PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MODEL ANTRIAN DENGAN KEDATANGAN BERDISTRIBUSI POISSON DAN WAKTU PELAYANAN BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL (Studi Kasus: Antrian Prioritas Layanan BPJS RS Panti Rapih) SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika
Disusun oleh: Amalya Widiastuti NIM: 123114017
PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE QUEUEING MODEL WITH POISSON DISTRIBUTED ARRIVAL AND EXPONENTIAL DISTRIBUTED SERVICE TIME (Case Study: Priority Queue of BPJS Service at Panti Rapih Hospital) A THESIS
Presented as a Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain the Degree of Sarjana Sains Mathematics Study Program
Written by: Amalya Widiastuti Student ID: 123114017
MATHEMATICS STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF MATHEMATICS FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2016
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
MODEL ANTRIAN DENGAN KEDATANGAN BERDISTRIBUSI POISSON DAN WAKTU PELAYANAN BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL (Studi Kasus : Antrian Prioritas Layanan BPJS RS Panti Rapih)
Disusun oleh: Nama: Amalya Widiastuti NIM: 123114017
Telah disetujui oleh:
Dosen pembimbing skripsi
Ir. Ig Aris Dwiatmoko, M.Sc.
Tanggal: 17 Oktober 2016
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI MODEL ANTRIAN DENGAN KEDATANGAN BERDISTRIBUSI POISSON DAN WAKTU PELAYANAN BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL (Studi Kasus: Antrian Prioritas BPJS RS Panti Rapih) Disiapkan dan ditulis oleh: Amalya Widiastuti NIM: 123114017 Telah dipertahankan dihadapan Panita Penguji Pada tanggal 16 November 2016 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji Nama lengkap
tanda tangan
Ketua: Sudi Mungkasi, Ph.D.
.....................
Sekertaris: Y.G. Hartono, Ph.D.
.....................
Anggota: Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc.
..................... Yogyakarta, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Dekan
(Sudi Mungkasi, Ph.D.)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
*Jangan pernah menunda sesuatu, sebab menunda adalah masalah.
Karya tulis ini ku persembahkan untuk: ο·
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat selesai,
ο·
Mama yang selalu mendoakan ku dan memberi perhatian serta kasih sayang hingga saat ini.
ο·
Papa, Mas Thias, Mba Laila dan Dimas yang selalu mendukung serta melindungi ku.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang disebutkan dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Oktober 2016
Amalya Widiastuti
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Antrian adalah suatu kondisi dengan subyek-subyek menuju suatu area untuk dilayani dan menghadapi suatu keterlambatan yang disebabkan oleh mekanisme pelayanan yang mengalami kesibukan. Masalah ini memerlukan model matematika untuk memahami perilaku sistem antrian. Model antrian dengan kedatangan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial akan diulas dalam skripsi ini. Unsur-unsur antrian seperti model antrian, sikap subyek terhadap antrian, waktu tunggu, serta disiplin antrian mempunyai karakteristik yang harus dipelajari. Dalam skripsi ini disiplin antrian yang digunakan adalah disiplin antrian prioritas yaitu pelayanan diberikan kepada subyek yang mempunyai prioritas yang lebih tinggi dibanding subyek yang lain. Model antrian yang diterapkan untuk menganalisis antrian layanan BPJS Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang bertujuan untuk mengevaluasi penyebab masalah antrian yang terjadi.
Kata kunci: Antrian prioritas, Pelayanan berdistribusi Eksponensial, Sistem antrian.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Queueing is a condition where the subjects go to a particular area to be served and face a lateness due to a busy-service mechanism. This problem needs a mathematical model to understand the queueing system behavior. The queueing model with Poisson distributed arrival and Exponential distributed service time will be discussed in this thesis. The elements of queue, such as the queue model, the subject behavior towards the queue, the waiting time, and the queue discipline respectively have characteristics that need to be studied. In this thesis the queue discipline used is priority queueing discipline, that is, a service is given first to the subjects having higher priority than others. The queueing model is applied to analyze the BPJS queueing service at Panti Rapih Hospital Yogyakarta. It aims to evaluate the factors causes the queueing problem. Keywords: Queueing priority, Exponential Distribution Time Service, Queueing system.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Amalya Widiastuti
NIM
: 123114017
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Model Antrian Dengan Kedatangan Berdistribusi Poisson Dan Pelayanan Berdistribusi Eksponensial (Studi Kasus: Antrian Prioritas Layanan BPJS RS Panti Rapih)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 16 November 2016 Yang menyatakan
Amalya Widiastuti
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Program Studi Matematika, Universitas Sanata Dharma. Banyak tantangan dalam proses penulisan skripsi ini, namun dengan penyertaan Allah SWT serta dukungan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta ilmu yang telah diberikan sehingga terselesaikannya skripsi ini. 2. Bapak YG. Hartono, S.Si., M.Sc., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Matematika sekaligus Dosen Pembimbing Akademik Matematika 2012. 3. Bapak Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D. selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi. 4. Romo Prof. Dr. Frans Susilo, S.J., Ibu M. V. Any Herawati, S.Si., M.Si., Bapak Dr. rer. nat. Herry P. Suryawan, S.Si., M.Si., dan Ibu Lusia Krismiyati Budiasih, S.Si., M.Si. selaku dosen-dosen Prodi Matematika yang telah memberikan banyak pengetahuan kepada penulis selama proses perkuliahan. 5. Kedua orang tuaku tercinta Asriyanto dan Rusmiati, kakakku Thias Bahtiar Nugroho dan Laila Chairunisa, adikku Dimas Ali Prasojo, dan sahabatku
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arum, Eni dan Adi yang selalu memberikan dukungan, doa, dan semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini. 6. Sahabat BSD (Rian dan Fitri), teman-teman Matematika 2012 (Ajeng, Putri, Sila, Anggun, Noni, Manda, Happy, Dewi, Rian, Budi, Ega, Boby, Tika, Ferny, Juli, Ilga, Oxi, dan Risma), Nawacatur, Bovis, dan Nancy Amanda, Ensi, dan Linda yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, dan memberikan keceriaan serta dukungan selama masa kuliah. 7. Rumah Sakit Panti Rapih yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian pada skripsi ini. 8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga segala doa, perhatian, dukungan, bantuan, dan cinta yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penelitian selanjutnya. Harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadi referensi belajar yang baik.
Yogyakarta, 17 Oktober 2016 Penulis,
Amalya Widiastuti
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INDONESIA ..................................... i HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INGGRIS .......................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi ABSTRAK .......................................................................................................... vii ABSTRACT ...................................................................................................... viii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................. ix KATA PENGANTAR ...........................................................................................x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ...............................................................................................xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1 A. Latar Belakang.........................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................3 C. Batasan Masalah ......................................................................................3 D. Tujuan Penulisan .....................................................................................4 E. Metode Penulisan ....................................................................................4 F. Manfaat Penulisan ...................................................................................4 G. Sistematika Penulisan ..............................................................................5
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II DASAR- DASAR TEORI PELUANG DAN STATISTIKA ...................7 A. Peluang ....................................................................................................7 B. Nilai Harapan .........................................................................................17 C. Variansi ..................................................................................................25 D. Fungsi Pembangkit Momen (FPM) .......................................................27 E. Distribusi Poisson ..................................................................................29 F. Distribusi Gamma ..................................................................................32 G. Distribusi Eksponensial .........................................................................39 H. Uji Sampel Tunggal Kolmogorov-Smirnov ..........................................40 BAB III TEORI ANTRIAN ................................................................................45 A. Proses Antrian .......................................................................................45 B. Unsur-Unsur Antrian .............................................................................45 C. Aturan Distribusi Eksponensial .............................................................51 D. Proses Poisson .......................................................................................53 E. Waktu Antar Kedatangan ......................................................................60 F. Hubungan Antara Distribusi Poisson dengan Distribusi Eksponensial.64 G. Model Antrian Poisson yang Diperumum .............................................65 H. Antrian Poisson Khusus ........................................................................70 I. Model Antrian dengan Pelayanan Tunggal Kapasitas Tak Hingga .......75 J. Model Antrian dengan π Pelayanan Kapasitas Tak Hingga ..................81 BAB IV ANALISIS ANTRIAN LAYANAN BPJS RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA .................................................................................................86
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Sistem Antrian Pelayanan BPJS di Rumah Sakit Panti Rapih dan Harapan Pasien ......................................................................................87 B. Analisis Deskriptif Data Waktu Kedatangan dan Waktu Pelayanan .....93 C. Analisis Sistem Antrian Layanan BPJS ................................................97 D. Analisis Perhitungan Performa Antrian ...............................................107 E. Evaluasi dan Saran Untuk Sistem Antrian ..........................................109 BAB V PENUTUP ............................................................................................110 A. Kesimpulan ..........................................................................................110 B. Saran ...................................................................................................111 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................112 LAMPIRAN ......................................................................................................114
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fungsi peluang banyaknya bola merah yang terambil .......................... 12 Tabel 2.2 Fungsi probabilitas bersama.................................................................. 15 Tabel 2.3 Fungsi probabilitas dari variabel acak π ............................................... 23 Tabel 2.4 Data suatu sampel acak ......................................................................... 42 Tabel 2.5 Uji sampel tunggal Kolmogorov-Smirnov secara manual .................... 43 Tabel 2.6 Uji Sampel tunggal Kolmogorov-Sminrov dengan SPSS..................... 44 Tabel 3.1 Hubungan antara distribusi Poisson dengan distribusi Eksponensial di antrian .................................................................................................................... 64 Tabel 3.2 Sistem pelayanan pada Toko Grosir B&K ............................................ 68 Tabel 3.3 Hasil perhitungan performa antrian dengan software MATLAB ......... 85 Tabel 4.1 Pembagian tugas loket dalam melayani pasien ..................................... 91 Tabel 4.2 Jawaban dari pertanyaan nomor 1 oleh responden ............................... 92 Tabel 4.3 Jawaban responden mengenai waktu mengantri ................................... 92 Tabel 4.4 Informasi kedatangan dan waktu pelayanan sistem antrian .................. 94 Tabel 4.5 Statistik hasil uji distribusi kedatangan ................................................. 96 Tabel 4.6 Statistik hasil uji waktu pelayanan ........................................................ 97 Tabel 4.7 Rangkuman hasil perhitungan performa antrian BPJS .......................107
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Antrian orang yang menunggu dilayani ............................................ 2 Gambar 1.2 Antrian peti kemas yang menunggu dikirim ..................................... 2 Gambar 2.1 Pemetaan π ........................................................................................ 11 Gambar 3.1 Model antrian satu saluran satu fase ................................................. 48 Gambar 3.2 Model antrian satu saluran multi fase ............................................... 49 Gambar 3.3 Model antrian multi saluran satu fase ............................................... 50 Gambar 3.4 Model antrian multi saluran multi fase ............................................. 50 Gambar 3.5 Ilustrasi waktu tunggu ...................................................................... 61 Gambar 3.6 Diagam transisi antrian Poisson ........................................................ 66 Gambar 3.7 Skema antrian Poisson khusus ......................................................... 71 Gambar 4.1 Ilustrasi antrian layanan BPJS RS Panti Rapih ................................. 87 Gambar 4.2 Pengambilan tiket antrian layanan BPJS........................................... 89 Gambar 4.3 Pasien yang menunggu untuk dilayani .............................................. 89 Gambar 4.4 Pasien yang sedang mendapatkan pelayanan oleh petugas di loket (server) .................................................................................................................. 90 Gambar 4.5 Contoh tiket antrian layanan dokter dan tiket layanan BPJS ............ 90
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Antrian masih menjadi masalah yang sering ditemukan di fasilitas pelayanan umum. Antrian adalah suatu kondisi dengan subyek-subyek menuju suatu area untuk dilayani dan menghadapi suatu keterlambatan yang disebabkan oleh mekanisme pelayanan yang mengalami kesibukan. Dalam hal ini terjadi waktu tunggu yaitu waktu yang diperlukan dalam sebuah antrian. Antrian yang terbentuk dalam pelayanan terjadi akibat kurangnya jumlah pelayanan, banyaknya kedatangan, dan waktu tunggu yang lama. Kedatangan dan waktu pelayanan yang berbeda-beda, setiap orang yang terlibat dalam antrian akan memiliki waktu tunggu yang berbeda-beda. Terjadinya antrian merupakan sesuatu yang kurang baik dalam suatu pelayanan karena membuat orang yang terlibat dalam antrian harus menunggu untuk dilayani. Proses antrian juga dipengaruhi oleh banyaknya pelanggan yang semakin banyak. Dengan kata lain fenomena yang terjadi pada antrian adalah pelayanan masih berjalan tetapi dengan tingkat pelayanan yang lebih lambat dengan sebelumnya.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Berikut ini adalah contoh nyata sebuah antrian, yang ditunjukkan oleh Gambar 1.1 dan Gambar 1.2.
Gambar 1.1 Antrian orang yang menunggu dilayani.
Gambar 1.2 Antrian peti kemas yang menunggu dikirim. Dalam karya tulis ini akan dibahas mengenai model antrian dengan kedatangan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial dan juga akan dipelajari ukuran kinerja sistem dalam antrian seperti rata-rata banyaknya subyek dalam sistem antrian, rata-rata banyaknya subyek yang menunggu dalam antrian, waktu tunggu subyek yang dihabiskan dalam sistem, dan waktu tunggu subyek yang dihabiskan dalam antrian. Ukuran kinerja sistem dapat digunakan untuk menentukan banyaknya pelayanan yang dibutuhkan agar waktu tunggu menjadi minimum. Dalam karya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
tulis ini, penulis melakukan penelitian dari suatu layanan antrian. Obyek yang dijadikan penelitian adalah antrian layanan BPJS di Rumah Sakit Panti rapih. Penulis akan mengambil data secara langsung dan mengolah data serta akan menganalisis ukuran kinerja sistem sehingga menghasilkan suatu usulan perbaikan.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dibicarakan pada tugas akhir ini adalah: 1. Bagaimana dasar-dasar teori antrian? 2. Bagaimana distribusi Poisson dan Eksponensial dapat dipergunakan dalam sebuah antrian? 3. Bagaimana ukuran kinerja sistem pada model antrian dengan kedatangan yang berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan yang berdistribusi Eksponensial?
C. Batasan Masalah Dalam pembuatan tugas akhir ini ada beberapa hal yang dibatasi agar permasalahan tidak meluas atau tidak sesuai dengan tujuan awal. Berikut adalah batasan masalahnya: 1. Model yang dibahas adalah model dengan kedatangan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial. 2. Model yang dibahas adalah: a. Model antrian dengan pelayanan tunggal yaitu (π β π β 1): (πΊπ·ββββ). b. Model antrian dengan π pelayanan yaitu (π β π β π): (πΊπ·ββββ). 3. Teori yang dibahas hanya yang berkaitan langsung dengan pokok skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
4. Data yang digunakan adalah data antrian layanan BPJS di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
D. Tujuan penulisan Penulisan ini bertujuan membahas dasar-dasar teori sebuah antrian, peranan distribusi Eksponensial dalam sebuah antrian serta penerapannya pada masalah antrian layanan BPJS di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
E. Metode Penulisan Metode penulisan yang dipakai adalah metode studi pustaka, yaitu dengan membaca referensi buku-buku pendukung dan jurnal yang mengenai antrian dengan kedatangan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial. Jenis-jenis sumber pustaka yang digunakan dicantumkan dalam daftar pustaka.
F. Manfaat Penulisan Manfaat yang diperoleh dari karya tulis ini adalah: 1. Bagi penulis: memahami mengenai teori antrian dan mampu menganalisis masalah antrian. 2. Bagi pembaca: memperdalam pengetahuan baru tentang teori antrian serta memberikan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
G. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Batasan Masalah D. Tujuan Penulisan E. Metode Penulisan F. Manfaat Penulisan
BAB II : DASAR-DASAR TEORI PELUANG DAN STATISTIKA A. Peluang B. Nilai Harapan atau Mean C. Variansi D. Fungsi Pembangkit Momen (FPM) E. Distribusi Poisson F. Distribusi Gamma G. Distribusi Eksponensial H. Uji Sampel Tunggal Kolmogorov-Smirnov
BAB III TEORI ANTRIAN A. Proses Antrian B. Unsur-Unsur Antrian C. Aturan Distribusi Eksponensial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
D. Proses Poisson E. Waktu Antar Kedatangan F. Model Antrian Poisson yang Diperumum G. Antrian Poisson Khusus H. Model Antrian Tunggal dengan Kapasitas Tak Hingga I. Model Antrian dengan π Pelayanan Kapasitas Tak Hingga
BAB IV: ANALISIS ANTRIAN LAYANAN BPJS RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA A. Sistem Antrian Pelayanan BPJS Rumah Sakit Panti Rapih B. Analisis Deskriptif Data Waktu Kedatangan dan Waktu Pelayanan C. Analisis Sistem Antrian BPJS D. Analisis Perhitungan E. Evaluasi dan Saran
BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II DASAR-DASAR TEORI PELUANG DAN STATISTIKA
Dalam Bab ini akan disajikan dasar-dasar teori peluang dan statistika sebagai landasan pembahasan skripsi ini.
A. Peluang Definisi 2.1 Ruang Sampel Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan simbol π.
Contoh 2.1 Percobaan pelemparan sekeping koin sebanyak dua kali dengan kedua sisinya yaitu gambar dan angka, ruang sampel π dari percobaan tersebut adalah {πΊπ΄, πΊπΊ, π΄πΊ, π΄π΄}. Simbol πΊ menyatakan βGambarβ pada sisi koin dan simbol π΄ menyatakan βAngkaβ pada sisi koin.
Definisi 2.2 Kejadian Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Kejadian dinotasikan dengan huruf kapital, misalnya π΄.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Contoh 2.2 Percobaan pengambilan 3 buah bola yang diambil secara satu per satu tanpa pengembalian dari kantong yang berisi 9 buah bola dengan 3 buah bola berwarna hijau, 3 buah bola berwarna merah, dan 3 buah bola berwarna biru. π΄: Kejadian terambilnya bola pertama berwarna hijau. Maka π΄ = {π»ππ΅, π»π΅π, π»ππ, π»π΅π΅, π»π»π, π»π»π΅, π»ππ», π»π΅π», π»π»π»} dengan π» menyatakan βbola berwarna hijauβ, π menyatakan βbola berwarna merahβ, dan π΅ menyatakan βbola berwarna biruβ.
Definisi 2.3 Misalkan π΄ dan π΅ adalah adalah kejadian dari ruang sampel π, maka: 1. Gabungan dari dua kejadian dinotasikan π΄ βͺ π΅ dengan π΄ βͺ π΅ = {π₯ |π₯ π π΄ β¨ π₯ π π΅}. 2. Irisan dari dua kejadian dinotasikan π΄ β© π΅ dengan π΄ β© π΅ = {π₯ |π₯ π π΄ β§ π₯ π π΅}. 3. Komplemen suatu kejadian dinotasikan π΄π dengan π΄π = { π₯ π π | π₯ β π΄}. 4. Selisih dari kejadian π΄ dan π΅ dinotasikan π΄\π΅ dengan π΄\π΅ = π΄ β© π΅ π . 5. π΄ dan π΅ adalah kejadian-kejadian yang saling asing bila π΄ β© π΅ = π.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Definisi 2.4 Peluang Diberikan ruang sampel π dan kejadian π΄ dari π. Peluang dari π΄ dinotasikan π(π΄) yang memenuhi: 1. π(π΄) β₯ 0. 2. π(π) = 1. 3. Jika π΄1 , π΄2 , π΄3 , β¦. adalah kejadian yang saling asing di π maka β
π(π΄1 βͺ π΄2 βͺ π΄3 βͺ β¦ ) = β π(π΄π ). π=1
Definisi 2.5 Peluang Suatu Kejaadian Diberikan kejadian π΄ pada ruang sampel π, peluang terjadinya π΄ adalah π(π΄) =
π(π΄) π(π)
dengan π(π΄) adalah banyaknya anggota π΄ terjadi dan π(π) adalah banyaknya anggota ruang sampel π.
Contoh 2.3 Pelemparan koin sebanyak dua kali. Berapa peluang munculnya minimal 1 sisi βAngkaβ? Ruang sampel π pada percobaan tersebut adalah π = {π΄πΊ, πΊπ΄, π΄π΄, πΊπΊ} dengan π΄ menyatakan βAngkaβ pada sisi koin dan πΊ menyatakan βGambarβ pada sisi koin. Jika π΅ adalah kejadian yang menyatakan terjadinya minimal munculnya 1
1
1
3
satu sisi βAngkaβ maka π΅ = {π΄πΊ, πΊπ΄, π΄π΄}. Jadi π(π΅) = 4 + 4 + 4 = 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Definisi 2.6 Peluang Bersyarat Diberikan dua kejadian π΄ dan π΅ dalam ruang sampel π. Peluang kejadian π΅ setelah kejadian π΄ terjadi dinotasikan dengan π(π΅|π΄), π(π΅|π΄) =
π(π΄ β© π΅) , π(π΄) > 0. π(π΄)
Dua kejadian π΄ dan π΅ saling bebas jika π(π΄ β© π΅) = π(π΄)π(π΅).
