Panduan Fasilitator
Pertemuan Apresiasi Multiaktor
Menggalang Warga Berdaya
Australian Community Development and Civil Society Strengthening Scheme (ACCESS) Tahap II
Panduan Fasilitator
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya Terbit pertama Juli 2013 Para Penulis: Dani Wahyu Munggoro (
[email protected]) Budhita Kismadi (
[email protected]) Illustrasi: Deni Ganjar Nugraha (
[email protected]) Dwi Bondan (
[email protected]) Tata Letak: Galih Gerryaldy (
[email protected]) Diterbitkan oleh: Australian Community Development and Civil Society Strengthening Scheme (ACCESS) Tahap II
Kecuali dinyatakan berbeda, seluruh isi buku ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA). Pembaca boleh mencampur, mengubah, menggunakannya dalam karyanya, selama mencantumkan buku ini sebagai sumbernya, dan menaruh lisensi seperti ini dalam hasil karya yang baru.
Panduan Fasilitator
Pertemuan Apresiasi Multiaktor
Menggalang Warga Berdaya
Oleh: Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi
Australian Community Development and Civil Society Strengthening Scheme (ACCESS) Tahap II
Daftar Isi Pengantar i Catatan dari Penulis V Gagasan Pertemuan Apresiasi Multiaktor 01 Persiapan Pertemuan Apresiasi Multiaktor 06 Alur Pertemuan Apresiasi Multipihak 12 Apa itu Pendekatan Bertumpu pada Kekuatan 24 Persiapan PAM 32 Wawancara Apresiatif 32 Orientasi Umum Pertemuan Apresiasi Multiaktor 38 Perkenalan 42 Pendekatan Bertumpu pada Kekuatan 48 Discover 52 Dream 58 Design 64 Destiny 72 Evaluasi Apresiatif 76 Tips Memfasilitasi 80
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Pengantar
i
ii
iii
iv
v
Catatan dari Penulis Pada 2008, ACCESS Tahap II memperkenalkan pendekatan berbasis kekuatan dalam melaksanakan pembangunan. Pendekatan berbasis kekuatan menjadi nilai-nilai dasar untuk mewujudkan Tata Kepemerintahan Lokal yang Demokratis (atau TKLD) di 20 kabupaten dampingan ACCESS Tahap II di Kawasan Timur Indonesia. Pendekatan berbasis kekuatan bertujuan mengubah secara mendasar cara pandang, cara bertindak dan cara menghasilkan dampak sosial yang diinginkan. Berbeda dengan pendekatan berbasis masalah, pendekatan berbasis kekuatan fokus pada apa yang menjadi kepedulian, apa yang menjadi mimpi dan apa yang menjadi kekuatan baik pada tingkat individu, organisasi maupun komunitas. Pendekatan berbasis kekuatan percaya bahwa jika seseorang atau kelompok menemukan dan menghargai apa yang mereka miliki, maka mereka telah menemukan kekuatan mereka. Dan, bila setiap orang mulai bekerjasama dan saling bahu membahu dalam pertautan yang baru, mereka sebenarnya sedang membangun kekuatan bersama. Pada gilirannya, mereka akan lebih produktif dengan menghargai dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang baru untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi dan mewujudkan apa yang benar-benar mereka inginkan.
vi Pendekatan ini bertumpu pada kekuatan relasi antar aktor pembangunan, yang selanjutnya dalam panduan ini disebut ‘aktor’. Melalui relasi yang positif, para aktor akan mampu menemukan kekuatan mereka dan biasanya melampaui apa yang mereka ketahui. Kekuatan-kekuatan tersembunyi ini muncul saat para aktor saling terkoneksi dan mengij inkan setiap aktor untuk menyumbangkan apa yang mereka miliki. Karenanya, pendekatan berbasis kekuatan sangat mengandalkan percakapan-percakapan yang sederhana, inspiratif, dan positif. Percakapan positif dan bermakna antar-aktor menjadi kunci. Pendekatan berbasis kekuatan percaya bahasa adalah pencipta kenyataan. Bila percakapan kita buruk, realitas pun akan buruk. Sebaliknya, bila percakapan yang terjadi positif, realitas pun otomatis akan positif. Percakapan-percakapan positif dan konstruktif ini diperlukan untuk melaksanakan tahapan-tahapan dalam pendekatan berbasis kekuatan yakni (1) tahapan menemukan dan menghargai apa yang kita miliki, (2) tahapan membayangkan yang ingin diwujudkan (3) tahapan merancang apa yang harus diwujudkan dan (4) tahapan memastikan apa yang bisa dilakukan. Tahapan percakapan di muka dilakukan di tingkat desa, antar desa dan kabupaten. Percakapan ini harus menjangkau sebanyak mungkin warga dan para aparatus negara. Tujuan percakapan adalah mendorong setiap warga atau aktor menemukan kekuatan-kekuatan mereka yang tersembunyi. Setelah percakapan apresiasi terjadi dimana-mana, sebuah tim penggerak apresiasi warga bisa menyelenggarakan pertemuan lintas aktor perubahan di tingkat desa dan kabupaten. Pertemuan ini kami perkenalkan sebagai Pertemuan Apresiasi Multiaktor atau PAM.
vii PAM adalah serangkaian aktifitas yang dimulai dari tahap menentukan topik yang menjadi fokus percakapan atau pertanyaan fokus, menemukan dan menghargai kekuatan yang ada melalui wawancara apresiatif, memilih para inspirator lokal, menyelenggarakan PAM dan mengawal kesepakatan-kesepakatan PAM. PAM menjadi ruang untuk bertukar pengalaman membanggakan dan membangun sesuatu secara bersama-sama, setara, bertumpu pada kekuatan untuk merengkuh masa depan yang diimpikan secara berkelanjutan. PAM menjadi peluang dan ruang untuk perubahan menuju masa depan kabupaten yang ingin diwujudkan warga; bukan yang berorientasi proyek. Kunci kesuksesan PAM—dan pertemuan apapun—terletak pada bagaimana pertemuan itu dirancang dan difasilitasi. Untuk itulah, kami dengan bangga mempersembahkan Panduan Fasilitator Pertemuan Apresiasi Multiaktor: Menggalang Warga Berdaya. Pada gilirannya, PAM bukan sekedar pertemuan sesaat, melainkan pertemuan rutin tahunan dengan peserta yang terus bertambah banyak. PAM akan menjadi ruang besar bagi siapa saja yang sedang membangun tatanan masyarakat yang demokratis, berkeadilan dan berkelanjutan. Panduan ini adalah bahan rujukan yang hidup, bukan petunjuk teknis. Kami berharap panduan ini bisa membantu para fasilitator untuk mengembangkan proses-proses apresiatif yang lebih luas dan kreatif.
Selamat menggunakan panduan ini! Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Gagasan Pertemuan Apresiasi Multiaktor Apa itu Pertemuan Apresiasi Multiaktor? Mengapa pertemuan ini amat penting dalam menumbuhkan Tata Kepemerintahan Lokal yang Demokratik? Bagaimana kiat sukses membangun pertemuan multiaktor yang apresiatif? Bagaimana tahapan membangun dan merawat pertemuan para pihak yang sangat beragam?
01
02
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Tujuan utama pembangunan Tata Kepemerintahan Lokal yang Demokratik, atau TKLD adalah menguatnya peran warga setempat dan organisasi masyarakat sipil dalam tata kepemerintahan lokal secara demokratik.
PAM dimaksudkan sebagai tahapan awal dalam rangka mengubah perilaku individu, organisasi dan sistem sosial yang peduli mewujudkan TKLD.
PENDEKATAN BERBASIS KEKUATAN
Dalam PAM digunakan pendekatan yang berbasis kekuatan, yaitu pendekatan yang percaya bahwa pemerintah, pengusaha dan masyarakat sipil memiliki kekuatankekuatan intrinsik untuk mempercepat terwujudnya tatanan masyarakat yang sejahtera dan demokratik.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Pendekatan berbasis kekuatan menjadi alat bantu sederhana yang membantu para aktor pembangunan menemukan kekuatan diri (rasa percaya diri, keberanian), kekuatan relasi (saling percaya, gotong royong) dan kekuatan situasi (mengubah masalah menjadi peluang, dan ancaman menjadi tantangan).
03
04
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Pendekatan berbasis kekuatan akan mendorong warga miskin untuk tergerak mewujudkan impiannya. Peristiwa ini menjadi kesempatan bagi pemerintah dan pengusaha serta organisasi masyarakat sipil melahirkan kebijakan, program dan dana serta sumberdaya manusia yang mendorong percepatan dan perluasan dampak pembangunan yang inspiratif.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Penggalangan kekuatan para pihak pada gilirannya akan menciptakan percakapan konstruktif dan suasana saling belajar bagi para aktor untuk membangun impian bersama. Dan selanjutnya, impian bersama tersebut menjadi arahan bersama dalam merancang tahapan dan langkah-langkah baru untuk mewujudkannya.
05
06
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Persiapan Pertemuan Apresiasi Multiaktor Sebelum melangkah ke Pertemuan Apresiatif Multipihak (PAM), perlu ada tahap persiapan. Fasilitator Kabupaten yang tergabung dalam Tim Inti Kabupaten (TIK) penting untuk melakukan konsolidasi bersama, agar terjadi saling kesepahaman tentang apa yang akan dikerjakan dan dihasilkan menjelang PAM.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Beberapa hal utama yang perlu menjadi perhatian di tahap persiapan, yaitu: l Memilih orang-orang yang
menjadi Tim Inti Kabupaten (TIK) yang berasal dari fasilitator. Pilihlah satu orang pemimpin yang dianggap paling kreatif dan memberikan inspirasi.
l Untuk membangun keterikatan dan koneksi
antar anggota TIK, perlu diciptakan momen berbicara dari hati ke hati. Hal ini akan membantu kerja-kerja ke depan. Ciptakanlah juga sebuah mantra yang kuat bagi Tim Inti Kabupaten.
07
08
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Lakukan kerja-kerja persiapan yang
matang untuk menghasilkan suatu PAM yang spektakuler.
l Kerja TIK tidak berhenti setelah
PAM selesai. TIK hendaknya mulai merancang keberlanjutan dari agendaagenda yang dihasilkan dari PAM.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Untuk menyiapkan PAM yang luar biasa, TIK hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut: l Melakukan tinjauan situasi
untuk memahami kondisi kabupaten terkini.
l Memahami agenda
perubahan yang sedang terjadi di kabupaten.
09
10
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Menemukan orang-orang atau kelompok yang dianggap sebagai
pembaru inisiatif, kreatif dan inspiratif di Kabupaten. Kelompok ini diidentifikasi sebagai Tim Apresiatif Kabupaten Dalam konteks ACCESS Tahap II, kelompok ini disebut Forum Lintas Aktor, atau FLA. atau Forum Lintas Aktor yang akan hadir dalam PAM.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Kriteria yang digunakan untuk memilih FLA, antara lain: l Merupakan pembaru inisiatif, yang berasal dari semua tingkatan
dan tidak tergantung dengan struktur hirarki atau birokrasi. l Memiliki komitmen pada perubahan sosial di tempatnya. l Pembaru inisiatif bisa berasal dari pemerintah, organisasi masyarakat sipil (OMS), swasta, warga, legislatif, dan media. l Memperhatikan keseimbangan jumlah perempuan dan laki-laki. l Perlu ada wakil dari kelompok miskin maupun kelompok isu. l Pilihlah aktor-aktor yang paling inspiratif dan apresiatif. l Mengenalkan pendekatan berbasis kekuatan dan tahapan
Appreciative Inquiry (AI) serta melakukan wawancara AI kepada anggota FLA. Wawancara ini bertujuan untuk mengumpulkan cerita-cerita sukses terkait (TKLD) di kabupaten. l Merancang komunikasi dan interaksi multipihak agar semua pihak
terhubung dan bersemangat untuk terlibat di PAM. Kegiatan ini bisa dilakukan secara formal maupun informal. l Memiliki usulan topik-topik afirmatif, yang akan disajikan di PAM.
11
12
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Alur Pertemuan Apresiatif Multipihak Pertemuan Apresiatif Multipihak (PAM) dilaksanakan untuk menghasilkan agenda kabupaten dalam konteks Tata Kepemerintahan Lokal yang Demokratik (TKLD). Tugas fasilitator adalah membantu berlangsungnya PAM dengan menggunakan pendekatan appreciative inquiry (AI), atau pendekatan berbasis kekuatan dan vibrant facilitation. Fasilitator perlu memastikan didapatkannya hasil PAM yang berupa daftar kekuatan, mimpi yang ingin diwujudkan, mantra kabupaten, elemen-elemen sukses dan perubahan-perubahan penting yang diinginkan dan strategi/langkah baru yang akan dilakukan untuk mencapai mimpi yang diinginkan.
Prinsip Appreciative Inquiry
Pendekatan yang memusatkan perhatiannya pada kekuatan dan keberhasilan diri dan komunitas untuk merangsang kreativitas dan menumbuhkan inspirasi dan inovasi pada diri dan komunitas. Pendekatan ini menggunakan cara berpikir atau kekuatan yaitu cara berpikir praktis dan kongkrit yang bertujuan menemukenali aset atau kekuatan terkait bakat, potensi, kemampuan, keberhasilan dan energi positif dalam diri pribadi, orang lain maupun komunitas. Pendekatan berbasis kekuatan mengajak kita mengubah cara pandang terhadap segala sesuatu menjadi positif dan melihat pada kekuatan; mengubah cara kita melihat diri kita, cara kita melihat orang lain dan mengubah cara kita melihat situasi.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Pendekatan ini meyakini beberapa hal sebagai berikut: l Words create worlds - kata
menciptakan dunia, bahasa menciptakan kenyataan.
13
14
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Inquiry creates change - pertanyaan
menciptakan perubahan.
l Images inspire actions - citra menginspirasi aksi.
l Positive questions lead to positive change - pertanyaan
positif mengakibatkan perubahan positif.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Secara ringkas proses Appreciative Inquiry adalah: l Pilih sesuatu yang positif
sebagai fokus. Bagaimana tata Kepemerintahan Lokal yang Demokratik dengan pendekatan AI dan berlandaskan kekuatan, dapat dengan efektif mensejahterakan masyarakat miskin dan perempuan.
l Mencari cerita-cerita yang menggugah dan positif.
Dalam AI pengalaman positif tidak akan ada artinya bila tidak dihargai atau dirayakan. Apa pengalaman personal peserta dan apa kontribusinya terhadap peristiwa itu? Pengalaman tersebut perlu diceritakan. Tidak cukup peserta hanya diminta menuliskannya.
15
16
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Peras hikmah dari cerita-cerita terbaik.
Jadikan modal melompat jauh untuk menangkap impian ke depan.
l Ciptakan citra masa depan. Gambarkan masa
depan, lalu tariklah ke hari ini.
l Cari jalan baru, cipta masa depan. Bagaimana
membuat jembatan supaya mimpi bisa diwujudkan? Buatlah gambar rancangan miniatur keadaan masa depan yang diinginkan.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Gunakan Fasilitasi Vibrant Manfaatkanlah pengetahuan dan keahlian fasilitasi anda. Selalu mulai sesi dengan membangkitkan semangat dan antusiasme, dengan cara mengajak bernyanyi bersama, melakukan permainan atau menggunakan gambar/imajinasi. Hal lain yang penting untuk dicapai adalah terciptanya relasi antara fasilitator dengan peserta, dan antar peserta. Antusiasme sifatnya menular, satu atau beberapa orang yang antusias akan menular ke peserta lain. Jika peserta antusias, apapun bisa dilakukan dalam PAM.
17
18
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Alur Utama Pertemuan Apresiasi Multiaktor Define Pemilihan topik perubahan tahap awal dilakukan untuk mengidentifikasi secara mendalam atau menemukan tentang apa yang akan didiskusikan atau digali, biasanya disebut topik-topik afirmatif.
Discover Menemukan dan menghargai apa yang terbaik yang dimiliki individu dan komunitas. Inti tahap ini adalah menemukan dan mengapresiasi apa yang terbaik dari yang ada dan keberhasilankeberhasilan apa yang pernah ada, dengan fokus kepada momen-momen puncak kehebatan komunitas. Peserta kemudian diajak memahami kondisi-kondisi unik yang memungkinkan momen-momen puncak ini terjadi, seperti faktor kepemimpinan, relasi, teknologi, nilai, pengembangan kapasitas atau relasi eksternal.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Dream Membayangkan masa depan yang ingin diwujudkan. Tahap ini merupakan sebuah penggalian yang memberikan kekuatan tentang apa yang mungkin dan saat bagi setiap peserta untuk secara kolektif menggali harapanharapan dan impian-impian atas dirinya, orang lain, komunitasnya, dan dunia. Imajinasi masa depan dimunculkan dari contoh-contoh nyata masa lalu yang positif. Peserta diajak memikirkan hal-hal menggugah, kreatif, dan masa depan terbaik yang ingin diwujudkan oleh komunitas. Tahap ini selain menghasilkan imajinasi masa depan juga menghasilkan rumusan pernyataan provokatif atau sering dikenal sebagai mantra.
19
20
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Design Merancang langkah sukses untuk merengkuh masa depan yang diimpikan. Tahap ini merupakan proses merumuskan mimpi yang besar yang ingin diwujudkan. Peserta memilih elemen-elemen rancangan yang memiliki dampak besar, menciptakan strategi dan rencana provokatif yang memuat berbagai kualitas komunitas yang paling diinginkan. Ketika peserta menyusun strategi untuk menghasilkan rencana provokatif, peserta mengkolaborasikan kualitas kehidupan bersama yang ingin dilindungi dengan hubungan-hubungan yang ingin dicapai.
Destiny Menegaskan langkah untuk mewujudkan masa depan yang diinginkan. Tahap ini merupakan serangkaian tindakan baru dan inovatif yang mendukung pembelajaran dan inovasi berkelanjutan. Tahap ini secara khusus fokus pada komitmen dan arah ke depan individu dan komunitas.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Untuk tiap sesi, fasilitator diharapkan untuk: l Selalu bertanya tentang perasaan, pikiran dan
apa yang telah dilakukan.
l Fokus pada energi dinamis, baik verbal (bertanya,
probing, parafrase, refleksi) atau non-verbal (bahasa tubuh, menyimak, mengamati).
l Dorong peserta untuk melakukan refleksi (apa yang dirasakan,
apa yang dipikirkan) pada akhir sesi terkait apa yang telah terjadi selama proses, dan terkait dengan tujuan yang hendak dicapai.
21
22
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
6 Tahapan dalam Siklus Fasilitasi Vibran: 1. Pembukaan
Fasilitator menjelaskan tujuan sesi.
2. Tahap Melakukan
3. Tahap Mengurai
Peserta menjelaskan makna dari apa yang dilakukan pada tahap sebelumnya.
Peserta melakukan sesuatu hal berkaitan dengan materi.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
4. Tahap Menilai
Peserta melakukan abstraksi/mengaitkan dengan konsep-konsep yang dipelajari.
5. Tahap Merangkum
6. Penutupan
Peserta merumuskan kesepakatan sesuai kebutuhan dan tujuan pertemuan.
Fasilitator mengulang beberapa butir pelajaran penting.
23
24
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Apa itu Pendekatan Berbasis Kekuatan Pendekatan berbasis pada kekuatan melengkapi seseorang dengan cara istimewa melihat kehidupan sehari-hari. Cara kita merespon segala sesuatu akan berubah, baik dalam pikiran pribadi, obrolan dan interaksi dengan orang lain, maupun terhadap situasisituasi yang sehari-hari dihadapi, serta dapat melahirkan berbagai peluang.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
25
26
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Di saat menghadapi peluang, pendekatan berbasis kekuatan membantu kita fokus pada apa yang penting dan membangkitkan energi positif yang dibutuhkan agar tetap terinspirasi dan bisa memanfaatkan peluang yang ada semaksimal mungkin. Sebaliknya pada saat kita menghadapi masalah atau ketidakpastian, pendekatan berbasis kekuatan membantu kita menemukan bagaimana memandang masalah itu sebagai suatu tantangan, sehingga kita justru bisa mencari dan mengambil manfaat dari situasi yang ada.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Pendekatan berbasis kekuatan membangkitkan rasa percaya diri, menjadikan kita lebih proaktif dan lebih efektif dalam berinteraksi dengan orang lain, dan meningkatkan kemampuan kita mempunyai pengaruh pada lingkungan kita. Sebagai catatan, pendekatan ini bukan cara berpikir optimis semena-mena yang menafikan masalah. Pendekatan ini juga tidak memberikan jawaban instan atau janji-janji yang muluk. Pendekatan ini lebih dari sekedar cara berpikir positif yang mengajak kita memiliki sikap positif terhadap kehidupan dan masa depan. Berpikir bertumpu pada kekuatan mendorong kita bertindak positif di masa sekarang. Pendekatan berbasis kekuatan meletakkan kekuatan yang terkandung dalam aset diri, relasi dan situasi kita masing-masing ke dalam tangan kita sendiri agar dapat berkembang dan merengkuh masa depan terbaik yang ingin diciptakan.
27
28
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Asset Based Thinking dan Deficit Based Thinking Deficit Based Thinking atau berfikir bertumpu pada masalah (DBT) memusatkan semua perhatian kita pada apa yang mengganggu dan apa yang tidak bekerja. Dengan kata lain, cara kerja DBT mirip dengan sistem ketahanan tubuh yakni waspada terhadap bahaya dan melihat segala sesuatu dari cara pandang negatif supaya kita bisa mengatasi atau menghilangkan apa yang menghalangi tercapainya kesuksesan yang ingin diraih.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Akibatnya, kita menjadi was-was, timbul kecemasan yang kemudian mengikis rasa percaya diri dan harapan, serta menghalangi kita untuk produktif. Meskipun kita mungkin bisa terlindungi dari bahaya dengan DBT atau berfikir bertumpu pada masalah, seringkali cara berfikir seperti ini kemudian mendominasi kehidupan kta. Akibatnya, energi kehidupan kita terserap, dan selalu ada kecurigaan bahwa ada masalah, bahaya atau kekecewaan senantiasa siap menimpa kita.
29
30
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Secara tidak sadar, kita menjadi terbiasa untuk merasa tidak nyaman dan curiga, sehingga lama kelamaan bisa menjadi buta terhadap peluang-peluang yang ada karena membatasi diri.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Asset Based Thinking (ABT) atau berfikir bertumpu pada kekuatan melandasi pendekatan berbasis kekuatan.
l Mengubah cara kita
melihat diri sendiri.
l Mengubah cara kita
melihat orang lain/relasi.
l Mengubah cara kita
melihat situasi.
Bagaikan air yang beriak, dengan menemukenali dan fokus pada kekuatan diri (aset pribadi) maka kita akan mendorong diri kita menemukan dan mengembangkan kekuatan-kekuatan lain dalam berhubungan dengan orang lain (aset relasi) dan dalam menghadapi berbagai situasi (aset situasi).
31
32
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Persiapan PAM Wawancara Apresiatif Menemukan cerita sukses Wawancara apresiatif dilakukan sebagai langkah persiapan menuju PAM. Tujuannya adalah menemukan peristiwa-peristiwa membanggakan, menemukan kekuatan dari pembaharu inisiatif, yang akan menjadi calon peserta PAM. Wawancara apresiatif dilakukan kepada individu, dan akan difokuskan pada proses Discovery dan Dream. Proses wawancara akan menyentuh berbagai kelompok pembaru inisiatif yang ada di masyarakat, meliputi kelompok marjinal, kelompok miskin, kelompok perempuan, kelompok masyarakat sipil lainnya, pemerintah, termasuk anggota dewan. Sebuah mosaik dari pengalaman, kepentingan dan harapan yang berbeda-beda.
Tujuan: Mengumpulkan kisah-kisah inspiratif dan mimpi-mimpi luar biasa, sekaligus menyebarkan energi positif seluas mungkin kepada para warga desa, aktivis organisasi masyarakat sipil, pemimpin instansi pemerintah, dan anggota dewan.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
33
34
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Proses yang dilakukan: 1.
Melakukan wawancara dan mendokumentasikan hasilnya, baik dalam bentuk teks maupun gambar.
2. Proses mendokumentasikan bisa dibantu dengan alat perekam.
Tahapan melakukan wawancara apresiatif: 1.
Sebelum melakukan wawancara, pahamilah bahwa wawancara apresiatif melebihi sekedar kegiatan wawancara. Yang ingin dicapai adalah terjadinya transfer energi positif. Untuk itu, nuansa atau pemilihan tempat wawancara akan sangat membantu keluarnya energi positif ini. Pilihlah tempat yang membuat sesi wawancara nyaman untuk dilakukan, misalnya di tepi pantai.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
2.
Untuk menciptakan nuansa yang rileks dan nyaman, anda dapat memulai wawancara dengan mengajukan pertanyaan ke hal pribadi atau tidak langsung ke topik yang ingin didiskusikan. Misalnya “Apakah bapak/ ibu asli dari sini?”, kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi fokus atau topik pembicaraan. Mulailah melakukan wawancara dengan menyampaikan pertanyaan secara jelas.
3.
Buatlah proses wawancara mengalir. Jangan memposisikan diri sebagai “pewawancara” dan orang yang “diwawancara” karena suasana akan kaku.
4. Simaklah jawaban-jawaban yang diberikan secara bersungguh-sungguh. Jika membutuhkan informasi lebih lanjut atau memerlukan klarifikasi, sampaikan pertanyaan-pertanyaan lanjutan.
35
36
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
5.
Jika anda telah selesai bertanya terkait dengan keberhasilan pribadi, kemudian lanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan terkait kontribusi dan kesuksesan yang dicapai oleh komunitas.
6.
Jika anda rasa telah cukup menggali keberhasilan dan peristiwa membanggakan di individu dan komunitas, ajaklah yang diwawancarai membayangkan masa depan yang ingin diwujudkan dengan bertanya: “Apa masa depan yang ingin diwujudkan dengan kekuatan yang dimiliki?”
7.
Ingatlah selalu bahwa tugas anda adalah untuk mendapatkan cerita inspiratif, pengalaman membanggakan ataupun keberhasilan dari orang yang diwawancara. Untuk itu, temukanlah hal-hal yang berarti, bernilai dan berkesan istimewa. Pastikan bahwa cerita yang akan anda dapatkan adalah hal-hal seperti itu.
8.
Dokumentasikan pernyataan-pernyataan dari orang yang diwawancara. Susunlah hasil wawancara anda menjadi satu cerita sukses yang menarik dan menggetarkan. Tulisan ini akan menjadi bahan untuk PAM.
9.
Setelah seluruh tulisan terkumpul, TIK akan memilih dan merumuskan topik-topik PAM.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Tips melakukan wawancara apresiatif: l Ciptakan pertanyaan pembuka yang menarik dan menggugah. Proses ini akan menjadi jalan sukses anda
untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Contohnya: “Ceritakan saat-saat terbaik yang anda alami dalam hidup anda!” l Pilihlah padanan yang memukau dan positif untuk merespon jawaban, semisal “Saya senang dengan hasil
kerja anda”. Berhati- hatilah dengan ungkapan emosi yang negatif, semisal “saya tidak bisa...” atau “saya sendiri bingung...”. l Gunakan lima pertanyaan pembantu untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh: siapa, dimana, apa,
kapan, bagaimana. Contoh: l Apa hal yang paling membanggakan bagi anda selama bekerja sampai saat ini, ditingkat individual, organisasi dan komunitas? l Apa situasi ideal yang ingin sekali anda lihat pada 2015, ditingkat individual, organisasi dan komunitas? l Hindari pertanyaan dengan kata “mengapa” karena pertanyaan ini cenderung menggali apa yang menjadi
nilai dan keyakinan seseorang, sehingga sangat personal sifatnya. l Galilah lebih jauh untuk jawaban yang diberikan oleh orang yang diwawancara untuk mendapatkan cerita
yang lebih berkualitas dan mendetail. Contoh: l Bagaimana jika anda menjelaskan lebih lanjut hal itu? l Apa peran anda di saat itu? l Kekuatan apa yang digunakan pada saat itu? l Menyimaklah dengan seksama. Lakukan parafrase untuk mengkonfirmasi dan mengklarifikasi. Contoh
parafrase: “Kalau tidak salah, tadi Anda mengatakan...?” l Perhatikan bahasa tubuh karena tidak hanya informasi tidak hanya bersifat verbal tetapi juga non-verbal
(bahasa tubuh). Antusiasme orang yang diwawancara akan tertangkap dari bahasa tubuhnya.
37
38
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Orientasi Umum Pertemuan Apresiasi Multiaktor Tujuan: Pada akhir pembukaan peserta: 1. Mendapatkan gambaran mengenai apa tujuan dari PAM dan apa kontribusi PAM terhadap pengembangan Tata Kepemerintahan Lokal yang Demokratik (TKLD). 2. Mendapatkan gambaran umum mengenai proses yang akan dijalani dalam PAM dan apa peran serta kontribusi optimal peserta dalam pertemuan ini. 3. Mendapatkan gambaran pendekatan SBA/AI yang akan menjadi landasan proses PAM.
Metode:
Pembukaan yang berkesan. Disarankan memanfaatkan kesenian lokal seperti seni teater, seni tari, seni musik, dll.
Waktu: 60 menit
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Proses:
1. Pembukaan yang berkesan menjadi kunci bagi pertemuan yang antusias dan terbuka, sehingga fasilitator harus serius mempersiapkannya. Gunakanlah metode yang mampu membangkitkan perhatian dan mudah dalam menyampaikan pesan-pesan umum kepada peserta, seperti kesenian lokal. Fasilitator dapat bekerja sama dengan seniman setempat untuk tampil dalam pembukaan dan dapat berperan dalam kegiatan pembukaan.
39
40
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
2. Siapkan sungguh-sungguh skenario atau alur cerita yang menarik (bisa saja diadopsi dari cerita asli daerah), usahakan paling lama pertunjukan di sesi pembukaan ini tidak lebih dari 15 menit. 3. Susunlah dialog yang mengandung pesan-pesan tentang tujuan PAM dan apa manfaatnya bagi TKLD, gambaran umum tentang TKLD, dan pendekatan berbasis kekuatan. 4. Untuk membantu mengingat, dapat juga disiapkan narasi tertulis yang membantu peserta mengikuti alur dan dialog yang berlangsung dalam bentuk slide atau ditulis di atas kelas plano, yang ditayangkan selama pertunjukan berlangsung. 5. Di penghujung pertunjukan, fasilitator dapat mempersilakan pejabat lokal atau wakilnya untuk membuka acara PAM secara resmi dengan cara membunyikan alat musik lokal. Hindarkan pidato panjang lebar dan formal.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
6. Usai pertunjukan, persilahkan peserta dan para undangan untuk rehat teh dan kopi. Hal ini dilakukan untuk membuat batasan yang jelas antara pembukaan dan dimulainya sesi pertemuan, juga memberi kesempatan bagi undangan untuk meninggalkan tempat acara.
Catatan:
Hindari pembukaan pidato formal oleh pejabat pemerintah setempat, bupati atau wakilnya, demi menjaga iklim kesetaraan dan membangun antusiasme sejak awal. Bila masih perlu memberi ruang bagi pejabat daerah dalam pembukaan, libatkan pejabat tersebut dalam kegiatan simbolik pembukaan PAM di penghujung penampilan kesenian lokal, misalnya memukul gong atau membunyikan alat musik lokal tertentu.
41
42
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Perkenalan Tujuan: Pada akhir sesi peserta dapat: 1. Lebih terbuka dan percaya diri mengungkapkan keunikan diri, perasaan dan pikirannya di hadapan peserta yang lain. 2. Membangun relasi yang lebih jujur berdasarkan rasa saling percaya dan penghargaan yang tinggi pada kekuatan dan keunikan tiap-tiap peserta.
Metoda:
Perkenalan : Hi Voice dan Cerita Diri.
Alat Bantu: l l l l l l l
Metaplan atau kertas warna-warni. Papan flipchart. Kertas plano. Lakban/selotip kertas. Kertas label. Spidol warna-warni. Bahan bacaan mengenai cerita cerdas Kabupaten.
Waktu: 90 menit
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Proses:
Sesi perkenalan merupakan proses terpenting pertemuan, disarankan fasilitator membuat proses perkenalan secara bertahap. Hal ini untuk menumbuhkan rasa percaya dan saling menghargai antar peserta akan terbangun. Sesi perkenalan merupakan kunci bagi kesuksesan sesi-sesi berikutnya.
Kegiatan perkenalan: Pengantar Perkenalan l Mintalah peserta untuk menuliskan namanya di kertas label dan
ditempelkan di bagian yang terlihat. Pastikan tulisan nama dapat terbaca oleh peserta lain dan fasilitator.
l Sesi perkenalan merupakan sesi pertama setelah pembukaan.
Berilah ucapan selamat datang pada peserta dan sampaikan terima kasih untuk kesediaannya hadir. Sampaikan tujuan pertemuan dan sebutkan secara singkat siapa saja peserta yang terlibat.
l Perkenalkanlah anggota Tim Fasilitator dan
Panitia Pelaksana. Jelaskan dengan singkat perannya masing-masing.
43
44
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Mintalah peserta untuk saling memperkenalkan diri dengan SAYA DARI SUMBA BARAT
menyebutkan nama dan asal lembaga dan wilayah.
l Sampaikan secara sekilas agenda pertemuan dan
hasil akhir apa yang ingin dicapai.
l Minta agar peserta menghargai waktu, terbuka untuk
mendengarkan setiap gagasan, dan berkomitmen untuk berkontribusi secara konstruktif.
l Sebelum perkenalan antar peserta dimulai, ajaklah peserta untuk menyanyikan sebuah lagu yang dapat
membangkitkan semangat. Mintalah peserta menyanyi sambil berdiri. Pilihlah lagu yang dikenal oleh peserta, seperti Tanah Air. Inti dari kegiatan ini adalah untuk melakukan sesuatu yang berbeda, diluar kebiasan ketika memulai sebuah proses belajar. Menyanyi bersama juga dapat mencairkan suasan dan membangun kepercayaan antar peserta.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Perkenalan: Hi Voice
Setelah bernyanyi, ajaklah peserta untuk melakukan kegiatan Hi Voice,s Sebuah cara untuk membangkitkan energi positif antar peserta. Kumpulan energi positif nantinya akan melahirkan proses pertemuan yang semangat dan antusias. Caranya sebagai berikut:
l Peserta berdiri dengan posisi melingkar.
Fasilitator menjelaskan tujuan kegiatan adalah untuk saling menularkan energi, mulai dari energi yang ada dalam diri kita sendiri. l Putaran pertama dimulai dengan meminta
setiap peserta menyebutkan nama panggilannya sendiri dengan bangga, sambil merasakan energi kekuatan nama diri mereka masing-masing. Lakukan dua putaran agar suasana menghangat.
l Putaran selanjutnya, peserta dimnta menularkan
energi dari nama mereka sendiri kepada orang lain dalam lingkaran. l Peserta diminta menyebutkan nama sendiri dengan
suara kuat dan lantang sambil menunjukan tangannya ke peserta lain, peserta yang ditunjuk melanjutkan dengan melakukan aksi yang sama.
45
46
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Pastikan seluruh peserta mendapat giliran. Ingat, yang dipanggil adalah namanya sendiri. l Jika yang dipanggil nama peserta lain yang ditunjuk, ulangi kembali dari orang yang berbuat kesalahan. l Ulanglah proses tersebut, namun yang dipanggil adalah nama peserta lain yang ditunjuk. Peserta yang
dipanggil melakukan hal yang sama, dan seterusnya. l Setelah semua peserta mendapat giliran, kegiatan hi voice berakhir. Mintalah beberapa orang untuk
melakukan refleksi. Apa yang dirasakah saat memanggil diri sendiri, dan apa yang dirasakan saat memanggil orang lain. Adakah perbedaan? l Tutup kegiatan dengan menyampaikan bahwa kegiatan tadi bertujuan mengajak semua peserta berbagi
energi seperti yang diharapkan akan terjadi dalam PAM. l Minta peserta untuk duduk kembali.
Perkenalan: Cerita Diri Bagikan kertas berwarna secara acak kepada peserta. Mintalah peserta untuk menggambar 3 (tiga) hal yang disukai, bisa berupa benda, kegiatan yang digemari, bentuk, dsb. Bebaskan peserta untuk memilih. Beri waktu 5 menit untuk menyelesaikan tugas ini. Kemudian mintalah peserta untuk memberikan nomor urut 1,2,3 pada gambar yang sudah dibuat secara acak.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Setelah peserta selesai menggambar dan memberi nomor urut, minta peserta untuk duduk dalam kelompok berdasarkan warna kertas yang sama.
Di dalam kelompok, peserta diminta menceritakan gambarnya secara bergantian dengan mengaitkan gambar dan nomor urutnya sebagai berikut: l Gambar nomor 1 dengan pengalaman masa kecil. l Gambar nomor 2 dengan pengalaman di awal masa
dewasa. l Gambar nomor 3 dengan masa kini.
Setelah seluruh peserta mendapat giliran bercerita dalam kelompoknya, minta kelompok untuk menemukan 5 hal yang menjadi petikan pelajaran dari cerita-cerita tersebut. Kelompok diminta mempresentasikan 5 petikan pelajaran tersebut dengan pantomim berdurasi 1 menit.
47
48
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Pendekatan Berbasis Kekuatan Tujuan: Pada akhir sesi peserta dapat: 1. Menjelaskan apa itu pendekatan berbasis kekuatan. 2. Menemukan dan menghargai kekuatan diri pribadi, relasi dan situasi sebagai cara pandang baru yang positif, sebagai modal untuk mengatasi tantangan.
Alat Bantu: l l l l
Metaplan Spidol Lakban kertas Kertas plano
Metoda: 5 : 1 (5 kekuatan berbanding 1 kelemahan) Waktu: 90 menit
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Proses:
1. Sesi ini merupakan sesi persiapan, sebelum peserta memasuki tahapan proses AI (discovery, dream, design dan destiny). 2. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan pendekatan berbasis kekuatan. Dalam proses ini, peserta diajak untuk mengubah cara pandang terhadap dirinya, relasinya dengan orang lain dan juga cara pandang terhadap situasi di sekitarnya dengan lebih apresiatif dan positif. Jelaskan bahwa pendekatan ini akan digunakan pada seluruh proses PAM, yaitu sebuah pendekatan yang menghargai kekuatan. 3. Untuk menggali kekuatan individu, mintalah setiap peserta untuk menuliskan dalam metaplan: l 5 (lima) Keberhasilan yang dicapai dalam dua bulan
terakhir. l Kekuatan diri apa yang digunakan (sikap/bakat/ ketrampilan/pengetahuan). Gunakan satu metaplan untuk satu keberhasilan. Ingatkan bahwa mereka bebas menulis apa saja, yang sifatnya pribadi maupun berkaitan dengan pekerjaan. l 1 (satu) Kelemahan yang masih dianggap sebagai tantangan. 4. Setelah selesai, minta setiap peserta untuk saling berpasangan menceritakan apa yang mereka tulis. Dorong mereka untuk bercerita secara rinci, sehingga pasangan yang mendengarkan dapat merasakan kebanggaan dan energi positif yang ditularkan.
49
50
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
5. Setelah semua pasangan selesai bercerita, mintalah setiap peserta membacakan satu keberhasilan yang paling dibanggakan dan ingin diceritakan kepada seluruh peserta, serta kekuatan yang digunakannya.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
6. Saat peserta membacakan, fasilitator menuliskannya di kertas plano. 7. Ajaklah peserta merefleksikan menemukan keberhasilan, kekuatan dan tantangan. Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan: l Apakah menemukan suatu keberhasilan merupakan hal yang mudah atau sulit? l Bagaimana rasanya ketika menceritakan hal yang membanggakan itu kepada orang lain? l Bagaimana rasanya ketika bercerita kepada seluruh kelompok? l Apakah akan berbeda jika yang ditanya adalah “Apa saja kegagalan anda dua bulan lalu?”
8. Akhiri sesi dengan merangkum daftar kekuatan yang terkumpul dari peserta dan kaitkan ini dengan pendekatan berbasis kekuatan.
51
52
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Discover Menemukan dan menghargai apa yang terbaik Tahapan ini mengajak peserta menemukan peristiwa-peristiwa masa lalu yang paling membanggakan baik secara pribadi, organisasi maupun komunitas dalam lima tahun terakhir. Pengalaman ini bersifat pengalaman pribadi. Peserta bebas memilih cerita apa saja. Aturan ini penting karena inilah tahap pertama mereka menghargai apa yang ada dalam kehidupan mereka. Secara umum ada dua proses dalam langkah ini yakni visualisasi kekuatan dan proses bercerita. Keduanya menjadi proses amat penting karena pada langkah inilah pertukaran energi positif antar peserta sedang terjadi. Bila proses ini berhasil, maka langkah-langkah berikutnya akan berjalan lancar.
Tujuan: Pada akhir sesi peserta dapat: 1. Menelusuri kekuatan dan pengalaman terbaik yang ada saat ini dan pernah ada di masa lampau. 2. Menemukan dan membuat daftar kekuatan-kekuatan dan keberhasilan sebagai modal perubahan.
Waktu: 90 menit
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Proses Discover:
Jelaskan secara singkat tujuan dari sesi discover. Topik pembahasan dalam sesi terkait dengan Kepemerintahan Lokal yang Demokratik. Ada tiga tahapan proses yang akan dilakukan di sesi ini, yaitu:
PROSES PERTAMA | Menelusuri hasil wawancara apresiatif l Siapkan fotokopi bahan bacaan dari
tulisan cerita cerdas hasil proses wawancara apresiatif pada tahap persiapan PAM sebanyak jumlah peserta. l Bagikan bahan bacaan tersebut
kepada setiap peserta. l Bagilah peserta menjadi beberapa
kelompok. Pastikan bahwa setiap kelompok anggotanya beragam/ multipihak. Dalam kelompok, mintalah peserta untuk menemukan 10 kekuatan dari peristiwa yang tertulis dalam bahan bacaan.
53
54
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Untuk memudahkan, tuliskan
tugas kelompok di plano sebagai berikut: “Temukan 10 kekuatan/keberhasilan yang membanggakan dari bahan bacaan”.
l Mintalah kelompok untuk menuliskan
kekuatan atau keberhasilan pada metaplan. Gunakan satu metaplan satu kekuatan atau keberhasilan. l Mintalah wakil kelompok untuk
membacakan 10 kekuatan atau keberhasilan. Tempelkan hasilnya di dinding belajar agar terbaca oleh peserta lain.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
PROSES KEDUA | Berbagi cerita kekuatan diri l Mintalah peserta untuk berpasangan untuk melakukan
wawancara apresiatif. l Jelaskan secara singkat tentang wawancara apresiatif
dan mengapa perlu menggunakannya. Sebagai catatan, setiap peserta pernah diwawancara apresiatif oleh anggota FLA pada tahap persiapan PAM, jadi ini bukan hal yang baru bagi peserta. l Secara bergantian, peserta melakukan wawancara
apresiatif dengan fokus pada pertanyaan: “Apa hal yang paling membanggakan bagi anda selama bekerja sampai saat ini, ditingkat individual, organisasi dan komunitas? Kekuatan apa yang digunakan sehingga hal tersebut berhasil atau membanggakan?“ l Mintalah peserta untuk saling menyimak dan mencatat
jawaban. l Setelah selesai, ajaklah peserta untuk menelusuri
persamaan dan perbedaan dari bahan bacaan hasil wawancara apresiatif persiapan PAM.
55
56
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
PROSES KETIGA | Puisi Kekuatan l Mintalah peserta kembali ke kelompok, dan
berbagi cerita hasil wawancara apresiatif yang dilakukan, termasuk temuan persamaan atau perbedaan. l Lengkapilah daftar kekuatan yang ditemukan
hasil wawancara apresiatif dengan menggunakan metaplan. Gunakan satu metaplan untuk satu kekuatan. l Pastikan nilai-nilai dasar partisipasi terjadi di
kelompok, yaitu semua peserta terlibat secara aktif, terjadi saling memahami antar peserta dan pengambilan keputusan dilakukan secara inklusif untuk menemukan hal yang baru dan segar. l Susunanlah daftar kekuatan (maksimal 8
kekuatan) berdasarkan urutan yang paling penting menurut penilaian kelompok. l Kelompok diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok dalam bentuk puisi dua
bait. Tulislah tugas kelompok sebagai berikut: “Buatlah puisi dua bait yang memuat kekuatan/keberhasilan yang terindentifikasi”.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Presentasi kelompok Puisi Kekuatan.
Setelah semua kelompok membacakan puisi kekuatan, ajaklah peserta untuk melihat kembali apakah ada kekuatan/keberhasilan yang sama atau berbeda, adakah yang unik dan baru ditemukan? Ajak peserta untuk menarik poin-poin kekuatan diri menjadi kekuatan/ keberhasilan komunitas dengan melihat kesamaan pola yang ada. Ajaklah peserta untuk mendiskusikan lebih tajam kekuatan yang paling penting dikaitkan dengan TKLD. Pastikan prinsip dasar partisipasi terpenuhi, dan berilah kesempatan yang sama untuk setiap peserta mengemukakan pendapatnya. Simpan hasil sesi discovery ini untuk digunakan pada sesi berikutnya.
57
58
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Dream Membayangkan masa depan yang ingin diwujudkan Pada tahapan Dream, setiap kelompok diminta membuat papan visi. Papan visi berupa kertas kosong besar yang kemudian diisi dengan berbagai potongan gambar atau kata yang mencerminkan masa depan yang ingin diwujudkan. Dalam proses ini peserta mulai menyadari dan melihat bahwa mereka bisa membangun mimpi bersama terlepas dari sektor masyarakat mana mereka berasal. Bahwa mereka bisa menginginkan hal yang sama untuk dirinya dan orang lain, dan mereka dapat melukiskannya dengan sangat baik karena mereka berkomunikasi dengan bahasa yang sama, yakni dengan menciptakan mosaik gambar. Mosaik gambar dan kata-kata inilah yang menjadi ruh yang memandu tindakan-tindakan bersama selanjutnya.
Tujuan:
Peserta dapat membayangkan masa depan dan keadaan yang dicita-citakan berdasarkan kekuatan yang dimiliki.
Metoda: Papan visi Alat Bantu: l Majalah bekas l Lem kertas l Kertas plano
l Gunting l Spidol l Pensil warna atau crayon
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Waktu: 90 menit Proses:
1. Jelaskan secara singkat tujuan dari sesi dream. Sampaikan kepada peserta bahwa sesi dream merupakan lanjutan proses dari sesi discover. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok. Pastikan bahwa kelompok di sesi dream sama dengan kelompok di sesi discover. 2. Berdasarkan temuan kekuatan di sesi discover, mintalah kelompok bersamasama berimajinasi, membayangkan masa depan dan cita-cita yang ingin diwujudkan terkait TKLD. Caranya dengan membuat suatu kolase atau papan visi yaitu kumpulan potongan kertas dari majalah bekas.
3. Dalam kelompok, peserta diminta untuk mencari dan menggunting simbol / gambar atau pernyataan / kutipan yang inspiratif dari majalah bekas yang disediakan, yang menggambarkan temuan kekuatan dan masa depan yang ingin diwujudkan. Kemudian peserta secara berkelompok menyusun lalu menempelkan gambar-gambar dan kata-kata tersebut pada kertas plano.
59
60
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
4. Papan visi dibuat dalam bentuk dua buah lingkaran. Lingkaran luar untuk menempelkan simbol kekuatan, sedangkan lingkaran di dalam untuk menempelkan simbol masa depan yang ingin diwujudkan.
5. Mintalah kelompok untuk merumuskan satu kalimat provokatif sebagai mantra masa depan berdasarkan temuan kekuatan/ keberhasilan. Tuliskan kalimat tersebut pada metaplan.
6. Selama proses merancang papan visi, penting bagi bagi peserta untuk merasakan kehadiran fasilitator. Fasilitator dapat berkeliling ke meja kelompok untuk mengamati dan memastikan peserta memahami tugas yang diberikan.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
7. Setelah kelompok menyelesaikan papan visi, mintalah kelompok mempresentasikannya. Presentasi dapat dilakukan dengan pidato singkat yang dibawakan oleh wakil kelompok atau bersama- sama bergantian. 8. Fasilitator dapat menuliskan mimpi-mimpi yang muncul dari tiap kelompok pada papan flipchart.
61
62
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
9. Setelah seluruh papan visi dipresentasikan, ajaklah peserta mendiskusikan apa yang menjadi mimpi bersama, galilah pendapat peserta dengan merujuk pada papan visi kelompoknya. Hasil diskusi ini akan membantu proses membuat papan visi bersama yang berisi kekuatan dan mimpi PAM. Jagalah agar diskusi selalu dikaitkan dengan kerangka topik TKLD. 10. Ajaklah peserta untuk membuat papan visi baru yang terdiri dari penggabungan papan visi kelompok. Fasilitator bisa meminta peserta untuk menggunakan potongan-potongan kertas dari papan visi kelompok, atau mencari potong baru, atau membuat gambar baru. Tempelkan pada kertas plano baru yang berukuran lebih besar. Pastikan bahwa proses membuat papan visi baru merupakan hasil partisipasi penuh.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
11. Fasilitator dapat menutup sesi ini dengan mengajak peserta bernyanyi bersama, misalnya lagu I Have a Dream atau Laskar Pelangi. atau lagu lain yang berhubungan dengan mimpi.
63
64
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Design Merancang langkah sukses untuk merengkuh masa depan yang diimpikan Dalam fase design, para peserta diminta untuk kembali ke Visi Masa Depan mereka dan memilih gambar-gambar yang paling memanggil mereka, elemen-elemen mana yang mereka rasa paling penting bagi mereka dan mendorong mereka untuk bertindak. Secara bersama-sama, anggota kelompok diminta untuk mengidentifikasi elemen-elemen keberhasilan yang diperlukan demi mewujudkan mimpi mereka dalam bentuk Prinsip, Kriteria dan Indikator-indikator.
Tujuan: Diakhir sesi peserta mampu: 1. Melahirkan mantra (kalimat menggugah) kabupaten. 2. Mengidentifikasi elemen-elemen sukses dari mimpinya. 3. Membuat perubahan-perubahan penting atau agenda-agenda kabupaten yang ingin dicapai/ diwujudkan/dilakukan.
Metoda:
l Iklan. l Tabel Rancangan Masa Depan.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Alat Bantu: l Kertas Asturo. l Kertas Plano. l Spidol.
Waktu: 90 menit Proses:
1. Mulailah sesi design dengan menampilkan kembali Papan Visi PAM yang telah dihasilkan. Ulaslah sekilas Papan Visi PAM terkait kekuatan atau keberhasilan dan masa depan yang ingin diwujudkan. 2. Secara singkat jelaskan tujuan sesi design, yaitu menciptakan mantra dan mengidentifikasi elemenelemen sukses dari mimpi masa depan yang ingin diwujudkan yang ada di Papan Visi PAM. 3. Tempelkan Papan Visi PAM di depan, sehingga seluruh peserta dapat melihat gambarnya dengan jelas. 4. Sesi design merupakan lanjutan dari sesi discover dan sesi dream, sehingga peserta masih terbagi dan duduk di kelompok yang sama. 5. Tahapan proses sesi design sebagai berikut:
PROSES PERTAMA | Merumuskan mantra Mintalah kelompok untuk memberi judul Papan Visi PAM tersebut. Judul harus merupakan mantra yang provokatif, menggugah, selalu diingat, tidak biasa dan menggambarkan masa depan yang ingin diraih.
65
66
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Tugas kelompok dapat
ditulis dikertas plano, sbb: “Ciptakan suatu mantra untuk mimpi-mimpi yang ingin anda wujudkan”.
l Berikan contoh kepada peserta kata-kata
mantra. Misalnya: “Kompas.com merupakan situs terpercaya di Indonesia”,
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Jelaskan bahwa mantra ini akan menjadi
visi kabupaten.
l Mintalah kelompok untuk mempresentasikan
mantra tersebut dalam bentuk iklan. Pancing kreativitas peserta dengan contoh-contoh iklan yang dikenal. Untuk memudahkan, bisa putarkan satu contoh iklan televisi atau radio.
l Tugas kelompok dapat ditulis pada plano, sbb: “Presentasikan mantra kelompok anda dengan
cara memperagakannya dalam bentuk iklan. Durasi iklan yang dibuat hanya 30 detik dan waktu penyiapannya 10 menit.” Mintalah kelompok untuk menjelaskan juga alasan memilih mantra tersebut. l Setelah semua kelompok selesai presentasi, peserta kembali duduk dalam pleno. l Diskusikan bersama satu mantra PAM yang dapat disetujui semua peserta. Berilah kesempatan setiap
peserta mengemukakan pendapatnya dengan membandingkan mantra antar kelompok. l Bantulah peserta untuk dapat merumuskan mantra PAM. Bisa saja tiap kelompok diminta untuk
membuat rumusan dan dibahas bersama. Fasilitator penting memastikan peserta saling memahami usulan atau hasil kelompok lain.
67
68
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Tabel Rancangan Masa Depan
Mantra : Kampung Berdaulat Elemen Sukses Seluruh kampung-kampung di pinggir hutan di Sumba Barat memastikan diri mandiri pangan, air, energi dan sehat
Dst...
Perubahan Penting l Semua kampung memiliki
sumber alternatif dan ramah lingkungan l Semua kampung memiliki sumber pangan organik yang memadai l Semua kampung memiliki sumber air bersih yang terjaga setiap saat l Semua kampung memiliki kegiatan ekonomi kreatif
Dst...
Pihak Terlibat Warga di perbatasan hutan Pemerintah desa BPD Perempuan Kelompok pemuda
Dst...
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
PROSES KEDUA | Merumuskan elemen sukses dan perubahan penting l Setelah proses merumuskan mantra PAM, peserta diminta kembali duduk dikelompoknya. l Mintalah kelompok untuk merinci elemen-elemen sukses dari mimpi masa depan yang ingin
diwujudkan. Elemen sukses berupa: ciri/pola yang harus ada/indikator yang dapat diukur. Tegaskan bahwa elemen sukses ini harus serinci mungkin. Mintalah kelompok untuk menemukan 5 elemen sukses. Lalu, mintalah kelompok untuk merumuskan perubahan-perubahan penting atau gambaran sukses apa yang ingin diwujudkan terkait dengan TKLD, dan siapa saja pihak-pihak yang penting untuk dilibatkan. l Untuk memudahkan kerja kelompok, tunjukkan tabel merancang masa depan. Pada kolom paling
kiri diberi judul “Elemen-elemen sukses” dan kolom tengah beri judul “Perubahan Penting” (event atau peristiwa yang ingin dilihat) dan kolom ketiga diberi judul “Pihak Terlibat”. Lihat contoh. l Gambaran sukses ini yang selanjutnya akan menjadi agenda kabupaten. l Buatlah tabel atau format yang akan memudahkan peserta. Minta peserta untuk mengisi kolom-
kolom tersebut berdasarkan hasil diskusinya. Beri judul tabel tersebut dengan mantra PAM.
69
70
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
PROSES KETIGA | Presentasi rancangan masa depan l Agar Tabel Rancangan Masa Depan akan diingat oleh peserta, siapkan
sebuah proses presentasi yang menarik. Caranya bisa dengan permainan YES (setuju) atau NO (tidak setuju).
l Bagikan ke setiap kelompok dua metaplan,
dengan tulisan YES dan NO.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Mintalah wakil kelompok untuk membacakan
elemen sukses, perubahan penting dan pihak yang penting terlibat. l Kelompok lain diberi kesempatan untuk
menyatakan pendapatnya, dengan mengacungkan metaplan bertuliskan YES atau NO. Tanyakan alasan jawabannya. l Setelah seluruh kelompok membacakan, dan
kelompok lain memberikan pendapat, berikan rangkuman dengan membacakan kembali elemen-elemen sukses dan perubahan penting yang telah dihasilkan dan menjadi kesepahaman bersama. l Ajaklah peserta untuk melihat apakah hasil
yang didapat berkesinambungan, apakah ada yang mau diubah atau ditambahkan. Apakah peserta telah puas? Hal tersebut penting untuk ditanyakan, agar peserta dapat memahami dan memiliki komitmen atas apa yang dihasilkan.
71
72
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Destiny Menegaskan langkah untuk mewujudkan masa depan Tahap Destiny merupakan tahapan untuk memeriksa dan mendialogkan momentum-momentum yang harus dimanfaatkan untuk memastikan impian bersama terwujud. Pada tahapan ini kelompok mulai merumuskan langkah bersama yang bercermin pada Papan Visi PAM dengan memanfaatkan metode Tangga Perubahan. Rumusan langkah ini akan menjadi arahan menuju skenario perubahan sosial yang dibayangkan di setiap kabupaten.
Tujuan: Di akhir sesi peserta mampu: 1. Menciptakan langkah-langkah baru untuk merealisasikan agenda-agenda Kabupaten. 2. Membuat pernyataan komitmen peserta terhadap agenda kabupaten. 3. Melahirkan rencana tindak lanjut terkait agenda kabupaten.
Alat Bantu: Tangga Perubahan. Waktu:
90 menit
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Proses: 1. Sesi ini masih rangkaian dari sesi discover, sesi dream, dan sesi design. Mulailah dengan mengulas sesi sebelumnya (sesi design). Bacakan hasil yang telah dipahami bersama : mantra, elemen sukses, dan perubahan penting PAM. 2. Jelaskan secara singkat tujuan sesi, yaitu menegaskan langkah baru untuk mewujudkan mimpi masa depan bersama. Tegaskan bahwa langkah yang dibuat harus baru, kreatif dan mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan. 3. Jelaskan tentang Tangga Perubahan dan tahap-tahapannya. Tangga Perubahan adalah suatu metode untuk membantu mengembangkan langkah-langkah baru yang akan dilakukan terkait dengan agenda kabupaten, yang mencakup: l Strategi-strategi apa yang akan dikembangkan pada setiap Tangga Perubahan? l Bagaimana mantra, elemen sukses dan agenda kabupaten dapat dikomunikasikan? l Bagaimana menggalang dukungan untuk itu semua agar hasil pertemuan tidak hanya menjadi milik peserta tapi menjadi milik komunitas/masyarakat di kabupaten? l Bagaimana agar dukungan itu menjadi berkelanjutan dan terus menghidupi agenda? 4. Siapkan bacaan singkat tentang Tangga Perubahan dan bagikan kepada peserta. 1. Sesi destiny merupakan lanjutan dari sesi discover, sesi dream dan sesi design, sehingga peserta masih terbagi dan duduk di kelompok yang sama. 2. Mintalah kelompok menuliskan strategi-strategi tersebut dalam kertas plano atau kertas asturo dengan menggunakan tabel Tangga Perubahan (lihat contoh).
73
74
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
3. Minta setiap kelompok memilih wakil untuk mempresentasikan hasil kelompok, lalu minta mereka presentasi secara bergiliran. 4. Berilah kesempatan pada peserta lain untuk bertanya, melakukan klarifikasi, menambahkan atau mengurangi strategi yang dihasilkan kelompok lain. Sampaikan bahwa strategi yang dibahas di tiap kelompok akan menjadi Strategi Kabupaten. 5. Akhiri sesi destiny dengan merangkum semua hasil yang dicapai.
Tangga Perubahan
Komunikasi l Merancang Konsep BKI l Merancang Info AI l Training Wawancara Apresiatif l Pengenalan AI di SKPD dan OMS l Wawancara AI dimana-mana
Identitas
Mantra
Ruang Kreatif Lintas Aktor
Bengkel Kabupaten Impian: BKI
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Keberlanjutan
Komunitas l Persiapan Teknis BKI l Memilih Peserta Paling Apresiatif l Kolaborasi dengan Seniman Lokal l Melatih Presentasi Vibran l Pelaksanaan BKK l Memilih Tim Kreatif Kabupaten l Rencana BKI 2010
l Iniisiatif Kabupaten Impian l SKPD Kreatif l OMS Kreatif l Komunitas Kreatif l Sekolah Kreatif l Keluarga Kreatif l Budget Kreatif l Perempuan Kreatif
75
76
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Evaluasi Apresiatif Tujuan:
l Mengetahui apa yang ditangkap peserta selama proses pertemuan (rasa dan pengetahuan). l Mengetahui apa yang akan dilakukan oleh peserta setelah pertemuan.
