EFISIENSI PENGGUNAAN HARDWARE KOMPUTER DALAM MEMBANGUN JARINGAN LAN DENGAN MENGGUNAKAN PC STATION SERIE GX100 (Studi kasus pada warnet NET-Working Petukangan Utara)
oleh : MAULANA WIJAYA RATNO BUDIARTO 107091000107
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A KA R T A 2011 M / 1432 H
EFISIENSI PENGGUNAAN HARDWARE KOMPUTER DALAM MEMBANGUN JARINGAN LAN DENGAN MENGGUNAKAN PC STATION SERIE GX100 (Studi kasus pada warnet NET-Working Petukangan Utara)
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh: MAULANA WIJAYA RATNO BUDIARTO 107091000107
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H
ii
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul “Efisiensi penggunaan hardware komputer dalam membangun jaringan LAN dengan menggunakan PC-Station serie GX100 Studi kasus pada warnet NET-Working Petukangan Utara” yang ditulis oleh Maulana Wijaya Ratno Budiarto, NIM 107091000107 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 28 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Teknik Informasi. Menyetujui : Penguji I
Penguji II
Herlino Nanang, M.T NIP. 19731209 200 501 1 002
Andrew Fiade, S.T, M.Kom NIP. 19820811 200912 1 004
Pembimbing I
Pembimbing II
Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc NIP. 19710 522 200 604 1 002
Hasan Basri, M.Kom NIP. Mengetahui :
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Ketua Program Studi Teknik Informasi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1001
Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc NIP. 19710 522 200 604 1 002
iii
iv
Efisiensi Penggunaan Hardware Komputer Dalam Membangun Jaringan LAN Dengan Menggunakan PC-Station Serie GX100
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh: Maulana Wijaya Ratno Budiarto 107091000107
Menyetujui, Pembimbing I,
Pembimbing II,
Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc NIP. 19710 522 200 604 1 002
Hasan Basri, M.Kom NIP. -
Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik Informasi
Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc NIP. 19710 522 200 604 1 002
iv
ABSTRAK
Maulana Wijaya Ratno Budiarto (107091000107), Efisiensi penggunaan hardware komputer dalam membangun jaringan LAN dengan menggunakan PCStation serie GX100 Studi kasus pada warnet NET-Working Petukangan Utara. (Di bawah bimbingan Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc dan Hasan Basri, M.Kom)
Perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti saat sekarang ini memberikan banyak dampak positif terutama dalam hal efisiensitas dan efektifitas.
Namun seiring berkembang pesatnya teknologi banyak lembaga-
lembaga pendidikan dan para pengusaha yang tidak mampu mengikuti kemajuan teknologi saat ini yang disebabkan karena harga-harga yang semakin mahal. Sebagai contohnya pada saat ini pengetahuan tentang teknologi
khususnya
komputer dan aplikasinya merupakan modal pokok untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Selain itu juga dengan adanya para pengusaha kecil seperti pengusaha warnet yang hanya memiliki modal yang minim, namun dengan tingginya harga seperangkat komputer para pengusaha mengalami kesulitan dalam memenuhui kebutuhan. Disisi lain pengusaha warnet tersebut juga harus memikirkan biaya listrik yang harus dibayar tiap bulan olehnya apabila memiliki banyak komputer. Ditambah dengan razia software license yang mulai diterapkan oleh pemerintah. Dengan berbagai permasalah terjadi, maka penulis memberikan solusi dengan mengefisienkan komputer yang sudah ada dengan sistem PC Station. Penulis menggunakan metodologi pengumpulan data dan pengembangan model sistem komputer. PC Station adalah sebuah hardware / perangkat keras / Terminal yang fungsinya menggantikan komputer / PC di client dalam jaringan yang memiliki kemampuan sama seperti halnya komputer biasa. Perangkat PC Station ini merupakan terobosan baru dalam teknologi komputer yang mana bisa memaksimalkan 1 komputer / PC digunakan secara bersamaan oleh banyak user / pemakai sehingga memperingan dan menghemat banyak biaya. Kata Kunci : Perkembangan teknologi dan PC-Station
v
HALAMAN PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Agustus 2011
Maulana Wijaya Ratno Budiarto 107091000107
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb Segala Puji dan Syukur Penulis panjatkan ke Hadhirat Ilahi Rabbi, Allah SWT. Yang telah memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Efisiensi Penggunaan Hardware Komputer Dalam Membangun Jaringan LAN Dengan Menggunakan PCStation Serie GX100 pada warnet NET-Working Petukangan Utara”. Penulis menyadari selesainya Skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang dengan rela membantu, mulai dari pelaksanaan penelitian sampai dengan selesainya laporan ini. Karena hal tersebut, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hid.ayatullah Jakarta. 2. Bapak Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc selaku Ketua Program Studi Teknik Informasi Informasi dan Sekretaris Program Studi Teknik Informasi Informasi, Ibu Viva Arifin, M.MSi. 3. Bapak Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I dan Hasan Basri, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II. 4. Agus Budiarto dan Galuh Ratnawati selaku Orang tua dan Keluarga Penulis yang telah memberi dukungan Moril maupun Materil.
vii
5. Bapak Miftah Haris, Ahdian Matlufi dan Prasetyo selaku pemilik warnet NET-Working yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan riset disana. 6. Irsyad Maulana, Marwan Juan, Roni Abdulloh yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Skripsi. 7. Hanifah Cahyani Utami tersayang yang selalu mendukung dalam penulisan skripsi ini. 8. Teman-teman TI B 2007 dan TI Networking, yang tidak bisa disebutkan satu per satu. 9. Kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan moril dan materil selama penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih terlalu banyak kekurangan, oleh karena itu Penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun agar penyusunan laporan ini menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada Penulis sendiri dan umumnya bagi yang membaca.
Jakarta, 3 September 2011
Maulana Wijaya Ratno Budiarto Penulis
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb Segala Puji dan Syukur Penulis panjatkan ke Hadhirat Ilahi Rabbi, Allah SWT. Yang telah memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Efisiensi Penggunaan Hardware Komputer Dalam Membangun Jaringan LAN Dengan Menggunakan PCStation Serie GX100 pada warnet NET-Working Petukangan Utara”. Penulis menyadari selesainya Skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang dengan rela membantu, mulai dari pelaksanaan penelitian sampai dengan selesainya laporan ini. Karena hal tersebut, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hid.ayatullah Jakarta. 2. Bapak Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc selaku Ketua Program Studi Teknik Informasi Informasi dan Sekretaris Program Studi Teknik Informasi Informasi, Ibu Viva Arifin, M.MSi. 3. Bapak Yusuf Durrachman, MIT, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I dan Hasan Basri, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II. 4. Agus Budiarto dan Galuh Ratnawati selaku Orang tua dan Keluarga Penulis yang telah memberi dukungan Moril maupun Materil.
vii
5. Bapak Miftah Haris, Ahdian Matlufi dan Prasetyo selaku pemilik warnet NET-Working yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan riset disana. 6. Irsyad Maulana, Marwan Juan, Roni Abdulloh yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Skripsi. 7. Hanifah Cahyani Utami tersayang yang selalu mendukung dalam penulisan skripsi ini. 8. Teman-teman TI B 2007 dan TI Networking, yang tidak bisa disebutkan satu per satu. 9. Kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan moril dan materil selama penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih terlalu banyak kekurangan, oleh karena itu Penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun agar penyusunan laporan ini menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada Penulis sendiri dan umumnya bagi yang membaca.
Jakarta, 3 September 2011
Maulana Wijaya Ratno Budiarto Penulis
viii
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul
i
Halaman Sampul
ii
Lembar Pengesahan Ujian
iii
Lembar Persetujuan Pembimbing
iv
Abstrak
v
Halaman Pernyataan
vi
Kata Pengantar
vii
Daftar Isi
ix
Daftar Gambar
xiv
Daftar Tabel
xx
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang
1
1.2
Rumusan Masalah
5
1.3
Batasan Masalah
5
1.4
Tujuan penelitian
6
1.5
Manfaat Manfaat penelitian
6
1.5.1 Bagi Penulis
6
1.5.2 Bagi Universitas
7
1.5.3 Bagi perusahaan
7
Metode penelitian
7
1.6
ix
1.7
9
Sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
11
2.1
Pengertian efisiensi
11
2.2
Perkembangan teknologi pada komputer
11
2.3
Hardware komputer
14
2.3.1 Perangkat Input
14
2.3.1.1 Keyboard
15
2.3.1.2 Mouse
15
2.3.2 Perangkat Output
16
2.3.2.1 Monitor
16
2.3.2.1 Printer
17
2.3.3 Perangkat Pemroses (CPU) 2.3.3.1 Mikroprosesor
18
2.3.3.2 Motherboard
19
2.3.4 Perangkat Penyimpanan
2.4
18
20
2.3.4.1 ROM
20
2.3.4.2 RAM
21
2.3.4.3 Hardisk
22
2.3.4 Perangkat Multimedia
23
2.3.5.1 Soundcard
24
2.3.5.2 Graphic Card
25
Jaringan Komputer
26
2.4.1 Konsep Jaringan Komputer
27
x
2.5
2.6
2.7
2.4.2 Mode Komunikasi
29
2.4.3 Model Referensi OSI
30
2.4.4 Arsitektur Protocol TCP/IP
34
2.4.5 Protokol Utama Jaringan
36
2.4.6 Jenis-jenis jaringan
40
2.4.7 Media Transmisi
42
2.4.8 Topologi Jaringan
46
2.4.9 Perangkat Keras Jaringan
54
Teknologi PC-Station
56
2.5.1 Keunggulan PC-Station
58
2.5.2 Cara Kerja PC-Station
59
2.5.3 PC-Station serie GX100
60
2.5.4 Remote Desktop Protocol PC Station
62
Core Temp
62
2.6.1 Perkembangan Core Temp
63
2.6.2 Keunggulan Core Temp
64
2.6.3 Kekurangan Core Temp
64
2.6.4 Cara Kerja Core Temp
64
2.6.4.1 Cara Kerja Core Temp pada Intel
65
2.6.4.2 Cara Kerja Core Temp pad AMD
66
Metodologi penelitian
67
2.7.1 Metode pengumpulan data
67
2.7.1.1 Observasi
67
xi
2.7.1.2 Studi Pustaka
68
2.7.1.3 Studi literatur
68
2.7.2 Tahapan-tahapan dalam pengembangan model komputer
70
Sekilas tentang warnet NET-Working
72
2.8.1 Sejarah
72
2.8.2 Maksud dan tujuan
73
2.8.3 Visi dan misi
73
BAB III METODELOGI PENELITIAN
74
2.8
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
74
3.2
Metode Pengumpulan Data
74
3.2.1 Obsevasi
74
3.2.2 Studi Pustaka
74
3.3
Tahapan-tahapan dalam pengembangan model komputer
75
3.4
Diagram Alur Penelitian
78
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
81
4.1 Memahami Sistem yang akan dibangun
81
4.2 Mengembangkan model komputer dari sistem
82
4.3 Mengembangkan model komputer untuk pc-station
87
4.4 Membuat program software komputer
90
4.5 Menguji, memverifikasi dan memvalidasi PC-Station
104
BAB V PENUTUP
154
5.1 Kesimpulan
154
5.2 Saran
155
xii
DAFTAR PUSTAKA
156
DAFTAR SINGKATAN
158
DAFTAR ISTILAH
159
LAMPIRAN
165
xiii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Keyboard
15
Gambar 2.2 Mouse
15
Gambar 2.3 Monitor
17
Gambar 2.4 Printer
18
Gambar 2.5 Mikroprosesor
19
Gambar 2.6 Motherboard
19
Gambar 2.7 Read Only Memory
21
Gambar 2.8 Read Access Memory
21
Gambar 2.9 Harddisk
23
Gambar 2.10 Soundcard
24
Gambar 2.11 VGA
26
Gambar 2.12 Peer to peer
28
Gambar 2.13 Client-server
28
Gambar 2.14 Mode simplex
29
Gambar 2.15 Mode half duplex
30
Gambar 2.16 Mode full duplex
30
Gambar 2.17 Model Referensi OSI
31
Gambar 2.18 Layer TCP/IP
34
Gambar 2.19 Kabel UTP
43
xiv
Gambar 2.20 Kabel coaxial
44
Gambar 2.21 Kabel Fiber Optic
46
Gambar 2.22 Topologi bus
47
Gambar 2.23 Topologi Ring
48
Gambar 2.24 Topologi Star
50
Gambar 2.25 Topologi Mesh
51
Gambar 2.26 Topologi Tree
53
Gambar 2.27 NIC
54
Gambar 2.28 Switch
55
Gambar 2.29 Router
56
Gambar 2.30 Modem
56
Gambar 2.31 PC-Station
57
Gambar 2.32 Perbandingan Harga
59
Gambar 2.33 Cara Kerja
60
Gambar 2.34 PC-Station serie GX100
61
Gambar 2.35 RDP
62
Gambar 2.36 About Core temp
63
Gambar 2.37 Core temp
65
Gambar 3.1 Flowchart Alur penelitian
79
Gambar 3.2 Alur penelitian
80
Gambar 4.1 Rancangan Desain Jaringan
83
Gambar 4.2 Pemasangan pc-station
88
Gambar 4.3 Create User
88
xv
Gambar 4.4 Proses Create User
89
Gambar 4.5 User Logon Server
89
Gambar 4.6 Setting IP Address
90
Gambar 4.7 License PC-Station
91
Gambar 4.8 Destination folder pc-station
91
Gambar 4.9 Proses instalasi pc-station
92
Gambar 4.10 Menu pc-station
92
Gambar 4.11 Pilih sistem operasi
93
Gambar 4.12 Patch
93
Gambar 4.13 Memulai patch
93
Gambar 4.14 Patch berhasil
94
Gambar 4.15 Home Menu
94
Gambar 4.16 Menu Settings
95
Gambar 4.17 Screen Resolution
95
Gambar 4.18 Setting IP address client
96
Gambar 4.19 Settings DNS client
96
Gambar 4.20 Automatic Connection
96
Gambar 4.21 Connect
97
Gambar 4.22 User logon client
97
Gambar 4.23 Core temp
98
Gambar 4.24 Enable logging
99
Gambar 4.25 Logging On
99
Gambar 4.26 Logging interval
100
xvi
Gambar 4.27 Selisih waktu
100
Gambar 4.28 System Information
101
Gambar 4.29 Setup HD Tune
101
Gambar 4.30 License agrrement hd tune
102
Gambar 4.31 Destination folder
102
Gambar 4.32 Create desktop icon
103
Gambar 4.33 Ready to instal
103
Gambar 4.34 Proses instal hd tune
103
Gambar 4.35 Instalasi hd tune selesai
104
Gambar 4.37 User logon server dan client
105
Gambar 4.38 Core temp koneksi internet
106
Gambar 4.39 Core temp koneksi internet setelah
106
Gambar 4.40 Core load koneksi internet sebelum
107
Gambar 4.41 Core load koneksi internet sesudah
107
Gambar 4.42 CPU speed koneksi internet sebelum
108
Gambar 4.43 CPU Speed koneksi internet sesudah
109
Gambar 4.44 Core Temp Ms.Word sebelum
110
Gambar 4.45 Core Temp Ms.Word sesudah
110
Gambar 4.46 Core load Ms.Word sebelum
111
Gambar 4.47 Core load Ms.Word sesudah
112
Gambar 4.48 CPU Speed Ms.Word sebelum
113
Gambar 4.49 CPU Speed Ms.Word sesudah
113
Gambar 4.50 Core Temp Multimedia sebelum
114
xvii
Gambar 4.51 Core Temp Multimedia sesudah
115
Gambar 4.52 Core Load Multimedia sebelum
116
Gambar 4.53 Core Load Multimedia sesudah
116
Gambar 4.54 CPU Speed Multimedia sebelum
117
Gambar 4.55 CPU Speed Multimedia sesudah
117
Gambar 4.56 Core Temp Game sebelum
118
Gambar 4.57 Core Temp Game sesudah
119
Gambar 4.58 Core Load Game sebelum
120
Gambar 4.59 Core Load Game sesudah
120
Gambar 4.60 CPU Speed Game sebelum
121
Gambar 4.61 CPU Speed Game sesudah
121
Gambar 4.62 Core Temp Packet tracer sebelum
122
Gambar 4.63 Core Temp Packet tracer sesudah
123
Gambar 4.64 Core Load Packet tracer sebelum
124
Gambar 4.65 Core Load Packet tracer sesudah
124
Gambar 4.66 CPU Speed Packet tracer sebelum
125
Gambar 4.67 CPU Speed Packet tracer sesudah
125
Gambar 4.68 HD Tune Koneksi Internet sebelum
127
Gambar 4.69 HD Tune Koneksi Internet sesudah
127
Gambar 4.70 HD Tune Ms.Word sebelum
128
Gambar 4.71 HD Tune Ms.Word sesudah
128
Gambar 4.72 HD Tune multimedia sebelum
129
Gambar 4.73 HD Tune multimedia sesudah
129
xviii
Gambar 4.74 HD Tune Game sebelum
130
Gambar 4.75 HD Tune Game sesudah
130
Gambar 4.76 HD Tune Packet Tracer sebelum
131
Gambar 4.77 HD Tune Packet Tracer sesudah
132
xix
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Rincian perbandingan PC-Station
4
Tabel 4.1 Spesifikasi PC-Station
84
Tabel 4.2 Anggaran dana 3 PC
85
Tabel 4.3 Anggaran dana sistem jaringan PC-Station
86
Tabel 4.4 Anggaran software 3 PC
86
Tabel 4.5 Anggaran software sistem jaringan PC-Station
86
Tabel 4.6 Perbandingan biaya listrik perbulan
87
Tabel 4.7 Koneksi internet sebelum
134
Tabel 4.8 Koneksi internet sesudah
135
Tabel 4.9 Ms.Word sebelum
137
Tabel 4.10 Ms.Word sesudah
138
Tabel 4.11 Multimedia sebelum
140
Tabel 4.12 Multimedia sesudah
141
Tabel 4.13 Game sebelum
143
Tabel 4.14 Game sesudah
144
Tabel 4.15 Packet Tracer sebelum
146
Tabel 4.16 Packet Tracer sesudah
147
Tabel 4.17 Efisiensi hardware dan software
150
Tabel 4.18 Efisiensi tempat
151
Tabel 4.19 Efisiensi biaya listrik perbulan
152
xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti saat sekarang ini memberikan banyak dampak positif terutama dalam hal efisiensitas dan efektifitas bagi para pengguna. Para pengembang teknologi selalu dituntut untuk memberikan suatu terobosan baru yang berguna bagi kehidupan. Teknologi yang ada adalah teknologi yang tentunya bisa memberikan keuntungan dan kemudahan dalam segala aspek kehidupan. Hal ini bisa dirasakan dengan semakin banyaknya ditemukan sistem yang berbasiskan teknologi informasi. Selain kinerja suatu sistem dapat meningkat, teknologi informasi dapat menawarkan suatu kemudahan dalam mengelola dan menjalankan sistem tersebut. Pada zaman yang serba cepat dan instan ini, penggunaan teknologi informasi dirasakan sangat bermanfaat dan bertujuan tepat guna. Perangkat-perangkat baru pun semakin bermunculan untuk mendukung perkembangan teknologi informasi. Namun seiring berkembang pesatnya teknologi banyak lembagalembaga pendidikan dan para pengusaha yang tidak mampu mengikuti kemajuan teknologi saat ini. Hal tersebut disebabkan karena harga barangbarang eletronik yang semakin lama semakin mahal. Sedangkan disisi lain barang-barang eletronik atau komputer tersebut sangat diperlukan dalam menjalani aktifitas mereka sehari-hari. Sebagai contohnya pada saat ini pengetahuan tentang teknologi khususnya komputer dan aplikasinya merupakan modal pokok untuk 1
mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Selain itu sistem pendidikan pada saat ini telah memasukan kurikulum mata pelajaran komputer ke siswa sekolah dasar, sehingga disarankan untuk setiap instansi pendidikan harus mampu memiliki seperangkat komputer untuk para siswanya. Selain itu juga dengan adanya para pengusaha kecil seperti pengusaha warnet yang hanya memiliki modal yang minim, namun dengan tingginya harga seperangkat komputer para pengusaha mengalami kesulitan dalam memenuhui kebutuhan. Disisi lain pengusaha warnet tersebut juga harus memikirkan biaya listrik yang harus dibayar tiap bulan olehnya apabila memiliki banyak komputer. Ditambah dengan razia software license yang mulai diterapkan oleh pemerintah. Dengan berbagai permasalah terjadi di atas serta minimnya anggaran dana yang dimiliki dan juga biaya listrik yang harus di bayar untuk tiap bulannya ditambah dengan maraknya razia software license, maka penulis memberikan solusi dengan mengefisienkan komputer yang sudah ada dengan sistem PC Station. PC Station adalah sebuah hardware / perangkat keras / Terminal yang fungsinya menggantikan komputer / PC di client dalam jaringan yang memiliki kemampuan sama seperti halnya komputer biasa. Perangkat PC Station ini merupakan terobosan baru dalam teknologi komputer yang mana bisa memaksimalkan 1 komputer / PC digunakan secara bersamaan oleh banyak user / pemakai sehingga memperingan dan penghemat banyak biaya. Berikut adalah alasan dan keunggulan menggunakan pc-station :
2
1. Beberapa Alasan beralih ke PC-Station: a.
Investasi komputer terbaru sangat mahal
b.
