Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
“Local Wisdom” dalam Konstruksi Hukum dan Kebijakan Pelayanan Publik di Indonesia Endang Larasati 1
ABSTRAC
The good quality and appropriate public services have become public demands, together with the development of public awareness, which has been more democratic. The regulations of public services that are still spread in many regulations in sectors, have positioned the public services in Indonesia at the 'have not been manageable' condition. From the research conducted in three research regions, the writer found that there is a fact that there are state administration law regulating public services and various. Public Service Standards in relation with social conditions, culture and public needs in every different research region. State administration law of public services is executed based on the commitment of providers together with people in the model of participation. State administration law of public services is constructed by people and the providers of public services in the forum of participation and involvement of related parties. Based on the above-mentioned analysis, this research suggests that there is urgency in regulating public services policy with a regulation, which is responsive to regional people's demands. The law and policy construction composed constructively and more responsive, by inviting people's participations, are considered as important to be processed thoroughly, therefore, they will not be in form of central normative decision anymore, but they will be in form of service contract between the local government and local people.
Kata-Kata Kunci : Konstruksi hukum, kebijakan publik, pelayanan publik.
1
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP Semarang
1
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
yang konkrit yang dapat dipakai sebagai
PENDAHULUAN Penyelenggaraan
acuan dalam penyelenggaraan pelayanan
pelayanan
publik hingga saat ini masih banyak
publik
mendapat penilaian buruk dari rakyat
pemerintahan.
penggunanya.
kritikan,
pelayanan publik yang masih tersebar
ditujukan namun perbaikan tak juga
dalam banyak peraturan yang sifatnya
kunjung dilakukan. Adalah kewajiban
sektoral, menjadikan pelayanan publik di
pejabat-pejabat
Indonesia berada pada kondisi yang
Banyak
pemerintahan
untuk
di
berbagai
tingkatan
Regulasi
kebijakan
managable.
memberikan pelayanan sesuai dengan
belum
kebutuhan dan tuntutan para warga.
menggugah
Namun, pada kenyataannya perubahan-
lebih dalam, dengan tujuan membentuk
perubahan yang terjadi sepanjang era
suatu
reformasi ini ternyata belum sepenuhnya
dengan lebih memenuhi harapan dan
mengubah
keinginan
tatanan
kehidupan
Kondisi
ini
penulis untuk mengkaji
kebijakan
yang
masyarakat
terformulasi
yang
lebih
responsif dan partisipatif.
masyarakat di bidang pelayanan publik. Harapan masih sangat jauh bahwa warga masyarakat bisa memperoleh akses yang
METODE PENELITIAN Paradigma
lapang ke arah pelayanan yang baik dan
yang
digunakan
berkualitas. Keluhan yang selama ini
dalam penelitian ini adalah paradigma
dilontarkan berkait dengan buruknya
konstruktivisme
kinerja pelayanan publik antara lain
constructing
adalah tiadanya undang-undang produk
penelitian
dalam
kebijakan yang dapat dijadikan payung
penelitian
diskriptif-analitis2.
dalam
pelayanan
diskriptif dilakukan terutama ditujukan
produk
untuk pemecahan masalah yang ada
publik.
penyelenggaraan Undang-undang
berdasarkan theory. kajian
logika
Spesifikasi ini adalah Analisa
kebijakan yang secara khusus mengatur pelayanan publik hingga kini masih 2
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, ‘analitis’ (analisistis) artinya adalah bersifat analisis, yang artinya proses pemecahan masalah yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya. Lihat Sulchan Yashin (Ed.), Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (KBI-Besar) serta Ejaan Yang Disempurnakan Dan kosa Kata Baru, Amanah, Surabaya, 1997, hal. 34.
dalam proses. Kebijakan yang mengatur pelayanan publik hanya tersirat dalam konstitusi dan undang-undang, yang belum terumus dalam suatu kebijakan
2
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pada masa sekarang3, terutama masalah-
pelayanan publik, dari eselon pengambil
masalah yang berkaitan dengan regulasi
keputusan di jajaran staf sampai ke
kebijakan pelayanan publik. Metode
eselon pelaksana di lini-lini pelayanan.
pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah (1) studi
HASIL
pustaka, dan (2) wawancara. Populasi
PEMBAHASAN
PENELITIAN
DAN
penelitian ini adalah seluruh pengalaman
Negara mempunyai kewajiban
pendayagunaan peraturan perundang-
untuk melayani setiap warga negara dan
undangan yang berkait dengan kebijakan
penduduk dalam rangka pemenuhan
penyelenggaraan pelayanan publik di
kebutuhan dasarnya. Hal ini merupakan
Indonesia,
wilayah
penyelenggaraan
konsekwensi dari kehidupan berbangsa
pelayanan
publik
pada
tingkatan
dan bernegara yang diorganisir dalam
pemerintahan di daerah-daerah. Lokasi
bentuk republik, yang mengisyaratkan
penelitian yang dipilih sebagai sampel
adanya amanat agar kesejahteraan (res)
(lewat
untuk
prosedur
purposif),
adalah
khalayak
ramai
pendayagunaan peraturan perundang-
diwujudkan.
undangan
penyelenggaraan
pelayanan publik merupakan amanat
pelayanan publik di lembaga-lembaga
Undang-Undang Dasar Negara Republik
pemerintah di tingkat Pusat, Propinsi dan
Indonesia 1945. Oleh karena itu perlu
Kabupaten atau Kota, yang meliputi
kiranya
Propinsi
masyarakat atas pelayanan publik yang
tentang
Jawa
Sragen),
Tengah
Propinsi
(Kabupaten
Jawa
Timur
Kewajiban
(publica)
dibangun
dilakukan oleh
penyediaan
kepercayaan
lembaga pemerintah
(Kabupaten Sidoarjo), dan Propinsi Bali
sebagai penyelenggara pelayanan publik.
(Kabupaten
Informan
Pelayanan publik merupakan kegiatan
penelitian ditentukan dengan tehnik
yang senantiasa diselenggarakan, harus
snow
untuk
seiring dengan harapan dan tuntutan
memberikan penjelasan tentang apa yang
seluruh warga negara dan penduduk
telah dijadikan fokus penelitian ini
tentang
diambil dari lingkungan penyelenggara
pelayanan publik.
ball
Gianyar).
yang
diperlukan
pemenuhan
Sebagai
3
Surakhmad, Winarno, Dasar dan Tehnik Research, Pengantar Metodologi Ilmiah, Bandung, Tarsito, 1978, hal 131.
upaya
kebutuhan
untuk
mempertegas hak dan kewajiban setiap
3
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
warga negara dan penduduk, serta
hierarki norma hukum, Hans Kelsen
pemerintah sebagai perwujudan negara
mengemukakan
dalam
pelayanan
jenjang norma hukum (Stufentheorie).
publik perlu didasarkan pada norma-
Kelsen berpendapat bahwa norma-norma
norma hukum yang memberi pengaturan
hukum itu berjenjang-jenjang dan berlapis-
secara
lapis dalam suatu hierarki tata susunan, di
penyelenggaraan
jelas.
Pengaturan
kebijakan
teorinya
mengenai
untuk
mana suatu norma yang lebih rendah
pemenuhan kebutuhan masyarakat dan
berlaku, bersumber, dan berdasar pada
menjamin penyediaan pelayanan publik.
norma yang lebih tinggi, norma yang lebih
Penjaminan penyedian pelayanan publik
tinggi berlaku, bersumber dan berdasar
yang mendesak sesuai dengan asas-asas
pada norma yang lebih tinggi lagi,
umum pemerintahan yang baik, harus
demikian seterusnya sampai pada suatu
diselenggarakan secara berkeadilan dan
norma yang tidak dapat ditelusuri lebih
mampu meningkatkan posisi warga tidak
lanjut dan bersifat hipotetis dan fiktif,
saja sebagai pengguna pelayanan saja,
yaitu Norma Dasar (Grundnorm)4. Di
tetapi juga akan mampu menjadi posisi
Indonesia Norma Dasar yang merupakan
tawar (bargain) dalam mendapatkan public
norma tertinggi adalah Undang Undang
service.
