DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
PELAKSANAAN PENGELOLAAN SIMPANAN ANGGOTA OLEH KOPERASI SIMPAN PINJAM JASA PEKALONGAN
Aditya Mulya Prihatna, Srie Wiletno*, Hendro Saptono
Abstrak Salah satu kegiatan Koperasi Simpan Pinjam adalah menghimpun dana dari anggota. Kegiatan menghimpun dana dari masyarakat memiliki resiko yang besar. Banyaknya penyelewengan dana anggota membuat citra koperasi menjadi rendah dan hilangnya kepercayaan dari anggota. Diperlukan pelaksanaan pengelolaan simpanan anggota yang sesuai dengan nilai-nilai koperasi untuk menghindari kegagalan pada koperasi. Munculnya hambatan-hambatan dalam pengelolaan simpanan anggota menjadi tantangan bagi koperasi untuk dapat menyelesaikannya dan menjaga kelangsungan usaha koperasi. Kata Kunci: Pengelolaan, Simpanan Anggota, dan Koperasi. Abstract One of the activities of Cooperatives is to gather funds from members. Activities to gather funds from community has a big risk. Many members of the misappropriation of funds make an image of cooperative becomes low and the loss of confidence of members. Required the implementation of appropriate management of Member deposits with values of cooperatives to avoid failure on cooperatives. The emergence of obstacles in the management of deposits member becomes a challenge for cooperatives to be able to get it done and keep the continuity of the cooperative. *)Supervisor Insurers Journal
A. Pendahuluan Koperasi merupakan salah satu sarana
dalam
menunjang
dan
perekonomian bersama
sebagai
berdasar
atas
usaha asas
memajukan perekonomian nasional.
kekeluargaan.
Dalam
koperasi
dikemukakan pula oleh Mohammad
merupakan bagian tak terpisahkan
Hatta bahwa perekonomian sebagai
dari perjuangan membangun sistem
usaha bersama dengan berdasarkan
pelaksanaannya,
Selanjutnya
1
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
kekeluargaan adalah koperasi, karena
simpanan anggota yang dilakukan
koperasilah
oleh pengurus ataupun pengelola
kerjasama
yang antara
menyatakan mereka
yang
koperasi. Hal inilah yang menjadi
berusaha sebagai suatu keluarga. Di
salah
sana tak ada pertentangan antara
mengakibatkan
majikan dan buruh, antara pemimpin
kepercayaan
masyarakat
dan pekerja. Segala yang bekerja
koperasi.
Permasalahan
adalah anggota dari koperasinya,
diperparah dengan belum adanya
sama-sama bertanggung jawab atas
perlindungan hukum terhadap dana
keselamatan
koperasinya
simpanan anggota koperasi.
Sebagaimana
orang
itu.
satu
faktor
yang
dapat
hilangnya terhadap ini
sekeluarga
Di sisi lain, Koperasi Simpan
bertanggung jawab atas keselamatan
Pinjam Jasa (Kospin Jasa) yang
rumah tangganya, demikian pula
berpusat di kota Pekalongan pada
anggota,
Desember
koperasi
sama-sama
2010
justru
mampu
bertanggung jawab atas koperasi
mencatatkan dana masuk Rp. 1,637
mereka.
Triliun, lalu pada Desember 2011
Pasal 89 ayat (1) Undang-
bisa terkumpul Rp. 2,066 Triliun dan
undang Nomor 17 Tahun 2012
Maret
Tentang Perkoperasian menyebutkan
Triliun. Aset koperasi yang didirikan
bahwa koperasi dapat menghimpun
atas kolaborasi tiga etnis ini, China,
dana
melalui
Arab, dan Jawa, diperkirakan lebih
kegiatan usaha simpan-pinjam. Perlu
dari Rp. 2,4 triliun sehingga menjadi
disadari
kegiatan
salah satu koperasi paling diandalkan
penghimpunan dana dari masyarakat
masuk 300 besar dunia di luar induk
pasti memiliki resiko yang tinggi,
koperasi lain Indonesia.
dan
terutama
menyalurkan
bahwa
bagi
sebesar
Rp.
2,194
yang
Menarik untuk ditelaah lebih
menyimpankan dananya. Begitu pula
lanjut mengenai bagaimana koperasi
bagi kegiatan penyimpanan dana
melakukan
pada koperasi simpan pinjam. Di
perusahaannya
Indonesia
melakukan
sudah
penyelewengan
pihak
2012
sering
terjadi
terhadap
dana
pengeloaan terutama
pengelolaan
dalam simpanan
anggota, serta bagaimana langkah
2
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
yang diambil oleh koperasi dalam
Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan
menghadapi
Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh
hambatan-hambatan
yang ada sekarang. Terkait uraian di
Koperasi.
atas maka permasalahan yang dapat disusun antara lain: 1.
