3(0$1)$$7$1,17(51(76(%$*$,680%(5%(/$-$5 %$*,6,6:$.(/$6;,-8586$108/7,0(',$ 60.08+$00$',<$+6/(0$1 $57,.(/-851$/ 'LDMXNDQNHSDGD)DNXOWDV,OPX3HQGLGLNDQ 8QLYHUVLWDV1HJHUL
2OHK 'HV\5DKPDZDWL 1,0 352*5$0678',7(.12/2*,3(1',',.$1 -8586$1.85,.8/80'$17(.12/2*,3(1',',.$1 )$.8/7$6,/083(1',',.$1 81,9(56,7$61(*(5,<2*<$.$57$ -8/,
Pemanfaatan Internet Sebagai.... (Desy Rahmawati) 1
PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SLEMAN THE UTILIZATION OF THE INTERNET AS A LEARNING SOURCE FOR STUDENTS IN SMK MUHAMMADIYAH 1 OF SLEMAN Oleh: Desy Rahmawati, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dan faktorfaktor yang mendukung serta menghambat dalam pemanfaatan internet di SMK Muhammadiyah 1 Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek dari penelitian ini yaitu siswa kelas XI Jurusan Multimedia SMK Muhamamdiyah 1 Sleman. Metode pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Instrumen penelitian ini menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan teknik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar bagi siswa masih belum optimal. Hal ini karena waktu siswa dalam memanfaatkan internet saat jam pelajaran di sekolah dan belum konsisten yaitu antara 10 menit sampai 4 jam. Namun siswa di sekolah ini sudah dapat menjelajah web, dan memanfaatkan e-mail. Cara siswa dalam mencari materi di internet yaitu dengan mengetikkan kata kunci sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkan. Setelah itu, siswa membaca materinya untuk mengetahui kesesuaian materi yang ada di internet dengan yang diajarkan guru, dan kemudian siswa mendownloadnya. Mata pelajaran yang dicari oleh siswa yaitu Bahasa Inggris, Fisika, Animasi 2 Dimensi dan lain sebagainya. Sementara bentuk materi yang dicari yaitu berupa teks dan gambar. Faktor pendukung eksternal bagi siswa yaitu adanya fasilitas pribadi siswa, kurangnya materi yang ada di buku, adanya tugas dari guru, tersedianya fasilitas dari sekolah, dan adanya kebijakan sekolah dalam mengakses hotspot internet sekolah. Sementara faktor penghambat internal bagi siswa yaitu adanya rasa malas, siswa kesulitan untuk berkonsenterasi dalam belajar dan faktor penghambat eksternal bagi siswa yaitu peralatan dipinjam teman, perggantian password hotspot internet sekolah secara berkala serta adanya masalah jaringan. Kata kunci: internet, sumber belajar, jurusan multimedia, SMK Abstract This research aims to describe the use of the Internet as a source of learning and supporting and prohibiting factors at SMK Muhammadiyah 1 Sleman. This is a descriptive research. The subject of this research is class XI students of Department of Multimedia SMK Muhammadiyah 1 Sleman. Methods of data collection using observation and interviews. The technique used to analyze data is descriptive. The results of the research shows that the use of the Internet as a source of learning for students is still not optimal. It is still not optimal because the time students in utilizing the internet when hours of instruction in school have not been consistent that is between 10 minutes to 4 hours. However, students in this school are already able to browse the web and utilize e-mail. The way that the students search for material on the internet is by typing the desired or needed keyword. After that the students read the material for determining the suitability between the material on the internet and material taught by teachers, and students can download it. The Subjects that are searched by students are English, Physics, 2 Dimensional Animation and etc. Meanwhile, the material forms that are searched by students are texts and images. The external supporting factors for students are the students’ personal facilities, the lack of material contained in the book, the task from teachers, the availability of school facilities, and the school policy in accessing the school internet hotspot. The other internal prohibiting factors for students are the laziness, the students concentration on learning difficult materials and the external factors for students are the equipment borrowed by friends, the periodic changes of password of school internet hotspot any network problems. Keywords: internet, learning resources, department of multimedia, vocational high school (SMK)
PENDAHULUAN
untuk
mengimbangi
kemajuan
baik
dalam
Di era globalisasi saat ini, banyak
teknologi, pembangunan dan sektor lainnya.
dibutuhkan sumber daya manusia yang baik.
Kemajuan di dunia pendidikan tidak lepas dari
Kebutuhan akan sumber daya manusia diperlukan
adanya kemajuan teknologi yang selalu berjalan
2 Jurnal Teknologi Pendidikan Edisi ...Tahun...ke...20..
beriringan. Sumber daya manusia merupakan
dimilikinya
faktor kunci dari keberhasilan pembangunan di
pendidikan formal, siswa dapat belajar banyak hal
segala
yang tidak ada di dalam lingkungan masyarakat.
bidang.
Khususnya
adalah
bidang
ke
dalam
masyarakat.
Adanya
pendidikan yang berpengaruh terhadap kualitas
Sarana dan prasarana dibutuhkan untuk
dari pendidikan itu sendiri. Sumber daya manusia
memperlancar proses belajar dan mengajar.
yang dimaksud adalah guru, kepala sekolah,
Kemajuan teknologi adalah salah satu faktor yang
pengembang pendidikan, dan siswa yang menjadi
mendukung terjadinya proses belajar mengajar
sasaran dalam menghadapi kemajuan zaman.
yang
lebih
efektif.
