PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDUGAAN MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF DENGAN METODE KEMUNGKINAN MAKSIMUM
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Matematika
Oleh: Maria Ansila Bouk NIM: 123114019
PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE ESTIMATION OF NEGATIVE BINOMIAL REGRESSION MODEL USING MAXIMUM LIKELIHOOH METHOD Thesis Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain Sarjana Sains Degree in Mathematics
By: Maria Ansila Bouk Student Number: 123114019
MATHEMATICS STUDY PROGRAM, MATHEMATICS DEPARTMENT FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY 2016
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI PEI\IDUGAAF{ MODEL REGRESI BINOMIAL hTEGATIF DENGAN
METODE KEMT]NGKINAII MAKSIMTJM
Disusun
{.f\ -Y
114019
l,n (Ir. Ig. Aris Dwiatnoko, M. Sc.)
Tanggal: Agustus 2016
lu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PEI\DUGAAI{ MODEL REGRESI BINOMIAL I{EGATIF DENGAN METODE KEMUNGKINAI{ MAKSIMUM Disiapkan dan ditulis oleh:
Maria Ansila Bouk NIM:123114019 Telah dipertahankan dihadapan Panitia Penguj i Pada tanggal 24 Agustus 2016
Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Panitia Penguj
i
Nama lengkap Ketua
: Dr. rer. nat. Herry Pribawanto Suryawan
Sekretaris
: Y. G. Hartono, Ph.
Anggota
: Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M. Sc
D
Yogyakart4
ZJ A3ut{.w 2016
Fakultas Sains dan Teknologi ilversitas Sanata Dharma
Dekan
at M.Math.Sc.. Ph.D.)
IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Di dalam setiap kejadian dalam kehidupan , Tuhan selalu mempunyai maksud dan tujuan. Skripsi ini dipersembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai, memberkati, dan memberikan kemudahan bagi saya lewat orang-orang yang baik hati dalam setiap perjuangan saya. Kedua orang tua Bapa Agus dan Mama Siska Adik-adik tercinta Lista, Nandi, Ory dan Ikun Serta almamater yang kubanggakan
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERITYATAAI{ KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustak4 sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakart4 15 Agustus 2016 Penulis
hr1^A/ V
Maria Ansila Bouk
vl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Model regresi Poisson secara umum digunakan untuk menganalisis data count yang diasumsikan berdistribusi Poisson dengan nilai rata-rata dan variansinya sama (equidispersion). Namun, seringkali terjadi masalah nilai variansi melebihi nilai ratarata atau lebih dikenal dengan overdispersi sehingga model regresi Poisson tidak tepat digunakan. Salah satu model yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah overdispersi adalah dengan menggunakan model regresi Binomial Negatif. Pendugaan parameter dapat diperoleh dengan metode pendugaan kemungkinan maksimum melalui iterasi Newton-Raphson. Data yang digunakan dalam skripsi ini adalah data banyaknya kematian Ibu hamil di propinsi Jawa Timur tahun 2012. Dari perhitungan mean dan variansi diketahui bahwa terjadi overdispersi sehingga data dimodelkan menggunakan Regresi Binomial negatif. Faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kematian Ibu adalah jumlah cakupan imunisasi tetanus Toksoid (TT2+) pada Ibu hamil , jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet FE1 (30 tablet) ,jumlah Ibu hamil yang mendapatkan tablet FE3 (90 tablet) ,jumlah cakupan imunisasi Tetanus Toksoid (TT-5) pada Ibu hamil ,cakupan K1 , cakupan K4 , cakupan Ibu hamil yang ditolong nakes , dan jumlah Ibu nifas . Kata kunci: banyaknya kematian Ibu hamil, Regresi Poisson, Regresi Binomial Negatif, pendugaan kemungkinan maksimum, Newton-Raphson.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Poisson regression model is generally used to analyze the count data which is Poisson distributed with equal mean value and variance (equidispersion). However, the problem occurs when the variance exceeds the mean value which we called as overdispersion so that the Poisson regression model is inappropriately used. One model that can be used to solve the overdispersion problem is the negative binomial regression model. The estimation of the parameters can be obtained by the Maximum Likelihood Estimation method through Newton-Raphson iteration. The data used in this thesis is data of the number of maternal mortality of pregnant women in East Java province in 2012. Based on the calculation of mean and variance, it is known that there is an overdispersion problem so that the data is modeled using negative binomial regression. Some factors that affect the number of maternal mortality are the number of tetanus toxoid immunization coverage (TT2 +) in pregnant women , the number of pregnant women who get FE1 tablets (30 tablets) , the number of pregnant women who get Fe3 tablets (90 tablets) , the number of Tetanus toxoid immunization coverage (TT-5) in pregnant women , K1 coverage , K4 coverage , the coverage of pregnant women which is assisted by the health workers , and the number of mother postpartum . Keywords : the number of maternal mortality of pregnant, Poisson regression , negative binomial regression , maximum likelihood estimation , Newton Raphson .
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PER}TYATAAFT PERSETUJUAIY PI]BLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa universitas sanata Dharma:
Nama Nomer Mahasiswa
: Maria Ansila Bouk
:123114019 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
PENDUGAAN MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF DENGAN
METODE KEMUNGKINAIY MAKSIMUM
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya mernberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data,
mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulisDemikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 15 Agustus 2016 Yang menyatakan
(Maria Ansila Bouk)
lx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi yang berjudul โPendugaan Model Regresi Binomial Negatif dengan Metode Kemungkinan Maksimumโ ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Matematika pada Fakultas Sains dan Teknologi. Dalam penulisan skripsi ini, tentunya penulis telah menerima bantuan baik secara moril maupum materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko., M. Sc selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah memberikan bimbingan nasihat dan arahan kepada penulis. 2. Bapak Hartono, Ph. D, selaku Ketua Program Studi yang telah memberikan banyak bimbingan dalam hal akademik dan perkuliahan. 3. Serta bapak dan ibu dosen yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Universitas Sanata Dharma. 4. Mas Susilo selaku laboran yang telah banyak membantu penulis dalam perkuliahan terutama dalam penulisan skripsi ini. 5. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan staf sekretariat Fakultas Sains dan Teknologi yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan pembelajaran, serta administrasi bagi penulis selama masa perkuliahan.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
Bapa Agus dan Mama Siska yang penulis cintai dan banggakan, ade List4
Nandi, Ory dan Ikun yang telah banyak memberikan dukungan
dan
pengorbanan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik. 7.
Teman-teman angkatan 2012 Program studi Matematika yaitu putri, Risma,
Happy, Bobi, Tika" Ajeng, Oksi, Juli, Ferni, Arum,
llg4 Lia, Noni, Dewi,
Manda , Anggun, Budi, Rian, Eg4 yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam perkuliahan terlebih dalam penyusunan skripsi ini.
Teman-Teman kos Cintia: Archa,
Lis4 Nov4 Tia, Mb. Ela Mb. Ria Mb
Ketrin, Mb. Intan, Awang, Her4 Tanti dan juga Asri dan Digna yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. 9.
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persaru yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan dan motivasi sehingga skripsi
ini
dapat
terselesaikan.
ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka
kritik yang konstruktii dari
semua pihak sangat diharapkan demi
Penulis menyadari bahwa skripsi saran dan
penyempurnaan selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Yogyakarta 15 Agustus 2016 Penulis
(Maria Ansila Bouk)
xl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INGGRIS .................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi HALAMAN ABSTRAK ............................................................................................. vii HALAMAN ABSTRACT ......................................................................................... viii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI....................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ........................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 A. B. C. D. E. F. G.
Latar Belakang..................................................................................................... 1 Rumusan Masalah ............................................................................................... 3 Batasan Masalah ................................................................................................. 4 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 4 Manfaat Penulisan ............................................................................................... 5 Metode Penulisan ................................................................................................ 5 Sistematika Penulisan .......................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 8 A. Distribusi Probabilitas ......................................................................................... 8 1. Variabel Random .............................................................................................. 8 2. Fungsi Probabilitas ............................................................................................ 8 a. Distribusi Probabilitas Diskrit ....................................................................... 8 b. Distribusi Probabilitas Kontinu ..................................................................... 9 3. Karakteristik Distribusi Probabilitas ................................................................. 9 a. Mean ............................................................................................................ 9 b. Variansi ..................................................................................................... 10 c. Momen dan Fungsi Pembangkit Momen .................................................. 10
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Distribusi Poisson .............................................................................................. 13 C. Distribusi Gamma dan Sifat-sifatnya ................................................................ 15 D. Distribusi Binomial Negatif .............................................................................. 18 E. Distribusi Binomial Negatif sebagai Campuran Distribusi Poisson-Gamma.... 22 F. Metode Maksimum Likelihood ......................................................................... 25 G. Metode Numerik Newton-Raphson ................................................................... 28 H. Keluarga Eksponensial ...................................................................................... 32 1. Distribusi Poisson merupakan keluarga eksponensial .................................... 33 2. Distribusi Binomial merupakan keluarga eksponensial .................................. 34 I. Model Regresi Linear Berganda ........................................................................ 36 J. Jenis Data Penelitian.......................................................................................... 37 1. Data berdasarkan sumbernya .......................................................................... 37 2. Data berdasarkan bentuk dan sifatnya............................................................. 38 K. Model Count Respon ......................................................................................... 41 1. Model Regresi logistik dan Regresi Probit ..................................................... 42 2. Model Regresi Poisson dan Regresi Binomial Negatif ................................... 43 L. Uji Kolmogorov-Smirnov ................................................................................. 45 BAB III PENDUGAAN MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF...................... 50 A. Model Regresi Poisson Berganda ...................................................................... 50 B. Overdispersi dan Regresi Binomial Negatif ...................................................... 54 C. Binomial Negatif sebagai Keluarga Eksponensial ............................................ 56 D. Model Regresi Binomial Negatif....................................................................... 61 E. Pendugaan Parameter untuk Model Regresi Binomial Negatif dengan Metode Maksimum likelihood ........................................................................................ 62 F. Uji Kebaikan Model .......................................................................................... 76
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF PADA DATA BANYAKNYA KEMATIAN IBU DI PROPINSI JAWA TIMUR ........................... 88 A. Deskripsi Data ................................................................................................... 91 B. Pengolahan Data ................................................................................................ 91 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Uji Kolmogorov-Smirnov ............................................................................... 92 Pendugaan Model regresi Poisson .................................................................. 93 Uji Signifikansi Parameter .............................................................................. 94 Uji Overdispersi pada Model Regresi Poisson ............................................... 96 Pendugaan Model Regresi Binomial Negatif .................................................. 97 Uji Signifikansi Model regresi Binomial Negatif ........................................... 97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 100 A. Kesimpulan ...................................................................................................... 100 B. Saran ............................................................................................................... 101 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 102 LAMPIRAN .............................................................................................................. 106
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data suatu sampel acak untuk contoh 2.4 .................................................. 47 Tabel 2.2 Hasil Pengujian Kolmogorov-Smirnov ...................................................... 48 Tabel 3.1 Data banyaknya kasus campak pada
kecamatan di kota Semarang ...... 81
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Kolmogorov-Smirnov ..................................................... 83 Tabel 3.3 Parameter
,
,
,
,
untuk Regresi poisson .................................. 84
Tabel 3.4 Parameter
,
,
,
,
untuk Regresi Binomial Negatif ................... 86
Tabel 4.1 Deskripsi Data ............................................................................................ 91 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Kolmogorov-Smirnov .......................................................... 93 Tabel 4.3 Parameter
,
,
,
,
,
,
,
,
untuk Regresi poisson .......... 93
Tabel 4.4 Parameter , , , , , , , , untuk Regresi Binomial Negatif ..................................................................................................................................... 97
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Regresi adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Pada umumnya, analisis regresi digunakan untuk menganalisis data variabel dependen yang berupa data kontinu. Namun dalam beberapa aplikasinya, data variabel dependen yang akan dianalisis dapat berupa data diskrit. Variabel dependen diskrit dapat berupa data count yaitu data yang nilainya nonnegatif dan menyatakan banyaknya kejadian dalam interval waktu, ruang, atau volume tertentu. Ketika variabel dependen berupa data count, analisis regresi yang biasa digunakan adalah analisis regresi Poisson. Pada regresi ini variabel dependen diasumsikan berdistribusi Poisson, dengan fungsi probabilitasnya adalah ๐(๐ฆ) =
๐๐ฆ โ๐ ๐ , ๐ฆ!
๐ฆ = 0,1,2, โฆ dengan ๐ > 0
Analisis Regresi Poisson adalah suatu model yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel dependen yang berdistribusi Poisson dengan beberapa variabel independen. Pada model Regresi Poisson terdapat asumsi yang harus dipenuhi yaitu nilai variansi dari data yang diperoleh harus sama dengan nilai meannya atau disebut ekuidispersi (equidispersion). ๐ธ(๐) = ๐๐๐(๐) = ๐
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pada kenyataannya asumsi ini sangat jarang terjadi karena biasanya data count memiliki variansi yang lebih besar dari mean atau disebut kondisi overdispersi (๐๐๐(๐) > ๐ธ(๐)) atau sebaliknya mean lebih besar dari pada variansi atau disebut underdispersi (๐๐๐(๐) < ๐ธ(๐)). Jika pada data diskrit terjadi overdispersi namun tetap digunakan model regresi Poisson maka estimasi parameter koefisien regresinya tetap konsisten tetapi tidak efisien karena berpengaruh
pada
nilai
standar
galat
(underestimate).
Hal
itu
dapat
mengakibatkan kesimpulan yang akan dihasilkan menjadi tidak tepat atau tidak sesuai dengan data. Alternatif model regresi yang lebih sesuai untuk data overdispersi adalah model regresi Binomial Negatif. Pada regresi ini variabel dependen
diasumsikan
berdistribusi
Binomial
Negatif,
dengan
fungsi
probabilitasnya dihasilkan dari distribusi campuran Poisson-Gamma yaitu 1 1โ ฮ (๐ฆ + ) ๐ ๐๐ ๐ฆ 1 ๐ ๐(๐ฆ) = ( ) ( ) 1 1 + ๐๐ ฮ ( ) ๐ฆ! 1 + ๐๐ ๐ dengan y = 0,1,2,โฆ Model regresi Binomial Negatif memiliki kegunaan yang sama dengan model regresi Poisson yaitu untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Namun model regresi
Binomial Negatif lebih fleksibel dibandingkan dengan model Poisson karena asumsi mean dan variansi dari model Binomial Negatif tidak harus sama. Model ini juga memiliki parameter dispersi yang berguna menggambarkan variasi dari data yang biasa dinotasikan dengan k. Model Binomial Negatif yang akan digunakan adalah Model Binomial Negatif yang merupakan model campuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
antara distribusi Poisson dan Gamma. Distribusi Gamma digunakan untuk menyesuaikan kehadiran overdispersi dalam model Poisson. Dari dua buah model regresi yang digunakan untuk data count, yaitu Poisson dan Binomial Negatif, model Binomial Negatif memiliki bentuk yang lebih umum karena model Poisson dapat dinyatakan dalam model Binomial Negatif ketika parameter dispersinya mendekati nol (k ๏ป 0) atau dapat dikatakan data dalam keadaan ekuidispersi. Jadi, model Binomial Negatif pada dasarnya dapat digunakan untuk berbagai kasus data count. Dalam penulisan ini akan lebih dikhususkan untuk masalah pendugaan model regresi Binomial Negatif pada kasus overdispersi. Pendugaan parameter dapat diperoleh dengan menggunakan metode pendugaan kemungkinan maksimum melalui iterasi Newton-Raphson. Adapun beberapa aplikasi dari model Binomial Negatif diantaranya adalah memodelkan kasus terjadinya penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel yang mempengaruhi terjadinya penyakit DBD, pemodelan banyaknya kematian Ibu di suatu daerah, model prediksi kecelakaan lalulintas jalan tol, penggolongan resiko jumlah klaim asuransi kendaraan dan lain-lainnya.
B. Rumusan Masalah Perumusan masalah yang akan dibicarakan dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana landasan matematis pendugaan model regresi Binomial Negatif dengan metode kemungkinan maksimum?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Bagaimana menduga parameter-parameter pada model regresi Binomial Negatif dengan menggunakan metode pendugaan kemungkinan maksimum melalui iterasi Newton-Raphson? 3. Bagaimana menerapkan model regresi Binomial Negatif pada Poisson yang mengalami Overdispersi dengan metode Newton-Raphson dalam masalah nyata?
C. Batasan Masalah Agar dalam pembahasan tidak terlalu luas dan hasilnya mendekati pokok permasalahan, maka dalam penulisan skripsi ini hanya akan membahas: 1. Model Regresi Binomial Negatif yang merupakan model campuran Distribusi Poisson-Gamma untuk kasus Poisson yang mengalami Overdispersi. 2. Pendugaan parameter dilakukan dengan menggunakan metode pendugaan kemungkinan maksimum melalui iterasi Newton-Raphson. 3. Penulis tidak membahas tentang generalisasi dari Distribusi Binomial Negatif sebagai campuran distribusi Poisson dan Gamma. 4. Penulis hanya membahas tentang distribusi Poisson yang mengalami overdispersi. 5. Dalam perhitungan penulis menggunakan program R dan SPSS. 6. Penulis tidak membahas tentang Prior Natural Conjugate.
D. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan skripsi ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1. Untuk memahami landasan matematis pendugaan model regresi Binomial Negatif dengan metode Newton-Raphson. 2. Untuk dapat menduga parameter-parameter pada model regresi Binomial Negatif menggunakan metode pendugaan kemungkinan maksimum melalui iterasi Newton-Raphson. 3. Untuk dapat menerapkan model regresi Binomial Negatif pada Poisson yang mengalami Overdispersi dengan metode Newton-Raphson dalam masalah nyata. 4. Untuk memenuhi tugas dalam mencapai gelar sarjana.
E. Manfaat Penulisan Manfaat Penulisan ini adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang Regresi Binomial Negatif, membahas dasar-dasar teori yang terkait, dapat menentukan parameter-parameter dari model regresi Binomial Negatif, serta dapat menduga model banyaknya kematian Ibu di propinsi Jawa Timur menggunakan model regresi Binomial Negatif.
F. Metode penulisan . Metode yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah metode studi pustaka, yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku atau jurnal-jurnal yang berkaitan dengan pendugaan model regresi Binomial Negatif dengan metode Pendugaan Kemungkinan Maksimum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada skripsi ini meliputi lima Bab yaitu: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Batasan Masalah D. Tujuan Penulisan E. Manfaat Penulisan F. Metode Penulisan G. Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI A. Distribusi Probabilitas B. Distribusi Poisson C. Distribusi Gamma dan Sifat-sifatnya D. Distribusi Binomial Negatif E. Distribusi Binomial Negatif sebagai campuran Distribusi PoissonGamma F. Metode Maksimum Likelihood G. Metode numerik Newton-Raphson H. Keluarga Eksponensial I.
Model Regresi Linear Berganda
J.
Jenis Data Penelitian
K. Model Count Respon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
L. Uji Kolmogorov-Smirnov BAB III PENDUGAAN MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF A. Model Regresi Poisson Berganda B. Overdispersi dan regresi Binomial Negatif C. Binomial Negatif sebagai keluarga Eksponensial D. Model Regresi Binomial Negatif E. Pendugaan Parameter untuk Model Regresi Binomial Negatif dengan Metode Maksimum Likelihood F. Uji Kebaikan Model BAB IV PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF PADA DATA BANYAKNYA KEMATIAN IBU DI PROPINSI JAWA TIMUR A. Deskripsi Data B. Pengolahan Data BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Distribusi Probabilitas 1. Variabel Random Definisi 2.1 Variabel random ๐ adalah fungsi bernilai riil yang domainnya adalah ruang sampel. Definisi 2.2 Sebuah variabel random dikatakan variabel random diskrit jika himpunan dari kemungkinan hasilnya adalah terbilang. Jika tidak memenuhi definisi di atas maka variabel random di atas disebut variabel random kontinu. 2. Fungsi Probabilitas a. Distribusi Probabilitas Diskrit Definisi 2.3 Himpunan pasangan terurut (๐ฅ, ๐(๐ฅ)) adalah fungsi probabilitas, atau distribusi probabilitas dari suatu variabel random diskrit X jika 1) ๐(๐ = ๐ฅ) = ๐(๐ฅ) 2) ๐(๐ฅ) โฅ 0 3) โโ๐ฅ ๐(๐ฅ) = 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Definisi 2.4 Fungsi distribusi kumulatif ๐น(๐ฅ) (cumulative distribution function) dari sebuah variabel random diskrit ๐ dengan distribusi probabilitas ๐(๐ฅ) adalah ๐น(๐ฅ) = ๐(๐ โค ๐ฅ) = โ ๐(๐ก) ๐ข๐๐ก๐ข๐ โ โ < ๐ฅ < โ ๐กโค๐ฅ
b. Distribusi Probabilitas Kontinu Definisi 2.5 Fungsi ๐(๐ฅ) adalah fungsi probabilitas (probability function) untuk variabel random kontinu ๐ jika 1) ๐(๐ฅ) โฅ 0, untuk semua ๐ฅ โ ๐
โ
2) โซโโ ๐(๐ฅ)๐๐ฅ = 1 ๐
3) ๐(๐ < ๐ < ๐) = โซ๐ ๐(๐ฅ)๐๐ฅ Definisi 2.6 Fungsi distribusi kumulatif ๐น(๐ฅ) (cumulative distribution function) dari sebuah variabel random kontinu ๐ dengan distribusi probabilitas ๐(๐ฅ) adalah ๐ฅ
๐น(๐ฅ) = ๐(๐ โค ๐ฅ) = โซ ๐(๐ก)๐๐ก, untuk โ โ < ๐ฅ < โ โโ
3. Karakteristik Distribusi Probabilitas a. Mean Definisi 2.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Misalkan ๐ adalah variabel random dengan fungsi probabilitas ๐(๐ฅ). Mean atau nilai harapan (expected value) dari ๐ adalah ๐ = ๐ธ(๐) = โ ๐ฅ๐(๐ฅ) , ๐ diskrit ๐ฅ โ
{
๐ = ๐ธ(๐) = โซ ๐ฅ๐(๐ฅ)๐๐ฅ, ๐ kontinu โโ
b. Variansi Definisi 2.8 Jika ๐ adalah variabel random, variansi dari variabel random ๐, maka variansi dari ๐ ditulis sebagai ๐ฃ๐๐(๐) atau ๐(๐) didefinisikan 2
๐(๐) = ๐ธ(๐ โ ๐ธ(๐)) . Teorema 2.1 ๐๐๐(๐) = ๐ธ(๐ 2 ) โ (๐ธ(๐))
2
Bukti ๐(๐) = ๐ธ[(๐ โ ๐ธ(๐))2 ] = ๐ธ(๐ 2 โ 2๐๐ธ(๐) + (๐ธ(๐))2 = ๐ธ(๐ 2 ) โ ๐ธ(2)๐ธ(๐)๐ธ(๐) + (๐ธ(๐))
2
2
= ๐ธ(๐ 2 ) โ (๐ธ(๐)) โ
c. Momen dan Fungsi Pembangkit Momen Definisi 2.9 Momen ke-k dari variabel random ๐ yang diambil sekitar titik asal dinotasikan dengan ๐๐โฒ adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
๐๐โฒ = ๐ธ(๐ ๐ ) Definisi 2.10 Fungsi
pembangkit
momen
๐(๐ก)
dari
sebuah
variabel
random
๐ didefinisikan sebagai ๐(๐ก) = ๐ธ(๐ ๐ก๐ฅ ). Fungsi pembangkit momen dari ๐ dikatakan ada jika terdapat konstanta positif ๐ sedemikian sehingga ๐(๐ก) adalah berhingga untuk |๐ก| โค ๐. Fungsi pembangkit momen dari variabel acak ๐ didefinisikan sebagai โ ๐ ๐ก๐ฅ ๐(๐ฅ), ๐ diskrit ๐๐ฅ (๐ก) = ๐ธ(๐ ๐ก๐ฅ ) =
โ
{
๐ฅ
โซ ๐ ๐ก๐ฅ ๐(๐ฅ) ๐๐ฅ , ๐ kontinu โโ
Teorema 2.2 Misalkan ๐ variabel acak dengan fungsi pembangkit momen (FPM) ๐๐ฅ (๐ก) maka ๐ ๐ ๐(๐ก) | = ๐๐โฒ ๐๐ก๐ ๐ก=0 Bukti: Ekspansi Deret maclaurin dari ๐ ๐ก๐ฅ adalah ๐ ๐ก๐ฅ = 1 + ๐ก๐ฅ +
(๐ก๐ฅ)2 (๐ก๐ฅ)3 (๐ก๐ฅ)4 + + +โฏ 2! 3! 4!
