NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL “BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA” KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA (KAJIAN INTERTEKSTUAL) Nurul Fatimah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Salah satu karya sastra dalam bentuk novel yang sangat fenomenal pada saat ini adalah novel yang berjudul “Bulan Terbelah di Langit Amerika” karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Novel yang menguak misteri 9/11 atau yang sering disebut Black Tuesday mampu menggugah hati. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengkaji nilai-nilai religius dalam novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra yang bersumber dari AL-Qur’an dan Al-Hadits. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah (1) untuk memperoleh deskripsi objektif tentang nilai-nilai religius dalam hubungannya dengan Allah (Vertikal) dan (2) untuk memperoleh deskripsi objektif tentang nilai-nilai religius dalam hubungannya dengan sesama manusia (Horizontal).Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifdengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah nilai-nilai religius teks novel Bulan Terbelah di Langit Amerika. Sumber penelitian ini adalah novel yang berjudul “Bulan Terbelah di Langit Amerika” karya Hanum Salsabiela Rais yang diterbitkan pada tahun 2014 oleh PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.Berdasarkan hasil penelitian yang bersifat deskriptif tersebut ditemukan bahwa nilai-nilai religius yang terdapat dalam novel Bulan Terbelah di Langit Amerika ini meliputi “Hablum minallah dan Hablum minan-nas”. Dalam hubungannya dengan Allah ditemukan tujuh nilainilai religius, yakni: (1) Nilai Keimanan (2) Nilai Ikhtiar, (3) Nilai Tawakkal, (4) Nilai Kesabaran, (5) Nilai Hidayah, (6) Nilai Tauhid, (7) Pertolongan Allah sedangkan dalam hubungannya dengan sesama manusia ditemukan empat nilai religius, yakni: (1) Saling Tolong Menolong antar Sesama Umat Manusia, (2) Saling Menghormati dan Menghargai Sesama Manusia, (3) Toleransi antar Umat Beragama, (4) Larangan Membalas Dendam.
Kata kunci: nilai-nilai religius, novel bulan terbelar di langit amerika, hubungan vertikal, hubungan horizontal PENDAHULUAN Pada dasarnya kehidupan manusia sangatlah kompleks dengan berbagai masalah kehidupan. Kehidupan yang kompleks tersebut terdapat beberapa permasalahan yang menca-kup hubungan manusia dengan Tuhannya (Hubungan Vertikal) dan hubungan manusia dengan manusia (Hubungan Horizontal).
Bagi seorang pengarang yang peka terhadap permasalahanpermasalahan tersebut, dengan hasil perenungan, penghayatan, dan hasil imajinasinya, kemudian menuangkan gagasan/idenya tersebut dalam karya sastra yang kemudian melahirkan beragam karya sastra yang mencerminkan kehidupan nyata.
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 119
Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur pembangun di dalamnya. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan tuhan, lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah novel, sipengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam novel tersebut. Menurut Sudjiman (2010: 53), novel adalah prosa rekaan yang panjang dengan menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun. Menurut khasanah kesusastraan Indonesia modern, novel berbeda dengan roman. Sebuah roman menyajikan alur cerita yang lebih kompleks dan jumlah pemeran (tokoh cerita) juga lebih banyak. Hal ini sangat berbeda dengan novel, yang lebih sederhana dalam penyajian alur cerita dan tokoh cerita yang ditampilkan dalam cerita tidak terlalu banyak. Mangunwijaya (dalam Lathief, 2008: 175) juga mengemukakan bahwa segala sastra adalah religius. Religius diambil dari bahasa Latin relego, dimaksudkan dengan menimbang kembali atau prihatin tentang (sesuatu hal). Seorang yang religius dapat diartikan sebagai manusia yang berarti, yang berhati nurani serius, saleh, teliti, dan penuh dengan pertimbangan spiritual. (Lathief, 2008: 175) Religiusitas lebih melihat aspek yang ‘di dalam lubuk hati’, moving in the deep hart, riak getaran hati nurani pribadi, sikap personal yang sedikit banyak merupakan misteri bagi orang lain. Dengan demikian sikap religius ini lebih mengajuk pada pribadi seseorang dengan Khaliqnya, bertata laku sesuai dengan karsa Tuhan. (Lathief, 2008: 175)
