Artikel
: Hubungan Antara Keluar Malam Dan Pengetahuan Tentang Malaria Pada Masyarakat Di Kecamatan Kema
Kabupaten Minahasa Utara
Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013 Article
: The Relationship Between Night Outside-House Activity And Knowledge About Malaria With The Incidence Of Malaria At Community Of Kema Sub-District, North Minahasa Regency, North Sulawesi Province In 2013
Oleh: Roy Marchel Rooroh 091511141
Dosen Pembimbing : Prof. dr. Jootje M. L Umboh, MS dr. Budi Ratag, MPH
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2013
1
Hubungan Antara Aktifitas Keluar Malam Dan Pengetahuan Tentang Malaria dengan Kejadian Malaria Pada Masyarakat Di Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013
Roy Rooroh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
ABSTRAK Malaria merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan global. Organisasi kesehatan dunia memperkirakan adanya infeksi malaria pada sekitar 41% penduduk dunia. Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat kejadian malaria yang tinggi. Data Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2012 menunjukkan bahwa Kabupaten Minahasa Utara menduduki peringkat kelima daerah endemis malaria. Dalam 3 tahun terakhir masih banyak terdapat kasus malaria positif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan aktifitas keluar malam dan pengetahuan tentang malaria dengan kejadian malaria. Rancangan penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan kasus kontrol, kasus merupakan pasien Puskesmas Kema yang didiagnosa menderita malaria positif berdasarkan pemeriksaan laboratorium pada pada November 2011-Maret 2013 yang berjumlah 41 orang dan kontrol adalah orang yang tidak menderita malaria dengan perbandingan 1:1 dengan kasus. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara aktifitas keluar malam dengan kejadian malaria (p=0,015) (OR 3,013 Cl: 1,225-7,413). Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian malaria (p=0,024)(Odds Ratio (OR) 2,864 CI: 1,138-7,209). Diharapkan kepada masyarakat di Kecamatan Kema untuk lebih waspada terhadap gigitan nyamuk, terutama pada saat beraktifitas di luar rumah pada malam hari dengan memakai legan panjang, celana panjang atau memakai lotion anti nyamuk. Dalam rangka menurunkan kasus malaria di Kecamatan Kema diperlukan kesadaran, peran serta masyarakat, swasta dan pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang malaria dengan melakukan sosialisasi tentang penyakit malaria yang mencakup gejala, pencegahan dan bahaya dari penyakit malaria. Kata kunci: pengetahuan tentang malaria, aktifitas keluar malam dan kejadian malaria
ABSTRACT Malaria is one of diseases that globally becomes health problem. World health organisation states that 41% of world population is infected by malaria, and so is Indonesia. The data gathered from Sulawesi Utara province in 2012 has been showing that Minahasa Utara regency is in the fifth bigest area for malaria endemic. There are still many malaria disease cases in three latest years. This research is aimed at analyzing the relation between nigth out activity and malaria disease knowledge with the insedence of malaria. The researcher applied an observational analytic research design by using a control case approach. The sample was 41 of diagnosed patients in Puskesmas Kema which was considered on the result of checkup laboratory in November 2011 – March 2013, and the control was the people who have no malaria disease. The comparison between the case and the control was 1:1. The result of the data analysis showed that there was a relation between night out activity and the insidence of malaria disease (p=0,015) (OR 3,013 Cl: 1,225-7,413). The result of the data analysis also showed that there was a relation between malaria disease knowledege and its insidence (p=0,024)(Odds Ratio (OR) 2,864 CI: 1,138-7,209). The society in Kema sub-district must be cautious to the bite of mosquitos, especially for doing outside activities. An awarness of the society is also needed to decrease malaria disease cases. Key words: Night Outside-House Activity, Knowledge About Malaria, Incidence Of Malaria
2
Angka
PENDAHULUAN
kejadian
malaria
di
Malaria merupakan salah satu penyakit yang
Kecamatan Kema pada tahun 2009 tercatat
menjadi masalah kesehatan global. Organisasi
sebanyak 168 kasus klinis malaria dan
kesehatan
adanya
diantara kasus klinis tersebut 55 kasus
infeksi malaria pada sekitar 41% penduduk
dinyatakan positif malaria. Terjadi kenaikan
dunia, dimana sekurang-kurangnya 1-2,7 juta
kasus pada tahun 2010 dimana didapatkan 109
kematian terjadi karenanya. (Kemenkes, 2011;
kasus dinyatakan positif malaria dari 324
Sembel, 2009).
kasus klinis, dan pada tahun 2011 terdapat 730
dunia
Data 2009/2010
kasus
pada
(Riskesdas)
memperkirakan
2010
baru
Riset
malaria
tahun
kasus klinis malaria dan dalam pemeriksaan
Kesehatan
Dasar
dinyatakan 51 kasus positif terkena malaria
bahwa
(Puskesmas Kema, 2011).
menunjukkan
besarnya kasus baru malaria tahun 2009/2010
Pada saat ini, masih jarang dilakukan
di seluruh Indonesia adalah 22,9 per mil
penelitian
(Kemenkes, 2010).
kejadian malaria di Kecamatan Kema, yang
Data Provinsi Sulawesi Utara pada
mengenai
faktor-faktor
risiko
merupakan salah satu daerah endemis malaria.
tahun 2012 menunjukkan bahwa Kabupaten Minahasa Utara menduduki peringkat kelima
METODE PENELITIAN
daerah endemis malaria dari 15 Kabupaten
Rancangan
yang ada di Provinsi Sulawesi Utara (Dinkes,
observasional analitik dengan pendekatan case
2012). Jumlah kasus malaria di Kabupaten
control.
