OPINI SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA BENTENG TARUNA TERHADAP TAYANGAN PIALA EROPA 2008 DI RCTI ( Studi deskriptif Opini Siswa Sekolah Sepak Bola Benteng Taruna Tangerang ) SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata satu (S1) Ilmu Komunikasi Bidang Studi Jurnalistik
DI SUSUN OLEH : Nama
: Teguh Santoso
NIM
: 04102- 045
Bidang Studi
: Jurnalistik
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI JURNALISTIK
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Teguh Santoso
NIM
: 04102-045
Fakultas
: Komunikasi
Bidang studi : Jurnalistik Judul
: Opini Siswa Sekolah Sepakbola Benteng Taruna Terhadap Tayangan Piala Eropa 2008 Di RCTI ( Studi Deskriptif Siswa Sekolah Sepakbola Benteng Taruna Tangerang )
Jakarta,
Agustus 2008
Mengetahui, Pembimbing I
(Drs. Riswandi, M.Si)
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKAS BIDANG STUDI JURNALISTIK
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI Nama
: Teguh Santoso
NIM
: 04102-045
Fakultas
: Komunikasi
Bidang Studi : Jurnalistik Judul
: Opini Siswa Sekolah Sepakbola Benteng Taruna Terhadap Tayangan Piala Eropa 2008 Di RCTI ( Studi Deskriptif Siswa Sekolah Sepakbola Benteng Taruna Tangerang )
Jakarta, Agustus 2008 Disetujui dan Diterima Oleh, Pembimbing I
( Drs. Riswandi M.Si ) Mengetahui, Dekan FIKOM
Ketua Bidang Studi
( Dra. Diah Wardhani, M.si )
( Drs. Riswandi, M.Si )
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA BIDANG STUDI JURNALISTIK
LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Teguh Santoso
NIM
: 04102-045
Fakultas
: Komunikasi
Bidang Studi : Jurnalistik Judul
: Opini Siswa Sekolah Sepakbola Benteng Taruna Terhadap Tayangan Piala Eropa 2008 Di RCTI ( Studi Deskriptif Siswa Sekolah Sepakbola Benteng Taruna Tangerang )
Jakarta, Agustus 2008 1. Ketua Sidang Nama : Ponco Budi Sulistyo, S.Sos, M.Comm (……………………) 2. Penguji Ahli Nama : Feni Fasta, SE, M.Si (……………………) 3. Pembimbing I Nama : Drs. Riswandi, M.Si (……………………)
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI JURNALISTIK
TEGUH SANTOSO ( 04102 - 045 ) Opini Siswa Sekolah Sepakbola Benteng Taruna Terhadap Tayangan Piala Eropa 2008 Di RCTI (Studi Deskriptif Siswa Sekolah Sepakbola Benteng Taruna Tangerang) xii hal + 67 hal + 18 tabel + lampiran + tentang penulis Bibliografi : 21 buku ( Tahun 1983-2006 ) + lima situs internet
ABSTRAKSI Dalam sebuah stasiun televisi, program acara merupakan bagian terpenting bagi kelangsungan hidupnya. Salah satu program acara yang banyak diminati oleh pemirsa adalah olahraga. Di antara tayangan olahraga yang saat ini sedang dinanti oleh masyarakat adalah tayangan Piala Eropa 2008 yang di tayangkan oleh salah stasiun televisi, yaitu RCTI. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana opini siswa sekolah sepak bola benteng taruna terhadap tayangan Piala Eropa 2008 di RCTI, dan tujuan penelitian ini opini siswa sekolah sepak bola benteng taruna terhadap tayangan Piala Eropa 2008 di RCTI. Konsep-konsep yang dipakai dalam kerangka pemikiran yaitu: Komunikasi Massa, Fungsi komunikasi massa, Televisi sebagai media massa, Program televisi, dan Opini. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat pada karakteristik populasi dalam memberikan fungsi informasi dan hiburan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Yang dijadikan populasi adalah siswa sekolah sepak bola benteng taruna, dengan jumlah sampel sebanyak 92 responden yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa opini siswa sekolah sepak bola benteng taruna terhadap tayangan Piala Eropa 2008 di RCTI adalah positif. Dari 92 responden, sebanyak 50 orang menilai positif, 42 orang menilai netral, dan tidak ada satu pun responden yang menilai negatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebanyak 50 responden atau 54 % menyatakan bahwa opini siswa sekolah sepak bola benteng taruna terhadap tayangan Piala Eropa 2008 di RCTI adalah positif, dengan nilai 27 – 33.
ARTI SEBUAH KESADARAN
Sebuah kelahiran anak manusia melahirkan sebuah kesadaran individu di luar keberadaannya… Semua indranya seakan mengamuk mendobrak keeksistensiannya dalam keabadian yang dingin dan gelap Manusia memiliki kerumitannya sendiri yang terkadang memicu berbagai sisi manusia ke luar keabadiaan Manusia cenderung mengejar sesuatu dengan menggantikan sesuatu lainnya Seakan mengejarnya dan memandang lainnya sebagai sebuah tujuan tertunda
Sebuah kesadaran … Kesadaran akan keberadaannya Membangunkan hati yang tenggelam dalam hembusan pikiran Mengawasi batasan pikiran yang mengaburkan hakikat tujuan Membuat sebuah impian diri tersingkap dan menangkap esensinya Sebuah esensi kebenaran yang bersemayam dalam diri dan siap merangkul alam semesta Dalam batasan tujuan yang diiringi tatapan keyakinan sehingga menegaskan keeksistesiannya di muka bumi serta memahami makna arti hidup sebenarnya yang kemudian melahirkan sebuah kesadaran yang menenangkan jiwa
ku persembahkan ‘tuk kedua orang tuaku yang selalu ada didalam sanubariku
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmannirrahim Assalamualaikum WR.WB. Alhamdulillahirabbil’alami, segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan RidhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta shalawat dan salam tak lupa kita sampaikan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Untuk tugas akhir ini penulis mengangkat judul “Opini Siswa Sekolah Sepakbola Benteng Taruna Terhadap Tayangan Piala Eropa 2008 Di RCTI”. Dengan perjuangan dan semangat yang kuat serta cucuran keringat dan air mata akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan juga. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang banyak memberikan masukan yang sangat berarti baik secara moril maupun materil. Untuk itu dengan segenap ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Kedua orangtuaku tercinta atas doa, semangat, dukungan baik moril maupun materil, perhatian, pengertiannya, maafkan aku terlalu lama kuliah karena sibuk dengan pekerjaan. Ku perembahankan semua ini untuk kalian semoga Allah SWT memberikan kebaikan untuk kalian serta selalu dijaga oleh Nya dalam setiap langkah kehidupan. 2. Bapak Drs. Riswandi, M.si selaku Dosen Pembimbing dan Ketua Bidang Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Univeritas Mercu Buana.
Terima kasih atas semangat dan dorongan yang selalu diberikan untuk penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Ponco Budi Sulistyo, S.Sos, M.Comm selaku Ketua Sidang dan Ibu Feni Fasta, SE, M.Si selaku penguji ahli sidang skripsi. Terima kasih untuk sidang yang sangat menyenangkan. 4. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.si selaku Dekan dan Ibu Dra. Agustina Zubair, M.si selaku wakil dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 5. Seluruh dosen FIKOM , staff tata usaha FIKOM, Mas Ervan, Mas Mawi, Mba Lila, serta Staff lab Fikom Mas Melfi dan Mas Ibenk terima kasih atas bantuannya. 6. Untuk ketiga Adikku, Agung Kartono, Fiorentina dan Dinda Anggun wahyuni maaf sudah merepotkan kalian yang telah banyak membantu di saat kakakmu sedang berkeluh kesah tentang skripsi ini serta selalu menjadi semangat ketika diriku merasa lelah akan tugas akhir ini. 7. Kakek nenek serta tanteku semoga Allah SWT selalu memberikan kesabaran, ketabahan dan kekuatan untuk kalian. Serta semua saudara – saudariku yang selalu sayang sama diriku, terima kasih untuk doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis semoga kalian sehat selalu. 8. Special for “Nurul Istiani” terima kasih karena Allah telah memberikan aku kekasih sebaik kamu, terima kasih atas rasa sayang, cinta, semangat, doa, masukan, dan kritikannya terhadap diriku selama ini, “You’re Everything 4 Me”, walau sering sekali kamu “marah - marah” tapi itu
yang menjadi kekuatan bagi diriku untuk dapat menyelesaikan masalah apa pun terutama dalam menyelesaikan skripsi yang sudah lama aku nantikan. 9. Keluarga Bapak dan Ibu Sudadi Kaliman terima kasih banyak telah mempercayakan diriku selama hampir 3 tahun ini tuk terus bisa selalu bersama dengan anakmu tersayang, “Nurul Istiani” , meskipun banyak cobaan yang dihadapi namun kami tetap tegar menghadapinya dengan penuh keyakinan. 10. Rekan, Sahabat, Saudaraku tercinta, Yopi Iskandar ( “terima kasih untuk nasehat dan masukannya dalam hal apapun, semoga engkau tenang dan bahagia serta mendapatkan tempat yang layak di sisiNya”), Ayah, orang tua kami Edy Chandra ( “Ecan” ) terima kasih atas ketulusan dan kebaikan hatimu selama ini serta mau menjadi orang tua yang baik bagi kita semua, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan kesehatan untuk dirimu. Tuk Project yang kita rintis “SITO” ( Boy de Capiten, Asep de Guitarz / Back Vokal, Ebal de Basses / Back Vokal, Kadek de Keyboard / Syntheiser / Back Vokal, Agro my brother de Drummer ) Sukses….buat kalian, ku selalu dibelakangmu. Maaf bukanku tak cinta “ TRUF, GAPETO, POST BAND “ kalian antara ada dan tiada. Support Team Mbah / Pakde Erik Kus Anggoro, Si Kleng Rangga Farissa, IshaQ Fadillah, , Febrianto de latem makasih selalu merepotkan dalam membetulkan my komputer setiap ada trouble (semoga persahabatan dan persaudaraan kita dapat terus bersama……) terima kasih untuk dorongan
semangat, rasa sabar serta selalu mau mendengarkan keluh kesah penulis selama menyelesaikan skripsi ini. 11. Teman-teman seperjuanganku, Nunu Ndut ( Makasih banyak tuk semua kebaikanmu semoga mendapatkan balasan yang lebih dari yang pernah kamu berikan kepadaku
and met jadi Nyonya Faiz langgeng selalu
yach?!....cepat dapat momongan ) Acong, Alung, Willy Schultz my far brother keep Rockin, Didit, Vera, Siska ( kita wisuda bareng ), , & Wiji moga de first kids sehat selalu dan menjadi anak yang sholeh, serta seluruh anak Boncos Community dan Jurnalistik 2002 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih banyak untuk semua cerita kita semasa kuliah. 12. Rekan - rekan Karang Taruna RW 07 Komplek Angkasa Pura II, Gerakan Pramuka Gudep 0287 – 0288 serta Swatalam PT.( Persero ) Angkasa Pura II. terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat serta suka dan duka yang selalu tercipta saat kita bersama terus semangat dan berkarya bagi nusa dan bangsa. 13. UBP ( Unit Bisnis Pelayanan ) Kargo PT. ( Persero ) Angkasa Pura II Bandara Internasional Soekarno – Hatta terima kasih kepada rekan – rekan kerja khususnya grup III yang banyak mengerti akan kesibukan ku dalam mengerjakan skripsi ini. Tambah semangat, terus berdoa dan jangan menyerah serta putus asa semoga apa yang kita cita - citakan selama ini dapat cepat terkabul.
14. Untuk Bapak E Achyadi beserta jajarannya serta siswa SSB Benteng Taruna terima kasih atas kesediaan kalian menjadi responden dalam penelitian ini. 15. Rekan kerja Wiwit Ekon dan Darussalam ( Security Gapura Angkasa Bandara Internasional Soekarno – Hatta ) serta rekan – rekan kerja yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas nasehat dan masukannya selama ini, you’re a good guy. 16. My lovely Bycyle de black Shogun yang selama 5 tahun lebih selalu setia mengantarkan dan menemani penulis kemanaku kan pergi selama ini. 17. Dan semua yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas perhatian dan dukungannya selama ini.
Penulis menyadari akan adanya kekurangan-kekurangan, baik dalam penyajian penulisan maupun keterbatasan ilmu yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta penulis tidak lupa memohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini.
Wabillahi wal hidayat Wassalammualaikum WR.WB.
Jakarta, Agustus 2008
Teguh Santoso
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI ...…………………………. i LEMBAR PENESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI ………………………… ii LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI ………………………………………iii ABSTRAKSI ………………………………………………………………….. iv KATA PENGANTAR …………………………………………………………v DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. x DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………………...1 1.2. Rumusan Masalah ...……………………………………………….9 1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………………10 1.4. Signifikansi Penelitian ……………………………………………10 1.4.1. Signifikansi Akademis ……………………………………..10 1.4.2. Signifikansi Praktis ………………………………………...10
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Komunikasi Massa …………………………………………………..11 2.2. Fungsi Komunikasi Massa ………………………………………..…14 2.3. Televisi Sebagai Media Massa …..…………………………….…16 2.3.1. Kelebihan dan Kekurangan Media Televisi ………….…..18 2.3.2. Pesan ( Message ) Media Televisi ………………….…… 20 2.3.3. Program Televisi ……………………………………….....21 2.3.3.1. Program Olahraga ……………………………... 23
2.4. Opini ...………………………………………………………......24 2.4.1. Karakteristik Opini …………………………………….....26 2.4.2. Unsur – unsur Opini ……………………………………...26 2.4.3. Ciri - ciri Opini …………………………………………...27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe / Sifat Penelitian ……………………………………………..29 3.2. Metode Penelitian …………………………………………….......30 3.3. Populasi dan Sampel …………………………………………….. 31 3.3.1. Populasi …………………………………………………… 31 3.3.2. Sampel …………………………………………………….. 32 3.4. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………..34 3.4.1. Data Primer ……………………………………………….. 35 3.4.2. Data Sekunder …………………………………………….. 35 3.4.3 Prosedur Pengolahan Data …………………………………36 3.5. Teknik Analisis Data …………………………………………......36 3.6. Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.6.1. Definisi Konsep ……………………………………………38 3.6.2. Operasionalisasi Konsep …………………………..............38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Tayangan Piala Eropa 2008 ………………………….. 44 4.2. Hasil Penelitian ………………………………………………….. 46 4.3. Pembahasan ………………………………………………........... 64
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan …………………………………………………......... 67 5.2. Saran ………………………………………………………............ 67
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN TENTANG PENULIS
DAFTAR TABEL
NO. TABEL Tabel 1
Usia Responden
47
Tabel 2
Menonton tayangan Piala Eropa 2008
48
Tabel 3
Menonton setiap pertandingan sampai selesai
49
Tabel 4
Alasan menonton tayangan Piala Eropa 2008
49
Tabel 5
Intensitas atau berapa sering menonton pertandingan Piala Eropa 2008 50
Tabel 6
Dengan siapa biasanya Anda menonton tayangan Piala Eropa 2008
51
Tabel 7
Opini Terhadap tayangan Piala Eropa 2008
52
Tabel 8
Opini terhadap pembawa acara tayangan Piala Eropa 2008
53
Tabel 9
Opini terhadap komentator tayangan Piala Eropa 2008
54
Tabel 10 Opini terhadap highlight tayangan Piala Eropa 2008
55
Tabel 11 Opini terhadap kuis interaktif tayangan Piala Eropa 2008
56
Tabel 12 Opini terhadap nonton bareng tayangan Piala Eropa 2008
57
Tabel 13 Opini terhadap theme song Piala Eropa 2008
58
Tabel 14 Opini terhadap maskot Piala Eropa 2008
59
Tabel 15 Opini terhadap tema “Expect the Emotions” pada Piala Eropa 2008
60
Tabel 16 Opini terhadap team peserta Piala Eropa 2008
61
Tabel 17 Opini terhadap jam tayang Piala Eropa 2008
62
Tabel 18 Akumulasi Opini
63
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum, proses komunikasi sendiri terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang ataupun simbol-simbol sebagai media. Sedangkan proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang individu kepada orang lain dengan rnenggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. 1 Proses komunikasi dilakukan oleh anggota masyarakat sebagai individu dengan individu lainnya yang pada akhirnya akan menumbuhkan rasa percaya diri mereka sehingga memudahkan menerima rangsangan tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan hidup mereka serta dalam usaha meningkatkan wawasan hidup yang semakin meningkat seiring perkembangan jaman. Dalam suatu proses komunikasi, seorang komunikator akan menggunakan media guna melancarkan proses komunikasinya dengan orang lain. Selain itu, sejalan dengan semakin berkembangnya llmu komunikasi dalam kehidupan. 1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1999, Hal 11- 16.
