ORGANISASI PENERBITAN CETAK DAN ELEKTRONIK
Paper ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Terbitan Grafis dan Elektronik
Oleh Sheila Prasasti
125030700111009
Nur Devika
125030700111010
M. Chamid Rosyidi
125030700111009
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA APRIL 2015 DAFTAR ISI
1
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
1
DAFTAR ISI ......................................................................................................
2
PAPER: PENGANTAR ILMU PENERBITAN .............................................
3
Pengertian Penerbitan ..........................................................................................
3
1.1 Publishing House ........................................................................................... 1.2.1 Pengertian Penerbit ............................................................................... 1.2.2 Tujuan Penerbitan ................................................................................. 1.2.3 Tugas Penerbitan ................................................................................... 1.2.4 Service Orientation ............................................................................... 1.2.5 Self Publishing ......................................................................................
3 3 4 4 5 5
JENIS-JENIS PEKERJAAN DI ORGANISASI PENERBITAN BUKU ....
6
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sekretaris.................................................................................................. Keuangan.................................................................................................. Personalia ................................................................................................ Pemasaran ................................................................................................ Produksi ................................................................................................... Distribusi ..................................................................................................
6 6 6 6 7 7
PENGARUH DIGITAL PUBLISHING .......................................................... 10 1. Perkembangan Digital Publishing............................................................ 10 2. Jenis Digital Publishing ........................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 12
2
PAPER: PENGANTAR ILMU PENERBITAN Muhammad Syahid
1. Pengertian Penerbitan Penerbitan
adalah
kegiatan
intelektual
dan
profesional
dalam
menyiapkan
naskah,menyunting naskah, menghasilkan berbagai jenis bahan publikasi kemudian memperbanyak serta menyebarluaskannya untuk kepentingan umum. Penerbitan merupakan proses panjang yangmelibatkan banyak waktu dan orang untuk mengolah naskah sampai berbentuk dummy. Sedangkanyang dimaksud dengan penerbit lebih mengacu pada aktivitas manusia sebagai kordinator dalammenyebarluaskan hasil karya dari pihak pengarang. Secara garis besar, penerbitan dibagi menjadidua bagian besar yakni penerbitan buku dan penerbitan pers. Penerbit buku berkonsentrasimemperbanyak literatur maupun informasi dalam bentuk produk cetak seperti buku. Berbedadengan penerbit buku, penerbit pers lebih berkonsentrasi pada menyiapkan informasi-informasiaktual yang dapat dinikmati pembaca maupun pemirsa di rumah. Perkembangan teknologi turutmemperluas pengertian penerbitan. Penerbitan bukan saja industri penghasil barang cetak, namunpenghasil buku-buku elektronik yang kemudian disebut ebook. Begitu pula dengan penerbit persyang sudah meluas dengan adanya koran maupun majalah online. Industri penerbitan di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Makinbanyak penerbit-penerbit dengan spesifikasi khusus bermunculan. Misalnya, penerbit buku Islami,penerbit buku pengetahuan dan sebagainya. Belakangan ini juga semakin marak Self Publisheryaitu istilah untuk penerbit yang kecil, dimana penulis dapat menerbitkan bukunya sendiri tanpaharus melalui penerbit yang besar. Munculnya Self Publisher dikarenakan belum adanya aturanyang mewajibkan penerbit memiliki badan hukum sendiri. Artinya setiap orang yang mempunyaikemampuan menerbitkan buku, boleh menerbitkannya tanpa memerlukan izin dari pihak terkaitselama masih memperhatikan etika-etika penerbitan. Kemajuan industri penerbitan buku di Indonesia juga bisa dilihat dari antusiasmemasyarakat Indonesia yang semakin menunjukan gejala mencintai membaca buku. Dengan totalpenduduk lebih dari 250 juta, Indonesia adalah pasar yang sangat potensial bagi industri penerbitan. 2. Penerbit Buku ( Publising House ) 2.1 Pengertian Penerbit Penerbit buku merupakan lembaga atau institusi yang mengolah naskah mentah daripenulis/pengarang hingga menjadi bahan siap cetak dalam bentuk dummy (prototype buku). 3
