ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENGARUH GENDER GAP DALAM PENDIDIKAN/PASAR KERJA, KEPADATAN PENDUDUK DAN TINGKAT INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGAI PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI DEPARTEMEN ILMU EKONOMI PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
DIAJUKAN OLEH: NIA STYAWATI NIM: 041211131021
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Gender Gap dalam Pendidikan/Pasar Kerja, Kepadatan Penduduk dan Tingkat Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Departemen Ilmu Ekonomi, Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Dalam proses penulisan skripsi dan selama menempuh studi, penulis mendapat bimbingan, bantuan, dukungan, serta doa dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Orang tua penulis. Bapak dan Ibu, terimakasih untuk semua dukungan moral, spiritual, maupun material hingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. 2. Bapak Achmad Sjafii, S.E., M.E selaku dosen pembimbing dan guru penulis. Terimakasih banyak atas ketersediaan waktu dan kesabaran dalam memberi bimbingan, arahan, bantuan, semangat, saran, dan kritik kepada penulis. Terima kasih telah banyak membantu penulis dalam memberikan solusi dan sharing selama penelitian. 3. Ibu Dr. Muryani, SE., M.Si., MEMD selaku ketua Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
vi
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Terimakasih banyak atas waktu yang telah diberikan, semangat, nasihat, dan banyak sharing kepada penulis. 4. Bapak Rosanto Dwi Handoyo, SE,.M,Si,.Ph,D. selaku sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. 5. Ibu Ni Made Sukartini, SE,.M,Si,.MIDEC. selaku Ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga. 6. Dosen penguji. Penulis mengucapkan terima kasih atas kritik, saran, kemudahan, bantuan dan apresiasi serta motiviasi yang telah diberikan. 7. Seluruh dosen dan staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. 8. Seluruh staf Departemen Ekonomi Pembangunan yang telah membantu melancarkan administrasi skripsi penulis. 9. Sahabat-sahabat penulis. Terimakasih atas semangat dan dukungan selama menempuh studi di Universitas Airlangga, hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis mohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan yang tidak disengaja. Kritik dan saran sangat penulis harapkan. Akhir kata, besar harapan penulis kiranya skripsi ini dapat bermanfaat. Wassalamualaikum Wr. Wb. Surabaya, Juli 2016
Penulis vii
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA PROGRAM STUDI : EKONOMI PEMBANGUNAN DAFTAR NO. :……………………………........
ABSTRAK SKRIPSI SARJANA EKONOMI NAMA N.I.M TAHUN PENYUSUNAN
: NIA STYAWATI : 041211131021 : 2016
JUDUL :
PENGARUH GENDER GAP DALAM PENDIDIKAN/PASAR KERJA, KEPADATAN PENDUDUK DAN TINGKAT INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA ISI: Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari adanya gender gap dalam pendidikan/pasar kerja, kepadatan penduduk dan tingkat investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di seluruh provinsi yang ada di Indonesia selama periode tahun 2004 sampai dengan 2013. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan model Fixed Effect Model (FEM) dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Hasil regresi data panel dalam penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa adanya gender gap dalam pendidikan/pasar kerja, kepadatan penduduk dan tingkat investasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Secara parsial, adanya gender gap dalam pendidikan/pasar kerja berpengaruh negatif dan signifikan, sedangkan kepadatan penduduk dan tingkat investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Kata Kunci: pertumbuhan ekonomi, gender gap, kepadatan penduduk, investasi, Fixed Effect Model.
viii
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
MINISTRY OF NATIONAL EDUCATION FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS AIRLANGGA UNIVERSITY STUDY PROGRAM: ECONOMICS LIST NO. :…………………………
ABSTRACT GRADUATE ECONOMICS THESIS NAME : NIA STYAWATI N.I.M : 041211131021 YEAR OF PREPARATION : 2016 TITLE : EFFECT OF GENDER GAP IN EDUCATION/EMPLOYMENT , POPULATION GROWTH AND INVESTMENT ON ECONOMIC GROWTH IN INDONESIA
TEXT : This study aims to look at the effect of the gender gap in education and employment, population growth and the level of investment to economic growth in all provinces in Indonesia during the period 2004 to 2013. The analysis method in this research using panel data regression model fixed Effect Model ( FEM ) and the data used in this research is secondary data . The results of the panel data regression in this study it was concluded that the gender gap in education and the labor market , population density and the level of investment simultaneously significant effect on economic growth. Partially , the gender gap in education and the labor market and significant negative effect , while the population density and the level of investment and a significant positive effect on the economic development of all provinces in Indonesia . Keywords: economic growth , gender gap , population growth , investment , all provinces in Indonesia , Fixed Effect Model
ix
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. iii PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................................... iii KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi ABSTRAK .............................................................................................................. viii ABSTRACT .............................................................................................................. ix DAFTAR ISI .............................................................................................................. x DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvi BAB 1
PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1.
Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2.
Rumusan Masalah ....................................................................................... 9
1.3.
Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
1.4.
Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
1.5.
Sistematika Skripsi .................................................................................... 10
BAB 2 2.1.
TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………....12 Landasan Teori .......................................................................................... 12
2.1.2.
Teori Pertumbuhan Ekonomi ............................................................. 12
2.1.3.
Produk Domestik Regional Bruto ...................................................... 19
2.1.4.
Teori Gender ...................................................................................... 20
2.1.5.
Gender dan Pertumbuhan Ekonomi ................................................... 24
2.1.6.
Teori Penduduk……………………………………….…………….26
2.1.7.
Penduduk dan Pertumbuhan Ekonomi ............................................... 27
2.1.8.
3.6.2.1.
Kelompok Pesimis ............................................................ 28
3.6.2.1.
Kelompok Optimis ............................................................ 29
3.6.2.1.
Kelompok Multidimensi ................................................... 30
3.6.2.1.
Kelompok Netral ............................................................... 31
Teori Investasi……………………………………………….…………..31 x
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.1.7.
Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi ........................................................ 32
2.2.
Penelitian Terdahulu .................................................................................. 33
2.3.
Hipotesis dan Model Analisis.................................................................... 36
2.3.1.
Hipotesis............................................................................................. 36
2.3.2.
Model Analisis ................................................................................... 37
2.4. BAB 3
Kerangka Pemikiran .................................................................................. 38 METODE PENELITIAN ...................................................................... 40
3.1.
Pendekatan Penelitian ................................................................................ 40
3.2.
Identifikasi Variabel .................................................................................. 40
3.3.
Definisi Operasional .................................................................................. 40
3.4.
Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 42
3.5.
Prosedur Pengumpulan Data ..................................................................... 43
3.6.
Teknik Analisis.......................................................................................... 44
3.6.1.
3.6.2.
3.6.3.
Model Regresi Data Panel .................................................................. 44 3.6.1.1.
Pendekatan Pooled Least Square (PLS) ........................... 45
3.6.1.2.
Pendekatan Fixed Effect Model (FEM) ............................. 46
3.6.1.3.
Pendekatan Random Effect Model (REM) ........................ 47
Pemilihan Model Estimasi Data Panel ............................................... 48 3.6.2.1.
Uji Chow ........................................................................... 48
3.6.2.2.
Uji Hausman ..................................................................... 49
Pengujian Statistik.............................................................................. 50 3.6.3.1
Uji t-statistik ...................................................................... 50
3.6.3.1
Uji F-statistik..................................................................... 51
3.6.4.
Pengukuran Koefisien Determinasi (R2) ............................................ 51
3.6.4.
Deteksi Asumsi Klasik ...................................................................... 52 3.6.3.1.Deteksi Multikolinearitas ....................................................... 52 3.6.3.2.Deteksi Heteroskedastisitas.................................................... 52 3.6.3.3.Deteksi Autokorelasi .............................................................. 53
BAB 4 4.1.
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 54 Gambaran Umum Obyek Penelitian.......................................................... 54
4.1.1.
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ............................. 54
4.1.2.
Perkembangan PDRB menurut Provinsi di Indonesia ....................... 54
4.1.3.
Perkembangan Gender di Indonesia................................................... 59 4.1.3.1.
Pencapaian IPG secara Nasional ....................................... 59 xi
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.1.3.1. 4.1.4.
Pencapaian IPG menurut Provinsi .................................... 59
Pencapaian Sub Variabel Pembangunan Gender ............................... 61 4.1.4.1.
Kesehatan .......................................................................... 61
4.1.4.2.
Pendidikan ......................................................................... 61
4.1.4.3.
Partisipasi dan peluang dalam Bidang Ekonomi ............... 62
4.1.5.
Ketimpangan Gender di Indonesia ..................................................... 64
4.1.6.
Perkembangan Penduduk Indonesia .................................................. 65
4.1.7.
Perkembangan Investasi di Indonesia ................................................ 66 4.1.7.1.
Pencapaian Investasi menurut Provinsi............................. 67
4.2.
Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................................... 68
4.3.
Analisis Model dan Pembuktian Hipotesis ............................................... 70
4.3.1.
Hasil Pengujian Regresi Data Panel ................................................... 70
4.3.2.
Hasil Pemilihan Model Estimasi Data Panel ..................................... 71
4.3.3.
Hasil Pengujian Asumsi Klasik .......................................................... 73
4.3.4.
4.3.3.1.
Hasil Uji Multikolinearitas ................................................ 73
4.3.3.2.
Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................ 74
4.3.3.3.
Hasil Uji Autokorelasi ...................................................... 74
Hasil Pengujian Statistik .................................................................... 76 4.3.4.1.
Hasil Uji F-statistik .......................................................... 76
4.3.4.2.
Hasil Uji t-statistik ............................................................ 76
4.3.5.
Hasil Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 77
4.3.6.
Pembuktian Hipotesis ........................................................................ 78
4.4.
Pembahasan ............................................................................................... 79
4.4.1.
Pengaruh Gender Gap dlm pendidikan trhdp Pertumbuhan Ekonomi79
4.4.2.
Pengaruh Gender Gap dlm pasar kerja trhdp Pertumbuhan Ekonomi81
4.4.3.
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk trhdp Pertumbuhan Ekonomi ...... 82
4.4.4.
Pengaruh Tingkat Investasi trhdp Pertumbuhan Ekonomi ................ 83
4.5. BAB 5
Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 84 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 85
5.1.
Kesimpulan ................................................................................................ 85
5.2.
Saran .......................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 87 LAMPIRAN ............................................................................................................ xvi xii
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ...........................................................33 Tabel 4.1. Capaian PDRB seluruh Provinsi Indonesia 2004 dan 2013 ..................59 Tabel 4.2. Provinsi dengan capaian IPG tertinggi dan terendah 2013 ..................62 Tabel 4.3. Perkembangan MYS menurut Jenis Kelamin di Indonesia Tahun 2004-2013 .............................................................................................64 Tabel 4.4. Perkembangan TPAK menurut Jenis Kelamin di IndonesiaTahun 2004-2013............................................................................................65 Tabel 4.5. Perkembangan IPM, IPG dan Rasio IPG trhdp IPM di Indonesia 2004-2012............................................................................................66 Tabel 4.6. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian................................................72 Tabel 4.7. Hasil Regresi Data Panel dengan Tiga Model Estimasi……………73 Tabel 4.8. Hasil Uji Chow .....................................................................................75 Tabel 4.9. Hasil Uji Hausman ...............................................................................76 Tabel 4.10.Hasil Uji Multikolinearitas...................................................................77 Tabel 4.11.Hasil Uji Heteroskedastisitas ...............................................................78 Tabel 4.12.Hasil Regresi Robust ............................................................................78 Tabel 4.13.Hasil Uji Autokorelasi .........................................................................79 Tabel 4.14.Hasil Regresi General Least Square (GLS) .........................................80 Tabel 4.15.Hasil Uji t-statistik pada Model Estimasi FEM ...................................81
xiii
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. TPAK menurut Jenis Kelamin di Indonesia 2010-2013 .....................4 Gambar 1.2. MYS menurut Jenis Kelamin di Indonesia 2010-2013 .......................5 Gambar 1.3. Angka IPG menurut Provinsi di Indonesia 2013 ................................7 Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ..........................................................................38 Gambar 4.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2004-2013 ..........56 Gambar 4.2. Capaian IPG secara Nasional 2004-2012 ..........................................61 Gambar 4.3. Perkembangan Jumlah Penduduk di Indonesia .................................68 Gambar 4.4. Perkembangan Investasi PMTB di Indonesia 2004-2013 .................69 Gambar 4.5. Capaian PMTB menurut Provinsi di Indonesia 2013 .......................70
xiv
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat.Pembangunan ekonomi tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi ataupun pendapatan per kapita tetapi juga diharapkan
dapat
meningkatkan
kualitas
sumberdaya
manusia.Upaya
pembangunan tersebut ditujukan untuk seluruh penduduk tanpa membedakan jenis kelamin, suku, ras dan agama.Namun, pada pelaksanaannya upaya tersebut masih mengabaikan permasalahan kesetaraan dan keadilan gender dimana terdapat kesenjangan antara peran laki-laki dan perempuan sebagai pelaku dan penerima hasil pembangunan.Peran kaum perempuan dalam pelaksanaan program pembangunan
kenyataannya
masih
belum
dimanfaatkan
secara
optimal.Perempuan sering mengalami diskriminasi dalam persamaan hak, mengakses sumberdaya, memperoleh pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan partisipasi politik (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2011). Hal tersebut tidak hanya akan merugikan kaum perempuan secara umum tetapi juga dapat menghambat tingkat produktifitas, efisiensi dan pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Dengan menahan akumulasi sumber daya manusia di rumah dan di pasar tenaga kerja, serta dengan sistematis mengecualikan perempuan atau laki-laki dari akses ke sumber daya, jasa publik, atau aktifitas
1
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2
produktif lainnya maka diskriminasi gender akan mengurangi kapasitas suatu perekonomian untuk tumbuh serta mengurangi kapasitas dalam meningkatkan standart kehidupan (Todaro, 2003: 157). UNDP (1990) menyatakan bahwa salah satu elemen penting dalam pembangunan manusia adalah pertumbuhan ekonomi yang terdistribusi secara adil,baik antargenerasi, antaretnis, antarjenis kelamin, maupun antar wilayah. Salah satu dimensi yang ditekankan oleh UNDP adalah kesetaraan gender.Sejalan dengan hal tersebut, World Economic Forum (WEF) setiap tahunnya telah mengeluarkan publikasi studi yang berisi mengenai statistik perkembangan kesetaraan gender dari ratusan negara berbeda di dunia yang berjudul The Global Gender Gap Index (GGGI). Studi tersebut telah dilakukan sejak tahun 2006 dengan 115 negara yang dijadikan data sampel hingga publikasi terakhir untuk tahun 2015 dengan data sampel sebanyak 145 negara. GGG Index dianggap dapat dijadikan dasar dalam melihat keadaan kesetaraan gender secara global.Terdapat 4 kriteria utama dalam penilaian GGG Index, yakni partisipasi dan peluang dalam bidang ekonomi (economic participation and opportunity), tingkat pendidikan (education attainment), tingkat kesehatan dan angka harapan hidup (health and survival), serta kedudukan politik (political empowerment). Indeks tersebut kemudian masih dipecah dan didefinisikan berdasarkan variabel-variabel tertentu, antara lain : (1) Rasio tenaga kerja perempuan terhadap tenaga kerja laki-laki; (2) Kesetaraan upah kerja tenaga kerja permpuan terhadap laki-laki; (3) Rasio pendapatan bersih perempuan terhadap laki-laki; (4) Rasio jumlah tenaga kerja professional dan teknis
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 3
perempuan terhadap laki-laki; (5) Rasio angka melek huruf perempuan terhadap laki-laki; (6) Rasio rata-rata lama sekolah perempuan terhadap laki-laki; (7) Rasio perbandingan jumlah kelahiran bayi perempuan terhadap laki-laki; (8) Rasio angka harapan hidup perempuan terhadap laki-laki; (9) Rasio jumlah perempuan yang menjabat di parlemen/pemerintahan terhadap jumlah laki-laki. (The Global Gender Gap Report, 2010) Sejak tahun pertama studi tersebut dilakukan, Indonesia telah menjadi salah satu bagian dari sampel data GGG Index dengan berada pada posisi 68 dari 115 negara dengan skor 0,654 dari nilai maksimal 1,00. Sementara 9 tahun kemudian pada studi GGG Index tahun 2015, peringkat Indonesia merosot menjadi negara pada posisi 92 dari 145 negara meski dengan kenaikan tipis pada skor menjadi 0,681 (The Global Gender Gap Report, 2015). Dilihat dari aspek ekonomi, secara umum Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat selama beberapa tahun terakhir.Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik tercatat bahwa pada periode 2013-2015, pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh lebih dari 5% per tahun.Namun partisipasi perempuan sebagai tenaga kerja masih jauh lebih rendah dibanding laki-laki. Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2013, TPAK perempuan hanya sebesar 50 persen sedangkan TPAK laki-laki telah mencapai 80 persen (BKKBN, 2014).
