PANDUAN PENYUSUNAN MODUL Tim Penyusun: Noor Riyadhi, Mukhyidin Djaiz, Tedy Tapianto Tim Editor: Sudrajat, Abdul Muin Kadir, Dardji F. Emran, Sugeng Indriyanto POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF TAHUN 2009
ISBN........................................... Hak Cipta pada penyusun dan dilindungi undang-undang Desain Cover dan Isi: Editor: Bambang Wasito Adi, Purnomo Ananto Cetakan Pertama Dicetak dan diterbitkan Politeknik Negeri Media Kreatif Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...............................................................
v
I. Pendahuluan....................................................................
1
a. Latar Belakang .................................................................................
1
b. Pengertian Dan Ruang Lingkup ............................................
2
c. Tujuan ..................................................................................................
4
II. Kaidah Penulisan Modul . ...............................................
4
a. Karakteristik Modul . ......................................................................
4
b. Bentuk Modul . .................................................................................
7
c. Prosedur Penulisan Modul . ...................................................... 15 III. Penutup ........................................................................... 26 VI. Lampiran-lampiran ......................................................... 27 A. Contoh Isi Modul ..................................................................................... 27 I. Deskripsi Singkat Pokok Bahasaan ....................................... 27 II. Kompetensi/Tujuan/Kemampuan Akhir
Yang Diharapkan ............................................................................ 27
III. Alat Bantu Pengajaran . ............................................................... 27 IV. Referensi ............................................................................................. 28 V. Referensi Tambahan Untuk Pengajar ................................. 28 VI. Rencana Pembelajaran ............................................................... 28
iii
B. Ukuran Dan Lingkup Percetakan .................................................... 28 VII.Evaluasi ........................................................................... 29 A. Contoh Sampul . ....................................................................................... 31 B. Lembar Pengesahan .............................................................................. 32 C. Format Rancangan Tugas ................................................................... 33 D. Kriteria Penilaian . ..................................................................................... 34
iv
KATA PENGANTAR Proses pembelajaran yang baik memiliki unsur yang baik dalam beberapa hal, yaitu [1] organisasi pendidikan yang sehat, [2] pengelolaan pendidikan tinggi yang transparan dan akuntabel, [3] ketersediaan rancangan pembelajaran pendidikan tinggi dalam bentuk kurikulum yang jelas dan sesuai kebutuhan pasar kerja, [4] kemampuan dan keterampilan SDM akademik dan non akademik yang handal dan professional, dan [5] ketersediaan sarana-prasarana dan fasilitas belajar yang memadai. Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) merupakan lembaga pendidikan tinggi yang sangat baru, dibentuk berdasarkan SK Nomor 60/2008, tanggal 8 Oktober 2008. Politeknik Negeri Media Kreatif, memiliki tiga program studi yaitu; Desain Grafis, Teknik Grafika dan Penerbitan. PNMK merupakan politeknik yang berbasis pada industri kreatif, sehingga pengembangan jurusan/program studi ke depan akan terfokus pada ruang lingkup industri kreatif. Kurikulum yang dikembangkan PoliMedia untuk ketiga program studi tersebut mengacu SK Mendiknas Nomor 232/U/2000 dan Nomor 045/U/2002 yaitu Kurikulum Berbasis kompetensi (KBK) dan sistem pembelajaranya berbasis Student Centered Learning (SCL). Pelaksanaan pembelajaran sistim SCL diperlukan bahan ajar berupa modul, buku ajar dan buku teks/referensi, sehingga mahasiswa dapat belajar secara mandiri. Tujuan penerbitan Pedoman Penyusunan Modul ini sebagai acuan para dosen, dan tim manajemen dalam proses penyusunan modul matakuliah sesuai Rencana Pembelajaran ( RP) yang telah dibuat sebelumnya.
Semoga dengan diterbitkan Buku Pedoman Penyusunan Modul ini dapat digunakan secara maksimal oleh para dosen dalam menyusun modul yang berkualitas sebagai salah satu upaya peningkatan mutu layanan pendidikan.
Jakarta, Juni 2009 Pjb. Direktur,
Bambang Wasito Adi, SH, M.Sc
vi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) merupakan lembaga pendidikan tinggi yang dibentuk berdasarkan SK No.60/2008/ tanggal 8 Oktober 2008. PoliMedia telah memiliki tiga jurusan/ program studi, yaitu; Desain Grafis, Teknik Grafika dan Penerbitan. PoliMedia merupakan politeknik yang berbasis industri kreatif, sehingga pengembangan jurusan/program studi ke depan akan terfokus pada ruang lingkup industri kreatif. Kurikulum yang dikembangkan PoliMedia untuk ketiga program studi tersebut mengacu SK Mendiknas Nomor 232/U/2000 dan Nomor 045/U/2002 yaitu Kurikulum Berbasis kompetensi (KBK) dan sistem pembelajaranya berbasis Student Centered Learning (SCL). Dalam sistem pembelajaran berbasis SCL meliputi; [1] Perencanaan (plan) hal penting yang harus tersedia dalam perencanaan adalah paket kurikulum berbasis kompetensi, [2] Pelaksanaan (do) aspek pelaksanaan meliputi; Dosen, Mahasiswa, dan Sumber Belajar, ketersediaan ketiga unsur pelaksanaan ini maka dapat terjadi proses dan hasil belajar. Penerapan sistem SCL antara pembelajaran dan penilaian merupakan satu kesatuan, [3] Pengembangan (action) kegiatan pengembangan diarahkan pada pengembangan pembelajaran, dan [4] Evaluasi Program Pembelajaran (chech). Terkait dengan proses pembelajaran berbasis SCL diperlukan modul sebagai produk pengembangan kurikulum. Modul dan materi Panduan Penyusunan Modul
kuliah dapat disusun dalam bentuk modul dan buku ajar. Dengan adanya modul dan buku ajar untuk setiap matakuliah, diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami materi yang dipelajarinya dan juga mempelajari modul dan buku ajar secara mandiri. Pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan di Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) adalah Pendidikan Berbasiskan Produksi dan Kewirausahaan (production based education and Interpreneurship/PBEI). Kegiatan pembelajaran dengan berbasiskan produksi dan kewirausahaan pada hakekatnya merupakan perpaduan antara penguasaan konsep dan prinsip terhadap suatu obyek serta penerapannya dalam kegiatan produksi, dengan memperhatikan kebutuhan pasar dan menggunakan sistem produksi yang standar, sehingga menghasilkan produk barang dan jasa yang standar. Untuk menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas salah satunya dibutuhkan bahan ajar dalam bentuk; modul, buku ajar, dan buku teks/referensi. B. Pengertian dan Ruang Lingkup 1. Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. 2. Modul disusun sesuai dengan kebutuhan belajar pada mata kuliah tertentu untuk keperluan proses pembelajaran tertentu, sebuah kompetensi atau sub kompetensi dikemas dalam satu modul secara utuh (self contained), mampu membelajarkan diri sendiri atau dapat digunakan untuk belajar secara mandiri (self instructional), penggunaannya tidak tergantung dengan media lain (self alone), memberikan kesempatan mahasiswa untuk berlatih dan memberikan rangkuman, memberi kesempatan melakukan tes sendiri (self test) dan mengakomodasi kesulitan mahasiswa dengan memberikan tindak lanjut dan umpan balik.
