MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PEKERJAAN AWAL PEMASANGAN WATERPROOFING KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PW 02 002 01
BUKU PENILAIAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM B AD AN PEMBIN AAN KON STRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan
2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi TUKANG PASANG WATERPROOFING
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
DAFTAR ISI
Daftar Isi .................................................................................................................... BAB I
BAB II
Hal
KONSEP PENILAIAN ...............................................................................
2
1.1
Latar Belakang................................................................................
2
1.2
Tujuan .............................................................................................
2
1.3
Metoda Penilaian ............................................................................
2
PELAKSANAAN PENILAIAN ...................................................................
4
2.1
Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori) ..............................................
4
2.2
Daftar Cek Unjuk Kerja (Praktek) ....................................................
8
Lampiran 1 Jawaban Tugas Tertulis I Lampiran 2 Jawaban Tugas Tertulis II Lampiran 3 Jawaban Tugas Tertulis III Lampiran 4 Jawaban Tugas Tertulis IV
24 26 28 30
Buku-buku Referensi untuk bahan pelatihan yang telah direkomendasikan:
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 1 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi TUKANG PASANG WATERPROOFING
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1 Latar Belakang Buku penilaian untuk unit kompetensi Menerapkan Ketentuan Peraturan PerundangUndangan yang Terkait Dengan Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi dibuat sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah menempuh tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam buku penilaian ini. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara komprehensif dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau belum kompeten terhadap unit kompetensi Menerapkan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang Terkait Dengan Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi. 1.3 Metoda Penilaian 1. Metoda Penilaian Pengetahuan a. Tes Tertulis Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan terlebih dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam bentuk tertulis yang dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan dalam proses pelatihan materi tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk obyektif tes, dalam hal ini jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, dan pilihan ganda. Tes essay bisa diberikan selama tes essay tersebut tes essay tertutup dalam bentuk Jawaban Singkat, tidak essay terbuka, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi faktor subyektif penilai.
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 2 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi TUKANG PASANG WATERPROOFING
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
b. Tes Wawancara Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis sejauh itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan antara penilai dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih dari satu orang. 2. Metoda Penilaian Keterampilan a. Tes Simulasi Tes simulasi ini digunakan untuk menilai keterampilan dengan menggunakan media bukan yang sebenarnya, misalnya menggunakan tempat kerja tiruan (bukan tempat kerja yang sebenarnya), obyek pekerjaan disediakan atau hasil rekayasa sendiri, bukan obyek kerja yang sebenarnya. b. Aktivitas Praktik Penilaian dilakukan secara sebenarnya, di tempat kerja sebenarnya dengan menggunakan obyek kerja sebenarnya. Namun dalam pelaksanaan pelatihan untuk unit kompetensi ini, metoda penilaian ini tidak digunakan. 3. Metoda Penilaian Sikap Kerja a. Observasi Untuk melakukan penilaian sikap kerja digunakan metoda observasi terstruktur, artinya pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar penilaian yang sudah disiapkan sehigga pengamatan yang dilakukan mengikuti petunjuk penilaian yang dituntut oleh lembar penilaian tersebut. Pengamatan dilakukan pada waktu peserta uji/peserta pelatihan melakukan keterampilan kompetensi yang dinilai karena sikap kerja melekat pada keterampilan tersebut.
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 3 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi TUKANG PASANG WATERPROOFING
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN
2.1
Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)
Pertanyaan 1 Sebutkan persyaratan mutu/kualitas material yang baik untuk pekerjaan waterproofing?. Jawaban : Jika dilihat per elemen, maka pada elemen atap, waterproofing dapat diaplikasikan pada dak beton, atap asbes, karpus atau sudut sambungan antar genteng, bagian talang, serta taman atap. Pada dinding, waterproofing diaplikasikan pada dinding eksterior atau dnding luar dan dinding tinggi. Lalu juga di dinding dan lantai kamar mandi. Bahkan kamar mandi yang berada di lantai atas pada gedung bertingkat wajib dilindungi dengan waterproofing Bagian lantai lainnya yang perlu diberi aplikasi waterproofing adalah lantai kolam ikan, kolam hias, kolam renang, dan bak penampung air. Tentu saja maksudnya adalah untuk mencegah air merembes atau bocor keluar yang pasti akan mengakibatkan pemborosan air. Ruang basement, ruang penyimpan atau gudang bawah tanah misalnya juga memerlukan lapisan kedap air.