Purna jual komputer memilik nilai rendah
c.
Razia Software lisence mulai diterapkan oleh pemerintah
d.
Hardware komputer semakin lama mudah rusak
e.
Biaya listrik semakin naik
f.
Perawatan komputer memakan biaya yang tidak murah
2. Keunggulan menggunakan PC Station : a.
1 PC bisa digunakan / sharing hingga lebih 30 user dengan melakukan pekerjaan yang berbeda-beda
b.
Konsumsi daya sangat rendah, hanya 5 Watt (saving cost 80%)
c.
Tidak perlu perawatan, karena tidak pakai Harddisk, RAM, CPU (saving cost 85%)
d.
Cukup investasi 1 Lisence software pada Server (saving cost 90%)
e.
Mengurangi investasi dan Upgrade Komputer (saving cost 70%)
f.
Ukuran yang kecil dan tipis akan bisa menghemat tempat ( saving area 65%)
Dalam penelitian kali ini penulis mencoba untuk mengefisienkan PC dengan PC Station yaitu satu PC menjadi satu server dan dua client. Dengan kemajuan tersebut, penulis mencoba meminimalisir dana yang tadinya untuk membeli 3 CPU dan 3 LCD kini hanya membeli 1 CPU dan 3 LCD saja. Dari semua penelitian di atas, dapat kita rincikan dana yang diperlukan untuk efisiensi sebuah PC. Rincian dana tersebut adalah sebagai berikut :
3
Tabel 1.1 Rincian perbandingan PC-Station Harga & Jumlah Barang No
Jenis Jaringan
LCD
CPU
PC-Station
(Rp.700.000)
(Rp.2.500.000)
(Rp.800.000)
Total Harga
1
PC-Standar
3
3
-
Rp.9.600.000
2
PC-Station
3
1
2
Rp.6.200.000
Ket: Total Harga = (jumlah barang * harga LCD) + (jumlah barang * harga CPU) + (jumlah barang * harga PC-Station)
Dari hal diatas dapat dilihat, penggunaan PC station sangat menguntungkan bagi para pemilik lembaga pendidikan maupun perusahaan yang memiliki dana yang minim karena dengan menggunakan PC Station dapat memaksimalkan kinerja sebuah PC dan dapat meminimalisir dana untuk membangun sebuah jaringan komputer. Dengan latar belakang diatas, maka penulis memberikan judul dalam skripsi ini dengan judul : “EFESIENSI PENGGUNAAN HARDWARE KOMPUTER DALAM MEMBANGUN SEBUAH JARINGAN LAN DENGAN MENGGUNAKAN PC STATION SERIE GX100 (studi kasus pada warnet NET-Working Petukangan Utara)”
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka rumusan masalah yang ada yaitu: 1. Bagaimana cara mengefisienkan sebuah PC agar dapat digunakan secara optimal dengan biaya seminimal mungkin ?
4
2. Bagaimana cara membangun sebuah jaringan komputer dengan menggunakan PC Station ? 3. Bagaimana keadaan perkembangan suhu pada prosesor dan VGA dengan adanya PC Station? 1.3. Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan agar penulisan skripsi
dapat
memberikan pemahaman yang terarah dan sesuai dengan yang diharapkan. Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka penulis membatasi permasalahan pada : 1. Penulis membatasi permasalahan hanya pada tingkatan cara mengefisienkan sebuah PC dalam membangun jaringan LAN dengan menggunakan PC station 2. Dalam penelitian ini penulis menggunakan PC-Station Serie GX100 (tidak direkomendasikan untuk aplikasi multimedia yang berat) 3. PC-Station serie GX100 ini hanya di bangun untuk kepentingan Surfing di dunia maya dan kepentingan Office (Word, excel, dan Power Point) 4. Tidak membahas masalah keamanan pada jaringan LAN 5. Tidak membahasa masalah billing warnet
1.4. Tujuan Penelitian Penelitian tentang efisiensi PC ini dilakukan dengan tujuan untuk: 1. Memanfaatkan kinerja hardware secara maksimal pada sebuah CPU dan meminimalisir dana dalam membangun sebuah jaringan komputer.
5
2. Memanfaatkan PC Station sebagai interface dalam membagi 1 CPU menjadi 3 komputer yang dipakai pada server dan client. 3. Efisiensi PC ini digunakan untuk melaksanakan pembuatan proyek tugas akhir sebagai persyaratan dalam mencapai derajat sarjana dalam bidang Teknik Informatika ada Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Penulis a) Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah. b) Penulis
akan
lebih
memahami
dan
mengetahui
cara
mengefisienkan sebuah PC agar dapat digunakan secara optimal. c) Memahami lebih jauh bagaimana membangun PC Station yang dapat membantu kebutuhan masyarakat dalam membangun jaringan komputer yang murah dan efisien. d) Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Teknik Informatika, Fakultasa Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
1.5.2 Bagi Universitas a) Memberikan gambaran seberapa jauh mahasiswa dapat menerapkan ilmunya.
6
b) Dapat menjadi sumbangan karya ilmiah dalam disiplin ilmu teknologi informasi khusunya bidang jaringan komputer. c) Dapat dijadikan referensi bagi penelitian berikutnya, khususnya dalam hal jaringan komputer. 1.5.3 Bagi perusahaan a) Memberikan solusi yang tepat bagi permasalahan yang sedang dihadapi untuk membangun jaringan komputer yang efisien dan aman. b) Menghemat dana pengeluaran dalam membangun jaringan komputer. 1.6 Metode Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data a. Studi Pustaka Dilakukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi penelitian. b. Studi Lapangan 1) Metode Wawancara guna mendapat gambaran mengenai sistem yang dibutuhkan dan mendapatkan data-data yang diperlukan. 2) Metode Observasi, teknik ini menuntut adanya pengamatan dari penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya. Instrumen yang digunakan dapat berupa lembar pengamatan, panduan pengamatan, dan lainnya. c. Studi Literatur Sejenis Metode ini bertujuan untuk membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan dalam
7
penelitian ini serta melakukan sintesa guna memperoleh perspektif baru. 2. Tahapan-tahapan dalam pengembangan model komputer Proses tahapan penerapan sistem PC Station pada warnet NetWorking secara umum, model yang digunakan adalah model komputer. Sedangkan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut: a.
Memahami sistem yang akan di bangun Jika pengembang model tidak atau belum mengetahui cara kerja sistem yang akan dimodel simulasikan maka pengembang perlu meminta seorang ahli (pakar) dibidang sistem yang bersangkutan.
b. Mengembangkan model komputer dari sistem Apabila pengembang sudah mengetahui cara kerja sistem yang bersangkutan, maka tahap berikutnya adalah memformulasikan model komputer dari sistem disesuaikan dengan karakteristik sistem dan tujuan pemodelan. c.
Mengembangkan model komputer untuk PC Station Terkadang model komputer yang dihasilkan pada tahap kedua diatas terlalu rumit, sehingga tergantung dari tujuan simulasi, model komputer perlu disederhanakan.
d.
Membuat program (software) komputer Beberapa flowchart yang dihasilkan kemudian diimplementasikan lebih lanjut menjadi program (software) komputer.
e. Menguji, memverifikasi, dan memvalidasi PC station
8
Simulasi pada dasarnya adalah menirukan sistem nyata, sehingga tolak ukur baik tidaknya simulasi ada sejauh mana kemiripan hasil simulasi di bandingkan dengan sistem nyata. f.
Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu Eksekusi atau running program komputer bisa dilakukan secara waktu nyata (realtime).
1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penulisan skirpsi terdiri dari 5 bab. Babbab ini akan dijabarkan secara singkat sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas sekilas tentang teori-teori
yang mendukung
permasalah yang ada. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi lokasi dan waktu penelitian serta memberikan pembahasan tentang metodologi penelitian dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas analisa kebutuhan sistem, desain sistem yang akandibuat,
rancangan
kegiatan,
hasil
analisis
dari
efisiensi
menggunakan PC station.
9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang akan membahas simpulan terhadap sistem yang dibuat dan saran yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem lebih lanjut dimasa mendatang.
10
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Efisiensi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi tiga tahun 2002, halaman 284 yang disusun oleh Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, Efisien adalah: 1. Tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya). 2. Mampu menjalankan tugas dengan cepat dan cermat. Sedangkan Efisiensi adalah : 1. Ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu (dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya) kedayagunaan. 2. Kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya). Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa efisiensi adalah “Ketepatan cara dan kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya. 2.2
Perkembangan Teknologi Pada Komputer Menurut buku Komputer Today (Donald H. Sanders): Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikansupaya secara otomatis menerima dan
11
menimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output dibawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi-instruksi program yang tersimpan di memori. Beberapa waktu lalu ada beberapa peneliti yang melakukan penelitian tentang LTSP (Linux Thinstation Server Project). LTSP adalah paket add-on dari linux yang memungkinkan banyak user bekerja pada sebuah komputer. Dimana pada jaringan komputer tersebut tanpa menggunakan hard disk (diskless) disetiap station, seluruh aplikasi berjalan pada server dan terminal hanya menangani input dan output. Pada LTSP ini bertujuan agar komputer Pentium I atau yang lebih tua dapat menjalankan program secepat server-nya yang Pentium 4. (Rusmanto dan Kresno Aji, 2004:3) Pada penelitian diatas ditanggapi positif masyarakat luas, karena dengan LTSP mampu menekan anggaran dana. Namun mengingat LTSP adalah paket dari add-on linux yang berarti bahwa LTSP hanya berjalan pada sistem operasi linux, sangat sedikit masyarakat yang mampu menguasai LTSP ini. Kebanyakan
para pengguna mengalami kesulitan untuk
mengimplementasikan teknologi tersebut, dikarenakan masyarakat masih awam dengan linux. Diantara masyarakat yang memberikan respon tersebut adalah dari para pengusaha kecil seperti pengusaha warung internet (warnet) yang berminat untuk membangun warnet
yang murah untuk memenuhi
12
kebutuhan lembaga tersebut. Kebutuhan akan banyaknya jumlah komputer dalam sebuah warnet sangat penting karena makin banyaknya jumlah komputer maka akan semakin besarnya pendapat yang masuk setiap bulannya. Untuk membangun sebuah warnet tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit, karena software-software terbaru seperti Windows 7, Microsoft Office, Photoshop, dan lain-lain, membutuhkan hardware yang up to date pula, yaitu komputer dengan minimal spesifikasi Pentium 4, dimana hal tersebut tidak akan menjadi masalah apabila pihak pengusaha memiliki dana yang banyak. Salah satu teknologi yang dapat dipakai untuk membangun warnet yang murah adalah menggunakan teknologi PC-Station pada 1 PC menjadi 2 sampai 30 komputer. Perangkat PC Station ini merupakan terobosan baru dalam teknologi komputer yang mana bisa memaksimalkan 1 komputer / PC digunakan secara bersamaan oleh banyak user / pemakai sehingga memperingan dan penghemat banyak biaya. PC Station adalah sebuah hardware / perangkat keras / Terminal yang fungsinya menggantikan komputer / PC di client dalam jaringan yang memiliki kemampuan sama seperti halnya komputer biasa. Perangkat PC Station ini merupakan terobosan baru dalam teknologi komputer yang mana bisa memaksimalkan 1 komputer / PC digunakan secara bersamaan oleh banyak user / pemakai sehingga memperingan dan penghemat banyak biaya. PC-Station ini
13
menggunakan Teknologi WOIP ( Windows Over IP) dan LOIP ( Linux Over IP) 2.3
Hardware Komputer Perangkat keras (Hardware) adalah komponen yang berada tingkatan paling bawah dari sistem komputer dan merupakan komponen sistem komputer yang berbentuk fisik.Yang paling kasat mata adalah peranti input-output dari komputer seperti monitor, keyboard, mouse, printer dan scanner. Namun komponen perangkat keras yang paling vital adalah prosesor (CPU, Central Processing Unit), memori, serta komponen serta komponenfisik internal lainnya yang biasa diletakan pada suatu kotak tertutup yang disebut dengan casing (Kusnadi, 2008:4) 2.3.1 Perangkat Input Perangkat input merupakan peralatan yang dapat digunakan untuk menerima data yang akan diolah ke dalam komputer. Perangkat ini yang digunakan oleh pengguna untuk melakukan interaksi dengan komputer agar komputer melaksanakan perintah yang diberikan oleh penggunanya. Prinsip kerja yang dilakukan perangkat input adalah merubah perintah yang dapat dipahami oleh manusia kepada bentuk yang dipahami oleh komputer (machine readable form), ini berarti mengubah perintah dalam bentuk yang dipahami oleh manusia kepada data yang dimengerti oleh komputer yaitu dengan kode-kode biner (binary encoded information) (Aji Supriyanto, 2007:55).
14
2.3.1.1 Keyboard Keyboard adalah bagian paling penting dalam suatu pengolahan data dengan komputer. Keyboard dapat berfungsi memasukkan huruf, angka, karakter khusus serta sebagai media bagi pemakai untuk melakukan perintah-perintah lainnya yang diperlukan, seperti menyimpan file dan membuka file.
Gambar 2.1 Keyboard 2.3.1.2 Mouse Mouse adalah perangkat yang berfungsi menggerakan pointer,menunjukan perintah atau program pada layar monitor. Pada mouse terdapat klik kiri dan klik kanan.Pada klik kiri 1 kali berfungsi untuk memilih menu atau icon dan klik kiri 2 kali untuk membuka menu yang dituju.
Gambar 2.2 Mouse
15
2.3.2 Perangkat Output Perangkat output atau keluaran merupakan perangkat yang dipakai untuk menampilkan hasil proses. Perangkat output atau perangkat keluaran merupakan perangkat yang terdiri atas alat-alat yang menerjemahkan perintah yang telah diproses oleh komputer ke dalam bentuk yang telah dimengerti oleh manusia (Aji Supriyanto, 2007:62) 2.3.2.1 Monitor
Monitor merupakan piranti yang termasuk dalam piranti softcopy. Berdasarkan teknologi pembuatannya, monitor terbagi menjadi CRT (cathode ray tube) dan layar datar (flat panel display). Layar datar sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu LCD, EL, dan plasma.
Ukuran monitor sama seperti ukuran pesawat televisi, yakni didasarkan pada panjang diagonal dari area yang telihat. Monitor untuk komputer desktop yang saat ini umum di pasaran adalah monitor berukuran 14” dan 15”. Selain itu terdapat monitor 17”, 19”, dan 21”. Untuk laptop, ukurannya bisa 12,1”, 13,3”, 14,1”, dan 15”.
Selain ukuran fisik yang mejadi ukuran sebuah monitor adalah resolusi. Ukuran resolusi ditentukan oleh jumlah pixel (picture element), yang merupakan titik terkecil penghasil tampilan
16
di layar. Sebagai contoh, resolusi 1024 x 768 berarti bahwa monitor mengandung 1024 baris piksel dan 768 kolom piksel. Dengan kata lain jumlah piksel yang menyusun monitor adalah sebesar 1024 x 768 buah. Semakin tinggi resolusinya, semakin bagus kualitas tampilan monitor.
Gambar 2.3 Monitor 2.3.2.3 Printer
Printer adalah salah satu hardware (perangkat keras) yang terhubung kekomputer dan mempunyai fungsi untuk mencetak tulisan, gambar dan tampilanlainnya dari komputer ke media kertas atau sejenis. Istilah yang dikenal padaresolusi printer disebut dpi (dot per inch). Maksudnya adalah banyaknya jumlah titikdalam luas area 1 inci. Semakin tinggi resolusinya maka akan semakin baguscetakan yang dihasilkan. Sebaliknya, jika resolusinya rendah maka hasil cetakanakan buruk / tidak bagus.
17
Gambar 2.4 Printer 2.3.3 Perangkat Pemroses (CPU) Perangkat pengolah atau pemroses data dalam komputer adalah prosesor atau lengkapnya adalah mikroprosesor, namun umumnya pengguna komputer menyebutnya sebagai CPU (Cetral Processor Unit). CPU merupakan otak dari bagi sebuah sistem komputer (Aji Supriyanto, 2007: 66). 2.3.3.1 Mikroprosesor Mikroprosesor adalah sebuah chip (IC) yang bekerja dengan program. Fungsi Mikroprosesor adalah sebagai pengontrol atau
pengolah
utama
dalam
suatu
rangkaian
elektronik.
Mikroprosesor biasa disebut juga CPU (Central Processing Unit). Cara kerja sebuah Mikroprosesor diarahkan oleh suatu program dalam kode-kode bahasa mesin yang telah dimasukkan terlebih dahulu ke dalam sebuah memori. Di dalam Mikroprosesor
18
minimal terdiri dari rangkaian digital, register, pengolah logika aritmatika, rangkaian sekuensial.
Gambar 2.5 Mikroprosesor 2.3.3.2 Motherboard Motherboard atau biasa juga disebut mainboard merupakan sebuah papan utama dimana terdapat komponen-komponen serta chip controller yang bertugas mengatur lalu lintas data dalam sistem motherboard. Fungsi umum dari Motherboard adalah tempat memasangkan processor, RAM, VGA Card, Sound Card, Internal Modem, dan lain-lain. Secara prinsip, sebuah motherboard terdiri atas beberapa bagian yakni sistem CPU (prosesor), sirkuit clock/timing, Ram, Cache, ROM BIOS, I/O port seperti port serial, port pararel, slot ekspansi, prot IDE.
Gambar 2.6 Motherboard 19
2.3.4 Perangkat Penyimpan Perangkat penyimpan (memory device) atau sering disebut memori (memory) saja merupakan perangkat yang digunakan untuk melakukan penyimpanan data dalam komputer. Berdasarkan letak memori komputer dibedakan menjadi dua yaitu memori yang letaknya di dalam (internal memory) dan memory yang letaknya di luar (external memory). Sedangkan berdasarkan kekekalannya penyimpanan dibedakan menjadi penyimpanan sementara (temporary memory) dan penyimpanan tetap (permanent memory) (Aji Supriyanto, 2007:71). 2.3.4.1 Read Only Memory (ROM) Read-only Memory (ROM) adalah istilah bahasa Inggris untuk medium penyimpanan data pada komputer. ROM adalah singkatan dari Read-Only Memory, ROM ini adalah salah satu memori yang ada dalam komputer. ROM ini sifatnya permanen, artinya program / data yang disimpan didalam ROM ini tidak mudah hilang atau berubah walau aliran listrik di matikan. Menyimpan data pada ROM tidak dapat dilakukan dengan mudah, namun membaca data dari ROM dapat dilakukan dengan mudah. Biasanya program / data yang ada dalam ROM ini diisi oleh pabrik yang membuatnya. Oleh karena sifat ini, ROM biasa digunakan untuk menyimpan firmware (piranti lunak yang berhubungan erat dengan piranti keras).
20
Gambar 2.7 Read Only Memory 2.3.4.2 Random Access Memory (RAM) RAM (Random Access Memory)Memori akses acak adalah sebuah tipe penyimpanan komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori. Ini berlawanan dengan alat memori urut, seperti tape magnetik, disk dan drum, di mana gerakan mekanikal dari media penyimpanan memaksa komputer untuk mengakses data secara berurutan.
Gambar 2.8 Read Access Memory
21
2.3.4.3 Hard Disk
Hardisk merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency.
Harddisk merupakan media penyimpan yang didesain untuk dapat digunakan menyimpan data dalam kapasitas yang besar. Hal ini dilatar belakangi adanya program aplikasi yang tidak memungkinkan berada dalam 1 disket dan juga membutuhkan media penyimpan berkas yang besar misalnya database suatu instansi. Tidak hanya itu, harddisk diharapkan juga diimbangi dari kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila dibandingkan dengan disket biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk mempunyai mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih
22
baik dari pada disket biasa.
Bila tanpa harddisk, dapat
dibayangkan betapa banyak yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu instansi atau menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah lagi waktu pembacaannya yang sangat lambat bila menggunakan media penyimpanan disket konvensional tersebut.
