sebagai uasaha untuk mengembangkan bidang-bidang kurikulum sekolah konventional seputar konsepsi-konsepsi berdasarkan gagasangagasan penting dari metode- metode penelitian dalam berbagai disiplin akademik. a. Orientasi Model Flakikat pendekatan BSCS adalalh mengajarkan Siswa unttik memproscs informasi dengan Menggunakan teknif:-teknik yang pcrnah digunakan oleh para peneliti ahli bioiogi, misalnya, dengan mengidentitikasi masalah-masalah dan menggunakan metode tertentu untuk memecahkan masalah tersebut. BSCS menekankan isi dan proses. BSCS menggunakan beberapa teknik untuk mangajarkan sains sebagai penelitian, pertama, menggunakan banyak pernyataan yang mengungkapkan sifat/ tujuan sains yang belum pasti. Kedua. dalam meletakkan pernyataan kesimpulan, BSCS menggunakan apa yang disebut narasi penelitian (narrative of Inquiry). Ketiga, kajian laboratorium disusun untuk mengajak siswa melakukan penelitian masalah – masalah, lebih dari sekedar mengilustrasikan sebuah teks / tulisan. Ke empat, program -program laboratorium didesain dalam bentuk kelompokkelompok yang libatkan siswa dalam penelitian tentang suatu masalah biologi yang, benar-benar nyata. b. Ajakan-ajakan untuk Penelitian Setiap ajakan penelitian merupakan studi kasus yang menggambarkan konsep dan metode disiplin tertentu. Setiap ajakan " Mengajukan contoh percontoh dari proses itu sendiri dan melibatkan partisipasi siswa dalam proses tersebut" (Schwab, 1965:47) c. Model Pengajaran Inti dari model ini adalah melibatkan siswa dalam masalah penelitian yang benar-benar lrisinil dengan cara menghadapakan mercka pada bidang intiestigasi, membantu
PENELITIAN ILMIAH DAN LATIHAN PENELITIAN, SENI MEMBUAT KESIMPULAN A. Rasyid Ali Abstrak Dewasa ini, banyak sekali model-model penelitian ilmiah dan latihan pcnelitian. Penelitlan ilmiah dan latihan penelitian perlu di terapkan dalam proscs pembelajaran agar siswa lehih meningkatkan kemampuannya dan mengembangkan wawasannva dalam proses belajar ,sehingga siswa tidak hanya menerima materi dari guru saja tetapi mereka juga berusaha membuktikan materi tiang di berikan dari guru tersebut melalui pcnelitian.Apabila ada materi yang kurang jelas atau masih membingungkan, siswa di minta untuk meneliti agar tidak ada keraguan dalam materi tersebut. Oleh karena itu, penelitian ilmiah dan latihan pcnelitian ini sangat penting di terapkan dalam proses belajai-. Kata Kunci : Model penelitian ilmiah.Model latihan penelitian dan fakta ke teori A. Model Penelitian Ilmiah Pada 25 Juni 2002, siswa kelas 5 bimbingan John sedang mencari rubric science times di majafah New York times. Dalam rubric itu, mereka membaca sebuah laporan panjang tentang proyek penyebarluasan genome di Islandia (Wade, 2002). Sekolah di mana John mengajar ini memang telah sejak dulu berlangganan Koran yang memuat rubric elektronik, dan ini bcnar-benar dimanfaatkan dengan baik dalam kelas. John seringkali membimbing siswa membaca cerita-cerita yang berhubungan dengan persoalanpersoalan di belahan dunia yang biasa mereka pelajari atau objekohjek berita nasional dan internasiunal yang seharusnya mereka tahu. belajar dalam bentuk tim, mereka juga mencari segmensegmen lain di majalah yang di anggap cukup menarik. Seringkali, sebagaimana hari ini, John memproyeksikan sebuah artikcl yang membahas seputar masalah-masalah elektronik, layar (screen) misalnya, yang menggunakan monitor LCD atau OHP, dan mcmbacakan artikel tersebut pada siswa. Selelah itu, poin-poin penting dalam artikel ini diringkas oleh "para pemandu kepenulisan siswa pada hari itu.. Objek ini merangsang siswa. Mercka akan geram dengan masalah ini dan secara perlahan, diarahkan untuk melakukan penelitian dan kajian tentang Islandia dan Skandinavia. Untuk 45
46
Penelitian …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
mereka mengidentifikasi masalah konseptual atau metodologis dalam bidang tersebut, dan mengajak mereka untuk merancang cara-cara memecahkan masalah. a) Struktur Pengajaran Tahap Pertama Siswa di sajikan suatu biadang penelitian Tahap ketiga Siswa mengidentifikasi masalah dalam penelitian
