KESIAPAN N GURU TE ERHADAP P PENERAP PAN KURIK KULUM 20 013 PADA MATA PE ELAJARAN N PAI (BAH HASA ARAB B) DI SMK K PPMI ASS SALAAM SUR RAKARTA A KELAS XI X TAHUN PELAJARA P AN 2014/201 15
N NASKAH A ARTIKEL PU UBLIKASI
Diajukan kepada k Proggram Studi P Pendidikan Agama A Islam m (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam m Universitaas Muhamm madiyah Suraakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarrat guna Mem mperoleh Geelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdd.I.)
Oleh: RAT TNO WIBOW WO NIM M: G0001100097 NIRM: 11/X/02.2.1 1/0964
AS AGAMA A ISLAM FAKULTA UNIVERSITAS MUH HAMMADIY YAH SURA AKARTA 2014
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir: Nama Sebagai NIK
: Dr. Abdullah Aly, M.Ag. : Pembimbing I :
Nama Sebagai NIK
:Drs. Ma’arif Jamuin, M.Si. : Pembimbing II :
Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah yang merupakan ringkasan Skripsi (Tugas Akhir) dari mahasiswa : Nama NIM Program Studi Judul Skripsi
: Ratno Wibowo : G000110097 : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) :KESIAPAN GURU TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PAI (BAHASA ARAB) DI SMK PPMI ASSALAAM SURAKARTA KELAS XI TAHUN PELAJARAN 2014/2015.
Naskah Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Pembimbing I,
(Dr. Abdullah Ali, M.Ag.)
Surakarta, 28 Januari 2015 Pembimbing II,
(Drs. Ma’arif Jamuin, M.Si.)
ABSTRAK Perubahan dan pembaharuan kurikulum harus difahami sebagai hal yang lazim, karena kurikulum memang harus selalu beradaptasi dengan zaman dan kebutuhan, dan kurikulum 2013 memang disusun untuk mengantisipasi perkembangan zaman tersebut. Lalu yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimanakah kesiapan guru dalam menerapkan kurikulum 2013 itu untuk tahun ini. Apabila guru memiliki kesiapan yang memadai, siap dalam segi kualifikasi dan kompetensi serta siap dalam hal kesamaan pemahaman paradigma yang dijabarkan dalam kurikulum 2013 maka tidak akan bermasalah. Penulis tertarik meneliti tentang: kesiapan guru terhadap penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI (bahasa Arab). Dalam penelitian ini masalah yang penulis bahas adalah kesiapan guru terhadap penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI (bahasa Arab) di SMK PPMI Assalaam Surakarta. Serta apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI (bahasa Arab) di SMK PPMI Assalaam Surakarta. Tujuan penelitan ini adalah untuk mendeskripsikan kesiapan guru terhadap penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI (bahasa Arab). serta mendeskripsikan apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI (bahasa Arab) di SMK PPMI Assalaam Surakarta kelas XI tahun pelajaran 2014/2015. Manfaat penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kesiapan guru dalam menerapkan kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengambil objek di SMK PPMI Assalaam Surakarta dengan subjek guru PAI dan siswa kelas XI. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dengan cara deduktif yaitu pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa: Guru belum sepenuhnya siap dalam menerapkan kurikulum 2013 dalam mata pelajaran PAI (bahasa Arab). Hal ini dapat dilihat dari ketidak sesuian rumusan kurikulum 2013 dan penerapan mata pelajaran bahasa Arab di SMK PPMI Assalaaam, yaitu: SKL belum dirumuskan sesuai dengan kurikulum 2013, standar isi belum diadaptasi dengan kurikulum pemerintah. Dalam standar proses KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 belum diterapkan dalam KBM. Dan standar penilaian pada sikap sesama teman dan portofolio belum dilakukan. Faktor pendukung: Siswa diajak aktif mengkonstruk pemahamannya dalam mengikuti setiap pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya dilakukan di ruang kelas. Siswa dibebaskan memanfaatkan media pembelajaran seperti laptop. Faktor penghambatnya: Buku PAI disusun menggunakan bahasa Arab sehingga kurang efektif jika diajarkan dengan menerapkan kurikulum 2013. Metode yang kurang variatif sehingga menimbulkan kebosanan pada siswa. Kata Kunci: Kesiapan Guru, Penerapan Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Islam (bahsa Arab)
PENDAHULUAN
Sehingga kurikulum ini bersifat
Kurikulum 2013 yang telah ditetapkan pada tahun ajaran ini terus menjadi bahasan menarik dalam berbagai forum. Berbagai wacana sangat marak berkembang di masyarakat terkait kurikulum 2013, tentunya berdasarkan pada sudut
pandang
pendidikan.
pemangku
Kurikulum
ini
merupakan terobosan baru dari kurikulum yang sebelumnya yakni Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan (KTSP).1 Pada
kurikulum
yang
sebelumnya model KTSP memberi peluang bagi guru dengan harapan model
KTSP
dapat
pedoman
bagi
menyusun
silabus
menjadi
guru yang
dalam sesuai
dengan kondisi sekolah dan potensi daerah
masing-masing.
sekolah
diberikan
untuk
mengambil
berkenaan pendidikan. kurikulum
dengan
Dimana
kewenangan keputusan pengelolaan
Sedangkan 2013
pada
perencanaan
maupun penyusunan silabus serta dalam hal penyusan dan penerbitan buku pelajaran ditentukan dan dilakukan oleh pemerintah pusat.
