PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang keberadaannya sering dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan, antara lain untuk irigasi, industri, transportasi dan lain-lain. Namun, sungai juga dapat menimbulkan masalah bagi manusia, misalnya apabila terjadi banjir pada daerah di sekitar sungai yang cukup padat penduduknya. Daripermasalahan-permasalahan tersebut maka kami menuangkan, pemikiran kami dalam bentuk penulisan tugas akhir atau skripsi dengan judul : “STUDI MITIGASI PASCA BENCANA BANJIR BANDANG (STUDI KASUS BANJIR BANDANG SUNGAI WAY-ELA KABUPATEN MALUKU TENGAH)”
1.2.
Maksud dan Tujuan 1.2.1. Maksud Penelitian Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk melakukan penelitian terhadap kondisi geografi Wayela pasca bencana banjir bandang dan menentukan alternatif mitigasi bencana. 1.2.2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Memprediksi area luapan banjir bandang berdasarkan hasil simulasi berbasis SIG. 2. Memberikan alternatif penanggulangan pasca banjir bandang.
1.3.
Pokok Bahasan dan Batasan Masalah 1.3.1. Pokok Bahasan Pokok bahasan pada penelitian ini adalah memprediksi ketinggian banjir bandang, memprediksi luasan area dampak bencana banjir bandang dan menentukan alternatif enanggulangan bencana. 1.3.2. Batasan Masalah Berdasarkan kondisi yang ada, maka batasan penelitian ditetapkan sebagai berikut : 1. Simulasi terjadinya banjir bandang 2. Fungsi SIG dalam pengawasan daerah banjir bandang 3. Alternatif penanggulangan bencana banjir bandang 1.4. Manfaat penelitian Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini yaitu : 1. Memberikan gambaran terhadap suatu sistem penanganan bahaya bencana banjir bandang secara dini (Early Warning System) berbasis SIG 2. Dapat dijadikan sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.
2.1.
TINJAUAN PUSTAKA Defenisi Banjir Banjir adalah peristiwa dimana daratan yang biasanya kering menjadi tergenang air yang disebabkan oleh tingginya curah hujan dan topografi
wilayah berupa dataran rendah hingga cekung ataupun kemampuan infiltrasi tanah rendah sehingga tanah tidak mampu tidak mampu menyerap air. 2.2.
Jenis Jenis Banjir a. Banjir Sungai Terjadi karena air sungai meluap. b. Banjir Danau Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol. c. Banjir Laut pasang Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi 2.3. Banjir Bandang Karakteristik banjir bandang :
2.4.
memiliki debit puncak yang melonjak dengan tiba-tiba dan menyurut kembali dengan cepat. memiliki volume dan kecepatan aliran yang besar. memiliki kapasitas transpor aliran dan daya erosi yang sangat besar sehingga dapat membawa material hasil erosi. aliran yang membawa material debris dapat menimbulkan bencana sedimen di daerah hilir setelah titik apex.
Peta dan SIG (Sistem Informasi Geografis) Peta merupakan suatu representasi konvensional (Miniatur) dari unsur-unsur (Fatures) fisik
(alamiah dan buatan manusia) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi diatas media bidang datar dengan skala tertentu[Denny C dan IrmaA,2003, 22]. 1. Informasi Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data.Dalam SIG informasi memiliki volume terbesar.Setiap objek Geografi memiliki Seting data tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta.Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan objek Spasial yang dapat membuat peta menjadi Intelligent. 2. Geografi Istilah ini digunakan karena SIG dibangun secara berdasarkan pada ‘Geografi’ atau ‘Spasial’.Objek ini mengarah pada spesifikasi dalam suatu Space. Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan geografi bumi. a. dapat mendukung pengambilan keputusan Spasial dan mampu mengintergrasikan deskripsideskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan disuatu lokasi. b. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan
data yang berhubungan dengan posisi-posisi permukaan bumi. c. SIG merupakan kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelolah, memetakan informasi Spasial berikut data artributnya dengan akurasi Kartografi. d. SIG adalah sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara Spasial atau koordinatkoordinat geografi.
Sumber : Google Gambar 3.1. Peta Provinsi Maluku
2.5.