Adanya
teknologi
Peningkatan dari kualitas dan mutu
menyediakan berbagai sumber belajar yang
pendidikan sangat diperlukan salah satunya, dapat
mudah diakses oleh siswa. Kelengkapan sumber
dengan adanya
sarana dan prasarana yang
belajar di Sekolah Menengah Kejuruan sangat
mendukung. Tanpa adanya sarana dan prasarana
membantu guru dalam memberikan penjelasan
yang mendukung, guru, pengembang pendidikan,
dan melayani rasa ingin tahu yang ada pada
dan siswa tidak akan mampu menghadapi
siswa. Tetapi, perlu diketahui bahwa sumber
tantangan global dan kemajuan teknologi yang
belajar
terus berkembang, yang menuntut sumber daya
khususnya mata pelajaran kejuruan dan mata
manusia yang baik. Dalam Undang-Undang
pelajaran lain tidak semuanya tersedia di sekolah-
Nomor 20 Tahun 2003
sekolah
tentang Sistem
berupa
buku-buku
kejuruan.
pembelajaran,
Terlebih
lagi,
media
Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 menyatakan
pembelajaran untuk jurusan multimedia masih
bahwa:
terbatas. Oleh karena itu, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan diri yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dapat
ditegaskan
bahwa
pendidikan
dibuat untuk mengembangkan potensi diri, keterampilan diri yang ada di dalam diri siswa. Pendidikan
yang
dimaksud
disini
adalah
pendidikan formal. Pendidikan formal ini bukan hanya satu-satunya yang selalu berperan di dalam mengembangkan potensi diri dan keterampilan diri yang ada di dalam diri siswa. Akan tetapi, pendidikan formal yang mendukung siswa untuk dapat menggunakan dan menerapkan ilmu yang
dengan adanya
kemajuan teknologi ini guru maupun siswa dapat terbantu di dalam mencari sumber belajar yang diinginkan, sehingga dapat mempermudah proses belajar mengajar yang ada di kelas. Menurut Juharis Rasul (2008: 3) internet merupakan
jaringan
komputer
global
yang
menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia. Adanya internet ini, dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh siswa maupun guru. Hal ini karena internet menyediakan beragam informasi, ilmu pengetahuan dan referensi yang dapat dimanfaatkan untuk belajar. SMK Muhammadiyah 1 Sleman adalah salah satu SMK yang berada di Kabupaten Sleman, yang memiliki dua konsenterasi jurusan yaitu jurusan otomotif dan jurusan multimedia.
Pemanfaatan Internet Sebagai.... (Desy Rahmawati) 3
Siswa di SMK Muhammadiyah 1 Sleman ini
karena dengan adanya internet, siswa dapat
mayoritas sudah menggunakan jaringan internet,
mencari sendiri sumber belajar, memilih sendiri
sehingga siswa dimudahkan dalam mencari
bahan yang akan di pelajari. Oleh karena itu,
informasi atau referensi untuk menyelesaikan
informasi yang didapat akan lebih lama di ingat
laporan, tugas-tugas, yang menuntut siswa untuk
oleh siswa. Sesuai dengan pandangan proses
aktif di dalam mencari sumber belajar secara
belajar
mandiri. Oleh karena itu, penggunaan teknologi
sebagai pemberian makna oleh siswa tidak
sebagai media informasi, sangat dibutuhkan oleh
dilakukan sendiri melainkan melalui interaksi
siswa di SMK Muhammadiyah 1 Sleman. Akan
dalam jaringan sosial yang unik, yang terbentuk
tetapi,
dari budaya kelas maupun dari luar kelas.
kebijakan
yang
ada
di
SMK
Muhammadiyah 1 Sleman dalam mengakses
konstruktivistik,
Peran siswa
perolehan
dalam
informasi
pandangan
teori
hotspot internet, adalah akses internet disediakan
konstruktivistik,
hanya untuk siswa jurusan multimedia dan hanya
pembentukan pengetahuan, yang harus dilakukan
digunakan saat dibutuhkan pada saat guru
oleh
meminta siswa untuk mengerjakan tugas ataupun
konstruktivistik,
untuk mencari materi pelajaran. Sementara untuk
memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari
LAN (Local Area Network) dapat digunakan
sesuatu. Kemampuan awal tersebut akan menjadi
seluruh siswa di SMK Muhammadiyah 1 Sleman
dasar dalam mengkonstruksi pengetahuan yang
saat di laboratorium multimedia. Akan tetapi,
baru. Sementara itu, peran guru adalah membantu
siswa jurusan multimedia lebih banyak yang
agar proses mengkonstruksi pengetahuan oleh
memanfaatkan
siswa dapat berjalan dengan lancar. Guru tidak
ruang
laboratorium
ketika
belajar
siswa
merupakan
(si-belajar). memandang
proses
Paradigma siswa
sudah
pembelajaran praktik kejuruan. Asumsinya adalah
menteransfer
untuk mendukung dalam proses pembelajaran
membantu
siswa jurusan multimedia lebih membutuhkan
pengetahuannya sendiri. Bahan media, peralatan,
dan lebih sering menggunakan fasilitas internet di
lingkungan
dalam menunjang pembelajaran dan materi
membantu pembentukan pengetahuan dalam diri
khusus kejuruan.
siswa. Belajar dengan menggunakan internet
pengetahuannya, siswa dan
untuk
fasilitas
melainkan membentuk
disediakan
untuk
Guru-guru jurusan multimedia di SMK
dapat dilakukan tidak hanya di dalam kelas, tetapi
Muhammadiyah 1 Sleman menggunakan fasilitas
juga dapat dilakukan oleh siswa di lingkungan
internet sebagai penunjang dalam mencari sumber
sekolah, dan di rumah. Belajar menggunakan
belajar bagi siswa. Akan tetapi, jarang siswa
internet ini dapat digunakan sebagai solusi untuk
dilibatkan dalam memanfaatkan fasilitas internet
memberikan sarana belajar yang dapat membuat
di
siswa lebih aktif mencari sumber belajar secara
dalam
pembelajaran.