Menurut Leksikon Grafika penerbit adalah orang yang berusaha mengeluarkan naskah sebagaibarang cetak jadi untuk disebarluaskan. Secara umum penerbit bisa dibedakan menjadi penerbitumum dan penerbit khusus. Penerbit umum artinya menerbitkan buku populer ataupun ilmiahsecara umum, sedangkan penerbit khusus adalah penerbit spesialis yang menerbitkan buku-bukukhusus seperti buku teks pelajaran, buku perguruan tinggi, buku agama atau rohani maupun bukubukukedokteran. Dalam perkembangannya banyak sekali penerbit buku khusus yang juga ikut menerbitkanbuku umum. Misalnya Mizan sebagai penerbit buku-buku islami belakangan ikut juga menerbitkanbuku umum seperti novel fiksi dan lain-lain. Kondisi ini melahirkan banyak imprint (brandpenerbitan) semisal Mizan Fantasi yang menerbitkan buku-buku fiksi dari dalam dan luar negeri. 2.2 Tujuan Penerbitan Gagasan mendirikan penerbitan tentunya untuk mencapai tujuan tertentu. Ada banyak tujuanyang melatarbelakangi dirikannya penebit. Baik tujuan penerbitan itu sendiri maupun tujuanorang atau lembaga penelitian. Secara umum tujuan penerbitan adalah sebagai berikut:
Melakukan penyebaran dan dan pengembangan ilmu pengetahuan
Menyajikan berbagai ilmu pengetahuan melalui produk penerbitan
Melakukan perdagangan dengan mencari keuntungan penjualan produk terbitannya
2.3 Tugas Penerbit Sebagai bagian dari jejarig penerbitan, penerbit mempunyai peran yang sangat vital.Pada dasarya tugas penerbit adalah mengkordinasikan unsur-unsur penerbitan sepertipenulis, percetakan, distributor dan lain-lain. Tugas penerbit adalah ; 1. Menggandakan Naskah 2. Mencari pengarang/penulis 3. Memperkirakan biaya produksi (meliputi bahan baku, distribusi dll) 4. Mengestimasi daya jual 5. Menghubungi desainer 6. Hubungi percetakan 7. Promosi dan distribusi 8. Perjanjian penerbit
4
2.4 Karakteristik Penerbit Berdasarkan Service Orientation Karakteristik
penerbit
berdasarkan
service
orientation
maksudnya
penggolonganpenerbit berdasarkan orientasi pelayanannya. Berdasarkan kategori ini penerbit dibagimenjadi
dua
yaitu
penerbit
konvensional
dan
penerbit
moderat.
Penerbit
konvensionalmenerbitkan buku sesuai dengan kebijakan penerbit dan mendistribusikannya kepada
calonkonsumen.
Sedangkan
penerbit
moderat
menerbitkan
buku
dengan
mengakomodasikeinginan calon pembeli atau pembaca berdasarkan kebutuhan atau tren yang sedangberkembang.
2.5 Self Publishing Sampai saat ini belum ada aturan yang mewajibkan penerbit untuk berbadan hukum resmi.Artinya setiap orang bisa menerbitkan buku sendiri tanpa memerlukan izin pendirianpenerbitan selama masih memegang etika-etika penerbitan. Hal ini yang memunculkanistilah Self Publishing, suatu penerbit yang independen dan tidak berbentuk PT atau badanhukum lainnya.
5
JENIS-JENIS PEKERJAAN DI INDUSTRI PENERBITAN BUKU Herlina P dewi Sebenarnya, penerbitan sama halnya dengan industri lain. Selain direktur atau pimpinan perusahaan yang bertugas mengatur laju perusahaan dan departemen di bawahnya, bagian-bagian yang idealnya ada dalam sebuah industri (penerbitan dan industri lain) adalah formasi untuk: 1. Sekretaris Tugas sekretaris di penerbitan relatif sama dengan sekretaris di industri pada umumnya: mengurus surat masuk dan keluar, melakukan kegiatan administratif, membuat catatan meeting redaksi, dan seterusnya. Yang membedakan dengan industri lain adalah tugasnya mengurus surat kerja sama penerbitan buku antara penulis dengan penerbit. Terkadang, di beberapa penerbit, sekretaris juga bertugas mengarsip naskah-naskah masuk, baik yang dikirim melalui email maupun printed out. Namun, di penerbitan yang lain tugas ini menjadi tanggung jawab editor akuisisi. Sekretaris bertanggung jawab secara langsung kepada pimpinan perusahaan. 2. Keuangan Tugasnya sama dengan bagian keuangan pada umumnya; mengatur arus kas, membuat laporan penjualan, mengatur gaji karyawan, dan seterusnya. Tentu saja yang membedakan dengan industri lain adalah tugasnya menghitung dan membayar royalti penulis. 3. Personalia Bagian ini juga relatif sama dengan industri lain: mengurus karyawan, dari mulai absensi, hak cuti, memberikan surat peringatan, dan seterusnya. 4. Pemasaran (Marketing) Sama halnya dengan marketing di industri lain, tugas marketing adalah memasarkan barang (dalam hal ini buku) agar lebih banyak diketahui orang, kemudian dibeli. Di sebuah penerbitan, marketing biasanya juga punya “suara” apakah sebuah buku layak terbit atau tidak disesuaikan dengan selera pasar ataupun target marketnya. Dalam hal ini, editor akuisisi biasanya akan presentasi tentang sebuah naskah yang menurutnya layak terbit di depan bagian lain, termasuk bagian marketing. Di zaman serba digital seperti ini, tentunya tugas marketing semakin beragam, misalnya: membuat rencana promo buku di sosial media, merencanakan program-program yang dijalankan online, dan lain-lain.