sentralisasi, bukan desentralisasi lagi. Perubahan pembaharuan
dan
kurikulum
difahami sebagai hal yang lazim, karena kurikulum memang harus selalu beradaptasi dengan zaman dan kebutuhan, dan kurikulum 2013
memang
disusun
mengantisipasi
Muzamiroh, Kupas Tuntas Kurikulum 2013 (t.t.: Kata Pena: 2013), hlm. 111.
untuk
perkembangan
zaman tersebut. Lalu yang menjadi masalah
sekarang
adalah
bagaimanakah kesiapan guru dalam mengadopsi
dan
menerapkan
kurikulum 2013 itu untuk tahun ini. Apabila guru memiliki kesiapan yang memadai, siap dalam segi kualifikasi dan kompetensi serta siap
dalam
pemahaman
hal
kesamaan
paradigma
yang
dijabarkan dalam kurikulum 2013 maka tidak akan bermasalah.2 Berdasarkan latar belakang tersebut,
penulis
tertarik
mengadakan penelitian lebih lanjut tentang kesiapan guru terhadap penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI (bahasa Arab) di SMK PPMI Assalaam Surakarta kelas
XI
tahun
2014/2015.
1
harus
2
Ibid, hlm. 121.
pelajaran
Rumusan
yang akan penulis kemukakan
Masalah
sebagai kajian pustaka :
Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan di atas agar permasalahan
yang
ada
dapat
1. Nurani
Daruretno
Muhammadiyah
(Universitas
Surakarta,2008)
dibahas secara terarah dan sesuai
dengan
skripsinya
dengan
Sekolah
dalam
sasaran
maka
dapat
“Kesiapan melaksanakan
dirumuskan permasalahan yaitu:
Kurikulum
Bagaimanakah
guru
Pendidikan (KTSP) (Studi kasus
kurikulum
SDN Dukuhan Kerten Surakarta
terhadap
kesiapan
penerapan
2013 pada
mata pelajaran PAI
Tahun
Tingkat
Ajaran
Satuan
2006/2007)”
(bahasa Arab) dan Apa saja yang
menjelaskan
menjadi faktor pendukung dan
pelaksanaan
penghambat
kurikulum mengacu pada KTSP
dalam
penerapan
bahwa KTSP
kesiapan adalah
(a)
mata
2007, program pengajaran melalui
pelajaran PAI (bahasa Arab) di
pre tes, pembentukan kompetensi,
SMK PPMI Assalaam Surakarta
post test, pengembangan silabus,
kelas XI?. Tujuan penelitan ini
RPP, penilaian, (b) keuangan dan
adalah
pembiayaan
Kurikulum
2013
untuk
pada
mendeskripsikan
dibantu
BOS,
(c)
kesiapan guru terhadap penerapan
sarana dan prasarana sudah lengkap
kurikulum
dan terperinci, (d) stakeholder, (e)
2013
pada
mata
pelajaran PAI (bahasa Arab), serta
layanan
faktor pendukung dan penghambat
perpustakaan,
dalam penerapan Kurikulum 2013
keamanaan, dan UKS.3
pada mata pelajaran PAI (bahasa
Jogjakarta,
Surakarta kelas XI tahun pelajaran
skripsinya
2014/2015.
Kurikulum Pustaka
Berdasarkan pengamatan penulis, penelitian
semacam
memang
pernah
ada
sekaligus
menjadi rujukan dan pembanding dalam skripsi ini,
berikut ini
beberapa penelitian sebelumnya
muatan
lokal,
2014).
Dalam
“Implementasi 2013
Pada
Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi
Pekerti
di
Sekolah
3
sudah
meliputi
2. Yuni Nafisah (UIN Sunan Kalijaga
Arab) di SMK PPMI Assalaam
Tinjaun
khusus
Nurani Daruretno, Kesiapan Sekolah dalam melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Studi kasus SDN Dukuhan Kerten Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007), skipsi, Program studi Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2008.
Menengah Atas Negeri 2 Wates”
Agama
menjelaskan
bahwa:
Yogyakarta”
implementasi
kurikulum
dalam
Islam
di
SMP
N
5
menyimpulkan
2013
bahwa: 1) Melalui data-data yang
sekolah sudah menerapkan cukup
diperoleh dari hasil penelitian di
baik. Guru berusaha menyusun
lapangan,
perencanaan
sesuai
Kurikulum 2013 mata pelajaran
kurikulum 2013 dengan pedoman
PAI di SMP N 5 Yogyakarta
pada permendikbud 81A. Dalam
dinyatakan berjalan dengan baik.
pembelajaran
Meskipun dalam hal evaluasi masih
melakukan
atau
RPP
guru
sudah
pendekatan
mengamati, mengumpulkan
saintifik
perlu
maka
adanya
pelaksanaan
penyempurnaan
menanya,
dikarenakan Kurikulum 2013 yang
data/eksplorasi,
baru berjalan beberapa bulan. 2)
mengasosiasi
dan
mengkomunikasikan.