Padahal
dengan
menggunakan internet siswa dapat menjadi lebih
mandiri.
Terdapat
faktor-faktor
yang
aktif, serta internet dapat digunakan sebagai salah
mempengaruhi di dalam pemanfaatan internet
satu penunjang di dalam pembelajaran. Hal ini
sebagai sumber belajar. Menurut Seels & Richey
4 Jurnal Teknologi Pendidikan Edisi ...Tahun...ke...20..
(1994: 85) beberapa faktor yang mempengaruhi
belajar. Mayoritas di SMK Muhammadiyah 1
pemanfaatan proses dan materi pembelajaran,
Sleman ada beberapa siswa yang sudah memiliki
yaitu: 1) Sikap pembelajar terhadap teknologi, 2)
smartphone dan laptop. Akan tetapi dari hasil
Tingkat independensi pembelajaran, 3) Faktor-
observasi sementara, siswa dapat mengakses
faktor
mendukung
situs-situs yang bukan situs tentang pendidikan.
pemanfaatan media atau materi dalam konteks
Padahal salah satu tujuan adanya internet ini
sistem pembelajaran yang lebih luas.
adalah untuk mendukung siswa dalam belajar
yang
menghambat
Penggunaan
yang
atau
benar
dalam
serta memudahkan siswa untuk mengerjakan
pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada di
tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Dalam
sekolah menjadi tanggug jawab guru dan siswa.
penelitian
Internet ini termasuk di dalam infrastruktur yang
multimedia kelas XI, lebih sering menggunakan
ada di sekolah, yang diadakan untuk memenuhi
fasilitas internet ini, dari pada siswa kelas X dan
kebutuhan siswa dan guru jurusan multimedia,
kelas XII. Berdasarkan uraian di atas, penelitian
sehingga kebutuhan akan sumber belajar untuk
ini akan menjawab bagaimana pemanfaatan
jurusan multimedia dapat terpenuhi.
internet sebagai sumber belajar dan faktor-faktor
ini
diasumsikan
siswa
jurusan
Sumber belajar menurut Association of
yang mendukung serta menghambat dalam
Educational Communication and Technology
pemanfaatan internet di SMK Muhammadiyah 1
(AECT) dalam Ali Muhtadi (2005: 5) adalah
Sleman.
semua sumber (data, manusia dan barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri
atau
dalam
kombinasi
untuk
memperlancar belajar meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan. Namun, sumber
belajar
yang
dimaksud
di
dalam
penelitian ini yaitu Pesan (materi pelajaran) dan bahan (internet). Bahan internet dalam penelitian ini berupa jurnal, e-book, blog, website, berisi materi pelajaran yang dapat dimanfaatkan siswa untuk mendukung belajarnya. Kehadiran internet lebih
bersifat
suplementer
dan
pelengkap,
sehingga metode konvensional tetap digunakan karena siswa SMK juga masih memerlukan bimbingan dari gurunya dalam belajar. Adanya internet yang disediakan oleh sekolah untuk siswa, dapat menjadikan siswa lebih aktif dan mudah di dalam mencari sumber
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Lokasi, Setting dan Waktu Penelitian Penelitian
ini
berlokasi
di
SMK
Muhammadiyah 1 Sleman dengan setting yaitu berada di laboratorium multimedia yaitu pada saat
jam pembelajaran, jam istirahat, dan jam
kosong. Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Februari sampai Maret 2015. Subjek Penelitian Informan dalam penelitian ini adalah siswa
kelas
XI
jurusan
multimedia
yang
memanfaatkan fasilitas internet yang berjumlah 11 siswa.
Pemanfaatan Internet Sebagai.... (Desy Rahmawati) 5
Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Pada penelitian ini instrumen utamanya adalah peneliti. Akan tetapi, peneliti dibantu dengan menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara. Adapun kisi-kisi pedoman observasi dan pedoman wawancara meliputi, cara belajar dengan memanfaatkan internet,
lama
waktu
dalam
memanfaatkan
internet, materi pelajaran yang memanfaatkan internet, faktor pendukung dan penghambat internal serta eksternal dalam memanfaatkan internet.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pemanfaatan
Internet
sebagai
Sumber
Belajar Berdasarkan hasil penelitian siswa di SMK
Muhamamdiyah
1
Sleman
dalam
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar sudah memenuhi beberapa kriteria dari ketiga dimensi teori ICT literacy. Salah satu dimensi yang semua kriterianya sudah terpenuhi yaitu pada dimensi pengetahuan dasar, namun siswa di sekolah ini belum mencakup semua kriteria yang ada pada dimensi keterampilan teknis dan kemampuan menilai secara kritis. Berikut hasil penelitian pemanfaatan internet oleh
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
siswa di SMK Muhamamdiyah 1 Sleman:
dalam penelitian deskriptif ini adalah dengan
Pada dimensi pengetahuan dasar, siswa
model penelitian Miles and Huberman, yang
sudah tidak asing dengan komputer, laptop,
meliputi 4 tahap yaitu, pengumpulan data, reduksi
smartphone
data, penyajian data, kesimpulan atau verifikasi.
mengidentifikasi
Sementara itu, teknik pengujian keabsahan data
memanfaatkan komputer, laptop, smartphone
pada
dan internet dalam sehari-hari, mengetahui
penelitian
ini
adalah
credibility atau validitas
menggunakan
internal.