Diasumsikan ๐(๐) (๐ก) berhingga untuk ๐ = 1, 2, โฏ, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
๐ธ(๐ ๐ก๐ฅ ) = โ ๐ ๐ก๐ฅ ๐(๐ฅ) ๐ฅ
(๐ก๐ฅ)2 (๐ก๐ฅ)3 (๐ก๐ฅ)4 = โ [1 + ๐ก๐ฅ + + + + โฏ ] ๐(๐ฅ) 2! 3! 4! ๐ฅ
= โ ๐(๐ฅ) ๐ฅ
๐ก2 ๐ก3 2 + ๐ก โ ๐ฅ ๐(๐ฅ) + โ ๐ฅ ๐(๐ฅ) + โ ๐ฅ 3 ๐(๐ฅ) + โฏ = 1 + ๐ก ๐1โฒ 2! 3! ๐ฅ
+
๐๐ ๐(๐ก) ๐๐ก ๐
๐ฅ
๐ฅ
๐ก2 โฒ ๐ก3 โฒ ๐ + ๐ +โฏ 2! 2 3! 3
atau ๐(๐) (๐ก) adalah turunan ke-๐ dari ๐(๐ก) terhadap ๐ก, karena ๐(๐ก) = ๐ธ(๐ ๐ก๐ฅ ) = 1 + ๐ก๐1โฒ +
๐
(1)
(๐ก) =
๐(2) (๐ก) =
๐1โฒ
๐ก2 โฒ ๐ก3 โฒ ๐ก4 โฒ ๐ + ๐ + ๐ +โฏ 2! 2 3! 3 4! 4
2๐ก โฒ 3๐ก 2 โฒ 4๐ก 3 โฒ + ๐2 + ๐ + ๐ +โฏ 2! 3! 3 4! 4
2 โฒ 6๐ก โฒ 12๐ก 2 โฒ ๐ + ๐ + ๐ +โฏ 2! 2 3! 3 4! 4
=
2 6๐ก 12๐ก 2 โฒ ๐2โฒ + ๐3โฒ + ๐ +โฏ 2 ร 1! 3 ร 2! 4 ร 3! 4
=
๐2โฒ
2๐ก โฒ 3๐ก 2 โฒ + ๐3 + ๐ +โฏ 2! 3! 4
๐(3) (๐ก) = ๐3โฒ +
6๐ก โฒ ๐ +โฏ 3! 4 2๐ก
โฒ Secara umum, ๐(๐) (๐ก) = ๐๐โฒ + 2! ๐๐+1 +
3๐ก 2 3!
Ketika ๐ก = 0 untuk semua turunan diperoleh ๐(1) (0) = ๐1โฒ
โฒ ๐๐+2 +โฏ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
๐(2) (0) = ๐2โฒ Sehingga secara umum ๐(๐) (0) = ๐๐โฒ
โ
Turunan pertama dari fungsi pembangkit momen yaitu ๏ท
Untuk variabel kontinu,
๏ท
Untuk variabel diskrit,
๐๐(๐ก) ๐๐ก
๐๐(๐ก) ๐๐ก
โ
= ๐โฒ (๐ก) = โซโโ ๐ฅ๐ ๐ก๐ฅ ๐(๐ฅ)๐๐ฅ
= ๐โฒ (๐ก) = โ๐ฅ ๐ฅ๐ ๐ก๐ฅ ๐(๐ฅ)
Berdasarkan turunan pertama dari FPM diatas, untuk ๐ก = 0, diperoleh ๐(0) = ๐ธ(๐). Turunan kedua dari fungsi pembangkit momen yaitu: ๏ท
Untuk variabel kontinu,
๏ท
Untuk variabel diskrit,
๐2 ๐(๐ก) ๐๐ก 2
๐2 ๐(๐ก) ๐๐ก 2
โ
= ๐โฒโฒ(๐ก) = โซโโ ๐ฅ 2 ๐ ๐ก๐ฅ ๐(๐ฅ)๐๐ฅ
= ๐โฒโฒ (๐ก) = โ๐ฅ ๐ฅ 2 ๐ ๐ก๐ฅ ๐(๐ฅ)
Berdasarkan turunan kedua dari FPM diatas, untuk ๐ก = 0, diperoleh ๐" (0) = ๐ธ(๐ 2 ), sehingga ๐ 2 = ๐ธ(๐ 2 ) โ ๐ 2 = ๐"(0) โ [๐โฒ(0)]2 Turunan ke-๐ dari FPM untuk ๐ก = 0 yaitu ๐(๐) (0) = ๐ธ(๐ ๐ ) yang disebut momen ke-๐ dari variabel acak ๐.
B. Distribusi Poisson Definisi 2.11 Suatu variabel random ๐ disebut berdistribusi Poisson dengan parameter ๐ jika dan hanya jika fungsi probabilitasnya sebagai berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
๐(๐ฆ) =
๐๐ฆ ๐ฆ!
๐ โ๐ , ๐ฆ = 0,1,2, โฆ
dengan ๐ > 0 Toerema 2.3 Jika ๐ berdistribusi Poisson dengan parameter ๐ maka ๐ = ๐ธ(๐) = ๐ dan ๐ 2 = ๐(๐) = ๐ Bukti: Berdasarkan Definisi 2.10, diperoleh โ
๐(๐ก) = โ ๐ฆ=0
๐ โ๐ ๐๐ฆ ๐ก๐ฆ ๐ ๐ฆ!
โ
โ
๐ฆ=0
๐ฆ=0
๐ ๐ก๐ฆโ๐ ๐๐ฆ (๐๐ ๐ก )๐ฆ โ๐ =โ =๐ โ ๐ฆ! ๐ฆ! ๐๐ฆ
Berdasarkan formulasi Taylor ๐ ๐ = โโ ๐ฆ=0 ๐ฆ! maka diperoleh ๐ธ(๐) = ๐โฒ(๐ก) = ๐ โ๐ ๐ ๐๐ = ๐ ๐(๐ =
๐ก
๐ก โ1)
๐ ๐(๐ ๐ก โ1) ๐ | ๐๐ก ๐ก=0
= ๐๐ ๐ก ๐ ๐(๐
๐ก โ1)
= ๐๐ 0 ๐ ๐(๐ ๐ธ(๐ 2 ) =
=
|๐ก=0
0 โ1)
๐2 ๐(๐ก)| ๐๐ก 2 ๐ก=0 ๐ 2 ๐(๐ ๐กโ1) ๐ก ๐ . ๐๐ ๐๐ก 2
=๐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
= ๐ ๐(๐ = ๐ 2๐ก ๐2 ๐ ๐(๐
๐ก โ1)
๐ก โ1)
. ๐๐ ๐ก . ๐๐ ๐ก + ๐๐ ๐ก ๐ ๐(๐
+ ๐๐ ๐ก ๐ ๐(๐
๐ก โ1)
๐ก โ1)
|๐ก=0
= ๐2 + ๐ Jadi, ๐๐๐(๐) = ๐ธ(๐ 2 ) โ [๐ธ(๐)]2 = ๐2 + ๐ โ ๐2 =๐
C. Distribusi Gamma dan Sifat-sifatnya Definisi 2.12 fungsi Gamma didefinisikan sebagai โ
ฮ(๐ผ) = โซ ๐ฆ ๐ผโ1 ๐ โ๐ฆ ๐๐ฆ 0
Untuk ๐ผ > 0 dan nilai dari integral tersebut adalah bilangan positif. Fungsi Gamma memiliki sifat sebagai berikut: โ
a. Jika ๐ผ = 1, maka ฮ(1) = โซ0 ๐ โ๐ฆ ๐๐ฆ = 1. b. Jika ๐ adalah suatu bilangan bulat positif maka diperoleh ฮ(๐) = ( ๐ โ 1)!. โ
c. Jika ๐ผ > 1, maka ฮ(๐ผ) = โซ0 ๐ฆ ๐ผโ1 ๐ โ๐ฆ ๐๐ฆ = ( ๐ผ โ 1)ฮ(๐ผ โ 1) Definisi 2.14 Suatu variabel acak kontinu ๐ dikatakan berdistribusi Gamma dengan parameter ๐ผ dan ฮฒ jika variabel tersebut mempunyai fungsi probabilitas sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
1 ๐ฆ ๐ผโ1 ๐ โ๐ฆโ๐ฝ , 0โค๐ฆโคโ ๐(๐ฆ) = { ฮ(๐ผ)๐ฝ๐ผ 0 ๐ฆ yang lainnya Dengan ๐ผ, ๐ฝ > 0. Teorema 2.3 Jika ๐ adalah berdistribusi Gamma dengan parameter ๐ผ dan ๐ฝ maka ๐ = ๐ธ(๐) = ๐ผ๐ฝ dan ๐ 2 = ๐(๐) = ๐ผ๐ฝ 2 Bukti: 1. Mean Berdasarkan definisi 2.7 โ
๐ธ(๐) = โซ ๐ฆ ๐(๐ฆ)๐๐ฆ โโ โ
โ
๐ฆ
๐ฆ ๐ผโ1 ๐ ๐ฝ =โซ ๐ฆ ๐ผ ๐๐ฆ ๐ฝ ฮ(๐ผ) 0 Berasarkan definisi fungsi probabilitas maka โ
โซ 0
๐ฆ ๐ผโ1 โ๐ฝ ๐ฆ ๐
๐ฝ ๐ผ ฮ(๐ผ)
๐๐ฆ = 1
Sehingga diperoleh โ
โซ ๐ฆ ๐ผโ1 ๐
โ
๐ฆ ๐ฝ
๐๐ฆ = ๐ฝ ๐ผ ฮ(๐ผ)
(2.1)
0 โ
โ
๐ฆ
๐ฆ๐ผ๐ ๐ฝ ๐ธ(๐) = โซ ๐ผ ๐๐ฆ 0 ๐ฝ ฮ(๐ผ) โ ๐ฆ 1 โ = ๐ผ โซ ๐ฆ ๐ผ ๐ ๐ฝ ๐๐ฆ ๐ฝ ฮ(๐ผ) 0
Berdasarkan persamaan 2.1 diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
๐ธ(๐) =
1 ๐ฝ ๐ผ+1 ฮ(๐ผ + 1) ๐ผ ๐ฝ ฮ(๐ผ)
Berdasarkan sifat fungsi Gamma maka ฮ(๐ผ + 1) = ๐ผฮ(ฮฑ), maka diperoleh ๐ธ(๐) =
=
1 ๐ฝ ๐ผ+1 ๐ผ ฮ(๐ผ) ๐ฝ ๐ผ ฮ(๐ผ) ๐ฝ ๐ผ ฮ(๐ผ) ฮ(๐ผ)
= ๐ผ๐ฝ 2. Variansi Berdasarkan teorema 2.1 ๐(๐) = ๐ธ(๐ 2 ) โ (๐ธ(๐)) โ
โ
2
๐ฆ
๐ฆ ๐ผโ1 ๐ ๐ฝ 2) 2 ๐ธ(๐ = โซ ๐ฆ ๐๐ฆ ๐ฝ ๐ผ ฮ(๐ผ) 0 โ
โ
๐ฆ
๐ฆ ๐ผ+1 ๐ ๐ฝ =โซ ๐๐ฆ ๐ผ 0 ๐ฝ ฮ(๐ผ) =
โ ๐ฆ 1 ๐ผ+1 โ๐ฝ โซ ๐ฆ ๐ ๐๐ฆ ๐ฝ ๐ผ ฮ(๐ผ) 0
Berdasarkan persamaan 2.1 dan definisi sifat fungsi Gamma, maka diperoleh ๐ธ(๐) =
1 ๐ฝ ๐ผ ฮ(๐ผ)
๐ฝ ๐ผ+2 ฮ(๐ผ + 2)
๐ฝ 2 (๐ผ + 1)ฮ(๐ผ + 1) = ฮ(๐ผ) ๐ฝ 2 (๐ผ + 1)๐ผฮ(๐ผ) = ฮ(๐ผ) = ๐ผ๐ฝ 2 (๐ผ + 1) Sehingga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
๐(๐) = ๐ธ(๐ 2 ) โ (๐ธ(๐))
2
= ๐ผ๐ฝ 2 (๐ผ + 1) โ (๐ผ๐ฝ)2 = ๐ผ 2 ๐ฝ 2 + ๐ผ๐ฝ 2 โ ๐ผ 2 ๐ฝ 2 = ๐ผ๐ฝ 2
D. Distribusi Binomial Negatif Distribusi Binomial Negatif merupakan distribusi yang memiliki beberapa cara dalam hal pendekatannya. Pendekatan klasik yang sering digunakan adalah Distribusi Binomial Negatif sebagai barisan percobaan Bernoulli yaitu jumlah percobaan Bernoulli yang dibutuhkan sampai terjadi ๐ buah sukses, dengan setiap ulangan saling bebas, dan probabilitas sukses pada setiap percobaan konstan yaitu ๐ sedangkan probabilitas gagal yaitu 1 โ ๐. Misalkan ๐ฆ adalah banyaknya kegagalan sebelum sukses ke-๐, maka ๐ โ 1 sukses dapat terjadi pada sebarang waktu sebelum ๐ฅ โ 1 ulangan. Misalkan variabel acak ๐ menyatakan banyaknya ulangan yang dibutuhkan sampai terjadi ๐ buah sukses, maka ๐ berdistribusi Binomial Negatif dengan fungsi probabilitas sebagai berikut ๐ฅ โ 1 ๐ (1 )๐ โ ๐)๐ฅโ๐ dengan ๐ฅ = ๐, ๐ + 1, ๐ + 2, โฏ ๐โ1
๐(๐ฅ) = (
Fungsi probabilitas dari variabel acak ๐ dapat dinotasikan ke dalam bentuk lain. Misalkan terdapat ๐ฆ banyaknya kegagalan sebelum sukses ke-๐ maka ๐ฅ merupakan penjumlahan dari ๐ฆ kegagalan dengan ๐ buah sukses atau ๐ฅ = ๐ฆ + ๐. Jadi, akan dibentuk variabel acak baru yaitu ๐, yang menyatakan banyaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
kegagalan sebelum terjadi ๐ buah sukses dengan metode transformasi variabel dengan fungsi transformasinya ๐ = ๐ โ ๐. Definisi 2.14 Variabel acak ๐ disebut berdistribusi Binomial Negatif jika memiliki fungsi probabilitas ๐(๐ฆ) sebagai berikut ๐ฆ+๐โ1 ๐ ๐(๐ฆ) = ( ) ๐ (1 โ ๐)๐ฆ dengan ๐ฆ = 0, 1, 2, โฏ ๐โ1 Contoh 2.1 Seorang dokter anak merekrut 5 pasangan untuk berpartisipasi dalam penelitiannya. Masing-masing pasangan berharap untuk melahirkan anak secara normal. Misalkan ๐ = ๐ (pasangan yang dipilih secara acak setuju untuk berpartisipasi). Jika ๐ = 0.2, berapakah probabilitas bahwa 15 pasangan harus ditanya sebelum ditemukan 5 pasangan yang setuju untuk berpartisipasi? Penyelesaian: Diketahui ๐ = 5, ๐ = 0.2, ๐ = 10 sehingga 10 + 5 โ 1 14 ) 0.25 (1 โ 0.2)10 = ( ) 0.25 (0.8)10 = 0.0343 4 5โ1
๐(๐ฆ) = ( Teorema 2.4
Mean dan variansi dari distribusi Binomial Negatif adalah ๐ธ(๐) = ๐ =
๐๐๐(๐) =
๐(1 โ ๐) ๐
๐(1 โ ๐) ๐2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Bukti: 1. Mean Misalkan ๐(๐ฅ) = (1 โ ๐ฅ)โ๐ , dalam kalkulus ๐(๐ฅ) dapat mengikuti ekspansi deret Maclaurin yaitu: (1 โ ๐ฅ)
โ๐
= ๐(0) + ๐
โฒ (0)
๐ (2) (0) 2 ๐ (3) (0) 3 ๐ (๐) (0) ๐ + ๐ฅ + ๐ฅ + โฏ+ ๐ฅ +โฏ 2! 3! ๐!
Dengan โ1 < ๐ฅ < 1 sehingga diperoleh (1 โ ๐ฅ)โ๐ = 1 + ๐๐ฅ +
(๐ + 1)๐ 2 (๐ + ๐ฆ โ 1)(๐ + ๐ฆ โ 2) โฏ (๐ + 1)๐ ๐ฆ ๐ฅ +โฏ+ ๐ฅ 2! ๐ฆ!
+โฏ =1+
(โ1)1 (โ๐)๐ฅ
+
(โ1)2 (โ๐)(โ๐ โ 1) 2 + ๐ฅ +โฏ 2!
(โ1)๐ฆ (โ๐)(โ๐ โ 1) โฏ (โ๐ โ ๐ฆ + 2)(โ๐ โ ๐ฆ + 1) ๐ฆ ๐ฅ +โฏ ๐ฆ! โ๐ 0 โ๐ โ๐ ) ๐ฅ + (โ1)1 ( ) ๐ฅ1 + (โ1)2 ( ) ๐ฅ 2 + โฏ 0 1 2
= (โ1)0 (
โ๐ + (โ1)๐ฆ ( ๐ฆ ) ๐ฅ ๐ฆ + โฏ โ
โ๐ = โ(โ1)๐ฆ ( ๐ฆ ) ๐ฅ ๐ฆ ๐ฆ=0
(๐ฆ + ๐ โ 1)(๐ฆ + ๐ โ 2) โฏ (๐ + 1)๐ ๐ฆ+๐โ1 ( )= (๐ฆ + ๐ โ 1 โ ๐ + 1)! ๐โ1 =
(๐ฆ + ๐ โ 1)(๐ฆ + ๐ โ 2) โฏ (๐ + 1)๐ ๐ฆ!
โ๐ = (โ1)๐ฆ ( ๐ฆ ) Sehingga Berdasarkan definisi 2.10 diperoleh ๐(๐ก) = ๐ธ(๐ ๐ก๐ )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
โ
๐ฆ+๐โ1 ๐ = โ ๐ ๐ก๐ฆ ( ) ๐ (1 โ ๐)๐ฆ ๐โ1 ๐ฆ=0 โ
= โ( ๐ฆ=0
๐ฆ+๐โ1 ๐ ) ๐ [(1 โ ๐)๐ ๐ก ]๐ฆ ๐โ1
โ
โ๐ = ๐ โ (โ1)๐ฆ ( ๐ฆ ) [(1 โ ๐)๐ ๐ก ]๐ฆ ๐
๐ฆ=0
= ๐๐ [1 โ (1 โ ๐)๐ ๐ก ]โ๐ ๐๐ = [1 โ (1 โ ๐)๐ ๐ก ]๐ Sehingga diperoleh ๐โฒ (0) = ๐ธ(๐) ๐ ๐๐ = ( )| ๐๐ก [1 โ (1 โ ๐)๐ ๐ก ]๐ ๐ก=0 โ๐(1 โ (1 โ ๐)๐ ๐ก )๐โ1 โ โ(1 โ ๐). ๐๐ = | ([1 โ (1 โ ๐)๐ ๐ก ]๐ )2 ๐ก=0 ๐(1 โ ๐) ๐๐ ๐๐โ1 = ๐2๐ =
๐(1 โ ๐) ๐2๐ ๐2๐ ๐
=
๐(1 โ ๐) โ ๐
2. Variansi Berdasarkan teorema 2.1 ๐๐๐(๐) = ๐ธ(๐ 2 ) โ (๐ธ(๐)) ๐ธ(๐ 2 ) =
2
๐2 ๐๐ ( )| ๐๐ก 2 [1 โ (1 โ ๐)๐ ๐ก ]๐ ๐ก=0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
=
๐ 2 โ๐(1 โ (1 โ ๐)๐ ๐ก )๐โ1 โ โ(1 โ ๐). ๐๐ ( )| ([1 โ (1 โ ๐)๐ ๐ก ]๐ )2 ๐๐ก 2 ๐ก=0
=
๐(1 โ ๐)[1 + (1 โ ๐)] ๐2
Sehingga, ๐๐๐(๐) = ๐ธ(๐ 2 ) โ (๐ธ(๐))
2
=
๐(1 โ ๐)[1 + (1 โ ๐)] (1 โ ๐)2 โ ๐2 ๐2
=
๐(1 โ ๐)[1 + (1 โ ๐) โ ๐(1 โ ๐)] ๐2
=
๐(1 โ ๐) โ ๐2
E. Distribusi Binomial Negatif sebagai Campuran Distribusi Poisson-Gamma Salah satu cara terbentuknya distribusi Binomial Negatif adalah terjadinya overdispersi pada saat menggunakan distribusi Poisson. Data count biasanya memiliki variansi yang lebih besar dari mean, atau yang disebut dengan kondisi overdispersi. Misalkan ๐ adalah variabel acak dari suatu populasi yang berdistribusi Poisson dengan ๐ธ(๐) = ๐๐๐(๐) = ๐. Kondisi data seperti ini disebut dengan ekuidispersi. Pada kenyataannya, jarang sekali ditemukan data count dalam kondisi ekuidispersi. Pada distribusi Poisson terdapat asumsi mean (๐) konstan untuk setiap nilai dari ๐, namun dalam kondisi overdispersi, ๐ tidak lagi konstan atau bervariasi antar observasi pada populasi. Hal ini menunjukkan bahwa populasi tersebut bergantung pada ๐, sehingga dapat dikatakan bahwa ๐ merupakan nilai dari suatu variabel acak ฮฉ yang memiliki distribusi tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Distribusi Gamma dengan parameter ๐ผ dan ๐ฝ dipilih sebagai distribusi dari ฮฉ karena distribusi Gamma merupakan prior natural conjugate dari distribusi Poisson. Karena ฮฉ berdistribusi Gamma dengan parameter ๐ผ dan ๐ฝ, maka mean dari ฮฉ adalah ๐ = ๐ผ๐ฝ atau ๐ฝ = ๐/๐ผ . Misalkan ๐ = 1/ ๐ผ maka dapat dikatakan bahwa ฮฉ berdistribusi Gamma dengan parameter (1/k) dan ๐๐ dengan fungsi probabilitasnya โ(๐) =
1
1 โ๐ โ1 ๐ exp ( ๐ ) 1 1 ๐๐ ฮ ( ) (๐๐)๐ ๐
Fungsi probabilitas bersama antara ๐|๐ dan ฮฉ adalah ๐ โ๐ ๐๐ฆ ๐(๐ฆ|๐)โ(๐) = โ ๐ฆ!