Respon
Guru
PAI
dalam
Dalam
pemberlakuan Kurikulum 2013 di
tersebut
SMP N 5 Yogyakarta sangat baik,
dilakukan penilaian yang kemudian
optimis, serta mendukung dalam
dilanjutkan pada penilaian autentik.
segala hal.5
kegiatan-kegiatan
Penilaian autentik yang dilakukan
Tinjauan
tentang
kesiapan
oleh guru sesuai dengan prosedur
guru, Guru adalah sosok pendidik
yaitu
sikap,
profesional dengan tugas utama
keterampilan.
mendidik, mengajar, membimbing,
Dimana dalam penilaian tersebut,
mengarahkan, melatih, menilai, dan
guru memiliki indikator-indikator
mengevaluasi. Tugas utama itu
sendiri unntuk menilai.4
akan efektif jika guru memiliki
meliputi
pengetahuan
penilaian
dan
3. Puput Rahmat Saputra (UIN Sunan
derajat profesionalitas tertentu yang
Kalijaga, Yogyakarta, 2013) Dalam
tercermin
skripsinya yang berjudul “Respon
kemahiran,
dan Kesiapan Guru Agama Islam
keterampilan
Terhadap
kompetensi,
kecakapan, yang
atau
memenuhi
Pemberlakuan
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran 4
dari
Yuni Nafsiah, Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah Menengah Atas Negri 2 Wates, Skripsi, Program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013.
5
Puput Rahmat Saputra, Respon dan Kesiapan Guru Agama Islam Terhadap Pemberlakuan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Agama Islam di SMP N 5 Yogyakarta, Skripsi,Program studi Pedidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013.
standar mutu atau norma etik
efektif.8
tertentu.6
pembelajaran yang harus disiapkan
Menurut Noor Jamaluddin guru adalah pendidik, yaitu orang
Komponen-komponen
guru antara lain : a. Tujuan Pembelajaran9,b.
dewasa yang bertanggung jawab
aja,c. metode pembelajaran,
memberi bimbingan atau bantuan
Macam-macam
kepada
pembelajaran
anak
perkembangan rohaninya
dalam
jasmani agar
kedewasaannya, sendiri
didik
dapat
dan
2) Metode Kolaboratif.11 3) Metode Ceramah12
berdiri
melaksanakan
tugasnya sebagai makhluk Allah
metode
Metode Tanya jawab.10
1)
mencapai
mampu
bahan
d. Media Pembelajaran e. Evaluasi pembelajaran.13
khalifah di muka bumi, sebagai
Kurikulum 2013, Kurikulum
makhluk sosial dan individu yang
2013 merupakan tindak lanjut dari
sanggup berdiri sendiri.7
kurikulum
Moh,
Uzer
Usman
berbasis
kompetensi
(KBK) yang pernah diujicobakan tahun
2004.
KBK
merupakan salah satu bagian dari
(competency
based
curriculum)
program pengajaran yang memuat
dijadikan acuan dan pedoman bagi
satuan bahasan untuk disajikan
pelaksanaan
dalam
mengembangkan berbagai ranah
mengatakan persiapan
beberapa
mengajar
kali
pertemuan/tatap muka. Persiapan mengajar dapat digunakan sebagai
pada
pendidikan
pembelajaran dan sekaligus sebagai
untuk
(pengetahuan,
8
dasar untuk menyusun rencana
pendidikan
atau
Usman.
Persiapan
Pembelajaran
(http://staff.uny.ac.id, 2013), diakses tanggal 17 November 2014.
acuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan efisien dan 6
Sudarwan Danim, Profesionalitas dan Etika Profesi Guru ( Bandung: Alfabeta, 2010), hlm.17. 7 Jamaludin. Pengertian, Peran, dan Fungsi Guru (http://septimartiana.blogspot.com, 2013). diakses tanggal 5 November 2014.
9 Janawi, Kompetensi Guru Citra Guru Profesional (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 114. 10 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), hlm. 139. 11 Mel Silberman, Pembeljaran Aktif 101 Strategi Untuk Mengajar Secara Aktif (Jakarta: Indeks, 2013), hlm. 124. 12 Sagala dalam Tukiran dkk, Model Pembelajaran Inovativ (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 45. 13 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,2001), hlm. 1.
keterampilan, dan sikap) dalam
lingkup
seluruh
berdasarkan
jenjang
dan
jalur
pendidikan, khususnya pada jalur 14
wajib.
materi
kompetensi
a. Standar Kompetensi Lulusan,
berdasarkan
tahun
Tingkat
kriteria
Lulusan
mengenai
kemampuan
adalah
kualifikasi
lulusan
yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
15
Kurikulum
2013
Kompetensi
Lulusan
Dalam Standar untuk
tingkat
kriteria
perkembangan
Standard
muatan
dirumuskan
Dalam Permendikbud No 54
Kompetensi
peserta
kompetensi
spiritual,
tingkat didik, meliputi
pengetahuan,
dan
keterampilan yang dijabarkan dalam kompetensi inti. c. Standar Proses, Standar proses adalah
kriteria
mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan
untuk
Semua jenjang sekolah meliputi
mencapai Standar Kompetensi
adanya
Lulusan.18 Proses yang menjadi
peningkatan
dan
keseimbangan soft skills dan
ciri kurikulum 2013 adalah:
hard skills yang meliputi aspek
1) Standar proses yang semula
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
16
b. Standar Isi, Standar Isi adalah
terfokus
pada
eksplorasi,
elaborasi,
dan
konfirmasi
dilengkapi
dengan
kriteria mengenai ruang lingkup
mengamati,
menanya,
materi dan tingkat kompetensi
mengolah,
menalar,
untuk
menyajikan, menyimpulkan,
mencapai
kompetensi
lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
17
Ruang
14
kriteria
Sedangkan
pendidikan sekolah.
2013
dirumuskan
Enco Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 66. 15 Permendikbud, Nomor 54 Tahun 2013, Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, hlm. 3. 16 Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013 ), hlm. 127. 17 Permendikbud, Nomor 64 Tahun 2013, Standar isi Pendidikan Dasar dan Menengah, hlm. 3.
dan menciptakan. 2) Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi terjadi di lingkungan
sekolah
dan
masyarakat. 3) Guru
bukan
satu-satunya
sumber belajar. 18 Permendikbud, Nomor 65 Tahun 2013, Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, hlm. 2.
4) Sikap tidak diajarkan secara
3) Penilaian tidak hanya pada
verbal tetapi melalui contoh dan teladan. d. Standar
level
19
4) Mendorong
Standar
juga
pemanfaatan
adalah
portofolio yang dibuat siswa
kriteria mengenai mekanisme,
sebagai instrumen utama
prosedur, dan instrumen hasil
dalam penilaian.21
Pendidikan
belajar peserta didik.20 Penilaian
Pendidikan Agama
yang dilaksanakan tidak hanya
Islam, Istilah pendidikan dalam
pada kemampuan kognitif saja,
Islam sering diungkapkan dalam
tapi
bentuk
juga
sisi
afektif
dan
al-tarbiyah
(tambah,
menjadi
besar,
psikomotorik siswa. Berikut ciri
tumbuh
proses
memelihara, merawat, mengatur
penilaian
kurikulum
dan menjaga), al-ta‘lim (proses
2013:
pemberian
1) Pergeseran dari penilaian melalui
tes
ta‘dib
(mengukur
kompetensi
pengetahuan
berdasarkan
hasil
pengetahuan),
(menjadikan
pendidikan
(mengukur
semua
salah
kompetensi
sikap,
Luqman (31):ayat 13.
dan
pengetahuan
berdasarkan
2) Memperkuat
ber-adab,
Dalam al-Qur’an istilah
menuju penilaian otentik
keterampilan
al-
orang yang baik, terpelajar).22
saja),
proses dan hasil).
juga
satunya
disebutkan
didalam
Q.S
ﻈ ُﻪ ﻳَﺎ ُﺑ َﻨﻲﱠ ُ ن ِﻻ ْﺑ ِﻨ ِﻪ َو ُه َﻮ َﻳ ِﻌ َ َوِإ ْذ ﻗَﺎ َل ُﻟ ْﻘﻤَﺎ ﻈ ْﻴ ٌﻢ ِﻋ َ ﻈ ْﻠ ٌﻢ ُ ك َﻟ َ ﺸ ْﺮ ن اﻟ ﱢ ﷲ ِإ ﱠ ِ ك ﺑِﺎ ْ ﺸ ِﺮ ْ َﻻ ُﺗ
PAP
Artinya : dan (ingatlah) ketika
(Penilaian Acuan Patokan)
Luqman
yaitu
berkata
kepada
pencapaian
hasil
anaknya, di waktu ia memberi
belajar
didasarkan
pada
pelajaran
kepadanya:
"Hai
posisi
skor
yang
anakku,
janganlah
kamu
diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal). Sholeh Hidayat, Pengembangan, hlm.
128. 20
tetapi
Kompetensi intidan SKL.
Penilaian,
Penilaian
19
KD,
Permendikbud, Nomor 66 Tahun 2013, Standar Penilaian Pendidikan, hlm. 2.
mempersekutukan
Allah,
21
Sholeh Hidayat, Pengembangan, hlm.
128-129. 22 Heri Gunawan,Kurikulum dan pembelajaran pendidkan agama islam (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 198-200.
utuh. Sehingga manusia mampu
Sesungguhnya (Allah)
mengamalkan ajaran Islam di
adalah benar-benar kezaliman
dunia dan memetik hasilnya di
mempersekutukan
yang besar".
23
akhirat.
Sedangkan
Visi dan Misi Pendidikan
Pendidikan
Agama Islam (PAI) merupakan
Agama
pendidikan
seluruh
diartikan sebagai tujuan jangka
aspeknya
panjang, cita-cita masa depan,
didasarkan pada ajaran Islam.
dan impian ideal yang ingin
Visi, misi, tujuan, proses belajar
diwujudkan
mengajar,
Islam. Visi Pendidikan Islam
yang
komponen
atau
pendidik,
peserta
Islam,
Visi
oleh
dapat
pendidikan
didik, hubungan pendidik dan
sesungguhnya
melekat
peserta didik, kurikulum, bahan
cita-cita
tujuan
ajar,
panjang ajaran islam itu sendiri,
sarana
pengelolaan, aspek
prasarana,
lingkungan
atau
seluruh umat manusia.25
komponen
Misi dapat diartikan sebagai
pada ajaran Islam. 24
tugas-tugas atau pekerjaan yang
Berangkat dari penjelasan dapat
jangka
yaitu mewujudkan rahmat bagi
dan
pendidikan lainnya didasarkaan
diatas,
dan
pada
dikemukakan
harus
dilaksanakan
rangka
mencapai
dalam
visi
yang
bahwa Pendidikan Agama Islam
ditetepkan. Dengan demikian
adalah usaha sadar menanamkan
antara visi dan misim harus ada
nilai-nilai Islam kepada peserta
hubungan fungsional-simbiotik,
didik yang seluruh komponen
yakni saling mengisi dan timbal
atau aspeknya didasarkan pada
balik. Berdasarkan rumusan di
ajaran
atas maka misi pendidikan Islam
Islam.