Ruang lingkup pedoman penulisan modul ini adalah memberikan rambu rambu penulisan modul, antara lain: Modul yang akan digunakan oleh dosen atau mahasiswa pada politeknik negeri media kreatif. Modul ditulis sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mahasiswa Modul mencakup tujuan dan operasional pembelajaran yang spesifik. Modul mencakup butir-butir materi pembelajaran secara rinci yang mendukung tercapainya tujuan. Modul berisi evaluasi sebagai alat untuk mengukur keberhasilan mahasiswa. Modul diharapkan dapat merubah tingkah laku mahasiswa. Modul ditulis sesuai dengan kaidah. Penetapan Modul dilakukan dengan ujicoba, perbaikan dan validasi. Modul secara terus menerus harus dilakukan penyempurnaan sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang cepat berkembang. Teknologi informasi/internet juga memberikan gambaran nyata tentang kecepatan akses dan up dating pengetahuan. Dosen sebagai fasilitator dan motivator harus mempunyai wawasan dan sumber pengetahuan yang luas, sehingga dalam penulisan modul dan buku ajar harus menggunakan referensi yang memadai dan berdasar tata cara karya tulis ilmiah. Mengingat modul yang dibuat akan diterbitkan dalam bentuk electronic publishing yang dapat diakses melalui internet, dan akan dibaca kalangan yang lebih luas. Format dan pola modul (house style) yang digunakan di Politeknik Negeri Media Kreatif berdasarkan pembelajaran dan penyesuaian acuan pola modul GATF (Graphic Arts Technical Foundation) Amerika dan buku KBK yang dikeluarkan oleh Ditjen Diktidari berbagai sumber institusi pendidikan yang telah banyak tahun 2008 serta dari berbagai sumber institusi pendidikan yang Panduan Penyusunan Modul
telah banyak menghasilkan modul. Panduan penulisan modul ini diharapkan dapat membantu dosen untuk menyusun modul berdasarkan kaidah karya tulis ilmiah yang benar. C. Tujuan
Penulisan modul bertujuan : 1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal. 2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik mahasiswa maupun dosen 3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti: a. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi mahasiswa; b. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya, c. Mahasiswa belajar mandiri sesuai kemampuan. d. Mahasiswa dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.
II. KAIDAH PENULISAN MODUL A. Karakteristik Modul Modul yang dihasilkan harus mampu meningkatkan motivasi penggunanya, maka modul harus mencakup karakteristik yang diperlukan sebagai modul. Dengan demikian pengembangan modul harus memasukkan karakteristik sebagai berikut. 1. Self Instructional (pembelajaran mandiri)
Self instructional yaitu melalui modul tersebut seseorang mahasiswa mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain.
Untuk memenuhi karakter self instructional, maka modul harus:
a. Terdapat tujuan kompetensi utama, penunjang, dan kompetensi lainnya yang jelas. b. Terdapat materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit kecil/spesifik sehingga memudahkan mahasiswa belajar secara tuntas; c. Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran; d. Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya sehingga mahasiswa memberikan respon dan mengukur penguasaannya; e. Kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait dengan suasana atau konteks tugas dan lingkungan mahasiswa; f. Menggunakan komunikatif;
bahasa
yang
sederhana
dan
g. Terdapat rangkuman materi pembelajaran; h. Terdapat instrumen penilaian/assessment, yang memungkinkan mahasiswa melakukan ‘self assessment’; i. Terdapat instrumen yang dapat digunakan mahasiswa mengukur atau mengevaluasi tingkat penguasaan materi diri sendiri; j. Terdapat umpan balik atas penilaian mahasiswa, sehingga mahasiswa mengetahui tingkat penguasaan materi; k. Tersedia informasi tentang rujukan/pengayaan/ referensi yang mendukung materi pembelajaran dimaksud. 2. Self Contained (kesatuan yang utuh)
Yang dimaksud dengan self contained yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam Panduan Penyusunan Modul
satu modul secara utuh. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan mahasiswa mempelajari materi pembelajaran yang tuntas, karena materi dikemas kedalam satu kesatuan yang untuh. Jika harus dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu unit kompetensi harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa. 3. Stand Alone (berdiri sendiri)
Stand alone atau berdiri sendiri yaitu modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain. Dengan menggunakan modul, mahasiswa tidak tergantung dan harus menggunakan media yang lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul tersebut. Jika mahasiswa masih menggunakan dan bergantung pada media lain selain multimedia yang digunakan, maka media tersebut tidak dikategorikan sebagai media yang berdiri sendiri.
4. Adaptif (menyesuaikan)
Modul multimedia interaktif hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika media tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel digunakan di berbagai perangkat keras (hardware). Dengan memperhatikan percepatan perkembangan ilmu dan teknologi pengembangan modul hendaknya tetap “up to date”. Modul yang adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dan perangkat lunaknya dapat digunakan sampai dengan kurun waktu tertentu.
5. User Friendly (mudah digunakan)
Modul hendaknya juga memenuhi kaidah ‘user friendly’ atau bersahabat/akrab dengan pemakainya. Setiap
instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly. B. Bentuk Modul Untuk menghasilkan modul pembelajaran yang mampu memerankan fungsi dan perannya dalam pembelajaran yang efektif, modul perlu dirancang dan dikembangkan dengan mengikuti kaidah dan elemen yang mensyaratkannya. Elemen-lemen yang harus dipenuhi dalam menyusun modul terdiri dari enam elemen yaitu: konsistensi; format; organisasi; daya tarik; ukuran huruf; dan spasi kosong. 1. Konsistensi a. Konsisten dalam pembabakan bagian dan bab b. Konsisten dalam penulisan materi. 2. Format a. Sampul/Kulit modul.
Sampul mencantumkan (1) logo Politeknik Negeri Media Kreatif, (3) nama penulis, (4) nama mata kuliah, (5) kode mata kuliah, dan (6) Penerbit PoliMedia press dan tahun terbit.
b. Struktur Isi Modul. 1) Pengantar modul; Pengantar berisi tentang kedudukan modul dalam suatu mata kuliah, ruang lingkup materi modul, kaitan antara pokok bahasan satu dengan pokok bahasan lainnya, kaitan antara sub pokok bahasan satu dengan sub pokok bahasan lainnya, dan sebagainya.
Panduan Penyusunan Modul
2) Judul pokok bahasan (bab awal modul).