1
1 โ๐ โ1 ๐ ๐๐ฅ๐ ( ๐ ) 1 1 ๐๐ ๐ (๐๐) ฮ( ) ๐
1
=
๐ ๐ฆ+๐โ1 exp (โ๐ +
โ๐ ) ๐๐
1 1 ฮ ( ) (๐๐)๐ ๐ฆ! ๐
Fungsi probabilitas marginal dari ๐ adalah ๐(๐ฆ) = โซ ๐(๐ฆ|๐)โ(๐)๐๐
=โซ
โ๐
1 ๐ฆ+ โ1 ๐ exp (โ๐
1
โ
1 1 1 ฮ ( ) (๐๐)๐ ๐ฆ! ๐
1
๐๐
โซ ๐ ๐ฆ+๐โ1 exp (โ๐ +
1 1 ฮ ( ) (๐๐)๐ ๐ฆ! 0
๐
=
โ๐ ) ๐๐
1 1 ฮ ( ) (๐๐)๐ ๐ฆ! ๐
0
=
+
โ๐ ) ๐๐ ๐๐
โ โ๐(๐๐ + 1) ๐ฆ+1โ1 โซ ๐๐ฅ๐ ( ) ๐ ๐ ๐๐ ๐๐ 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
=
=
=
1
1 1 ฮ ( ) (๐๐)๐ ๐ฆ! ๐
โ
1 1 1 ฮ ( ) (๐๐)๐ ๐ฆ! ๐
1
โ๐(๐๐ + 1) ๐ฆ+1โ1 ๐๐ + 1 ๐ฆ+๐โ1 ๐๐ ๐ฆ+๐โ1 โซ ๐๐ฅ๐ ( )๐ ๐ ( ) ( ) ๐๐ ๐๐ ๐๐ + 1 ๐๐ 0 โ
1
โ๐(๐๐ + 1) ๐(๐๐ + 1) โซ ๐๐ฅ๐ ( )( ) ๐๐ ๐๐ 0
1 ๐ฆ+ โ1 ๐
1
๐๐ ๐ฆ+๐โ1 ( ) ๐๐ ๐๐ + 1
1
1 1 1 ฮ ( ) (๐๐)๐ ๐ฆ! ๐
๐๐ ๐ฆ+๐โ1 โ โ๐(๐๐ + 1) ๐(๐๐ + 1) ( ) โซ ๐๐ฅ๐ ( )( ) ๐๐ + 1 ๐๐ ๐๐ 0
Misalkan ๐ก =
๐(๐๐+1)
๐๐ก
๐๐
๐๐
, maka
=
(๐๐+1) ๐๐
1 ๐ฆ+ โ1 ๐
๐๐
sehingga ๐๐ = ๐๐+1 ๐๐ก sehingga
persamaan ๐(๐ฆ) menjadi ๐(๐ฆ) =
=
=
=
=
1 1 1 ฮ ( ) (๐๐)๐ ๐ฆ! ๐
1 1 1 ฮ ( ) (๐๐)๐ ๐ฆ! ๐
1 1 1 ฮ ( ) (๐๐)๐ ๐ฆ! ๐
1 1 1 ฮ ( ) (๐๐)๐ ๐ฆ! ๐
1 1 1 ฮ ( ) (๐๐)๐ ๐ฆ! ๐
1
1 ๐๐ ๐ฆ+๐โ1 โ ๐๐ ( ) โซ ๐๐ฅ๐(โ๐ก) (๐ก)๐ฆ+๐โ1 ๐๐ก ๐๐ + 1 ๐๐ + 1 0 1
โ 1 ๐๐ ๐ฆ+๐โ1 ๐๐ ( ) ( ) โซ ๐๐ฅ๐(โ๐ก) (๐ก)๐ฆ+๐โ1 ๐๐ก ๐๐ + 1 ๐๐ + 1 0 1
1 ๐๐ ๐ฆ+๐ โ ( ) โซ ๐๐ฅ๐(โ๐ก) (๐ก)๐ฆ+๐โ1 ๐๐ก ๐๐ + 1 0 1
๐๐ ๐ฆ+๐ 1 ( ) ฮ (๐ฆ + ) ๐๐ + 1 ๐ 1
๐๐ ๐ฆ ๐๐ ๐ 1 ( ) ( ) ฮ (๐ฆ + ) ๐๐ + 1 ๐๐ + 1 ๐
1 1 ฮ (๐ฆ + ) ๐ ๐๐ ๐ฆ 1 ๐ = ( ) ( ) 1 ๐๐ + 1 ฮ ( ) ๐ฆ! ๐๐ + 1 ๐
๐๐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
fungsi probabilitas dari Distribusi Binomial Negatif sebagai campuran PoissonGamma adalah 1 1 ฮ (๐ฆ + ) ๐ 1 ๐๐ ๐ฆ ๐ ๐(๐ฆ; ๐, ๐)= ( ) ( ) 1 1 + ๐๐ ๐ฆ! ฮ ( ) 1 + ๐๐ ๐
(2.2)
Distribusi Binomial Negatif dengan fungsi probabilitas pada persamaan 2.2 disebut sebagai distribusi campuran Poisson-Gamma. Penurunan distribusi Binomial Negatif di atas tidak berhubungan dengan penurunan klasik sebagai barisan dari percobaan Bernouli pada subbab sebelumnya.
F. Metode Maksimum Likelihood Salah satu metode dalam pendugaan parameter adalah metode Pendugaan Kemungkinan Maksimum (Maksimum Likelihood Estimation/MLE). Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh R.A Fisher pada tahun 1912. Metode pendugaan ini dapat diterapkan di sebagian besar masalah dan memiliki daya tarik intuitif yang kuat, dan sering menghasilkan penduga yang baik bagi parameter ๐. Selain itu untuk sampel yang sangat besar, metode ini menghasilkan penduga yang sangat baik bagi ๐.
Definisi 2.16 Penduga Kemungkinan Maksimum (Maximum Likelihood Estimator/MLE) ๐ฬ๐๐ฟ dari ๐ memaksimumkan fungsi likelihood, L(๐|๐) atau ekuivalen dengan memaksimumkan log-likelihood ๐(๐|๐).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Misalkan ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฆ , ๐ฅ๐ adalah variabel random kontinu berukuran ๐ dengan fungsi probabilitas ๐(๐ฅ, ๐) dan ๐ adalah parameter yang tidak diketahui. Fungsi likelihood dari sampel random adalah fungsi densitas bersama dari ๐ variabel random yang merupakan fungsi dari parameter yang tidak diketahui, sehingga fungsi likelihood adalah ๐
2.3
๐ฟ(๐) = โ ๐(๐ฅ๐ ; ๐) 1
Selain itu, karena biasanya sulit untuk mencari turunan fungsi likelihood, maka yang dilakukan adalah menentukan nilai maksimum dari logaritma natural fungsi likelihood tersebut atau disebut dengan fungsi log-likelihood. Fungsi loglikelihood dapat ditulis dalam bentuk : ๐ = ln ๐ฟ( ๐)
2.4
Nilai parameter ๐ dapat diperoleh dengan memaksimumkan fungsi peluang. Hal tersebut dilakukan dengan mencari turunan parsial pertama dari fungsi likelihoodnya terhadap setiap parameternya. Sehingga, MLE ๐ฬ merupakan penyelesaian dari persamaan berikut : ๐๐ =0 ๐๐ Misalkan terdapat ๐ parameter yang tidak diketahui, maka pendugaan parameter ๐๐ dengan Metode Kemungkinan Maksimum ๐๐ =0 ๐๐๐ Dengan ๐ = 1,2, โฆ , ๐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Contoh 2.2 Misalkan ๐1 , ๐2 , โฆ , ๐๐ adalah sampel random berdistribusi eksponensial dengan mean ๐ฝ dan variansi ๐ฝ 2 . Temukan ๐ฝฬ dengan menggunakan Metode maksimum likelihood. Penyelesaian: ๐1 , ๐2 , โฆ , ๐๐ adalah variabel random berdistribusi eksponensial dengan mean ๐ฝ dan variansi ๐ฝ 2 maka fungsi probabilitasnya didefinisikan sebagai 1 โ๐ฝ๐ฆ ๐ 0โค๐ฆ<โ ๐(๐ฆ) = {๐ฝ 0 selainnya Berdasarkan persamaan 2.3 diperoleh fungsi likelihood berikut: ๐ฟ(๐ฝ) = ๐(๐ฆ1 , ๐ฆ2 , โฆ , ๐ฆ๐ |๐ฝ) = ๐(๐ฆ1 |๐ฝ) ร ๐(๐ฆ2 |๐ฝ) ร โฆ ร ๐(๐ฆ๐ |๐ฝ) =
1 โ๐ฆ๐ฝ1 1 โ๐ฆ๐ฝ2 1 โ๐ฆ๐ฝ3 1 โ๐ฆ๐ ๐ ร ๐ ร ๐ ร โฏร ๐ ๐ฝ ๐ฝ ๐ฝ ๐ฝ ๐ฝ
โ ๐ฆ๐ 1 ๐ = ( ) ๐๐ฅ๐ [โ ] ๐ฝ ๐ฝ
2.5
Fungsi log-likelihood dari persamaan diatas adalah โ ๐ฆ๐ 1 ๐ ๐๐[๐ฟ(๐ฝ)] = ๐๐ [( ) ๐๐ฅ๐ [โ ]] ๐ฝ ๐ฝ โ ๐ฆ๐ 1 ๐ = ๐๐ (( ) ) โ ๐ฝ ๐ฝ = ๐ ๐๐(1) โ ๐ ๐๐(๐ฝ) โ = โ๐ ๐๐(๐ฝ) โ
โ ๐ฆ๐ ๐ฝ
โ ๐ฆ๐ ๐ฝ
Penduga kemungkinan maksimum dari ๐ฝ adalah nilai yang memaksimumkan ln[๐ฟ(๐ฝ)], dengan mencari nilai turunan parsial terhadap ๐ฝ, maka diperoleh ๐ ln[๐ฟ(๐ฝ)] =0 ๐๐ฝ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
โ๐ โ ๐ฆ๐ + 2 =0 ๐ฝ ๐ฝ โ๐๐ฝ + โ ๐ฆ๐ =0 ๐ฝ2 โ๐๐ฝ + โ ๐ฆ๐ = 0 ๐ฝฬ =
โ ๐ฆ๐ ๐
Jadi penduga kemungkinan maksimum untuk ๐ฝ adalah ๐ฝฬ =
โ ๐ฆ๐ ๐
G. Metode Numerik Newton-Raphson Pendugaan parameter model regresi Binomial Negatif dilakukan dengan metode pendugaan kemungkinan maksimum. Proses untuk menemukan solusi dari turunan fungsi log-likelihood tidak dapat dilakukan secara langsung karena fungsi log-likelihood tidak linear dalam parameter yang ingin ditaksir sehingga membutuhkan metode numerik Newton-Raphson untuk menyelesaikannya. Metode Newton-Raphson adalah metode yang digunakan untuk mencari akar-akar persamaan dari suatu fungsi non-linear f(x)=0 dengan metode pendekatan yang menggunakan satu titik awal dan mendekatinya dengan memperhatikan slope atau gradien pada titik tersebut. Metode Newton-Rhapson yang diperoleh dari deret Taylor. Misalkan ๐ mempunyai akar pada suatu interval real dan akan dicari nilai pendekatan akarnya. Deret Taylor ๐ di sekitar ๐ฅ = ๐ฅ๐ adalah ๐(๐ฅ) = ๐(๐ฅ๐ ) + ๐ โฒ (๐ฅ๐ )(๐ฅ โ ๐ฅ๐ ) +
๐"(๐ฅ๐ ) (๐ฅ โ ๐ฅ๐ )2 + โฏ 2!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Untuk ๐ฅ yang cukup dekat dengan ๐ฅ๐ maka suku-suku nonlinear dapat diabaikan, maka akan diperoleh pendekatan ๐(๐ฅ) = ๐(๐ฅ๐ ) + ๐ โฒ (๐ฅ๐ )(๐ฅ โ ๐ฅ๐ ) Jika ๐ฅ adalah akar dari ๐ maka ๐(๐ฅ) = 0 0 = ๐(๐ฅ๐ ) + ๐ โฒ (๐ฅ๐ )(๐ฅ โ ๐ฅ๐ ) โ๐(๐ฅ๐ ) = ๐ โฒ (๐ฅ๐ )(๐ฅ โ ๐ฅ๐ ) ๐ฅ โ ๐ฅ๐ = โ
๐(๐ฅ๐ ) ๐ โฒ (๐ฅ๐ )
๐ฅ = ๐ฅ๐ โ
๐(๐ฅ๐ ) ๐ โฒ (๐ฅ๐ )
Oleh karena itu diperoleh skema iterasi ke ๐ + 1 metode Newton-Raphson adalah ๐ฅ๐+1 = ๐ฅ๐ โ
๐(๐ฅ๐ ) ๐ โฒ (๐ฅ๐ )
Contoh 2.2 Selesaikan persamaan ๐ฅ 3 โ ๐ฅ โ 1 = 0 dengan menggunakan metode NewtonRaphson yang diketahui ๐ฅ0 = 1 dan toleransi adalah 10โ7 Penyelesaian: Diketahui: ๐(๐ฅ) = ๐ฅ 3 โ ๐ฅ โ 1 ๐ฅ0 = 1 Toleransi = 10โ7 Oleh karena itu, diperoleh ๐โฒ(๐ฅ) = 3๐ฅ 2 โ 1 Skema iterasi ke ๐ + 1 metode Newton Raphson adalah ๐ฅ๐+1 = ๐ฅ๐ โ
๐(๐ฅ๐ ) ๐ โฒ (๐ฅ๐ )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Sehingga, Untuk ๐ = 0, diperoleh ๐ฅ0+1 = ๐ฅ0 โ ๐ฅ1 = 1 โ
๐(๐ฅ0 ) ๐ โฒ (๐ฅ0 )
๐ฅ03 โ ๐ฅ0 โ 1 3๐ฅ02 โ 1
13 โ 1 โ 1 3 =1โ = = 1.5 312 โ 1 2 3 ๐ ( ) = 0.875 2 Untuk ๐ = 1, diperoleh ๐ฅ1+1 = ๐ฅ1 โ ๐ฅ2 =
๐(๐ฅ1 ) ๐ โฒ (๐ฅ1 )
3 ๐ฅ13 โ ๐ฅ1 โ 1 โ 2 3๐ฅ12 โ 1
=
3 โ 2
=
31 23
3 3 3 (2) โ 2 โ 1 3 2 3 (2) โ 1
= 1.347826087 31 ๐ ( ) = 0.1006821 23 Untuk ๐ = 2 diperoleh ๐ฅ2+1 = ๐ฅ2 โ ๐ฅ3 = ๐ฅ2 โ
๐(๐ฅ2 ) ๐ โฒ (๐ฅ2 ) ๐ฅ23 โ ๐ฅ2 โ 1 3๐ฅ22 โ 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
31 3 31 31 (23) โ 23 โ 1 = โ 23 31 2 3 (23) โ 1 = 1.325200399 ๐(1.325200399) = 2.058362126 ร 10โ3 Untuk ๐ = 3 diperoleh ๐ฅ3+1 = ๐ฅ3 โ ๐ฅ4 = ๐ฅ3 โ
๐(๐ฅ3 ) ๐ โฒ (๐ฅ3 ) ๐ฅ33 โ ๐ฅ3 โ 1 3๐ฅ32 โ 1
= 1.325200399 โ
(1.325200399)3 โ 1.325200399 โ 1 3(1.325200399)2 โ 1 = 1.324718174
๐(1.324718174) = โ1.04376 ร 10โ7 Untuk ๐ = 4 diperoleh ๐ฅ4+1 = ๐ฅ4 โ ๐ฅ5 = ๐ฅ4 โ
๐(๐ฅ4 ) ๐ โฒ (๐ฅ4 ) ๐ฅ43 โ ๐ฅ4 โ 1 3๐ฅ42 โ 1
= 1.324718174 โ
(1.324718174)3 โ 1.324718174 โ 1 3(1.324718174)2 โ 1 = 1.324717957
๐(1.324717957) = โ1.04376 ร 10โ9 Sehingga akar dari persamaan ๐ฅ 3 โ ๐ฅ โ 1 = 0 adalah 1.324717957 โ 1.324718.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
H. Keluarga Eksponensial Suatu fungsi probabilitas yang tergantung pada suatu parameter ๐ dari suatu variable random ๐ dikatakan termasuk dalam keluarga eksponensial apabila dapat dituliskan sebagai ๐(๐ฆ; ๐, ๐) = exp {
๐ฆ๐ ๐๐ โ ๐(๐๐ ) + ๐(๐ฆ๐ ; ๐)} ๐ผ๐ (๐)
2.6
Dengan: ๐๐ adalah parameter kanonik atau fungsi penghubung ๐(๐๐ ) adalah cumulant ๐ผ(๐) adalah parameter skala, ๐ผ(๐) = 1 jika merupakan model count dan diskrit ๐(๐ฆ๐ ; ๐) adalah suku normalisasi untuk menjamin bahwa total nilai fungsi probabilitas adalah 1 Bentuk keluarga eksponensial adalah unik karena turunan pertama dan turunan kedua dari cumulant terhadap ๐ akan menghasilkan mean dan variansi. Hal penting yang harus diingat adalah jika seseorang dapat mengkonversi sebuah fungsi probabilitas ke dalam bentuk keluarga eksponensial maka dapat dengan mudah menghitung mean dan variansi. Semua anggota model linear umum dapat dikonversi ke dalam bentuk eksponensial dengan ๐โฒ(๐๐ ) = mean ๐"(๐๐ ) = variansi Macam-macam keluarga eksponensial antara lain adalah: 1. Distribusi Binomial Negatif 2. Distribusi Poisson 3. Distribusi Gamma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
4. Distribusi Beta, dan 5. Distribusi Normal. Pada skripsi ini, penulis hanya akan mendeskripsikan bahwa distribusi Poisson dan distribusi Binomial adalah anggota keluarga eksponensial. Berikut akan ditunjukan bahwa 1.
Distribusi Poisson merupakan keluarga eksponensial Variabel random ๐ disebut berdistribusi Poisson jika dan hanya jika fungsi probabilitasnya sebagai berikut ๐(๐ฆ) = untuk
๐๐ฆ ๐ฆ!
๐ โ๐ , ๐ฆ = 0,1,2, โฆ dan ๐ > 0
menunjukkan
bahwa
distribusi
Poisson
merupakan
keluarga
eksponensial maka persamaan di atas ditulis ke dalam bentuk persamaan 2.6 yaitu ๐(๐ฆ; ๐, ๐) = exp {
๐ฆ๐ ๐๐ โ ๐(๐๐ ) + ๐(๐ฆ๐ ; ๐)} ๐ผ๐ (๐)
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Kedua ruas dari fungsi probabilitas distribusi Poisson di ubah dalam bentuk log diperoleh ๐๐ฆ ๐๐๐(๐(๐ฆ)) = log ( ๐ โ๐ ) ๐ฆ! log(๐(๐ฆ)) = ๐ฆ log ๐ โ ๐ โ log(๐ฅ!)
2.7
b. Persamaan 2.7 diubah dalam bentuk eksponensial diperoleh ๐(๐ฆ) = ๐๐ฅ๐{๐ฆ log ๐ โ ๐ โ log(๐ฅ!)}
2.8
Sehingga dari persamaan 2.8 diperoleh ๐ = log ๐ sehingga ๐ = ๐ ๐ ; ๐(๐) = ๐ ๐ , ๐ผ๐ (๐) = 1; ๐(๐ฆ๐ ; ๐) = โlog(๐ฅ!)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Sehingga turunan pertama dan turunan kedua dari ๐(๐) = ๐ ๐ terhadap ๐ akan menghasilkan mean dan variansi sebagai berikut: ๐ธ(๐) = =
๐(๐(๐)) ๐๐ ๐(๐ ๐ ) ๐๐
= ๐๐ =๐ ๐๐๐(๐) = ๐ผ๐ (๐) =
๐ 2 (๐(๐)) ๐๐ 2
๐ 2 (๐ ๐ ) ๐๐ 2
= ๐๐ =๐ 2.
Distribusi Binomial merupakan keluarga eksponensial Variabel random ๐ yang menyatakan banyaknya sukses pada ๐ kali percobaan Bernoulli berdistribusi Binomial yang diberikan dengan ๐(๐ฅ) yaitu ๐ ๐(๐ฅ) = ( ) ๐ ๐ฅ (1 โ ๐)๐โ๐ฅ ๐ฅ untuk menunjukkan bahwa distribusi Binomial merupakan keluarga eksponensial maka persamaan di atas ditulis ke dalam bentuk persamaan 2.6 yaitu ๐(๐ฆ; ๐, ๐) = exp {
๐ฆ๐ ๐๐ โ ๐(๐๐ ) + ๐(๐ฆ๐ ; ๐)} ๐ผ๐ (๐)
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
a. Kedua ruas dari fungsi probabilitas distribusi Binomial diubah dalam bentuk log diperoleh ๐ log(๐(๐ฅ)) = ๐๐๐ ( ) + ๐ฅ ๐ log ๐ + (๐ โ ๐ฅ) log(1 โ ๐) ๐ฅ
2.9
b. Persamaan 2.9 diubah dalam bentuk eksponensial diperoleh ๐ ๐(๐ฅ) = ๐๐ฅ๐ {๐ฅ[log ๐ โ log(1 โ ๐)] + ๐ log(1 โ ๐) + ๐๐๐ ( )} ๐ฅ ๐ ๐ = ๐๐ฅ๐ {๐ฅ log ( ) + ๐ log(1 โ ๐) + ๐๐๐ ( )} ๐ฅ 1โ๐ ๐
2.10 ๐
Dari persamaan 2.10 diperoleh ๐ = log (1โ๐) sehingga ๐ ๐ = 1โ๐ ๐๐
โ1
karena ๐ = 1+๐ ๐ sehingga 1 โ ๐ = (1 + ๐ ๐ ) , ๐(๐) = ๐ log(1 + ๐ ๐ ) ๐ dan ๐(๐ฅ; ๐) = ๐๐๐ ( ). ๐ฅ Sehingga turunan pertama dan turunan kedua dari ๐(๐) = ๐ log(1 + ๐ ๐ ) terhadap ๐ akan menghasilkan mean dan variansi sebagai berikut: ๐ธ(๐) =
๐(๐(๐)) ๐๐
๐(๐ log(1 + ๐ ๐ )) = ๐๐ ๐๐ =๐ 1 + ๐๐ = ๐๐ ๐ 2 (๐(๐)) ๐๐๐(๐) = ๐ผ๐ (๐) ๐๐ 2 ๐ 2 (๐ log(1 + ๐ ๐ )) = ๐๐ 2 ๐๐ ๐ = (1 + ๐ ๐ )2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
= ๐๐(1 โ ๐)
I.