Contoh 2.4 π = {1,2,3,4,5,6} dan misalkan π΄ adalah kejadian
Diberikan ruang sampel
bilangan genap di π dan π΅ adalah kejadian bilangan yang lebih dari 3 di π maka diperoleh π΄ = {2,4,6} , π΅ = {4,5,6}. Tentukanlah apakah π΄ dan π΅ saling bebas. Jawab: 2
1
π΄ β© π΅ = {4,6} berarti π(π΄ β© π΅) = 6 = 3, 3
1
3
1
π(π΄) = 6 = 2 dan π(π΅) = 6 = 2, 1
1
oleh karena π(π΄)π(π΅) = 4 β π(π΄ β© π΅) = 3 maka π΄ dan π΅ tidak saling bebas.
Definisi 2.7 Variabel Acak Variabel acak adalah fungsi bernilai real yang nilainya ditentukan oleh setiap unsur dalam ruang sampel. Variabel acak dinotasikan dengan huruf kapital dan nilainya dinotasikan dengan huruf kecil. Misalkan π merupakan variabel acak maka nilai dari π adalah π₯.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Contoh 2.5 Percobaan pengambilan 2 buah bola tanpa pengembalian dari kantong yang berisi 4 buah bola berwarna merah dan 3 buah bola berwarna hijau. Misalkan variabel acak π menyatakan banyaknya bola berwarna merah yang terambil. Ruang sampel π pada percobaan tersebut: π = {ππ», ππ, π»π, π»π»} dengan π menyatakan bola berwarna βMerahβ dan π» menyatakan bola berwarna βHijauβ. π = banyaknya bola berwarna merah yang terambil. Nilai numerik 0, 1, atau 2 dapat diberikan pada setiap titik sampel dimana nilai 0, 1, atau 2 merupakan besaran acak yang nilainya ditentukan dari percobaan. π
β
ππ» ππ π»π
ο· ο· ο·
0 1 2
π»π»
Gambar 2.1 Pemetaan π.
Definisi 2.8 Variabel Acak Diskrit Sebuah variabel acak dikatakan variabel acak diskrit jika himpunan dari kemungkinan hasilnya adalah terbilang. Jika tidak memenuhi definisi di atas maka variabel random di atas disebut variabel random kontinu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Definisi 2.9 Fungsi Probabilitas Diskrit Himpunan pasangan terurut (π₯, π(π₯)) adalah suatu fungsi probabilitas diskrit π untuk setiap kemungkinan hasil π₯ yang mungkin jika: 1. 0 β€ π(π₯) β€ 1 untuk setiap π₯ π β. 2. βπ₯ π(π₯) = 1.
Contoh 2.6 Dari contoh 2.5 tentukan fungsi peluang banyaknya bola berwarna merah yang terambil. Jawab: Pada gambar 2.1 nilai π₯ adalah bilangan-bilangan yang menyatakan banyaknya bola berwarna merah yang terambil.
π(π = 0) =
π(π = 1) =
π(π = 2) =
(40)(32) (72) (41)(31) (72) (42)(30) (72)
1 = , 7
=
12 4 = , 21 7
2 = , 7
Tabel 2.1 Fungsi peluang banyaknya bola merah yang terambil. π₯
0
1
2
π(π₯)
1 7
4 7
2 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Definisi 2.10 Fungsi Probabilitas Kontinu Fungsi π(π₯) adalah fungsi probabilitas (probability function) untuk variabel random kontinu π, jika: 1. π(π₯) β₯ 0 untuk setiap π₯ π β. β
2. β«ββ π(π₯) ππ₯ = 1. β
3. π(0 β€ π β€ 1) = β«ββ π(π₯) ππ₯.
Contoh 2.7 Andaikan suhu dalam 0C dalam sebuah percobaan adalah variabel acak kontinu π yang mempunyai fungsi densitas: π₯ 2 , β1 < π₯ < 2 π(π₯) = { 3 , lainnya 0 a. Buktikan bahwa π(π₯) adalah fungsi probabilitas. b. Tentukan π(0 < π β€ 1). Jawab: a. Menurut definisi 2.10 (2) jelas π(π₯) β₯ 0, β
2
π₯2 π₯3 2 ππ₯ = | = 1. 9 β1 β1 3
β« π(π₯) ππ₯ = β« ββ 1 π₯2
b. π(0 < π β€ 1) = β«0
3
ππ₯ =
π₯3 1 | 9 0
1
= 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Definisi 2.11 Distribusi Fungsi Kumulatif Fungsi distribusi kumulatif dari sebuah variabel random diskrit dan kontinu didefinisikan sebagai berikut
β π(π₯) πΉ(π₯) = π(π β€ π₯) =
, jika π diskrit,
βπβ€π₯ π₯
β« π(π‘)ππ‘ { ββ
, jika π kontinu.
Definisi 2.12 Fungsi Probabilitas Bersama Diskrit Fungsi π(π₯, π¦) adalah fungsi probabilitas bersama diskrit jika variabel acak π dan π memenuhi: 1. π(π₯, π¦) β₯ 0, β(π₯, π¦). 2. βπ₯ βπ¦ π(π₯, π¦) = 1. Untuk setiap π΄ di bidang π₯π¦, π[(π, π) β π΄] = β βπ΄ π(π₯, π¦).
Contoh 2.8 Dua buah pensil dipilih secara acak dari kotak yang berisikan 3 buah pensil berwarna biru, 2 buah pensil berwarna merah, dan 3 buah pensil berwarna hijau. Jika π adalah banyaknya pensil biru yang terpilih dan π adalah banyaknya pensil merah yang terpilih. Tentukan fungsi probabilitas bersama untuk fungsi π(π₯, π¦). Jawab: Nilai dari pasangan terurut (π₯, π¦) yang mungkin adalah (0,0) , (0,1) , (1,0), (1,1, ) (0,2), (2,0).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Misalkan (0,1) adalah kemungkinan terpilihnya pensil berwarna hijau dan pensil berwarna merah. Banyaknya kemungkinan terpilihnya 2 pensil dari kotak tersebut adalah (82) = 28. Banyaknya kemungkinan terpilihnya 1 pensil merah dari 2 pensil merah di dalam kotak dan terpilihnya 1 pensil hijau dari 3 pensil hijau di kotak 6
3
adalah (21)(31) = 6. Jadi π(0,1) = 28 = 14. Perhitungan yang sama dapat digunakan untuk mencari kemungkinan-kemungkinan pada kasus yang lainnya. Secara umum
diperoleh π(π₯, π¦) =
3 2 3 (π₯ )(π¦)(2βπ₯βπ¦ )
(82)
untuk setiap π₯ = 0,1,2 ; π¦ = 0,1,2 ; dan 0 β€
π₯ + π¦ β€ 2. Tabel 2.2 Fungsi probabilitas bersama. π₯
π(π₯, π¦) 0 π¦
1 2
Total Kolom
0 3 28 3 14 1 28 5 14
1 9 28 3 14
2 3 28
0
0
15 28
3 28
0
Total Baris 15 28 3 7 1 28 1
Definisi 2.13 Fungsi Probabilitas Bersama Kontinu Fungsi π(π₯, π¦) adalah fungsi probabilitas bersama kontinu dengan variabel acak π dan π jika: 1. π(π₯, π¦) β₯ 0 , β(π₯, π¦). β
β
2. β«ββ β«ββ π(π₯, π¦)ππ₯ ππ¦ = 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Contoh 2.9 Diberikan π(π₯, π¦) sebagai berikut: 2 (2π₯ + 3π¦), π(π₯, π¦) = {5 0 , β
0 β€ π₯ β€ 1, 0 β€ π¦ β€ 1, lainnya.
β
Tunjukkan bahwa β«ββ β«ββ π (π₯, π¦)ππ₯ ππ¦ = 1. Jawab: Integral dari π(π₯, π¦) adalah β
β
1
1
β« β« π(π₯, π¦)ππ₯ ππ¦ = β« β« ββ ββ
0
0
2 (2π₯ + 3π¦)ππ₯ ππ¦ 5
1
2π₯ 2 6π₯π¦ π₯ = 1 =β« ( + )| ππ¦ 5 5 π₯=0 0 1
2 6π¦ = β« ( + ) ππ¦ 5 0 5 2π¦ 3π¦ 2 1 =( + )| 5 5 0
=
2 3 + 5 5
= 1. Definisi 2.14 Variabel Acak Saling Bebas Misalkan π mempunyai fungsi distribusi π(π₯), π mempunyai fungsi distribusi β(π¦) dan π, π mempunyai fungsi distribusi bersama π (π₯, π¦). Maka π dan π dikatakan saling bebas jika dan hanya jika π (π₯, π¦) = π(π₯)β(π¦)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
untuk setiap pasangan bilangan real (π₯, π¦). Jika π dan π variabel acak diskrit dengan fungsi probabilitas bersama π(π₯, π¦) dan fungsi distribusi dari masing-masing variabel π dan π adalah π(π₯) dan β(π¦) , maka π dan π saling bebas jika dan hanya jika π(π₯, π¦) = π(π₯) β(π¦) untuk semua pasangan bilangan real (π₯, π¦). Jika π dan π variabel acak kontinu dengan fungsi densitas bersama π(π₯, π¦) dan fungsi fungsi distribusi dari masing-masing variabel π dan π adalah π(π₯) dan β(π¦), maka π dan π saling bebas jika dan hanya jika π(π₯, π¦) = π(π₯)β(π¦) untuk semua pasangan bilangan real (π₯, π¦).
Contoh 2.10 Pada contoh 2.8 variabel acak π dan π tidak saling bebas sebab berdasarkan definisi 2.14 π dan π saling bebas jika π(π₯, π¦) = π(π₯)β(π¦) untuk setiap pasangan bilangan 5
15
real (π₯, π¦). Pasangan bilangan real (0,0) diperoleh π(0) = 14, β(0) = 28, dan π(0)β(0) =
5 15 75 3 Γ = β π(0,0) = . 14 28 392 28
B. Nilai Harapan Definisi 2.15 Nilai Harapan atau Mean (Rata-rata) Diberikan variabel acak π dengan distribusi probabilitas yang diketahui. Mean atau nilai harapan dari π adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
π = πΈ(π) = β π₯ π(π₯) ; jika π adalah variabel acak diskrit, π₯ β
π = πΈ(π) = β« π₯ π(π₯)ππ₯ ; jika π adalah variabel acak kontinu. ββ
Contoh 2.11 Diberikan 7 sampel dengan 4 sampel tergolong tidak rusak dan 3 sampel lainnya tergolong rusak. Bila dilakukan pengambilan 3 sampel secara acak, tentukanlah nilai harapan terpilihnya sampel yang tidak rusak dari pengambilan tersebut. Andaikan π variabel acak yang menunjukkan banyaknya komponen yang tidak rusak pada sampel. Fungsi probabilitas distribusi dari π adalah π(π₯) =
3 (π₯4)(2βπ₯ )
(73)
, π₯ = 0,1,2,3
sehingga diperoleh π(0) =
1 12 18 4 , π(1) = , π(2) = , π(3) 35 35 35 35
nilai harapan π adalah π = πΈ(π) = (0)
1 12 18 4 12 + (1) + (2) + (3) = = 1.7 35 35 35 35 7
jadi nilai harapan dari terpilihnya sampel yang tidak rusak dari pengambilan tersebut adalah 1.7.
Contoh 2.12 Diberikan variabel acak π yang mewakili masa hidup elektronik dalam jam dengan fungsi densitas sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
20000 , π(π₯, π¦) = { π₯ 3 0,
π₯ > 100 lainnya lainnya.
Tentukanlah nilai harapan π. Menurut definsi nilai harapan diperoleh: β
β 20000 20000 π = πΈ(π) = β« π₯ ππ₯ = β« ππ₯ = 200. 2 π₯3 100 100 π₯
Nilai harapan dari π adalah 200.
Definisi 2.16 Nilai Harapan Fungsi Variabel Acak Diberikan variabel acak π dengan distribusi probabilitas π(π₯) dan π(π₯) adalah fungsi yang bernilai real dari π. Nilai harapan π(π) adalah: ππ(π) = πΈ[π(π)] = β π(π₯)π(π₯)
; jika π adalah variabel acak diskrit,
π₯ β
ππ(π) = πΈ[π(π)] = β« π(π₯)π(π₯)ππ₯
; jika π adalah variabel acak kontinu.
ββ
Lemma 2.1 Diberikan suatu konstanta tak nol π maka πΈ(π) = π. Bukti: Untuk variabel acak diskrit, πΈ(π) = β π π(π₯) = π β π(π₯) = π(1) = π. Untuk variabel acak kontinu, πΈ(π) = β« π π(π₯) ππ₯ = π β« π(π₯) ππ₯ = π.
β
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Lemma 2.2 Diberikan suatu konstanta tak nol π maka πΈ(ππ) = ππΈ(π). Bukti: Untuk variabel acak diskrit, πΈ(ππ) = β ππ₯ π(π₯) = π β π₯ π(π₯) = π (π). Untuk variabel acak kontinu, πΈ(ππ₯) = β« ππ₯ π(π₯) ππ₯ = π β« π₯ π(π₯) ππ₯ = π πΈ(π).
Teorema 2.1 Diberikan π, π suatu konstanta, πΈ(ππ + π) = ππΈ(π) + π . Bukti: Berdasarkan Definisi 2.16 diperoleh sebagai berikut: untuk variabel acak diskrit, πΈ(ππ + π) = β(ππ₯ + π) π(π₯)
= β(ππ₯ π(π₯) + π π(π₯))
= β ππ₯ π(π₯) + β π π(π₯)
= ππΈ(π) + π.
β
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Untuk variabel acak kontinu, β
πΈ(ππ + π) = β« (ππ₯ + π)π(π₯)ππ₯ ββ β
β
= β« ππ₯ π(π₯)ππ₯ + β« π π(π₯)ππ₯ ββ
ββ
= ππΈ(π) + π.
β
Teorema 2.2 Nilai Harapan dari Jumlahan Dua atau Lebih Fungsi Variabel Acak Nilai harapan dari jumlahan dua atau lebih fungsi variabel acak π adalah πΈ[π(π) + β(π)] = πΈ[π(π)] + πΈ[β(π)]. Bukti: Menurut Definisi 2.16 diperoleh sebagai berikut: untuk variabel acak diskit, πΈ[π(π) + β(π)] = β[π(π) + β(π)] π(π₯)
= β[π(π)π(π₯) + β(π)π(π₯)]
= β π(π)π(π₯) + β β(π)π(π₯)
= πΈ[π(π)] + πΈ[π(π)]. Untuk variabel acak kontinu, β
πΈ[π(π) + β(π)] = β« [π(π₯) + β(π₯)]π(π₯) ππ₯ ββ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
β
β
= β« π(π₯)π(π₯)ππ₯ + β« β(π₯)π(π₯)ππ₯ ββ
ββ
= πΈ[π(π₯)] + πΈ[β(π₯)].
β
Teorema 2.3 Nilai Harapan dari Selisih Dua atau Lebih Fungsi Variabel Acak πΈ[π(π) β β(π)] = πΈ[π(π)] β πΈ[β(π)]. Bukti: Menurut Definisi 2.16 diperoleh: untuk variabel acak diskrit, πΈ[π(π) β β(π)] = β[π(π) β β(π)] π(π₯)
= β[π(π)π(π₯) β β(π)π(π₯)]
= β π(π)π(π₯) β β β(π)π(π₯)
= πΈ[π(π)] β πΈ[π(π)]. Untuk variabel acak kontinu, β
πΈ[π(π) β β(π)] = β« [π(π₯) β β(π₯)]π(π₯) ππ₯ ββ
β
β
= β« π(π₯)π(π₯)ππ₯ β β« β(π₯)π(π₯)ππ₯ ββ
= πΈ[π(π₯)] β πΈ[β(π₯)].
ββ
β
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Contoh 2.13 Diberikan variabel acak π dengan fungsi probabilitas sebagai berikut: Tabel 2.3 Fungsi probabilitas dari variabel acak π. π₯
0
1
2
3
π(π₯)
1 3
1 2
0
1 6
Carilah nilai harapan π = (π β 1)2 . Jawab: Dengan menggunakan Teorema 2.1, Teorema 2.2 dan Teorema 2.3 fungsi π = (π β 1)2 dapat ditulis sebagai berikut: πΈ[(π β 1)2 ] = πΈ(π 2 β 2π + 1) = πΈ(π 2 ) β 2πΈ(π) + πΈ(1), πΈ(1) = 1, 1 1 1 πΈ(π) = 0 ( ) + 1 ( ) + 2(0) + 3 ( ) = 1, 3 2 6 1 1 1 πΈ(π 2 ) = 0 ( ) + 1 ( ) + 4(0) + 9 ( ) = 2, 3 2 6 Jadi, nilai harapan π = (π β 1)2 adalah πΈ[(π β 1)2 ] = 2 β 2(1) + 1 = 1.
Teorema 2.4 Nilai Harapan dari Perkalian Dua atau Lebih Variabel Acak Diberikan variabel acak π dan π yang saling bebas. Nilai harapan dari perkalian variabel acak tersebut adalah πΈ(ππ) = πΈ(π)πΈ(π).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Bukti: Menurut Definisi 2.14 dan Definisi 2.16 untuk π, π diskrit diperoleh, πΈ(ππ) = β β π₯π¦ π(π₯)β(π¦) π₯
π¦
= β β π₯ π(π₯) π¦ β(π¦) π₯
π¦
= β π₯ π(π₯) β π¦ β(π¦) π₯
π¦
= β π₯ π(π₯) πΈ(π) π₯
= πΈ(π)πΈ(π).
Menurut Definisi 2.14 dan Definisi 2.16 untuk π, π kontinu diperoleh, β
β
πΈ(ππ) = β« β« π₯π¦ π(π₯)β(π¦)ππ¦ ππ₯ ββ ββ
β
β
= β« π₯π(π₯) [β« π¦ β(π¦) ππ¦] ππ₯ ββ
ββ
β
= β« π₯ π(π₯) πΈ(π) ππ₯ ββ
β
= πΈ(π) β« π₯ π(π₯) ππ₯ ββ
= πΈ(π)πΈ(π).
β
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
C. Variansi Definisi 2.17 Variansi Diberikan variabel acak π dengan distribusi probabilitas yang diketahui dengan mean π. Variansi dari π adalah: π 2 = πΈ[(π β π)2 ] = β(π₯ β π)2 π(π₯)
; jika π variabel acak diskrit,
π₯ β
π 2 = πΈ[(π β π)2 ] = β« (π₯ β π)2 π(π₯)ππ₯
; jika π variabel acak kontinu.
ββ
Akar dari variansi adalah π dan disebut standar deviasi dari π.
Contoh 2.14 Perhatikan Contoh 2.11. Tentukan variansi dari π. Diketahui bahwa πΈ(π) = 1.7 dari perhitungan pada contoh 2.11 diperoleh: π(0) =
1 12 18 4 , π(1) = , π(2) = , π(3) = . 35 35 35 35
Variansi dari π adalah 3
π
2
= β(π₯ β 1.7)2 π₯=0
1 12 18 4 = (1 β 1.7)2 ( ) + (1 β 1.7)2 ( ) + (1 β 1.7)2 ( ) + (1 β 1.7)2 ( ) 35 35 35 35 = 0.49. Teorema 2.5 Variansi dari variabel acak π adalah 2
π 2 = πΈ(π 2 ) β (πΈ(π)) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Bukti: Bila π adalah variabel acak diskrit diperoleh, 2 π 2 = β(π₯ β π) π(π₯) π₯
= β(π₯ 2 β 2ππ₯ + π 2 )π(π₯) π₯
= β π₯ 2 π(π₯) β 2π β π₯ π(π₯) + π 2 β π(π₯). π₯
π₯
π₯
Menurut definisi nilai harapan π = βπ₯ π₯ π(π₯) dan menurut definisi fungsi probabilitas diskrit yang ke (2) βπ₯ π(π₯) = 1 untuk setiap fungsi probabilitas diskrit maka diperoleh 2 2 π 2 = β π₯ π(π₯) β π π₯
= πΈ(π 2 ) β π 2 . Bila π adalah variabel acak kontinu diperoleh β
π 2 = β« (π₯ β π)2 π(π₯)ππ₯ ββ β
= β« (π₯ 2 β 2ππ₯ + π 2 )π(π₯) ππ₯ ββ
β
β
β
2
= β« π₯ π(π₯)ππ₯ β 2π β« π₯π(π₯) ππ₯ + β« ββ
ββ
ββ
π 2 π(π₯) ππ₯.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
β
Menurut definisi nilai harapan π = β«ββ π₯ π(π₯) ππ₯ dan menurut fungsi probabilitas β
kontinu yang ke (2) β«ββ π(π₯) ππ₯ = 1 untuk setiap fungsi probabilitas kontinu maka diperoleh β
π 2 = β« π₯ 2 π(π₯)ππ₯ β β« ββ
β
π 2 π(π₯) ππ₯
ββ
= πΈ(π 2 ) β π 2 .
β
D. Fungsi Pembangkit Momen (FPM) Fungsi pembangkit momen berguna untuk menyelesaikan masalah-masalah komputasi dalam statistika matematis.