Gambar 2.9 Harddisk 2.3.5 Perangkat Multimedia Perangkat multimedia merupakan perangkat yang biasanya digunakan untuk akses data gambar suara (audio) dan video, pengolah foto digital, dan lainnya. Contoh software ini misalnya MP3, MIDI, WAV, teleconference, chatting, video-drive, radio internet, berbagai macam permainan, dan lain sebagainya. Syarat komputer multimedia, biasanya memiliki tambahan perangkat seperti: kartu suara (sound card), kartu grafik (graphic card), speaker, mikropon dan software (program aplikasi) yang mendukung untuk melakukan akses multimedia tersebut (Aji Supriyanto, 2007:81). 23
2.3.5.1 Sound Card
Kartu suara (Sound Card) adalah suatu perangkat keras komputer yang digunakan untuk mengeluarkan suara dan merekam suara. Pada awalnya, Sound Card hanyalah sebagai pelengkap dari komputer. Namun sekarang, sound card adalah perangkat wajib di setiap komputer. Dilihat dari cara pemasangannya, sound card dibagi 3:
1. Sound Card Onboard, yaitu sound card yang menempel langsung pada motherboard komputer. 2. Sound
Card
Offboard,
yaitu
sound
card
yang
pemasangannya di slot ISA/PCI pada motherboard. Ratarata, sekarang sudah menggunakan PCI 3. Soundcard External, adalah sound card yang penggunaannya disambungkan ke komputer melalui port eksternal, seperti USB atau FireWire
Gambar 2.10 Soundcard
24
2.3.5.2 Graphic Card (VGA Card)
VGA singkatan dari Video Graphics Accelerator, berfungsi untuk mengolah data graphis dan ditampilkan di layar monitor, VGA juga memiliki processor yang dinamakan GPU(Graphics Processing Unit) dan membutuhkan memory juga. Komponen VGA diantaranya adalah GPU (Graphics Processor Unit) sebagai pemroses sinyal gambar yang akan ditampilkan ke monitor, Video Memory (RAM dengan kapasitas tertentu), dan RAMDAC (Random Access Memory Digital to Analog Converter) yaitu sebuah chip yang mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog.
Komponen yang mengolah data grafis sebelum ditampilkan di layar monitor biasanya berbentuk kartu yang ditancapkan pada salah satu slot di komputer. Selain itu cukup banyak juga motherboard yang mengintegrasikan adapter grafisnya ke dalam papan sirkuitnya, sehinggga tidak memerlukan kartu terpisah. Kartu ini biasa disebut kartu grafis atau kartu VGA (Video Graphics Array). Berikut adalah Jenis-Jenis VGA :
1. VGA onboard (VGA yang sudah menyatu dengan motherboard) 2. VGA PCI (VGA Card Versi lama dengan kapasitas sekitar 1 – 32 MB)
25
3. VGA AGP (Accelerated Graphics Port) yaitu VGA yang dipasangkan pada slot AGP 4.
VGA PCI Express (VGA terbaru dan tercepat saat ini)
Gambar 2.11 VGA 2.4
Jaringan Komputer Jaringan
komputer
merupakan
gabungan
antara
teknologi
komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga pengguna komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti inilah yang disebut jaringan komputer (Sopandi, 2008:2).
26
2.4.1
Konsep Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekumpulan peripheral yang terdiri dari beberapa komputer, printer, LAN Card, dan peralatan lain yang saling berintegrasi satu sama lain. Dengan demikian, kita dapat melakukan aktivitas seperti tukar menukar data atau informasi dengan mudah dan dalam wakti singkat dan cepat. (Wiharsono, 2007:2) Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga
dapat
saling
berbagi
informasi,
program-program,
penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. (Andri, 2003:2) Menurut Melwin (2005:2) : Di dalam jaringan komputer dikenal sistem koneksi antarnode (komputer) , yakni : 1.
Peer To Peer Peer to peer adalah suatu model komunikasi dimana masing-masing pihak mempunyai kemampuan yang sama dan pihak manapun dapat memulai sesi komunikasi, baik memberikan layanan atau menerima layanan. Tipe jaringan ini tidak memerlukan server khusus yang bertugas untuk mengontrol komputer pada jaringan, akrena setiap komputer bisa berfungsi sebagai server ataupun client.
27
Gambar 2.12 Peer To Peer 2.
Client – Server Hubungan client server adalah hubungan antara dua komputer atau lebih dimana salah satu komputer berfungsi sebagai server, sedangkan komputer yang lainnya berfungsi sebagai client. Komputer client meminta dilayani dan dilayani oleh komputer yang berperan sebagai server. Di dalam suatu jaringan, hubungan client server menyediakan suatu hubungan program-program yang terdistribusi pada lokasi yang berjauhan. Sebagai contoh, ketika mengakses halaman web di Internet maka browser kita akan mengirimkan permintaan menuju web server. Web server yang menerima penerimaan dari browser akan mencari halaman yang diminta. Jika halaman yang telah diminta telah ditemukan, web server akan menjawab permintaan dari browser tadi dengan mengirimkan halaman tersebut.
Gambar 2.13 Client-Server Secara umum jaringan komputer mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri.
28
Adapaun manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut : a. Dapat
saling
berbagi
pemakaian
file
data
(sharing
data/sharing resources). b. Tukar menukar data antar komputer dapat dilakukan secara cepat. c. File-file data dapat lebih mudah dipelihara dan dipahami. d. Sumber data lebih efisien dan menjadi meningkat. 2.4.2
Mode Komunikasi
Menurut Kurniawan (2007:3) : Kita dapat membedakan hubungan antara pengirim dan penerima dalam tiga mode komunikasi, yaitu : a.
Mode Simplex Mode simplex adalah suatu metode komunikasi antara pengirim dan penerima yang bersifat satu arah. Sisi pengirim hanya berfungsi sebagai pengirim informasi, sedangkan sisi penerima berfungsi sebagai penerima. Contoh mode simplex dapat ditemukan pada pesawat radio yang menerima siaran radio dari pancaran stasiun radio.
Gambar 2.14 Mode Simplex 29
b.
Mode Half Duplex Mode Half Duplex adalah suatu metode komunikasi yang dapat dilakukan dua arah secara bergantian (waktu tidak sama) sisi pengirim dapat mengirimkan informasi dan sisi yang lain dapat berfungsi sebagai penerima. Contoh pemakaian metode ini dapat ditemukan pada radio transceiver.
Gambar 2.15 Mode Half Duplex c.
Mode Full Duplex Mode full duplex adalah suatu metode yang digunakan pada komunikasi untuk dua arah secara terus menerus. Sisi pengirim dan penerima dapat berkomunikasi dua arah dalam waktu yang bersamaan. Contohnya adalah pemakaian pesawat telepon.
Gambar 2.16 Mode Full Duplex 2.4.3
Model Referensi OSI
OSI Merupakan singkatan dari Open Sistem Interconnection. OSI merupakan sebuah protokol interkoneksi sistem terbuka yang
30
dibuat oleh ISO (international organization for standaritation). Model ini memberikan gambaran tentang fungsi, tujuan dan kerangka kerja suatu struktur model referensi untuk proses yang bersifat logis dalam sistem komunikasi. OSI sangat berperan dalam mengidentifikasi sistem komputer untuk melaksanakan pengolahan dan penyaluran data. Struktur model OSI dibagi atas tujuh lapisan (layer). Masing-masing lapisan mempunyai fungsi dan aturan tersendiri. Tujuan pembagian lapisan adalah mempermudah pelaksanaan aturan standar secara praktis. Pembagian ini juga untuk memungkinkan fleksibilitas, artinya terjadi perubahan pada salah satu lapisan maka tidak akan berpengaruh pada lapisan yang lain.
Gambar 2.17 Model Referensi OSI Penjelasan ketujuh lapisan (layer) Model Referensi OSI adalah sebagai berikut :
31
a. Lapisan Aplikasi (Application Layer) Layer ini merupakan lapisan tertinggi pada model referensi OSI. Biasanya berupa program atau aplikasi pada tingkat layanan informasi. Beragam protokol standar umumnya tersedia pada lapisan ini. b. Lapisan Presentasi (Presentation Layer) Lapisan presentasi digunakan untuk menyeleksi syntax data yang berada dalam jaringan. Lapisan presentasi meiliki standar encoding (penyandian) yang digunakan dalam pemrosesan aplikasi data. c. Lapisan Session (Session Layer) Lapisan session menyediakan fasilitas bagi user/pemakai jaringan untuk melakukan percakapan atau komunikasi dari satu mesin ke mesin yang lain. Pada lapisan session, kita dimungkinkan melakukan komunikasi untuk masuk ke dalam sistem secara remote atau melakukan transfer file antar dua komputer. d. Lapisan Transport (Transport Layer) Fungsi dasar lapisan ini adalah menerima data dari lapisan session, memisahkan menjadi bagian atau unit yang kecil, meneruskan ke lapisan jaringan, dan menjamin unit-unit data tersebut sampai dengan benar.
32
e. Lapisan Jaringan (Network Layer) Lapisan jaringan bertanggung jawab untuk membuat paket data yang akan dikirimkan, memberikan fasilitas seperti pengalamatan jaringan (disebut routing), dan melakukan pengontrolan aliran data pada komputer ke interface
jaringan.
Lapisan
jaringan
harus
dapat
membedakan pengalamatan oleh suatu jaringan, serta mengatur paket-paket data yang berukuran beda. f. Lapisan Data Link (Data Link Layer) Lapisan data link menjamin agar data yang dikirimkan ke lapisan jaringan sampai ke tujuan dalam keadaaan baik. Data yang akan dikirimkan dibentuk dalam frame. Mekanisme yang dipakai dalam pengaturan struktur frame disebut HDLC (High Level Data Link Control). Lapisan data link melayani transmisi pada lapisa fisik dan bertanggung jawab mengatur komunikasi dalam sebuah jaringan. Lapisan ini juga menangani fungsifungsi seperti mendeteksi kesalahan transmisi dan melakukan pengiriman ulang data-data tersebut. g. Lapisan Fisik (Physical Layer) Lapisan fisik merupakan lapisan paling rendah dari model referensi OSI. Lapisan fisik berhubungan dengan media
fisik
atau
perlatan
fisik
dalam
jaringan
33
komunikasi data. Lapisan ini mengatur hubungan secara fisik memberikan standar interface pada peralatan komunikasi kita dalam menyalurkan informasi. 2.4.4
Arsitektur Protokol TCP/IP Menurut Kurniawan (2007:6) : TCP/IP (Transport Control Protocol/Internet Protocol) merupakan salah satu protokol atau standar aturan jaringan yang sering digunakan pada jaringan berskala besar dan luas. TCP/IP dipakai karena bersifat fleksibel dan mudah digunakan. TCP/IP terdiri dari beberapa lapisan protokol. Dalam penerapannya, TCP/IP menggunakan protokol sampai dengan 4 level fungsi layer dalam arsitektur protokol.
Gambar 2.18 Layer TCP/IP a. Application Layer Layer ini berada pada bagian paling atas dalam arsitektur TCP/IP. Seluruh proses di dalam layer ini telah menggunakan Transport Layer untuk mengirimkan paket
34
data dan mencakup semua proses dalam pengiriman paket data. b. Transport Layer Pada Transport layer terdapat dua macam protokol utama, yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). Kedua protokol ini mengirimkan paket data di antara Application Layer dan Internet Layer. Dengan demikian, kita dapat memilih protokol mana yang lebih tepat kita gunakan untuk mengirimkan paket data dalam jaringan. c. Internet Layer Internet protokol merupakan jantung dari TCP/IP dan protokol paling penting pada internet. Internet layer menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada jaringan tempat jaringan TCP/IP dibangun. Seluruh protokol
di
atas
dan
di
bawah
internet
layer
menggunakan internet protocol untuk mengirimkan data. Semua data TCP/IP mengalir melalui IP, baik data yang akan masuk maupun yang akan keluat. Internet layer bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat.
35
d. Network Access Layer Protokol pada layer ini menyediakan media bagi sistem untuk mengirimkan data pada perangkat lain yang terhubung secara langsung dengan jaringan. Network access layer merupakan gabungan antara physical layer dan data link layer. Fungsi network access layer adalah mengubah
IP
datagram
ke
dalam
frame
yang
ditransmisikan oleh jaringan dan memetakan IP Address ke alamat fisik yang digunakan dalam jaringan. 2.4.5
Protokol Utama Jaringan Menurut Melwin (2005:63) : Protokol merupakan aturan-aturan yang memungkinkan komputer satu dapat berhubungan dengan komputer lain. Aturan-aturan ini meliputi tata cara bagaimana agar komputer bias saling berkomunikasi; biasanya berupa bentuk (model) komunikasi, waktu (saat berkomunikasi), barisan (traffic saat berkomunikasi), pemeriksaan error saat transmisi data, dan lainlain. Protokol jaringan adalah berbagai protokol yang terdapat dari lapisan teratas sampai terbawah yang ada dalam sederetan protokol. Ada banyak protokol dan berikut ini adalah daftar dari protokol yang paling umum digunakan dalam komunikasi komputer.
36
1. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) TCP/IP merupakan protokol standar pada jaringan internet yang tidak tergantung pada jenis komputer yang digunakan. Dengan
menggunakan
TCP/IP
akan
memungkinkan
berbagai komputer (seperti: PC IBM/Machintosh/Sun/dll) berinteraksi satu dengan lain tanpa mengalami masalah yang berarti. Barangkali perlu dicatat bahwa TCP/IP adalah perlengkapan standar pada sistem operasi UNIX dan turunannya.
Saat
ini
mesin
Novell,
SUN
maupun
Machintosh seudah dilengkapi prorokol standar TCP/IP ini. 2. IPX/SPX (Internet Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange) IPX/SPX merupakan salah satu protokol dalam jaringan komputer yang biasa digunakan untuk jaringan berskala kecil maupun berskala luas. Di dalam IPX/SPX terdapat beberapa protokol yang merupakan bagian dari IPX/SPX. a. IPX (Internetwork Packet Exchange) Merupakan bagian yang berfungsi untuk mensupport lapisan pada jaringan. IPX menyediakan pengalamatan dan routing yang digunakan dalam jaringan. Pada IPX apabila paket-paket data yang dikirimkan mengalami kesalahan atau rusak, maka paket data tersebut tidak akan diperiksa.
37
b. SPX (Sequenced Packet Exchange) SPX berfungsi membantu kerja IPX dan menyediakan koneksi yang dibutuhkan oleh IPX. Biasanya dalam suatu protokol jaringan, IPX dan SPX menjadi satu dan tidak
dapat
dipisahkan.
Kedua
protokol
dalam
melakukan komunikasi selalu saling membutuhkan agar proses tranmisi lebih cepat dilakukan. c. SAP (Service Advertising Protocol) Digunakan oleh server untuk memperlihatkan alamat server dan service apa saja yang telah tersedia pada server. d. RIP (Routing Information Protocol) Merupakan protokol routing pada protokol jaringan IPX/SPX yang bekerja pada lapisan jaringan tersebut. Protokol ini juga digunakan untuk menghitung jalan atau rute terbaik bagi pengiriman paket-paket data. Dengan adanya RIP, diharapkan paket-paket data akan terkirim lebih cepat. e. ODI (Open Data Link Interface) Protokol ini berkerja pada lapisan yang mempunyai data link pada paket-paket datanya.
38
f. NCP (Netware Core Protocol) Merupakan
protokol
yang
digunakan
untuk
menghubungkan server dengan client, sehingga dapat saling
berinteraksi.
Contohnya
adalah
saat
kita
melakukan sharing file data dan printer pada jaringan. 3. UDP (User Datagram Protocol) UDP dalam layanan protokolnya menggunakan service transmisi data yang sedikit sekali. Dalam mengirimkan paket data, sering kali UDP tidak melakukan pengecekan pada paket-paket data. UDP tidak menjamin paket-paket data akan sampai tujuannya atau tidak. 4. Apple Talk Apple Talk adalah protokol yang digunakan pada komputer Aplle Mac OS untuk berkomunikasi dengan protocol pada sistem operasi lain. Beberapa protokol Aplle Talk di antaranya adalah : a. AppleShare, berfungsi menyediakan jasa pada lapisan aplikasi. b. ATP (Apple Talk Transaction Protocol), berfungsi menyediakan lapisan transport yang mengubungkan komputer-komputer. c. DDP
(Datagram
Delivery
Protocol),
berfungsi
menyediakan transportasi paket data. DDP berkerja pada
39
lapisan jaringan di tingkatan yang sama dengan protokol IP. d. AFP (Apple Talk Filing Protocol), berfungsi untuk membuat file jaringan agar tampak di komputer local. 2.4.6
Jenis-Jenis Jaringan A. Jaringan LAN (Local Area Network) Jaringan LAN adalah jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam suatu lokal area (Biasanya antar satu ruangan, dalam suatu gedung atau antar gedung). Pada jaringan LAN, kecepatan transmisi data dapat mencapai satu sampai 100 megabit per detik. Untuk menghubungkan komputer/Server dan workstation-workstation, dalam sebuah LAN (dalam area satu gedung atau ruangan) Bisaanya dihubungkan oleh switch atau Hub. Pada akses jaringan antar gedung bisaanya diberi pengontrol tambahan yaitu melalui sebuah router. Untuk media pada LAN yang paling umum adalah dengan menggunakan kabel UTP. Keuntungan Menggunakan LAN : 1. Akses data antar komputer berlangsung cepat dan mudah 2. Dapat menghubungkan banyak komputer 3. Dapat terkoneksi ke internet 4. Backup data berlangsung lebih mudah dan cepat
40
B. Jaringan MAN (Metropolitan Area Network) MAN merupakan jaringan yang menghubungkan beberapa jaringan komputer dalam wilayah yang lebih luas (satu kota, antar kota, antar kampus dalam satu universitas). Luas jaringan MAN yaitu 5-50 km, memiliki kecepatan tinggi, dan memungkinkan sharing data pada suatu area yang luas. Karena jaringan MAN berada pada wilayah yang luas, maka dibutuhkan media yang lebih cepat dan reliable, seperti fiber optik, penggunaan Frame Lay dan lain- lain C. Jaringan WAN (Wide Area Network) WAN merupakan jaringan atau hubungan antar komputer yang jangkauannya lebih luas daripada metropolitan area network. Pada WAN hubungan antar komputer yaitu pada level antar pulau/antar negara. WAN biasanya terhubung melalui media fiber optik atau via satelit. Kecepatan transmisinya beragam, dari 2 Mbps, 34 Mbps, 45 Mbps, 155 Mbps, sampai 625 Mbps. Keuntungan Penggunaan WAN : 1. Luas Jaringan WAN dapat mencapai seluruh belahan dunia. 2. Transfer File pada tempat yang berjauhan dapat dikirim secara lebih cepat melalui e-mail dan FTP ( File Transfer Protocol )
41
2.4.7
Media Transmisi Menurut Jonathan (2006 : 55) : Media transmisi adalah suatu jalur antara pemancar dan penerima dalam sistem transmisi data. Media transmisi dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu : 1.
Media transmisi guided merupakan media kasat mata (sistem kabel) yang mentransmisikan sekaligus memandu gelombang untuk menuju pada tujuan. a.
Twisted Pair Cable Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk
mengurangi
atau
meniadakan
interferensi
elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel unshielded twisted-pair (UTP) dan crosstalk yang terdiri di antara kabel yang berdekatan. Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu STP dan UTP. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebabkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise.
42
Kabel
UTP
(Unshielded
Twisted
Pair)
banyak
digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel dan tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshield). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannnya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektrik yang berasal dari media di sekelilingnya.
Gambar 2.19 Kabel UTP
b.
Coaxial Cable Coaxial
cable
adalah
suatu
jenis
kabel
yang
menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentrasmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz ke atas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem
43
transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil). Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain. Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relative besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Gambar 2.20 Kabel Coaxial
44
c.
Fiber Optic Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step-Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index. Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar. Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini. Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya karena memerlukan alat pembakit eksternal.
45
Gambar 2.21 Kabel Fiber Optic 2.
Media tranmisi unguided berfungsi untuk mentransmisikan data tetapi
tidak bertugas sekaligus sebagai
mengarahkan
ke
pemandu
tujuan transmisi, menggunakan
yang sistem
gelombang. 2.4.8 Topologi Jaringan Menurut Melwin (2005:29) : Topologi jaringan adalah gambaran perencanaan hubungan antarkomputer dalam Local Area Network yang umumnya menggunakan kabel (sebagai media tranmisi), dengan konektor, ethernet card, dan perangkat pendukung lainnya. Ada beberapa jenis topologi yang teradapat pada hubungan komputer pada jaringan lokal area, seperti: a.
Topologi Bus Pada topologi bus, masing-amsing server dan workstation dihubungkan pada sebuah kabel yang disebut bus. Kabel untuk menghubungkan jaringan biasanya menggunakan kabel koaksial (contoh kabel BNC). Setiap server dan workstation yang disambungkan pada bus menggunakan konektor T.
46
Gambar 2.22 Topologi Bus Kelebihan : a. Penggunaan kabel
yang sedikit sehingga terlihat
sederhana. b. Pengembangan jaringan yang mudah. Kekurangan : a. Membutuhkan repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh. b. Jaringan akan terganggu apabila salah satu komputer mengalami kerusakan. c. Apabila terjadi gangguan yang serius maka jaringan tidak dapat digunakan dan pengaruhnya adalah proses pengiriman data akan menjadi lambat dikarenakan lalu lintas
jaringan
penuh
dan
pada
akibat
adanya
pengontrolan user. d. Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga apabila terjadi gangguan maka sulit sekali mencari kesalahan tersebut.