Visi,
misi,
tujuan,kurikulum, bahan ajar,
dapat
semua didasarkan pada ajaran
berikut: Mendorong
Islam agar senantiasa dapat
sebagai
timbulnya
kesadaran umat manusia agar
memahami ajaran Islam secara
mau melakukan kegiatan belajar
23
Tim Riels Grafika, lAl-Qur’anul Karim, Al-Kalimah Tafsir Perkata (Pustaka Al Hanan: 2009), hlm. 412. 24 Abudin Nata, Ilmu pendidikan islam(jakarta; kencana, 2010), hlm. 36.
dirumuskan
dan mengajar sepanjang hayat. 25
Abuddin Nata, Ilmu, hlm. 44.
Mengeluarkan
manusia
kehidupan kegelapan kehidupan
dari
kepada
yang
terang
Assaalaam
dalam
kaitannya dengan kegiatan belajar keagamaan yang dilaksanakan.
benderang.
Tempat
dan
Penentuan
Subjek Penelitian, Penelitian ini
METODE PENELITIAN
merupakan
penelitian
lapangan
Jenis penelitian ini adalah
yang mengambil objek atau lokai
penelitian lapangan (field research)
di SMK PPMI Assalaam Surakarta
yaitu
kelas
penelitian
menggunakan
dengan
informasi
XI.
Sedangkan
subjek
yang
penelitian ini guru mata pelajaran
diperoleh dari sasaran penelitian
Pendidikan Agama Islam di SMK
selanjutnya disebut informan atau
PPMI Assalaam Surakarta kelas
responden
XI.
melalui
pengumpulan
instrumen
data
seperti
MetodePengumpulan Data,
observasi, wawancara, angket, dan
Metode yang digunakan penulis
sebagainya.26
untuk mengumpulkan data dalam
Penelitian penelitian
ini
adalah
kualitatif
menggunakan
dengan pendekatan
penelitian ini adalah: Metode Metode
Dokumentasi,
dokumentasi
dalam
deskriptif, yaitu penelitian yang
penelitian ini digunakan dengan
bertujuan menggambarkan secara
cara mengumpulkan data tertulis,
sistematis
fakta-fakta
terutama tentang letak geografis,
lapangan,
sejarah berdirinya, visi dan misi,
bersifat verbal, kalimat-kalimat,
keadaan guru dan siswa, struktur
fenomena-fenomena,
organisasi
yang
mengenai
ditemukan
berupa angka.
27
di
dan
tidak
Dalam penelitian
serta
arsip
pembelajaran
kegiatan terutama
ini penulis mendeskripsikan secara
pembelajaran PAI di SMK PPMI
mendalam
Assalaam Surakarta kelas XI dalam
aktivitas,
mengenai dan
proses
program, tentang
kegiatan yang ada di SMK PPMI 26
Surakarta
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 130. 27 Lexy Moleong J. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi) (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 11.
bentuk gambar (foto). Metode Pengamatan atau Observasi, Observasi ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung bagaimana
pelaksanaan
proses
pembelajaran yang dilakukan oleh
guru
PAI
menerapkan
mengorganisasi data. Kedua, data
kurikulum 2013 di SMK PPMI
akan disajikan dalam bentuk narasi.
Assalaam
Ketiga, akan dilakukan penarikan
apakah
dengan
Surakarta sudah
kelas
sesuai
XI
dalam
kesimpulan
rumusan kurikulum 2013 yang
diperoleh.
meliputi
HASIL
kegiatan
menanya,
mengamati,
mengolah,
menyajikan
menalar,
Metode
Interview
atau
Wawancara, Metode wawancara ini dilakukan dengan guru bahasa Arab dan siswa kelas XI digunakan untuk mengambil data tentang pelaksanaan kuikulum 2013 di SMK PPMI Assalaam Surakarta kelas XI. Metode dengan deskriptif
Analisis
menggunakan kualitatif,
analisis
menjelaskan
analisis
yaitu
yang
menggunakan
Data,
cara
cenderung
kata-kata fenomena
untuk ataupun
data yang didapatkan.28 Dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pertama,
setelah
dikumpulkan
data maka
selesai tahap
selanjutnya adalah mereduksi data yang telah diperoleh yaitu dengan menggolongkan, mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu dan 28 Drajad Suharjo, Metodologi Penulisan dan Penulisan Laporan Ilmiah (Yogyakarta: UII Press, 2003), hlm. 12.
data
yang
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
menyimpulkan, dan
menciptakan.
