MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA Tahun 2015
KEPANITERAAN DAN SEKRETARIAT JENDERAL MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA, MARET 2015
ii
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
PEDOMAN PENYELENGGARAAN ”KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA TAHUN 2015”
A. LATAR BELAKANG 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disebut UUD 1945) telah mengalami perubahan pada era reformasi yang dilakukan dalam empat tingkatan dalam sidang-sidang MPR. Perubahan Pertama UUD 1945 disahkan pada Sidang Umum MPR Tahun 1999, Perubahan Kedua UUD 1945 disahkan pada Sidang Tahunan MPR 2000, Perubahan Ketiga UUD 1945 disahkan pada Sidang Tahunan MPR 2001, dan Perubahan Keempat UUD 1945 disahkan pada Sidang Tahunan MPR 2002. Perubahan tersebut membawa akibat adanya perubahan mendasar pada sistem ketatanegaraan RI, antara lain pembentukan lembaga negara baru, yaitu Mahkamah Konstitusi. 2. Keberadaan Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman merupakan lembaga negara
1
baru dalam sistem ketatanegaraan RI, yang mempunyai kedudukan sejajar dengan Mahkamah Agung (MA). Pembentukan MK dimaksudkan agar tersedia jalan hukum untuk mengatasi perkara-perkara yang terkait erat dengan penyelenggaraan negara, ketatanegaraan, dan kehidupan politik. Dengan demikian, konflik yang terkait dengan kedua hal tersebut tidak berkembang menjadi konflik politik-kenegaraan dan anarkhi tanpa pola penyelesaiaan yang baku, transparan, dan akuntabel, melainkan dikelola secara obyektif dan rasional sebagai sengketa hukum yang diselesaikan secara hukum pula. 3. Sebagai lembaga negara yang baru dibentuk, yakni berdasar Pasal 24C UUD 1945 hasil Perubahan Ketiga yang disahkan pada 9 November 2001, MK belum banyak diketahui oleh masyarakat umum. Padahal semenjak MK terbentuk secara resmi pada 13 Agustus 2003 hingga sekarang ini, upaya sosialisasi gencar dilaksanakan, termasuk melalui kegiatan temu wicara, seminar, bedah buku, penerbitan/publikasi melalui media massa dan situs MK, dan sebagainya. 4. Pada sisi lain, kiprah MK sebagai lembaga peradilan ketatanegaraan telah berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, khususnya ilmu hukum. Akan tetapi, perkembangan tersebut belum diikuti oleh peningkatan pemahaman para akademisi, khususnya mahasiswa terhadap berbagai isu konstitusi dan permasalahan konstitusionalitas norma-norma hukum di Indonesia. 5. Sehubungan dengan kenyataan yang demikian, dipandang perlu terus dilakukan upaya sosialiasi MK ke segenap lapisan masyarakat secara terus-menerus dan berkesinambungan, khususnya dunia akademik sebagai salah satu pilar pengembangan ilmu pengetahuan.
2
6. Seiring dengan itu, dalam rangka meningkatkan pemahaman para mahasiswa dan sivitas akademika terhadap keberadaan MK dan berbagai isu konstitusi, MK berinisiatif menggelar Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2015. B. NAMA DAN BENTUK KEGIATAN “Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2015”. C. TUJUAN 1. Menyosialisasikan perubahan UUD 1945 dan menumbuhkan kesadaran berkonstitusi. 2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa mendalami dan memahami masalah-masalah konstitusi. 3. Mendorong peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menjelaskan teks konstitusi (pasal-pasal UUD 1945) dengan perkembangan praktik ketatanegaraan setelah perubahan UUD 1945. 4. Mangembangkan budaya perbedaan pendapat secara konstruktif dalam memahami implementasi perubahan UUD 1945. D. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN •
Kegiatan Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2015 dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahapan, yakni Tahapan Eliminasi, Tahapan Regional dan Tahapan Nasional
3
E. PESERTA KEGIATAN -
Peserta kegiatan ini adalah regu mahasiswa mewakili tiap perguruan tinggi yang berasal dari program studi sarjana hukum, dan/atau sarjana syariah, dan/atau sarjana pendidikan kewarganegaraan, dan/atau sarjana ilmu pemerintahan yang minimal terakreditasi B atau yang secara khusus diundang untuk mendaftar oleh Mahkamah Konstitusi.