Minahasa Utara tercatat sejumlah 5.925 kasus,
Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara
yang terbagi atas 2.958 kasus malaria yang
dan waktu pelaksanaan penelitian pada bulan
ditemukan secara mikroskopis, dan 2.968
Maret 2013-April 2013. Populasi dalam
kasus malaria. Terdapat 40 desa endemis
penelitian ini adalah seluruh penduduk yang
malaria di Kabupaten Minahasa Utara, dan
menderita
Kecamatan Kema merupakan daerah endemis
berkunjung
malaria
November 2011- Maret 2013 yaitu sebanyak
yang
paling
tinggi
diantaranya.
(Dinkes Provinsi, 2011).
penelitian
Lokasi
penelitian
malaria ke
yang
Puskesmas
ini
bersifat
adalah
di
berobat
atau
Kema
pada
41 orang. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling.
3
Pengambilan sampel dilakukan pada dua
dan yang terendah pada kelompok umur 30-39
kelompok responden yaitu kelompok kasus
tahun sebanyak 7,3%.
sebanyak 41 orang dan kelompok kontrol
Suku
Minahasa
mendominasi
dengan perbandingan 1:1 atau sebanyak 41
sebagian besar responden yaitu sebanyak
orang sehingga jumlah total sampel sebanyak
73,2% yang terdistribusi dari kelompok kasus
82 orang. Alat ukur pengumpulan data yang
sebanyak 61% dan 85% berasal dari kelompok
digunakan kuesioner, Alat tulis-menulis dan
kontrol, kemudian suku Gorontalo sebanyak
komputer untuk mengolah data. Analisis
18,3% yang terdistribusi dari kelompok kasus
bivariat
melihat
sebanyak 22% dan 15% dari kelompok
terhadap
kontrol, sisanya berasal dari suku Sanger
menggunakan
12,2%, Ternate dan Jawa masing-masing 1
yang
hubungan kejadian
digunakan
variabel malaria
untuk
independen dengan
pengujian secara statistik yaitu chi square.
responden sebagai kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
HASIL
PENELITIAN
tingkat pendidikan responden pada kelompok
DAN
PEMBAHASAN
kasus sebagian besar berpendidikan SLTP
1. Karakteristik Responden
atau berpendidikan rendah sebesar 36,6% dan
Hasil
dari
penelitian
ini
diperoleh
82
pada
kelompok
kontrol
sebagian
besar
responden sebagai subjek penelitian, pada
berpendidikan SMA atau dapat dikatakan
kelompok kasus jenis kelamin yang paling
berpendidikan baik sebanyak 46,3%.
banyak
yaitu
laki-laki
56%
Jenis pekerjaan dari responden pada
sedangkan pada kelompok kontrol yang paling
kelompok kasus adalah pelajar sebanyak 39%
banyak yaitu perempuan sebanyak 51%.
dan yang paling sedikit adalah nelayan sebesar
Proporsi
sebanyak
umur
responden
pada
2,4%. Pada kelompok kontrol sebagian besar
yang
terbanyak
pada
pekerjaan adalah ibu rumah tangga sebanyak
kelompok umur 10-19 tahun sebanyak 29,3%
39% dan perangkat desa merupakan jumlah
dan yang terendah yaitu pada kelompok umur
yang paling sedikit dengan jumlah 7,3%.
50-59 tahun sebanyak 2,4%. Pada kelompok
2. Hubungan
kelompok
kasus
kontrol umur responden yang terbanyak pada
Aktifitas
Keluar
Dengan Kejadian Malaria
kelompok umur 40-49 tahun sebanyak 36,6%
4
Malam
Kebiasaan responden keluar rumah >3 kali
3. Hubungan
dalam seminggu pada malam hari sering
Pengetahuan
Dengan
Kejadian Malaria
dilakukan oleh kelompok kasus (65,9%)
Pengetahuan merupakan domain yang sangat
dibandingkan
penting
dengan
kelompok
kontrol
untuk
(39%). Kebiasaan responden keluar rumah ≤3
seseorang,
kali dalam seminggu pada malam hari lebih
dalam
sering dilakukan oleh kelompok kontrol (61%)
pengobatan malaria.
