Nama: Alphent Nichola DD Nim: 09.11.2653 Kelas: 09-S1TI-02
KOTA KEGELAPAN sinopsis: Pada suatu hari, Alphent terbangun di suatu hotel dan tidak ingat sesuatu pun kecuali ia tahu kalau ia adalah tersangka pembunuhan yang sedang diburu. Ketika ia sedang dalam perjalanan untuk mencoba mengingat masa lalunya, ia terjatuh ke dalam dunia lain yang terlihat gelap dan kejam, dunia yang diatur oleh makhluk yang dikenal sebagai The Zorg, yang mampu membuat semua orang tertidur dan mengambil alih daerahnya beserta seluruh isinya. Kini Alphent harus mencari cara sebelum The Zorg menguasai pikirannya serta dunianya…
KOTA KEGELAPAN INT. AWAN HITAM - MALAM Terdengar suara gemuruh langit yang semakin keras. Duaarr! - Tampak petir menyambar - nyambar memecah kegelapan. EXT. KOTA JALAN - MALAM Jalanan kosong - tidak ada tanda-tanda kehidupan. Eerie diam melihat pemandangan disekitarnya. Pintu terbuka di sisi sebuah bangunan, Tampak remang - remang bayangan berjalan keluar. Pria, dengan mantel serba hitam, berkepala botak ... Dijalan utama kota tampak orang - orang aneh berjalan diam - diam, ketakutan. INT. KAMAR MANDI - MALAM Bayangan bergoyang - goyang, tampak mengayun dalam gerakan lambat dari langit-langit, cahaya redup. Ruang yang sangat berantakan. Perabot rumah tangga - pecah di lantai ... Pakaian di kursi ... Genangan air di lantai ... MATA YANG TERPEJAM - Pantulan cahaya dan gemuruh petir yang menyambar. ALPHENT TEBANGUN. secara perlahan melihat keadaan sekitar kemudian turun dari ranjang. Melihat washtafel dan mencuci mukanya dengan air yang terasa sangat dingin. Lehernya sakit seperti dia telah tidur lama sekali. Dia bercermin di cermin yang retak, mukanya tampak berusia dua puluh lima tahunan dengan kumis dan jengot yang tampak lama tidak di cukur. Tampak percikan darah didahinya. BERJALAN MENUJU PINTU - Memandang sekeliling ruangan. Semuanya aneh, tampak asing.
ANGLE - bola lampu berayun. Alphent berusaha mengapai lampu gantung, untuk menghentikan ayunannya. Kemudian dia berusaha membuka pintu, yang ternyata terkunci. Terdengar decit dari jendela yang terbuka. Alphent berjalan mendekat kecendela tersebut. Kemudian mengeluarkan kepalanya untuk melihat keadaan di luar ruangan. EXT. BANGUNAN - MALAM Alphent - dari luar jendela - ANGLE dari samping, dengan sudut yang luas. melihat sekitarnya yang tampak seperti kota mati. Kemudian kembali memasukan kepalanya. INT. KAMAR MANDI - MALAM Alphent menggigil, dingin. Ia mengambil pakaian yang tergeletak di kursi dan menggunakanya. Celana panjang, dengan kemeja putih yang lusuh dan sepatu cat. Kemudian kembali melangkah kepintu, ragu-ragu, mencoba sekali lagi membuka pintu tersebut. Dia membungkuk. MELIHAT PADA MATANYA - berkedip melalui lubang kunci. TAMPAK SEBUAH RUANG KOSONG - Sekilas gerak melihat gerakan dipintu ujung ruangan tersebut. INT. HOTEL - MALAM Alphent mendobrak pintu, melangkah ke ruang sebelah. Tidak ada tanda tanda kehidupan. Dia menginjak puing - puing bangunan, kemudian menyengol akuarium kecil yang ada di meja. Akuarium tersebut jatuh kelantai. Air menyiprat di mana-mana. SHOOT PADA IKAN MAS KECIL mengepak ngepakan ekornya karena kekurangan air. Alphent mengambil ikan tersebut. Dia melangkah kembali ke kamar mandi dan melempar ikan ke dalam bak mandi yang berisi air keruh. KEMBALI DI RUANG LAIN - VISUAL dengan pandangan Alphent
Dia melangkah dengan hati-hati melalui ruangan. Perlahan tampak cahaya dari ujung ruangan. Alphent menemukan sebuah mantel abu-abu di dalam ruangan tersebut. Dia terus berjalan dan menemukan dompet. Tidak ada I.D. di dalamnya, hanya: Sebuah struk belanja; Sejumlah uang; Sebuah kartu bisnis untuk sesuatu yang disebut "Job of GOD"; Dan kartu pos dari "Bali", sebuah sebuah kota yang terkenal akan pantainya. Dengan tangan gemetar, Alphent memasukan semuanya kembali ke dompet dan memandang sekeliling ruangan sekali lagi. Saat ia melakukan hal ini, ia melihat sesuatu di lantai. mengikuti noda gelap di lantai kayu, dia menemukan wanita di tempat tidur. telanjang, yang mengeluarkan banyak darah. Matanya menatap bernyawa. Alphent menutup mulutnya karena terkejut. INT. HOTEL KORIDOR - MALAM Terhuyung-huyung Alphent dari ruangan, meraih dinding untuk tumpuan. Ding! Di ujung koridor, pintu lift terbuka. Tampak dua sosok bayangan muncul dari lift Alphent secara spontan bersembunyi di balik tembok. Dia tidak bisa melihat mereka dengan jelas. Alphent berusaha mencari tangga. INT. LOBI - MALAM
Alphent bergegas menuju tangga. SUARA dari belakang menghentikannya: HOTEL MANAGER O.S. Anda harus pesan. Alphent tampak ragu untuk melihatnya. MANAJER O.S. (Lanj.) Pesan! Anda tuli? Alphent melirik ke kantor manajer melalui tirai. RADIO TERDENGAR O.S. Alphent melihat catatan di atas meja, dan berusaha meraih catatan itu. Dalam catatan tersebut dia menemukan tulisan : Alphent Nichola - Harap Hubungi :.. namun tidak ada nomor yang tercantum dalam catatan tersebut. MANAJER O.S. (Lanj.) Kapan anda akan membayar? Sudah tiga minggu anda berhutang pada saya! Alphent benar - benar binggung sekarang. Dia berbicara dalam hati, “Siapa nama ku?” “Apakah aku punya nama ?” TELEPON di meja depan berbunyi. MANAGER, seorang pria dengan kacamata menyadari kehadiran Alphent Alphent langsung berlari dari lobi. MANAGER (Panggilan dia) Hei! Dia berteriak dan tampak marah padanya. MANAGER (Lanj.) Ya. Apa?
INT. MENS 'RUANG - MALAM Alphent tergesa - gesa melalui pintu dan masuk ke bilik. Dia membungkuk di atas toilet dan muntah. INT. LOBI HOTEL - MALAM Manajer menutup telepon. ia kembali ke ruang belakan. dari arah berlawanan munculah dua pria asing. (tinggi dan tampak mencurigakan). Meraka datang mendekati Manager hotel. DANAR Dimana Alphent Nichola? MANAJER HOTEL berdiri, berjalan mendekati mereka. MANAGER Untuk apa kamu mencarinya ? Manajer menyadari betapa aneh orang-orang asing itu. Menggunakan sarung tangan hitam tiba-tiba mencekik leher manajer. Dia berjuang keras untuk bernafas (didorong ke dinding). PADA PRIA - ORANG ASING - anggota kelompok misterius yang kita lihat sebelumnya. Mereka mengenakan mantel hitam panjang, memiliki kulit yang sangat pucat, dan benar-benar botak. Menyeramkan.
RANU Dimana dia? Sarung tangan kulit meremas, dan manajer membuat seolah dia ingin menjawabnya. Orang Asing 2 mengendurkan cengkeramannya. MANAGER Dia sudah pergi ... lima menit lalu ... ANGLE ON - tangan kecil menarik mantel kedua Orang Asing itu.
Mereka menyingkir. Saya Mr. Bone. Mr. Bone melangkah maju dan kedua Orang Asing itu menunduk. kemudian Mr. Bone berbisik kepada orang Danar. kemudian dia berdiri tegak dan menatap Ranu. DANAR Mr. Bone ingin bermain. Ranu tersenyum. Mr. Bone melangkah menuju manajer. Sebuah pantulan cahaya kuluar. Flash! - Mr. Bone memegang belati di tanganya. INT. PRIA RUANG - MALAM Alphent mencuci wajahnya di wastafel kotor. Dia mengangkat kepala sambil menyeka wajahnya dengan mantel. Dia berbalik menuju pintu. Ada dua pintu - identik (mirip). Alphent tidak ingat pintu mana ia lalui tadi. Dia menebak, membuka salah satu pintu dan masuk kedalam. Sesaat terlambat ia menyadari ia memilih pintu yang salah, Alphent mencoba untuk kembali namun KLIK pintu di belakangnya: terkunci. Alphent Sial! INT. BETON TEROWONGAN Gelap gulita. Air menetes dari sela - sela pipa. Terdengar suara aneh dan tampak cahaya sinar di kejauhan. PINDAH ANGLE ON Alphent ketika ia berjalan. Dia melirik sekitar, gugup. Dia merasakan ada sesuatu di sakunya, mengeluarkannya.
Alphent menghentikan langkahnya, memeriksa pistol dengan hati-hati. Dia melihat isi peluru pistol tersebut. Angle pistol - enam peluru mengkilap. Dia berhati - hati memasukan peluru tersebut, dan tidak tau apa yang seharusnya dia lakukan.
Alphent Kaget. Sesosok bayangan keluar dari kegelapan: Danar (dari lobi hotel). Dia mengamati Alphent dengan perlahan. Melihat Alphent terlihat gugup. DANAR Anda tersesat, ya? Alphent berusaha menjauhinya. Dia melihat orang itu mengengam pisau di tangan kanannya. DANAR (Lanj.) Jangan mempersulit. Alphent terpojok. Dia teringan dengan pistolnya tadi, kemudian menodongkanya pada pria itu. (sambil gemetar) DANAR maju. Alphent gugup, terlihat ragu-ragu dan tidak dapat berpikir jernih. DANAR (Lanj.) Kamu tidak akan menembak, kan. DUAAR! cahaya merah keluar dari ujung pistol. Peluru pun mengenai bahu Danar. Tapi dia tetap berdiri. Alphent mengarahkan pistol itu kedada Danar. Sebuah peluru tepat mengenai dahi Danar. Darah mengalir dari lubang yang ada di dahinya. Dengan ketakutan Alphent menurunkan pistol. (gemetar)