Judul pokok bahasan ditulis sesuai dengan judul pokok bahasan dalam Rencana Pembelajaran (RP/SAP)
3) Deskripsi singkat pokok bahasan. 4) Kompetensi/Tujuan/Kemampuan diharapkan.
akhir
yang
a) Standar kompetensi dirumuskan sesuai dengan Rencana Pembelajaran KBK. b) Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, dan sikap. c) Kompetensi dasar merupakan penjabaran standar kompetensi berupa tujuan yang hendak dicapai untuk 1 (satu) pertemuan atau lebih. d) Kompetensi dasar berbentuk pernyataan tentang maksud yang menggambarkan kemampuan tertentu pada mahasiswa setelah menyelesaikan pengalaman belajar tertentu. e) Kompetensi dasar dibuat dengan menggunakan kata kerja yang mengandung rumusan tingkah laku yang bersifat umum, mencakup materi yang luas dan dicapai dalam beberapa tahap. f) Kata kerja tingkah laku yang dimaksud, misalnya: mengetahui, mengerti, memahami, menafsirkan, memperkirakan, menanggapi, meyakini, memamer-kan dan sebagainya. g) Tujuan pembelajaran adalah pernyataan tentang maksud yang menggambarkan kemampuan tertentu pada mahasiswa setelah menyelesaikan pengalaman belajar tertentu.
h) Tujuan pembelajaran disusun dengan format ABC (Audience, Behaviour, Content) dan menggunakan rumusan tingkah laku yang spesifik dan jelas. Rumusan tingkah laku dalam tujuan pembelajaran harus jelas, artinya menggunakan kata kerja yang operasional, yaitu hanya menggunakan 1 (satu) kata kerja (tingkah laku) yang spesifik, dapat diamati dan dapat diukur. Rumusan tingkah laku yang dimaksud dapat disajikan dalam berbagai aspek dan tingkatan, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. i) Tingkah laku yang berhubungan dengan aspek pengetahuan (cognitive) mempunyai tingkatan: 1) Pengenalan : Mendefinisikan, mengidentifikasikan, menyatakan. 2) Pemahaman : Menjelaskan, membedakan, menyebutkan contoh. 3) Penerapan : Mengubah, mengerjakan, menggunakan.
4) Analisis : Menggambarkan, memisahkan, merinci. 5) Sintesis : Menyusun, mengubah, menghubungkan. 6) Evaluasi : Menilai, membandingkan, menyimpulkan. j) Tingkah laku yang berhubungan dengan aspek sikap (affective) mempunyai tingkatan sebagai berikut: 1) Penerimaan : Menyatakan, memilih, mengikuti.
Panduan Penyusunan Modul
2) Tanggapan : Menjawab,membahas, mengerjakan. 3) Keyakinan : Menguraikan, membedakan, mengajak. 4) Berkarya : Mengubah, mengatur, mengintegrasikan. 5) Ketekunan : Mengusulkan, mempraktekan, membuktikan. k) Tingkah laku yang berhubungan dengan aspek perbuatan (psichomotoric) mempunyai tingkatan sebagai berikut: 1) Pemilihan : Memilih, menggambarkan, memisahkan. 2) Beraksi : Melakukan, Menggerakkan, memperlihatkan. 3) Pamer : Memamerkan, memasang, mendiskusikan. 4) Membangun : Membangun, mengatur, menyusun. 5) Mengatur : Mengatur, mengukur, melukiskan, dan sebagainya. l) Alat bantu pengajaran. 1) Alat Bantu pengajaran adalah sarana dan alat peraga yang dibutuhkan untuk proses belajar mengajar seperti LCD, CD, flow chart, barang cetakan dan berbagai model lain yang diperlukan pengajar. 2) Sarana yang mutlak diperlukan seperti LCD, komputer, CD. Pilihan sarana lain sesuai dengan materi pelajaran seperti contoh dummy (bagi desain), contoh pelat cetak (bagi teknik grafika);contoh naskah (bagi penerbitan).
10
m) Referensi. 1) Daftar pustaka yang digunakan sebagai sumber belajar dicantumkan dengan menuliskan nama lengkap pengarang buku, judul buku, kota penerbitan buku, nama penerbit buku, tahun penerbitan buku dan halaman sumber belajar tersebut diacu. 2) Cara menuliskan daftar pustaka: nama lengkap pengarang buku (ditulis tanpa gelar, nama akhir menjadi nama pertama dan dibatasi koma), koma, judul buku (digaris bawahi atau dicetak miring), koma, kurung buka, kota penerbitan buku, titik dua, nama penerbit buku, koma, tahun penerbitan buku, kurung tutup, koma, halaman (tulis halaman dan nomor halaman sumber belajar tersebut diacu).
Contoh penulisan daftar pustaka: Kristin Cullen, Layout Workbook, zMassachusetts: Rockport Publisher, 2005, p.25.
n) Referensi tambahan (jika diperlukan). Referensi tambahan dipergunakan sebagai penunjang buku referensi utama. o) Kegiatan belajar/Rencana Pembelajaran (termasuk tips pengajaran dan rangkuman). 1) Setiap modul berisi 1 – 3 sub kegiatan belajar sesuai dengan apa yang tercantum dalam silabus dan RPP 2) Setiap sub kegiatan belajar mengandung (a) judul sub pokok bahasan, (b) uraian dan contoh, (c) tips pengajaran, (d) rangkuman, 3) Judul kegiatan belajar ditulis singkat dan padat sesuai dengan kegiatan belajar yang tercantum dalam silabus atau RPP, atau dapat disamakan dengan judul sub pokok bahasan.
Panduan Penyusunan Modul
11
4) Uraian dan contoh diuraikan setelah di bawah judul uraian dan contoh ini diberikan judul sub-sub kegiatan belajar atau sub-sub pokok bahasan yang merupakan bagian dari sub kegiatan belajar. Setiap sub kegiatan belajar atau sub pokok bahasan terdiri sekitar 2 – 4 sub-sub kegiatan belajar atau sub-sub pokok bahasan 5) Setelah penulisan judul sub-sub kegiatan belajar yang merupakan unit terkecil materi pembelajaran, diberikan uraian yang disertai ilustrasi atau contoh-contoh aktual. Uraian diberikan dengan gaya bahasa sederhana dan komunikatif dalam bentuk bertutur sehingga penulis seolah-olah hadir di depan pembaca dan tengah menjelaskan materi pembelajarannya. Contoh-contoh harus disertakan dalam uraian sehingga memperkuat penguasan terhadap materi pembelajaran yang disajikan. 6) Rangkuman berisi tentang rangkuman materi pembelajaran yang disajikan dalam uraian dan contoh. p) Evaluasi. 1) Evaluasi berisi pertanyaan untuk mengukur pemahaman mahasiswa dan kemajuan hasil belajar yang dicapai dalam 1 (satu) unit pembelajaran. 2) Evaluasi digunakan untuk memaknai pencapaian hasil belajar sehingga dapat diberikan umpan balik dan tindak lanjut yang harus dilakukan oleh pembaca. q) Gunakan format kolom (tunggal atau multi) yang proporsional. Penggunaan kolom
12
tunggal atau multi harus sesuai dengan bentuk dan ukuruan kertas yang digunakan. Jika menggunakan kolom multi, hendaknya jarak dan perbandingan antar kolom proporsional. r) Gunakan format kertas (vertical atau horizontal) Penggunaan kertas secara vertical atau memperhatikan tata letak dan format pengetikan. s) Gunakan tanda-tanda (icon) yang mudah ditangkap yang bertujuan untuk menekankan pada hal-hal yang khusus. Tanda dapat berupa gambar, cetak tebal, cetak miring atau lainnya 3. Organisasi a. Organisasikan isi materi pembelajaran dengan urutan dan susunan yang sistematis, sehingga memudahkan mahasiswa memahami materi pembelajaran. b. Organisasikan antar bab, antar unit dan antar paragraph dengan susunan dan alur yang memudahkan mahasiswa memahaminya. c.