Validitas
dan
dasar-dasar
internet,
TIK,
dapat
terbiasa
menggunakan
aplikasi
dalam
dan
internal ini dilakukan dengan cara: teknik
fiturnya, dapat membedakan dunia virtual dan
triangulasi data dan member chek.
dunia
Pada
penelitian
ini
menggunakan
nyata,
mengetahui
etika
dalam
teknis,
siswa
memanfaatkan internet.
triangulasi sumber dan teknik. Trianggulasi
Dimensi
kemampuan
sumber dilakukan untuk menguji kredibilitas data
mampu mengkoneksikan komputer, laptop,
dengan cara mengecek kata yang telah diperoleh
dan smartphone dengan jaringan internet,
melalui beberapa sumber. Sedangkan triangulasi
mencari materi di website, dapat membuat
teknik, dilakukan dengan cara mengecek data
akun,
kepada sumber yang sama dengan teknik yang
mendownload
berbeda.
berdiskusi di forum, siswa juga sudah dapat
mengirim
membuat
file,
e-mail, menulis
penyimpanan
mengorganisasikan,
mengupload, blog
dan
di
komputer,
menyaring
kesesuaian
informasi, menggabungkan data, siswa juga sudah
dapat
menggunakan
ICT
untuk
6 Jurnal Teknologi Pendidikan Edisi ...Tahun...ke...20..
mendukung berfikir kritis, kreatif dan inovatif,
Tabel 5. Dimensi ICT literacy
serta
Elena E. Pernia (2008: 13)
dapat
membedakan
kredibilitas
informasi, namun siswa disini belum mampu membedakan kebenaran dari informasi yang ada di internet.
Dimensions Knowledge
Conceptual Label Foundational Knowledge
Dimensi kemampuan menilai secara kritis, siswa mampu menggunakan ICT dengan bertanggung
jawab,
siswa
juga
Skill
Technical skills
Attitude
Critical assessment skill
sudah
memahami konsekuensi dalam memanfaatkan internet, dan memiliki kesadaran akan potensi pada perkembangan TIK. Namun, siswa belum dapat
memanfaatkan
internet
secara
berkelompok maupun individu, belum dapat mengkaji materi yang ada di internet dan belum memiliki kemauan belajar dengan mamafaatkan internet serta belum memiliki kemampuan untuk menilai secara kritis efek adanya teknologi. Adanya
kekurangan-kekurangan
tersebut, karena siswa jarang memanfaatkan internet untuk belajar. Terlebih lagi, antara siswa dan guru belum ada kerjasama yang baik dalam
memanfaatkan
internet.
Beragam
kekurangan tersebut berdampak pada motivasi atau kemauan siswa untuk belajar dengan memanfaatkan
internet.
Padahal
idealnya
dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar siswa harus memenuhi ketiga dimensi ICT literacy meliputi:
Ketiga
dimensi
menurut
Description Awareness of technologies and appreciation of their relevance. Use of techology for information and knowledge emcompassing skill or abilities to access, retrieve, store, manage, integrated, evaluate, create, and communicate information and knowledge, and participate in networks via the internet. Understanding that ICT acquistion and use impacts on personal and social development, including perception of values and responsibilities, communica-tion practices and other behaviors social and ethical compertencies develop as a result of this critical assessment and reflection. tersebut
saling
berhubungan, jika siswa belum memenuhi kriteria kemampuan teknis dan kemampuan untuk menilai secara kritis informasi yang ada di internet, siswa belum dapat dikatakan memenuhi kriteria dari ICT literacy. Supaya siswa dapat memgimplementasikan ketiga dimensi tersebut. Sekolah dapat melatih
Pemanfaatan Internet Sebagai.... (Desy Rahmawati) 7
kemampuan siswa dengan cara memberikan
melakukan
pelatihan. Namun, supaya pelatihan tersebut
berikut:
dapat berjalan harus ada kemauan, motivasi
a.
Membaca dan berdoa
dan kerjasama antara siswa serta guru.
b.
Dilakukan secara rutin (sesuai dengan
Motivasi
diperlukan
untuk
menentukan
jadwal
intensitas usaha belajar bagi para siswa. Ada tiga fungsi motivasi bagi siswa menurut
teknik-teknik
yang
belajar,
telah
sebagai
dibuat)
dan
keseluruhan,
baru
berkesinambungan. c.
Sardiman (2011: 85), yaitu:
Membaca
secara
kemudian mempelajari bagian-bagiannya.
1.
Mendorong manusia untuk berbuat.
d.
Membuat catatan penting (meringkas).
2.
Menentukan arah perbuatan.
e.
Menarik
3.
Menyeleksi perbuatan. Sebelum
kesimpulan
dan
dilakukan
(latihan) dengan perhatian.
memanfaatkan
internet
f.
Pelaksanaan dengan waktu yang efektif, 4
seharusnya guru memberikan setimulus atau
X 2 lebih baik daripada 2X4 (4 kali
dorongan kepada siswa. Hal ini supaya siswa
belajar @ selama 2 jam, lebih baik
termotivasi atau tertarik untuk memanfaatkan
hasilnya dari 2 kali belajar @ selama 4
internet sebagai salah satu sumber belajar.
jam)
Pentingnya
motivasi
disini
yaitu
untuk
g.
