AKAD MUSYÂRAKAH AH MUTANÂQISHAH PERSPEKTIF HUKUM KUM ISLAM
SKRIPSI
Oleh: Nur Hotimah NIM. 08220030
JURU JURUSAN HUKUM BISNIS SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLA ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBR IBRAHIM MALANG 2012
AKAD MUSYÂRAKAH MUTANÂQISHAH PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Hukum Islam (S.H.I.) Oleh: Nur Hotimah NIM. 08220030
JURUSAN HUKUM BISNIS SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2012
i
PERNYATAAN PER KEASLIAN SKRIPSI
Demi Allah, Dengan kesadaran dan rasa ra tanggung jawab terhadap pengembangan ngan kkeilmuan, penulis menyatakan bahwa bahw skripsi dengan judul:
AKAD MUSYÂRAKAH AH MUTANÂQISHAH PERSPEKTIF HUKUM KUM ISLAM benar-benar merupakan akan karya k ilmiah yang disusun sendiri, bukann dupl duplikat atau memindah data milik ik orang oran lain. Jika dikemudian hari terbukti disusun sun oorang lain, ada penjiplakan, duplikas plikasi, atau memindah data orang lain, baik keseluru eseluruhan atau sebagian, maka skripsi ripsi dan d gelar sarjana yang telah diperoleh karenan arenanya, batal demi hukum. Malang, 20 M Maret 2012 Penulis,
Nur Hotimah imah NIM 0822003 220030
ii
PERSETUJUAN PE PEMBIMBING
Setelah membaca dan mengoreksi m skripsi saudari Nur Hotimah NIM.0 NIM.08220030 Jurusan Hukum Bisnis nis Syari’ah Sy Fakultas Syari’ah Universitas Islam Neg Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim him Malang M dengan judul: AKAD MUSYÂRAKAH AH MUTANÂQISHAH PERSPEKTIF HUKUM KUM ISLAM maka pembimbing menyatakan meny bahwa skripsi tersebut telah memenuh menuhi syaratsyarat ilmiah untuk diajukan diajuk dan diuji pada Majelis Dewan Penguji.
Malang, 3 Maret 2012 Dosen Pembimbing,
Dr. H. Sa’ad Ibrahim, M. A. NIP 195411171985031003 1003
iii
LEMBAR PERSETUJUAN AKAD MUSYÂRAKAH AH MUTANÂQISHAH PERSPEKTIF HUKUM KUM ISLAM
SKRIPSI Oleh: Nur Hotimah NIM. 08220030
Tanggal, 3 Maret 2012 Telah disetujui untuk diujikan oleh: Pembimbing
Dr. H. Sa’ad Ibrahim, M. A NIP 19541117 198503 1 003 Mengetahui, Ketua Ke Jurusan Hukum Bisnis Syari’ah
Dr. Suwandi, M.H. NIP 19610415 200003 1 001
iv
PENGESAHAN SKRIPSI
Dewan Penguji Skripsi ipsi saudari sa Nur Hotimah, NIM. 08220030, mahasisw asiswa Jurusan Hukum Bisnis Syari’ah ari’ah Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri egeri Maulana Malik Ibrahim Malang, ang, dengan de judul: AKAD MUSYÂRAKAH AH MUTANÂQISHAH PERSPEKTIF HUKUM KUM ISLAM telah dinyatakan lulus lus dengan den nilai A (sangat memuaskan) Dengan Penguji: 1. Sudirman, M.A NIP 19770822 22 200 200501 1 003
(
Ibrah M. A 2. Dr. H. Sa’ad Ibrahim, NIP 19541117 198503 198 1 003
(
auzan Zenrif, M.Ag 3. Dr. H. M. Fauzan NIP 19680906 06 200 200003 1 001
(
) Ketua
) Sekretaris
) Pengujii Utam Utama
Malang, 2 April 2012 Dekan,
Dr. Hj. Tutik Hamidah, midah, M. Ag NIP 19590423 198603 98603 2 003
v
BUKTI KONSULTASI BUKTI KONSULTASI TASI Nama
: Nur N Hotimah
Nim
: 08220030 08
Jurusan
: Hukum H Bisnis Syari’ah
Dosen Pembimbing
: Dr. D H. Sa’ad Ibrahim, M.A.