-
Para peserta berstatus sebagai mahasiswa S1 aktif.
-
Tiap regu terdiri atas 3 (tiga) orang mahasiswa peserta debat dan 1 (satu) orang dosen pembimbing yang ditugaskan oleh pimpinan perguruan tinggi peserta debat dengan melampirkan surat persetujuan dari Dekan.
-
Setiap Perguruan Tinggi hanya berhak mengirim 1 (satu) utusan Tim Kompetisi Debat.
-
Setiap Perguruan Tinggi yang melakukan pendaftaran wajib melampirkan bukti akreditasi jurusan dari BAN-PT
1. Peserta Tahap Eliminasi adalah seluruh perguruan tinggi yang melakukan pendaftaran untuk Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2015 dari seluruh regional, yaitu: a. Regional Barat meliputi wilayah: Sumatera, Banten, dan Jawa Barat. b. Regional Tengah meliputi wilayah: DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. c. Regional Timur meliputi wilayah: Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan
4
Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. 2. Peserta Tahap Regional; sebanyak 72 (tujuh puluh dua) perguruan tinggi yang dibagi menjadi 3 (tiga) regional, yaitu. a. Regional Barat meliputi wilayah: Sumatera, Banten, dan Jawa Barat adalah 24 (dua puluh empat) regu yang terdiri dari regu-regu debat yang lolos tahap eliminasi Regional Barat.
b. Regional Tengah meliputi wilayah: DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat adalah 24 (dua puluh empat) regu yang terdiri regu-regu debat yang lolos tahap eliminasi Regional Tengah.
c. Regional Timur meliputi wilayah: Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, dan Papua adalah 24 (dua puluh empat) regu yang terdiri regu-regu debat yang lolos tahap eliminasi Regional Timur. 3. Peserta Tahap Nasional; sebanyak 24 perguruan tinggi yang terdiri atas juara I, juara II, juara III dan semifinalis serta 4 (empat) tim babak perempat final Kompetisi Debat Konstitusi Tahap Regional.
5
F. TEMPAT DAN WAKTU 1.
a. Tahap Eliminasi Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2015 akan dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari kerja pada periode 23 Maret s.d 6 April 2015. b. Pengumuman hasil Tahap Eliminasi akan dilaksanakan pada 15 April 2015.
2. Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2015 Tingkat Regional akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari 2 (dua) malam pada periode 28 April s.d. 26 Mei 2015 di masing-masing regional. a. Regional Barat dilaksanakan di Jambi, dengan Tuan Rumah Fakultas Hukum Universitas Jambi, pada 28 s.d. 30 April 2015. b. Regional Tengah dilaksanakan di Yogyakarta, dengan Tuan Rumah Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, pada 24 s.d. 26 Mei 2015. c. Regional Timur dilaksanakan di Surabaya, dengan Tuan Rumah Fakultas Hukum Universitas Surabaya, pada 19 s.d. 21 Mei 2015. 3. Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2015 Tahap Nasional akan dilaksanakan pada 9 s.d. 12 Juni 2015 di Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi Mahkamah Konstitusi Jalan Raya Puncak Km. 83 Cisarua, Bogor 16750.
6
G. PENDAFTARAN PESERTA a. Pendaftaran peserta melalui mahkamahkonstitusi.go.id.
portal
www.
b. Pendaftaran dilakukan secara resmi atas nama Fakultas. c. Setiap Peserta Tim Kompetisi Debat yang mendaftar akan diberi akun pendaftaran. d. Peserta mengisi pendaftaran.
formulir
biodata
melalui
akun
e. Peserta mengunggah foto, Kartu Tanda Mahasiswa, surat persetujuan Dekan, Artikel Ilmiah dan bukti akreditasi dari BAN-PT. f. Peserta berhak melakukan pembaruan akun pendaftaran, baik mengenai komposisi Tim Kompetisi Debat maupun mengenai Artikel Ilmiah yang telah dikirimkan selama masa pendaftaran. g. Setiap Perguruan Tinggi yang melakukan pendaftaran wajib melampirkan bukti akreditasi jurusan dari BAN-PT h. Pendaftaran Peserta dibuka pada 23 Maret s.d 6 April 2015 pukul 15.00 WIB. i. Mahkamah Konstitusi tidak menerima pendaftaran peserta melewati batas waktu yang telah ditentukan. H. MEKANISME KEGIATAN 1. Tahap Eliminasi -
Setiap peserta Eliminasi.