Alat Bantu: l l l l
Papan flipchart Kertas plano Spidol Kursi (sedang)
Metoda: Fishbowl Waktu: 30 menit Proses: 1. Sebelum sesi mulai, aturlah kursi peserta dalam dua lingkaran. Lingkaran dalam/kecil terdiri dari 6 (enam) kursi. Sementara sisa kursi peserta yang ada disusun menjadi lingkaran luar/besar. Kursi di lingkaran kecil akan menjadi kursi evaluator (5) dan kursi panas (1).
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
2. Aturan main: yang boleh berbicara adalah peserta yang duduk di kursi evaluator. Sementara peserta yang duduk di lingkaran luar yang ingin berbicara dapat memasuki lingkaran kecil dengan cara duduk di kursi panas. Waktu berbicara di kursi panas tidak boleh lebih dari 3 menit. Peserta yang duduk di kursi panas boleh menambahkan tanggapan dan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan oleh fasilitator, boleh juga mengajukan pertanyaan klarifikasi pada peserta lain yang duduk di lingkaran kecil.
77
78
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
3. Mintalah 5 peserta untuk duduk di kursi evaluator, sementara peserta yang lain duduk di kursi lingkaran luar. 4. Ajukan pertanyaan pertama: “Apa yang paling berkesan bagi Anda?”. 5. Catatlah jawaban yang muncul dari peserta dengan segera di papan flipchart. 6. Jika kertas plano sudah penuh, segera pindahkan kertas tersebut untuk ditempel di papan, dan segera ganti kertas baru untuk menuliskan jawaban lain yang muncul. 7. Ingatkan peserta yang duduk di lingkaran luar untuk mengisi kursi panas guna menyampaikan jawaban. 8. Setelah peserta menyampaikan jawabannya, minta peserta lain untuk duduk di kursi evaluator di lingkaran kecil, sementara peserta yang telah duduk di lingkaran kecil kembali ke lingkaran besar. 9. Bacakan pertanyaan kedua: “Apa yang Anda yakini akan bermanfaat bagi diri Anda dan orang lain?” 10. Lakukan proses yang sama. 11. Setelah selesai, bacakan pertanyaan selanjutnya: “Langkah baru apa yang akan Anda lakukan setelah pulang dari sini?” 12. Lakukan proses yang sama.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
13. Tutuplah sesi pertemuan secara meriah. Siapkan lagu penutupan yang akan dinyanyikan bersama oleh peserta.
79
80
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Tips Memfasilitasi Menjaga Alur Proses l Lakukan persiapan memfasilitasi dengan sangat matang. Siapkan alur proses, teknis, materi
dan alat bantu. l Ciptakan Sesi Pembukaan yang luar biasa. Peserta dan fasilitator menjadi relaks, rasa
percaya fasilitator akan bertambah, juga terbangunnya relasi antar peserta, dan antara peserta dengan fasilitator. l Ajaklah peserta untuk masuk ke Proses
Merasakan, karena ini berkaitan dengan otak kanan guna membangkitkan semangat dan antusiasme terhadap acara. Proses Merasakan dapat dilakukan lewat banyak metoda, semisal puisi, bernyanyi, permainan, dll. l Gunakanlah selalu siklus sesi fasilitasi, yaitu:
membuka – mengalami – mengurai – menilai – merangkum.
l Tugas yang diberikan harus jelas, dan hindari penugasan ganda karena akan membingungkan peserta.
Untuk memudahkan, tulislah tugas tersebut di kertas plano sehingga peserta dapat membacanya.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Gunakanlah permainan sesekali untuk menjaga antusiasme/energi peserta terutama di sesi-sesi
terakhir. l Jangan terlalu banyak menggunakan energizer, disamping membuat peserta lelah, atau tidak
jelas maknanya, juga akhirnya energizer itu tidak terasa sebagai energizer. l Untuk menutup sesi, lakukan sesuatu yang berkesan, seperti menggunakan puisi atau kata-kata
mutiara. Hindari cemarah dan fasilitator dilarang membuat kesimpulan. l Hasil setiap sesi pertemuan tidak hanya berupa teks tapi dapat berupa foto, video, gambar,
rekaman jingle, dll.
81
82
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
Sikap fasilitator l Jadilah diri sendiri sehingga akan terlihat relaks dan nyaman. Tidak perlu meniru gaya fasilitator lain,
sekalipun yang terkenal. l Gunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti. Gunakan bahasa lokal sebisa mungkin. Jika ada istilah
Bahasa Inggris, carilah maknanya agar peserta paham maksud istilah tersebut. l Gunakan bahasa positif dan menggugah. Hindari kata-kata yang tidak menyakinkan, hindari kata
“mungkin”. l Lakukan pembagian peran yang jelas antara fasilitator dan co- fasilitator. Jika dalam satu sesi ada dua
fasilitator, setiap satu fasilitator bertugas, fasilitator yang lain tidak boleh menyela ketika fasilitator utama mengalami kesulitan. fasilitator harus sabar dan harus percaya pada temannya. l Jika ada kesalahan teknis misalnya terkait media, berimprovisasilah
untuk mengisi kekosongan sesi. Jangan biarkan peserta menunggu terlalu lama. l Interaksi antara fasilitator dan peserta penting. Aturlah posisi
berdiri dengan benar. Pada saat fasilitator tampil, berdirilah di tengah-tengah peserta sehingga suara fasilitator sampai ke semua peserta dan peserta dapat melihat fasilitator. Pada saat peserta tampil, fasilitator harus menarik diri dan janngan berdiri di tengah.
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Gunakan kekuatan suara, gunakan suara perut. l Jangan salahkan waktu. Tugas fasilitator adalah menunaikan tugas pada waktu yang ada. Carilah metoda
dan media yang tepat untuk mendapatkan hasil yang dikehendaki. l Selalu menyimak (bukan sekedar mendengar) dan mengamati peserta. Seluruh peserta harus diamati
untuk memastikan bahwa semua peserta terlibat dalam pertemuan.
Penggunaan metoda dan media l Gunakanlah metoda yang memudahkan peserta mencapai tujuannya. l Gunakan media dengan benar. Penulisan di kertas plano atau di power point harus menggunakan huruf
yang cukup besar yang dapat dibaca oleh seluruh peserta. Demikian juga dengan penggunaan metaplan, huruf jelas dan cukup besar. l Tulislan semua tugas yang akan diberikan ke peserta, semisal dibuat power point atau ditulis kertas plano,
untuk memudahkan peserta membaca tugas tersebut jika kurang jelas atau lupa. l Jika menggunakan alat bantu teknologi, kuasailah penggunaannya dengan benar, semisal penggunaan
komputer, infocus, multimedia dsb. Sebisa mungkin jangan menggunakan operator.
83
84
Pertemuan Apresiasi Multiaktor Menggalang Warga Berdaya
l Hati-hati dalam menggunakan media: l Fasilitator tidak perlu menulis ulang di flipchart jika peserta sudah
l l
l
l
menggunakan metaplan. Cukup minta peserta untuk menempelkan metaplan tersebut. Penggunaan spidol warna merah hanya dipakai untuk highlight. Pemilihan media harus disesuaikan dengan waktu yang ada. Jangan gunakan multimedia jika waktu yang disediakan pendek, karena waktu tidak cukup dan dapat mengganggu tugas yang lain. Jika menggunakan film atau video, pilihlah yang memiliki kualitas gambar bagus. Pilihlah yang beresolusi tinggi, sehingga peserta dapat menikmati film tersebut. Jangan lupa untuk mematikan meredupkan lampu ketika film diputarkan.
l Pada saat menulis di kertas plano (flipchart) pilihlah hal-hal yang kuat dan
tulilsah dengan huruf yang besar. l Konsisten terhadap media yang digunakan. Jika menggunakan power point
gunakan warna dan huruf yang sama selama pertemuan. Terlalu banyak warna akan membuat peserta pusing dan pesan yang disampaikan cenderung kabur. l Jika ingin menggunakan lagu, gunakan itu sebagai alat yang menjadi bagian
dari proses. l Tempelkan hasil diskusi secara rapi dan per hari, sehingga peserta dengan
mudah dapat membacanya kembali.
Australian Community Development and Civil Society Strengthening Scheme (ACCESS) Tahap II Australian Aid managed by IDSS on behalf of AusAID