Judul Skripsi
: Akad A Musyârakah Mutanâqishah Perspektif Huku Hukum Islam
No Hari / Tanggal
Materi Konsultasi
1
01 Novemberr 2011
Proposal
2
15 Desemberr 2011
Revisi Proposal
3
15 Februari 2012
4
23 Februari 2012
5
03 Maret 2012
Paraf
BAB I, II, III dan IV Revisi BAB I, II, III dan IV ACC BAB I, II, III, IV dan BAB V
Malang, 10 Maret 2012 Mengetahui a.n. Dekan Ketua Jurusan Syari’ah
Hukum ukum
Dr. Suwandi, M.H. NIP 1961041520000310011
vi
Bisnis
MOTTO
Νà6În/§‘ ÏiΒ Νä3ø‹s9Î) tΑÌ“Ρé& !$tΒ z|¡ômr& (#þθãèÎ7¨?$#uρ “Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu”
vii
PERSEM EMBAHAN Buahh p pikiran ini, ananda persembahkan teruntuk
“Bunda “B Khadijah dan Abah Syahri” Berkat semangat at serta bekal do’a, ananda diizinkah untuk terus us menuntut ilmu walau terka kadang tersirat rona lelah diwajah kalian….satu tu pesan mu abah “janganlah lah mengambil hak orang lain”, dan bunda ya yang selalu mengingatkan tu tuk membaca basmalah disetiap langkah ku…
Terimakasih Si Cerdas Ikmal, Si Cantik ara rubi,, Mba’ Iin serta K’oji
Rasa terimakasih tak terhin hingga teruntuk Bapak Pembimbing yang telah menunju jukkah bahwa masih banyak ilmu u yang y harus saya pelajari, pahami dan mengamalkanny nya… Syukron katsir mahag haguru di Pon.Pes. Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang ng telah menguatkan pondas asi Iman dan Ihsan saya sebagai bekal bergaul dimasyar yarakat Terimakasih Bapak dan Ibu didik, terimakasih atas ilmu yang tak jenu kalian aja ajarkan pada kami
Sahabat-sahabat el-Maziyah e (Dhiandza AK-13) sahabat dala alam belajar, bergosip dan berjuang g (si ere, anis n bibeh) teman-teman sep eperguruan, seperjuangan, sepersus susuan dan seperjurusan “IBL 08” luph U much teman satu atap dari atap bu’j u’ju hingga bu riyati (maya, ajim, imamah,mba’’ u ukhti, mba’ indah, mba’ ntus, ummu u, iin, ika, yani dan semuanya) sahabat PMI MII rayon alFaruq, teman2 HMJ MJ Hbs, teman2 IMAN, serta Lab. Hukum terimakasih……………
viii
KATA PENGANTAR
ÉΟŠÏm§9$# Ç≈uΗ÷q§9$# «!$# ÉΟó¡Î0
Tiada kata yang mampu terucap selain rasa syukur kepada Sang Khaliq yang senantiasa dan tak pernah lelah memberikan rahman dan rahim-Nya kepada penulis, berkat petunjuk dan pertolongan-Nya jugalah akhirnya penulis bisa merampungkan skripsi yang berjudul: AKAD MUSYÂRAKAH MUTANÂQISHAH PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad yang telah menunjukkan kita kepada nikmat Islam, Ihsan serta Iman. Beliaulah yang membuka tabir jahiliyah dan memberikan kita penerangan dengan cahaya ilmu yang tidak pernah terbatas ujungnya didunia ini. Ungkapan terima kasih seiring doa dan harapan penulis haturkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu demi selesainya penulisan skripsi ini. Ungkapan terima kasih ini penulis haturkan kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. Imam Suprayogo selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 2. Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang beserta jajarannya 3. Dr. H. Saad Ibrahim, M.A. selaku guru serta pembimbing skripsi yang selalu
bersedia
membimbing,
menunjukkan,
mengarahkan,
serta
mengajarkan penulis banyak hal didunia ini yang penulis belum ketahui.