2.
Kospin Jasa wajib memegang teguh
Bagaimana
pelaksanaan
prinsip pemberian pinjaman yang
pengelolaan simpanan anggota
sehat
oleh Koperasi Simpan Pinjam
penilaian kelayakan dan kemampuan
Jasa Pekalongan?
pemohon pinjaman. Kospin Jasa
Apa
dan
bagaimana
cara
dengan
memperhatikan
wajib mempunyai keyakinan atas
mengatasi hambatan-hambatan
kemampuan
dalam pelaksanaan pengelolaan
peminjam untuk melunasi pinjaman
simpanan
oleh
sesuai dengan perjanjian. Selain itu,
Koperasi Simpan Pinjam Jasa
kemungkinan-kemungkinan terhadap
Pekalongan?
timbulnya resiko kerugian pada saat
anggota
B. Hasil dan Pembahasan 1.
Dalam memberikan pinjaman,
Pelaksanaan
Pengelolaan
Simpanan Anggota oleh Koperasi Simpan Pinjam Jasa Pekalongan Pengelolaan simpanan anggota oleh
Kospin
Jasa
dilaksanakan
cara
dana
yang
dengan dihimpun
melalui
para
telah
anggota
disalurkan kembali kepada anggota melalui pinjaman tersebut
berbagai
macam
yang
ditawarkan.
sesuai
dengan
bentuk Hal
kegiatan
usaha Koperasi Simpan Pinjam yang diatur di dalam Pasal 19 ayat (1) Peraturan
Pemerintah
Nomor
9
dan
kesanggupan
pemberian
pinjaman menjadi satu
hal
paling
penting
lebih
awal
yang
disiapkan
untuk
sebelum
koperasi menyalurkan pinjaman. Pendapatan
yang
diperoleh
oleh Koperasi Simpan Pinjam Jasa Pekalongan dari pemberian pinjaman setelah
dikurangi
dengan
biaya,
penyusutan, dan kewajiban lainnya kemudian dibagikan kepada anggota dalam bentuk Sisa Hasil Usaha sesuai dengan yang diatur di dalam Anggaran
Dasar
dan
Anggaran
Rumah Tangga Koperasi Simpan Pinjam Jasa Pekalongan. Besarnya tingkat partisipasi anggota dalam
3
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
melakukan transaksi melalui produk
1. Kewajiban dan hak Kospin Jasa
simpanan dan pinjaman juga menjadi
terhadap Anggota.
tolak ukur bagi Kospin Jasa untuk
Kewajiban :
menentukan pembagian Sisa Hasil
a. Menjamin simpanan anggota.
Usaha selama satu tahun buku.
b. Menjaga
Dari pelaksanaan pengelolaan
kegiatan
agar tidak meyimpang dari
simpanan anggota tersebut terjadi
nilai-nilai
hubungan hukum antara Kospin Jasa
kegiatan koperasi.
dan Anggota yang didasarkan pada 3 (tiga)
unsur,
kepercayaan,
yaitu dan
yang
mendasari
c. Menerima sejumlah dana dari
hukum,
kekeluargaan.
koperasi
anggota. d. Melaporkan
kegiatan
Hubungan hukum yang dilakukan
perkoperasian
oleh pihak Kospin Jasa dengan
transparan kepada pihak yang
anggota penyimpan dana berbasis
berkepentingan.
hubungan
kontraktual
dan
pada
dasarnya adalah perjanjian yang
secara
Hak : -
Mendapatkan jaminan untuk
berlandaskan atas Asas Kebebasan
setiap kredit yang diajukan
Berkontrak.
oleh anggota
Asas-asas khusus yang timbul
2. Kewajiban
dan
hak
dari hubungan hukum Kospin Jasa
terhadap Kospin Jasa.
dan
Kewajiban
Anggota
adalah
Asas
anggota
Anggota
tertuang
Kepercayaan, Asas Keterbukaan, dan
dalam Pasal 29 ayat (1) Undang-
Asas Kehati-hatian.
