Perbandingan Pengaruh Latihan Medicine Ball Toss Dengan Latihan Medicine Ball Throw Terhadap Keterampilan Pasing Atas Siswa Ekstrakurikuler Bola Voli Smp Negri 17 Pekanbaru AGUS SURYADI¹ ,Drs.saripin,M.Kes,AIFO² ,Drs.MASRUR,M.pd³ PENDIDIKAN KEPLATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Abstract The Issues In This Study Id Are There. Comparative Effect Of Exercise Medicine Ball Toss With Medicine Ball Throw Exercine Against Passing Skills For Students Extracurricular Volleyball SMPN 17 Pekanbaru? This Study Aims To Find Out . Comparative Effect Of Ecerrcise Medicine Ball Toss Wit Medicine Ball Throw Exercise Against Passing Skills For Students Extracurricular Vollu Ball SMPN 17 Pekanbaru. Research Hypothses Proposed In This Study Is There. Comparative Effect Of Exercise Medicine Ball Toss With Medicine Ball Throw Extrcise Against Passing Skills For Students Extracurricular Volleyball SMPN 17 Pekanbaru. This;’ Research Is Experimental. The Research Was Conducted At SMPN 17 Pekanbaru. The Research Sample Of 20 People. Data Were Collrcted Through The Beginning And End Of The Test. Data Were Analyzed Descriptively,Then Futher Testing Hypothese That Have Been Proposed In Accordance Problem Is : There Is. Comparative Effect Of Exercise Medicine Ball Toss With Medicine Ball Throw Exercise Against Passing Skills For Studens Extracurricular Volleyball SMPN17 Pekanbaru. Based On The Analysis Of Were Meaning Tested By T Test And Yield By 8.30 T And Table 1,720. T Test >T Table. It Can Be Concluded That Ho Is Tejected And H₁ Is Accepted. That There Are Singnificant Comparisons With The Methods Of Training Medicine Toss Throw The Passing Abilitu On The Volleyball Game Extracurricular SMPN 17 Pekanbaru.Volleyball Medicine Ball Toss And Medicine Ball Throw That Passing Atas. Keywords : Volley Ball And Medicine Ball Toss And Medicine Ball Throw,Passing Skill 1. Mahasiswa pendidikan keplatihan olahraga FKIP universitas riau, nim 0905132539 2. Dosen pembimbing I, staf pengajar program studi pendidikan olahraga, 3. Dosen pembimbing ii staf pengajar program studi pendidikan olahraga.
1
2
PENDAHULUAN Perspektif pembangunan manusia Indonesia seutuhnya menjadi landasan konseptual dari pembangunan pendidikan nasional yang ingin kita kembangkan. Dalam perspektif ini pembangunan pendidikan harus mampu membangun seluruh potensi kecerdasan manusia secara optimal dan bermanfaat bagi diri, masyarakat, dan pembangunan nasional. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu membangun seluruh potensi kecerdasan manusia sehingga berkembang secara optimal dan bermanfaat bagi diri, masyarakat dan pembangunan nasional (Diknas, 2003). Untuk mencapai harapan di atas, penyelenggaraan pendidikan sendiri harus sangat diperhatikan secara sistematis dan selalu mengikuti pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan memperhatikan sarana dan prasarana pendidikan serta kompeten guru yang melaksanakan pendidikan itu sendiri. Dalam rangka membentuk manusia yang sehat, cakap, dan mandiri tersebut, maka pendidikan jasmani dan kesehatan diberikan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah atas (Diknas, 2006). Olahraga bola voli adalah salah satu cabang yang digemari diantara cabang olahraga lain. Memainkan bola pada permainan bola voli tidaklah terlalu sulit, bahkan menyenangkan. Penguasaan teknik dasar dalam permainan bola voli sangatlah penting mengingat hal-hal sebagai berikut: (1) hukuman terhadap kesalahan teknik memantulkan bola dan memukul bola dalam peraturan permainan bola voli cukup dominan bila dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya. Kesalahan teknik itu antara lain: membawa bola, menyendok bola, mendorong bola, mengangkat bola dan pukulan ganda, (2) permainan bola voli adalah permainan dengan tempo yang cepat, sehingga waktu untuk memainkan bola sangat terbatas, dan bila tidak menguasi teknik dasar yang sempurna