Manusia saat ini, media komunikasi yang paling banyak digunakan oleh seseorang dalam melakukan prosesnya adalah media komunikasi massa. Komunikasi massa dapat diartikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang tersebar, anonim, dan heterogen melalui media baik itu media cetak maupun media elektronik. Dan berbagai media komunikasi massa yang ada, media massa elektronik seperti radio, televisi, film, dan lainnya merupakan media yang paling sering digunakan oleh seseorang dalam melakukan proses komunikasi.2 Media sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya pesan lisan dan isyarat media-media massa menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam komunikasi manusia. Media komunikasi massa dapat dan memang telah mempengaruhi perubahan apalagi jika itu menyangkut orang banyak. Media juga mampu untuk menggalang persatuan dan opini publik karena secara keseluruhan, isi media adalah hiburan, atau sesuatu yang dimaksudkan sebagal hiburan. Karena tuntutan pasar, media berusaha untuk menyajikan hiburan yang bisa memenuhi selera umum. Sehingga perusahaan televisi dituntut untuk dapat menyajikan sesuatu yang bisa menghibur berbagai kalangan. Di kebanyakan negara, terutama yang masyarakatnya bersifat agraris, fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran tampaknya dominan, sebagian besar dan alokasi masa siaran di isi oleh acara hiburan. Fungsi hiburan bagi sebuah media elektronik menduduki posisi yang
2
Ibid, hal.17
paling tinggi dibanding dengan fungsi yang lain, masalahnya masyarakat kita memang masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. Media Televisi lahir dan proses panjang perkembangan teknologi. Sering dibayangkan bahwa kehadiran teknologi dalam perpanjangan fisik manusia, untuk tujuan-tujuan pragmatis. Media penyiaran dapat disebut dengan anak kandung teknologi. Kemajuan teknologi memacu perkembangan media televisi pada sisi lain, kemajuan masyarakat dengan tingkat pendidikan dan kehidupan ekonomi yang juga semakin meningkatkan tuntutannya, ini harus dijawab dengan variasi media dengan perbedaan sifat siarannya. Televisi adalah alat komunikasi massa yang digunakan dalam proses komunikasi, dengan ciri-ciri. berlangsung satu arah, komunikator melembaga, pesan bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan dan komunikan yang heterogen.3 Sebagai sebuah alat yang dapat dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan informasi, kini televisi merupakan media dominan komunikasi massa diseluruh dunia, dan sampai sekarang masih terus mengalami perkembangan. Sejalan dengan
perkembangannya
yang
begitu
cepat
seiring
dengan
semakin
berkembangnya teknologi elektronika telah menjadi fenomena besar abad ini, perannya amat besar dalam membentuk pola dan pendapat umum, termasuk pendapat umum untuk menyenangi produk-produk tertentu, demikian pula perannya amat besar dalam pembentukan perilaku dan pola berfikir. Televisi mulai diperkenalkan kepada publik pada acara Pameran Dunia tahun 1939. 3
Onong Uchjana Effendy. Op.cit, hal.24
perjalanannya terus melaju, sehingga tahun 1950-an dikenal sebagai television’s golden era.” Sejalan dengan sebutan zaman keemasan itu, televisi terus berkembang pesat dan semakin populer dimasyarakat.4 Dipenghujung dekade 80-an dan awal dekade 90-an, suasana pertelevisian di Indonesia menjadi semakin lebih meriah dengan munculnya stasiun televisi swasta yang dikelola masyarakat setelah kehadiran TVRI pada tahun 1962 yang dikelola oleh pemerintah, suasana pertelevisian dengan hadirnya televisi swasta tersebut sangat menggembirakan, karena program acara yang ditayangkan pun lebih variatif, sehingga masyarakat dapat memilih program acara yang beragam. Stasiun-stasiun televisi nasional yang ada di Indonesia saat ini berjumlah 11 stasiun televisi ( TVRI, RCTI, SCTV, INDOSIAR, ANTV, TRANS7, METRO TV, TPI, TV ONE, GLOBAL TV, TRANS TV ), dan beberapanya sebagai televisi lokal diantaranya seperti (SPACE TOON, JAK TV, CTV BANTEN, O CHANNEL). Dengan semakin banyaknya keberadaan stasiun televisi tersebut, telah memberikan angin segar bagi masyarakat dalam hal menerima informasi (berita) maupun hiburan. Stasiun televisi berusaha memberikan program-program yang terbaik seperti film, musik, maupun berita bagi masyarakat karena televisi memiliki fungsi sebagai sarana penyebaran informasi dan pendidikan, meneruskan nilainilai sosial, melakukan kontrol sosial maupun sebagai sarana promosi. Hal itulah 4
Asep Saeful Muhtadi, Pendekatan Teori dan Praktek, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1999, Hal 98.
yang menyebabkan semakin tingginya ketergantungan masyarakat akan programprogram yang dijanjikan oleh televisi. PT Rajawali Citra Televisi Indonesia merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia. Berdiri pada tanggal 21 Agustus 1987, stasiun televisi yang dibangun di atas tanah seluas 10 Hektar ini mulai mengudara dua tahun kemudian, tepatnya tanggal 24 Agustus 1989. Dengan wilayah jangkauan yang luas meliputi hampir seluruh wilayah di Indonesia, serta penggunaan Satelit domestik Palapa B2P yang memungkinkan merelay program ke seluruh pemirsanya, membuat RCTI menjadi stasiun televisi paling digemari oleh pemirsa, terbukti dari tingginya rating dan share terhadap program-program RCTI. Hal ini tentu saja membuat RCTI menjadi ladang yang subur bagi para pengiklan yang hendak mengiklankan produk dan jasa mereka. Dibawah naungan perusahaan induknya MNC (Media Nusantara Citra), RCTI berhasil menempati posisi nomor satu diantara stasiun televisi lainnya di Indonesia. Selain itu pengembangan teknologi yang dilakukan RCTI juga memungkinkan pemirsa menikmati program-program RCTI melalui telepon seluler dan Internet. Didukung oleh lebih dari 1550 tenaga professional yang penuh semangat, berdidikasi tinggi terhadap perusahaan, berkomitmen tinggi, serta konsisten memberikan pelayan terbaik mereka terhadap pemirsa, menjadikan RCTI sebagai pelopor dalam hal penyediaan program-program informasi dan hiburan terbaik dan paling digemari oleh pemirsanya.5
5
www.rcti.tv
Terkait dengan hal itu RCTI acap kali menayangkan program-program hiburan terbaik yang sangat di gemari pemirsanya, salah satunya program sport dengan liga calcio seri A, liga Champions, dan rutin sejak tahun 1994 menayangkan event sepak bola kelas dunia seperti piala Dunia, piala Eropa maupun Asia. Untuk tahun ini event terbaik yang akan ditayangkan RCTI adalah piala Eropa 2008 yang berlangsung di 2 negara penyelenggara yaitu Austria – Swiss. Keberadaan tayangan ini tak lepas pula dari dukungan masyarakat umum. Perhelatan Piala Eropa 2008 akan terasa hambar tanpa siaran langsung di stasiun televisi Indonesia. Hal itulah yang disadari pihak Media Nusantara Citra (MNC)
selaku
penyedia
beberapa
jasa
siaran
televisi
diIndonesia.
Berdasarkan kesadaran tersebut, Piala Eropa 2008 yang akan berlangsung selama hampir satu bulan akan disiarkan secara langsung oleh MNC. Tiga stasiun televisi di bawah bendera MNC akan menayangkan pesta sepakbola terakbar di Benua Biru itu, yakni RCTI, TPI dan Global TV. Semua syuting untuk acara yang mendukung Piala Eropa 2008 akan dilaksanakan di studio milik RCTI. Stasiun televisi swasta tertua dan pertama di Indonesia ini telah menyediakan delapan set panggung yang dapat diputar untuk menunjang kesuksesan penayangan siaran langsung. Sebagian besar pertandinganpertandingan di fase grup ditayangkan secara bersamaan oleh RCTI, TPI, dan Global TV. Ada empat partai yang hanya ditayangkan RCTI, di antaranya duel seru Prancis melawan Italia pada 17 Juni. Juga ada empat pertandingan yang hanya disiarkan langsung oleh TPI bersama Global TV. Sejak perempat final
sampai final, semua laga ditayangkan secara bersamaan oleh ketiga stasiun televisi itu. Ketiga stasiun televisi ini pastinya akan memberikan tayangan yang menarik bagi para penikmat sepakbola baik dari segi tayangan pertandingannya maupun
tayangan
pendukung
sebelum
dan
setelah
pertandingan.
Stasiun televisi yang menjadi official broadcaster mempunyai kewajiban untuk menyiarkan siaran langsung delapan menit sebelum kick-off. Delapan menit sebelum kick-off merupakan jeda yang cukup bagi pencinta sepakbola untuk menyaksikan sisi humanis dari tim kesayangannya. RCTI juga akan menampilkan bintang tamu untuk mengisi acara Euro 2008. Tentu tidak lupa acara nonton bareng akan digelar RCTI dalam setiap laga yang akan berlangsung pada Juni ini. RCTI akan menyediakan hiburan yang akan menampilkan perpaduan antara sepakbola dan musik. Tema utama dari seluruh tayangan ini adalah membuat olahraga dan hiburan menjadi satu. RCTI juga akan mengirimkan awak mereka ke Austria-Swiss. Materi-materi eksklusif akan diberikan oleh reporter mereka langsung dari dua negara tempat berlangsungnya Piala Eropa 2008. Selain siaran langsung pertandingan, RCTI akan menambah gegap gempita EURO 2008 dengan beberapa program, sebagai berikut : 1. ROAD SHOW EXPECT EMOTION ( Sambut Euro 2008 ) menampilkan segudang acara meriah seperti : Juggling Craziest Fun Action, Futsal Game, PS 2 Competition, Dance / DJ / Band Performance dan konvoi kendaraan Keliling Kota. Acara ini diselenggarakan sejak tanggal 26 April s/d 7 Juni 2008 di 7 Kota besar di tanah Air.
2. OPENING CEREMONY EURO 2008 / ROCK & GOAL Sabtu 07 juni 2008 Pkl. 21.30 wib. 3. MUSIK EUROPHORIA / MUSIK EURO 2008 Setiap Senin pkl. 22.30 wib. 4. Fokus EURO / Filler road to EURO Ditayangkan tiga kali sehari selama EURO 2008. 5. QUIZ GOLEGAR EUROPHORIA kuis interaktif di waktu tertentu selama EURO 2008 untuk mendapat berbagai hadiah menarik. Khususnya para pecinta sepak bola dalam hal ini siswa sepak bola, salah satunya adalah siswa sepak bola Benteng Taruna yang berada di wilayah kota Tangerang merupakan sekolah sepak bola yang dibentuk guna mencetak atlet – atlet terbaik nasional. Sekolah sepak bola ini memiliki beberapa kategori usia pembinaan diantaranya yaitu U-10 s/d U-18. Beberapa dari kategori ini mampu jadi yang terbaik ditingkat Kota, Propinsi maupun Nasional. Salah satunya ketika awal tahun ini tim U-15 meraih juara I piala Asset se-Kota tangerang, tim U-12 meraih juara II piala Danone tingkat Propinsi banten, dan prestasi terbaru U-15 masuk semifinalis piala Nike tingkat Nasional. Keberadaan sekolah sepak bola yang sudah berdiri dari tahun 1996 ini memberikan ruang terbuka bagi para pecinta sepak bola yang masih belia untuk dilatih menjadi yang terbaik di bidangnya. Diharapkan mereka mampu menjadi regenerasi di masa yang akan datang.6 6
E.Achyadi, Kepala Pelatih SSB Benteng Taruna, Tangerang.
Opini dinilai sebagai jawaban yang diucapkan, yang diberi oleh individu terhadap sesuatu rangsangan atau situasi yang mengemukakan beberapa pernyataan yang dipermasalahkan. Dalam buku “Opini Publik”, Djonaesih S. Sunarjo, menyatakan bahwa “opini merupakan pernyataan yang diucapkan atau tertulis/tulisan, maka sikap atau attitude merupakan kecenderungan ‘untuk merespon secara positif atau negatif kepada seseorang yang tertentu, obyek atau situasi yang tertentu pula.7 Opini yang diutarakan masyarakat baik secara lisan maupun tertulis akan memberikan dampak tersendiri bagi pihak terkait. Opini positif masyarakat terhadap satu program akan membuat pihak produksi berusaha meningkatkan kualitas atau mutu program mereka. Selain itu, opini positif akan memberikan kesempatan
bagi
perusahaan-perusahaan
untuk
mengiklankan
atau
mempromosikan produk mereka pada acara tersebut ditayangkan. Daya tarik televisi swasta salah satunya dapat ditunjukkan dan pemasang iklan (sponsor) suatu acara tertentu. Popularitas acara akan bisa diketahui dan berapa banyak iklan yang muncul pada acara tersebut. Semakin banyak iklan membuktikan acara itu populer. Hal ini akan membantu keberlangsungan program itu untuk terus tayang dan tetap menarik jumlah dan perhatian masyarakat. Namun sebaliknya, opini atau pendapat yang negatif dan masyarakat akan berdampak pada berkurangnya minat pengiklan untuk mempromosikan produk atau barang-barang mereka karena program tersebut kurang diminati dan minimnya respon masyarakat. 7
Djoenaesih S. Sunarjo, Opini Publik, Liberty Offset Yogyakarta, 1997, hal 86.