Mitigasi Bencana Secara umum penanggulangan bencana dapat diuraikan berikut:
rincian tersebut
1. Sebelum bencana: pencegahan (prevention), penjinakan (mitigation), kesiapsiagaan (preparedness). 2. Selama bencana: tahap awal, tahap darurat (response), konsolidasi (consolidation), tahap akhir, rehabilitasi (rehabilitation) 3. Sesudah bencana : rekonstruksi, pembangunan (development)
Menurut penempatan daerah Sungai Way Ela terdapat di garis UTM di : X
:
387375,1215
Y
:
9596289,108
Secara Geografis penempatan daerah Sungai Way Ela terdapat di : 127° 59’ 8,02” BT 3° 39’ 6,72”
LS
METODOLOGI PENELITIAN 3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Lokasi Natural Dam Way Ela berada di bukit Ulak Hatu, desa Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Gambar 3.2. Lokasi Sungai Way Ela
3.2.2. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 1 (satu) minggu yaitu pada tanggal 19-25 september 2014. 3.2. Alat yang digunakan Alat yang dipergunakan saat melakukan penelusuran sungai yaitu : GPS (Global Positioning System) Alat ini dipergunakan untuk tracking alur sungai serta menandai koordinat dari lokasi yg di survey. Kamera Digital Alat ini dipergunakan untuk mengambil gambaran situasi lapangan pasca jebolnya Natural Dam. Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.3. Sumber Data Pada penelitian ini akan menggunakan 2 sumber data yaitu : a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari lokasi penelitian, data primer berupa dokumentasi penelusuran sungai, dan tracking gps alur sungai dari muara ke hulu, serta koordinat lokasi Bencana Banjir Bandang. b. Data sekunder, adalah data yang berhubungan dengan penelitian yang kita lakukan. Pengambilan/pengumpulan data sekunder dapat diperoleh berdasarkan acuan dan literatur yang berhubungan dengan materi, karya tulis ilmiah yang berhubungan dengan penelitian atau dengan mendatangi instansi terkait untuk mengambil data data yang diperlukan.
3.4.
Kerangka Pikir Penelitian Untuk lebih memudahkan proses penyelesaian tugas akhir ini, maka dibuat suatu kerangka analisis yang menggambarkan prosedur atau tahap-tahap pengerjaan dalam penulisan ini.
Gambar 3.3. Flow Chart Peneliti HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.
Gambaran Lokasi Studi Lokasi dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat hingga tepi sungai di ilir bendungan, kemudian dengan berjalan kaki sepanjang ± 1 km melewati beberapa bukit dari timbunan longsoran tanah hingga menuju puncak bendungan alam tersebut pada EL. 215 mdpl.
Gambar 4.1. Lokasi Sungai Way Ela
4.2.
Hasil Analisis Lokasi Bencana Menggunakan SIG 4.2.1. Situasi Area Pasca Bencana
4.2.3. Analisis Daerah Rawan Banjir dengan Debit Banjir Q50 (ketinggian 3,1m) Didapat dari pengolahan data dan pengolahan peta rawan banjir bandang pada sungai Way Ela maka dapat dihitung wilayah yang terkena rawan banjir bandang sebesar 113,26 Ha dengan uraian watersheed sebagai berikut : Waduk watersheed sebesar 1168 Ha Watersheed 1 sebesar 1473 Ha Watersheed 2 sebesar 1439 Ha
Sumber : Hasil Analisis Gambar 4.2. Peta Situasi Erea Pasca Bencana 4.2.2. Analisis Peta Watershed Peta biasanya ditentukan berdasarkan perkiraan dengan pedoman garis kontur
Sumber : Hasil Analisis Gambar 4.4. Peta Area dampak banjir
Sumber : Hasil Analisis Gambar 4.3. Peta Watershed
Setelah dilakukan buffer dapat diliat lokasi yang terkena dampak rawan banjir dari luapan sungai Way Ela. Daerah yang terkena rawan banjir dan yang tidak terkena dampak banjir seperti pada gambar.
2. Dengan menambahkan ketinggian tanggul saluran 3. Dengan menambahkan kedalaman saluran 4.3.1.1.ormalisasi Menambahkan Sungai
dengan Lebar
Sumber : Hasil Analisis Gambar 4.5. Gambar Area Terdampak Banjir
Tabel 4.1. Normalisasi dengan menambahkan Lebar Sungai 4.3.1.2.Normalisasi dengan Menambah Ketinggian Tanggul Saluran Sumber : Hasil Analisis Gambar 4.5. Peta Dampak Banjir Q50 dengan tinggi 3.1m
4.3.