Mengulangi
bahan
pelajaran
(sering
mengarahkan kegiatan belajar dan mendorong
diulang-ulang)
siswa memiliki usaha dalam memanfaatkan
Idealnya siswa dapat efektif belajar
internet untuk belajar.
dengan memanfaatkan internet, jika sekolah
Berdasarkan hasil penelitian, lama siswa
memberikan waktu secara rutin untuk siswa
dalam memanfaatkan internet yaitu antara 10
dapat belajar dengan memanfaatkan internet.
menit sampai 4 jam. Namun, siswa lebih
Hal ini karena waktu efektif belajar menurut
sering memanfaatkan internet selama 20 menit
Rosma Nababan (Uda.ac.id) bukan seberapa
dan waktu tersebut belum konsisten. Karena,
lama waktu yang dapat digunakan, namun
waktu siswa dalam memanfaatkan internet
seberapa sering waktu siswa dapat belajar.
terbatasi oleh jam sekolah yang sudah penuh
Begitu juga dalam memanfaatkan internet
dengan jadwal proses pembelajaran KBM.
siswa maupun guru perlu memperhatikan lama
Selain itu, sekolah juga tidak memberikan
waktu dalam memanfaatkan internet saat
waktu khusus siswa untuk memanfaatkan
belajar, baik di saat pembelajaran maupun
internet. Padahal jika ada waktu khusus yang
diluar pembelajaran. Hal ini supaya waktu
disediakan
belajar dengan memanfaatkan internet dapat
pihak
sekolah
dan
saat
pembelajaran diintegrasikan dengan internet,
lebih efektif.
siswa dapat dilatih untuk belajar dengan
Jika pihak sekolah sudah menyediakan
memanfaatkan internet secara efektif. Menurut
waktu khusus, dan mengajak siswa untuk aktif
Rosma Nababan (Uda.ac.id) siswa perlu
dalam memanfaatkan internet. Hal ini akan
8 Jurnal Teknologi Pendidikan Edisi ...Tahun...ke...20..
memudahkan guru dalam mengajar, karena
belajar. Akan tetapi, dari hasil wawancara,
jika siswa mencari sendiri informasinya maka
siswa di sekolah ini hanya dapat mengakses
otomatis siswa sudah belajar berfikir kritis.
gambar dan teks saat di sekolah. Hal ini
Mencari kebenaran dari suatu informasi, dan
karena, akses internet di sekolah ini masih
mencari relevansi informasi yang didapatnya
terbatas pada bandwitnya.
dengan informasi yang disampaikan guru.
Sementara
itu,
guru
belum
dapat
Sehingga, siswa dapat menambah pengetahuan
mengajak siswa untuk aktif berdiskusi ataupun
yang sudah didapatnya dengan pengetahuan
bertukar data dengan memanfaatkan internet.
yang baru dan informasi yang didapat siswa
Padahal bertukar data di e-mail, dan berdiskusi
sendiri akan lebih lama diingatnya. Selain itu,
di jejaring sosial facebook dapat memudahkan
ketika guru meminta siswa belajar dengan
siswa
memanfaatkan
proses
penelitian siswa sudah memiliki grup kelas di
harus
facebook yang digunakan untuk bertukar
memiliki tujuan, dan metode yang jelas.
informasi jika ada tugas. Akan tetapi, grup
Tujuan dan metode diperlukan supaya proses
tersebut belum digunakan secara efektif, hal
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan
ini karena beberapa siswa dalam berdiskusi
materi dapat tersampaikan semua kepada
belum ada kandungan isi materinya. Padahal
siswa.
dengan
internet
pembelajarannya.
Berdasarkan
saat
Hendaknya
hasil
guru
wawancara
mata
dalam
belajar.
berdiskusi
Berdasarkan
dengan
hasil
memanfaatkan
internet, menurut Smaldino, dkk. (2008: 238)
pelajaran yang dicari siswa yaitu Bahasa
dapat
Indonesia, Matematika, Fisika, Animasi 2
memanfaatkan internet yaitu siswa dapat
Dimensi dan lain sebagainya. Beberapa mata
terlibat percakapan dengan para ahli dalam
pelajaran
teori
sebuah bidang tertentu. Oleh karena itu, jika
komponen pesan atau messages dalam sumber
grup tersebut digunakan dengan baik, dan
belajar menurut Mudhoffir (1986: 1). Melalui
dalam pemanfaatannya terdapat isi kandungan
internet siswa dapat mencari berbagai mata
materi, serta guru dan siswa dapat terlibat
pelajaran yang sesuai dengan yang diajarkan
secara akif didalamnya. Hal tersebut akan
guru, menambah pengetahuan yang masih
menjadi keuntungan dan kemudahan bagi
kurang dari buku, siswa juga dapat mencari
keduanya dalam bertukar gagasan. Idealnya
materi yang lebih mudah dipelajari ketika saat
supaya pemanfaatan internet di sekolah ini
proses pembelajaran siswa belum mengerti
dapat
dengan yang diajarkan oleh guru. Hal ini
pelatihan baik untuk guru maupun siswa.
karena,
tersebut
internet
kemudahan
relevan
dengan
mempunyai
penyampaian
seperti
berbagai adanya
video, gambar, grafik, dan teks yang mudah diakses sehingga memudahkan siswa untuk
menjadi
berjalan
keuntungan
dengan
baik,
dalam
harus
ada
a. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Memanfaatkan Internet Sekolah Faktor
mendukung
siswa
dalam
memanfaatkan internet yaitu adanya fasilitas
Pemanfaatan Internet Sebagai.... (Desy Rahmawati) 9
pribadi. Menurut Smaldino, dkk. (2008: 238)
belajarnya, siswa dapat lebih terbantu dari
mengakses atau mencari materi pelajaran di
ketersediaan sumber belajarnya. Terlebih lagi
internet, siswa harus memiliki piranti lunak
guru juga terbantu dari segi kelengkapan
dan piranti keras agar dapat mengakses
media pembelajarannya. Hal ini karena siswa
internet. Idealnya untuk mengakses sumber
dapat mengakses teks, gambar, grafik, video
belajar dari internet, semua sarana harus
yang ada di internet untuk belajar. Namun, di
dipersiapkan terlebih dahulu. Beberapa siswa
sekolah ini dapat disimpulkan pemanfaatan
di sekolah ini masih belum memiliki fasilitas
internet sebagai sumber belajar bagi siswa
laptop, tetapi beberapa siswa lain sudah
masih belum optimal, sehingga untuk dapat
memiliki samrtphone. Supaya fasilitas pribadi
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar
dapat digunakan untuk mendukung belajar
bagi siswa masih harus ada dorongan dari
siswa, siswa harus memiliki tujuan dan
guru.
kemauan dalam menggunakan fasilitas yang ada untuk mendukung belajarnya.
siswa memiliki motivasi dalam memanfaatkan
Kekurangan materi yang ada di buku juga menjadi
pendukung
Adanya tugas dari guru juga membuat
dalam
penelitian beberapa siswa ingin memanfaatkan
memanfaatkan internet. Hal ini dikarenakan
internet hanya karena ada tugas, sehingga
adanya perpindahan
2013 ke
beberapa siswa disini masih harus ada
kurikulum tingkat satuan pendidikan. Oleh
dorongan dari guru untuk belajar dengan
karena itu, siswa lebih cenderung belajar dari
memanfaatkan internet. Oleh karena itu, perlu
materi
gurunya.
ada kerjasama yang bagus antara guru dan
siswa
siswa supaya siswa dapat lebih efektif dalam
memanfaatkan internet yaitu karena kurangnya
memanfaatkan internet. Menurut Pollard et al.
isi atau kandungan materi yang ada di buku
dalam Muijis & David Reynolds (2008: 3)
dan siswa masih kurang mengerti tentang
menggungkapkan tingkat interaksi seluruh
materi yang telah disampaikan guru, sehingga
kelas
internet hanya sebagai salah satu sumber
engangement” (keterlibatan di dalam tugas)
belajar
murid yang tinggi. Oleh karena itu, ketika guru
yang
Berdasarkan
siswa
internet untuk belajar. Berdasarkan hasil
kurikulum
disampaikan
oleh
wawancara
alasan
pendukung
bagi
siswa.
Menurut
tinggi,
berkorelasi
memberikan
adanya internet yaitu keterbatasan sumber
mengerjakan tugas dengan memanfaatkan
daya namun apabila siswa dapat terkoneksi ke
internet secara tidak langsung guru sudah
internet siswa bisa mengakses perpustakaan
mengajak siswa untuk terbiasa memanfaatkan
dan database yang setiap kali di perbaruhi.
internet.
diluar
pembelajaran
memanfaatkan internet
siswa
dapat
untuk mendukung
bagi
siswa
“task
Smaldino, dkk. (2008: 238) keuntungan dari
Idealnya jika pembelajaran atau saat
tugas
dengan
untuk
Adanya fasilitas dari sekolah menjadi salah
satu
pendukung
siswa
dalam
memanfaatkan internet. Berdasarkan hasil
10 Jurnal Teknologi Pendidikan Edisi ...Tahun...ke...20..
penelitian fasilitas di sekolah ini sudah
satu
lengkap, tetapi belum mendukung belajar
memudahkan siswa jurusan multimedia dalam
siswa. Hal ini karena fasilitas internet sekolah
belajar. Terlebih lagi agar dapat memanfaatkan
masih terbatas oleh bandwith. Oleh karena itu,
internet harus ada anggaran dana yang cukup
perlu adanya penambahan bandwith sekolah,
untuk
tetapi hal ini akan menambah dana dan beban
merawat sarana dan prasarana. Sekolah ini
terhadap orang tua siswa. Namun idealnya
memang sudah memiliki anggaran dana untuk
supaya
dalam
mengadakan dan merawat internet yang ada di
belajarnya, sekolah harus menganggarkan
sekolah, yaitu dari uang SPP siswa jurusan
dana yang cukup untuk mengadakan, merawat
multimedia. Meskipun dana sudah disediakan
dan mengembangkan fasilitas yang ada di
oleh
sekolah. Hal ini sesuai dengan salah satu misi
kekurangan dana untuk mengembangkan akses
sekolah
internet sekolah.
siswa
yaitu
dapat
terfasilitasi
mengembangkan
fasilitas
kebijakan
tersebut,
mengadakan,
pihak
dibuat
untuk
mengembangkan
sekolah,
namun
dalam
masih
dan
ada
pendidikan. Perlu diketahui bahwa terdapat
Idealnya
mengadakan,
beberapa keuntungan bagi sekolah yang
mengembangkan,
memiliki kelengkapan sarana dan prasarana
prasarana, harus ada kerjasama yang baik
menurut Wina Sanjaya (2009: 53) yaitu:
antara sekolah, guru, orang tua dan siswa. Hal
1) Kelengkapan sarana dan prasarana dapat
ini karena, semua siswa memiliki hak yang
menumbuhkan gairah dan motivasi guru
sama agar dapat belajar dengan memanfaatkan
dalam mengajar.
internet, sekolah yang memfasilitasi jalannya
merawat
sarana
dan
2) Kelengkapan sarana dan prasarana dapat
proses pembelajaran, guru yang memotivasi
memberikan berbagai pilihan pada siswa
siswa agar memanfaatkan internet untuk
untuk belajar.
belajar secara optimal dan orang tua yang
SMK memang
Muhammadiyah sudah
mendukung
memiliki
siswa
Sleman
fasilitas
yang
memberikan anggaran dana untuk menunjang proses pembelajaran.
memanfaatkan
Faktor penghambat internal bagi siswa
internet. Meskipun fasilitas sudah dianggap
dalam memanfaatkan internet yaitu adanya
lengkap
mengatasi
rasa malas siswa untuk mengakses internet
sekolah,
saat di sekolah. Hal ini karena jaringan internet
namun
terbatasnya
untuk
1
belum
bandwith
dapat internet
sehingga harus ada kebijakan dari sekolah
sekolah
dalam memanfaatkan internet, supaya semua
tumbuhnya rasa malas pada diri siswa untuk
siswa dapat mengakses internet sekolah untuk
memanfaatkan
belajar.
Smaldino, dkk. (2008: 238-239) kekuatan
lambat,
sehingga
internet
mengakibatkan
sekolah.
Menurut
Adanya kebijakan dari sekolah yang
sinyal juga mempengaruhi bisa tidaknya dalam
memberikan fasilitas akses hotspot internet,
mengirim dan menerima data. Sekolah ini
khusus untuk siswa jurusan multimedia. Salah
memiliki kekurangan pada bandwith internet
Pemanfaatan Internet Sebagai.... (Desy Rahmawati) 11
yang kecil, sehingga membuat tidak semua
rangsangan-rangsangan
siswa di SMK Muhamamdiyah 1 Sleman dapat
yang bersifat batin, sehingga diri siswa hanya
memanfaatkannya.
siswa
melayani rangsangan yang diperlukan saja,
memanfaatkan internet secara bersamaan,
yaitu berkonsenterasi dalam belajar. Selain itu,
akses internet menjadi lambat, dan jaringan
pihak sekolah juga dapat membuat sebuah
internet kadang terputus. Oleh karena itu,
pelatihan bagi siswa supaya memiliki rasa
supaya siswa dapat memahami, akses internet
kebutuhan untuk memanfaatkan internet dalam
sekolah yang lambat, guru dapat memberikan
belajar.
Jika
semua
yang
mengganggu
sosialisasi mengenai terbatasnya bandwith
Adanya masalah jaringan dari pihak
sekolah. Setelah itu, harus ada kebijakan dari
layanan (internet service provider) menjadi
sekolah agar internet dapat digunakan memang
penghambat bagi siswa. Masalah jaringan ini
untuk mendukung proses pembelajaran.
jarang ditemukan akan tetapi, dapat membuat
Berdasarkan
hasil
penelitian
faktor
akses
internet
menjadi
mati
total
dan
penghambat internal lainnya yaitu siswa
mengganggu proses pembelajaran. Menurut
merasa sulit berkonsenterasi dalam belajar
Smaldino,
dengan memanfaatkan internet. Hal ini karena
memanfaatkan internet harus ada dukungan
belum adanya kemauan dari dalam diri siswa
teknis yang bagus dan manajeman yang
memanfaatkan internet benar-benar untuk
bijaksana. Oleh karena itu, ketika jaringan dari
mencari materi pelajaran, sehingga membuat
pihak layanan terganggu, sekolah ataupun guru
siswa kesulitan untuk berkonsenterasi belajar.
dapat
Kesulitan siswa dalam berkonsenterasi timbul
tersebut
karena belum ada fokus untuk memperhatikan
digunakan
materi pelajaran yang ada di internet. Menurut
masalah jaringan sekolah dapat meminilaisir
Dakir (1993: 117) untuk melatih perhatian
lama waktu terjadinya gangguan dan supaya
siswa harus memiliki kebutuhan, adanya
pihak
rekomendasi diri sendiri, adanya hobby,
menangani masalah jaringan tersebut. Idealnya
adanya suatu hal yang dapat menguntungkan
untuk mengatasi masalah jaringan ini, sekolah
diri siswa, dan adanya hal yang akan
harus ada kerjasama yang baik dengan
mengancam diri. Oleh karena itu, perhatian
penyedia layanan.
yang memusat diperlukan untuk mengatasi
Berdasarkan
dkk.
langsung
(2008:
mengkonfirmasi
kepihak
layanan
sekolah,
penyedia
238)
masalah
internet
sehingga
layanan
dalam
ketika
dapat
pembahasan
yang ada
langsung
pemanfaatan
kesulitan siswa dalam berkonsenterasi. Cara
internet oleh siswa di sekolah ini belum optimal.
yang dapat dilakukan siswa untuk mengatasi
Hal ini karena siswa dalam memanfaatkan
masalah kesulitan dalam berkonsenterasi, yaitu
internet sebagai sumber belajar belum efektif
siswa harus memiliki kemauan yang kuat.
dari segi waktu. Siswa juga belum memiliki
Supaya siswa dapat berkonsenterasi dalam
kemauan,
belajar,
memanfaatkan internet secara berkelompok
siswa
harus
menghilangkan
motivasi,
kemampuan
dalam
12 Jurnal Teknologi Pendidikan Edisi ...Tahun...ke...20..
maupun individu, siswa juga belum dapat
di sekolah dan belum konsisten yaitu antara 10
mengkaji materi yang ada di internet dan siswa
menit sampai 4 jam. Namun siswa di sekolah ini
belum mempunyai kemampuan untuk menilai
sudah dapat menjelajah web, dan memanfaatkan
efek dari adanya teknologi. Sementara itu,
e-mail. Cara siswa dalam mencari materi di
pemanfaatan internet di sekolah ini juga masih
internet yaitu dengan mengetikkan kata kunci
terkendala oleh jumlah bandwith sekolah yang
sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkan.
masih terbatas. Sehingga, membuat akses
Setelah itu, siswa membaca materinya untuk
internet sekolah lambat, dan internet sekolah
mengetahui kesesuaian materi yang ada di
belum dapat digunakan oleh seluruh siswa di
internet dengan
SMK Muhamamdiyah 1 Sleman. Oleh karena
kemudian
itu, kendala tersebut yang menimbulkan rasa
pelajaran yang dicari oleh siswa yaitu Bahasa
malas siswa untuk mengakses internet sebagai
Inggris, Fisika, Animasi 2 Dimensi dan lain
salah satu sumber belajar. Terlebih lagi, tidak
sebagainya. Sementara bentuk materi yang dicari
semua
yaitu berupa teks dan gambar.
mata
pelajaran
di
sekolah
ini
yang diajarkan guru, dan
siswa
mendownloadnya.
Mata
memanfaatkan internet serta belum adanya
Faktor pendukung eksternal bagi siswa
kebiasaan siswa memanfaatkan internet sebagai
yaitu adanya fasilitas pribadi siswa, kurangnya
sumber belajar.
materi yang ada dibuku, adanya tugas dari guru,
Padahal internet menyediakan beragam
tersedianya fasilitas dari sekolah, dan adanya
pengetahuan dan informasi pendidikan yang
kebijakan sekolah dalam mengakses hotspot
lengkap. Berbagai layanan yang ada di internet
internet sekolah. Sementara faktor penghambat
dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan,
internal bagi siswa yaitu adanya rasa malas, siswa
yang memudahkan belajar siswa. Oleh karena
kesulitan untuk berkonsenterasi dalam belajar dan
itu, perlu ada kerjasama guru dan siswa agar
faktor penghambat eksternal bagi siswa yaitu
belajar dengan memanfaatkan internet menjadi
peralatan dipinjam teman, perggantian password
lebih efektif. Namun, siswa juga harus memiliki
hotspot internet sekolah secara berkala serta
kemauan dan motivasi terlebih dahulu untuk
adanya masalah jaringan.
belajar dengan memanfaatkan internet. Supaya fasilitas tersebut dapat digunakan tidak hanya pada mata pelajaran tertentu.
Saran 1.
Bagi Sekolah a. Sekolah
hendaknya
dapat
menambah
KESIMPULAN DAN SARAN
bandwith agar semua siswa di SMK
Kesimpulan
Muhamamdiyah
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa dalam
1
Sleman
dapat
mengakses internet. b. Sekolah
hendaknya
dapat
melakukan
belajar siswa belum memanfaatkan internet
pelatihan bagi siswa tentang pemanfaatan
dengan optimal. Hal ini karena waktu siswa
internet sebagai sumber belajar.
dalam memanfaatkan internet saat jam pelajaran
Pemanfaatan Internet Sebagai.... (Desy Rahmawati) 13
2.
Bagi Guru Guru dapat memberikan dorongan atau motivasi siswa dalam memanfaatkan internet dengan cara memberikan tugas dan meminta siswa untuk membaca materi pelajaran melalui internet.
3.
Bagi Siswa a. Siswa hendaknya dapat menggunakan fasilitas yang dimiliki sendiri. b. Siswa hendaknya ketika menggunakan fasilitas dari sekolah harus benar-benar memanfaatkannya mengembangkan
untuk diri,
belajar supaya
atau akses
internet di sekolah menjadi lancar. DAFTAR PUSTAKA Ali
Muhtadi. (2005). Manajemen Sumber Belajar. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
Asri Budiningsih C., (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dakir.
(1993). Dasar-Dasar Yogyakarta: Social Agency.
Psikologi.
Juharis Rasul. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi 2:SMA Kelas XI. Bogor: Quadra. Mudhoffir. (1986). Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: Remadja Karya CV. Muijis, Daniel & David Reynolds. (2008). Effective Teaching: Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rosma Nababan. “Cara belajar yang aling praktis dan efektif”. Diambil dari http://uda.ac.id/jurnal/file/Rosma_FKIP.P df , pada tanggal 11 Mei 2015. Sardiman. A.M., (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pres.
Seels, Barbara & Richey. (1994). Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya. Jakarta : Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta. Smaldino, Sharon E., Deborah L. Lowther, & James D. Russell. (2011). Instructional Technologi And Media For Learning: Teknologi Pembelajaran Dan Media Untuk Belajar. Jakarta: Kencana. Tim Pustaka Merah Putih. (2007). UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional, Guru dan Dosen. Yogyakarta: Pustaka Merah Putih. Wina Sanjaya (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.