47
b. Topologi Ring Pada topologi ring semua jaringan yang terhubung dari satu komputer ke komputer lain berkeliling membentuk suatu lingkaran (loop). Pada topologi ini komputer server dapat diletakkan dimana saja sesuai dengan keinginan kita. Pada topologi ini apabila kabel jaringan di salah satu komputer terputus maka hubungan dalam jaringan topologi ring tidak akan berfungsi. Kelebihan : a. Hemat kabel. b. Dapat mengisolasi kesalahan dari suatu workstasion. Kekurangan : a. Sangat peka terhadap kesalahan jaringan walau sekecil apapun. b. Sukar mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut menjadi tampak kaku. c. Biaya pemasangan lebih besar.
Gambar 2.23 Topologi Ring
48
c.
Topologi Star Topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi langsung dengan stasiun lain melalui pusat node (hub/switch). Data mengalir dari node ke pusat node dan diteruskan ke node tujuan. Jika salah satu kabel terputus maka jaringan lain tidak akan terputus. Kelebihan : a. Akses ke stasiun lain (client atapun server berlangsung cepat). b. Dapat menerima stasiun kerja baru selama port di pusat node tersedia. c. Hub/switch bertindak sebagai konsentator. d. Hub/switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambah jumlah stasiun yang terkoneksi ke jaringan. e. Pengguna dapat lebih banyak disbanding topologi bus ataupun ring. Kekurangan : a. Boros dalam pemakaian kabel jika hubungkan dengan jaringan yang lebih besat dan luas. b. Control hanya terpusat pada hub/switch sehingga operasionalnya perlu ditangani secara khusus.
49
Gambar 2.24 Topologi Star d. Topologi Mesh Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links). Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
50
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(51)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port (lihat gambar).
Gambar 2.25 Topologi Mesh Kelebihan : a. Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing). b. Memiliki sifat robust, yaitu apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena
51
rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya. c. Privasi dan keamanan pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya. d. Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer. Kekurangan : a. Membutuhkan banyak kabel dan port I/O, semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O. b. Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada. Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid network). e.
Topologi Tree Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi 52
antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer. Pada jaringan tree, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu.
Gambar 2.26 Topologi Tree Kelebihan : Topologi jaringan model tree seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Kelemahan : Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga
53
menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan tree ini relatif menjadi lambat. 2.4.9
Perangkat Keras Jaringan a.
Kartu Jaringan (Network Interface Card (NIC)) Kartu jaringan merupakan perangkat paling utama yang harus terpasang pada komputer kita. Setiap komputer dapat kita hubungkan dengan suatu jaringan melalui kartu jaringan. Dengan adanya kartu jaringan, proses tukar menukar data atau informasi antara satu komputer dengan komputer lain dapat terjadi.
Gambar 2.27 Network Interface Card (NIC) b.
Switch Switch merupakan network device yang bekerja pada layer 2 model OSI, yang mampu melakukan manajemen transfer data yaitu hanya meneruskan data ke segmen yang dituju. Switch tidak melakukan konversi format data. Switch mempelajari host mana saja yang terhubung ke suatu port
54
dengan membaca MAC address asal yang ada di dalam frame kemudian switch membuka sirkuit virtual antara node sumber dengan node tujuan. Dengan demikian komunikasi dua port tersebut tidak mempengaruhi traffic dari port lain. Hal tersebut membuat LAN lebih efisien.
Gambar 2.28 Swicth c.
Router Router merupakan suatu alat atau program aplikasi yang berfungsi menentukan pada titik mana suatu paket data harus diteruskan ke jaringan yang lain. Router akan memilih jalan terdekat untuk melewatkan paket aplikasi data. (Wiharsono, 2007 : 54) Router bekerja pada level network layer pada model jaringan OSI. Fungsi utama router adalah untuk me-routingkan paket-paket data dengan suatu segmen jaringan yang berbeda. Router biasanya terletak pada suatu gateway yang terhubung dengan jaringan. Router memiliki sebuah daftar dari rute-rute yang akan dijadikan sebagai jalan bagi suatu paket data. Dengan demikian router mampu memilih rute terbaik
55
untuk paket data. Kemampuan router diatas disebut sebagai routing table.
Gambar 2.29 Router d.
Modem Modem
merupakan
kependekan
dari
modulator
demoludator. Alat ini memungkinkan host untuk menerima dan mengirim paket data dalam bentuk digital melalui saluran telepon.
Gambar 2.30 Modem 2.5
Teknologi PC-Station
PC Station atau yang disebut PC Sharing adalah sebuah alat hardware dengan teknologi yang dapat mengoptimalkan kinerja sebuah komputer yaitu dengan 1 PC hingga dapat digunakan secara bersamaan atau multi user
56
access, tergantung seberapa banyak yang kita perlukan. Jadi kita tidak perlu menambah komputer (CPU) dalam setiap penambahan pengguna (user pc), namun hanya dengan menggunakan PC Station
ditambah dengan
menggunkan penghubung switchub/router kita dapat mengakses hingga jarak 100m.
PC Station tidak hanya dapat dioperasikan sebagai komputer secara terpisah, selain dapat digunakan untuk web browsing, dapat juga digunakan untuk saling berbagi dalam suatu jaringan, sehingga dapat diterapkan pada operasi bisnis jaringan dengan mengambil keuntungan biaya inovatif. PCStation ini menggunakan Teknologi WOIP ( Windows Over IP) dan LOIP ( Linux Over IP).
Gambar 2.31 PC-Station
57
2.5.1 Keunggulan PC-Station Dengan
menggunakan
PC-Station
akan
banyak
mendapatkan keuntungan, selain dapat menghemat karena tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk menambah komputer, selain itu keunggulan lain dari Pc-station adalah konsumsi listrik yang sangat hemat, yaitu hanya 3 Watt per-user. PC-Station dapat digunakan hingga 30 pemakai dalam satu waktu atau bersamaan, dan setiap pemakai dapat menjalankan program yang berbeda, bahkan default printer pun berbeda tiap user. Berikut beberapa kelebihan PC-Station :
1. Hanya butuh 1 Komputer saja untuk Host 2. Instalasi mudah 3. Konsumsi daya hanya 3 – 5 Watt 4. Memiliki IP Address di masing-masing PC Station 5. Software cukup di Host saja 6. Investasi lebih murah dibanding Personal Komputer (Hardware dan Software) 7. Tidak perlu perawatan, karena tidak menggunakan Harddisk, RAM, CPU 8. Upgrade Sistem hanya pada Host 9. Satu PC bisa digunakan / sharing hingga lebih 30 user dengan melakukan pekerjaan yang berbeda-beda
58
10. Cukup investasi 1 Lisence software pada Server 11. Mengurangi investasi dan Upgrade Komputer 12. Ukuran yang kecil dan tipis akan bisa menghemat tempat 13. Bebas virus selama cpu servernya kondisi baik
Gambar 2.32 Perbandingan harga
2.5.2 Cara Kerja PC-Station
PC Station merupakan alternatif server PC yang didasarkan pada modus aplikasi jaringan dan koneksi server untuk menggunakan seluruh sumber daya, terminal menggunakan mode kerja C / S (Client/Server), tidak perlu hard drive karena semua data diletakkan pada server. Cara kerjanya dengan penggunaan software multi-user, mendukung untuk adanya pengiriman dari 1
59
operating sistem untuk digunakan secara bersama-sama. Dengan perintah remote desktop protocol, dimana user akan mempunyai akses
menjalankan
sebuah
OS
dalam
PC-Station
secara
sepenuhnya atau dengan kata lain seperti memakai CPU biasa. PC Station menggunakan teknologi perangkat lunak bebas untuk saling berbagi sumber daya, karena dapat langsung dihubungkan pada server yang memiliki Original Software (OS) : Windows XP Professional, dan Windows server 2003
Gambar 2.33 Cara Kerja
2.5.3 PC-Station Serie GX-100
Fungsi utamanya adalah thin client, atau perangkat komputer yang memanfaatkan sumber daya prosesor di PC lain untuk bisa bekerja.
Kebanyakan produk thin client cuma mengandalkan komputer host/server, karena memang sistem operasi dan aplikasi
60
ada di sana. Namun, GX100 ini sedikit berbeda. Di dalamnya tertanam sistem operasi Windows CE lengkap dengan aplikasiaplikasi sederhana semacam penyunting teks, browser, serta pemutar file audio dan video.
Sistem operasi mini beserta aplikasinya tadi cukup membantu saat PC server yang menjadi induk aplikasi mengalami gangguan, karena pengguna thin client ini tetap bisa bekerja meskipun secara sederhana.
Fasilitas lain yang dikandung GX100 juga terbilang lengkap. Di bagian belakang badannya yang berukuran 19 x 13,5 cm ini tertanam 4 port USB, sebuah port VGA untuk menyambungkannya
ke
monitor,
sebuah
port
jaringan
berkecepatan 10/100Mbps, jack speaker dan mic, serta sebuah port COM yang bisa dihubungkan ke modem atau mouse.
Gambar 2.34 PC-Station Serie GX-100
61
2.6
Core Temp Core Temp adalah sebuah program powerful yang diciptakan oleh Arthur
Liberman. Anda dapat mengoperasikannya pada Windows Vista atau XP. Dua hal penting yang harus diperhatikan pada Core Temp adalah ID CPU dan temperature dari masing masing core. 2.6.1 Perkembangan Core Temp Perkembangan awal core temp dimulai dari version 0.9.0.32 yaitu pada tanggal 24 April 2006. Core Temp saat itu masih bersifat beta dimana masih banyak yang harus mengalami perubahan dan perkembangan untuk masalah pendeteksian suhu. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kerja sama dengan para produsen seperti intel dan AMD, kini core temp telah mampu memberikan informasi yang lebih akurat tentang keadaan suhu processor. Pada penelitian kali ini penulis menggunakan Core Temp versi 0.99.8.0-32bit. Penulis menggunakan versi 0.99.8.0 karena versi ini adalah versi terbaru yang telah diperbaharui dari versi-versi sebelumnya.
62
Gambar 2.35 About Core Temp 2.6.2 Keunggulan Core Temp Ada beberapa keunggulan dari software core temp ini diantaranya yaitu :
1. Software ini portable sehingga tidak perlu diinstall 2. Tidak banyak memakan memori komputer 3. Informasi yang diberikan software ini terhadap prosesor user sangat lengkap 4. Adanya
pilihan
tray
icon,sehingga
mempermudah
dalam
memantau temperatur suhu prosesor 5. Tersedianya fitur overheat protection untuk melindungi prosesor
63
2.6.3 Kekurangan Core Temp Setiap sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan core temp adalah :
1. Software ini tidak mendukung Pentium IV kebawah 2. Khusus yang menggunakan AMD Phenom,hasil temperatur suhu belum bisa terlalu akurat.
2.6.4 Cara Kerja Core Temp Core Temp membaca suhu dengan sangat teliti sebagai data yang dikumpulkan dari Digital Thermis Sensor (DTS) yang lokasinya diletakan pada setiap user memproses atau mempekerjakan sesuatu pada processor, atau dekat dengan bagian terpanas pada processor. Sensor ini berupa digital (menggunakan angka), yang artinya untuk melaporkan temperatur yang ada sensor tersebut tidak bergantung pada sebuah sirkuit luar yang berlokasi di motherboard, nilai dr temperatur tidak disimpan pada catatan khusus pada prosesor sehingga smua software dapat mengakses dan membacanya. Hal ini dilakukan untuk menghindari beberapa ketidak tepatan yang dapat disebabkan oleh eksternal motherboard yang memiliki program sejenis untuk mendeteksi suhu 2.6.4.1 Cara Kerja Core Temp Pada Intel Intel
mendefinisikan suhu Tjunction tertentu untuk
prosesor. Nilai ini biasanya berkisar antara 85 ° C dan 105 ° C.
64
Dalam generasi selanjutnya dari prosesor, dimulai dengan Nehalem, Max Tjunction nilai eksak tersedia untuk perangkat lunak untuk membaca dalam MSR (Model Specific Register). Sebuah MSR berbeda berisi data suhu. Data direpresentasikan sebagai Delta dalam ° C antara suhu sekarang dan Tjunction.
Gambar 2.36 Core Temp ukuran dari data lapangan adalah 7 bits. ini berarti sebuah delta dari 0-127C secara teori dapat dilaporkan. akan tetapi, dlm kenyataannya temperatur yang dilaporkan jarang sekali dapat turun menjadi 0 C dan dalam beberapa kasus ( core seri 2-45nm) temperatur dibawah 30 C atau bahkan 40 tidak dilaporkan.
65
2.6.4.2 Cara Kerja Core Temp Pada AMD
Prosesor laporan suhu melalui daftar khusus di CPU Northbridge. Core Temp membaca nilai dari register dan menggunakan rumus yang diberikan oleh AMD untuk menghitung suhu sekarang. Rumus untuk seri Athlon 64, Opteron awal dan Semprons (K8 arsitektur) adalah: 'Core Temp = Nilai - 49'. Bagi generasi baru prosesor AMD seperti Phenom, Phenom II, newew Athlons, Semprons dan Opteron (K10 arsitektur), dan turunannya, ada rumus differnt: 'CPU Temp * = Nilai / 8'. Sensor di AMD CPU dapat melaporkan suhu antara-49c dan 206C.
* CPU Temp karena Phenom \ Opteron (K10) hanya memiliki satu sensor per paket, yang berarti hanya ada satu tafsiran per satu prosesor
2.7
Metodologi Penelitian 2.7.1 Metode Pengumpulan Data Penyusun skripsi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang dapat mendukung penulis baik dalam pengumpulan data maupun informasi yang diperlukan untuk mendapatkan kebenaran materi uraian pembahasan. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah dengan menggunakan :
66
2.7.1.1 Observasi Teknik
observasi
merupakan
salah
satu
teknik
pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang di teliti. Pelaksanaan observasi ini dapat dilakukan dengan langsung, tidak langsung dan partisipasi. Observasi langsung adalah observasi yang dilakukan peneliti terhadap objek yang diteliti secara langsung. Tidak langsung adalah penelitian yang dilakukan melalui perantara yaitu dengan alat atau cara tertentu. Sedangkan observasi secara partisipasi adalah peneliti meilibatkan diri atau ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan. 2.7.1.2 Studi Pustaka Studi pustaka merupakan suatu kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari landasan teoritis dari permasalahan penelitian. Ada dua macam daftar pustaka yaitu : 1. Pustaka Primer Merupukan bacaan dari hasil penelitian atau studi pustaka yang diperoleh dari jurnal penelitian atau jurnal ilmiah. 2. Pustaka Sekunder Pustaka sekunder merupakan pustaka yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, indeks, dll 67
2.7.1.3 Studi Literatur Studi literatur merupakan pencarian yang luas terhadap sumber-sumber yang relevan untuk menghasilkan suatu gambaran apa yang ingin diketahui, sudah diketahui atau tidak diketahui tentang situasi atau fenomena tertentu. Studi literatur dalam sebuah penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita lakukan. Studi literatur penting dilakukan karena untuk menghindari usaha yang sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh orang lain dan bisa digunakan pada penelitian kita untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Selain itu juga memberi arah penelitian selanjutnya yang perlu dilakukan untuk melanjutkan penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, ada beberapa penelitian sebelumnya yang melakukan penelitian dengan topik yang hampir sama. Penelitian tersebut yaitu : 1. Efisiensi penggunaan VGA dan Port USB menggunakan PC Kloning pada Lembaga Pendidikan British International Course Ciputat di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Jakarta oleh Roni Abdulloh;2010.
68
2. Membangun Jaringan LAN Menggunakan PC Station Untuk Mendukung Sistem Informasi Perpustakaan di UPT SDN Kebonagung Kota Pasuruan dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang oleh Shandy Eko Budilaksono; 2009 3. Membangun Jaringan PC Cloning Dengan Menggunakan Software Winconnect dari Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Panca Budi Medan oleh Fachrid Wadly; 2006 Yang membedakan penelitian penulis kali ini dengan penelitianpenelitian sebelumnya adalah : 1. Alat yang digunakan. 2. Topologi jaringan LAN yang dibangun. 3. Perbandingan arsitektur komputer. 4. Efisiensi harga 5. Analisis perubahan suhu dan kecepatan yang terjadi 2.7.2 Tahapan-Tahapan Dalam Pengembangan Model Komputer Proses tahapan penerapan sistem PC-Station pada warnet NETWorking secara umum, model yang digunakan adalah model komputer, sedangkan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :
69
1. Memahami sistem yang akan di bangun Jika pengembang model tidak atau belum mengetahui cara kerja sistem yang akan dimodel simulasikan maka pengembang perlu meminta seorang ahli (pakar) dibidang sistem yang bersangkutan. Hasil dari pemahaman sistem dapat berupa penjelasan kata-kata atau diagram konteks yang menjelaskan hubungan sistem dengan lingkungan. 2. Mengembangkan model komputer dari sistem Apabila pengembang sudah mengetahui cara kerja sistem yang bersangkutan, maka tahap berikutnya adalah memformulasikan model komputer dari sistem disesuaikan dengan karakteristik sistem dan tujuan pemodelan. Kadang-kadang model komputer lebih mudah dipahami dengan model diagram seperti diagram alir data (data flow diagram) 3.
Mengembangkan model komputer untuk PC-Station Terkadang Model komputer yang dihasilkan pada tahap ke 2 diatas terlalu rumit, sehingga tergantung dari tujuan simulasi, model komputer perlu disederhanakan. Diagram alir data pada tahap ke 2 diatas dirinci lebih lanjut sehingga menghasilkan beberapa chart alir (flow chart).
4.
Membuat program (software) komputer Beberapa flow chart yang dihasilkan kemudian diimplementasikan lebih lanjut menjadi program (software) komputer. Ada beberapa
70
bahasa komputer (compiler) yang cocok untuk simulasi komputer, namun ada juga bahasa komputer yang tidak cocok, semua tergantung pada fasilitas apa saja yang tersedia pada komputer yang bersangkutan untukmendukung simulasi misalnya pustaka fungsi dan prosedur, GUI, ketergatungan perangkat keras. 5.
Menguji, memverifikasi dan memvalidasi PC-Station Simulasi pada dasarnya adalah menirukan sistem nyata, sehingga tolak ukur baik tidaknya simulasi adalah sejauh mana kemiripan hasil simulasi dibandingkan dengan dengan sistem nyata. Pengujian (testing) dilakukan pada tingkat modul program. Verifikasi
dilakukan
untuk
membuktikan
bahwa
hasil
implementasi program komputer sudah sesuai dengan rancangan model konsep dari sistem yang bersangkutan. Validasi dilakukan dengan membandingkan hasil keluaran simulasi dengan data yang diambil dari sistem nyata. 6.
Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu. Eksekusi atau running program komputer bisa dilakukan secara waktu nyata (real time). Dalam Hal ini penulis melakukan tahapan-tahapan di atas hanya sampai pada tahap menguji, memverifikasi, dan memvalidasi keluaran simulasi tidak sampai pada tahap eksekusi program.
71
2.8 Sekilas Tentang Warnet NET-Working 2.8.1 Sejarah Pada tahun 2011, tanggal 4 bulan Mei dibentuknya warnet NET-Working ini, yaitu oleh Miftah Haris, Ahdian Matlufi dan Prasetyo. Warnet NET-Working ini diberi nama demikian karena para pendiri warnet ini berasal dari kelas Teknologi Informasi peminatan Netwoking UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu diberi nama demikian karena di ambil dari dua kata yaitu NET yang merupakan singkatan dari Internet dan Working yang berarti bekerja atau berjalan dengan baik. Jadi NET-Working juga bias berarti Internet yang bekerja atau berjalan dengan baik. 2.8.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan berdirinya warnet
NET-Working
adalah : “ Membantu masyarakat untuk mendapatkan akses internet yang cepat dan murah dan dengan demikian melalui dunia internet diharapkan wawasan ilmu pengetahuan masyarakat menjadi lebih luas”.
72
2.8.3 Visi dan misi 1. Visi Visi warnet NET-Working adalah Menjadikan warnet sebagai salah satu tempat untuk memberikan pendidikan IT kepada pelajar, mahasiswa dan masyarakat sekitarnya. Artinya secara langsung atau tidak langsung warnet NET-Working mengajarkan tentang pengetahuan IT secara ringkas kepada para pelanggannya. 2.
Misi a. Memberikan pendidikan atau pengetahuan IT secara ringkas kepada para pelangganya. b. Memberikan
pelayanan yang baik dan saran-saran dalam
penggunaan internet. c. Menciptakan lapangan kerja untuk orang-orang sekitarnya.
73
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang penulis lakukan bertempat di Warnet NET-Working Petukangan Utara Jakarta Selatan mulai dari bulan Mei 2011 sampai bulan Agustus 2011.