ix
4. Terimakasih khusus untuk dosen wali penulis Dr. H.M. Fauzan Zenrif, yang selalu mengontrol fakultas dan mengajak seluruh mahasiswa untuk sholat berjama’ah. 5. Salam hormat penulis untuk seluruh pendidik Fakultas Syari’ah, yang telah mengajarkan banyak hal, telah bersabar dalam mendidik serta membimbing penulis. 6. Salam sayang untuk teman-teman seperjuangan, yang tetap semangat selama 3 setengah tahun meramaikan kelas, menghiasi kampus ini dengan tangis suka maupun duka. Tetaplah berjuang teman-teman HBS (Hukum Bisnis Syari’ah). 7. Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan ini. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 8 Maret 2012 Penulis,
x
PEDOMAN TRANSLITERASI Transliterasi merupakan pemindahalihan tulisan Arab ke dalam tulisan Indonesia (latin). Pedoman transliterasi yang digunakan Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang adalah sebagai berikut: A. Konsonan ء ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص
ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ] ي
a b t ts j h kh d dz r z s sy sh
dl th dh ‘ gh f q k l m n w h y
B. Vokal, panjang dan diftong Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlammah dengan “u”, sedangkan bacaan panjang masing-masing ditulis dengan cara berikut: Vokal (a) panjang
â
لcd
qâla
Vokal (i) panjang
î
fgd
qîla
Vokal (u) panjang
û
دون
dûna
Khusus untuk bacaan ya’ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “i”, melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya’ nisbat
xi
diakhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya’ setelah fathah ditulis dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut: Diftong (aw) =
و
misalnya
لjd
menjadi
qawlun
Diftong (ay)
ي
misalnya
kgl
menjadi
khayrun
=
C. Ta’ marbûthah ()ة
Ta’ marbûthah ( )ةditransliterasikan dengan “t” jika berada ditengah kalimat, tetapi apabila berada diakhir kalimat menggunakan “h” misalnya nocpkoا npرrsto maka menjadi al-risalat li al-mudarrisah. Jika berada ditengah kalimat maka ta’ marbûthah ditransliterasikan dengan menggunakan t yang disambung dengan kalimat berikutnya, misalnya u اnsv رmenjadi rahmatullâh.
D. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah Kata sandang berupa “al” ( )الditulis dengan huruf kecil, kecuali terletak di awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalâlah yang berada di tengah-tengah kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh berikut ini: 1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan…… 2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan….. 3. Masyâ’ Allâh kâna wa mâlam yasyâ lam yakun 4. Billâh ‘azza wa jalla E. Nama dan Kata Arab terindonesiakan Pada prinsipnya setiap kata yang bearasal dari bahasa Arab harus ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Apabila kata tersebut merupakan nama Arab dari orang Indonesia atau bahasa Arab yang sudah terindonesiakan, tidak
xii
perlu ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Seperti penulisan nama “Abdurrahman Wahid”, “Amin Rais” dan kata “salat” ditulis dengan menggunakan tata cara penulisan bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan penulisan namanya. Kata-kata tersebut sekalipun berasal dari bahasa Arab, namun ia berupa nama dari orang Indonesia dan telah terindonesiakan, untuk itu tidak ditulis dengan cara “Abd al-Rahmân Wahîd”, “Amîn Raîs”, dan bukan ditulis dengan “shalât”.
xiii
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL (COVER LUAR) .......................................................... i HALAMAN JUDUL (COVER DALAM) .......................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iv PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................. v BUKTI KONSULTASI..................................................................................... vi MOTTO ........................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix PEDOMAN TRANSLITERASI ....................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv ABSTRAKSI ................................................................................................... xvi BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang........................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6 E. Batasan Masalah ..................................................................................... 7 F. Definisi Operasional ............................................................................... 7 G. Metode Penelitian ................................................................................... 8 1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian ........................................ 8 2. Bahan Hukum .................................................................................... 