NAL
"'+
I
XVl CONGRESS OF TIFTK WTR- JPTC~ONE
Grand Clarion Hotel h ~unvention Makassar, 3 5 Mei 2012
-
.
-- r dk~! t ~ ~ & i i i 2 kP 'k + tas h'egeri Makassar-
_
1
Pengembangan Program Aplikasi untuk Mengidentifikasi Kebelummengertian Peserta Didik dalam Mempelajari Materi Ajar Oleh: Waskito
ABSTRAK
Proses umpan balik pada pembelajaran dapat dilakukan oleh pendidik dengan cara mengidentifikasi dan memberitahu peserta didik akan kebelummengertiannya pada topik-topik yang sudah diajarkan. Pemberitahuan seperti itu hendaknya disampaikan sesegera mungkin, agar proses perbaikan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dapat pula dilakukan dengan cepat dan tepat. Jika analisis tentang kebelummengertian peserta didik dilakukan secara manual, sulit sekali bagi pendidik untuk menyelesaikannya dalam waktu yang relatif cepat. Untuk itu, maka penggunaan Teknologi Informasi berupa program aplikasi merupakan solusi yang cocok. Program aplikasi untuk mengidentifikasi kebelummengertian peserta didik dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak Visual Fox Pro 9.0. Proses validasi terhadap program aplikasi, dilakukan dengan cara meminta penilain pakar dan melaksanakan ujicoba pada Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama untuk mata pelajaran Matematika. Setelah melakukan beberapa kali penyempurnaan, telah dihasilkan program aplikasi yang mampu menghasilkan analisis tentang kebelummengertian peserta didik tentang materi ajar. Keluaran dari program aplikasi ini adalah berupa (1) profil individual peserta didik, (2) profil kelas, dan (3) grafik posisi.
I. Pendahuluan Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik adalah melaksanakan penilaian hasil belajar. Tanpa kompetensi ini, maka pendidik tidak dapat menjalankan tugasnya secara efektif. Hal ini disebabkan, karena unsur penilaian hasil belajar merupakan bagian akhir dari suatu rangkaian proses pembelajaran yang dapat digunakan untuk memberikan umpan balik kepada unsur (1) tujuan pembelajaran, (2) prilaku awal peserta didik, (3) proses pembelajaran, dan (4) penilaian hasil belajar hasil belajar itu sendiri (Ebel & Frisbie, 1986). Agar umpan balik itu menjadi berarti, ia haruslah berfungsi diagnostik. Konsep penilaian hasil belajar yang berhubungan dengan komponen lainnya dapat digambarkan pada Gambar 1.
2
TUJUAN PEMBELAJARAN
PRILAKU AWAL PESERTA DIDIK
PROSES PEMBELAJARAN
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Gambar 1 Diagram Konsep Pembelajaran Sederhana DeCeeco (Ebel & Frisbie, 1986)
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan pengolahan data yang berlangsung saat ini, maka komputer dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk mengolah dan menganalisis hasil tes dengan cepat dan akurat. Untuk itu diperlukan sebuah program aplikasi yang dapat digunakan untuk menganalisis hasil tes dan menghasilkan laporan tentang kebelummengertian peserta didik dalam memahami materi ajar pada topik-topik tertentu. Program aplikasi yang akan dikembangkan ditujukan untuk keperluan analisis prestasi belajar, diharapkan dapat memberikan laporan hasil belajar dengan cepat dan akurat. Laporan prestasi belajar berupa hasil tes yang ditunjukkan melalui profil diri diberikan kepada peserta didik dan orang-tuanya. Laporan ini, menjadi masukan tentang materi mana saja peserta didik masih mengalami kesulitan belajar, sehingga peserta didik mengetahui apa yang harus dilakukannya untuk mengejar ketinggalannya. Begitu juga dengan orang-tua, dapat terlibat dengan efektif membantu anaknya dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami anaknya. Analisis dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan teknologi informasi.Perangkat lunak komputer yang telah dikembangkan untuk keperluan analisis hasil tes adalah Iteman, Benchmark System, dan lainnya. Iteman dapat digunakan untuk menganalisis skor pilihan ganda dan benar-salah data pengujian, serta data survey seperti tipe skala Likert. Iteman dapat menganalisis sebuah tes yang berisi sebanyak 10 skala (subtests) dan menghitung mean, varians, deviasi standar, miring, dan kurtosis dari total skor, minimum dan skor maksimum, dan median skor. Juga menyediakan distribusi frekuensi skor sekaligus sebagai KR-20 (alfa) estimasi keandalan dan kesalahan standar pengukuran untuk setiap subset skala. Sementara itu, Benchmark Assessment System, dikembangkan sebagai alat pendukung bagi pendidik untuk membantu mereka mengukur kekuatan dan kelemahan peserta didik. Penilaian benchmark telah dirancang untuk memajukan pengajaran dan pembelajaran dalam beberapa hal penting.