Sastra religius adalah sastra yang mengandung nilai-nilai ajaran agama, moralitas, dan unsur estetika. Karya sastra seperti itu menunjukkan bahwa pengarang merasa terpanggil untuk menghadirkan nilai-nilai keagamaan kedalam karya sastra. Karya sastra yang menghadirkan pesan-pesan keagamaan yang isi ceritanya diambil dari kitab-kitab suci keagamaan jumlahnya sangat banyak. Keberadaan karya sastra jenis novel yang bertema keagamaan semakin merebak. Hal itu bisa dilihat dari bermunculannya para pengarang yang novelnya bernafaskan keagamaan, dalam hal ini bernapaskan Islam. Salah satu novel bernapaskan Islam yang mencerminkan nilai-nilai religius adalah novel Bulan Terbelah di Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika tersebut termasuk novel Islami. Dalam novel Bulan Terbelah di Langit Amerika terdapat nilai-nilai religius karena adanya hubungan intertekstual dengan teks lain, dalam hal ini adalah teks Al-Quran dan Hadis sebagai hipogramnya. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian yang memfokuskan perhatian pada kajian intertekstual. Berdasarkan alasan-alasan itu penulis menganggap penting dan menarik untuk meneliti novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra dari perspektif intertekstual, dengan judul ” Nilai-nilai Religius dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra (Kajian Intertekstual)”. Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka fokus penelitian ini adalah sebagai berikut (1) bagaimakanh memperoleh deskripsi objektif tentang nilai-nilai religius yang berhubungan dengan Allah (Vertikal) dalam novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 120
Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra?, (2) bagaimana memperoleh deskripsi objektif tentang nilai-nilai religius yang berhubungan dengan sesama manusia (Horizontal) dalam novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra ? METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian yang berupa deskriptif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati, Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2010:4). Mengingat tujuan utama penelitian ini adalah menemukan hubungan interteks antara novel Bulan Terbelah di Langit Amerikadengan AlQur’an dan Al-Hadits, maka pendekatan utama yang penulis gunakan adalah pendekatan intertekstual. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik analisis teks (teknik tekstual) yang berupa paparan bahasa, teknik ini digunakan karena pada dasarnya karya sastra merupakan paparan bahasa. Cara pengumpulan data dengan teknik ini yaitu: (1) membaca novel dengan seksama, (2) menginterpretasikan makna paparan bahasa dengan novel yang berhubungan dengan penelitian, (3) merangkai datadata yang sesuai dengan nilai-nilai religius yang ada dalam teks novel novel Bulan Terbelah di Langit Amerikadengan teks Al-Qur’an dan AlHadits. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis, uraian, kupasan, dan teknik nonstatistik. Teknik ini berusaha menguraikan dan mendeskripsikan hasil pengolahan data yang ada. Data yang sudah dianalisis selanjutnya diubah
menjadi sebuah data deskripsi, bukan bukan berupa angka-angka.tersebut yakni (1) Isi, (2) Bahasa, (3) Organisasi, (4) Estetika dalam cerpen. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai religius dalam novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra sebagai berikut. Nilai-nilai Religius yang Berhubungan antara Manusia dengan Allah Dalam hubungan dengan Tuhan, manusia mendapatkan pengalaman mengagumkan yang tak terhapuskan mengenai Personalitas Luhur yang digambarkan secara metaforis dalam dogma-dogma agama, ritus-ritus, dan mitos. Untuk memahami nilai religius ini, hanya dengan iman dan cinta terhadap manusia dan dunialah manusia menyadari bahwa Tuhan itu merupakan Pencipta, Yang Mahatahu, dan Hakim bagi dunia ini. Melalui nilai religius ini, manusia berhubungan dengan Tuhannya melalui keimanan, kepatuhan, ikhtiar, tawakkal, dan kerelaan berkorban bagi Tuhan. Sifat hubungan antara manusia dengan Allah SWT dalam ajaran Islam bersifat timbal-balik, yaitu bahwa manusia melakukan hubungan dengan Tuhan dan Tuhan juga melakukan hubungan dengan manusia. Tujuan hubungan manusia dengan Allah adalah dalam rangka pengabdian atau ibadah. Secara garis besar, ibadah kepada Allah itu ada dua macam, yaitu ibadah yang bentuk dan tata caranya telah di tentukan oleh Allah swt, dan ibadah dan bentuk tata caranya yang tidak di tentukan oleh Allah swt. Jika inti hubungan manusia dengan Allah adalah pengabdian atau ibadah, maka inti hubungan Tuhan
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 121
dengan manusia adalah aturan, yaitu perintah dan larangan. Manusia diperintahkan berbuat menurut aturan yang telah ditetapkan Allah. Jika manusia menyimpang dari aturan itu, maka ia akan tercela, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Aturan itupun ada dua macam, pertama aturan yang dituangkan dalam bentuk hukum-hukum alam (sunnatullah) dan aturan yang dituangkan dalam kitab suci Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad saw. Begitulah prinsip dasar ajaran Islam mengenai hubungan manusia dengan Tuhannya. Intinya adalah pengabdian dan penyembahan kepada Allah (ibadah). Berpegang teguh pada tali agama Allah, lebih tepatnya menyelamatkan diri dari kemunafikan. Memegang tali agama Allah berarti kesetiaan melaksanakan semua ajaran agama dan mendakwahkannya. Selalu meningkatkan amal saleh, mengikatkan hati kepada Allah, serta ikhlas dalam beribadah. Untuk mengetahui tentang adanya nilai-nilai religius dalam sebuah karya sastra memang bukan perkara mudah. Oleh karenanya diperlukan kemampuan mengetahui konsep religi itu sendiri. Menurut Mustopo (2000:31) pada prinsipnya religi adalah penyerahan diri pada Tuhan, dalam keyakinan bahwa manusia tergantung pada Tuhan, bahwa manusia itu tidak mampu memperoleh keselamatan dengan kekuatannya sendiri, karena itulah manusia menyerahkan diri pada Tuhan. Sebagai objek dalam penelitian ini, nilai-nilai religius dalam novel Bulan Terbelah di Langit Amerika menunjukkan adanya pandangan penulis dalam memetik ayat-ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits yang di gambarkan melalui perjalanan spiritual tokoh di balik malapetaka yang mengguncang kemanusiaan. Hingga tokoh-tokoh
tersebut menemukan kebenaran islam. Dan menjadi muslim yang kaffah. Dalam novel ini terdapat enam nilai-nilai religius yaitu sebagai berikut. 1. Nilai Keimanan adalah membenarkan dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mewujudkan dalam bentuk tindakan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat. Para ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur. 2. Nilai Ikhtiar adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material, spiritual, kesehatan, dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia dan akhirat terpenuhi. 3. Nilai Tawakkal adalah menyerahkan,menyandarkan atau mempercayakan. Jadi tawakal merupakan ungkapan lain dari penyandaran hati yang di Nilai Kesabaran berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridha Allah. Yang tidak di sukai itu tidak selamanya terdiri dari hal-hal yang tidak di senangi seperti musibah kematian, sakit, kelaparan dan sebagainya, tapi juga bisa berupa hal-hal yang di senangi. Sabar dalam hal ini berarti menahan dan mengekang diri dari memperturutkan hawa nafsu. 4. Nilai Hidayah ialah penjelasan dan petunjuk jalan yang akan menyampaikan kepada tujuan sehingga meraih kemenangan di sisi Allah. 5. Nilai Tauhid mengesakan Allah dalam hal Mencipta, Menguasai, Mengatur dan mengikhlaskan (memurnikan) peribadahan hanya kepada-Nya, meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya serta menetapkan Asma’ul Husna (Nama-nama yang Bagus) dan Shifat Al-Ulya (sifat-sifat yang
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 122
Tinggi) bagi-Nya dan mensucikanNya dari kekurangan dan cacat. 6. Pertolongan Allah adalah salah satu rahmat di antara rahmat-rahmat yang akan diberikan kepada seluruh manusia kelak di akhirat dan hanya orang-orang yang berbuat baik yang akan mendapat rahmat. Nilai-nilai Religius dalam hubungannya sesama Manusia Peneliti menemukan empat nilai-nilai religius dalam novel ini, yaitu: 1. Saling Tolong Menolong antar Sesama Umat Manusia adalah sifat yang terpuji, sedangkan tolong menolong dalam kejelekan dan permusuhan adalah sifat yang tercela, Namun dikarenakan kemampuan manusia dalam memberikan bantuan pun tidaklah sama dan demikian pula kebutuhan setiap orang juga berbeda–beda, maka hendaknya kita membantu sesuai dengan kemampuan kita dan kita perlu pula memperhatikan kebutuhan orang yang akan kita bantu. 2. Saling Menghormati dan Menghargai Sesama Manusia artinya saling menghargai atau saling hormat menghormati kepada sesama manusia. Saling harga menghargai adalah satu sikap yang harus dimiliki oleh setiap muslim sebagai wujud dari Akhlaqul mahmudah. 3. Toleransi antar Umat Beragama adalah kesabaran, ketahanan emosional, dan kelapangan dada. Sedangkan menurut istilah (terminology), toleransi yaitu bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, memboleh-kan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya.
