PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA POKOK BAHASAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN UPAYA PELESTARIAN KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi
DisusunOleh : YUNIA KURNIATI A420090121
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
1
2
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA POKOK BAHASAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN UPAYA PELESTARIAN KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Yunia Kurniati, A420090121, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013, 58 halaman.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif dan aspek afektif melalui model pembelajaran Problem Based Instruction Penelitian dengan materi keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestarian.Subjek pelaksanaan tindakan adalah siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 32 siswa. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan menganalisis data perkembangan siswa dari siklus I sampai siklus II.Pada penelitian ini diharapkan dapat mencapai peningkatan hasil belajar aspek kognitif sebesar 80 % dan afektif sebesar 70 % dari 32 siswa. Hasil belajar kognitif siswa sebelum dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas pada materi keanekaragaman makhluk hidup danupaya pelestarian di kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013 yaitu dari 32 siswa hanya 14 siswa yang dapat mencapai nilai KKM. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan nilai belajar siswa aspek kognitif padasiklus I prosentase nilai ketuntasan 59,4 %, dengan nilai rata-rata 73.28, pada siklus II prosentase nilai ketuntasan meningkat menjadi 90,6 %, dengan nilai rata-rata 82.18. Dari hasil penelitian siklus I prosentase siswa yang bekerjasama sebanyak 28,12%, tanggung jawab sebanyak 15,62 %, jujur 21,87 %dan prosentase kedisiplinan siswa sebanyak 28,12 %. Pada penelitian siklus II hasil belajar siswa aspek afektif mengalami peningkatan. Prosentase aspek afektif ditinjau dari banyaknya siswa yang bekerjasama mencapai65,62 %, jujur 68,75 %, tanggung jawab 65.62 %, dan prosentase kedisiplinan siswa mencapai 71,87 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Instruction pada materi keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestarian dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah ditinjau dari aspek kognitif dan aspek afektif. Pada kelas VII A semester 2 SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Kata kunci: Hasil belajar kognitif, afektif, Problem Based Instruction (PBI).
3
A. PENDAHULUAN Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda seseorang sudah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan (psikomotor) maupun nilai yang menyangkut nilai yang bersifat (afektif). Pada umumnya pembelajaran di sekolah-sekolah masih menerapkan pembelajaran konvensional.Dimana guru menggunakan metode ceramah sedangkan siswa pasif cenderung mendengarkan dan menulis saja. Keadaan pembelajaran yang demikian membuat siswa bosan, akan tetapi banyak guru yang masih menerapkan metode ceramah belum dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan mutu belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari penelitian Rusman (2012), hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar tidak hanya menguasai konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, penyesuaian sosial, macammacam keterampilan, cita-cita, keinginan, dan harapan. Tolak ukur keberhasilan siswa biasanya berupa nilai yang diperolehnya. Nilai itu diperoleh setelah siswa melakukan proses belajar dalam jangka waktu tertentu dan selanjutnya mengikuti tes akhir, kemudian dari tes itulah guru menentukan prestasi belajar siswanya, dengan demikian hasil belajar harus ditingkatkan khususnya dalam pembelajaran biologi. Memahami biologi tidak hanya menghafal saja tetapi harus berfikir logis, dan menguasai materi lebih dalam. Banyaknya bahasa asing (latin) yang digunakan mengakibatkan siswa sulit untuk memahami materi. Hal ini merupakan faktor yang mempengaruhi dalam proses pembelajaran, untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa Adanya penerapan metode atau strategi pembelajaran, proses belajar mengajar siswa bisa efektif dan efisien.Disini penulis memilih model pembelajaran Problem Based Instruction(PBI), yaitu merupakan salah satu 4
bentuk pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan siswa pada suatu masalah dan mengharapakan siswa untuk berfikir kritis. Guru membagikan materi kepada siswa kemudian menanyakan apakah ada kesulitan dalam memahami materi. Guru membagi kelas menjadi kelompok, yang masingmasing
kelompok
mendiskusikan
soal
pemecahan
masalah.Guru
membimbing siswa yang mengalami kesulitan, kemudian setiap kelompok membacakan hasil diskusi kedepan kelas dan guru menanggapinya. Diakhir pertemuan guru memberikan soal post tes pada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Menurut hasil penelitian Mulyana (2011) dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction dapat meningkatkan hasil belajar aspek afektif dan kognitif siswa kelas VII ASMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah ditinjau dari aspek kognitif dan aspek afektif, dengan menggunakan model pembelajaranProblem Based Instruction, pada pokok bahasan keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestarian pada siswa kelas VII A di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini jika ditinjau dari ilmu pendidikan termasuk dalam penelitianpenelitian tindakan kelas (PTK), di dalam penelitian ini peneliti melakukan kerja sama dengan guru bidang studi biologi. Tempat penelitian ini di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013, yang dilakukan pada bulan Januari 2013 – Maret 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Prosedur penelitian yang dilakukan antara lain dialog awal, perencanaan tindakan. Teknik pengumpulan data merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh peneliti secara sistematis dengan prosedur yang 5
terstandar untuk memperoleh data-data dan keterangan yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Dalam mengumpulkan data diperlukan beberapa metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti, adapun metode pengumpulan data yang diperlukan antara lain,pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi, dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, tes, dokumentasi C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian
ini
dilaksanakan
di
SMP
Muhammadiyah
5
Surakartapada kelas VII A tahun ajaran 2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction. Setelah dilakukan penelitian tindakan siklus 1 sampai siklus 2 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Penelitian dari siklus 1 dan siklus 2 Siklus 1 1. Perencanaan Menyusun RPP yang sesuai dengan observasi awal 2. Pelaksanaan 1. Tindakanpenelitiansikl usI sesuaidenganRPP (Lampiran 2) 3. Observasi 1. Siswa tidak siap mengikuti pelajaran 2. Siswa ramai tidak memperhatikan pelajaran 3. Siswa belum ada yang bertanya saat pembelajaran 4. Siswa kurang aktif dalam kelompok
6
Siklus 2 Menyusun RPP yang sesuai dari hasil refleksi dan evaluasi siklus 1. 1. Tindakanpenelitiansikl us II sesuai dengan RPP (Lampiran 7 ) 1. Siswa sudah siap dalam mengikuti pembelajaran. 2. Siswa ramai sudah mualai memperhatikan pelajaran 3. Siswa aktif untuk bertanya saat pembelajaran 4. Siswa aktif dalam bekerja kelompok 5. Siswa mulai serius dalammemperhatikan pembahasan dari guru.
4. Refleksi
5. Evaluasi
1. Persiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran kurang baik 2. Siswa kurang aktif bertanya ketika belum jelas 3. Siswa tidak aktif dalam kelompok 4. Siswa belum terbiasa dengan strategi Problem Based Instruction 1. Memotivasi siswa agar siap saat pembelajaran 2. Memotivasi siswa agar mau bertanya saat belum jelas dalam pembelajaran 3. Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok
1. Pembelajaran siklus II lebih baik dari siklus I 2. Siswa bisa beradaptasi dengan strategi pembelajaran yang diterapkan. 3. Kemampuan siswa meningkat, ini terlihat pada hasil belajar siswa ranah kognitif sudah mencapai KKM (70) 1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan yang memuaskan ditinjau dari mulai aktifnya siswa dalam bertanya dan diskusi kelompok. 2. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan. 3. Siswa berani bertanya danmenjawab pertanyaan. 4. Siswa bisamenyelesaikan soal pemecahan masalah dengan baik.
6. Hasil
Siklus II : ketuntasan Prosentase ketuntasan 80 %
Siklus 1 : Prosentase 59,375 %
7
Tabel 2. Data Hasil Analisis aspek kognitif siklus 1 siswa kelas VII A SMPMuhammadiyah 5 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction Nilai (x)
Frekuensi (F)
F (X)
40 50 60 70 80 90 95 100 Jumlah Rerata
1 2 10 3 9 1 3 3 32 -
40 100 600 210 720 90 285 300 2345 73,3
Keterangan Belum Tuntas
%
Tuntas
%
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas -
3,1% 6,25% 31,25% 40,6% -
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas -
9,4% 28,1% 3,1% 9,4% 9,4% 59,4% -
Keterangan : Belum Tuntas : Nilai (x) < Nilai KKM (70) Tuntas : Nilai (x) ≥ Nilai KKM (70) Berdasarkan hasil analisis aspek kognitif siklus I didapat nilai rata-rata 73,3 dan terdapat 13 siswa yang belum tuntas dengan prosentase 40,6 %, 19 siswa tuntas didapat prosentase 59,4 %. Hasil dari peneliti dengan guru pengampu biologi untuk kriteria ketuntasan minimum penilaian aspek afektif adalah skor 4. Tabel 3. Data hasil analisis aspek afektif siklus I siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction Nilai
Bekerjasama
Keterangan Bertanggung Jawab % Frek % Tuntas (F) Tuntas
Jujur
(X)
Frek (F)
% Tuntas
Frek (F)
2 3 4 5 Jumlah
22 1 1 8 32
68,75% 3,12% 3,12% 25% 28,12%
25 2 3 2 32
78,1% 6,25% 9,37% 6,25% 15,62%
8
24 1 1 6 32
75% 3,12% 3,12% 18,75% 21,87%
Disiplin Frek (F)
% Tuntas
22 1 3 6 32
68,7% 3,12% 9,37% 18,75% 28,12%
Rerata Prosenta se %
72,6% 3,9% 6,2 % 17,2 % 24,9%
Keterangan : 2 - 2,5 = kurang baik 2,6 - 3,1 = cukup baik 3,25 - 3,75 = baik > 3,75 = sangat baik Hasil belajar afektif terdiri dari empat kriteria yaitu : bekerjasama, jujur, bertanggung jawab dan disiplin. Berdasarkan hasil analisis aspek afektif siklus I dimana skor nilai 2 (kurang baik), 3 (cukup baik), 4 (baik), 5 (sangat baik). Penilaian aspek afektif kriteria bekerjasama pada saat pembelajaran, siswa yang tuntas 9 siswa dengan prosentase 28,12 %, kriteria jujur siswa yang tuntas 5 siswa dengan prosentase 15,62, kriteria bertanggung jawab siswa yang tuntas 7 siswa dengan prosentase 21,87 %, kriteria disiplin siswa yang tuntas 9 siswa 28,12 %. Rerata prosentase untuk skor 2 dengan kriteria kurang baik 72,6 %, skor 3 dengan kriteria cukup baik 3,9 %, skor 4 dengan kriteria baik 6,2 %, skor 5 dengan kriteria sangat baik 17,2 %. Tabel 4. Data Hasil Analisis aspek kognitif siklus II siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction Nilai (x)
Frekuensi (F)
F (X)
50 60 70 75 80 90 95 100 Jumlah Rerata
1 2 7 3 6 3 1 9 32 -
50 120 490 225 480 270 95 900 2630 82
Keterangan Belum Tuntas
%
Tuntas
%
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas -
3,07% 6,25% 9,32% -
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas -
21,9% 9,4% 18,7% 9,4% 3,1% 28,1% 90,7% -
9
Keterangan : Belum Tuntas : Nilai (x) < Nilai KKM (70) Tuntas : Nilai (x) ≥ Nilai KKM (70) Berdasarkan hasil analisis aspek afektif siklus II didapat nilai ratarata 82 dan terdapat 3 siswa yang belum tuntas dengan prosentase 9,32 %, 29 siswa tuntas didapat prosentase 90,7%. Hasil dari peneliti dengan guru pengampu biologi untuk kriteria ketuntasan minimum penilaian aspek afektif adalah skor 4. Tabel 5. Data hasil analisis aspek afektif siklus II siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction Nilai (X) 2 3 4 5 Jumlah
Bekerjasama Fre k (F) 8 3 2 19 32
Keterangan Bertanggung Jawab % Frek % Tuntas (F) Tuntas
Jujur
% Tuntas
Frek (F)
25% 9,4% 6,25% 59,37% 65,62%
6 4 4 18 32
18,75% 12,5% 12,5% 56,25% 68,75%
6 5 4 17 32
18,75% 15,6% 12,5% 53,12% 65,62%
Disiplin Frek (F)
% Tuntas
5 4 6 17 32
15,6% 12,5% 18,75% 53,12% 71,87%
Rerata prosentase %
19,5 % 12,5% 12,5% 55,5% 25%
Keterangan : 2 - 2,5 = kurang baik 2,6 - 3,1 = cukup baik 3,25 - 3,75 = baik > 3,75 = sangat baik Hasil belajar afektif terdiri dari empat kriteria yaitu : bekerjasama, jujur, bertanggung jawab dan disiplin. Berdasarkan hasil analisis aspek afektif siklus I dimana skor nilai 2 (kurang baik), 3 (cukup baik), 4 (baik), 5 (sangat baik). Penilaian aspek afektif kriteria bekerjasama pada saat pembelajaran, siswa yang
10
tuntas 21 siswa dengan prosentase 65,62 %, kriteria jujur siswa yang tuntas 22 siswa dengan prosentase 68,75 %, kriteria bertanggung jawab siswa yang tuntas 21 siswa dengan prosentase 65,62 %, kriteria disiplin siswa yang tuntas 23 siswa 71,87 %. Rerata prosentase untuk skor 2 dengan kriteria kurang baik 19,5 %, skor 3 dengan kriteria cukup baik 12,5 %, skor 4 dengan kriteria baik 12,5 %, skor 5 dengan kriteria sangat baik 55,5 %. Hasil keseluruhan yang diperoleh pada siklus I dan II pada tabel 7 dan 8 yang membuktikan adanya peningkatan hasil belajar belajar dari aspek kognitif dan aspek afektif, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini berhasil sesuai yang diharapkan peneliti dan guru pengampu. Dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif dengan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Pra siklus
Siklus I
Siklus II
13
19
29
63,84
73,28
84,06
40,62 %
59,37 %
90,62
Jumlah siswa yang tuntas Nilai rata-rata Prosentase
Tabel 8. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif dengan Model Pembelajaran Problem Based Instruction Aspek yang diamati
Siklus I
Siklus II
Bekerja sama
31, 25
75
Jujur
21, 87
81, 25
25
78, 12
31,87
84, 37
Bertanggung jawab Disiplin
11
Secara lebih rinci penjelasan peningkatan hasil belajar siswa dalam bentuk grafik dapat dilihat dari gambar berikut : 100 90 80 70 60 50
pra siklus
40
siklus 1
30
siklus 2
20 10 0 jumlah siswa nilai rata‐rata tuntas
prosentase
Gambar 2.Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif dengan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
80 70 60 50
Siklus 1
40
Siklus 2
30 20 10 0 Bekerja sama
Jujur
Bertanggung jawab
Displin
Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif dengan Model Pembelajaran Problem Based Instruction
12
2. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar biologi dalam kemampuan pemecahan masalah, yang dilihat dari aspek konitif dan aspek afektif siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun ajaran 2012/2013, pada pokok bahasan keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction. Pembahasan ini akan menjelaskan dari masing-masing siklus.Pada setiap siklus yang diterapkan, masing-masing menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction dengan diskusi kelompok. Untuk mengetahui hasil dari aspek kognitif dan aspek afektif, maka dilakukan dengan cara evaluasi. Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru bidang studi biologi. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi pada pembelajaran biologi antara lain: (1) siswa ramai sendiri sehingga tidak terfokus dengan materi yang diajarkan oleh guru, (2) keaktifan siswa selama proses pembelajaran masih kurang, (3) hasil belajar siswa cenderung rendah kerena kurang memahami materi yang diajarkan. Siswa yang mencapai KKM (70) sebanyak 13siswa tuntas dari 32 siswa dengan nilai rata-rata 63,8 dan prosentase 59,37 %(4)banyak siswa yang yang menyepelekan dan tidak memperhatikan saat pembelajaran. Hal ini dapat terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif dan 13
aspek afektif. Model pembelajaran Problem Based Instructiondigunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran karena model pembelajaran ini merupakan salah satu model yang baik dan menyenangkan. Model pembelajaran ini melibatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dari soal-soal yang diberikan guru pada setiap kelompok. model pembelajaran ini mengajak peran aktif siswa sejak awal hingga akhir pembelajaran, dengan model pembelajaran Problem Based Instruction siswa diajak bermain dan belajar sehingga mendapatkan suasana yang menyenangkan serta siswa tidak merasa bosan. Bagi kelompok siswa yang dapat menyelesaikan dengan cepat dan benar disuruh membacakan hasil diskusi kelompoknya kedepan kelas dan mendapatkan penghargaan berupa bingkisan atau nilai tambahan. Penghargaan ini diberikan dengan tujuan agar siswa lebih terpacu untuk aktif, antusias dan termotivasi untuk belajar lebih bersemangat. Soal-soal pemecahan masalah dan pos tes yang diberikan merupakan salah satu tempat untuk mengasah kemampuan siswa agar lebih fokus dan memperhatikan. Model pembelajaran ini menekankan siswa untuk menganalisa dari masalah yang diberikan, sehingga dapat melatih siswa juga untuk berfikir kritis dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Model pembelajaran Problem Based Instruction ini berperan penting dan
14
membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan Model pembelajaran Problem Based Instruction dapat mempermudah dalam membelajarkan materi pokok bahasan keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya agar siswa lebih mudah dalam memahami materi dan lebih tertarik. D. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Instruction dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. E. DAFTAR PUSTAKA Anurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Dahan, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Erlangga. Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung : PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Margono, S. 2000. Metodologi Cipta. Mulyana, Aina.
Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka
15
Mulyana. 2011. Landasan Teoritik dan Berpikir Model Pembelajaran ProblemBasedIntructiona. Tersedia:(http://ainamulyana.blogspot.com/2011/12/modelpembelajaran-berbasis-masalah.html).Diakses tanggal 7 desember 2012. Mulyasa. 2010. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. `Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : PT Dian Rakyat. Pribadi, Benny A. 2011. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : PT Dian Rakyat. Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. Saebani, Beni Ahmad. 2008. Metode Penelitian. Bandung : CV. Pustaka Setia. Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Kencana. Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodhih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif Naturalistik dalam Pendidikan. Jakarta: Usaha Keluarga. Suroso. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Pararaton. Suryabrata, Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka. 16
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Wahyuningsih, Sri. 2012. “Peningkatan Hasil Belajar dan Keaktifan melalui Pembelajaran Make a Match pada Materi Sistem Koordinasi dan Indera Manusia pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2011/2012” (Skripsi S-1 Progdi Biologi). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Widodo, Rahmad. 2009. Model-Pembelajaran-Problem-Based Introduction. (tersedia:http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/06/Model Pembelajaran Problem Based Instruction).Diakses tanggal 7 Desember 2012. Wiriaatmadja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
17