Debat
wajib
mengikuti
tahap
7
-
Peserta mengunggah data tim kompetisi debat beserta Artikel Ilmiah Ilmiah melalui akun yang sudah diberikan kepada masing-masing peserta.
-
Masing-masing peserta wajib membuat Artikel Ilmiah sesuai dengan format yang telah ditentukan.
-
Artikel Ilmiah berjumlah 1 (satu) artikel sesuai dengan topik yang telah ditentukan untuk setiap Regional oleh Mahkamah Konstitusi.
-
Artikel ilmiah memuat pendapat/tanggapan pro dan kontra (kelebihan dan kekurangan) terhadap Topik yang diberikan oleh Mahkamah Konstitusi.
-
Peserta yang lolos dalam tahap Eliminasi berjumlah 24 (dua puluh empat) peserta dari setiap regional.
-
Seluruh peserta yang lolos dari tahap Eliminasi berhak untuk mengikuti Kompetisi Debat Tahap Regional.
2. Tahap Regional
8
-
Setiap peserta yang lolos ke tahap regional wajib membuat artikel ilmiah.
-
Format Artikel Ilmiah sesuai sebagaimana tercantum dalam lampiran.
-
Artikel Ilmiah berjumlah 7 (tujuh) artikel sesuai dengan topik-topik yang telah ditentukan Mahkamah Konstitusi.
-
Topik-topik artikel ilmiah kompetisi debat regional.
-
Artikel Ilmiah berupa soft copy dan hard copy sebanyak 3 (tiga) rangkap dikumpulkan pada saat tim kompetisi debat melakukan registrasi.
akan
menjadi
topik
-
Perubahan susunan Tim Peserta yang mengikuti Tahap Regional maksimal 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan kegiatan di masing-masing regional dengan melakukan Up-date akun pendaftaran dan surat persetujuan dari Fakultas.
-
Babak Penyisihan debat menggunakan sistem setengah kompetisi.
-
Babak penyisihan peserta dibagi menjadi 8 (delapan) grup masing-masing grup terdiri atas 3 (tiga) Perguruan Tinggi.
-
Juara masing-masing grup akan maju pada babak perempat final yang akan dilaksanakan dengan sistem gugur.
-
Pemenang babak perempat final akan maju ke babak semifinal yang akan dilaksanakan dengan sistem gugur.
-
Pemenang babak semifinal akan bertanding dalam babak final untuk memperebutkan juara I dan II.
-
Tim yang kalah dalam babak semifinal akan bertanding memperebutkan juara III.
-
Babak Penyisihan dan Perempat Final dilaksanakan dalam 4 (empat) paralel pertandingan.
-
Babak Semifinal dilaksanakan dalam 2 (dua) paralel pertandingan.
-
Juara I, Juara II, juara III, semifinalis, dan 4 tim babak perempat final akan masuk Tahap Nasional.
9
3. Tahap Nasional -
Setiap peserta yang lolos ke Tahap Nasional wajib membuat artikel ilmiah.
10
-
Format Artikel Ilmiah sesuai sebagaimana yang ada dalam lampiran.
-
Artikel Ilmiah berjumlah 7 (tujuh) artikel dengan topiktopik yang telah ditentukan Mahkamah Konstitusi.
-
Topik-topik artikel ilmiah akan kompetisi debat tingkat nasional.
-
Artikel Ilmiah berupa soft copy dan hard copy sebanyak 3 (tiga) rangkap dikumpulkan pada saat tim kompetisi debat melakukan registrasi.
-
Perubahan susunan Tim Peserta yang mengikuti Tahap Nasional maksimal 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan kegiatan di Tahap Nasional dengan melakukan Update akun pendaftaran dan surat persetujuan dari Fakultas.
-
Babak penyisihan peserta dibagi menjadi 8 (delapan) grup masing-masing grup terdiri atas 3 (tiga) Perguruan Tinggi.
-
Juara masing-masing grup akan maju pada babak perempat final yang akan dilaksanakan dengan sistem gugur.