dari
Penerapan Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran PAI (bahasa Arab) di SMK Assalaam Surakarta meliputi, Lulusan,
Standar Standar
Proses,
Standa,
Kompetensi Isi,
Standar
dan
Standar
Penilaian. Standar Kompetensi Lulusan Untuk SKL (standar kompetensi lulusan) PAI (bahasa Arab) pada aspek sikap penilaian yang saya gunakan yaitu dengan melihat bagaimana siswa merespon pelajaran yang saya berikan, jika telah mendapatkan umpan balik baik, berarti mereka mempunyai sikap yang baik. Sedangkan SKL pada aspek pengetahuan saya tidak hanya melihat hasil pembelajaran siswa saja tetapi proses pembelajaran juga saya pertimbangkan dalam memberikan penilaian. sebagai contoh dalam pembelajaran bahasa Arab ketika siswa mampu memahami materi, menyajikan materi dan bisa mengkonstruk materi, dan apabila mereka
tidak mengetahui atau kesulitan dalam memahami mereka akan bertanya. Sedangkan untuk aspek keterampilan saya melihat hasil karangan bahasa arab “insya”yang dikarang oleh siswa, dengan mempertimbangkan kaidah bahasa Arab, isi, dan penggunaan kosa kata yang tepat.29 Dari wawancara tersebut sudah terlihat bahwa SKL bahsa Arab
sudah
sesuai
rumusan
kurikulum 2013 namun ketika saya tanyakan apakah ada SKL tertulis yang kurikulum
disesuaikan
dengan
2013
beliau
menyampaikan “kalau hal itu saya belum menerima dari yayasan”. Sehingga
penulis
tidak
menyertakan dokumentasi SKL. Standar isi tidak mengadaptasi kurikulum pemerintah namun menerapkan kurikulum yang ditetapkan PPMI Assalam Surakarta atau disebut dengan kurikulum kepondokan, yaitu menggunakan buku al’Arâbiyatu baina yadaika dan nahwu wadih. Dan standar isi tersebut sudah diterapakan sejak awal berdiri dan tidak ada
perubahan dari penetapan.30 Standar
awal
proses
materi
pembelajaran yang disampaikan guru pada saat itu adalah mengenai “Utlah (Liburan)”. Dengan metode penyampaian
pembelajaran
menggunakan metode Small Group Discussion Kecil),
(Diskusi
dengan
Kelompok
langkah-langkah
sebagai berikut: Pertama. Guru memberikan awalan atau apersepsi tentang hal yang akan menjadi topik
bahasan
Kedua.
Guru
inti
(menanya).
membagi
kelas
menjadi beberapa kelompok kecil sejumlah
dengan
keseluruhan
siswa. Ketika penulis observasi, siswa berjumlah 17 siawa, dibagi menjadi
8
kelompok,
satu
kelompok 2 orang dan ada yang 3 orang.
Ketiga.
Guru
meminta
semua siswa untuk menganalisis materi tentang “liburan” buku alArâbiyatu baina Yadaika hlm 143. Analisis lakukan
yang
harus
mereka
diantaranya
yaitu
membaca teks tentang “liburan”, mencari
kata-kata
mencatat
dan
sulit
mencari
lalu artinya
dalam kamus, jika di dalam kamus
Wawancara dengan Ust M. Nur Cholis, selaku Guru bahas Arab di SMK PPMI Assalaam Surakarta, tanggal 09 Desember 2014.
30 Wawancara dengan Ust M. Nur Cholis, selaku Guru bahas Arab di SMK PPMI Assalaam Surakarta, tanggal 09 Desember 2014.
29
tidak ditemukan siswa bertanya
sudah sesuai rumusan kurikulum
kepada ustadz (mengamati dan
2013,
menanya).
Siswa
dikuatkan dengan rumusan SKL
kerja
2013 yang terdokumentasi. standar
Keempat.
mempresentasikan kelompok
di
hasil depan
kelas,
isi
namun
pada
hal
mata
itu
belum
pelajaran
PAI
(menyajikan) siswa lain menyimak
(bahasa Arab) di SMK PPMI
dan memberi komentar terhadap
Assalaam menggunakan kurikulum
apa yang telah dipresentasikan,
kepondokan
guru menyimak, megevaluasi dan
dicantumkan
dalam
menilai
pemerintah
sehingga
hasil
kerja
yang
tidak kurikulum tingkat
kompetensi yang akan dicapai akan
siswa.(mengevaluasi) akhir
lebih mendalam pada pemahaman
pembelajaran Guru menyampaikan
materi bahasa Arab oleh siswa.
evaluasi
dan
Adapun mata pelajaran bahasa
tanggapan/umpan
Arab di SMK PPMI Assalaam
balik terhadap pertanyaan siswa
merupakan bagian dari rumpun
serta
mata pelajaran PAI di kurikulum
Kegiatan
pembelajaran
memberikan
memberikan
kesimpulan
materi yang dipelajari. Selain itu guru
memotivasi
siswa
untuk
mengulang kembali materi dan mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan yang akan datang.