9 3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ................................................ 11 4. Teknik Analisa Bahan Hukum ......................................................... 12 H. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 13 I. Sistematika Penulisan ........................................................................... 15 BAB II : MUSYÂRAKAH MUTANÂQISHAH ................................................ 17 A. Definisi Musyârakah Mutanâqishah ..................................................... 17 B. Sejarah Musyârakah Mutanâqishah ...................................................... 23 C. Dasar Hukum Musyârakah Mutanâqishah ............................................ 27 xiv
D. Rukun dan Syarat Musyârakah Mutanâqishah ...................................... 33 E. Bentuk Musyârakah Mutanâqishah ....................................................... 39 F. Keunggulan, Kelemahan serta Resiko dalam Musyârakah Mutanâqishah …………………………………………………………………………..41 G. Aplikasi Musyârakah Mutanâqishah di Lembaga Keuangan Syariah .... 44 BAB III : ISTIHSÂN SEBAGAI METODE ISTINBÂTH HUKUM............. 48 A. Definisi Istihsân.................................................................................... 48 B. Macam-Macam Istihsân........................................................................ 53 C. Kekuatan Istihsân Sebagai Sumber Istinbâth Hukum ............................ 57 D. Relevansi Istihsân ................................................................................. 70 BAB IV : ISTIHSÂN SEBAGAI METODE ISTINBÂTH HUKUM MUSYÂRAKAH MUTANÂQISHAH ............................................................... 71 BAB V : PENUTUP ......................................................................................... 87 A. Kesimpulan........................................................................................... 87 B. Saran .................................................................................................... 88 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 89
xv
ABSTRAK Hotimah, Nur. 2012. Akad Musyârakah Mutanâqishah Perspektif Hukum Islam. Skripsi. Jurusan Hukum Bisnis Syari’ah. Fakultas Syari’ah. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing Dr. H. Sa’ad Ibrahim, MA. Kata Kunci: Musyârakah Mutanâqishah, Hukum Islam Kajian fiqih muamalah banyak merujuk kepada beberapa akad yang telah Nabi praktekkan, selain itu masyarakat juga mengadakan beberapa inovasi dari beberapa akad-akad yang ada pada masa Nabi Muhammad tersebut. Salah satu inovasi ialah dengan menggabungkan beberapa akad yang kemudian diberi nama lain atau dengan menggunakan nama asal akad yang di dalamnya tercampur beberapa akad. Pada dasarnya Nabi melarang adanya dua akad dalam satu transaksi sebab dapat menimbulkan gharar atau ketidakpastian dalam prakteknya serta kerancuan mengenai rukun dan syarat mana yang harus dipenuhi. Akad musyârakah, ijârah serta jual beli pun digabungkan dalam satu akad yang kemudian diberi nama musyârakah mutanâqishah. Akad ini merupakan inovasi dari akad musyârakah yang kemudian berakhir dengan kepemilikan. Pada Akad ini, rukun serta syaratnya tetap merujuk pada beberapa akad yang terkandung didalamnya. Jika diperhatikan, Nabi melarang adanya dua akad dalam satu transaksi lalu bagaimana jika lebih dari dua akad. Jawaban atas hal ini dapat ditemukan dengan menggunakan salah satu metode istinbâth hukum Islam yang dibahas dalam Ilmu Ushûl Fiqh untuk menggali hukum yang tidak ada dasar nash atau hukum-hukum yang sudah ada nash pengambilannya. Beberapa metode yang ditawarkan oleh ulama ushûl sebagai dasar penggalian hukum, namun istihsân merupakan metode yang dianggap sesuai sebagai metode penggalian hukum dalam musyârakah mutanâqishah, sebab sangat relevan bagi perkembangan zaman dan pengetahuan. Istihsân sendiri berarti beralihnya seorang mujtahid dari penggunaan suatu qiyâs kepada qiyâs lain yang lebih kuat dari padanya (qiyâs pertama), yaitu beralih dari meng-qiyâs-kan musyârakah mutanâqishah ini dengan hadits Nabi yang melarang dua akad dalam satu transaksi sebab dianggap mengandung unsur kemaslahatan bagi kelangsungan hidup masyarakat. Dua akad atau lebih yang terkandung dalam musyârakah mutanâqishah hukumnya boleh asalkan dengan memenuhi beberapa ketentuan yang telah ditetapkan oleh dalil-dalil syar’iyyah serta beberapa ulama’ fiqih.
Musyârakah mutanâqishah mengandung kemaslahatan bagi umat dengan akad ini masyarakat dapat memenuhi kebutuhan tempat tinggal dan peralatannya yang dewasa ini semakin mahal dan mencekik masyarakat menengah kebawah. Akad musyârakah mutanâqishah merupakan inovasi para ekonom untuk memeberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan tanpa mengabaikan syara’.