akan memungkinkan kesalahan-kesalahan teknik yang lebih besar, (3) regu yang saling bertanding dipisahkan oleh net sehingga tidak pernah terjadi kontak badan antara pemain yang saling berlawanan, hal ini mempermudah wasit mengawasi kesalahan teknik yang dilakukan pemian, (4) untuk mengembangkan taktik-taktik yang tinggi hanya dimungkinkan jika teknik dikuasi dengan sempurna. Untuk dapat menguasai permainan bola voli dengan baik dan sempurna, maka diperlukan penguasaan teknik dasar secara baik pula. Adapun teknik dasar dalam permainan bola voli adalah; (1) service, (2) passing, (3) umpan (set-up), (4) Smash (spike), dan (5) Bendungan (block). Salah satu teknik dasar dalam permainan ini adalah teknik passing, yang mengandung arti operan. Passing dalam olahraga bola voli sangat berpengaruh terhadap permainan dalam sebuah tim, dengan operan yang tepat dan pas pemain lain akan bisa melakukan serangan yang mematikan ke daerah lawan. Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan. Untuk dapat melakukan teknik pass
3
atas diperlukan beberapa faktor-faktor penentu, yakni: sikap tungkai, sikap jari tangan, posisi lengan, sentuhan bola dan kordinasi gerakan secara keseluruhan. Keterampilan teknik dasar permainan bola voli adalah semua gerakangerakan yang dibutuhkan dalam permainan bola voli. Teknik dasar permainan bola voli yang diajarkan di SMP adalah: (1) servis, (2) passing bawah, (3) passing atas, (4) smash, dan (5) block. Penyajian permainan bola voli tingkat tinggi hanya mampu dilakukan oleh pemain-pemain yang semenjak usia dini mendapatkan pendidikan bola voli yang sempurna dan kontiniu, terarah, dan menguasai permainan bola voli. Berdasarkan hasil pengamatan penulis dalam meningkatkan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan penulis akan membahas salah satu materi pokok yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama yaitu permainan bola voli. Permainan bola voli merupakan kegiatan olahraga yang telah merakyat baik di kota bahkan sampai ke pelosok desa. Terindikasi pengaruh latihan Medicine Ball Toss terhadap kemampuan passing atas. Pengaruh latihan Medicine Ball Throw terhadap kemampuan passing atas. Pengaruh latihan PushUp terhadap kemampuan passing atas. Pengaruh latihan kayang terhadap kemampuan passing atas. Passing atas dapat ditingkatkan melalui laitihan: (a) Medicine Ball Toss. (b)Medicine Ball Throw, (c) Push-Up, dan (d) Latihan Kayang. Untuk membuktikan dari bentuk-bentuk latihan di atas, dapat meningkatkan passing atas maka perlu diadakan penelitian. Oleh sebab itu peneliti mengambil judul ”Perbandingan Pengaruh Latihan Medicine Ball Toss dengan Latihan Medicine Ball Throw Terhadap Keterampilan Passing Atas Siswa Ekstrakurikuler Bola Voli SMP 17 Pekanbaru”. Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah penelitian adalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh latihan Medicine Ball Toss terhadap keterampilan passing atas ? 2. Apakah ada pengaruh latihan Medicine Ball Throw terhadap keterampilan passing atas ? 3. Apakah ada pengaruh latihan Push-Up terhadap keterampilan passing atas? 4. Apakah ada pengaruh latihan kayang terhadap keterampilan passing atas ? Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini di batasi pada Perbandingan Pengaruh Latihan Medicine Ball Toss dengan Latihan Medicine Ball Throw terhadap Keterampilan Passing Atas Siswa Ekstrakurikuler Bola Voli SMP 17 Pekanbaru. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, rumusan penelitian ini adalah ”Apakah terdapat Perbandingan Pengaruh Latihan Medicine Ball Toss Dengan Latihan Medicine Ball Throw Terhadap Keterampilan Passing Atas Siswa Ekstrakurikuler Bola Voli SMPN 17 Pekanbaru?”. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbandingan Pengaruh Latihan Medicine Ball Toss dengan Latihan Medicine Ball Throw terhadap Keterampilan Passing Atas Siswa Ekstrakurikuler Bola Voli SMPN 17 Pekanbaru.
