LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
MATERI PRAKTIKUM MINGGU KE 6
DECISION MAKING
T UJUAN :
MAHASISWA
DAPAT MENGETAHUI KARAKTERISTIK BIAYA RELEVAN ATAU
BIAYA DIFFERENSIAL.
MAHASISWA
DAPAT MEMAHAMI
KONSEP
BIAYA DIFFERENSIAL DIPERLUKAN
SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN YANG BERSIFAT KHUSUS .
MAHASISWA
DAPAT MENGETAHUI PEMILIHAN ALTERNATIVE
KONSEP
BIAYA
DIFFERENSIAL YANG BERSIFAT KHUSUS .
MAHASISWA DAPAT MENGERJAKAN KASUS PERHITUNGAN B AB 6.
TEAM PENGEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN 2010
Page 1
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB VI DECISION MAKING
Biaya differensial merupakan biaya yang nilainya dapat berubah dalam suatu keadaan tertentu dibandingkan dengan keaadaan lain, tergantung sifat dan kondisi keadaan tersebut. Biaya differensial disebut juga sebagai biaya relevan. -
karateristik biaya relevan yaitu : 1. merupakan biaya yang terjadi di masa yang akan dating 2. berbeada di setiap masing-masing alternative
Jenis biaya relevan yaitu biaya tambahan, biaya terhindarkan atau biaya penghematan biaya tambahan dan biaya kesempatan atau penghematan biaya yang dikorbankan. Perbeadaan antara biaya relevan dan dan biaya penuh dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu sifat biaya, sumber data dan persfektif waktu. Dalam pengambilan keputusan manajemen, konsep biaya differensial sangat diperlukan terutama dalam menentukan keputusan manajemen yang bersifat khusus yang berkaitan dengan pemilihan alternative dalam hal : 1. Menerima atau menolak pesanan penjualan khusus. 2. Pengurangan atau penambahan jenis produk/departemen 3. Membuat sendiri atau membeli bahan baku produksi. 4. Menyewakan atau menjual fasilitas perusahaan. 5. Menjual atau memproses lebih lanjut hasil produksi. 6. Penggantian aktiva tetap.
TEAM PENGEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN 2010
Page 2
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
CONTOH KASUS DECISION MAKING
PT. Aya Bakrie merupakan perusahaan roti yang berada di daerah Cilandak, Jak-Sel. Perusahaan ini begerak di bidang produksi roti kering. Biasanya PT. Aya Bakrie memproduksi roti kkering sendiri, namun pada bulan oktober, PT. Aya Bakrie mendapat tawaran dari PT. New Bakrie untuk memproduksi 10 ton roti kering dengan biaya Rp
16.000/kg. dengan diskon 10% untuk pesanan diatas 2 ton, dan biaya
angkut Rp 200/kg.
Selama ini PT. Aya Bakrie memproduksi sendiri roti kering dengan rincian biaya : - Biaya bahan baku
Rp 12.000/kg
- Biaya tenaga kerja
Rp
8.000/kg
- BOP variable
Rp
500/kg
- BOP tetap
Rp 1.200.000/bulan
Dalam satu bulan PT. Aya Bakrie dapat memproduksi 20 ton roti kering. Dari data diatas tentukan keputusan yang harus diambil manajemen PT. Aya Bakrie, apakah menerima tawaran dari PT. New Bakrie atau memproduksi sendiri.
a. biaya yang dikeluarkan apabila roti diproduksi sendiri - Biaya bahan baku
Rp 12.000/kg
- Biaya tenaga kerja
Rp
800/kg
- BOP variable
Rp
500/kg
TEAM PENGEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN 2010
Page 3
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
- BOP tetap (Rp 1.200.000 / 20.000)
Rp Rp
60/kg + 13.360/kg
b. biaya yang dikeluarklan apabila membeli dari PT. New Bread - harga beli
Rp 16.000/kg
- potongan pembeliaan(10%)
Rp Rp
- biaya angkut
Rp
- total biaya
Rp
1.600/kg 14.600/kg 200/kg + 14.800/kg
Dari perhitungan daiatas dapat dilihat bahwa biaya yang dikeluarkan apabila roti diproduksi dari PT. New Bread lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah biaya dikeluarkan apabila memproduksi sendiri.
KESIMPULAN Sebaiknya pihak manajemen PT. Aya Bakrie memproduksi sendiri roti kering, karena dapat menekan biaya hingga Rp 1.240/kg
TEAM PENGEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN 2010
Page 4
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
KASUS DECISION MAKING
PT. Sukaku adalah perusahaan makanan yang bergerak dibidang pembuatan kripik tempe. Selama ini dalam pembuatan keripik tempe perusahaan selalu memproduksi tempenya sendiri. Dalam sebulan PT. Sukaku memproduksi 10 ton tempe
Kini
perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli tempe dari perusahaan lain dengan harga Rp 9.625/kg sebanyak 10 ton
a. Berikut adalah data operasi perusahaan pada bulan September untuk memproduksi tempe sendiri
biaya bahan baku
Rp 70.000.000
upah langsung
Rp 10.000.000
upah tak langsung
RP
2.500.000
biaya listrik
Rp
500.000
depresiasi mesin/tahun
Rp
4.500.000
biaya air
Rp
450.000
pajak upah
RP
2.000.000
biaya lain-lain
Rp
1.500.000 +
total biaya
Rp 91.450.000
b. Biaya yang dikeluarkan apabila membeli tempe dari perusahaan lain
biaya bahan baku
Rp 80.000.000
upah langsung
Rp 10.000.000
upah tak langsung
RP
2.000.000
biaya listrik
Rp
500.000
depresiasi mesin/tahun
Rp
4.800.000
biaya air
Rp
450.000
biaya lain-lain
Rp
1.250.000 +
TEAM PENGEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN 2010
Page 5
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
total biaya
Rp 99.000.000
c. Biaya tambahan jika membeli dari luar : - ongkos angkut
Rp 2.000.000
- komisi
Rp
200.000
PERTANYAAN :
Alternative mana yang sebaiknya dipilih pihak manajemen, apakah memproduksi tempe sendiri atau membeli dari perusahaan lain?
TEAM PENGEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN 2010
Page 6
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
TEAM PENGEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN 2010
Page 7
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
TEAM PENGEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN 2010
Page 8