Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
OPTIMASI KEUNTUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN BAURAN PRODUK DI PT. XX Prayonne Adi 1*) dan Bobby O. P. Soepangkat 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Bidang Keahlian Manajemen Industri 1) Email:
[email protected] 2) Email:
[email protected] ABSTRAK PT. XX memproduksi sebanyak 45 macam produk tepung, dan hanya 21 macam produk tepung yang mendominasi penjualan. Dari total potensi keuntungan, hanya 60%-80% saja yang telah diperoleh perusahaan, dan masih ada potensi keuntungan sebesar 20% hingga 40% yang dapat diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengetahui kuantitas yang tepat untuk ke 21 macam produk tepung yang akan diproduksi. Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan, langkah pertama adalah melakukan peramalan terhadap permintaan ke 21 macam produk tepung untuk 12 bulan yang akan datang. Langkah selanjutnya adalah melakukan optimasi untuk memaksimalkan keuntungan dengan menggunakan metode pemrograman linier. Variabel keputusan dalam melakukan optimasi adalah kuantitas yang harus diproduksi untuk setiap jenis produk tepung. Fungsi pembatas dalam melakukan optimasi adalah ketersediaan dana untuk pengadaan bahan baku utama, ketersediaan dana untuk pengadaan bahan baku pendukung, ketersediaan bahan baku utama, ketersediaan bahan baku pendukung, kapasitas produksi, dan jumlah permintaan terhadap produk tepung. Dari hasil optimasi yang telah dilakukan, perusahaan harus memprioritaskan produksi dari lima macam produk tepung yang menyumbangkan 80.97% keuntungan. Keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan pada tahun 2012 akan meningkat sebesar 39.21% dibandingkan dengan keuntungan perusahaan yang dibukukan pada tahun 2011. Kata kunci: keuntungan, kuantitas produk tepung, metode pemrograman linier, peramalan produk tepung
PENDAHULUAN Kelompok usaha X merupakan kelompok industri yang berasal dari Perancis yang aktif di lima benua di dunia. Inti kegiatan usahanya adalah dalam bidang produksi yeast and health and nutrition yang telah dikembangkan oleh para ahli bio-teknologi. Produk yang ditawarkan ditujukan terutama untuk industri makanan dan juga pelayanan jasa pada industri Agrifood. PT. XX sebagai perusahaan subsidiari dari kelompok usaha X di Indonesia memproduksi tepung yang merupakan bahan dasar dari industri pangan, dan berlokasi di kompleks pergudangan Sinar Gedangan, Gedangan-Sidoarjo, Jawa Timur. Perusahan yang berdiri pada bulan Agustus 2008 dan memulai proses produksi pertama kali pada bulan September 2008 ini memiliki komitmen untuk selalu dapat menyediakan produk dengan kualitas tinggi dalam kuantitas yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Komitmen perusahaan untuk selalu dapat menyediakan produk dengan kualitas tinggi dan memberi kepuasan kepada pelanggan, menuntut perusahaan untuk terus memperbaiki diri dan mampu memenuhi permintaan pelanggan. Sebagai perusahaan yang baru memulai
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-35-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
produksi dan memasarkan produknya, terdapat beberapa kendala untuk memenuhi komitmen tersebut. Perkembangan yang pesat dari perusahaan berdampak pada peningkatan permintaan produk yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan seringkali hasil produksi tidak dapat mencukupi permintaan pasar. Perusahaan memandang hal ini sebagai kendala yang perlu disikapi dengan mengambil langkah praktis untuk menyelesaikannya. Perusahaan mengambil langkah dengan mengumpulkan data terkait permintaan, dimana permintaan tersebut belum dapat dipenuhi secara maksimal. Data permintaan yang dikumpulkan adalah data dari bulan Juli 2010 hingga bulan Desember 2011. Potensi keuntungan diperoleh dari hasil perkalian antara keuntungan per item dengan jumlah permintaan yang masuk pada perusahaan. Potensi keuntungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Rupiah
