PENERAPAN PEMBELAJARAN CLASS CONCERN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI MATERI SISTEM INDRA PADA MANUSIA SEMESTER II KELAS XI IPA SMA PGRI 2 KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011/2012
NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Biologi
Diajukan Oleh : NOVI ARIYANTI A 420080086
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
PENERAPAN PEMBELAJARAN CLASS CONCERN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI MATERI SISTEM INDRA PADA MANUSIA SEMESTER II KELAS XI IPA SMA PGRI 2 KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 Ariyanti, Novi Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UMS
Abstrak : Guru dalam kegiatan praktikum saat pembelajaran biologi hanya memberikan langkahlangkah kerja dan siswa disuruh menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan oleh guru. Siswa jarang diberi kesempatan untuk bertanya, guru terkesan mendominasi proses pembelajaran. Akibatnya, kegiatan pembelajaran biologi dalam praktikum kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa biologi materi sistem indra pada siswa kelas XI IPA SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan tahun ajaran 2011/2012 menggunakan pembelajaran class concern dengan pendekatan ketrampilan proses. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa biologi. Subyek penelitian yaitu siswa kelas XI IPA SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan tahun ajaran 2011/2012. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, dan wawancara. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran class concern dengan pendekatan ketrampilan proses mampu meningkatkan hasil belajar siswa biologi materi sistem indra manusia pada siswa kelas XI IPA SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan tahun ajaran 2011/2012. Kata kunci : ketrampilan proses, class concern, hasil belajar siswa
PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan usaha
pembelajaran
sadar dan disengaja oleh guru untuk
ketuntasan
membuat siswa belajar secara aktif
dicerminkan oleh nilai kognitif, nilai
dalam
afektif,
mengembangkan
berfikirnya.
Tujuan
penyelenggaraan
kreativitas pokok kegiatan
adalah belajar
dan
Pembelajaran karakteristik
nilai
tercapainya siswa
yang
psikomotorik.
mempunyai yaitu
pertama,
dua dalam
pembelajaran adalah membelajarkan
proses pembelajaran melibatkan proses
siswa agar mampu memproses dan
mental siswa secara maksimal, bukan
memperoleh pengetahuan, ketrampilan,
hanya
dan
sendiri.
mendengar dan mencatat, akan tetapi
suatu
menghendaki aktivitas siswa dalam
sikap
Indikator
bagi
dirinya
keberhasilan
menuntut
siswa
sekedar
Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...
1
proses
berfikir.
pembelajaran
Kedua,
membangun
dalam
digunakan pada umumnya terbatas
suasana
pada guru dan buku materi pelajaran
dialogis dan proses tanya jawab terus
yang
menerus
untuk
sumber belajar nyata di lapangan.
meningkatkan
Akibat keaktifan siswa rendah, hasil
siswa
untuk
belajar siswa menurun. Penurunan hasil
memperoleh pengetahuan yang mereka
belajar ini dapat diketahui pada hasil
konstruksi sendiri. Hal pokok yang
pembelajaran
menjadi
pengalaman
ekskresi nilai rata-rata siswa menurun
berupa
cara-cara
yang
diarahkan
memperbaiki
dan
kemampuan
berfikir
memproses
siswa
adalah
penting
untuk
dan
memperoleh
dipakai
menjadi
kurang
untuk
5,9.
wawancara,
melibatkan
materi
sistem
Berdasarkan
sebagian
besar
hasil siswa
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
tertarik dengan mata pelajaran biologi.
yang menjadi kebutuhannya (Setiawan,
Siswa
2008: 44).
pembelajaran biologi yang disertai
Hasil observasi dan wawancara di SMA
PGRI
Pekalongan
2
Kajen
Kabupaten
menunjukkan
adanya
kecenderungan siswa yang kurang aktif dalam
proses
belajar
mengajar.
Keaktifan siswa kelas XI IPA dari 36 siswa yang aktif hanya 11 (30,56%) dan tidak aktif 25 (69,44%), jadi siswa yang
keaktifannya
rendah
sebesar
69,44%. Dijelaskan oleh guru Biologi di
SMA PGRI 2 Kajen, bahwa
besarnya persentase aktivitas siswa tersebut berhubungan dengan proses belajarnya
kurang
kurangnya digunakan.
contoh langsung
menginginkan
kongkret obyek
dan
bentuk
pengamatan
yang
dipelajari.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang digunakan bersifat konvensional, guru lebih sering menggunakan metode ceramah bervariasi seperti tanya jawab, diskusi, atau dengan menggunakan power point (Wawancara dengan Ibu Dhihelsi Yuliani, S.Pd selaku Guru Biologi SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan, 12 Maret 2012). Guru Biologi di SMA PGRI 2
optimal,
sebab
Kajen Kabupaten Pekalongan selalu
sumber
belajar
yang
merasa tidak puas dalam melaksanakan
Sumber
belajar
yang
proses pembelajaran. Ketidakpuasan
Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...
2
guru disebabkan hasil belajar siswa mengalami
penurunan
dan
Biologi merupakan salah satu
proses
bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam
pembelajaran tidak berjalan interaktif.
(IPA) yang pengaruhnya besar untuk
Siswa cenderung pasif dalam proses
penguasaan ilmu pengetahuan dan
pembelajarannya.
kelas
teknologi. IPA juga berperan penting
dikatakan pasif, karena dari 36 siswa
dalam usaha menciptakan manusia
yang aktif hanya 11 (30,56%) siswa.
yang
Siswa bersikap pasif dalam proses
menekankan kegiatan belajar mengajar,
pembelajaran
mengembangkan
Kondisi
menunjukkan
minat
berkualitas.
Biologi
lebih
konsep
dan
siswa
dengan
belajar siswa rendah. Guna mengatasi
ketrampilan
kepasifan dan menarik minat siswa,
berbagai metoda mengajar yang sesuai
guru sudah melaksanakan kegiatan
dengan bahan kajian yang diajarkan
pembelajaran
praktikum.
(Anonimus, Yusup dan Natalina, 2005:
Dalam kegiatan praktikum tersebut
8). Dalam pembelajaran Biologi, sangat
guru
langkah-
diperlukan strategi pembelajaran yang
disuruh
tepat yang dapat melibatkan siswa
dengan
hanya
langkah
memberikan
kerja
menjawab
dan
siswa
pertanyaan
yang
sudah
seoptimal
disiapkan oleh guru. Siswa jarang
intelektual
diberi kesempatan untuk bertanya, guru
sehingga
terkesan
materi
pembelajaran.
mendominasi
proses
Akibatnya,
interaksi
antara siswa dengan guru berjalan tidak kondusif. Maksudnya, hubungan antara guru dan siswa tidak komunikatif, sehingga menghambat proses kegiatan pembelajaran
Biologi
menekankan (Wawancara
yang
pada dengan
praktikum Ibu
Dhihelsi
Yuliani, S.Pd selaku Guru Biologi SMA
PGRI
2
Kajen
Kabupaten
Pekalongan, 12 Maret 2012).
proses
mungkin
baik
maupun dalam
Biologi
secara
emosional,
pembelajarannya menekankan
pada
ketrampilan proses. Pendekatan ketrampilan proses menekankan
pada
proses
belajar,
aktivitas, dan kreativitas peserta didik termasuk keterlibatan fisik, mental, dan sosial peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap,
serta
menerapkan
dalam
kehidupan sehari-hari untuk mencapai suatu tujuan. Model active learning
Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...
3
(belajar aktif) adalah salah satu model
Metode pembelajaran ini menuntut
dari beberapa macam variasi model
para siswa untuk memiliki kemampuan
pembelajaran yang mengajak siswa
yang
untuk belajar secara aktif. Belajar aktif
maupun dalam ketrampilan proses
pada
kelompok.
dasarnya
memperkuat
berusaha
dan
untuk
baik
dalam
Guru
berkomunikasi
diharapkan
dapat
memperlancar
menciptakan pembelajaran yang dapat
stimulus dan respons anak didik dalam
membangkitkan partisipasi siswa untuk
pembelajaran,
belajar
sehingga
pembelajaran
menjadi
proses hal
yang
secara
memberikan
aktif
dengan
perhatian
cara
terhadap
menyenangkan, tidak menjadi hal yang
aktivitas kelas atau class concern.
membosankan
Aktivitas
bagi
siswa
(Yusuf,
2005: 3).
sejak awal dalam bentuk desain belajar yang memperhitungkan pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman belajar yang
telah
didapatkan
sebelumnya. Dari pengalaman praktek yang
dapat
diciptakan
melalui pendekatan ketrampilan proses.
Keaktifan siswa telah dilibatkan
siswa
kelas
ada,
mengalami
diharapkan
setelah
pembelajaran
dengan
pendekatan siswa belajar aktif dalam pembelajaran,
maka
akan
melihat
Suhailah (2008: 4) menjelaskan bahwa kegiatan dalam ketrampilan proses, yaitu para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai sub topik yang telah dipilih dan dipersiapkan oleh guru, kemudian menyiapkan dan menyajikannya dalam bentuk laporan di depan kelas secara keseluruhan. Parameter yang digunakan dalam
dirinya secara berbeda, dalam arti lebih
pembelajaran
memahami manfaat belajar, lebih dapat
pendekatan ketrampilan proses pada
menerapkan
materi sistem indra manusia yaitu
pengetahuan
dan
ketrampilan yang dipelajari, dan juga
menggunakan
lebih
kejujuran,
percaya
diri
(O’Neill
dan
McMahon, dalam Nugraheni, 2007: 2). Penelitian ini mencoba mengkaji penerapan
model
pembelajaran.
jawab,
class
:
Aspek
peduli,
bekerja
concern
afektif
teliti,
sama,
dan
(
tanggung
dan
saling
menghargai pendapat teman ). Aspek kognitif melebihi KKM ( KKM = 65 )
Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...
4
sebanyak 70 % dari jumlah siswa,
penelitian dilaksanakan pada bulan
maka indikator yang ingin dicapai ≥
Maret 2012.
75.
Bentuk Berdasarkan
latar
penelitian
ini
adalah
belakang
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu
masalah di atas, maka permasalahan
bagaimana sekelompok guru dapat
yang akan dikaji dalam penelitian ini,
mengorganisasikan
yaitu “Bagaimanakah peningkatan hasil
pembelajaran mereka, dan belajar dari
belajar siswa biologi materi sistem
pengalaman mereka sendiri. Mereka
indra pada siswa kelas XI IPA SMA
dapat
PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan
perbaikan dalam praktek pembelajaran
tahun ajaran 2011/2012 menggunakan
mereka, dan melihat pengaruh nyata
pembelajaran class concern dengan
dari upaya itu (Wiriaatmadja, 2005:13).
pendekatan ketrampilan proses?”
Maksud dari penelitian yang dilakukan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa biologi materi sistem indra pada siswa kelas XI IPA SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan tahun ajaran
2011/2012
menggunakan
pembelajaran class concern dengan pendekatan ketrampilan proses.
kondisi
mencobakan
peneliti
adalah
suatu
untuk
praktek
gagasan
mengetahui
apakah pembelajaran class concern dapat
meningkatkan
hasil
belajar
belajar siswa dalam mata pelajaran Biologi. Pembelajaran class concern dalam PTK terdiri empat tahap pada masing-masing
siklus,
yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi atau evaluasi.
METODE PENELITIAN Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan semester II kelas
XI
IPA.
Penelitian
ini
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 dan waktu
Subyek yang melakukan tindakan adalah bertindak
peneliti, sebagai
sedangkan
guru
subyek
yang
membantu dalam perencanaan, dan siswa SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan semester II kelas XI IPA yang berjumlah 35 siswa sebagai subyek penerima tindakan penelitian.
Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...
5
Teknik pengumpulan data dalam
pengumpulan
data
penelitian,
penelitian ini dilakukan melalui metode
kemudian mencari dan memahami
wawancara, metode observasi, metode
makna
tes, metode dokumentasi, dan catatan
melakukan pencatatan
lapangan. Data dapat diperoleh dari
peraturan, pola-pola,
hasil
terhadap
pertanyaan, konfigurasi-konfigurasi
kegiatan pembelajaran. Analisis data
yang mungkin, arahan sebab akibat
yang digunakan dalam penelitian ini
dan
menggunakan analisis data deskriptif
analisis
kualitatif. Ada tiga komponen pokok,
interaksi, tiga komponen utama,
Miles
(1992:66)
yaitu: reduksi data, sajian data, dan
menjelaskan tiga pokok komponen
analisis data atau verifikasi bergerak
tersebut sebagai berikut:
bolak-balik.
observasi
dan
langsung
Hubermen
1. Reduksi data (Data Reduction) merupakan
proses
penyederhanaan,
seleksi,
pengabstraksian,
dengan peraturan-
pertanyaan-
proposisi-proposisi secara
dengan
induktif.
Proses
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Berdasarkan
2. Penyajian Data (Data Display )
pada
penyebab
masalah dalam proses pembelajaran
organisasi
biologi di kelas XI IPA di atas, hasil
memungkinkan
observasi prasiklus menggambarkan
kesimpulan riset dilakukan. Display
bahwa proses pembelajaran biologi
meliputi berbagai jenis matriks,
belum optimal. Selanjutnya, guru dan
gambaran atau skema, jaringan kerja
peneliti membahas perencanaan solusi.
keterkaitan
tabel.
Tindakan
guna
disepakati antara guru dengan peneliti
merakit informasi secara teratur
bertujuan untuk meningkatkan respon
supaya
siswa saat guru memberi penjelasan,
informasi
rangkaian
ditemui
HASIL PENELITIAN DAN
dan trasformasi data yang ada.
merupakan
yang
yang
kegiatan,
Kesemuanya
dapat
dan
dirancang
di
lihat
dan
di
mengerti. 3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing )
agar
solusi
siswa
pembelajaran,
masalah
berpartisipasi
yang
dalam
meningkatkan
keberanian siswa dalam bertanya dan
Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...
6
menjawab
pertanyaan,
serta
Peningkatan aspek afektif pada
kurangnya
kondisi awal untuk siswa yang berani
pengembangan kemampuan berfikir.
bertanya sebanyak 6 siswa (17,14%),
Tindakan solusi dirancang oleh guru
menjawab
dan
(54,28%).
meningkatkan
peneliti
yaitu
menerapkan
pertanyaan Siswa
19
siswa
yang
mau
pembelajaran class concern dengan
menyumbangkan ide atau pendapat
pendekatan
meningkat
10
menghargai
pendapat
orang
melalui perencanaan yang terevisi pada
meningkat
sebanyak
16
setiap siklus, tindakan ini dilakukan
(45,71%), mampu menjadi pendengar
dua siklus.
yang baik meningkat sebanyak 12
ketrampilan
Pelaksanaannnya
proses.
dikembangkan
Pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan
proses ini menekankan
pada proses belajar, aktivitas, dan kreativitas
peserta
didik
termasuk
keterlibatan fisik, mental, dan sosial peserta
didik
dalam
memperoleh
pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap,
serta
menerapkan
dalam
kehidupan sehari-hari untuk mencapai suatu
tujuan.
tersebut,
Adanya
pemahaman
diharapkan
penerapan
siswa
(28,57%), lain siswa
siswa (34,28%), dan bekerja sama meningkat sebanyak 4 siswa (11,42%). Peningkatan nilai rata-rata aspek afektif dari kondisi awal sebesar 4 siswa (11,42%) dalam ketegori belum baik. Selanjutnya, terjadi peningkatan pada siklus I diperoleh sebanyak 20 siswa (57,14%) termasuk kategori cukup. Setelah
dilakukan
perbaikan
pada
siklus II meningkat menjadi 27 siswa (77,14%) termasuk kategori baik.
pembelajaran class concern dengan
Peningkatan aspek kognitif pada
pendekatan ketrampilan proses dapat
kondisi awal diperoleh nilai rata-rata
meningkatkan keaktifan siswa dalam
kognitif sebesar 55,56% nilai masih di
pembelajaran dan meningkatkan hasil
bawah KKM termasuk kategori belum
belajar biologi pada siswa kelas XI IPA
tuntas. Setelah dilakukan siklus I, nilai
SMA
rata-rata kognitif meningkat menjadi
PGRI
Pekalongan.
2
Kajen
Kabupaten
82,85% nilai di atas KKM termasuk kategori tuntas. Nilai rata-rata kognitif
Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...
7
ini pada siklus II juga meningkat
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
menjadi 88,57% nilai diatas KKM
pada materi sistem indra pada manusia.
termasuk kategori tuntas.