kebijakan
Dasar Negara Republik Indonesia 1945
penyelenggaraan pelayanan publik yang
yang didalam sistem norma tersebut tidak
seperti
untuk
lagi dibentuk oleh suatu norma yang lebih
memberikan perlindungan bagi setiap
tinggi lagi, tetapi Norma Dasar itu
warga
ditetapkan
pelayanan publik
diupayakan
Regulasi
ini
dimaksudkan
negara
penyalahgunaan pemberian lembaga
dan
penduduk
wewenang
pelayanan pemerintah
dari
didalam
publik
terlebih
dahulu
oleh
masyarakat sebagai Norma Dasar yang
oleh
merupakan gantungan bagi norma-norma
penyelenggara
yang berada di bawahnya, sehingga suatu
pelayanan publik, dan oleh karena itu maka diperlukan pengaturan hukum dan kebijakan yang mendukungnya. 4
Hans Kelsen, General Theory of Law and State, New York, Russel & Russel, 1945, hal. 113, dibahas kembali oleh Hamid Attamini dalam Maria Farida Indrati, Ilmu PerundangUndangan, Dasar-dasar dan Pembentukannya, Kanisius, jakarta, 1998.
Dalam rangka regulasi kebijakan pengelenggaraan
pelayanan
publik
lembaga pemerintah, berkaitan dengan
4
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Norma
Dasar
itu
dikatakan
harus dikelola, diatur dan diselenggarakan
5
presupposed .
untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Pengaturan penyelenggaraan
dan
kebijakan
pelayanan
Oleh karena itu secara teoritis pengaturan
publik
kebijakan
penyelenggaraan
pelayanan
secara normatif pengaturannya harus
publik yang ideal menurut paradigma new
bersumber
pada
yang
public service adalah bahwa pelayanan
kemudian
diikuti
pengaturan
publik harus responsif terhadap berbagai
perundangan dibawahnya. Pengaturan
kepentingan dan nilai yang ada dan hidup
kebijakan penyelenggaraan pelayanan
terpelihara dalam kehidupan masyarakat,
publik
bersifat
nondeskriminatif
Undang-Undang Dasar Negara Tahun
demokratis
yang
1945. Undang-Undang Dasar Negara 1945
persamaan di antara warga negara,
merupakan landasan dasar filosofis bagi
tanpa
pengaturan
pelayanan
warga negara, kesukuan, ras, etnik,
publik. Dalam Undang-Undang Dasar
agama, dan latar belakang kepartaian.
negara
1945
Tugas pemerintah adalah melakukan
kewajiban
negosiasi dan mengelaborasi berbagai
pemerintah sebagai penyelenggara utama
kepentingan di antara warga negara
pelayanan
dan
selanjutnya
Pancasila, oleh
didasarkan
penyelenggaraan
Republik
mengamanatkan
publik
Indonesia bahwa
untuk
pada
melayani
dan
menjamin
membeda-bedakan
kelompok
adanya
asal
komunitas.
usul
Ini
kebutuhan publik yang lebih baik sesuai
mengandung makna bahwa karakter
dengan
dan
prinsip-prinsip
tata
kelola
nilai
yang
terkandung
dalam
pemerintahan yang baik (good governance)
pengaturan penyelenggaraan pelayanan
dan demokratis, Amanat ini tercermin
publik tersebut harus berisi preferensi
dalam Pasal 18 ayat (2), ayat (6), Pasal 28
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
B ayat (2), Pasal 28 C ayat (1), Pasal 28 D
Karena masyarakat bersifat dinamis,
ayat (2), Pasal 28 F, Pasal 28 H ayat (1),
maka karakter pelayanan publik juga
Pasal 28 i ayat (2) Undang Undang Dasar
harus
Negara Republik Indonesia 1945. Pasal-
perkembangan masyarakat. Ini berarti
pasal tersebut merupakan amanat negara
setiap warga negara diperlakukan sama
bahwa penyelenggaraan pelayanan publik
ketika berhadapan
selalu
berubah
dengan
mengikuti
birokrasi
publik untuk menerima pelayanan 5
Maria Farida Indrati, Ibid, hal. 25.