4
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi: siswa, guru pendidikan jasmani, kepala sekolah, dan dinas pendidikan sebagai berikut: 1. Bagi siswa, dengan adanya latihan Medicine Ball Toss dan latihan Medicine Ball Throw siswa dapat meningkatkan kemampuan passing atas pada permainan bola voli. 2. Bagi guru, dapat mengidentifikasikan kesalahan dan kekeliruan dalam pembelajaran bola voli, sehingga menjadi pengalaman dalam penentuan tindakan berikutnya. 3. Bagi kepala sekolah sebagai masukan dalam mengefektifkan pembinaan dan pengelolaan sumber belajar. 4. Peneliti, untuk mendapatkan gelar Sarjana di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. Latihan sangat penting dilakukan dalam membantu peningkatan kemampuan melakukan aktivitas olahraga. Untuk memungkinkan peningkatan prestasi, latihan haruslah berpedoman teori- teori serta prinsip- prinsip latihan tertentu. Tanpa melakukan latihan yang rutin maka mustahil atlet akan memperoleh prestasi yang diharapkan. Menurut Bompa (1994 : 167) “latihan adalah suatu aktivitas olahraga yang dilakukan secara sistematis dalam watu yang lama ditingkatkan secara progresif dan individual mengarah kepada ciri- ciri fungsi fisiologis dan psikologis untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan”. Latihan mempunyai batasan- batasan tertentu, oleh karena itu perlu kita pahami dulu apa batasan latihan itu. Secara sedehana batasan latihan menurut Harsono (1982:101) “latihan atau training adalah suatu proses berlatih yang sistematis, yang dilakukan secara berulang- ulang yang kian hari jumlah beban latihan kian bertambah”. Latihan pada prinsipnya adalah memberikan tekanan fisik pada tubuh secara teratur dan sistematik, berkesinambungan sehingga akan menambah kemampuan atlet yang akhirnya akan meningkatkan kemampuan atlet. Dan untuk melaksanakan suatu latihan diperlukan metode latihan yang dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat di atas, bahwa makna latihan adalah proses yang berkesinambungan dan teratur mulai dari latihan yang rnudah sampai pada yang lebih rumit dan dilakukan secara berulang kali dengan jumlah beban latihan yang makin bertambah, dengan kata lain, latihan merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dan sistematis untuk mempersiapkan atlet baik dari kondisi fisik maupun teknik untuk menghadapi tekanan dalam pertandingan. Latihan adalah perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sehingga memberikan kemudahan pada olahragawan dalam penyempurnaan geraknya Bentuk latihan Medicine Ball Toss adalah salah satu bentuk latihan Plyometrics yang bertujuan untuk meningkatkan power otot lengan. Latihan medicine ball toss menggunakan seluruh tangan pada saat melempar bola medicine. Hal ini sangat mendukung dalam usaha meningkatkan power otot lengan dan hasil passing atas dalam permainan bola voli.
5
Pada dasarnya gerakan latihan medicine ball toss sama dengan latihan medicine ball throw, satu hal yang membedakan adalah cara berdiri pada saat melempar bola medicine. Adapun cara melakukan latihan medicine ball throw menurut James C. Radeliffe BS dan Robert C. Farentinos, Phd (1994:17) adalah: Lempar bola medicine pada medicine ball throw dari sikap jongkok/berlutut kepada kawan yang berdiri agak jongkok, sementara pada medicine ball toss sikap melempar adalah dengan melempar bola medicine ke arah kawan yang berdiri di samping (kiri atau kanan). Medicine ball throw adalah latihan yang dilakukan dengan lemparan menggunakan bola medicine. dalam pelaksanaan latihan Overhead Throw dan latihan Medicine Ball Throw, latihan dilakukan selama 6 minggu dan frekuensi latihan 3 kali seminggu. Sesuai yang telah dikemukakan Pate (1993:213) bahwa : "Latihan yang dilakukan selama 6-8 minggu akan memberikan efek yang cukup dengan kekuatan 10-25%. Kemudian menurut Sajoto (1988:99) bahwa : "repetisi dengan kontrak maksimal tiap set hendaknya antara 8-15 kali, sedangkan jumlah set hendaknya 3 kali. Lebih lanjut Sajoto (1988:35) menyatakan "program latihan 3 kali setiap minggu agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. Penggunaan beban dalam latihan nantinya akan dilakukan secara bertahap dari ringan ke yang semakin berat. Bentuk latihan Medicine Ball Throw adalah salah satu bentuk latihan Plyometrics yang bertujuan untuk meningkatkan power otot lengan. Latihan medicine ball throw menggunakan seluruh tangan pada saat melempar bola medicine. Hal ini sangat mendukung dalam usaha meningkatkan power otot lengan dan hasil passing atas dalam permainan bola voli. Pada dasarnya gerakan latihan medicine ball throw sama dengan latihan overhead throw, satu hal yang membedakan adalah cara berdiri pada saat melempar bola medicine. Adapun cara melakukan latihan medicine ball throw menurut James C. Radeliffe BS dan Robert C. Farentinos, Phd (1994:17) adalah: Lempar bola medicine dari sikap jongkok/berlutut kepada kawan yang berdiri agak jongkok. Bola medicine beratnya 9-16 pound, sedangkan jarak dengan kawan yang menerima bola secukupnya. Lakukan 3-6 set dengan repetisi 10-20 kali lemparan, waktu istirahat masing-masing set selama 2 menit. Power merupakan unsur kondisi fisik yang sangat diperlukan dalam berbagai cabang olahraga. Menurut Sajoto (1988:58 ) bahwa “Muscular power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum dengan usaha yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya”. Lebih lanjut lagi Harsono (1988:200) menyatakan bahwa “Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki power otot lengan yang baik akan memberikan keuntungan karena akan dapat melempar dengan maksimal sehingga akan berpengaruh terhadap hasil passing atas. Dengan diberikannya kedua bentuk latihan Medicine Ball Toss dan latihan Medicine Ball Throw diharapkan nantinya dapat meningkatkan power otot lengan yang pada akhirya akan menghasilkan passing atas yang baik.