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 4
90 80
83.76
84.3
84.42
83.58
51.76
52.44
51.39
50.28
70 60
Dalam (%)
50
Laki-laki
40
Perempuan
30 20 10 0
Tahun
2010
2011
2012
2013
Sumber: BPS, 2013. Gambar 1.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin di Indonesia Tahun 2010-2013
Selain kesenjangan dari sisi pasar kerja, kesenjangan pendidikan antara perempuan dan laki-laki juga masih terjadi dan pertumbuhannya relatif sama setiap tahunnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, angka rata-rata lama sekolah penduduk laki-laki lebih tinggi pada kisaran 1 tahun dibandingkan dengan rata-rata lama sekolah penduduk perempuan. Pada tahun 2013, angka rata-rata lama sekolah laki-laki sebesar 8,5 tahun atau setara dengan kelas 2 SMP, sedangkan untuk perempuan memiliki rata rata lama sekolah sebesar 7,7 tahun atau setara dengan kelas 1 SMP.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 5
8.5
8.6 8.4
8.3
8.5
8.3 8.1
8.2 7.9
8
7.9
Dalam (%)
Laki-laki 7.7
7.8 7.6
8.1
7.5
7.5
2010
2011
7.7
Perempuan Total
7.4 7.2 7 2012
2013
Sumber: BPS, 2014. Gambar 1.2 Rata-rata Lama Sekolah menurut Jenis Kelamin di Indonesia Tahun 2010-2013 Berdasarkan Gambar 1.1 (hlm 4) dan 1.2, terlihat bahwa laki-laki masih dominan di masing-masing indikator, baik dari sisi pasar kerja maupun pendidikan.Hal ini mengindikasikan bahwa hasil-hasil pembangunan yang semula ditujukan untuk memberi manfaat menyeluruh kepada masyarakat, baik perempuan maupun laki-laki pada kenyataannya belum bisa dinikmati secara merata. Jaminan tidak adanya perbedaan dalam status dan kedudukan perempuan dengan laki-laki dalam kehidupan berbangsa dan bernegara meliputi partisipasi dalam program pembangunan terutama dalam peningkatan kualitas hidup melalui program peningkatan kapabilitas belumlah memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan kapabilitas dasar perempuan Indonesia. Sebagian besar penelitian untuk memperkirakan efek kausal dari adanya gender gap atau kesenjangan gender pada pertumbuhan ekonomi telah menemukan bahwa kesenjangan gender dalam pendidikan akan mengurangi
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 6
jumlah rata-rata modal manusia dalam masyarakat. Kesenjangan ini akan menghalangi bakat-bakat yang memiliki kualifikasi tinggi yang terdapat pada anak perempuan yang pada akhirnya akan mengurangi tingkat pengembalian investasi sektor pendidikan (Blackden dkk, 2006). Tingginya gap antara perempuan dan laki-laki dalam pasar tenaga dan akses terhadap sumber daya menyebabkan terjadi inefisiensi dalam alokasi input dan hilangnya output. Hal yang paling dirugikan dari adanya kesenjangan pembangunan yang berbasis gender adalah menurunnya kualitas kehidupan. Terbukti dari banyaknya negara di dunia yang mengalami banyak persoalan kemiskinan, kekurangan gizi, berbagai penyakit dan banyak kerugian lainnya. Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Klasen dan Lamana 2003 juga menambahkan bahwa terjadi perbedaan kecepatan pertumbuhan ekonomi antara 0,9 hingga 1,7 persen di negara-negara Timur Tengah, Afrika Tengah dan Asia Selatan dibandingkan Asia Timur sebagai efek kombinasi kesenjangan gender dalam pendidikan dan pasar kerja. Penelitian tersebut menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi tanpa pembangunan adalah kegagalan suatu negara, karena pertumbuhan dan pembangunan adalah simbiosis mutualisme yang saling memberikan efek positif satu dengan yang lainnya. Kondisi belum terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender di beberapa negara, terutama Indonesia tersebut tidak terlepas dari adanya disparitas pembangunan gender yang terjadi antar wilayah. Menurut data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, capaian pembangunan terkait gender belum merata antar provinsi di Indonesia (BPS, 2013).
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 7
95 INDO
90.1 1
90 85
IPG, 2013
75 70
DKI Jakrta DIY Sulut Sumbar Bali kep.riau Maluku Sulsel Sultengah NTT Jateng Sumsel Aceh Bengkulu Banten Jatim Sumut NTB Sultenggara Lampung Sulbar Kalteng Kalsel Jabar Malut kep.bang Jambi Riau Kalut Kaltim Gorontalo Kalbar Pabar Papua
Dalam (%)
80
Sumber: BPS, 2013. Gambar 1.3 Angka IPG menurut provinsi di Indonesia Tahun 2013
Dari Gambar 1.3 terlihat bahwa posisi capaian Indeks Pembangunan Gender di Indonesia memisahkan sebanyak 18 provinsi di bawah rata-rata capaian IPG nasional dan 16 provinsi di atas rata-rata capaian IPG nasional. Meskipun pembangunan kesetaraan dan keadilan gender telah diupayakan diseluruh wilayah di Indonesia, namun tidak semua wilayah mampu mencapai tingkat keberhasilan yang sama. Capaian tersebut sangat tergantung dari sumber daya manusia, keterlibatan pemerintah daerah maupun swasta serta pengaruh sosial kultural yang menyertai kehidupan bermasyarakat di suatu wilayah tersebut.Wilayah dengan kemajuan dalam pembangunan manusianya cenderung lebih baik dalam pembangunan yang terkait gender.Jumlah penduduk perempuan yang besar merupakan potensi sumber daya manusia yang nyata dalam mewujudkan kemakmuran suatu wilayah.Kaum perempuan tidak hanya berpotensi mendidik
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 8
generasi muda yang berkualitas, namun juga ikut serta berpartisipasi dalam membangun suatu wilayah untuk bisa lebih maju dan berkembang (BPS, 2014: 26). Selain sumber daya manusia, faktor lain yang menentukan pertumbuhan ekonomi adalah investasi modal (capital). Menurut Todaro (2003) pertumbuhan merupakan fungsi dari investasi, hal ini dikarenakan tingkat pertumbuhan ekonomi dan investasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dan saling membutuhkan.Semakin besar investasi maka semakin besar tingkat pertumbuhan yang dicapai. Sebaliknya semakin tinggi pertumbuhan ekonomi semakin besar pendapatan yang dapat ditabung dan investasi akan meningkat. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, akan dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gender Gap dalam Pendidikan/Pasar Kerja, Kepadatan Penduduk dan Tingkat Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi”. Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Klasen dan Lamana (2003). Analisis lanjutan ini diharapkan mampu menemukan fakta empiris tentang perkembangan gender dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya ditingkat wilayah atau provinsi. Temuan fakta tersebut diharapkan mampu melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya sehingga mampu dijadikan bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan pengarusutamaan gender baik ditingkat provinsi maupun nasional.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 9
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan di atas maka perumusan masalahnya adalah
sebagai berikut: 1.2.1
Apakah gender gap dalam pendidikan/pasar kerja, kepadatan penduduk dan tingkat investasi berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
1.2.2
Apakah gender gap dalam pendidikan/pasar kerja, kepadatan penduduk dan tingkat investasi berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan diatas maka tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah: 1.3.1 Untuk menguji dan menganalisis apakah gender gap dalam pendidikan/pasar kerja, kepadatan penduduk dan tingkat investasi berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 1.3.2 Untuk menguji dan menganalisis apakah gender gap dalam pendidikan/pasar kerja, kepadatan penduduk dan tingkat investasi berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 10
1.4
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai
berikut: 1.4.1
Dapat memberi informasi kepada pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan yang memungkinkan dilakukan.
1.4.2
Dapat menambah literatur ilmiah mengenai gender, kependudukan, investasi dan pertumbuhan ekonomi.
1.4.3
Dapat menjadi bahan acuan atau referensi bagi penelitian selanjutnya dalam hal gender dan pertumbuhan ekonomi.
1.5
Sistematika Skripsi Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berkaitan dan disesuaikan
dengan materi pembahasan yang diteliti. Secara garis besar dikemukakan uraian umum pembahasan dalam kerangka sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian mengenai permasalahan gender, kepadatan penduduk, tingkat investasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Menjelaskan teori-teori dan penelitian terdahulu yang mendukung penelitian mengenai pengaruh gender gap dalam pendidikan/kesehatan, pasar kerja, kepadatan pendudukdan tingkat investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia serta mencakup kerangka pemikiran dan hipotesis.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 11
BAB 3 METODE PENELITIAN Menjelaskan definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisa yang digunakan. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian yang digunakan serta pembahasan mengenai hasil analisis BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Memuat kesimpulan dari hasil penelitian serta mencakup saran yang direkomendasikan sesuai hasil penelitian kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah permasalahan gender dan pertumbuhan ekonomi seluruh provinsi di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Landasan Teori
2.1.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB)/Pendapatan Nasional Bruto (PNB) tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk dan apakah terjadi perubahan struktur ekonomi maupun perbaikan sistem kelembagaan atau tidak (Arsyad, 2010:12). a) Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik Inti dari teori ekonomi klasik yang dikembangkan oleh Smith adalah memberi kebebasan seluas-luasnya kepada masyarakat dalam menentukan kegiatan ekonomi. Menurut pandangan klasik, ada tiga syarat mutlak yang diperlukan guna mencapai keserasian dalam kehidupan ekonomi dan kesejahteraan umum (economic harmony and general welfare) yaitu spesialisasi, efisiensi dan pasar bebas (Arsyad, 2010:71). Dalam bukunya An Inquiry into Nature and Causes of Wealth of Nations (1776) Adam Smith mengemukakan tentang proses pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang secara sistematis. Proses pertumbuhan ekonomi menurut Smith dapat dibedakan dalam dua aspek utama yaitu: a.
Pertumbuhan Output Total
12
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 13
Unsur pokok dari sistem produksi suatu negara menurut Smith ada tiga yaitu: 1.
Sumberdaya alam yang tersedia Sumberdaya alam yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumberdaya alam yang tersedia merupakan “batas maksimum” bagi pertumbuhan suatu perekonomian. Pertumbuhan output akan berhenti jika semua sumberdaya alam tersebut telah digunakan secara penuh.
2. Sumberdaya manusia atau jumlah penduduk Sumberdaya manusia (jumlah penduduk) mempunyai peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output. Maksutnya, jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu masyarakat. 3. Stok barang modal Stok barang modal merupakan unsur produksi yang aktif menentukan tingkat output. Peranannya sangat sentral dalam proses pertumbuhan output. Jumlah dan tingkat pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok modal. b. Pertumbuhan penduduk Jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsisten atau tingkat upah yang pas-
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 14
pasan untuk hidup. Jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan angkatan kerja yang bekerja dari masyarakat. Pengembangan
lanjut
dilakukan
oleh
David
Ricardo
yang
menganggap bahwa jumlah faktor produksi tanah atau sumber-sumber alam tidak bisa bertambah, sehingga akhirnya bertindak sebagai faktor pembatas dalam proses pertumbuhan suatu masyarakat. Satu-satunya harapan untuk mengangkat perekonomian adalah dengan kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan produktivitas capital (Boediono, 1999:29). b) Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik Salah satu teori pertumbuhan ekonomi neo klasik yang menjadi rujukan banyak studi dan penelitian adalah model pertumbuhan Solow yang dikembangkan oleh Robert Solow pada tahun 1950-1960 an (Mankiw, 2009).Model pertumbuhan ekonomi Solow tersebut merupakan model pertumbuhan perekonomian neo klasik dan merupakan pengembangan formulasi
teori
pertumbuhan
Harrod
Domar.Mankiw
(2009)
mengemukakan dalam teori Solow ada tiga faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan negara lainnya yaitu penduduk atau tenaga kerja, akumulasi modal dan kemajuan teknologi. Teori pertumbuhan ekonomi neo klasik menghitung pertumbuhan output sebagai fungsi pertumbuhan input, terutama modal dan tenaga kerja.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 15
Pertumbuhan jangka panjang dihasilkan dari perbaikan dalam teknologi. Fungsi produksi Solow dituliskan dengan cara berikut: Y(t) = A(t) K(t) α L(t) β ……………………………………………(2.1) Dimana : Y (t) = tingkat produksi pada tahun t K (t) = jumlah stok barang modal pada tahun t L (t) = jumlah tenaga kerja pada tahun t A
= teknologi
Menurut Mankiw, perbedaan pendapatan per kapita masing-masing negara dapat diatasi dengan menggunakan model pertumbuhan Solow yang diperbesar. Dalam model ini output diproduksi dari modal fisik, modal manusia dan tenaga kerja. Model yang disebut MRW-style neoclassical growth model dituliskan sebagai berikut: Y(t) = K(t)α H(t)β [A(t) L(t)]1-α-β ………………...…...................(2.2) Dimana : Y (t) = tingkat produksi pada tahun t H (t) = jumlah modal manusia pada tahun t K (t) = jumlah stok barang modal pada tahun t L (t) = jumlah tenaga kerja pada tahun t
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 16
A
= teknologi
Todaro dan Smith (2006:232) mengemukakan jika tidak ada guncangan eksternalitas dan kemajuan teknologi maka semua perekonomian akan menuju pada pertumbuhan nol. c) Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern Teori ini berupaya menjelaskan keberadaan skala hasil dan pola pertumbuhan jangka panjang yang berbeda-beda antar negara.Model ini mendefinisikan bahwa modal tidak hanya terbatas pada pabrik maupun peralatan perekonomian tetapi juga diperluas hingga modal manusia (human capital) pengembangan
yaitu ilmu pengetahuan berupa penelitian dan sehingga
lebih
mampu
menjelaskan
perbedaan
pertumbuhan antar negara yang tidak mampu dijelaskan oleh teori pertumbuhan ekonomi neo klasik. Model pertumbuhan ekonomi modern (endogen) mendorong pemikiran bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan negara tersebut dalam membentuk akumulasi modal fisik tetapi juga hal-hal sebagai berikut: 1. Pembentukan modal manusia Modal manusia berupa pendidikan dan kesehatan merupakan investasi gabungan dalam pendidikan.Modal kesehatan yang baik dapat meningkatkan pengembalian investasi yang dioptimalkan untuk pendidikan.Todaro dan Smith (2006:199) menyatakan bahwa angkatan kerja terdidik dan terlatih merupakan syarat mutlak bagi pertumbuhan
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 17
ekonomi yang berkelanjutan.Kesehatan yang baik dan pemenuhan kecukupan gizi mempengaruhi kesempatan kerja, produktivitas dan upah. 2. Kebijakan Pemerintah Kegagalan pasar dalam perekonomian memberi ruang bagi pemerintah untuk
menyediakan
barang-barang
public
seperti
infrstruktur,
pendidikan, kesehatan, jaminan investasi dan lain-lain.Peran aktif pemerintah dalam menjalankan kebijakan publik menjadi salah satu faktor internal penentu pertumbuhan ekonomi.Salah satunya adalah bagaimana pemerintah mengalokasikan sumberdaya terbatas yang dimilikinya secara efisien dalam rangka menyediakan barang-barang public tersebut (Todaro dan Smith, 2006). d) Teori Pertumbuhan Ekonomi Regional Teori Ekonomi Regional (wilayah) adalah suatu cabang dari ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya memasukkan unsur perbedaan potensi suatu wilayah dengan wilayah lain (Tarigan, 2005:1).Pada pertumbuhan ekonomi nasional faktor-faktor yang sangat penting diperhatikan adalah modal, lapangan pekerjaan dan kemajuan teknologi.Sedangkan pada teori pertumbuhan ekonomi regional faktor-faktor yang mendapat perhatian utama adalah keuntungan lokasi, aglomerasi, migrasi dan arus lalu lintas modal antar wilayah. Teori pertumbuhan ekonomi regional dapat dibagi atas empat kelompok besar, yaitu :
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 18
1. Kelompok pertama dinamakan sebagai Export Base Models yang dipelopori oleh Douglas C. North dan kemudian dikembangkan oleh Tiebo. Kelompok ini membagi sektor produksi atau jenis pekerjaan yang terdapat di dalam suatu wilayah atas pekerjaan basis (dasar) dan pekerjaan service (non-basis). Kegiatan basis adalah kegiatan yang bersifat exogenous artinya tidak terikat pada kondisi internal perekonomian wilayah tersebut dan sekaligus berfungsi mendorong tumbuhnya jenis pekerjaan lainnya. 2. Kelompok kedua lebih banyak berorientasi pada kerangka pemikiran Neo Klasik yang mendasarkan analisisnya pada peralatan fungsi produksi. Dengan beranggapan bahwa unsur-unsur yang menentukan pertumbuhan ekonomi regional adalah modal dan tenaga kerja. 3. Kelompok ketiga menggunakan jalur
pemikiran Keynes
dan
dinamakan sebagai Cumulative Cuasation Models. Teori ini dipelopori oleh Myrdal
dan kemudian diformulasikan oleh Kaldor yang
berpendapat bahwa peningkatan pemerataan pembangunan antar daerah hanya diserahkan pada kekuatan pasar (market mechanism), tetapi perlu adanya campur tangan pemerintah dalam bentuk program pembangunan wilayah terutama untuk daerah yang relative masih terbelakang. 4. Kelompok keempat dinamakan sebagai Core Poriphery Models yang dipelopori oleh Friedman. Teori ini menekankan analisanya pada
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 19
hubungan yang erat dan saling mempengaruhi antara pembangunan kota dan desa. Menurut teori ini, gerak langkah pembangunan daerah perkotaan akan lebih banyak ditentukan oleh keadaan desa-desa sekitarnya. Sebaliknya, corak pembangunan daerah pedesaan tersebut juga ditentukan oleh arah pembangunan perkotaan. Dengan demikian aspek interaksi antar daerah sangat diutamakan. Menurut Tarigan (2005:6) manfaat dari teori ekonomi regional yaitu : (1) manfaat makro berkaitan dengan bagaimana pemerintah pusat dapat menggunakannya untuk mempercepat
laju pertumbuhan
keseluruh wilayah; dan (2) manfaat mikro yaitu bagaimana ekonomi regional dapat membentu perencanaan wilayah menghemat waktu dan biaya dalam proses menentukan lokasi suatu kegiatan atau proyek. Pertumbuhan ekonomi daerah merupakan suatu proses pemerintah daerah dan masyarakatnya dalam mengelola sumber daya yang ada untuk
menciptakan
lapangan
kerja
baru
dan
merangsang
perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut (Arsyad, 2010:55). 2.1.2 Produk Domestik Regional Bruto Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah (BPS, 2002). PDRB dihitung dalam dua cara, yaitu atas dasar harga berlaku dan
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 20
atas dasar harga konstan. Dalam menghitung PDRB atas dasar harga berlaku menggunakan harga barang dan jasa tahun berjalan, sedangkan pada PDRB atas dasar harga konstan menggunakan harga pada suatu tahun tertentu (tahun dasar). Kegunaan PDRB antara lain : a. Menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu daerah atau provinsi. b. Menunjukkan pendapatan yang memungkinkan dapat dinikmati oleh seluruh penduduk suatu daerah atau provinsi. c. Digunakan untuk menunjukan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dari tahun ke tahun. PDRB merupakan ukuran hitungan yang digunakan pada perhitungan pertumbuhan ekonomi suatu daerah, sedangkan PDB lebih mengarah untuk ukuran suatu negara. Menurut Simon Khuznets (1996) pertumbuhan ekonomi suatu daerah dihitung berdasarkan PDRB harga konstan, karena perkembangan berdasarkan harga konstan dianggap lebih riil tanpa melihat laju inflasi suatu daerah. 2.1.3
Teori Gender Gender berbeda dengan jenis kelamin, gender lebih memfokuskan pada
peran antar laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan psikologis, sosial dan budaya masyarakat setempat, sedangkan jenis kelamin hanya melihat perempuan dan laki-laki berdasarkan fungsi biologis. Berbeda
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 21
dengan jenis kelamin, peran gender dapat dipertukarkan karena peran tersebut berhubungan dengan budaya dan konvensi dalam masyarakat. Menurut World Health Organization (2012), gender adalah seperangkat peran, perilaku, kegiatan dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan. Gender mengacu pada peran yang dikonstruksikan masyarakat dan perilaku-perilaku yang dipelajari serta harapan-harapan yang dikaitkan pada perempuan dan pada laki-laki. Seperti juga ras, suku, maupun kelas, gender merupakan kategori sosial yang paling menentukan kesempatan hidup dan peran serta seseorang dalam masyarakat dan ekonomi. Terdapat beberapa teori yang berkembang dan dijadikan analisa dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan gender. Teori tersebut antara lain : (Udan, 2013:74) 1. Teori Nurture Menurut teori nuture adanya perbedaan perempuan dan laki-laki pada hakikatnya
adalah
hasil
konstruksi
sosial
budaya
sehingga
menghasilkan peran dan tugas yang berbeda. Perbedaan tersebut menyebabkan perempuan selalu tertinggal dan terabaikan perannya dalam kehidupan rumah tangga, masyarakat, bangsa dan negara. Perjuangan untuk persamaan dipelopori oleh orang-orang yang konsen memperjuangkan kesetaraan perempuan dan laki-laki (kaum feminism) yang cenderung mengejar kesamaan atau fifty-fifty yang kemudian dikenal dengan istilah kesamaan kuantitas (perfect equality). Perjuangan tersebut sulit dicapai karena berbagai hambatan dari nilai agama maupun budaya.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 22
2. Teori Equilibrium Teori equilibrium lebih menekankan pada konsep kemitraan dan keharmonisan dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan. Pandangan teori ini tidak mempertentangkan antara kaum perempuan dan laki-laki karena keduanya harus bekerjasama dalam kemitraan dan keharmonisan didalam kehidupan berumahtangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena itu penerapan kesetaraan gender harus kontektual (yang ada pada waktu dan tempat tertentu) dan situsionil bukan berdasarkan hitungan matematis dan tidak berlaku secara universal. 3. Teori Nature Menurut teori nature adanya perbedaan laki-laki dan perempuan merupakan kodrat sehingga tidak dapat berubah dan bersifat universal. Perbedaan biologis ini memberikan indikasi dan implikasi bahwa diantara kedua jenis tersebut memiliki peran dan tugas yang berbeda. Manusia, baik itu laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan kodrat sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Dalam kehidupan sosial ada pembagian tugas, begitu pula dalam kehidupan keluarga juga terdapat pembagian tugas, karena tidak mungkin satu kapal dipimpin oleh dua orang nahkoda. Talcoot dan Bales (1979) menyatakan bahwa keluarga adalah unit sosial yang memberikan perbedaan peran suami istri untuk saling melengkapi dan membentuk satu sama lain. Keharmonisan hidup
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 23
dapat diciptakan apabila terdapat pembagian peran dan tugas yang serasi antara perempuan dan laki-laki. Aliran ini melahirkan kepahaman yang menerima perbedaan peran, asal dilakukan secara demokratis dan dilandasi oleh kesepakatan (komitmen) antara suami istri dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Di Indonesia secara umum menempatkan gender pada teori nature , hal tersebut sesuai dengan adat istiadat, norma dan aturan agama yang dianut dan dijadikan pedoman oleh masyarakat Indonesia. Dalam kebanyakan kasus, teori nature kerap dijadikan “tameng” dalam upaya eksploitasi dan pengsubordinatan perempuan, hal ini dikarenakan tafsiran sempit dalam menterjemahkan dan mengaplikasikan nilai luhur dari teori nature tersebut, akibatnya muncul ketimpangan gender diberbagai bidang kehidupan masyarakat. Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyatakan bahwa gender adalah hasil dari ketiadaan diskriminasi berdasarkan jenis kelamin atas dasar kesempatan, alokasi sumber daya atau manfaat dan akses terhadap pelayanan. Ketidakadilan gender dapat terwujud dalam hal-hal berikut: a. Marginalisasi (peminggiran kaum perempuan) Marginalisasi adalah suatu proses penyisihan kemiskinan yang menimpa kaum laki-laki dan perempuan. Marginalisasi bagi perempuan sering terjadi karena keyakinan gender. Kaum
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 24
perempuan dianggap sebagai warga masyarakat kelas dua dan kaum perempuan sendiri cenderung enggan menjadi nomor satu. b. Steretipe Masyarakat mempunyai norma tertentu tentang perempuan ideal yaitu
feminism, sementara pria adalah maskulin.