5
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sepanjang
syarat-syarat
satu diantaranya adalah tentang
yang
penyederhanaan pelayanan umum.
dibutuhkan terpenuhi. Hubungan yang
4. Keputusan
terjalin antara birokrat publik sebagai
Menteri
Negara
penyelenggara pelayanan publik dengan
Pendayagunaan
warga
(Kep. MENPAN) Nomor 81/1993
negara
adalah
hubungan
Aparatur
impersonal sehingga terhindar dari sifat
tentang
nepotisme dan primordialisme. Nilai
Pelayanan
impersonal yang bebas dari nepotisme
merupakan pedoman bagi seluruh
dan primordialisme inilah yang kemudian
aparat
memberikan inspirasi bagi pemerintah
penyelenggaraan pelayanan umum,
dalam
kebijakan
yang antara lain mengatur tentang
publik.
asas pelayanan umum, tatalaksana
Secara historis ketentuan peraturan dan
pelayanan umum, biaya pelayanan
kebijakan pelayanan publik di Indonesia
umum, dan penyelesaian persoalan
dapat diruntut sebagai berikut :
dan sengketa
meregulasi
penyelenggaraan
pelayanan
tentang
adalah
dalam
Presiden
No.1/1995
tentang Perbaikan dan Peningkatan
penyelenggaraan
Mutu
Korupsi Koluai dan Nepotisme
Pemerintah
Pelayanan
Aparatur
Kepada
Masyarakat.
lnpres ini merupakan instruksi darl
2. Inpres Nomor 5 Tahun 1984 tentang Penyederhanaan
Ini
pemerintah
negara yang Bersih dan Bebas dari
Pedoman
Tatalaksana
Umum.
5. Instruksi
1. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999,
Pedoman
Negara
Presiden Republik Indonesia kepada
dan
pengendalian Perijinan di bidang
Menteri
Usaha.
Aparatur Negara untuk mengambil
3. 3.Keputusan Pendayagunaan
Menteri
Negara
Pendayagunaan
langkah-langkah yang terkoordinasi
Negara
dengan
Administrasi
Departemen/instansi
Negara Nomor 90/MENPAN/1989
Pemerintah baik di pusat maupun di
tentang Delapan Program Strategis
daerah
Pemicu
meningkatkan
Administrasi
Pendayagunaan Negara.
Aparatur
Diantara
untuk
memperbaiki mutu
Pemerintah
dan
pelayanan kepada
masyarakat baik yang menyangkut
delapan program strategis ini salah
penyelenggaraan
6
pelayanan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pemerintah, pembangunan, maupun
keputusan
kemasyarakatan
kepala daerah tingkat II.
6. Keputusan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
bupati/walikotamadya
Negara
9. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
Negara
Nomor 100/757/OTDA Tanggal 8
(Kep. MENPAN) Nomor 06/1995
Juli
tentang Pedoman Penganugerahan
Kewenangan Wajib dan Standard
Penghargaan Abdistyabhakti bagi
Pelayanan Minimal
Unit
Kerja/Kantor
2002
Tentang
Pelaksanaan
10. Keputusan Menteri Pendayagunaan
Pelayanan
Aparatur Negara (Kep. MENPAN)
Percontohan.
Nomor 63/2003 Tentang Pedoman
7. Instruksi Menteri Dalam Negeri
Penyelenggaraan Pelayanan
Nomor 20 Tahun 1996. Disini dan
11. Keputusan Menteri Pendayagunaan
Bupati/Walikotamadya KDH Tk II
Aparatur Negara Nomor 25/2004
di seluruh Indonesia diinstruksikan
Tentang
untuk: (a)
Masyarakat.
Gubernur
KDH
Tk
I
mengambil
langkah-
pelaksanaannya,
memberikan
kemudahan
masyarakat
yang
Kepuasan
12. Keputusan Menteri Pendayagunaan
langkah penyederhanaan perijinan beserta
Indeks
Aparatur Negara Nomor 26/2004
(b)
Tentang
bagi
Transparansi
dan
Akuntabilitas Pelayanan
melakukan
kegiatan di bidang usaha, dan (c)
13. sKeputusan Menteri Pendayagunaan
menyusun buku petunjuk pelayanan
Aparatur Negara Nomor 118/2004
perijinan di daerah.