Definisi 2.18 Momen ke-π dari variabel acak π adalah πΈ(π π ) dan dinotasikan π β² π .
Definisi 2.19 Fungsi Pembangkit Momen (FPM) Fungsi pembangkit momen untuk variabel acak π didefinisikan sebagai berikut π(π‘) = πΈ(π π‘π₯ ).
Teorema 2.6 Fungsi Pembangkit Momen dari Jumlahan Variabel Acak Misalkan π1 , π2 , β¦ , ππ adalah variabel acak yang saling bebas dengan fungsi pembangkit momen masing-masing adalah ππ₯1 (π‘), ππ₯2 (π‘), β¦ , ππ₯π (π‘). Jika π = π1 + π2 + β― + ππ maka ππ (π‘) = ππ₯1 (π‘) Γ ππ₯2 (π‘) Γ β¦ Γ ππ₯π (π‘). Bukti:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Diketahui π1 , π2 , β¦ , ππ adalah variabel acak yang saling bebas maka menurut Teorema 2.4 dan Definisi 2.19 diperoleh: ππ (π‘) = πΈ(π π‘π ) = πΈ(π π‘(π1 +π2+β―+ππ) ) = πΈ(π π‘(π1 ) Γ π π‘(π2 ) Γ β¦ Γ π π‘(ππ) ) = πΈ(π π‘(π1 ) ) Γ πΈ(π π‘(π2 ) ) Γ β¦ Γ πΈ(π π‘(ππ) ) = π1 (π‘) Γ π2 (π‘) Γ β¦ Γ ππ (π‘).
β
Teorema 2.7 Ketunggalan Diberikan ππ₯ (π‘) dan ππ¦ (π‘) adalah fungsi pembangkit momen dari variabel random π dan π. Jika ππ₯ (π‘) = ππ¦ (π‘) maka π dan π mempunyai distribusi yang sama. Bukti: (Julie, H. (1999). Teorema Limit Pusat Lindenberg dan Terapannya. Skripsi) Pada skripsi tersebut, Teorema Ketunggalan dibuktikan secara umum dengan menggunakan definisi fungsi karakteristik yaitu ππ (π‘) = πΈ(π ππ‘π₯ ) dengan π adalah bilangan kompleks. Perhatikan bahwa FPM adalah bentuk khusus dari fungsi karakteristik dengan mengganti π‘ = βππ‘, bukti dilakukan dengan menunjukan bahwa bila πΉ dan πΊ adalah fungsi distribusi kumulatif dengan fungsi karakteristik yang sama yaitu β
β
β« π ππ‘π₯ ππΉ(π₯) = β« π ππ‘π₯ ππΊ(π₯) βπ‘ β β ββ
ββ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
maka πΉ(π₯) = πΊ(π₯) (skripsi hal 54). Berdasarkan Teorema Ketunggalan terdapat korespondensi satu-satu antara fungsi pembangkit momen dengan fungsi probabilitas.
E. Distribusi Poisson Percobaan yang menghasilkan nilai numerik dari variabel acak π yang menyatakan banyaknya kejadian khusus yang terjadi selama jangka waktu tertentu disebut percobaan Poisson. Misalnya variabel acak yang menyatakan banyaknya telepon yang masuk dalam kurun waktu 1 jam. Distribusi probabilitasnya disebut distribusi Poisson. Distribusi Poisson merupakan distribusi probabilitas diskrit.
Definisi 2.20 Distribusi Poisson Distribusi probabilitas untuk variabel acak Poisson π yang menyatakan banyaknya hasil percobaan yang terjadi selama suatu selang waktu atau daerah tertentu didefinisikan sebagai berikut: π(π₯; ππ‘) =
(ππ‘)π₯ π βππ‘ , π₯ = 0,1,2, β¦. π₯!
dengan π adalah rata-rata banyaknya hasil percobaan yang terjadi selama selang waktu atau daerah tertentu yang dinyatakan dan π‘ adalah menunjukkan selang waktu.
Teorema 2.8 Nilai Harapan Distribusi Poisson Nilai harapan dari variabel acak diskrit yang π berdistribusi Poisson adalah πΈ(π) = ππ‘.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Bukti: Berdasarkan Definisi 2.15 diperoleh: β
πΈ(π) = β π₯ π(π₯) π₯=0 β
π βππ‘ (ππ‘)π₯ = βπ₯ π₯! π₯=0 β
π βππ‘ ππ‘(ππ‘)π₯β1 π₯(π₯ β 1)!
= βπ₯ π₯=1 β
= ππ‘ β π₯=1
π βππ‘ (ππ‘)π₯β1 . (π₯ β 1)!
Misalkan π¦ = π₯ β 1, maka β
π βππ‘ (ππ‘)π¦ . πΈ(π) = ππ‘ β π¦! π¦=0
Mengingat bahwa π(π¦) =
π βππ‘ (ππ‘)π¦ π¦!
berdistribusi Poisson dan berdasarkan definisi
fungsi probabilitas diskrit ke- (2) ββ π¦=0 π(π¦) = 1 maka diperoleh β
β
π₯=1
π¦=0
π βππ‘ (ππ‘)π₯β1 π βππ‘ (ππ‘)π¦ πΈ(π) = ππ‘ β = ππ‘ β = ππ‘. β (π₯ β 1)! π¦!
Teorema 2.9 Variansi Distribusi Poisson Variansi dari variabel acak diskrit π berdistribusi Poisson π(π₯; ππ‘) adalah πππ(π) = ππ‘. Bukti: Berdasarkan Teorema 2.5 akan dicari πΈ(π 2 ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Misalkan: πΈ(π 2 ) = πΈ(π 2 ) β πΈ(π) + πΈ(π) = πΈ(π 2 β π) + πΈ(π) = πΈ[π(π β 1)] + πΈ(π),
β
πΈ[π(π β 1)] = β π₯(π₯ β 1)π(π₯) π₯=0 β
π βππ‘ (ππ‘)π₯ = β π₯(π₯ β 1) π₯! π₯=0 β
= β π₯(π₯ β 1) π₯=1 β
πΈ[π(π β 1)] =
(ππ‘)2
β π₯=1
π βππ‘ (ππ‘)2 (ππ‘)π₯β2 , π₯(π₯ β 1)(π₯ β 2)!
π βππ‘ (ππ‘)π₯β2 (π₯ β 2)!
= (ππ‘)2 , sehingga diperoleh πΈ(π 2 ) = πΈ[π(π β 1)] + πΈ(π) = (ππ‘)2 + (ππ‘),
dengan demikian πππ (π) = πΈ(π 2 ) β π 2 = (ππ‘)2 + (ππ‘) β (ππ‘)2 = ππ‘.
β
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Teorema 2.10 Fungsi Pembangkit Momen Distribusi Poisson Fungsi pembangkit momen untuk variabel acak π berdistribusi Poisson adalah π ππ‘(π
π‘ β1)
Bukti: Misalkan ππ‘ = π, maka β
π π₯ π βπ π‘π₯ π π₯!
π(π‘) = β π₯=0 β
π π₯ π π‘π₯βπ =β π₯! π₯=0
β
=π
βπ
(ππ π‘ )π₯ β π₯!
π₯=0 π‘
= π ππ π βπ = π π(π
π‘ β1)
= π ππ‘(π
π‘ β1)
. β
F. Distribusi Gamma Distribusi Gamma merupakan distribusi probabilitas berasal dari fungsi Gamma yang sudah dikenal luas. Distribusi Gamma merupakan distribusi kontinu. Beberapa distribusi merupakan kejadian khusus dari distribusi Gamma. Misalnya distribusi Eksponensial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Definisi 2.21 Fungsi Gamma Fungsi Gamma didefinisikan sebagai berikut β
Ξ(πΌ) = β« π₯ πΌβ1 π βπ₯ ππ₯ , πΌ > 0. 0
Teorema 2.11 Sifat-sifat Fungsi Gamma Berikut ini adalah sifat-sifat dari fungsi Gamma: 1. Ξ(πΌ) = (πΌ β 1)Ξ(πΌ β 1) untuk setiap πΌ > 0. 2. Ξ(1) = 1. 3. Ξ(π) = (π β 1) ! untuk setiap bilangan bulat positif π. Bukti: 1. Menggunakan definisi fungsi Gamma dan pengintegralan kalkulus secara parsial yaitu β« π’ ππ£ = π’π£ β β« π£ ππ’, dengan memisalkan π’ = π₯ πΌβ1 maka β
ππ’ = (πΌ β 1)π₯ πΌβ2 , dan ππ£ = π βπ₯ maka π£ = β«0 π βπ₯ ππ₯ = βπ βπ₯ |β sehingga 0 diperoleh Ξ(πΌ) = lim βπ π‘ββ
βπ₯ πΌβ1
π₯
β π‘ | β β« βπ βπ₯ (πΌ β 1)π₯ πΌβ2 ππ₯ 0 0
β π‘ = lim βπ βπ₯ π₯ πΌβ1 | + β« π βπ₯ (πΌ β 1)π₯ πΌβ2 ππ₯ π‘ββ 0 0 β π‘ = lim βπ βπ₯ π₯ πΌβ1 | + (πΌ β 1) β« π βπ₯ π₯ (πΌβ1)β1 ππ₯ π‘ββ 0 0
π‘ πΌβ1 = β lim ( π‘ ) + (πΌ β 1)Ξ(πΌ β 1) π‘ββ π exp((πΌ β 1) ln π‘) = β lim [ ] + (πΌ β 1)Ξ(πΌ β 1) π‘ββ ππ‘
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
= β lim [exp((πΌ β 1) ln π‘ β π‘)] + (πΌ β 1)Ξ(πΌ β 1) π‘ββ
ln π‘ = β lim {exp [(πΌ β 1)π‘ ( β 1)]} + (πΌ β 1)Ξ(πΌ β 1) π‘ββ π‘ = (πΌ β 1)Ξ(πΌ β 1).
2. Berdasarkan definisi fungsi Gamma diperoleh: β 1β1 βπ₯ Ξ(1) = β« π₯ π ππ₯ 0
β
= β« π βπ₯ ππ₯ 0
π‘ = lim βπ βπ₯ | π‘ββ 0 = 0 β (β1) = 1.
(2.1)
3. Berdasarkan definisi fungsi Gamma diperoleh: β
Ξ(π β 1) = (π β 1) β« π βπ₯ π₯ πΌβ2 ππ₯ 0 β
= ((π β 1) β 1) β« π βπ₯ π₯ (πΌβ1)β2 ππ₯ 0 β
= (π β 2) β« π βπ₯ π₯ (πΌβ1)β2 ππ₯ 0
= (π β 2)Ξ(π β 2),
(2.2)
menurut teorema sifat-sifat fungsi Gamma ke-(1) dan ke- (2) serta dari persamaan (2.1) dan persamaan (2.2) diperoleh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Ξ(π) = (π β 1)Ξ(π β 1)
(2.3)
= (π β 1)(π β 2)Ξ(π β 2) = (π β 1)(π β 2)(π β 3)Ξ(π β 3) = (π β 1)(π β 2)(π β 3)(π β 4)Ξ(π β 4) β¦ . Ξ(1) = (π β 1)(π β 2)(π β 3)(π β 4)Ξ(π β 4) β¦ .1 = (π β 1)!.
β
Definisi 2.22 Distribusi Probabilitas Gamma Variabel acak kontinu π berdistribusi Gamma dengan parameter πΌ dan π½ dengan fungsi densitas sebagai berikut: β
π₯
π₯ πΌβ1 π π½ π(π₯) = { π½ πΌ Ξ(πΌ) 0
, untuk π₯ > 0, πΌ > 0, π½ > 0, , selainnya.
Teorema 2.11 Nilai Harapan Distribusi Gamma Nilai Harapan variabel acak kontinu π yang berdistribusi Gamma adalah πΈ(π) = πΌπ½. Bukti: 1
Misalkan π = π½ menurut nilai harapan dan definisi distribusi probabilitas Gamma diperoleh: β
πΈ(π) = β« π₯ 0
misalkan π’ = ππ₯ maka dan
π’ π
ππΌ π₯ πΌβ1 π βππ₯ ππ₯, (πΌ β 1)!
(2.4)
= π₯ ππ’ = πππ₯ maka persamaan (2.4) menjadi
berdasarkan definisi fungsi Gamma persamaan (2.5) menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
β
π’ ππΌ π’ πΌβ1 π βπ’ ( ) ππ’ πΈ(π) = β« ( ) π (πΌ β 1)! π π 0 β
ππΌ = β« 1+πΌβ1+1 π’(1+πΌ)β1 π βπ’ ππ’, (πΌ π β 1)! 0 =
1 Ξ(πΌ + 1) π(πΌ β 1)!
=
1 πΌ Ξ(πΌ) π(πΌ β 1)!
=
πΌ (πΌ β 1)! π(πΌ β 1)!
=
πΌ π
(2.6)
1
karena π = π½ maka persamaan (2.6) menjadi πΈ(π) = πΌπ½.
β
Teorema 2.12 Variansi Distribusi Gamma Variansi variabel acak kontinu π yang berdistribusi Gamma adalah πππ(π) = πΌπ½ 2 . Bukti: Berdasarkan Teorema 2.5 akan dicari πΈ(π 2 ). β
β
π₯
π₯ πΌβ1 π π½ 2 2) =β« π₯ ( πΌ ) ππ₯ πΈ(π π½ Ξ(πΌ) 0 β π₯ 1 β = πΌ β« π₯ πΌ+1 π π½ ππ₯ π½ Ξ(πΌ) 0
=
1 π½ πΌ Ξ(πΌ)
[π½ πΌ+2 Ξ(πΌ + 2)]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
=
π½ 2 (πΌ + 1)πΌ Ξ(Ξ±) Ξ(πΌ)
= πΌ(πΌ + 1)π½ 2 ,
πππ (π) = πΈ(π 2 ) β (πΈ(π))
2
= πΌ(πΌ + 1)π½ 2 β (πΌπ½)2 = πΌ 2 π½ 2 + πΌπ½ 2 β πΌ 2 π½ 2 = πΌπ½ 2 .
β
Teorema 2.13 Fungsi Pembangkit Momen Distribusi Gamma Fungsi
pembangkit
momen
dari
variabel
acak
kontinu π
berdistribusi
Gamma (π½, πΌ) adalah ππ₯ (π‘) =
1 . (1 β π‘π½)πΌ
Bukti: 1
Misalkan π½ = π, berdasarkan Definisi Nilai Harapan dan Definisi Fungsi Pembangkit Momen diperoleh persamaan ππ₯ (π‘) = πΈ(π π‘π₯ ) β
=β« π 0 β
=β« 0 β
=β« 0
π‘π₯
ππΌ πΌβ1 βπ₯π [ π₯ π ] ππ₯ Ξ(πΌ)
ππΌ πΌβ1 π‘π₯βπ₯π π₯ π ππ₯ Ξ(πΌ) ππΌ πΌβ1 βππ₯(1β π‘ ) π ππ₯ π₯ π Ξ(πΌ)
(2.7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
π‘
misalkan π¦ = ππ₯(1 β π) atau π₯ =
π¦ π‘ π
π(1β )
dengan π‘ < π maka ππ₯ =
1 π‘ π
π(1β )
ππ¦
sehingga Persamaan 2.7 menjadi πΌβ1 ππΌ πΌβ1 βπ¦ π¦ π β 1 ππ₯ (π‘) = β« Ξ(πΌ) ( ππ¦ π‘ π‘ ) 0 π (1 β ) π (1 β ) π π πΌ β
ππΌ πΌβ1 βπ¦ =β« ( π¦ π ππ¦ π‘ ) 0 π (1 β ) Ξ(πΌ) π 1
πΌ β
1
=β« ( π‘ ) 0 (1 β ) π
π¦ πΌβ1 π βπ¦ ππ¦ Ξ(πΌ)
πΌ
=(
β π¦ πΌβ1 π βπ¦
karena β«0
Ξ(πΌ)
β
1
π‘ ) β«0 (1 β ) π
π¦ πΌβ1 π βπ¦ ππ¦, Ξ(πΌ)
(2.8)
ππ¦ adalah fungsi probabilitas Gamma dengan π½ = 1 maka
menurut Definisi Fungsi Probabilitas Kontinu ke-(2) persamaan 2.8 menjadi
ππ₯ (π‘) = (
=(
=
1
π‘ )1 (1 β ) π 1
π‘ ). (1 β ) π
1 . 1 β π‘π½
β
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
G. Distribusi Eksponensial Distribusi Eksponensial merupakan salah satu kejadian khusus dari distribusi 1
Gamma yaitu ketika πΌ = 1 dan π½ = π. Banyak sekali pengambilan keputusan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan distribusi Eksponensial. Misalnya waktu pelayanan pada subyek dalam sistem antrian.
Definisi 2.23 Distribusi Eksponensial Variabel acak kontinu π dikatakan berdistribusi Eksponensial dengan parameter π, ditulis πΈπ₯π (π₯, π) bila mempunyai fungsi densitas sebagai berikut: βππ₯ π₯β₯0 π(π₯) = {ππ , 0, lainnya lainnya.
Teorema 2.14 Nilai Harapan Distiribusi Eksponensial Nilai harapan dari variabel acak kontinu π berdistribusi Eksponensial adalah 1 πΈ(π) = . π
Bukti: πΈ(π) = πΌπ½ = 1 Γ
1 1 = . π π
Teorema 2.15 Variansi Distribusi Eksponensial Variansi dari variabel acak kontinu π berdistribusi Exponensial(π₯; π) adalah πππ(π) =
1 . π2
β
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Bukti: 1 2 1 πππ(π) = πΌπ½ = 1 Γ ( ) = 2 . π π
β
2
Teorema 2.16 Fungsi Pembangkit Momen Distribusi Eksponensial Bila π~πΈπ₯π(π₯, π) maka fungsi pembangkit momennya adalah ππ₯ (π‘) =
1
π‘ . (1 β ) π
Bukti: ππ₯ (π‘) =
1 1 = πΌ π‘. (1 β π‘π½) 1β π
β
H. Uji Sampel Tunggal Kolmogorov-Smirnov Uji sampel tunggal Kolmogorov-Smirnov atau sering disebut (godness of fit) adalah uji kecocokan atau keselarasan. Uji ini ditemukan oleh matematikawan Rusia A. N. Kolmogorov pada tahun 1933. Uji ini memusatkan perhatian pada dua buah fungsi distribusi kumulatif yaitu distribusi kumulatif yang dihipotesiskan dan distribusi kumulatif yang diamati. Mengingat πΉ(π₯) menyatakan suatu fungsi distribusi kumulatif. Apabila ingin mengambil sampel dari distribusi kumulatif πΉ(π₯) yang belum diketahui, hal ini mendorong untuk memastikan apakah dapat disimpulkan πΉ(π₯) = πΉ0 (π₯) untuk semua π₯ dengan πΉ0 (π₯) adalah suatu fungsi distribusi kumulatif yang sepenuhnya ditentukan yakni distribusi kumulatif yang dihipotesiskan. Jika πΉ(π₯) = πΉ0 (π₯) sangat diharapkan ada kecocokan antara πΉ0 (π₯)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
dan ππ (π₯), dengan ππ (π₯) adalah fungsi distribusi sampel yang diamati atau fungsi distribusi empirik.
Definisi 2.24 Distribusi Sampel atau Distribusi Empirik Misalkan π1 , π2 , β¦ , ππ adalah variabel random. Fungsi distribusi empiris ππ (π₯) di definisikan sebagai berikut: 0 ππ (π₯) =
π π {1
, π₯ < π(π) , π(π) < π₯ < π(π+1) , π(π) β€ π
dengan π₯π adalah pengaruh urutan ke-π dan π menyatakan banyaknya nilai pengamatan dalam sampel yang kurang dari atau sama dengan π₯ dan π menyatakan banyaknya pengamatan.
Definisi 2.25 Statistik Uji Kolmogorov-Smirnov Statistik uji Kolmogorov-Smirnov dinotasikan π· didefinisikan sebagai berikut: π· = max(π·+ , π·β ). π·+ = max[ππ (π₯) β πΉ0 (π₯)]. π·β = max[πΉ0 (π₯) β ππ (π₯)]. Prosedur dalam melakukan uji ini adalah sebagai berikut: 1. Tentukan hipotesis yaitu: π»0 : πΉ(π₯) = πΉ0 (π₯) π»1 : πΉ(π₯) β πΉ0 (π₯)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
2. Tentukan tingkat signifikasi yaitu πΌ. 3. Hitung πΉ0 (π₯) dan ππ (π₯) yang diamati dan hitunglah πΉ0 (π₯) β ππ (π₯). 4. Tentukan wilayah kritis yaitu: π»0 ditolak dan π»1 diterima bila π· > π·πΌ . 5. Carilah nilai π· dan nilai π·πΌ , π·πΌ diperoleh dari Lampiran 5. 6. Buatlah kesimpulan. Untuk mempermudah pengujian, uji sampel Kolmogorov-Smirnov juga dapat dilakukan dengan SPSS.