Meningkatnya hasil belajar baik dari
Peningkatan rata-rata afektif pada kondisi awal ke siklus I sebesar 13,04% dan peningkatan dari siklus I
aspek afektif dan aspek kognitif dengan cara membandingkan hasil belajar yang dicapai siswa.
ke siklus II sebesar 1%. Jumlah
Pada
aspek
afektif
terjadi
peningkatan afektif dari kondisi awal
peningkatan, siswa berani bertanya dan
sampai siklus II sebanyak 14,04%.
mampu
Jumlah peningkatan rata-rata kognitif
menyumbangkan ide atau pendapat, hal
pada kondisi awal ke siklus I sebanyak
ini terlihat dari perilaku siswa yang
19,47% dan peningkatan siklus I ke
berani menyatakan ide-idenya. Semua
siklus II sebanyak 5,43%. Peningkatan
siswa
aspek kognitif seluruhnya berjumlah
pendapat
24,90%.
mendengarkan dengan
Dengan
demikian,
dapat
diketahui bahwa pembelajaran class concern
dapat
meningkatkan
hasil
belajar siswa Biologi materi sistem indra pada manusia semester II kelas XI IPA SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan tahun ajaran 2011/2012. PEMBAHASAN
menjawab.
sudah
Siswa
dapat
orang
mau
menghargai lain baik
yaitu ketika
temannya menyampaikan pendapatnya serta
menyangga
dengan
tidak
memotong pembicaraan teman. Semua siswa mampu menjadi pendengar yang baik dengan bersikap tidak ramai pada saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa yang senantiasa bekerja sama dalam
proses
pembelajaran
yang
berlangsung dengan lancar. Aspek
Berdasarkan pembelajaran secara
afektif siswa yang meningkat tersebut
keseluruhan dari hasil tindakan kelas
sesuai dengan tujuan
pada siklus I dan II yang telah
biologi tidak hanya diarahkan pada
dilakukan
penguasaan materi (ranah kognitif),
menunjukkan
bahwa
penerapan pembelajaran class concern
tetapi
juga
mata pelajaran
menyentuh
ranah
dengan pendekatan ketrampilan proses
Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...
8
psikomotor dan ranah attitude dalam
perhatian
wujud sikap dan nilai-nilai positif.
sehingga kelas dalam pembelajaran
Aspek afektif tersebut merupakan kegiatan-kegiatan yang menunjukkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Keaktifan
siswa
diketahui
melalui
proses interaksi baik antara guru dan siswa, siswa dengan siswa atau antara siswa dengan lingkungannya. Melalui proses
interaksi
memungkinkan
kemampuan siswa akan berkembang, yang memungkinkan siswa merasa tertantang
untuk
melakukan
mencoba
kegiatan
dan untuk
mengembangkan kemampuan karena rasa
keingintahuan
pembelajaran.
Siswa
menunjukkan
rasa
siswa yang senang
dalam aktif siswa
terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru.
Siswa yang senang dan aktif
dalam motivasi
pembelajaran belajar
menimbulkan
siswa
meningkat.
Siswa bukan hanya sekadar untuk memperoleh nilai atau pujian, akan tetapi didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhannya.
terhadap
aktivitas
kelas
bercirikan belajar aktif. Dilanjutkan oleh Depdiknas (2008: 47) bahwa pembelajaran di kelas dapat berjalan aktif
dengan
ciri-cirinya
yaitu
interaktif, menyenangkan, menantang, dan
mampu
memotivasi
siswa.
menjelaskan bahwa a) Interaktif, proses pembelajaran
merupakan
proses
interaksi baik antara guru dan siswa, siswa dengan siswa atau antara siswa dengan lingkungannya. Melalui proses interaksi memungkinkan kemampuan siswa akan berkembang baik mental maupun
intelektual,
b)
Inspiratif,
proses pembelajaran merupakan proses yang inspiratif, yang memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Biarkan siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan inspirasinya sendiri,
sebab
pengetahuan
pada
dasarnya bersifat subyektif yang bisa dimaknai oleh setiap subyek belajar, c) Menyenangkan, proses pembelajaran merupakan
proses
yang
menyenangkan. Proses pembelajaran
Penjelasan tersebut searah dengan
menyenangkan dapat dilakukan dengan
pendapat Silberman (2002: 79), bahwa
menata ruangan yang menarik dan
pembelajaran class concern merupakan
pengelolaan pembelajaran yang hidup
pembelajaran dengan cara memberikan
dan
bervariasi,
yakni
dengan
Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...