xvi
ABSTRACT Hotimah, Nur. 2012. Musharaka Mutanâqishah Agreement in the Islamic Legal Perspective. Thesis. Islamic Business Law Department. Syariah Faculty The State Islamic University Maulana Malik Ibrahim of Malang. Supervisor: Dr. H. Saad Ibrahim, MA. Keywords: Musharaka Mutanaqishah, Islamic Law Study of muamalah refers to some agreement that the Prophet practiced, but community also held some innovation of those covenant, that existed at the time of Prophet Muhammad. One of them by combining some of the contract then give it another name, or by using the name of the original contract agreement in which a mixed couple. Basically the Prophet forbade the two covenants in a single transaction because it may cause uncertainty in practice or gharar as well as confusion about the pillars and conditions which must be met. Musharaka, ijarah and sale contract were combined into a single contract which later is named musharaka mutanâqishah. This contract is an innovation of the musharaka which ended with ownership. At this Agreement, as well as the conditions remain in harmony refers to several covenants contained therein. the Prophet forbade the presence of two covenant in one transaction and then how if more than two covenants. The answer can be found by using one of the extracting Islamic law methods (istinbath) in Usul Fiqh to dig fundamental legal texts or laws. Some of the methods offered by the scholars of usul as the basic law of the excavation, but istihsan is a method considered appropriate method of extracting the musharaka mutanâqishah law, because it is highly relevant for this development year and knowledge. Istihsan, itself means mujtahid switchs to using a qiyas than another qiyas because it is considered more beneficial for community. Mujtahid does not equate musharaka mutanâqishah to the hadits which prohibits two transactions in a single contract because it is considered containing elements of benefit for survival of the community . So that two or more of the covenants contained in the musharaka mutanâqishah are permissible as long as compliance with certain provisions laid down by Islam Musharaka mutanâqishah of the benefits for the people of this community with a contract to meet the housing needs and the equipment which is currently more expensive and choking down the middle. Musharaka mutanâqishah contract is an innovative economists for giving out easy for people to meet their needs without losing sight of Islamic law.
xvii
ABCD اFGHI nرc~o اno ا.s .ng
p اnko اn|dc}~so اnرآcsoاr .2012 .رj{ ,nszcl rp رj~ دآ:فkso ا.{c
ng
jo اng
p اgاهk اoc
c{j
n
c .nko اngt آ.ng
pا kg~cso اgاهkا
cs آo و،]r }o اpرc
يoد اjoق او اczع
اj{ o إkgz
تcso اnp
دراkg آ كc} ه.tp وgt u اt¡ uل اjp رr cs¢cd نcي آo اro ا£
رc~ ا¤s~
£ تr ،kl§ csp اo ذr ¦~ أo اro
ا£ g ¤so اjرات هc~ة
اrv وا،رc~ة
اr اعj{أ g~g ة أوrv واn¡ g~¡ }o { ا.ro ا£ ¨t© يo اt¡ª اro اpام اr©~pc أو كcz ار،ngtso اngvc}o
اggoم اr ® rd {ª رk«o اo ان ¬دي اt ngl ,ng .c ءcjo~ ® اoوط اkoن واcرآªل اjv
rv واro ها ا.n|dc}~so اnرآcso اs rv واr عjgoرة واc واnرآcso اr g ¤so اz cgoر إcsoوط اk¯ن وcال أرآ°z ،قcz ها ا.gts~oc ~}z ~o اnرآcsoد اj راتc~ا إذاµg آ²
ة وrv واn¡ ro
اg}²د اj} وo { اrd ،³´v إذا.cg اردةjoة اr ±g²اjsoا .r
k أآrj z nkoم اcvط اc}~p® اgocpª اrvام أr©~pc f¢csoاب ها اjo اt ا¶عsو ®gocpª
ا£ oل اj¡ء أcst مr و. صj|}
اوg صj|{ oت اc² .oل اj¡ أt f¢cp
وntgpjo npc}
k~ يoب اjtpª اjن هc~p اo و،nkoم اcvط اc}~p ا jن هc~pا.n}
ª واn}
ازkj¦~o ةkg آngs ذات أهc{ª، n|dc}~so اnرآcsoن اj{coاج اk©~pا k´ يo اro اo اn|dc}~so اnرآcsoّ· اg انt لj~oَى ِ
}ْ ُ أي اjْdس َأ ٍ cَgdِ َoس ِا ٍ cَgdِ ْ َ ٌوْلrُ ُ أوg}² ا.¤s~soة اcgto nojp kgjz وk¡c} t يj~ ةr¢c { ذاتª k~ة وrv واng g~g o اc~À~ وoوط اkoدا
اr tz أنcsoc¶ °¢c n|dc}~so اnرآcsoاردة اjoد اjo
اk أآ .oء اcst £ nّgkoا oت اccg~v اngt~o r ¤
¤s~soس ها اc}o اt دjz ~o اr¢اjo
اn|dc}~so اnرآcsoا gدc|~dة اk~
j هn|dc}~so اnرآcso ا.fp أµ|~}
قc}~l واtÁ أcgocv k~z ~oات اrsoوا
.ngko اvªل اcÁ دون إzccg~v اngt~o سc}o اt foء اc¦
xviii