Organisasikan antara judul, sub judul dan uraian yang mudah diikuti oleh mahasiswa.
d. Modul dilengkapi dengan peta/bagan yang menggambarkan cakupan materi yang akan dibahas (peta modul). 4. Daya Tarik Daya tarik modul dapat ditempatkan di beberapa bagian seperti: a. Bagian sampul (cover) depan dengan mengkombinasikan warna, gambar (ilustrasi), bentuk dan ukuran huruf yang serasi.
Panduan Penyusunan Modul
13
b. Bagian isi modul dengan menempatkan rangsanganrangsangan berupa gambar atau ilustrasi, pencetakan huruf tebal, huruf miring, garis bawah atau warna. c. Tugas dan latihan yang dikemas sedemikian rupa. 5. Bentuk dan Ukuran Huruf a. Gunakan bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca sesuai dengan karakteristik umum mahasiswa. b. Gunakan perbandingan huruf yang proporsional antara judul, sub judul dan isi naskah. c. Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks, karena dapat membuat proses membaca menjadi sulit. 6. Ruang (spasi kosong) Gunakan spasi atau ruang kosong tanpa naskah atau gambar untuk menambah kontras penampilan modul. Spasi kosong dapat berfungsi untuk menambahkan catatan penting dan memberikan kesempatan jeda kepada mahasiswa. Gunakan dan tempatkan spasi kosong tersebut secara proporsional.
Penempatan ruang kosong dapat dilakukan di beberapa tempat seperti: Ruangan sekitar judul bab dan sub bab Batas tepi (marjin); batas tepi yang luas memaksa perhatian mahasiswa untuk masuk ke tengah-tengah halaman. Spasi antar kolom; semakin lebar kolomnya, semakin luas spasi diantaranya. Pergantian antar paragraf dan dimulai dengan huruf kapital. Pergantian antar bab atau bagian.
14
C. Prosedur Penulisan Modul Penulisan modul belajar merupakan proses penyusunan materi pembelajaran yang dikemas secara sistematis sehingga siap dipelajari oleh mahasiswa secara mandiri untuk mencapai kompetensi atau sub kompetensi. Penyusunan modul belajar mengacu pada kompetensi yang terdapat di dalam Rencana Pembelajaran (RP) Kurikulum PoliMedia, atau unit kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja yang telah dikembangkan dalam Rencana Pembelajaran. Pengembangan modul belajar mahasiswa mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dipersyaratkan untuk menguasai suatu kompetensi. Sangat disarankan agar satu dua, atau tiga kompetensi dapat dikembangkan menjadi satu modul. Tetapi mengingat karakteristik khusus, keluasan dan kompleksitas kompetensi, dimungkinkan satu kompetensi dikembangkan menjadi lebih dari satu modul.
Penulisan modul dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Analisis Kebutuhan Modul a. Pengertian Analisis kebutuhan modul merupakan kegiatan menganalisis kompetensi untuk menentukan jumlah dan judul modul yang dibutuhkan untuk mencapai suatu kompetensi tersebut. Penetapan judul modul didasarkan pada kompetensi yang terdapat pada Rencana Program Pembelajaran (RPP). Pada dasarnya tiap satu kompetensi dikembangkan menjadi satu modul. Tetapi mengingat karakteristik, keluasan lingkup dan kompleksitas kompetensi, dimungkinkan satu kompetensi dapat dikembangkan menjadi lebih dari satu modul. Jika satu kompetensi akan disusun menjadi lebih dari satu judul modul, maka pemisahannya harus dilakukan secara seksama.
Panduan Penyusunan Modul
15
b. Tujuan Analisis kebutuhan modul bertujuan untuk mengidentifikasi dan menetapkan jumlah dan judul modul yang harus dikembangkan untuk mencapai suatu kompetensi. c. Pelaksanaan Analisis kebutuhan modul dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 1)
Tetapkan kompetensi yang terdapat di dalam Rencana Pembelajaran (RP) yang akan disusun modulnya;
2) Identifikasi dan tentukan ruang lingkup unit kompetensi tersebut; 3)
Identifikasi dan tentukan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dipersyaratkan;
4) Tentukan judul modul yang akan ditulis 5) Kegiatan analisis kebutuhan modul dilaksanakan pada periode awal pengembangan modul.
Untuk melakukan analisis kebutuhan modul dapat menggunakan Format 1 sebagai berikut:
d. Hasil dari format analisis kebutuhan modul tersebut maka dapat diketahui nama atau judul modul yang akan dikembangkan dari setiap unit kompetensi.
16
ALUR PROSES
DESKRIPSI
PENANGGUNG JAWAB
UNIT TERKAIT
HASIL
RPP
Kompetensi
Analisis Kebutuhan Modul
Proses menen- Dosen tukan jumlah & penulis judul modul yang dibutuhkan untuk mencapai suatu kompetensi
Pudir II Kajur Dosen
Daftar kebutuhan dan judul modul
Penyusunan draft modul
Proses penyusu- Dosen nan draft modul/ penulis bahan ajar
Pengetik Dosen
Draft modul/ bajan ajar
Validasi
P e n g g u n a a n Dosen modul terbatas penulis untuk mengetahui keterbatasan dan keterlaksanaan modul
Pudir II Dosen Mahasiswa
Hasil uji coba modul
Proses persetu- Dosen juan isi modul penulis oleh industri/ praktisi terhadap kesesuaian dgn praktek industri
Pudir II Kajur
Hasil validasi dari industri
Proses perbaikan Dosen terhadap isi mod- penulis ul hasil validas
Ilustrator Penerbit
Modul yang telah direvisi
Uji coba Revisi
Produksi Modul PoliMedia
Proses penyem- Percetakan purnaan ak hir fisik modul
Modul yang siap digunakan
Panduan Penyusunan Modul
17
18
Format 1. Analisis Kebutuhan Modul Kompetensi/ Sub kompetensi
Kriteria untuk kerja
Materi Pembelajaran Peng
Ketr
Sikap
Judul Modul
Alokasi Waktu
Materi Pendukung (Normatif, Adaptif )
2. Penyusunan Draf Modul a. Pengertian Penyusunan draft modul merupakan proses penyusunan dan pengorganisasian materi pembelajaran dari suatu kompetensi atau sub kompetensi menjadi satu kesatuan yang sistematis. b. Tujuan Penyusunan draft modul bertujuan menyediakan draft suatu modul sesuai dengan kompetensi atau sub kompetensi yang telah ditetapkan. c. Pelaksanaan Penulisan draft modul dapat dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1)
Tetapkan judul modul
2)
Tetapkan tujuan akhir yaitu kemampuan yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah selesai mempelajari satu modul
3)
Tetapkan tujuan antara yaitu kemampuan spesifik yang menunjang tujuan akhir
4)
Tetapkan garis-garis besar atau outline modul
5)
Kembangkan materi pada garis-garis besar
6)
Periksa ulang draft yang telah dihasilkan Panduan Penyusunan Modul
19
7)
Draft 1 dikaji oleh ahli materi, bahasa, media, dosen, dan industri.
