MONITORING HEMODINAMIK
TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I
Hemodinamik Aliran darah dalam sistem peredaran tubuh kita baik sirkulasi magna/ besar maupun sirkulasi parva/ sirkulasi dalam paru paru.
Monitoring Hemodinamik
Pemantauan secara terus menerus terhadap status hemodinamik, respirasi, dan tanda tanda vital lainnya untuk early detection sehingga dapat mencegah pasien jatuh dalam kondisi yang lebih parah.
Secara sederhana hemodinamik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan volume, jantung, dan pembuluh darah di dalam tubuh.
3 Komponen utama hemodinamik 1. Volume (darah dan cairan) sebagai isi. 60%-70% tubuh manusia terdiri atas cairan, serta begitu banyak juga komponen dalam setiap tetes cairan/darah yang beredar dalam sistem peredaran darah.
2. Pembuluh darah (arteri, vena dan kapiler) sebagai pipa. • Arteri : pembuluh darah yg keluar dari jantung yang umumnya kaya akan oksigen kecuali arteri pulmonal yang menuju ke paru-paru kaya akan CO 2 • Vena : pembuluh darah sbg kebalikan dari arteri yaitu membawa darah menuju ke jantung yg kaya akan CO2 kecuali vena pulmonalis yang kaya akan O2 yang berasal dari kedua paru. • Kapiler : pipa kecil penghubung antara arteri dan vena. Walaupun kecil namun bukan berarti fungsinya kecil, justru sebaliknya pemantauan sederhana fungsi hemodinamik didapatkan dari kapiler ini seperti akral dingin, CRT (capillary refill time), kelembaban serta warna kulit.
3. Jantung sebagai pompa. kemampuan jantung memompakan darah keseluruh tubuh sbg fungsi mekanikal yaitu adanya volume dan otot jantung. Serta adanya fungsi elektrikal yg dipengaruhi oleh sistem konduksi dan sejumlah elektrolit
Istilah istilah yang terkait dengan pemantauan hemodinamik • Cardiac out put adalah jumlah darah yang keluar/ dipompakan ventrikel kiri dalam 1 menit. Rumusnya; CO=SVxHR. • Strok volume/ volume sekuncup adalah jumlah darah yang keluar/ dipompakan ventrikel kiri dalam setiap kali kontraksi jantung, nilainya berkisar 70 cc. • MAP ( Mean Arterial Pressure ) atau disebut sebagai tekanan ratarata arteri, nilainya berkisar 70-100 mmHg. • Tekanan nadi adalah perbedaan nilai tekanan sistolik dikurang nilai tekanan diastolik, nilai normal berkisar 30-40 mmHg. • Preload merupakan tahanan pada dinding ventrikel sebelum tekanan sistolik yang diakibatkan oleh volume darah yang masuk pada ventrikel. • Afterload merupakan tahanan pada ventrikel pada setiap kali kontraksi. • Tahanan atau resistensi perifer
komponen penilaian pada monitoring hemodinamik. • Nadi: merupakan hasil dari kardiac out put, kardiak out put merupakan hasil dari mekanikal jantung, mekanikal jantung ditentukan oleh volume dan otot jantung. Sehingga kalau nadi tidak normal berarti akar permasalahannya pada volume atau pompanya. Cek dan koreksi cairannya serta perbaiki pompanya.
• Tekanan darah. Tekanan Darah merupakan hasil dari kardiak output. Yang perlu diingat dan diperhatikan disini selain apakah TD masih dalam rentang normal atau tidak adalah berapa nilai MAP. • Heart Rate atau denyut jantung. Heart rate merupakan hasil dari aktivitas listrik jantung yang dipengaruhi oleh sistem konduksi dan elektrolit. Normalnya adalah antara 60-100x / menit pada dewasa. Rate dibawah 60 atau diatas 100 merupakan indicator penting adanya tanda dari gangguan hemodinamik.
• Perfusi perifer; warna kulit, CRT, kelembaban dan suhu badan. • Pernapasan. Walaupun hemodinamik identik dengan jantung, cairan dan pembuluh darah bukan berarti kita melupakan organ vital lainnya seperti paru dan pasti juga otak tentunya. Hal ini bisa dijelaskan secara sederhana bahwa; darah yang dialirkan melaui sistem sirkulasi kejaringan berisi oksigen sebagai kebutuhan vital sel.
• Produksi urine. Sama halnya dengan paru dan organ lain, ginjal dapat mengekspresikan gangguan hemodinamik yang sedang terjadi. Produksi urine normal pada dewasa berkisar antara 0,5 – 1 cc /kgBB/jam, angka inilah merupakan salah satu rujukan yang sangat penting saat menilai hemodinamik pasien.
• SPO2. merupakan indikator lain yang dinilai ketika memonitor hemodinamik. Pulse oximeter merupakan alat pendeteksi jumlah oksigen yang tersaturasi dengan hemoglobin. Normalnya berkisar antara 95%100%.
• GCS. Glasgow Coma Scale adalah indikator penting berikutnya. Walaupun pada gangguan hemodinamik awal, perubahan GCS biasanya tidak ditemukan. Adanya penurunan nilai GCS mengindikasi bahwa kondisi gangguan hemodinamik sudah berlangsung lama atau bisa juga belum lama akan tetapi berlangsung secara drastis.
indikator perubahan
hemodinamik yang perlu segera ditangani yang disebut sebagai hemodinamik unstable, yaitu: – – – – –
hipotensi penurunan kesadaran, chest pain sesak napas adanya Congestive heart failure
demikian
dan Terima kasih