P&S
VLAN
[email protected]
OVERVIEW Materi Pra-UTS: 1. Hub, Bridge, & Switch 2. Ethernet & Token Ring 3. VLAN 4. Firewall 5. Disiplin Antrian
TUJUAN Pengertian Collision Domain Informasi Dasar Broadcast Domain Konsep Dasar VLAN pada Switch Keuntungan Menggunakan VLAN
COLLISION DOMAIN For example, the entire network shown on Figure 1 is a single collision domain because when two or more devices transmit data at the same time then a collision will occur. That is because all devices in a given collision domain share a single Ethernet channel. A collision may represent several segments as long as linked to a hub or repeater. Figure 1 is also a single broadcast domain.
COLLISION DOMAIN Collision domain merupakan sistem Ethernet tunggal dimana komponen-komponennya (kabel, hub, repeaters, dan station interface) merupakan bagian dari signal time domain yang sama.
Satu Collision Domain Satu broadcast domain
BROADCAST DOMAIN
BROADCAST DOMAIN
VLAN Virtual LAN (VLAN) seperti broadcast domain dan mampu memisahkan beberapa broadcast domain secara logic. Sebelum VLAN dikembangkan, Router biasanya digunakan untuk memisahkan beberapa broadcast domain secara fisik.
Konsep utama dari VLAN adalah memisahkan aliran trafik dari jaringan secara logic, tanpa menglompokkan perangkat-perangkat jaringan secara fisik untuk membentuk broadcast domain yang sama. Artinya, The main concept of VLAN is to logically segregate the traffic flow of a network without physically grouping the devices in order to belong in the same broadcast domain. Meaning, regardless of the workstations’ or devices’ physical location yet have similar entity or identifier, then it belongs to the same subnet or the same broadcast domain.
VLAN
PROJECT iCareMore company had acquired a building beside its main building. The company would like to setup 5 workstations in each of the three department: Billing, Sales, and Tech. However, this time the company requires to separate the application traffic in each department because the Billing department is accessing sensitive information. A server in each department will be provided and will be located in main building’s second floor. Let us find out what happens when we separate the traffic using Virtual LAN.
PROJECT Buatlah topologi jaringan seperti gambar di samping Gedung Utama
Gedung 2
STEP#1 Scenario 1: • Buatlah sebuah project baru dengan nama: NIM_project3 • Scenario pertama: 10Mbps_30_noVLAN (Scenario sebuah topologi jaringan yang terdiri dari 30 workstation, yang terhubung dengan link 10Mbps, dan tidak menggunakan VLAN • Skala jaringan: Office;
X span: 150 m;
• Select technologies: Ethernet Yes • OK
Y span: 100 m
STEP#2 • Copy topologi jaringan pada scenario 1, project2 (10Mbps_15), dan paste pada worksheet scenario 1, project3 • Dari topologi tersebut (10Mbps_15), kemudian anda akan membutuhkan beberapa tambahkan node, diantaranya: • 2 buah ethernet_server • 5 buah workstation Teknis, 5 buah workstation Billing, dan 5 buah workstation Sales • 1 buah ethernet16_switch Semua node di atas, akan lebih mudah anda buat dengan meng-copy paste node yang sudah ada. Semisal untuk membuat masing-masing 5 buah workstation Teknis, Billing, dan Sales baru, anda cukup meng-copy paste nya dari node masing-masing yang sudah ada.
STEP#3 • Hubungkan node yang belum terhubung menggunakan link 10BaseT • Sehingga anda akan memiliki topologi jaringan seperti gambar di samping
STEP#4 Choosing statistics: • Klik kanan di tempat kosong Choose individual DES statistics • Global statistics Ethernet Delay (sec) • Node statistics Pilih Traffic received (bytes/sec), untuk Server DB, Server email, Server HTTP • OK
STEP#5 Scenario 2: • Buat scenario 2 dengan nama 10Mbps_30_withVLAN, yang diduplicate dari scenario 1 Enable VLAN pada semua Switch: • Klik kanan pada Switch_Lantai1 Select similar nodes • Klik kanan lagi di Switch_Lantai1 Edit attributes VLAN Prameters Scheme Port-Based VLAN
STEP#6 • Masih melanjutkan dari Step#5, setelah mengatur Scheme pada posisi Port-Based VLAN, selanjutnya mengatur Supported VLANs • Supported VLANs Edit • Maka akan diarahkan pada jendela (Supported VLANs) Table
• Ikuti Step#7
STEP#7
• Buat 3 Rows • Isi kolom Identifier (VID): 10, 20, dan 30 • Isi kolom Name: VLAN10, VLAN20, dan VLAN30, sesuai dengan VID-nya
SUPPORTED VLAN TABLE VLAN Identifier (VID) merupakan bilangan integer yang memiliki range antara 1 hingga 4094. Bilangan integer tersebut digunakan sebagai identifer yang akan diassign pada port dimana workstation atau perangkat terhubung.
VLAN Name berfungsi sebagai nama grup untuk mengidentifikasi VLAN tersebut mewakili grup suatu perangkat tertentu. Contohnya, pada kasus ini kita akan tahu bahwa VLAN10 digunakan untuk port VID 10. IEEE 802.1Q merupakan standard jaringan ethernet untuk VLAN yang terhubung dalam frame ethrenet. MTU (Maximum Transmission Unit) dengan ukuran yang tetap sebesar 1500 bytes seperti yang diijinkan oleh ethernet protocol.
STEP#9 Konfigurasi VLAN pada Switch_Lantai1: • Klik kanan pada Switch_Lantai1 (Switch_Lantai1) Attributes Switch Port Configuration (16 Rows) Edit • Akan muncul jendela (Switch port Configuration) Table, pada posisi P0, tepat di kolom VLAN Parameters Edit • Akan muncul jendela (VLAN Parameters) Table, pada Attributes Port VLAN Identifier (PVID) memiliki value 10, kemudian pada Attributes Supported VLANs Edit • Muncul jendela (Supported VLANs) Table, pastikan nilai VID 10, dan Name VLAN10.
STEP#10 Bersambung...