Contoh 2.15 Diberikan data suatu sampel acak. Tabel 2.4 Data suatu sampel acak. 8
1
3
3
2
1
4
0
5
9
Data
Apakah data tersebut berdistribusi Poisson atau tidak? Jawab: 1. π»0 : data berdistribusi Poisson. π»1 : data tidak berdistribusi Poisson. 2. Tingkat signifikansi (πΌ) = 0.05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
3. Perhitungan secara manual: Rata-rata dari data adalah 3.6. Tabel 2.5 Uji sampel tunggal Kolmogorov-Smirnov secara manual. π₯
frek Fkum
πΌ
ππ (π₯π )
πΉ0 (π)
π(πβ1) (π₯π )
π·+
π·β
0
1
1
1
0.1
0.027324
0
0.0726763 0.027324
1
2
3
2
0.2
0.125689
0.1
0.0743109 0.025689
2
1
4
3
0.3
0.302747
0.2
-0.002747 0.102747
3
2
6
4
0.4
0.515216
0.3
-0.115216 0.215216
4
1
7
5
0.5
0.706438
0.4
-0.206438 0.306438
5
1
8
6
0.6
0.844119
0.5
-0.244119 0.344119
8
1
9
7
0.7
0.988329
0.6
-0.288329 0.388329
9
1
10
8
0.8
0.995976
0.7
-0.195976 0.295976
max(π·+ ) = 0.0743109 dan max(π·β ) = 0.388329. π· = max(π·+ , π·β ) = 0.388329.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Perhitungan dengan SPSS: Tabel 2.6 Uji Sampel tunggal Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS. VAR00002 N
10
Poisson Parametera,,b
Mean
Most Extreme Differences
Absolute
.174
Positive
.174
Negative
-.169
3.6000
Kolmogorov-Smirnov Z
.551
Asymp. Sig. (2-tailed)
.922
a. Test distribution is Poisson. b. Calculated from data.
4. Daerah penolakan π»0 ditolak bila: π· > π· tabel = 0.9987 atau Asymp.Sig (2-tailed) < πΌ. 5. Kesimpulan: Dari perhitungan diperoleh π· = 0.388329 < π· tabel = 0.9987 dan dari SPSS diperoleh nilai Asymp.Sig.(2-tailed) adalah = 0.922 > πΌ = 0.05. maka π»0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi Poisson.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III Teori Antrian
A. Proses Antrian
Antrian adalah suatu kondisi subyek-subyek menuju suatu area untuk dilayani dan menghadapi suatu keterlambatan yang disebabkan oleh mekanisme pelayanan yang mengalami kesibukan. Antrian sendiri timbul karena adanya ketidakseimbangan antara banyaknya subyek yang dilayani dengan pelayanannya. Prinsip utama dalam situasi mengantri adalah subyek yang terlibat dalam antrian atau pelanggan (customer) dan fase atau pelayan (server). Pokok dari analisis antrian adalah kedatangan pelanggan diwakili dengan waktu antar kedatangan yang terjadi secara berturut-turut, untuk selanjutnya istilah waktu antar kedatangan ditulis dengan waktu kedatangan. Pelayanan diwakili dengan waktu pelayanan pada tiap pelanggan. Secara umum waktu antar kedatangan bersifat suatu kemungkinan, misalnya suatu pelanggan yang datang untuk membeli tiket bioskop atau bersifat telah ditetapkan, misalnya kedatangan pelamar pekerjaan untuk wawancara.
B. Unsur-Unsur Antrian Dalam sebuah antrian terdapat unsur-unsur penting yaitu: 1. Distribusi kedatangan. Distribusi kedatangan biasanya dinyatakan dalam distribusi probabilitas tertentu seperti distribusi Poisson, distribusi Eksponensial, atau distribusi
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Erlang. Kedatangan pelanggan untuk masuk dalam sistem antrian terbagi menjadi dua yaitu: a. Kedatangan secara individu. b. Kedatangan secara kelompok. 2. Distribusi pelayanan Dalam distribusi pelayanan dibutuhkan pola pelayanan yaitu waktu pelayanan. Waktu pelayanan berupa variabel acak yang distribusi probabilitasnya diketahui. Pelayanan kepada pelanggan terbagi menjadi dua yaitu: a. Pelayanan secara individu. b. Pelayanan secara kelompok. 3. Perilaku pelanggan pada antrian. Perilaku pelanggan pada sistem antrian merupakan faktor yang penting. Perilaku pelanggan pada sistem antrian bisa mempengaruhi analisis pada barisan antrian. Perilaku manusia dalam sistem antrian berperan sebagai berikut: a. Jockeying adalah suatu perilaku manusia untuk mengurangi waktu tunggu dengan berpindah dari antrian satu ke yang lainnya. b. Balking adalah suatu perilaku dimana seseorang masuk dalam antrian dan menunggu hingga memperoleh pelayanan. c. Reneging adalah suatu perilaku dimana seseorang masuk dalam antrian, namun belum memperoleh pelayan, kemudian meninggalkan antrian tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
4. Peraturan pelayanan Pelanggan pada sistem antrian dapat dilayani secara individual atau berkelompok. Peraturan pelayanan sangat penting sebab peraturan pelayanan meghasilkan keputusan yang digunakan untuk menyeleksi pelanggan pada sistem antrian, siapa yang akan dilayani terlebih dahulu. Terdapat empat cara dalam mengambil keputusan pada peraturan pelayan yaitu: a. First in first out (FIFO) First in first out (FIFO) bisa juga menggunakan istilah first come first served (FCFS). Aturan pelayanan ini menerapkan pelanggan pertama yang datang akan dilayani terlebih dahulu, misalnya pelanggan yang mengantri untuk melakukan transaksi dengan teller di bank. b. Last in first out (LIFO) Last in first out (LIFO) bisa juga menggunakan istilah last come first served (LCFS). Aturan pelayanan ini menerapkan pelanggan yang terakhir datang akan dilayani terlebih dahulu, misalnya sistem antrian dalam elevator untuk lantai yang sama. Pelanggan yang pertama kali keluar adalah pelanggan yang terakhir masuk ke dalam elevator. c. Random selection for service (RRS) Random selection for service (RRS) bisa juga menggunakan istilah Service in random order (SIRO). Pada peraturan pelayanan ini, setiap pelanggan pada antrian mempunyai peluang yang sama untuk dilayani terlebih dahulu, misalnya pada arisan. Pelayanan dalam sistem antrian dilakukan berdasarkan undian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
d. Priority service (PS) Pada peraturan pelayanan Priority service (PS) berarti prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan yang mempunyai prioritas yang lebih tinggi dibanding pelanggan yang lain, misalnya seseorang yang mempunyai penyakit yang lebih serius akan dilayani terlebih dahulu. 5. Klasifikasi model antrian Berdasarkan proses pelayanannya ada dua istilah yang dikenal pada struktur antrian. Istilah saluran atau baris pada antrian menunjukkan banyaknya jalur antrian yang tersusun secara paralel untuk memasuki sistem pelayanan sedangkan istilah fase menunjukkan banyaknya pelayanan yang tersusun secara seri. Saluran atau baris dapat berupa tunggal ataupun ganda begitu pula fase dapat berupa tunggal ataupun ganda. Model antrian yang terjadi secara umum adalah sebagai berikut: a. Satu saluran satu fase Satu saluran satu fase (single channel single phase) merupakan model antrian yang memiliki satu jalur antrian dan satu pelayanan. Contoh dari model ini adalah seseorang yang mengantri di sebuah bilik ATM.
Gambar 3.1 Model antrian satu saluran satu fase.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
b. Satu saluran multi fase Satu saluran multi fase (single channel multi phase) merupakan model antrian yang memiliki satu jalur antrian dan beberapa fase pelayanan yang disusun secara seri. Beberapa fase pada model antrian ini menujukkan adanya dua atau lebih pelayanan yang dilakukan secara seri. Contoh dari model ini adalah seseorang yang mengantri berobat di sebuah rumah sakit yang harus melewati beberapa tahap yaitu, pendaftaran ο konsultasi dokter ο pembayaran di kasir ο pengambilan obat di apotek rumah sakit.
Gambar 3.2 Model antrian satu saluran multi fase.
c. Multi saluran satu fase Multi saluran satu fase (multi channel single phase) merupakan model antrian yang mempunyai lebih dari satu jalur antrian dan hanya satu fase pelayanan. Contoh dari model ini adalah antrian pembelian tiket bioskop, yaitu terdapat beberapa jalur antrian dan satu fase pelayanan yaitu layanan penjualan tiket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Gambar 3.3 Model antrian multi saluran satu fase.
d. Multi saluran multi fase Multi saluran multi fase (multi channel multi phase) adalah model antrian yang memiliki beberapa jalur antrian dan beberapa fase pelayanan yang disusun secara seri, berarti terdapat dua atau lebih fase pelayanan yang dilakukan secara berurutan atau seri. Contoh dari model antrian ini adalah produksi pewarnaan kertas yang prosesnya dimulai dari kertas dimasukkan ke dalam mesin pewarnaan ο kertas dimasukkan ke dalam mesin pemotong ο kertas dipilah ο kertas dimasukkan ke dalam mesin pengepakan.
Gambar 3.4 Model antrian multi saluran multi fase.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
6. Ukuran sumber kedatangan Sumber kedatangan pelanggan bisa bersifat terbatas atau tak terbatas. Sumber yang terbatas (finite source) berati bahwa pelanggan yang datang untuk mendapatkan pelayanan terbatas, seperti pada kerusakan pada mesin-mesin yang menunggu servis dari montir. Sumber yang tak terbatas (infinite source) adalah pelanggan yang terus datang tanpa henti seperti panggilan terhadap operator telepon.
C. Aturan Distribusi Eksponensial Kedatangan subyek atau pelanggan pada sebuah antrian bersifat acak berarti peristiwa kedatangan pelanggan atau penyelesaian pelayanan tidak dipengaruhi oleh panjang waktu yang telah berlalu sejak terjadinya peristiwa sebelumnya. Waktu pelayanan dan antar kedatangan yang acak ini dijelaskan menurut model antrian dengan distribusi Eksponensial. Pada Definisi 2.22 telah dijelaskan fungsi peluang distribusi Eksponensial. π(π‘) = ππ βππ‘ , π‘ > 0. Fungsi distribusi kumulatifnya adalah: π₯
π(π β€ π₯) = β« ππ βππ‘ ππ‘ 0
= 1 β π βππ₯ . Fakta bahwa distribusi Eksponensial bersifat acak diilustrasikan dari contoh berikut; jika sekarang menunjukan pukul 08.20 dan waktu kedatangan paling awal terjadi pada pukul 08.02. Kemungkinan bahwa kedatangan selanjutnya terjadi pada pukul 08.29 merupakan sebuah fungsi dari interval waktu 08.20 hingga 08.29 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
hal tersebut tidak terikat pada lama waktu yang telah berlalu ketika terjadinya peristiwa pertama yaitu antara 08.02 hingga 08.20. Sifat distribusi Eksponensial semacam ini disebut sifat tanpa ingatan (memoryless atau lack of memory atau forgetfulness).
Teorema 3.1 Sifat Tanpa Ingatan Distribusi Eksponensial Dimisalkan π(π₯) adalah fungsi probabilitas Eksponensial dengan π mewakili waktu kedatangan. Jika π‘ adalah interval waktu kejadian pertama dan β adalah interval kejadian dari peristiwa terakhir maka sifat tanpa ingatan dari distribusi Eksponensial adalah π(π > π‘ + β |π > π‘) = π(π > β), untuk menunjukkan sifat tanpa ingatan pada distribusi Eksponensial: π(π > π₯) = 1 β π(π₯ < π) = π βππ₯ , dengan demikian, π(π > π‘ + β |π > π‘)
=
π(π > π‘ + β β© π > π‘) π(π > π‘)
=
π(π > π‘ + β) π(π > π‘)
π βπ(π‘+β) = π βππ‘ = π(π > β).
β
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
D. Proses Poisson Definisi 3.1 Proses Stokastik Proses stokastik {π(π‘), π‘ π π} adalah himpunan semua kemungkinan nilai π(π‘) pada suatu ruang sampel dengan π adalah himpunan indeks yang berkaitan dengan waktu diskrit, π = {0,1,2, β¦ }.
Definisi 3.2 Proses Membilang Proses membilang {π(π‘), π‘ β₯ 0} haruslah memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. π(π‘) β₯ 0. 2. π(π‘) adalah bilangan bulat. 3. Jika π‘ < π maka π(π‘) β€ π(π ). 4. Untuk π‘ < π , π(π ) β π (π‘) menyatakan kejadian yang terjadi pada interval waktu (π‘, π ].
Proses membilang juga mempunyai sifat orderliness yaitu peluang dari dua atau lebih kedatangan yang terjadi secara bersama-sama diabaikan. Sifat lainnya dari proses membilang adalah tanpa memori (memorylessness) yaitu setiap titik dalam waktu proses membilang saling bebas dengan masa lalu.
Definisi 3.3 Kenaikan Bebas Proses membilang disebut proses dengan kenaikan bebas (independent increments) jika banyaknya kejadian yang terjadi pada interval waktu terpisah adalah saling bebas. Artinya banyaknya kejadian yang terjadi pada waktu π‘ yaitu π(π‘) bebas dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
banyaknya kejadian yang terjadi pada waktu antara π‘ dan π‘ + π yaitu π(π‘ + π ) β π(π‘).
Definsi 3.4 Kenaikan Stasioner Proses membilang juga disebut proses kenaikan stasioner (stationary increments) jika distribusi dari banyaknya kejadian yang terjadi pada interval waktu tertentu hanya tergantung pada panjang interval tersebut, tidak bergantung pada letak interval tersebut. Artinya banyaknya kejadian pada interval waktu (π‘1 + π , π‘2 + π ] yaitu π(π‘2 + π ) β π(π‘1 + π ) mempunyai distribusi yang sama dengan banyaknya kejadian pada interval waktu (π‘1 , π‘2 ] yaitu π(π‘2 ) β π(π‘1 ) untuk semua π‘1 < π‘2 , π(π(π + π‘) β π(π ) = π) = ππ (π‘).
Definisi 3.5 Proses Poisson Proses membilang {ππ‘ , π‘ β₯ 0} adalah Proses Poisson dengan laju π > 0 jika : 1. π0 = 0. 2. Banyaknya kejadian pada dua interval yang tidak tumpang tindih serta saling bebas yaitu untuk setiap π > π‘ > π’ > π£ > 0, dan variabel acak π(π ) β π(π‘) dengan variabel acak π(π’) β π(π£) adalah saling bebas. 3. Peluang ada π kejadian dalam interval waktu π‘ berdistribusi Poisson dengan mean ππ‘ untuk setiap π , π‘ β₯ 0 berlaku: (ππ‘)π βππ‘ ππ (π‘) = π(π(π‘ + π ) β π(π ) = π) = π , π = 0,1,2,3, β¦ π!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Definisi 3.6 Fungsi π(π) Fungsi π(β) dikatakan π(β) jika π(β) = 0. ββ0 β lim
Contoh 3.1 Untuk interval waktu yang kecil (β > 0): β
π
βπβ
=β π=0
(πβ)2 (πβ)3 (βπβ)π = 1 β πβ + β + β―, π! 2! 3!
π βπβ = 1 β πβ + π(β), 1 β π βπβ = πβ + π(β). Pada persamaan 1 β π βπβ = πβ + π(β) menunjukkan peluang dari kejadian interval β > 0 sedangkan persamaan π βπβ = 1 β πβ + π(β) menunjukkan peluang tidak ada kejadian dari interval β > 0 atau dapat ditulis sebagai berikut: π(π(β) = 0) = 1 β πβ + π(β).
(3.1)
Definisi 3.7 Proses Poisson Proses membilang {ππ‘ , π‘ β₯ 0} adalah Proses Poisson dengan laju π > 0 jika: 1. π0 = 0. 2. Bersifat kenaikan stasioner. 3. π(π(β) = 1) = πβ + π(β). 4. π(π(β) β₯ 2) = π(β).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Untuk menyatakan peluang bahwa ada kejadian π yang terjadi pada interval waktu (0, π‘] dengan π‘ β₯ 0 berlaku: ππ (π‘) = π(π(π‘) = π |π(0) = 0), π = 0,1,2,3 β¦
(3.2)
Contoh 3.2 Misalkan π(π‘) adalah banyaknya ikan yang ditangkap pada waktu [0, π‘]. Andaikan ikan yang tersedia sangatlah banyak. Proses {π(π‘) ; π‘ β₯ 0} dapat dianggap sebagai proses Poisson, kesempatan menangkap ikan di sungai tidak tergantung dengan banyak ikan yang telah tertangkap. Dengan demikian pemancing yang baru saja tiba di sungai mempunyai kesempatan yang sama untuk menangkap ikan dengan pemancing yang sudah menunggu selama 4 jam menangkap ikan.
Teorema 3.2 Definisi 3.5 ekivalen dengan Definisi 3.7. Bukti: Definisi 3.5 β Definisi 3.7 1. Definisi 3.5 ke-(1) dengan Definisi 3.7 ke-(1) sangatlah jelas ekivalen. 2. Pada Definisi 3.5 ke-(2) (π(π‘ + π ) β π(π )) mempunyai distribusi yang sama dengan π(π‘). Artinya mempunyai kenaikan yang stasioner. 3. Sifat 3 Definisi 3.5: Untuk π(π(β) = 1) = π βπβ
(πβ)1 1!
= πβπ βπβ ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
β
(βπβ)π π(π(β) = 1) = πβ β π! π=0
= πβ [1 β πβ +
(πβ)2
= πβ β
(πβ)2 (πβ3 ) β +β―] 2 3!
(πβ)3 (πβ)4 + β +β― 2! 3!
(πβ)3 (πβ)4 = πβ + [β(πβ) + β +β―] 2! 3! 2
= πβ + π(β). Memenuhi sifat (3) pada Definisi 3.7. β
π(π(β) β₯ 2)
= π βπβ β π=2
(βπβ)π π!
(πβ)2 (πβ)3 (πβ)4 = π βπβ [ β + ββ―] 2! 3! 4π! 1 πβ (πβ)2 = π βπβ πβ [ β + ββ―] 2! 3! 4! β
= πβ π
βπβ
β π=2
(βπβ)πβ2 , π!
bila mengambil nilai limitnya diperoleh:
= lim
πβ π βπβ ββ π=2
ββ0
(βπβ)πβ2 π!
β
= π(β), Memenuhi sifat (4) pada Definisi 3.7. Definisi 3.7 β Definisi 3.5 1. Definisi 3.7 ke-(1) dengan Definisi 3.5 ke-(1) sangatlah jelas ekivalen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
2. Pada Definisi 3.4 π(π‘) tidka bergantung pada letak interval, artinya π(π‘) saling bebas. 3. Dari Definisi 3.7 diperoleh bentuk: ππ (π‘) = π(π(π‘) = π)
Definisi ππ (π‘) = π(π(π‘) = π)
π0 (π‘ + β) = π(π(π‘ + β) = 0) = π(π(π‘) = 0 , π(π‘ + β) β π(π‘) = 0)
Definisi Kenaikan Bebas
= π(π(π‘) = 0) π(π(π‘ + β) β π(π‘) = 0) = π0 (π‘)π0 (β)
Definisi Kenaikan Stasioner
= π0 (π‘)(1 β πβ + π(β)) = π0 (π‘) β πβπ0 (π‘) + π(β).
Dari bentuk π0 (π‘ + β) = π0 (π‘) β πβπ0 + π(β) diperoleh: πβ² 0 (π‘) = lim ββ0
π0 (π‘ + β) β π0 (π‘) β
π0 (π‘) β πβπ0 (π‘) + π(β) β π0 (π‘) ββ0 β
= lim
= lim ββ0
βπβπ0 (π‘) + π(β) β
= lim βππ0 (π‘) + ββ0
= βππ0 (π‘) πβ² 0 (π‘) = βπ π0 (π‘)
π(β) β
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
πβ² 0 (π‘) β« ππ‘ = β« βπ ππ‘ π0 (π‘) ln π0 (π‘) = βππ‘ + π π0 (π‘) = πΎπ βππ‘ . Pilih π0 (0) = π(π(0) = 0) = 1 maka diperoleh: π0 (π‘) = π βππ‘ ,
(3.3)
untuk π β₯ 1 ππ (π‘ + β) = π(π(π‘ + β) = π) = π(π(π‘) = π, π(π‘ + β) β π(π‘) = 0) + π(π(π‘) = π β 1, π(π‘ + β) β π(π‘) = 1) + π(π(π‘) β€ π β 2, π(π‘ + β) β π(π‘) β₯ 2) = ππ (π‘)π0 (β) + ππβ1 (π‘)π1 (β) + π(β) = ππ (π‘)(1 β πβ + π(β)) + ππβ1 (π‘)(πβ + π(β)) + π(β) = (1 β πβ)ππ (π‘) + ππβ1 (π‘)πβ = ππ (π‘) β πβππ (π‘) + πβππβ1 (π‘),
ππ (π‘ + β) β ππ (π‘) = βπβππ (π‘) + πβππβ1 (π‘) ππ (π‘ + β) β ππ (π‘) βπβππ (π‘) + πβππβ1 (π‘) = lim ββ0 ββ0 β β lim
πβ² π (π‘) = βπππ (π‘) + πππβ1 (π‘) πβ² π (π‘) + πππ (π‘) = πππβ1 π ππ‘ [πβ² π (π‘) + πππ (π‘)] = π ππ‘ πππβ1 π ππ‘ (π ππ (π‘)) = ππ ππ‘ ππβ1 . ππ‘
(3.4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Dari persamaan (3.4) dipilih π = 1 sehingga diperoleh: π ππ‘ (π ππ (π‘)) = π ππ‘ π1 (π‘) = (ππ‘+π)π βππ‘ , dengan syarat awal π1 (0) = 0, π1 (π‘) = ππ βππ‘ . Untuk menunjukkan ππ (π‘) =
(ππ‘)π π!