undang Nomor 17 Tahun 2012
Dalam
kaitannya
dengan
kegiatan yang dilakukan oleh Kospin
yaitu: a. Mematuhi
Anggaran
Dasar,
Jasa, maka akan terlihat adanya dua
Anggaran Rumah Tangga, dan
sisi tanggung jawab yakni timbulnya
keputusan Rapat Anggota,
hak dan kewajiban sebagai akibat adanya
hubungan
hukum
antara
Kospin Jasa dan anggota penyimpan
b. Berpartisipasi kegiatan
aktif usaha
dalam yang
diselenggarakan oleh Koperasi
dana, yaitu:
4
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
c. Mengembangkan
dan
memelihara nilai koperasi.
koperasi. Kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai
latar
Sedangkan untuk hak yang dimiliki
belakang dan jati diri koperasi
oleh anggota koperasi tertuang dalam
menjadi
Pasal 29 ayat (2) Undang-undang
masyarakat masih enggan untuk
Nomor 17 Tahun 2012.
menggunakan
alasan
jasa
Permasalahan
koperasi.
tersebut
2. Hambatan dalam Pelaksanaan
dengan
Pengelolaan Simpanan Anggota
pengetahuan
oleh Koperasi Simpan Pinjam Jasa
masyarakat
tentang
Pekalongan
kegiatan,
dan
Pengelolaan simpanan anggota
mengapa
cara
diatasi
memberikan
informasi
kepada
jati
diri,
kemanfaatan
bergabung dalam koperasi.
yang dilakukan oleh Kospin Jasa
2) Likuiditas
tidak semudah yang dibayangkan.
Tingkat
Seiring dengan perkembangan zaman
terhadap kemampuannya dalam
yang terjadi akan terdapat pula
memenuhi
kewajiban
jangka
berbagai hambatan yang menjadi
pendeknya
akan
sangat
tantangan bagi Kospin Jasa untuk
berpengaruh pada kepercayaan
tetap bertahan. Hambatan dan cara
masyarakat
mengatasinya
yang
dalam
pelaksanaan
likuiditas
koperasi
terhadap
koperasi
bersangkutan.
Untuk
pengelolaan simpanan anggota oleh
menjaga
Koperasi
penyediaan aktiva lancar harus
Simpan
Pinjam
Jasa
hal
tersebut
Pekalongan adalah sebagai berikut:
mencukupi
1) Pemasaran
kewajiban jangka pendak dan
Selama
ini
pilihan
bagi
ratio
untuk
maka
antara
memenuhi
pinjaman
yang
masyarakat untuk menyimpankan
diberikan dengan dana yang telah
dananya adalah melalui lembaga
dihimpun harus diperhatikan.
perbankan. Masalah inilah yang
3) Pandangan
negatif
masyarakat
menjadi hambatan bagi koperasi
terhadap koperasi.
untuk
masyarakat
Banyaknya kasus penyelewengan
anggota
simpanan anggota yang dilakukan
mengajak
bergabung
menjadi
5
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
oleh pengurus koperasi membuat
yang diperoleh anggota. Beban
citra perkoperasian di Indonesia
pajak tersebut mengurangi Sisa
tercoreng.
Hasil Usaha yang diperolehnya
Masalah
membentuk
tersebut pandangan
selama
satu
tahun.
Untuk
masyarakat bahwa koperasi tidak
mengatasi hal tersebut diperlukan
mempunyai
yang
adanya perencanaan pembayaran
melakukan
pajak untuk menekan pembayaran
memadai
kredibilitas dalam
pengelolaan
simpanan
anggota
beban pajak. Namun pelaksanan
dan membuat mereka merasa ragu
perencanaan tersebut harus tetap
untuk menyimpankan dananya di
berada pada koridor peraturan
koperasi. Untuk itu, merupakan
yang berlaku.
tugas bagi seluruh koperasi di Indonesia
untuk
menciptakan
5) Penyimpangan terhadap nilai-nilai Koperasi yang ada di Undang-
iklim usaha perkoperasian yang
undang 17 Tahun 2012.
sehat. Koperasi Indonesia yang
Pasal 1, Pasal 50 ayat (1) huruf a,
bergabung
Gerakan
Pasal 55 ayat (1), Pasal 78 ayat
Koperasi harus mempunyai niat
(2) Undang-undang 17 Tahun
baik
2012 telah menyimpang dari jati
untuk
memajukan
dalam
bersama-sama koperasi
agar
diri koperasi Indonesia. Maka dari
mendapat citra yang baik dari
itu diperlukan adanya uji materi
masyarakat.
ke Mahkamah Konstitusi untuk
4) Beban pajak yang tinggi Berdasarakan
mengembalikan jati diri koperasi
Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan
Keempat
Atas
seperti pada asalnya. 6) Perlindungan
hukum
terhadap
simpanan anggota yang masih
Undang-undang Nomor 7 Tahun
minim.