membimbing siswa dalam mengkaji interaksi manusia, menyediakan kerangka rujukan akademik dan teknik-teknik untuk menguraikan dan melakukan penelitian, dan melibatkan mereka dalam penelitian terhadap perilaku mereka sendiri dan sesama. e. Dampak-dampak Instruksional dan Pengiring Model-model penelitian ilmiah telah di kembangkan untuk dapat diterapkan pada semua siswa di semua tingkatan umur-, dari pra sekolah hingga universitas (Metz. 1995). Tujuan intinya adalah untuk mengajarkan proses penting ilmu pengetahuan, dan sekaligus konsep-konsep dan informasi-informasi penting tentang, berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan. Selain itu, banyak pengamat yang telah melakukan penelitian tentang model-model ini. Penelitian - penelitian itu kebanyakan fokus pada semua kurikulirm yang telah diimplementasikan untuk satu tahun atau lebih, dengan menggunakan model-model yang sesuai dengan materi - materi instruksional. Dari hasil penelitian itu, ada dua jenis penemuan yang penting untuk kita perhatikan. Pertama, guru yang akan mengunakan model-model ini perlu tet-libat dalam upaya mengkaji substansi akadeniik dan model-model pengajaran dan menerapkan pengajaran yang berbasis penelitian. Kedua, dimanapun model - model tersebut diterapkan, asalkan modelmodel ini diimplementasikan dengan baik dan dengan perhatian yang Cukup pada kajian materi akademik dan proses pcngajaran, hasil - hasilnya cukup mengesankan (Bredderman, 1981; El-Nemr. 1979). f. Masa Depan Saat ini sudah banyak penelitian yang dilakukan dalam model - model pengajaran, menunjukkan bahwa kondisi ini berpotensi memajukan pemikiran tentang bagaimana siswa dapat belajar membangun katagori, membuat dugaan, dan mengembangkan skill dalam membuat dari mensintesiskan sebab akibat yang lebih efektif.
Tahap Kedua Siswa menyusun masalah Tahap ke empat Siswa berspekulasi untuk memperjelas masalah
b) Sistem sosial Model ini memiliki susunan dan kerangka kerja yang cukup mudah dan mendorong mekarnya iklim intelektual dalam kelas c) Peran/Tugas guru Tugas guru adalah membimbing. Melatih, dan mendidik penelitian dengan menekankan pada proses penelitian dan membujuk siswa untuk bercermin pada proses tersebut. Guru harus hati-hati bahwa mengidentifikasi fakta bukanlah persoalan utama yang patut di tekankan dalam penelitian. Lebih jauh, yang terpenting dalam hal ini adalah bagaimana guru dapat mendorong siswa menghadapi persoalan penelitian yang rumit dengan baik dan cermat. d) System Pendukung Satu-salunya system pendukung yang dibutuhkan dalam model ini adalah seorang instruktur yang fleksibel dan terampil dalam proses penelitian, yang dapat menyediakan bidang-bidang penelitian yang orisinil, masalah-masalah yang mengiringinya, dan ,sumber-sumber data yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian. d. Penerapan Siswa membandingkan analisisnya tentang contoh-contoh sehingga mereka dapat mengecek penelitian dan dugaan satu sama lain hingga tuntas, serta mulai bersiap diri untuk memperoleh persetujuan penelitian dari guru mereka. Mereka juga belajar bagaimana menganalisis interaksi melalui teknik analisis kurikulum. Pada akhirnya, guru mulai merancang kembali serangkaian aktivitas pengajaran untuk memperkenalkan pada siswa eksperimentasi - eksperimentasi para pakar psikologi social yang telah menghasilkan teori - teori menarik tentang perilaku yang bersahabat dan tidak bersahabat serta kerja sama dan kompetisi. Pendekatan ini fokus pada bagaimana guru mampu 47
B. Model Latihan Penetitian: Dari Fakta ke teori Model latihan penelitian (research training model) sebenarnya telah dikembangkan oleh Richard Suchman (19?6) untuk mengajarkan siswa tentang proses dalam meneliti dan menjelaskan fenomena asing . Model Suchman ini melibatkan siswa dalam versi – versi kecil tentang _jenis-jenis prosedur yang, digunakan oleh para sarjana untuk mengolah pengetahuan dan menghasilkan prinsip-prinsip. Didasarkan pada konsepsi metode 48
Penelitian …
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