3
Namun, Iteman dan Benchmark System belum menyediakan fasilitas yang menghasilkan analisis tentang kebelummengertian peserta didik tentang topik-topik materi ajar yang sudah dipelajari. Padahal untuk keperluan penilaian kelas, proses remedial harus didasari dari analisis individual dan klasikal. Tanpa mengetahui materimateri mana saja yang belum dikuasai oleh peserta didik, maka sulit memberikan remedial kepada mereka. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba mengembangkan sebuah program aplikasi yang dapat mengidentifikasi kebelummengertian peserta didik dalam memahami materi ajar.
II. Kajian Teori Tahapan yang perlu dilakukan dalam metode penelitian dan pengembangan (research and development) (Sugiyono, 2009) adalah sebagai berikut: (1) Menentukan potensi dan masalah. Potensi berarti adalah segala sesuatu yang dapat didayagunakan akan memiliki nilai tambah. (2) Pengumpulan informasi yaitu mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan untuk perencanaan produk yang dapat mengatasi permasalahan, (3) Desain produk yaitu desain berupa gambar, bagan, dan penjelasan sistem kerjanya, (4) Validasi desain yaitu menilai rancangan secara rasional apakah produk yang bafru akan lebih efektif dari yang lama. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi, (5) Revisi desain yaitu memperbaiki kelemahan yang diketahui berdasarkan validasi sebelumnya, (6) Uji coba produk yaitu melakukan simulasi penggunaan model yang baru lalu dicobakan pada kelompok terbatas, (7) Revisi produk yaitu melakukan perbaikan terhadap kelemahan yang masih ditemukan pada produk yang dikembangkan. Kelemahan ini ditemukan pada langkah uji coba produk, (8) Uji coba pemakaian yaitu produk baru yang dikembangkan digunakan pada kalangan yang lebih luas. Dalam pemakaian tersebut, masih direkam kekurangan-kekurangan yang masih ditemukan oleh pemakai, (9) Revisi produk yaitu memperbaiki produk yang dikembangkan apabila ditemukan kelemahan-kelemahan selama uji coba pemakaian, (10) Produk massal, yaitu menggandakan dan menyebarluaskan produk baru yang sudah dikembangkan dan sudah diuji pemakaiannya. Untuk membuat program aplikasi seperti yang diinginkan, perlu dibuatkan lebih dahulu diagram alir sistem perangkat lunak bekerja. Ada tiga tahap utama cara kerja sistem, yaitu: (1) entri kisi, (2) entri hasil tes, dan (3) mencetak. Setiap tahapan memerlukan perintah program yang khusus. Berikut disajikan diagram alir (flow chart)
4
dari tiap tahapan pada program perangkat lunak yang akan dikembangkan. Gambar 3 adalah diagram alir untuk pemerograman entri kisi. MULAI - User name - Password Salah atau batal
benar
Cover A1 Entri Kisi
A2 Entri Hasil Tes
A3
A4
Mencetak
tutup
Pilihan Kelas Kelas 1 s.d 12
Pilihan Soal
B1 Soal Objektif
Soal Esai
Lembar Pemasukan Kisi-Kisi -
B2
Mata Pelajaran No. Soal Kelas Indikator Keterangan kesulitan
C1
C2
C3
simpan
batal
selesai
Gambar 2. Diagram Alir Entri Kisi
Lembar Pemasukan Kisi-Kisi
5
Pada tiap tahap terdapat form, tabel, dan program yang disusun untuk menjalankan program aplikasi. Program aplikasi yang dikembangkan menggunakan bahasa pemerograman Visual FoxPro 9.0.
III. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengembangan dan penelitian (research and development). Pengembangan progrm aplikasi diakukandengan menggunakan perangkat lunak induk VFP 9.0. Perangkat lunak ini didesain untuk jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Uji coba dilakukan pada sekolah dasar pada mata pelajaran Matematika kelas VII. Mata pelajaran ini dipilih, karena merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan secara nasional. Sementara pemilihan materi pelajaran kelas VII dengan alasan karena ini adalah kelas satu di sekolah menengah pertama, sehingga relatif tidak mengganggu proses pembelajaran di sekolah. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2009, sehingga materi pelajaran yang akan diujikan kepada peserta didik, telah selesai dibahas dan dipelajari di kelas.
IV. Hasil dan Pembahasan
Program Aplikasi ini terdiri dari sejumlah program, form, report, dan table. Semuanya dirancang sedemikian rupa sehingga antara satu dengan lainnya akan bekerja secara sistematis dengan urutan yang sudah diatur. Pertama sekali akan muncul form Password yang harus diisi oleh pengguna agar dapat masuk ke dalam sistem. Form Password berbentuk sebagai berikut:
6
Setelah itu akan muncul form Cover sebagai berikut:
Pada form Cover terdapat judul dari perangkat lunak, dan menu berupa: ENTRI KISI, ENTRI HASIL TES, MENCETAK, DAN TUTUP. Untuk menjalankan menu ini, diklik pada bagian tulisannya. ENTRI KISI berarti akan memasukkan kisi-kisi tes pada data base. Pemasukan kisi-kisi ini merupakan langkah pertama dan untuk menjalankan langkah ini, operator harus memiliki kisi-kisi tes sesuai dengan format yang direkomendasikan untuk perangkat lunak ini. ENTRI HASIL TES berarti akan memasukkan hasil jawaban peserta didik pada database. Operator sudah harus memiliki lembar jawaban peserta didik. Format lembaran jawaban sesuai dengan format yang direkomendasikan. MENCETAK, berarti akan mencetak hasil jawaban beserta analisis hasil tes. TUTUP, berarti menutup sistem ini. Dengan meng klik ENTRI KISI, akan muncul form-form sebagai berikut: Pertama akan muncul form daftar pilihan kelas seperti form di bawah ini:
Pada form ini terdapat 12 pilihan kelas (I – XII), I - VI untuk SD, VII – IX untuk SMP, X – XII untuk SMA. Operator hanya dapat meng klik pada salah satu pilihan yang diinginkan. Misalnya, operator ingin meng-input data kelas III, maka di klik pada Kelas III, begitu juga untuk kelas-kelas yang lain. Apabila form ini sudah tampil di layar, tetapi
7
tidak jadi untuk meneruskan operasi, maka di klik tombol KEMBALI. Dengan meng klik tombol KEMBALI, maka akan kembali ke form cover. Untuk meng-entri hasil tes, di klik ENTRI HASIL TES pada menu dan akan memunculkan form sebagai berikut:
Form ini memuat daftar mata pelajaran yang sudah tersedia, bagian yang harus diisi berupa identitas dan jawaban serta kunci jawaban, sebagaimana terlihat dalam contoh form. Daftar mata pelajaran yang tersedia adalah mata pelajaran yang sesuai dengan KTSP. Jumlah soal yang tersedia, maksimum sebanyak 50 item. Jika jumlah soal < 50 item, maka kunci dan jawaban tetap harus diisi dengan pola isian yang berbeda. Dengan menekan tombol Simpan, maka NAMA, NIS, dan jwb akan hilang, untuk diisi dengan jawaban dari peserta pendidik berikutnya. disorot
Apabila ingin mencetak hasil analisis, pastikan bahwa printer sudah terhubung dengan komputer dan dalam keadaan on. Klik kata Mencetak pada form Cover akan memunculkankan form pilihan kelas sebagai berikut:
8
disorot
Form terdiri dari tiga halaman, tiap halaman terdiri dari beberapa mata pelajaran. Carilah mata pelajaran yang akan dicetak pada masing halaman tersebut. Jika sudah bertemu, di-klik, begtu juga pada Kelas dan Ujian ke. Selanjutnya, dengan meng-klik tombol profil diri, maka akan tampil report tiap peserta didik sehubungan dengan hasil tes yang dilakukan. Sedangkan dengan meng-klik tombol profil kelas, akan memunculkan hasil analisis terhadap satu kelas sehubungan dengan tes yang dilakukan. Dengan menekan tombol Grafik Posisi, akan memunculkan grafik batang dari tiap peserta didik dalam satu kelas pada mata pelajaran yang diujikan. Grafik ini menunjukkan posisi tiap peserta didik dibanding dengan peserta didik lainya. Laporan Profil Diri muncul di dalam bahasa foxPro, sementara profil kelas dan grafik posisi, dimunculkan dalam excel. Profil Diri dapat dicetak dengan meng-klik tanda printer atau mencetak seperti biasa. Sementara Profil Kelas dan Grafik Posisi memerlukan proses editing sederhana di excel. Oleh karena itu, operator juga harus menguasai Excel. Laporan Profil Individual terdiri dari: (1) data identitas, (2) hasil olah dan analisis tes,serta (3) hasil skor, nilai, dan informasi lainnya, sebagaimana diperlihatkan pada gambar 3.