Pertanyaan 2 Jelaskan cara memperhitungkan kebutuhan jenis-jenis material pada pekerjaan penanganan retak rambut pada dinding luar. Jawaban : Bahan pengisi untuk menunjang fungsi waterproofing antara lain : 1)
Kasa penguat/ serat fiber atau polyester mesh, digunakan untuk menunjang waterproofing jenis liquid. Kasa penguat ini ditempatkan di atas lapisan pertama yang masih basah untuk menutup keretakan atau memperkuat area yang mempunyai potensi keretakan. Serat fiber berguna juga pada pertemuan antara dua bidang, contohnya antara atap dan tembok, karpusan, atau antara dinding dan lantai.
2)
Larutan pencampur dan perekat tambahan (bonding agent), keduanya untuk waterproofing jenis bubuk.
Komposisi campuran yang tepat antara ketiga elemen ini diyakini akan menghasilkan fungsi waterproofing yang lebih bekualitas.
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 4 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi TUKANG PASANG WATERPROOFING
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
Pertanyaan 3 Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawasan yang berdasarkan gambar kerja?. Jawaban : Fungsi dan karakter produk waterproofing sangatlah ditentukan dari bahan dasar pembuatnya. Untuk itu, mari kita kenali lebih jauh apa saja yang menjadi bahan utama produk waterproofing. Secara singkat, terdapat tiga jenis bahan baku utama produk waterproofing, yaitu bitumen atau aspal, semen (cementious) dan polimer atau elastomeric. Bitumen atau aspal merupakan bahan dasar yang paling pertama digunakan untuk waterproofing. Karakter bitumen yang tidak menyerap air dan cukup elastik menjadi alasan utama atas pilihan ini. Bitumen sendiri merupakan bahan alami hasil turunan dari minyak mentah. Kini bitumen juga bisa dihasilkan melalui pengolahan karet alam. Kelebihan lain dari bahan bitumen adalah : 1) Jenis ini tidak hanya ready to use, tapi juga easy to use. 2) Daya tahan dan masa pakai bitumen sangat panjang, bahkan menurut standar internasional sekalipun. 3) Selain bisa melindungi bangunan dari air, bitumen juga bersifat memantulkan panas matahari. Sifat ini membantu proses insulasi bangunan untuk menjaga suhu di dalam bangunan relaif lebih sejuk. 4) Uap yang dihasilkan saat aplkasi tidak berbahaya jika terhirup. 5) Bitumen tidak larut dalam air, nonbiodegradasi, tidak memiliki kandungan karsinogenic yang berbahaya, serta tidak menghasilkan zat beracun. Adapun kekurangan bahan dasar bitumen adalah warnanya yang selalu hitam. Namun kekurangan ini bisa diabaikan mengingat waterproofing berbahan bitumen lebih banyak digunakan untuk melapisi bagian-bagian yang tidak terekspos dan tidak terlihat mata. Misalnya di lantai dan dinding kamar mandi, kolam ikan, bak penampung air ataupun dak beton.
Pertanyaan 4 Sebutkan contoh cara pelaksanaan pekerjaan waterproofing yang memenuhi spesifikasi Jawaban : Antibocor Integral (Integral Waterproofing Concrete Admixure) merupakan tipe produk yang umumnya sudah dicampurkan dengan adukan beton sebelum dicor sehingga dapat pula dikatakan sebagai bagian dari campuran beton. Adukan beton dengan produk integral waterproofing atau concrete admixture akan menjadi lebih elastis, kedap air, tidak mudah retak, dan lebih keras denganpenghematan penggunaan air hingga 10%.. Kelebihan additive concrete admixture dalam bentuk bubuk adalah tidak perlu dicairkan dengan air sehingga hasil dan kualitas adukan beton lebih optimal.
Pertanyaan 5 Bagaimana memeriksa permukaan yang akan di waterproofing ? Jawaban :
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 5 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi TUKANG PASANG WATERPROOFING
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
Dalam memeriksa permukaan yang akan di waterproofing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar waterproofing berfungsi sempurna, diantaranya sebagai berikut : a. Substrat atau bidang yang akan dilapisi waterproofing harus benar-benar bersih dan kering. b. Retak yang besar harus diisi dengan grouting (semen pengisi) lebih dahulu dan pada pelapisannya perlu diperkuat dengan mesh/ kasa penguat, c. Sudut sambungan vertical/horizontal harus diberi isian (corner fillet), d. Pada floor drain sebelum diberi waterproofing harus di grouting atau diberi sealant (lem kedap air), e. Lapisan primer atau lapisan yang pertama disapukan harus diaplikasikan sesuai panduan yang ada, f. Setiap pelapisan berikutnya harus menunggu lapisan sebelumnya kering, g. Arah pemasangan waterproofing harus searah dengan arah datangnya air.
Pertanyaan 6 Apa penyebab kegagalan waterproofing yang sering terjadi ? Jawaban : Penyebab kegagalan waterproofing yang sering terjadi adalah : 1) Aplikasi tidak mengikuti prosedur yang disarankan, misalnya : a) Pengadukan kurang merata b) Dosis pemakaian dan penambahan air hanya berdsarkan kira-kira saja, tidak mengikuti panduan 2) Mengabaikan pentingnya lapisan, misalnya : a) Tidak sempurna pada pekerjaan persiapan lahan b) Lahan tidak bersih c) Retak lebih dari 2 mm yang tidak diatasi terlebih dahulu d) Mutu beton yang krang bagus (misalnya keropos dan retak) harus diperbaiki dahulu. 3) Mengatasi kebocoran pada musim hujan, sehingga : a) Waterproofing tidak melekat sempurna b) Waterproofing tidak kering sempurna c) Waterproofing terkena hujan sebelum kering sepurna d) Terjadi gelembung-gelembung karena penguapan air yang terperangkap. 4) Mengaplikasikan waterproofing dari arah yang berlawanan dari tekanan air, sehingga terjadi gelembung (pengelupasan) apabila mutu beton kurang sempurna atau tekanan air terlalu besar.
Pertanyaan 7 Bagaimana memperbaiki kebocoran pada dak beton ? Jawaban : Langkah –langkah perbaikan kebocoran pada dak beton, sebagai berikut : 1) Pertama, pilihlah jenis waterproofing yang sesuai dan cocok dengan karakter dak beton, 2) Faktor yang perlu dipertimbangkan terutama adalah produk memiliki elastisitas yang baik, kuat menempel dan tahan terhadap cuaca, untuk faktor warna bisa disesuaikan dengan selera pemilik bangunan, mengingat bagian ini biasanya tidak terekspos karena berada pada bagian atas bangunan . 3) Jangan lupa sesuaikan pula dengan anggaran yang tersedia,
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 6 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi TUKANG PASANG WATERPROOFING
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
4) Selanjutnya, bersihkan permukaan yang akan dilapisi waterproofing hingga bersih, kering, rata dan terbebas dari segala debu, kotoran ataupun minyak yang menempel. 5) Aplikasikan lapisan primer diatasnya, dan tunggu sampai kering. 6) Setelah kering, aplikasikan dua kali lapisan waterproofing di atasnya secara bersilangan. Maksudnya, jika lapisan pertama dari arah kiri ke kanan (horizontal), maka lapisan berikutnya dari arah atas ke bawah (vertical). Seperti pada lapisan primer, tunggu lapisan kedua hingga kering sebelum mengaplikasikan lapisan ketiga. 7) Jika dak beton ingin ditutup keramik, maka taburkan dulu pasir secara merata di atas lapisan akhir selagi lapisan tersebut masih basah dan belum mongering. Baru kemudian dilakukan proses pemasangan keramik seperti biasanya