Dalam
kenyataanya setiap orang memiliki dua karakter sekaligus (andrigun), yaitu feminism sekaligus maskulin. Dalam kehidupan sebagai suatu stereotype, perempuan diharapkan menjadi figure yang feminism seperti lembut, patuh, taat, cantik, cermat dll. Sementara pria diharapkan menjadi figure yang maskulin seperti gagah, perkasa, kuat dan cerdas. c. Beban Ganda (Beban Publik dan Domestik) Dalam pembagian kerja, perempuan berada di dunia domestik dan pria berada di dunia publik. Ketika perempuan memasuki dunia politik ada beban ganda yang disandangnya, yaitu beban publik dan beban domestik. Peningkatan jumlah perempuan dalam dunia publik tidak diiringi berkurangnya beban di dunia domstik (pekerjaan rumah tangga). 2.1.4 Gender dan Pertumbuhan Ekonomi Hubungan gender dengan pertumbuhan ekonomi telah banyak menjadi objek penelitian di berbagai negara. Laporan World Bank (2010) menyatakan bahwa
biaya disparitas gender tinggi, karena disparitas
gender tidak hanya
mengurangi kesejahteraan perempuan, tetapi juga mengurangi kesejahteraan laki-
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 25
laki dan anak-anak serta menghalangi pembangunan ekonomi suatu negara. Rendahnya tingkat pendidikan perempuan menyebabkan human capital perempuan rendah, menurunnya kualitas pelayanan untuk anak maupun percepatan virus HIV. Berdasarkan laporan, tingginya gap antara perempuan dan laki-laki dalam pasar tenaga dan akses terhadap sumber daya menyebabkan terjadi inefisiensi dalam alokasi input dan hilangnya output. Hal yang paling dirugikan dari adanya kesenjangan pembangunan yang berbasis gender adalah menurunnya kualitas kehidupan. Terbukti dari banyaknya negara di dunia yang mengalami banyak persoalan kemiskinan, kekurangan gizi, berbagai penyakit dan banyak kerugian lainnya. Tingkat buta huruf dan keterbatasan jenjang pendidikan ibu secara langsung merugikan anak-anak. Jenjang pendidikan yang rendah berakibat pada kualitas perawatan anak yang buruk dan juga angka kematian bayi serta kekurangan gizi. Semakin tinggi pendidikan seorang ibu, semakin besar kemungkinannya untuk menyesuaikan dengan standart kesehatan (Kemenpppn, 2012). Gender memilki peran positif terhadap bisnis dan pemerintahan, tempattempat dimana terdapat pengaruh perempuan lebih besar, ternyata tingkat korupsinya lebih rendah. Perempuan yang berbisnis kecil kemungkinan memberikan suap kepada oknum pejabat pemerintah. Menurut Klasen dan Lamana (2003) hal tersebut dikarenakan adanya kemungkinan bahwa kaum perempuan memiliki strandart etika tingkah laku dan lebih banyak menghindari resiko yang lebih tinggi. Sebuah penelitian terhadap 350 perusahaan di Georgia
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 26
Amerika Serikat, menyimpulkan bahwa perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh laki-laki 10 persen lebih besar kemungkinannnya terlibat dalam praktek suap daripada yang dimiliki atau dikelola oleh perempuan. Selain itu, penilitian juga memperkirakan bahwa di negara-negara berpenghasilan menengah dan tinggi dengan rata-rata tingkat pendidikan dasar yang lebih tinggi dalam setiap kenaikan satu persen keikutsertaan perempuan dalam pendidikan menengah erat kaitannya dengan kenaikan pendapatan per kapita sebesar 0.3 persen. 2.1.5 Teori Penduduk Penduduk dapat diartikan sebagai seluruh orang yang menempati suatu daerah atau negara. Banyaknya orang yang menempati suatu daerah atau negara akan menentukan kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk biasanya diukur dengan jumlah penduduk per kilometer persegi (Badan Pusat Statistik, 2013). Penduduk memegang peranan penting karena menyediakan tenaga kerja yang diperlukan untuk menciptakan kegiatan ekonomi. Selain itu, konsumsi dari penduduk akan menciptakan permintaan agregat yang memicu kegiatan produksi. Penduduk dapat dikelompokan berdasarkan variabel-variabel tertentu, misalnya: umur, jenis kelamin, agama, mata pencaharian, bahasa, tempat tinggal dan lailain. Salah satu pengelompokan yang paling sering digunakan adalah pengelompokan penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Pengelompokan penduduk menurut umur dan jenis kelamin berguna dalam membantu menyusun perencanaan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penduduk sesuai dengan kebutuhan kelompok umur masing-masing, baik kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan maupun pekerjaan.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 27
Mantra (2004) menjelaskan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk piramida penduduk. Piramida penduduk adalah gambaran distribusi umur dan jenis kelamin penduduk. Piramida tersebutberbentuk segitiga, dengan jumlah penduduk pada sumbu X dan kelompok usia pada sumbu Y, penduduk laki-laki ditunjukan pada bagian kiri sumbu X sedangkan penduduk perempuan dibagian kanan sumbu X. Piramida penduduk dibedakan menjadi tiga, yaitu : a. Ekspansif, jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini umumnya yang terdapat pada negara-negara yang meiliki angka kelahiran dan kematian tinggi. Tipe ini terdapat pada negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat akibat dari tingginya tingkat kelahiran dan mulai menurunnya tingkat kematian. b. Konstruktif, jika penduduk yang berada dalam kelompok termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini terdapat pada negara-negara dengan tingkat kelahiran yang turun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. c. Stasioner, jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat pada negaranegara yang mepunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah. 2.1.6
Penduduk dan Pertumbuhan Ekonomi Hubungan antara penduduk dan pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu
bahan perdebatan di antara para ahli ekonomi maupun ahli demografi. Penelitianpenelitian yang telah dilakukan dalam rentang waktu yang berbeda menyimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk dapat mendorong, menghambat atau tidak
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 28
memiliki dampak berarti bagi pertumbuhan ekonmi. Berdasarkan hal tersebut, dalam bagian ini akan diuraikan hasil perdebatan berdasarkan empat kelompok, yaitu: 2.1.6.1 Kelompok Pesimis Kelompok Pesimis percaya bahwa ada dampak negative dari pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi. Kelompok pesimis menganggap negara tidak mampu menghasilkan modal untuk berinvestasi di bidang teknologi, tenaga kerja dan faktor lain yang dapat meningkatkan produktivitas mereka. Tokoh-tokoh pesimis mendasarkan teori mereka pada asumsi bahwa kekuatan penduduk jauh lebih besar dari pada kekuatan bumi untuk meberikan susistensi bagi manusia (Sharp dan Weisdorf, 2011). Malthus memulai teori kependudukannya dengan asumsi: (1) bahan pangan dibutuhkan untuk hidup manusia; (2) kebutuhan nafsu seksual antar jenis kelamin akan tetap sifatnya sepanjang masa; dan (3) produktivitas sumber daya alam (lahan) tetap. Atas dasar tersebut, Malthus menyatakan pertumbuhan jumalah penduduk yang tinggi dari tahun ke tahun akan mengurangi persediaan bahan makanan. Pertumbuhan penduduk akan tumbuh mengikuti deret ukur atau geometric dan pertumbuhan bahan makanan akan meningkat menurut deret hitung atau aritmatik. Jumlah penduduk, jika tidak dikendalikan akan bertambah lebih cepat dari kemampuan untuk menghasilkan makanan. Akhirnya manusia akan mengalami bencana kelaparan (Todara dan Smith, 2012).
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 29
2.1.6.2 Kelompok Optimis Kelompok Optimis lebih meyakini bahwa penduduk mampu memicu pertumbuhan ekonomi, karena kepadatan penduduk dianggap sebagai modal dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan jumlah penduduk dalam jangka pendek memang menyebabkan kelangkaan bahan makanan dan kemiskinan. Akan tetapi, pertumbuhan jumlah penduduk juga menyediakan tenaga kerja yang mampu berinovasi menciptakan teknologi baru untuk meningkatkan persediaan bahan makanan akibat adanya kelangkaan bahan makanan tersebut. Peningkatan produksi bahan makan tersebut pada akhirnya juga akan meningkatkan output perekonomian (Owusu, 2012). Menurut Boserup, Malthus telah mengabaikan mekanisme penting dalam peningkatan produksi, yaitu intensifikasi pertanian. Intensifikasi pertanian adalah perubahan pola penggunaan lahan secara bertahap. Perubahan pola penggunaan lahan ini distimulasi oleh pertumbuhan penduduk. Misalnya, negara dengan kepadatan penduduk yang kecil pada awalnya menggunakan sistem long fallow (masa tanam satu hingga dua tahun setelah itu lahan dibiarkan kosong selama enam hingga depalan tahun). Sejalan dengan kepadatan penduduk yang terus meningkat, lahan pertanian akan berkurang karena dipakai untuk pemukiman. Pengurangan lahan pertanian ini membuat negara mengganti sisstem long fallow ke annual cropping atau multi-cropping. Dengan demikian, penduduk berfungsi sebagai faktor yang mempengaruhi perkembangan teknologi pertanian, yang pada akhirnya akan meningkatkan persediaan makanan (Marquette, 1997).
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 30
Boserup (1965) juga membantah asumsi Malthus yang menyatakan peningkatan jumlah penduduk akan menurunkan output. Menurut Boserup, dalam jangka pendek pertumbuhan penduduk memang akan menurunkan output per jam per pekerja. Hal ini terjadi karena pekerja memerlukan waktu untuk menyiapkan pemakaian metode pertanian yang lebih intensif (misalnya: penambahan pencangkulan, pemakaian pupuk dan konstruksi sistem irigasi) sehingga rasio output perbiaya tenaga kerja akan menurun. Sebaliknya, dalam jangka panjang akan lebih efisien karena sudah terbiasa dengan tambahan tugas tersebut. Peningkatan jumlah penduduk akan mampu mendorong produksi yang lebih baik dengan sistem pembagian kerja. Oleh karena itu, pertumbuhan penduduk atau peningkatan kepadatan penduduk mengarah pada peningkatan output di jangka panjang yang lebih besar daripada penurunan output di jangka pendek. 2.1.6.3 Kelompok Multidimensi Kelompok Multidimensi menganggap bahwa pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan dampak positif dan negative terhadap pertumbuhan ekonomi. Tokoh dari kelompok Multidimensi ini adalah Gary Stanley Becker, Becker melakukan penelitiannya berdasarkan Teori Mikroekonomi. Becker et al (1999) menyimpulkan bahwa penduduk dapat berpengaruh positif maupun negative terhadap produktivitas. Jumlah penduduk yang banyak berpengaruh positif terhadap produktiftas karena akan mendorong spesialisasi (pembagian tenaga kerja yang efektif) dan akumulasi modal manusia. Disisi lain, jumlah penduduk yang banyak juga dapat menurunkan produktivitas memalui
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 31
diminishing return terhadap faktor produksi tetap (tanah). Oleh karena itu, hubungan antara jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi tergantung pada apakah akumulasi modal manusia lebih besar dari diminishing return terhadap faktor produksi tetap. 2.1.6.4 Kelompok Netral Kelompok netral menganggap bahwa pertumbuhan penduduk tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Pandangan ini berdasarkan hasil studi empiris yang dilakukan diberbagai negara. hasil studi empiris yang mendasari pendangan kelompok Netral adalah negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat biasanya memiliki pertumbuhan ekonomi yang lambat. Akan tetapi, hubungan negatif juga lama-kelaman akan dianggap menghilang ketika faktor-faktor lain seperti: kebijakan perdagangan, tingkat pendidikan dan sisitem pemerintahan ikut dianalisis (Bloom et al, 2003). 2.1.7
Teori Investasi Dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa investasi merupakan pembelian
modal atau barang-barang yang diberikan oleh perseorangan atau perusahaan atau organisasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang digunakan untuk kegiatan produksi sehingga menghasilkan barang atau jasa di masa akan datang. Misalkan, investasi pembangunan infrastruktur seperti jalan atau jembatan, rumah sakit maupun investasi pendidikan di sekolah dan universitas. Tujuan pokok pembangunan ekonomi adalah untuk membangun peralatan modal dalam skala yang cukup untuk meningkatkan produktifitas baik dibidang
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 32
pertanian, pertambangan, perkebunan, industri dan bidang-bidang lainnya. Peran dari pembentukan modal sangat diperlukan agar tujuan dari pembangunan tersebut dapat tercapai. Pembentukan modal membawa pada pemanfaatan penuh sumber-sumber yang ada sehingga dapat menaikan besarnya output nasional, pendapatan dan pekerjaan, menekan angka inflasi, serta membuat perekonomian terbebas dari beban utang luar negeri. Sumber pembentukan modal dalam investasi adalah sebagai berikut: 1. Sumber
Domestik,
meliputi
kenaikan
pendapatan
nasional,
penggalakan tabungan, pendirian lembaga keuangan, tabungan desa, simpanan emas, peningkatan keuntungan, tindakan fiskal dan keuntungan badan usaha negara. 2. Sumber Eksternal, meliputi bantuan luar negeri, pembatasan impor dan term of trade yang menguntungkan. Proses pembentukan modal menyangkut tiga langkah: (1) meningkatkan volume tabungan; (2) mengerahkan tabungan melalui lembaga kredit dan keuangan; (3) menginvestasikan tabungan. 2.1.8
Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Menurut
pembangunan
Prof
Nurkse,
adalah
bahwa
arti
pembentukan
masyarakat
tidak
modal
dalam
proses
menggunakan
semua
pendapatannya untuk dikonsumsi, melainkan ada sebagian yang ditabung dan tabungan tersebut diperlukan untuk pembentukan investasi.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 33
Dalam jangka panjang, investasi dalam peralatan modal atau pembentukan modal tidak hanya akan meningkatkan produksi atau pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Simon Kuznet, menurutnya pembentukan modal domestik tidak hanya menyangkut biaya untuk konstruksi, peralatan dan persedian dalam negeri, tetapi juga mencakup pembiayaan untuk pendidikan, rekreasi dan barang mewah yang memberikan kesejahteraan dan produktifitas lebih pada individu dan semua pengeluaran masyarakat yang berfungsi untuk meningkatkan moral penduduk yang bekerja. Negara dengan jumlah penduduk yang tinggi, cenderung
sulit untuk
mendapatkan tabungan yang cukup untuk memperoleh sejumlah modal investasi yang diperlukan karena disebabkan rendahnya pendapatan perkapita yang membuat kecenderungan marginal menabung tetap rendah sehingga dalam hal ini, peran pembentukan modal akan sangat diperlukan oleh negara tersebut. Pembentukan modal menciptakan perluasan pasar melalui penciptaan modal overhead sosial dan ekonomi dengan memotong lingkaran setan kemiskinan baik dari sisi penawaran maupun permintaan. 2.2
Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu
mengenai permasalahan gender, kependudukan, investasi dan pertumbuhan ekonomi:
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 34
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Peneliti
Judul
Variabel
Metode
Hasil
Stephan Klasen dan Lamana
The Impact of Gender Inequality in Education and Employment on Economic Growth in Developing Countries : Updates and Extensions.
Economic Growth, Population Growth rate, Average of export and import as share of GDP, Labor force growth rate, Female-male ratio of the schooling, Female-male ratio of the total labor force.
Cross section dan Regresi data panel.
Analisis panel menunjukan bahwa ketidaksetaraan gender dalam pendidikan dan ketenagakerjaan memiliki dampak negatif yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Mina BaliamouneLutz, Mark McGillivray
Gender Inequality and Growth: Evidence from SubSaharan Africa and Arab Countries.
Pertumbuhan Ekonomi, Indeks perempuan terhadap laki-laki pada jenjang pendidikan dasar, Indeks literasi perempuan muda terhadap laki-laki.
GMM
Hasilnya menunjukan bahwa ketimpangan gender dalam dunia pendidikan memberikan dampak negative terhadap pertumbuh ekonomi.
Amade Peter, Eli H. Tartiyus
Impact of Population Growth on Economic Growth in Nigeria.
GDP, Population growth rate, Fertility Rate, Life Expectancy at Birt, Crude Death Rate, Export Growth Rate.
Regresi OLS
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara pertumbuhan ekonomi dan penduduk, kesuburan dan pertumbuhan ekspor; sementara hubungan negatif ditemukan antara pertumbuhan ekonomi dan harapan hidup, dan angka kematian kasar.
Aurangzeb
Impact of Investment Activities on Economic Growth of Pakistan.
GDP, Private Investment, Public Investment, Foreign Direct Investment.
Regresi OLS
Dalam penelitian disimpulkan bahwa semua variabel memiliki dampak yang signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi karena p-value kurang dari 0,05.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 35
Peneliti
Judul
Variabel
Metode
Hasil
David Grumbel
The Influence of Gender Inequality on Economic Growth.
Economic Growth, Life Expectancy Male and Female, Labor Force Share of Female, Gross Enrollment in Primary Male and Female, Gross Enrollment Secondary Male and Female
Regresi OLS
Adanya ketimpangan gender dalam pendidikan dan ketenagakerjaan menunjukan pengaruh yang negatif dan signifikani, sedangkan ketimpangan gender dibidang kesehatan dalam penelitian tidak menunjukan hasil yang signifikan.
Masria Hermawaty Simanjuntak
Analisis Pengaruh Ketidaksetaraan Gender terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.
PDRB Perkapita, Investasi, Populasi, Education Inequality, Labor Inequality.
GLS.
Ketidaksetaraan gender dalam pendidikan dan ketenagakerjaan memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan ,sedangkan untuk variabel tingkat populasi dan tingkatinvestasi menunjukan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Rahmi Fuji Astuti Harahap
Analisis Pengaruh Ketimpangan Gender terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah.
PDRB Perkapita, Rasio AHH perempuan dan laki-laki., Rasio MYS sekolah perempuan dan laki-laki.
Statistik Deskripti f dan regresi data panel.
Hasil regresi rasio AHH perempuan dan laki-laki serta rasio MYS perempuan dan laki-laki keduanya berpengaruh positif dan signifikan , sedangkan rasio TPAK perempuan dan laki-laki memiliki korelasi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah.
SKRIPSI
Rasio TPAK perempuan dan laki-laki.
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 36
2.3
Hipotesis dan Model Analisis
2.3.1 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Diduga gender gap dalam pendidikan/pasar kerja, kepadatan penduduk dan tingkat investasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di 33 provinsi yang ada di Indonesia. 2. Diduga gender gap dalam pendidikan/pasar kerja, kepadatan penduduk dan tingkat investasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di 33 provinsi yang ada di Indonesia. 2.3.2
Model Analisis Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh adanya gender gap dalam pendidikan/pasar kerja, kepadatan penduduk dan tingkat investasi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah model analisis Fixed Effect Model (FEM) yang dirumuskan sebagai berikut: LnPDRBit = β0 + β1RMYSit + β2RTPAKit + β3PNDDKit + β4PMTBit + uit……..(2.3) Keterangan : LnPDRBit
= logaritma natural PDRB atas dasar harga konstan 2000 (%)
RMYSit
= rasio rata-rata lama sekolah perempuan terhadap laki-laki (%)
RTPAKit
= rasio partisipasi angkatan kerja perempuan terhadp laki-laki (% )
LnPNDDKit
= logaritma natural total penduduk (%)
LnPMTBit
= logaritma natural pembentukan modal tetap bruto (%)
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 37
i
= cross section
t
= time series
β0
= konstanta
β0 - β3
= koefisien
u
= gangguan
2.4
Kerangka Pemikiran
Global Gender Gap Index (Word Economic Forum)
Pendidikan
Rasio MYS Perempuan terhadap Laki-laki
Pasar Kerja
Rasio TPAK Perempuan terhadap Laki-laki
Pertumbuhan Ekonomi
Kepadatan Penduduk
Tingkat Investasi
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Gambar 2.1 menunjukkan kerangka pemikiran yang mencakup semua variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Variabel tersebut antara lain : pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari PDRB menurut provinsi , gender gap dalam pendidikan yang dilihat dari rasio rata-rata lama sekolah perempuan
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 38
terhadap laki-laki, gender gap dalam pasar kerja yang dilihat dari rasio tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan terhadap laki-laki,kemudian kepadatan penduduk yang dilihat dari total penduduk serta tingkat investasi yang dilihat dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Rasio rata-rata lama sekolah digunakan sebagai variabel yang mewakili gender gap dari sisi pendidikan, karena beberapa variabel lain dalam pendidikan seperti angka partisipasi sekolah maupun angka melek huruf sudah dianggap tidak tepat untuk menggambarkan kualitas pendidikan secara utuh. Selain itu, dalam penelitiannya Pritchett (2000) juga menyatakan bahwa variabel angka partisipasi sekolah tidak mampu menjelaskan modal manusia yang mempengaruhi keputusan seseorang mengenai fertilitas, kesehatan dan sebagainya. Klasen dan Lamana (2003) menyatakan bahwa tenaga kerja wanita bukan variabel yang mampu mewakili ketenagakerjaan. Hal ini dikarenakan terdapat kausalitas antara tenaga kerja wanita dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi kemungkinan besar menarik perempuan ke angkatan kerja dan sebaliknya. Tingkat partisipasi angkatan kerja dan pangsa perempuan dalam angkatan kerja digunakan sebagai proxy ketenagakerjaan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini rasio tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan dan laki-laki digunakan sebagai variabel yang mewakili gender gap dari sisi ketenagakerjaan (pasar kerja). Variabel kepadatan penduduk yang dilihat dari total keseluruhan penduduk baik perempuan maupun laki-laki digunakan dalam penelitian ini, karena Indonesia merupakan negara ke-empat dengan penduduk terbesar di dunia namun
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 39
dalam arah sasaran pembangunan ternyata belum dapat mengimbangi peningkatan jumlah penduduk tersebut. Variabel tingkat investasi yang dilihat dari Pembentukan Modal Tetap Bruto digunakan dalam penelitian ini, karena investasi dalam peralatan modal atau pembentukan modal dianggap dapat memberikan kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat. Dalam Teori Solow dikatakan bahwa suatu negara akan berkembang secara dinamis jika investasi yang dikeluarkan jauh lebih besar daripada nilai penyusutan faktor produksinya. Negara yang memiliki investasi yang lebih kecil daripada penyusutan faktor produksinya akan cenderung mengalami perekonomian yang stagnasi.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1
Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif yang digunakan untuk meneliti pada sampel tertentu secara terstruktur dan mengkuantifikasikan data dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan regresi data panel yaitu gabungan data time series dengan cross section. 3.2 Identifikasi Variabel Berdasarkan studi literatur dan mengacu pada penelitian Klasen dan Lamana (2003) sebelumnya, variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Produk Domestik Regional Bruto di masing-masing provinsi yang ada di Indonesia. Variabel independen yang digunakan adalah Rasio Rata-rata Lama Sekolah perempuan terhadap laki-laki, Rasio Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan terhadap laki-laki, Kepadatan Penduduk dan Tingkat Investasi. 3.3 Definisi Operasional Definisi operasional variabel merupakan suatu pengertian secara operasional mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam model analisis agar tidak terjadi kesalahan dalam pengartian makna dari masing-masing variabel. Berikut merupakan definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini :
40
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 41
1. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi menggunakan PDRB atas dasar harga konstan 2000 yang menggambarkan produksi riil barang dan jasa di 33 provinsi yang di Indonesia selama periode 2004-2013. Satuan yang digunakan adalah persen. ..........................................................(3.1) 2. Rata-rata Lama Sekolah perempuan dan laki-laki Variabel ini menggambarkan gender gap yang terjadi dalam pendidikan. Rasio pendidikan tersebut dihitung dari perbandingan ratarata lama sekolah perempuan terhadap laki-laki (usia 15 tahun ke atas) di 33 Provinsi yang ada di Indonesia selama periode 2004-2013. Satuan yang digunakan adalah persen. ……………..(3.2) 3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan dan laki-laki Variabel ini menggambarkan gender gap yang terjadi dalam pasar kerja. Rasio Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan dan laki-laki merupakan perbandingan persentase jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja ( usia 15 tahun ke atas) antara perempuan dan laki-laki di 33 Provinsi yang ada di Indonesia selama periode 2004-2013. Satuan yang digunakan adalah persen. Perhitungan TPAK menurut jenis kelamin diperoleh dari: ..........(3.3)
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 42
...............(3.4) Sehingga perhitungan untuk Rasio TPAK dapat ditulis sebagai berikut: ...............................................(3.5) 4. Kepadatan Penduduk Menggambarkan seluruh orang yang menempati suatu daerah atau negara, diukur berdasarkan jumlah penduduk per kilometer persegi yang ada di 33 provinsi di Indonesia selama periode 2004-2013. 5. Tingkat Investasi Investasi yang digunakan dalam penelitian adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yaitu pengeluaran untuk barang modal yang mempunyai umur pemakaian dari satu tahun dan tidak merupakan barang
konsumsi.
Variabel
ini
menggambarkan
keseluruhan
pengeluaran unit produksi untuk menambah asset tetap dikurangi dengan pengurangan asset tetap bekas di 33 provinsi yang ada di Indonesia selama periode 2004-2013. Satuan yang digunakan adalah persen. ...........................(3.6)
3.4 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data panel yaitu
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 43
gabungan dari data kurun waktu (time series) dan data deret lintang (cross section). Dalam penelitian ini data time series yang digunakan mulai tahun 2004 sampai tahun 2013. Data cross section yang digunakan merupakan data dari 33 provinsi yang ada di Indonesia. Data dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh secara langsung dari Badan Pusat Statistik serta dari berbagai sumber lainnya secara online. Data beserta sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data PDRB diperoleh secara online dari website resmi Badan Pusat Statistik Indonesia. 2. Data Rata-rata Lama Sekolah perempuan dan laki-laki diperoleh secara langsung dari Kantor Badan Pusat Statistik Jawa Timur serta diperoleh secara online dari website resmi (BKKBN). 3.
Data Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan dan laki-laki diperoleh secara langsung dari Kantor Badan Pusat Statistik Jawa Timur serta diperoleh secara online dari website resmi (BKKBN).
4. Data Total Penduduk diperoleh secara online dari website resmi Badan Pusat Statistik Indonesia. 5. Data Investasi atau dalam hal ini PMTB, diperoleh secara langsung dari Kantor Badan Pusat Statistik Jawa Timur. 3.5 Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi berarti mengumpulkan data dengan mencatat
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 44
data yang sudah ada. Data diperoleh dengan melakukan berbagai proses yang meliputi: 1. Pengumpulan data sekunder yang berasal dari sumber online yang terpercaya dan relevan dengan penelitian. 2. Pengumpulan data sekunder berasal dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. 3.6
Teknik Analisis
3.6.1
Model Regresi Data Panel Data panel atau pooled data merupakan kombinasi dari data time series
dan cross-section. Data Panel menunjukkan unit individu yang sama disurvei dari waktu ke waktu, secara singkat data panel memiliki dimensi ruang dan waktu (Gujarati, 2012). Dengan mengakomodasi informasi baik yang terkait dengan variabel-variabel cross-section maupun time series, data panel secara substansial mampu menurunkan masalah omitted-variables, model yang mengabaikan variabel yang relevan. Menurut Wooldridge dalam Ariefianto (2012) metode regresi data panel memiliki keunggulan terutama karena bersifat robust terhadap beberapa tipe pelanggaran asumsi Gauss Markov, yaitu heteroskedastisitas dan normalitas. Selain itu beberapa keuntungan lain dari penggunaan data panel menurut Gujarati dan Porter (2009) adalah sebagai berikut:
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 45
1. Teknik estimasi data panel dapat mengatasi heterogenitas individu secara eksplisit dengan memberikan variabel spesifik subjek. 2. Data panel memberi lebih banyak informasi, lebih banyak variasi, kolinearitas yang lebih sedikit antar variabel, degree of freedom lebih besar dan lebih efisien. 3. Data panel berdasarkan pada observasi cross section yang berulang (time series) sehingga sangat tepat digunakan untuk mempelajari dinamika perubahan. 4. Data panel dapat digunakan untuk mengukur dampak yang secara sederhana tidak bisa dilihat pada data cross section dan time series murni. 5. Data panel dapat digunakan untuk mempelajari model perilaku yang rumit dan kompleks. 6. Data panel dapat meminimalisir bias yang mungkin terjadi saat data tingkat individu dan kelompok dalam agregat yang besar. Terdapat tiga macam pendekatan untuk mengestimasi metode regresi data panel yaitu pendekatan kuadrat terkecil (pooled least square), pendekatan efek tetap (fixed effect), dan pendekatan efek acak (random effect). Berikut adalah penjelasan dari tiga macam pendekatan estimasi tersebut. 3.6.1.1 Pendekatan Pooled Least Square (PLS)
Pendekatan Pooled Least Square (PLS) secara sederhana menggabungkan seluruh data time series dan cross section. Dalam metode ini hanya menggabungkan data time series dan cross section tanpa memperhatikan dimensi
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 46
individu dan waktu. Apabila diasumsikan tidak terdapat komponen yang spesifik baik pada time series dan cross section, maka estimasi persamaan dapat dilakukan dengan metode OLS biasa. Sebaliknya apabila diasumsikan terdapat heterogenitas maka pemodelan residual harus dilakukan secara eksplisit (Ariefianto, 2012). Dalam metode Pooled Least Square (PLS) slope dan intercept dianggap konstan. Menurut Gujarati (2004:640) metode data panel dengan metode Pooled Least Square (PLS) dapat dituliskan sebagai berikut : Yit =β1+β2X2it +β3X3it +uit……………………………………………………………………..(3.7)
Permasalahan besar dalam model ini adalah tidak dibedakannya respon dari variabel penjelas terhadap variabel terikat untuk setiap unit individu dan waktu. Dengan kata lain, dengan menggabungkan berbagai unit individu dan unit waktu, berarti telah mengabaikan konsep heterogenitas yang bisa terjadi di antara unit individu dalam model data panel (Gujarati, 2012). Efek heterogenitas dalam model ini hanya ditutupi oleh variabel gangguan µit. Sebagai konsekuensinya, cukup besar kemungkinan bahwa error-term untuk berkorelasi dengan beberapa variabel independen dalam model. Jika hal ini terjadi, maka koefisien estimasi β1 dan β2 dalam Persamaan 3.1 bias dan tidak konsisten.