π βππ‘
menggunakan induksi matematis.
Asumsikan benar untuk π β 1 diperoleh: π βππ‘ (ππ‘)πβ1 ππβ1 (π‘) = , (π β 1)! dari persamaan (3.4) diperoleh: π ππ‘ π(ππ‘)πβ1 (π ππ (π‘)) = ππ‘ (π β 1)! π ππ‘ ππ (π‘)
=
(ππ‘)π +π π!
ππ (π‘) = (
(ππ‘)π + π) π βππ‘ π!
karena ππ (0) = π(π(0) = π) = 0 maka ππ = π βππ‘
(ππ‘)π π!
.
β
E. Waktu antar kedatangan Berdasarkan proses membilang {π(π‘), π‘ β₯ 0}, π(π‘) menyatakan banyaknya kedatangan sampai waktu π‘. Kedatangan tersebut dapat terjadi dalam interval (0, π‘]. Andaikan π‘1 adalah waktu terjadinya kedatangan pertama, dalam hal ini π(π‘1 ) = 1 dan π(π‘) = 0 untuk π‘ < π‘1 lalu π‘2 adalah waktu terjadinya kedatangan ke-2 maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
π(π‘2 ) = 2 dan π(π‘) = 1 untuk π‘1 < π‘2 . Kedatangan selanjutnya dilanjutkan dengan cara yang sama. Jadi π‘π+1 β π‘π adalah panjang waktu diantara saat terjadinya kedatangan ke-π + 1 setelah kedatangan ke-π. Panjang selang inilah yang disebut waktu antar kedatangan.
Definisi 3.8 Misalkan π1 menyatakan interval waktu dari kedatangan pertama. Untuk π β₯ 1 , misalkan ππ adalah interval waktu antara kejadian ke-(π β 1) dan kejadian ke-π maka {ππ , π = 0,1,2, . . . } adalah barisan waktu antar kedatangan atau waktu antar kejadian.
Definisi 3.9 Waktu Tunggu Waktu tunggu ππ sampai waktu kedatangan ke-π adalah ππ = π1 + π2 + β― + ππ .
(3.5)
π0 = 0 Gambar 3.5 Ilustrasi waktu tunggu.
Teorema 3.3 Waktu Antar Kedatangan Waktu antar kedatangan ππ , π = 1,2,3, β¦. dari suatu proses Poisson adalah saling bebas dan berdistribusi Eksponensial dengan parameter π.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Bukti: π(π1 β€ π‘) = 1 β π(π1 > π‘) = 1 β π{π(π‘) = 0} = 1 β π βππ‘ . Fungsi distribusi kumulatif dari π1 adalah πΉ(π‘) = 1 β π βππ‘ oleh karena fungsi peluang π(π‘) adalah turunan dari fungsi distribusi kumulatif πΉ(π‘), maka fungsi peluang π1 dapat diperoleh dengan cara berikut: π(π‘)
=
ππΉ(π‘) ππ‘
=
π(1 β π βππ‘ ) ππ‘
= ππ βππ‘ untuk π‘ β₯ 0. Jadi π1 waktu antar kedatangan berdistribusi Eksponensial dengan parameter π. Untuk π2diperoleh dari peluang bersyarat dari kejadian pertama saat waktu π . π(π2 β€ π‘ |π1 = π )
= 1 β π(π2 > π‘ | π1 = π ) = 1 β π(π(π‘ + π ) β π(π ) = 0 | π1 = π ) = 1 β π(π(π‘ + π ) β π(π ) = 0)
(Kenaikan bebas)
= 1 β π(π(π‘) = 0)
(Kenaikan stasioner)
= 1 β π βππ‘ = πΉ(π2 ). πΉ(π2 ) = π(π2 β€ π‘ |π1 = π ) diatas tidak tergantung pada π1 sehinga π2 berdistribusi Eksponensial secara rekrusif dapat ditunjukkan bahwa ππ saling bebas dan berdistribusi Eksponensial.
β
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Menurut Definisi 3.5 dan Definisi 3.7, untuk proses Poisson π(π‘) berdistribusi Poisson dengan parameter ππ‘ dan berdasarkan Teorema 3.3 ππ , π = 1,2, β¦ berdistibusi Eksponensial dengan parameter π pada Persamaan 3.5 diperoleh waktu tunggu ππ dengan π0 = 0.
Teorema 3.4 Andaikan ππ , (π = 1,2, β¦ . ) saling bebas dan berdistribusi Eksponensial maka waktu tunggu ππ berdistribusi Gamma. Bukti: Akan dibuktikan bahwa ππ berdistribusi Gamma. Diberikan π1 , π2 , β¦ , ππ 1
berdistribusi Eksponensial dengan π = π. Nilai harapan dari π1 , π2 , β¦ , ππ adalah 1 πΈ(π1 ) = πΈ(π2 ) = β― = πΈ(ππ ) = . π Berdasarkan Teorema 21.6, fungsi pembangkit momen dari π1 , π2 , β¦ , ππ adalah ππ₯π (π‘) =
1
π‘ . (1 β ) π
Berdasarkan definisi waktu tunngu, ππ = π1 + π2 + β― + ππ dan Teorema 2.6 diperoleh: πππ (π‘) =
1
1 1 Γ Γ β¦ π‘ π‘ π‘ (1 β ) (1 β ) (1 β ) π π π π
=(
1
π‘ ) (1 β ) π
(sebanyak π kali) (3.6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Pari Persamaan (3.6) diperoleh hasil yang sama dengan fungsi pembangkit momen 1
distribusi Gamma pada Teorema 2.13 dengan π½ = π dan πΌ = π, dan menurut Teorema 2.7, ππ berdistribusi Gamma.
β
F. Hubungan Antara Distribusi Posisson dengan Distribusi Eksponensial Berikut ini akan dijelaskan hubungan antara distribusi Poisson dengan distribusi Eksponensial Tabel 3.1 Hubungan distribusi Poisson dengan distribusi Eksponensial di antrian. Distribusi Distribusi Poisson Eksponensial Waktu antar Banyaknya kedatangan π selama Variabel acak
kedatangan periode waktu π‘. berturut-turut, π‘.
Range
π‘β₯0
Fungsi probabilitas
π(π‘) = ππ βππ‘ , π‘ β₯ 0 ππ (π‘) =
Mean
1 π
satuan waktu
π(π‘ β€ π΄)
π = 0,1,2 β¦ (ππ‘)π π βππ‘ , π = 0,1,2, π!
ππ‘ kedatangan selama waktu π‘ ππβ€π (π‘) = π0 (π‘) + π1 (π‘) + β―
Peluang kumulatif = 1 β π βππ΄
+ ππ (π‘)
Peluang tidak ada kedatangan selama periode waktu π΄
π(π‘ > π΄) = π βππ΄
π0 (π΄) = π βππ΄
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Contoh 3.3 Kelahiran bayi pada suatu negara mempunyai mean 1 kelahiran setiap 12 menit. Laju kelahiran bayi berdistribusi Eksponensial. Hitunglah: a. Rata-rata kelahiran bayi per tahun. b. Peluang tidak ada bayi yang lahir pada satu hari. Jawab: a. Kelahiran bayi per hari: π=
24 Γ60 12
= 120 kelahiran/hari.
Kelahiran bayi per tahun adalah: ππ‘ = 120 Γ 365 = 43,800 kelahiran/tahun. b. Peluang tidak ada bayi yang lahir pada satu hari dihitung dengan distribusi Poisson. π0 (1) =
(120 Γ 1)0 π β120Γ1 = π β120 = 0. 0!
Cara lain untuk menghitung peluang tidak ada bayi yang lahir pada satu hari sama saja dengan menghitung peluang waktu antar kelahiran yang berturutan lebih dari satu hari π{π‘ > 1} = π β120 = 0.
G. Model Antrian Poisson yang Diperumum Pengembangan model antrian dengan asumsi kedatangan berdistribusi Poisson dan waktu antar kedatangan serta pelayanan berdistribusi Eksponensial adalah model antrian Poisson khusus. Untuk memperumum model antrian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
berdasarkan kondisi jangka panjang atau perilaku keadaan tunak (steady state) pada antrian yaitu kondisi dengan rata-rata laju arus masuk sama dengan laju arus keluar.
Gambar 3.6: Diagram transisi antrian Poisson. Terdapat istilah kedatangan dan keberangkatan (departure), istilah kedatangan merepresentasikan sebagai penambahan banyaknya pelanggan pada sistem antrian sedangkan istilah keberangkatan merepresentasikan sebagai pengurangan banyaknya pelanggan pada sistem antrian. Peluang ππ dapat ditentukan dari diagram transisi antrian Poisson. Sistem antrian pada status π menyatakan banyaknya pelanggan dalam sistem antrian adalah π. Peluang terjadinya lebih dari satu kejadian yang terjadi selama interval β yang kecil dinyatakan dengan β β 0 diartikan bahwa untuk setiap π > 0, π dapat berubah menjadi dua kemungkinan yaitu π β 1 ketika keberangkatan terjadi pada laju ππ atau π + 1 ketika kedatangan terjadi pada laju ππ , ketika π = 0 dapat berubah menjadi 1 ketika terjadi kedatangan pada laju π0 . Pada π0 tidak terdefinisi karena tidak ada keberangkatan yang terjadi ketika sistem kosong. Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan dalam sistem antrian: π
= banyaknya pelanggan yang terlibat dalam sistem antrian.
ππ
= rata-rata kedatangan dari π pelanggan yang terlibat dalam sistem antrian.
ππ
= rata-rata keberangkatan dari π pelanggan yang terlibat dalam sistem antrian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
ππ
= peluang kondisi keadaan tunak (steady state) dari π pelanggan yang terlibat dalam sistem antrian. Model yang diperumum berasal dari ππ yang merupakan fungsi dari ππ dan
ππ . Peluang ini kemudian digunakan untuk menentukan langkah-langkah sistem kinerja seperti rata-rata panjang antrian, waktu tunggu antrian, dan rata-rata pelayanan. Dalam kondisi keadaan tunak (steady state) untuk π > 0 laju arus masuk yang diharapkan sama dengan laju arus keluar. Kondisi ketika π dapat berubah menjadi π β 1 atau π + 1 diperoleh: Ekspektasi laju arus masuk ke keadaan π: ππβ1 ππβ1 + ππ+1 ππ+1 . Ekspektasi laju arus keluar dari keadaan π: ππ ππ + ππ ππ = (ππ + ππ )ππ . Ekspektasi laju arus masuk ke keadaan π = Ekspektasi laju arus keluar dari keadaan π ππβ1 ππβ1 + ππ+1 ππ+1 = (ππ + ππ )ππ . Pada Gambar 3.6 kondisi ketika π = 0 adalah: π0 π0 = π1 π1 π0 π1 = ( ) π0 . π1 Untuk π = 1 diperoleh: π0 π0 + π2 π2 = (π1 + π1 )π1 π
substitusikan π1 = (π0 ) π0 sehingga diperoleh: 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
π2 = (
π1 π0 )π π2 π1 0
secara umum diperoleh bentuk: ππ = (
ππβ1 ππβ2 β¦ π0 ) π0 , π = 1,2, .. ππ ππβ1 β¦ π1
(3.7)
nilai π0 ditentukan dari ββ π=0 ππ = 1.
Contoh 3.4 Toko Grosir B & K mengoperasikan 3 toko. Manager toko menggunakan jadwal untuk menentukan banyaknya stasiun pelayanan yang beroperasi. Berikut ini adalah banyaknya pelanggan dalam toko. Tabel 3.2 Sistem pelayanan pada Toko Grosir B&K. Banyaknya pelanggan dalam toko
Banyaknya stasiun pelayanan yang beroperasi
1β3
1
4β6
2
Lebih dari 6
3
Kedatangan pelanggan berdistribusi Poisson dengan rata-rata kedatangan 10 pelanggan per jam. Waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial dengan rata-rata 12 menit. Tentukanlah peluang ππ pelayanan pelanggan saat kondisi steady state.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Jawab: Diketahui π = 10 pelanggan per jam, π = 0,1, .. oleh karena terdapat 3 stasiun layanan yang beroperasi diperoleh:
ππ
60 = 5, π = 0,1,2,3 12 ={ 2 Γ 5 = 10 , π = 4,5,6 3 Γ 5 = 15 , π = 7,8, β¦
dengan demikian dari persamaan (3.7) diperoleh: π1 = (
10 ) π = 2π0 5 0
π2 = (
10 2 ) π0 = 4π0 5
π3 = (
10 3 ) π0 = 8π0 5
π4 = (
10 3 10 ) ( ) π0 = 8π0 5 10
π5 = (
10 3 10 2 ) ( ) π0 = 8π0 5 10
π6 = (
10 3 10 3 ) ( ) π0 = 8π0 5 10
ππβ₯7 = (
10 3 10 3 10 πβ6 2 πβ6 ) ( ) ( ) π0 = 8 ( ) π0, 5 10 15 3
nilai dari π0 ditentukan dari persamaan berikut: 2
2 2
2 3
π0 + π0 (2 + 4 + 8 + 8 + 8 + 8 + 8 (3) + 8 (3) + 8 (3) +...)
=1
2 2 2 π0 (31 + 8 (1 + + ( ) + β― )) = 1, 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
dengan deret geometri yaitu: β
β π₯π = π=0
1 , |π₯| < 1, 1 β π₯π
diperoleh: 1 π0 (31 + 8 ( )) = 1 2 1β3 π0 =
1 . 55
Oleh karena π0 sudah diketahui maka bisa ditentukanlah ππ untuk π > 0. Misalnya berapa peluang jika hanya ada 1 stasiun pelayanan yang beroperasi? peluang tersebut dapat dihitung sebagai peluang maksimal terdapat 3 pelanggan yang terlibat dalam sistem antrian, π1 + π2 + π3 = (2 + 4 + 8) (
1 ) β 0.25. 55
H. Antrian Poisson Khusus Antrian Poisson khusus merupakan pengembangan dari model antrian dengan asumsi kedatangan berdistribusi Poisson. Berikut ini adalah gambar yang mengilustrasikan situasi antrian Poisson khusus dengan π pelayan (server) atau fase yang pararel. Seorang pelanggan mengantri untuk mendapatkan pelayanan dari pelayan pertama yang tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Sistem antrian Antrian
Waktu pelayanan π Pelayanan (server) π
π
Pelayanan (server)
Pelayanan (server)
π
Gambar 3.7 Skema antrian Poisson khusus.
Kedatangan pada sistem antrian adalah π pelanggan per satuan waktu. Semua stasiun pelayan adalah identik, berarti laju pelayanan untuk setiap stasiun pelayan adalah π pelanggan per satuan waktu. Banyaknya pelanggan pada sistem terdiri dari pelanggan yang sedang dilayani dan pelanggan yang sedang mengantri untuk dilayani. Untuk mendeskripsikan suatu model antrian maka dibutuhkan suatu notasi untuk meringkas suatu karakteristik yang berpengaruh. Notasi yang digunakan adalah notasi Kendall. Berikut ini adalah format notasi Kendall: (πβπ βπ ) βΆ (πβπβπ ) keterangan: π = Distribusi kedatangan. π = Distribusi waktu pelayanan. π = Banyaknya pelayan pararel, π = 1,2,3, β¦.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
π = Peraturan pelayanan. π = Banyaknya maksimal pelanggan yang diperbolehkan dalam sistem antrian (pada antrian dan saat pelayanan). π = Ukuran sumber kedatangan. Notasi standar untuk mewakili distribusi kedatangan dan pelayanan (simbol π dan π) adalah: π = Kedatangan pelanggan berdistribusi Poisson atau waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial. π· = Waktu antar kedatangan atau pelayanan pelanggan telah ditentukan atau terjadwal. πΈπ = Distribusi Erlang. πΊπΌ = Distribusi umum waktu antar kedatangan. πΊ = Distribusi umum waktu pelayanan. Notasi peraturan pelayanan (simbol π) yaitu: FCFS = First Come First Served. LCFS = Last Come First Served. SIRO = Service in Random Order. PRI = Priority Service. GD merupakan disiplin antrian secara umum berlaku pada sebagian besar sistem antrian (apabila tidak ada disiplin khusus yang mengikat) yaitu pelanggan yang pertama datang adalah pertama yang dilayani. Untuk
mengilustrasikan
penggunaan
dari
notasi,
model
(πβπ·β10): (LCFSβ20ββ) adalah model dengan distribusi kedatangan berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
distribusi Poisson (atau waktu antar kedatangan Eksponensial), distribusi pelayanan yang telah terjadwal, terdapat 10 server, peraturan pelayanan secara umum LCFS kapasitas sistem antrian 20 pelanggan, dan ukuran sumber kedatangan tidak terbatas. Sebelum dijelaskan mengenai keutamaan dari antrian Poisson akan dijelaskan bagaimana kondisi steady state dari situasi antrian Poisson yang diperumum dari peluang ππ . Simbol yang paling digunakan pada ukuran perfoma di suatu antrian adalah: πΏπ
= Nilai harapan banyaknya pelanggan dalam sistem antrian.
πΏπ
= Nilai harapan banyaknya pelanggan dalam antrian.
ππ
= Nilai harapan waktu tunggu dalam sistem antrian.
ππ
= Nilai harapan waktu tunggu dalam antrian.
π
= Banyaknya pelanggan.
πΜ
= Nilai harapan server yang sibuk. Akan ditunjukkan ukuran performa antrian yang berasal dari peluang steady
state dari π yaitu ππ sebagai berikut: β
πΏπ = β π ππ . π=0 β
πΏπ = β (π β π)ππ . π=π+1
Hubungan antara πΏπ dan ππ begitu juga πΏπ dan ππ dikenal sebagai Littleβs Formula yaitu: πΏπ = ππππ ππ .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
πΏπ = ππππ ππ . Parameter ππππ adalah rata-rata kedatangan yang efektif pada sistem antrian atau sama saja dengan π ketika semua pelanggan berada dalam sistem antrian atau tidak ada kedatangan pelanggan yang tidak terlayani. Bila pelanggan tidak dapat masuk ke dalam sistem antrian karena kapasitas sistem antrian tidak mampu menampung kedatangan pelanggan maka ππππ < π atau dengan kata lain ada pelanggan yang tidak bisa masuk dalam sistem antrian. Misalkan ππππ π adalah adalah rata-rata kedatangan pelanggan yang tak terlayani maka: π = ππππ + ππππ π Hubungan antara ππ dan ππ dapat diketahui sebagai berikut: Nilai harapan waktu tunggu pada sistem
=
Nilai harapan waktu tunggu pada antrian
+
Nilai harapan waktu pelayaan
` ππ = ππ +
1 π
Hubungan antara πΏπ dan πΏπ diperoleh dengan mengalikan kedua sisi dengan ππππ dan dengan Littleβs formula menghasilkan: πΏπ = πΏπ +
ππππ . π
Nilai harapan server yang sibuk yaitu πΜ
adalah πΜ
= πΏπ β πΏπ =
ππππ . π
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Contoh 3.5 Pada contoh 3.4 telah dihitung peluang jika hanya 1 stasiun pelayan yang beroperasi. Hitunglah performa antrian bila hanya 1 stasiun yang beroperasi. Jawab: π0 =
1 = 0.2, 55
akan dicari banyaknya pelanggan dalam sistem antrian: πΏπ = 0π0 + 1π1 + 2π2 + 3π3 = 0 + 1(2 Γ 0.2) + 2(4 Γ 0.2) + 3(8 Γ 0.2) = 2.6 pelanggan. Banyaknya pelanggan dalam antrian: π
πΏπ = πΏπ β π = 2.6 β
10 5
= 0.6 pelanggan.
Waktu tunggu pelanggan dalam sistem antrian: ππ =
πΏπ π
=
2.6 10
= 0.26 jam β 15.6 menit.
Waktu tunggu pelanggan dalam antrian: 1
1
ππ = ππ β π = 0.26 β 10 = 0.16 jam β 9.6 menit.
I. Model Antrian Dengan Pelayanan Tunggal Kapasitas Tak Hingga Model ini mempunyai notasi Kendall yaitu (πβπβ1) βΆ (πΊπ·ββββ) dengan waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial dan hanya terdapat satu
pelayanan, peraturan pelayanan adalah umum GD
kapasitas sistem antrian tidak terbatas, dan sumber kedatangan tidak terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Dengan menggunakan notasi pada model antrian Poisson yang diperumum diperoleh: ππ = π ππ = π
} π=0,1,2..