Karena karakteristik dan sifat penonton yang jumlahnya relatif banyak, mereka tidaklah bersifat pasif tetapi mereka bersifat reaktif dalam hal menerima pesan yang disampaikan dan sifat ini beragam coraknya. Opini yang dikemukakan oleh siswa sekolah sepakbola Benteng Taruna terhadap tayangan Piala Eropa 2008 di RCTI akan berbeda-beda satu sama lain baik opini yang dikemukakan secara lisan maupun tertulis.
1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan uraian diatas, pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Opini siswa sekolah sepakbola Benteng Taruna terhadap tayangan Piala Eropa 2008 di RCTI”.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Opini siswa sekolah sepakbola Benteng Taruna terhadap tayangan Piala Eropa 2008 di RCTI.
1.4 Signifikansi Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat dua kegunaan yang akan disumbangkan oleh penulis. Kegunaan itu adalah:
1.4.1 Signifikansi Akademis Secara akademis, hasil dan penelitian ini dimaksudkan untuk memperkaya, memperlengkap serta menambah khasanah ilmu komunikasi terutama tentang kajian dibidang komunikasi massa (televisi) terhadap fungsi dan peranannya.
Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu dalam kajian jurnalistik mengenai opini siswa sekolah sepak bola terhadap acara di media televisi swasta di Indonesia. Serta diharapkan juga dapat memberikan manfaat serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi diperpustakaan.
1.4.2 Signifikansi Praktis Secara praktis, hasil dan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan, informasi serta pertimbangan bagi insan pertelevisian di Indonesia khususnya kepada pihak yang memproduksi tayangan Piala Eropa 2008 di RCTI agar kedepannya dapat memberikan sajian yang lebih baik, bermanfaat, informatif dan dapat menghibur masyarakat.
BAB II KERANGKA PEMIK1RAN
2.1 Komunikasi Massa Sementara definisi komunikasi massa sendiri yang memiliki kaitan yang erat dengan media yang dibahas dalam penelitian ini menyatakan bahwa komunikasi massa (mass communications,) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah, tabloid) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik). 8 Sedangkan komunikasi massa secara sederhana dirumuskan oleh Bittner (1980:10) “Mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people.”( Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang ).9 Ciri-ciri yang terdapat pada komunikasi massa: 1. Umumnya komunikasi massa bersifat komunikasi searah. 2. Menyajikan rangkaian dan aneka pilihan yang luas, baik ditinjau dari khalayak yang akan dicapai maupun dari segi pilihan isi oleh khalayak media massa. 8
9
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, hal 62. Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosda Karya, Bandung. 1994, hal 188.
3. Sifat dari media massa dapat menjangkau sejumlah besar khalayak yang tersebar karenanya jumlah media massa lebih sedikit dari pada khalayaknya. 4. Karena sifatnya untuk menarik perhatian khalayak yang luas dan besar, maka ia harus dapat mencapai tingkat intelek rata-rata (umum), mampu mencapai orang yang membaca sambil bibirnya bergerak. 5. Organisasi yang menyelenggarakan komunikasi massa merupakan lembaga masyarakat yang harus peka terhadap Lingkungannya. 10 Joseph A Devito dalam bukunya Communicology An Introduction To The Study of Communication menampilkan definisinya mengenai komunikasi massa lebih tegas yakni sebagai berikut : 1. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau menonton televisi. 2. Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar audio seperti dikatakan oleh Severin dan Tankard Jr bahwa komunikasi massa itu adalah keterampilan seni dan ilmu. Apabila dikaitkan dengan pendapat Devito, maka komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan sifat-sifat komponennya.11 10
Dja’far H. Assegaff, Jurnalistik Masa Kini (Pengantar Kepraktekan Kewartawanan), Jakarta 1983, hal 11. 11 Onong Uchjana Effendy, Op.cit, hal 14.
Media massa dalam cakupan komunikasi massa adalah surat kabar, majalah, radio, televisi dan film. Perihal peranan media massa dalam kehidupan manusia dapat rumuskan secara singkat antara lain; 1. Media massa juga dikenal sebagai media hiburan. 2. Media massa membantu mensosialisasikan pribadi manusia. 3. Media massa membantu kita untuk menyusun agenda, menyusun jadwal kehidupan sehari-hari. 4. Media massa berfungsi membantu. untuk berhubungan dengan berbagai kelompok masyarakat lain diluar masyarakat kita. 5. Media massa memberikan informasi dan membantu kita untuk mengetahui secara jelas segala ikhwal tentang dunia sekelilingnya kemudian menyimpannya dalam ingatan kita. 6. Media massa digunakan untuk membujuk khalayak yang mencari keuntungan dan pesan-pesan yang diterimanya.12 Sedangkan menurut Darwanto Sastro Subroto, fungsi dari media massa adalah: 1. Sebagai media penerangan. 2. Sebagai media pendidikan. 3. Sebagai media hiburan. 4. Sebagai media promosi.13 12 Alo Liliweri, Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat, Bandung, Citra Aditya Pakti, hal 42-43. 13 Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, Yogyakarta, 1994, hal.17
Hiburan yang dinginkan oleh masyarakat akan terpenuhi dengan adanya kehadiran media massa sebagai alat penyampaian pesan yang semakin beragam dan berkembang.
2.2 Fungsi Komunikasi Massa Ketika Kita membicarakan masalah fungsi komunikasi massa. yang harus ada dalam benak kita adalah bahwa kita juga sedang membicarakan fungsi dan media massa. Komunikasi massa itu sendiri berarti komunikasi melalui media massa. ini berarti, komunikasi massa tidak akan ditemukan maknanya tanpa menyertakan keberadaan media massa sebagai sebuah elemen yang terpenting dalam komunikasi massa, sebab tidak ada komunikasi massa tanpa adanya media massa. Menurut Alexis S Tan (1981), fungsi komunikasi massa tersebut adalah: 14 1. Informasi Fungsi informasi adalah fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen yang paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita atau hal-hal yang disajikan. 2. Hiburan. Fungsi hiburan bagi sebuah media massa elektronik menduduki posisi yang paling tinggi bila dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain. Masalahnya, masyarakat kita memang masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. Ketika berada dirumah kemungkinan besar 14 Nurudin, Komunikasi Massa, Cespur, Yogyakarta, 2003, hal 62-83
.
masyarakat menjadikan televisi sebagai media hiburan. Paling tidak, untuk hiburan karena dalam aktivitas hariannya telah membuatnya lelah. Tayangan acara Piala Eropa 2008 merupakan tayangan acara yang menyajikan pertandingan sepak bola nasional antar Negara – Negara di benua Eropa untuk memperebutkan titel juara Eropa dimana kejuaraan ini dilaksanakan tiap 4 tahun sekali. Charles R Wright (1988) mengakui pentingnya aspek hiburan dalam komunikasi massa. 3. Persuasi Fungsi persuasif dari komunikasi massa ini tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Bagi Joseph A. Devito (1997) fungsi persuasi ini dianggap sebagai bentuk yang paling pentng. 4. Transmisi Budaya. Transmisi budaya adalah salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun yang paling sedikit diperbincangkan. Transmisi budaya tidak dapat lagi dielakan selalu hadir untuk berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu. Secara
historis
umat
manusia
telah
dapat
melewati
atau
menambahkan pengalaman baru cari sekarang untuk membimbingnya kemasa depan. 5. Mendorong Kohesi Sosial. Kohesi yang dimaksud disini adalah penyatuan. Artinya, media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Media merangsang
masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai-berai itu bukan keadaan yang baik bagi kehidupan mereka. 6. Pengawasan Bagi Lasswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada disekitar kita. Fungsi pengawasan ini bisa dibagi menjadi dua, yakni warning or beware surveyllance atau pengawasan peringatan dan instrumental surveyllance atau pengawasan instrumental. 7. Korelasi Fungsi korelasi yang dimaksud disini adalah fungsi menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Erat kaitannya dengan fungsi ini adalah peran media massa sebagai penghubung antar berbagai komponen masyarakat. 8. Pewarisan Sosial Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, etika, dan suatu generasi ke generasi selanjutnya Komunikasi massa sebagai suatu proses komunikasi memiliki berbagai macam dan juga fungsi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam hal menerima informasi atau pesan-pesan yang disampaikan oleh media televisi
untuk berbagai macam kepentingan yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing.
2.3
Televisi Sebagai Media Massa Saat ini hampir disetiap rumah memiliki satu bahkan lebih pesawat
televisi. Melalui televisi, segala kejadian dibelahan bumi lain dapat dengan segera diketahui melalui siaran langsung. Berbagai macam hiburan dan informasi tersaji, masyarakat hanya tinggal memilih jenis hiburan atau informasi apa saja yang mereka sukai, televisi memang telah menjadi bagian dari irama kehidupan dan masyarakat. Televisi menciptakan suasana tertentu, penyampaian ini pesan seolah-olah langsung dan komunikator kepada komunikan. Informasi yang disampaikan oleh televisi akan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual.15 Istilah televisi berasal dan kata “tele” yang berarti jauh dan “visi” yang berarti penglihatan. Segi jauh-nya ditransmisikan dengan prinsip-prinsip radio sedangkan segi penglihatannya diwujudkan dengan prinip-prinsip kamera sehingga menjadi gambar, baik dalam bentuk gambar hidup atau bergerak (moving picture) maupun gambar diam (still picture). Televisi merupakan sarana komunikasi massa dimana terjadi komunikasi antara komunikator dengan komunikan. Sebagai media komunikasi massa, televisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:16 15
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Suatu Analisis Media Televisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1995, hal 8. 16 JB Wahyudi, Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Grafiti, Jakarta, 1996, hal 8-9.
1. Informasi
disampaikan
kepada
komunikan
melalui
proses
pemancar/transmisi. 2. Isi pesan audio visual. Artinya, dapat didengar dan dilihat secara bersamaan pada waktu ada siaran. 3. Sifatnya periodik, tidak dapat diulang. 4. Sifatnya transitory (hanya meneruskan) pesan-pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas. 5. Serentak dan global. 6. Meniadakan jarak dan waktu. 7. Dapat menyajikan peristiwa/pendapat yang sedang terjadi, secara langsung/orisinil. 8. Bahasa yang digunakan formal dan non-formal (bahasa tutur). 9. Kalimat singkat, padat, jelas, sederhana. 10. Tujuan akhir dan penyampaan pesan untuk menghibur, mendidik, kontrol sosial, menghubungkan, atau sebagai bahan informasi. Televisi sebagai media dianggap mampu menyiarkan informasi kepada masyarakat secara memuaskan, ini disebabkan oleh dua faktor yang terdapat pada media massa tersebut yakni: 1. Immediacy, menyangkut pengertian langsung dan dekat; yakni peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi. dapat dilihat dan didengar oleh pemirsa pada saat peristiwa berlangsung.
2. Realism, mengandung makna kenyataan, ini berarti bahwa stasiun televisi menyiarkan informasinya audio visual dengan perantara mikrofon dan kamera apa adanya sesuai dengan kenyataan.17 Penyelenggara siaran televisi harus memberikan sajian program-program menarik yang sesuai dengan etika, norma, ideologi yang berlaku dilingkungan masyarakat. Selain itu selera masyarakat sebagai konsumen harus lebih diperhatikan karena masyarakatlah yang menentukan untuk menonton program tersebut atau tidak. Masyarakat tidak dapat untuk dipaksa karena mereka berhak untuk menonton program yang di inginkan yang sesuai dengan selera mereka sendiri.
2.3.1
Kelebihan dan Kekurangan Media Televisi
Perkembangan televisi yang juga diringi oleh perkembangan teknologi modern dan canggih disisi lain telah memberikan berbagai macam keuntungan bagi masyarakat. Namun, seperti media massa lainya, telvisi juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangannya sendiri. Keunggulan televisi bisa kita lihat dan sisi programatis dan teknologis.18 Keunggulan televisi dan sisi programatis adalah: 1. Menyangkut isi dan bentuk, media televisi meskipun direkayasa mampu membedakan fakta dan fiksi, realistis, dan tidak terbatas. 17 18
Onong Uchjana Effendy, Op.cit, hal 25. Alatas Fahmi, Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa, YPKMD, Jakarta, 1997, hal 30-32.
2. Memiliki khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya, dan intim. 3. Memiliki tokoh berwatak (real maupun rekayasa), sementara media lain (film) hanya memiliki bintang yang direkayasa. Keunggulan televisi dari sisi teknologi adalah kemampuan televisi dalam menjangkau wilayah yang sangat luas dalam waktu yang bersamaan. Sehingga televisi dapat menghantarkan langsung suatu peristiwa disuatu tempat lain yang berjarak sangat jauh. Televisi juga mampu menciptakan suasana yang bersamaan di berbagai wilayah jangkauanya, mendorong pemirsa untuk mendapatkan informasi dan berinteraksi secara langsung. Selain memiliki keunggulan, televisi juga memiliki kelemahan. Kelemahan ini berkaitan langsung dengan kelebihannya. Kelemahan itu adalah: 1. Kecenderungan televisi untuk menempatkan khalayaknya sebagai obyek yang pasif sebagai penerima pesan. 2. Mendorong proses alih nilai dan pengetahuan yang cepat. Hal ini terjadi tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat perkembangan budaya dan peradaban yang ada diwilayah jangkauannya. 3. Sifatnya sangat terbuka dan menjadikannya sulit untuk dikontrol dampak negatifnya. 4. Pergerakan teknologi penyiaran
yang begitu
cepat mendahului
perkembangan masyarakat dan budaya khalayak pemirsanya. Hal ini pada gilirannya melahirkan pro kontra tentang implikasi kultural dan televisi.
5. Kecenderungan para pengelola televisi yang memanfaatkan kelebihankelebihan
televisi
dan
lebih
berorientasi
pada
pertimbangan
komersil/bisnis, sehingga mengenyampingkan faktor pendidikan.
