Civil Society for a Better Indonesia
Kiri Atas : CSO Meeting “Peran & Kerja Panitia Anggaran DPR” Kiri Bawah : Diskusi Terbatas “Hari Riset Prakarsa di North South Institute” Jakarta 30 Juni 2005 Kanan : Prof. Sri Edi Swasono, “Pembicara pada Peluncuran buku Mimpi Negara Kesejahteraan”, Jakarta 14 Agustus 2006
Mitra Secara ringkas, partner Perkumpulan Prakarsa dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Bapenas
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
29
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
Dalam mengolah dan memproduksi pengetahuan, Prakarsa mendapatkan bantuan kerjasama dari banyak pihak dan tokoh. Dengan kompetensi tokoh-tokoh ini, karya-karya Prakarsa diharapkan mampu memberi kontribusi signifikan dalam membangun pengetahuan bagi para pengambil kebijakan di Indonesia. Dari sekian banyak tokoh itu, beberapa diantaranya :
30
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Kesan dan Pesan tentang PRAKARSA: Fokus, Elitis Tapi Perlu
Organisasi Non Pemerintah Khudri Arsyad, FIK Ornop Kami mengenal prakarsa sejak awal dan semakin baik sejak menjadi mitra kerjanya untuk wilayah Sulawesi Selatan. Prakarsa sangat membantu kami untuk lebih memahami pola relasi antara masyarakat sipil dan Pemerintah daerah. Gagasan dan risetnya untuk mempertajam pemenuhan hak-hak dasar warga (pendidikan, kesehatan dan kebijakan sosial lainnya) dan mendorong kebijakan welfare district, telah membantu meningkatkan kapasitas CSO mengadvokasi delivery system pelayanan publik yang lebih substantif. Untuk ke depan sebaiknya Prakarsa mengembangkan cakupan (jenis) pengetahuan dan transformasi sosial yang disarankannya sambil sekaligus mempertajamnya. Dengan demikian sinergi antara agenda makro (nasional) dan lokal dapat lebih ditingkatkan. Prakarsa juga kami harapkan dapat membantu pengembangan knowledge management pada tingkat lokal atau regional. Hal ini penting untuk mengakselerasi agar gagasan nasional dapat nyambung (connect) dan sinergis dengan inisiatif lokal
Yusuf Tallama, YPSHK Dengan 4 arus besar issu dan strategi penelitian dan produksi pengetahuan, Prakarsa tidak saja penting dalam konteks memperkuat gerakan masyarakat sipil di indonesia, namun sepantasnya menjadi referensi bagi para pemimpin di Indonesia dalam membuat kebijakan yang lebih pro terhadap masyarakat miskin. Harapan saya, ide-ide dan hasil-hasil kerja yang dilahirkan oleh Prakarsa lebih tersosialisasi kepada publik dan juga lebih memperkuat kerjasama dengan masyarakat sipil di daerah.
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
31
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
Yuna Farhan, Seknas FITRA Prakarsa tampak cukup up to date dalam memilih isu dan bidang kerjanya. Hasil kerja prakarsa berbentuk policy paper dan knowledge sharing sangat berguna untuk menjadi amunisi dalam advokasi anggaran Saya harap Prakarsa terus mampu berperan sebagai think thank menghasilkan kajian-kajian yang dapat digunakan sebagai input dalam kerja-kerja untuk perubahan kebijakan. Prakarsa juga saya harap terus secara intens terlibat dalam advokasi perubahan kebijakan tidak hanya berhenti di policy paper.
Perempuan Estu Rahmi Fanani, Direktur LBH APIK, peserta program NGO Leadership training Pilihan Prakarsa untuk bergerak di bidang penelitian dan pembangunan kapasitas aktivis NGO telah membantu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh banyak NGO. Saya sendiri, melalui pelatihan, jadi memahami bagaimana kepaduan isu gender, lingkungan dan HAM, serta bagaimana menggunakannya untuk memperbaiki strategi kampanye dan advokasi. Kegiatan pembangunan kapasitas ini perlu diteruskan dan ditingkatkan kualitasnya. Prakarsa telah memulai dengan baik, jangan sampai berlalu begitu saja. Prakarsa kurang bergaung saat ini, karena itu perlu menyebarluaskan hasil-hasil penelitiannya.
Chitra Hariyadi, Pattiro Isu yang dipilih Prakarsa, social policy, jelas dan cukup berbeda dibanding lembaga lain, khususnya dari sisi pemihakan pada pendekatan welfare state. Prakarsa memilih untuk lebih fokus pada kerja-kerja memproduksi pengetahuan, sesuatu yang saya rasa tidak secara konsisten dilakukan oleh LSM lain. Sejauh ini saya rasa Prakarsa berhasil mengisi 'celah kosong' tersebut, dan dengan konsistensi yang cukup terjaga. Salah satu indikasi yang penting menurut saya adalah produk-produk terbitan Prakarsa yang diminati dan dirujuk oleh kalangan luas. Saya berharap Prakarsa ke depan lebih mampu untuk menggerakkan diskusi publik yang luas, misalnya untuk isu-isu spesifik dan krusial seperti: globalisasi dan pro-poor budget. Untuk itu, menurut saya, ke depan Prakarsa perlu mengembangkan kerja-kerja koalisi yang lebih kuat dengan pihak-pihak strategis.
32
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008 Akademisi Agus Wahyudi, Direktur Pusat Studi Pancasila, dosen UGM Prakarsa merupakan CSO yang paling sipil, karena tampak sangat concern terhadap isu sosial justice dan social welfare. Rumusan-rumusan yang dihasilkan dari kerja Prakarsa bisa didesakkan agar bisa dipakai kepada Negara dan kelompok politik Prakarsa perlu meningkatkan kualitas dengan memperluas topic kajian dan memperluas network agar ide-idenya bisa menggerakan social movement dengan kata lain Prakarsa harus terus menerus memperkuat kompetensi intelektualnya dan relevansi sosialnya.
Nur Iman Subono, Dosen UI Sangat jelas bahwa Prakarsa memilih melakukan kajian-kajian yang sifatnya pelembagaan dan di tingkat menengah dan mikro sebagai unit analisanya seperti soal jaminan kesehatan, kemiskinan dan kebijakan sosial dan seterusnya. Hasil kerja mereka, meski baru berusia muda lembaganya, sangat produktif, baik dalam bentuk publikasi seperti working paper, buku dan newsletter maupun seminar, FGD, workshop dan sebagainya. Mereka juga memiliki kemampuan akses atau lobby dengan para pengambil kebijakan di tingkat nasional maupun lokal. Saya kira itu luar biasa. Tanpa perlu kita sepakat dengan seluruh aktivitas Prakarsa, tapi mereka tidak berhenti hanya sekedar di wacana, tapi sudah ke arah kebijakan sosial. Prakarsa harus tetap melakukan aktivitas seperti yang sudah dipilih, khususnya kajian-kajiannya. Jangan tergoda untuk buru-buru meluaskan aktivitasnya di bidang-bidang lain seperti advokasi dan lainnya. Tetap seperti yang sekarang ini yang menurut saya yang terbaik.
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
33
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008 Pemerintah Sujana Royat, Deputi MenKo Kesra bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan-Sekretaris Team penanggulangan Kemiskinan (Saya) Merasa sangat terbantu atas kerja-kerja Prakarsa. Sebagai lembaga independen, Prakarsa bisa melihat out of the box, masukannya mengenai program penghapusan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat sangat berharga. Prakarsa juga banyak membantu kami dalam merancang program PNPM Mandiri Prakarsa harus tetap independen dan netral secara politik agar bisa terus memberi masukan berharga kepada kami di bidang pemberdayaan ekonomi rakyat dan social development dan kami minta Prakars a terus bisa mendukung kami dalam program penguatan ecosoc rights Ke depan Prakarsa sebaiknya mengembangkan jaringan dengan lembaga-lembaga kajian yang ada di daerah, masalah di daerah begitu beragam, sementara kapasitas pemdanya juga masih sangat perlu pengembangan. Ini perlu untuk menjamin (pemenuhan) ecosoc rights masyarakat.
Muhammad Kasim, Kabag Humas Pemkot Makassar Kami senang bekerja sama dengan Prakarsa karena telah memberi masukan bagus untuk peningkatan kinerja Pemkot. Saat ini layanan pendidikan dan kesehatan gratis yang pernah disoroti Prakarsa telah menjangkau lebih banyak warga, tapi untuk pengembangannya kita masih harus melihat ketersediaan dana. Kedepan kami harap Prakarsa kembali mengkaji masalah pengangguran, kemiskinan dan layanan publik. Saya yakin workshopnya akan sangat membantu.
Donor M B Hoelman -- Mantan officer Oxfam GB Saya menangkap Prakarsa sebagai organisasi think-tank potensial. Bagi saya, isu Negara Kesejahteraan yang diusung Prakarsa, sangat relevan bagi Indonesia saat ini, selain merupakan niche atau benchmark Prakarsa terhadap lembaga-lembaga yang lain. Isu negara kesejahteraan relevan terutama paska reformasi dan pembangunanisme (developmentalism) Orde Baru. Meski begitu, besarnya cakupan isu kesejahteraan kadangkala membuat isunya jadi susah untuk diakses masyarakat umum. Hasil kerja Prakarsa sejauh ini, bagi saya, membuka diskursus atas pentingnya publik sekaligus kendali perencanaan dari kelompok-kelompok yang selama ini dipinggirkan dari diskusi masa depan bersama. Pencapaian ini kiranya dapat diteruskan dengan model-model baru baik aplikasi pinjaman dari pengalaman di negara-negara lain, mau pun terapan dari keragaman pengalaman yang disemai dari bawah. Di masa depan, kerja-kerja mempengaruhi kebijakan dapat lebih ditonjolkan sembari memproduksi (model-model pembuatan) kebijakan dari bawah. Penting kiranya mulai memetakan lebih serius target utama perubah, aktor pengubah, serta dimensi perubahan (lokal, nasional/ dalam negeri, hubungan internasional) yang hendak dicapai. Harapan saya Prakarsa mampu menjadi lembaga think-tank arus utama di Indonesia yang mampu mengawal tujuantujuan di atas.
34
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008