Tentang
8. Surat
Edaran
Direktur
Penanganan
Pengaduan
Masyarakat
Jendral
503/125/PUOD
14. Keputusan Menteri Pendayagunaan
Tanggal 16 Januari 1996. Dalam
Aparatur Negara Nomor 119/2004
surat edaran ini seluruh pemerintah
Tentang
daerah
Indonesia
Penghargaan”Citra Pelayanan Prima
membentuk
15. KepMenPan No. 25 Tahun 2004
PUOD
Nomor
tingkat
diperintahkan
II di untuk
Pemberian
unit pelayanan terpadu pola satu
Tentang
atap
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
secara
bertahap,
yang
operasionalnya dituangkan dalam
7
pedoman
Tanda
Umum
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tahun
16. KepMenPan No. 25 Tahun 2004 Tentang
1945
yang
profesional,
non
Pedoman
Tehnis
diskriminatif dan menjamin persamaan hak
Indeks
Kepuasan
antara warga masyarakat serta sesuai
Penyususnan
dengan standar yang ditetapkan. Perbedaan
masyarakat 17. KepMenPan No. 26 Tahun 2004
komitmen antara satu daerah dengan
Tentang Pedoman Transparansi dan
daerah yang lain menyebabkan regulasi
Akuntabilitas
kebijakan
dalam
penyelenggaraan
pelayanan
publik berbeda. Dalam penelitian ini
Penyelenggaraan Pelayanan Publik Edaran
Menteri
Negara
regulasi
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
pelayanan publik berbeda antara Provinsi
No. SE/04/M.PAN/2/2005 Tentang
Jawa Tengah, Propinsi Jawa Timur dan
Peningkatan
Propinsi Bali. Komitmen
18. Surat
kualitas
pelayanan
kebijakan
kuatnya
penyelenggaraan
yang kuat
Publik yang bebas korupsi, kolusi
berakibat
regulasi
kebijakan
dan Nepotisme
pelayanan publik dilakukan sesuai dengan
Edaran
Menteri
Negara
jiwa dan tuntutan masyarakatnya. Untuk
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Tingkat
19. Surat
provinsi
regulasi
kebijakan
No. SE/04/M.PAN/2/2005 Tentang
penyelenggaraan pelayanan publik sangat
Peningkatan
pelayanan
bagus dilakukan di Provinsi Jawa Timur,
Publik yang bebas korupsi, kolusi
dengan tingkat dinamika masyarakat yang
dan Nepotisme
lebih kuat dibanding masyarakat jawa
Regulasi
kualitas
kebijakan
Tengah dan Bali, Provinsi Jawa Timur
dan
implementasi peraturan-peraturan diatas di
meregulasi
tingkat Provinsi sangat bervariasi antara
pelayanan publik dengan Peraturan Daerah
satu Provinsi dengan Provinsi yang lain.
Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun
Provinsi dengan komitment pimpinan yang
2005 Tentang Pelayanan Publik Provinsi
kuat
Jawa
akan
penyelenggaraan
meregulasi pelayanan
kebijakan
Timur
provinsi
publik
kebijakan
di
penyelenggaraan
merupakan Indonesia
satu-satunya yang
sudah
diwilayahnya sesuai dengan ketentuan
mempunyai Peraturan Daerah Tentang
peraturan yang diuraikan diatas dengan
Pelayanan Publik. Regulasi
jiwa pelayanan sesuai dengan butir-butir
penyelenggaraan
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
8
kebijakan pelayanan
publik
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dimplementasikan sebagai pilar dasar
ayat (3) UUD 1945. Perangkat hukum
penyelenggaraan
dalam
pemerintahan
yang
takaran
ilmu
hukum
yang
berbasis kerakyatan, di Provinsi Jawa
berupa peraturan perundang-undangan
Timur secara substansial telah terbangun
diagendakan untuk merealisir apa yang
pemahaman untuk mewujudkan pelayanan
diinginkan
publik (public service) yang sesuai dengan
angka 2 Undang-undang Nomor 10
koridor tata kelola pemerintahan yang baik
Tahun
(good governance). Pemahaman demikian
Peraturan
secara
mendefinisikan
tematik
merupakan
alasan
pembentuknya.
2004
tentang
Pasal
1
Pembentukan
Perundang-undang bahwa
peraturan
fundamental dari kehendak publik untuk
perundang-undangan adalah peraturan
menyusun perangkat hukum dan kebijakan
tertulis yang dibentuk oleh lembaga
dalam rangka membangun pelayan-pelayan
negara atau pejabat yang berwenang dan
publik
(public
service)
mengikat secara umum. Dalam negara
yang
mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi,
hukum
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas
peraturan
dengan paradigma baru pelayanan publik
merupakan
(the
new
public
service
(rechtstaat)
perundang-undangan bagian
teknologi-hukum
paradigm)
penyusunan
dari
aktivitas
dalam
rangka
berubahnya birokrasi sebagai pangreh
memberikan rambu perilaku subjek
menjadi abdi alias pelayan masyarakat.
hukum.