8)
Kegiatan penyusunan draf modul dilaksanakan setelah ditentukan judul modulnya.
d. Hasil Kegiatan penyusunan draft modul hendaknya menghasilkan draft modul yang sekurang-kurangnya mencakup: 1)
Judul modul yang menggambarkan materi yang akan dituangkan di dalam modul
2)
Kompetensi atau sub kompetensi yang akan dicapai setelah menyelesaikan mempelajari modul
3) Tujuan terdiri dari tujuan akhir dan tujuan antara yang akan dicapai mahasiswa setelah mempelajari modul 4) Materi pembejaran yang berisi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dipelajari dan dikuasai oleh mahasiswa 5) Prosedur atau kegiatan pembelajaran yang harus diikuti oleh mahasiswa untuk mempelajari modul 6)
Soal-soal, latihan dan atau tugas yang harus dikerjakan atau diselesaikan oleh mahasiswa
7) Evaluasi atau penilaian yang berfungsi mengukur kemampuan mahasiswa dalam menguasai modul 8)
Kunci jawaban dari soal, latihan dan atau pengujian
3. Uji Coba Modul a. Pengertian Uji coba draft modul adalah kegiatan penggunaan modul pada mahasiswa terbatas, untuk mengetahui keterlaksanaan dan manfaat modul dalam pembelajaran sebelum modul tersebut digunakan secara umum. Dari hasil uji coba diharapkan diperoleh masukan sebagai bahan penyempurnaan draft modul yang diuji cobakan.
20
Terdapat 2 macam uji coba yaitu uji coba dalam kelompok kecil dan uji coba lapangan. Uji coba kelompok kecil adalah uji coba yang dilakukan hanya kepada 2 -4 mahasiswa. Sedangkan uji coba lapangan adalah uji coba yang dilakukan kepada mahasiswa dengan jumlah 20 – 30 mahasiswa. b. Tujuan Uji coba draft modul bertujuan: 1)
Mengetahui kemampuan dan kemudahan mahasiswa dalam memahami dan menggunakan modul;
2) Mengetahui efisiensi waktu belajar dengan menggunakan modul; 3) Mengetahui efektifitas modul dalam membantu mahasiswa mempelejari dan menguasai materi pembelajaran. c. Pelaksanaan Untuk melakukan uji coba draft modul dapat diikuti langkahlangkah sebagai berikut: 1)
Siapkan dan gandakan draft modul yang akan diuji cobakan sebanyak peserta yang akan diikutkan dalam uji coba;
2)
Susun instrumen pendukung uji coba
3)
Distribusikan draft modul dan instrumen pendukung uji coba kepada mahasiswa uji coba;
4)
Informasikan kepada mahasiswa uji coba tentang tujuan uji coba dan kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa uji coba;
5)
Kumpulkan kembali draft modul dan instrumen uji coba;
Panduan Penyusunan Modul
21
6)
Proses dan simpulkan hasil pengumpulan masukan yang dijaring melalui instrumen uji coba
7)
Kegiatan uji coba draf modul dilaksanakan setelah perangkat uji coba disiapkan.
d. Hasil Kegiatan uji coba draft modul akan menghasilkan berbagai masukan untuk perbaikan draft modul. Perbaikan tersebut dapat dijaring melalui instrumen uji coba. 4. Validasi Modul a. Pengertian Validasi adalah proses permintaan persetujuan atau pengesahan terhadap kesesuaian modul dengan kebutuhan di dunia usaha/ industri. Untuk mendapatkan pengakuan kesesuaian tersebut, maka validasi perlu dilakukan dengan melibatkan pihak industri/praktisi yang ahli sesuai dengan bidang-bidang terkait dalam modul.
Validasi dapat dimintakan dari beberapa pihak sesuai dengan keahliannya masing-maisng, antara lain: 1)
Ahli substansi dari industri untuk isi atau materi modul ;
2)
Ahli bahasa untuk penggunaan bahasa;
3)
Ahli metode instruksional untuk penggunaan instruksional untuk mendapatkan masukan yang komprehensif dan obyektif,masing-masing ahli dapat terdiri dari lebih dari satu orang validator.
b. Tujuan Validasi modul bertujuan untuk memperoleh pengakuan atau pengesahan kesesuaian modul dengan kebutuhan dunia usaha/ industri, sehingga modul tersebut layak dan cocok digunakan dalam pembelajaran. Validasi modul meliputi:
22
1)
Isi materi atau substansi modul;
2)
Penggunaan bahasa ;
3)
Penggunaan metode instruksional
c. Pelaksanaan
Untuk melakukan validasi draft modul dapat diikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1)
Siapkan dan gandakan draft modul yang akan divalidasi sesuai dengan banyaknya validator yang terlibat;
2)
Susun instrumen pendukung validasi;
3)
Distribusikan draft modul dan instrumen validasi kepada mahasiswa validator;
4)
Informasikan kepada validator tentang tujuan validasi dan kegiatan yang harus dilakukan oleh validator;
5)
Kumpulkan kembali draft modul dan instrumen validasi;
6)
Proses dan simpulkan hasil pengumpulan masukan yang dijaring melalui instrumen validasi.
7)
Kegiatan validasi draf modul dilaksanakan setelah draf modul diuji cobakan.
d. Hasil Dari kegiatan validasi draft modul akan dihasilkan draft modul yang mendapat masukan dan persetujuan dari para validator, sesuai dengan bidangnya. Masukan tersebut digunakan sebagai bahan penyempurnaan modul. 5. Revisi Modul a. Pengertian Revisi atau perbaikan merupakan proses penyempurnaan modul setelah memperoleh masukan dari kegiatan uji coba dan validasi. Sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kegiatan sebelumnya, maka perbaikan modul harus mencakup aspek-aspek penting penyusunan modul,diantaranya yaitu: 1) 2) 3) 4)
Pengorganisasian materi pembelajaran; Penggunaan metode instruksional; Penggunaan bahasa; Pengorganisasian tata tulis dan perwajahan; Panduan Penyusunan Modul
23
b. Tujuan Kegiatan revisi draft modul bertujuan untuk melakukan finalisasi atau penyempurnaan akhir yang komprehensif terhadap modul, sehingga modul siap diproduksi. c. Pelaksanaan Kecuali memperhatikan aspek-aspek penting dalam merevisi modul, kegiatan revisi draft modul dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Siapkan modul dan semua masukan dari hasil uji coba dan validasi; 2)
Identifikasi hal-hal yang harus dilakukan perbaikan;
3)
Analisis dan kaji ulang terhadap kebutuhan perbaikan tersebut;
4)
Lakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan;
5)
Cetak terbatas modul yang telah diperbaiki;
6)
Lakukan baca ulang (proofread) sebelum modul digandakan
7)
Kegiatan revisi draf modul dilakukan setelah kegiatan validasi, sedangkan revisi modul dapat dilakukan sesuai kebutuhan.
d. Hasil Dari kegiatan revisi dan finalisasi modul, hasil yang diharapkan adalah modul yang telah disahkan oleh berbagai pihak terkait, sehingga modul tersebut siap digandakan atau diproduksi. Modul siap diproduksi bila telah mendapat persetujuan dari: 1) penulis sebagai ahli materi substansi 2) editor bahasa sebagai ahli bahasa 3) editor metode instruksional sebagai ahli metode instruksional 4) perancang perwajahan modul sebagai ahli perwajahan modul.