9
Contoh report profil diri untuk jenis soal pilihan ganda adalah: Profil Diri
Gambar 3. Laporan Profil Individual Siswa Laporan profil kelas menampilkan Identitas yang terdiri dari nama mata pelajaran, nama sekolah, dan nama, kelas berapa, dan ujian ke berapa. Hasil olahan dan analisis disajikan dalam bentuk tabulasi nomor soal dan indkator, serta kode nomor peserta tes. Kode nomor ini sebagai pengganti nama, karena jika disajikan dalam bentuk nama, akan memerlukan ruang yang besar. Laporan Profil Kelas diperlihatkan pada gambar 4. Grafik Posisi menggambarkan posisi prestasi peserta didik pada tes tersebut. Posisi dibagi dua bagian, positif dan negatif. Bagian positip menunjukkan prestasi yang bersangkutan di atas rata-rata, sedangkan di bagian negatip prestasinya di bawah rata. Jika
10
tepat digaris nol, berarti sama dengan rata-rata. Informasi posisi ini dapat dijadikan motivasi bagi peserta didik untuk selalu meningkatkan prestasinya dari setiap pelaksanaan tes. Laporan Profil Kelas dan grafik posisi dapat dilihat pada contoh berikut: No.
Jlh.
Indikator
Soal 1
Jlh.
2
3
4
Mampu 1
Siswa yang Menjawab Salah
Salah Benar
5 5180
mendefinisikan
5
pengertian
12
Bilangan Bulat
5266
5129
5136
5151
5163
5187
5188
5208
5217
5223
5263
5280
5296
melakukan 2
5231
Bilangan Bulat
penjumlahan
5223
29
Mampu
5207
22
dengan alat bantu
Gambar 4. Laporan Profil Kelas
POSISI SISWA DIBANDINGKAN DENGAN SISWA LAINNYA PADA KELAS VII A 2.5
2
1.5
1
-0.5
-1
-1.5
-2
-2.5 NAMA SISWA
Gambar 5 Grafik Posisi
5163
5277
5151
5223
5207
5231
5187
5154
5195
5290
5229
5217
5129
5208
5225
5238
5211
5136
5300
5133
5266
5236
5180
5156
5296
5230
5224
5269
5295
5188
5280
5175
5263
0 5158
Z-SKORE
0.5
11
Pendidik dapat memanfaatkan laporan profil kelas untuk mengetahui topik-topik atau materi mana saja yang masih belum terkuasai dengan baik oleh pesera didiknya. Sehingga pendidik dapat menentukan tindakan untuk menuntaskan pelajaran pada peserta didiknya secara keseluruhan dengan efektif, termasuk diantaranya melakukan program remedial. Laporan grafik posisi dapat dijadikan informasi bagi peserta didik dan pendidik tentang perkembangan prestasi peserta didik pada tiap tes yang dilakukan. Sehingga peserta didik akan termotivasi untuk selalu memperbaiki prestasinya. Akibatnya, akan tercipta suatu sistem yang membuat seluruh pihak yang terkait menjadi aktif dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran V. Kesimpulan Dari Penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Program Aplikasi untuk mengidentifikasi kebelummngertian siswa terhadap suatu topik telah dapat dibuat. Berdasarkan uji coba yang dilakukan. Program aplikasi ini diyakini dapat beroperasi dengan baik. 2. Program aplikasi ini bagus seklai jika dimanfaatkan oleh para guru di kelas untuk mengefektifkan proses pembelejarannya.