1983 Tentang Pajak Penghasilan,
Rencana pembentukan Lembaga
Koperasi Simpan Pinjam Jasa
Penjamin
Pekalongan dikenai beban pajak
Simpan Pinjam yang tak kunjung
ganda yaitu pajak koperasi itu
usai membuat koperasi belum
sendiri dan pajak penghasilan
memiliki
Simpanan
perlindungan
Koperasi
hukum
6
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
simpanan anggota
yang kuat.
Berdasarkan
dua
kegiatan
Maka dari itu semua pihak harus
koperasi yaitu menghimpun dana
mendorong
dan
segera
Pemerintah
untuk
merealisasikan
hal
tersebut.
dana
pada
anggota, maka terlihat adanya dua hubungan hukum antara Koperasi
7) Rendahnya dalam
menyalurkan
peran
Pemerintah
melakukan
pengawasan
terhadap koperasi.
Simpan
Jasa
Pekalongan
dan
Anggota, yaitu: 1. Hubungan
hukum
antara
Koperasi Simpan Pinjam Jasa
C. Simpulan 1. Pelaksanaan
pengelolaan
simpanan anggota yang dilakukan
dan Anggota penyimpan dana 2. Hubungan
hukum
antara
oleh Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam Jasa
(Kospin) Jasa Pekalongan adalah
dan Anggota peminjam dana
sebagaimana
yang
disebutkan
Mengenai sifat hubungan hukum
dalam Pasal 89 ayat (1) Undang-
antara Koperasi Simpan Pinjam
undang Nomor 17 Tahun 2012
Jasa Pekalongan dan Anggota,
tentang
dapat
Perkoperasian
yaitu
disimpulkan
bahwa
menyalurkan kembali simpanan
hubungan tersebut bukan sekedar
yang diterima dari anggota kepada
hubungan kontraktual pemilik dan
anggota dalam bentuk produk-
pengguna
produk pinjaman yang ditawarkan
penyimpan dana hanya bersedia
oleh Kospin Jasa Pekalongan.
menyimpan
Simpanan
koperasi.
Anggota
dananya
pada
anggota
yang
koperasi apabila anggota tersebut
merupakan
modal
bagi
percaya
berjalannya
kegiatan
koperasi
mampu mengelola dana tersebut
disalurkan
kembali
kepada
dan mampu membayar kembali
bahwa
dana
untuk mendapatkan profit bagi
Hubungan hukum ini berdasarkan
Kospin Jasa yang kemudian akan
atas asas kepercayaan.
bentuk
Sisa
Hasil
Usaha.
apabila
Jasa
anggota melalui produk pinjaman
dibagikan kepada anggota dalam
itu
Kospin
2. Hambatan-hambatan dihadapi
dalam
ditagih.
yang pelaksanaan
7
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr
pengelolaan
simpanan
anggota
oleh Koperasi Simpan Pinjam Jasa Pekalongan selama ini yaitu
Daftar Pustaka Baswir,
masyarakat
terhadap
koperasi, beban pajak yang tinggi,
Hendrojogi.
hukum
perlindungan
terhadap
anggota
yang
rendahnya dalam terhadap
simpanan
masih
minim,
peran
pemerintah
melakukan
pengawasan
koperasi.
Hambatan-
hambatan yang dihadapi oleh Koperasi Simpan Pinjam Jasa Pekalongan dalam melaksanakan pengelolaan
simpanan
anggota
dapat diatasi dengan 2 (dua) cara, yaitu
manajemen
pengelolaan
koperasi yang berdasarkan nilainilai dan prinsip-prinsip koperasi dan keseriusan semua pihak yang
Koperasi:
Asas-asas,
Teori, dan Praktik. Jakarta: Raja
koperasi yang ada di Undang-
Perkoperasian,
Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta, 2000.
penyimpangan terhadap nilai-nilai
undang 17 Tahun 2012 tentang
Koperasi
Indonesia.
pemasaran, likuiditas, pandangan negatif
Revrisond.
Grafindo
Persada,
2010. Pachta,
Andjar,
et.al.
Hukum
Koperasi Indonesia. Jakarta: Kencana, 2005. Sumarsono,
Sonny.
Manajemen
Koperasi: Teori dan Praktik. Yogyakarta:
Graha
Ilmu,
2003. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. Peraturan
Pemerintah
Tahun
1995
Pelaksanaan
Nomor
9
tentang Kegiatan
Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi.
secara langsung terjun di dunia perkoperasian
untuk
tetap
menjaga koperasi dari jati diri koperasi yang sebenarnya.
8