Alternatif Penanggulangan Bencana 4.3.1. Normalisasi Sungai Ada beberapa cara normalisasi saluran yang dapat dipilih dengan berbagai faktor pertimbangannya, yaitu : 1. Dengan menembahkan lebar saluran
Tabel 4.2. Normalisasi dengan menambahkan Ketinggian Saluran 4.3.1.3.Normalisasi Menambah Saluran
dengan Kedalaman
Tabel 4.3. Normalisasi dengan Menambah Kedalaman Saluran 4.3.2. Pembuatan Tanggul Penahan Banjir Salah satu cara penanggulangan banjir adalah dengan membangun infrastruktur yaitu tanggul.Tanggul dapat digunakan untuk menahan aliran air. Berikut ini dijelaskan pengertian tanggul,manfaat dan analisis pembuatannyaPengertian Tanggul. 4.3.2.1.Pembuatan Rancangan Tanggul A. Persiapan 1). Pemilihan tempat pembangunan tanggul Pemilihan lokasi tanggul dipilih pada lokasi yang kedap air Arah Trase Tanggul
Dalam menentukan arah trase tanggul agar diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Pilihlah penampang sungai yang paling efektif dengan kapasitas pengaliran maksimum. Agar trase searah dengan arah arus sungai dan dihindarkan terjadinya belokan yang tajam. Diusahakan agar arah trase tanggul kiri dan tanggul kanan separalel mungkin dengan alursungai. Pada sungai-sungai yang arusnya tidak besar, diusahakanagar kurva alirannya stabil. 2). Orientasi lapangan yakni penyesuaian antara tempat yang memenuhi kriteria dengan lokasisebenarnya. 3). Konsultasi dengan berbagai pihak yang terkait baik formal maupun non formaluntuk memperoleh masukan sebelum lokasi dan tipe tanggul ditetapkan. B.
Pengumpulan Data Dan Informasi Lapangan 1). Data primer diperoleh dengan cara survey dan pengukuran lapangan, meliputi sebagai berikut : Topografi lokasi bangunan Penutupan lahan dan pola tanam Tanah (jenis, tekstur, permeabilitas) Luas DTA Jumlah, kepadatan dan pendapatan penduduk dan tingkat harga/upah disekitar lokasi 2). Data sekunder, dapat diperoleh dengan cara
pengumpulan data yang telah ada/tersediabaik di instansi pemerintah, swasta dsb meliputi : Administrasi wilayah Curah hujan (jumlah, intensitas dan hari hujan) Erosi dan sedimentasi Adat istiadat masyarakat disekitar lokasi
Pengelolaan dan Analisa Data/Informasi 1). Dari data tanah, erosi/sedimentasi, topografi, curah hujan dan luas DTA kita bisamendapatkan : a. lokasi tanggul yang tepat yang memenuhi standar kriteria yang telah kita tetapkan sebelumnya. b. Bahan yang kita perlukan. Bahan yang biasanya dipergunakan dalam pembuatan tangguladalah tanah. Namun untuk memperkuat tanggul kita dapat juga menambahkan pasir, bamboodan batu. c). Spesifikasi tanggul yang diperlukan.Dalam keadaan biasa tanpa perkuatan lereng tanggul direncanakan dengan kemiringan 1 : 2 atau lebih kecil. Dalam menghitung panjang, tinggi dan kemiringana perlu diperhitungkan juga gayagaya yang bekerja pada dinding (per-m panjang) seperti :
Gaya friksi : = m W = m mwall g
d). Debit aliran air/debit banjir rencana Debit bisa dicari dengan menggunakan rumus : Q = C x B XHI\1.5 x 11\0.5 (9.1.)
C.
: W
Gaya gravitasi = mwall g
Gaya hidorstatis = ½ gwater h2
:
Fh
Ff
dimana : Q : Debit (m3/dt) C : Koefisien Chezy B : Lebar sungai (m) H : Kedalaman rata-rata (m) I :
Kemiringan
permukaan
sungai 2.
Dari data jumlah penduduk, mata pencaharian, pendapatan serta adat istiadat diolah dandianalisa menjadi informasi:
a).
Potensi ketersediaan tenaga kerja.Tenaga kerja yang kita perlukan diantaranya aadalah orangyang ahli dalam teknik geodesi
b).
Standar satuan biaya/upah yang berlaku. Standar ini dapat kita sesuaikan dengan kondisimasyarakat di daerah sana.
D. Pembuatan tanggul 1). Persiapan a). Penyiapan Kelembagaan. b). Pertemuan dengan masyarakat / kelompok dalam rangka sosialisasi rencana pelaksanaan pembuatan dam pengendali.
c).
Pembentukan organisasi dan penyusunan program kerja. 2). Pengadaan sarana dan prasarana Pengadaan peralatan/sapras diutamakan untuk jenis peralatan dan bahan habis pakai. E.