6. Produksi Modul a.
24
Pengertian Kegiatan akhir dari proses penyusunan modul adalah produksi yaitu kegiatan menggandakan
atau memperbanyak modul yang siap didistribusikan dan digunakan. Hakikat penggandaan modul adalah memperbanyak modul sesuai dengan kebutuhan yang didasarkan pada jumlah peserta didik. Pengguna utama modul adalah mahasiswa. Jika biaya penggandaan modul tersebut akan dibebankan kepada peserta didik, diharapkan tidak hanya memperhatikan kebutuhan modul semata, melainkan juga memperhatikan kemampuan finansial mahasiswa sehingga tidak terlalu terbebani. b.
Tujuan Penggandaan modul bertujuan untuk menyediakan modul sesuai dengan kebutuhan sehingga siap digunakan dalam proses pembelajaran.
c.
Pelaksanaan
Penggandaan modul dapat dilakukan oleh PoliMedia atau oleh pihak luar yaitu penerbit dan atau percetakan. Penggandaan dapat dilakukan setelah naskah draft mendapat persetujuan untuk digandakan dari para ahli terkait. Biaya penggandaan modul dapat dibebankan kepada sekolah sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang benar atau dibebankan mahasiswa pengguna modul. Jika mahasiswa dibebani biaya penggandaan modul, maka PNMK harus mampu menekan biaya yang sekecil mungkin, agar mahasiswa tidak terlalu terbebani.
d.
Hasil Kegiatan memproduksi modul akan menghasilkan modul yang siap digunakan dalam pembelajaran. Modul tersebut hendaknya memenuhi karakteristik penyusunan modul dan dapat mencapai tujuan. Mengacu pada prinsip peningkatan mutu berkesinambungan, secara terus menerus modul dapat ditinjau ulang dan diperbaiki sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan. Dengan demikian modul tersebut selalu dapat digunakan dalam pembelajaran karena selalu ‘up to date’.
Panduan Penyusunan Modul
25
III. PENUTUP Pedoman penulisan modul ini merupakan rambu-rambu umum bagi penulis atau pengembang modul untuk pembelajaran mahasiswa PoliMedia. Melalui pedoman ini diharapkan terwujud modul PoliMedia dengan pola pengembangan dan penulisan yang baku dan seragam. Sebagaimana umumnya keberadaan rambu-rambu, maka pedoman ini tidak harus diikuti secara kaku, tetapi dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kekhususan, karakteristik unit kompetensi yang dikembangkan.
26
IV. LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Contoh ISI MODUL MODUL I/ BAB I. JUDUL BAB Pokok Bahasan : TEKNIK CETAK I. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Tugas ini dirancang untuk memperkenalkan prosesproses binding dan finishing kepada mahasiswa/i yang baru mengenal industri percetakan. Tugas ini akan…
II. Kompetensi/Tujuan/Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Setelah menyelesaikan Tugas I, mahasiswa/i akan mampu (1) menjelaskan fungsi dan pentingnya binding dan finishing dalam sebuah perusahaan dan dalam industri yang lebih luas, (2) meniru alur kerja…
III. Alat Bantu Pengajaran
Diperlukan: CD-ROM, Tugas I, Bagian 1 Lembar kerja Graphic Arts Workflow
Panduan Penyusunan Modul
27
Pilihan:
Berbagai jenis materi cetakan, termasuk majalah, kemasan, dan jenis-jenis materi cetak lainnya.
Sketsa dari rangkaian desainer,…
Ide Pengajar: … …
IV. Referensi F.M. Wieloch, At the Finishing Line: A Primer for New Bindery Workers, 1st edition, 2003, ch.1
V. Referensi Tambahan untuk Pengajar D.G. Wilson, Lithography Primer, 2nd edition, 1997, ch.1, 3
VI. Rencana Pembelajaran (termasuk Tips Pengajaran dan Rangkuman) A. Ukuran dan Lingkup Percetakan Tips Pengajaran Untuk memulai, mintalah mahasiswa/i untuk berpikir mengenai beberapa produk cetakan yang mereka gunakan sebelum masuk kelas pada hari itu. Buat daftar pada whiteboard atau flipchart. 1. Menjelaskan kepada mahasiswa/i bahwa mereka sedang bekerja di industri yang kritis atas kesuksesan dari masyarakat dan satu yang mempunyai kekayaan sejarah. a. Banyak orang buta huruf di seluruh dunia sebelum penemuan proses pencetakan di tahun 1452 oleh Johannes Gutenberg di Jerman.
28
b. Percetakan adalah bentuk komunikasi massa pertama, yang berarti bahwa penemuan ini memperbolehkan pengetahuan disediakan secara luas bagi massa. c. Bentuk pertama dari percetakan adalah tipe moveable yang dapat berpindah, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 1.1. Menyediakan penjelasan singkat mengenai moveable type — balok metal yang dapat diganti, masing-masing balok tersebut dengan sebuah karakter naik ke permukaan, dan tersusun menjadi kata-kata, kalimat-kalimat, dan paragraphparagraf. Permukaan dari balok-balok kecil dilapisi dengan tinta dan gambar ditransfer ke kertas di bawah tekanan. 2. Menjelaskan bahwa moveable type sudah tidak lagi digunakan pada proses industri. Teknologi baru telah merubah industri. Banyak proses yang dilakukan awalnya dilakukan dengan tangan berubah menjadi sangat otomatis. VII. Evaluasi Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini berdasarkan informasi yang telah diisi pada job jaket yang telah lengkap yang disediakan pengajar. a. Kertas seperti apa yang digunakan untuk pekerjaan? b. Tinta warna apa yang digunakan untuk pekerjaan? c. dan seterusnya.
Panduan Penyusunan Modul
29
MODUL II/ Bab II. JUDUL BAB Pokok Bahasan : DIGITAL PRINTING I. Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
Tugas ini dirancang untuk memperkenalkan prosesproses binding dan finishing kepada mahasiswa/i yang baru mengenal industri percetakan. Tugas ini akan…
II. Kompetensi/Tujuan/Kemampuan Akhir yang Diharapkan
30
Setelah menyelesaikan Tugas I, mahasiswa/i akan mampu (1) menjelaskan fungsi dan pentingnya binding dan finishing dalam sebuah perusahaan dan dalam industri yang lebih luas, (2) meniru alur kerja… dst.
A. Contoh sampul:
PROSES CETAK PC2300
Program Studi : Desain Grafis Semester
: 2 (dua)
Dosen
: …
POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF
2009 Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta 12640 T : [021] 7864753-55 F : [021] 7864756 e :
[email protected] w : www.polycredia.ac.id
Panduan Penyusunan Modul
31
B. Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Modul Ajar : Nama Dosen Pengampu :
Jakarta, ........................................... Penyusun,
(..........................................)
Mengetahui dan Menyetujui: Ketua Jurusan:
(..........................................)
32
C. Format Rancangan Tugas
FORMAT RANCANGAN TUGAS
Nama Mata Kuliah
:
Kode
:
sks :
Program Studi
:
Pertemuan ke :
Jurusan
:
A. TUJUAN TUGAS
:
B. URAIAN TUGAS
:
a. Obyek Garapan :
b. Batasan yang harus dikerjakan :
c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan) :
d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan :
Panduan Penyusunan Modul
33
D. KRITERIA PENILAIAN E. Tata Cara Penulisan Modul
Sebuah modul dapat memuat pokok bahasan yang disampaikan dalam beberapa pertemuan (1-3) atau merupakan modul hasil gabungan beberapa modul. Modul gabungan harus mempunyai bobot materi yang sesuai dengan beberapa modul. Jika modul biasa mempunyai 3 (tiga) sub pokok bahasan, maka modul gabungan merupakan kelipatan dari modul biasa tersebut.