Kapasitas sistem antrian tidak terbatas maka semua pelanggan yang datang dapat masuk ke dalam sistem antrian dan tidak ada kedatangan pelanggan yang tak terlayani maka diperoleh
ππππ = π
π
dan ππππ π = 0. Misalkan π = π dengan
π menyatakan kepadatan pelanggan pada stasiun pelayanan sehingga maka Persamaan (3.7) persaman ππ menjadi: ππ = ππ π0 , π = 0,1,2, β¦
(3.8)
untuk menentukan nilai π0 dapat diperoleh dengan mensubstitusikan persamaan (3.8) sehingga diperoleh sebagai berikut: π0 + π1 + π2 + β― + ππ = 1 π0 + π1 π0 + π2 π0 + β― + ππ π0 = 1 π0 (1 + π + π2 + β― + ππ ) = 1. 1
Asumsikan π < 1 deret geometri mempunyai jumlahan berhingga yaitu (1βπ) sehingga diperoleh: 1 π0 ( ) =1 1βπ π0 = 1 β π.
(3.9)
Substitusikan Persamaan (3.9) ke Persamaan (3.8) sehingga diperoleh: ππ = (1 β π)ππ , π = 1,2, β¦
(3.10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Kondisi π < 1 atau π < π supaya sistem tidak melebihi batas dan steady state bisa ditentukan. Apabila π β₯ π maka deret geometri tidak konvergen dan tidak steady state sehingga peluang ππ tidak dapat ditentukan. Dengan kata lain jika laju pelayanan lebih besar dari pada laju kedatangan maka panjang antrian akan terus bertambah dan tidak terjadi steady state. Ukuran-ukuran dasar kinerja model (πβπβ1) βΆ (πΊπ·ββββ) adalah: β
πΏπ = β πππ π=0 β
= β π(1 β π)ππ π=0
= (1 β π)(0 + π + 2π2 + 3π3 + β― + πππ ) = (1 β π) π (1 + 2π + 3π2 + β― + πππβ1 ) β
= (1 β π)π β π ππβ1 π=0
= (1 β π)π =
1 (1 β π)2
π , (1 β π)
karena ππππ = π dengan laju kedatangan tidak terbatas maka untuk menentukan ππ diperoleh sebagai berikut: πΏπ = ππππ ππ = πππ ππ =
πΏπ π
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
π (1 β π) = π =
=
π π(1 β π) π π π π (1 β π )
π π = ππ β π2 ( π ) =
π ππ β π2
=
π π(π β π)
=
1 . πβπ
Untuk ππ diperoleh sebagai berikut: ππ = ππ +
1 π
ππ = ππ β
1 π
=
1 1 β πβπ π
=
π β (π β π) π(π β π)
=
π π(π β π)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
1 π π = Γ π(π β π) 1 π π π = (π β π) π π π π = π (1 β π ) π =
π . (1 β π)π
Untuk πΏπ diperoleh sebagai beikut: πΏπ = ππππ ππ = πππ =π
π (1 β π)π
=
π π π (1 β π)
=
π2 . (1 β π)
Untuk menentukan kepadatan pelanggan diperoleh: πΜ
= πΏπ β πΏπ π π2 = β (1 β π) (1 β π) =
π(1 β π) (1 β π)
=π
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Contoh 3.6 Jasa cuci mobil pada suatu tempat mampu membersihkan mobil dalam waktu 10 menit/mobil dengan waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial. Kedatangan mobil yang datang utnuk dilayani berdistribusi Poisson dengan rata-rata kedatangan 4 jam/mobil. Fasilitas ini tidak dapat menangani lebih dari satu mobil setiap saat. Bagaimana analisis ukuran-ukuran kinerjanya? Jawab: Kedatangan mobil berdistribusi Poisson dengan laju kedatangan 4 jam/mobil berarti 60
π = 4 dan pelayanan berdistribusi Eksponensial dengan laju kedatangan π = 10 = π
4
6 mobil / jam karena π = π = 6 < 1 maka sistem yang beroperasi dibawah kondisi steady state. Berikut ini adalah perhitungan performa antrian. Banyaknya mobil pada sistem antrian adalah 4 6
π
πΏπ = 1βπ =
1β
4 6
= 2 mobil.
Banyaknya mobil pada antrian: πΏπ =
π2 1βπ
=
4 2 6 4 1β 6
( )
= 1.3333 mobil.
Waktu tunggu dalam sistem antrian adalah: 1
1
ππ = πβπ = 6β4 = 0.5 jam = 30 menit. Waktu tunggu dalam antrian adalah: π
ππ = π(1βπ) =
4 6
4 6
6(1β )
= 0.333 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
J. Model Antrian Dengan π Pelayanan Kapasitas Tak Hingga Model antrian dengan π pelayanan kapasitas tak hingga mempunyai notasi Kendall (πβπβπ): (πΊπ·ββββ). Pada model antrian ini waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial, terdapat π pelayanan, peraturan pelayanan adalah umum (GD) artinya peraturan tersebut dapat berupa FCFS, LCFS, SIRO atau prosedur lainnya yang digunakan oleh pelayan untuk memutuskan urutan pelanggan, kapasitas sistem antrian tidak terbatas, dan sumber kedatangan tidak terbatas. Rata-rata kedatangan pelanggan adalah π dan rata-rata waktu pelayanan adalah π. Kapsitas sistem antrian tidak terbatas maka semua pelanggan yang datang dapat masuk kedalam sistem antrian dan tidak ada kedatangan pelanggan yang terbuang maka diperolah ππππ = π. Oleh karena terdapat π pelayanan yang disusun secara pararel, hal ini mengakibatkan meningkatnya rata-rata waktu pelayanan diperoleh: ππ = π, π β₯ 0. ππ, π β€ π ππ = { ππ, π β₯ π. sehingga, ππ ππ ππ π0 = π = π , π<π π(2π)(3π) β¦ (ππ) π! π π 0 π! 0 ππ = ππ ππ ππ π = π = π , π β₯ π. π πβπ 0 π! π πβπ π π 0 π! π πβπ 0 {(βπ=1 ππ )(ππ)
(3.11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
π
Misalkan π = ππ dan asumsikan
π π
< 1. Untuk menentukan nilai π0 diperoleh
sebagai berikut:
π0
πβ1
β
π=0
π=0
ππ ππ π πβπ = {β + β( ) } π! π! π
β1
πβ1
ππ ππ 1 = {β + ( )} π! π! 1 β π π=0 π Untuk πΏπ dapat diperoleh sebagai berikut: β
πΏπ = β(π β π)ππ . π=π
Misalkan π = π β π, β
πΏπ = β πππ+π π=0 β
= βπ π=0
β1
ππ+π π π π π! 0 π
β
ππ π = π0 β π ( ) π! π π=0
πβ1
β
ππ π = π0 β π ( ) π! π π=0
π π
πβ1
β
ππ+1 π = π0 β π ( ) π! π π π=0
β
ππ+1 π π π = π0 π β ( ) π! π π ( ) π=0 π π
,
π < 1. π
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
=
ππ+1 π π! π 0
1 π 2 (1 β π )
ππ+1 π0 = πβπ 2 π! π ( π ) ππ+1 π0 = (π β π)2 (π β 1)! π 2 π2 ππ+1 = π . (π β 1)! (π β π)2 0 Untuk menentukan πΏπ diperoleh sebagai berikut: πΏπ = πΏπ +
= πΏπ +
ππππ ππ π ππ
= πΏπ + π =
ππ+1 π + π. (π β 1)! (π β π)2 0
Untuk menentukan ππ dapat diperoleh sebagai berikut: πΏπ = ππππ ππ ππ =
πΏπ π
ππ+1 π +π (π β 1)! (π β π)2 0 = π =
πππ π0 π + 2 π(π β 1)! (π β π) π
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
π ππ π0 π = + π (π β 1)! (π β π)2 π ππ π0 1 = + . π(π β 1)! (π β π)2 π ππ dapat diperoleh sebagai berikut: ππ = ππ +
1 π
ππ = ππ β
1 π
ππ π0 1 1 = + β 2 π(π β 1)! (π β π) π π ππ π0 = . π(π β 1)! (π β π)2 Contoh 3.7 Sebuah komunitas yang dilayani oleh dua perusahaan taksi. Masing-masing perusahaan mempunyai 1 taksi. Keduanya mempunyai pemasaran yang sama. Laju panggilan pesanan yang diterima pada setiap perusahaan adalah 3 panggilan per jam sedangkan rata-rata waktu pelayanan per perjalanan adalah 12 menit. Panggilan pesanan yang diterima berdistribusi Poisson sedangkan waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial. Seorang investor membeli kedua perusahaan tersebut dan akan menggabungkan kedua perusahaan tersebut menjadi satu pelayanan. Berikan usulan yang baik kepada investor apakah dengan menggabungkan kedua perusahaan terebut menjadikan pelayanan menjadi optimal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Jawab: Dari sudut pandang antrian, taksi merupakan server, perjalanan taksi mengantar penumpang adalah pelayanan. Dengan demikian diperoleh model antrian untuk kasus tersebut adalah (πβπβ2): (πΊπ·ββββ) dengan rata-rata pelayanan per jam adalah: 60
π = 12 = 5 pengantaran / jam, dan rata-rata kedatangan yaitu panggilan pesanan yang diterima per jam adalah π = 3 panggilan / jam. Bila tidak dilakukan penggabungan maka model antrian untuk kasus tersebut adalah (πβπβ1): (πΊπ·ββββ). Perhitungan performa model antrian (πβπβ2): (πΊπ·ββββ) dilakukan dengan software MATLAB untuk algoritma pemrograman terlampir pada Lampiran 4. Tabel 3.3 Hasil perhitungan performa antrian dengan Software MATLAB. π
π
π
πΏπ
πΏπ
ππ
ππ
2
3
5
0.0001
0.2001
0.004
0.204
1
3
5
1.5000
0.9000
0.300
0.500
Hasil dari analisa menunjukkan bahwa waktu menunggu untuk melakukan perjalanan dengan
kondisi 1 taksi yang tersedia adalah 0,3 jamβ18 menit
sedangkan waktu menunggu untuk perjalanan dengan kondisi 2 taksi yang tersedia adalah 0,004 jam β 0.24 menit. Hal ini memperlihatkan terjadi penurunan waktu tunggu pelanggan lebih dari 50% sehingga penggabungan kedua perusahaan tersebut menjadikan pelayanan menjadi optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV ANALISIS ANTRIAN LAYANAN BPJS RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA
Pada bab ini akan dibahas suatu masalah nyata yang memiliki situasi antrian dengan beberapa channel. Tujuan dari bab ini adalah melakukan analisis terhadap ukuran-ukuran
kinerja
sistem
yang
selanjutnya
dipergunakan
untuk
meminimumkan waktu tunggu pada sistem antrian. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan kepada seluruh penduduk Indonesia. Jaminan kesehatan menurut UU SJSN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan yang semula hanya melaksanakan upaya penyembuhan dan pemulihan, kini juga meningkatkan mutu terhadap rumah sakit itu sendiri. Peningkatan mutu rumah sakit salah satunya adalah menerima dan menyediakan fasilitas untuk pasien peserta BPJS. Disiplin antrian yang umum diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah FIFO (first in first out) namun dalam beberapa kejadian, disiplin antrian tersebut tidak bisa diterapkan karena alasan kebutuhan seorang pasien yang dilayani. Salah satu contoh yang menerapkan displin pelayanan PS (priority service) yaitu pasien karena keadaannya lebih dahulu harus dilayani oleh dokter.
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Rumah Sakit yang dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Masalah pokok yang dihadapi rumah sakit tersebut adalah lamanya waktu tunggu pasien peserta BPJS untuk dilayani dan padatnya antrian pasien peserta BPJS. Hal tersebut ditinjau dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 70 pasien peserta BPJS (data dilampirkan pada lampiran 3).
A. Sistem Antrian Pelayanan BPJS di Rumah Sakit Panti Rapih dan Harapan Pasien Informasi mengenai sistem antrian pasien peserta BPJS diperoleh dengan cara mewawancarai salah satu petugas Rumah Sakit Panti Rapih bagian rekam medik bernama Lintang. Pelayanan pada sistem antrian pasien peserta BPJS dimulai pukul 07.15 WIB sedangkan pengambilan tiket antrian dimulai pukul 06.00 WIB. Sistem antrian layanan BPJS dapat dijabarkan dengan dalam skema berikut: Sistem antrian Antrian
Waktu pelayanan π Pelayanan (server) π
π
Pelayanan (server)
Pasien datang mengambil tiket antrian
Pasien menunggu untuk dilayani
Pelayanan (server)
π
Pasien sedang dilayani pelayan (server)
Gambar 4.1 Ilustrasi antrian layanan BPJS RS Panti Rapih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Definisi 4.1 Waktu Kedatangan Pasien Waktu kedatangan pasien adalah waktu ketika pasien tiba dan mengambil tiket antrian.
Definisi 4.2 Waktu Antar Kedatangan Pasien Waktu antar kedatangan pasien adalah selisih dari waktu kedatangan pasien dengan waktu kedatangan pasien selanjutnya (π‘π+1 β π‘π ).
Definisi 4.3 Waktu Tunggu Pasien Waktu tunggu pasien adalah waktu yang diperlukan pasien dimulai dari waktu kedatangan hingga dilayani oleh petugas BPJS.
Definisi 4.4 Definisi Waktu Pelayanan Waktu pelayanan adalah waktu yang diperlukan petugas untuk melayani seorang pasien sejak dipanggil hingga meninggalkan loket pelayanan. Untuk mendapatkan layanan BPJS pasien harus mengambil tiket antrian terlebih dahulu. Berikut ini adalah gambar dari situasi yang terjadi pada antrian layanan BPJS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Gambar 4.2 Pengambilan tiket antrian layanan BPJS.
Gambar 4.3 Pasien yang menunggu untuk dilayani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Gambar 4.4 Pasien yang sedang mendapatkan pelayanan oleh petugas di loket (server). Dalam sistem antrian terdapat 4 kategori keperluan pasien yang hendak dilayani. Kategori nomor berkepala 1 untuk pasien yang memiliki antrian dengan dokter yang selesai melayani pasien pada pukul 09.00. Kategori nomor berkepala 2 untuk pasien yang memiliki antrian dengan dokter yang selesai melayani pada pukul 14.00. Kategori nomor berkepala 3 untuk pasien yang memiliki antrian dengan dokter yang selesai melayani hingga malam hari. Kategori nomor berkepala 5 untuk pasien yang mempunyai keperluan rawat inap. Kategori nomor berkepala 4 dihilangkan karena dari pihak BPJS sendiri tidak menanggung.
Gambar 4.5 Contoh tiket antrian layanan dokter dan tiket layanan BPJS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Loket pelayanan untuk melayani para pasien peserta BPJS pada rumah sakit tersebut memiliki 4 loket yang diatur secara paralel dengan masing-masing loket memiliki kriteria tugas yang berbeda-beda dalam melayani. Loket 1 memiliki tugas untuk melayani pasien hemodialisa terlebih dahulu. Pasien hemodialisa tidak termasuk dalam ke-4 kategori yang telah disebutkan di atas. Loket 2 mempunyai tugas untuk melayani kategori 1. Loket 3 dan loket 4 mempunyai tugas untuk melayani kategori 3 dan kategori 5. Setelah loket 1 selesai menangani pasien hemodialisa, loket 1 memulai melayani kategori 2 dan loket 4 memulai melayani kategori 3 dan kategori 5 secara bergantian sementara loket 3 melayani kategori 2. Pada pukul 10.00 loket 1 dan 2 mempunyai tugas untuk melayani kategori 2 sementara loket 3 dan 4 melayani kategori 3 dan kategori 5 secara bergantian. Berikut ini tabel pemberian tugas pada masing-masing loket. Tabel 4.1 Pembagian tugas loket dalam melayani pasien. Pasien kategori nomor berkepala Loket yang melayani 1 2 2 1,2,4 3 2,3,4 5 3,4 Sistem antrian layanan BPJS Rumah Sakit Panti Rapih mempunyai disiplin antrian PR (Priority Service) artinya prioritas pasien menjadi keputusan dalam melayani pasien. Berikut ini adalah urutan prioritas yang menjadi keputusan pihak rumah sakit dalam melayani: 1. Pasien hemodialisa akan dilayani terlebih dahulu di loket 1. 2. Pasien kategori nomer berkepala 1 yaitu antrian pasien yang dilayani dokter pagi pukul 07.00-09.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
3. Pasien kategori nomer berkepala 2 yaitu antrian pasien yang dilayani dokter pagi pukul 09.00-14.00. 4. Pasien kategori nomer berkepala 3 yaitu antrian pasien yang dilayani dokter siang pukul 14.00-malam. 5. Pasien kategori nomer berkepala 5 yaitu antrian pasien untuk rawat inap. 6. No urut dari masing-masing kategori kebutuhan pasien. Berikut ini adalah rangkuman hasil kuesioner yang dibagikan kepada 70 pasien atau responden (berdasarkan tabel lampiran 3). Tabel 4.2 Jawaban dari pertanyaan no 1 oleh responden.
Pertanyaan Berdasarkan pengalaman selama ini, antrian di BPJS R.S Panti Rapih
Sangat Padat 48
Responden Cukup Padat 22
Tidak Padat 0
Mengenai pertanyaan bila antrian panjang hal apa yang dilakukan oleh responden, 36 responden menjawab akan menunggu hingga memperoleh pelayanan, 15 responden menjawab akan meninggalkan antrian dan kembali lagi stelah kira-kira sampai giliran, dan 19 responden menjawab kadang-kadang menunggu hingga memperoleh pelayanan. Tabel 4.3 Jawaban responden mengenai waktu mengantri. Pertanyaan Rata-rata waktu Paling cepat mengantri 35 menit Paling lama mengantri 90 menit Batas toleransi maksimal mengantri 45 menit Waktu mengantri yang diharapkan 30 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada 70 pasien (responden) diperoleh hasil rata-rata waktu tunggu yang diharapkan pada sistem antrian layanan BPJS adalah 30 menit. Waktu mengantri yang diharapkan selama 30 menit akan menjadi acuan untuk mengevaluasi sistem antrian pelayanan BPJS di Rumah Sakit Panti Rapih.
B. Analisis Deskriptif Data Waktu Kedatangan dan Waktu Pelayanan Berikut ini adalah tabel waktu kedatangan dan waktu pelayanan pasien yang masing-masing memiliki keperluan berdasarkan kategori keperluan pasien. Data kedatangan pasien kategori nomor berkepala 1 disajikan dalam Tabel 4.4 dengan penulisan βkedatangan_1β sementara untuk pelayanan pasien kategori nomor berkepala 1 disajikan dalam Tabel 4.4 dengan penulisan βpelayanan_1β. Begitu pula penyajian untuk kedatangan dan pelayanan pasien kategori nomor berkepala 2, 3, dan 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Tabel 4.4 Informasi kedatangan dan waktu pelayanan pada sistem antrian.