2.3.2 Pesan ( Message ) Media Televisi K. Avery dalam Communication and the media menggolongkan khalayak menjadi tiga golongan dalam mengkonsumsi isi pesan dan media massa, yakni: a. Selective attention Golongan ini yang termasuk mau menerima pesan-pesan tetapi hanya yang diminati saja. b. Selective perception Yang termasuk golongan ini adalah mereka yang berbeda persepsinya dalam menanggapi suatu pesan. c. Selective retention Yang terakhir merupakan golongan yang hanya mau mengingat apa yang perlu diingat saja terutama kalau erat kaitannya dengan kepentingan mereka. 19 Pesan-pesan media massa elektronik khususnya televisi tidak hanya dapat didengar melainkan dapat di lihat dalam bentuk gambar yang bergerak. Televisi sebagai media elektronik yang di miliki oleh masyarakat dengan tingkat perkembangan teknologi yang semakin canggih tidak hanya memiliki berbagai 19
Darwanto Sastro Subroto, Op.cit, hal 25.
kelebihan namun juga memiliki kekurangan. Tujuan akhir dari penyampaian pesan
media
televisi
dapat
menghibur,
mendidik,
kontrol
sosial,
menghubungkan atau sebagai bahan informasi kepada masyarakat dalam kehidupannya dilingkungan sosial masyarakat. Dan berbagai macam teori yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dijelaskan bahwa penulis hanya akan membahas permasalahan yang diteliti dengan menguraikan fungsi media massa khususnya fungsi dari tayangan Piala Eropa 2008 yang menjadi obyek penelitian dilihat dan fungsi hiburan dan informasi
2.3.3 Program Televisi Kata “program” berasal dari bahasa inggris programme atau program.20 Program televisi adalah suatu acara yang memberikan informasi dan hiburan terhadap khalayak. Program siaran televisi di Indonesia pada umumnya diproduksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan, program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat khalayak atau audience tertarik jadi yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah departemen programming.21 Dalam pembagian jenis program televisi tidak terdapat kategorisasi yang benar-benar baku. Di dalam buku Deddy Iskandar Muda yang berjudul Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profersional, acara-acara yang disiarkan oleh stasiun penyiaran televisi adalah : 20
Morissan, M.A. Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi , Ramdina Prakarsa, hal 97. 21 Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik televisi Menjadi Reporter Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, hal 7.
1. News Reporting (laporan berita) Program News Reporting ada dua kategori yaitu : a. Hard News Berita yang ingin diketahui oleh masyarakat tentang semua masalah yang berpengaruh pada kehidupan mereka. Ada banyak kejadian di masyarakat yang dapat diberitakan yaitu masalah politik, ekonomi, kejahatan dan berita kontroversi dan masalah-masalah sosial lainnya. b. Soft News Biasanya program berita berakhir dengan berita-berita ringan, yang fungsinya membantu pemirsa dari berita yang serius ke berita yang ringan dan menghibur. Biasanya soft news memberitakan tentang kejadian yang unik, tempat-tempat rekreasi atau kejadian aneh. 2. Talk Show Adalah program televisi tentang perbincangan antara satu tokoh masyarakat dengan permasalahan yang ada di masyarakat. Contoh : Today Dialoque, Kick Andy. 3. Call-in Show 4. Documentair 5. Magazine/tabloid 6. Rural Program 7. Advertising 8. Education/Instructional 9. Art & Culture
10. Music 11. Soap Operas/sinetron/drama 12. TV Movies 13. Game Show/Kuis 14. Sport (olah raga). Contoh : piala Dunia, Eropa maupun Asia.
2.3.3.1 Program Olahraga Program Olahraga adalah suatu acara yang memberikan informasi dan hiburan terhadap khalayak yang menitik beratkan pada even olahraga, biasanya disetiap program olahraga dipadukan dengan hiburan ( sport entertainment ), berupa game dan kuis interaktif. Dalam hal ini program olahraga yang akan dibahas adalah program olahraga piala Eropa 2008 di RCTI, dimana program ini menyajikan pertandingan sepak bola nasional antar Negara – Negara di benua Eropa untuk memperebutkan titel juara Eropa dimana kejuaraan ini dilaksanakan tiap 4 tahun sekali Berbagai jenis program siaran tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak harus semuanya ada, karena acara-acara tersebut sangat bergantung dari kepentingan masing-masing stasiun penyiaran televisi yang bersangkutan22 Sebagai media komunikasi massa, televisi selain berfungsi sebagai sarana, informasi, pendidikan dan hiburan. serta memiliki program-program acara lain untuk menunjang siaran yang akan disuguhkan kepada khalayak. Tayangan acara piala Eropa 2008 di RCTI dikemas secara ideal sebelum dimulai, ada lima item yaitu :
a. Pembawa acara Adalah orang yang memandu suatu tayangan program acara, dari awal acara itu berlangsung hingga acara tersebut berakhir. b. Komentator Adalah orang yang pakar dan mengerti dalam bidangnya untuk mengomentari suatu pertandingan yang sedang berlangsung. Dalam hal ini komentator yang akan menilai pertandingan tersebut terdiri dari 3 golongan, yaitu: 1. Pelatih atau pengurus sepak bola nasional. 2. Wartawan olah raga. 3. Bintang tamu / Publik Figur c. Higlight atau prediksi pertandingan. d. Pembawa acara kuis atau game adalah orang yang membawakan kuis interaktif atau game disaat istirahat babak pertama pertandingan dan setelah pertandingan. e. Nonton bareng adalah suatu acara kegiatan yang dilakukan secara bersama – sama dalam hal ini menyaksikan suatu pertandingan sepak bola piala Eropa 2008 di RCTI pada waktu, tempat yang sama.
2.4 Opini Dalam ilmu komunikasi, istilah-istilah pendapat (opinion) dan sikap (altitude) sering dipadukan, pada umumnya orang berpendapat bahwa opini merupakan jawaban terbuka terhadap sesuatu ataupun lisan. 22
Dedi Iskandar Muda Op Cit hal 9.
Dalam bahasa Indonesia opini (opinion) sering diterjemahkan dengan pendapat, walaupun ternyata istilah opini telah menjadi hal yang lumrah yang memang sering dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam percakapan. Untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai opini, berikut disajikan beberapa definisi opini. Opini dinilai sebagai jawaban yang diucapkan, yang diberi oleh individu terhadap sesuatu rangsangan atau situasi yang mengemukakan beberapa pernyataan yang dipemasalahkan. Opini juga mempunyai pengertian sebagai suatu pandanan keputusan atau tafsiran yang terbentuk didalam pikiran mengenai suatu persoalan tertentu. Suatu opini adalah lebih kuat dan pada sebuah kesan dan lebih lemah dan pada pengetahuan yang positif. Opini dapat juga berarti pernyataan yang diucapkan atau ditulis.23 Dalam penelitian ini, opini yang dimaksudkan adalah jawaban yang diberikan oleh siswa sekolah sepakbola benteng taruna terhadap tayangan Piala Eropa 2008 di RCTI. Opini belum memberikan pengertian yang utuh apabila tidak diberi predikat seperti “opini public”, “opini individu” dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini, siswa sekolah sepakbola benteng taruna termasuk kedalam kategori publik. Maka opini yang dimaksud dalam penelitian ini adalah opini publik. Maka publik itu sebagai suatu kolektivitas yang ada karena individu memberikan andil 23
H Frazier Moore, (Humas Prinsip, Kasus Dan Masalah), Remaja Rosda Karya, Bandung, 1987.
berupa pengalaman tertentu, tradisi dan ingatan tertentu serta kondisi kehidupan tertentu.
2.4.1 Karakteristik Opini Karakteristik utama dan opini adalah: a. Mempunyai arah (percaya, tidak pecaya, dan sebagainya) b. Mempunyai isi informasi c. Mempunyai intensitas (kuat. moderat, lemah). Setiap opini yarg diberikan oleh individu atau seseorang terhadap suatu hal ada arahnya dalam arti di pihak manakah individu tadi berada. Opini atau pendapat seseorang ditandai oleh apakah yang menjadi dasar dan opini tersebut yakni pengetahuan yang faktual atau informasi. Kebanyakan opini menunjukan informasi yang relatif kurang mengenai isu yang bersangkutan bagi individu yang beropini tersebut. Adapun intensitas dan opini pada pokoknya merupakan ukuran tingkat keterlibatan seseorang dalam isu yang dimaksud.
2.4.2 Unsur-Unsur Opini Ada beberapa unsur/karakteristik yang dimiliki sebuah opini, yaitu :24 1. Opini dibentuk dari sekumpulan data dan fakta. 2. Opini merupakan rekonstruksi dari keadaan (daya berfikir dan daya abstraksi individu). 24
Phil Astrid susanto, Op.cit, hal 56.
3. Opini merupakan reaksi ataupun sikap individu sebagai komunikator maupun komunikan.
2.4.3 Ciri-Ciri Opini Beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh opini, yaitu : a. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan. b. Merupakan sinthesa atau kesatuan dari banyak pendapat. c. Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.25 Leonard W. Doob menulis dalam buku yang berjudul Public Opinion and Propaganda yang diterbitkan pada tahun 1948 sebagai berikut; “Public opinion refers to people ‘s attitude on an issue they are members of the same social group,” artinya kira-kira opini publik yang dimaksudkan adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu soal, dimana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama.26 Dalam hubungan ini, Leonard W.Doob mengemukakan pula batas-batas kemampuan opini publik, antara lain: a. Perhatian orang terhadap sesuatu masalah itu sangat tergantung pada pengetahuan dan pendidikannya masing-masing b. Kebijaksanaan tergantung juga dari penilaian serta seleksi publik terhadap fakta dan nilainya sendiri. 25 26
Djoenaesih S. Sunarjo, Op.cit, hal 26. Ibid. hal 28.
c. Pada kenyataannya bahwa setiap persoalan (masalah) mempunyai banyak segi sehingga untuk hal-hal yang kompeten yang menimpa masyarakat yang luas, opini publik (yang kompeten) itu terdiri dari banyak publik. d. Tidak adanya standar ataupun ukuran dalam penyelesaian sesuatu masalah lebih -lebih masalah sosial dimana setiap masalah, mempunyai ciri khas sendiri-sendiri. Hal itu tergantung pada mental, pengalaman, perasaan. kebudayaan, dan ide yang telah tersebar dalam masyarakat. 27 Opini publik itu dapat berubah-ubah sedangkan perubahan itu dapat ditimbulkan dan disalurkan oleh seseorang atau sesuatu lembaga. Alat yang pada umunya digunakan dalam menyalurkan opini publik biasanya adalah media massa (pers, radio, televisi, film) terutama sekali adalah pers. Berdasarkan uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa opini atau pendapat merupakan jawaban terbuka (overt) terhadap sesuatu persoalan atau issue ataupun jawaban yang dikemukan oleh individu maupun masyarakat yang dinyatakan berdasarkan kata-kata baik yang di ajukan secara tertulis maupun secara lisan.
27
Ibid, hal 30.
BAB III METODOLOGI
3.1 Tipe Atau Sifat Penelitian Jenis penelitian yang Penulis lakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Mohammad Nazir mendefinisikan metode deskriptif sebagai suatu metode dalam suatu kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun kelas peristiwa pada masyarakat sekarang. Tujuannya yaitu untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai opini siswa sekolah sepak bola Benteng Taruna terhadap tayangan Piala Eropa 2008 di RCTI dalam memberikan fungsi informasi dan hiburan.28 Penelitian deskriptif ditujukan untuk : (1) mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. (2) mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. (3) membuat perbandingan atau evaluasi. (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 29 28
Mohammad Nazir, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1988, hal 141. Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi. Remaja Rosda Karya, Bandung, 2000, hal 25-27.
29
3.2 Metode Penelitian Untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, Penulis menggunakan metode penelitian survey. Di mana peneliti akan mengumpulkan informasi dan responden dengan menggunakan kuesioner. Dalam arti kata yang sesungguhnya, maka metode (Yunani: Metodos) adalah cara atau jalan. Sehubungan dengan upaya ilmiah maka metode menyangkut masalah kerja yaitu cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.30 Pada umumnya pengertian survey dibatasi pengertian survey sampel dimana informasi yang dikumpulkan dan beberapa bagian populasi untuk mewakili populasi. Jadi penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dan suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data yang pokok.31 Di tinjau dan jenis masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan dalam meneliti serta tempat dan waktu penelitian yang dilakukan maka dalam penelitian deskriptif metode survey merupakan salah satu jenisnya. Metode survey membedah dan menguliti serta mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung. Dalam metode survey juga di kerjakan evaluasi serta perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau masalah serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan 30
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1991, hal 7.
rencana dan pengambilan keputusan dimasa mendatang. Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit baik secara sensus ataupun dengan menggunakan sampel. Unit yang di gunakan dalam metode survey cukup besar. Banyak masalah dapat diteliti dengan metode survey termasuk masalah kemasyarakatan (survey sosial), masalah komunikasi dan pendapat umum (survey pendapat umum) dan sebagainya.32
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis dalam penelitian.33 Populasi juga dapat di artikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dan obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.34 Populasi yang di pilih dalam penelitian ini adalah siswa sekolah sepak bola Benteng Taruna sebagai responden penelitian khususnya mereka yang menyaksikan tayangan piala Eropa 2008 di RCTI dibagi dalam bebarapa kategori usia pembinaan diantaranya : Kelompak Pagi
31
U-7 s/d U-10
sebanyak 35 orang.
U-13 s/d U-14
sebanyak 45 orang.
U-15 s/d U-16
sebanyak 40 orang.
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendy, Metode Penelitian Survey, Jakarta, LP3ES, 1989. hal
9. 32
Mohammad Nazir, Op.cit, hal 64 – 65. Jalaluddin Rakhmat, Op.cit, hal 53. 34 Umar Husein, Metode Penelitian Untuk Skiripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta, PT. Raja Grafindo, 1999, 33
U- 17 s/d U-18
sebanyak 25 orang.
Kelompak Siang
U-7 s/d U-10
sebanyak 75 orang.
U-11 s/d U-12
sebanyak 55 orang.
U-13 s/d U-14
sebanyak 60 orang.
U-15 s/d U-16
sebanyak 75 orang.
U- 17 s/d U-18
sebanyak 50 orang.
Total populasinya sebanyak 460 orang.35 Di pilihnya mereka sebagai populasi karena mereka merupakan salah satu pecinta sepak bola yang notabenenya berlatih seminggu 3 kali guna meraih cita –cita mereka mewujudkan impian sebagai pemain sepak bola terbaik di masa yang akan datang.
3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dan keseluruhan populasi yang dianggap mewakili populasi tersebut.36 Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa sekolah sepak bola Benteng Taruna sebagai responden penelitian khususnya mereka yang menyaksikan tayangan piala Eropa 2008 di RCTI. Penentuan jumlah sampel dalm penelitian ini didasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto : 37 hal 77. E. Achyadi, Kepala Pelatih SSB Benteng Taruna, Tangerang. 36 Bambang Setiawan, Metode Penelitian Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 1995, hal 54. 35
Untuk perkiraan apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 % hingga lebih, tergantung setidak – tidaknya dari : 1. Kemampuan peneliti dari waktu, tenaga dan dana. 2. sempit lusanya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. 3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Penelitian yang resikonya besar tentu saja jika sampelnya besar akan lebih baik. Melalui pendapat tersebut, peneliti mengambil sampel sebesar 20 % dari jumlah populasi, yaitu : 460 x 20 % = 92 responden. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling. Dalam teknik purposive sampling ini pengambilan sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu memilih orang-orang tertentu karena dianggap berdasarkan penilaian tertentu dan dapat mewakili statistik tingkat signifikansi dan prosedur pengujian hipotesis.38 Untuk itu menentukan responden dilakukan dengan cara mengkategorikan responden berdasarkan usia pembinaan.
37
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta,
Tabel 3.3.2.1 Berdasarkan Usia Pembinaan
Usia / Waktu
Total Siswa
Total 20 %
Jumlah Responden
/ Pagi
35
7
7
U-13 s/d U-14 / Pagi
45
9
9
U-15 s/d U-16 / Pagi
40
8
8
U- 17 s/d U-18 / Pagi
25
5
5
U-7 s/d U-10 / Siang
75
15
15
U-11 s/d U-12 / Siang
55
11
11
U-13 s/d U-14 / Siang
60
12
12
U-15 s/d U-16 / Siang
75
15
15
U- 17 s/d U-18 / Siang
50
10
10
U-7 s/d U-10
Total =>
460 Siswa
92
Responden
3.4 Teknik Pengumpulan Data. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.39 Guna mendapatkan sejumlah data yarg diperlukan dalam melakukan penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 2006, Hal 134. Jalaluddin Rakhmat, Op cit, Hal 8. 39 Mohammad Nazir, Op.cit, hal 211. 38
3.4.1 Data Primer Dalam memperoleh data yang diinginkan, dalam penelitian ini penulis menyebarkan kuesioner yang seragam kepada setiap responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.40 Selain itu kuesioner dapat diartikan sebagai daftar pertanyaan yang terstruktur dan sistematis. Dimana dalam kuesioner tersebut terdapat susunan pertanyaan tertulis yang dapat memberikan data-data yang sesuai dan yang dibutuhkan untuk melakukan analisis dalam penelitian ini. Kuesioner akan dibagikan dan di isi sendiri oleh setiap responden.
3.4.2 Data Sekunder Merupakan tahap memperoleh data-data penelitian yang diperlukan dalam bentuk yang sudah jadi atau tertulis dan berbagai bentuk cetakan. Seperti buku-buku literature ( kepustakaan ), majalah dan juga penulis memanfaatkan fasilitas internet serta bentuk tulisan lainnya yang memungkinkan penulis untuk memperoleh serta melengkapi data-data dalam penelitian ini. Studi Kepustakaan untuk menunjang pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis memperoleh data-data dengan cara membaca buku-buku literature ( kepustakaan ) serta buku-buku lain yang memiliki kaitan yang erat dengan permasalahan yang dibahas.
3.4.3 Prosedur PengoIahan Data Pada penelitian ini, analisa data dapat dilakukan setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, kemudian data diolah melalui tahap-tahap berikut: a. Data diolah dari jawaban para responden yang telah masuk setelah kuesioner di bagikan dengan cara manual, yaitu dengan menghitung jumlah jawaban untuk setiap kategori dari setiap pertanyaan yang diajukan. b. Dari jawaban para responden kemudian data dianalisa kedalam tabel frekuensi data.
3.5 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.41 Karena metode penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif artinya setelah semua data dihimpun dan disusun secara sistematis, cermat untuk kemudian dipelajari dan dianalisa secara deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
40
Suharsimi Arikunto, Ibid, hal 139.
Untuk mendapat satu kesatuan data, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Rumus : i
= Nilai Tertinggi (NT) – Nilai Terendah (NR) Jumlah Skala
Keterangan : i
= Interval
NT = 11 pertanyaan x Jawaban skor tertinggi adalah 3 = 11 x 3 = 33 NR = 11 pertanyaan x Jawaban skor terendah adalah 1 = 11 x 1 = 11 Jumlah Skala = 3
i
= 33 – 11 3 = 22 3 = 7,3
Pembulatan Jumlah = 7 Setelah diketahui intervalnya, maka kategori penilaian untuk setiap pertanyaan dapat dikelompokkan menjadi :
41
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendy, Op.cit, hal 264.
Tabel Akumulasi Penilaian Bobot
Penilaian
27 – 33
Positif
19 – 26
Netral
11 – 18
Negatif
3.6 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.6. 1 Definisi Konsep 1. Opini ialah pendapat seseorang sebagai pernyataan sikapnya terhadap suatu hal atau peristiwa yang diungkapkan dengan kata-kata.42 2. Tayangan piala Eropa 2008. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan tayangan piala Eropa 2008 adalah tayangan acara yang menyajikan pertandingan sepak bola nasional antar Negara – Negara di benua Eropa untuk memperebutkan titel juara Eropa dimana kejuaraan ini dilaksanakan tiap 4 tahun sekali. 3. Siswa Sepak bola ialah seseorang yang sedang menuntut ilmu non formal khususnya di bidang olahraga sepak bola dimana materi pelajaran yang di ajarkan seperti drible, passing, heading, defence, attack yang kesemuanya merupakan teknik – teknik dasar bermain sepak bola.
42
Onong Uchjana Effendy, Op.cit hal 253.
3.6. 2 Operasionalisasi Konsep Opini atau pendapat dimaksud adalah pendapat yang dikeluarkan oleh siswa sekolah sepak bola Benteng Taruna terhadap tayangan piala Eropa 2008 di RCTI. Tayangan piala Eropa 2008 adalah tayangan acara yang menyajikan berbagai segmen seperti : a.
Pembawa acara Adalah orang yang memandu suatu tayangan program acara, dari awal acara itu berlangsung hingga acara tersebut berakhir.
b. Komentator Adalah orang yang pakar dan mengerti dalam bidangnya untuk mengomentari suatu pertandingan yang sedang berlangsung. Dalam hal ini komentator yang akan menilai pertandingan tersebut terdiri dari 3 golongan, yaitu: 1. Pelatih atau pengurus sepak bola nasional. 2. Wartawan olah raga. 3. Bintang Tamu / Publik Figur. c. Higlight atau prediksi pertandingan. d. Pembawa acara kuis atau game adalah orang yang membawakan kuis interaktif atau game disaat istirahat babak pertama pertandingan dan setelah pertandingan. e. Nonton bareng adalah suatu acara kegiatan yang dilakukan secara bersama – sama dalam hal ini menyaksikan suatu pertandingan sepak bola piala Eropa 2008 di RCTI pada waktu, tempat yang sama.
Variabel Tayangan Eropa 2008
Dimensi
Piala 1. Menonton
Indikator a. Menonton tayangan Piala Eropa 2008. b. Menonton setiap pertandingan sampai
Skala - Ya -Tidak - Ya -Tidak
selesai. c. Alasan menonton
-Memperoleh
tayangan Piala Eropa
hiburan
2008.
-Memperoleh informasi
d. Selalu menonton
-Karena senang
tayangan Piala Eropa -Ya 2008.
e. Intensitas atau
- Tidak
-Seluruh
berapa sering
pertandingan
menonton
-Tidak
pertandingan Piala
Pertandingan
Seluruh
Eropa 2008. f. Dengan siapa Anda
-Sendiri
biasanya sering
-Dengan Teman
menonton tayangan
-Dengan Keluarga
Piala Eropa 2008
2. Opini
g. Opini terhadap
-Menarik
tayangan Piala Eropa -Ragu- ragu 2008.
h. Opini terhadap pembawa acara tayangan Piala Eropa 2008.
i. Opini terhadap komentator tayangan Piala Eropa 2008. j. Opini terhadap highlight tayangan Piala Eropa 2008. k. Opini terhadap kuis interaktif atau game tayangan Piala Eropa 2008. l. Opini terhadap nonton bareng tayangan Piala Eropa 2008.
-Tidak menarik
m. Opini terhadap theme song Piala Eropa 2008.
n. Opini terhadap maskot Piala Eropa 2008.
o. Opini terhadap tema “Expect the Emotions”Piala Eropa 2008.
p. Opini terhadap team peserta Piala Eropa 2008.
q. Opini terhadap jam tayang Piala Eropa 2008.
Peneliti akan membuat pertanyaan seperti yang terdapat di dalam indikator dari tayangan Piala Eropa 2008 di RCTI, untuk mengetahui Opini siswa sekolah sepakbola Benteng Taruna terhadap tayangan Piala Eropa 2008 di RCTI.
Kategori - kategori yang dikumpulkan akan diukur dengan menggunakan skala jumlahan, yang paling umum adalah skala likert, yaitu setiap jawaban diberi nilai bilangan. Pengumpulan variabel menggunakan skala likert kerap digunakan untuk mengukur moral, sikap, opini, seseorang tentang kejadian atau gejala sosial.
Tabel Bobot Skala Likert Bobot
Penilaian
3 2 1
A. Menarik B. Ragu-ragu C. Tidak Menarik
-
Setiap jawaban A dalam pertanyaan akan diberi nilai 3.
-
Setiap jawaban B dalam pertanyaan akan diberi nilai 2.
-
Setiap jawaban C dalam pertanyaan akan diberi nilai 1.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Tayangan Piala Eropa 2008 Tayangan Piala Eropa 2008 merupakan salah satu program olahraga yang ditayangkan oleh stasiun televisi RCTI, salah satu dari 3 stasiun televisi selain Global TV dan TPI yang juga turut menayangkan Piala Eropa 2008 karena berada dibawah bendera (MNC) Media Nusantara Citra selaku pihak penyedia beberapa jasa siaran televise di Indonesia. Piala Eropa 2008 ditayangkan setiap hari mulai tanggal 7 juni sejak Opening ceremony di kota Basel, Swiss dilanjutkan dengan pertandingan perdana atau partai pembuka antara tuan rumah Swiss vs Republik Ceko di stadion St Jakob Park yang juga menjadi tempat Opening Ceremony. Tayangan Piala Eropa hadir setiap hari sejak tanggal 7 – 29 Juni 2008 pada pukul 23.00 WIB dan 01.00 WIB, dimana terdapat 2 kali pertandingan di stadion dan di grup yang berbeda yang hanya berselang 2 jam antara pertandingan pertama dengan kedua, kecuali pertandingan pada perempat final, semi final dan partai puncak ( final ) yang ditayangkan pada pukul 01.00 WIB. Piala Eropa kali ini diselenggarakan di 2 Negara yaitu Austria dan Swiss dimana terdapat 8 stadion modern yang berada di 2 negara penyelenggara guna mensukseskan even tersebut. Dengan semangat “ Expect The Emotions “ slogan yang menggambarkan ekspresi sedih, kecewa, perasaan lega dan
ketegangan sampai dengan peluit terakhir di bunyikan. “Trix dan Flix” adalah maskot yang digunakan pada Piala Eropa 2008, sebelumnya ada beberapa nama yang diusulkan seperti “Zagi – Zigi dan Flitz – Blitz”. , Europass dibuat oleh Adidas produsen peralatan dan perlengkapan olahraga dari Jerman. Nama tersebut diambil dari jalur yang melintas diantara 2 negara penyelenggara yaitu, Austria dan Swiss serta ditetapkan oleh UEFA sebagai bola resmi pada Piala Eropa 2008 ini. “Like A Superstar” nya Shaggy sebagai Theme Song. Kesemuanya diharapkan itu mampu melecutkan semangat team –team yang bertanding dalam memperebutkan mahkota juara Eropa tahun ini. Tayangan ini menjadi unggulan RCTI karena memiliki nilai jual tinggi terhadap para pecinta sepak bola yang sudah menanti even olahraga 4 tahunan, yang selalu menghadirkan pertandingan kelas dunia, dimana benua Eropa merupakan negeri asal sepak bola dan menjadi kiblat persepak bolaan di dunia. Meskipun berada pada jam tayang larut dimana pada waktu tersebut tidak banyak pemirsa setia RCTI yang menyaksikannya secara langsung tetapi hal tersebut sudah direncanakan secara matang oleh pihak RCTI selaku salah satu stasiun televisi yang menayangkan Piala Eropa, yaitu dengan menayangkan kembali atau menayangkan ulang pertandingan – pertandingan di malam hari yang tidak sempat di tonton oleh pemirsa setianya pada kesokan hari, baik pada pagi, siang atau sore harinya. Tayangan Piala Eropa merupakan tayangan olahraga yang mempunyai ciri khas tersendiri. Dari segi pembawa acara, menghadirkan para pembawa acara yang sudah berpengalaman di bidangnya, diantara mereka ada Tris Irawan
dan Oland Fatah (Presenter olahraga Senior) yang kerap selalu di tunjuk pihak RCTI dalam setiap program olahraga baik kelas Nasional maupun Dunia. Kemudian ada Ricky Jo (mantan Manager Team Nasional Futsal Indonesia). Dari segi Komentator dipilih dari Pelatih atau Pengurus sepak bola Nasional, Wartawan olahraga dan bintang tamu atau publik figur. Dari segi higlight atau prediksi pertandingan yang menghadirkan uraian kekuatan dan kelemahan masing – masing team atau yang biasa disebut head to head antara kedua team yang akan bertanding. Dari segi Pembawa acara kuis atau game dimana ada Ben ( VJ MTV ) dan Nirina Zubir ( Mantan VJ, Aktris ) yang kerap aktraktif, ekspresif, serta komunikatif dalam membawakan kuis atau game yang membuat pemirsa tidak bosan untuk mengikutinya dan tidak sadar bahwa waktu sudah larut hingga jelang pertandingan di mulai. Dari segi Nonton bareng dalam hal ini menyaksikan suatu pertandingan sepak bola piala Eropa 2008 di RCTI pada waktu, tempat yang sama dalam suasana yang penuh keakraban meskipun terdapat 2 kubu pendukung masing – masing team yang akan bertanding. Perbedaan yang terjadi dalam mendukung masing – masing team unggulannya tidak membuat keakraban yang terjadi menciptakan hal – hal yang negatif dan tidak diinginkan, malah yang terjadi sebaliknya penuh nuansa kekompakan, keseriusan namun tetap dalam kedamaian seperti tujuan utama sepakbola penuh sportivitas dalam keberagaman dan sebagai bahasa universal untuk menjalin rasa persatuan, kesatuan dan persaudaraan antar umat manusia yang hidup dan tinggal dimuka Bumi ini.
