Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK RELOKASI PIPA 28” PT PERTAMINA GAS AREA JAWA BAGIAN TIMUR Irza Affanni Prabowo dan Moses Laksono Singgih Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Industri Institut Teknologi Sepuluh November Email :
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Pada kondisi sekarang yang terjadi, semenjak ada musibah semburan lumpur Lapindo maka penyaluran gas ke konsumen terhambat karena meledaknya pipa Onshore Pertamina gas JATIM, Oleh karena itu untuk menunjang kelancaran pengoperasian jalur pipa gas maka akan dibuat Rencana Relokasi Infrastruktur Pipa Gas Jawa timur. Keberhasilan suatu proyek tidak dapat dipisahkan dari mekanisme kontrol terhadap risiko pada proyek. Tujuan utama dari manajemen risiko dalam proyek pipa adalah untuk meminimalkan dampak kerugian akibat dari suatu risiko pada organisasi hingga pada level yang dapat ditoleransi oleh perusahaan. Pada penelitian ini, risiko diidentifikasi dengan metode wawancara ke manajer proyek kemudian dan dalam bentuk kuisioner yang disebar kepada orang-orang yang bertanggung jawab terhadap kelancaran proyek.Hasil dari pengolahan kuisioner ini menghasilkan nilai risiko yang akan menentukan peringkat risiko. Ranking yang diberlakukan pada risiko berdasarkan pada probabilitas dan dampak yang dinilai. Evaluasi tingkat kepentingan dan prioritas masing-masing risiko dilakukan dengan menggunakan matriks probabilitas-dampak, dimana matriks ini akan mengarahkan pada penentuan ranking risiko dalam penilaian prioritas risiko sebagai Low Risk, Moderate Risk, dan High Risk, kemudian dicari sebab risiko menggunakan Root Cause Analisys (RCA) dan dilakukan perbaikan. Setelah dilakukan perbaikan maka didapatkan perubahan dari lima besar nilai indeks risiko, gas trap pada Pemindahan Block Valve 28” turun sebesar 11.65 poin, penambahan Material akibat perencanaan engineering kurang matang turun sebesar 9.7 poin, gas trap pd Pekerjaan Tie-in turun sebesar 8.96 poin, Kabel Sling putus pada pekerjaan Lowering in turun sebesar 5.51 poin, Alat berat tergelincir pada pekerjaan Trenching pipa turun sebesar 4.54. Kata kunci : Manajemen Risiko, Matriks probabilitas-dampak, Konstruksi Jalur Pipa, Root Cause Analisys (RCA)
PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini energi merupakan salah satu komoditi yang vital dan sangat berharga, setiap unit usaha yang bergerak di bidang energi akan dituntut untuk dapat mengelola resources yang dimiliki secara optimal. Salah satu sumber daya yang penting adalah sistem perpipaan yang handal sehingga competitive advantage perusahaan dapat ditingkatkan. Kehandalan pipa, baik itu pipa transmisi maupun distribusi sangat ditentukan dari awal masa proyek konstruksi. Keberhasilan suatu proyek tidak dapat dipisahkan dari mekanisme kontrol terhadap risiko pada proyek. Tujuan utama dari manajemen risiko dalam proyek pipa adalah untuk meminimalkan dampak kerugian akibat dari suatu risiko pada organisasi hingga pada level yang dapat ditoleransi oleh perusahaan. Manajemen risiko sangat terkait dengan aset dari perusahaan.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
PT Pertamina Gas area Jawa bagian Timur yang selanjutnya disebut sebagai Pertamina Gas area JABATI, didirikan dengan tujuan mengelola proses penyaluran gas bumi ke beberapa konsumen di Jawa Timur, sehingga dalam jangka panjang dimungkinkan terbentuknya jalur pipa gas Jawa Timur yang luas ,seperti halnya yang ada di Jawa barat. Beberapa konsumen yang ada saat ini adalah Perusahaan Gas Negara (PGN), Perusahaan Listrik Negara (PLN) gresik, dan Petrokimia Gresik (PKG), semenjak ada musibah semburan lumpur Lapindo maka penyaluran gas ke konsumen terhambat karena meledaknya pipa Onshore Pertamina gas area JABATI. untuk menunjang kelancaran pengoperasian jalur pipa gas maka akan dibuat Rencana Relokasi Infrastruktur