6
Ketepatan dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan”sasaran atau tujuan yang dimaksud”, ketepatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketepatan dalam melakukan passing atas pada permainan bola voli. Ketepatan menurut Sojoto (1988:18) adalah seseorang untuk mengembalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat menjadi suatu jarak atau mungkin suatu objek langsung yang harus dikenai oleh salah satu bagian tubuh atau jatuh ke sasaran yang diinginkan. Dalam hal ini ketepatan passing atas ke arah dinding yang elah diberi sasaran kotak merupakan objek langsung harus di tuju testee. Passing atas dilakukan dengan kaki dibuka selebar bahu, salah satu kaki di depan, perkenaan bola adalah di depan atas dahi lebih kurang 10 cm dengan jari tangan dibuka selebar mungkin. Perkenaan bola dengan jari adalah permukaan jari sesuai dengan permukaan bola. Pada saat tangan bersentuhan dengan bola jari-jari agak ditegangkan agar bola dapat memantul dengan baik kemudian bola didorong dengan menggerakkan pergelangan tangan diikuti dengan meluruskan siku. Pada waktu mendorong badan ikut membantu dengan pemindahan tenaga mulai dari kaki, badan, lengan dan tangan dengan lancar tidak terputus, pandangan tetap kearah bola. Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Kekuatan memegang peranan yang penting, karena kekuatan adalah daya penggerak setiap aktivitas dan merupakan persyaratan untuk meningkatkan prestasi. Dalam permainan bola voli, kekuatan merupakan salah satu faktor yang menentukan kemampuan permaian seseorang dalam bermain. Karena dengan kekuatan seorang pemain akan dapat melakukan passing atas (selain ditunjang dengan faktor teknik bermain yang baik). Kecepatan merupakan kualitas kondisional yang memungkinkan seseorang olahragawan untuk bereaksi secara cepat bila dirangsang dan untuk menampilkan atau melakukan gerakan secepat mungkin. Passing dalam permainan bola voli merupakan suatu teknik memainkan bola yang dilakukan oleh seorang pemain dengan satu atau dua tangan dengan tujuan untuk mengarahkan bola kesuatu tempat atau teman seregu untuk selanjutnya dimainkan kembali. Istilah lain yang diperlukan untuk permainan bola voli adalah set up atau dalam bahasa Indonesia disebut umpan. Umpan yang dimaksudkan adalah sajian yang diberikan kepada teman seregu untuk dipukul dengan tujuan melakukan serangan ke petak permainan lawan, sedangkan passing tujuannya agar bola dimainkan selanjutnya untuk mengatur serangan. Berdasarkan kajian teori di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah: terdapat Perbandingan Pengaruh yang signifikan latihan Medicine Ball Throw dibanding latihan Medicine Ball Toss terhadap ketepatan passing atas pada permainan bola voli di Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Pekanbaru.