6
5. Produksi Bagian produksi biasanya dipimpin oleh seorang yang disebut kepala produksi, dia bertanggung jawab penuh pada jadwal cetak buku serta hasil cetakannya (apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum). Kepala produksi akan menjadi quality control atas hasil cetakan buku-buku penerbitannya. Bagian produksi juga biasanya jadi satu dengan artistik yang bertugas membuat cover dan atau me-layout naskah. Jika penerbitan tersebut punya mesin cetak sendiri, kepala produksi biasanya juga bertugas memimpin pegawaipegawai di percetakan. 6. Distribusi Bagian ini bertugas mendistribusikan buku-buku yang sudah selesai dicetak. Dia akan berhubungan dengan toko-toko buku konvensional dan juga toko buku online. Dia juga bertugas memastikan bahwa stok buku di gudang penerbit cukup aman sehingga tidak kehabisan stok jika ada toko yang melakukan repeat order. Jika stok buku sudah mulai sedikit, dia harus melaporkan kepada kepala produksi agar dipertimbangkan untuk segera cetak ulang. Sebaliknya, jika buku di gudang terlalu banyak, dia akan berdiskusi dengan bagian marketing untuk membuat event-event tertentu agar stok buku cepat berkurang. Itulah enam bagian di industri buku yang tugas dan fungsinya hampir sama dengan industri lainnya. Dalam sebuah penerbit yang sudah besar, keenam bagian tersebut punya sub-bagian lagi, misalnya Kepala Bagian Keuangan yang membawahi: penjualan, pembelian, accounting, dan lain-lain. Ataupun Manajer Marketing yang membawahi: promosi, sales, digital marketer, dan lain-lain. Ada juga penerbit yang menambahkan bagian artistik menjadi sebuah departemen sendiri. Namun, di beberapa penerbit bagian artistik juga terkadang masuk dalam bagian redaksional. Masih ada satu bagian yang paling membedakan dengan industri lain, yaitu: REDAKSI. Bagi penerbitan yang sudah berskala besar, redaksi akan di bagi menjadi dua, yaitu: redaksi fiksi dan redaksi nonfiksi. Masing-masing dipimpin oleh seorang yang disebut kepala redaksi fiksi dan kepala redaksi nonfiksi. Tugas para kepala ini adalah mengatur dan memastikan bahwa semua pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan, bertindak sebagai penghubung antara editor dengan bagian-bagian lain di perusahaan, dan seterusnya.Kepala redaksi membawahi berbagai macam editor dengan tugas yang berbeda-beda. Sebelum kita masuk tentang macam-macam jenis editor, mari kita flash back terlebih dahulu tentang dunia penyuntingan atau dunia editing ini. Editor ada dalam dunia penerbitan buku di Indonesia sudah ada sejak 1890. Waktu itu, pekerjaan penyuntingan ini tidak dilakukan oleh pribumi, tapi oleh orang Belanda dan 7
Tionghoa. Pendidikan editing di Indonesia sendiri baru ada sampai setingkat D3, bermula tahun 1980-an di Universitas Padjadjaran Bandung dengan program studi “Editing” serta program studi “Penerbitan” di Politeknik Negeri Jakarta. Tidaklah mengherankan kalau editor-editor sekarang banyak yang belajar secara outodidak karena memang belum pupulernya program studi editing ini. Sepengetahuan saya, belum ada tingat S1 untuk jurusan penyuntingan/editing (cmiiw). Pada perkembangannya, pekerjaan editor banyak didominasi lulusan sastra karena dianggap paling “dekat” dengan program studi editing. Tentu saja, selain karena program studi editing