9
menggunakan
pola
dan
model
pembelajaran,
media
dan
sumber-
sumber
belajar
ini
dapat
diketahui melalui keberhasilan belajar berupa nilai. Dari hasil penelitian dapat
pembelajaran
diketahui ada peningkatan nilai rata-
merupakan proses yang menantang
rata kognitif dari kondisi awal ke siklus
siswa
I sebanyak 19,47% dan peningkatan
proses
untuk
kemampuan merangsang maksimal.
relevan,
kognitif
d)
Menantang,
yang
Peningkatan
mengembangkan berpikir,
kerja
otak
Kemampuan
ditumbuhkan
itu
dengan
yakni
siklus I ke siklus II sebanyak 5,43%,
secara
sehingga peningkatan aspek kognitif
dapat cara
mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui
kegiatan
mencoba-coba,
berpikir intuitif atau bereksplorasi, dan e) Motivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan siswa untuk
bertindak
dan
melakukan
sesuatu. Seorang guru harus dapat menunjukkan pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi kehidupan siswa, dengan demikian siswa akan
seluruhnya berjumlah 24,90%. Aspek kognitif siswa meningkat dipengaruhi oleh faktor siswa sendiri dan faktor guru. Pembelajaran class concern merupakan pembelajaran yang difokuskan
pada
memberikan aktivitas
guru
untuk
perhatian
terhadap
kelas,
dengan
di
menggunakan
prinsip
interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan motivasi sehingga siswa dapat belajar secara aktif. Guru sebagai motivator perlu
belajar bukan hanya sekadar untuk
ketepatan
memperoleh nilai atau pujian akan
pembelajaran agar siswa dapat aktif
tetapi didorong oleh keinginan untuk
dalam belajar. Hendaknya guru dapat
memenuhi kebutuhannya.
mengajak siswa untuk belajar secara
Pembelajaran
class
concern
mampu meningkatkan keaktifan siswa. Keaktifan siswa berpengaruh terhadap peningkatan
aspek
kognitif
siswa.
dalam
memilih
strategi
aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan
mendengarkan,
mengajukan
melihat,
pertanyaan
dan
membahasnya dengan orang lain.
Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...
10
Zaini,
(2005:65)
menjelaskan
perhatian terhadap aktivitas di kelas
bahwa pembelajaran aktif merupakan
memiliki keunggulan antara lain: 1)
suatu pembelajaran yang mengajak
guru bertanggung jawab penuh atas
peserta didik untuk belajar secara aktif.
kegiatan, 2) guru mampu membuat
Ketika peserta didik belajar dengan
siswa terlibat aktif dan partisipasi, 3)
aktif,
yang
guru mampu membuat hubungan antara
mendominasi aktivitas pembelajaran.
siswa yang satu dengan yang lainnya
Dengan
aktif
adalah setara, yang tercermin dalam
untuk
bentuk kerja sama dalam kelompok
berarti
ini
mereka
mereka
menggunakan
otak,
secara baik
menemukan ide pokok dari materi,
untuk
memecahkan
belajar, 4) mampu sebagai fasilitator
persoalan
atau
mengaplikasikan apa yang mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dalam belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk
turut
serta
dalam
proses
pembelajaran,
tidak
hanya
mental
tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan
suasana
yang
lebih
menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan. Pembelajaran
class
concern
karena guru mampu memanfaatkan
class
concern.
pembelajaran Dijelaskan
oleh
Nugraheni (2007:20) bahwa dalam pembelajaran
class
suatu
tugas
yang mendorong perkembangan siswa. Nugraheni (2007:25) menjelaskan bahwa pembelajaran class concern selain memiliki
memiliki
kelebihan
kelemahan.
juga
Kelemahan
pembelajaran class concern, antara lain yaitu: 1) guru tidak dapat memberikan perhatian
kepada
siswa
secara
individual maupun bersamaan, dan 2) siswa yang tidak mendapat perhatian guru cenderung berbuat ramai di kelas
dalam penelitian dinyatakan berhasil
kelebihan-kelebihan
menyelesaikan
concern
dapat
menfokuskan guru untuk memberikan
untuk menarik perhatian guru. Guru memberikan perhatian yang berbeda antara siswa satu dengan lainnya, atau kelompok siswa satu dengan lainnya dapat menimbulkan rasa isi pada siswa. Rasa iri atau kecemburuan sosial membuat siswa berusaha untuk menarik perhatian guru.
Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...
11
Misalnya siswa bersikap ramai saat pembelajaran,
siswa
lebih
senang
SARAN Berdasarkan
hasil
penelitian
berbicara dengan teman, atau siswa
tindakan kelas yang telah dilaksanakan,
tidak menjawab saat ditanya guru.
maka penulis mengajukan saran, dari
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran class
concern
dengan
pendekatan
proses
mampu
ketrampilan meningkatkan biologi
hasil
materi
belajar
sistem
siswa
indra
pada
penelitian tindakan siklus I sampai tindakan
siklus
II
masih
banyak
terdapat kekurangan diantaranya : 1. Guru
harus
kondisi
mampu
kelas.
kekurangan
menguasai
Sesuai
yang
dengan
terdapat
pada
manusia semester II kelas XI IPA SMA
strategi CC ( class concern ) yaitu
PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan
guru
tahun ajaran 2011/2012.
perhatian
siswa
KESIMPULAN class
concern
dengan pendekatan ketrampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek afektif diperoleh sebanyak 57,14% (kriteria cukup) pada siklus I meningkat menjadi 77,14% (kriteria baik) pada siklus II. Sedangkan hasil belajar pada aspek kognitif, yaitu peningkatan siklus
I
(82,85%)
prosentase
sampai menjadi
siklus
kepada
siswa
secara
individual maupun bersamaan, dan
KESIMPULAN DAN SARAN
Pembelajaran
tidak dapat memberikan
ketuntasan II,
yaitu
(88,57%)
pada
materi sistem indra manusia kelas XI IPA SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan tahun ajaran 2011/2012.
yang
tidak
mendapat
perhatian guru cenderung berbuat ramai
di
kelas
untuk
menarik
perhatian guru. Hal ini yang harus diperhatikan
oleh
guru
yaitu
bersikap adil dalam memberikan perhatian kepada semua siswanya. 2. Guru memberikan perhatian yang lebih kepada siswa yang ramai atau berbicara
dengan
pembelajaran.
teman
Perhatian
saat
tersebut
dapat dilakukan oleh guru dengan menegur atau memberi pertanyaan kepada siswa yang ramai atau memindahkan tempat duduk kepada
Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...
12
siswa yang senang bicara dengan
temannya
saat
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, (2008), Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. Miles, M., (1998), Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia Press. Nugraheni, Endang, (2007), Student Centered Learning dan Implikasinya Terhadap Proses Pembelajaran, Jurnal Pendidikan, Volume 8: Nomor 1. Setiawan, I Gusti Agung Nyoman, (2008), Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Laboratorium Singaraja: Jurnal Penelitian dan 2
Pengembangan Pendidikan Undiksha, Bali, Hal, 42-59. Silberman, Mel, (2002), Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Suhailah, Ulpiya, (2008), Implikasi Pembelajaran Biologi Melalui Pendekatan Ketrampilan Proses Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA MTA Surakarta Tahun Pelajaran 2006/2011, Skripsi (tidak diterbitkan), Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Wiriaatmaja, N., (2005), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara. Yusuf, Yustina, (2005), Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur Di Kelas 17 SLTP Negeri 20 Pekanbaru: Jurnal Biogenesis, Vol: 2(1),8-12. Yusup, Yustini dan Natalina, Mariani. (2005). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dengan Pendekatan Struktur Di Kelas 17 SLTP Negeri 20 Pekanbaru. Jurnal Biogenes. Vol. 2(1):8-12. Zaini, Hisyam, Bermaug Munthe, dan Sekar Ayu, (2005), Pembelajaran Aktif, Jakarta: Obor Jaya.
Strategi
Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...
13