7
METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan di SMPN 17 Pekanbaru. Sampel penelitian ini sebanyak 20 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui tes awal dan akhir. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelitian yang telah diajukan sesuai masalah yaitu: Terdapat Perbandingan Pengaruh Latihan Medicine Ball Toss dengan Latihan Medicine Ball Throw Terhadap Keterampilan Passing Atas Siswa Ekstrakurikuler Bola Voli SMP 17 Pekanbaru. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang melalui tes dan pengukuran terhadap 20 orang subjek penelitian yakni siswa di SMPN 17 Kota Pekanbaru. Penelitian ini melihat hasil perbandingan metode latihan Medicine Throw dengan Medicine Toss terhadap kemampuan passing atas pada permainan bola voli siswa yang mengikuti ekstrakurikuler SMPN 17 Pekanbaru. Variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yaitu latihan Medicine Throw dan Medicine Toss yang dilambangkan dengan X sebagai variable bebas, sedangkan Passing atas dilambangkan dengan Y sebagai variabel terikat. Hasil pengukuran Pretes Hasil Pengukuran Passing Atas adalah sebagai berikut: skor tertinggi 29, skor terendah 21 dengan rata-rata 25,60, standar deviasi 2,95 dan variansi 8,67, distribusi frekwensi dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut: Tabel 1. Analisis Hasil Pengukuran Pretes Passing Atas Item Analisis Sampel Mean Std. Deviation Variance Minimum Maximum Sum
Nilai 20 25,60 2,95 8,67 21,00 29,00 512,00
Hasil pengukuran Postes Passing Atas adalah sebagai berikut: skor tertinggi 31, skor terendah 22 dengan rata-rata 27,00, standar deviasi 2,73 dan variansi 7,47, distribusi frekwensi dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut: Tabel 2. Analisis Hasil Pengukuran Postes Passing Atas.
8
Item Analisis Sampel Mean Std. Deviation Variance Minimum Maximum Sum
Nilai 20 27,00 2,73 7,47 22,00 31,00 540,00
Data prestes passing atas setelah dilakukan perhitungan menghasilkan Lhitung sebesar 0,1392 dan Ltabel sebesar 0,21981. Ini berarti Lhitung lebih kecil dari Ltabel. Dapat disimpulkan penyebaran data pretes passing atas adalah berdistribusi normal. Untuk pengujian data hasil postes passing atas menghasilkan Lhitung 0,1138 lebih kecil dari Ltabel sebesar 0,1981. Dapat disimpulkan bahwa penyebaran data hasil postes passing atas adalah berdistribusi Normal. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelitian yang telah diajukan sesuai masalah yaitu: “pengaruh perbandingan metode latihan Medicine Throw dengan Medicine Toss terhadap kemampuan passing atas pada permainan bola voli siswa yang mengikuti ekstrakurikuler SMPN 17 Pekanbaru, dimana keberartiannya diuji dengan uji t dan menghasilkan thitung sebesar 8,30 dan ttabel sebesar 1,720. Berarti thitung > ttabel. Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh perbandingan metode latihan Medicine Throw dengan Medicine Toss terhadap kemampuan passing atas pada permainan bola voli siswa yang mengikuti ekstrakurikuler SMPN 17 Pekanbaru pada taraf alfa 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%. Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolah data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut: Pengaruh perbandingan latihan Medicine Throw dengan Medicine Toss terhadap kemampuan passing pada permainan bola voli siswa yang mengikuti ekstrakurikuler SMPN 17 Pekanbaru. Ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel tersebut di atas. Hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan terdapat pengaruh perbandingan metode latihan Medicine Throw dengan Medicine Toss terhadap kemampuan passing atas pada permainan bola voli siswa yang mengikuti ekstrakurikuler SMPN 17 Pekanbaru yang dibutuhkan untuk mendukung permainan bola voli.
9
KESIMPULAN Berdasarkan hasil temuan dan pengolahan data yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: terdapat pengaruh perbandingan metode latihan Medicine Throw dengan Medicine Toss terhadap kemampuan passing atas pada permainan bola voli siswa yang mengikuti ekstrakurikuler SMPN 17 Pekanbaru, dimana keberartiannya diuji dengan uji t dan menghasilkan thitung sebesar 8,30 dan ttabel sebesar 1,720. Berarti thitung > ttabel. Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima.
10
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Bachtiar, dkk. 2002. Permainan Besar II, Bola Voli, dan Bola Tangan. Universitas Terbuka. Dietch Beuthelshol. 1986. Belajar Permainan Bola Voli. Bandung: Pionir Diknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Diknas Engkos Kosasih. 1993. Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta: Akademika pressindo James. 1986. Kekuatan dan Kelenturan. Bandung: Pionir Press Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani Prinsip-Prinsip dan Penerapannya. Jakarta : Dirjen Olahraga depdiknas. Radcliffe, 1985. Plyometrics explosive power training. Champaign. Illionis: Human Kinetics Publishers Inc Sukadiyanto. 2009. Metode melatih Fisik Petenis. Yokyakarta: Universitas Negeri Yokyakarta Suharno. HP. 1986. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Viera L. Barbara, dkk, 2004.Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada