Universitas Hasanuddin
ESTIMASI PARAMETER REGRESI DATA PANEL MODEL EFEK TETAP BERDISTRIBUSI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS MENGGUNAKAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD Fahri1 , Kresna2 , Anisa3
ABSTRAK Data panel adalah data hasil pengamatan pada beberapa individu (unit crosssectional) yang masing β masing diamati dalam beberapa periode waktu yang berurutan (unit waktu). Pada penelitian ini digunakan data panel dengan variabel jumlah kecelakaan lalu lintas, jumlah pelanggaran lalu lintas dan kondisi lingkungan. Untuk menentukan hubungan fungsional antar variabel tersebut maka akan digunakan analisis regresi dalam hal ini regresi Poisson tergeneralisasi terbatas. Model regresi data panel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Efek Tetap (MET) dengan menggunakan data hitung (count data) yang banyak ditemukan pada kejadian yang jarang terjadi yaitu Kecelakaan Lalu Lintas. Kemudian, dalam MET akan ditambahkan variabel boneka untuk mengizinkan terjadinya perbedaan nilai parameter yang ada. Setelah itu, akan ditentukan model regresi data panel berdistribusi Poisson tergeneralisasi terbatas dimana parameter-parameter regresi diestimasi dengan menggunakan Metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) dan Newton Raphson. Hasil model regresi tiap individu yang ditemukan pada penelitian ini memiliki perbedaan nilai error yang signifikan. Kata Kunci : Data Hitung, Kecelakaan Lalu Lintas, Maximum Likelihood Estimation (MLE), Model Efek Tetap (MET), Model Data Panel, Newton Raphson, Regresi Poisson Tergeneralisasi Terbatas, LSDV.
1.
Pendahuluan Pada suatu penelitian, variabel diamati dalam waktu atau periode tertentu. Namun terkadang variabel yang digunakan dalam penelitian perlu untuk diamati lebih dari satu kali pada waktu atau periode yang berbeda selama masa penelitian atau pengamatan. Pengamatan terhadap variabel penelitian yang digunakan pada suatu unit pengamatan di waktu yang sama disebut data cross section, sedangkan pengamatan terhadap variabel dependen dan variabel independen pada suatu unit pengamatan di waktu yang berbeda disebut data time series. Dan data panel merupakan gabungan antara data time series dan cross-sectional. Analisis regresi yang sering digunakan pada data panel disebut dengan analisis regresi data panel. Terdapat 3 pendekatan dalam mengestimasi model data panel, yaitu Model Efek Umum (MEU), Model Efek Tetap (MET) dan Model Efek Acak (MEA). Pada penelitian ini akan dibahas model data panel dengan metode efek tetap (MET) menggunakan Ordinary Least Square (OLS) dengan menambahkan variabel boneka/semu. Selanjutnya pada analisis model tersebut akan digunakan data kuantitatif dalam hal ini data hitung (count). Analisis regresi yang digunakan pada data hitung
1
Universitas Hasanuddin
(count) adalah regresi Poisson. Pada regresi Poisson digunakan data yang mengalami equisdispersi. Akan tetapi pada data panel, cenderung ditemukan terjadinya overdispersi. Pada data yang mengalami overdispersi apabila dianalisis dengan regresi Poisson maka standar error penduga koefisien regresi akan lebih kecil dari nilai sebenarnya atau underestimate. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu metode yang dapat digunakan adalah analisis regresi Poisson tergeneralisasi terbatas Pada regresi Poisson tergeneralisasi terbatas terdapat persamaan regresi yang tergantung pada parameter-parameter. Parameter diartikan sebagai hasil pengukuran yang menggambarkan karakteristik dari suatu populasi. Parameter biasanya tidak diketahui nilainya, sehingga dilakukan penaksiran atau estimasi. Dalam tulisan ini, penulis menggunakan maksimum likelihood yang merupakan salah satu metode dari penaksir titik. Ide dasar metode maksimum likelihood adalah menentukan parameter yang memaksimalkan kemungkinan dari data sampelnya. 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Konsep Data Panel Data panel adalah data yang merupakan hasil dari pengamatan pada beberapa individu (unit cross-sectional) yang masing-masing diamati dalam beberapa periode waktu yang berurutan (unit waktu). Model regresi data panel secara umum dapat dinyatakan pada persamaan berikut : π¦ππ‘ = π½0 + π·πΏππ‘ + πππ‘ π = 1, β¦ , π π‘ = 1, β¦ , π (1) dengan: π¦ππ‘ = Variabel dependen untuk unit cross section ke-i dan periode waktu ke-t, π½0 = Konstanta intercept, πππ‘ = Vektor Variabel independen untuk unit cross section ke-i dan periode waktu ke-t, π½ = Vektor Koefisien slope, πππ‘ = Error regresi untuk unit cross section ke-i dan periode waktu ke t, 2.2. Regresi Poisson Pada model regresi Poisson, fungsi penghubung yang digunakan adalah fungsi penghubung log karena fungsi log menjamin bahwa nilai variabel yang diharapkan dari variabel responnya akan bernilai non-negatif. Berikut ini adalah fungsi penghubung yang digunakan untuk model regresi Poisson. ln πΈ(π¦|π₯) = ln(πππ‘ ) = π½0 + π½1 π₯1ππ‘ + π½2 π₯2ππ‘ + β¦ + π½π π₯πππ‘ πππ‘ = exp(π½0 + βππ=1 π½π π₯πππ‘ ) = exp( π½0 + π½1 π₯1ππ‘ + π½2 π₯2ππ‘ + β¦ + π½π π₯πππ‘
(2)
2.3. Model Efek Tetap Secara umum bentuk regresi data panel pada MET ialah π¦ππ‘ = π½0π + π½π π₯πππ‘ + πππ‘
π = 1,2,3, β¦ , π
2
π‘ = 1,2,3, β¦ , π
(3)
Universitas Hasanuddin
Hal ini juga memberikan asumsi bahwa slope (Ξ²) dianggap konstan baik antar unit cross section maupun antar unit time series sedangkan intercept dari model berbeda antar unit cross section. Salah satu cara untuk memperhatikan unit cross section atau unit time series adalah dengan memasukkan variabel boneka/semu (dummy variabel) untuk mengizinkan terjadinya perbedaan nilai parameter, baik lintas unit cross section maupun antar unit time series. bentuk umum model regresi efek tetap dengan penambahan variabel dummy yaitu: π¦ππ‘ = π½01 + π½02 π·2π + π½03 π·3π + π½1 π₯1ππ‘ + π½2 π₯2ππ‘ + πππ‘
(4)
dimana jika π·2π = 1 maka yang lainnya bernilai 0. Dalam menggunakan Model Efek Tetap (MET) dengan penambahan variabel dummy, model regresi Poisson dapat dibentuk dengan mengasumsikan. π¦ππ‘ ~ Poisson (πππ‘ ) , π
π
πππ‘ = πππ‘ = exp (π½01 + β π½0π π·ππ + β π½π π₯πππ‘ ) π=2
Pr[πππ‘ = π¦ππ‘ ] =
(5)
π=1
π¦ πππ‘ππ‘ π βπππ‘
(6)
π¦ππ‘ !
2.4. Distribusi Poisson Tergeneralisasi Terbatas Distribusi Poisson tergeneralisasi digunakan untuk data integer non-negatif dengan parameter π dan π, dimana 0 β€ π < 1 dan π > 0. Misalkan parameter π = πΌπ membuat π berbanding lurus dengan π sehingga parameter kedua π dibatasi dan menyebabkan model distribusi Poisson tergeneralisasi terbatas sebagai berikut: π(π; π, πΌ) = {
π π₯ (1 + πΌπ₯)π₯β1
π βπ(1+πΌπ₯)
; π₯ = 0,1,2, β¦
(7) 0 ππππππ¦π 1 dimana max {βπ β1 , β 4} β€ πΌ β€ π β1 . Dikatakan bahwa mean dan variansi distribusi π₯!
π
π
Poisson tergeneralisasi terbatas pada pers. (7) yaitu π = (1βπΌπ) dan π 2 = (1βπΌπ)3 sehingga model regresi Poisson tergeneralisasi terbatas menjadi: π
π¦
π(π = π¦|π₯π ) = {(1+πΌπ) (1 + πΌπ¦)
π¦β1
exp(β
π(1+πΌπ¦) ) 1+πΌπ
π¦!
; π¦ = 0,1,2, β¦ (8)
0 ππππππ¦π 2.5. Uji Chi-Square Uji ini digunakan untuk menentukan apakah data yang diteliti berdistribusi Poisson atau tidak 2.6. Uji Pearson Chi-Square Uji ini digunakan untuk menentukan apakah data mengalami overdispersi atau tidak. 2.7. Uji Hausman Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah model taksiran yang akan dipakai adalah model efek tetap atau model efek acak dengan langkah-langkah sebagai berikut:
3
Universitas Hasanuddin
1. Rumuskan hipotesis statistiknya, yaitu : H0 βΆ Random Effect H1 βΆ Fixed Effect 2. Buat kriteria uji, yaitu : 2 Tolak H0 jika nilai statistik Hausman π Μ β₯ ππΌ,ππ atau p-value < 0,05. Statistik uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik chi-kuadrat dengan derajat bebas k, dengan k adalah banyak variabel independen. 2.8. Maksimum Likelihood Estimation Misalkan terdapat n pengamatan π¦1 , π¦2 , β¦ , π¦π yang masing-masing mempunyai suatu pdf π(π¦π , π), π = 1,2, β¦ , π. Fungsi likelihood adalah suatu fungsi dari π yaitu π(π) = π(π¦1 , π) β¦ π(π¦π , π) = βππ=1 π(π¦π , π) .
(10)
Jika π adalah anggota suatu selang terbuka dan π(π) terdiferensial dan mempunyai suatu nilai maksimum pada selang tersebut, maka MLE adalah suatu penyelesaian dari persamaan maksimum likelihood. π π(π) ππ
=0
(11)
2.9. Newton Raphson Metode newton raphson adalah metode pendekatan yang menggunakan satu titik awal dan mendekatinya dengan memperhatikan slope atau gradient pada titik tersebut. Titik pendekatan ke n+1 dituliskan dengan : ππ+1 = ππ β
π(π₯)
(12)
π β² (π₯)
3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Fkp Model Regresi Poisson Tergeneralisasi Terbatas Pada regresi Poisson tergeneralisasi terbatas, variabel Y memiliki distribusi Poisson dimana: π(π = π¦) = π(π, π) π(π, π)didefenisikan pada persamaan (2.12) yaitu: π(π¦; π, π) = π(π + π¦π)π¦β1
π β(π+π¦π) π¦!
; π¦ = 0,1,2, β¦
Jika parameter π dimisalkan menjadi π = πΌπ maka fungsi kepadatan peluang distribusi poisson tergeneralisasi terbatas menjadi: π β(π+πΌππ¦) π¦! β(π+πΌπ¦) π π¦β1 π¦β1 π(π; π, π) = ππ (1 + πΌπ¦) π¦! β(π+πΌπ¦) π π(π; π, π) = π π¦ (1 + πΌπ¦)π¦β1 π¦! π(π¦; π, π) = π(π + πΌππ¦)π¦β1
4
; π¦ = 0,1,2, β¦ ; π¦ = 0,1,2, β¦ ; π¦ = 0,1,2, β¦
Universitas Hasanuddin
Model regresi Poisson tergeneralisasi terbatas adalah sebagai berikut: π(1 + πΌπ¦) exp (β 1 + πΌπ ) π¦ π π¦β1 π(π = π¦) = ( ) (1 + πΌπ¦) 1 + πΌπ π¦! π
; π¦ = 0,1,2, β¦
π
dengan mean dan variansi adalah π = 1βπ, π 2 = (1βπ)3. 3.2 Maximum Likelihood Estimation Fungsi Likelihood regresi Poisson tergeneralisasi terbatas sebagai berikut: π¦π
π
π π(ππ , π¦π ) = βππ=1 {(1+πΌπ ) (1 + πΌπ¦π )π¦π β1 }
ππ (1+πΌπ¦π ) exp{β βπ )} π=1( 1+πΌππ
π¦π !