F. Tata Cara Pengajuan Modul 1. Modul ditulis oleh dosen atau tim dosen. 2. Outline dan deskripsi singkat Modul diserahkan dalam bentuk soft-copy kepada Pudir I untuk dinilai kelayakannya 3. Modul ditulis menggunakan file microsoft office words (doc) versi 1997-2003 dan sebaiknya dikonversi ke file PDF 4. Modul di tulis dengan huruf Tahoma, ukuran 11 point dan jarak antar baris (leading) 2 spasi. 5. Modul dapat disertai dengan gambar (visual), suara (audio) atau video. 6. Untuk memperlancar proses pengunduhan (download) bahan pembelajaran dari situs internet, ukuran file total (teks berikut gambar dan suara) sebaiknya sekecil mungkin, dan apabila lebih dari 1 MB sebaiknya dipecah menjadi beberapa file. G. RANAH KOGNITIF, RANAH AFEKTIF, DAN RANAH PSIKOMOTOR
34
Penentuan tujuan pelatihan salah satunya ditentukan oleh perilaku dengan menggunakan kata kerja operasional yang mengacu pada TAKSONOMI BLOOM.
Di bawah ini, W. S Winkel (1991) menyusun kategori secara hirarkis sehingga merupakan tingkatan yang semakin tinggi semakin kompleks. Tingkatan yang lebih tinggi mencakup tingkatan sebelumnya yang lebih rendah. a. Ranah kognitif (cognitive domain) menurut taksonomi Bloom et. al 1. Pengetahuan (knowledge) 2. Pemahaman (comprehension) 3. Penerapan (application) 4. Analisa (analysis) 5. Sintesa (synthesis) 6. Evaluasi (evaluation) b. Ranah afektif (affective domain) berdasarkan klasifikasi Kratwohl, Bloom et. al 1. Penerimaan (receiving) 2. Partisipasi (responding) 3. Penilaian/penentuan sikap (valuing) 4. Organisasi (organization) 5. Pembentukan pola hidup (characterization by a value or value complex) c. Ranah psikomotor (psychomotor domain) menurut taksonomi Simpson 1. Persepsi (perception) 2. Kesiapan (set) 3. Gerakan yang terbimbing (guided response) 4. Gerakan yang terbiasa (mechanical response) 5. Gerakan yang kompleks (complex response) 6. Penyesuaian pola gerak (adjustment) 7. Kreativitas (creativity)
Panduan Penyusunan Modul
35
H. Taksonomi Bloom
RANAH KOGNITIF
KATEGORI JENIS PERILAKU
KEMAMPUAN INTERNAL
Pengetahuan (C 1)
Mengetahui ………. misalnya: Istilah Fakta Aturan Urutan Methoda
Mengidentifikasikan Menyebutkan Memberi nama pada Menyusun daftar Menggarisbawahi Menjodohkan Memberikan definisi Menyatakan Menunjukkan
Pemahaman (C 2)
Menterjemahkan Menafsirkan Memperkirakan Menentukan……… misalnya: Methoda Prosedur Memahami……… misalnya: Konsep Kaidah Prinsip Kaitan antara Fakta Isi pokok Mengartikan/ menginterpretasikan misalnya: Tabel Grafik Bagan
Menjelaskan Menguraikan Merumuskan Merangkum
Penerapan (C 3)
Memecahkan masalah Membuat bagan dan grafik Menggunakan ……… Misalnya: Methode/Prosedur Konsep Kaidah Prinsip
Mendemonstrasikan Menghitung Menghubungkan Memperhitungkan Membuktikan Menghasilkan Menunjukkan Melengkapi Menyediakan
36
KATA KERJA OPERASIONAL
Mengubah Memberikan contoh tentang Menyadur Meramalkan Menyimpulkan Memperkirakan Menerangkan
Menggantikan Menarik kesimpulan Meringkas Mengembangkan Membuktikan
Menyesuaikan Menemukan
Analisis Mengenali kesalahan (C 4) Membedakan ……… misalnya: Fakta dari interpretasi data kesimpulan Menganalisis ……… Misalnya: Struktur dasar bagian-bagian Hubungan antara
Memisahkan Menerima Menyisihkan Menghubungkan Memilih Membandingkan Mempertentangkan Membagi Membuat Diagram Menunjukkan Hubungan antara Membagi
Sintesa Menghasilkan ……… (C 5) misalnya: Klasifikasi Karangan Kerangka teoritis Menyusun ……… misalnya: Rencana Skema Program kerja Evaluasi Menilai berdasarkan (C 6) norma internal ……… misalnya: Hasil karya seni Mutu karangan Mutu ceramah Program penataran
Mengkategorikan Mengkombinasikan Mengarang Menciptakan Mendesain Mengatur Menyusun kembali Merangkaikan Menghubungkan Menyimpulkan Merancangkan Membuat pola
Memperbandingkan Menyimpulkan Mengkritik Mengevaluasi Memberikan argumentasi Menafsirkan
RANAH PSIKOMOTOR KATEGORI JENIS PERILAKU INTERNAL
KEMAMPUAN OPERASIONAL
KATA KERJA
Persepsi Menafsirkan (P 1) rangsangan Peka thd Rangsangan Menyisihkan Menunjukkan
Memilih
Membedakan Mempersiapkan Mengidentifikasikan Menghubungkan
Panduan Penyusunan Modul
37
Kesiapan Berkonsentrasi (P 2) Menyiapkan diri (mental dan fisik)
Gerakan
Mempraktekkan
Meniru contoh
tertimbang (P 3)
Memulai Mengawali Bereaksi Mempersiapkan Memprakarsai Menanggapi Mempertunjukkan
Memainkan Mengikuti Mengerjakan Membuat Mencontoh Memperhatikan Memasang Membongkar
Gerakan Berketrampilan terbiasa Berpegang pada (P 4) pola RANAH AFEKTIF KATEGORI KEMAMPUAN JENIS PERILAKU INTERNAL
Mengoperasikan Membangun Memasang Membongkar Memperbaiki Melaksanakan Mengerjakan Menyusun Menggunakan Mengatur Mendemons- trasikan Memainkan Menangani
Penerimaan Menunjukkan ……… (A 1) misalnya: Kesadaran Kemauan Perhatian Mengakui……… misalnya: Kepentingan Perbedaan
38
KATA KERJA OPERASIONAL
Menanyakan
Memilih Mengikuti Menjawab Melanjutkan
Memberi Menyatakan Menempatkan
Partisipasi (A 2)
Mematuhi......... misalnya: Peraturan Tuntutan Perintah Ikut serta secara aktif … misalnya: di laboratorium dalam diskusi dalam kelompok: belajar tentir
Melaksanakan
Penilaian/ penentuan (A3)
Menerima suatu nilai Menyukai Menyepakati Menghargai ….. . misalnya: Karya seni Sumbangan ilmu Pendapat Bersikap (positif atau negatif) Mengakui
Menunjukkan Melaksanakan Menyatakan pendapat Mengikuti Mengambil prakarsa
Organisasi (A 4)
Membentuk sistem nilai Menangkap relasi antara nilai
Merumuskan
Membantu Menawarkan diri Menyambut Menolong Mendatangi Melaporkan Menyumbangkan Menyesuaikan diri Menampilkan Membawakan Mendiskusikan Menyelesaikan Menyatakan persetujuan Mempraktekkan
Memilih Ikut serta Menggabungkan diri Mengundang Mengusulkan Membela Menuntun Membenarkan Menolak Mengajak
Berpegang pada
Panduan Penyusunan Modul
39
Bertanggung jawab
Mengintegrir nilai
Mengintegrasikan
Menghubungkan Mengkaitkan Menyusun Mengubah Melengkapi Menyempurnakan Menyesuaikan Menyamakan Mengatur Memperbandingkan Mempertahankan Memodifikasikan
Pembentukan Pola (A 5)
Menunjukkan ……… misalnya: Kepercayaan diri Disiplin pribadi Kesadaran Mempertimbangkan Melibatkan diri
Bertindak
Menyatakan Memperlihatkan Mempraktekkan Melayani Mengundurkan diri Membuktikan Menunjukkan Mempertahankan Mempertimbangkan Mempersoalkan