400,000,000 300,000,000 200,000,000
Potensi Profit
100,000,000
Realisasi Profit Dec-11
Nov-11
Oct-11
Sep-11
Aug-11
Jul-11
Jun-11
May-11
Apr-11
Mar-11
Feb-11
Jan-11
Dec-10
Nov-10
Oct-10
Sep-10
Aug-10
Jul-10
-
Bulan
Gambar 1. Perbandingan Potensi Keuntungan dan Realisasi Keuntungan
Dari total potensi keuntungan, hanya 60%-80% saja yang telah diperoleh perusahaan. Keuntungan yang diperoleh dapat ditingkatkan jika perusahaan mampu menyesuaikan kapasitas produksi dengan permintaan pasar terhadap produk. Berdasarkan rata-rata penjualan untuk 21 produk tepung yang dipasarkan, terdapat sembilan macam produk tepung yang penjualannya di atas 80% dari permintaan terhadap produk tepung tersebut. Kesembilan macam produk tepung tersebut adalah INVCR 35 kg, INVBN 25 kg, INVRT 25 kg, INVDN 25 kg, INVDN 10 kg, BBA 10 kg, INVBN 10 kg, MGMGR 500 g, dan INVBGT 10 kg. Dengan demikian nampak bahwa sebagian besar kuantitas produksi tepung belum dapat memenuhi kebutuhan pasar. Van Donselaar dkk. (2005) melakukan penelitian tentang pengelolaan stok produk pangan yang tidak dapat bertahan lama di supermarket. Suatu produk pangan dapat dikategorikan menjadi produk yang tidak dapat bertahan lama jika memenuhi beberapa kriteria berikut: a.Tingginya tingkat kerusakan pada kondisi penyimpanan pada suhu ruangan, sehingga memerlukan penyimpanan dalam kondisi khusus untuk memperlambat laju kerusakan. b.Tanggal kadaluarsa suatu produk tidak dapat dengan mudah ditentukan berdasarkan urutan waktu. Hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan dalam melakukan penyimpanan terhadap produk pangan tersebut. Dari definisi yang dikemukakan oleh Van Donselaar dkk. (2005), produk tepung yang diproduksi oleh PT. XX merupakan produk pangan yang tidak dapat bertahan lama. Oleh karena itu perlu langkah-langkah pengelolaan yang tepat dalam merencanakan kegiatan produksinya. Tadei dkk. (1995) melakukan penelitian tentang aggregate planning dan penjadwalan dalam industri pangan. Dalam mengelola industri pangan yang produknya tidak
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-35-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
dapat bertahan lama, sangat penting bagi perusahaan untuk merencanakan produksinya secara tepat. Tujuan perusahaan melakukan perencanaan produksi dengan baik adalah: (a) Menekan biaya penyimpanan seminimal mungkin. (b) Minimalisasi biaya tenaga kerja. (c) Menjaga kestabilan kuantitas yang diproduksi selama waktu produksi. Berdasarkan informasi yang telah dipaparkan di atas, perlu dilakukan penentuan bauran produk tepung untuk memaksimalkan keuntungan. Penentuan bauran produk tepung dilakukan dengan menggunakan metode pemrograman linier. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kuantitas masing-masing produk yang perlu diproduksi untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Mendapatkan proyeksi tentang permintaan pasar dan jumlah produksi yang perlu dilakukan dalam rangka merencanakan produksi. 2. Memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal dengan tetap memperhatikan kemampuan sumber daya perusahaan. METODE Penelitian yang dilakukan ini terdiri dari empat tahap, yaitu tahap identifikasi permasalahan dan data, tahap pengumpulan data, tahap peramalan dan optimasi, serta tahap penyelesaian optimasi dan analisis kepekaan. Pada tahap awal penelitian ini dilakukan proses identifikasi permasalahan yang ada. Saat melakukan identifikasi permasalahan, diamati pula data yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini. Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah tahap pengumpulan data yang terdiri dari: 1. Data permintaan produk tepung untuk bulan Juli 2010 hingga Desember 2011. 2. Data ketersediaan dana untuk pengadaan bahan baku utama. 3. Data ketersediaan dana untuk pengadaan bahan baku pendukung. 4. Data ketersediaan bahan baku utama. 5. Data ketersediaan bahan baku pendukung. 6. Data kapasitas produksi. Pada tahap peramalan dilakukan: a. Identifikasi data permintaan produk tepung dari bulan Juli 2010 hingga Desember 2011. b. Peramalan permintaan produk tepung untuk 12 bulan kedepan. Untuk melakukan optimasi, ditetapkan model matematis dengan menggunakan metode pemrograman linier yang terdiri dari formulasi tujuan dan formulasi pembatas. Formulasi Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bauran produk tepung yang tepat untuk memberikan keuntungan maksimal bagi perusahaan. Keuntungan per bulan diperoleh dari keuntungan per kilogram dikalikan dengan jumlah produksi tepung yang diproduksi bulan tersebut. Fungsi tujuan dirumuskan sebagai berikut: =
.
(1)
Fungsi Pembatas Ketersediaan dana untuk pengadaan bahan baku utama Perusahaan menganggarkan sejumlah dana untuk pengadaan bahan baku. Ketersediaan dana untuk pengadaan bahan baku utama tersebut menjadi batasan dalam menjalankan proses ISBN : 978-602-97491-5-1 A-35-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
produksi. Fungsi pembatas ketersediaan dana untuk pengadaan bahan baku utama dirumuskan sebagai berikut: 1,02 .
.
.
≤ 1.000.000.000
(2)
Ketersediaan dana untuk pengadaan bahan pendukung Ketersediaan dana untuk pengadaan bahan baku pendukung menjadi batasan dalam menjalankan proses produksi. Fungsi pembatas ketersediaan dana untuk pengadaan bahan baku pendukung dirumuskan sebagai berikut: . .
≤ 100.000.000
(3)
Ketersediaan bahan baku utama Bahan baku utama tersedia dalam jumlah yang secukupnya agar tidak berlebihan dan disimpan dalam waktu yang panjang. Fungsi pembatas ketersediaan bahan baku utama dirumuskan sebagai berikut: 1,02 .
.
≤
(4)
Ketersediaan bahan baku pendukung Bahan pendukung seperti karton kemasan, aluminium foil, label, stiker halal dan lain sebagainya ketersediaannya terbatas. Fungsi pembatas ketersediaan bahan pendukung dirumuskan sebagai berikut: .
≤
(5)
Kapasitas produksi Kapasitas produksi di PT. XX memiliki keterbatasan. Produksi di PT. XX berlangsung selama 21 jam per hari dan jumlah hari kerja adalah 28 hari dalam satu bulan. Fungsi pembatas kapasitas produksi dirumuskan sebagai berikut: ≤ 55.125
(6)
Permintaan pasar terhadap tepung Hasil peramalan terhadap permintaan produk tepung menjadi dasar pembatasan maksimal produksi produk tepung. Hal ini penting dilakukan agar seluruh hasil produksi dapat diserap oleh pasar. Bila jumlah produksi tepung dinotasikan dengan huruf Q, jenis tepung dinotasikan dengan huruf x, permintaan dinotasikan dengan K, dan bulan dinotasikan dengan y, maka fungsi pembatas permintaan pasar terhadap tepung dirumuskan sebagai berikut: ≤ ≥0 i = 1, 2, 3, …, 21 k = 1, 2, 3, …, 12
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-35-4
(7)