3.6.1.2 Pendekatan Metode Fixed Effect Model (FEM)
Ajija (2011) mengatakan dalam metode ini memperhatikan kemungkinan adanya masalah omitted variables. Karena seringkali omitted variables membawa kemungkinan perubahan pada intercept time series atau cross section. Metode
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 47
fixed effect model (FEM) menambahkan dummy variable untuk mengizinkan adanya perubahan pada intercept. Model FEM mengasumsikan koefisien regresi (slope) tetap antar cross section dan time seriesnya. Dimana intersepnya berbeda antar cross section. Tetapi memiliki kesamaan antar waktu (time invariant). Menurut Gujarati (2004:642) metode data panel dengan metode fixed effect model (FEM) dengan tambahan dummy variable dapat dituliskan sebagai berikut : Yit =α1+α2D2i +…..+αnDni +β2X2it +….+βnXnit +uit………………………………(3.8)
Model fixed effect memiliki dua kelemahan. Pertama, penggunaan variabel dummy akan menyebabkan berkurangnya derajat kebebasan model (degree of freedom) di mana hal ini akan berdampak pada munculnya permasalahan multikolinieritas (Baltagi, 2002). Kedua, pada beberapa kondisi model ini tidak dapat mengidentifikasi dampak dari variabel time-invariant. 3.6.1.3 Pendekatan Metode Random Effect Model (REM)
Pendekatan Random Effect Model (REM) mampu memperbaiki efisiensi proses Least Square dengan memperhitungkan adanya error yang berhubungan baik dengan cross section dan time series Menurut Gujarati (2004:647-648) metode data panel dengan metode Random effect model (REM) dapat dituliskan sebagai berikut : Yit =β1+β2X2it +β3X3it +wit ……………………………………………………………………………..(3.9)
Dimana :
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 48
Wit =
εi +Uit
Ada beberapa hal terkait output estimasi dari model REM. pertama, penjumlahan dari nilai random effect adalah nol, karena komponen error merupakan kombinasi dari time series dan cross section. Kedua, nilai R2 (Rsquared) diperoleh dari transformasi regresi Generalized Least-Square (GLS) maka model ini dapat diestimasi dengan menggunakan metode GLS. 3.6.2
Pemilihan Model Estimasi Data Panel Ada tiga teknik estimasi model regresi data panel yang dapat digunakan
yaitu model Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), Random Effect Model (REM). Untuk menentukan teknik yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi regresi data panel akan dilakukan tiga uji. Pertama uji statistik F digunakan untuk memilih antara metode Pooled Least Square (PLS) atau Fixed Effect Model (FEM). Kedua, menggunakan uji Hausman untuk memilih antara Fixed Effect Model (FEM) atau Random Effect Model (REM). Ketiga, uji Langrange Multiplier (LM) digunakan untuk memilih antara Pooled Least Square (PLS) atau Random Effect Model (REM). 3.6.2.1 Uji Chow Uji Chow merupakan uji perbedaan dua regresi, digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan fixed effect model lebih baik dari model regresi data panel tanpa variabel dummy dengan melihat Residual Sum
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 49
of Squares (RSS). Adapun uji F statistiknya adalah sebagai berikut (Widarjono, 2009): ...........................................................................................(3.10) Keterangan : RSS1 : R2 model PLS RSS2 : R2 model FEM m
: jumlah restricted variabel
n
: jumlah sampel
k
: jumlah variabel penjelas
Hipotesis nol dari restricted F test adalah: H0
: Model Pooled Least Square(restricted)
H1
: Model Fixed Effect(unrestricted) Dari rumus di atas, jika kita mendapatkan hasil nilai F
hitung>
F
table
pada
tingkat keyakinan ( α ) tertentu maka kita menolak hipotesis nol H0 dan menerima hipotesis H1. H1 diterima berarti metode yang digunakan untuk teknik estimasi adalah model fixed effect. 3.6.2.2 Uji Hausman Uji Hausman digunakan untuk memilih antara metode fixed effect atau metode random effect. Uji Hausman ini didasarkan pada ide bahwa LSDV di dalam metode fixed effect dan GLS adalah efisien sedangkan metode PLS tidak efisien, di lain pihak alternatifnya metode PLS efisien dan GLS tidak efisien. Hipotesis dari uji Hausman adalah:
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 50
H0
: Model random effect
H1
: Model fixed effect Statistik Uji Hausman mengikuti distribusi statistik Chi Square dengan
degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel independen. Apabila Chi Squarehitung >Chi Squaretabel dan p-value signifikan maka H0 ditolak dan model fixed effect lebih tepat untuk digunakan. 3.6.3
Pengujian Statistik Langkah selanjutnya merupakan pengujian statistik terhadap masing-
masing variabel penelitian. Uji statistik atau uji hipotesis berguna untuk menguji apakah koefisien regresi yang diperoleh signifikan. Pengujian statistik dilakukan dengan metode-metode sebagai berikut: 3.6.3.1 Uji t-statistik Uji t-statistik merupakan pengujian terhadap koefisien dari variabel bebas secara parsial. Uji ini dilakukan untuk melihat tingkat signifikan dari variabel bebas secara individu dalam mempengaruhi variasi dari variabel terikat. Hipotesa dalam Uji t adalah: H0
: β1 = 0, i = 0, 1, 2, …, n
H1
: β1 ≠ 0 Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan t hitung pada hasil
regresi dengan t tabel. Jika nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 51
ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara variabel dependent dan variabel independent dan sebaliknya. 3.6.3.2 Uji F-statistik Tujuan dari Uji F adalah untuk menentukan signifikansi variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersam-sama atau keseluruhan. Formulasi Uji F adalah sebagai berikut: H0
: β1 = 21 = … = βn
H1
: Paling tidak salah satu β tidak sama dengan nol
Apabila F hitung< F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dalam persamaan tidak berpengaruh terhadap variasi dari variabel terikat secara bersama-sama. Sebaliknya jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dalam persamaan berpengaruh secara bersama-sama terhadap variasi variabel terikat. 3.6.4 Pengukuran Koefisien Determinasi (R2) Pengukuran R2 dilakukan dengan maksud untuk menunjukkan seberapa besar variasi variabel independent dapat menerangkan variabel dependentnya dan untuk mengukur seberapa baik garis regresi. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai1. Jika nilai koefisien determinasi (R2) sama dengan 1 maka dapat diartikan bahwa variabel independent dapat menerangkan variabel dependent dengan sempurna. Sebaliknya jika R2 mencapai 0 berarti variabel independentnya tidak dapat menerangkan variabel dependent. Jiaka R2 semakin mendekati 1, maka semakin semakin baik regresi.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 52
3.6.5 Deteksi Asumsi Klasik Setelah pemilihan model dilakukan, perlu diuji apakah hasil regresi sudaj memenuhi criteria Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Maka perlu dilakukan beberapa pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik yang dimaksudkan untuk membuktikan bahwa model bebas dari gangguan multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. 3.6.5.1 Deteksi Multikolinearitas Multikolinearitas adalah adanya hubungan linear yang signifikan antara beberapa atau semua variabel independent dalam model regresi. Hubungan linier antar variabel independen dapat terjadi dalam bentuk hubungan yang sempurna dan hubungan linier yang kurang sempurna. Adanya multikolinearitas masih menghasilkan estimator yang BLUE, tetapi menyebabkan suatu model mempunyai varian yang besar (Widarjono, 2009). Untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari koefisien korelasi (r2) dari masing-masing variabel bebas melalui uji t. Jika koefisien korelasi (r2) antara masing-masing variabel bebas memiliki nilai yang tinggi atau lebih besar dari 0,8 berarti terjadi multikolinearitas. 3.6.5.2 Deteksi Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan keadaan dimana variabel gangguan mempunyai varian yang tidak konstan. Cara yang digunakan untuk menguji
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 53
masalah heteroskedastisitas adalah dengan mendeteks pola residual melalui grafik. Apabila residual mempunyai varian yang sama artinya tidak ada heteroskedastisitas, namun apabila residual menunjukan pola tertentu artinya ada heteroskedastistas. Untuk mengatasi maupun meminimalisasi kondisi heteroskedastisitas dalam data panel dapat dilakukan dengan regresi Robust yanag akan menghilangan masalah heteroskidastisitas melalui pembobotan dengan Robust standar error, sehingga model akan terbebas dari masalah heteroskedastisitas (Suwardi, 2011). 3.6.5.4 Deteksi Autokorelasi Autokorelasi adalah adanya korelasi antara satu variabel gangguan dengan variabel gangguan lain (Widarjono, 2009). Penyebab terjadinya autokorelasi antara lain karena adanya faktor-faktor kelambanan (inersia), adanya faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model, bentuk fungsi yang tidak tepat, penggunaan lag pada model, dan adanya manipulasi data. Pengujian terhadap autokorelasi dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas F terhadap α (1%, 5%, atau 10%). Dengan hipotesis sebagai berikut: H0
: tidak terdapat autokorelasi
H1
: autokorelasi
H0 ditolak apabila nilai probabilitas F < α (1%, 5%, atau 10%). H0 diterima apabila nilai probabilitas F ≥ α (1%, 5%, atau 10%).
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sumber : BPS (diolah)
Gambar 4.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%) Tahun 2004-2013 Gambar 4.1 menunjukkan perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 10 tahun terakhir sejak tahun 2004 sampai 2013. Dari grafik tersebut terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami fluktuasi setiap tahunnnya. Rata –rata pertumbuhan ekonomi selama periode 2004-2013 adalah di atas 5 persen pertahun. Peningkatan pertumbuhan ekonomi selama periode
54
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 55
tersebut, yang paling tinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 6,49 persen. Selanjutnya, mengalami penurunan pada tahun 2012 menjadi 6,26 persen. Kemudian kembali mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi 5,58 persen. Menurut data publikasi yang dikeluarkan oleh Word Development Index, kinerja perekonomian Indonesia mulai mengalami penurunan sejak terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998. Pada tahun tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalaim kontraksi sebesar 14,39 persen. Dampak dari krisis ekonomi tahun 1998 sampai dengan tahun 1999 mengakibatkan menurunnya pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Selain itu, mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan juga meningkatnya jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan. Setelah melewati masa krisis selama periode tersebut, perekonomian Indonesia kemudian mampu menunjukan perbaikan sejak tahun 2000, dimana dengan kenaikan pertumbuhan mencapai 4,92 persen. Beberapa faktor yang mendorong perbaikan pertumbuhan ekonomi tersebut banyak dipengaruhi oleh permintaan domestik yang menunjukan tren positif sehingga membuat nilai tukar rupiah menjadi semakin kompetitif pada tahun tersebut. Selain dari sisi domestik, perbaikan juga didukung oleh kondisi perekonomian global yang kondusif dan optimisme para pelaku usaha terhadap membaiknya kondisi makroekonomi yang stabil. Kinerja
perekonomian
Indonesia
kemudian
semakin
menunjukan
perbaikan dari tahun ke tahun. Kegiatan ekonomi mencatat pertumbuhan yang terjadi sebesar 5,03 sampai dengan 6,01 persen pertahun selama periode tahun 2004 hingga 2008. Meskipun tetap tumbuh positif, perekonomian Indonesia
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 56
mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 4,63 persen. Penurunan tersebut tidak terlepas dari pengaruh ekspor yang mencatat pertumbuhan negatif karena dipengaruhi adanya kontraksi perekonomian global yang tidak dapat dihindari. Ditengah kondisi perekonomian global yang semakin tidak kondusif tersebut, perekonomian Indonesia ternyata masih mampu tumbuh cukup baik pada tahun 2011
dengan
capaian
pertumbuhan
sebesar
6,47
persen.
Kemampuan
perekonomian Indonesia untuk tumbuh tinggi ditengah ekonomi dunia yang melemah didukung oleh besarnya potensi pasar domestik yang diantaranya bersumber dari peningkatan daya beli masyarakat, bertambahnya penduduk kelas menengah ke atas, dominannya penduduk usia produktif dan meningkatnya porsi pekerja di sektor formal. Selanjutnya pada tahun 2012 hingga 2013 pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih menunjukan tren yang positif meskipun sedikit mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Dari gambar grafik 4.1 (hlm 51) terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 tumbuh sebesar 6,03 persen kemudian sedikit melemah menjadi 5,78 persen pada tahun 2013. Pada tahun tersebut, kontribusi terbesar yang menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah ditopang dari tingginya konsumsi masyarakat domestik yang tidak banyak terpengaruh oleh kondisi global, sehingga masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 57
4.1.2 Perkembangan PDRB menurut Provinsi di Indonesia Tabel 4.1 Capaian PDRB seluruh Provinsi Indonesia (%) Tahun 2004 dan 2013 Provinsi
2004
2013
Aceh
10,60
10,54
Sumatera Utara
11,33
11,86
Sumatera Barat
10,22
10,75
Riau
11,22
11,59
Jambi
9,38
9,99
Sumatera Selatan
10,76
11,24
Bengkulu
8,68
9,21
Lampung
10,24
10,73
Kep.Bangka Belitung
9,03
9,46
Kep.Riau
10,25
10,81
DKI Jakarta
12,53
13,07
Jawa Barat
12,34
12,86
Jawa Tengah
11,81
12,31
DI Yogyakarta
9,68
10,10
Jawa Timur
12,39
12,94
Banten
11,05
11,56
Bali
9,94
10,45
NTB
9,61
9,92
NTT
9,16
9,59
Kalimantan Barat
10,02
10,49
Kalimantan Tengah
9,49
10,04
Kalimantan Selatan
10,00
10,49
Kalimantan Timur
11,41
11,71
Sulawesi Utara
9,40
10,03
Sulawesi Tengah
9,31
10,04
Sulawesi Selatan
10,44
11,07
Sulawesi Tenggara
8,92
9,61
Gorontalo
7,54
8,20
Sulawesi Barat
8,04
8,71
Maluku
8,03
8,53
Maluku Utara
7,66
8,20
Papua Barat
8,51
9,61
Papua
9,69
10,11
Sumber: BPS (diolah)
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 58
Dari Tabel 4.1 terlihat bahwa capaian pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah provinsi di Indonesia yang tercermin dari tingkat PDRB (harga konstan) menunjukan tren pertumbuhan yang positif. Selama kurun waktu 2004 hingga 2013, hampir semua wilayah provinsi di Indonesia mengalami peningkatan. Ratarata capaian PDRB setiap provinsi berada pada angka kisaran 8 hingga 12 persen pertahun. Pada tahun 2013 provinsi yang memperoleh capaian pertumbuhan PDRB tertinggi adalah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. Sedangkan Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku dan Maluku Utara merupakan 4 provinsi yang memperoleh pertumbuhan PDRB terendah pada tahun tersebut. Struktur perekonomian Indonesia secara spasial selama 10 tahun terakhir menunjukan bahwa yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB nasional adalah Pulau Jawa dengan nilai kontribusi sebesar 57,9 persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,4 persen, Pulau Kalimantan 10,0 persen, Pulau Sulawesi 4,5 persen dan wilayah lainnya sebesar 4,2 persen (BPS, 2013). Selain itu, pembangunan juga banyak ditopang oleh sektor nontradable seperti jasa dan keuangan yang tumbuh pesat mengalahkan sektor penghasil barang penyerap tenaga kerja seperti pertanian. Sektor pertanian, yang menyerap sekitar 38 juta tenaga kerja tumbuh sebesar 3,54 persen dan menyumbang 0,45 persen terhadap PDB tahun 2013. Sementara sektor nontradable seperti pengangkutan dan komunikasi tumbuh tinggi mencapai 10,19 persen, sektor keuangan tumbuh 7,56 persen dan sektor konstruksi tumbuh 6,67 persen (Laporan Bank Indonesia, 2013).
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 59
4.1.3 Perkembangan Gender di Indonesia 4.1.3.1 Pencapaian IPG secara Nasional
Sumber: BPS (diolah) Gambar 4.2 Capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) secara Nasional Tahun 2004-2012 Dari Grafik 4.2 terlihat bahwa terjadi peningkatan indeks pembangunan gender di Indonesia dari tahun ke tahun yaitu 2004-2012. Ini menunjukan bahwa pencapaian pembangunan gender di Indonesia dari waktu ke waktu semakin baik. Pada tahun 2004 IPG mencapai 63,94 kemudian naik menjadi 67,20 pada tahun 2010 dan akhirnya pada angka 68,52 di tahun 2012. 4.1.3.2 Pencapaian IPG menurut Provinsi Gambaran lebih lengkap mengenai tingkat pencapaian pembangunan gender sebagai dampak dari kegiatan pembangunan tiap-tiap provinsi dapat dilihat dari IPG menurut provinsi, sebagai berikut:
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 60
Tabel 4.2 Provinsi dengan capaian IPG tertinggi dan terendah Tahun 2012 Provinsi
IPG
Tertinggi
Provinsi
IPG
Terendah
DKI Jakarta
74,66
Kalimantan Timur
61,86
DI Yogyakarta
74,11
Kep.Bangka
61,38
Kalimantan
70,87
Papua Barat
60,02
70,76
Gorontalo
58,32
70,11
NTB
57,58
Tengah Sumatera Utara Sumatera Barat Sumber: BPS (diolah) Tabel 4.2 menunjukkan bahwa provinsi yang menempati urutan tertinggi lima besar dalam hal pembangunan manusia berbasis gender pada tahun 2012 adalah ditempati oleh DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Pada tahun tersebut, DKI Jakarta memperoleh IPG sebesar 74,66. Kemudian di susul oleh provinsi DI Yogyakarta sebesar 74,11. Urutan selanjutnya ditempati oleh provinsi Kalimantan Tengah sebesar 70,87 dan Sumatera Utara sebesar 70,76. Sedangkan diurutan ke lima ditempati oleh provinsi Sumatera Barat dengan capaian sebesar 70,11. Provinsi dengan peringkat IPG lima terendah ditahun 2012 adalah Kalimantan Timur, Kep.Bangka, Papua Barat, Gorontalo dan NTB. Pada tahun tersebut, posisi terendah ditempati oleh provinsi NTB dengan capaian IPG sebesar 57,58.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 61
4.1.4 Pencapaian Sub Variabel Pembangunan Gender 4.1.4.1 Kesehatan Indikator kesehatan yang merepresentasikan dimensi kesehatan dalam pembangunan gender adalah Angka Harapan Hidup. Indikator ini sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk terutama dalam bidang kesehatan. Angka Harapan Hidup adalah rata-rata perkiraan banyaknya tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. Dari publikasi Badan Pusat Statistik (2012), didapatkan bahwa selama kurun waktu 2004-2012 AHH perempuan selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2004 AHH perempuan adalah 69,6 tahun kemudian pada tahun 2011 mencapai 71,69 tahun. Hal ini menunjukan adanya perbaikan kesehatan oleh pemerintah terhadap kaum perempuan. Selama kurun waktu tersebut, secara umum AHH laki-laki cenderung empat tahun lebih rendah dibawah AHH perempuan. Hasil kajian dari aspek kesehatan, beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya AHH laki-laki disebabkan penyakit degeratif seperti jantung, paru, stroke, hipertensi, diabetes dan kanker (Kemenagpp, 2012). 4.1.4.2 Pendidikan Indikator pendidikan yang mempresentasikan dimensi pengetahuan baik dalam IPM
maupun IPG adalah Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama
Sekolah. AMH menggambarkan persentase penduduk umur 15 tahun ke atas yang mampu baca tulis. Sedangkan Rata-rata Lama Sekolah menggambarkan lamanya
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 62
sekolah yang ditempuh oleh penduduk umur 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenjang pendidikan formal. Tabel 4.3 Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah Perempuan dan Laki-laki di Indonesia Tahun 2004-2013 Tahun
Perempuan
Laki-laki
Rasio (%)
2004
6,7
7,8
85,8
2005
6,8
7,8
87,1
2006
7,0
7,9
88,6
2007
7,0
8,0
87,5
2008
7,1
8,0
88,7
2009
7,1
8,1
87,6
2010
7,5
8,3
90,3
2011
7,5
8,3
90,3
2012
7,7
8,5
90,5
2013
7,7
8,49
90,6
Sumber : BPS (2014) Tabel 4.3 menunjukkan bahwa selama kurun waktu 2004-2013 angka ratarata lama sekolah laki-laki setiap tahunnya selalu menunjukan capaian yang lebih lama dibandingkan perempuan Pada tahun 2013 rata-rata lama sekolah laki-laki sebesar 8,49 atau setara dengan kelas 2 SMP. Sedangkan rata-rata lama sekolah perempuan pada tahun 2013 sebesar 7,7 atau setara dengan kelas 1 SMP. 4.1.4.3 Partisipasi dan peluang dalam Bidang Ekonomi Dalam kehidupan bermasyarakat, jenis kelamin masih sering digunakan sebagai persyaratan dalam pembagian kerja. Perbedaan kesempatan kerja tersebut
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 63
berdampak pada partisipasi tenaga kerja yang tercermin dari angka tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK). Tabel 4.4 Perkembangan TPAK Perempuan dan Laki-laki di Indonesia Tahun 2004-2013 Tahun
Perempuan
Laki-laki
Rasio (%)
2004
49,23
86,03
57,2
2005
48,41
84,94
56,9
2006
48,08
84,22
57,0
2007
50,25
83,72
60,0
2008
51,08
83,47
61,1
2009
50,99
83,65
61,0
2010
51,76
83,76
61,7
2011
52,44
84,30
62,2
2012
51,39
84,41
60,8
2013
50,26
83,37
60,2
Sumber : BPS (diolah) Tabel 4.4 menunjukkan bahwa partisipasi perempuan dalam pasar kerja setiap tahunnya selalu lebih rendah daripada partisipasi laki-laki. Pada tahun 2013, proporsi perempuan yang bekerja sebesar 50,26 persen sedangkan proporsi laki-laki mencapai 83,37 persen. Adanya kesenjangan juga terlihat dari status pekerjaan utama, persentase perempuan sebagai pekerja keluarga mencapai hampir 29 persen dari semua perempuan usia 15 tahun ke atas yang bekerja. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari persentase laki-laki yang hanya 6 persen. Hal ini menunjukan bahwa persentase perempuan yang bekerja namun tidak mendapat upah jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki (BPS, 2014).
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 64
4.1.5 Ketimpangan Gender di Indonesia Meningkatnya nilai IPG dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yaitu selama 2004-2012 belum sepenuhnya memperlihatkan hasil yang positif bagi Indonesia karena apabila dilihat dari kerangka pencapaian persamaan status dan kedudukan menuju kesetaraan dan keadilan gender masih menunjukan adanya jarak (gap) yang cukup tinggi dengan pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM). Tabel 4.5 Perkembangan IPM, IPG dan Rasio IPG terhadap IPM di Indonesia Tahun 2004-2012 Tahun
IPM
IPG
Rasio (%)
2004
68,69
63,94
93,1
2005
69,57
65,13
93,6
2006
70,08
65,27
93,1
2007
70,59
65,81
93,2
2008
71,17
66,38
93,3
2009
71,76
66,77
93,0
2010
72,27
67,20
93,0
2011
72,77
67,80
93,2
2012
73,29
68,52
93,5
Sumber : BPS, 2013 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa selama kurun waktu 2004-2012 IPG selalu menunjukan posisi lebih rendah dari angka IPM. Pada tahun 2012 angka IPM sebesar 73,29 sementara angka IPG hanya sbesar 68,52. Hal ini menunjukan bahwa tujuan untuk menciptakan persamaan dan kesetaraan gender belum sepenuhnya mampu terwujud di Indonesia. Kondisi masih tertinggalnya
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 65
pembangunan manusia yang responsif gender dibandingkan negara lain tersebut menunjukan bahwa masih banyak wilayah di Indonesia yang sulit mendapatkan akses kesehatan, pendidikan maupun ekonomi (BPS,2013). 4.1.6 Perkembangan Penduduk Indonesia
Sumber: BPS (diolah) Gambar 4.3 Perkembangan Jumlah Penduduk di Indonesia (Juta Jiwa) Tahun 2004-2013 Gambar 4.3 menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia selama kurun waktu 2004-2013 mengalami tren yang stabil pada level 1 hingga 2 persen meskipun jumlah penduduknya juga cenderung bertambah setiap tahunnya. Dari hasil Sensus Penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik terlihat bahwa pada tahun 2004 jumlah penduduk sebesar 216 juta jiwa kemudian naik menjadi 242 juta jiwa pada tahun 2013 (BPS,2014).
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 66
Kondisi pertambahan jumlah penduduk dari tahun ke tahun tersebut juga dibarengi dengan persebaran penduduk yang tidak merata di seluruh wilayah Indonesia, dimana dari data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik terlihat bahwa pulau Jawa merupakan wilayah dengan pertumbuhan penduduk yang paling banyak dibandingkan wilayah lain khususnya wilayah Indonesia bagian timur yaitu Maluku dan Papua. 4.1.7 Perkembangan Investasi di Indonesia
Sumber: BPS (diolah) Gambar 4.4 Perkembangan Investasi Pembentukan Modal Tetap Bruto di Indonesia (Juta) Tahun 2004-2013 Gambar 4.4 menunjukkan kondisi perkembangan investasi pembentukan modal tetap bruto di Indonesia, terlihat bahwa selama 10 tahun terkahir yaitu tahun 2004 hingga 2013 investasi pmtb mengalami pertumbuhan yang cukup
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 67
signifikan tercermin dari capaiannya yang selalu meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2010 pmtb berada di angka kisaran Rp 553 juta dan kemudian semakin meningkat pada tahun 2013 mencapai Rp 688 juta. Kecenderungan ini menunjukan perkembangan yang sangat positif karena pendapatan (termasuk saving) digunakan untuk investasi barang modal yang pada gilirannya akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dimasa yang akan datang. 4.1.7.1 Pencapaian Investasi menurut Provinsi
Sumber: BPS (diolah) Gambar 4.5 Capaian PMTB menurut Provinsi di Indonesia (%) Tahun 2013 Gambar 4.5 menunjukkan bahwa provinsi dengan capaian PMTB tertinggi adalah ditempati oleh Provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 18,97 selanjutnya disusul oleh Provinsi Jawa Timur sebesar 18,14 dan Jawa Barat yaitu sebesar
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 68
18,07. Sedangkan untuk provinsi dengan capaian PMTB terendah adalah Provinsi Maluku yaitu sebesar 12,5 dan Maluku Utara sebesar 12,61. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh dari adanya gender gap dalam pendidikan/kesehatan, pasar kerja, kepadatan penduduk dan tingkat investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia periode tahun 2004 hingga 2013, baik secara simultan maupun secara parsial. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terbagi atas dua jenis variabel yaitu variabel bebas (Independent variable) dan variabel terikat (Dependent variable). Variabel bebas yang digunakan adalah gender gap dalam pendidikan yang dilihat rasio rata-rata lama sekolah perempuan dan laki-laki, kemudian gender gap dalam pasar kerja yang dilihat dari rasio tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan dan laki-laki, kepadatan penduduk yang dilihat dari jumlah total keseluruhan penduduk serta tingkat investasi yang dilihat dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari produk domestik regional bruto (PDRB) di 33 provinsi yang ada di Indonesia. Untuk dapat menggambarkan data sampel yang diteliti maka digunakan statistik deskriptif variabel yang terdiri dari rata-rata (mean), standart deviasi (simpangan baku), nilai manimum dan nilai maksimum. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, jumlah observasi yang diteliti adalah 330 yang meliputi 33 provinsi dan periode penelitian 10 tahun.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 69
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Variabel
Ratarata (mean)
PDRB Rasio MYS perempuan dan laki-laki Rasio TPAK perempuan dan laki-laki Total Penduduk Pembentukan Modal Tetap Bruto Keterangan : Hasil estimasi regresi
10,20 0,89 0,59 8,23 15,46
Stand ar Devia si 0,17 0,01 0,03 0,05 0,57
Nilai Minim um
Nilai Maksi mum
9,74 0,84 0,44 8,03 13,15
10,84 0,95 0,72 8,41 17,86
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa rata-rata produk domestik regional bruto di Indonesia adalah sebesar 10,20
dengan nilai minimum dan nilai maksimum
produk domestik regional bruto adalah masing-masing sebesar 9,74 dan 10,84. Sedangkan standar deviasi yang menunjukan persebaran data adalah sebesar 0,17. Variabel gender gap dalam pendidikan yang dilihat dari rasio rata-rata lama sekolah perempuan dan laki-laki memiliki rata-rata sebesar 0,89. Nilai minimum sebesar 0,84 dan nilai maksimum 0,95. Sedangkan standart deviasi untuk variabel ini adalah 0,01. Kemudian untuk variabel gender gap dalam pasar kerja yang dilihat dari rasio tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan dan lakilaki memiliki rata-rata sebesar 0,59. Nilai minimum sebesar 0,44 dan nilai maksimum 0,72 dengan memiliki standar deviasi sebesar 0,03. Rata-rata untuk variabel kepadatan penduduk yang dilihat dari total penduduk menurut umur dan jenis kelamin adalah sebesar 8,23 juta jiwa. Nilai minimum sebesar 8,03 juta jiwa dan nilai maksimum 8,41 juta jiwa. Sedangkan standart deviasinya adalah 0,05. Selanjutnya, rata-rata variabel investasi yang
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 70
dilihat dari pembentukan modal tetap bruto memiliki rata-rata sebesar 15,46. Nilai minimum sebesar 13,15 dan nilai maksimum 17,86 dengan standart deviasi sebesar 0,57. 4.3 Analisis Model dan Pembuktian Hipotesis 4.3.1 Hasil Pengujian Regresi Data Panel Tabel 4.7 Hasil Regresi Data Panel dengan Tiga Model Estimasi
Model Estimasi Variabel PLS FEM REM -3,11 2,50 3,28 Koefisen -5,98 6,47 8,92 RMYS t-statistik 0,00* 0,00* 0,00* Prob. -1,55 0,45 0,56 Koefisen -5,46 2,72 3,07 RTPAK t-statistik 0,00* 0,00* 0,00* Prob. 0,61 1,99 1,22 Koefisen 18,76 13,79 19,10 PNDDK t-statistik 0,00* 0,00* 0,00* Prob. 0,43 0,03 0,05 Koefisen 20,20 3,34 4,41 PMTB t-statistik 0,00* 0,00* 0,00* Prob. 2,12 -9,28 -4,01 Koefisen 3,25 -9,22 -7,39 Konstanta t-statistik 0,00* 0,00* 0,00* Prob. 0,89 Adj R-squared 0,70 0,68 R-squared within 0,76 0,76 R-squared overall 0,76 0,76 R-square between 728,28 157,00 768,57 F-stat 0,00* 0,00* 0,00* Prob > (F-stat) Keterangan: (*) adalah signifikan
GLS -3,11 -5,98 0,00* -1,55 -5,46 0,00* 0,61 18,76 0,00* 0,43 20,20 0,00* 2,12 3,25 0,00* 0,00*
Tabel 4.7 menunjukkan hasil pengolahan data dengan tiga model estimasi yaitu Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 71
Model (REM). Pada model PLS terlihat bahwa variabel RMYS dan RTPAK memiliki koefisien sebesar -3,113679 dan -1,551108. Hal ini menunjukan bahwa variabel RMYS dan RTPAK keduanya memiliki hubungan negatif serta berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang ditunjukan dengan nilai prob sebesar 0,000. Sedangkan untuk variabel PNDDK dan PMTB dalam model PLS didapatkan nilai koefisien sebesar 0,617826 dan 2,127266. Artinya bahwa variabel PNDDK maupun PMTB memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pada model FEM dan REM, semua variabel independen yang terdiri dari RMYS, RTPAK, PNDDK dan PMTB memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien di semua variabel menunjukan angka positif serta dengan nilai prob sebesar 0,000. 4.3.2 Hasil Pemilihan Model Estimasi Data Panel Dari ketiga metode data yang tersedia, akan ditentukan metode data panel yang paling sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa pengujian yang akan dilakukan. Uji pertama yang dilakukan adalah uji chow, yaitu memilih model estimasi antara metode PLS dan FEM. Dengan hipotesis sebagai berikut : H0 = menggunakan model estimasi PLS H1 = menggunakan model estimasi FEM
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 72
Jika F-hitung lebih besar dari F-tabel (F-hitung > F-tabel), maka H0 ditolak sehingga model yang digunakan adalah model FEM. Jika signifikansi > 0,05 (5%) maka H0 diterima dan menggunakan model PLS. Tabel 4.8 Hasil Uji PLS vs FEM Test Summary Chi Sq. Statistic Cross Section 157,00 Keterangan: (*) adalah signifikan
Prob 0,000*
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa Uji PLS vs FEM dalam penelitian ini memperoleh nilai probabilitas sebesar 0,0000 atau kurang dari derajat α 5% sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya bahwa model FEM merupakan model yang paling baik digunakan dalam penelitian ini. Setelah model estimasi FEM terpilih, maka langkah selanjutnya adalah memilih antara model estimasi FEM dan REM dengan menggunakan Uji Hausman. Dengan hipotesis sebagai berikut : H0 : menggunakan model estimasi REM H1 : menggunakan model estimasi FEM Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (5%), maka hipotesis H0 diterima dan menolak H1 yang berarti model Random Effect Model (REM) lebih baik digunakan daripada model Fixxed Effect Model (FEM). Jika signifikansi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka H1 diterima dan menggunakan model Fixed Effect Model (FEM).
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 73
Tabel 4.9 Hasil Uji Hausman Test Summary Chi Sq. Statistic Cross Section 21,97 Random Keterangan: (*) adalah signifikan
Chi Sq df 4
Prob 0,000*
Tabel 4.9 menunjukkan hasil dari Uji Hausman, yaitu diketahui p-value adalah sebesar 0,002 atau kurang dari signifikansi alfa 0,05 (5%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan menerima model estimasi FEM. 4.3.3 Hasil Deteksi Asumsi Klasik 4.3.3.1 Hasil Deteksi Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel bebas. Variabel dikatakan memiliki korelasi tinggi dengan variabel lain jika angka korelasi diatas 10. Hasil pengujian Berikut adalah hasil uji multikolinearitas : Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolineritas Variabel VIF Rmys 1,49 Rtpak 1,40 Pnddk 2,17 Pmtb 2,06 1,78 Mean VIF Keterangan: hasil estimasi regresi
1/VIF 0,670593 0,716146 0,460432 0,485919
Hasil uji multikolinearitas dalam tabel 4.10 menunjukkan bahwa semua variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini tidak memiliki korelasi yang tinggi. Hal ini ditunjukan dengan hasil rata-rata VIF yang hanya sebesar 1,78
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 74
atau jauh dibawah ambang batasnya yang mencapai 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoliniearitas antar variabel. 4.3.3.2 Hasil Deteksi Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas Chi2 (33) 1915,72 Keterangan: (*) adalah signifikan
Prob>chi2 0,0000*
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa p-value sebesar 0,0000 atau lebih kecil dari 0,05, sehingga H0 ditolak dan menunjukkan bahwa estimasi hasil regresi terindikasi adanya heteroskedastisitas. 4.3.3.3 Hasil Deteksi Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk melihat adanya korelasi antara satu variabel gangguan dengan gangguan lain. Jika p-value lebih kecil dari tingkat signifikansi 5% (0,05) maka model regresi terindikasi adanya autokorelasi. Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi F (1, 32) 17,874 Keterangan: (*) adalah signifikan
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
Prob>F 0,0002*
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 75
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa p-value sebesar 0,0002 lebih kecil dari 0,5. Hal ini berarti bahwa model regresi ini terindikasi autokorelasi, sehingga dilakukan regresi General Least Square (GLS) untuk menghilangkan masalah autokorelasi tersebut. Tabel 4.14 Hasil Regresi General Least Square (GLS)
Variabel
Koefisien
Standar Error
RMYS
-3,113679
0,5167547
-6,03
0,000*
RTPAK
-1,551108
0,2817893
-5,50
0,000*
PNDDK
0,6171826
0,0326537
18,90
0,000*
PMTB
0,4349804
0,0213666
20,36
0,000*
Konstanta
2,127266
0,6501904
3,27
0,001*
N
330
Prob > chi2
0,000*
Wald chi2 ( ) Keterangan: (*) adalah signifikan
Z
P > lzl
2957,92
Tabel 4.14 menunjukan hasil regresi General Least Square (GLS) yang sudah terbebas dari masalah autokorelasi dan dapat dijadikan sebagai hasil estimasi.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 76
4.3.4 Hasil Pengujian Statistik 4.3.4.1 Hasil Uji F-statistik Uji F-statistik digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan atau bersama-sama. Hipotesis dari Uji F-statistik adalah sebagai berikut : H0: Variabel independen tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. H1 : Minimal ada satu variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen. Dengan ketentuan H0 ditolak jika prob>chi2 lebih kecil daripada tingkat signifikansi 5%. Sedangkan H0 diterima jika prob>chi2 lebih besar daripada tingkat signifikansi 5%. Pada tabel 4.14 diketahui bahwa prob>chi2 pada model estimasi FEM adalah sebesar 0,0000. Angka ini lebih kecil dari 0,05, sehingga H0 ditolak dan berarti bahwa variabel independen (rmys,rtpak,pnddk, dan pmtb) berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (pertumbuhan ekonomi). 4.3.4.2 Hasil Uji t-statistik Uji t-statistik digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Hipotesis dari uji t-statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H0:Variabel independen tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. H1 : Variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 77
Dengan ketentuan H0 ditolak jika probabilitas t-statistik lebih kecil daripada tingkat signifikansi 5%. Sedangkan H0 diterima jika probabilitas t-statistik lebih besar daripada tingkat asignifikansi 5%. Tabel 4.15 Hasil Uji t-statistik pada Model Estimasi FEM Variabel
Prob t-statistik
Independen
Hubungan dengan
Keterangan
Variabel Dependen
RMYS
0,000*
Negatif (-)
H0 ditolak
RTPAK
0,000*
Negatif (-)
H0 ditolak
PNDDK
0,000*
Positif (+)
H0 ditolak
PMTB
0,000*
Positif (+)
H0 ditolak
Keterangan: (*) adalah signifikan Pada tabel 4.15 diketahui bahwa nilai probabilitas pada model estimasi FEM untuk variabel RMYS, RTPAK, PNDDK dan PMTB adalah sama yaitu sebesar 0,000 atau kurang dari signifikansi 0,05 (5%). Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak untuk keempat variabel independen, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi secara parsial. 4.3.5 Hasil Koefisien Determinasi (R2) Nilai koefisien determinasi menunjukan kemampuan semua variabel independen dalam menjelaskan variasi dari perubahan variabel dependen secara bersama-sama. Hasil estimasi model FEM memperoleh R2 sebesar 0,7089. Hasil
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 78
estimasi tersebut menunjukan bahwa variabel independen dalam penelitian ini dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 70 persen, sisanya sebesar 30 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Dalam analisis regresi, nilai R2 tidak terlalu memainkan peran yang dominan. Penelitian ini lebih memperhatikan tentang pengaruh dari variabel penjelas terhadap variabel terikatnya dan signifikan statistiknya. Pertumbuhan ekonomi tidak hanya dipengaruhi oleh adanya gender gap dalam pendidikan dan pasar kerja, kepadatan penduduk maupun tingkat investasi saja, melainkan masih banyak faktor lain yang ikut berperan. 4.3.6 Pembuktian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode regresi data panel maka pembuktian hipotesis dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa adanya gender gap dalam pendidikan dan pasar kerja, kepadatan penduduk serta tingkat investasi berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat diterima. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji analisis simultan (uji F) didapatkan nilai prob F-statistik sebesar 0,000 yang berarti semua variabel bebas mempengaruhi variabel terikatnya yaitu pertumbuhan ekonomi di 33 provinsi yang ada di Indonesia. 2. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa adanya gender gap dalam pendidikan dan pasar kerja, kepadatan penduduk serta tingkat investasi berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 79
dapat diterima. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji analisis parsial (uji t) didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 sampai dengan 0,001 yang berarti semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu pertumbuhan ekonomi di 33 provinsi yang ada di Indonesia. 4.4
Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari adanya gender gap
dalam pendidikan dan pasar kerja, kepadatan penduduk serta tingkat investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di 33 provinsi yang ada di Indonesia selama periode tahun 2004-2013. Hasil estimasi menunjukan bahwa setiap variabel memiliki pengaruh yang berbeda pada variabel terikatnya yaitu pertumbuhan ekonomi yang akan dibahas di bawah ini. 4.4.1 Pengaruh Gender Gap dalam pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Hasil pengujian regresi data panel dari variabel RMYS didapatkan nilai koefisien sebesar -3,113679 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 atau kurang dari signifikansi 0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa adanya gender gap dalam pendidikan yang dilihat dari rasio rata-rata lama sekolah perempuan terhadap lakilaki memiliki hubungan negatif atau berlawanan arah dengan pertumbuhan ekonomi. Artinya jika kesenjangan antara perempuan dan laki-laki dalam memperoleh pendidikan semakin tinggi maka akan berdampak pada menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 3,11 persen.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 80
Hasil penelitian ini sejalan dengan banyak studi terdahulu yang membahas tentang hubungan ketimpangan gender dan pertumbuhan ekonomi walaupun menggunakan variabel penjelas ketimpangan gender yang berbeda-beda, misalnya hasil penelitian Klasen dan Lamana (2003), Baliamoune-Lutz dan McGillivray (2007), Martin dan Garvi (2005). Klasen dan Lamana (2003) menyatakan beberapa argumentasi yang menjelaskan ketimpangan gender dapat berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi, antara lain : 1. Kesenjangan gender dalam pendidikan akan mengurangi jumlah rata-rata modal manusia dalam masyarakat. Kesenjangan ini menghalangi bakatbakat yang memiliki kualifikasi tinggi yang terdapat pada anak perempuan yang pada akhirnya akan mengurangi pengembalian investasi sektor pendidikan (Blackden dkk, 2006). 2. Adanya eksternalitas dari pendidikan kaum wanita bagi penurunan tingkat fertilitas, tingkat kematian anak, dan mendorong pendidikan yang lebih baik
bagi
generasi
mendatang.
Penurunan
fertilitas
memberikan
eksternalitas positif bagi penurunan angka beban ketergantungan dalam angkatan kerja. 3. Pemerataan kesempatan dalam sektor pendidikan dan pekerjaan bagi setiap gender memberikan dampak positif bagi kemampuan bersaing suatu negara dalam perdagangan internasional. 4. Bekal pendidikan dan kesempatan kerja di sektor formal yang lebih besar bagi kaum wanita akan meningkatkan bargaining power mereka dalam
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 81
keluarga. Hal ini penting karena terdapat perbedaan pola antara perempuan dan laki-laki dalam perilaku menabung dan investasi, baik dari segi ekonomi maupun non ekonomi seperti kesehatan dan pendidikan anak yang akan meningkatkan modal manusia generasi mendatang dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi. Kondisi sosial budaya dapat menjadi salah satu faktor penghambat terhadap kemajuan kaum perempuan. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998, menyebabkan penurunan secara signifikan dalam hal kemampuan orangtua menyekolahkan anaknya. Dalam hal ini, orang tua lebih memilih anak laki-laki yang akan melanjutkan pendidikan daripada anak perempuan. 4.4.2 Pengaruh Gender Gap dalam pasar kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi Hasil pengujian regresi data panel dari variabel RTPAK didapatkan nilai koefisien sebesar -1,551108 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 atau kurang dari signifikansi 0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa adanya gender gap dalam pasar kerja yang dilihat dari rasio tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan terhadap laki-laki memiliki hubungan negatif atau berlawanan arah dengan pertumbuhan ekonomi. Artinya jika gender gap antara perempuan dan laki-laki dalam mengakses pekerjaan semakin tinggi maka akan berdampak pada menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 1,55 persen. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Todaro (2003: 157) yang menyatakan bahwa dengan menahan akumulasi sumber daya
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 82
manusia dirumah dan dipasar kerja, serta dengan sistematis mengecualikan perempuan atau laki-laki dari akses ke sumber daya, jasa publik, atau aktifitas produktif lainnya maka diskriminasi gender akan mengurangi kapasitas suatu perekonomian untuk tumbuh serta mengurangi kapasitas dalam meningkatkan standart kehidupan. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aktaria dan Handoko (2012) mengenai kesenjangan gender juga memperlihatkan hasil negatif dan signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Kondisi kesenjangan gender dalam pasar kerja yang masih banyak terjadi baik itu di Indonesia maupun dibeberapa negara lain, disebabkan karena adanya anggapan bahwa perempuan cenderung kurang mempunyai pengalaman kerja dibanding laki-laki dan perempuan akan lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk pekerjaan rumah yang mengakibatkan tidak dapat mengendalikan jam kerja mereka sehingga dapat mengurangi produktifitasnya saat bekerja. 4.4.3 Pengaruh Pertumbuhan Penduduk terhadap Pertumbuhan Ekonomi Hasil pengujian regresi data panel dari variabel PNDDK didapatkan nilai koefisien sebesar 0,6171826 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 atau kurang dari signifikansi 0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa adanya kepadatan penduduk memiliki hubungan positif atau satu arah dengan pertumbuhan ekonomi. Ketika terjadi penambahan jumlah penduduk sebesar 1% maka pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar 0,61 persen.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 83
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Kelompok Optimis (Boserup et al 1999) yang menganggap bahwa pertumbuhan penduduk atau peningkatan kepadatan penduduk mengarah pada peningkatan output di jangka panjang yang lebih besar daripada penurunan output di jangka pendek. Selain itu, pertumbuhan jumlah penduduk juga dianggap dapat menyediakan tenaga kerja yang mampu berinovasi menciptakan teknologi baru untuk meningkatkan persediaan bahan makanan dan pada akhirnya akan meningkatkan output perekonomian (Owusu, 2012). Sama halnya dengan kelompok Optimis, penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Amade Peter dan Eli H Tartiyus (2012) juga menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan penduduk. Faktor lain yang mendukung adalah karena penduduk di Indonesia pada tahun penelitian ini banyak didominasi oleh penduduk usia kerja atau produktif. 4.4.4 Pengaruh Tingkat Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Hasil pengujian regresi data panel dari variabel PMTB didapatkan nilai koefisien sebesar 0,4349804 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 atau kurang dari signifikansi 0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa tingkat investasi yang dilihat dari pembentukan modal tetap bruto memiliki hubungan positif atau satu arah dengan pertumbuhan ekonomi. Ketika pembentukan modal tetap bruto meningkat sebesar 1% maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 0,43 persen.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 84
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aurangzeb (2011) yang menyatakan bahwa variabel tingkat investasi memiliki dampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Investasi yang tinggi di suatu negara akan membuat negara tersebut mudah mendapatkan akses terhadap kegiatan perekonomian baik itu dari segi kemudahan infrastruktur maupun kemudahan teknologi. Dengan berbagai kemudahan tersebut roda perekonomian akan dapat berkembang dengan baik dan mendorong terciptanya lapangan kerja baru sehingga tingkat pengangguran dapat berkurang dan pendapatan masyarakat meningkat. 4.5 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan variabel bebas lain yang memiliki relevansi dengan pertumbuhan ekonomi karena R-square hanya 70 persen sehingga perlu penambahan variabel bebas lain untuk meningkatkan R-square mendekati 100 persen. Selain itu, keterbatasan lain dalam penelitian ini adalah data gender maupun pertumbuhan ekonomi hanya sampai pada tahun 2013 dikarenakan adanya perbedaan metode perhitungan baru maupun tahun dasar yang digunakan atau dengan kata lain karena keterbatasan data yang tersedia.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode regresi data panel didapatkan kesimpulan bahwa adanya gender gap dalam pendidikan/pasar kerja, kepadatan penduduk dan tingkat investasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji analisis simultan (uji F) didapatkan nilai prob F-statistik sebesar 0,000 yang berarti semua variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikatnya yaitu pertumbuhan ekonomi di 33 provinsi yang ada di Indonesia. 2. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode regresi data panel didapatkan kesimpulan bahwa adanya gender gap dalam pendidikan/pasar kerja, kepadatan penduduk dan tingkat investasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji analisis simultan (uji F) didapatkan nilai prob F-statistik sebesar 0,000 yang berarti masing-masing dari variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikatnya yaitu pertumbuhan ekonomi di 33 provinsi yang ada di Indonesia. Dari masing-masing variabel didapatkan kesimpulan bahwa variabel gender gap dalam pendidikan yang dilihat dari rasio ratarata lama sekolah perempuan terhadap laki-laki berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai koefisien sebesar -3,113679. Artinya jika gender gap dalam pendidikan semakin tinggi maka akan menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,11 persen. Sama halnya dengan variabel pendidikan, variabel gender gap dalam pasar kerja yang dilihat dari rasio tingkat partisipasi
85
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 86
angkatan perempuan terhadap laki-laki juga menunjukan bahwa memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai koefisien 1,551108. Artinya jika gender gap dalam pasar kerja semakin tinggi maka akan menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,55 persen. Sedangkan untuk variabel penduduk dan investasi didapatkan bahwa memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai koefisien masing-masing sebesar 0,6171826 dan 0,4349804. Artinya bahwa ketika terjadi kenaikan 1% total penduduk maka pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar 0,61 persen dan ketika terjadi kenaikan 1% tingkat investasi maka pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar 0,43 persen. 3. Hasil estimasi model FEM memperoleh R2 sebesar 0,7068. Hasil estimasi tersebut menunjukan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini dapat menjelaskan variabel terikatnya sebesar 70 persen, sisanya sebesar 30 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar model. 5.2 Saran 1. Bagi Pemerintah, pemerintah diharapkan lebih mengoptimalkan lagi program pembangunan manusia berbasis gender yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia. 2. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan agar menambahkan sektor lain selain sektor pendidikan dan pasar kerja, serta bila dimungkinkan peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk penggunaan data per kab/kota untuk melihat pengaruhnya terhadap PDRB secara lebih spesifik ditingkat kota maupun desa.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR PUSTAKA Aktariana, Erma & Budiono Sri Handoko. 2012. Ketimpangan Gender Dalam Pertumbuhan Ekonomi. Volume 13 Nomor 2 hal 194-246. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Amade, Peter & Eli H Tartiyus. 2014. The Effect of Population Growth on Economic Growth in Nigeria. The International Journal Of Engineering And Science Vol. 3 Issue 11 Pages 07-18. Arjani, Ni Luh. 2001. Ketimpangan Gender dibeberapa Bidang Pembangunan. Pusat Studi Wanita. Universitas Udayana, Denpasar. Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Edisi III, FE UGM, Yogyakarta. Astuti, Harahap. 2014. Pengaruh Ketimpangan Gender terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Universitas Diponegoro, Semarang. Aurangzeb. 2012. Impact of Invesment Activities on Economic Growth of Pakistan. United Nations University. Badan Pusat Statistik. 2011. Pembangunan Manusia Berbasis Gender. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Badan Pusat Statistik. 2013. Pembangunan Manusia Berbasis Gender. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Badan Pusat Statistik. 2014. Pembangunan Manusia Berbasis Gender. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Baliamoune, Mina & Mark McGilliviray. 2007. Gender Inequality and Growth : Evidence from Sub-Saharan Africa and Arab Countries. World Institude for Development Economics Research. United Nations University. Baltagi, Bagi. 2005. Econometrics Analysis of Data Panel.(2 nd Edition). John Wiley &Sons. Barro, Robert. J. 1999. Inequality, Growth & Investment national Bureau of economic research. Working Paper No.73038, JEL No 0413. Becker, Gary Stanley. 1990. Teori “human capital”. University of Chicago. Boediono. 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.4 Yogyakarta: BPFE. Boserup, E. 1965., The conditions of agricultural growth: The economics of agrarian change under population pressure. Chicago Aldine Publishing Company
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Bugudui, Elena. 2015. Econometric Analysis of Panel Data for Gender and age differences in the Unemployment in Romania. Knowledge Horizons-Economics Vol 7, No.1, pp.164-169.University Of Economics Burcharest. Fakih, Mansour. 2012. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gujarati, Damodar. 2004. Dasar-dasar Ekonometrika (alih bahasa) Jakarta: Erlangga Gujarati dan Porter. 2012. Basic Econometric, (four edition). USA, Mc Graw- Hill International. Handayani, T dan Sugiarti. 2008. Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Universitas Muhammadiyah Malang. Hermawanty, Masria. 2010. Pengaruh Ketidaksetaraan Gender terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Universitas Indonesia. Khayati, Enny. 2007. Pendidikan dan Independensi Perempuan. Jurnal Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta. Kiriti, Tabitha & Clem Tisdell. 2004. Gender Inequality, Poverty and Humand Development in Kenya: Main Indicators, Trends and Limitations. Sosial Economics, Policy and Development ISSN 1442-8563. University of Queensland. Klasen, Stephan. 2003. The Impact of Gender Inequality in Education and Employment on Economic Growth in the Middle East and Nort Africa. Feminist Economist Vol. 15 No.3,pp. 91-132. University of Munich. Mankiw, Gregory.N. 2009. Pengantar Ekonomi. Edisi Kedua Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Meiri, Damhudi. 2009. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Bengkulu. Universitas Bengkulu. Mosse, Julia Cleves. Gender dan Pembangunan, Edisi Terjemahan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Mulasari, Frestiana. 2015. Peran Gender Perempuan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provindi Jawa Tengah. Economics Development Analysis Journal ISSN 2252-6765. Universitas Negeri Semarang. Pippa, Norris. 2000. The Developmental Theory of the Gender Gap: Women’s and Men’s Voting Behavior in Global Perspective. International Political Science Review: 21; 441.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Puspitawati, Herien. 2015. Pengenalan Konsep Gender, Kesetaraan Gneder dan Keadilan Gender. Pusat Kajian Gender dan Anak LPPM IPB. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, RI. Samosir, O.B, & Toersilaningsih, R. 2004. Hubungan Kesetaraan Gender, Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi: Analisis Data Susenas 2000 dan 2002. Warta Demografi Vol. 34 No.4, hal. 6-21. Seguino, Stephanie. 2011. Gender Inequality and Economic Growth: A replay to Schober and Winter-Ebmer. World Development Vol. 39, No. 8, pp.1485-1487. Silalahi, Bungaran. 2012. Analisis Pengaruh Variabel Kependudukan terhadap PDRB harga konstan di Kabupaten Jepara. Universitas Diponegoro. Sjafii, Achmad & Sri Kusreni. Disparitas Gender Dalam Pembangunan Antar Wilayah di Jawa Timur: Studi Deskriptif Ekonomi Demografis. Universitas Airlangga, Surabaya. Styawati, Nia. 2016. Pengaruh Gender Gap dalam Pendidikan/Pasar Kerja, Kepadatan Penduduk dan Tingkat Investasi di Indonesia. Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya. Sugiyono,Dr. 2010. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, Penerbit: Alfabeta, Bandung. Sukirno, Sadono. 2008. Makro Ekonomi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Bima Grafika. Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Pustaka Pelajar: Graha Ilmu, Jogyakarta. Tisdell, Clem., & Kartik Roy.1999. Gender Inequality, Development and UNDP’s Social Valuation Indices: HDI, GDI and GEM with Particular Reference to India. Social Economics and Development ISSN 1442-8563. University of Queensland. Todaro,M.P & Smith, S.C. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jilid 1 edisi ke Sembilan (terjemahan). Jakarta: Erlangga. United Nation Development Programme. 2013. Human Development Report: Gender and Humand Development. Indonesia: UNDP. Umesh, Rashmi. 2012. Gender Inequality, Economic Development and Globalization: A state level analysis of India. The Journal Of Development Areas Vol 46, No.1.Griffith University, Australia. Widayanti, Rachman dan Mauretya. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kesenjangan Gender. Jurnal Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur dan Teknik Sipil, 5.303-307.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Wooldridge, Jefrey.M. 2002. Econometric Analysis of Cross section and Time series. The MIT Press, Bogor. Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, Edisi Ketiga. Yogyakarta: Ekonesia.
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN Lampiran 1. Data PDRB, RMYS, RTPAK, PNDDK dan PMTB di 33 Provinsi di Indonesia TAHUN 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
PROVINSI Aceh Aceh Aceh Aceh Aceh Aceh Aceh Aceh Aceh Aceh Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Riau Riau Riau Riau Riau Riau Riau Riau Riau
PDRB 10,60 10,49 10,51 10,49 10,43 10,38 10,4 10,45 10,5 10,54 11,33 11,38 11,44 11,51 11,57 11,62 11,68 11,74 11,8 11,86 10,22 10,28 10,34 10,4 10,46 10,51 10,56 10,62 10,69 10,75 11,22 11,28 11,33 11,36 11,41 11,44 11,49 11,53 11,57
RMYS
RTPAK
89,8 90,0 91,2 91,8 91,8 94,1 94,2 94,4 94,5 93,5 89,8 91,0 91,0 91,0 91,0 92,0 92,3 93,4 93,6 94,6 93,9 95,1 96,3 96,3 96,4 96,5 98,8 97,6 98,8 98,8 87,3 88,6 88,6 86,5 88,8 88,8 89,1 90,4 90,6
50,1 57,0 59,4 53,9 53,7 57,2 58,9 58,5 55,3 55,8 67,5 64,0 63,3 64,4 67,0 66,3 66,2 72,7 59,8 65,4 59,4 60,2 61,1 61,1 62,3 62,4 62,6 59,4 59,8 59,9 42,7 43,8 39,1 46,6 44,0 44,0 50,5 53,7 48,0
PNDDK 8,35 8,31 8,33 8,34 8,36 8,38 8,39 8,41 8,42 8,44 9,42 9,42 9,44 9,45 9,47 9,49 9,50 9,52 9,53 9,55 8,40 8,42 8,44 8,45 8,46 8,48 8,49 8,50 8,52 8,53 8,58 8,48 8,50 8,53 8,55 8,57 8,59 8,61 8,63
PMTB 14,83 15,47 15,40 15,49 15,51 15,5 15,54 15,57 15,61 15,67 16,45 16,49 16,62 16,74 16,85 16,92 16,96 17,04 17,11 17,18 15,44 15,49 15,53 15,57 15,62 15,67 15,78 15,88 15,95 16,02 16,71 16,75 16,79 16,87 16,95 17,03 17,11 17,19 17,25
xvi
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006
Riau Jambi Jambi Jambi Jambi Jambi Jambi Jambi Jambi Jambi Jambi Sumatera Seltn Sumatera Seltn Sumatera Seltn Sumatera Seltn Sumatera Seltn Sumatera Seltn Sumatera Seltn Sumatera Seltn Sumatera Seltn Sumatera Seltn Bengkulu Bengkulu Bengkulu Bengkulu Bengkulu Bengkulu Bengkulu Bengkulu Bengkulu Bengkulu Lampung Lampung Lampung Lampung Lampung Lampung Lampung Lampung Lampung Lampung Kep.Bangka Kep.Bangka Kep.Bangka
11,59 9,38 9,44 9,5 9,56 9,63 9,69 9,76 9,85 9,92 9,99 10,76 10,81 10,86 10,91 10,96 11,00 11,06 11,12 11,18 11,24 8,68 8,73 8,79 8,85 8,91 8,96 9,02 9,09 9,15 9,21 10,24 10,28 10,33 10,39 10,44 10,49 10,55 10,61 10,68 10,73 9,03 9,07 9,11
91,8 87,3 88,6 88,6 86,5 88,8 88,8 89,1 90,4 90,6 91,8 89,7 89,7 91,1 89,8 91,1 91,2 92,5 92,5 92,7 92,7 87,9 90,0 90,1 90,2 91,4 90,6 91,8 94,1 90,9 93,1 89,1 89,0 89,1 88,1 90,6 94,9 93,7 93,6 91,2 92,5 85,7 90,6 91,6
51,3 56,4 57,0 50,9 55,8 56,4 56,9 54,8 54,2 52,8 50,1 64,3 65,9 62,0 64,1 63,3 61,3 65,4 64,7 61,0 60,9 66,9 67,6 68,1 66,8 65,6 65,2 69,1 70,3 65,6 62,8 59,8 57,1 54,8 61,0 58,2 57,2 56,4 55,2 55,7 53,2 46,3 43,1 42,4
8,65 7,85 7,88 7,89 7,91 7,93 7,94 7,96 7,98 7,99 8,01 8,90 8,82 8,84 8,85 8,87 8,88 8,89 8,91 8,92 8,93 7,41 7,35 7,37 7,38 7,40 7,41 7,43 7,44 7,46 7,47 8,87 8,86 8,88 8,89 8,90 8,92 8,93 8,94 8,96 8,97 6,85 6,97 6,99
17,3 14,39 14,44 14,58 14,65 12,43 14,77 14,83 14,95 15,09 15,22 16,10 16,16 16,22 16,32 16,38 16,44 16,52 16,54 16,76 16,84 13,07 13,18 13,24 13,53 13,59 13,67 13,73 13,84 13,92 14,00 15,30 15,40 15,43 15,48 15,53 15,56 15,63 15,72 15,81 15,87 14,07 14,52 14,44
xvii
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Kep.Bangka Kep.Bangka Kep.Bangka Kep.Bangka Kep.Bangka Kep.Bangka Kep.Bangka Kep.Riau Kep.Riau Kep.Riau Kep.Riau Kep.Riau Kep.Riau Kep.Riau Kep.Riau Kep.Riau Kep.Riau DKI Jakrta DKI Jakrta DKI Jakrta DKI Jakrta DKI Jakrta DKI Jakrta DKI Jakrta DKI Jakrta DKI Jakrta DKI Jakrta Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah
9,15 9,20 9,23 9,29 9,35 9,41 9,46 10,25 10,32 10,38 10,45 10,51 10,55 10,62 10,68 10,75 10,81 12,53 12,59 12,65 12,71 12,77 12,82 12,88 12,95 13,01 13,07 12,34 12,40 12,45 12,52 12,58 12,62 12,68 12,74 12,8 12,86 11,81 11,87 11,92 11,97 12,03 12,08 12,13
89,4 909 90.9 94,7 92,3 92,4 93,6 93,0 93,5 94,3 98,8 94,0 92,8 96,9 97,9 94,0 96,0 89,6 89,4 89,7 89,7 90,6 90,7 92,5 90,8 92,7 91,8 85,8 87,1 88,6 88,6 88,6 89,0 90,4 90,3 90,5 90,4 84,5 84,7 85,1 84,9 87,6 86,8 88,3
53,9 47,8 51,0 53,9 57,0 49,1 50,0 45,0 46,0 48,9 53,6 55,3 55,3 59,2 55,2 52,4 52,1 48,8 48,1 56,3 58,2 63,6 61,7 64,4 63,7 72,0 61,4 43,5 42,9 45,5 49,2 50,9 51,0 49,9 50,2 52,1 49,9 66,2 66,7 63,1 65,9 67,3 68,0 69,4
7,00 7,02 7,03 7,05 7,06 7,07 7,08 7,12 7,15 7,19 7,23 7,28 7,32 7,36 7,40 7,44 7,48 9,08 9,09 9,1 9,11 9,12 9,12 9,13 9,14 9,15 9,15 10,53 10,57 10,59 10,60 10,61 10,63 10,64 10,66 10,67 10,68 10,39 10,36 10,37 10,38 10,39 10,40 10,40
14,59 14,69 14,73 14,78 14,86 14,92 14,98 16,20 15,38 15,55 15,79 16,04 16,18 16,38 16,51 16,63 16,73 18,33 18,43 18,47 18,53 18,61 18,64 18,73 18,82 18,91 18,97 17,39 17,56 17,59 17,68 17,72 17,77 17,83 17,92 18,00 18,07 16,89 16,98 17,1 17,15 17,22 17,27 17,35
xviii
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004
Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah D.I.Yogyakrta D.I.Yogyakrta D.I.Yogyakrta D.I.Yogyakrta D.I.Yogyakrta D.I.Yogyakrta D.I.Yogyakrta D.I.Yogyakrta D.I.Yogyakrta D.I.Yogyakrta Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Banten Banten Banten Banten Banten Banten Banten Banten Banten Banten Bali Bali Bali Bali Bali Bali Bali Bali Bali Bali NTB
12,19 12,25 12,31 9,68 9,73 9,77 9,81 9,86 9,90 9,95 10,00 10,05 10,10 12,39 12,45 12,51 12,57 12,62 12,67 12,74 12,81 12,88 12,94 11,05 11,11 11,17 11,22 11,28 11,33 11,39 11,45 11,51 11,56 9,94 9,99 10,04 10,10 10,16 10,21 10,27 10,33 10,39 10,45 9,61
88,1 87,3 88,4 83,3 85,5 81,9 82,9 87,0 86,3 86,5 88,6 87,7 89,7 85,5 88,2 87,9 87,8 87,8 87,2 88,6 88,7 89,0 90,0 85,5 88,2 87,9 87,8 87,8 87,2 88,6 88,7 89,0 90,0 79,0 79,2 79,7 78,8 81,3 82,5 84,2 83,5 82,9 84,7 87,8
70,7 66,6 68,5 78,8 77,3 75,7 71,7 77,5 74,9 78,0 76,0 76,8 78,2 58,5 60,6 58,2 63,5 64,3 64,1 64,0 64,9 65,1 65,3 46,2 48,8 49,8 51,3 55,6 53,1 56,7 56,7 52,5 52,1 77,6 81,1 77,5 81,0 81,7 82,7 82,8 81,6 83,1 79,6 67,3
10,41 10,42 10,42 8,06 8,12 8,13 8,14 8,15 8,16 8,17 8,17 8,18 8,19 10,48 10,50 10,51 10,51 10,52 10,52 10,53 10,53 10,54 10,54 9,05 9,11 9,13 9,15 9,16 9,18 9,20 9,22 9,24 9,26 8,09 8,13 8,14 8,15 8,16 8,17 8,18 8,19 8,20 8,21 8,35
17,42 17,5 17,58 15,35 15,31 15,39 15,42 15,46 15,49 15,53 15,57 15,62 15,67 17,58 17,66 17,73 17,76 17,81 17,86 17,93 18,02 18,08 18,14 16,33 16,41 16,48 16,55 16,65 16,44 16,51 16,59 16,73 16,87 14,82 14,85 14,87 15,33 15,54 15,65 15,81 15,94 16,12 16,22 15,08
xix
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008
NTB NTB NTB NTB NTB NTB NTB NTB NTB NTT NTT NTT NTT NTT NTT NTT NTT NTT NTT KalBarat KalBarat KalBarat KalBarat KalBarat KalBarat KalBarat KalBarat KalBarat KalBarat KalTengah KalTengah KalTengah KalTengah KalTengah KalTengah KalTengah KalTengah KalTengah KalTengah KalSelatan KalSelatan KalSelatan KalSelatan KalSelatan
90,6 90,9 92,5 89,7 92,7 91,7 92,9 94,5 94,5 87,8 90,6 90,9 92,5 89,7 92,7 91,7 92,9 94,5 94,5 89,0 91,4 91,3 90,1 92,5 91,4 91,5 93,9 92,8 92,8 89,0 91,4 91,3 90,1 92,5 91,4 91,5 93,9 92,8 92,8 87,0 87,0 87,1 87,3 89,7
9,62 9,65 9,70 9,73 9,84 9,9 9,87 9,86 9,92 9,16 9,19 9,24 9,29 9,34 9,38 9,43 9,49 9,54 9,59 10,02 10,05 10,1 10,16 10,21 10,26 10,31 10,37 10,43 10,49 9,49 9,54 9,6 9,66 9,72 9,77 9,84 9,9 9,97 10,04 10,00 10,05 10,1 10,16 10,22
63,8 69,7 70,5 68,8 68,2 65,8 61,6 65,1 64,3 75,8 73,9 76,6 74,8 71,8 71,8 74,9 73,9 72,9 71,0 65,5 64,1 70,6 68,1 70,9 67,9 66,8 70,7 66,8 65,9 56,5 58,2 65,7 63,1 60,5 605 60,4 63,7 58,9 57,1 66,1 61,6 63,9 67,2 66,0
8,33 8,34 8,36 8,38 8,39 8,41 8,42 8,44 8,45 8,30 8,36 8,38 8,40 8,41 8,43 8,45 8,47 8,49 8,50 8,36 8,30 8,32 8,33 8,35 8,37 8,38 8,40 8,41 8,43 7,59 7,58 7,60 7,61 7,62 7,64 7,65 7,66 7,68 7,69 8,05 8,10 8,11 8,13 8,14
15,10 15,18 15,26 15,38 13,78 13,83 13,90 13,97 14,02 14,50 14,06 14,11 14,14 11,87 13,35 13,32 13,34 13,37 13,45 15,74 15,74 15,78 15,79 15,84 15,51 15,58 15,62 15,74 15,75 15,30 15,39 15,51 15,61 15,69 14,32 14,41 14,51 14,61 14,69 14,57 14,60 14,71 15,03 15,24
xx
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
KalSelatan KalSelatan KalSelatan KalSelatan KalSelatan KalTimur KalTimur KalTimur KalTimur KalTimur KalTimur KalTimur KalTimur KalTimur KalTimur SulUtara SulUtara SulUtara SulUtara SulUtara SulUtara SulUtara SulUtara SulUtara SulUtara SulTengah SulTengah SulTengah SulTengah SulTengah SulTengah SulTengah SulTengah SulTengah SulTengah SulSelatan SulSelatan SulSelatan SulSelatan SulSelatan SulSelatan SulSelatan SulSelatan SulSelatan
10,27 10,33 10,39 10,44 10,49 11,41 11,45 11,47 11,49 11,54 11,56 11,61 11,65 11,68 11,71 9,40 9,45 9,5 9,57 9,67 9,74 9,81 9,89 9,96 10,03 9,31 9,39 9,46 9,54 9,61 9,69 9,77 9,86 9,95 10,04 10,44 10,50 10,56 10,62 10,7 10,76 10,84 10,91 10,99
88,7 91,2 91,2 91,4 91,5 87,7 89,7 88,7 89,0 90,1 91,2 91,3 92,6 91,6 92,6 96,5 98,8 98,8 97,7 98,8 98,8 98,8 98,8 98,9 98,9 93,5 92,2 92,5 92,5 95,0 95,0 95,1 95,1 96,3 96,3 87,6 91,7 92,0 90,7 92,1 91,0 93,8 93,7 92,6
63,9 64,4 66,5 64,5 61,8 39,1 43,0 52,5 46,0 49,5 48,6 52,1 49,1 47,5 47,1 43,7 39,2 40,7 48,5 46,8 47,7 51,9 54,8 50,4 46,0 57,8 53,7 57,0 59,1 60,5 59,2 56,9 64,8 54,2 53,8 53,5 47,0 48,6 52,6 54,2 54,8 57,7 53,7 55,7
8,15 8,17 8,18 8,20 8,21 7,87 7,96 7,99 8,01 8,03 8,05 8,08 8,10 8,12 8,14 7,64 7,67 7,68 7,69 7,69 7,70 7,71 7,72 7,73 7,74 7,74 7,74 7,76 7,78 7,79 7,81 7,83 7,84 7,86 7,88 9,05 8,92 8,93 8,94 8,96 8,97 8,98 9,00 9,01
15,85 15,9 15,98 16,07 16,1 16,38 16,44 16,51 16,57 16,66 15,71 15,8 15,91 16,05 16,15 14,52 14,64 14,77 14,96 15,07 15,38 1,.5 15,58 15,67 15,76 14,47 14,54 14,62 14,73 14,81 16,69 16,74 16,8 16,88 16,93 15,82 15,63 15,65 15,75 15,94 15,17 15,2 15,32 15,42
xxi
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2004 2005 2006
SulSelatan SulTenggara SulTenggara SulTenggara SulTenggara SulTenggara SulTenggara SulTenggara SulTenggara SulTenggara SulTenggara Gorontalo Gorontalo Gorontalo Gorontalo Gorontalo Gorontalo Gorontalo Gorontalo Gorontalo Gorontalo SulBarat SulBarat SulBarat SulBarat SulBarat SulBarat SulBarat SulBarat SulBarat SulBarat Maluku Maluku Maluku Maluku Maluku Maluku Maluku Maluku Maluku Maluku Maluku Utara Maluku Utara Maluku Utara
11,07 8,92 8,99 9,06 9,14 9,21 9,28 9,36 9,44 9,54 9,61 7,54 7,61 7,68 7,75 7,83 7,9 7,97 8,05 8,12 8,2 8,04 8,04 8,1 8,17 8,29 8,35 8,46 8,56 8,64 8,71 8,03 8,08 8,14 8,19 8,23 8,29 8,35 8,41 8,48 8,53 7,66 7,71 7,76
92,7 86,4 87,6 87,6 89,0 86,7 89,2 90,5 90,6 91,8 91,9 95,6 92,7 92,8 94,3 97,1 94,5 90,9 92,1 90,9 92,2 87,0 88,0 89,3 88,4 89,1 94,6 96,0 97,3 98,6 97,4 92,0 94,1 94,1 93,1 93,1 93,1 91,8 90,4 94,6 95,7 85,1 87,8 90,0
52,5 65,5 60,4 55,9 60,6 68,3 65,8 66,5 63,1 62,0 61.1 38,3 41,1 44,7 44,9 48,7 50,5 53,3 54,4 52,9 51,5 52,0 52,0 52,4 56,7 59,0 61,5 66,7 67,9 64,3 60,5 55,1 44,1 54,6 58,0 58,4 64,9 67,4 68,4 61,3 60,2 58,0 63,3 68,4
9,02 7,58 7,57 7,59 7,61 7,63 7,65 7,67 7,69 7,71 7,73 6,78 6,84 6,85 6,86 6,87 6,89 6,90 6,91 6,92 6,93 6,84 6,89 6,90 6,92 6,93 6,95 6,96 6,98 6,99 7,01 7,12 7,14 7,15 7,17 7,18 7,20 7,21 7,22 7,24 7,25 6,66 6,81 6,83
15,46 14,32 14,48 14,56 14,68 14,82 14,98 15,05 15,14 15,.3 15,47 13,43 13,52 13,59 13,68 13,87 16,09 16,22 16,32 16,5 16,63 11,47 11,63 12,65 12,93 13,24 14,94 15,09 15,19 15,31 15,42 15,08 15,1 11,7 11,83 11,94 12,01 12,16 12,29 12,46 12,5 11,17 11,50 11,71
xxii
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2007 Maluku Utara 2008 Maluku Utara 2009 Maluku Utara 2010 Maluku Utara 2011 Maluku Utara 2012 Maluku Utara 2013 Maluku Utara 2004 Papua Barat 2005 Papua Barat 2006 Papua Barat 2007 Papua Barat 2008 Papua Barat 2009 Papua Barat 2010 Papua Barat 2011 Papua Barat 2012 Papua Barat 2013 Papua Barat 2004 Papua 2005 Papua 2006 Papua 2007 Papua 2008 Papua 2009 Papua 2010 Papua 2011 Papua 2012 Papua 2013 Papua Sumber: BPS (diolah)
89,1 91,4 88,5 91,9 90,6 91,0 92,2 84,0 84,0 85,5 88,8 86,5 89,5 89,6 89,2 87,7 88,5 77,9 80,8 81,2 78,0 80,0 81,4 81,1 75,7 75,3 75,0
7,82 7,88 7,94 8,01 8,08 8,14 8,2 8,51 8,57 8,62 8,68 8,76 8,89 9,14 9,38 9,53 9,61 9,69 10,00 9,82 9,86 9,84 10,04 10,01 9,96 9,97 10,11
60,8 62,6 58,9 56,8 61,2 59,6 55,5 61,0 61,0 62,0 54,9 60,4 60,5 66,3 66,5 66,4 63,2 70,9 74,3 66,3 78,1 77,3 77,9 82,1 78,1 77,4 78,9
6,85 6,86 6,88 6,89 6,91 6,92 6,94 6,50 6,53 6,55 6,57 6,59 6,61 6,63 6,64 6,66 6,68 7,78 7,56 7,58 7,60 7,62 7,64 7,66 7,68 7,70 7,72
11,84 12,05 12,26 12,3 12,42 12,54 12,61 14,24 14,27 14,31 14,36 14,39 14,44 14,51 14,62 14,76 14,92 15,08 15,28 15,53 15,72 15,84 15,94 16,04 16,11 16,18 16,25
Lampiran 2. Statistik Deskriptif Variabel
Keterangan: Hasil regresi menggunakan STATA 12
xxiii
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 3. Regresi data panel menggunakan model PLS (Pooled Least Square)
Sumber: Hasil regresi menggunakan STATA 12 Lampiran 4. Regresi data panel menggunakan model FEM (Fixed Effect Model)
Keterangan: Hasil regresi menggunakan STATA 12 Lampiran 5. Regresi data panel menggunakan model Random Effect Model
Keterangan: Hasil regresi menggunakan STATA 12
xxiv
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 6. Uji PLS vs FEM
Keterangan: Hasil regresi menggunakan STATA 12 Lampiran 7. Uji Hausman (FEM vs REM)
Keterangan: Hasil regresi menggunakan STATA 12
xxv
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 8. Uji Multikoliniearitas
Keterangan: Hasil regresi menggunakan STATA 12 Lampiran 9. Uji Heteroskedastisitas
Keterangan: Hasil regresi menggunakan STATA 12 Lampiran 10. Uji Autokorelasi
Sumber: Hasil regresi menggunakan STATA 12
xxvi
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 11. Penyembuhan Uji Asumsi Klasik (GLS)
Keterangan: Hasil regresi menggunakan STATA 12
xxvii
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xvii
SKRIPSI
PENGARUH GENDER GAP ....
NIA STYAWATI