ilmiah, model ini mencoba mengajarkan siswa beberapa keterampilan dan bahasa penelitian ilmiah. Model latihan penelitian dirancang untuk membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui latihan-latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut kedalam periode waktii yang singkat. Schlenker (1991) melaporkan bahwa latihan penelitian akan meningkatkan pemahaman ilmu pengetahuan, produktivitas dalam berfikir kreatif dan keterampilan-keterampilan dalam memperoleh dan menganalisis informasi. a. Orientasi Model Pengajaran 1. Tujuan-tujuan dan asumsi-asumsi Latihan penelilian di mulai dengan menyajikan kejadian yang sedikit membingungkan (puzzling event) pada siswa Suchman percaya bahwa para individu yang, dihadapakan pada situasi semacam ini secara alamiah akan termotivasi untuk menyelesaikannya. Kita dapat menggunakan kesempatan yang disediakan oleh penelitian alamiah untuk mengajari prosedur-prosedur penelitian yang terstruktur. Seperti Bruner dan Taba, Suchman percaya bahwa kesadaran dan semangat siswa pada proses penelitian dapat meningkat dan bahwa mereka dapat diajarkan prosedurprosedur iliniah secara langsung. Suchman juga percaya, model ini penting untuk membawa siswa pada sikap dan prinsip bahwa semua pengetahuan bersifat tentative (tidak pasti). Teori Suchman adalah : 1. Siswa menelti secara alamiah ketika mereka sedang menghadapi persoalan (kebingungan). 2. Mereka dapat sadar dan belajar menganalisis strategistrategi bcrfikirnya. 3. Strategi-stratcgi baru dapat diajarkan secara langsung dan dapat ditambahkan pada strategi yang telah dimiliki siswa sebelumnya. 4. Penelitian cooperative dapat memperkaya pemikiran dan membantu siswa belajar tentang ketidak mestian,sifat pengetahuan yang selalu berkembang, dan menghargai penjelasan alternative. 2. Overview strategi pengajaran Model ini jelas menekankan pada kesadaran dan penguasaan pada proses penelitian, dan bukan pada isi (content) dari situasi masalah tertentu. Walaupun model ini juga sangat menganjurkan agar guru dapat Mengefektifkan pola pemerolehan dan penggunaan informasi yang sesuai, bukan berarti guru harus memberikan 49
cara " Bagaimana memperoleh jawaban yang cepat" pada siswa. Model ini sebenarnya hendak mengajak siswa untuk menyadari proses penelitian sebagai hal yang perlu dijalankan dengan sungguh-sungguh, dengan kmampuan yang benar-benar di dedikasikan untuk mengeksplorasi data, membuat dan menguji hipotesis. serta menghasilkan penemuan – penemuan baru yang orisinil dan kreatif. b. Model Pengajaran 1. Struktur Pengajaran Tahap satu : Menghadapkan pada masalah - Menjelaskan Prosedur-prosedur penelitian. - Menjelaskan perbedaan perbedaan. Tahap dua: Pengumpulan Data- Verifikasi - Memverifikasi hakihat objek dan kondisinya. - Memveritikasi peristiwa dari keadaan permasalahan. Tahap tiga : Pengumpulan data- eksperimentasi . - memisahkan variahel yang relevan. - Menghipotesiskan serta mengaji hubungan kausal Tahap empat : Mengolah, Memformulasikan suatu penjelasan - Memformulasikan aturan dan penjelasan. Tahap Lima: Analisis Proses Penelitian; - Menganalisis strategi penclitian dan mengemhangkan vang paling efektif 2. Sistem Sosial Model latihan penelitian dapat dirancang dengan baik, dengan guru yang mengontrol interaksi dan meresapkan prosedur-prosedur penelitian. Meski demikian, standar penelitian adalah kerjasama, kebebasan intelektual dan keseimbangan. Interaksi antara siswa seharusnya juga di dorong. Lingkungan intelektual terbuka untuk semua gagasan yag relevan, guru dan siswa seharusnva berpartisipasi secara sejajar di mana gagasan-gagasan bisa saling terhubung satu sama lain. 3. Peran/ tugas Guru Tugas terpenting dari seoring guru berada selama tahap kedua dan ketiga. Selama tahap kedua, tugas guru adalah membantu siswa untuk mencliti, bukan melakukan penelitian untuk mereka..Jika guru di tanyai pertanyaan yang tidak bisa di jawab dengan kata ya dan tidak, dia harus meminta siswa untuk menyusun kembali pertanyaan mereka agar mereka bisa melanjutkan upayanya untuk mengumpulkan data dan menghubungkannya dengan situasi permasalahan. 50
Penelitian …
4. Sistem Pendukung Model ini memerlukan dukungan yang optimal, yakni seperangkat bahan atau materi yang mengonfrontasi, seoring guru yang memahami proses intelektual dan strategi penelitian, dan materi- materi sumber yang menopang suatu permasalahan. c. Penerapan Walaupun latihan penelitian pada awalnya di kembangkan untuk Ilmu alam, prosedur-prosedurnya dapat pula digunakan dalam semua bidang; semua topik yang dapat dirumuskan men jadi situasi yang, membingungkan (puzzling situation) dapat menjadi calon data untuk latihan penelitian ini. Dalam kesusastraan misteri pembunuhan dan cerita - cerita atau plotplot fiksi sains dapat menjadi situasi yang benar-benar membingungkan. Penciptaan situasi yang membingungkan merupakan tugas yang sangat penting karena ia mentransformasikan isi kurikulum ke dalam masalah-masalah untuk dieksplorasi. Penyesuaian tingkat umur Latihan penelitian dapat diterapkan pada siswa diseluruh tingkatan umur, tetapi setiap kelompok umur mensyaratkan adanya penyesuaian. Kami melihat metode ini bisa sukses pada siswa TK tetapi sulit diterapkan pada siswa kelas 3. Seperti aspek-aspek pengajaran lain, setiap kelompok dan setiap siswa adalah unik. Meski demikian, model ini dapat di sederhanakan dalam beberapa cara sehingga siswa bisa terlibat dalam seluruh tahap pengajaran. Bagi siswa yang masih sangat muda, hal yang paling baik menjaga adalah menjaga isi kesederhanaan masalahboleh _iadi dengan lehih menekankan pada penemuan daripada pada prinsip sebab-akibat. Situasi-situasi permasalahan seperti "apa yang ada dalam buku ini`?" atau "apa ada yang luar biasa'?" sangat cocok diajukan. Cara untuk menyesuaikan latihan penelitian pada siswa yang muda adalah menggunakan bahan materi visual .dukungandukungan yang menycdiakan tanda-landa yang dapat menyederhanakan stimulus dan nncngurangi kebutuhankebutuhan daya ingat. Ini penting untuk mengarahkan satu atau dua obyek tertentu dalam sesi latihan penelitian. Pertama-tama, siswa-siswa yang lebih tua lebih mampu menangani proses penelitian itu sendiri, dan materi pelajaran mereka khususnya sains lebih cepat di mengerti saat di terapkan dalam latihan penelitian
51
AT-TA’LIM; Vol. 4, Tahun 2013
Penyesuaian lingkungan pembelajaran Seperti model-model lain, khusunya model-model pengajaran memproses informasi, latihan penelitian dapat lakukan dalam setting yang di ajarkan oleh guru atau dapat di masukkan kcdalam lingkungan - lingkungan yang diajarkan secara mandiri dan bcrpusat pada pembelajaran.Kejadia kejadian aneh atau 1uar biasa dapat dikembangkan melalui media cetakan, film atau audio,dan kartu tugas yang, nantinya dapat mengarahkan siswa untuk memberikan tanggapan mereka, berdasarkan model yang telah dikembangkan. d. Dampak-dampak Instruksional dan Pengiring Model ini menawarkan strategi-strategi penelitian, nilai-nilai dan sikap-sikap yang penting dalam ranah penelitian, yang meliputi : 1. Keterampilan mengolah 2. Pembelajaran aktif, mandiri 3. Pengungkapan verbal 4. Toleran pada ambigiustas, ketekunan 5. Berfikir logis 6. Sikap bahwa semua pengetahuan bersifat tentative.
l-Iasil pembelajaran utama dan latihan penelitian adalah proses proses yang melibatkan aktivitas observasi, mengumpulkan dan mengolah data, mengidentilikasi dan mengontrol variahel, membuat dan menguji hipotesis, merumuskan penjelasan dan menggambarkan kesimpulan. Format dari model ini menawarkan pembelajaran aktif dan otonom, utamanya saat siswa merumuskan pertanyaan – pertanyaan dan menguji gagasan - gagasan. Model ini meningkatkan keberanian siswa dalain mengajukan pertanyaan – pertanyaan. BIBLIOGRAPHY
Alkin,M(Ed). 1972. Encyclopedia of Education research. New York: Macmillan. Apple.M. 1979. Ideology and curriculum. London: Routledge and Kegan Paul Bruce Joyce.2009. Models of Teaching. Pearson Education, Inc, Publishing as Allyn & Bacon, one lake street Upper Saddle Rivers, New Jersey, USA 52
Penelitian …
Dewey, J. 1960. Ihe Child and 'lhe Carriculuna. Chicago: University of Chicago Press. Johnson, I). W'. [)an Johnson, R. '1`. 1974. Instructional Goal Structure: Cooperative. competitive, or Individualistic. Review of Educational Research No. 44 (-ial 213-240. Ro\tien, 13, Bossert. S.T, and Uwver, D.('. 198'). Research on Effective schools: A cautionary note. Educational Research, No 124. Halaman 24- 31 Showers, 13. 1982a. A st5udy of coaching in teacher training. Eugene, University of Oregon
53