I. Lembar Evaluasi Mahasiswa No. 1. 2. 3. 4.
40
Kompetensi yang ingin dicapai
Hasil Evaluasi belajar
Sesuai
Tidak Sesuai
J. Lembaran Evaluasi Dosen No.
Kompetensi yang ingin dicapai
Hasil Evaluasi belajar
Kenyataan (penilaian oleh mahasiswa
Sesuai
Tidak Sesuai
1. 2. 3. 4. Harapan mahasiswa diperoleh pada saat BLC (Building Learning Commitment) Kenyataan diperoleh pada saat refleksi akhir Kompetensi/ sub Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
Materi Pembelajaran Peng
Ketr
Sikap
Judul Modul
Alokasi Waktu
Materi Pendukung Normatif, Adatif
Panduan Penyusunan Modul
41
42
Judul Materi
Wkt
TPU
TPK
K. Rencana Program Pembelajaran Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan Metode
Media
Alat Bantu
Ref
Rencana Pembelajaran (RP) Susun RPP yang berisi komponen-komponen sebagai berikut: 1. Materi pembelajaran Tuliskan judul materi pelatihan/mata ajaran/pokok bahasan, baik yang menyangkut sikap atau ketrampilan yang dilatihkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Alokasi waktu Tuliskan waktu dari masing-masing materi pembelajaran mengacu pada struktur program. 3. Tujuan pembelajaran Tuliskan tujuan pembelajaran dimana tujuan tersebut merupakan arah yang harus dicapai setelah sesi materi berakhir. Tujuan pembelajaran meliputi: Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) yaitu menggambarkan kompetensi yang harus dapat dicapai peserta setelah selesai mengikuti sesi materi. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) yaitu merupakan uraian secara spesifik, dapat diukur, dan menggambarkan hasil yang dapat diamati dari tahapan kompetensi untuk mencapai tujuan pembelajaran umum. Pedoman Penyusunan Modul Berorientasi Pembelajaran. Cara penulisan menggunakan rumusan ABCD sebagai berikut: A (Audience/adanya subyek yang belajar) : mahasiswa B (Behaviour/menggunakan kata kerja operasional yang mengacu pada TAKSONOMI BLOOM). (Lihatlampiran): mampu menerapkan ….. C (Condition/kondisi yang dicapai pada akhir sesi):program pembelajaran pada akhir pertemuan … D (Degree/ tingkat kualitas dan atau kuantitas kemampuan) : secara tepat sesuai kaidah yang berlaku.
Panduan Penyusunan Modul
43
Perhatikan bahwa rumus ABCD tidak selalu harus lengkap, bisa cukup dengan ABC saja. 4. Pokok Bahasan dan atau Sub Pokok Bahasan Tuliskan pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan dengan mengacu pada tujuan pembelajaran. Karena itu pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan tersebut harus mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. 5. Metode pembelajaran Pilih dan tuliskan metode pembelajaran yang akan digunakan dimana dalam proses learning pemilihan metode harus lebih banyak memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berperan lebih aktif. Metode pembelajaran adalah cara-cara dan teknik komunikasi dan interaksi yang digunakan oleh fasilitator/pelatih dalam menyampaikan materi pembelajaran dan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pemilihan dan penggunaan metode disesuaikan dengan: 1) Pendekatan pelatihan yang digunakan. 2) Tujuan pembelajaran yang ditetapkan dalam RPP. 3) Alokasi waktu yang telah ditentukan. 4) Kemampuan pelatih dalam menggunakan metode pembelajaran. 5) Tingkat kemampuan peserta dalam mengikuti pembelajaran. 6) Besarnya kelompok sasaran yang mengikuti kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan pada pelatihan didalam kelas antara lain yaitu: Ceramah singkat/presentasi Curah pendapat
44
Diskusi Studi kasus Simulasi Role play Demonstrasi Permainan/game Latihan/exercise Coaching/fasilitasi/pembimbingan Praktik model Seminar/semiloka/lokakarya Pedoman Penyusunan Modul Berorientasi Pembelajaran 6. Media pembelajaran Pilih dan tuliskan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran adalah seperangkat benda/alat yang berfungsi dan digunakan sebagai “pembantu” fasilitator/ pelatih dalam komunikasi dan interaksi suatu proses pembelajaran dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses penyampaian materi pembelajaran kepada mahasiswa. Media merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran (di dalam kelas dan di luar kelas) dalam bentuk non fisik (software) yang mengandung ‘pesan’ di dalamnya (isi materi pembelajaran). Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan: 1) Tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 2) Kebutuhan proses pembelajaran dan juga kemampuan peserta latih. Panduan Penyusunan Modul
45
3) Kemampuan yang ada pada fasilitator/elatih dalam menggunakan media pembelajaran 4) Alokasi waktu Media pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran di dalam kelas antara lain sebagai berikut: OHT Software Buku referensi Modul Panduan pelatihan (petunjuk diskusi/kasus/ latihan/ protap) Film Lembar balik 7. Alat bantu pembelajaran Pilih dan tuliskan alat pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Alat bantu pembelajaran adalah seperangkat benda/alat dalam bentuk fisik (hardware) yang dapat dilihat, didengar dan diraba oleh panca indera, yang digunakan oleh fasilitator/ pelatih dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dalam memilih alat bantu pembelajaran perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu: 1) Disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. 2)
Disesuaikan digunakan.
dengan
media
pembelajaran
yang
3) Menghasilkan efek pembelajaran yang lebih baik. 4) Prinsip efektif dan efisien. 5) Disesuaikan dengan kemampuan dari fasilitator/ pelatih.
46
Alat bantu pembelajaran yang digunakan pada pelatihan di dalam kelas antara lain sebagai berikut: Spidol Transparan LCD OHP White board Komputer Flip chart 8. Referensi Tuliskan daftar buku-buku atau sumber lainnya yang digunakan dalam menyusun materi pembelajaran.
Panduan Penyusunan Modul
47