dibandingkan
dengan
kelompok
kasus
terbentuknya
termasuk diantaranya
upaya-upaya
Pengetahuan
perilaku perilaku
pencegahan
responden
dan
pada
(34,1%). Hasil analisis menunjukkan bahwa
kelompok kasus dengan pengetahuan yang
ada
antara
baik sebanyak 20 responden (48,8%) dan
responden yang biasa keluar malam >3 kali
kelompok kontrol sebanyak 30 responden
dalam seminggu dengan kejadian malaria
(73,2%). Responden dengan pengetahuan
(p=0,015) dimana orang yang biasa keluar
yang kurang pada kelompok kasus sebanyak
rumah pada malam hari mempunyai risiko 3
21 responden (51,2%) dan pada kelompok
kali
dengan
kontrol sebanyak 11 responden (26,8%). Hasil
responden yang tidak sering keluar rumah
analisis menunjukkan bahwa ada hubungan
pada malam hari (Odds Ratio (OR) 3,013 Cl:
yang
1,225-7,413).
pengetahuan dengan kejadian malaria pada
Tabel 1. Hubungan Aktifitas Keluar Malam
masyarakat di Kecamatan Kema (p=0,024)
Dengan Kejadian Malaria
dimana orang yang berpengetahuan buruk
Kasus Kontrol Jumlah n % n % n % >3 27 66 16 39 43 52,4 ≤3 14 34 25 61 39 47,6 Jumlah 41 100 41 100 82 100 p=0,015, OR=3,013 Cl=1,225-7,413
berisiko 2,8 kali lebih besar terkena penyakit
hubungan
lebih
yang
besar
bermakna
dibandingkan
Aktifitas
bermakna
secara
statistik
antara
malaria dibandingkan dengan orang yang berpengetahuan baik (Odds Ratio (OR) 2,864 CI: 1,138-7,209).
Hasil penelitian yang sama juga Tabel 2. Hubungan Pengetahuan Dengan dilakukan
oleh
Yawan
(2006)
yang Kejadian Malaria
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang Kasus Kontrol N % n % Kurang 21 51 11 27 Baik 20 49 30 73 Jumlah 41 100 41 100 p=0,024, OR=2,864, CI=1,138-7,209 Pengetahuan
bermakna antara kebiasaan keluar malam hari dengan kejadian malaria (p=0,016) dengan OR 4,680.
5
Jumlah N % 32 39,0 50 61,0 82 100
Pengetahuan
tentang
malaria
Saran
penduduk di Kecamatan Kema umumnya
1. Diharapkan
kepada
masyarakat
di
sudah baik, ini dikarenakan sudah adanya
Kecamatan Kema untuk lebih waspada
intervensi dari pemerintah setempat untuk
terhadap gigitan nyamuk, terutama pada
memberantas penyakit malaria, akan tetapi
saat beraktifitas di luar rumah pada
masih ada juga penduduk yang memiliki
malam hari.
pengetahuan
kurang
terhadap
penyakit
2. Dalam rangka menurunkan kasus malaria
malaria.
di Hasil penelitian yang sama juga
Kecamatan
kesadaran,
peran dan
Kema
diperlukan
serta
masyarakat,
dilakukan oleh Budiyanto (2011) menyatakan
swasta
pemerintah
bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan
meningkatkan pengetahuan masyarakat
denga kejadian malaria (p=0,003) dengan nilai
tentang
OR 0,494.
sosialisasi tentang penyakit malaria yang
malaria
mencakup
gejala,
dengan
untuk
melakukan
pencegahan
dan
bahaya dari penyakit malaria.
Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
Daftar Pustaka
dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara aktifitas keluar
Budiyanto, 2009. Faktor Risiko Yang Berhubungan Terhadap Kejadian Malaria Di Daerah Endemis Di Kabupaten Oku. Jurnal Pembangunan Manusia, (Online), Vol. 5 No. 2, (http:// balitbangnovda.sumselprov.go.id/.../20121228 182956.pdf, diakses 15 april 2013).
malam dengan kejadian malaria dimana orang yang sering keluar malam berisiko 3 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak sering keluar malam. Terdapat hubungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara, 2011. Profil Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara. Manado: Dinkes.
antara pengetahuan dengan kejadian malaria pada masyarakat di Kecamatan Kema dimana orang
yang
memiliki
pengetahuan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2010. Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Kemenkes RI.
yang
kurang tentang malaria berisiko 2 kali lebih besar
dibandingkan
dengan
orang
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2011. Jakarta: Kemenkes RI.
yang
berpengetahuan baik.
6
Puskesmas Kema, 2011. Profil Puskesmas Kema.
Yawan, 2006. Analisis Faktor Risiko Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Bosnik Kecamatan Biak Timur Kabupaten Biak Nufmor Papua. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang, (Online), (http://www. eprints.undip.ac.id/15808/1/Samuel_Frankly n_yawan.pdf, diakses 16 April 2013).
Sembel, 2009. Entomologi Kedokteran. Yogyakarta: Andi.
7