Dan Pipa Gas Jatim. Untuk mencapai keberhasilan dalam suatu proyek pipa, maka harus diidentifikasi risiko yang terjadi dari seluruh kegiatan proyek relokasi pipa 28” Pertamina Gas area Jawa Bagian Timur . Dalam makalah ini rumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana menentukan dampak yang ditimbulkan oleh risiko-risiko yang terjadi pada kegiatan proyek dan melakukan penilaian atas risiko-risiko yang terjadi pada kegiatan proyek relokasi pipa 28” dengan pendekatan Matriks ProbabilitasDampak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi indeks risiko yang bernilai tinggi dan dapat mempengaruhi proyek secara keseluruhan, setelah itu dilakukan perbaikan variabel risiko yang telah teridentifikasi sehingga diharapkan dapat mengurangi dampak dari risiko yang mungkin terjadi. Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Dengan mengidentifikasi variabel risiko yang ada maka diharapkan dapat diminimalkan dampak yang akan timbul. 2. Dengan dilakukannya perbaikan untuk mengurangi risiko maka dapat meningkatkan kualitas dari pekerjaan secara keseluruhan, baik dari aspek K3, biaya dan waktu 3. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan masukan yang berbeda kepada perusahaan tentang risiko yang mungkin terjadi di lapangan, karena terdapat banyak perbedaan antara analisa sebelum proyek berjalan dan keadaan aktual pada saat proyek berjalan. Di dalam penelitian ini dilakukan pembatasan-pembatasan yang harus dilakukan untuk menjaga penelitian berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Batasan tersebut antara lain : 1. Responden adalah pegawai yang terkait PT.Pertamina Gas Area Jawa Bagian Timur dan pelaksana Proyek Relokasi pipa 28” yaitu PT Elnusa Tbk. 2. Wilayah kerja yang diamati adalah Lokasi Proyek, yaitu di Porong dan Sidoarjo. 3. penelitian ini secara spesifik terfokus pada penilaian risiko untuk aspek K3, biaya dan waktu. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen risiko merupakan tindakan dalam menghadapi risiko, dimana hal tersebut meliputi perencanaan risiko, penilaian (identifikasi dan analisa) risiko, pengembangan strategi penanganan risiko, dan pengawasan risiko untuk mengetahui bagaimana risiko tersebut berubah. Analisa kualitatif risiko meliputi metode untuk menentukan prioritas pada risiko yang teridentifikasi untuk tindakan lebih jauh. Analisa kualitatif risiko menilai prioritas risiko yang teridentifikasi menggunakan probabilitas terjadinya risiko, dan dampak yang terjadi pada proyek akibat risiko. Risiko dapat disusun prioritasnya untuk analisa kuantitatif lebih lanjut dan respon terhadap risiko tersebut, berdasarkan ranking risikonya. Evaluasi tingkat kepentingan dan prioritas masing-masing risiko dilakukan dengan menggunakan matriks probabilitas-dampak, dimana matriks ini akan mengarahkan pada penentuan ranking risiko dalam penilaian prioritas risiko sebagai Low Risk, Moderate Risk, dan High Risk, seperti dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-13-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
Gambar 1. Matriks probabilitas-dampak. (Pipeline Risk Manual 2004)
METODOLOGI PENLITIAN Secara garis besar alur penelitian ditunjukkan pada Gambar 2. Latar Belakang Perumusan Masalah Penetapan Tujuan Penelitian Studi
Pustaka
dan
Survey
Lapangan
TAHAP IDENTIFIKASI DAN STUDI PUSTAKA
(kuisioner) Survey Utama (kuisioner utama1&2) Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Parameter Penilaian Alat ukur Survey Penilaian A
TAHAP PENGUMPULAN DATA
A Analisa Probability-Impact Matrix Indeks Risiko
TAHAP ANALISA DATA
Usulan perbaikan risiko Indeks Hasil Perbaikan Risiko (kuisioner 3)
Kesimpulan dan Saran
Selesai
TAHAP KESIMPULAN DAN SARAN
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap dilakukan identifikasi risiko yang terjadi di proyek relokasi pipa, dan didapatkan 17 pekerjaan dan 40 variabel risiko.
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-13-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
Perhitungan Indeks Risiko Setelah didapatkan nilai peluang untuk masing – masing event risiko dan nilai dari impact untuk K3, biaya, dan waktu maka langkah selanjutnya adalah menyusun matriks probabilitas-dampak untuk mencari indeks risiko dari masing –masing dampak (K3,biaya,waktu), dimana Indeks = Probabilitas(P) x Dampak(I), seperti terdapat pada tabel dibawah. Tabel 1 Histogram Nilai indeks risiko untuk K3, waktu dan biaya. Event Risiko No
Sumber
1
Survey Lapangan
2
Mobilisasi Personil dan Peralatan
No 1
Hambatan dr masyarakat yang mengarah ke anarkis
28.88
2
Bahaya terguling untuk peralatan karena struktur tanah yang labil dan area sempit.
14.72
3
Risiko tertimpa, terjepit terhadap personil.
10.33
4
Risiko kecelakaan bagi pengendara di jalan umum pada sat mobilisasi.
9.48
Pembersihan dan
5
Pemerataan
6
3
7 4
Stringing Pipa
8 9
5
Trenching Pipa
10
8 9
10
11
Push Pull
Lowering in
Back Filling
5.79
17
Bahaya Tersengat listrik 12KV
23.30
18
Risiko tidak disiplin operator alat berat
10.27
19
Bahaya terjepit di roll platform
6.16
20
Risiko tidak disiplin operator alat berat
8.71
21
Bahaya kabel sling putus
34.88
22
Bahaya terjepit dan tertimpa pipa.
13.84
23
Bahaya tertimbun tanah
8.80
24
Risiko tidak disiplin operator alat berat
5.24
25
5.42 38.25
27
Kerugian material akibat terkubur Risiko Gas Trap sehingga dapat menimbulkan bahaya ledakan. Risiko tidak disiplin operator alat berat
28
Bahaya terjepit dan tertimpa
10.56
29
Bahaya tersengat tegangan listrik 220 V
15.31
26 12
Pemindahan Block Valve 28”
13
SCADA
20.34
Bahaya terbakar
14 15
Field Joint Coating Holiday test
6.93
16
13
7
16.44
6.44 5.60 34.67
12
Welding & Welding Inspection
Lahan yang tidak teridentifikasi dengan baik mengakibatkan protes masyarakat yang mengarah ke anarkis. Risiko tidak disiplin operator alat berat sehingga menimbulkan bahaya terjepit dan tetimpa material (kayu,batu dll). Risiko Tertimpa dan terjepit pipa. Risiko putus kabel sling Risiko tidak disiplin operator alat berat Kondisi lahan yang terbatas mengakibatkan alat berat tergelincir Kondisi tanah yang labil mengakibatkan keruntuhan pada bantaran sungai Tidak jelasnya kondisi eksisting infrastruktur bawah tanah (kabel Fiber Optik, Pipa PDAM) Kejatuhan tripot, kejatuhan clamp, tergores mesin las, tersengat arus listrik. Bahaya terbakar, sinar UV dari pengelasan, bahaya panas, bahaya percikan api las, bahaya kejatuhan pipa, Fume atau asap logam, tersetrum mesin las. Terpercik logam mesin gerinda, besi gerinda pecah, mesin gerinda terbakar.
11
6
Variabel
Σ Indeks Faktor (K3,biaya,waktu)
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-13-4
17.39 27.01 4.76
8.68 9.07
33.62
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
14.
15
16
17
Interconection
30
Bahaya terjatuh dari ketinggian
11.87
Pekerjaan Hydrotest
31
Faktor lingkungan yang mungkin terjadi pada saat pembuangan air hydrotest.
25.87
32
Bahaya Gas Trap pada pipa dapat mengakibatkan bahaya kebakaran atau ledakan
35.00
33 34
Bahaya keracunan gas Bahaya tertimbun tanah
8.59 15.49
35
Bahaya sesak nafas
4.48
36
Penambahan material yang delivery-nya cukup lama
36.71
37
Kesalahan pemesanan / penghitungan material
38
Hujan
39
Banjir
9.39
40
Tanah longsor di bantaran sungai
15.46
Tie-In ke pipa eksisting
Perencanaan Engineering kurang matang Faktor Alam
19.76 30.13
Indeks Total = Σ Indeks Faktor (K3,biaya,waktu)
kemudian dilakukan klasifikasi risiko terhadap K3, Biaya dan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan berdasarkan nilai total rata-rata indeks risiko. 5 Indeks Risiko Tertinggi Setelah melakukan analisa pareto maka didapatkan lima nilai tertinggi dari total indeks risiko baik itu K3, biaya maupun waktu. Seperti pada Gambar 4.
Gambar 3 Analisa Pareto Untuk Nilai Indeks Tertinggi
Selanjutnya akan dianalisa juga penyebab permasalahan tersebut dengan RCA dan direkomendasikan beberapa penanganan risiko untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tabel 2 Penentuan Faktor Penyebab Risiko dengan Root Cause Analysis (RCA) risiko 26 pada pekerjaan 12
Permasalahan Terjadi proses venting yang kurang sempurna atau tidak tuntas, sehingga masih Venting Process terdapat gas. Proses venting adalah suatu proses membuang gas yang berada di dalam pipa. risiko 36 pada pekerjaan 16 Permasalahan Long lead material, karena material yang dipesan adalah tailor made material, yaitu Material material yang khusus memenuhi persyaratan di lapangan. risiko 32 pada pekerjaan 15 Permasalahan Konfigurasi yang sangat kompleks pada pipa, terdapat banyak elbow dimana Konfigurasi Pipa berpotensi menciptakan chamber yang dapat memerangkap. Purging dengan N2 tidak sempurna, dimana N2 bersifat sebagai pendorong sisa N2 Purging gas yang ada di pipa. Risiko 21 pada pekerjaan 10 Permasalahan Personil HSE kurang tanggap atau teliti. Man Operator alat berat kurang teliti.
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-13-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009 Material sudah using Lifting kurang tepat. Kadar Oksidasi udara tinggi Kadar keasaman tanah tinggi.
Material Method Environtment
Risiko 10 pada pekerjaan 5 Pembebasan Lahan Kondisi lahan kerja
Permasalahan Kesulitan pembebasan lahan kerja. Kondisi lahan yang sebagian besar wilayah irigasi.
Tabel 3 Usulan Perbaikan untuk faktor risiko risiko 26 pada pekerjaan 12 Venting Process risiko 36 pada pekerjaan 16 Material risiko 32 pada pekerjaan 15 Konfigurasi Pipa N2 Purging Risiko 21 pada pekerjaan 10 Man Material Method Environtment Risiko 10 pada pekerjaan 5 Pembebasan Lahan Kondisi lahan kerja
Perbaikan Melakukan pembersihan pada tubing-tubing sehingga memperkecil kemungkinan buntu akibat kotoran. Membuang gas melalui flarestack dan langsung dibakar sehingga gas dapat habis. Perbaikan Harus melakukan pekerjaan re-engineering lebih awal sehingga pemesanan tambahan material dapat dilakukan lebih awal Melengkapi data-data mengenai kondisi lapangan teraktual sehingga proses reengineering tidak terhambat. Perbaikan Mematangkan perencanaan engineering awal sehingga dapat diminimalkan penggunaan elbow. Menggunakan gas N2 murni yang tidak bercampur denga gas lain. Perbaikan Memperhatikan performansi personil,dan diberlakukan pergantian personil jika yang lain turun performansinya (lelah,kurang konsentrasi). Penggantian material kabel yang sudah usang atau sudah melampaui usia pakai. Meningkatkan koordinasi di lapangan. Menutup dengan rapat memakai plastik pada waktu penyimpanan, menggunakan grease untuk melumuri sling. Perbaikan Melakukan pendekatan yang lebih intensif ke masyarakat. Membuat turap atau plengseng yang memadai di bantaran sungai.
Setelah dilakukan perbaikan maka terjadi penurunan indeks risiko pada kelima variabel, dimana penurunan paling besar terjadi pada variabel risiko Gas trap pd Pemindahan Block Valve 28”, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah. Tabel 4. Indeks Risiko Hasil Perbaikan No
1
2
3 4
5
Sumber Gas trap pd Pemindahan Block Valve 28” Penambahan Material akibat perencanaan engineering kurang matang Gas trap pd Pekerjaan Tie-in Kabel Sling putus pada pekerjaan Lowering in Alat berat tergelincir pada pekerjaan Trenching pipa
Indeks = P x I (acc,cost,time) Peluang Peluang Peluang Accident Cost Time
∑ indeks Baru (a)
∑ indeks Lama(b)
b–a
10.64
10.64
5.57
26.60
38.25
11.65
4.20
11.28
11.54
27.01
36.71
9.7
9.80
8.40
7.84
26.04
35.00
8.96
9.70
12.06
7.60
29.37
34.88
5.51
9.60
13.07
7.47
30.13
34.67
4.54
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-13-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
KESIMPULAN 1. Untuk Gas trap pada Pemindahan Block Valve 28” Secara keseluruhan telah terjadi penurunan nilai indeks risiko baik untuk K3, biaya maupun waktu, selisih penurunan untuk indeks K3 sebanyak 7.09 , indeks biaya sebesar 4.31, indeks waktu sebesar 0.25. 2. Untuk Penambahan Material akibat perencanaan engineering Kurang matang. Telah terjadi penurunan nilai indeks risiko baik untuk biaya maupun waktu sedangkan untuk K3 nilainya tetap karena pada tahapan pekerjaan ini tidak terjadi potensi bahaya untuk kecelakaan kerja di lapangan, selisih penurunan untuk indeks biaya sebesar 3.4, indeks waktu sebesar 6.29. 3. Untuk Gas trap pd Pekerjaan Tie-in Secara keseluruhan telah terjadi penurunan nilai indeks risiko baik untuk K3, biaya maupun waktu, selisih penurunan untuk indeks K3 sebanyak 7.84 , indeks biaya sebesar 0.56, indeks waktu sebesar 0.25. 4. Untuk Kabel Sling putus pada pekerjaan Lowering in Terjadi penurunan nilai indeks risiko baik untuk K3, dan waktu, sedangkan untuk indeks biaya mengalami peningkatan karena dibutuhkan biaya lebih untuk melaksanakan upaya perbaikan. Selisih penurunan untuk indeks K3 sebanyak 1.84 , indeks biaya mengalami kenaikan sebesar 1.83, dan penurunan untuk indeks waktu sebesar 5.51. 5. Untuk alat berat tergelincir pada pekerjaan trenching Telah terjadi penurunan nilai indeks risiko baik untuk K3, dan waktu, sedangkan untuk indeks biaya mengalami peningkatan karena dibutuhkan biaya lebih untuk melaksanakan upaya perbaikan. Selisih penurunan untuk indeks K3 sebanyak 2.67 ,indeks biaya mengalami kenaikan sebesar 0.8, dan penurunan untuk indeks waktu sebesar 2.66. DAFTAR PUSTAKA Muhlbauer,W Kent (2003), Pipeline Risk Management Manual, 3rd Edition, Gulf Profesional Publishing, Burlington USA. Kartam, A S. and Kartam, A N. (2001), “Risk and its Management in The Kuwait Construction Industry : A Contractors’ Perspective”, International Journal of Project Management, Vol. 19, hal. 325 – 335. Enerkon, PT. (2007), Pembuatan Front End Engineering Design Relokasi Pipa Gas Jawa Timur Ø 28 Inches Onshore Porong,Enerkon, Vol. 1, No. 1, Edisi Agustus 2007. Lapindo, PT.(2008), Job Safety Analysis (JSA) for Lapindo Brantas : Modul JSA, Lapindo Brantas Inc, Edisi 2008. Proboyo, B. (1999), “Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek : Klasifikasi dan Peringkat dari Penyebab-Penyebabnya”, Dimensi Teknik Sipil, Vol. 1, No. 1, Edisi Maret, hal. 49 – 58. Shen, L Y. (1997), “Project Risk Management in Hong Kong”, International Journal of Project Management, Vol. 15, No. 2, hal 101 – 105. Kerzner, H. (2006), Project Management A Systems Approach to Planning, Scheduling, and Controlling, 9th Edition, John Wiley & Sons, Inc., New Jersey. Heldman, K. (2005), Project Manager’s Spotlight on Risk Management, Harbor Light Press, Alameda.
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-13-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi X Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2009
PMI Committee (2004), A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide), 3rd Edition, American National Standard, Pennsylvania USA. AS/NZS 4360 (2004), 3rd Edition The Australian and New Zealand Standard on Risk Management, Broadleaf Capital International Pty Ltd, NSW Australia.
ISBN : 978-979-99735-8-0 A-13-8