Pelaksanaan Pembuatan Dam Pengendali 1). Pemberi biaya dapat dari dua alternatif yaitu : a). Sistem Swakelola, artinya dana dihasilkan sendiri dari iuran masyarakat. Masyarakat sendiriyang turut aktif dalam membangun tanggul ini demi kenyamanannya. b). Pemerintah. Tugas pemerintah salah satunya adalah menjamin kesejahteraan rakyatnya. 2). Pelaksana pembuatan tanggul a). Sistem swakelola, melalui SPKS dengan kelompok tani, dalam rangka pemberdayaan sumberdaya dan meningkatkan partisipasi masyarakat lokal secara langsung serta menumbuhkan rasa memilikinya dan kepedulian memelihara apabila konstruksi telah selesai. b). Sistem pemborongan oleh Pihak III, melalui lelang dengan mengutamakan potensi lokal yangada. 3). Penjamin Penyelesaian Tanggul Penjamin penyelesaian tanggul adalah Petugas Lapangan Gerhan dibawah koordinasiDinas Kabupaten/Kota yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan. Tentu sajasebelumnya sudah ada MoU antara kontraktor,
pemerintah dan masyarakat yang harus diikuti. 4.3.3. Perbaikan Vegetasi Hutan 1. Menjaga sistem Hidrologi Hutan Keberadaan vegetasi sangat penting dalam menentukan kondisi air tanah sehingga pada musim kemarau tidak terjadi kekeringan dan pada musim hujan tidak terjadi banjir.
Gambar 1. Siklus Hidrologi pada suatu DAS 2. Mengurangi terjadinya Banjir komponen ekosistem tersebut dalam keadaan seimbang. Jika hubungan timbal balik antar komponen-komponennya mengalami gangguan dapat berpengaruh negatif terhadap ekosistem tersebut yang berdampak rusaknya fungsi ekologis DAS tersebut. 3. Sebagai Penahan laju Erosi Erosi secara umum didefinisikan sebagai terjadinya pengikisan lapisan permukaan tanah yang disebabkan oleh aktivitas alamiah seperti air,
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Terlihat jelas Area Rawan Banjir berdasarkan Peta potensi rawan banjir bandang yang terjadi di sungai Way Ela 2. Akurasi dari teknologi informasi penginderaan jauh ini masih haris dievaluasi dengan kegiatan survei lapangan yang bertujuan untuk mencocokkan informasi yang ada dengan kenyataan di lapangan. 3. Vegetasi hutan memiliki peranan penting dalam proses pengaturan sistem tata air tanah. 5.2. Saran 1. Untuk mendapatkan hasil yang maksimum maka dibuatkan beberapa parameter tambahan yang mempengaruhi terjadinya genangan atau limpasan, seperti pengaruh pasang surut air laut dan drainase. 2. pengendalian banjir untuk suatu daerah hendaknya dilakukan dengan beberapa skenario, hal ini untuk memilih bangunan yang paling cocok dan sesuai dengan kondisi banjir daerah tersebut. 3. Penulis mengharapkan adanya penulis lain yang mengkaji skenario pengendalian pengendali banjir (floodway), dan waduk pengendali banjir serta lanjutan untuk penanggulangan banjir di DAS Way Ela dengan cara nonstuktural yang dapat dilakukan dengan perbaikkan tata- guna lahan didaerah bagian hulu. DAFTAR PUSTAKA Modul Pelatihan Membuat Peta Potensi Longsor Dan Rawan Banjir
Bandang Menggunakan ArcG 10.0 GIS Konsorsium Aceh Nias, “Modul Pelatihan ArcGIS Tingkat Dasar”, Banda Aceh, 2007. Primayuda A, 2006. Pemetaan Daerah Rawan dan Resiko Banjir Menggunakan Sistem Informasi Geografis: studi kasus Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (skripsi). Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Purnama A, 2008. Pemetaan Kawasan Rawan Banjir Di Daerah Aliran Sungai Cisadane Menggunakan Sistem Informasi Geografis. (skripsi). Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Puntodewo A, Dewi S, dan Tarigan J. 2003. Sistem Informasi Geografis untuk pengelolaan sumber daya alam. Bogor Barat: Center for International Forestry Research. Sembiring, K. 2007. Aplikasi SistemInformasi Penanggulangan Bencana di Indonesia. Lomba Karya Tulis Mahasiswa. Bandung. Standard Operating Procedure (SOP) Mitigasi Bencana Oleh Dr. Sunarto Utomo W. Y. 2004. Pemetaan Kawasan Berpotensi Banjir di DAS Kaligarang Semarang dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (skripsi). Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Website:santus.files.wordpress.com/20 07/10/aplikasi-sistem-informasipenanggulangan bencanadiindonesia.pdf [4 Desember 2007] Website:http://dokumen.tips/docume nts/perencanaan-tanggul.html