Model Regresi Linear Berganda Model regresi linear berganda merupakan perluasan dari model regresi
linear sederhana. Regresi berganda seringkali digunakan untuk mengatasi permasalahan analisis regresi yang melibatkan hubungan dari dua atau lebih variable independen. Salah satu contoh penggunaan regresi berganda di bidang pertanian di antaranya ilmuwan pertanian menggunakan analisis regresi untuk mengetahui antara hasil pertanian (misal: produksi padi per hektar) dengan jenis pupuk yang digunakan, kualitas pupuk yang diberikan, jumlah hari hujan, suhu, lama penyinaran matahari, dan infeksi serangga. Sebuah model regresi berganda dapat menerangkan hubungan tersebut yaitu ๐ = ๐ฝ0 + ๐ฝ1 ๐ฅ1๐ + ๐ฝ2 ๐ฅ2๐ + ๐ฝ3 ๐ฅ3๐ + ๐ฝ4 ๐ฅ4๐ + ๐ฝ5 ๐ฅ5๐ + ๐ฝ6 ๐ฅ6๐ + ๐๐ Dengan ๐ menyatakan hasil pertanian, ๐ฅ1 menyatakan jenis pupuk yang digunakan, ๐ฅ2 menyatakan kuantitas pupuk yang diberikan , ๐ฅ3 menyatakan jumlah hari hujan, ๐ฅ4 menyatakan suhu, ๐ฅ5 menyatakan lama penyinaran matahari, dan ๐ฅ6 menyatakan infeksi serangga. Persamaan di atas adalah sebuah model regresi linear berganda dengan enam variable independen. Pada umumnya, variable dependen ๐ dapat dihubungkan pada ๐ variabelvariabel independen yang dapat ditulis dalam bentuk: ๐ = ๐ฝ0 + ๐ฝ1 ๐ฅ1๐ + ๐ฝ2 ๐ฅ2๐ + ๐ฝ3 ๐ฅ3๐ + โฏ + ๐ฝ๐ ๐ฅ๐๐ + ๐๐ Persamaan 2.11 merupakan sebuah model regresi linear berganda dengan: ๐ = variabel tak bebas
2.11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
๐ฝ0 = intersep ๐ฝ๐ = koefisien regresi dari variabel bebas ke โ ๐ ๐๐ = galat (๐๐๐๐๐) ๐ = 1, 2, 3, โฏ , ๐ ๐ฅ๐๐ = nilai variabel bebas ke โ p pada pengamatan ke โ i Persamaan 2.11 dapat dinayatakan dalam bentuk matriks menjadi:
1 ๐ฅ11 ๐1 1 ๐ฅ12 ๐ [ 2] = โฎ โฎ โฎ ๐๐ [1 ๐ฅ1๐
๐ฅ21 ๐ฅ22 โฎ ๐ฅ2๐
โฏ โฏ โฑ โฏ
๐ฅ๐1 ๐ฝ0 ๐1 ๐2 ๐ฅ๐2 ๐ฝ1 [ ]+[ โฎ ] โฎ โฎ ๐๐ ๐ฝ ๐ฅ๐๐ ] ๐
Matriks tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut ๐ = ๐๐ท + ๐บ Dengan: ๐ = vektor kolom dari variabel tak bebas berordo (๐ ร 1) ๐ = matriks dari variabel bebas berordo (๐ ร (๐ + 1)) ๐ท = vektor kolom dari parameter berordo ((๐ + 1) ร 1) ๐บ = vektor kolom dari galat berordo (๐ ร 1)
J.
Jenis Data Penelitian
1. Data berdasarkan sumbernya Berdasrkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. a.
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber data utama. Untuk mendapatkan data primer, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner. b.
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat statistik (BPS), buku, jurnal, dan lain-lain.
2.
Data berdasarkan bentuk dan sifatnya Berdasarkan bentuk dan sifanya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitaif dapat dikelompokkan berdasarkan cara untuk mendapatkannya, yaitu data diskrit dan data kontinu. Berdasarkan sifatnya, data kuantitatif terdiri atas data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio. 1.
Data kualitatif Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, dan lainnya.
2.
Data kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
a.
Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara membilang. Contohnya jumlah Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan X adalan 20.
b.
Data kontinu adalah data dalam bentuk angka/ bilangan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinu dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan tergantung jenis skal pengukuran yang digunakan. Contohnya tinggi badan Budi adalah 150.5 centimeter. Berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam empat jenis yang memiliki sifat berbeda yaitu: 1) Data nominal atau sering disebut juga data kategori adalah data yang diperoleh melalui pengelompokkan obyek berdasrkan kategori tertentu. Perbedaan kategori obyek hanyalah menunjukkan perbedaan kualitatif. Walaupun data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka, namun angka tersebut tidak memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat digunakan untuk menganalisis data nominal. Contohnya jenis kelamin yang terdiri dari dua kakategori yaitu laki-laki (0) dan perempuan (1), angka 0, dan 1 hanyalah simbol yang digunakan untuk membedakan dua kategori jenis kelamin. Angka-angka tersebut tidak memilki makna kuantitatif artinya angka (1) pada data di atas tidak berarti lebih besar dari angka (0), karena laki-laki tidak memiliki makna lebih besar dari perempuan. Contoh lainnya dalah status pernikahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
terdiri dari empat kategori yatu (1) belum menikah (2) menikah (3) janda/duda (4) bercerai. Data tersebut memiliki sifat-sifat yang sama dengan data tentang jenis kelamin. 2) Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah disusun secara berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi ataupun sebaliknya. Namun demikian, jarak atau rentang antar jenjang tidak harus sama. Dibandingkan dengan data nominal, data ordinal memiliki sifat berbeda dalam hal urutan. Data ordinal berlaku perbandingan dengan menggunakan simbol " > " dan " < ". Contohnya peringkat siswa dalam satu kelas yang menunjukkan urutan prestasi belajar tertinggi sampai terendah. Siswa pada peringkat (1) memiliki prestasi belajar lebih tingi dari pada siswa peringkat (2). 3) Data interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal. Kelebihan sifat data interval dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki sifat kesamaan jarak. Data interval dapat dilakukan operasi matematik penjumlahan dan pengurangan (+, โ). Namun demikian masih terdapat satu sifat yang belum dimiliki yaitu tidak adanya angka nol mutlak pada data interval. 4) Data rasio adalah data yang berbentuk angka dalam arti sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik nol absolut sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
dapat diterapkan semua bentuk operasi matematik (+, โ, ร, โถ). Contohnya panjang suatu benda yang dinyatakan dalam ukuran meter adalah data rasio. Benda yang panjangnya 1 meter berbeda secara nyata dengan benda yang panjangnya 2 meter sehingga dapat dibuat kategori benda yang berukuran 1 meter dan 2 meter (sifat data nominal). Ukuran panjang benda dapat diurutkan mulai dari yang terpanjang sampai yang terpendek (sifat data ordinal). Perbedaan antar benda yang panjangnya 1 meter dengan 2 meter memiliki jarak yang sama dengan perbedaan antar benda yang panjangnya 2 meter dengan 3 (sifat data interval). Kelebihan sifat yang dimiliki data rasio ditunjukkan oleh dua hal yaitu: (1) Angka 0 meter menunjukkan nilai mutlak yang artinya tidak ada benda yang diukur; serta (2) benda yang panjangnya 2 meter, 2 kali lebih panjang dibandingkan dengan benda yang panjangnya 1 meter yang menunjukkan berlakunya semua operasi matematik. Kedua hal tersebut tidak berlaku untuk jenis data nominal, data ordianal, maupun data interval.
K. Model Count Respon Model count respon adalah bagian dari model regresi dengan variabel respon diskrit. Variabel respon diskrit dapat berupa data count yaitu data dengan nilai bilangan bulat non-negatif. Contoh model diskrit adalah sebagai berikut: ๏ท
Model regresi logistik biner dan regresi probit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
๏ท
Model regresi Poisson dan Regresi Binomial Negatif
1.
Model regresi logistik biner dan regresi probit
a.
Regresi Logistik Biner Regresi logistik merupakan teknik statistik yang tepat digunakan ketika variabel dependen berbentuk diskrit/kategorial (non-metrik) dan variabel independen dapat berbentuk metrik atau non-metrik. Dengan kata lain, regresi logistik merupakan model yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara beberapa variabel independen dengan sebuah variabel dependen yang bersifat dikotomi. Untuk membedakan antara model regresi logistik dengan model regresi linear dapat dilihat pada variabel dependennya. Pada regresi logistik, variabel dependen
berbentuk biner atau dikotomi
sedangkan pada regresi linear variabel dependen diasumsikan kontinu. Contoh apakah seseorang akan membeli barang ilegal (ya atau tidak), dengan variabel prediktornya adalah tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan status perkawinan? Jadi regresi logistik biner digunakan ketika variabel dependen adalah dikotomi sedangkan variabel independen dapat berbagai tipe. Definisi 2.17 Model regresi logistik dengan ๐ variabel bebas adalah sebagai berikut: ๐ ๐(๐ฟ) ๐(๐ฟ) = 1 + ๐ ๐(๐ฟ) dengan, ๐(๐ฟ) = ๐ฝ0 + โ๐๐=1 ๐ฝ๐ ๐ฅ๐ ๐ฝ๐ koefisien regresi dari variabel bebas ke-j, ๐ฅ๐ adalah nilai variabel bebas ke-j dari sejumlah p variable bebas dan ๐ฝ0 adalah konstanta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
b. Regresi Probit Regresi probit sebenarnya serupa dengan regresi logistik yaitu dapat digunakan untuk menganalisis variabel dependen yang bersifat kategori, namun pada regresi probit variabel dependen diasumsikan berdistribusi normal. Jadi, regresi logitik berdasarkan pada asumsi variabel dependen bersifat kategori (variabel kualitatif ) serta menggunakan distribusi Binomial dan regresi probit mengasumsikan variabel dependen yang bersifat kategori (variabel kuantitatif) dan menggunakan distribusi kumulatif normal. Definisi 2.18 Model regresi probit dapat dituliskan sebagai berikut: ๐ = ๐ฝ0 + ๐ฝ๐ ๐ฅ๐ + ๐ Dengan ๐ adalah variabel dependen berdistribusi normal, ๐ฝ0 merupakan intersep yang tidak diketahui, ๐ฝ๐ = (๐ฝ1 , ๐ฝ2 , โฏ , ๐ฝ๐ ) adalah parameter koefisien, ๐ฅ๐ = (๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐ ) adalah variabel independen dan ๐ adalah galat yang diasumsikan berdistribusi normal dengan mean nol dan variansi ๐ 2. 2. Model regresi Poisson dan Regresi Binomial Negatif Dalam skripsi ini, penulis hanya membahas tentang model count. Semua model count bertujuan untuk menjelaskan banyaknya kejadian dalam interval waktu, ruang, atau volume tertentu dari suatu peristiwa. Ketika variabel dependen berupa data count, maka analisis regresi yang biasa digunakan adalah analisis regresi Poisson.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Pada umumnya, distribusi Poisson merupakan suatu model yang realistis untuk berbagai macam fenomena acak selama nilai dari peubah acak Poisson berupa bilangan bulat non-negatif. Misalkan banyaknya kecelakaan mobil setiap bulan, banyaknya hujan badai setiap tahun, dan kasus lainnya. Pada model Regresi Poisson terdapat asumsi yang harus dipenuhi yaitu variansi dari variabel responnya sama dengan mean atau disebut ekuidispersi. Pada kenyataannya asumsi ini sangat jarang terjadi karena data count memiliki variansi yang lebih besar dari meannya atau disebut overdispersi. Dalam kondisi seperti ini model regresi Binomial Negatif merupakan salah satu alternatif yang tepat untuk mengatasinya. Model regresi Binomial Negatif memiliki kegunaan yang sama dengan model regresi Poisson yaitu untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel respon data count dengan satu atau lebih variabel independen, tetapi model regresi Binomial Negatif lebih fleksibel dibandingkan dengan model Regresi Poisson karena asumsi mean dan variansi dari model Regresi Binomial Negatif tidak harus sama. Menurut Hilbe (2011) ada dua pendekatan dasar untuk mengestimasi model data count yaitu 1. Pendugaan Kemungkinan Maksimum 2. Iteratively re-weighted least squares (IRLS) Dalam skripsi ini, penulis mengestimasi model data count dengan menggunakan pendugaan kemungkinan maksimum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
L. Uji Kolmogorov-Smirnov Hal yang sangat penting dalam prosedur statistik adalah menentukan distribusi yang mendasari suatu kumpulan data (atau variabel random). Oleh karena itu, dalam skripsi ini untuk mengetahui apakah sampel berdistribusi Poisson akan digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov adalah suatu uji goodness of fit test (kecocokan), artinya yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara sebaran dari serangkaian nilai sampel yang diobservasi dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Dalam uji Kolmogorov-Smirnov, pengujian dilakukan pada dua buah fungsi sebaran kumulatif, yaitu sebaran kumulatif yang hipotesiskan dan sebaan kumulatif yang diamati. Misalkan diambil sebuah sampel acak dari suau fungsi sebaran ๐น(๐) yang belum diketahui, akan dipastikan apakah dapat disimpulkan bahwa ๐น(๐ฅ) = ๐น0 (๐) untuk semua ๐ฅ, dengan ๐น0 (๐) adalah fungsi distribusi kumulatif yang dihipotesiskan. Misalkan variabel random ๐1 , ๐2 , โฆ , ๐๐ berasal dari distribusi yang tidak diketahui ๐น(๐ฅ), akan diuji hipotesis bahwa ๐น(๐ฅ) adalah sama dengan suatu distribusi tertentu ๐น0 (๐ฅ). Definisi 2.19 Misalkan ๐1 , ๐2 , โฆ , ๐๐ adalah variabel random. Fungsi distribusi empiris ๐นฬ๐ (๐ฅ) di definisikan sebagai ๐นฬ๐ (๐ฅ) = ๐ผ{๐ฅ๐ โค๐ฅ} adalah fungsi indikator
๐ ๐ โ ๐ผ{๐ฅ๐ โค๐ฅ} ๐ ๐=1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
๐ผ={
1, ๐๐๐๐ ๐ฅ๐ โค ๐ฅ 0, ๐๐๐๐ ๐ฅ๐ > ๐ฅ
Definisi 2.20 Statistik uji Kolmogorov-Smirnov ๐ท๐ di definisikan sebagai ๐ท๐ = max(๐ท+ , ๐ทโ ) ๐ท+ = max[๐นฬ๐ (๐ฅ) โ ๐น0 (๐ฅ)] ๐ทโ = max[๐น0 (๐ฅ) โ ๐นฬ๐โ1 (๐ฅ)] Dengan ๐นฬ๐ (๐ฅ) adalah fungsi distribusi empiris. Fungsi distribusi empiris berguna sebagai penduga dari fungsi distribusi yang tidak diketahui ๐น(๐ฅ). Hipotesis uji Kolmogorov-Smirnov adalah ๐ป0 : ๐น(๐ฅ) = ๐น0 (๐ฅ) untuk setiap ๐ฅ dengan ๐น0 adalah fungsi distribusi kumulatif yang diketahui, dan ๐ป1 : ๐น(๐ฅ) โ ๐น0 (๐ฅ) Jika ๐ท๐ lebih dari ๐ท๐ก๐๐๐๐ yang diberikan oleh tabel Kolmogorov-Smirnov maka ๐ป0 ditolak pada tingkat signifikansi ๐ผ. Langkah-langkah uji Kolmogorov-Smirnov untuk distribusi Poisson adalah sebagai berikut: 1. ๐ป0 = data berdistribusi Poisson ๐ป1 = data tidak berdistribusi Poisson 2. Tentukan tingkat signifikansi ๐ผ 3. Statistik uji ๐ท๐ = max(๐ท+ , ๐ทโ ) 4. Hitunglah ๐น0 (๐ฅ) berdasarkan fungsi distribusi kumulatif dari distribusi Poisson
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
5. Berdasarkan Definisi 2.19 hitunglah fungsi distribusi empiris ๐นฬ๐ (๐ฅ) 6. Berdasarkan Definisi 2.20 hitunglah nilai ๐ท+ dan ๐ทโ , dan tentukan maksimum dari ๐ท (๐ท = maksimum(๐ท+ , ๐ทโ ) 7. Daerah keputusan : ๐ป0 ditolak jika ๐ท๐ โฅ ๐ท ๐ผ 8. Kesimpulan Untuk memudahkan perhitungan, uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilakukan dengan SPSS. Contohnya dapat dilihat dalam contoh 2.4 berikut ini: Contoh 2.4 Berikut adalah data suatu sampe acak. Akan diuji apakah datanya berdistribusi Poisson? Table 2.1 Data suatu sampel acak Data
0
1
2
3
4
5
6
7
8
1
1
1
0
1
Uji hipotesis: 1.
๐ป0 = data berdistribusi Poisson ๐ป1 = data tidak berdistribusi Poisson
2.
Tingkat signifikansi ๐ผ = 0.05
3. Daerah penolakan Asymp.Sig.(2-tailed)< ๐ผ maka ๐ป0 ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Table 2.2 Hasil Pengujian Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Data N Poisson Parametera,,b Most Extreme Differences
Mean Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Poisson. b. Calculated from data. 4.
16 3.06 .247 .247 -.117 .990 .281
Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov di atas tampak bahwa nilai Asymp.Sig.(2tailed) adalah 0.281. jadi, Asymp.Sig.(2-tailed)> ๐ผ. Dengan demikian berarti ๐ป0 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi Poisson.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III PENDUGAAN MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF
A. Model Regresi Poisson Berganda Model regresi Poisson Berganda merupakan perluasan dari model regresi Poisson sederhana, dengan model regresi Poisson Berganda akan diketahui hubungan antara sebuah variabel dependen ๐ yang bersifat diskrit, bernilai bulat tak negatif dan berdistribusi Poisson dengan ๐ buah variabel independen ๐1, ๐2, ๐3, โฏ, ๐๐ yang berjenis diskrit, kontinu atau kategorik. Model regresi Poisson secara umum digunakan untuk menganalisis data diskrit yang variabel dependennya berdistribusi Poisson, yang memiliki rata-rata dan variansi sama dengan ๐ > 0. Bila diberikan variabel dependen ๐ berdistribusi Poisson dengan ๐ variabel independen ๐1, ๐2, ๐3, โฏ, ๐๐ , persamaan regresi ๐ dengan ๐1, ๐2, ๐3, โฏ, ๐๐ dinyatakan seperti persamaan 2.11, maka nilai harapan ๐ dengan ๐1๐ = ๐ฅ1๐ , ๐2๐ = ๐ฅ2๐ , ๐3๐ = ๐ฅ3๐ , โฏ, ๐๐๐ = ๐ฅ๐๐ sebagai berikut ๐ธ(๐| ๐1๐ = ๐ฅ1๐ , ๐2๐ = ๐ฅ2๐ , ๐3๐ = ๐ฅ3๐ , โฏ , ๐๐๐ = ๐ฅ๐๐ ) = ๐ธ(๐ฝ0 + ๐ฝ1 ๐ฅ1๐ + ๐ฝ2 ๐ฅ2๐ + ๐ฝ3 ๐ฅ3๐ + โฏ + ๐ฝ๐ ๐ฅ๐๐ + ๐๐ |๐1๐ = ๐ฅ1๐ , ๐2๐ = ๐ฅ2๐ , ๐3๐ = ๐ฅ3๐ , โฏ , ๐๐๐ = ๐ฅ๐๐ )
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
= ๐ธ(๐ฝ0 |๐1๐ = ๐ฅ1๐ , ๐2๐ = ๐ฅ2๐ , ๐3๐ = ๐ฅ3๐ , โฏ , ๐๐๐ = ๐ฅ๐๐ ) + ๐ธ(๐ฝ1 ๐1๐ |๐1๐ = ๐ฅ1๐ , ๐2๐ = ๐ฅ2๐ , ๐3๐ = ๐ฅ3๐ , โฏ , ๐๐๐ = ๐ฅ๐๐ ) + โฏ + ๐ธ(๐ฝ๐ ๐๐๐ |๐1๐ = ๐ฅ1๐ , ๐2๐ = ๐ฅ2๐ , ๐3๐ = ๐ฅ3๐ , โฏ , ๐๐๐ = ๐ฅ๐๐ ) + ๐ธ(๐๐ |๐1๐ = ๐ฅ1๐ , ๐2๐ = ๐ฅ2๐ , ๐3๐ = ๐ฅ3๐ , โฏ , ๐๐๐ = ๐ฅ๐๐ ) dengan asumsi bahwa ๐ธ(๐๐ |๐๐ ) = 0, maka = ๐ฝ0 + ๐ฝ1 ๐ธ(๐1๐ |๐1๐ = ๐ฅ1๐ , ๐2๐ = ๐ฅ2๐ , ๐3๐ = ๐ฅ3๐ , โฏ , ๐๐๐ = ๐ฅ๐๐ ) + โฏ + ๐ฝ๐ ๐ธ(๐๐๐ |๐1๐ = ๐ฅ1๐ , ๐2๐ = ๐ฅ2๐ , ๐3๐ = ๐ฅ3๐ , โฏ , ๐๐๐ = ๐ฅ๐๐ ) + 0 = ๐ฝ0 + ๐ฝ1 ๐ฅ1๐ + ๐ฝ2 ๐ฅ2๐ + โฏ + ๐ฝ๐ ๐ฅ๐๐
3.1
Dikarenakan ๐|๐๐๐ berdistribusi Poisson, maka nilai rata-ratanya ๐ธ(๐|๐๐๐ ) = ๐ฝ0 + ๐ฝ1 ๐ฅ1๐ + ๐ฝ2 ๐ฅ2๐ + โฏ + ๐ฝ๐ ๐ฅ๐๐ = ๐ harus bernilai tak negatif (dalam interval (๐, โ)), padahal telah diketahui bahwa nilai regresi ๐ฝ0 + ๐ฝ1 ๐ฅ1๐ + ๐ฝ2 ๐ฅ2๐ + โฏ + ๐ฝ๐ ๐ฅ๐๐ ada dalam interval (โโ, โ). Oleh karena itu, diperlukan fungsi penghubung (link function) ๐ yang dapat membuat ๐ memiliki nilai dalam interval (๐, โ), yaitu dengan fungsi penghubung logaritma (logarithm link), sehingga ๐(๐) = ๐ฝ0 + ๐ฝ1 ๐ฅ1๐ + ๐ฝ2 ๐ฅ2๐ + โฏ + ๐ฝ๐ ๐ฅ๐๐
3.2
๐ merupakan fungsi logaritma, sehingga model regresi Poisson menjadi ln(๐) = ๐ฝ0 + ๐ฝ1 ๐ฅ1๐ + ๐ฝ2 ๐ฅ2๐ + โฏ + ๐ฝ๐ ๐ฅ๐๐
3.3
Atau persamaan 3.3 dapat juga dinyatakan dengan ๐ = exp(๐โฒ๐ ๐ท)
3.4
Model regresi Poisson merupakan regresi non-linear yang termasuk keluarga eksponensial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Parameter ๐ท dalam model regresi Poisson dapat diduga dengan salah satu metode penduga yaitu metode penduga kemungkinan maksimum (Maximum Likelihood Estimation). Fungsi peluang dari distribusi Poisson adalah ๐(๐ฆ|๐) =
๐๐ฆ ๐ฆ!
๐ โ๐ , ๐ฆ = 0,1,2, โฆ dan ๐ = exp(๐โฒ๐ ๐ท) sehingga (exp(๐โฒ๐ ๐ท))๐ฆ exp(โ exp(๐โฒ๐ ๐ท)) ๐(๐ฆ|๐) = ๐ฆ! =
exp(โexp(๐โฒ๐ ๐ท))(exp(๐ฆ๐โฒ๐ ๐ท) ๐ฆ!
Berdasarkan persamaan 2.3 diperoleh fungsi likelihood berikut: ๐ฟ(๐ฝ) = ๐(๐ฆ1 , ๐ฆ2 , โฆ , ๐ฆ๐ |๐ฅ11 , โฏ , ๐ฅ๐๐ ; ๐ท) ๐
= โ ๐(๐ฆ๐ |๐ฅ๐๐ ; ๐ท) ๐=1 ๐
=โ ๐=1
exp(โexp(๐โฒ๐๐ ๐ท))(exp(๐ฆ๐ ๐โฒ๐๐ ๐ท) ๐ฆ!
Untuk mendapatkan penduga kemungkinan maksimum dari ๐ฝ, digunakan fungsi log-likelihood sebagai berikut: ๐
ln ๐ฟ(๐ฝ) = ๐๐ โ ๐=1
exp(โ exp(๐โฒ๐๐ ๐ท))(exp(๐ฆ๐ ๐โฒ๐๐ ๐ท) ๐ฆ!
๐
=
๐๐ โ exp(โ exp(๐โฒ๐๐ ๐ท)) ๐=1
๐
+
๐๐ โ(exp(๐ฆ๐ ๐โฒ๐๐ ๐ท) ๐=1
๐
โ ๐๐ โ ๐ฆ! ๐=1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
๐
= โ โ exp(๐โฒ๐๐ ๐ท) ๐=1 ๐
+ โ ๐ฆ๐ ๐โฒ๐๐ ๐ท ๐=1 ๐
๐
โ โ ๐๐(๐ฆ!) = โ(โ exp(๐โฒ๐๐ ๐ท) + ๐ฆ๐ ๐โฒ๐๐ ๐ท โ ๐๐(๐ฆ!)) ๐=๐
๐=๐
ฬ , dapat Memaksimalkan nilai untuk ๐ท, untuk mendapatkan penduganya yaitu ๐ท dilakukan dari ๐ turunan pertama dari fungsi log-likelihood dan turunannya sama dengan nol. ฬ dari persamaan diatas dapat diperoleh dengan Penduga parameter ๐ท ๐
๐๐๐๐ฟ(๐ฝ) ๐ = [โ(โ exp(๐โฒ๐๐ ๐ท) + ๐ฆ๐ ๐โฒ๐๐ ๐ท โ ๐๐(๐ฆ!))] = 0 ๐๐ฝ ๐๐ฝ ๐=๐
๐
โ(๐ฆ๐ โ exp(๐โฒ๐๐ ๐ท))๐โฒ๐๐ = 0
3.5
๐=1
Karena persamaan di atas tidak linear, maka persamaan tersebut dapat diselesaikan dengan pendekatan metode numeris misalnya metode Newton-Raphson. ฬ dari model regresi Poisson dapat diperoleh dengan metode Secara umum, ๐ท Newton-Raphson sebagai berikut: ฬ ๐+๐ = ๐ท ฬ ๐ โ [๐ป(๐ท ฬ ๐ )]โ๐ ๐(๐ท ฬ ๐) ๐ท
3.6
Dengan ๐ menyatakan gradien persamaan 3.5, ๐ป adalah matriks Hessian, yaitu ฬ ๐ menyatakan nilai awal. matriks turunan kedua dari fungsi log-likelihood, dan ๐ท
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
ฬ dapat diduga dengan menggunakan program SPSS atau Dalam skripsi ini, ๐ท program R.
B. Overdispersi dan regresi Binomial Negatif Variabel respon yang berupa data count biasanya dianalisis dengan menggunakan regresi Poisson yang memiliki asumsi mean dan variansi sama. Pada kenyataannya, kondisi seperti ini sangat jarang terjadi karena biasanya data count memiliki variansi yang lebih besar dari mean atau disebut dengan kondisi overdispersi. Overdispersi dalam regresi Poisson dapat mengakibatkan galat standar dari dugaan parameter regresi yang dihasilkan memiliki kecenderungan untuk menjadi lebih rendah dari seharusnya sehingga menghasilkan kesimpulan yang tidak sesuai dengan data. Overdispersi pada data count dapat diindikasikan dengan nilai devians dan pearson chi-squares yang dibagi dengan derajat bebasnya. Jika kedua nilai tersebut lebih dari 1, maka dikatakan terjadi overdispersi pada data. Terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi overdispersi, yaitu: 1. Devians Definisi 3.1 Nilai devians dapat ditulis dalam bentuk ๐
๐ฆ๐ ๐ท2 = 2 โ {๐ฆ๐ ๐๐ ( ) โ (๐ฆ๐ โ ๐ฬ ๐ )} ๐ฬ ๐ ๐=1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
๐1 =
๐ท2 ; ๐๐
Dengan ๐๐ = ๐ โ ๐ dengan ๐ merupakan banyaknya parameter termasuk konstanta, ๐ merupakan banyaknya pengamatan dan ๐ท2 adalah nilai Devians. 2. Pearson Chi-squares Definisi 3.2 Nilai Pearson Chi-squares dapat ditulis dalam bentuk ๐ 2
๐ = 2โ ๐=1
(๐ฆ๐ โ ๐๐ )2 ๐ฃ๐๐(๐ฆ๐ )
๐2 ๐2 = ; ๐๐ Dengan ๐๐ = ๐ โ ๐ dengan ๐ merupakan banyaknya parameter termasuk konstanta, ๐ merupakan banyaknya pengamatan dan ๐ 2 adalah Pearson Chisquares. Jadi, jika ๐1 atau ๐2 bernilai lebih dari 1 maka terjadi overdispersi pada data. Oleh karena itu, Model Binomial negatif merupakan alternatif yang sering digunakan untuk kasus overdispersi pada regresi Poisson. Model regresi binomial negatif memiliki kegunaan yang sama dengan model regresi Poisson yaitu untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, tetapi model regresi Binomial Negatif lebih fleksibel dibandingkan dengan model Poisson karena asumsi mean dan variansi dari model Binomial Negatif tidak harus sama. Model ini juga memiliki parameter dispersi yang berguna untuk menggambarkan variasi dari data yang biasa dinotasikan dengan k. Model Binomial Negatif yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
digunakan adalah Model Binomial Negatif yang merupakan model campuran antara distribusi Poisson dan Gamma. Distribusi Gamma digunakan untuk menyesuaikan kehadiran overdispersi dalam model Poisson. Definisi 3.3 Fungsi probabilitas dari suatu variabel acak Y yang berdistribusi Binomial Negatif adalah sebagai berikut: 1 1โ ฮ (๐ฆ + ) ๐ ๐๐ ๐ฆ 1 ๐ ๐(๐ฆ) = ( ) ( ) , ๐ฆ = 0, 1, 2, โฆ 1 1 + ๐๐ ฮ ( ) ๐ฆ! 1 + ๐๐ ๐ Jika ๐ sama dengan nol, nilai rata-rata dan variansi akan sama, ๐ธ(๐๐ ) = ๐๐๐(๐๐ ), akan menjadi distribusi Poisson. Jika ๐ > 0, variansi akan melebihi nilai rata-rata, ๐๐๐(๐๐ ) > ๐ธ(๐๐ ), dan distribusi memungkinkan overdispersi.
C. Binomial Negatif sebagai keluarga Eksponensial Salah satu keluarga dari beberapa distribusi probabilitas yang sering dijumpai adalah keluarga eksponensial. Keuntungan dari suatu distribusi probabilitas yang termasuk anggota keluarga eksponensial adalah kemudahan dalam mengidentifikasi beberapa ukuran distribusi, salah satunya adalah mean sebagai parameter lokasi dan variansi sebagai nuisance parameter. Berikut adalah definisi dari suatu distribusi yang merupakan anggota keluarga eksponensial. Misalkan variabel acak ๐ memiliki distribusi probabilitas yang bergantung pada parameter ๐ yang dianggap sebagai parameter lokasi dan terdapat parameter lain yaitu ๐ yang disebut nuisance parameter. Berdasarkan Hilbe (2011),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
distribusi dari ๐ merupakan anggota dari keluarga eksponensial jika fungsi probabilitasnya memiliki bentuk seperti persamaan 2.6. Berikut akan ditunjukkan bahwa distribusi Binomial Negatif merupakan salah satu anggota dari keluarga eksponensial. Misalkan ๐ adalah suatu varibel acak yang berdistribusi Binomial Negatif dengan parameter ๐ dan ๐ dengan fungsi probabilitas 1 1โ ฮ (๐ฆ + ) ๐ ๐๐ ๐ฆ 1 ๐ ๐(๐ฆ) = ( ) ( ) 1 1 + ๐๐ ฮ ( ) ๐ฆ! 1 + ๐๐ ๐ Dengan menganggap ๐ sebagai parameter lokasi dan k sebagai nuisance parameter, maka akan diperoleh: 1 1โ ฮ (๐ฆ + ) ๐ ๐๐ ๐ฆ 1 ๐ ๐(๐ฆ) = ( ) ( ) 1 1 + ๐๐ ฮ ( ) ๐ฆ! 1 + ๐๐ ๐ 1 1โ ฮ (๐ฆ + ) ๐ ๐๐ ๐ฆ 1 ๐ = exp ๐๐ (( )( ) ( ) ) 1 1 + ๐๐ 1 + ๐๐ ฮ ( ) ๐ฆ! ๐ ( ) 1 ฮ (๐ฆ + ) ๐ + ๐ฆ ๐๐ ( ๐๐ ) + 1 ๐๐ ( 1 )) = ๐๐ฅ๐ ๐๐ ( 1 1 + ๐๐ ๐ 1 + ๐๐ ฮ ( ) ๐ฆ! ๐ ( ) 1 ฮ (๐ฆ + ) ๐๐ ๐ ) + 1 ๐๐ ( 1 ))) = ๐๐ฅ๐ (๐ฆ ln (( ) + ๐๐ ( 1 1 + ๐๐ ๐ 1 + ๐๐ ฮ ( ) ๐ฆ! ๐ Persamaan 3.7 dapat ditulis kedalam bentuk persamaan 2.6 dengan
3.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
๐ = ๐๐ (
๐๐ ) 1 + ๐๐
๐ผ(๐) = 1 1 ๐ (๐ฆ + ) ๐ ๐(๐ฆ; ๐) = ๐๐ ( ) 1 ๐ ( ) ๐ฆ! ๐ 1 1 ๐(๐) = โ ๐๐ ( ) ๐ 1 + ๐๐ Sehingga terbukti bahwa distribusi binomial negatif merupakan anggota dari keluarga eksponensial. Telah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu keuntungan dari anggota keluarga eksponensial adalah mean dan variansi dari distribusi tersebut dapat diidentifikasi dengan mudah, sehingga berdasarkan Hilbe (2011) yaitu a. ๐โฒ(๐) akan menghasilkan mean b. ๐"(๐)๐ผ(๐) akan menghasilkan variansi Jadi, akan dicari mean dan variansi dari variabel random yang berdistribusi binomial negatif dengan menggunakan salah satu sifat dari keluarga eksponensial tersebut. Sebelum memperoleh mean dan variansi dari distribusi Binomial Negatif, dapat didefenisikan bahwa: ๐(๐) = ๐ ๐๐ = ๐๐ ( ) 1 + ๐๐ = โ๐๐ ( Sehingga
1 + 1) ๐๐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
1 1 1 1 โ๐๐ ( + 1) = ๐ โบ ( + 1) = ๐ โ๐ โบ = ๐ โ๐ โ 1 โบ ๐ = ๐๐ ๐๐ ๐๐ ๐(๐ โ๐ โ 1) dan diperoleh ๐โ (๐) = ๐ =
1 ๐(๐ โ๐ โ 1)
= [๐(๐ โ๐ โ 1)]โ1 Fungsi cumulant yaitu 1 1 ๐(๐) = โ ๐๐ ( ) ๐ 1 + ๐๐ =
1 ln(1 + ๐๐) ๐
sehingga akan diperoleh mean dan variansi dari binomial negatif sebagai berikut: 1. Mean ๐ โฒ (๐) =
๐๐ ๐๐ ๐๐ ๐๐
=
1 ๐ โ2 (โ1)(๐๐ โ๐ โ ๐) (โ๐๐ โ๐ ) ๐ 1 + ๐๐
=
1 โ2 (๐๐ โ๐ โ ๐) (๐๐ โ๐ ) 1 + ๐๐
Karena ๐ = [๐๐ โ๐ โ ๐]โ1 maka ๐๐ โ๐ = ๐ โ1 + ๐ sehingga diperoleh ๐ โฒ (๐) = =
1 ๐ 2 (๐โ1 + ๐) 1 + ๐๐ 1 ๐(1 + ๐๐) 1 + ๐๐
=๐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
2. Variansi Karena ๐ผ(๐) = 1, maka variansi dari ๐ hanya turunan kedua dari cumulant terhadap ๐ yaitu sebagai berikut: ๐ 2 ๐ ๐๐ 2 ๐๐ ๐ 2 ๐ ( ) + ๐๐ 2 ๐๐ ๐๐ ๐๐ 2
๐ " (๐) = ๐2 ๐
๐2 ๐
Sebelumnya akan dicari ๐๐2 dan ๐๐2
๐ 2 ๐ ๐(1 + ๐๐)โ1 โ๐ = = โ๐(1 + ๐๐)โ2 = 2 (1 + ๐๐)2 ๐๐ ๐๐ โ2
(๐๐ โ๐ โ ๐) (๐๐ โ๐ ) = ๐ 2 (๐ โ1 + ๐) = ๐ + ๐๐ 2 = (๐๐ โ๐ โ ๐)
โ1
+ ๐(๐๐ โ๐ โ ๐)
โ2
Sehingga diperoleh ๐ 2 ๐ ๐ [(๐๐ = ๐๐ 2
โ๐
โ ๐)
โ1
โ2
+ ๐(๐๐ โ๐ โ ๐) ]
๐๐ โ2
= (๐๐ โ๐ โ ๐) (๐๐ โ๐ ) + (โ2๐)(๐๐ โ๐ โ ๐) โ2
โ3
โ3
(โ๐๐ โ๐ )
= (๐๐ โ๐ โ ๐) (๐๐ โ๐ ) + (2๐)(๐๐ โ๐ โ ๐) (๐๐ โ๐ ) = (๐๐ โ๐ ) [(๐๐ โ๐ โ ๐)
โ2
= (๐ โ1 + ๐)(๐ 2 + 2๐๐ 3 ) = (๐ โ1 + ๐)๐(๐ + 2๐๐ 2 ) = (1 + ๐๐)(๐ + 2๐๐ 2 ) Sehingga turunan kedua dari ๐(๐) terhadap ๐ adalah ๐ " (๐) =
๐ 2 ๐ ๐๐ 2 ๐๐ ๐ 2 ๐ ( ) + ๐๐ 2 ๐๐ ๐๐ ๐๐ 2
โ3
+ (2๐)(๐๐ โ๐ โ ๐) ]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
=
โ๐ 1 2 (1 + ๐๐)(๐ + 2๐๐ 2 ) (๐(1 + ๐๐)) + (1 + ๐๐)2 1 + ๐๐
= โ๐๐ 2 + (๐ + 2๐๐ 2 ) = ๐ + ๐๐ 2 Jadi, mean dan variansi dari Binomial Negatif secara berturut-turut adalah ๐ dan ๐ + ๐๐ 2.
D. Model Regresi Binomial Negatif Dalam berbagai eksperimen, seringkali data count yang merupakan objek penelitian (variabel dependen ๐) dipengaruhi oleh sejumlah variabel independen. Variabel dependen ๐ menyatakan banyaknya kejadian yang diamati pada suatu populasi tertentu. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut, maka dapat digunakan suatu model regresi yang didasarkan pada distribusi Binomial Negatif. Salah satu tujuan dari analisis regresi adalah untuk menentukan pola hubungan antara variabel dependen dengan variable independen ๐1 , ๐2, ๐3, โฏ, ๐๐ .Oleh karena itu, dalam regresi Binomial Negatif hubungan tersebut dapat dituliskan dalam bentuk ๐ธ(๐๐ |๐๐ ) = ๐๐ = ๐ฝ0 + ๐ฝ1 ๐ฅ๐1 + ๐ฝ2 ๐ฅ๐2 + โฏ + ๐ฝ๐ ๐ฅ๐๐
3.8
atau dapat dinyatakan dalam notasi matriks ๐ธ(๐๐ |๐๐ ) = ๐๐ = ๐โฒ๐ ๐ท
3.9
Nilai dari ๐โฒ๐ ๐ท pada persamaan di atas dapat bernilai real, sehingga memungkinkan munculnya nilai negatif. Sebagaimana diketahui bahwa ekspektasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
dari distribusi Binomial Negatif harus bernilai positif sehingga perlu dilakukan trasformasi sedemikian sehingga bentuk hubungan antara ๐๐ dan ๐โฒ๐ ๐ท menjadi tepat. Hilbe (2011) menyatakan bahwa model Binomial Negatif pada umumnya menggunakan fungsi penghubung logaritma atau log link yaitu ฮท๐ = ln(๐๐ ) = ๐โฒ๐ ๐ท Fungsi ฮท๐ = ln(๐๐ ) disebut sebagai fungsi link, yaitu fungsi yang menghubungkan ๐๐ dengan prediktor linear ๐โฒ๐ ๐ท. Oleh sebab itu, model regresi Binomial Negatif untuk memodelkan data count yaitu ๐๐ = exp(๐โฒ๐ ๐ท)
3.10
dengan ๐ = 1, 2, 3, โฏ , ๐
E.
Pendugaan Parameter untuk Model Regresi Binomial Negatif dengan Metode Maksimum Likelihood Model umum regresi Binomial Negatif dinyatakan dengan: ๐ฆ๐ = exp(๐ฝ0 + ๐ฝ1 ๐ฅ๐1 + ๐ฝ2 ๐ฅ๐2 + โฏ + ๐ฝ๐ ๐ฅ๐๐ ) + ๐๐
Dengan ๐ฝ0, ๐ฝ1, ๐ฝ2, โฏ menyatakan parameter yang tidak diketahui dan ๐๐ menyatakan galat untuk pengamatan ke-i. Model umum regresi Binomial Negatif dapat diduga dengan ๐ฆฬ๐ = exp(๐ฝฬ0 + ๐ฝฬ1 ๐ฅ๐1 + ๐ฝฬ2 ๐ฅ๐2 + โฏ + ๐ฝฬ๐ ๐ฅ๐๐ ) Untuk mengestimasi parameter ๐ฝ dan k dalam regresi Binomial Negatif dapat digunakan metode pendugaan kemungkinan maksimum (MLE). Fungsi likelihood untuk model regresi Binomial Negatif adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
๐
๐ฟ(๐ฝ, ๐) = โ ๐(๐ฝ, ๐) ๐=1
1 1โ ฮ (๐ฆ + ) ๐ ๐๐ ๐ฆ 1 ๐ =โ ( ) ( ) 1 1 + ๐๐ 1 + ๐๐ ๐=1 ฮ ( ) ๐ฆ! ๐ ๐
1 ๐ 1โ ฮ (๐ฆ + ) ๐ ๐ ๐๐ ๐ฆ 1 ๐ =โ โ( ) โ( ) 1 1 + ๐๐ 1 + ๐๐ ๐=1 ฮ ( ) ๐ฆ! ๐=1 ๐=1 ๐ ๐
Selanjutnya, dari fungsi likelihood diambil nilai log-nya sehingga diperoleh fungsi log- likelihood dari persamaan diatas sebagai berikut: ๐
log ๐ฟ(๐ฝ, ๐) = log (โ ๐(๐ฝ, ๐)) ๐=1
1 ๐ 1โ ฮ (๐ฆ + ) ๐ ๐ ๐๐ ๐ฆ 1 ๐ = log (โ โ( ) โ( ) ) 1 1 + ๐๐ 1 + ๐๐ ๐=1 ฮ ( ) ๐ฆ! ๐=1 ๐=1 ๐ ๐
1 ฮ (๐ฆ + ) ๐ = โ log ( ) 1 ฮ( ) ๐=1 ๐ ๐
๐
๐
๐
โ โ log(๐ฆ!) + โ ๐ฆlog(๐๐) โ โ ๐ฆlog(1 + ๐๐) ๐=1
๐=1
๐
๐
๐=1
๐=1
๐=1
1 1 + โ log(1) โ โ log(1 + ๐๐) ๐ ๐ 1 ฮ (๐ฆ + ) ๐ ) = โ ๐๐๐ ( 1 ฮ( ) ๐=1 ๐ ๐
๐
๐
๐
๐=1
๐=1
๐=1
1 โ โ log(๐ฆ!) + โ ๐ฆlog(๐๐) โ โ (๐ฆ + ) log(1 + ๐๐) ๐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Diketahui bahwa
ฮ(๐ฆ+๐) ฮ(๐)
= ๐ ร (1 + ๐) ร โฏ ร (๐ฆ โ 1 + ๐) untuk ๐ฆ bilangan
bulat. Sehingga 1 ฮ (๐ฆ + ) ๐ = ๐ โ1 ร (1 + ๐ โ1 ) ร โฏ ร (๐ฆ โ 1 + ๐ โ1 ) 1 ฮ( ) ๐ Oleh karena itu, log๐ฟ(๐ฝ, ๐) bisa ditulis tanpa fungsi Gamma dengan 1 ฮ (๐ฆ + ) ๐ log ( ) = log(๐ โ1 ) + log(1 + ๐ โ1 ) + โฏ + log(๐ฆ โ 1 + ๐ โ1 ) 1 ฮ( ) ๐ ๐ฆโ1
1 + ๐๐ = โ log ( ) ๐ ๐=0
Likelihood untuk model regresi Binomial Negatif dapat ditulis sebagai, ๐
๐ฆโ1
๐=1
๐=0
1 + ๐๐ log๐ฟ((๐ฝ, ๐) = โ [(โ log ( )) ๐ ๐
๐
๐
๐=1
๐=1
๐=1
1 โ โ log(๐ฆ!) + โ ๐ฆlog(๐๐) โ โ (๐ฆ + ) log(1 + ๐๐)] ๐ ๐ฆโ1
๐
= โ [(log โ(1 + ๐๐)) โ ๐ฆlog(๐) ๐=1
๐=0 ๐
๐
๐
๐=1
๐=1
๐=1
1 โ โ log(๐ฆ!) + โ ๐ฆlog(๐๐) โ โ (๐ฆ + ) log(1 + ๐๐)] ๐ Oleh karena itu, pendugaan kemungkinan maksimum (๐ฝฬ , ๐ฬ) dapat diperoleh dengan memaksimalkan ๐(๐ฝ, ๐) terhadap ๐ฝ dan ๐. Persamaan terkait adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
๐
๐๐(๐ฝ, ๐) 1 1 = โ๐ฆ โ ( ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (๐ฆ + )) โฒ ๐๐ฝ0 1 + ๐ exp(๐๐ ๐ท) ๐ ๐=1
1 ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (๐ฆ + ) ๐ = โ๐ฆ โ ( ) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐
๐=1 ๐
๐ฆ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + exp(๐๐ โฒ ๐ท) = โ๐ฆ โ ( ) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐=1 ๐
๐ฆ(1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) โ (๐ฆ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + exp(๐๐ โฒ ๐ท)) =โ 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐=1 ๐
=โ ๐=1
๐ฆ + ๐ฆ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฆ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ exp(๐๐ โฒ ๐ท) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)
๐
๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท) =โ 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐=1
๐
๐๐(๐ฝ, ๐) 1 1 = โ ๐ฆ๐ฅ1๐ โ ( ๐ ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (๐ฆ + )) โฒ ๐๐ฝ1 1 + ๐ exp(๐๐ ๐ท) ๐ ๐=1
1 ๐ ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (๐ฆ + ) ๐ = โ ๐ฆ๐ฅ1๐ โ ( ) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐
๐=1 ๐
= โ ๐ฆ๐ฅ1๐ โ ( ๐=1 ๐
=โ ๐=1 ๐
๐ฆ ๐ ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)
๐ฆ๐ฅ1๐ (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) โ (๐ฆ ๐ ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)
๐ฆ๐ฅ1๐ + ๐ฆ๐ฅ1๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฆ ๐ ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) =โ 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐=1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
๐
๐ฆ๐ฅ1๐ โ ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) =โ 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐=1 ๐
=โ ๐=1
๐ฅ1๐ (๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)
๐
๐๐(๐ฝ, ๐) 1 1 = โ ๐ฆ๐ฅ2๐ โ ( ๐ ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (๐ฆ + )) โฒ ๐๐ฝ2 1 + ๐ exp(๐๐ ๐ท) ๐ ๐=1
1 ๐ ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (๐ฆ + ) ๐ = โ ๐ฆ๐ฅ2๐ โ ( ) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐
๐=1 ๐
๐ฆ ๐ ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) = โ ๐ฆ๐ฅ2๐ โ ( ) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐=1 ๐
=โ ๐=1 ๐
=โ ๐=1
๐ฆ๐ฅ2๐ + ๐ฆ๐ฅ2๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฆ ๐ ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐ฆ๐ฅ2๐ โ ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)
๐
๐ฅ2๐ (๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) =โ 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐=1
๐
๐๐(๐ฝ, ๐) 1 1 โฒ = โ ๐ฆ๐ฅ3๐ โ ( ๐ ๐ฅ exp(๐ ๐ท) (๐ฆ + )) 3๐ ๐ ๐๐ฝ3 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐ ๐=1
1 ๐ ๐ฅ3๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (๐ฆ + ) ๐ ) = โ ๐ฆ๐ฅ3๐ โ ( 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐
๐=1 ๐
= โ ๐ฆ๐ฅ3๐ โ ( ๐=1
๐ฆ ๐ ๐ฅ3๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + ๐ฅ3๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
๐
๐ฆ๐ฅ3๐ (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) โ (๐ฆ ๐ ๐ฅ3๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + ๐ฅ3๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) =โ 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐=1 ๐
=โ ๐=1 ๐
=โ ๐=1
๐ฆ๐ฅ3๐ + ๐ฆ๐ฅ3๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฆ ๐ ๐ฅ3๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฅ3๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐ฆ๐ฅ3๐ โ ๐ฅ3๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)
๐
๐ฅ3๐ (๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) =โ 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐=1
Jadi, secara umum ๐
๐ฅ๐๐ (๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) ๐๐(๐ฝ, ๐) =โ =0 ๐๐ฝ๐ 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐=1
dan ๐
๐ฆโ1
๐=1
๐=0
๐๐(๐ฝ, ๐) ๐ ๐ฆ ๐ฆ exp(๐๐ โฒ ๐ท) = โ [(โ )โ + ๐๐ 1 + ๐๐ ๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)
โ (โ๐
๐
๐ฆโ1
= โ [(โ ๐=1
๐=0
โ2
exp(๐๐ โฒ ๐ท) 1 log(1 + ๐ exp(๐๐ ๐ท)) + ๐ฆ + )] 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐ โฒ
๐ ) + ๐ โ2 log(1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) 1 + ๐๐
exp(๐๐ โฒ ๐ท) 1 โ ๐ฆ + ] 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
๐ฆโ1
๐
= โ [(โ ๐=1
๐=0
๐ ) + ๐ โ2 log(1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) 1 + ๐๐
1 (๐ฆ + ) exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐ โ ] 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) =0 Fungsi log-likelihood di atas didiferensialkan terhadap masing-masing parameter yaitu ๐ฝ0, ๐ฝ1, ๐ฝ2, โฏ , ๐ฝ๐ dan turunan terhadap ๐ dapat ditulis dalam bentuk matriks yaitu ๐๐(๐ฝ, ๐) ๐๐ฝ0 ๐๐(๐ฝ, ๐) ๐๐ฝ1 ๐๐(๐ฝ, ๐) ๐ท ๐๐ฝ2 ๐(๐ทโ ) = ๐ ( ) = =๐ ๐ โฎ โฎ ๐๐(๐ฝ, ๐) ๐๐ฝ๐ ๐๐(๐ฝ, ๐) ( ๐๐ ) ๐ท ๐(๐ทโ ) = ๐ ( ) ๐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
๐
๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)
๐=1 ๐
โ ๐=1 ๐
โ ๐=1 ๐
=
๐ฅ1๐ (๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)
๐ฅ2๐ (๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)
๐ฅ3๐ (๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) โ 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐=1
โฎ ๐ฅ๐๐ (๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) โ 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐
๐=1
1 (๐ฆ + ) exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐ ๐ โ2 โฒ โ [(โ ) + ๐ log(1 + ๐ exp(๐๐ ๐ท)) โ ] 1 + ๐๐ 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐ฆโ1
๐
( ๐=1
๐=0
)
=0 Turunan kedua dari fungsi log-likelihood disebut matriks Hessian. Karena persamaan-persamaan dalam matriks ๐(๐ทโ ) tidak linear dalam masingmasing parameternya, maka untuk mencari nilai dari ๐ฝ0, ๐ฝ1, โฏ, ๐ฝ๐ dan ๐ digunakan metode numerik Newton-Raphson sebagai berikut: ฬ๐ = ๐ท ฬ ๐โ1 โ [๐ฏ(๐ท ฬ ๐โ1 )]โ1 ๐ผ(๐ท ฬ ๐โ1 ) ๐ท
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) โฏ ๐๐ฝ0 ๐๐ฝ1 ๐๐ฝ0 ๐๐ฝ2 ๐๐ฝ0 ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ0 ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ 2 0
2
๐ ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) โฏ ๐๐ฝ0 ๐๐ฝ1 ๐๐ฝ1 ๐๐ฝ2 ๐๐ฝ1 ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ1 ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ1 2
๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) โฏ ๐ป = ๐๐ฝ0 ๐๐ฝ2 ๐๐ฝ1 ๐๐ฝ2 ๐๐ฝ2 ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ2 ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ2 2 โฎ
โฎ
โฎ
โฑ
โฎ
โฎ
๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) โฏ ๐๐ฝ0 ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ1 ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ2 ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ๐ 2 ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐2 ๐(๐ฝ, ๐) โฏ ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ๐ 2 ) ( ๐๐ฝ0 ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ1 ๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ2 ๐๐ฝ๐ dengan
๐ 2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐๐ฝ0 2
๐
[โ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))] โ [๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท))] =โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 ๐=1 ๐
โ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ ๐ฆ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) =โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 ๐=1
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
๐
๐
๐=1
๐=1
โ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ ๐ฆ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ(1 + ๐ ๐ฆ) exp(๐๐ โฒ ๐ท) =โ =โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 ๐
[โ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))] โ [๐ฅ1๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท))] ๐ 2 ๐(๐ฝ, ๐) =โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 ๐๐ฝ0 ๐๐ฝ1 ๐=1 ๐
=โ ๐=1
โ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ ๐ฆ ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + ๐ ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2
๐
๐
๐=1
๐=1
โ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ ๐ฆ ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (1 + ๐ ๐ฆ) =โ =โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 ๐
[โ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))] โ [๐ฅ2๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท))] ๐ 2 ๐(๐ฝ, ๐) =โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 ๐๐ฝ0 ๐๐ฝ2 ๐=1 ๐
=โ ๐=1
โ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ ๐ฆ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + ๐ ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2
๐
๐
๐=1
๐=1
โ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ ๐ฆ ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (1 + ๐ ๐ฆ) =โ =โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
๐
[โ๐ฅ๐๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))] โ [๐ฅ๐๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท))] ๐ 2 ๐(๐ฝ, ๐) =โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 ๐๐ฝ0 ๐๐ฝ๐ ๐=1 ๐
=โ ๐=1
โ๐ฅ๐๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ ๐ฅ๐๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ ๐ฆ๐ฅ๐๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + ๐ ๐ฅ๐๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2
๐
๐
๐=1
๐=1
โ๐ฅ๐๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ ๐ฆ ๐ฅ๐๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ๐ฅ๐๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (1 + ๐ ๐ฆ) =โ = โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 ๐
๐ฆโ1
๐=1
๐=0
๐ 2 ๐(๐ฝ, ๐) โ๐ 2 2 exp(๐๐ โฒ ๐ท) 2 exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) โฒ = โ [(โ ) โ 3 ๐๐๐(1 + ๐ exp(๐๐ ๐ท)) + 2 + (1 + ๐ ๐)2 ๐๐ 2 ๐ ๐ (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) ๐(1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))2 ๐ฆ 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + ] (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))2
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
๐
๐ฆโ1
๐โ1
๐=0
โ๐ 2 2 exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) โฒ = โ [(โ ) โ 3 ๐๐๐(1 + ๐ exp(๐๐ ๐ท)) + 2 + (1 + ๐ ๐)2 ๐ ๐ (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) ๐ 2 (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))2 1 (๐ฆ + ) (exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท)) ๐ + ] (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))2 ๐
๐ฆโ1
= โ [(โ ๐=1
๐=0
โ๐ 2 2 exp(๐๐ โฒ ๐ท) (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) exp(๐๐ โฒ ๐ท) (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) โฒ ) โ ๐๐๐(1 + ๐ exp(๐ ๐ท)) + + ๐ (1 + ๐ ๐)2 ๐3 ๐ 2 (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))2 ๐ 2 (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))2
1 (๐ฆ + ) (exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท)) ๐ + ] (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))2 ๐
๐ฆโ1
๐=1
๐=0
โ๐ 2 2 exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) โฒ = โ [(โ ) โ 3 ๐๐๐(1 + ๐ exp(๐๐ ๐ท)) + 2 + (1 + ๐ ๐)2 ๐ ๐ (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) ๐ 2 (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) 1 (๐ฆ + ) (exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท)) ๐ + ] (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))2
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 โฒ (๐ฆ + ) (exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท)) โ๐ 2 2 2exp(๐ ๐ท) ๐ ๐ = โ [(โ ) โ 3 ๐๐๐(1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) + 2 + ] (1 + ๐ ๐)2 (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))2 ๐ ๐ (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) ๐ 2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐๐ฝ12
๐
๐ฆโ1
๐=1
๐=0
๐
=โ ๐=1
2 โ ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) โ [๐ฅ1๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (๐ฅ1๐ ๐ฆ โ ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))] [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2
๐
2 2 2 2 โ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฅ1๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฅ1๐ ๐ ๐ฆ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + ๐ฅ1๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) =โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 ๐=1 ๐
๐
๐=1
๐=1
2 2 2 โ๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฅ1๐ ๐ ๐ฆ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ(1 + ๐ ๐ฆ)๐ฅ1๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) =โ =โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2
๐ 2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐๐ฝ2 2
๐
=โ ๐=1
2 โ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) โ [๐ฅ2๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (๐ฅ2๐ ๐ฆ โ ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))] [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2
๐
2 2 2 2 โ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฅ2๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฅ2๐ ๐ ๐ฆ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + ๐ฅ2๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) =โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 ๐=1 ๐
๐
๐=1
๐=1
2 2 2 โ๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฅ2๐ ๐ ๐ฆ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ(1 + ๐ ๐ฆ)๐ฅ2๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) =โ =โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
๐ 2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐๐ฝ3 2
๐
2 โ๐ฅ3๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) โ [๐ฅ3๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) (๐ฅ3๐ ๐ฆ โ ๐ฅ3๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท))] =โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 ๐=1 ๐
=โ ๐=1
2 2 2 2 โ๐ฅ3๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฅ3๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฅ3๐ ๐ ๐ฆ exp(๐๐ โฒ ๐ท) + ๐ฅ3๐ ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) exp(๐๐ โฒ ๐ท) [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2
๐
๐
๐=1
๐=1
2 2 2 โ๐ฅ3๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ ๐ฅ3๐ ๐ ๐ฆ exp(๐๐ โฒ ๐ท) โ(1 + ๐ ๐ฆ)๐ฅ3๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) =โ = โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2
Jadi secara umum, ๐ 2 ๐(๐ฝ, ๐) ๐๐ฝ๐ 2
๐
2 โ(1 + ๐ ๐ฆ)๐ฅ๐๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) =โ [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2 ๐=1
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
F. Uji Kebaikan Model Uji kebaikan model yang berkaitan dengan model linear umum (GLM) antara lain adalah sebagai berikut: 1. ๐
2 dan ๐๐ ๐๐ข๐๐ โ ๐
2 , 2. Statistik deviansi 3. Uji likelihood ratio 4. Uji Wald dan 5. Kriteria informasi Akaike (AIC) dan kriteria informasi Bayessian (BIC). Di dalam skripsi ini, uji kebaikan model regresi yang digunakan adalah ๐
2 dan ๐๐ ๐๐ข๐๐ โ ๐
2 , uji likelihood-ratio, dan uji Wald. a. ๐
2 dan ๐๐ ๐๐ข๐๐ โ ๐
2 Statistik ๐
2 biasanya dikenal sebagai koefisien determinasi di dalam model Regresi linear biasa. Statistik ๐
2 ini biasanya diinterpretasikan sebagai besarnya persentase dari variasi di dalam data yang dijelaskan oleh model. Nilai dari statistik ini berkisar dari 0-1 dengan nilai yang semakin mendekati 1 merepresentasikan model yang terbentuk semakin baik. Namun, statistik ini kurang tepat digunakan untuk model non-linear seperti Regresi Poisson, Regresi Binomial Negatif dan Regresi Logistik. Statistik ๐
2 yang biasanya digunakan untuk model Regresi data count adalah statistik ๐๐ ๐๐ข๐๐ โ ๐
2 . Berdasarkan Hilbe (2011), statistik ๐๐ ๐๐ข๐๐ โ ๐
2 memiliki formula sebagai berikut: ๐
๐2 = 1 โ ๐ฟ๐น /๐ฟ๐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Dengan: ๐ฟ๐น = nilai fungsi log-likelihood dari model yang lengkap ๐ฟ๐ = nilai fungsi log-likelihood dari model yang hanya mengandung intercept Interpretasi koefisien determinasi ๐
2 pada Regresi linear tidak dapat diterapkan kepada ๐๐ ๐๐ข๐๐ โ ๐
2 . Interpretasi yang dapat dibuat adalah nilai yang sangat kecil yang mengindikasikan lack of fit atau model yang diperoleh kurang baik sedangkan nilai yang cukup besar mengindikasikan model yang baik. b. Uji likelihood -ratio Uji likelihood-ratio adalah uji yang biasa digunakan untuk uji perbandingan model. Uji ini biasanya digunakan untuk model yang bersarang (nested models), tetapi uji ini juga dapat digunakan untuk uji dua model yang berbeda (misalnya apakah sebuah data lebih baik dimodelkan dengan menggunakan model Binomial Negatif atau Poisson). Formula untuk uji likelihood-ratio adalah sebagai berikut: ๐ฟ๐
= โ2{๐ฟ๐๐๐๐ข๐๐๐ โ ๐ฟ๐๐ข๐๐ } Uji likelihood-ratio merupakan uji yang berguna ketika harus diputuskan apakah penambaan satu atau sejumlah variabel penjelas ke dalam model harus dilakukan atau tidak. Selain itu, uji ini digunakan untuk menguji signifikansi dari taksiran model yang telah diperoleh. Berikut ini adalah uji signifikansi model regresi Binomial Negatif, hipotesisnya adalah: ๐ป0 : ๐ฝ1 = ๐ฝ2 = โฏ = ๐ฝ๐ = 0 ๐ป1 : โ๐ฝ1 โ 0 ; j = 1,2, โฏ p
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Statistik uji yang digunakan adalah ๐ฟ๐
= โ2{๐๐๐๐ฟฬ0 โ ๐๐๐๐ฟฬ1 } 2 Aturan keputusannya ๐ป0 ditolak pada tingkat signifikansi ๐ผ jika ๐ฟ๐
> ๐(๐ผ,๐พ)
c. Uji Wald Uji ini digunakan untuk menguji signifikansi dari masing-masing variabel penjelas terhadap model. Hipotesis untuk menguji signifikansi dari sembarang koefisien regresi, misalkan ๐ฝ๐ adalah ๐ป0 : ๐ฝ๐ = 0 ๐ป1 : ๐ฝ๐ โ 0 Statistik uji yang digunakan yaitu 2 ๐ฝฬ๐ ๐๐ = [ ] ๐ ๐(๐ฝฬ๐ )
Dengan ๐ฝฬ๐ adalah taksiran parameter ๐ฝ๐ dan ๐ ๐(๐ฝฬ๐ ) adalah taksiran galat ฬ. standar dari ๐ฝ๐ yang diperoleh dari matriks taksiran variansi-kovariansi dari ๐ท 2 Aturan keputusannya adalah ๐ป0 ditolak pada tingkat signifikansi ๐ผ jika ๐๐ > ๐๐ผ,1 .
Penolakan ๐ป0 pada tingkat signifikansi ๐ผ berarti bahwa bariabel penjelas ke-j, untuk suatu ๐ tertentu (๐ = 1,2,3, โฆ , ๐) memiliki kontribusi yang signifikan terhadap variabel respon ๐. Dalam statistik Uji Wald terdapat ๐ ๐(๐ฝฬ๐ ) yang merupakan standar error dari parameter ๐ฝฬ๐ yang diperoleh dari elemen-elemen diagonal minus invers dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
matriks Hessian yang disebut matriks variansi-kovariansi dan dinotasikan dengan ฬ ) yaitu: ฬ (๐ท ๐ฝ ฬ ) โ โ[๐ฏ(๐ท ฬ )]โ๐ ฬ (๐ท ๐ฝ ๐2 ๐(๐ฝ,๐)
โโ
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐๐ฝ0 2
๐๐ฝ0 ๐๐ฝ1
๐๐ฝ0 ๐๐ฝ2
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐๐ฝ0 ๐๐ฝ1
๐๐ฝ1 2
๐๐ฝ1 ๐๐ฝ2
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐๐ฝ0 ๐๐ฝ2
๐๐ฝ1 ๐๐ฝ2
๐๐ฝ2 2
โฎ
โฎ
โฎ
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐๐ฝ0 ๐๐ฝ๐
๐๐ฝ1 ๐๐ฝ๐
๐๐ฝ2 ๐๐ฝ๐
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
[ ๐๐ฝ0 ๐๐ฝ๐
๐๐ฝ1 ๐๐ฝ๐
๐๐ฝ2 ๐๐ฝ๐
โฏ โฏ โฏ โฑ โฏ โฏ
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐๐ฝ0 ๐๐ฝ๐
๐๐ฝ0 ๐๐ฝ๐
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐๐ฝ1 ๐๐ฝ๐
๐๐ฝ1 ๐๐ฝ๐
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐๐ฝ2 ๐๐ฝ๐
๐๐ฝ2 ๐๐ฝ๐
โฎ
โ๐
โฎ
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐๐ฝ๐ 2
๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ๐
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐2 ๐(๐ฝ,๐)
๐๐ฝ๐ ๐๐ฝ๐
๐๐ฝ๐ 2
]
ฬ ) merupakan ฬ (๐ท Elemen diagonal utama ke-๐ (๐ = 1,2, โฆ , ๐ + 1) dari matriks ๐ฝ ฬ ๐โ๐ ) dan diperoleh melalui tahapan ฬ(๐ท variansi dari ๐ฝฬ๐โ1 , yang dinyatakan dengan ๐ sebagai berikut: 1. Turunan parsial kedua dari fungsi log-likelihood terhadap ๐ฝฬ๐ yaitu โ exp(๐๐ โฒ ๐ท)) ] 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)
๐ฅ๐๐ (๐ฆ ๐ [โ๐๐=1
๐๐ฝ๐2 ๐
=โ ๐=1
โ๐ฅ๐๐ ๐ฅ๐๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)] โ ๐ ๐ฅ๐๐ [exp(๐๐ โฒ ๐ท)][๐ฅ๐๐ (๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท))] [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2
2. Ekspektasi dari minus matriks Hessian akan menghasilkan matriks Fisher Information, sehingga elemen diagonal dari matriks Fisher Information untuk ๐ฝ๐ adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
๐ผ(๐ฝ๐ ) ๐
= ๐ธ [โ โ ๐=1
โ๐ฅ๐๐ ๐ฅ๐๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)] โ ๐ ๐ฅ๐๐ [exp(๐๐ โฒ ๐ท)][๐ฅ๐๐ (๐ฆ โ exp(๐๐ โฒ ๐ท))] ] [1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)]2
= ๐ผ(๐ฝ๐ ) Dalam hal ini, matriks Fisher Information digunakan untuk mengukur seberapa besar informasi dari variabel independen ๐๐ yang dapat dijelaskan oleh parameter ๐ฝ๐ . Variansi dari ๐ฝ๐ dapat diperoleh dari elemen diagonal matriks ๐ฝ(๐ท) maka variansi dari ๐ฝ๐ adalah:
๐ฃ๐๐(๐ฝ๐ ) = [๐ผ(๐ฝ๐ )]
โ1
๐
2 ๐ฅ๐๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) = [โ ] 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)
โ1
๐=1
3. Taksiran galat standar untuk ๐ฝฬ๐ dalam model regresi Binomial Negatif adalah ๐
2 ๐ฅ๐๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท) ๐ ๐(๐ฝฬ๐ ) = โ๐ฃฬ(๐ฝฬ๐ ) = [โ ] 1 + ๐ exp(๐๐ โฒ ๐ท)
โ1/2
๐=1
Berdasarkan formula taksiran galat standar untuk ๐ฝฬ๐ pada persamaan diatas, dapat dikatakan bahwa galat standar tersebut dipengaruhi oleh parameter ๐. Hal tersebut memberikan pengertian bahwa pada saat terjadi overdispersi, model Binomial negatif akan menjadi lebih sensitif terhadap signifikansi dari variabel-variabel penjelasnya karena memperhatikan pengaruh dari overdispersi melalui parameter ๐.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Contoh 3.1 Simulasi Regresi Binomial Negatif untuk data Poisson yang mengalami Overdispersi Untuk memberikan contoh simulasi Regresi Binomial Negatif untuk data Poisson yang mengalami overdispersi, akan digunakan data dari Buku Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2013 yang juga digunakan oleh Ruliana (2015). Pada simulasi berikut, penulis akan mengatasi Poisson yang mengalami overdispersi pada variabel respon dengan menggunakan Regresi Binomial Neagtif. Berikut adalah data banyaknya kasus penyakit campak pada 16 kecamatan di Kota Semarang dengan Variable dependen ๐ adalah banyaknya kasus penyakit campak pada 16 kecamatan di kota Semarang dan terdapat empat variable independen yaitu ๐1 = imunisasi ๐2 = Puskesmas ๐3 = Keluarga Miskin ๐4 = Kepadatan Penduduk Tabel 3.1 data banyaknya kasus campak pada 16 kecamatan di kota Semarang Kecamatan
๐
๐1
๐2
๐3
๐4
Mijen
2
955
2
725
1006
Gunungpati
12
1094
2
1776
1402
Banyumanik
8
2692
4
236
5080
Gajah Mungkur
2
855
1
1343
7012
Semarang Selatan
22
2129
2
1313
13882
Candisari
11
1447
2
1550
12187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Tembalang
20
2574
3
3008
3339
Pedurungan
11
2873
2
1705
8549
Genuk
5
2028
2
201
3411
Gayamsari
1
1928
1
88
11939
Semarang Timur
7
1857
3
4603
10211
Semarang Utara
6
1882
2
3183
11671
Semarang Tengah
2
1481
2
778
11596
Semarang Barat
1
2340
5
2660
7298
Tugu
4
539
2
1236
984
Ngaliyan
23
2511
3
2113
3226
Langkah-langkah analisis data mengikuti tahap-tahap berikut: 1. Uji Kolmogorov-Smirnov 2. Pendugaan Model Regresi Poisson 3. Uji signifikansi parameter 4. Uji overdispersi pada Model Regresi Poisson 5. Pendugaan Model Regresi Binomial Negatif 6. Uji signifikansi Model Regresi Binomial Negatif Berikut adalah langkah-langkah pendugaan pendugaan parameter-parameter dari model regresi Binomial Negatif: 1. Uji Kolmogorov-smirnov Tujuan dari Uji Kolmogorov-Smirnov adalah untuk menentukan apakah data banyaknya kasus penyakit campak pada 16 kecamatan di kota Semarang mengikuti distribusi Poisson atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Langkah-langkah uji Kolmogorov-Simirnov untuk distribusi Poisson adalah sebagai berikut: 1) ๐ป0 = data berdistribusi Poisson ๐ป1 = data tidak berdistribusi Poisson 2) Tingkat signifikansi ๐ผ = 0.05 3) Daerah penolakan Asymp.Sig.(2-tailed)< ๐ผ maka ๐ป0 ditolak Table 3.2 hasil SPSS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Data Campak N Poisson Parametera,,b Most Extreme Differences
Mean Absolute Positive Negative
16 8.56 .304 .304 -.187 1.215 .105
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Poisson. b. Calculated from data. 4) Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov di atas tampak bahwa nilai Asymp.Sig.(2-tailed) adalah 0.105. jadi, Asymp.Sig.(2-tailed)> ๐ผ. Dengan demikian berarti ๐ป0 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi Poisson.
2. Pemodelan Regresi Poisson Setelah melakukan pengolahan data menggunakan program R diperoleh nilai untuk parameter ๐ฝ0, ๐ฝ1, ๐ฝ2, ๐ฝ3, ๐ฝ4 pada tabel 3.3 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Table 3.3 Parameter ๐ฝ0, ๐ฝ1, ๐ฝ2, ๐ฝ3, ๐ฝ4 untuk Regresi Poisson parameter
estimasi
standar error
๐ฝ0
1.248
0.371
๐ฝ1
0.001
0.000
๐ฝ2
-0.269
0.119
๐ฝ3
0.000
0.000
๐ฝ4
-0.000
0.000
Jadi, model regresi Poisson yang dihasilkan adalah ๐ฆฬ๐ = exp(1.248 + 0.001๐ฅ1๐ โ 0.269๐ฅ2๐ + 0.000๐ฅ3๐ โ 0.000๐ฅ4๐ ) 3. Uji signifikansi parameter Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi masing-masing parameter dari model regresi Poisson. Hipotesis: ๐ป0 : ๐ฝ๐ = 0 ๐ป1 : ๐ฝ๐ โ 0 Statistik uji: 2 ๐ฝฬ๐ ๐๐ = [ ] ๐ ๐(๐ฝฬ๐ )
Sehingga berdasarkan persamaan diatas diperoleh 2
ฬ ๐ฝ
0.0007625 2
1. ๐1 = [๐ ๐(๐ฝฬ1 )] = [0.0001527] = 24.934555 1
2
ฬ ๐ฝ
2. ๐2 = [๐ ๐(๐ฝฬ2 )] = [ 21
โ0.26989957 2 0.119
] = 5.144112586
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
ฬ ๐ฝ
2
0.0002018 2
2
โ0.00004211 2
3. ๐3 = [๐ ๐(๐ฝฬ2 )] = [0.00007624] = 7.006103496 21
ฬ ๐ฝ
4. ๐4 = [๐ ๐(๐ฝฬ2 )] = [ 0.00002318 ] = 3.30022553 21
Berdasarkan tabel chi-squares dengan tingkat signifikansi 0.05 dan 2 derajat bebas 3 diperoleh nilai ๐0.05,3 = 7.81473 sehingga 2 1. ๐1 = 24.934555 > ๐0.05,3 = 7.81473 maka ๐ป0 ditolak 2 2. ๐2 = 5.144112586 < ๐0.05,3 = 7.81473 maka ๐ป0 diterima 2 3. ๐3 = 7.006103496 < ๐0.05,3 = 7.81473 maka ๐ป0 diterima 2 4. ๐4 = 3.30022553 < ๐0.05,3 = 7.81473 maka ๐ป0 diterima
Artinya pada tingkat signifikansi 0.05 ๐ฅ1 memiliki kontribusi terhadap ๐ sedangkan ๐ฅ1 , ๐ฅ2 dan ๐ฅ3 tidak memiliki kontribusi terhadap ๐ 5. Uji overdispersi pada model Regresi Poisson Uji overdispersi dapat dilihat berdasarkan nilai Devians. Berikut ad Lah langkah-langkah pengujian overdispersi a. Perumusan Hipotesis ๐ป0 : tidak terdapat overdispersi pada model regresi Poisson ๐ป1 : terdapat overdispersi pada model Regresi Poisson b. Statistik uji ๐ฆ 2 โ๐๐=1 {๐ฆ๐ ๐๐ ( ๐ ) โ (๐ฆ๐ โ ๐ฬ ๐ )} ๐ฬ ๐ ๐1 = ๐๐ Dengan n adalah banyaknya pengamatan dan k adalah banyaknya parameter termasuk konstanta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
c. Kriteria pengujian ๐ป0 ditolak bila ๐1 > 1 d. Perhitungan Perhitungan nilai ๐1 pada skripsi ini menggunakan program R dan diperoleh ๐1 = 5.721 e. Kesimpulan
๐1 =
๐ฆ ๐๐
๐ ฬ ๐ )} 2 โ๐ ๐=1{๐ฆ๐ ๐๐( ฬ )โ(๐ฆ๐ โ๐
๐๐
=
62.932 11
= 5.721 > 1 maka ๐ป0 ditolak artinya
model regresi Poisson mengalami overdispersi sehingga hasil analisa regresi Poisson pada langkah 4 tidak dapat digunakan. Oleh karena itu, analisis regresi yang tepat untuk memodelkan data banyaknya kasus campak pada 16 Kecamatan di Kota Semarang adalah menggunakan analisis Regresi Binomial Negatif. 6. Regresi Binomial Negatif Setelah melakukan pengolahan data menggunakan program R diperoleh nilai untuk parameter ๐ฝ0, ๐ฝ1, ๐ฝ2, ๐ฝ3, ๐ฝ4 pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Parameter ๐ฝ0, ๐ฝ1, ๐ฝ2, ๐ฝ3 , ๐ฝ4 untuk Regresi Binomial Negatif Parameter ๐ฝ0 ๐ฝ1 ๐ฝ2 ๐ฝ3 ๐ฝ4
estimasi 1.224 0.001 -0.346 0.000
standar error 0.674 0.000 0.251 0.000
-0.000
0.000
Jadi, model regresi Binomial Negatif yang dihasilkan adalah ๐ฆฬ๐ = exp(1.224 + 0.001๐ฅ1๐ โ 0.346๐ฅ2๐ + 0.000๐ฅ3๐ โ 0.000๐ฅ4๐ )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
7. Uji signifikan model Regresi Binomial Negatif hipotesisnya adalah: ๐ป0 : ๐ฝ1 = ๐ฝ๐ ๐ป1 : โ๐ฝ๐ โ 0 ; j = 1,2 Statistik uji yang digunakan adalah ๐ฟ๐
= โ2{๐๐๐๐ฟฬ0 โ ๐๐๐๐ฟฬ1 } = โ2(โ101.289 + 95.305 ) = 11.968 Berdasarkan tabel chi-squares dengan tingkat signifikansi 0.05 dan 2 2 derajat bebas 4 diperoleh nilai ๐(0.05,4) = 9.48773. nilai ๐ฟ๐
= 11.968 > ๐(0.05,2) =
9.48773,
maka ๐ป0 ditolak pada tingkat signifikansi 0.05 sehingga model Binomial
negatif dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara banyaknya kasus penyakit campak pada 16 Kecamatan di Kota Semarang dengan imunisasi, banyaknya puskesmas, keluarga miskin dan kepadatan penduduk. Jadi, model regresi Binomial Negatif yang terbentuk adalah ๐ฆฬ๐ = exp(1.224 + 0.001๐ฅ1๐ โ 0.346๐ฅ2๐ + 0.000๐ฅ3๐ โ 0.000๐ฅ4๐ )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF PADA DATA BANYAKNYA KEMATIAN IBU DI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012
Pada Bab ini akan dibahas suatu masalah nyata tentang banyaknya kematian ibu di Propinsi Jawa Timur pada tahun 2012 di setiap Kabupaten. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas, serta dapat mengurangi angka kematian ibu sebagai salah satu indicator Renstra dan MDGs. Kegiatan kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan kegiatan prioritas mengingat terdapat indikator dampak yaitu angka kematian Ibu (AKI) dan angka kematian Bayi (AKB) yang merupakan indikator keberhasilan pembangunan daerah, khususnya pembangunan kesehatan. Untuk melihat kinerja kesehatan ibu dan anak, maka perlu untuk melihat secara keseluruhan indikator kesehatan ibu dan anak, yaitu: 1. Cakupan pelayanan ibu hamil K1 2. Cakupan pelayan ibu hamil K4 3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 4. Cakupan komplikasi kebidanan ditangani 5. Cakupan pelayanan nifas
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
6. Pelayan imunisasi dan lainnya Angka kematian ibu merupakan jumlah kematian ibu yang terjadi karena proses kehamilan, persalinan dan nifas. Angka kematian ibu dalam Profil Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur Tahun 2012 merupakan data yang berbentuk count. Distribusi Poisson merupakan distribusi variabel random diskrit namun untuk suatu peristiwa yang jarang terjadi. Kematian ibu merupakan suatu kejadian yang jarang terjadi. Angka kematian Ibu di propinsi Jawa Timur tahun 2012 mempunyai indikasi overdispersi sehingga data angka kematian Ibu di Propinsi Jawa Timur dapat dimodelkan dengan menggunakan model Regresi Binomial Negatif. Berikut adalah variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu: 1. Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah banyaknya kematian Ibu di Propinsi Jawa Timur tahun 2012 pada 38 Kabupaten/kota. 2. Variabel independen Adapun beberapa variabel independen dalam penelitian ini adalah: 1) Jumlah cakupan imunisasi Tetanus Toksoid (TT2+) pada ibu hamil (๐1 ) ๐1 adalah proses membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus yang diberikan setelah 4 minggu kehamilan. 2) Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet FE1 (30 tablet) (๐2 ) ๐2 pemberian tablet besi pada Ibu hamil sebanyak 30 tablet 3) Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet FE3 (90 tablet) (๐3 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
๐3 pemberian tablet besi pada Ibu hamil sebanyak 90 tablet 4) Jumlah cakupan imunisasi Tetanus Toksoid (TT-5) pada ibu hamil (๐4 ) ๐1 adalah proses membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus yang diberikan 1 tahun setelah TT-4. 5) Cakupan K1 (๐5 ) ๐5 adalah cakupan pelayanan antenatal yang dipantau melalui pelayanan kunjungan baru Ibu hamil. 6) Cakupan K4 (๐6 ) ๐6 adalah cakupan pelayanan antenatal yang dipantau melalui pelayanan kunjungan baru Ibu hamil sebanyak 4 ร yaitu sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua, dan 2 ร pada triwulan ketiga. 7) Cakupan ibu bersalin yang ditolong nakes (๐7 ) ๐7 merupakan proses pelayanan persalinan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum, dan bidan yang dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan. 8) Jumlah Ibu nifas (๐8 ) ๐8 merupakan masa sesudah persalinan, masa perubahan, pemulihan, dan penyembuhan. Lamanya masa nifas adalah berkisar antara 6 minggu atau 40 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
A. Deskripsi Data Untuk melihat karakteristik dari masing-masing variabel maka ditampilkan statistika deskriptif yang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Deskripsi Data variabel N ๐ 38 ๐1 38 ๐2 38 ๐3 38 ๐4 38 ๐5 38 ๐6 38 ๐7 38 ๐8 38
minimum maksimum Mean Std.deviasi variansi 0.00 14.00 3.8900 3.56200 12.691 0.00 986.54 79.8771 234.41978 54952.634 67.68 107.42 86.7918 8.53393 72.828 65.37 106.44 80.4603 8.57757 73.575 0.00 235.13 11.4742 41.12683 1691.416 75.18 108.57 91.5611 8.06932 65.114 70.67 101.55 84.0605 7.41634 55.002 75.02 101.41 88.9408 6.78990 46.103 74.42 100.80 87.5224 7.03324 49.466
B. Pengolah Data Data pada lampiran 7 merupakan data banyaknya kematian Ibu di Propinsi Jawa Timur yang diambil dari Profil Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur Tahun 2012. Langkah-langkah analisis data mengikuti tahap-tahap berikut: 1. Uji Kolmogorov-Smirnov 2. Pendugaan Model Regresi Poisson 3. Uji signifikansi parameter 4. Uji overdispersi pada Model Regresi Poisson 5. Pendugaan Model Regresi Binomial Negatif 6. Uji signifikansi Model Regresi Binomial Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Berikut adalah langkah-langkah pendugaan parameter-parameter dari model regresi Binomial Negatif: 1. Uji Kolmogorov-smirnov Tujuan dari Uji Kolmogorov-Smirnov adalah untuk menentukan apakah data banyaknya kematian Ibu di Propinsi Jawa Timur tahun 2012 pada 38 Kabupaten/kota mengikuti distribusi Poisson atau tidak. Langkah-langkah uji Kolmogorov-Smirnov untuk distribusi Poisson adalah sebagai berikut 1) ๐ป0 = data berdistribusi Poisson ๐ป1 = data tidak berdistribusi Poisson 2) Tingkat signifikansi ๐ผ = 0.05 3) Daerah penolakan Asymp.Sig.(2-tailed)< ๐ผ maka ๐ป0 ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Table 4.2 hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Y N Poisson Parametera,,b Most Extreme Differences
Mean Absolute Positive Negative
38 3.89 .216 .216 -.111 1.333 .057
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Poisson. b. Calculated from data. 4) Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov di atas tampak bahwa nilai Asymp.Sig.(2tailed) adalah 0.057. jadi, Asymp.Sig.(2-tailed)> ๐ผ. Dengan demikian berarti ๐ป0 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi Poisson. 2. Pemodelan Regresi Poisson Setelah melakukan pengolahan data menggunakan program R diperoleh nilai untuk parameter ๐ฝ0, ๐ฝ1, ๐ฝ2, ๐ฝ3, ๐ฝ4 , ๐ฝ5, ๐ฝ6, ๐ฝ7 , ๐ฝ8 pada tabel 4.3 berikut: Table 4.3 parameter ๐ฝ0, ๐ฝ1, ๐ฝ2, ๐ฝ3, ๐ฝ4, ๐ฝ5, ๐ฝ6, ๐ฝ7, ๐ฝ8 untuk Regresi Poisson parameter ๐ฝ0 ๐ฝ1 ๐ฝ2 ๐ฝ3 ๐ฝ4 ๐ฝ5 ๐ฝ6 ๐ฝ7 ๐ฝ8
estimasi โ0.016 0.001 โ0.028 0.050 โ0.009 0.170 โ0.045 โ0.103 โ0.034
standar error 1.2678 0.0003 0.0308 0.0309 0.0039 0.0379 0.0243 0.0501 0.0441
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Jadi, model regresi Poisson yang dihasilkan adalah ๐ฆฬ๐ = exp(โ0.016 + 0.001๐ฅ1๐ โ 0.028๐ฅ2๐ + 0.050๐ฅ3๐ โ 0.009๐ฅ4๐ + 0.170๐ฅ5๐ โ 0.045๐ฅ6๐ โ 0.103๐ฅ7๐ โ 0.034๐ฅ8๐ ) 3. Uji Signifikansi Parameter Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi masing-masing parameter dari model regresi Poisson. Hipotesis: ๐ป0 : ๐ฝ๐ = 0 ๐ป1 : ๐ฝ๐ โ 0 Statistik uji: 2 ๐ฝฬ๐ ๐๐ = [ ] ๐ ๐(๐ฝฬ๐ )
Sehingga berdasarkan persamaan diatas diperoleh 2
ฬ ๐ฝ
0.001 2
1. ๐1 = [๐ ๐(๐ฝฬ1 )] = [0.0003] = 11.1111 1
ฬ ๐ฝ
2
โ0.028 2
2
0.050 2
2
โ0.009 2
2
0.170 2
2. ๐2 = [๐ ๐(๐ฝฬ2 )] = [ 0.0308 ] = 0.8264 21
ฬ ๐ฝ
3. ๐3 = [๐ ๐(๐ฝฬ2 )] = [0.0309] = 2.6183 21
ฬ ๐ฝ
4. ๐4 = [๐ ๐(๐ฝฬ2 )] = [ 0.0039 ] = 5.3254 21
ฬ ๐ฝ
5. ๐5 = [๐ ๐(๐ฝฬ2 )] = [0.0379] = 20.1196 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
ฬ ๐ฝ
2
โ0.045 2
2
โ0.103 2
2
โ0.034 2
6. ๐6 = [๐ ๐(๐ฝฬ2 )] = [ 0.0243 ] = 3.4293 21
ฬ ๐ฝ
7. ๐7 = [๐ ๐(๐ฝฬ2 )] = [ 0.0501 ] = 4.2267 21
ฬ ๐ฝ
8. ๐8 = [๐ ๐(๐ฝฬ2 )] = [ 0.0441 ] = 0.5944 21
Berdasarkan tabel Chi-squares dengan tingkat signifikansi 0.05 dan derajat 2 bebas 7 diperoleh nilai ๐0.05,7 = 14.0671 sehingga 2 1. ๐1 = 11.111 < ๐0.05,7 = 14.0671 maka ๐ป0 diterima 2 2. ๐2 = 0.8264 < ๐0.05,7 = 14.0671 maka ๐ป0 diterima 2 3. ๐3 = 2.6183 < ๐0.05,7 = 14.0671 maka ๐ป0 diterima 2 4. ๐4 = 5.3254 < ๐0.05,7 = 14.0671 maka ๐ป0 diterima 2 5. ๐5 = 20.1196 > ๐0.05,7 = 14.0671 maka ๐ป0 dtolak 2 6. ๐6 = 3.4293 < ๐0.05,7 = 14.0671 maka ๐ป0 diterima 2 7. ๐7 = 4.2267 < ๐0.05,7 = 14.0671 maka ๐ป0 diterima 2 8. ๐8 = 0.5944 < ๐0.05,7 = 14.0671 maka ๐ป0 diterima
Artinya pada tingkat signifikansi 0.05 ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , ๐ฅ3 , ๐ฅ4 , ๐ฅ6 , ๐ฅ7 , ๐ฅ8 tidak memiliki kontribusi terhadap ๐ sedangkan ๐ฅ5 memiliki kontribusi terhadap ๐. Namun analisis pada Regresi Poisson belum bisa digunakan karena belum diuji asumsi equidispersi. Oleh karena itu, maka pada langkah selanjutnya akan diuji asumsi equidispersi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
9. Uji overdispersi pada model Regresi Poisson Uji overdispersi dapat dilihat berdasarkan nilai Devians. Berikut adalah langkah-langkah pengujian overdispersi a. Perumusan Hipotesis ๐ป0 : tidak terdapat overdispersi pada model regresi Poisson ๐ป1 : terdapat overdispersi pada model Regresi Poisson b. Statistik uji ๐ฆ 2 โ๐๐=1 {๐ฆ๐ ๐๐ ( ๐ ) โ (๐ฆ๐ โ ๐ฬ ๐ )} ๐ฬ ๐ ๐1 = ๐๐ Dengan n adalah banyaknya pengamatan dan k adalah banyaknya parameter termasuk konstanta. c. Kriteria pengujian ๐ป0 ditolak bila ๐1 > 1 d. Perhitungan Perhitungan nilai ๐1 pada skripsi ini menggunakan program R dan diperoleh ๐1 = 1.766758621 e. Kesimpulan
๐1 =
๐ฆ ๐๐
๐ ฬ ๐ )} 2 โ๐ ๐=1{๐ฆ๐ ๐๐( ฬ )โ(๐ฆ๐ โ๐
๐๐
=
81.985 29
= 2.827 > 1 maka ๐ป0 ditolak artinya model
regresi Poisson mengalami overdispersi sehingga hasil analisa regresi Poisson pada langkah 4 tidak dapat digunakan. Oleh karena itu, analisis regresi yang tepat untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
memodelkan jumlah kematian ibu di Propinsi Jawa Timur pada 38 kabupaten/kota adalah menggunakan analisis Regresi Binomial Negatif. 10. Pendugaan Model Regresi Binomial Negatif Setelah melakukan pengolahan data menggunakan program R diperoleh nilai untuk parameter ๐ฝ0, ๐ฝ1, ๐ฝ2, ๐ฝ3, ๐ฝ4 , ๐ฝ5, ๐ฝ6, ๐ฝ7, ๐ฝ8 pada tabel 4.4 berikut: tabel 4.4 parameter ๐ฝ0, ๐ฝ1, ๐ฝ2, ๐ฝ3, ๐ฝ4 , ๐ฝ5, ๐ฝ6, ๐ฝ7, ๐ฝ8 untuk Regresi Binomial Negatif parameter estimasi standar error ๐ฝ0 โ0.851 1.886 ๐ฝ1 0.001 0.001 ๐ฝ2 โ0.026 0.046 ๐ฝ3 โ0.009 0.046 ๐ฝ4 0.192 0.005 ๐ฝ5 โ0.045 0.058 ๐ฝ6 โ0.105 0.037 ๐ฝ7 โ0.105 0.073 ๐ฝ8 โ0.049 0.063 Jadi, model regresi Binomial Negatif yang dihasilkan adalah ๐ฆฬ๐ = exp(โ0.851 + 0.001๐ฅ1 โ 0.026๐ฅ2 โ 0.009๐ฅ3 + 0.192๐ฅ4 โ 0.045๐ฅ5 โ 0.105๐ฅ6 โ 0.105๐ฅ7 โ 0.049๐ฅ8 ) 11. Uji signifikan model Regresi Binomial Negatif Hipotesisnya adalah: ๐ป0 : ๐ฝ1 = ๐ฝ2 = 0 ๐ป1 : โ๐ฝ๐ โ 0 ; j = 1,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Statistik uji yang digunakan adalah ๐ฟ๐
= โ2{๐๐๐๐ฟฬ0 โ ๐๐๐๐ฟฬ1 } = โ2(โ187.326 + 171.118) = 32.416 Berdasarkan tabel Chi-squares dengan tingkat signifikansi 0.05 dan derajat bebas 8 2 2 diperoleh nilai ๐(0.05,8) = 15.5073. nilai ๐ฟ๐
= 32.416 > ๐(0.05,2) = 15.5073, maka ๐ป0
ditolak pada tingkat signifikansi 0.05 sehingga model Binomial negatif dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara jumlah kematian ibu di Propinsi Jawa Timur pada 38 Kabupaten/kota dengan Jumlah cakupan imunisasi Tetanus Toksoid (TT2+) pada ibu hamil (๐1 ), Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet FE1 (30 tablet) (๐2 ), Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet FE3 (90 tablet) (๐3 ), Jumlah cakupan imunisasi Tetanus Toksoid (TT-5) pada ibu hamil (๐4 ), Cakupan K1 (๐5 ), Cakupan K4 (๐6 ), Cakupan ibu bersalin yang ditolong nakes (๐7 ), dan Jumlah Ibu nifas (๐8 ) Jadi, model regresi Binomial Negatif yang terbentuk adalah ๐ฆฬ๐ = exp(โ0.851 + 0.001๐ฅ1๐ โ 0.026๐ฅ2๐ โ 0.009๐ฅ3๐ + 0.192๐ฅ4๐ โ 0.045๐ฅ5๐ โ 0.105๐ฅ6๐ โ 0.105๐ฅ7๐ โ 0.049๐ฅ8๐ ) Berikut adalah contoh interpretasi parameter ๐ฝ1, ๐ฝ2, ๐ฝ3, dan ๐ฝ4 dari model Regresi Binomial Negatif: 1) Interpretasi ๐ฝ1 = 0.001 Untuk setiap kenaikan 1 persen ๐1 , dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata ๐ (jiwa) akan berlipat ๐ 0.001 โ 1.001 kali artinya tidak ada perubahan yang berarti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
2) Interpretasi ๐ฝ2 = โ0.026 Untuk setiap kenaikan 1 persen ๐2 , dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka ๐ (jiwa) cenderung berkurang sebesar exp(โ0.026) kali. 3) Interpretasi ๐ฝ3 = โ0.009 Untuk setiap kenaikan 1 persen ๐3 , dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata ๐ cenderung berkurang sebesar exp(โ0.009) kali. 4) Interpretasi ๐ฝ4 = 0.192 Untuk setiap kenaikan 1 persen ๐4 , dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata ๐ akan berlipat e0.192 kali. 5) Interpretasi ๐ฝ5 = โ0.045 Untuk setiap kenaikan 1 persen ๐5 , dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata ๐ cenderung berkurang sebesar exp(โ0.045) kali. 6) Interpretasi ๐ฝ6 = โ0.105 Untuk setiap kenaikan 1 persen ๐6 , dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata ๐ cenderung berkurang sebesar exp(โ0.105) kali. 7) Interpretasi ๐ฝ7 = โ0.105 Untuk setiap kenaikan 1 persen ๐7 , dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata ๐ cenderung berkurang sebesar exp(โ0.105) kali. 8) Interpretasi ๐ฝ8 = โ0.049 Untuk setiap kenaikan 1 persen ๐8 , dengan asumsi nilai variabel lainnya tetap, maka rata-rata ๐ cenderung berkurang sebesar exp(โ0.049) kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Data count adalah data hasil percobaan acak yang nilai-nilainya merupakan bilangan bulat non-negatif. Distribusi yang biasa digunakan untuk memodelkan data count adalah distribusi Poisson yang memiliki asumsi mean dan variansi yang sama. Saat terjadi overdispersi, yaitu keadaan dimana variansi lebih besar dari nilai mean, maka asumsi mean dan variansi pada distribusi Poisson tidak lagi terpenuhi. Oleh karena itu, diperlukan distribusi lain untuk menganalisis data count tersebut yaitu model regresi Binomial Negatif. Pada model regresi Binomial negatif, variabel dependen diasumsikan berdistribusi Binomial Negatif. Binomial Negatif yang digunakan merupakan distribusi campuran antara distribusi Poisson dan Gamma. Pendugaan parameter-parameter dalam model regresi Binomial Negatif dilakukan dengan metode Pendugaan Kemungkinan Maksimum. Solusi dari persamaan log-likelihood diperoleh dengan menggunakan metode Newon-Raphson karena persamaan log-likelihood yang diperoleh tidak linear dalam parameternya. Model untuk Regresi Binomial Negatif pada data banyaknya kematian Ibu di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
๐ฆฬ๐ = exp(โ0.851 + 0.001๐ฅ1๐ โ 0.026๐ฅ2๐ โ 0.009๐ฅ3๐ + 0.192๐ฅ4๐ โ 0.045๐ฅ5๐ โ 0.105๐ฅ6๐ โ 0.105๐ฅ7๐ โ 0.049๐ฅ8๐ )
B. Saran Saran untuk pengembangan skripsi ini adalah membahas metode lain untuk menangani overdispersi pada data Poisson, seperti metode Quasi-Poisson, metode Binomial Negatif umum (NB-P), generalized Poisson Regression. Selain metode pendugaan kemungkinan maksimum, pendugaan parameter dari distribusi Binomial Negatif dapat dilakukan dengan metode lain diantaranya adalah metode Quasi likelihood dan metode pendugaan kemungkinan maksimum Bootstrapped dan metode pendugaan parameter moment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Agresti, A. (2007). An Introduction to Categorical Data Analysis. New York: John Wiley & Sons. Agresti, A. (2002). Categorical Data Analysis. Second Edition. New York: John Wiley & Sons. Barnon, N. D. (1992). The Analysis of Count Data: Overdispersion and Autocorrelation. American Sociological Association. 22: 179-220. Berk, R., MacDonald, J. M. (2008). Overdispersion and Poisson Regression. Philadelphia: Springer. Brown, D. L., Zhau, H. Linda. (2002). A Test for the Poison Distribution. The Indian Journal of statistics. 64: 611-625. Cahyandari, R. (2014). Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson. Statistika. 14 (2): 69-76. Cameron, A. C., Trivedi, P. K. (1998). Regression Analysis of Count Data. New York: Cambridge University Press. Clark, R. D., et all. (2004). A Primer on the Exponential Family of Distributions. Lecture note. Cook, J. D. (2009). Notes on the Negative Binomial Distribution. Lecture note. 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Diaconis, P., Yivisaker, D. (1979). Conjugate Priors for Exponential Families. The annals of statistics. 7 (2): 269-281. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2012. Surabaya: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, 2013. Gelhan,
Andrew,
et
all
(2007).
Data
Analysis
Using
Regression
and
Multilevel/Hierarchical Models. Cambridge: Cambridge University Press. Hilbe, J. M. (2011). Negative Binomial Regression. Second Edition. Cambridge: Cambridge University Press. Hilbe, J. M. (2014). Modeling Count Data. New York: Cambridge University Press. Ismail, N., Jemain, A. A. (2007). Handling Overdispersion with Negative Binomial and Generalzed Poisson Regression Models. Virgina: Casualty Actuarial Society Forum. Johnson, N. L., et all. (1992). Univariate Discrete Distribution. New York: The Willey Interscience Publication. Kothari, R. C. (2004). Research Methodology Methods & Techniques. New Delhi: New Age International. Lawal, B. (2003). Categorical Data Analysis with SAS and SPSS Application. London: Lawrence Erlbaum Associates.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Lawless, F. J. (1987). Negative Binomial and Mixed Poisson Regression. The Canadian Journal of statistics. 15 (3): 209-225. Lord, D., Park, J. B. Negative Binomial Regression Models and Estimation Methods. Lecture note. McCullagh, P., Nelder, J. A. (1989). Generalized Linear Models. London: Chapman and Hall. Muntafiah, Rena, et all. (2014). Pemodelan Regresi Binomial Negatif untuk Mengatasi Overdispersion pada Regresi Poisson. Statistika. 2 (1). Ruliana. 2015. Pemodelan Generalized Poisson Regression (GPR) untuk mengatasi pelanggaran Equidispersion pada Regresi Poisson kasus Campak di kota Semarang. Skirpsi. Utami, W. T. (2013). Analisis Regresi Binomial Negatif untuk Mengatasi Overdispersion Regresi Poisson pada kasus demam berdarah dengue. Statistika. 1 (2). Winkelmann, R. (2008). Econometric Analysis of Count Data. New York: Springer. Zeileis, Achim., et all. (2008). Regression Models for Count Data in R. Journal of statistical Software. 27 (8).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
Lampiran 1 Penyelesaian contoh 2.2 dengan menggunakan program R > ##Metode Newton-Raphson > Newton=function(f,tol=1e-12,x0=1, N=100){ + h=1e-12 + i=1;x1=x0 + p=numeric(N) + while(i<=N){ + df.dx=(f(x0+h)-f(x0))/h + x1=(x0-(f(x0)/df.dx)) + p[i]=x1 + i=i+1 + if(abs(x1-x0) ##contoh soal menggunakan Newton-Raphson > f=function(x){x^3-x-1} 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
> h=1e-12 > df.dx=function(x){(f(x+h)-f(x))/h} > df.dx(1);df.dx(2) [1] 2.000178 [1] 11.00098 > app=Newton(f,tol=1e-12,x0=1) > app [1] 1.499956 1.347828 1.325204 1.324718 1.324718 1.324718 1.324718 ##hasil dari app di atas menunjukan bahwa x1=1.499956, x2=1.347828, x3=1.325204, x4=1.324718, x5=1.324718, x6=1.324718, x7=1.324718 dan akar dari persamaan x^3-x-1=0 adalah 1.324718
Lampiran 2 Uji Kolmogorov-Smirnov untuk contoh 2.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Data N Poisson Parametera,,b Most Extreme Differences
Mean Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Poisson. b. Calculated from data.
16 3.06 .247 .247 -.117 .990 .281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Lampiran 3
Data banyaknya kasus campak pada 16 kecamatan di kota Semarang Kecamatan Mijen Gunungpati Banyumanik Gajah Mungkur SemarangSelatan Candisari Tembalang Pedurungan Genuk Gayamsari Semarang Timur Semarang Utara SemarangTengah Semarang Barat Tugu Ngaliyan
๐ 2 12 8 2 22 11 20 11 5 1 7 6 2 1 4 23
๐1 955 1094 2692 855 2129 1447 2574 2873 2028 1928 1857 1882 1481 2340 539 2511
๐2 2 2 4 1 2 2 3 2 2 1 3 2 2 5 2 3
๐3 725 1776 236 1343 1313 1550 3008 1705 201 88 4603 3183 778 2660 1236 2113
๐4 1006 1402 5080 7012 13882 12187 3339 8549 3411 11939 10211 11671 11596 7298 984 3226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Lampiran 4 Uji Kolmogorov-Smirnov untuk variabel dependent contoh 3.1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Data Campak N Poisson Parametera,,b Most Extreme Differences
Mean Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Poisson. b. Calculated from data.
16 8.56 .304 .304 -.187 1.215 .105
Lampiran 5 Pemodelan Regresi Poisson pada data banyaknya kasus campak pada 16 kecamatan di
kota Semarang > data_campak=read.csv(file.choose()) > data_campak > Y=data_campak[,1] > X1=data_campak[,2] > X2=data_campak[,3] > X3=data_campak[,4] > X4=data_campak[,5]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
> Regresi_Poisson=glm(Y~X1+X2+X3+X4, family=poisson) > summary(Regresi_Poisson) Call: glm(formula = Y ~ X1 + X2 + X3 + X4, family = poisson) Deviance Residuals: Min
1Q Median
3Q
Max
-2.8844 -1.4262 -1.2431 0.9236 4.2930
Coefficients: Estimate Std. Error z value Pr(>|z|) (Intercept) 1.248e+00 3.706e-01 3.368 0.000757 *** X1
7.625e-04 1.527e-04 4.994 5.9e-07 ***
X2
-2.699e-01 1.190e-01 -2.269 0.023268 *
X3
2.018e-04 7.624e-05 2.647 0.008115 **
X4
-4.211e-05 2.318e-05 -1.817 0.069268 .
--Signif. codes: 0 โ***โ 0.001 โ**โ 0.01 โ*โ 0.05 โ.โ 0.1 โ โ 1 (Dispersion parameter for poisson family taken to be 1) Null deviance: 94.345 on 15 degrees of freedom Residual deviance: 62.932 on 11 degrees of freedom AIC: 130.52 Number of Fisher Scoring iterations: 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Lampiran 6 Pemodelan Regresi Binomial Negatif pada data banyaknya kasus campak pada 16
kecamatan di kota Semarang > library(MASS) > Regresi_Binomial_Negatif=glm.nb(Y~X1+X2+X3+X4) > summary(Regresi_Binomial_Negatif) Call: glm.nb(formula = Y ~ X1 + X2 + X3 + X4, init.theta = 2.49970112, link = log) Deviance Residuals: Min
1Q Median
3Q
Max
-1.8691 -0.8137 -0.6142 0.3736 1.6968 Coefficients: Estimate Std. Error z value Pr(>|z|) (Intercept) 1.224e+00 6.741e-01 1.815 0.0695 . X1
8.193e-04 3.383e-04 2.422 0.0154 *
X2
-3.458e-01 2.509e-01 -1.378 0.1682
X3
2.255e-04 1.661e-04 1.357 0.1747
X4
-3.428e-05 4.785e-05 -0.717 0.4737
--Signif. codes: 0 โ***โ 0.001 โ**โ 0.01 โ*โ 0.05 โ.โ 0.1 โ โ 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
(Dispersion parameter for Negative Binomial(2.4997) family taken to be 1) Null deviance: 23.852 on 15 degrees of freedom Residual deviance: 16.601 on 11 degrees of freedom AIC: 107.31 Number of Fisher Scoring iterations: 1 Theta: 2.50 Std. Err.: 1.19 2 x log-likelihood: -95.305
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Lampiran 7 Pemodelan Regresi Binomial Negatif tanpa variabel independent pada data banyaknya
kasus campak pada 16 kecamatan di kota Semarang > regresi_Binomial_Negatif=glm.nb(Y~1) > summary(regresi_Binomial_Negatif) Call: glm.nb(formula = Y ~ 1, init.theta = 1.577483673, link = log) Deviance Residuals: Min
1Q Median
3Q
Max
-1.6631 -1.2795 -0.3037 0.3317 1.3905 Coefficients: Estimate Std. Error z value Pr(>|z|) (Intercept) 2.1474
0.2166 9.914 <2e-16 ***
--Signif. codes: 0 โ***โ 0.001 โ**โ 0.01 โ*โ 0.05 โ.โ 0.1 โ โ 1 (Dispersion parameter for Negative Binomial(1.5775) family taken to be 1) Null deviance: 16.907 on 15 degrees of freedom Residual deviance: 16.907 on 15 degrees of freedom AIC: 105.29 Number of Fisher Scoring iterations: 1 Theta: 1.577
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Std. Err.: 0.645 2 x log-likelihood: -101.289
Lampiran 8 Data banyaknya kematian Ibu di Propinsi Jawa Timur tahun 2012 ๐ 4 1
๐1 0.00 11.19
๐2 74.61 76.06
๐3 70.87 76.42
๐5 96.78 83.6
๐6 90.01 77.51
๐7 92.59 80.76
๐8 92.26 80.84
84.6
๐4 0.00 1.53 0.00
2
0.00
102.42
103.37
83.64
98.88
97.33
0
0.00
88.53
83.94
0.00
91.66
85.04
89.57
86.38
4
0.00
86.57
79.75
0.00
91.15
84.42
89.26
89.39
7
6.23
89.41
84.56
0.00
95.38
90.79
92.42
88.78
8
92.39
88.96
94.62
93.07
90.69
103.44
95.63
12.78 0.00
98.16
1
23.05 0.00
102.45
91.41
100.83
96.04
13
0.00
87.82
81.58
0.00
89.3
70.67
85.15
85.63
2
0.00
88.07
81.32
0.00
88.43
79.89
87.04
88.06
6
96.03
86.24
91.61
90.8
95.68
79.7
72.41
0.20 0.00
96.07
8
1.03 0.00
87.05
75.21
82.08
81.11
7
0.00
91.69
79.95
0.00
91.69
79.41
87.23
86.97
10
0.00
90.65
80.43
0.00
89.32
82.8
86.02
82.38
2
0.00
81.54
75.83
0.00
83.83
80.87
84.94
77.53
5
0.00
80.22
73.87
0.00
89.23
78.89
86.56
84.18
6 5 2 0 5 3 7
26.3 0.00 0.15 52.91 12.68 40.55 986.54 0.00
91.97 86 74.52 77.36 95.03 99.07 90.32
86.85 81.04 71.74 74.28 92.26 88.98 87.93
92.18 90.5 78.45 85.87 95.03 103.6 89.98
86.56 84.46 73.31 82.04 92.26 92.45 87.47
90.33 93.32 75.06 85.52 93.92 98.4 93.76
90.58 86.37 74.42 83.79 92.32 95.37 91.22
86.85
84.88
12.19 0.00 0.06 13.17 4.37 13.14 9.68 0.00
108.57
101.55
101.41
100.8
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
5
0.00
88.73
83.12
0.00
91.03
82.52
88.96
87.33
3 5 3 1 1
80.32 79.87 87.59 80.1 67.68
72.85 65.37 81.9 70.78 66.51
93.98 83.72 90.3 76.05 75.15
98.98 96.65 90.74 86.95 75.02
99.57 100.43 88.5 87.7 74.75
78.43
73.07
11.37 0.00 0.68 235.13 1.38 0.00
103.78 106.7 95.4 88.95 75.18
0
53.32 0.00 1.81 596.78 5.73 0.00
79.99
73.53
82.45
79.54
1
0.00
107.42
106.44
0.00
78.44
73.25
79.99
80.22
2 0 0 0 14 0
250.27 0.00 28.17 3.28 934.87 0.47
87.06 83.16 85.57 95.39 85.36 81.14
76.89 68.5 76.74 92.21 83.55 75.24
105.81 0.00 14.09 0.07 0.04 0.33
96.04 95.22 83.01 95.39 87.4 81.14
89.11 90.47 77.58 92.21 84.69 74.85
88.88 93.51 80.62 95.57 81.24 81.27
85.57 93.48 78.9 92.52 78.88 80.34
Lampiran 9 Uji Kolmogorov-Smirnov untuk banyaknya kematian Ibu di propinsi Jawa timur tahun 2012
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Y N Poisson Parametera,,b Most Extreme Differences
Mean Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Poisson. b. Calculated from data.
38 3.89 .216 .216 -.111 1.333 .057
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Lampiran 10 Pemodelan Regresi Poisson pada data banyaknya kematian Ibu di Propinsi Jawa Timur
tahun 2012 > data=read.csv(file.choose()) > data > Y=data[,1] > X1=data[,2] > X2=data[,3] > X3=data[,4] > X4=data[,5] > X5=data[,6] > X6=data[,7] > X7=data[,8] > X8=data[,9] > Regresi_Poisson=glm(Y~X1+X2+X3+X4+X5+X6+X7+X8, family=poisson) > summary(Regresi_Poisson) Call: glm(formula = Y ~ X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 + X8, family = poisson) Deviance Residuals: Min
1Q Median
3Q
Max
-2.7128 -1.6982 -0.4699 1.0928 2.7845 Coefficients:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Estimate Std. Error z value Pr(>|z|) (Intercept) -0.0157082 1.2678450 -0.012 0.990115 X1
0.0011083 0.0003005 3.688 0.000226 ***
X2
-0.0280953 0.0308357 -0.911 0.362227
X3
0.0504269 0.0308850 1.633 0.102526
X4
-0.0086866 0.0039030 -2.226 0.026042 *
X5
0.1700451 0.0378694 4.490 7.11e-06 ***
X6
-0.0453599 0.0243296 -1.864 0.062266 .
X7
-0.1025708 0.0501153 -2.047 0.040688 *
X8
-0.0343675 0.0440876 -0.780 0.435669
--Signif. codes: 0 โ***โ 0.001 โ**โ 0.01 โ*โ 0.05 โ.โ 0.1 โ โ 1 (Dispersion parameter for poisson family taken to be 1) Null deviance: 127.842 on 37 degrees of freedom Residual deviance: 81.985 on 29 degrees of freedom AIC: 199.12 Number of Fisher Scoring iterations: 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Lampiran 11 Pemodelan Regresi Binomial Negatif pada data banyaknya kematian Ibu di Propinsi Jawa
Timur tahun 2012 > library(MASS) > Regresi_Binomial_Negatif=glm.nb(Y~X1+X2+X3+X4+X5+X6+X7+X8) > summary(Regresi_Binomial_Negatif) Call: glm.nb(formula = Y ~ X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 + X8, init.theta = 3.306785892, link = log) Deviance Residuals: Min
1Q Median
3Q
Max
-2.2197 -1.2097 -0.2982 0.6762 1.7235 Coefficients: Estimate Std. Error z value Pr(>|z|) (Intercept) -0.8507402 1.8859419 -0.451 0.651921 X1
0.0013135 0.0005345 2.458 0.013990 *
X2
-0.0257783 0.0458529 -0.562 0.573982
X3
0.0516181 0.0457189 1.129 0.258885
X4
-0.0089608 0.0048721 -1.839 0.065882 .
X5
0.1919947 0.0581520 3.302 0.000961 ***
X6
-0.0452282 0.0371100 -1.219 0.222935
X7
-0.1054134 0.0730148 -1.444 0.148816
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
X8
-0.0487728 0.0633830 -0.769 0.441601
--Signif. codes: 0 โ***โ 0.001 โ**โ 0.01 โ*โ 0.05 โ.โ 0.1 โ โ 1 (Dispersion parameter for Negative Binomial(3.3068) family taken to be 1) Null deviance: 67.117 on 37 degrees of freedom Residual deviance: 45.850 on 29 degrees of freedom AIC: 191.12 Number of Fisher Scoring iterations: 1 Theta: 3.31 Std. Err.: 1.69 2 x log-likelihood: -171.118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Lampiran 12 Pemodelan Regresi Binomial Negatif tanpa variabel independent pada data banyaknya
kematian Ibu di Propinsi Jawa Timur tahun 2012 > Regresi_Binomial_Negatif=glm.nb(Y~1) > summary(Regresi_Binomial_Negatif) Call: glm.nb(formula = Y ~ 1, init.theta = 1.414255469, link = log) Deviance Residuals: Min
1Q Median
3Q
Max
-1.9343 -1.0419 -0.2517 0.4290 1.7217 Coefficients: Estimate Std. Error z value Pr(>|z|) (Intercept) 1.3596
0.1593 8.537 <2e-16 ***
Signif. codes: 0 โ***โ 0.001 โ**โ 0.01 โ*โ 0.05 โ.โ 0.1 โ โ 1 (Dispersion parameter for Negative Binomial(1.4143) family taken to be 1) Null deviance: 44.181 on 37 degrees of freedom Residual deviance: 44.181 on 37 degrees of freedom AIC: 191.33 Number of Fisher Scoring iterations: 1 Theta: 1.414 Std. Err.: 0.495 2 x log-likelihood: -187.326