Daftar Kepustakaan Allen, MJ. & Yen, W.M. (1979). Introduction to Measurement Theory. California: Brooks & Cole Publishing Company. Ames, Carole, and Jennifer Archer. (1988). "Achievement Goals in the Classroom: Students' Learning Strategies and Motivation Process."Journal of Educational Psychology. 1910–. Washington, DC: American Psychological Association. 00220663. Location: Dallas Public Library. Ames, Carole (1992), Achievement Goals, Motivational Climate and Motivational Processes. Champaign, Ill.: Human Kinetics
Anas Sudiyono. (2003). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Badan Standar Nasional Pendidikan Indonesia. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: BSNP Black, P. & William, D.C. (1988). Assessment and Classroom Learning. Educational Assessment, Principles, Policy and Practice,
[email protected].
12
Black, P., & Wiliam, D. (1998). Inside the Black Box: Raising Standards through Classroom Assessment. Phi Delta Kappan, 80, 139 – 148. Brookhart, S. M. (1994). Teachers' Grading: Practice and Theory. Applied Measurement in Education, 7, 279-301. Budi Santoso. (2004). Panduan Lengkap Pemrograman Visual FoxPro,Yogyakarta: Andi Church, M. A., Elliot, A. J., & Gable, S. L. (2001). Perceptions of Classroom Environment, Achievement Goals, and Achievement Outcomes. Journal of Educational Psychology, 93, 43 – 54. Cizek, G. J. (1997). Learning, Achievement, and Assessment: Constructs at a Crossroads. Handbook of Classroom Assessment: Learning, Adjustment, and Achievement (pp. 1 – 32). San Diego, CA: Academic Press. Criswell, E. L. (1989). The Design of Computer Based Instruction. New York: Macmillan Publishing Company. Cronbach, L. J. (1984). Essentials of Psychological Testing. (4th ed.). New York: Harper & Row. Dian Riastuti, (2007). Pengembangan Computer Assisted Instruction (CAI) untuk pembelajaran Biologi SMA, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Dick, W. et al. (1990), The Systematic Design of Instruction, Third Edition, Harper Collins Ebel, RL, & Frisbie, D.A. (1998). Essential of Educational Measurement (4th ed). Engelwood Cliffs, BJ:Prentice Hall. Fernandes, H. J. X. (1984). Testing and Measurement. Jakarta: National Educayion Planning, Evaluation and Development. Gronlund, N.E. (1985). Measurement and Evaluation in Teaching. New York: MacMillan Publishing Company, Inc. Kumaidi. (2006). Asesmen dalam Pendidikan Kejuruan. Materi Kuliah S3 PTK PPs UNY. Molenda, Michael (2003). In Search of the Elusive ADDIE Model. Performance Improvement. Indiana University. Nitko, J. (2001). Educational Test and Measurement: An Introduction, NewYork: McMillan Poerwadarminta, W.J.S, (2005). Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka Sheehan, K.M. (1997). A Tree-Based Approach to Proviensy Scaling and Diagnostics Assessment. Journal of Education Measurement, 34(4), 333-353. Stiggins R.J, & Conklin NF (1994) In Teachers Hands, Investigation the Practice the Classroom Assessment, Albany, NY, Suny Press
13
Stiggins RJ (1999), Assessment Student Confidence, and School Success, Phi Delta Kappan, 81(3), 191 -198 Stiggins, RJ, et al. (2004). Classroom Assessment for Student Learning, Assesment Institute Inc, Portland, Oregon. Stiggins, Rick & Chappuis, Jan. (2005). Using Student-Involved Classroom Assessment to Close Achievment Gaps. Assessment Training Institute Portland.
[email protected]. Stiggins, Rick & Chappuis, Jan. (2006). What a Difference a word makes assessment for Learning rather than Asessment of Learning helps Student Succes. Vol.27 No.1. www.NSDC.Org. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfa Beta Suharyanto, (2007). Pengembangan Animasi Komputer pada Pembelajaran Fisika SMA, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan.