MAJALAH HIJAB SCARF DAN PERILAKU IMITASI PELANGGAN MAJALAH HIJAB SCARF (Studi Pengaruh Terpaan Media Massa Majalah Hijab Scarf dan Interaksi Sosial Terhadap Perilaku Imitasi Pelanggan Majalah Hijab Scarf di Agen Koran dan Majalah ABC Solo) Kusika Bidayatun Aminah Hj. Sofiah Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract Hijab magazine mass media have been produced widely recently. One of Indonesian hijab magazine is Scarf magazine. Scarf magazine was produced to meet the muslimah’s need for information on hijab. The muslimahs (female moslem) who either have or have not worn hijab begin to subscribe Scarf hijab magazine to get the recent information on hijab fashion. The fundamental use theories used in this research were media dependency and social interaction ones, in which in this research the media dependency theory explained that an individual was dependent on media to meet his/her need for information and social interaction theory explained that people got more information through interaction or contact with others than receiving it directly from mass media. The methodology used in this research quantitative method with data source obtained from questionnaire distributed to 36 customers of Scarf hijab magazine out to 36 populations in ABC’s magazine agency and newspaper Solo. The sampling technique used in this research was total sampling one. Considering the result of research, it could be found that the exposure to Scarf hijab magazine media and social interaction affected significantly the imitative behavior. The result of research obtained based on multiple linier regression calculation process through SPSS 15.0 showed that the exposure to hijab magazine media got value of 3,280 and social interaction of 5,833 so that there was a sifnificant effect. It could be seen that Tstatistic > Ttable so that Ho was not supported and H1 was supported. Thus, the hypothesis proposed in the research was exposed to Scarf hijab magazine and the high the social interaction, the higher was their imitative behavior. Keywords: Media expose, Scarf Hijab Magazine, Social Interaction, Media Dependency Theory, Social Interaction Theory, Imitative Behavior.
1
Pendahuluan Perkembangan dunia fashion di Indonesia terjadi dengan pesat karena adanya globalisasi dan media massa yang mendukung. Fashion digunakan banyak orang untuk mengkomunikasikan identitas diri, tidak terkecuali wanita berhijab. Al Quran menegaskan bahwa Allah SWT memberi manusia pakaian yang berfungsi untuk menutup aurat dan pakaian yang indah sebagai perhiasan. Rasulullah pun tidak melarang orang yang suka mengikuti mode, akan tetapi tetap harus memenuhi kriteria busana muslimah, yaitu berbusana yang tertutup dan dikenakannya untuk mendapat pujian dan penghargaan manusia.1 Mengenakan hijab atau jilbab merupakan suatu kewajiban bagi muslimah dalam menjalankan perintah agama. Hal ini karena perintah untuk berhijab telah diatur di dalam Al-Quran dalam surat Al Ahzab ayat 59 dan An-Nur ayat 31. Hijab beberapa tahun belakangan ini menjadi fenomena yang luar biasa. Pro dan kontra terjadi di masyarakat baik di Indonesia maupun luar negeri, karena banyaknya muslimah yang mengenakan hijab style. Diambil dari tulisan disebuah blog, jika dahulu memakai hijab selalu berkonotasi kolot dan tidak menarik, saat ini yang terjadi malah sebaliknya. Para muslimah sudah banyak yang memahami perintah tentang menutup aurat dengan berhijab. Akan tetapi para muslimah tersebut tidak mau ketinggalan zaman dengan penampilan yang kolot dan tidak menarik. Sehingga memunculkan banyak kreasi berhijab kemudian muncullah tren berhijab. Para muslimah yang memakai hijab menamakan dirinya sebagai hijabers.2 Dari sisi kontra, hijab style dianggap tidak sesuai dengan syariat agama islam. Sedangkan yang pro menganggap kemunculan hijab style sebagai motivasi kepada muslimah yang belum berhijab untuk segera mengenakan hijab. Penulis berpendapat bahwa untuk mencapai sebuah kesempurnaan ibadah itu memerlukan proses, salah satunya dengan berhijab. Walaupun yang dikenakan bukan hijab konvensional tetapi hijab style, juga harus syar’i.
1
Surtiretna, Nina.1993.Anggun Berjilbab.Bandung:Al-Bayan Hal.65 Mila. 2012. Style Hijab Masa Kini. http://artikelduniawanita.com diakses pada tgl28 April 2014
2
2
Kemunculan tren hijab style di Indonesia dengan keunikan desain membuat istilah hijaber mengalahkan istilah jilbaber.
Pengunaan hijab style
merupakan suatu gerakan positif, bagaimanapun menutup aurat itu jauh lebih baik dibandingkan mereka yang tidak menutup aurat, seperti apapun tampilannya. Fenomena hijab style juga tidak merebak di kalangan muslimah yang belum berhijab. Muslimah yang berhijab lebarpun ada juga yang tertarik untuk mengubah gaya berhijabnya mengikuti hijab style.3 Sebagai bagian dari fashion, hijab selain berfungsi sebagai penanda identitas diri sebagai seorang muslim, juga menjadi bagian dari ekspresi diri dalam berbusana. Modifikasi hijab atau hijab style yang sekarang menjadi tren, merupakan bentuk ekspresi diri dari pemakainya. Media massa sangat berperan penting terhadap perkembangan tren hijab sekarang ini. Media massa tersebut memberi ide dan gagasan pada wanita muslimah untuk memakai hijab seperti yang dikenakan oleh publik figur yang sering muncul di media massa. Hal ini dimungkinkan karena media massa memiliki kekuatan untuk mengkonstruksikan realitas. Pada umumnya sebaran konstruksi sosial media massa menggunakan model satu arah, di mana media menyodorkan informasi semetara konsumen media tidak ada pilihan lain selain mengkonsumsi informasi itu. Model satu arah ini terutama terjadi pada media cetak.4 Ada bermacam media cetak, seperti majalah. Dan majalah yang menjadi tren dan banyak dikonsumsi saat ini adalah majalah hijab. Salah satu majalah hijab di Indonesia adalah majalah Scarf. Selain itu majalah Scarf berisi rubrik cover story, fashion frame, fashion event, my style, snapshot dan turtorial hijab. Wanita
yang
memakai
hijab
style
dalam
kesehariannya
dapat
mempengaruhi dan terkadang juga dipengaruhi orang lain. Hal ini terjadi karena adanya interaksi sosial yang pada hakikatnya interaksi menurut Gunarsa&Gunarsa merupakan hubungan antar individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau
3
Tim MuslimDaily. 2013. Fenomena Hijaber dan Jilbaber. http://MuslimDaily.net diakses pada tanggal 31 Maret 2014 4 Bungin,Burhan.2008.Konstruksi Sosial Media Massa.Jakarta:Kencana Prenada Media Group Hal.72
3
memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.5 Sebagai contoh bentuk interaksi sosial di masyarakat adalah komunitas pengajian di mana dalam komunitas ini para muslimah dapat bersilaturahmi. Sekarang ini banyak dari anggotanya menggunakan hijab style, mulai dari remaja hingga ibu-ibu. Ini berawal dari salah seorang anggotanya yang mengkonsumsi media cetak berupa majalah muslimah yang berisi fashion hijab, tertarik dan meniru fashion hijab model majalah tersebut. Selain itu, wanita yang baru belajar berhijab umumnya hanya meniru (imitasi) apa yang bisa dilihat, baik dari segi gaya busana dan gaya berhijab.6 Mereka memakai hijab style karena tertarik oleh orang-orang terdekat seperti ibu atau kakak perempuan, juga gaya orang-orang berhijab saat di acara pernikahan, selebriti yang berhijab dan model pada majalah hijab (muslimah).7 Dengan apa yang mereka lakukan tersebut, mereka telah berperilaku imitasi. Perilaku imitasi adalah reaksi atau tanggapan yang dilakukan oleh seseorang dalam meniru perbuatan orang lain dengan sengaja. Perilaku imitasi dipengaruhi oleh interaksi sosial, karena selain tertarik dengan berbagai model hijab yang ada di media massa sekarang, wanita muslimah yang mengenakan hijab modifikasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Mereka tidak ingin menjadi terasing dari lingkungannya, maka mereka memutuskan memakai hijab modifikasi sama dengan yang dipakai muslimah di lingkungan sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Studi Tentang Pengaruh Terpaan Media Massa Majalah Hijab Scarf dan Interaksi Sosial Terhadap Perilaku Imitasi Pelanggan Majalah Hijab Scarf di Agen Koran dan Majalah ABC Solo”.
5
Gunarsa, Singgih.D&Gunarsa, Ny.Y.Singgih.1995.Psikologi dan Pengembangan Diri.Jakarta:BPK Gunung Mulia 6 Pradita Rizki. 2013. Tugas Analisis Masalah Menurut Psikologi Sosial. http://praditarizky.wordpress.com diakses pada tanggal28 April 2014 7 Rina Febriana. 2013. Hijaber dilihat dari Sudut Pandang Sosiologi. http://sosbud.kompasiana.com diakses pada tanggal29 April 2014
4
Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas di skripsi ini yaitu : 1. Apakah ada pengaruh terpaan media massa majalah hijab Scarfterhadap perilaku imitasi pelanggan majalah hijab Scarf di Agen Koran dan Majalah ABC Solo? 2. Apakah ada pengaruh interaksi sosial terhadap perilaku imitasi pelanggan majalah hijab Scarf di Agen Koran dan Majalah ABC Solo? 3. Seberapa besar pengaruh terpaan media massa majalah hijab Scarf dan interaksi sosial terhadap perilaku imitasi pelanggan majalah hijab Scarf di Agen Koran dan Majalah ABC Solo?
Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu : 1.
Untuk mengetahui ada atau tidak hubungan terpaan media massa majalah hijab Scarf dengan perilaku imitasi pelanggan majalah hijab Scarf di Agen Koran dan Majalah ABC Solo.
2.
Untuk mengetahui ada atau tidak hubungan interaksi sosial dengan perilaku imitasi pelanggan majalah hijab Scarf di Agen Koran dan Majalah ABC Solo.
3.
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan media massa majalah hijab Scarf dan ineraksi sosial dengan perilaku imitasi pelanggan majalah hijab Scarf di Agen Koran dan Majalah ABC Solo.
Tinjauan Pustaka A. Terpaan Media Massa Majalah Hijab Scarf Media massa merupakan salah satu alat dalam proses komunikasi massa, karena media massa mampu menjangkau khalayak yang lebih luas dan relatif lebih banyak atau heterogen. Terpaan media atau media exposure menurut Jalaludin Rakhmat dapat dioperasionalkan sebagai frekuensi individu dalam menonton televisi, film, membaca majalah atau surat kabar maupun mendengarkan
5
radio. Selain itu media exposure berusaha mencari data audience tentang penggunaan media, baik jenis media, frekuensi penggunaan, maupun durasi penggunaan atau longevity.8 Menurut Rhenal Khasali, majalah adalah salah satu bentuk media massa. Majalah merupakan salah satu bentuk publikasi media cetak yang memiliki segmentasi lebih sempit dan lebih terarah daripada surat kabar, maksudnya produknya lebih memiliki segmentasi tertentu. Majalah memiliki kedalaman isi yang jauh berbeda dengan surat kabar atau buletin yang hanya menyajikan berita. Di samping itu, majalah menemani pembaca dengan menyajian cerita atas berbagai kejadian dengan tekanan pada unsur informasi, mendidik serta memberi hiburan.9 B. Hijab Sebagai Suatu Perintah dalam Agama Islam Hijab atau jilbab merupakan sesuatu (kain) yang menutupi seluruh kepala dan badan wanita. Mengenakan hijab atau jilbab merupakan suatu kewajiban bagi muslimah dalam menjalankan perintah agama. Hal ini karena perintah untuk berhijab telah diatur di dalam Al-Quran dalam surat Al Ahzab ayat 59 dan An-Nur ayat 31. C. Perilaku Imitasi Pelanggan Majalah Hijab Scarf Perilaku imitasi adalah reaksi atau tanggapan yang dilakukan oleh seseorang dalam meniru perbuatan orang lain dengan sengaja. Sedangkan menurut seorang sosiolog Gabriel Tarde, perilaku imitasi adalah seluruh kehidupan sosial itu sebenarnya berdasarkan pada faktor imitasi saja. D. Interaksi Sosial Pelanggan Majalah Hijab Scarf Interaksi sosial merupakan pengaruh timbal balik antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok, dan antara individu dengan kelompok.
8
Prastyono, Bambang.1995.Hubungan Antara Keluarga dan Terpaan Media Cetak Dengan Motif Membaca Remaja pada Majalah Penyebar Semangat Hal.23 diakses dari http://repository.usu.ac.id 9 Khasali, Rhenald.1992.Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.Jakarta:PT Pustaka Utama Grafiti Hal.108
6
E. Teori Ketergantungan Media dan Teori Hubungan Sosial Dalam penelitian ini terdapat dua teori yaitu : 1. Teori Ketergantungan Media Teori yang terdapat pada pengaruh terpaan media majalah hijab Scarf terhadap perilaku imitasi, yaitu teori ketergantungan media. Dalam penelitian ini, teori ketergantungan media oleh Sandra BallRokeach dan Melvin DeFleur memperkirakan bahwa seseorang bergantung pada informasi media untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan mencapai tujuan tertentu. Teori ini menyatakan bahwa semakin tergantung seseorang dalam memenuhi kebutuhannya, media akan menjadi sesuatu yang penting baginya dan bahkan juga akan mempunyai
kemampuan
untuk
mempengaruhi
dirinya.
Teori
ketergantungan media mengungkapkan bahwa setiap individu mempunyai derajat ketergantungan yang berbeda-beda. Di mana semakin tinggi ketergantungan terhadap media maka media tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap khalayak. 2. Teori Hubungan Sosial Teori yang terdapat pada pengaruh interaksi sosial terhadap perilaku imitasi yaitu, Teori Hubungan Sosial. Teori ini merupakan salah satu dari keempat teori komunikasi massa kontemporer yang dikemukakan oleh Melvin De Fleur dalam buku “Theories of Mass Communication”. Teori ini menyatakan bahwa dalam menerima pesan-pesan komunikasi yang disampaikan oleh media, orang lebih banyak memperoleh pesan itu melalui hubungan atau kontak dengan orang lain daripada menerima langsung dari media massa. Teori hubungan sosial mencoba menekankan pentingnya variabel hubungan antar pribadi sebagai sumber informasi maupun sebagai penguat pengaruh media komunikasi.
7
Metodologi Penelitian ini menggunakan tipe penelitian explanatory research, yang dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sensus, yaitu meneliti isi dari semua populasi. Anggota populasi sebanyak 36 pelanggan majalah hijab Scarf. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan studi pustaka. Selain itu, untuk menggukur variabel penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
Penyajian dan Analisis Data A. Penyajian Data Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan berdasarkan usianya akan dijelaskan pada tabel III.1 berikut ini: Tabel III.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia No
Usia
Jumlah
Persentase
1
19-24 tahun
19
52,8
2
26-31 tahun
13
36,1
3
32-36 tahun
2
5,6
4
>36 tahun
2
5,6
Jumlah
36
100%
Sumber : Data primer yang diolah oleh peneliti (2015)
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah responden yang berusia 19-24 tahun atau sebesar 52,8%. Hal ini menunjukkan bahwa usia responden dalam penelitian ini merupakan usia produktif dan pada usia ini responden cenderung memiliki perilaku meniru yang tinggi. 8
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan berdasarkan pekerjaannya akan dijelaskan pada tabel III.2 berikut: Tabel III.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden
No
Pekerjaan
Jumlah
Persentase
1
PNS
2
5,6
2
Karyawan
3
8,3
3
Swasta
16
44,4
4
Wiraswasta
4
11,1
5
Mahasiswa
11
30,6
36
100
Jumlah
Sumber : Data primer yang diolah oleh peneliti (2015)
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pekerjaan sebagai swasta sebanyak 16 responden atau sebesar 44,4%. Hal ini dimungkinkan mayoritas pembaca majalah Hijab berprofesi sebagai karyawan swasta.
Deskritif Jawaban Responden 1. Jawaban Responden Mengenai Terpaan Media Deskripsi tanggapan responden sebanyak 36 responden terhadap item pernyataan terpaan mediasebanyak 16 item, yang terdiri dari 9 item pernyataan favourable dan 8 pernyataan unfavourable. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi jawaban responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut:
9
Tabel III.3 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Terpaan Media Item
Pernyataan
Jawaban STS
TS
N
S
SS
Total
-
-
2
23
11
36
-
-
5,6%
63,9
30,6
%
%
-
-
1
24
11
-
-
2,8%
66,7
30,6
%
%
12
23
1
-
-
36
2,8%
-
-
100%
Intensitas: Saya membaca isi 4.
tulisan majalah Scarf secara keseluruhan Saya membaca isi
5.
36
tulisan pada content cover story secara keseluruhan Isi tulisan dalam
6.
100%
100%
content cover story sebagian kecil saja
33,3%
63,9 %
yang saya baca Frekuensi: Saya membaca 7.
semua edisi majalah Scarf Saya membaca
-
-
2
20
14
-
-
5,6%
55,6
38,9
%
%
-
2
1
14
19
-
5,6%
2,8%
38,9
52,8
%
%
-
4
4
19
9
11,1
11,1
52,8
25,0
%
%
%
%
36 100% 36
content coverstory di 8.
semua edisi majalah Scarf dalam 6 kali
100%
penerbitan Saya membaca content 9.
36
fashionevent di semua edisi majalah Scarf dalam 6 kali
-
penerbitan
10
100%
Saya melihat gambar
-
2
-
-
5,6%
-
15
18
41,7
50,0
%
%
pada content 10.
11
23
30,6
63,9
%
%
-
3
-
36
-
8,3%
-
100%
1
2
-
36
2,8%
5,6%
-
100%
3
5
-
36
-
100%
7
26
36
19,4
72,2
%
%
15
18
41,7
50,0
%
%
2
-
36
fashion daily di semua edisi majalah Scarf dalam 6 kali
100%
penerbitan Tidak semua edisi 11.
majalah Scarft saya baca Saya tidak membaca content cover story
12.
di semua edisi majalah Scarf dalam 6 kali penerbitan Saya tidak membaca content fashion
13.
event di semua edisi majalah Scarf dalam 6 kali penerbitan Saya melihat
19
14
52,8
38,9
%
%
11
17
30,6
47,2
8,3%
%
%
-
2
1
-
5,6%
2,8%
-
2
1
-
5,6%
2,8%
8
1
13,9 %
content wear it up di 14.
semua edisi majalah Scarf dalam 6 kali
100%
penerbitan Saya membaca
36
content my style di 15.
semua edisi majalah Scarf dalam 6 kali
100%
penerbitan 16.
Saya tidak melihat
25
11
36
content wear it up di semua edisi majalah
69,4
22,2
Scarf dalam 6 kali
%
%
17
16
2,8%
5,6%
-
100%
1
2
-
36
2,8%
5,6%
-
100%
22
13
36
61,1
36,1
%
%
penerbitan Saya tidak membaca content my style di 17.
semua edisi majalah Scarf dalam 6 kali penerbitan
47,2
44,4
%
%
-
-
1
-
-
5,6%
22
1
-
-
36
2,8%
-
-
100%
21
187
144
Pemahaman Isi: Saya memahami isi 18.
tulisan content cover story Hanya sebagian isi
19.
13
100%
tulisan content cover story yang saya pahami Total
36,1
61,1
%
%
112
130
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
2. Jawaban Responden Mengenai Interaksi Sosial Deskripsi jawaban responden sebanyak 36 responden terhadap item pernyataan interaksi sosial sebanyak 5 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi jawaban responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut: Tabel III.4 Deskripsi Jawaban Responden Interaksi Sosial No
Pernyataan
Jawaban STS
Percakapan:
12
TS
N
S
SS
Total
Saya sangat suka
-
-
1
27
8
-
-
5,6%
10
25
berhijab lain, terlebih
27,8
69,4
membicarakan fashion
%
%
-
36
75,0
22,2
%
%
1
-
-
36
5,6%
-
-
100%
-
1
29
6
36
-
-
2,8%
80,6
16,7
%
%
6
29
1
-
-
36
muslimah berhijab tidak
16,7
80,6
%
%
2,8%
-
-
100%
pernah saya dengarkan
3
24
9
-
-
36
66,7
25,0
%
%
-
-
100%
78
13
56
14
membicarakan fashion 20.
hijab ketika bertemu sesama muslimah
100%
berhijab Saya tidak sering bertegur sapa dengan 21.
sesama muslimah
hijab Menerima: Saya selalu menerima dan mendengarkan 22.
saran dari sesama muslimah berhijab
100%
tentang fashion hijab Saran tentang fashion 23.
hijab dari sesama
Saya cenderung tidak 24.
peduli dengan fashion hijab sesama muslimah
8,3%
berhijab lainnya Total
19
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
3. Jawaban Responden Mengenai Perilaku Imitasi Deskripsi tanggapan responden sebanyak 36 responden terhadap item pernyataan perilaku imitasi sebanyak 12 item. Dari data kuesioner
13
yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut: Tabel III.5 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Perilaku Imitasi No
Pernyataan
Item
Jawaban STS
TS
N
S
SS
Total
-
1
7
27
1
36
-
2,8%
19,4
75,0
%
%
2,8%
100
-
1
12
23
-
36
-
2,8%
33,3
63,9
%
%
1
27
7
1
-
19,7
75,0
%
%
2,8%
-
23
12
1
-
63,9
33,3
%
%
2,8%
-
12
10
11
2
33,3
27,8
30,6
%
%
%
23
4
6
63,9
11,1
16,7
%
%
%
14
10
9
Meniri Fashion Hijab: Saya sering meniru 25.
fashion hijab pada content my style Saya sering meniru
26
fashion hijab pada content snapshot Fashion hijab pada
27.
content my style tidak sering saya
2,8%
tiru Fashion hijab pada 28.
-
content snapshot tidak sering saya
-
tiru
-
100 % 36 100 % 36 100 %
Meniru Fashion Busana: Saya suka meniru 29.
1
fashion busana pada content
2,8%
fashion event Saya suka meniru 30.
-
fashion busana pada content
-
fashion daily 31.
Saya tidak sering
2
14
5,6%
3
8,3%
1
36 100 % 36 100 % 36
berbusana seperti pada content
38,9
27,8
25,0
%
%
%
4
26
5
1
-
11,1
72,2
13,9
%
%
%
2,8%
-
-
2
1
30
3
-
5,6%
2,8%
-
-
11
25
-
-
30,6
69,4
%
%
3
32
1
-
-
2,8%
-
-
25
11
-
-
69,4
30,6
%
%
-
-
200
91
134
10
5,6%
fashion event Saya tidak sering 32.
pada content
Saya suka meniru fashion busana pada content my style Saya suka meniru 34.
fashion busana pada content snapshot Saya tidak sering
35.
berbusana seperti pada content my
8,3%
style Saya tidak sering 36.
100 % 36
berbusana seperti
fashion daily
33.
2,8%
-
berbusana seperti pada content
-
snapshot Total
11
88,9 %
83,3 %
8,3%
-
100 % 36 100 % 36 100 % 36 100 % 36 100 %
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
B. Analisis Data Dari analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Ada pengaruh terpaan media massa majalah hijab Scarf terhadap perilaku imitasi pelanggan Majalah Hijab Scarf di Solo. Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara terpaan media terhadap perilaku imitasi. Hal ini
15
ditunjukkan dengan perolehan hasil uji t dengan nilai probabilitas sebesar 0,002< 0,05 (taraf 5%). Artinya, terpaan media mempunyai pengaruh dalam meningkatkan perilaku imitasi. Sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya diperoleh bahwa media sangat berpengaruh besar terhadap wanita untuk mengenakan hijab, karena sekarang ini hijab menjadi sebuah fenomena dan tren fashion. Dari majalah dan website tentang fashion hijab memudahkan wanita mengenakan hijab dalam kesehariannya. Dan dari penelitian ini diperoleh bahwa tujuan wanita mengenakan hijab karena tertarik melihat artis berhijab yang terlihat modis dan tertarik dengan model berhijab yang ada di dalam majalah fashion hijab, selain itu tujuan mereka berhijab agar terlihat cantik dan mengikuti tren fashion hijab sekarang ini. Hasil penelitian juga mendukung teori yang menyatakan bahwa semakin tergantung seseorang dalam memenuhi kebutuhannya, media akan menjadi sesuatu yang penting baginya dan bahkan juga akan mempunyai
kemampuan
ketergantungan
media
untuk
mempengaruhi
mengungkapkan
bahwa
dirinya. setiap
Teori
individu
mempunyai derajat ketergantungan yang berbeda-beda. Di mana semakin tinggi ketergantungan terhadap media maka media tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap khalayak.
2. Ada pengaruh interaksi sosial terhadap perilaku imitasi pelanggan Majalah Hijab Scarf di Solo. Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara interaksi sosial terhadap perilaku imitasi. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil uji t dengan nilai probabilitas sebesar 0,000< 0,05 (taraf 5%). Artinya, interaksi sosial mempunyai pengaruh dalam meningkatkan perilaku imitasi. Menurut H. Bonner interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia ketika kelakuan individu yang satu
16
mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya10. Berdasarkan pengertian menurut Bonner tersebut, interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial dapat berupa hubungan antara individu yang sudah berhijab maupun individu yang belum berhijab, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya.
3. Ada pengaruh terpaan media massa majalah hijab Scarf dan interaksi sosial terhadap perilaku imitasi pelanggan Majalah Hijab Scarf di Solo Hasil uji F membuktikan terdapat pengaruh yang signifikan dari terpaan media dan interaksi sosial terhadap perilaku imitasi secara bersama-sama (simultan). Hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil uji F dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, dengan total sumbangan efektif sebesar 71,9% (koefisien determinasi). Jadi, tinggirendahnya perilaku imitasi dipengaruhi oleh terpaan media dan interaksi sosial.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari terpaan media terhadap perilaku imitasi, hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil uji thitung > ttabel yaitu 3,280 > 2,035 dengan nilai probabilitas sebesar 0,002 < 0,05, sehingga H1 diterima. Dengan demikian terpaan media berpengaruh signifikan terhadap perilaku imitasi, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini terbukti. Hasil ini menunjukan bahwa semakin sering pelanggan majalah hijab 10
Santosa, Slamet. 2009. Dinamika Kelompok Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hal. 11.
17
Scarf terkena terpaan media majalah hijab Scarf maka semakin tinggi perilaku imitasinya. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari interaksi sosial terhadap perilaku imitasi, hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil uji thitung > ttabel yaitu 5,833 > 2,035 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, sehingga H1 diterima. Dengan demikian interaksi sosial berpengaruh signifikan terhadap perilaku imitasi, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini terbukti. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin sering pelanggan hijab majalah Scarf melakukan interaksi sosial dengan muslimah berhijab lain maka semakin tinggi perilaku imitasinya. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan terpaan media dan interaksi sosial terhadap perilaku imitasi secara simultan hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil uji F dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, dengan total sumbangan efektif sebesar 71,9% (koefisien determinasi). Saran 1. Bagi Majalah Hijab Scarf Bagi
majalah
HijabScarfkhususnya
rubrik
HijabScarf,
lebih
memperhatikan faktor yang mempengaruhi perilaku imitasi pembaca majalah Hijab Scarf, dan tentu harusnya disambut baik oleh redaksi dengan menerbitkan penerbitan maksimal sebulan sekali atau minimal dua kali sebulan penerbitan. 2. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan yang dihadapi peneliti diantaranya adalah: a. Peneliti hanya menggunakan dua variabel sebagai variabel bebas dalam melihat pengaruh terhadap perilaku imitasi sedangkan masih banyak variabel-variabel lainnya yang mungkin lebih memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku imitasi. b. Penelitian hanya dilakukan pada pelanggan majalah hijab Scarf sebagai objek penelitian.
18
3. Bagi Penelitian Selanjutnya a. Bagi peneliti selanjutnya untuk lebih mengembangkan sampel yang lebih banyak lagi. b. Bagi peneliti selanjutnya untuk lebih mengembangkan variabelvariabel yang mempengaruhi perilaku imitasi. c. Bagi peneliti selanjutnya untuk bisa meneliti objek yang bergerak di bidang yang sama dengan tingkatan yang lebih tinggi/dengan skala objek yang lebih.
19
Daftar Pustaka Bungin,Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Gunarsa, Singgih.D&Gunarsa, Ny.Y.Singgih. 1995. Pengembangan Diri. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Psikologi
dan
Khasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.Jakarta:PT Pustaka Utama Grafiti Mila. 2012. Style Hijab Masa Kini. http://artikelduniawanita.com diakses pada tanggal 28 April 2014 Pradita Rizki. 2013. Tugas Analisis Masalah Menurut Psikologi Sosial. http://praditarizki.wordpress.com diakses pada tanggal 28 April 2014 Prastyono, Bambang. 1995. Hubungan Antara Keluarga dan Terpaan Media Cetak Dengan Motif Membaca Remaja pada Majalah Penyebar Semangat diakses dari http://repository.usu.ac.id Rina Febriana. 2013.
Hijaber dilihat dari Sudut Pandang Sosiologi.
http://sosbud.kompasiana.com diakses pada tanggal 29 April 2014 Surtiretna, Nina. 1993. Anggun Berjilbab. Bandung: Al-Bayan Tim
MuslimahDaily.
2013.
Fenomena
Hijaber
dan
http://MuslimahDaily.net diakses pada tanggal 31 Maret 2014
20
Jilbaber.