N
Min
Max
Rata-rata waktu antar kedatangan dan pelayanan Statistic Std. Error
Std. Deviation Statistic
kedatangan_1
27
0.07
41.33
6.84
1.78568
9.27866
pelayanan_1
27
0.16
10.46
3.7007
0.62854
3.26599
kedatangan_2
201
0.01
11.58
1.7195
0.13524
1.91738
pelayanan_2
201
0.01
10.48
1.4857
0.11505
1.63105
kedatangan_3
86
0.02
15.02
4.6279
0.40176
3.72575
pelayanan_3
86
0.02
13.52
3.5499
0.32036
2.9709
kedatangan_5
38
0.23
68.39
9.52
1.9868
12.24744
pelayanan_5
38
1.15
39.37
7.8608
1.44389
8.90073
Dari Tabel 4.4 diperoleh informasi banyaknya kedatangan pasien kategori nomor berkepala 1 sebanyak π =27 pasien, waktu antar kedatangan tercepat adalah 0.07 menit, waktu antar kedatangan terlama adalah 41.33 menit, dan rata-rata waktu antar kedatangan adalah 6.84 menit dengan standar eror dan standar deviasi berturut-turut adalah 1.78568 dan 9.27866. Banyaknya pasien kategori nomor berkepala 1 yang dilayani adalah 27 pasien, waktu pelayanan tercepat adalah 0.16 menit, waktu pelayanan terlama adalah 10.46 menit, dan rata-rata waktu pelayanan adalah 3.7007 menit dengan standar eror dan standar deviasi bertutur-turut adalah 0.62854 dan 3.26599. Begitu pula untuk kedatangan dan pelayanan pasien kategori nomor berkepala 2, 3, dan 5. Pada tabel 4.3 kedatangan pasien yang paling banyak adalah kedatangan pasien kategori nomor berkepala 2, rata-rata waktu antar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
kedatangan dan pelayanan yang paling cepat adalah rata-rata waktu antar kedatangan dan pelayanan pasien kategori nomor berkepala 2. Kedatangan pasien yang paling sedikit adalah kedatangan pasien kategori nomor berkepala 1, rata-rata waktu antar kedatangan dan pelayanan terlama adalah kategori pasien nomor berkepala 5. Sebelum menghitung performa-performa pada sistem antrian akan diuji terlebih dahulu distribusi kedatangan dan distribusi pelayanan pasien kategori nomor berkepala 1, 2, 3, dan 5. Berikut ini adalah langkah-langkah pengujian distribusi kedatangan untuk pasien kategori nomor berkepala 1 dengan menggunakan SPSS. 1. π»0 : kedatangan pasien kategori nomor berkepala 1 berdistribusi Poisson. π»1 : kedatangan pasien kategori nomor berkepala 1 tidak berdistribusi Poisson. 2. Tingkat signifikansi (πΌ) = 0.05. 3. Daerah penolakan: π»0 ditolak bila Asymp.Sig (2-tailed) < πΌ. Untuk langkah-langkah pengujian distribusi kedatangan pasien kategori nomor berkepala 2, 3, dan 5 sama dengan langkah-langkah pengujian distribusi kedatangan pasien kategori nomor berkepala 1. Berikut ini adalah langkah-langkah pengujian distribusi pelayanan untuk pasien kategori nomor berkepala 1 dengan menggunakan SPSS. 1. π»0 : pelayanan pasien kategori nomor berekepala 1 berdistribusi Eksponensial. π»1 : pelayanan pasien kategori nomor berekepala 1 tidak berdistribusi Eksponensial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
2. Tingkat signifikansi (πΌ) = 0.05. 3. Daerah penolakan: π»0 ditolak bila Asymp.Sig (2-tailed) < πΌ.
Untuk langkah-langkah pengujian distribusi pelayanan pasien kategori nomor berkepala 2, 3, dan 5 sama dengan langkah-langkah pengujian distribusi pelayanan pasien kategori nomor berkepala 1. Berikut ini adalah ringkasan tabel hasil pengujian distribusi kedatangan pasien kategori nomor berkepala 1, 2, 3, dan 5 dengan batuan software SPSS. Untuk tabel uji sampel tunggal Kolmogorov-Smirnov terlampir pada lampiran. Tabel 4.5 Statistik hasil uji distribusi kedatangan. Pasien Kategori Nomor Berkepala 1
2
3
5
KolmogorovSmirnov Z Asymp.Sig (2-tailed) Asymp.Sig (2tailed) < πΌ
0.941
0.880
0.338
0.580
*0.395
*0.067
*0.147
*0.202
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Kesimpulan
π»0 diterima
π»0 diterima
π»0 diterima
π»0 diterima
*) nilai < 0.05. Kesimpulan dari Tabel 4.5, pada uji distribusi kedatangan pasien kategori nomor berkepala 1, 2, 3, dan 5 mempunyai kesimpulan bahwa π»0 diterima dapat disimpulkan bahwa kedatangan pasien kategori nomor berkepala 1, 2, 3, dan 5 berdistribusi Poisson.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Berikut ini adalah ringkasan tabel uji hasil pengujian distribusi pelayanan pasien kategori nomor berkepala 1, 2, 3, dan 5 dengan bantuan software SPSS. Tabel 4.6 Statistik hasil uji distribusi waktu pelayanan. Pasien Kategori Nomor Berkepala 1
2
3
5
KolmogorovSmirnov Z Asymp.Sig (2-tailed) Asymp.Sig (2tailed) < πΌ
0.899
1.304
1.142
1.071
*0.395
*0.067
*0.147
*0.202
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Kesimpulan
π»0 diterima
π»0 diterima
π»0 diterima
π»0 diterima
*) nilai < 0.05 Kesimpulan dari Tabel 4.6, pada uji distribusi pelayanan pasien kategori nomor berkepala 1, 2, 3, dan 5 mempunyai kesimpulan bahwa π»0 diterima dengan demikan dapat disimpulkan bahwa pelayanan pasien kategori nomor berkepala 1, 2, 3, dan 5 berdistribusi Eksponensial.
C. Analisis Sistem Antrian Pelayanan BPJS Pada Subab A telah dijelaskan sistem antrian pelayanan BPJS Rumah Sakit Panti Rapih. Berikut ini adalah analisa dan perhitungan performa antrian.
C.1 Perhitungan Perfoma Pasien Kategori Nomor Berkepala 1 Pada Tabel 4.1 terlihat pasien kategori nomor berkepala 1 dilayani 1 loket. Dengan demikian pasien yang memiliki antrian kategori nomor berkepala 1 memiliki model antrian (πβπ β 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Pada Tabel 4.4 diketahui rata-rata waktu antar kedatangan pasien kategori nomor berkepala 1 adalah 6.84 menit per pasien atau π= 8.77 pasien per jam. Sedangkan untuk waktu layanan pasien kategori nomor berkepala 1 diperoleh 3.7007 menit per pasien atau π =16.213 pasien per jam. Selanjutnya akan dihitung analisis sistem untuk pasien kategori nomor berkepala 1. Tingkat kesibukan loket dalam melayani pasien telah dijelaskan pada Subab I halaman 78. Bila π β₯ 1 berarti loket tidak dapat melayani semua pasien atau menampung semua pasien. Namun bila π < 1 berati loket dapat melayani semua pasien. Berikut ini adalah perhitungan π dan performa antrian. π = 8.77 dan π = 16.213 π =
=
π π 8.77 16.213
= 0.540, dari perhitungan di atas dapat disimpulkan server dapat melayani semua pasien. Selanjutnya akan dicari π0 sebagai berikut: π0 = 1 β π = 1 β 0.540 = 0.46, kemudian akan dicari ekspektasi waktu tunggu dalam antrian yaitu waktu yang dihabiskan pasien dalam menunggu untuk proses dilayani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
ππ = =
π (1 β π)π 0.540 (1 β 0.540) 16,213
= 0,0724. Waktu tunggu dalam antrian adalah 0.0724 jam β 4.344 menit. Selanjutnya akan dicari ekspetasi waktu tunggu dalam sistem antrian adalah waktu total yang dihabiskan pasien dari proses menunggu dilayani hingga proses pelayanan selesai. ππ = =
1 πβπ 1 16.213 β 8.77
= 0.13435. Waktu tunggu dalam sistem antrian adalah 0.13435 jam β 8.061 menit. Kemudian akan dicari ekspektasi banyaknya pasien dalam antrian adalah jumlah pasien yang menunggu untuk dilayani saja. πΏπ =
=
π2 1βπ 0.5402 . 1 β 0.540
Total pasien yang menunggu untuk dilayani adalah 0.63391 pasien β 1 pasien. Banyaknya pasien dalam sistem antrian yaitu total pasien yang berada dalam sistem antrian adalah πΏπ = πππ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
= 8.77 (0.13435) = 1.17824. Total pasien dalam sistem antrian adalah 1.17824 pasien β 2 pasien.
C.2 Perhitungan Perfoma Pasien Kategori Nomor Berkepala 2 Pada Tabel 4.1 terlihat pasien kategori nomor berkepala 2 dilayani 3 loket. Dengan demikian pasien yang memiliki antrian kategori nomor berkepala 2 memiliki model antrian (π β π β 3). Pada Tabel 4.4 diketahui rata-rata waktu kedatangan pasien kategori nomor berkepala 2 adalah 1.7195 menit per pasien atau π = 34.8938 pasien per jam. Sedangkan untuk waktu layanan pasien kategori nomor berkepala 2 diperoleh 1.4857 menit per pasien atau π = 40.385 pasien per jam. Dengan langkah yang sama dengan C.1 berikut ini perhitungan performaperforma antrian untuk pasien kategori nomor berkepala 2 yaitu:
a. Tingkat kesibukan loket Bila π β₯ 1 maka server tidak dapat melayani semua pasien atau menampung semua pasien. Namun bila π < 1 maka server dapat melayani semua pasien π = 34.8938 dan π = 40.385. π =
=
π ππ 34.8938 3(40.385)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
= 0.288, dari perhitungan diatas dapat disimpulkan server dapat melayani pasien. b. Berikut ini adalah perhitungan π0 β1
πβ1
π0
ππ ππ 1 = {β + ( )} π! π! 1 β π π=0 π β1
2
π
3
0.288 0.840 1 + ( )} 0.288 π! 3! 1β 3 π=0
= {β
= 0.7496. c. Ekspektasi waktu tunggu dalam antrian: ππ =
ππ π0 π(π β 1)! (π β π)2
0.2883 Γ 0.7469 = 40.385(3 β 1)! (3 β 0.840)2 = 3 Γ 10β4. Waktu tunggu dalam antrian adalah 3 Γ 10β4 jam β 0.018 menit.
d. Ekspektasi waktu tunggu dalam sistem antrian: ππ
ππ π0 1 = + π(π β 1)! (π β π)2 π 0.2883 Γ 0.7469 1 = + 2 40.385(3 β 1)! (3 β 0.840) 40.385 = 0.024.
Waktu tunggu dalam sistem antrian adalah 0.024 jam β 1.44 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
e. Ekspektasi banyaknya pasien dalam antrian: πΏπ
ππ+1 = π (π β 1)! (π β π)2 0 =
0.2884 (0.7469) (3 β 1)! (3 β 0.288)2
= 3.5 Γ 10β4 . Banyaknya pasien dalam antrian 3.5 Γ 10β4 pasien β 1 pasien. f. Banyaknya pasien dalam sistem antrian yaitu total pasien yang berada dalam sistem antrian: πΏπ = πΏπ + π = 3.49319 Γ 10β4 + 0.288 = 0.28836. Total pasien dalam sistem antrian adalah 0.28836 pasien β 1 pasien.
C.3 Perhitungan Perfoma Antrian Pasien Kategori Nomor Berkepala 3 Pada Tabel 4.1 terlihat pasien kategori nomor berkepala 3 dilayani 3 loket. Dengan demikian pasien yang memiliki antrian kategori nomor berkepala 3 memiliki model antrian (πβπβ3). Pada Tabel 4.4 diketahui rata-rata kedatangan pasien kategori nomor berkepala 3 adalah 4.6279 menit per pasien atau π = 12.964 pasien per jam. Sedangkan untuk waktu layanan pasien kategori nomor berkepala 3 diperoleh 3.5499 menit per pasien atau π =16.901 pasien per jam. Dengan langkah yang sama dengan C.1 berikut ini perhitungan performaperforma antrian untuk pasien kategori nomor berkepala 3 yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
a. Tingkat kesibukan loket Bila π β₯ 1 maka server tidak dapat melayani semua pasien atau menampung semua pasien. Namun bila π < 1 maka server dapat melayani semua pasien. π = 12.964 dan π = 16.901. π =
=
π ππ 12.964 3(16.901)
= 0.2556, dari perhitungan diatas dapat disimpulkan server dapat melayani pasien. b. π0 diperoleh sebagaik berkut: πβ1
β1 π
π
π π 1 + ( )} π! π! 1 β π π=0 π
π0 = {β
β1
2
π
3
0.2556 0.2566 1 + ( )} 0.2556 π! 3! 1 β π=0 3
= {β
= 0.7743. c. Ekepektasi waktu tunggu dalam antrian: ππ =
ππ π0 π(π β 1)! (π β π)2
0.25563 Γ 0.7743 = 16.901(3 β 1)! (3 β 0.2556)2 = 5 Γ 10β4 . Waktu tunggu dalam antrian adalah 5 Γ 10β4 jam β 0.03 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
d. Ekspektasi waktu tunggu dalam sistem antrian: ππ =
ππ π0 1 + π(π β 1)! (π β π)2 π
0.25563 Γ 0.7742 1 = + 2 16.901(3 β 1)! (3 β 0.2556) 16.901 = 0.05921. Waktu tunggu dalam sistem antrian adalah 0.05921 jam β 3.5526 menit. e. Ekspektasi banyaknya pasien dalam antrian: πΏπ
=
ππ+1 π (π β 1)! (π β π)2 0
=
0.25564 (0.7742) (3 β 1)! (3 β 0.2556)2
= 2.19367 Γ 10β4 . Banyaknya pasien dalam antrian adalah 2.19367 Γ 10β4pasien β 1 pasien.
f. Banyaknya pasien dalam sistem antrian: πΏπ = πΏπ + π = 2.19367 Γ 10β4 + 0.2556 = 0.2559. Total pasien dalam sistem antrian adalah 0.2558 pasien β 1 pasien.
C.4 Analisa dan Perhitungan Perfoma Pasien Kategori Nomor Berkepala 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Pada Tabel 4.1 terlihat pasien kategori nomor berkepala 5 dilayani 2 loket. Dengan demikian pasien yang memiliki antrian kategori nomor berkepala 5 memiliki model antrian (πβπβ2). Pada Tabel 4.4 diketahui rata-rata waktu kedatangan pasien kategori nomor berkepala 5 adalah 9.52 menit per pasien atau π = 6.302 pasien per jam. Sedangkan untuk waktu layanan pasien kategori nomor berkepala 5 diperoleh 7.8608 menit per pasien atau π = 7.6323 pasien per jam. Dengan langkah yang sama dengan C.1 berikut ini perhitungan performaperforma antrian untuk pasien kategori nomor berkepala 3 yaitu: a. Tingkat kesibukan loket. Bila π β₯ 1 maka server tidak dapat melayani semua pasien atau menampung semua pasien. Namun bila π < 1 maka server dapat melayani semua pasien π = 6.302 dan π = 7.6326. π =
=
π ππ 6.302 2(7.6323)
= 0.4128, dari perhitungan diatas dapat disimpulkan server dapat melayani pasien. b. π0 diperoleh sebagai berikut: πβ1
π0
β1
ππ ππ 1 = {β + ( )} π! π! 1 β π π=0 π
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
β1
1
0.4128π 0.41282 1 = {β + ( )} 0.4128 π! 2! 1β 2 π=0 = 0.6578. c. Ekspektasi waktu tunggu dalam antrian: ππ =
=
ππ π0 π(π β 1)! (π β π)2 0.41282 Γ 0.6578 7.6323(2 β 1)! (2 β 0.4128)2
= 5.829811 Γ 10β3 . Waktu tunggu dalam antrian adalah 5.829811 Γ 10β3 jam β 0.3497 menit. d. Ekspektasi waktu tunggu dalam sistem antrian adalah ππ =
=
ππ π0 1 + 2 π(π β 1)! (π β π) π 0.41282 Γ 0.6578 1 + 2 7.6323(2 β 1)! (2 β 0.4128) 7.6323
= 0.13685. Waktu tunggu dalam sistem antrian adalah 0.13685 jam β 8.211 menit. e. Ekspektasi banyaknya pasien dalam antrian: πΏπ =
ππ+1 π (π β 1)! (π β π)2 0
0.41283 = (0.6578) (2 β 1)! (2 β 0.4128)2 = 0.01836. Banyaknya pasien yang menunggu untuk dilayani adalah 0.01836 pasien β 1 pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Banyaknya pasien dalam sistem antrian: πΏπ = πΏπ + π = 0.01836 + 0.4128 = 0.43116. Total pasien dalam sistem antrian adalah 0.43116 pasien β 1 pasien
D. Analisis Perhitungan Performa Antrian Berikut ini adalah tabel dari perhitungan yang telah dilakukan. Tabel 4.7 Rangkuman hasil perhitungan performa antrian BPJS. Antrian pasien
ππ
ππ
πΏπ
πΏπ
(menit)
(menit)
(pasien)
(pasien)
1
4.344
8.061
1
2
2
0.018
1.44
1
1
3
0.03
3.5526
1
1
5
0.3497
8.211
1
1
kategori nomor berkepala
Pada analisa di atas diperoleh waktu tunggu ππ < 0.5 jam. Berarti sudah memenuhi waktu tunggu yang diharapkan pasien yaitu 30 menit atau 0.5 jam. Fakta ini bertentangan dengan hasil kuesioner yang diisi pasien. Rata-rata waktu mengantri paling lama adalah 90 menit. Untuk mengetahui apa penyebab masalah antrian yang terjadi dilakukan dengan pengamatan dan pendekatan wawancara pasien antrian pelayanan BPJS. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan anjungan karcis antrian layanan BPJS dimulai pada pukul 06.00 WIB sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
untuk waktu pelayanan dimulai pada pukul 07.15 WIB, oleh sebab itu pasien yang datang lebih awal untuk mengambil karcis antrian dipastikan sudah mempunyai waktu tunggu minimal 1 jam 15 menit. Hasil dari wawancara diperoleh bahwa pasien tidak mengetahui bahwa sistem antrian yang berlaku pada antrian layanan BPJS Rumah Sakit Panti Rapih adalah berdasarkan prioritas kebutuhan pasien. Pasien berpandangan bahwa apabila pasien datang lebih awal untuk mengambil nomor antrian akan mendapatkan pelayanan terlebih dahulu atau dengan kata lain pasien mengasumsikan bahwa sistem antrian yang berlaku pada sistem antrian layanan BPJS Rumah Sakit Panti Rapih adalah FIFO (first in first out). Selain itu, pasien berpendapat bahwa sesungguhnya waktu pelayanan dikategorikan cepat, namun waktu menunggu untuk dilayani yang lama. Sebagai contoh pasien dengan nomor antrian 3003 datang pada pukul 5:50:01 dan dilayani pada pukul 7:26:45. Dengan demikian pasien dengan nomor antrian 3003 harus menunggu selama 1:36:44, sedangkan pasien dengan no urut 3055 datang pada pukul 10:17:01 dan dilayani pada pukul 10:32:08. Pasien no urut 3055 menunggu selama 0:15:07 atau 15 menit 7 detik. Dari deskripsi di atas permasalahannya adalah perbedaan presepsi tentang waktu tunggu pasien yang menganggap waktu tunggu adalah waktu sejak mengambil tiket antrian hingga memperoleh pelayanan, sedangkan sistem mengatur berdasarkan prioritas. Bila pasien mengetahui bahwa sistem antrian yang berlaku maka sesungguhnya pasien tak perlu mengantri tiket terlalu dini untuk menghindari waktu tunggu yang lama akibat ketidaktahuan pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
E. Evaluasi dan Saran Untuk Sistem antrian Berdasarkan dari segi pelayanan fasilitas penyediaan 4 loket untuk melayani pasien antrian layanan BPJS, waktu tunggu (ππ ) sudah memenuhi harapan pasien. Masalah waktu tunggu yang dialami pasien cukup lama pada antrian layanan BPJS disebabkan karena ketidaktahuan pasien mengenai sistem antrian yang berlaku. Untuk itu sebaiknya diberikan informasi bahwa sistem antrian yang berlaku adalah sistem antrian prioritas. Pasien yang mempunyai kebutuhan pelayanan dokter pada jam 07.00 β 09.00 atau pasien kategori nomor berkepala 1 mempunyai layanan dokter yang selesai pukul 09.00 dianjurkan untuk mengambil nomor antrian di awal sebelum pukul 09.00 . Sedangkan pasien dengan kategori nomor berkepala 3 mempunyai layanan dokter yang selesai pada malam hari diajurkan untuk mengambil nomor antrian pada pukul 10.00 β 13.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Antrian masih menjadi masalah yang sering ditemukan di fasilitas pelayanan umum. Antrian adalah suatu kondisi dimana subyek-subyek menuju suatu area untuk dilayani dan menghadapi suatu keterlambatan yang disebabkan oleh mekanisme pelayanan yang mengalami kesibukan. Antrian sendiri timbul karena adanya ketidakseimbangan antara yang dilayani dengan pelayanannya. Prinsip utama dalam situasi mengantri adalah subyek yang terlibat dalam antrian atau pelanggan (customer) dan fase atau pelayanan (server). Pokok dari analisis antrian adalah kedatangan pelanggan diwakili dengan waktu antar kedatangan dan pelayanan diwakili dengan waktu pelayanan pada tiap pelanggan. Kedatangan pelanggan dapat dipelajari karakteristiknya. Karakteristik kedatangan diwakili oleh adanya distribusi probabilitas. Distribusi Poisson mewakili kedatangan pelanggan. Waktu pelayanan dalam antrian dapat pula dipelajari karakteristiknya. Distribusi Eksponensial mewakili waktu pelayanan yang terjadi dalam antrian. Disiplin antrian yang diterapkan pada antrian layanan BPJS adalah displin prioritas. Dengan demikian dalam melayani pasien mempertimbangkan kebutuhan yang paling mendesak atau dengan kata lain pasien yang datang lebih awal belum tentu mendapat pelayanan terlebih dahulu. Bentuk antrian pada layanan BPJS
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Rumah Sakit Panti Rapih adalah bentuk antrian Multi saluran satu fase dengan model pelayanan tunggal atau (πβπβ1) dan model π pelayanan atau (πβπβπ ). Sistem antrian layanan BPJS sebenarnya sudah memenuhi harapan waktu tunggu pasien yaitu kurang dari 30 menit, namun hal tersebut bertentangan dengan hasil kuesioner yang diisi oleh pasien yaitu waktu mengantri paling lama adalah 90 menit. Penyebab masalah yang terjadi adalah perbedaan presepsi waktu tunggu pasien yang menganggap bahwa waktu tunggu adalah waktu sejak mengambil tiket antrian hingga memperoleh pelayanan, sementara sistem mengatur berdasarkan prioritas. Bila pasien mengetahui bahwa sistem antrian yang berlaku maka sesungguhnya pasien tak perlu mengantri tiket terlalu dini untuk menghindari waktu tunggu yang lama akibat ketidaktahuan pasien.
B. Saran Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk penyempurnaan antara lain: 1. Model antrian yang dibahas dalam skripsi ini hanya model antrian dengan kapasitas sistem antrian β pada masing-masing model. Oleh karena itu disarankan untuk membahas model antrian dengan kapasitas sistem antrian berukuran π. 2. Pada skripsi ini tidak membahas model biaya pada sebuah antrian. Model biaya berkaitan dengan penentuan laju pelayanan optimum. Secara umum model biaya menyeimbangkan dua biaya yang saling bertentangan yaitu biaya menunggu dan biaya pelayanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T.Y dan Wardhani, L.P. (2013). Distribusi Waktu Tunggu pada Antrian dengan Menggunakan Disiplin Pelayanan Prioritas (Studi Kasus: Instalasi Rawat Darurat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya). Institut Teknologi Sepuluh November Agustriani, M.N. (2014). Model Antrian dengan Kedatangan Berdistribusi Poisson dan Waktu Pelayanan Berdistribusi Erlang. Yogyakarta: Universitas Sanata Sharma Allen, A.O. (1990). Probability, Statistics, and Queueing Theory with Computer Science Apllications. Second edition. New York: Academic Press, Inc. Daniel, W.W. (1980). Statistik Nonparametrik Terapan. Jakarta : Gramedia Freund, R. J dan Wilson, W. J. (2003). Statistical Methods. Second edition. New York : Academic Press, Inc.` Hamdy, A. Taha. 2007. Operation Research : An Introduction. Eight edition. New Jersey : Pearson Education, Inc. Julie, Hongkie. (1999). Teorema Limit Pusat dan Terapannya. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Karlin, Samuel & Taylor, H. M. 1975. A first Course in Stocahstic Processes. Second edition. New York: Academic Press, Inc Mendenhall, W.,Scheaffer, R.L., dan Wackerly, D.D. 1986. Mathematical Statistics with Applications. Third edition. United States: PWS Publisher
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Mikosch, T. (1998). Elemntary Stochastic Calculus. Singapore: World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd Osaki, Shunji. 1992. Applied Stochastic System Modelling. Heidelberg: Springer Putranto, M. A. (1992). Analisis Sistem Antrian Model Multi Phase pada Kantor Samsat Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Susilo, Frans. (2012). Landasan Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu Walpole, R. E., Raymond H. Myres, Syaron L. Myres, & Keying Ye. (2012). Probability & Statistics for Engineers & Scientits. Ninth edition. Boston : Pearson Education, Inc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN Lampiran 1 Berikut ini adalah lampiran tabel pengamatan antrian layanan BPJS
k
No urut Pasien
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1003 1004 1007 1008 1009 1010 1011 1012 1013 1014 1015 1016 1017 1018 1019 1020 1021 1022 1023 1024 1025 1026 1027 1028 1029 1030 1031 1032 2047
Waktu Kedatangan (π‘π ) 5:48:59 6:30:32 6:57:47 7:03:03 7:08:25 7:14 7:17:25 7:33:06 7:33:59 7:34:06 7:47:43 7:57:15 7:57:32 7:58:09 7:59:00 8:02:05 8:05:01 8:05:19 8:16:00 8:16:42 8:19:02 8:24:05 8:26:33 8:30:42 8:40:53 8:44:03 8:45:03 8:58:07 5:51:44
114
Waktu Pelayanan
Loket
7:20:10 7:22:15 7:25:55 7:27:32 7:30 7:35:10 7:37:56 7:39:01 7:40:38 7:41:51 7:52:04 7:58:00 7:58:36 8:00:46 8:02:24 8:03:55 8:06:39 8:07:48 8:18:15 8:18:31 8:20:49 8:31:35 8:33:39 8:35:21 8:44:05 8:52:09 8:59:09 9:04:42 7:51:58
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
2048 2049 2050 2051 2052 2053 2054 2055 2056 2057 2058 2059 2060 2061 2062 2063 2064 2065 2066 2067 2068 2069 2070 2071 2072 2073 2074 2075 2076 2077 2078 2079 2080 2081 2082 2083
5:55:45 5:55:46 5:56:14 5:57:41 5:58:36 5:58:53 6:00:27 6:01:19 6:05:11 6:06:06 6:06:33 6:09:05 6:10:44 6:11:03 6:11:35 6:16:09 6:17:04 6:17:14 6:17:39 6:18:17 6:18:49 6:20:23 6:21:11 6:21:28 6:21:38 6:21:59 6:23:07 6:24:06 6:24:21 6:26:39 6:28:47 6:29:15 6:30:58 6:32:36 6:33:12 6:33:16
7:52:35 7:52:47 7:54:18 7:55:03 7:55:36 7:56:43 7:57:58 7:59:00 7:59:15 8:00:57 8:01:14 8:02:25 8:04:43 8:07:54 8:10:14 8:11:17 8:13:30 8:13:47 8:14:21 8:14:43 8:16:15 8:17:00 8:17:36 8:18:39 8:19:15 8:19:18 8:20:57 8:22:59 8:24:24 8:25:10 8:25:14 8:26:22 8:27:55 8:30:29 8:32:32 8:34:19
1 2 4 4 1 1 1 4 4 1 4 1 1 1 1 4 1 4 4 4 1 2 4 2 4 4 4 4 1 4 1 2 1 4 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101
2084 2085 2086 2087 2088 2089 2090 2091 2092 2093 2094 2095 2096 2097 2098 2099 2100 2101 2102 2103 2104 2105 2106 2107 2108 2109 2110 2111 2112 2113 2114 2115 2116 2117 2118 2119
6:34:49 6:37:01 6:37:13 6:37:19 6:41:11 6:42:12 6:45:52 6:46:17 6:46:35 6:53:32 7:00:00 7:02:03 7:05:26 7:06:19 7:07:17 7:13:35 7:15:46 7:17:27 7:24:05 7:24:47 7:26:14 7:28:03 7:28:35 7:29:38 7:30:15 7:34:23 7:37:34 7:39:03 7:39:45 7:41:09 7:43:15 7:46:04 7:50:43 7:51:44 7:52:01 7:52:30
8:34:57 8:36:31 8:38:59 8:39:30 8:39:52 8:40:52 8:42:57 8:44:44 8:49:46 8:51:34 8:51:53 8:52:59 8:53:15 8:55:11 8:55:40 8:55:44 8:57:07 9:03:10 9:05:08 9:06:39 9:07:08 9:08:43 9:08:45 9:09:13 9:09:54 9:09:59 9:11:34 9:12:46 9:15:27 9:16:35 9:17:09 9:17:53 9:19:41 9:20:42 9:24:22 9:24:58
1 4 4 1 1 4 1 4 1 4 2 1 2 1 2 4 1 2 2 1 1 1 1 4 1 2 4 1 1 4 2 4 4 4 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137
2120 2121 2122 2123 2124 2125 2126 2127 2128 2129 2130 2131 2133 2134 2135 2136 2137 2138 2139 2140 2141 2142 2143 2144 2145 2146 2147 2148 2149 2150 2151 2152 2153 2154 2155 2156
7:53:08 7:55:55 7:56:01 7:58:16 8:00:29 8:03:11 8:04:01 8:04:58 8:06:22 8:11:06 8:12:11 8:12:33 8:14:52 8:15:23 8:18:04 8:18:51 8:19:23 8:22:57 8:25:03 8:27:53 8:30:21 8:31:11 8:31:51 8:32:13 8:37:02 8:37:16 8:40:24 8:44:05 8:47:06 8:47:07 8:47:17 8:48:13 8:52:52 8:53:25 8:54:41 8:56:33
9:25:09 9:27:54 9:29:09 9:39:57 9:41:31 9:42:00 9:44:10 9:44:24 9:45:24 9:46:10 9:47:10 9:47:23 9:50:49 9:52:05 9:52:31 9:53:28 9:54:12 9:54:21 9:55:27 9:56:34 9:58:32 9:58:36 9:58:41 9:59:31 9:59:38 10:00:25 10:00:49 10:03:14 10:03:59 10:04:57 10:05:06 10:06:03 10:06:19 10:08:30 10:08:34 10:11:11
4 3 2 4 2 4 1 4 2 1 4 4 1 4 4 2 4 1 2 1 1 2 4 2 1 4 4 1 4 1 2 2 4 1 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173
2157 2158 2159 2160 2161 2162 2163 2164 2165 2166 2167 2168 2169 2170 2171 2172 2173 2174 2175 2176 2177 2178 2179 2180 2181 2182 2183 2184 2185 2186 2187 2188 2189 2190 2191 2192
8:57:56 9:00:03 9:02:33 9:04:21 9:05:05 9:05:31 9:06:23 9:07:22 9:08:00 9:09:55 9:12:36 9:13:29 9:14:55 9:16:24 9:17:05 9:18:27 9:20:04 9:24:01 9:27:03 9:28:12 9:29:02 9:34:12 9:35:02 9:36:47 9:38:03 9:41:25 9:43:05 9:43:35 9:44:37 9:44:47 9:45:05 9:45:50 9:47:03 9:48:11 9:48:39 9:49:51
10:11:45 10:13:49 10:13:55 10:15:21 10:15:35 10:16:41 10:16:51 10:17:22 10:17:45 10:18:54 10:19:17 10:21:16 10:21:34 10:23:09 10:23:37 10:24:33 10:25:33 10:27:01 10:28:12 10:30:03 10:30:31 10:31:11 10:31:45 10:34:19 10:35:58 10:38:17 10:39:04 10:40:02 10:40:09 10:40:32 10:41:16 10:42:30 10:44:16 10:44:44 10:45:20 10:46:55
1 2 4 1 4 2 1 2 4 1 2 1 2 1 4 1 2 4 1 1 4 4 2 1 1 4 1 4 2 1 2 1 1 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209
2193 2194 2195 2196 2197 2198 2199 2200 2201 2202 2203 2204 2205 2206 2207 2208 2209 2210 2211 2212 2213 2214 2215 2216 2217 2218 2219 2220 2221 2222 2223 2224 2225 2226 2227 2228
9:53:47 9:54:17 9:56:34 9:57:20 10:08:16 10:09:47 10:10:46 10:12:37 10:12:59 10:17:23 10:23:43 10:26:50 10:27:39 10:30:42 10:31:06 10:31:58 10:32:28 10:38:02 10:39:45 10:40:13 10:42:14 10:42:42 10:44:58 10:48 10:50:14 10:53:56 10:55:08 10:56:55 10:57:21 11:04:38 11:05:47 11:06:18 11:10:04 11:12:07 11:14:57 11:21:21
10:47:38 10:50:26 10:52:05 10:52:06 10:53:55 10:55:35 10:56:32 10:56:47 10:59:40 11:06:21 11:07:29 11:10:11 11:10:35 11:11:51 11:14:37 11:15:41 11:19:07 11:19:08 11:19:36 11:21:28 11:22:06 11:22:16 11:24:17 11:28:00 11:30:50 11:34:12 11:35:15 11:37:05 11:38:54 11:43:47 11:47:20 11:50:29 11:57:37 11:59:42 12:02:52 12:05:07
1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 3 3 2 1 2 4 2 1 4 2 4 2 1 1 1 1 2 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245
2229 2230 2231 2232 2233 2234 2235 2236 2237 2238 2239 2240 2241 2242 2243 2244 2245 2246 2247 2248 2249 3003 3004 3005 3006 3007 3008 3009 3010 3011 3012 3013 3014 3015 3016 3017
11:21:35 11:23:19 11:25:07 11:29:00 11:32:28 11:35:06 11:39:05 11:41:51 11:42:07 11:43:23 11:52:16 11:54:45 11:55:04 11:56:02 12:08:00 12:08:18 12:08:43 12:08:51 12:16:00 12:16:19 12:21:16 5:50:01 5:59:32 5:59:37 6:02:16 6:06:51 6:12:03 6:27:05 6:36:39 6:50:43 6:53:18 6:55:19 6:57:06 7:01:09 7:04:29 7:09:54
12:05:58 12:09:45 12:12:56 12:13:57 12:15:23 12:18:33 12:44:33 12:49:46 12:52:33 12:59:23 13:01:24 13:04:25 13:09:25 13:11:42 13:18:32 13:19:55 13:24:08 13:27:47 13:31:31 13:40:21 13:47:29 7:26:45 7:29:15 7:30:02 7:37:36 7:40:19 7:43:20 7:50:21 7:53:02 7:57:49 8:02:36 8:05:40 8:10:09 8:14:08 8:17:53 8:20:59
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281
3018 3019 3020 3021 3022 3023 3024 3025 3026 3027 3028 3029 3030 3031 3032 3033 3034 3035 3036 3037 3038 3039 3040 3041 3042 3043 3044 3045 3046 3047 3048 3049 3050 3051 3052 3053
7:18:03 7:20:11 7:27:02 7:42:00 7:45:23 7:50:17 7:56:24 7:56:31 8:00:01 8:09:01 8:14:16 8:16:02 8:17:41 8:19:26 8:30:03 8:30:24 8:31:18 8:35:15 8:39:24 8:46:15 8:52:32 9:04:09 9:06:49 9:07:01 9:09:38 9:13:14 9:14:59 9:15:13 9:20:25 9:33:05 9:35:02 9:37:31 9:40:21 9:50:23 9:56:12 9:56:24
8:29:56 8:34:01 8:39:04 8:46:31 8:51:01 8:53:13 8:59:18 8:59:44 9:04:42 9:08:14 9:13:57 9:16:01 9:23:05 9:25:48 9:31:17 9:42:35 9:45:32 9:49:03 9:53:28 9:55:18 10:02:39 10:02:59 10:06:35 10:12:12 10:15:03 10:17:47 10:17:58 10:19:07 10:20:01 10:20:03 10:22:15 10:24:14 10:25:32 10:27:48 10:30:34 10:31:03
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317
3054 3055 3057 3058 3058 3059 3060 3061 3062 3063 3064 3065 3066 3067 3068 3069 3070 3071 3072 3073 3074 3075 3076 3077 3078 3080 3081 3082 3083 3084 3085 3086 3087 3088 3089 3090
10:02:20 10:17:01 10:21:02 10:21:35 10:26:44 10:30:18 10:32:38 10:32:40 10:38:38 10:39:57 10:51:02 10:55:03 11:00:02 11:08:37 11:13:19 11:15:14 11:20:03 11:25:00 11:30:45 11:41:05 11:43:07 11:45:44 11:48:11 11:50:38 11:54:29 11:55:08 12:00:15 12:02:15 12:07:33 12:07:54 12:12:12 12:18:38 12:19:00 12:29:28 12:39:56 12:46:01
10:31:48 10:32:08 10:33:04 10:35:54 10:36:26 10:37:41 10:38:27 10:39:06 10:49:36 10:50:03 10:53:52 11:03:34 11:14:42 11:18:32 11:21:49 11:22:19 11:32:21 11:35:58 11:42:29 11:43:53 11:48:36 11:54:13 11:57:08 12:02:03 12:03:37 12:10:07 12:12:06 12:14:38 12:16:04 12:18:24 12:20:11 12:20:41 12:21:23 12:35 12:43:08 12:50:24
3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353
5003 5004 5005 5006 5007 5008 5009 5010 5011 5012 5013 5014 5015 5016 5017 5018 5019 5020 5021 5022 5023 5024 5025 5026 5027 5028 5029 5030 5031 5032 5033 5034 5035 5036 5037 5038
5:57:04 6:10:16 6:13:01 6:22:39 6:37:29 6:49:05 7:07:38 7:29:06 7:32:06 7:35:32 7:40:25 7:42:21 7:48:27 7:50:02 7:56:59 7:59:59 8:09:17 8:10:23 8:19:44 8:25:08 8:35:39 8:56:00 9:00:00 9:25:15 9:31:52 9:42:28 9:42:51 9:43:15 9:46:27 9:48:13 9:50:29 10:03:02 10:04:26 10:05:28 10:22:21 11:31:00
7:27:24 7:31:34 7:35:03 7:39:02 7:41:15 7:48:19 7:52:49 7:55:31 8:00:38 8:03:44 8:05:43 8:11:45 8:15:29 8:19:44 8:28:52 8:32:12 8:36:18 8:42:23 8:50:31 8:53:30 8:59:03 9:03:18 9:10:20 9:32:34 9:43:13 9:46:38 9:47:58 9:54:03 9:57:04 10:01:00 10:06:17 10:09:33 10:10:48 10:14:23 10:30:38 11:33:59
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
354 355 356
5039 5040 5041
11:33:56 11:58:14 12:24:00
11:41:36 12:08:17 12:31:50
3 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Lampiran 2 Berikut ini adalah tabel uji distribusi kedatangan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test kedatangan_1 N
kedatangan_2
kedatangan_3
kedatangan_5
4
8
8
8
7.0000
25.1250
10.8750
4.8750
.470
.311
.120
.205
Positive
.470
.250
.120
.205
Negativ
-.447
-.311
-.118
-.190
Kolmogorov-Smirnov Z
.941
.880
.338
.580
Asymp. Sig. (2-tailed)
.339
.421
1.000
.889
Poisson Parametera,,b
Mean
Most Extreme Differences
Absolut e
e
a. Test distribution is Poisson. b. Calculated from data.
Berikut ini adalah tabel uji distribusi pelayanan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pelayanan_1 N
Pelayanan_2
Pelayanan_3 Pelayanan_5
27
201
86
38
3.7007
1.4857
3.5499
7.8608
Exponential parameter.a,,b
Mean
Most Extreme Differences
Absolute
.173
.092
.123
.174
Positive
.144
.092
.052
.174
Negative
-.173
-.092
-.123
-.160
Kolmogorov-Smirnov Z
.899
1.304
1.142
1.071
Asymp. Sig. (2-tailed)
.395
.067
.147
.202
a. Test Distribution is Exponential. b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Lampiran 3 Berikut ini adalah pertanyaan kuisioner yang dibagikan No urut antrian BPJS..... 1. Berdasarkan pengalaman selama ini, antrian di BPJS R.S Panti Rapih. (lingkari salah satu jawabannya) a. Sangat Padat
b. Cukup padat
c. Tidak padat
2. Berdasarkan pengalaman, a. Paling cepat saya menunggu antrian selama β¦β¦β¦..menit b. Paling lama saya menunggu antrian selama β¦β¦β¦β¦.menit 3. Bila antrian panjang (lingkari salah satu yang paling prioritas) a. Saya akan tetap menunggu sampai giliran saya dipanggil b. Kadang-kadang saya menunggu c. Saya tinggalkan dulu antrian dan kembali lagi setelah kira-kira sampai giliran d. Saya membatalkan antrian 4. Batas maksimal kesabaran saya dalam mengantri adalah β¦β¦β¦β¦.menit 5. Menurut saya, lama waktu mengantri yang paling dapat diterima adalah β¦β¦menit
Terima kasih atas kerja sama Bapak/Ibu/Saudara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Tabel Lampiran jawaban responden (pasien) berdasarkan pertanyaan (item) item 1 No pasien 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
a
b
οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ
item 2 c
item 3
A
b
30 25 40 30 60 20 25 30 30 20 30 60 30 30 30 45 40 40 20 30 20 30 30 45 40 20 20 30 40 45 30 30 45 45 20 35
90 60 90 60 120 60 60 90 60 90 60 120 60 60 90 120 120 60 90 60 45 60 90 120 120 60 60 60 120 120 60 90 120 90 60 120
a
b
c
οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ
item 4
item 5
45 60 60 60 60 60 45 45 45 45 60 60 45 45 45 60 45 45 45 30 30 45 30 30 45 30 30 45 45 60 45 45 45 45 30 30
20 30 30 20 30 30 30 30 20 30 30 30 30 30 30 30 30 30 20 30 20 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 Ratarata atau total
οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ 48
22
20 30 30 60 40 60 30 30 45 20 60 60 30 45 40 30 45 20 30 45 30 30 20 45 30 30 20 45 45 30 40 40 30 30
60 120 90 90 120 120 60 60 120 60 120 120 90 120 120 90 120 60 90 120 60 90 60 120 90 90 60 120 120 60 120 120 60 120
34.64
89.35
οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ οΌ 36
19
15
30 45 30 30 30 30 45 60 60 60 30 45 45 60 30 30 30 45 45 30 30 30 60 30 30 45 45 45 60 50 60 50 60 60
30 20 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
44.28
29.14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Lampiran 4 Berikut ini adalah algoritma pemrograman untuk model multiserver (M: M : C) pada contoh 3.7 %c = banyaknya server %lamda = rata-rata waktu antar kedatangan %mu = rata-rata waktu pelayanan %Po_inverse = P0 %Lq = banyaknya pasien dalam antrian %Ls = banyaknya pasein dalam sistem antrian %Wq = waktu tunggu pasien dalam antrian %Ws = waktu tunggu pasien dalam sistem antrian clc clear c=2; lamda=3; mu=5; rho=lamda/(c*mu) P01=0; for i=0:c-1; P0i=rho^i/factorial(i); P01=P01+P0i; end P02=(rho^c/(factorial(c)))*(1/(1-rho/c)); P0=P01+P02; Po_inverse=1/P0 Lq=rho^(c+1)*Po_inverse/((factorial(c-1)*(c-rho)^2)); Ls=Lq+rho; Ws=(rho^c*Po_inverse/(mu*factorial((c-1))*(c-rho)^2))+1/mu; Wq=Ws-(1/mu);
tabel=[c, lamda, mu, Lq, Ls, Wq, Ws]; disp('============================================') disp(' c lamda mu Lq Ls Ws ') disp('============================================') disp(tabel)
Wq
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Lampiran 5