Pertanyaan 8 Bagaimana menyelesaikan retak pada dinding eksterior ? Jawaban : Langkah-langkah perbaikan retak pada dinding eksterior, pertimbangan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Pilihlah jenis waterproofing yang sesuai dan cocok dengan karakter dinding luar bangunan. Selain faktor elastisitas, daya rekat, dan daya tahan terhadap perubahan cuaca, 2) Faktor warna bisa menjadi pertimbangan utama. Hal ini wajar mengingat dinding luar berada dalam posisi yang sangat terekspos dan turut berperan dalam mempercanik tampilan eksterior bangunan 3) Selanjutnya bersihkan permukaan yang akan dilapisi waterproofing hingga bersih, kering, rata dan terbebas dari segala debu, kotoran ataupun minyak yang menempel . 4) Aplikasikan lapisan primer di atasnya dan tunggu hingga kering. 5) Setelah kering, aplikasikan dua kali lapisan waterproofing di atasnya. 6) Seperti pada lapisan primer, tunggu lapisan kedua hingga kering sebelum mengaplikasikan lapisan ketiga.
Pertanyaan 9 Bagaimana agar waterproofing dapat berfungsi sempurna ?. Jawaban : Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar waterproofing berfungsi sempurna, diantaranya sebagai berikut : a) Substrat atau bidang yang akan dilapisi waterproofing harus benar-benar bersih dan kering. b) Retak yang besar harus diisi dengan grouting (semen pengisi) lebih dahulu dan pada pelapisannya perlu diperkuat dengan mesh/ kasa penguat, c) Sudut sambungan vertical/horizontal harus diberi isian (corner fillet), d) Pada floor drain sebelum diberi waterproofing harus di grouting atau diberi sealant (lem kedap air), e) Lapisan primer atau lapisan yang pertama disapukan harus diaplikasikan sesuai panduan yang ada, f) Setiap pelapisan berikutnya harus menunggu lapisan sebelumnya kering, Arah pemasangan waterproofing harus searah dengan arah datangnya air
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 7 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi TUKANG PASANG WATERPROOFING
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
Pertanyaan 10 Bagaimana memperbaiki bagian atas dak yang retak ? Jawaban : Perbaikan Bagian Atas Dak yang retak, sebagai berikut : a) b)
c) d) e)
Bersihkan permukaan atas dak dari kotoran, debu, atau lumut dengan menggunakan sikat kawat halus atau kape scrape. Lakukan pengolesan waterproofing pada sudut pertemuan permukaan dak beton dengan dinding yang mengalami keretakan. Saat waterproofing masih dalam keadaan basah, tempelkan serat fiber pada bagian dinding setinggi 15-20 cm, dan pada permukaan dak beton selebar 15-20 cm. Olesilah kembali dengan waterproofing pada bagian permukaan serat fiber yang baru ditempelkan. Ulangi pelapisan fiber dalam arah menyilang atau berlawanan setelah lapisan pertama mengering. Untuk mencegah lapisan lapisan waterproofing yang masih baru dilapisi rusak akibat terinjak atau terkena benda keras, sebaiknya dak beton dilapisi dengan pelesteran adukan semen yang dicampur dengan waterproofing setebal 3-5 cm. Sedangkan untuk perbandingan adukan adalah 1 kg waterproofing : 5 liter air : 8 kg semen : 24 kg pasir halus kering.