π
; π¦ = 0,1,2, β¦(4.1)
π π dengan ππ = exp(π½01 + βπ π=2 π½0π π·ππ + βπ=1 π½π π₯πππ‘ ) dan π½ = (π½01 + βπ=2 π½0π π·ππ +
βππ=1 π½π π₯πππ‘ ). Logaritma natural dari fungsi likelihood (4.1) yaitu: π βπ π=2 π½0π π·ππ +βπ=1 π½π π₯πππ‘
π
ln πΏ(πΌ, π½) = β (π¦π ln ( π=1
(e
eπ½01+
π βπ π=2 π½0π π·ππ +βπ=1 π½π π₯πππ‘
1 + πΌ. eπ½01+
π π½01 +βπ π=2 π½0π π·ππ +βπ=1 π½π π₯πππ‘
β( 1 + πΌ. e
)) + (π¦π β 1)ln(1 + πΌπ¦π )
) (1 + πΌπ¦π ) ) β ln π¦π ! π
(13)
π½01 +βπ π=2 π½0π π·ππ +βπ=1 π½π π₯πππ‘
Untuk menaksir setiap parameter πΌ, π½01 , π½π , π½0π maka persamaan (13) diturunkan secara parsial terhadap parameter β parameter yang bersesuaian dan disamakan dengan nol. 1. Penaksir untuk parameter πΌ π ln πΏ(πΌ, π½) =0 ππΌ π
π
β (β
1 + πΌ. e
π=1
π
(π¦π . eπ½01 +βπ=2 π½0ππ·ππ +βπ=1 π½ππ₯πππ‘ ) π π½01 +βπ π=2 π½0π π·ππ +βπ=1 π½π π₯πππ‘
) + (π¦π β 1) (
π¦π ) 1 + πΌπ¦π
( β (e
π π½01 +βπ π=2 π½0π π·ππ +βπ=1 π½π π₯πππ‘
)
π
π
π
π
(π¦π β eπ½01 +βπ=2 π½0ππ·ππ +βπ=1 π½ππ₯πππ‘ ) 2
(1 + πΌ. eπ½01 +βπ=2 π½0ππ·ππ +βπ=1 π½ππ₯πππ‘ )
)
= 0 (14) 2. Penaksir untuk parameter π½01 π ln πΏ(πΌ, π½) =0 π π½01 π
β( π=1
π
π¦π π
π
1 + πΌ. eπ½01+βπ=2 π½0ππ·ππ+βπ=1 π½π π₯πππ‘
β
π
(eπ½01 +βπ=2 π½0π π·ππ+βπ=1 π½π π₯πππ‘ ) (1 + πΌπ¦π ) π
π
(1 + πΌ. eπ½01+βπ=2 π½0π π·ππ+βπ=1 π½π π₯πππ‘ )
5
2
)=0
(15)
Universitas Hasanuddin
3. Penaksir untuk parameter π½0π π ln πΏ(πΌ, π½) =0 π π½0π π
β( π=1
π
π¦π π·ππ π
π
1 + πΌ. eπ½01+βπ=2 π½0ππ·ππ+βπ=1 π½π π₯πππ‘
π
(π·ππ eπ½01+βπ=2 π½0π π·ππ+βπ=1 π½π π₯πππ‘ ) (1 + πΌπ¦π ) β )=0 2 π π (1 + πΌ. eπ½01 +βπ=2 π½0π π·ππ+βπ=1 π½π π₯πππ‘ )
(16)
Penaksir untuk parameter π½π π ln πΏ(πΌ, π½) =0 π π½π 4.
π
β( π=1
π
π¦π π₯πππ‘ π
π
1 + πΌ. eπ½01+βπ=2 π½0ππ·ππ+βπ=1 π½π π₯πππ‘
β
π
(π₯πππ‘ eπ½01 +βπ=2 π½0π π·ππ+βπ=1 π½π π₯πππ‘ ) (1 + πΌπ¦π ) π π½01 +βπ π=2 π½0π π·ππ +βπ=1 π½π π₯πππ‘
(1 + πΌ. e
2
)=0
(17)
)
Turunan β turunan parsial dari fungsi log likelihood pada halaman sebelumnya jika dinyatakan dalam bentuk matriks maka menjadi: π ln π (πΌ, π½) ππΌ π ln π (πΌ, π½) ππ½01 π ln π (πΌ, π½) ππ½02 π΄= π ln π (πΌ, π½) ππ½03 π ln π (πΌ, π½) ππ½1 π ln π (πΌ, π½) [ ππ½2 ]
dari persamaan (14), (15),... ,(17) menghasilkan estimator yang berbentuk implisit sehingga dalam pengaplikasian pada data dibutuhkan solusi numerik. Sesuai dengan pembahasan pada BAB II maka akan dilakukan metode Newton Raphson. 3.1 Newton Raphson Dalam metode ini akan ditentukan matriks Hessian dimana elemen β elemennya merupakan turunan kedua dari fungsi log likelihood terhadap setiap parameternya. Bentuk matriks Hessian sebagai berikut : π 2 ln πΏ(πΌ, π½) π 2 ln πΏ(πΌ, π½) π 2 ln πΏ(πΌ, π½) π 2 ln πΏ(πΌ, π½) ππΌ 2 ππ½01 ππΌ ππ½02 ππΌ ππ½03 ππΌ 2 π ln πΏ(πΌ, π½) π 2 ln πΏ(πΌ, π½) π 2 ln πΏ(πΌ, π½) π 2 ln πΏ(πΌ, π½) ππΌππ½01 ππ½02 π½01 ππ½03 π½01 ππ½01 2 2 2 2 2 π ln πΏ(πΌ, π½) π ln πΏ(πΌ, π½) π ln πΏ(πΌ, π½) π ln πΏ(πΌ, π½) ππ½03 π½02 ππ½02 2 ππΌππ½02 ππ½01 ππ½02 π»= 2 π ln πΏ(πΌ, π½) π 2 ln πΏ(πΌ, π½) π 2 ln πΏ(πΌ, π½) π 2 ln πΏ(πΌ, π½)
π 2 ln πΏ(πΌ, π½) ππ½1 ππΌ π 2 ln πΏ(πΌ, π½) ππ½1 π½01 π 2 ln πΏ(πΌ, π½) ππ½1 π½02 π 2 ln πΏ(πΌ, π½) ππ½1 π½03 ππΌππ½03 ππ½01 ππ½03 ππ½03 2 ππ½02 ππ½03 2 2 2 2 π ln πΏ(πΌ, π½) π ln πΏ(πΌ, π½) π ln πΏ(πΌ, π½) π ln πΏ(πΌ, π½) π 2 ln πΏ(πΌ, π½) ππΌππ½1 ππ½01 ππ½1 ππ½03 ππ½1 ππ½02 ππ½1 ππ½1 2 2 2 2 2 2 π ln πΏ(πΌ, π½) π ln πΏ(πΌ, π½) π ln πΏ(πΌ, π½) π ln πΏ(πΌ, π½) π ln πΏ(πΌ, π½) ππ½01 ππ½2 ππ½02 ππ½2 ππ½03 ππ½2 ππ½1 ππ½2 [ ππΌππ½2
π 2 ln πΏ(πΌ, π½) ππ½2 ππΌ π 2 ln πΏ(πΌ, π½) ππ½2 π½01 π 2 ln πΏ(πΌ, π½) ππ½2 π½02 π 2 ln πΏ(πΌ, π½) ππ½2 π½03 π 2 ln πΏ(πΌ, π½) ππ½2 ππ½1 π 2 ln πΏ(πΌ, π½) ππ½2 2
]
Langkah β langkah dalam mengestimasi setiap parameter dengan metode newton raphson adalah sebagai berikut: 1. Tentukan nilai awal untuk πΌ, π½01 , π½02 , π½03 , π½1 dan π½2 6
Universitas Hasanuddin
2. Tentukan taksiran πΌ, π½01 , π½02 , π½03 , π½1 dan π½2 dengan rumus; πΌ π+1 πΌ π π½01 π½02 π½03 π½1 [ π½2 ]
π½01 π½02 = π½ β π» β1 π΄ 03 π½1 [ π½2 ]
(18)
3.2 Aplikasi pada Data Pada penelitian ini akan digunakan data jumlah kecelakaan (Y), jumlah pelanggaran lalu lintas (X1), dan kondisi lingkungan / jumlah hari hujan (X2) yang diobservasi melalui tiga daerah yaitu Kota Makassar, Kota Palopo, dan Kabupaten Sinjai selama 12 bulan pada tahun 2010. Dalam pengaplikasian MET pada data kecelakaan akan ditambahkan variabel dummy yang disesuaikan dengan jumlah individu atau unit cross section yang diamati. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya jebakan dummy yaitu multikolineartas sempurna. Dalam data kecelakaan yang diamati terdapat tiga unit individu sehingga jumlah variabel dummy yang akan ditambahkan dalam data adalah sebanyak dua. Pada penelitian ini akan ditambahan variabel dummy untuk daerah Kota Makassar, dan Kabupaten Sinjai. Sedangkan Kota palopo akan menjadi base. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 1. Tabel 1 Data Jumlah Kecelakaan, Pelanggaran Lalu Lintas, dan Kondisi Lingkungan / Hari HujanSetiap Bulan pada Tahun 2010 dengan Penambahan Variabel Dummy NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
DAERAH
PALOPO
MAKASSAR
BULAN Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei
Y 2 3 1 4 1 7 0 1 3 2 3 1 108 99 135 108 119
7
X1 80 146 104 165 102 186 200 290 96 168 164 285 735 1475 2069 2437 2691
X2 16 15 24 19 23 20 20 24 19 22 18 19 27 19 17 16 18
D2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
D3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Universitas Hasanuddin
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
SINJAI
Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
94 75 113 194 206 228 201 3 1 1 4 2 3 5 2 4 0 3 4
1527 2289 6432 2888 4203 4098 3660 21 7 6 16 8 13 22 13 19 2 18 24
17 14 17 24 25 21 28 17 10 8 12 13 21 19 9 8 13 8 3
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Sumber : Hasil Olahan
Untuk memperoleh taksiran likelihood dari setiap parameter maka akan digunakan rumus (19). Pada penelitian kali ini batas iterasi yang dipakai adalah 100 kali iterasi. Adapun nilai awal untuk setiap parameter πΌ, dan π½ adalah sebagai berikut. πΌ π 1,968 π½01 7 π½02 β6 π½03 = 0 0,025 π½1 [ β0,6 ] [π½ ] 2
Dari proes iterasi hingga ke seratus didapatkan nilai taksiran untuk masing β masing parameter regresi sebagai berikut: πΌ π+1 1,381 π½01 13,022 π½02 92,546 = π½03 1,591 π½1 0,023 [ β0,668] [ π½2 ] 3.3 Model Ragresi Poisson Model regresi Poisson untuk masing β masing daerah adalah sebagai berikut :
8
Universitas Hasanuddin
ο Kota Palopo πππππππ π‘ = exp(13,022 + 0,023 π₯1πππππππ‘ β 0,668 π₯2πππππππ‘ ) ο Kota Makassar πππΎπ π‘ = exp(13,022 + 92,546π·πππ + 0,023 π₯1 πππ π‘ β 0,668 π₯2 πππ π‘ ) ο Kabupaten Sinjai πππππππ π‘ = exp(13,022 + 1,591π·ππππππ + 0,023 π₯1ππππππ π‘ β 0,668 π₯2πππππππ‘ ) Tabel 2. Nilai error untuk Kota Palopo, Kota Makassar, dan Kabupaten Sinjai NO
PALOPO MAKASSAR SINJAI
1
2.174
0.563
0.74
2
3.36
30.801
7.094
3
1.618
9.799
8.407
4
0.125
45.931
2.965
5
0.996
39.437
4.113
6
3.06
38.333
2.116
7
4.262
76.863
2.573
8
2.66
132.148
6.9
9
0.462
35.04
5.706
10
0.19
17.463
5.975
11
1.77
39.206
6.683
12
5.885
26.956
9.161
Jumlah
26.562
492.54
62.433
Dilihat dari distribusi nilai error untuk setiap model regresi ketiga daerah maka dapat diinterpretasikan bahwa model regresi yang memiliki nilai error terendah adalah Kota Palopo. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, disimpulkan bahwa model terbaik regresi data panel menggunakan MLE pada angka kecelakaan di tiga daerah di Sulawesi Selatan pada tahun 2010 adalah model Kota Palopo : πππππππ π‘ = exp(13,022 + 0,023 π₯1πππππππ‘ β 0,668 π₯2πππππππ‘ )
9
Universitas Hasanuddin
dimana jumlah pelanggaran lalu lintas bepengaruh positif dengan angka kecelakaan, sedangkan jumlah hari hujan/pengaruh lingkungan berpengaruh negatif dengan angka kecelakaan, serta kedua variabelnya signifikan.
4.2 Saran Dalam penelitian ini model regresi yang dihasilkan pada daerah tertentu dari MLE memiliki jumlah error yang besar. Oleh karena itu disarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan metode / model efek yang berbeda atau dengan menambahkan jumlah individu dan waktu pengamatan dalam data panel yang digunakan. DAFTAR PUSTAKA Astuti, A. M.(2009). Fixed Effect Model (FEM) pada regresi data panel: Studi kasus tentang persentase mahasiswa yang lulus tepat waktu di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Tesis, Surabaya. Baltagi, BH., 2005, Econometrics Analysis of Panel Data, John Wiley & Sons, Chichester. Cameron, A.C. and Trivedi, P.K. (1998). Regression Analysis of Count Data. Cambridge, UK. Fadhillah,F. (2011). Aplikasi Regresi Binomial Negatif dan Generalized Poisson Dalam Mengatasi Overdispersion Pada Regresi Poisson. Skripsi, Jakarta. Fajar, E. http://id.scribd.com/doc/142349896/Part-4-pdf. [ diakses tanggal 14 oktober 2015] Famoye, F. (1993).βRestricted Generalized Poisson Regression Model. Communications In Statistics β Theory And Methods. Gujarati, D. (2004).Basic Ekonometrics, 4th edition. McGraw-Hill, New York. Hadijah.(2010). Analisis Data Panel Model Efek Acak Pada Data Kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan . Skripsi, Makassar. Hsiao, C. (2003), Analysis of Data Panel, 2th edition. Cambridge University Press, West Nyack, NY, USA. Megawati,M.S.(2011). Model Regresi Zero Inflated Negative Binomial (ZINB) Pada Data Hitung Aplikasinya Pada Data Penderita Penyakit Demam Berdarah Di RS. Wahidin Sudirohusodo . Skripsi, Makassar. Mustikasari, Ika (2011), Analisis Data Panel Model Efek Tetap pada Data Kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi. FMIPA Universitas Hasanuddin. Sundari,I (2012). Regresi Poisson dan Penerapannya Untuk Memodelkan Hubungan Usia dan Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Kematian Penderita Penyakit Kanker Paru-Paru, FMIPA Universitas Andalas, Padang. Wachidah, L. (2009). Uji Kecocokan Chi-Kuadrat untuk distribusi Poisson Pada Data Asuransi . Skripsi, Pendidikan Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta.
10