3.2
Metode Pengumpulan Data Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang dapat mendukung Penulis baik dalam pengumpulan data maupun informasi yang diperlukan untuk mendapatkan kebenaran materi uraian pembahasan. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah menggunakan : 3.2.1
Observasi Observasi dilakukan dalam pengumpulan data untuk menunjang penelitian secara keseluruhan. Kemudian penulis melakukan pengumpulan data yang dapat mendukung untuk penelitian.
Penulis
mengumpulkan
data
tentang
system
penggunaan komputer yang saat ini diterapkan oleh Warnet NETWorking serta melakukan observasi terhadap desain jaringan dan
74
kebutuhan komputer yang masih berjalan saat ini. Penulis mendapati beberapa komputer yang memiliki spesifikasi tinggi tetapi hanya digunakan untuk browsing saja. Pengumpulan data diatas agar penulis dapat melakukan analisis terhadap sistem yang telah berjalan serta memnentukan rancangan sistem baru yang akan dibangun. 3.2.2
Studi Pustaka Pada tahap ini penulis mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti. Pencarian referensi dilakukan di perpusatakaan, toko buku, maupun secara online melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan tersebut, penulis lalu mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dari referensi-referensi tersebut. Informasi yang didapatkan digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi penelitian serta penerapan sistem secara langsung. Pustaka-pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat pada daftar pustaka.
3.3
Tahapan-tahapan pengembangan model komputer Proses tahapan dalam mengembangkan model komputer
dan
simulasi secara umum, dalam hal ini yang digunakan adalah model komputer yaitu sebagai berikut :
75
1. Memahami sistem yang akan dibangun Pada tahap ini penulis akan melakukan 2 tahapan yaitu : a. Identifikasi terhadap tujuan pembuatan sistem baru. b. Menyelesaikan problem-problem yang saat ini dihadapi. 2. Mengembangkan model komputer dari sistem Pada tahap ini penulis akan melakukan : a. Mendesain tata letak jaringan komputer yang kondusif. b. Menentukan spesifikasi komputer/PC. c. Merinci dana yang dibutuhkan untuk membangun jaringan PCStation. d. Menyiapkan tools yang mendukung terbentuknya sistem PCStation e. Merinci biaya listrik yang akan keluar perbulannya 3. Mengembangkan komputer untuk PC-Station Pada tahap ini penulis akan melakukan : a. Menyiapkan kebutuhan sistem PC-Station sebelum instalasi b. Membangun user logon pada XP c. Mengatur IP address 4. Membuat program (software) komputer Pada tahap ini penulis tidak membuat suatu program, namun pada tahap ini penulis hanya melakukan instalasi software yang telah ada dan mengkonfigurasi PC untuk membangun PC-Station, untuk detailnya pada tahapan ini dapat dilihat dibawah ini :
76
a. Melakukan instalasi software PC-Station. b. Melakukan settingan user pada PC-Station. c. Melakukan instalasi software Core Temp d. Melakukan instalasi software HD-Tune 5. Menguji, memverifikasi, dan memvalidasi PC-Station Setelah semua perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung sistem ini selesai dirancang dan dikonfigurasi, maka tahap selanjutnya adalah pengujian sistem, pada apengujian sistem ini dilakukan tes terhadap beberapa kondisi dari aktifitas PC (Microsoft Office, Multimedia, Game, dan koneksi Internet). a. Menjalankan sistem PC-Station yang telah dibangun. b. Merecord temperature suhu processor dengan Core temp. c. Merecord transfer rate pada harddisk dengan menggunakan HD Tune Pro d. Merecord temperature suhu VGA dengan GPU-Z. e. Melakukan pengujian kekurangan yang terdapat dari pc-station. f. Melakukan pemeliharaan. g. Meminta tanggapan pihak warnet NET-Working tentang aplikasi ini untuk bahan evaluasi. h. Efisiensi PC-Station pada warnet NET-Working adalah pada : 1. Efisiensi biaya pembelian hardware 2. Efisiensi tempat. 3. Efisiensi biaya listrik perbulan.
77
4. Pengaruh suhu pada prosessor dengan adanya PC-Station. 5. Pengaruh transfer rate pada harddisk dengan adanya PCStation. 3.4
Diagram Alur Penelitian Dari jabaran yang telah penulis terangkan di atas,dapat digambarkan dengan diagram alur penelitian. Diagram alur penelitian dapat dilihat dibawah ini.
78
Start
Penentuan judul penelitian
Menetukan batasan masalah Dan perumusan masalah
Metode Pengumpulan Data
Tahapan-tahapan pengembangan Model komputer
Observasi
Studi Pustaka
Studi Sejenis
End
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian
79
Tahapan-tahapan Pengembangan model Komputer Identifikasi terhadap tujuan pembuatan sistem baru Memahami sistem Yang akan dibangun
Menyelesaikan problem-problem yang saat ini dihadapi.
Mendesain tata letak jaringan komputer yang kondusif. Mengembangkan model komputer dari sistem
Menentukan spesifikasi komputer/PC. Merinci dana yang dibutuhkan untuk membangun jaringan PC-Station. Menyiapkan tools yang mendukung terbentuknya sistem PC-Station. Merinci biaya listrik yang akan keluar perbulannya
Mengembangkan komputer untuk PCStation
Menyiapkan kebutuhan sistem PC-Station sebelum instalasi Membangun user logon pada XP Mengatur IP address Melakukan instalasi software PC-Station.
Membuat program (software) komputer
Melakukan settingan user pada PC-Station. Melakukan instalasi software Core Temp Melakukan instalasi HD Tune
Menjalankan sistem PC-Station yang telah dibangun. Merecord temperature suhu processor dengan Core temp. Merecord kinerja harddisk dengan HD Tune Pro Menguji memverifikasi dan memvalidasi PCStation
Merecord temperature suhu VGA dengan GPU-Z. Melakukan pengujian kekurangan yang terdapat dari pc-station. Melakukan pemeliharaan. Meminta tanggapan pihak warnet NET-Working tentang aplikasi ini untuk bahan evaluasi. Efisiensi PC-Station pada warnet NET-Working
Gambar 3.2 Alur Penelitian
80
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan penelitian yang telah dibahas pada bab III, penulis telah melakukan kegiatan pengumpulan datan dengan cara observasi yang telah diterangkan pada BAB III bagian 3.2.1, studi pustaka bagian 3.2.2, dan studi literatur pada bagian 2.7.1.3. Sedangkan untuk metode penerapan sistem PCStation penulis menggunakan tahap-tahap berikut. 4.1
Memahami sistem yang akan dibangun Dalam memahami sistem yang akan dibangun ini, penulis melakukan dua tahap yaitu identifikasi terhadap tujuan pembuatan sistem baru dan menyelesaikan problem-problem yang saat ini dihadapi. 1. Identifikasi terhadap tujuan pembuatan sistem baru Sistem pembuatan PC-Station ini dibangun karena adanya beberapa alasan yaitu : a. Minimnya anggaran dana untuk membangun warnet. Warnet NET-Working adalah usaha kecil yang didirikan oleh para mahasiswa UIN dengan dana yang seadanya. Sehingga anggaran dana untuk membangun warnet ini tidaklah cukup besar. b. Tuntutan untuk mengikuti berkembang pesatnya teknologi. Dengan latar belakang yang telah dibahas pada BAB I dimana banyak lembaga-lembaga pendidikan dan para pengusaha yang tidak mampu mengikuti kemajuan teknologi saat ini. Hal tersebut 81
disebabkan karena harga barang-barang eletronik yang semakin lama semakin mahal. Disisi lain barang-barang eletronik atau komputer tersebut sangat diperlukan dalam menjalani aktifitas mereka sehari-hari. Sedangkan pada saat ini pengetahuan tentang teknologi khususnya komputer dan aplikasinya merupakan modal pokok untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. 2. Menyelesaikan problem-problem yang dihadapi. Berdasarkan tujuan-tujuan diatas makan penulis memberikan solusi dengan membangun sistem PC-Station karena dengan sistem ini dapat mengurangi anggaran dana untuk pengadaan unit komputer baru. 4.2
Mengembangkan model komputer dari sistem Dalam tahap ini penulis melakukan beberapa hal untuk merancang sistem PC-Station, berikut adalah tahapan-tahapan yang penulis buat : 1. Mendesain tata letak jaringan komputer yang kondusif sesuai kondisi kebutuhan user. Berdasarkan kondisi yang ada penulis mendesain jaringan dengan menggunakan topologi star. Topologi tersebut sangat dibutuhkan dalam kondisi kebutuhan yang penulis alami.
82
Gambar 4.1 Rancangan desain jaringan Pada topologi star semua workstation dihubungkan ke switch. Topologi ini mempunyai kelebihan sebagai berikut : a. Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut & station yg terpaut b. Tingkat keamanan termasuk tinggi c. Tahan terhadap lalulintas jaringan yang sibuk d. Penambahan & pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah e.
Tidak mengganggu bagian jaringan lain
f.
Kontrol terpusat
g.
Kemudahan deteksi & isolasi kesalahan kerusakan
h. Kemudahan pengelolaan jaringan
2.
Menentukan spesifikasi komputer/PC Kebutuhan dari spesifikasi komputer/PC yang harus disediakan dalam pembuatan PC Station diantaranya yaitu :
83
Tabel 4.1 Spesifikasi PC Station No
Nama Barang
Jumlah
1
CPU
1 Unit
2
LCD
3 Unit
3
Keyboard
3 Unit
4
Mouse
3 Unit
5
PC Station GX100
2 Unit
6
Switch
1 Unit
7
Kabel LAN
3 Unit
3. Merinci dana yang dibutuhkan untuk membangun jaringan PC-Station. Berdasarkan analisa spesifikasi kebutuhan sistem PC-Station di atas, penulis menghitung dan merinci berapa anggaran dana yang harus dikeluarkan oleh pihak warnet NET-Working untuk membangun jaringan PC-Station ini. Untuk rincian anggaran dananya adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Anggaran dana 3 PC No Jenis Barang
Harga
1
Rp.1.735.000/paket x 3 Rp.5.205.000
CPU AMD Athlon -
MB : Asrock 770SE3L
-
Proc : AMD Athlon II X2
Jumlah
CPU
2.9Ghz
84
-
HDD : WD 500Gb 32mb
-
VGA : XFX 5450 512Mb
-
RAM : V-Gen 2Gb DDR3
2
LCD
Rp.910.000/unit x 3 unit
3
Keyboard+Mouse
Rp.90.000/paket
x
Rp.2.730.000
3 Rp.270.000
paket 4
Switch
Rp.185.000/unit
Rp.185.000
5
Kabel LAN+Rj45
Rp.50.000/paket
Rp.50.000
Total anggaran dana
Rp.8.440.000
Tabel 4.3 Anggaran dana sistem jaringan PC-Station No 1
Jenis Barang CPU AMD Athlon -
MB : Asrock 770SE3L
-
Proc : AMD Athlon II X2
Harga
Jumlah
Rp.1.735.000/paket x 1 Rp.1.735.000 CPU
2.9Ghz
2 3
-
HDD : WD 500Gb 32mb
-
VGA : XFX 5450 512Mb
-
RAM : V-Gen 2Gb DDR3 LCD
Keyboard+Mouse
Rp.910.000/unit x 3 unit Rp.90.000/paket
x
Rp.2.730.000
3 Rp.270.000
paket
85
4
Switch
Rp.185.000/unit
Rp.185.000
5
Kabel LAN+Rj45
Rp.50.000/paket
Rp.50.000
6
PC Station GX100
Rp.750.000/unit x 2 unit
Rp.1.500.000
Total anggaran dana
Rp.6.470.000
Sumber www.rakitan.com 4. Menyiapkan tools yang mendukung terbentuknya sistem PC-Station. Selain dari kebutuhan hardware PC-Station ini juga membutuhkan software pokok untuk melakukan sistem ini. Kebutuhan dari software yang harus disediakan dalam pembuatan PC-Station adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Anggaran software 3 PC No
Jenis barang
Harga
1
Windows XP profesional Rp.725.000/user x3 user
Rp.2.175.000
2
Microsoft Office 2007
Rp.600.000/user x3 user
Rp.1.800.000
3
Software PC-Station
Free
Rp.0
4
Software CoreTemp
Free
Rp.0
Total anggaran dana
Jumlah
Rp.3.975.000
Tabel 4.5 Anggaran Software sistem jaringan PC-Station No Jenis barang
Harga
Jumlah
1
Windows XP profesional Rp.725.000/user x1 user Rp.725.000
2
Microsoft Office 2007
Rp.600.000/user x1 user Rp.600.000
3
Software PC-Station
Free
RP.0
86
4
Software CoreTemp
Free
Rp.0
Total anggaran dana
Rp.1.325.000
Sumber www.rakitan.com
5. Merinci biaya listrik yang akan keluar perbulannya Listrik merupakan hal pokok untuk dapat menjalankan alat-alat elektronik. Tanpa adanya listrik komputer tidak akan dapat menyala. Berikut ini adalah perbandingan biaya listrik selama sebulan jika pemakain perharinya 10 jam : Tabel 4.6 Perbandingan biaya listrik perbulan
4.3
Jenis barang
Hari
Jam
Daya (watt)
Total (1 kWh = Rp.1.163)
PC Biasa
30
10
300
90 kWh (Rp.104.670)
PC Station
30
10
75
22,5 kWh (Rp.26.267)
Mengembangkan komputer untuk PC-Station Dalam tahap ini penulis akan melakukan beberapa hal di antaranya yaitu: 1. Menyiapkan kebutuhan sistem PC-Station sebelum instalasi. Sebelum
melakukan
instalasi
pc-station
sebaiknya
melakukan
pemasangan semua hardware yang terhubung ke pc-station dan melakukan pengaturan ip address pada jaringan LAN yang akan digunakan. Pengaturan ini dilakukan agar antara client dan server dan saling terhubung.
87
Gambar 4.2 Pemasangan PC-Station 2. Membangun user logon pada xp Setelah semua hardware terdeteksi, kemudian buat user logon sesuai jumlah client yang diinginkan. Pada tahap ini penulis menggunakan program yang sudah terdapat pada pc-station. Langkah membuat user dengan program pc-station adalah sebagai berikut : a. Pilih sistem operasi yang digunakan, klik tombol create user pada menu
Gambar 4.3 Create user
88
b. Secara otomatis program tersebut akan membuat user logon dengan password “1”.
Gambar 4.4 Proses Create user c. Login dengan username dan passwors sesuai nomor client yang ada.
Gambar 4.5 User logon server 3. Pengaturan IP address pada server Selesai
menyiapkan
kebutuhan
sistem
pc-station,
setelah
itu
melakukan pengaturan ip address pada server agar dapat terhubung
89
dengan baik antara server dengan client. Selain itu juga untuk menentukan IP yang akan digunakan pada client static IP address atau Dinamic IP Address. Untuk melakukan pengaturan IP addess langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a. Masuk ke Control Panel>Network Connection>Local Area Network>Properties>Internet Protocol(TCP/IP) b. Masukan IP address jaringan yang akan dibuat. IP address yang dimasukan akan menentukan IP adrress yang digunakan oleh client. Pada penelitian ini penulis menggunakan static IP.
Gambar 4.6 Setting IP server c. Klik tombol OK 4.4
Membuat program (software) komputer 1. Melakukan instalasi software PC-Station
90
a. Klik 2 kali program pcstation-EN.exe. Maka akan tampil dialog License, klik tombol Accept untuk memulai proses instalasinya.
Gambar 4.7 License pc-station b. Pada Destination folder, biarkan pada kondisi default lalu klik install
Gambar 4.8 destination folder pc-station
91
c. Tunggu hingga proses instalasi selesai
Gambar 4.9 proses instalasi pc-station d. Setelah itu akan muncul tampilan menu
Gambar 4.10 menu pc-station e. Pilih Sistem Operasi yang digunakan, klik tombol Setup sesuai bit Sistem operasi yang digunakan
92
Gambar 4.11 Pilih Sistem Operasi f. Klik tombol patch
Gambar 4.12 Patch g. Setelah itu akan muncul dialog patch success, kemudian restart komputer untuk mendapatkan efeknya
Gambar 4.13 memulai patch
93
Gambar 4.14 patch berhasil 2. Melakukan settingan user pada PC-Station Setelah semua proses instalasi pc-station selesai, kemudian melakukan settingan user pada pc-station. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Hubungkan semua periferal seperti keyboard, mouse, monitor, kabel LAN, dan adaptor dengan benar, kemudian hidupkan tombol power. Jika benar maka akan muncul tampilan seperti berikut
Gambar 4.15 Home Menu
94
b. Klik tombol settings untuk melakukan pengaturan awal
Gambar 4.16 Menu settings Klik tombol screen resolution
untuk mengatur resolusi
monitor
Gambar 4.17 Screen Resolution c. Klik tombol Network untuk melakukan pengaturan alamat IP. Masukan IP address, Default Gateway, dan Subnetmask yang terkoneksi dengan server
95
Gambar 4.18 Settings IP Address client Klik name servers untuk memasukan Domain Name Server (DNS)
Gambar 4.19 Settings DNS Client d. Klik tombol Automatic Connection untuk terkoneksi secara otomatis pada saat pc-station menyala
Gambar 4.20 Automatic Connection
96
e. Klik tombol connect pada menu awal, kemudian masukan IP server yang dituju
Gambar 4.21 Connect f. Setelah itu akan muncul user logon yang terkoneksi dengan server
Gambar 4.22 user logon client
97
Sistem PC Station ini berjalan dengan memanfaatkan seluruh sumber
daya,
terminal
menggunakan
mode
kerja
C
/
S
(Client/Server), tidak perlu hard drive karena semua data diletakkan pada server. Cara kerjanya dengan cara client mengambil semua sumber daya hardware yang terdapat pada server. Hal inilah yang dijadikan sebagai bahan penelitian efisiensi hardware oleh penulis. Efisiensi hardware disini adalah mendayagunakan hardware seperti prosesor dan RAM yang biasanya hanya terpakai beberapa persen saja (tidak maksimal).
3. Melakukan instalasi software CoreTemp a. Klik dua kali program core temp.exe karena program coretemp bersifat portable maka akan secara otomatis tampil seperti pada gambar dibawah ini dan menandakan coretemp siap digunakan.
Gambar 4.23 Core Temp b. Setelah itu setting coretemp agar setiap menyalakan komputer coretemp sudah langsung siap untuk digunakan untuk merecord suhu prosessor. Caranya dengan masuk ke
98
Settings > General kemudian checklist pada enable logging on startup.
Gambar 4.24 Enable Logging c. Lakukan pengaturan agar coretemp mampu merecord suhu prosesor. Pengaturan ini dapat dilakaukan hanya dengan menekan tombol F4 pada keyboard atau mengklik pada menu tools kemudian checklist logging on. Penyimpanan hasil record suhu akan secara otomatis tersimpan di folder dimana coretemp berada.
Gambar 4.25 Logging on
99
d. Delay waktu pada coretemp dapat di atur dengan masuk ke settings > general lalu masukan angka merecord suhu setiap berapa detik pada bagian Temperature Logging Interval
Gambar 4.26 Logging Interval Sebagai gambaran laporan selisih waktu dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.27 Selisih waktu Pada gambar terlihat jelas interval waktu dari satu ke yang lain adalah berjarak 10 detik. 100
e. Untuk melihat detail prosesor user dapat melihat dengan menekan tombol F3 pada keyboard
Gambar 4.28 System Information 4. Melakukan instalasi HD Tune a. Klik dua kali program hdtunepro461.exe maka akan tampil setup-HD Tune PRO. Klik tombol next untuk melanjutkan
Gambar 4.29 Setup HD Tune b. Klik I accept agreement untuk setuju dengan license yang ada kemudian klik tombol next.
101
Gambar 4.30 License Agreement HD Tune c. Pada select destionation location, biarkan pada kondisi default. Klik next untuk melanjutkan.
Gambar 4.31 Destination Folder d. Pada Select Additional Task, checklist Create a desktop icon untuk membuat icon pada desktop. Kemudian klik next untuk melanjutkan.
102
Gambar 4.32 Create desktop icon e. Pada ready to instal, klik tombol instal untuk memulai instalasi
Gambar 4.33 Ready to instal f. Tunggu hingga proses ini selesai
Gambar 4.34 Proses instal HD Tune
103
g. Instalasi telah selesai dilakukan
Gambar 4.35 Instalasi HD Tune selesai 4.5
Menguji, memverifikasi dan memvalidasi PC-Station Setelah semua perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung sistem ini selesai di rancang dan dikonfigurasi, maka tahap selanjutnya adalah pengujian sistem. Pada pengujian sistem ini dilakukan tes tehadap beberapa kondisi dari aktifitas komputer seperti untuk Microsoft Office, Multimedia, dan Koneksi internet). 1. Menjalankan sistem pc-station yang telah dibangun. Setelah selesai membangun jaringan LAN dengan PC-station telah berjalan dengan baik, ternyata sistem ini sangat efektif untuk menekan dana anggaran yang harus dikeluarkan oleh pihak warnet. Dengan adanya sistem pc-station ini semula sebuah komputer yang dapat digunakan oleh satu user saja sekarang dapat digunakan oleh 3 user secara bersamaan.