4.2. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 92 responden, maka penulis menguraikan hasil penelitian dalam bentuk tabel sebagai berikut :
I. Identitas Responden Berdasarkan karakteristik responden dapat dijelaskan dalam berbagai kriteria sebagai berikut : Hasil penelitian mengenai Usia responden dapat diketahui pada tabel di bawah ini : Tabel 1 Usia responden N = 92 NO.
Jenis Kelamin
F
%
1.
7 – 10 Tahun
22
24 %
2.
11 – 12 Tahun
11
12 %
3.
13 – 14 Tahun
21
23 %
4.
15 – 16 Tahun
23
25 %
5.
17 – 18 Tahun
15
16 %
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian I.1
Berdasarkan tabel 1 diatas, diperoleh keterangan mengenai usia responden yang terbagi menjadi 5 kategori yaitu, U 7 – 10 tahun sebanyak 22 orang atau (24 %), 11 – 12 Tahun sebanyak 11 orang atau (12%), 13 – 14 Tahun sebanyak 21 orang atau (23%),15 – 16 Tahun sebanyak 23 orang atau (25 %), 17 – 18 Tahun sebanyak 15 orang atau (16 %).
II. Pola Menonton Piala Eropa 2008 Setelah mengetahui identitas responden, berikutnya akan diuraikan hasil penelitian bagian kedua mengenai pola menonton televisi yang berisi 5 pertanyaan kepada 92 responden dalam 5 kategori usia mulai usia 7 – 18 tahun, yaitu sebagai berikut : Tabel 2 Menonton tayangan Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Ya
92
100 %
2.
Tidak
0
0 %
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian II.2
Berdasarkan tabel 2 di atas, diperoleh keterangan mengenai pola menonton tayangan piala Eropa 2008 yang terbagi menjadi lima kategori yaitu : U 7 – 10 tahun sebanyak 22 orang atau ( 24 % ), 11 – 12 Tahun sebanyak 11
orang atau ( 12 % ), 13 – 14 Tahun sebanyak 21 orang atau ( 23 % ), 15 – 16 Tahun sebanyak 23 orang atau ( 25 % ), 17 – 18 Tahun sebanyak 15 orang atau ( 16 % ). Dimana secara keseluruhan mereka yang dipilih sebagai responden menonton tayangan Piala Eropa 2008.
Tabel 3 Menonton setiap pertandingan sampai selesai N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Ya
56
61 %
2.
Tidak
36
39 %
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian II.3
Berdasarkan tabel 3 diatas, diperoleh keterangan mengenai jumlah responden yang menonton setiap pertandingan sampai selesai dari seluruh kategori usia sebanyak 56 orang ( 61 % ) dan yang tidak menonton setiap pertandingan sampai selesai sebanyak 36 orang ( 39 % ).
Tabel 4 Alasan menonton tayangan Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Memperoleh Hiburan
31
34 %
2.
Memperoleh Informasi
27
29 %
3.
Karena Senang
34
37 %
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian II.4
Berdasarkan tabel 4 diatas, diperoleh keterangan mengenai alasan menonton tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu: Memperoleh Hiburan sebanyak 31 orang (34 %), Memperoleh Informasi sebanyak 27 orang (27 %), Karena Senang sebanyak 34 orang (37 %).
Tabel 5 Intensitas atau berapa sering menonton pertandingan Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Seluruh Pertandingan
44
48 %
2.
Tidak Seluruh
48
52 %
92
100 %
Pertandingan Jumlah Sumber data: kuesioner penelitian II.5
Berdasarkan tabel 5 di atas, diperoleh keterangan mengenai intensitas atau berapa sering menonton pertandingan Piala Eropa 2008 yang menjawab (YA) sebanyak 44 orang atau (48 %), dan yang menjawab (TIDAK) sebanyak 48 orang (52 %). Dari keterangan di atas, dapat diketahui bahwa berapa sering mereka menonton pertandingan Piala Eropa 2008 hanya selisih 4 orang atau (4%) dari yang tidak menonton.
Tabel 6 Dengan siapa biasanya Anda menonton tayangan Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Sendiri
33
36 %
2.
Dengan Teman
22
24 %
3.
Dengan Keluarga
37
40 %
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian II.6
Berdasarkan tabel 6 di atas, diperoleh keterangan mengenai Dengan siapa biasanya Anda menonton tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : (SENDIRI) sebanyak 33 orang atau (36%), (DENGAN TEMAN) sebanyak 22 orang atau (24 %), dan (DENGAN KELUARGA) sebanyak 37 orang atau (40 %).
Dari keterangan diatas, dapat diperoleh hasil bahwa menonton tayangan Piala Eropa 2008 yang sedikit lebih banyak, yaitu DENGAN KELUARGA.
III.
Opini Terhadap Tayangan Piala Eropa 2008 Setelah mengetahui identitas responden, berikutnya akan diuraikan
hasil penelitian bagian kedua mengenai pola menonton televisi yang berisi 11 pertanyaan kepada 92 responden dalam 5 kategori usia mulai usia 7 – 18 tahun, yaitu sebagai berikut : Tabel 7 Opini Terhadap tayangan Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Menarik
77
84 %
2.
Ragu - Ragu
11
12 %
3.
Tidak Menarik
4
4%
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian III.7
Berdasarkan tabel 7 di atas, diperoleh keterangan mengenai Opini terhadap pembawa acara tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : (MENARIK) sebanyak 77 orang atau (84 %), (RAGU – RAGU) sebanyak 11 orang atau ( 12 % ), ( TIDAK MENARIK ) sebanyak 4 orang atau ( 4 % ).
Dari keterangan di atas, diperolah hasil bahwa sebagian besar responden MENARIK terhadap tayangan piala Eropa 2008.
Tabel 8 Opini terhadap pembawa acara tayangan Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Menarik
53
58 %
2.
Ragu - Ragu
18
19 %
3.
Tidak Menarik
21
23 %
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian III.8
Berdasarkan tabel 8 di atas, diperoleh keterangan mengenai Opini terhadap pembawa acara tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : (MENARIK) sebanyak 53 orang atau (58 %), (RAGU – RAGU) sebanyak 18 orang atau (19 %), (TIDAK MENARIK) sebanyak 21 orang atau (23 %). Dari keterangan diatas, diperolah hasil bahwa sebagian besar responden MENARIK terhadap pembawa acara tayangan piala Eropa 2008.
Tabel 9 Opini terhadap komemntator tayangan Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Menarik
51
56 %
2.
Ragu - Ragu
28
30 %
3.
Tidak Menarik
13
14 %
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian III.9
Berdasarkan tabel 9 di atas, diperoleh keterangan mengenai Opini terhadap komemntator tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : (MENARIK) sebanyak 51 orang atau (56 %), (RAGU – RAGU) sebanyak 28 orang atau (30 %), (TIDAK MENARIK) sebanyak 13 orang atau (14 %). Dari keterangan di atas, dapat diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden MENARIK terhadap komentator tayangan piala Eropa 2008
Tabel 10 Opini terhadap highlight tayangan Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Menarik
72
78 %
2.
Ragu - Ragu
8
9%
3.
Tidak Menarik
12
13 %
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian III.10
Berdasarkan tabel 10 di atas, diperoleh keterangan mengenai Opini terhadap komemntator tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : (MENARIK) sebanyak 72 orang atau (78 %), (RAGU – RAGU) sebanyak 8 orang atau (9 %), (TIDAK MENARIK) sebanyak 12 orang atau (13%). Dari keterangan di atas, dapat diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden MENARIK terhadap highlight tayangan piala Eropa 2008.
Tabel 11 Opini terhadap kuis interaktif tayangan Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Menarik
60
65 %
2.
Ragu - Ragu
19
21 %
3.
Tidak Menarik
13
14 %
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian III.11
Berdasarkan tabel 11 di atas, diperoleh keterangan mengenai Opini terhadap komemntator tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : (MENARIK) sebanyak 60 orang atau (65 %), (RAGU – RAGU) sebanyak 19 orang atau (21 %), (TIDAK MENARIK) sebanyak 13 orang atau (14 %). Dari keterangan di atas, dapat diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden MENARIK terhadap kuis interaktif tayangan piala Eropa 2008.
Tabel 12 Opini terhadap nonton bareng tayangan Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Menarik
68
74 %
2.
Ragu - Ragu
15
16 %
3.
Tidak Menarik
9
10 %
Jumlah
68
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian III.12
Berdasarkan tabel 12 di atas, diperoleh keterangan mengenai Opini terhadap komemntator tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : (MENARIK) sebanyak 68 orang atau (74 %), (RAGU – RAGU) sebanyak 15 orang atau (16 %), (TIDAK MENARIK) sebanyak 9 orang atau (10%). Dari keterangan di atas, dapat diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden MENARIK terhadap nonton bareng tayangan piala Eropa 2008.
Tabel 13 Opini terhadap theme song Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Menarik
57
62 %
2.
Ragu - Ragu
31
34 %
3.
Tidak Menarik
4
4 %
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian III.13
Berdasarkan tabel 13 di atas, diperoleh keterangan mengenai Opini terhadap komemntator tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : (MENARIK) sebanyak 57 orang atau (62 %), (RAGU – RAGU) sebanyak 31 orang atau (34 %), (TIDAK MENARIK) sebanyak 4 orang atau (4%). Dari keterangan di atas, dapat diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden MENARIK terhadap theme song tayangan piala Eropa 2008.
Tabel 14 Opini terhadap maskot Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Menarik
50
54 %
2.
Ragu - Ragu
34
37 %
3.
Tidak Menarik
8
9 %
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian III.14
Berdasarkan tabel 14 di atas, diperoleh keterangan mengenai Opini terhadap komemntator tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : (MENARIK) sebanyak 50 orang atau (54 %), (RAGU – RAGU) sebanyak 34 orang atau (37 %), (TIDAK MENARIK) sebanyak 8 orang atau (9%). Dari keterangan di atas, dapat diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden MENARIK terhadap maskot tayangan piala Eropa 2008.
Tabel 15 Opini terhadap tema “Expect the Emotions” pada Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Menarik
21
23 %
2.
Ragu - Ragu
43
47 %
3.
Tidak Menarik
28
30 %
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian III.15
Berdasarkan tabel 15 di atas, diperoleh keterangan mengenai Opini terhadap komemntator tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : (MENARIK) sebanyak 21 orang atau (23 %), (RAGU – RAGU) sebanyak 43 orang atau (47 %), (TIDAK MENARIK) sebanyak 28 orang atau (30 %). Dari keterangan di atas, dapat diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden RAGU - RAGU terhadap tema “Expect the Emotions” pada piala Eropa 2008.
Tabel 16 Opini terhadap team peserta Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Menarik
55
60 %
2.
Ragu - Ragu
26
28 %
3.
Tidak Menarik
11
12 %
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian III.16
Berdasarkan tabel 16 di atas, diperoleh keterangan mengenai Opini terhadap komemntator tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : (MENARIK) sebanyak 55 orang atau (60 %), (RAGU – RAGU) sebanyak 26 orang atau (28 %), (TIDAK MENARIK) sebanyak 11 orang atau (12 %). Dari keterangan di atas, dapat diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden MENARIK terhadap team peserta piala Eropa 2008.
Tabel 17 Opini terhadap jam tayang Piala Eropa 2008 N = 92 NO.
Usia
F
%
1.
Menarik
10
11 %
2.
Ragu - Ragu
23
25 %
3.
Tidak Menarik
59
64 %
Jumlah
92
100 %
Sumber data: kuesioner penelitian III.17
Berdasarkan tabel 17di atas, diperoleh keterangan mengenai Opini terhadap komemntator tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : (MENARIK) sebanyak 10 orang atau (11 %), (RAGU – RAGU) sebanyak 23 orang atau (25 %), (TIDAK MENARIK) sebanyak 59 orang atau (64 %). Dari keterangan di atas, dapat diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden TIDAK MENARIK terhadap jam tayang piala Eropa 2008.
Tabel 18 Akumulasi Opini siswa sekolah sepak bola Benteng Taruna Terhadap Tayangan Piala Eropa 2008 di RCTI N = 92 NO.
Opini
Nilai
F
%
1.
Positif
27 – 33
50
54 %
2.
Netral
19 – 26
42
46 %
3.
Negatif
11 – 18
-
-
92
100 %
Jumlah
Berdasarkan tabel 18 di atas, dapat diperoleh keterangan bahwa jumlah responden yang memberikan opini positif terhadap tayangan piala Eropa 2008 di RCTI sebanyak 50 responden atau 54 %. Jadi dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa opini siswa sekolah sepak bola benteng taruna terhadap tayangan piala Eropa 2008 di RCTI menunjukkan opini yang positif.
4.3. Pembahasan Komunikasi massa merupakan komunikasi dengan menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dengan komunikan secara massal. Media penyiaran televisi merupakan bagian dari komunikasi massa yang mempunyai tiga fungsi, yaitu: penerangan (the information function), pendidikan (the education function) dan hiburan (the entertainment function). Salah satu fungsi yang paling dominan pada media penyiaran televisi adalah hiburan. Pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. Dalam penelitian ini mengenai opini siswa sekolah sepak bola benteng taruna terhadap tayangan piala Eropa 2008 di RCTI. Stimulus atau pesan yang disampaikan melalui tayangan piala Eropa 2008 mungkin bisa menghasilkan opini yang positif dan bisa juga menghasilkan opini yang negatif. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari penonton dan penafsiran, kemudian diteruskan pada proses berikutnya dimana penonton menjadi mengerti serta memahami tentang tayangan tersebut. Setelah penonton mengolah dan menerimanya maka terjadilah kesediaan untuk mengubah pola pikir manusia yang disebut pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap para responden, pada bab IV ini peneliti akan membahas data yang telah dikumpulkan, sehingga dapat diketahui opini siswa sekolah sepak bola benteng taruna terhadap tayangan piala Eropa 2008 di RCTI.