Terakhir
guru
mengucapkan salam ‘Assalaamu ‘alaikum Wr. Wb. Dalam guru
pernah
kesempatan
kepondokan.
lain
melaksanakan
pembelajaran di luar kelas, yaitu di Mushalla. Analisis data berdasarkan pengukuran dengan menggunakan teori permendikbud No 54 tahun 2013 Standar Kompetensi Lulusan SMK PPMI Assalaam Surakarta
Berdasarkan paparan bab II hlm 17 dengan hasil penelitian di SMK PPMI Assaalaam proses pembelajaran ada yang sudah sesui
dengan
rumusan
kurikulum 2013 yaitu siswa dilatih untuk memahami materi sendiri, menanya, menyajikan dan
mengkonstruk
pemahamannya
sendiri
berdasarkan materi yang telah dipelajri. Hal ini dapat berjalan dengan
lancar
penulis
memandang bawha siswa SMK sudah mampu berfikir secara
rasional
dan
mampu
untuk
rumit dan membutuhkan waktu
mengembangkan
yang lama, bagi guru yang
kemampuannya. Tetapi ada juga
belum
yang belum sesuai rumusan
belum
kurikulum 2013 dimana KI 1,
pelatiahan akan merasa kesulitan
KI 2, KI 3, dan KI 4 belum
dalam menilai, maka dari itu
diterapkan
pemerintah
dalam
proses
berpengalaman pernah
dan
mengikuti
harus
lebih
menyederhanakan lagi dalam hal
pembelajaran. Dalam kesempatan lain guru mengajak siswa belajar di luar kelas yaitu di mushola.
penilaian sehingga guru dapat memahami
dan
menerapkan
dengan mudah.
Guru bukan satu-satunya sumber
Faktor pendukung dalam
belajar dengan dibuktikan siswa
penerapan kurikulum 2013 pada
boleh membawa media (laptop)
mata pelajaran PAI (bahasa
untuk
Arab) di SMK PPMI Assalaam
mencari
materi
yang
Surakarta
dipelajari. Berdasarkan
teori
pada
bab II dan hasil penelitian pada bab IV SMK PPMI Assalaam ada sebagaian hal yang sesuai dengan
rumusan
kurikulum
2013 yang menilai dari berbagai aspek yang meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan, namun ada juga hal yang belum sesuai yaitu penilaian sikap kepada teman, penilaian pada pengukuran portofolio belum dilakukan
dilakukan,
dan
penguatan nilai PAP juga belum diterapkan. Penulis memandang dalam standar penilaian dalam rumusan kurikulum 2013 terlalu
kelas
XI
sebagai
berikut: a.
Kurikulum 2013
merupakan
kurikulum
yang
mengadopsi faham dari Barat yaitu
faham
yang
konstruktivisme
mempunyai
arti
“membangun”,
yaitu
siswa
diajak
aktif
dalam
untuk
mengikuti setiap pembelajaran. b. Kurikulum 2013 mempunyai kelebihan
siswa
sepenuhnya
diajak secara mandiri untuk mencari
dan
mengkonstruk
(membangun) materi yang akan diajarkan. c. Siswa dibebaskan untuk
membawa
media
pembelajaran seperti laptop atau alat-alat elektronik penunjang
lainnya. d. Pembelajaran tidak
dapat
hanya dilakukan di ruang kelas
sesuaian
Selain
adanya
faktor
pendukung, ada beberapa faktor penghambat dalam penerapan kurikulum
2013
pada
mata
dilihat
dari
rumusan
ketidak kurikulum
2013 yang diterapkan di SMK PPMI Assalaam Surakarta yang meliputi : a.
Standar kompetensi lulusan
pelajaran PAI (bahasa Arab) di
adanya peningkatan aspek
SMK PPMI Assalaam Surakarta
sikap, aspek pengetahuan
kelas XI adalah: a. Buku-buku
bahkan lebih detail dengan
yang digunakan sebagai sumber
menilai
pembelajaran adalah buku-buku
pembelajaran,
terbitan dari yayasan dan bukan
keterampilan, namun fakta
dari pemerintah yang semuanya
di lapangan SKL belum
disusun memnggunakan bahasa
disusun
Arab sehingga kurang efektif
kurikulum 2013.
jika
diajarkan
dengan
b.
proses dan
sesuai
aspek
rumusan
Standar isi mata pelajaran
menerapkan kurikulum 2013,
PAI (bahasa Arab) di SMK
karena
waktu
PPMI
dalam
mengadaptasi
membutuhkan
lebih
banyak
Assalaam
penjelasannya. b. Metode yang
pemerintah
kurang
menerapkan
variatif
sehingga
menimbulkan kebosanan pada
yang
siswa.
Assalam
materi
dalam
kurikulum
PPMI
Surakarta
atau
menyesuaikan dengan
kurikulum
2013
pada mata pelajaran PAI (bahasa
kurikulum
ditetapkan
berusaha
Kesimpulan Guru belum
menerapkan
namun
kepondokan. Namun guru
SARAN
siap
kurikulum
disebut dengan kurikulum
KESIMPULAN DAN SRAN-
sepenuhnya
tidak
rumusan
2013
dalam
SKL. c.
Proses pembelajaran siswa
Arab) di SMK PPMI Assalaam
dilatih
untuk
memahami
Surakarta
materi
sendiri,
menanya,
kelas
XI
tahun
pelajaran 2014/2015. Hal ini
menyajikan
dan
Faktor penghambat dalam
mengkonstruk pemahamannya berdasarkan
d.
sendiri
penerapan kurikulum 2013 pada
yang
mata pelajaran PAI (bahasa
materi
telah dipelajari. Dalam RPP
Arab)
yang disusun ada ketidak
digunakan
sesuaian
praktek
pembelajaran adalah buku-buku
dimana KI 1, KI 2, KI 3,
terbitan dari yayasan dan bukan
dan KI 4, belum diterapkan
dari pemerintah yang semuanya
dalam pembelajaran.
disusun memnggunakan bahasa
dengan
Standar garis
penilaian
besar
guru
buku-buku
yang
sebagai
sumber
secara
Arab sehingga kurang efektif
sudah
jika
diajarkan
dengan
melakukan penilaian otentik
menerapkan kurikulum 2013,
yang
karena
dirumuskan
kurikulum menilai
dalam
2013
yang
aspek
sikap,
pengetahuan
dan
membutuhkan
lebih
banyak
penjelasannya.
dalam
Menggunakan
metode yang kurang variatif
keterampilan, namun dalam
sehingga
penilaian
kebosanan pada siswa.
portofolio
dan
waktu
menimbulkan
Saran-saran
aspek sikap kepada teman
tanpa
mengurangi rasa hormat dari
belum dilaksanakan. Faktor pendukung siswa
semua pihak demi kesuksesan
diajak aktif dalam mengikuti
penerapan kurikulum 2013 pada
pembelajaran dan diharapkan
mata pelajaran PAI di SMK
mampu membangun pikirannya
PPMI
sendiri berdasarkan materi yang
penulis
dipelajari.
masukan
Siswa
dibebaskan
membawa media pembelajaran
dalam
seperti
tersebut.
laptop
atau
alat-alat
elektronik penunjang lainnya. Pembelajaran
tidak
hanya
1.
Assalam
Surakarta
berusaha dan
pertimbangan
penerapan
Kepada
memberi
kurikulum
Pemerintah
seharusnya dalam membuat
dilakukan di ruang kelas untuk menhindari
kejenuhan
dalam pembelajaran.
siswa
kurikulum
dipersiapkan
dengan matang, terutama
dalam standar
standar penilaian. Sehingga tidak terjadi kontra dan berhenti
DAFTAR PUSTAKA
proses dan
ditengah
jalan
dalam implementasi seperti yang terjadi pada saat ini.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. . 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azra, Azyumardi. 2012. Pendidikan Islam. Kencana Prenada Media Group. Briggs.
2.
Kepada
guru
lebih
memperhatiakn
persiapan hal-hal
diharapkan
pembelajaran, yang
dibutuhkan
sebelum KBM berlangsung. Guru sebaiknya tidak hanya memakai satu metode saja dalam pembelajaran untuk menghindari
kejenuhan
siswa. 3.
Kepada siswa manfaatkalah waktu kalian, hormati guru, kembangkanlah ilmu kalian setelah mempelajari materi yang disampaikan guru dan jadilah
orang
yang
bermanfaat bagi orang lain.
2013. Pengertian Media Pembelajaran. ( http://belajarpsikologi.com), diakses tanggal 28 November 2014. Danim, Sudarwan. 2010. Profesionalitas dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. Departemen Pendidikan Nasional, 2003. UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional . Jakarta Dokument Kurikulum 2013 PAI SMA/MA Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Faisal, Sanapiah. 2001. Format-Format Penelitian Sosial: Dasar-dasar dan Aplikasi.Cet. Ke-5. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Gunawan, Heri. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran Pendidkan Agama Islam. Bandung: Alfabeta. Hasanah, Aan. 2012. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: CV Pustaka Setia. Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Jamaludin, Noor. 2013. Pengertian, Peran, dan Fungsi Guru. (http://septimartiana.blogspot.com ), diakses tanggal 5 November 2014. Janawi. 2011. Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Bandung: Alfabeta.
Kunandar. 2010. Guru Professional Implementasikurikulum KTSP.t.t: Rajawali Pers. Majid,
Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Silberman, Mel. 2013. Pembelajaran Aktif 101 Strategi untuk Mengajar secara Aktif, Jakarta: Indeks. Moleong J, Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muhajir, Noeng. 1989. Metode Penulisan Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasih. Mulyasa, Enco. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muzamiroh, Mida Latifatul. 2013. Kupas Tuntas Kurikulum 2013. Tanpa tempat: Kata Pena.
2013, Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah. Ramayulis. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Suharjo,
Drajad. 2003. Metodologi Penulisan dan Penulisan Laporan Ilmiah. Yogyakarta: UII Press. Tim Riels Grafika. 2009. Al-Qurân AlKarim, Al-Kalimah Tafsir Perkata.Surakarta: Pustaka Al Hanan. Tim Yayasan Majelis Pengajian Islam Surakarta. 2011. Keassalaman, Pedoman Bermuamalah di Lingkungan Yayasan Majelis Pengajian Islam Surakarta. Surakarta: Assalaam. Taniredja, Tukiran, dkk. 2012. ModelModel Pembelajaran Inovativ. Bandung: Alfabeta Usman,
M. Uzer. 2013. Persiapan pembelajaran. (http://staff.uny.ac.id), diakses tanggal 17 November 2014.
Yusuf,
Tayar. 1985. Ilmu Praktek Mengajar Metodik Khusus Pengajaran Agama. Bandung: PT Alma’arif.
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi, 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Nata, Abuddin. 2000. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 54 Tahun 2013, Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 64 Tahun 2013, Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 65 Tahun 2013, Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 66 Tahun