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Keterangan Pi = Keuntungan per kilogram produk tepung i Qi = Jumlah produksi produk tepung i Cij = Konstanta kebutuhan bahan baku utama j untuk produk tepung i Hj = Harga bahan baku utama j A = Ketersediaan dana untuk pengadaan bahan baku utama Eij = Konstanta kebutuhan bahan baku pendukung j untuk produk tepung i Fj = Harga bahan baku pendukung j G = Ketersediaan dana untuk pengadaan bahan baku pendukung Cij = Konstanta kebutuhan bahan baku utama j untuk produk tepung i Bj = Ketersediaan bahan baku utama j Eij = Konstanta kebutuhan bahan baku pendukung j untuk produk tepung i Dj = Ketersediaan bahan baku pendukung j L = Kapasitas produksi Qik = Jumlah produksi produk tepung i pada bulan k Mik = Peramalan permintaan produk tepung i pada bulan k Tahap terakhir terdiri dari: 1. Penyelesaian model optimasi dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Lindo. 2. Analisis kepekaan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan paramater terhadap solusi optimal. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data permintaan dari 21 macam produk tepung pada periode Juli 2010 hingga Desember 2011, dilakukan peramalan untuk mengetahui kuantitas permintaan ke 21 macam produk tepung pada periode Januari 2012 hingga Desember 2012 dengan menggunakan model ARIMA. Setelah mendapatkan hasil peramalan permintaan produk tepung pada periode Januari 2012 hiungga Desember 2012, optimasi untuk mendapatkan nilai optimum dari fungsi tujuan yaitu keuntungan yang maksimal dengan mempertimbangkan keterbatasan yang dinotasikan dalam fungsi pembatas. Hasil optimasi keuntungan untuk periode Januari 2012 hingga Desember 2012 ditampilkan pada tabel 1. Tabel 1. Hasil optimasi keuntungan untuk periode Januari 2012 hingga Desember 2012 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Keuntungan yang dapat diperoleh (Rupiah) 259,217,400.00 220,888,900.00 209,820,500.00 255,977,100.00 258,269,400.00 214,711,700.00 220,409,500.00 255,795,600.00 257,284,600.00 208,808,800.00 232,396,800.00 256,301,700.00
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-35-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Keuntungan yang dapat diperoleh PT. XX pada periode Januari 2012 hingga Desember 2012 adalah sebesar Rp. 2,849,882,000,-. Hal ini menunjukan bahwa akan terjadi peningkatan keuntungan sebesar 39,21% dibandingkan dengan keuntungan yang dibukukan perusahaan pada periode Januari 2011 hingga Desember 2011. KESIMPULAN DAN SARAN Perusahaan perlu memfokuskan produksinya pada lima jenis produk-produk tepung, yaitu: BBA 500 g, SCR, MGMRD 10 kg, PDB, dan MGMSF. Lima macam produk tepung tersebut memberikan kontribusi sebesar 80,97% dari keuntungan pada periode Januari 2012 hingga Desember 2012. Keuntungan yang dapat dibukukan perusahaan pada pada periode Januari 2012 hingga Desember 2012 adalah sebesar Rp.2,849,882,000,-, sehingga terdapat peningkatan keuntungan sebesar 39.21% dibanding periode yang sama pada tahun 2011. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menggunakan komponen harga pokok produksi yang lebih rinci agar diperoleh hasil optimasi yang lebih akurat Perusahaan disarankan untuk menjalin kerjasama dengan pihak ketiga untuk memproduksi produk tepung INVRT 25 kg. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kepuasan pelanggan terutama terkait dengan ketersediaan produk INVRT 25 kg. DAFTAR PUSTAKA Tadei, R., M. Trubian, J.L. Avendafio, E.D. Croce, G. Menga (1995), “Aggregate planning and scheduling in the food industry: A case study,” European Journal of Operational Research, Vol. 87, hal. 564-573. Van Donselaar, K., T. Van Woensel, R. Broekmeulen, J. Fransoo (2006), “Inventory control of perishables in supermarkets,” Int. J. Production Economics,Vol. 104, hal 462–472.
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-35-6