104
Gambar 4.37 User Log On server dan client 2. Merecord suhu temperatur dengan coretemp Setelah perekaman suhu pada prosesor ini dilakukan ternyata efisiensi pc-station ini sangat efektif karena tidak membuat komputer menjadi error dan sebagainya. Hasil suhu yang telah direcord dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini atau untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada halaman lampiran. a. Koneksi Internet Pada koneksi internet ini penulis melakukan test dengan browsing membuka situs www.kaskus.us dan www.facebook.com. Koneksi internet yang dijalankan sebelum menggunakan pc-station dan sesudah menggunakan pc-station.
105
29,5 29 28,5 28 27,5 27 26,5 26 25,5 25 24,5
CPU 0 Temp. (°) Low temp. (°) High temp. (°)
5:00:35 5:02:05 5:03:35 5:05:05 5:06:52 5:08:22 5:09:52 5:11:22 5:12:52 5:14:22 5:15:52 5:17:22 5:18:52 5:20:22
Derajat Celcius
Core Temp
Gambar 4.38 Core Temp koneksi internet sebelum
Core Temp 37,5
Derajat Celcius
37 36,5 36 CPU 0 Temp. (°)
35,5
Low temp. (°)
35
High temp. (°)
34,5 0:07:39 0:09:09 0:10:39 0:12:09 0:13:39 0:15:09 0:16:39 0:18:09 0:19:39 0:21:09 0:22:39 0:24:09 0:25:39 0:27:09
34
Gambar 4.39 Core Temp koneksi internet setelah Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil temperatur yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam satuan suhu yaitu °C
Pada uji coba koneksi internet diatas perbedaan antara suhu sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan
106
sistem pc-station mengalami peningkatan suhu. Ini dibuktiin dari hasil yang di dapat dari coretemp hasil suhu rata-rata sebelum menggunakan sistem pc-station adalah 27,066 °C sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station adalah 35,834 °C. Jadi selisih antara sebelum dan sesudah menggunakan sistem pc-station adalah 8,768 °C
35 30 25 20 15 10 5 0
Core load (%)
5:00:35 5:01:55 5:03:15 5:04:35 5:06:12 5:07:32 5:08:52 5:10:12 5:11:32 5:12:52 5:14:12 5:15:32 5:16:52 5:18:12 5:19:32 5:20:52
Persentase
Core load (%)
Gambar 4.40 Core load koneksi internet sebelum
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Core load (%)
0:07:39 0:08:59 0:10:19 0:11:39 0:12:59 0:14:19 0:15:39 0:16:59 0:18:19 0:19:39 0:20:59 0:22:19 0:23:39 0:24:59 0:26:19
Persentase
Core load (%)
Gambar 4.41 Core load koneksi internet sesudah
107
Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil core load yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam persentase
Pada coreload nilai rata-rata persentase sebelum menggunakan pcstation adalah 2,116% sedangkan setelah menggunakan sistem pcstation mengalami peningkatan menjadi 10,330%. Jadi sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station pada coreload hanya mengalami peningkatan sebesar 8,214%.
CPU speed (MHz) 3500
3000
2000 1500 CPU speed (MHz)
1000 500 0 5:00:35 5:02:05 5:03:35 5:05:05 5:06:52 5:08:22 5:09:52 5:11:22 5:12:52 5:14:22 5:15:52 5:17:22 5:18:52 5:20:22
MHz
2500
Gambar 4.42 CPU speed koneksi internet sebelum
108
CPU speed (MHz) 3500 3000 MHz
2500
2000 1500 CPU speed (MHz)
1000 500 0:07:39 0:09:09 0:10:39 0:12:09 0:13:39 0:15:09 0:16:39 0:18:09 0:19:39 0:21:09 0:22:39 0:24:09 0:25:39 0:27:09
0
Gambar 4.43 CPU speed koneksi internet sesudah Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil core speed yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam MHz
Pada corespeed dalam uji coba koneksi internet nilai rata-rata sebelum menggunakan pc-station adalah sebesar 2905.53MHz, sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan menjadi 2905.59 MHz. Jadi sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station pada corespeed hanya mengalami peningkatan sebesar 0,6 MHz saja, sehingga tidak berpengaruh terlalu besar untuk kinerja koneksi internet. b. Pada Microsoft Office (Ms.Word) Pada tahap ini penulis menggunakan pengetikan standar. Semua hasil record pada coretemp dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
109
Core Temp 30,5
Derajat Celcius
30 29,5
29 CPU 0 Temp. (°)
28,5
Low temp. (°)
28
High temp. (°)
27,5 5:40:29 5:41:59 5:43:29 5:44:59 5:46:29 5:47:59 5:49:29 5:50:59 5:52:29 5:53:59 5:55:29 5:56:59 5:58:29 5:59:59
27
Gambar 4.44 core temp Ms.Word sebelum
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
CPU 0 Temp. (°) Low temp. (°) High temp. (°)
4:17:41 4:19:01 4:20:21 4:21:41 4:23:01 4:24:21 4:25:41 4:27:01 4:28:21 4:29:41 4:31:01 4:32:21 4:33:41 4:35:01 4:36:21
Derajat Celcius
Core Temp
Gambar 4.45 core temp Ms.Word sesudah Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil temperatur yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam satuan suhu yaitu °C
Pada uji coba Microsoft Office (Ms.Word) diatas perbedaan antara suhu sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah
110
menggunakan sistem pc-station perbedaannya tidak terlalu jauh. Ini dibuktiin dari hasil yang di dapat dari coretemp hasil suhu rata-rata sebelum menggunakan sistem pc-station adalah 28,760 °C sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station adalah 29,666 °C. Jadi selisih antara sebelum dan sesudah menggunakan sistem pc-station hanya 0,906 °C saja.
Core load (%) 14 12 10 8 6 Core load (%)
4 2 5:40:29 5:41:39 5:42:49 5:43:59 5:45:09 5:46:19 5:47:29 5:48:39 5:49:49 5:50:59 5:52:09 5:53:19 5:54:29 5:55:39 5:56:49 5:57:59 5:59:09 6:00:19
0
Gambar 4.46 Core load Ms.Word sebelum
111
Core load (%) 120 100 80 60 Core load (%)
40
20 4:17:41 4:18:51 4:20:01 4:21:11 4:22:21 4:23:31 4:24:41 4:25:51 4:27:01 4:28:11 4:29:21 4:30:31 4:31:41 4:32:51 4:34:01 4:35:11 4:36:21
0
Gambar 4.47 Core load Ms.Word sesudah Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil core load yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam persentase
Pada coreload nilai rata-rata persentase sebelum menggunakan pcstation adalah 0,165% sedangkan setelah menggunakan sistem pcstation mengalami peningkatan menjadi 5,33%. Jadi sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station pada coreload hanya mengalami peningkatan sebesar 5,165% saja.
112
CPU speed (MHz) 3500 3000 2500
2000 1500 CPU speed (MHz)
1000 500 5:40:29 5:41:49 5:43:09 5:44:29 5:45:49 5:47:09 5:48:29 5:49:49 5:51:09 5:52:29 5:53:49 5:55:09 5:56:29 5:57:49 5:59:09 6:00:29
0
Gambar 4.48 CPU speed Ms.Word sebelum
CPU speed (MHz) 3500 3000 2500 2000 1500 CPU speed (MHz)
1000 500 4:17:41 4:19:01 4:20:21 4:21:41 4:23:01 4:24:21 4:25:41 4:27:01 4:28:21 4:29:41 4:31:01 4:32:21 4:33:41 4:35:01 4:36:21
0
Gambar 4.49 CPU speed Ms.Word sesudah Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil core speed yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam MHz
Pada corespeed dalam uji coba Microsoft Office nilai rata-rata sebelum menggunakan pc-station adalah sebesar 2905.73 MHz, sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami
113
peningkatan menjadi 2905.77 MHz. Jadi sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station pada corespeed hanya mengalami peningkatan sebesar 0,4 MHz saja, sehingga tidak berpengaruh terlalu besar untuk kinerja Microsoft Office. c. Multimedia (windows media player) Pada tahap ini penulis menggunakan windows media player untuk pemutaran musik berformat MP3.
Core Temp 29,5
28,5 28 CPU 0 Temp. (°)
27,5
Low temp. (°)
27
High temp. (°)
26,5
26 5:26:00 5:27:40 5:29:20 5:31:00 5:32:40 5:34:20 5:36:00 5:37:40 5:39:20 5:41:00 5:42:40 5:44:20 5:46:00 5:47:40
Derajat Celcius
29
Gambar 4.50 Core temp multimedia sebelum
114
30,5 30 29,5 29 28,5 28 27,5 27 26,5 26 25,5
CPU 0 Temp. (°) Low temp. (°) High temp. (°)
6:34:41 6:36:11 6:37:41 6:39:11 6:40:41 6:42:11 6:43:41 6:45:11 6:46:41 6:48:11 6:49:41 6:51:11 6:52:41 6:54:11
Derajat Celcius
Core Temp
Gambar 4.51 core temp multimedia sesudah Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil temperatur yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam satuan suhu yaitu °C
Pada uji coba multimedia diatas perbedaan antara suhu sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan suhu. Ini dibuktiin dari hasil yang di dapat dari coretemp hasil suhu rata-rata sebelum menggunakan sistem pc-station adalah 27,775 °C sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station adalah 28,213 °C. Jadi selisih antara sebelum dan sesudah menggunakan sistem pc-station tidak mengalami peningkatan yang terlalu besar hanya 0,438 °C saja.
115
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Core load (%)
5:26:00 5:27:30 5:29:00 5:30:30 5:32:00 5:33:30 5:35:00 5:36:30 5:38:00 5:39:30 5:41:00 5:42:30 5:44:00 5:45:30 5:47:00 5:48:30
Persentase
Core load (%)
Gambar 4.52 core load multimedia sebelum
Core load (%) 70
Persentase
60 50 40 30 Core load (%)
20 10 6:34:41 6:36:01 6:37:21 6:38:41 6:40:01 6:41:21 6:42:41 6:44:01 6:45:21 6:46:41 6:48:01 6:49:21 6:50:41 6:52:01 6:53:21 6:54:41
0
Gambar 4.53 coreload multimedia sesudah Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil core load yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam persentase
Pada coreload nilai rata-rata persentase sebelum menggunakan pcstation adalah 2,086% sedangkan setelah menggunakan sistem pc-
116
station mengalami peningkatan menjadi 10,426%. Jadi sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station pada coreload menaik lumayan tinggi sebesar 8,34%.
CPU speed (MHz) 3500
3000
MHz
2500 2000 1500 CPU speed (MHz)
1000 500 5:26:00 5:27:40 5:29:20 5:31:00 5:32:40 5:34:20 5:36:00 5:37:40 5:39:20 5:41:00 5:42:40 5:44:20 5:46:00 5:47:40
0
Gambar 4.54 CPU speed multimedia sebelum
CPU speed (MHz) 3500 3000
2000 1500
CPU speed (MHz)
1000 500 0 6:34:41 6:36:11 6:37:41 6:39:11 6:40:41 6:42:11 6:43:41 6:45:11 6:46:41 6:48:11 6:49:41 6:51:11 6:52:41 6:54:11
MHz
2500
Gambar 4.55 CPU speed multimedia sesudah
117
Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil core speed yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam MHz
Pada core speed dalam uji coba multimedia nilai rata-rata sebelum menggunakan pc-station adalah sebesar 2905.63 MHz, sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan menjadi 2905.79 MHz. Jadi sebelum menggunakan sistem pcstation dan setelah menggunakan sistem pc-station pada corespeed hanya mengalami peningkatan sebesar 0,16 MHz saja, sehingga tidak berpengaruh terlalu besar untuk kinerja multimedia player. d. Game Pada tahap ini penulis menggunakan game bernama Zombie vs Plants dalam melakukan penelitian.
Core Temp 35
25 20 CPU 0 Temp. (°)
15
Low temp. (°)
10
High temp. (°)
5 0
8:14:33 8:15:43 8:16:53 8:18:03 8:19:13 8:20:23 8:21:33 8:22:43 8:23:53 8:25:03 8:26:13 8:27:23 8:28:33 8:29:43
Derajat Celcius
30
Gambar 4.56 Core temp game sebelum
118
44 43 42 41 40 CPU 0 Temp. (°)
39
Low temp. (°)
38
High temp. (°)
37 36
0:40:25 0:41:45 0:43:05 0:44:25 0:45:45 0:47:05 0:48:25 0:49:45 0:51:05 0:52:25 0:53:45 0:55:05 0:56:25 0:57:45 0:59:05 1:00:25 1:01:45
35
Gambar 4.57 core temp game sesudah Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil temperatur yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam satuan suhu yaitu °C
Pada uji coba game nilai suhu berbeda dengan uji coba yang lainnya. Pada uji coba game ini nilai suhu awal lebih tinggi jika dibandingkan dengan uji coba yang lainnya dan mengalami peningkatan suhu pada saat menggunakan sistem pc-station. Ini dibuktiin dari hasil yang di dapat dari coretemp hasil suhu rata-rata sebelum menggunakan sistem pc-station adalah 32,113 °C sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station menjadi 41,123 °C. Jadi selisih antara sebelum dan sesudah menggunakan sistem pc-station sebesar 9,01 °C.
119
Core load (%) 120
Persentase
100 80 60 Core load (%)
40
20 8:14:33 8:15:43 8:16:53 8:18:03 8:19:13 8:20:23 8:21:33 8:22:43 8:23:53 8:25:03 8:26:13 8:27:23 8:28:33 8:29:43
0
Gambar 4.58 core load game sebelum
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Core load (%)
0:40:25 0:41:55 0:43:25 0:44:55 0:46:25 0:47:55 0:49:25 0:50:55 0:52:25 0:53:55 0:55:25 0:56:55 0:58:25 0:59:55 1:01:25 1:02:55
Persentase
Core load (%)
Gambar 4.59 core load game sesudah Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil core load yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam persentase
Pada coreload nilai awal rata-rata persentase pada game juga lebih tinggi dibandingkan dengan uji coba yang lainnya. Nilai sebelum
120
menggunakan pc-station sebesar 55,587% sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami penaikan menjadi 74,942 %. Jadi sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan
sistem
pc-station
pada
coreload
mengalami
perubahan sebesar 19,355%.
CPU speed (MHz) 3500 3000
2500 MHz
2000 1500 CPU speed (MHz)
1000 500 8:14:33 8:15:43 8:16:53 8:18:03 8:19:13 8:20:23 8:21:33 8:22:43 8:23:53 8:25:03 8:26:13 8:27:23 8:28:33 8:29:43
0
Gambar 4.60 CPU speed game sebelum
CPU speed (MHz) 3500 3000 2500 2000 1500 CPU speed (MHz)
1000
500 0:40:25 0:41:55 0:43:25 0:44:55 0:46:25 0:47:55 0:49:25 0:50:55 0:52:25 0:53:55 0:55:25 0:56:55 0:58:25 0:59:55 1:01:25 1:02:55
0
Gambar 4.61 CPU speed game sesudah 121
Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil speed yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam persentase
Pada corespeed dalam uji coba game nilai rata-rata sebelum menggunakan pc-station adalah sebesar 2905.57 MHz, sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan menjadi 2905.79 MHz. Jadi sebelum menggunakan sistem pcstation dan setelah menggunakan sistem pc-station pada corespeed hanya mengalami peningkatan sebesar 0,22 MHz. e. Aplikasi Packet Tracer Pada pengujian tahap ini penulis melakukan uji coba terhadap aplikasi packet tracer. Aplikasi ini berfungsi untuk melakukan simulasi untuk membangun sebuah jaringan komputer.
27,5 27 26,5 26 25,5 25 24,5 24 23,5 23 22,5
CPU 0 Temp. (°) Low temp. (°) High temp. (°)
7:34:45 7:35:55 7:37:05 7:38:15 7:39:25 7:40:35 7:41:45 7:42:55 7:44:05 7:45:15 7:46:25 7:47:35 7:48:45 7:49:55 7:51:05
Derajat Celcius
Core Temp
Gambar 4.62 core temp packet tracer sebelum
122
Core Temp 28,5
Derajat Celcius
28 27,5
27 CPU 0 Temp. (°)
26,5
Low temp. (°)
26
High temp. (°)
25,5 7:10:04 7:11:34 7:13:04 7:14:34 7:16:04 7:17:34 7:19:04 7:20:34 7:22:04 7:23:34 7:25:04 7:26:34 7:28:04 7:29:34 7:31:04
25
Gambar 4.63 core temp packet tracer sesudah Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil temperatur yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam satuan suhu yaitu °C
Pada uji coba aplikasi packet tracer diatas perbedaan antara suhu sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan suhu. Ini dibuktiin dari hasil yang di dapat dari coretemp hasil suhu rata-rata sebelum menggunakan sistem pc-station adalah 25,560 °C sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station menjadi 26,769 °C. Jadi selisih antara sebelum dan sesudah menggunakan sistem pc-station sebesar 1,209 °C
123
Core load (%) 60
Persentase
50 40 30 Core load (%)
20
10 7:34:45 7:35:55 7:37:05 7:38:15 7:39:25 7:40:35 7:41:45 7:42:55 7:44:05 7:45:15 7:46:25 7:47:35 7:48:45 7:49:55 7:51:05
0
Gambar 4.64 core load packet tracer sebelum
Core load (%) 70
Persentase
60 50 40 30 Core load (%)
20 10 7:10:04 7:11:34 7:13:04 7:14:34 7:16:04 7:17:34 7:19:04 7:20:34 7:22:04 7:23:34 7:25:04 7:26:34 7:28:04 7:29:34 7:31:04
0
Gambar 4.65 core load packet tracer sesudah Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil core load yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam persentase
Pada coreload nilai rata-rata persentase sebelum menggunakan pcstation adalah 0,582 % sedangkan setelah menggunakan sistem pc-
124
station mengalami peningkatan menjadi 4,692 %. Jadi sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station pada coreload mengalami peningkatan sebesar 4,11%.
CPU speed (MHz) 3500 3000
MHz
2500 2000 1500 CPU speed (MHz)
1000 500 7:34:45 7:36:05 7:37:25 7:38:45 7:40:05 7:41:25 7:42:45 7:44:05 7:45:25 7:46:45 7:48:05 7:49:25 7:50:45 7:52:05
0
Gambar 4.66 CPU speed packet tracer sebelum
CPU speed (MHz) 3500 3000
2000 1500 CPU speed (MHz)
1000 500 0 7:10:04 7:11:44 7:13:24 7:15:04 7:16:44 7:18:24 7:20:04 7:21:44 7:23:24 7:25:04 7:26:44 7:28:24 7:30:04 7:31:44
MHz
2500
Gambar 4.67 CPU speed packet tracer sesudah
125
Ket :
Kedua gambar diatas adalah hasil speed yang di dapat dimana pada sumbu X adalah dalam satuan waktu dan sumbu Y dalam persentase
Pada corespeed dalam uji coba aplikasi packet tracer ini nilai ratarata sebelum menggunakan pc-station adalah sebesar 2905.65 MHz,
sedangkan
setelah
menggunakan
sistem
pc-station
mengalami peningkatan menjadi 2905.79 MHz. Jadi sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station pada corespeed hanya mengalami peningkatan sebesar 0,14 MHz saja, sehingga tidak berpengaruh terlalu besar untuk kinerja aplikasi packet tracer. 3. Record kinerja harddisk Selain record pada prosesor juga dilakukan record pada kinerja harddisk. Dalam penelitian ini penulis membandingkan sebelum dan sesudah menggunakan sistem pc-station. Pada pengujian ini penulis melakukan hal yang sama seperti dilakukan dalam pengujian terhadap prosesor. Dalam penelitian ini penulis melakukan uji coba pada MS.office, multimedia, koneksi internet dan game. Hasil record pada harddisk dapat dilihat dibawah ini.
126
a. Koneksi Internet
Gambar 4.68 HD Tune koneksi internet sebelum
Gambar 4.69 HD Tune koneksi internet sesudah Pada kedua gambar di atas dapat dilihat nilai rata-rata transfer rate sebelum menggunakan pc-station adalah 97,3MB/s sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan nilai rata-rata transfer rate menjadi 101,7MB/s.
127
Jadi nilai transfer rate untuk koneksi internet naik sebesar 4,4 MB/s dan ini membuktikan bahwa dengan menggunakan system pc-station tidak berpengaruh besar pada kinerja harddisk. b. Microsoft Office 2007
Gambar 4.70 HD Tune Ms.Word sebelum
Gambar 4.71 HD Tune Ms.Word sesudah Pada kedua gambar di atas dapat dilihat nilai rata-rata transfer rate pada uji coba Microsoft Office sebelum menggunakan pc-
128
station adalah 102,9 MB/s sedangkan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan nilai rata-rata transfer rate menjadi 104,6 MB/s. Jadi nilai transfer rate untuk Microsoft Office naik sebesar 1,7 MB/s dan ini membuktikan bahwa
dengan
menggunakan
system
pc-station
tidak
berpengaruh besar pada kinerja harddisk. c. Multimedia
Gambar 4.72 HD Tune multimedia sebelum
Gambar 4.73 HD Tune multimedia sesudah
129
Pada kedua gambar di atas dapat dilihat nilai rata-rata transfer rate pada uji coba multimedia sebelum menggunakan pc-station adalah 102,4 MB/s sedangkan setelah menggunakan sistem pcstation mengalami peningkatan nilai rata-rata transfer rate menjadi 102,5 MB/s. Jadi nilai transfer rate untuk multimedia naik sebesar 0,1 MB/s dan ini membuktikan bahwa dengan menggunakan system pc-station tidak berpengaruh besar pada kinerja harddisk. d. Game
Gambar 4.74 HD Tune game sebelum
Gambar 4.75 HD Tune game sesudah 130
Pada kedua gambar di atas dapat dilihat nilai rata-rata transfer rate pada uji coba game sebelum menggunakan pc-station adalah 104,1 MB/s sedangkan setelah menggunakan sistem pcstation mengalami peningkatan nilai rata-rata transfer rate menjadi 104,9 MB/s. Jadi nilai transfer rate untuk game naik sebesar 0.8 MB/s dan ini membuktikan bahwa dengan menggunakan system pc-station tidak berpengaruh besar pada kinerja harddisk. e. Aplikasi Packet Tracer
Gambar 4.76 HD Tune Packet Tracer sebelum
131
Gambar 4.77 HD Tune Packet Tracer sesudah Dari dua gambar diatas dapat dilihat perubahan nilai rata-rata transfer rate pada uji coba aplikasi packet tracer yang semula 101,0MB/s, setelah menggunakan system pc-station mengalami peningkatan nilai rata-rata menjadi 104,3MB/s. Nilai rata-rata transfer rate naik sebesar 3,3MB/s. Jadi dengan menggunakan system pc-station pada uji coba terhadap aplikasi packet tracer tinggal berpengaruh terlalu besar pada kinerja harddisk. 4. Merecord perubahan temperatur VGA dengan GPU-Z Setelah melakukan perekaman pada prosesor dan harddisk penulis juga melakukan uji coba pada VGA. Tujuan perekaman ini adalah untuk melihat sejauh mana perubahan suhu sebelum menggunakan sistem pcstation dan sesudah menggunakan sistem pc-station. Hasil suhu yang telah direkam untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
132
a. Koneksi Internet Pada pengujian koneksi internet ini penulis melakukan hal yang sama seperti pengujian pada prosesor dan harddisk. Tabel 4.7 Koneksi Internet Sebelum
time
GPU Core Clock [MHz]
9:16:26
110.0
GPU Memory Clock [MHz] 499.5
9:25:04
110.0
499.5
50.0
24
9:25:05
110.0
499.5
50.0
24
9:25:06
110.0
499.5
50.0
24
9:25:07
110.0
499.5
50.0
24
9:25:08
110.0
499.5
50.0
24
9:25:09
110.0
499.5
51.0
24
9:25:10
110.0
499.5
51.0
24
9:25:11
110.0
499.5
50.0
24
9:25:12
625.0
499.5
51.0
24
9:25:13
625.0
499.5
51.0
24
9:25:14
110.0
499.5
51.0
24
9:25:15
110.0
499.5
50.0
24
9:25:16
110.0
499.5
50.0
24
9:25:17
110.0
499.5
50.0
24
9:25:18
110.0
499.5
50.0
24
9:25:19
110.0
499.5
51.0
24
9:25:20
110.0
499.5
50.0
24
9:25:21
110.0
499.5
50.0
24
9:25:22
110.0
499.5
50.0
24
9:25:23
110.0
499.5
50.0
24
9:25:24
110.0
499.5
50.0
24
9:25:25
110.0
499.5
50.0
24
9:25:26
110.0
499.5
51.0
24
9:25:27
110.0
499.5
51.0
24
9:25:28
110.0
499.5
51.0
24
9:25:29
110.0
499.5
50.0
24
9:25:30
110.0
499.5
50.0
24
GPU Temperature [ーC]
Fan Speed [%]
52.0
24
133
9:25:31
110.0
499.5
51.0
24
9:25:32
110.0
499.5
50.0
24
9:25:33
110.0
499.5
50.0
24
9:25:34
110.0
499.5
51.0
24
9:25:35
110.0
499.5
50.0
24
9:25:36
110.0
499.5
50.0
24
9:25:37
110.0
499.5
50.0
24
9:25:38
110.0
499.5
50.0
24
9:25:39
110.0
499.5
50.0
24
9:25:40
110.0
499.5
50.0
24
9:25:41
110.0
499.5
50.0
24
Tabel 4.8 koneksi internet sesudah GPU Memory Clock [MHz]
GPU Temperature [ーC]
Fan Speed [%]
52.0
24
110.0
499.5 499.5
52.0
24
4:49:00
110.0
499.5
53.0
24
4:57:28
110.0
499.5
52.0
24
4:57:29
110.0
499.5
52.0
24
4:57:52
110.0
499.5
51.0
24
4:57:53
110.0
499.5
52.0
24
4:57:54
110.0
499.5
51.0
24
4:57:55
110.0
499.5
51.0
24
4:57:56
110.0
499.5
52.0
24
4:57:57
110.0
499.5
52.0
24
4:57:58
110.0
499.5
52.0
24
4:57:59
110.0
499.5
51.0
24
4:58:00
110.0
499.5
52.0
24
4:58:01
110.0
499.5
52.0
24
4:58:02
110.0
499.5
52.0
24
4:58:03
110.0
499.5
52.0
24
4:58:04
110.0
499.5
52.0
24
4:58:05
110.0
499.5
52.0
24
4:58:15
110.0
499.5
51.0
24
time
GPU Core Clock [MHz]
4:48:58
110.0
4:48:59
134
4:58:16
110.0
499.5
51.0
24
4:58:17
110.0
499.5
52.0
24
4:58:18
110.0
499.5
51.0
24
4:58:19
110.0
499.5
52.0
24
4:58:20
110.0
499.5
51.0
24
4:58:21
110.0
499.5
51.0
24
4:58:22
110.0
499.5
52.0
24
4:58:23
110.0
499.5
51.0
24
4:58:35
110.0
499.5
52.0
24
4:58:36
110.0
499.5
51.0
24
4:58:37
110.0
499.5
52.0
24
4:58:38
110.0
499.5
52.0
24
4:58:39
110.0
499.5
52.0
24
4:58:40
110.0
499.5
51.0
24
4:58:41
110.0
499.5
52.0
24
4:58:42
110.0
499.5
52.0
24
4:58:43
110.0
499.5
51.0
24
4:58:44
110.0
499.5
51.0
24
4:58:45
110.0
499.5
51.0
24
Dari kedua tabel diatas dapat dilihat bahwa pada uji coba koneksi internet terjadi peningkatan nilai rata-rata suhu VGA sebelum menggunakan sistem pc-station dan sesudah menggunakan sistem pc-station. Semula suhu yang bernilai rata-rata 50,333 °C setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan menjadi 51,641 °C. Peningkatan suhu rata-rata sebesar 1,308 °C. b. Microsoft Office Pada pengujian pada microsoft office ini penguji melakukan hal yang sama seperti pengujian pada prosesor dan harddisk. Penulis melakukan uji coba dengan melakukan pengetikan dengan
135
menggunakan Microsoft Word. Hasil dari record pada VGA dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.9 Ms.Word sebelum
time
GPU Core Clock [MHz]
GPU Memory Clock [MHz]
GPU Temperature [ーC]
Fan Speed [%]
5:14:28
110.0
499.5
51.0
24
5:14:29
110.0
499.5
51.0
24
5:14:30
110.0
499.5
52.0
24
5:14:31
110.0
499.5
52.0
24
5:14:32
110.0
499.5
51.0
24
5:14:33
110.0
499.5
51.0
24
5:14:41
110.0
499.5
51.0
24
5:14:42
110.0
499.5
51.0
24
5:14:43
110.0
499.5
51.0
24
5:14:44
110.0
499.5
51.0
24
5:14:45
110.0
499.5
51.0
24
5:14:46
110.0
499.5
51.0
24
5:14:47
110.0
499.5
51.0
24
5:14:48
110.0
499.5
52.0
24
5:14:49
110.0
499.5
51.0
24
5:14:50
110.0
499.5
51.0
24
5:14:51
110.0
499.5
51.0
24
5:14:52
110.0
499.5
51.0
24
5:14:53
110.0
499.5
52.0
24
5:14:54
110.0
499.5
51.0
24
5:14:55
110.0
499.5
51.0
24
5:14:56
110.0
499.5
51.0
24
5:14:57
110.0
499.5
51.0
24
5:14:58
110.0
499.5
52.0
24
5:14:59
110.0
499.5
51.0
24
5:15:00
110.0
499.5
51.0
24
5:15:01
110.0
499.5
51.0
24
5:15:02
110.0
499.5
51.0
24
5:15:03
110.0
499.5
51.0
24
136
5:15:04
110.0
499.5
51.0
24
5:15:05
110.0
499.5
52.0
24
5:15:06
110.0
499.5
51.0
24
5:15:07
110.0
499.5
51.0
24
5:15:08
110.0
499.5
51.0
24
5:15:09
110.0
499.5
51.0
24
5:15:10
110.0
499.5
51.0
24
5:15:11
110.0
499.5
51.0
24
5:15:12
110.0
499.5
51.0
24
5:15:13
110.0
499.5
51.0
24
Tabel 4.10 Ms.Word sesudah
time
GPU Core Clock [MHz]
GPU Memory Clock [MHz]
GPU Temperature [ーC]
Fan Speed [%]
5:31:15
110.0
499.5
52.0
24
5:31:16
110.0
499.5
52.0
24
5:31:17
110.0
499.5
52.0
24
5:31:18
110.0
499.5
52.0
24
5:31:19
110.0
499.5
52.0
24
5:31:24
110.0
499.5
52.0
24
5:31:25
110.0
499.5
52.0
24
5:31:26
110.0
499.5
52.0
24
5:31:27
110.0
499.5
52.0
24
5:31:28
110.0
499.5
52.0
24
5:31:29
110.0
499.5
52.0
24
5:31:30
110.0
499.5
53.0
24
5:31:31
110.0
499.5
52.0
24
5:31:32
110.0
499.5
52.0
24
5:31:44
110.0
499.5
52.0
24
5:31:45
110.0
499.5
52.0
24
5:31:50
110.0
499.5
52.0
24
5:31:51
110.0
499.5
52.0
24
5:31:59
110.0
499.5
52.0
24
5:32:00
110.0
499.5
52.0
24
5:32:01
110.0
499.5
52.0
24
137
5:32:02
110.0
499.5
52.0
24
5:32:03
300.0
499.5
52.0
24
5:32:04
110.0
499.5
52.0
24
5:32:05
110.0
499.5
52.0
24
5:32:06
110.0
499.5
52.0
24
5:32:07
110.0
499.5
52.0
24
5:32:08
110.0
499.5
52.0
24
5:32:09
110.0
499.5
52.0
24
5:32:10
300.0
499.5
52.0
24
5:32:11
110.0
499.5
51.0
24
5:32:12
110.0
499.5
52.0
24
5:32:13
110.0
499.5
52.0
24
5:32:14
300.0
499.5
52.0
24
5:32:15
110.0
499.5
52.0
24
5:32:16
110.0
499.5
52.0
24
5:32:17
110.0
499.5
52.0
24
5:32:18
110.0
499.5
51.0
24
5:32:19
300.0
499.5
52.0
24
Dari kedua tabel diatas dapat dilihat terjadi perubahan nilai suhu rata-rata pada VGA sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station. Nilai suhu rata-rata sebelum menggunakan sistem pc-station sebesar 51,564 °C dan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan suhu menjadi 51,974 °C. Jadi suhu rata-rata naik sebesar 0,41 °C. c. Multimedia Pada pengujian pada multimedia ini penguji melakukan hal yang sama seperti pengujian pada prosesor dan harddisk. Pada tahap ini penulis menggunakan windows media player untuk pemutaran
138
musik berformat MP3 . Hasil dari record pada VGA dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.11 multimedia sebelum
time
GPU Core Clock [MHz]
GPU Memory Clock [MHz]
GPU Temperature [ーC]
Fan Speed [%]
7:58:25
110.0
499.5
50.0
24
7:58:26
110.0
499.5
50.0
24
7:58:27
110.0
499.5
50.0
24
7:58:28
110.0
499.5
50.0
24
7:58:29
110.0
499.5
50.0
24
8:00:06
110.0
499.5
51.0
24
8:00:08
110.0
499.5
51.0
24
8:00:09
110.0
499.5
51.0
24
8:00:10
110.0
499.5
50.0
24
8:00:11
110.0
499.5
50.0
24
8:00:12
110.0
499.5
50.0
24
8:00:13
110.0
499.5
50.0
24
8:00:14
110.0
499.5
51.0
24
8:00:15
110.0
499.5
50.0
24
8:00:16
110.0
499.5
50.0
24
8:00:17
110.0
499.5
50.0
24
8:00:18
110.0
499.5
50.0
24
8:00:19
110.0
499.5
50.0
24
8:00:20
110.0
499.5
50.0
24
8:00:21
110.0
499.5
50.0
24
8:00:22
110.0
499.5
50.0
24
8:00:23
110.0
499.5
50.0
24
8:00:24
110.0
499.5
51.0
24
8:00:25
110.0
499.5
50.0
24
8:00:26
110.0
499.5
50.0
24
8:00:27
110.0
499.5
51.0
24
8:00:28
110.0
499.5
50.0
24
8:00:29
110.0
499.5
50.0
24
8:00:30
110.0
499.5
50.0
24
139
8:00:31
110.0
499.5
50.0
24
8:00:32
110.0
499.5
50.0
24
8:00:33
110.0
499.5
50.0
24
8:00:34
110.0
499.5
50.0
24
8:00:35
110.0
499.5
50.0
24
8:00:36
110.0
499.5
50.0
24
8:00:37
110.0
499.5
50.0
24
8:00:38
110.0
499.5
50.0
24
8:00:39
110.0
499.5
50.0
24
8:00:40
110.0
499.5
50.0
24
Tabel 4.12 multimedia sesudah
time
GPU Core Clock [MHz]
GPU Memory Clock [MHz]
GPU Temperature [ーC]
Fan Speed [%]
6:42:58
625.0
499.5
51.0
24
6:42:59
625.0
499.5
51.0
24
6:43:00
110.0
499.5
51.0
24
6:43:01
110.0
499.5
51.0
24
6:43:02
110.0
499.5
51.0
24
6:43:03
110.0
499.5
51.0
24
6:43:04
110.0
499.5
51.0
24
6:43:05
110.0
499.5
51.0
24
6:43:06
110.0
499.5
51.0
24
6:43:07
110.0
499.5
51.0
24
6:43:08
110.0
499.5
51.0
24
6:43:09
110.0
499.5
50.0
24
6:43:24
110.0
499.5
51.0
24
6:43:25
110.0
499.5
51.0
24
6:43:26
110.0
499.5
50.0
24
6:43:27
110.0
499.5
50.0
24
6:43:28
110.0
499.5
51.0
24
6:43:29
110.0
499.5
51.0
24
6:43:30
110.0
499.5
51.0
24
6:43:31
110.0
499.5
51.0
24
6:43:33
110.0
499.5
51.0
24
140
6:43:34
110.0
499.5
51.0
24
6:43:35
110.0
499.5
51.0
24
6:44:27
110.0
499.5
51.0
24
6:44:28
110.0
499.5
51.0
24
6:44:29
300.0
499.5
51.0
24
6:44:30
110.0
499.5
50.0
24
6:44:31
110.0
499.5
50.0
24
6:44:32
110.0
499.5
50.0
24
6:44:33
110.0
499.5
50.0
24
6:44:34
110.0
499.5
50.0
24
6:44:35
110.0
499.5
51.0
24
6:44:36
110.0
499.5
50.0
24
6:44:37
625.0
499.5
51.0
24
6:44:38
625.0
499.5
51.0
24
6:44:39
625.0
499.5
51.0
24
6:44:40
110.0
499.5
51.0
24
6:44:41
110.0
499.5
51.0
24
6:44:42
110.0
499.5
51.0
24
Dari kedua tabel diatas dapat dilihat terjadi perubahan nilai suhu rata-rata pada VGA sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station. Nilai suhu rata-rata sebelum menggunakan sistem pc-station sebesar 50,461 °C dan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan suhu menjadi 50,769 °C. Jadi suhu rata-rata naik sebesar 0,308 °C. d. Game Pada pengujian pada game ini penguji melakukan hal yang sama seperti pengujian pada prosesor dan harddisk. Pada tahap ini penulis melakukan uji coba dengan memainkan game zombie vs
141
plants. Hasil dari record pada VGA dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.13 game sebelum
time
GPU Core Clock [MHz]
GPU Memory Clock [MHz]
GPU Temperature [ーC]
Fan Speed [%]
6:07:49
625.0
499.5
54.0
24
6:07:50
625.0
499.5
54.0
24
6:08:25
300.0
499.5
54.0
24
6:08:26
300.0
499.5
53.0
24
6:08:27
625.0
499.5
54.0
24
6:08:28
625.0
499.5
54.0
24
6:08:29
625.0
499.5
54.0
24
6:08:30
625.0
499.5
54.0
24
6:08:31
625.0
499.5
54.0
24
6:08:32
625.0
499.5
54.0
24
6:08:33
300.0
499.5
53.0
24
6:08:34
625.0
499.5
54.0
24
6:08:35
625.0
499.5
54.0
24
6:08:36
300.0
499.5
54.0
24
6:08:37
625.0
499.5
54.0
24
6:08:38
625.0
499.5
54.0
24
6:08:39
625.0
499.5
53.0
24
6:08:40
110.0
499.5
53.0
24
6:08:41
110.0
499.5
53.0
24
6:08:42
110.0
499.5
52.0
24
6:08:43
110.0
499.5
53.0
24
6:08:44
300.0
499.5
53.0
24
6:08:45
625.0
499.5
53.0
24
6:08:46
625.0
499.5
53.0
24
6:08:49
625.0
499.5
53.0
24
6:09:09
300.0
499.5
53.0
24
6:09:10
300.0
499.5
54.0
24
6:09:11
300.0
499.5
54.0
24
6:09:12
625.0
499.5
54.0
24
142
6:09:13
625.0
499.5
54.0
24
6:09:14
625.0
499.5
54.0
24
6:09:15
300.0
499.5
54.0
24
6:09:16
625.0
499.5
54.0
24
6:09:17
625.0
499.5
54.0
24
6:09:18
625.0
499.5
54.0
24
6:09:30
625.0
499.5
54.0
24
6:09:31
625.0
499.5
54.0
24
6:09:32
625.0
499.5
54.0
24
6:09:33
625.0
499.5
54.0
24
Tabel 4.14 game sesudah
time
GPU Core Clock [MHz]
GPU Memory Clock [MHz]
GPU Temperature [ーC]
Fan Speed [%]
6:58:25
625.0
499.5
54.0
24
6:58:26
625.0
499.5
54.0
24
6:58:27
625.0
499.5
54.0
24
6:58:28
625.0
499.5
54.0
24
6:58:29
625.0
499.5
54.0
24
6:58:30
625.0
499.5
54.0
24
6:58:31
625.0
499.5
54.0
24
6:58:32
625.0
499.5
55.0
24
6:58:33
625.0
499.5
55.0
24
6:58:34
625.0
499.5
54.0
24
6:58:35
625.0
499.5
55.0
24
6:58:36
625.0
499.5
55.0
24
6:58:37
625.0
499.5
54.0
24
6:58:38
625.0
499.5
54.0
24
6:58:39
625.0
499.5
54.0
24
6:58:40
625.0
499.5
54.0
24
6:58:41
625.0
499.5
55.0
24
6:58:42
625.0
499.5
55.0
24
6:58:43
625.0
499.5
54.0
24
6:58:44
625.0
499.5
54.0
24
6:58:45
625.0
499.5
54.0
24
143
6:58:46
625.0
499.5
54.0
24
6:58:47
625.0
499.5
54.0
24
6:58:48
625.0
499.5
54.0
24
6:58:49
625.0
499.5
55.0
24
6:58:50
625.0
499.5
55.0
24
6:58:51
625.0
499.5
55.0
24
6:58:52
625.0
499.5
55.0
24
6:58:53
625.0
499.5
55.0
24
6:58:54
625.0
499.5
54.0
24
6:58:55
110.0
499.5
54.0
24
6:58:56
300.0
499.5
54.0
24
6:58:57
625.0
499.5
54.0
24
6:58:58
625.0
499.5
55.0
24
6:58:59
625.0
499.5
54.0
24
6:59:00
625.0
499.5
55.0
24
6:59:01
625.0
499.5
54.0
24
6:59:02
625.0
499.5
54.0
24
6:59:03
625.0
499.5
55.0
24
Dari kedua tabel diatas dapat dilihat terjadi perubahan nilai suhu rata-rata pada VGA sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station. Nilai suhu rata-rata sebelum menggunakan sistem pc-station sebesar 54,012 °C dan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan suhu menjadi 54,358 °C. Jadi suhu rata-rata naik sebesar 0,346 °C. e. Aplikasi Packet Tracer Pada pengujian pada game ini penulis melakukan hal yang sama seperti pengujian pada prosesor dan harddisk. Pada tahap ini penulis melakukan uji coba dengan menjalankan aplikasi packet
144
tracer yang berfungsi sebagai simulasi untuk membangun jaringan. Hasil dari record pada VGA dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.15 Packet Tracer Sebelum
time
GPU Core Clock [MHz]
GPU Memory Clock [MHz]
GPU Temperature [ーC]
Fan Speed [%]
5:02:04
110.0
499.5
51.0
24
5:02:05
110.0
499.5
52.0
24
5:02:11
625.0
499.5
53.0
24
5:02:12
110.0
499.5
52.0
24
5:02:13
110.0
499.5
52.0
24
5:02:14
110.0
499.5
52.0
24
5:02:15
110.0
499.5
52.0
24
5:02:16
110.0
499.5
51.0
24
5:02:17
110.0
499.5
51.0
24
5:02:18
110.0
499.5
51.0
24
5:02:19
110.0
499.5
51.0
24
5:02:20
110.0
499.5
51.0
24
5:02:21
110.0
499.5
52.0
24
5:02:22
110.0
499.5
51.0
24
5:02:23
110.0
499.5
51.0
24
5:02:24
110.0
499.5
52.0
24
5:02:25
110.0
499.5
52.0
24
5:02:26
110.0
499.5
51.0
24
5:02:27
110.0
499.5
51.0
24
5:02:28
110.0
499.5
52.0
24
5:02:29
110.0
499.5
52.0
24
5:02:30
110.0
499.5
51.0
24
5:02:31
110.0
499.5
51.0
24
5:02:32
110.0
499.5
51.0
24
5:02:33
110.0
499.5
52.0
24
5:02:34
110.0
499.5
51.0
24
5:02:35
110.0
499.5
52.0
24
5:02:36
110.0
499.5
51.0
24
5:02:37
110.0
499.5
52.0
24
145
5:02:38
110.0
499.5
52.0
24
5:02:39
110.0
499.5
51.0
24
5:02:40
110.0
499.5
52.0
24
5:02:41
110.0
499.5
51.0
24
5:02:42
110.0
499.5
51.0
24
5:02:43
110.0
499.5
52.0
24
5:02:44
110.0
499.5
51.0
24
5:02:45
110.0
499.5
52.0
24
5:02:46
110.0
499.5
51.0
24
5:02:47
110.0
499.5
52.0
24
Tabel 4.16 Packet Tracer Sesudah
Time
GPU Core Clock [MHz]
GPU Memory Clock [MHz]
GPU Temperature [ーC]
Fan Speed [%]
7:15:53
110.0
499.5
51.0
24
7:15:54
110.0
499.5
52.0
24
7:15:55
110.0
499.5
52.0
24
7:15:56
110.0
499.5
52.0
24
7:15:57
110.0
499.5
52.0
24
7:15:58
110.0
499.5
51.0
24
7:15:59
110.0
499.5
52.0
24
7:16:00
110.0
499.5
52.0
24
7:16:01
625.0
499.5
52.0
24
7:16:02
625.0
499.5
52.0
24
7:16:03
625.0
499.5
53.0
24
7:16:04
110.0
499.5
52.0
24
7:16:05
110.0
499.5
52.0
24
7:16:06
110.0
499.5
51.0
24
7:16:07
625.0
499.5
52.0
24
7:16:08
625.0
499.5
53.0
24
7:16:09
625.0
499.5
52.0
24
7:16:10
110.0
499.5
52.0
24
7:16:11
110.0
499.5
52.0
24
7:16:12
110.0
499.5
52.0
24
7:16:13
110.0
499.5
51.0
24
146
7:16:14
110.0
499.5
52.0
24
7:16:15
110.0
499.5
52.0
24
7:16:16
110.0
499.5
51.0
24
7:16:17
110.0
499.5
52.0
24
7:16:18
110.0
499.5
52.0
24
7:16:19
110.0
499.5
52.0
24
7:16:20
110.0
499.5
52.0
24
7:16:21
110.0
499.5
52.0
24
7:16:22
110.0
499.5
51.0
24
7:16:23
110.0
499.5
51.0
24
7:16:24
110.0
499.5
51.0
24
7:16:25
110.0
499.5
51.0
24
7:16:26
110.0
499.5
52.0
24
7:16:27
110.0
499.5
51.0
24
7:16:28
110.0
499.5
52.0
24
7:16:29
110.0
499.5
52.0
24
7:16:30
110.0
499.5
51.0
24
7:16:31
110.0
499.5
52.0
24
Dari kedua tabel diatas dapat dilihat terjadi perubahan nilai suhu rata-rata pada VGA sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station. Nilai suhu rata-rata sebelum menggunakan sistem pc-station sebesar 51,512 °C dan setelah menggunakan sistem pc-station mengalami peningkatan suhu menjadi 51,769 °C. Jadi suhu rata-rata naik sebesar 0,257 °C. 5. Melakukan pengujian kekurangan yang terdapat dari pc-station. Setelah melakukan berbagai uji coba yang telah penulis lakukan diatas, semua telah penulis lakukan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dengan menggunakan struktur kendali dari prosedur yang dirancang dan semua telah berjalan dengan baik. 147
Akan tetapi pada penelitian ini penulis menemukan beberapa kelemahan pada sistem pc-station serie GX100, kelemahan tersebut adalah : a. Tidak di sarankan untuk aplikasi 3D seperti game, editing, picture dll. b. Ketika masuk ke windows CPU servernya maka IP Addres yang terdetect adalah ip addres cpu servernya karena cara kerja alat ini Remote Desktop user-user yang ada di CPU servernya tapi dasarnya IP Addresnya berbeda untuk bisa connect ke cpu servernya. c. Spare part tidak dijual umum, kecuali di perusahaannya langsung. d. Semua data dapat dilihat oleh semua user. e. Apabila satu salah satu hardware pada server mengalami kerusakan maka semua user tidak dapat digunakan. 6. Melakukan pemeliharaan Pemeliharaan pc-station dilakukan untuk menjaga sistem ini tetap berjalan dengan mestinya. Pada saat pemeliharaan user dapat melihat pada hasil record yang dilakukan oleh coretemp untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan. Karena dengan melihat hasil suhu pada coretemp user dapat menentukan untuk menambah pendingin/kipas pada server atau tidak dan dapat menentukan menambah jumlah client atau tidak.
148
7. Meminta tanggapan pada pihak warnet NET-Working tentang sistem ini untuk bahan evaluasi. Setelah melakukan uji coba, selama penelitian penulis juga meminta tanggapan dari pihak warnet NET-Working. Tanggapan tersebut berguna bagi penulis untuk bahan evaluasi di kedepannya. Dari tanggapan yang diberikan oleh pihak warnet kepada penulis, dapat dikatakan bahwa pc-station ini dapat berjalan sebagaimana mestinya dan tidak mengganggu pengguna pada saat browsing di dunia maya. Untuk lebih lengkapnya tentang tanggapan dari pihak warnet dapat dilihat dibagian lampiran. 8. Efisiensi PC-Station GX100 pada warnet NET-Working Efisiensi yang terbukti dengan adanya sistem PC-Station ini adalah: a. Efisiensi biaya pembelian hardware dan software Dari table 4.2 dan 4.4 dapat dilihat bahwa anggaran dana yang
dibutuhkan
untuk
mengadakan
3
PC
beserta
software+system operasinya cukup besar. Dari table tersebut dapat dilihat bahwa jumlah anggaran dana untuk mengadakan 3 PC termasuk system operasi dan softwarenya adalah sebesar Rp.12.415.000. Dengan anggaran dana sebesar tersebut pihak warnet NET-Working tidak mampu untuk mengeluarkan anggaran dana yang sebegitu besarnya.
149
Sedangkan apabila pihak warnet NET-Working menggunakan system pc-station mereka hanya perlu mengeluakan dana sebesar Rp.7.795.000 (rincian dana dapat dilihat pada table 4.3 dan table 4.5). Dengan adanya system pc-station ini dapat meminimalisir dana sebesar Rp.4.620.000. Dengan uraian dan perincian dana diatas dapat dikatakan bahwa pc-station dapat benar-benar mampu meminimalisir anggaran dana. Sebab yang awalnya dibutuhkan dana sebesar Rp.12.415.000 dengan adanya pc station dapat diminimalisir menjadi Rp.7.795.000. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.17 Efisiensi Hardware dan Software No 1
2
Keterangan
Jumlah
Anggaran dana tanpa menggunakan pc- Rp.12.415.000 station - MB : Asrock 770SE3L - Proc : AMD Athlon II X2 2.9Ghz - HDD : WD 500Gb 32mb - VGA : XFX 5450 512Mb - RAM : V-Gen 2Gb DDR3 - LCD - Keyboard+mouse - Switch - Kabel LAN+RJ45 Anggaran dana dengan menggunakan pc- Rp.7.795.000 station - MB : Asrock 770SE3L - Proc : AMD Athlon II X2 2.9Ghz - HDD : WD 500Gb 32mb - VGA : XFX 5450 512Mb - RAM : V-Gen 2Gb DDR3 - LCD - Keyboard+mouse
150
- Switch - Kabel LAN+RJ45 - PC-Station GX100 Besar Efisiensi Dana
Rp.4.620.000
b. Efisiensi tempat Dalam hal ini penulis melihat efisiensi ukuran barang dimana luasnya ukuran barang sangat berpengaruh terhadap banyaknya kita bisa meletakan sebuah komputer dalam suatu ruangan. Makin kecil ukuran barang makan makin banyak barang tersebut dapat diletakan disuatu ruangan. Jika PC biasa dengan ukuran 47x43x19 membutuhkan luas tempat sebesar 38.399 Cm3, sedangkan dengan menggunakan pc-station yang berukuran 11,5x11,5x2,6 hanya membutuhkan luas tempat sebesar 343,85 Cm3. Dengan uraian dan perincian ukuran diatas dapat dikatakan bahwa pc-station dapat benar-benar mampu mengefisienkan tempat yang dibutuhkan. Sebab yang awalnya dibutuhkan tempat seluas 38.399 Cm3 dengan adanya pc station dapat diminimalisir menjadi 343,85 Cm3. Tabel 4.18 Efisiensi Tempat Jenis barang Ukuran Barang (Cm) Luas Barang (Cm3) PC Biasa
47 x 43 x 19
38.399
PC Station
11,5 x 11,5 x 2,6
343,85
151
c. Efisiensi biaya listrik perbulan Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa biaya listrik perbulan sebelum menggunakan sistem pc-station cukup besar. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa biaya listrik perbulan sebelum menggunakan sistem pc-station adalah sebesar Rp.104,670. Sedangkan apabila pihak warnet menggunakan sistem pc-station untuk biaya listrik perbulan hanya sebesar Rp.26,267. Dengan uraian dan perincian dana diatas dapat dikatakan bahwa pc-station dapat benar-benar mampu meminimalisir biaya
listrik
perbulan.
Sebab
yang
awalnya
sebelum
menggunakan sistem pc-station dibutuhkan biaya sebesar sebesar Rp.104,670 dengan menggunakan sistem pc station dapat diminimalisir menjadi Rp.26,267. Ini membuktikan bahwa sistem pc-station menjadi efisiensi dalam biaya listrik perbulan. Tabel 4.19 efisiensi biaya listrik perbulan Jenis barang
Total (1 kWh = Rp.1.163)
PC Biasa
90 kWh (Rp.104.670)
PC Station
22,5 kWh (Rp.26.267)
d. Pengaruh suhu pada prosesor dengan adanya pc-station serie GX100.
152
Dengan hasil record suhu pada prosesor yang penulis paparkan pada bagian 4.5 sub 2, dimana penulis telah melakukan
perekaman
suhu
sebelum
dan
sesudah
menggunakan sistem pc-station terhadap 5 jenis kegiatan yang berbeda. Kegiatan itu terdiri dari koneksi internet, microsoft office, multimedia, game dan aplikasi packet tracer. Dari hasil uji coba tersebut dapat dilihat suhu sebelum menggunakan menggunakan dan setelah menggunakan sistem pc-station tidak berbeda terlalu jauh, oleh karena itu sistem pc-station sangatlah efisien untuk digunakan. Dalam efisiensi ini penulis berharap agar dengan efisiensi ini dapat meminimalisir
anggaran dana
untuk pengadaan unit komputer baru. e. Pengaruh transfer rate pada harddisk dengan adanya pc-station serie GX100 Setelah melakukan uji coba kepada 5 jenis kegiatan (koneksi internet, microsoft office, multimedia, game, dan aplikasi packet tracer) yang penulis paparkan pada bagian 4.5 sub 3, nilai rata-rata transfer rate sebelum menggunakan pcstation dan setelah menggunakan sistem pc-station tidak berbeda terlalu jauh. Dari hasil uji coba tersebut dapat dikatakan sistem pc-station sangatlah efisien untuk digunakan karena tidak terlalu berpengaruh pada kinerja harddisk.
153
BAB V PENUTUP Pada bab lima ini berisi kesimpulan dan saran dari semua penelitian yang sudah penulis lakukan. Kesimpulan dan saran dapat dilihat dibawah ini. 5.1
Kesimpulan Berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan menggunakan data yang penulis dapat dari studi literatur, daftar pustaka, dan observasi dapat disimpulkan bahwa : a. PC-Station ini sangat meminimalisir dana untuk pengadaan unit komputer dan juga dapat mengefisienkan tempat. b. Selain dapat meminimalisir dana, pc-station juga dapat menjadi komputer yang ramah lingkungan karena dapat menghemat listrik sampai hampir 4 kali lipat jika dibandingkan dengan penggunaan komputer biasa. c. Sistem PC-station tidak memberatkan prosesor ketika semua user bekerja secara bersamaan. Ini terbukti dengan perbedaan suhu yang tidak terlalu jauh antara sebelum menggunakan sistem pc-station dan setelah menggunakan sistem pc-station d. Sistem PC-station tidak terlalu mempengaruhi kinerja harddisk ketika semua user mengakses sumber dari harddisk secara bersamaan. Ini terbukti dengan nilai rata-rata transfer rate yang
154
tidak terlalu jauh ketika sebelum menggunakan sistem pc-station dan sesudah menggunakan sistem pc-station. e. Untuk PC-Station serie GX 100 tidak disarankan untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan resolusi gambar yang berat. 5.2
Saran Dalam penelitian ini penulis memberikan saran yang ingin meneruskan penelitian tentang pc-station ini. Saran yang penulis berikan adalah : a. Untuk dapat bekerja dengan game dan aplikasi multimedia yang berat penulis sarankan untuk menggunakan serie pc-station yang lebih terbaru dibandingkan dengan yang penulis gunakan. b. Tambahkan kipas pendingin pada CPU agar suhu tetap stabil c. Perbanyak jumlah client yang digunakan
155
DAFTAR PUSTAKA
1. Ariyus, doni. 2005. “computer security”. Yogyakarta: penerbit andi 2. Departemen Pendidikan Nasional, 2002, “kamus Besar Bahasa Indonesia”, Edisi 3, Jakarta: Balai Pustaka 3. Donald H. Sanders. Computer Today, New York: McGraw-Hill, Inc. Second Edition, 1985 4. Jogiyanto. 2005. “Pengenalan Komputer”. Yogyakarta: Penerbit Andi 5. Kristanto, Andri. 2003. “Jaringan Komputer”. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu 6. Kurniawan, wiharsono. 2007. “jaringan computer”. Yogyakarta: penerbit andi 7. Kusnadi. 2008. “Sistem Operasi”. Yogyakarta: Penerbit Andi 8. Lukas, Jonathan. 2006 “Jaringan Kmputer”. Yogyakarta: Graha Ilmu 9. Sopandi, Dede. 2008. “Instalasi dan konfigurasi jaringan computer”. Bandung: Informatika 10. Supriyanto, Aji. 2007. “Pengantar Teknologi Informasi”. Semarang: Penerbit Salemba Infotek 11. Syafrizal, Melwin. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit AND. 2005
156
DAFTAR PUSTAKA INTERNET
1. http://anriz.com/apa-itu-pc-station/#more-2227 2. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-hardware-perangkat-keras-komputer/ 3. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-linux-sistem-operasi-linux/ 4. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-modem-jenis-jenis-modem/ 5. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-pengenalan-jenis-jenis-printer/ 6. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-software-perangkat-lunak-komputer/ 7. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-virus-komputer/ 8. http://dedenthea.wordpress.com/2007/08/14/mengenal-teknologi-hard-disk/ 9. http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb2-1.html 10. http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb2-3.html 11. http://teknik-informatika.com/perangkat-output-monitor/ 12. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/ram-dan-rom/ 13. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/pengertian-output/ 14. http://www.alcpu.com/CoreTemp/howitworks.html 15. http://www.artikata.com/arti-30495-celsius.html
157
16. http://www.belajarpc.info/apa-itu-motherboard.htm 17. http://www.chamal4future.com/2011/04/pengertian-dan-fungsi-motherboard.html 18. http://www.d3elektro.undip.ac.id/index.php/info-full/14-hard-disk.html 19. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2901367 20. http://www.scribd.com/doc/14684664/mikroprosesor 21. http://www.scribd.com/doc/46073688/Pengertian-Printer 22. http://www.sisilain.net/2011/01/pengertian-keyboard-komputer.html 23. http://www.softholic.net/2010/05/cara-mudah-mengetahui-temperatur-suhu.html 24. http://www.softholic.net/2010/05/cara-mudah-mengetahui-temperatur-suhu.html 25. http://www.success-4all.com/2011/01/amd-advanced-micro-devices-inc.html
158
DAFTAR PUSTAKA
1. Ariyus, doni. 2005. “computer security”. Yogyakarta: penerbit andi 2. Departemen Pendidikan Nasional, 2002, “kamus Besar Bahasa Indonesia”, Edisi 3, Jakarta: Balai Pustaka 3. Donald H. Sanders. Computer Today, New York: McGraw-Hill, Inc. Second Edition, 1985 4. Jogiyanto. 2005. “Pengenalan Komputer”. Yogyakarta: Penerbit Andi 5. Kristanto, Andri. 2003. “Jaringan Komputer”. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu 6. Kurniawan, wiharsono. 2007. “jaringan computer”. Yogyakarta: penerbit andi 7. Kusnadi. 2008. “Sistem Operasi”. Yogyakarta: Penerbit Andi 8. Lukas, Jonathan. 2006 “Jaringan Kmputer”. Yogyakarta: Graha Ilmu 9. Sopandi, Dede. 2008. “Instalasi dan konfigurasi jaringan computer”. Bandung: Informatika 10. Supriyanto, Aji. 2007. “Pengantar Teknologi Informasi”. Semarang: Penerbit Salemba Infotek 11. Syafrizal, Melwin. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit AND. 2005
156
DAFTAR PUSTAKA INTERNET
1. http://anriz.com/apa-itu-pc-station/#more-2227 2. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-hardware-perangkat-keras-komputer/ 3. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-linux-sistem-operasi-linux/ 4. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-modem-jenis-jenis-modem/ 5. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-pengenalan-jenis-jenis-printer/ 6. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-software-perangkat-lunak-komputer/ 7. http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-virus-komputer/ 8. http://dedenthea.wordpress.com/2007/08/14/mengenal-teknologi-hard-disk/ 9. http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb2-1.html 10. http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb2-3.html 11. http://teknik-informatika.com/perangkat-output-monitor/ 12. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/ram-dan-rom/ 13. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/pengertian-output/ 14. http://www.alcpu.com/CoreTemp/howitworks.html 15. http://www.artikata.com/arti-30495-celsius.html
157
16. http://www.belajarpc.info/apa-itu-motherboard.htm 17. http://www.chamal4future.com/2011/04/pengertian-dan-fungsi-motherboard.html 18. http://www.d3elektro.undip.ac.id/index.php/info-full/14-hard-disk.html 19. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2901367 20. http://www.scribd.com/doc/14684664/mikroprosesor 21. http://www.scribd.com/doc/46073688/Pengertian-Printer 22. http://www.sisilain.net/2011/01/pengertian-keyboard-komputer.html 23. http://www.softholic.net/2010/05/cara-mudah-mengetahui-temperatur-suhu.html 24. http://www.softholic.net/2010/05/cara-mudah-mengetahui-temperatur-suhu.html 25. http://www.success-4all.com/2011/01/amd-advanced-micro-devices-inc.html
158