biasanya masuk dalam Fakultas Sastra, juga karena di jurusan sastra (terutama sastra Indonesia) juga ada mata kuliah yang mempelajari tata bahasa, kesusastraan, dan lain-lain. Namun, seiring berkembangnya zaman, dunia editing tidak melulu dihuni oleh lulusan sastra. Hal ini bukanlah sebuah kemunduran atau sebaliknya, menurut saya hal ini wajarwajar saja, karena pada dasarnya kaidah kebahasaan, EYD, dan tata bahasa bisa dipelajari. Yang lebih dibutuhkan di dunia editor menurut saya adalah pengetahuan yang luas dan juga kepekaan terhadap bahasa. Setuju? Berikut adalah jenis-jenis pekerjaan di bagian redaksi sebuah penerbitan: 1. Pimpinan Redaksi (Editor in Chief) Bertugas mengelola bagian editorial: merancang tema buku yang akan diterbitkan, membuat dan memastikan skedul penerbitan buku sesuai jadwal, memberi keputusan berkaitan dengan editorial, dan mengatur bagian-bagian di bawahnya. 2. Redaktur Pelaksana (Managing Editor) Managing Editor merupakan wakil dari editor in chief, bertugas memastikan bahwa semua rencana yang berkaitan dengan bagian redaksi bisa terlaksanan sesuai yang direncanakan. 3. Senior Editor Senior editor atau biasa disebut dengan “editor” saja, bertugas melakukan penyuntingan substantif terhadap sebuah naskah yang siap terbit. Editor juga bertugas memberi saran atas perwajahan (cover) buku yang diedit. Selain itu, dia juga biasanya membuat sinopsis buku yang akan diletakkan di back cover. Bersama editor akusisi, editor juga bertugas mencari naskah untuk diterbitkan. Editor merupakan jembatan yang menghubungkan penulis, penerbit dan pembaca. Dia harus membuat karya penulis lebih bagus, pembaca puas, dan penerbit untung. 4. Editor Akuisisi (Acquisition editor) Editor akusisi bertugas menyeleksi naskah-naskah masuk dan memberi keputusan apakah naskah tersebut layak terbit atau tidak. Editor akuisisi akan banyak berhubungan dengan 8
penulis, karena dia adalah “orang pertama” yang disapa penulis ketika mengirimkan naskah. Editor akuisisi juga bertanggung jawab terhadap stok naskah siap terbit, jadi jika stok naskah semakin sedikit, dia juga bertanggung jwab untuk mencari naskah. 5. Pemeriksa Aksara (Copy Editor) Copy editor biasa disebut dengan proof reader ataupun sering disebut dengan pemeriksa aksara. Copy editor bertugas melakukan tugas teknis pengeditan berupa perbaikan dan pemeriksaan naskah sesuai kaidah yang berlaku. Pekerjaan copy editor meliputi: memeriksa kesalahan penulisan (tanda baca, ejaan, dsb), memeriksa konsistensi dalam penulisan, memeriksa apakah semua bagian dalam buku yang diedit sudah sesuai dengan fakta terbaru atau belum (untuk buku nonfiksi), dan seterusnya. 6. Right Editor Right editor bertugas mengurus hal-hal yang berkaitan dengan hak cipta, International Standard Book Number (ISBN), Katalog Dalam Terbitan (KDT), dan hal-hal yang berkaitan dengan hukum lainnya, seperti misalnya berhungan dengan penerbit utama ketika penerbitannya akan menerjemahkan buku luar. 7. Picture Editor Editor ini bertugas melakukan urusan visual grafik dalam sebuah buku yang akan diterbitkan, meliputi: lukisan, tabel, foto, diagram, dll. Dia meneliti apakah ukuran tabel sudah sesuai, desain sudah bagus, setting sudah cocok, sampai memilih kertas agar hasil cetakannya sesuai dengan yang diharapkan.