4. Larangan Membalas Dendam berarti rasa marah yang kita simpan jauh di dalam hati, sehingga dengan memelihara rasa dendam tersebut dapat merusak hati kita sedikit demi sedikit. Dengan menyimpan rasa dendam kita akan mengalami tekanan dan rasa tidak tenang yang berkepan-jangan. Itulah mengapa banyak orang yang lebih memilih untuk balas dendam atas rasa sakit yang dialaminya akibat tidak tahannya hati menahan emosi. Sungguh hal yang demikian hanya merusak kesehatan kita. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisi data, dapat disimpulkan bahwa dalam hubungan manusia dengan Allah terdapat enam nilai-nilai religius yaitu (1) nilai keimanan, (2) nilai ikhtiar, (3) nilai tawakkal, (4) nilai hidayah, (5) nilai tauhid, (6) pertolongan Allah. Berdasarkan hasil penelitian dan analisi data pula, dapat disimpulkan bahwa dalam hubungan manusia dengan sesama manusia terdapat empat nilainilai religius yaitu (1) saling tolong menolong antarsesama umat manusia, (2) saling menghormati dan menghargai sesama manusia, (3) toleransi antarumat beragama, dan (4) larangan membalas dendam. Sehubungan dengan hasil penelitian ini, maka peneliti perlu menyampaikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Seiring dengan semakin rendahnya moralitas bangsa Indonesia, khususnya dilingkungan peserta didik, maka guru Bahasa Indonesia harus pandai-pandai mencari buku bahan ajar di sekolah yang bernuansa agama khususnya di bidang ilmu sastra, yang salah satunya adalah buku novel yang berjudul “Bulan Terbelah di Langit Amerika” karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra.
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 123
Karena di dalam novel ini siswa dapat mengkaji nilai-nilai religius yang berhubungan dengan Allah dan sesama manusia. 2. Komunitas masyarakat Indonesia adalah salah satu kelompok yang juga mempunyai peranan yang sangat penting di dalam mensukseskan pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karenanya mereka harus lebih proaktif di dalam memperhatikan perkembangan pendidikan di Indonesia. Mereka harus mampu menginspirasi melalui seni-seni dan budaya yang semakin berkembang di masyarakat.
DAFTAR RUJUKAN Al-Ma’ruf, Ali Imron. 2006. Dimensi Sosial Keagamaan dalam Fiksi Indonesia Modern. Surakarta: Smart Media. Aminuddin, 1984. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru Al Heasindo Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Depag. 1989. Al-Qur’an dan Terjemahan. Surabaya: Mahkota. Djazuli, H.A. 2005. Penggalian, Pengembangan dan Penerapan Hukum Islam. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group Fatah, Munawir. 1999. Kamus Al-Bisri. Pustaka Progresif Surabaya. Katsir, Ismail. 774 H. Tafsir Ibnu Katsir. Semarang: Thoha Putra. Lathief, Supaat I. 2008. Sastra: Eksistensialisme – Mistisisme Religius. Lamongan: Pustaka Ilalang. Moleong. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda.
Nurgiantoro, Burhan. 1999. Teori Pengkajian Fiksi, Yogjakarta: Gajah Mada University press. Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pradopo, Rachmat Djoko. 2008. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ratna, Nyoman Kutha. 2008. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi (Terjemahan oleh Sugihastuti). Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sutopo. 2002. Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Tarigan, Henry Guntur. 1984. Prinsipprinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa Raya. Zawawi, Muhammad. 2012. Nilai-nilai Religius dalam novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy. Tesis. Universitas Islam Malang.
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 124