Untuk memperoleh gambaran yang jelas pada pembahasan ini, peneliti telah memberikan kuesioner kepada 92 responden yang merupakan siswa sekolah sepak bola benteng taruna. Setiap kuesioner yang akan dibagikan kepada responden, peneliti menanyakan terlebih dahulu apakah mereka pernah menyaksikan tayangan piala Eropa 2008 di RCTI. Kuesioner yang telah dibagikan tersebut, setelah diisi dan dikembalikan kepada peneliti dengan lengkap sehingga kuesioner ini dapat dijadikan bahan penulisan dalam bab ini. Berdasarkan hasil kuesioner dan hasil tabel penelitian mengenai identitas responden, peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan tayangan olahraga piala Eropa 2008 di RCTI. Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki dan usia responden antara 7 – 18 tahun dengan perincian sebagai berikut : U 7 – 10 tahun sebanyak 22 orang atau ( 24 % ), 11 – 12 Tahun sebanyak 11 orang atau ( 12 % ), 13 – 14 Tahun sebanyak 21 orang atau ( 23 % ),15 – 16 Tahun sebanyak 23 orang atau ( 25 % ), 17 – 18 Tahun sebanyak 15 orang atau ( 16 % ). Pada penelitian ini diketahui bahwa dimana secara keseluruhan mereka yang dipilih sebagai responden menonton tayangan Piala Eropa 2008. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menonton setiap pertandingan sampai selesai dari seluruh kategori usia sebanyak 56 orang ( 61 % ) dan yang tidak menonton setiap pertandingan sampai selesai sebanyak 36 orang ( 39 % ). Penelitian ini juga menyimpulkan mengenai alasan responden menonton tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu: Memperoleh
Hiburan sebanyak 31 orang ( 34 % ), Memperoleh Informasi sebanyak 27 orang (27 %), Karena Senang sebanyak 34 orang ( 37 % ). Pada penelitian ini, diketahui bahwa keterangan mengenai dengan siapa biasanya Anda menonton tayangan Piala Eropa 2008 yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : SENDIRI) sebanyak 33 orang atau (36 %), (DENGAN TEMAN) sebanyak 22 orang atau (24 %), dan (DENGAN KELUARGA) sebanyak 37 orang atau (40 %). Dari keterangan diatas, dapat diperoleh hasil bahwa menonton tayangan Piala Eropa 2008 yang sedikit lebih banyak, yaitu DENGAN KELUARGA. Hasil
kuesioner
menunjukkan
bahwa
sebagian
besar
responden
memberikan jawaban yang menyatakan bahwa opini siswa sekolah sepak bola Benteng Taruna terhadap tayangan piala Eropa 2008 di RCTI adalah positif, sebanyak 50 responden atau (54%) dari 92 responden yang menjawab, dengan nilai 27 – 33, sebanyak 42 responden atau (46%) memberikan opini netral, dengan nilai 19 – 26, dan tidak ada satu pun responden yang memberikan opini negatif dengan nilai 11 – 18.
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian mengenai Opini siswa sekolah sepakbola Benteng Taruna terhadap tayangan Piala Eropa 2008 di RCTI, serta dari hasil menyebarkan kuesioner kepada responden. Penulis dapat menarik kesimpulan dari penelitian ini, bahwa mayoritas responden dari 92 orang siswa sekolah sepakbola Benteng Taruna yang memberikan opini positif terhadap tayangan piala Eropa 2008 di RCTI sebanyak 50 orang atau ( 54 % ), yang memberikan opini netral sebanyak 42 orang atau ( 46 % ), dan tidak ada satu pun responden yang memberikan opini negatif. 5.2. Saran Adapun saran – saran dari penulis kepada stasiun televisi RCTI, antara lain sebagai berikut : 1. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari setiap tayangannya, khususnya acara olahraga dengan tetap mengandalkan unsur hiburan serta mencari inovasi – inovasi yang lebih baru agar tetap mendapatkan rating yang lebih baik dan bagus. 2. Selalu menampilkan tayangan olahraga yang formatnya lebih kreatif lagi, sehingga tayangan yang penyajiannya cukup lama tidak terasa membosankan. 3. Dapat menjadi sebuah tayangan yang mengandung nilai – nilai positif dan membangun serta memberikan semangat baru bagi generasi muda khususnya pecinta sepak bola kearah yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1999. Asep Saeful Muhtadi, Pendekatan Teori dan Praktek, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1999. Djoenaesih S. Sunarjo, SU, Opini Publik, Yogyakarta, Liberty Offset Yogyakarta, 1997. Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosda Karya, Bandung. 1994. Dja’far
H.
Assegaff,
Jurnalistik
Masa
Kini
(Pengantar
Kepraktekan
Kewartawanan), Jakarta 1983. Alo Liliweri, Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat, Bandung, Citra Aditya Pakti. Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, Yogyakarta, 1994. Nurudin, Komunikasi Massa, Cespur, Yogyakarta, 2003. H Frazier Moore, (Humas Prinsip, Kasus Dan Masalah), Remaja Rosda Karya, Bandung. Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Suatu Analisis Media Televisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1995. JB Wahyudi, Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Grafiti, Jakarta, 1996. Alatas Fahmi, Bersama Televisi Merenda Wajab Bangsa, YPKMD, Jakarta, 1997. Morissan, M.A. Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi , Ramdina Prakarsa. Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik televisi Menjadi Reporter Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Mohammad Nazir, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1988.
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi. Remaja Rosda Karya, Bandung, 2000. Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1991. Masri Singarimbun dan Sofyan Effendy, Metode Penelitian Survey, Jakarta, LP3ES, 1989. Umar Husein, Metode Penelitian Untuk Skiripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta, PT. Raja Grafindo, 1999. Bambang Setiawan, Metode Penelitian Komunikasi 1, Jakarta, Universitas Terbuka, 1995. Suharsimi
Arikunto,
Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
Sumber Lain : www.rcti.tv www.euro2008.com www.okezone.com www.liputanbola.com www.biangbola.com E Achyadi, Kepala Pelatih SSB Benteng Taruna Tangerang. Untung Pranoto, Produser Eksekutif RCTI
Praktek,
CODING SHEET NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
VARIABEL I 1 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B B B B B B B B B B B C C C C C C C C C C C
2 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
3 B B B A B B B B B B B B B B A A A A A B B B A A A A B A A A A B A A A A B B B B B A A B
II 4 A A A A A A B A A A A B B B C C C A C A A A C A A C C A A B C C A C A A B A A A A C A B
5 A A A A A A A B B B A A A A B B B B B A A A A B B A A B B B A A A A A A B B B B B A B B
6 A C C C A C A A C B B C A C C C B B A C C C C C A C B B B A B B C C A A A B B C B C C B
7 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 2 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3
9 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3
10 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
TOTAL 11 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
III 12 13 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 2 1 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
14 3 1 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
15 3 1 1 1 1 1 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3
16 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 1 1 1 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2
17 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 3 3
23 24 24 25 23 25 20 25 21 20 25 26 20 21 23 24 24 23 21 26 26 23 30 28 28 25 22 29 30 28 26 27 25 29 28 28 29 28 30 30 27 28 33 31
45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92.
C C C C C C C C C C D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D E E E E E E E E E E E E E E E
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
B A A A A A A A A A A B A A A A A A A A B B B B B A A A A A A A A A B B B B B A A A A A A A A A
B A A C C C C C C A B B B B B B B A A C C C C C C B B B B B A A B A C C C C C B B B B B A A B A
B B A A A A A A A A B B B B B B B B B B A A A B A B B B B B B B B B B B B B B B B A A A A A A A
A A C A C C C C A A A B C B A A C C C A C A B B B A A C C C A A C A C A A B B A A C A B A C B A
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 1 1 2 2 2 3 3 3 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 2 1 1 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 1 2 3 3 3 3
3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3
2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 3 1 1 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 2
2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 3 2 2 1 3 1 1 1 3 1 3 1 2 2 2 1 3 1 2 2 1 2 1 1
3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 1 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 2 3 2 3 3 3 3 2
3 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 3 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1
31 31 29 27 27 26 28 28 29 29 26 32 30 30 23 26 24 27 27 27 24 22 27 23 28 29 28 27 31 23 24 23 30 23 32 27 28 28 27 24 23 26 22 27 28 29 28 25
CODING BOOK NO.
KOLOM
VARIABEL
KODE
ARTI KODE
IDENTITAS RESPONDEN
I
II
I
II
1). USIA
A
7 – 10 TAHUN
B
11 – 12 TAHUN
C
13 – 14 TAHUN
D
15 – 16 TAHUN
E
17 – 18 TAHUN
A
Ya
B
Tidak
A
Ya
B
Tidak
A
Memperoleh Hiburan
B
Memperoleh Informasi
C
Karena Senang
POLA MENONTON PIALA EROPA 2008
2). Menonton tayangan Piala Eropa 2008?.
3). Menonton setiap pertandingan sampai selesai?.
4). Alasan menonton tayangan Piala Eropa 2008?.
A
Ya
B
Tidak
6). Intensitas atau berapa sering
A
Seluruh pertandingan
menonton pertandingan Piala
B
Tidak seluruh
5). Selalu menonton tayangan Piala Eropa 2008?.
pertandingan
Eropa 2008?.
A
Sendiri
sering menonton tayangan Piala
B
Dengan Teman
Eropa 2008?
C
Dengan Keluarga
A
Menarik
B
Ragu-ragu
C
Tidak Menarik
9). Opini terhadap pembawa acara
A
Menarik
tayangan Piala Eropa 2008?.
B
Ragu-ragu
C
Tidak Menarik
7). Dengan siapa biasanya Anda
OPINI TERHADAP III
III TAYANGAN PIALA EROPA 2008
8). Opini terhadap tayangan Piala Eropa 2008?
A
Menarik
B
Ragu-ragu
C
Tidak Menarik
A
Menarik
B
Ragu-ragu
C
Tidak Menarik
12).Opini terhadap kuis interaktif
A
Menarik
atau game tayangan Piala Eropa
B
Ragu-ragu
2008?.
C
Tidak Menarik
A
Menarik
B
Ragu-ragu
C
Tidak Menarik
A
Menarik
B
Ragu-ragu
C
Tidak Menarik
10).Opini
terhadap
komentator
tayangan Piala Eropa 2008?.
11).Opini
terhadap
highlight
tayangan Piala Eropa 2008?.
13).Opini terhadap nonton bareng tayangan Piala Eropa 2008?.
14).Opini terhadap theme song Piala Eropa 2008?.
15.)Opini
terhadap
maskot
Piala
Eropa 2008?.
16.)Opini terhadap tema “Expect the Emotions”
pada
Piala
Eropa
2008?.
17.)Opini
terhadap
team
peserta
Eropa 2008?.
18.)Opini terhadap jam tayang Piala Eropa 2008?.
A
Menarik
B
Ragu-ragu
C
Tidak Menarik
A
Menarik
B
Ragu-ragu
C
Tidak Menarik
A
Menarik
B
Ragu-ragu
C
Tidak Menarik
A
Menarik
B
Ragu-ragu
C
Tidak Menarik
Usia & Waktu Latihan Responden UJUDUL PENELITIAN OPINI SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA BENTENG TARUNA TERHADAP TAYANGAN PIALA EROPA 2008 DI RCTI ( Studi deskriptif Opini Siswa Sekolah Sepak Bola Benteng Taruna Tangerang )
DAFTAR PERTANYAAN Petunjuk Pengisian : 1. Mohon Anda membaca setiap pertanyaan dengan teliti. 2. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur. 3. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang ( X ) pada jawaban yang paling cocok. 4. Mohon Anda mengisi semua pertanyaan tanpa terkecuali.
I.
IDENTITAS RESPONDEN 1. Usia Anda?. a. 7 – 10 tahun b. 11 – 12 tahun c. 13 – 14 tahun d. 15 – 16 tahun e. 17 – 18 tahun
II.
POLA MENONTON TAYANGAN PIALA EROPA 2008 2. Menonton tayangan Piala Eropa 2008?. a. Ya b. Tidak
3. Menonton setiap pertandingan sampai selesai?. a. Ya b. Tidak 4. Alasan menonton tayangan Piala Eropa 2008?. a. Memperoleh hiburan b. Memperoleh informasi c. Karena senang 5. Intensitas atau berapa sering menonton pertandingan Piala Eropa 2008?. a. Seluruh pertandingan b. Tidak Seluruh pertandingan 6. Dengan siapa biasanya Anda sering menonton tayangan Piala Eropa 2008? a. Sendiri b. Dengan Teman c. Dengan Keluarga III.
OPINI TERHADAP TAYANGAN PIALA EROPA 2008 7. Opini terhadap tayangan Piala Eropa 2008? a.Menarik b.Ragu- ragu c.Tidak menarik 8. Opini terhadap pembawa acara tayangan Piala Eropa 2008?. a.Menarik
b.Ragu- ragu c.Tidak menarik 9. Opini terhadap komentator tayangan Piala Eropa 2008?. a.Menarik b.Ragu- ragu c.Tidak menarik 10. Opini terhadap highlight tayangan Piala Eropa 2008?. a.Menarik b.Ragu- ragu c.Tidak menarik 11. Opini terhadap kuis interaktif atau game tayangan Piala Eropa 2008?. a.Menarik b.Ragu- ragu c.Tidak menarik 12. Opini terhadap nonton bareng tayangan Piala Eropa 2008?. a.Menarik b.Ragu- ragu c.Tidak menarik 13. Opini terhadap theme song Piala Eropa 2008?. a.Menarik b.Ragu- ragu c.Tidak menarik
14. Opini terhadap maskot Piala Eropa 2008?. a.Menarik b.Ragu- ragu c.Tidak menarik 15. Opini terhadap tema “Expect the Emotions” pada Piala Eropa 2008?. a.Menarik b.Ragu- ragu c.Tidak menarik 16. Opini terhadap team peserta Piala Eropa 2008?. a.Menarik b.Ragu- ragu c.Tidak menarik 17. Opini terhadap jam tayang Piala Eropa 2008?. a.Menarik b.Ragu- ragu c.Tidak menarik
TERIMA KASIH ATAS KESEDIAAN ANDA MENJADI RESPONDEN DALAM PENELITIAN INI
JADWAL DAN HASIL PERTANDINGAN EURO 2008 Penyisihan
Grup A Swiss vs Rep. Ceska
0 - 1 Sabtu (7/6) 23.00 WIB RCTIGlobal-TPI
St. Jakob-Park 2 Grup A Portugal vs Turki
2 - 0 Minggu (8/5) 01.45 WIB
RCTI-Global-TPI
Geneva - Stade de Genève Grup B Austria vs Kroasia
0 - 1 Minggu (8/6) 23.00 WIB
RCTI-Global-TPI
Vienna - Ernst Happel Grup B Jerman vs Polandia
2 - 0 Senin (9/6) 01.00 WIB
RCTI-Global-TPI
Klagenfurt - Wörthersee Grup C Rumania vs Prancis
0 - 0 Senin (9/6) 23.00 WIB
RCTI-Global-TPI
Zurich - Letzigrund Grup C Belanda vs Italia RCTI-Global-TPI
Berne - Stade de Suisse
3 - 0 Selasa (10/6) 01.45 WIB
Grup D Spanyol vs Rusia
4 - 1 Selasa (10/6) 23.00 WIB
RCTI-Global-TPI
Innsbruck - Tivoli Neu 8 Grup D Yunani vs Swedia
0 - 2 Rabu (11/6) 01.45 WIB
RCTI-Global-TPI
Salzburg - Stadion Wals-Siezenheim Grup A Rep. Ceska vs Portugal
1 - 3 Rabu (11/6) 23.00 WIB
RCTI-Global-TPI
Geneva - Stade de Genève
Grup A Swiss vs Turki
1 - 2 Kamis (12/6) 01.45 WIB
RCTI-Global-TPI
Basel - St. Jakob-Park Grup B Kroasia vs Jerman
2 - 1 Kamis (12/6) 23.00 WIB
RCTI-Global-TPI
Wörthersee Grup B Austria vs Polandia
1 - 1 Jumat (13/6) 01.45 WIB
RCTI-Global-TPI
Vienna - Ernst Happel Grup C Italia vs Rumania RCTI-Global-TPI
Zurich - Letzigrund
1 - 1 Jumat (13/6) 23.00 WIB
Grup C Belanda vs Prancis
4 - 1 Sabtu (14/6) 01.45 WIB
RCTI-Global-TPI
Berne - Stade de Suisse Grup D Swedia vs Spanyol
1 - 2 Sabtu (14/6) 23.00 WIB
RCTI-Global-TPI
Innsbruck - Tivoli Neu Grup D Yunani vs Rusia
0 - 1 Minggu (15/6) 01.45 WIB
RCTI-Global-TPI
Salzburg - Stadion Wals-Siezenheim Grup A Swiss vs Portugal
2 - 0 Senin (16/6) 01.45 WIB
RCTI
St. Jakob-Park Grup A Turki vs Rep. Ceska
3 - 2 Senin (16/6) 01.45 WIB
Global-TPI
Geneva - Stade de Genève Grup B Polandia vs Kroasia
0 - 1 Selasa (17/6) 01.45 WIB
Global-TPI
Klagenfurt - Wörthersee Grup B Austria vs Jerman RCTI
Vienna - Ernst Happel
0 - 1 Selasa (17/6) 01.45 WIB
Grup C Belanda vs Rumania
2 - 0 Rabu (18/6) 01.45 WIB
Global-TPI
Berne - Stade de Suisse Grup C Prancis vs Italia
0 - 2 Rabu (18/6) 01.45 WIB
RCTI
Zurich - Letzigrund Grup D Yunani vs Spanyol
1 - 2 Kamis (19/6) 01.45 WIB
RCTI
Salzburg - Stadion Wals-Siezenheim Grup D Rusia vs Swedia
2 - 0 Kamis (19/6) 01.45 WIB
Global-TPI
Innsbruck - Tivoli Neu Perempat final Portugal vs Jerman 2 – 3 Jumat (20/6) 01.45 WIB RCTI-Global-TPI
Basel - St. Jakob-Park Kroasia vs Turki
1-1
Sabtu (21/6) 01.45 WIB RCTI-
Global-TPI 1–3
( Penalty )
Vienna - Ernst Happel Belanda vs Rusia Global-TPI
Basel - St. Jakob-Park
1 - 3 Minggu (22/6) 01.45 WIB RCTI-
Spanyol vs Italia
0 - 0 Senin (23/6) 01.45 WIB RCTI-
Global-TPI
4 – 2 ( Penalty ) Basel - St. Jakob-Park
Semifinal
Jerman vs Turki
3 – 2 Kamis (26/6) 01.45 WIB RCTI-
Global-TPI
Basel - St. Jakob-Park Rusia vs Spanyol
0-3
Jumat (27/6) 01.45 WIB
RCTI-Global-TPI
Basel - St. Jakob-Park
Final
Jerman vs Spanyol Global-TPI
Vienna - Ernst Happel
0 – 1 Senin (30/6) 01.45 WIB RCTI-
Maskot Piala Eropa 2008
“ Trix and Flix “ Euro 2008 Theme Song “Like A Superstar”. Trix & Flix feat Shaggy
Lagu - Lagu resmi Piala Eropa Tahun Negara 1992 Swedia
Penyanyi Towe Jearnek & Peter Joeback Simply Red
Judul More than a game
1996
Inggris
2000
Belanda – Belgia
E – Type
We’re in this together Campione 2000
2004
Portugal
Nelly Furtado
Forca!
Enrique Iglesis
Can you hear me?
2008 Austria – Swiss
Bola Resmi: Europass Cermin Harmoni Perusahaan apparel olahraga Adidas meneruskan komitmen sejak 1970 untuk menyediakan bola resmi pesta sepakbola. Untuk Euro 2008, bola yang diperkenalkan pada 2 Desember 2007 saat undian putaran final Euro 2008 ini diberi nama Europass.
Europass, padukan teknologi demi keindahan sepakbola. Europass berarti Piala Eropa yang melintas (pass) antara dua negara penyelenggara. Nama ini juga mengacu pada setiap operan yang dilakukan pemain selama turnamen berlangsung. Terakhir, Europass mencerminkan kerjasama antara semua suporter yang hadir di Austria dan Swiss. Kelebihan utama Europass terletak pada konstruksi 14 panel yang menggunakan teknologi thermal bonding serta permukaan bola yang memakai sistem PSC-texture. Gabungan dua teknologi revolusioner ini memungkinkan kontrol bola maksimal di semua kondisi cuaca berkat daya cengkeram optimal antara sepatu dan bola. Berkat teknologi tersebut, Europass lebih stabil dibanding semua bola ciptaan Adidas sejak 1970. Pemain lebih mudah memperkirakan sudut tendangan atau menciptakan gerak parabolik saat tendangan bebas. Teknologi hasil riset dua tahun dalam Europass menimbulkan efek yang digemari striker dan pemain yang suka berlama-lama menggiring bola. Pasalnya Europass dirancang sedemikian rupa hingga mampu meningkatkan transmisi kekuatan tendangan, menciptakan lengkungan yang lebih lebar, dan menambah ketepatan tendangan. Europass memiliki akurasi tanpa cacat yang dirancang untuk
serangan yang lebih cepat dan sering. Hal ini bagus meski mungkin lebih mengkhawatirkan pihak yang bertahan. Tak semua puas dengan Europass, khususnya kiper. Putaran bola sangat liar sehingga sangat sulit diantisipasi. Bola ini benar-benar menyulitkan Menanggapi hal tersebut UEFA, kami hanya berusaha memberikan yang terbaik bagi pemain demi keindahan permainan.
HISTORY EURO Juara
Runner Up
Tuan Rumah Top Score
Euro 1960
Uni
1964
Spanyol
Uni
1968
Italia
Yugoslavia
Italia
1972
Jerman
Uni Soviet
Belgia
Gerd Muller (Germany) 4 gol
1976
Cekoslovakia
Jerman
Yugoslavia
1980
Jerman
Belgia
Italia
1984
Perancis
Spanyol
Perancis
1988
Belanda
Uni
Dieter Müller (Jerman) 4 gol Klaus Allofs (Jerman) 3 gol Michel Platini (Perancis) 9 gol Marco van Basten (Belanda) 5 gol
Soviet Yugoslavia
Perancis
Francois Heutte (Perancis), Valentin Ivanov (Uni Soviet), Viktor Ponedelnik (Uni Soviet), Milan Galic (Yugoslavia), Drazan Jerkovic (Yugoslavia) 2 gol
Soviet Spanyol
Milan Galic (Yugoslavia) 3 gol Jesus Maria Pereda (Spanyol), Ferenc Bene (Hungaria), Dezso Novak (Hungaria) 2 gol
Soviet Jerman
1992
Denmark
Jerman
Swedia
1996
Jerman
Republik Ceko
Inggris
2000
Perancis
Italia
Belgia Belanda
2004
Yunani
Portugal
Portugal
2008
Spanyol
Jerman
Austria Swiss
Henrik Larsen (Denmark), KarlHeinz Riedle (Jerman), Dennis Bergkamp (Belanda), Tomas Brolin (Swedia) 3 gol Alan Shearer (Inggris) 5 gol & Patrick Kluivert (Belanda), Savo Milosevic (Yugoslavia) 5 gol Milan Baros (Republik ceska) 5 gol – David Villa Spanyol ) 4 gol
Susunan Organisasi SSB Benteng Taruna Ketua
: E Achyadi
Sekretaris
: Nurus Sobah
Bendahara
: Ariadi A
Kepala Pelatih
: Ariadi A
1. Pelatih U 8 – 10 th
: H Syarifudin SE
2. Pelatih U 12 th
: Darmawan
3. Pelatih U 13 th
: Syaefudin
4. Pelatih U 14 th
: Hari Maryadi
5. Pelatih U 15 -17 th
: Ariadi A
(
6. Pelatih Kiper
: Ruyat
Bendahara Umum : 1. Rifi JM 2. Aldi Jk
Prestasi SSB Benteng Taruna U 12 th 1. Juara 1 Piala Asset tahun 2007 2. Juara 2 Piala Danone tahun 2008 3. Juara 1 Piala Asset tahun 2008 U 13 th 1. Juara 1 Piala bina prestasi anak Banten 2. Juara 3 Piala Asset tahun 2008 U 14 th 1. Juara 1 Piala Asset tahun 2008 2. Juara 1 Piala Ikasta tahun 2008 3. Juara 1 Piala Tunas Cikupa tahun 2008 U 15 th 1. Juara 1 Piala Asset tahun 2008 2. Juara 2 Piala MP Soccer tahun 2008 3. Juara 1 Piala Rajeg tahun 2008
Fair play / Peraturan berprilaku dalam sepak bola 1. Main untuk sportif 2. Main untuk menang 3. Mematuhi peraturan 4. Hormati pemain sesama team, lawan, wasit dan penonton 5. Menerima kekalahan secara terhormat 6. Tidak menggunakan obat – obatan terlarang 7. Hormati mereka yang membela reputasi persepakbolaan
Program kegiatan kompetisi 1. Liga Asset 2. U 12 Danone, MU Cup 3. U 15 Haornas 4. U 17 Suratin
MANAGEMENT PROFILE
DEWAN KOMISARIS
M. Tachril Sapi'ie | Komisaris Utama Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo | Wakil Komisaris Utama
Hidajat Tjandradjaja | Komisaris Alexander Edwin Kawilarang | Komisaris
DEWAN DIREKSI
Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo | Direktur Utama Sutanto Hartono | Wakil Direktur Utama Beti Puspitasari Santoso | Direktur Keuangan & ADM Harsiwi Achmad | Direktur Programming Daniel Tatang Hartono | Direktur Sales & Marketing
PROFIL PERUSAHAAN PT Rajawali Citra Televisi Indonesia merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia. Berdiri pada tanggal 21 Agustus 1987, stasiun televisi yang dibangun di atas tanah seluas 10 Hektar ini mulai mengudara dua tahun kemudian, tepatnya bulan Agustus 1989. Dengan wilayah jangkauan yang luas meliputi hampir seluruh wilayah di Indonesia, serta penggunaan Satelit domestik Palapa B2P yang memungkinkan merelay program ke seluruh pemirsanya, membuat RCTI menjadi stasiun televisi paling digemari oleh pemirsa, terbukti dari tingginya rating dan share terhadap program-program RCTI. Hal ini tentu saja membuat RCTI menjadi ladang yang subur bagi para pengiklan yang hendak mengiklankan produk dan jasa mereka. Dibawah naungan perusahaan induknya MNC (Media Nusantara Citra), RCTI berhasil menempati posisi nomor satu diantara stasiun televisi lainnya di Indonesia. Selain itu pengembangan teknologi yang dilakukan RCTI juga memungkinkan pemirsa menikmati program-program RCTI melalui telepon seluler dan Internet. Didukung oleh lebih dari 1550 tenaga professional yang penuh semangat, berdidikasi tinggi terhadap perusahaan, berkomitmen tinggi, serta konsisten memberikan pelayan terbaik mereka terhadap
pemirsa, menjadikan RCTI sebagai pelopor dalam hal penyediaan program informasi dan hiburan terbaik. Pertama dan terbaik merupakan kebanggaan bersama milik bangsa.
SARANA PENUNJANG Sebagai stasiun pertama dan nomor satu di Indonesia, RCTI memiliki beberapa fasilitas penunjang yang memadai untuk mendukung kenyamanan kerja diantaranya : Gedung Terdiri dari beberapa bagian gedung yang berfungsi sebagai ruang kerja karyawan yaitu : Gedung Utama, Gedung Annexe, Gedung Studio 4, Gedung Studio 1, Gedung Pergudangan, dan Gedung Koperasi. Studio RCTI memiliki 6 (enam) studio dengan berbagai ukuran, yang dipergunakan untuk lokasi syuting program – program In House dan syuting berbagai kegiatan promosi. Studio ini dilengkapi dengan peralatan syuting yang memadai. Menara Pemancar RCTI memiliki 2 (dua) menara pemancar, diantaranya satu menara aktif setinggi 275 meter, dan satu menara sebagai back up setinggi 151 meter.
Masjid Komplek RCTI dilengkapi dengan Masjid Raudhatul Jannah, yang cukup luas dan mampu menampung banyak jamaah, serta dapat juga digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan. Sarana Olahraga Sarana Olahraga yang terdapat di Komplek RCTI diantaranya : lapangan basket, lapangan voley dan lapangan sepak bola. Sarana Kesehatan Klinik dokter umum dan dokter gigi terdapat di gedung koperasi, dilengkapi juga dengan apotik, dan ruang istirahat. Food Court, Kantin, Koperasi Karyawan & Cafe Food Court, Kantin & Café Exelso juga merupakan
fasilitas
penunjang yang terdapat di komplek RCTI. Areal Parkir RCTI memiliki areal parkir yang luas baik untuk parkir karyawan maupun parkir tamu. VISI ; MEDIA UTAMA HIBURAN DAN INFORMASI Menjadi pilihan utama sebagai sumber hiburan dan informasi bagi masyarakat dengan menyajikan program yang menarik dan berkualitas dimana secara bersamaan memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial sebagai media yang dominan di tanah air.
MISI ; BERSAMA MENYEDIAKAN LAYANAN PRIMA Menekankan semangat kebersamaan dalam membangun sebuah tim kerja yang kuat dimana seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas
sampai
terbawah
mampu
bersama-sama
terstimulasi,
terkoordinasi, dan tersistimatisasi memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama. TIGA PILAR UTAMA
Keutamaan dalam Kebersamaan
Bersatu Padu
Oke
Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, ada 3 (tiga) nilai sebagai pilar utama yang menjadi motivasi, inspirasi, dan semangat juang insane RCTI. Proses kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan untuk sampai pada hasil yang mendapatkan pengakuan dari para “stakeholder” atas kualitas, integritas yang ditampilkan.