9
PENGARUH DIGITAL PUBLISHING/E-PUBLISHING Majalah Visi Pustaka Vol.14 No.2 – Agustus 2012 1. Perkembangan digital publishing/e-publishing. Digital Publising merupakan pengembangan dari desktop publishing yang berkembang pada era 80 dan 90-an digital publishing/e-publishing merupakan metode penerbitan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, atau secara sederhana digital publishing itu bisa diartikan sebagai mencetak media dalam bentuk digital tidak mencetak ke bentuk kertas(koran,majalah,dll), atau dapat dikatakan edisi cetak yang dionline-kan secara digital. Proses penerbitan elektronik mengikuti proses penerbitan tradisional tetapi berbeda dari penerbitan tradisional dalam dua cara: 1) tidak termasuk menggunakan cetak offset untuk mencetak produk akhir dan 2) menghindari distribusi produk fisik. Karena konten elektronik dapat didistribusikan melalui Internet dan melalui toko buku elektronik. Konsumen dapat membaca konten diterbitkan di situs web, aplikasi pada perangkat tablet, atau komputer. Dalam beberapa kasus pembaca dapat mencetak konten menggunakan printer atau melalui mencetak pada permintaan sistem. 3 fungsi utama dlm penerbitan konvensional yaitu redaksi, percetakan & distribusi/pemsaran. Bila menggunakan penerbitan digital, fungsi percetakan & distribusi dpt diganti oleh administrator teknologi informasi yg menjalankan kegiatan mencetak dlm bntk mengubah teks mjd format pdf atau HTML. Administrator IT jg menjlnkan peran sbg distributor yg menyebarluaskan penerbitan ke seluruh dunia. Manfaat dari penerbitan elektronik yang menggunakan tiga atribut teknologi digital: Tag XML untuk menentukan konten, style sheet untuk menentukan tampilan konten, dan metadata untuk menggambarkan konten untuk mesin pencari. Dengan menggunakan tag, style sheet dan metadata, hal ini memungkinkan konten reflowable yang menyesuaikan dengan berbagai membaca perangkat atau metode penyampaian. Karena penerbitan elektronik sering memerlukan teks mark-up untuk mengembangkan metode online pengiriman, peran-peran tradisional typesetters dan desainer telah berubah. Desainer harus tahu lebih banyak tentang mark-up bahasa, berbagai membaca perangkat tersedia, dan caracara di mana konsumen membaca terbitan tersebut. Namun, seiring perkembangan teknologi informasi saat ini sejumlah perangkat lunak desain yang muncul saat ini telah terintegrasi dengan bahasa pemprograman seperti HTML, XML danlain sebagainya sehingga desainer dapat mempublikasikan konten sesuai standar tanpa perlu tahu pemrograman, seperti Adobe Systems' Digital penerbitan Suite dan Apple iBooks .Format file yang paling umum 10
digunakan dalam digital publishing/e-publishing adalah .epub, format ini digunakan dalam berbagai format e-book, yang adalah gratis dan terbuka standar yang tersedia di banyak program penerbitan. Format umum yang lain adalah .folio, yang digunakan oleh Adobe Suite penerbitan Digital untuk menciptakan konten untuk iPad Apple Tablet dan aplikasi.digital publishing/e-publishing dalam dunia publikasi ilmiah juga mengalami perkembangan yang sangat pesat dahulu Setelah artikel diserahkan kepada jurnal untuk pertimbangan, ada penundaan yang mulai dari beberapa bulan bahkan kadang lebih dari dua tahun sebelum diterbitkan dalam jurnal, render jurnal yang kurang format yang ideal untuk menyebarkan penelitian saat ini. Di beberapa bidang seperti astronomi dan beberapa bagian dari fisika, peran jurnal di menyebarkan penelitian terbaru telah sebagian besar digantikan oleh preprint repositori seperti arXiv.org. Namun, jurnal ilmiah masih memainkan peran penting dalam kontrol kualitas dan membangun kredit ilmiah. Dalam banyak kasus, bahan-bahan elektronik yang di-upload ke preprint repositori masih dimaksudkan untuk akhirnya diterbitkan dalam jurnal. 2. Jenis digital publishing Seiring perkembangan teknologi Digital publishing/e-publishing dibagi menjadi dua jenis antara lain : a. Digital publishing/e-publishing versi tradisional media ; Digital publishing/epublishing jenis ini merupakan media tredisional seperti buku, majalah, Koran dan lain sebagainya yang dikonversi ke dalam Digital publishing/e-publishing, seperti ; •
CD-ROM
•
E-book
•
Electronic journal
•
Online magazine
•
Online newspaper
•
Portable Digital Format (.PDF)
b. Digital publishing/e-publishing New Media : Digital publishing/e-publishing jenis ini merupakan media baru yang sedang berkembang saat ini, yang termasuk digital publishing/epublishing jenis ini adalah : •
Blog
•
Collaborative software
•
Digital publication app
•
File sharing
•
Mobile apps, Podcast 11
DAFTAR PUSTAKA Herlina, P dewi. 2014. Jenis-Jenis Pekerjaan di Industri Penerbitan Buku. Diakses melalui http://www.stilettobook.com/. [28/03/2015] Majalah Visi Pustaka. 2012.Pengaruh Digital Publishing/E-Publishing dalam Penelusuran Sumber Informasi. Vol.14 No.2. Diakses melalui http://www.pnri.go.id/. [28/03/2015] Muhammad Syahid. 2014. Paper: Pengantar Ilmu Penerbitan. Politeknik Negeri Jakarta
12