Jawablah pertanyaan dengan jawaban Betul atau Salah 1. Mandor tukang waterproofing harus mampu mengidentifikasi mutu/kualitas bahan yang baik (Betul/Salah). 2. Mandor tukang waterproofing dapat menghitung perkiraan pemakaian bahan berdasarkan analisa (Betul/Salah). 3. Batu bata dibuat dari bahan dasar tanah liat yang dicetak dibiarkan dalam udara terbuka lalu dijemur (Betul/Salah). 4. Gambar akhir pelaksanaan sesuai dengan yang terpasang disebut gambar kerja. (Betul/Salah). 5. Pembuatan mal pasangan batu sesuai penampang harus dilakukan pada pekerjaan pasangan pondasi batu kali (Betul/Salah). 6. Apabila terjadi perbedaan antara gambarkerja dengan kondisi lapangan maka gambar kerja perlu disesuaikan atau direvisi. (Betul/Salah). 7. Dokumen cara kerja adalah dokumen mengenai cara membayar bobot pekerjaan yang telah selesai (Betul/Salah).
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 8 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi TUKANG PASANG WATERPROOFING
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
8. Salah satu sebab mutu hasil kerja tidak sesuai dengan spesifikasi adalah cara pelaksanaan yang salah. (Betul/Salah). 9. Salah satu faktor penting agar pekerjaan dapat selesai sesuai dengan rencana adalah melakukan pengarahan cara kerja yang benar. (Betul/Salah). 10. Motivasi adalah salah satu cara untuk melakukan pengarahan kerja. (Betul/Salah). Pilihlah jawaban yang paling benar. 1. Mutu pekerjaan waterproofing yang baik adalah yang ; a. hasil pembakarannya matang b. hasil pembakarannya setengah matang c. tidak dibakar d. mengikuti petunjuk produsen 2. Yang bukan sifat waterproofing adalah : a. Berat Jenis nyata b. Kuat tekan c. kuat tarik d. Daya serap terhadap air 3. Bahan dasar pembuatan polimer adalah ; a. Semen PC + pasir b. Semen PC + pasir + aditif c. Tras + kapur d. Tanah liat + pasir halus 4. Dokumen mengenai metode kerja dan telah disepakati adalah a. Dokumen lelang b. Dokumen standar c. Dokumen gambar rencana d. Dokumen cara kerja
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 9 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi TUKANG PASANG WATERPROOFING
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
5. Landasan dari adukan polimer untuk memasang waterproofing yang telah disiapkan paling sedikit tebalnya ; a. 0,5 mm b. 2 mm c. 3 mm d. 8 mm 6. Material waterproofing yang akan dipakai untuk pekerjaan menutup retak rambut pada dinding luar harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut kecuali : a. Bersih dan bebas dari bahan organik b. Campuran bubuk dan cairan c. Dicampur secara merata d. Harus tertahan pada ayakan 10 cm 7. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengejar keterlambatan sebagai berikut kecuali ; a. Menambah upah tukang b. Menambah regu/kelompok tenaga kerja c. Menambah waktu kerja d. Memperlancar pengadaan barang/material yang dibutuhkan 8. Manfaat dari pengarahan teknis sebagai berikut kecuali : a. Menambah semangat kerja b. Menciptakan pengertian c. Mencegah atau membatasi terjadinya kesalahan d. Menjamin pencapaian tujuan
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 10 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi TUKANG PASANG WATERPROOFING
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 1
Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. YA Apakah pertanyaan 1 sampai 5 telah dijawab dengan benar ? Tanda tangan peserta ......................................................
Tanda tangan penilai.......................................................
Catatan Penilai : ............................................................................................. ............................................................................................. .............................................................................................
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 11 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
TUKANG PASANG WATERPROOFING
3.2. TUGAS UNJUK KERJA (PRAKTEK)
Tugas 1 Praktekkan pememeriksaan sumber kebocoran pada wuwungan (karpus)
Tugas 2 Membuat daftar simak pemeriksaan kualitas pekerjaan
Tugas 3 Menjelaskan bagaimana solusinya bila terjadi penyimpangan cara kerja. 3.3 Daftar Cek Unjuk Kerja Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar kompetensi
Kode unit
: F 45 PW 02 002 01
Judul Unit
:Pekerjaan Awal Pemasangan Waterproofing
Nomor Elemen
Ya
Tidak
KUK
Ya
1. Melakukan pemeriksaan jenis,kualitas, dan volume material yang akan digunakan
1.1. Material yang akan digunakan diperiksa mutu/kualitasnya berdasarkan spesifikasi (bestek).
2. Melaksanakan pengawasan pekerjaan waterproofing berdasarkan gambar kerja.
2.1. Pelaksanaan pekerjaan waterproofing sesuai dengan gambar kerja yang sah dan mutakhir.
Tidak
1.2. Masing-masing jenis dan volume material yang diperlukan dipastikan tersedia di lokasi pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
2.2. Apabila terjadi perubahan pekerjaan sewaktu proses pelaksanaan pekerjaan ada perbedaan dengan gambar kerja yang sah dan mutakhir dilakukan revisi ulang/perbaikan yang disahkan oleh Atasan Mandor atau Pemberi Pekerjaan / pemilik 2.3. Berkaitan dengan revisi ulang/perbaikan gambar kerja, dilakukan perhitungan kembali
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 12 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi TUKANG PASANG WATERPROOFING
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
biaya sesuai perubahannya dengan mengacu pada perjanjian kerja yang telah disepakati. 3. Melaksanakan pengawasan pekerjaan sesuai dengan cara kerja
3.1. Pelaksanaan pekerjaan waterproofing sesuai dengan dokumen cara kerja. 3.2. Apabila terjadi penyimpangan cara kerja diarahkan dan dicontohkan cara kerja yang benar. 3.3. Apabila mutu hasil pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi (bestek) segera dilakukan perbaikan.
4. Melaksana kan pengawasan pekerjaan sesuai jadwal (schedule) pekerjaan.
5. Membangun kekompakan kelompok kerja
4.1. Pelaksanaan pekerjaan waterproofing berjalan sesuai dengan jadwal (schedule) pekerjaan yang direncanakan. 4.2. Apabila terjadi keterlambatan terhadap jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan, diidentifikasi penyebabnya dan segera diatasi. 4.3. Apabila terjadi perintah percepatan atau perlambatan jadwal pelaksanaan yang disebabkan oleh kondisi tertentu Mandor mengambil tindakan penyelesaian 5.1. Ketua kelompok kerja dipilih dan ditunjuk berdasarkan kesepakatan bersama 5.2.Kelompok kerja diarahkan dan dimotivasi untuk bekerja sama secara kompak dalam kelompoknya maupun dengan kelompok kerja lainnya. 5.3. Apabila ada tukang atau pekerja yang tidak disiplin dalam bekerja dan tidak mengindahkan pengarahan maupun bimbingan dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan yang tepat
Kondisi Unjuk Kerja Penunjang Keterampilan Aspek – aspek penting dalam pengujian
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 13 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi TUKANG PASANG WATERPROOFING
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
1. Indikator Unjuk Kerja a)
Menyiapkan pekerjaan perataan permukaan yang akan di waterproofing
b)
Melakukan pemapasan untuk mendapatkan permukaan yang bebas dari material asing (loose material)
c)
Melakukan Pelapisan pada bagian sudut pertemuan permukaan yang akan di waterproofing
d)
Melakukan perbaikan permukaan yang retak
e)
Melakukan pengisian/grouting pada celah/rongga pertemuan pipa dengan permukan lantai yang akan di waterproofing
f)
Melakukan pembersihan akhir sebelum memulai pekerjaan pelapisan waterproofing
2. Standar Kinerja
a. Dikerjakan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dan diselesaikan tepat waktu dengan menyelesaikan seluruh tugas-tugas yang diberikan
b. Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, dan kesalahan yang terjadi bukan pada kegiatan kritis atau sangat penting. 3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu mendapat perhatian dan diterapkan selama pelaksanaan praktek kerja dilakukan, yaitu: a. Memastikan jam pelaksanaan praktek kerja dilakukan secara proporsional dengan jam istirahat agar tidak menimbulkan kelelahan sangat yang dapat mempengaruhi kesehatan dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja. b. Terjaganya sikap kerja yang telah ditetapkan dalam melaksanakan kegiatan sehingga dapat terhindar dari kesalahan yang berakibat fatal yang disebabkan ketidakdisiplinan, ketidaktelitian, ketidaktaatan terhadap azas, melanggar prosedur baku yang telah ditetetapkan. c. Penggunaan peralatan untuk praktek harus sesuai dengan pedoman dan petunjuk untuk masing-masing alat yang telah ditetapkan. 4. Instruksi kerja a) Menggunakan peralatan yang tepat pada situasi dan kondisi lapangan, dalam melakukan pembobokan /perataan permukaan.
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 14 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
TUKANG PASANG WATERPROOFING
b) Melakukan identifikasi permukaan yang mungkin perlu dilakukan penanganan khusus, seperti : pertemuan dinding dan lantai pertemuan pipa dengan permukaan yang akan dilapisi waterproofing
dan stek tulangan beton yang
menonjol pada permukaan yang akan dilapisi waterproofing . . 5. Langkah kerja a. Laksanakan instruksi kerja di atas secara berurutan dan teratur b. Tuangkan hasil pelaksanaan instruksi di atas dalam lembar tulisan yang rapi dan tertata dengan baik. c. Dapat sumber-sumber atau referensi yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan yang didasarkan pada instruksi tersebut di atas. d. Tuliskan seluruh kegiatan yang dilakukan berdasarkan prosedur yang berlaku dan sebutkan sumber prosedur tersebut. e. Rekapitulasi hasil seluruh kegiatan yang dilakukan dalam suatu bentuk laporan secara berurutan. f.
Sampaikan rekapitulasi tersebut kepada instruktur berikut dengan lampiranlampirannya (catatan-catatan setiap pelaksanaan kegiatan).
6. Daftar Cek Unjuk Kerja NO.
DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI
1. Identifikasi syarat kecukupan, kondisi dan laik pakai 2. Buat daftar langkah-langkah kegiatan pada pekerjaan waterproofing.
POIN YANG DICEK
PENCAPAIAN YA
TIDAK
PENILAIAN K
BK
Hasil identifikasi dan sumber-sumber yang digunakan Keakuratan daftar yang dibuat
3. Peragakan pencampura bahan dan penggunaan alat dalam pemasangan waterproofing, sesuai dengan pedoman dan petunjuk yang telah ditetapkan
Akurasi prosedur pemakaian bahan dan peralatan dengan pedoman dan petunjuk pemakaian
4. Gunakan jenis waterproofing yang tepat
Ketaatan dalam pemakaian jenis waterproofing
5. Tunjukan sumber kebocoran, sebelum melaksanakan waterproofing.
Ketelitian dalam menemukan sumber kebocoran.
6. Susun laporan dalam bentuk langkahlangkah pelaksanaan.
Bentuk laporan yang disusun
7. Kirimkan laporan kepada pihak-pihak
Tatacara pengiriman
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 15 dari17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul F 45 PW 02 002 01
TUKANG PASANG WATERPROOFING
terkait sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
laporan
Apakah semua instruksi kerja tugas praktek merancang sesi pembelajaran dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?
YA
TIDAK
NAMA
TANDA TANGAN
PESERTA
..............................................
...................................
PENILAI
..............................................
...................................
Catatan Penilai :
Judul Modul : Pekerjaan Awal Pemasangan Waterpoofing Versi: 2012
Halaman: 16 dari17