-
Pemenang babak perempat final akan maju ke babak semifinal yang akan dilaksanakan dengan sistem gugur.
-
Pemenang babak semifinal akan bertanding dalam babak final untuk memperebutkan juara I dan II.
menjadi
topik
-
Tim yang kalah dalam babak semifinal akan bertanding untuk memperebutkan juara III.
-
Babak Penyisihan dan Perempat Final dilaksanakan dalam 4 (empat) paralel pertandingan.
-
Babak Semifinal dilaksanakan dalam 2 (dua) paralel pertandingan.
I. TOPIK KOMPETISI DEBAT 1. TOPIK ELIMINASI 1. Kedudukan Kepolisian (Regional Barat)
di
Bawah
Kementerian
2. Kewenangan MK memutus perkara constitusional complaint (Regional Tengah) 3. Penghapusan Peraturan Pendirian Rumah Ibadat (Regional Timur) 2. TOPIK DEBAT REGIONAL 1. Pemberian Remisi bagi Terpidana Korupsi 2. Pendanaan Parpol dari APBN 3. Sistem Lelang Jabatan 4. Pencabutan Hak Ulayat untuk Kepentingan Umum 5. Peradilan Khusus Pemilu 6. Kewenangan Pra Peradilan Memutus Penetapan Tersangka 7. Alokasi Dana Desa
11
3. TOPIK DEBAT NASIONAL 1. Penerapan Wajib Militer di Indonesia 2. Penghapusan Kolom Agama dalam KTP 3. Perda Syariah dalam Otonomi Daerah 4. Pemberlakuan Kembali GBHN 5. Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Swasta 6. Pengadilan Khusus Agraria 7. Imunitas Pimpinan KPK J. TATA CARA PENYELENGGARAAN KEGIATAN 1. Mekanisme Tahap Eliminasi -
Peserta melakukan input data tim peserta dan mengunggah artikel ilmiah melalui akun pendaftaran peserta kompetisi debat di portal www. mahkamahkonstitusi.go.id
-
Masing-masing Tim Debat wajib membuat artikel ilmiah sesuai dengan format yang telah ditentukan.
-
Artikel ilmiah memuat pendapat/tanggapan pro dan kontra (kelebihan dan kekurangan) terhadap Topik yang diberikan oleh Mahkamah Konstitusi.
-
Kriteria penilaian Artikel Ilmiah terdiri atas: • Kebaruan gagasan yang disampaikan • Kajian Teoritis dan ketajaman analisis substansi • Penggunaan EYD Bahasa Indonesia yang baik dan benar • Ketepatan dan kecermatan penggunaan istilah asing
12
• Teknik penulisan • Solusi dan rekomendasi yang ditawarkan -
Penentuan peserta dilakukan berdasarkan penilaian juri.
-
Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
-
Pengumuman peserta akan dilakukan secara terbuka melalui portal Mahkamah Konstitusi.
2. Mekanisme Kompetisi Debat Tahap Regional dan Tahap Nasional -
Kompetisi Debat diselenggarakan dengan mempertemukan 2 (dua) regu dengan posisi yang berbeda/saling berhadapan (pro kontra) pada setiap sesi kompetisi debat.
-
Setiap sesi kompetisi debat dilakukan dalam 4 (empat) babak yaitu:
a. Babak I (waktu: 2 x 5 menit) •
Setiap regu secara bergantian menyampaikan argumentasi pembuka (pemahaman topik, permasalahan, analisis, dan solusi) secara umum yang menunjukkan posisi masing-masing regu (pro/kontra) terhadap suatu topik yang disampaikan oleh juru bicara.
•
Waktu yang diberikan bagi setiap regu adalah maksimal 5 (lima) menit.
b. Babak II (waktu: 2 x 5 menit) •
Sesi I, Regu Kontra memberikan bidasan atas argumentasi pembuka yang disampaikan oleh Regu Pro.
13
•
Sesi II, Regu Pro memberikan bidasan atas argumentasi pembuka yang disampaikan oleh regu Kontra.
c. Babak III (waktu: 2 x 9 menit) •
Sesi I, Regu Kontra memberikan bantahan atas bidasan yang disampaikan oleh Regu Pro.
•
Sesi II, Regu Pro memberikan bantahan atas bidasan yang disampaikan oleh regu Kontra.
•
Antar tim dapat melakukan interupsi yang akan diatur oleh moderator secara seimbang.
d. Babak IV (waktu: 2 x 2 menit) •
Setiap regu yang diwakili oleh juru bicara masingmasing dan/atau anggota lainnya mempertegas/ mempertajam solusi dan rekomendasi sesuai dengan posisi masing-masing regu.
•
Waktu yang diberikan kepada setiap regu maksimal 2 (dua) menit.
3. Moderator dan Pengatur Waktu -
Kompetisi Debat dipandu oleh moderator.
-
Untuk mengatur waktu dalam kompetisi debat dilakukan oleh pengatur waktu.
4. Penilaian -
Kriteria penilaian terdiri atas: a) Gagasan dan Solusi • Kebaruan gagasan yang disampaikan. • Solusi dan rekomendasi yang ditawarkan.
14
b) Substansi • Penguasaan teori terkait Topik debat. • Penguasaan pancasila dan konstitusi terkait dengan Topik debat. • Penguasaan peraturan perundang-undangan lain terkait Topik debat. • Penguasaan fakta empiris dan dinamika ketatanegaraan terkait Topik debat. c) Artikel Ilmiah • Kesesuaian ide antara argumen dan artikel ilmiah. • Kebaruan gagasan yang disampaikan • Kajian Teoritis substansi
dan
ketajaman
analisis
• Penggunaan EYD Bahasa Indonesia yang baik dan benar • Ketepatan dan kecermatan penggunaan istilah asing • Teknik penulisan • Solusi dan rekomendasi yang ditawarkan d) Cara dan Bahasa Penyampaian • Etika berdebat dan penguasaan panggung. • Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. • Ketepatan dan kecermatan penggunaan istilah asing.
15
• Sistematika alur pikir dalam membangun argumentasi debat. • Ketepatan menyanggah (membidas) pendapat lawan. e) Kerjasama Tim • Keruntutan alur berpikir tim. • Dukungan dan kemampuan menambah atau memperkuat argumentasi Topik dalam satu tim. • Proporsionalitas penguasaan substansi di antara anggota tim. -
Penentuan pemenang komposisi juri.
-
Penentuan Juara Grup melalui poin kemenangan tim (victory point).
-
Dalam hal dua regu mempunyai jumlah kemenangan yang sama maka juara grup ditentukan berdasarkan perbandingan komposisi juri. Apabila dua regu memiliki komposisi juri sama maka juara grup ditentukan berdasarkan head to head kedua tim.
-
Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
-
Penilaian juri akan diumumkan secara terbuka kepada peserta melalui papan pengumuman.
dilakukan
berdasarkan
K. JURI -
16
Juri berasal dari para ahli hukum tata negara, dan ahli lain yang memiliki perhatian besar terhadap konstitusi.
-
Kriteria juri, antara lain: 1) Dewan juri tidak berasal dari salah satu tim yang bertanding. 2) Dewan juri tidak boleh melakukan penjurian jika salah satu tim debat mempunyai hubungan kelembagaan dan emosional dengan tim peserta debat. 3) Menguasai konstitusi.
L. PENYELENGGARA Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2015 diselenggarakan oleh Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal MK bekerjasama dengan Fakultas Hukum di 3 (tiga) regional penyelenggaraan. MK membentuk Steering Committee dan Organizing Committee untuk merencanakan dan mengorganisasi kegiatan. M. HADIAH PEMENANG Hadiah Juara Tahap Regional Juara I : Trofi MK, Sertifikat Penghargaan, Uang Pembinaan Rp. 15.000.000,-, Juara II : Trofi MK, Sertifikat Penghargaan, Uang Pembinaan Rp. 12.000.000,-, Juara III : Trofi MK, Sertifikat Penghargaan, Uang Pembinaan Rp. 9.000.000,-,
Hadiah Juara Tahap Nasional Juara I : Trofi MK, Sertifikat Penghargaan, Uang Pembinaan Rp. 25.000.000,-,
17
Juara II : Juara III : Best Speaker : Semifinalis : Perempatfinalis : Peserta Penyisihan :
Trofi MK, Sertifikat Penghargaan, Uang Pembinaan Rp. 20.000.000,-, Trofi MK, Sertifikat Penghargaan, Uang Pembinaan Rp. 15.000.000,-, Trofi MK, Sertifikat Penghargaan, Uang Pembinaan Rp. 5.000.000, Sertifikat Penghargaan, Uang Pembinaan Rp. 8.000.000, Sertifikat Penghargaan, Uang Pembinaan Rp. 6.000.000, Sertifikat Penghargaan, Uang Pembinaan Rp. 4.000.000,-
N. PEMBIAYAAN Tahap Regional dan Tahap Nasional a. MK menanggung biaya akomodasi dan konsumsi selama kegiatan berlangsung. b. MK tidak menanggung biaya transportasi. c.
MK tidak menanggung biaya diluar ketentuan poin a.
d. Peserta wajib membawa Surat Rekomendasi/Surat Tugas dari Universitas/Fakultas. O. LAIN-LAIN Setiap informasi/pengumuman hanya dilakukan melalui: www.mahkamahkonstitusi.go.id
18
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: 1. M. Nurtamymy, HP: 0858 1338 8341, 2. 3.
e-mail:
[email protected] Agni Rahayu, HP: 0821 2205 4796, e-mail:
[email protected] Yahya Amarullah Taufik, HP: 0853 7414 1111, e-mail:
[email protected]
Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi Mahkamah Konstitusi RI Alamat
: Jalan Raya Puncak Km. 83 Cisarua Bogor, Jawa Barat 16750 Telepon : (021-23529000) ext 18979 (Bidang Program dan Penyelenggaraan) Faksimili : (6251-8253886) E-mail :
[email protected] P. PENUTUP Demikian pedoman ini disusun sebagai panduan dalam pelaksanaan Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2015.
19
LAMPIRAN SKEMA PERTANDINGAN KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA TAHAP REGIONAL DAN NASIONAL TAHUN 2015 Penyisihan
A
1 2 3
B
1 2 3
C
1 2 3
D
1 2 3
E
1 2 3
F
1 2 3
G
1 2 3
H
1 2 3
20
Perempat final
Semifinal
FINAL
JUARA I & II
Keterangan: 1. Sesi I: a. b. c. d.
Tim A1 vs Tim A2 Tim B1 vs Tim B2 Tim C1 vs Tim C2 Tim D1 vs Tim D2
2. Sesi II: a. b. c. d.
Tim Tim Tim Tim
E1 vs Tim E2 F1 vs Tim F2 G1 vs Tim G2 H1 vs Tim H2
3. Sesi III: a. b. c. d.
Tim A2 vs Tim A3 Tim B2 vs Tim B3 Tim C2 vs Tim C3 Tim D2 vs Tim D3
4. Sesi IV: a. b. c. d.
Tim Tim Tim Tim
E2 vs Tim E3 F2 vs Tim F3 G2 vs Tim G3 H2 vs Tim H3
5. Sesi V: a. b. c. d.
Tim A1 vs Tim A3 Tim B1 vs Tim B3 Tim C1 vs Tim C3 Tim D1 vs Tim D3
21
6. Sesi VI: a. Tim E1 vs Tim E3 b. Tim F1 vs Tim F3 c. Tim G1 vs Tim G3 d. Tim H1 vs Tim H3 7. Sesi Perempatfinal a. b. c. d.
Juara Juara Juara Juara
Grup A vs Juara Grup B Grup C vs Juara Grup D Grup E vs Juara Grup F Grup G vs Juara Grup H
8. Sesi Semifinal a. Juara Perempat Final A vs Juara Perempat Final B b. Juara Perempat Final C vs Juara Perempat Final D 9. Perebutan Juara III Kalah Semifinal A vs Kalah Semifinal B 10. Sesi Final Juara Semifinal A vs Juara Semifinal B
22
Lampiran 1: Contoh Halaman Judul
LOGO UNIVERSITAS
(JUDUL ARTIKEL ILMIAH)
(NAMA PESERTA) (NAMA PESERTA) (NAMA PESERTA)
KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI 2015
(NAMA UNIVERSITAS) (TEMPAT) (BULAN, TAHUN)
23
KETENTUAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA TAHUN 2015 A. Topik a. Regional Barat : Kedudukan Kepolisian di Bawah Kementerian b. Regional Tengah : Kewenangan MK memutus perkara constitusional complaint c. Regional Timur : Penghapusan Peraturan Pendirian Rumah Ibadat B. Ketentuan Penulisan Artikel Ilmiah Ilmiah 1. Umum: a. Artikel Ilmiah berupa artikel yang disusun sesuai dengan tata cara dan gaya selingkung penulisan ilmiah, termasuk tata cara pengutipan dan penyebutan referensi. b. Panjang artikel minimal 5 halaman dan maksimal 10 halaman, disusun menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dan spasi 1,5. (tidak termasuk bagian awal dan bagian akhir) c. Artikel terdiri atas tiga bagian, yaitu Bagian Awal, Bagian Inti, dan Bagian Akhir. d. Bagian Awal terdiri dari Cover, Lembar Orisinalitas, dan Daftar isi/tabel/gambar (bila ada). e. Bagian Inti terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, pembahasan, dan penutup. f. Bagian Akhir terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran (bila ada).
24
2. Khusus: a. Bagian Awal Halaman Judul o Judul singkat, jelas, relevan dengan isi tulisan dan diketik dengan huruf capital. o Nama penulis. o Nama universitas. o Tanggal penulisan. Lembar Orisinalitas. Daftar Isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran bila ada. b. Bagian Inti Pembahasan Pendahuluan Bagian pendahuluan berisi uraian latar belakang Topik dan permasalahan apa saja yang akan diangkat atau menjadi pokok soal dalam pembahasan Pembahasan Bagian pembahasan berisi analisis yang harus mencakup Kelemahan dan Kelebihan, atau aspek negatif dan positif dari topik yang dibahas, yang disertai dengan argumen masing-masing. Penutup Bagian penutup berisi kesimpulan dari pembahasan yang dapat berupa gagasan baru, atau pertemuan antara kekuatan dan kelemahan (aspek positif dan negatif) dari topik yang dibahas. c. Bagian Akhir Daftar pustaka. Lampiran data yang diperlukan.
25
26
JADWAL ACARA KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA TAHAP REGIONAL HARI
WAKTU
ACARA
JURI & MODERATOR
KET
10.00 – 13.00 Registrasi peserta dan juri 14.00 – 15.00 Persiapan Pembukaan Hari Pertama
Pembukaan 1. Sambutan Sekretaris 16.00 – 17.00 Jenderal 2. Sambutan Rektor 3. Pembacaan Doa 17.00 – 18.00
Technical Meeting Juri dan Peserta
06.00 – 08.00 Sarapan 08.00 – 09.00 Sesi I Penyisihan Group 09.00 – 10.00 Sesi II Penyisihan Group 10.00 – 11.00 Sesi III Penyisihan Group 11.00 – 12.00 Sesi IV Penyisihan Group Hari Kedua
12.00 – 13.00
Istirahat, Shalat Dzuhur, Makan Siang
13.00 – 14.00 Sesi V Penyisihan Group 14.00 – 15.00 Sesi VI Penyisihan Group 15.00 – 16.00 Istirahat, Sholat Ashar 16.00 – 17.00 Sesi VII Perempat Final 17.00 – 19.00 Istirahat, Sholat Maghrib 19.00 – 20.00 Sesi VIII Semi Final
27
HARI
WAKTU
ACARA
07.00 - 08.00 Sarapan
Hari Ketiga
08.00 -09.00
Sesi IX Perebutan Tempat Ketiga
09.00 -09.30
Persiapan Babak Final
09.00 -10.30
Sesi X Final
Penutupan: 1. Sambutan Dekan 10.30 – 11.30 2. Sambutan Sekjen MK 3. Pengumuman Pemenang 4. Penyerahan Hadiah 5. Pembacaan Do’a 11.30 – 12.00
28
Pembagian sertifikat, makan siang, check out
JURI & MODERATOR
KET
Kepani t er aandanSekr et ar i atJender al MahkamahKons t i t us iRepubl i kI ndones i a J l .MedanMer dekaBar atNo. 6,J akar t a10110 T el p.( 021)23529000;Fax.( 021)3520177 P . O.Box.999J akar t a10000 www. mahkamahkons t i t us i . go. i d