Sebagai
pembentukan
Kehendak kolektif untuk mengatur
bagian
hukum
dari
Peraturan
penyelenggaraan pelayanan publik yang
Daerah bermuatan ”norma hukum”
mengimplementasikan
yang berorientasi pada kepentingan
good
governance
prinsip-prinsip dengan
publik
tingkat
yang
akan
berfungsi
profesionalitas tinggi tentunya mutlak
memberikan ”payung hukum”setiap
diformulasikan dalam bentuk hukum
aktivitas
Peraturan
Jawa
merealisir ”cita-cita dasar pelayanan
Penyelenggaraan
publik” yang hendak diaturnya. Dengan
Pelayanan Publik. Di Provinsi Jawa
demikian, peraturan daerah ini secara
Timur sebagai bagian dari peraturan
praktis adalah produk dari kebijakan
perundang-undangan di negara hukum
pembentuknya
Republik Indonesia atas dasar Pasal 1
menjadikan pelayanan publik yang
Timur
Daerah tentang
Provinsi
9
pelaku
hukum
yang
untuk
hendak
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
benar-benar merakyat (demi rakyat).
kebijakan
pelayanan
Secara filosofis peraturan daerah ini
Indonesia
mengakibatkan
pun dibuat bukan untuk peraturan itu
kebijakan
pelayanan
sendiri, tetapi juga masyarakat luas.
tataran Kabupaten dan Kota sangat
Apalagi
dalam
Pasal
bervariasi dan sangat ditentukan oleh
undang
Nomor
10
tentang
6
Undang-
di
regulasi
publik
pada
2004
faktor-faktor seperti komitmen Kepala
Peraturan
Daerah, kualitas sumber daya manusia
Tahun
Pembentukan
publik
Perundang-undangan telah ditentukan
aparatur
bahwa
peraturan
publik seperti yang terekam dalam
mengandung
regulasi kebijakan pelayanan publik
kemanusiaan,
wilayah penelitian, yaitu Kabupaten
kekeluargaan,
Gianyar,
materi
muatan
perundang-undangan asas:
pengayoman,
kebangsaan,
penyelenggara
Kabupaten
pelayanan
Sidoarjo
dan
kenusantaraan, bhineka tunggal ika,
Kabupaten Sragen, Ketiga wilayah
keadilan, kesamaan kedudukan dalam
penelitian
hukum dan pemerintahan, ketertiban
penyelenggara pelayanan publik yang
dan
atau
dinilai berhasil dalam mengembangkan
dan
model regulasi kebijakan pelayanan
keselarasan, yang kesua itu sejiwa
publik. Dasar hukum dalam kebijakan
dengan nilai-nilai dasar Pancasila..
pelayanan publik diperlukan untuk
kepastian
hukum,
keseimbangan,
dan
keserasian,
Kota
regulasi
merupakan
wilayah
memberikan kepastian bagi pengaturan
Pada Tingkat Daerah Kabupaten dan
ini
kebijakan pelayanan publik pengguna
penyelenggaraan
pelayanan publik juga sangat beragam.
pelayanan.
Kondisi
beragamnya
penyelenggaraan pelayanan publik dengan
budaya etnik dan nilai-nilai yang ada dan
konsep yang lebih responsif, memang
hidup
menuntut perhatian dan kerja keras
ini
diakibatkan
dalam masyarakat.
Selain
itu
Penerapan
dan
perbedaan komitmen Kepala Daerah tentu
aparatur
penyelenggara
saja mempunyai peranan yang sangat
disemua
tingkatan
penting dalam regulasi ini. Perbedaan etnik,
pelayanan. Oleh karena itu meruntut pada
budaya, kesukuan, ras, agama, dan
karakteristik penyelenggaraan hukum dan
tingkat sosial ekonomi dan belum
kebijakan yang responsif, maka kepada
diaturnya
penyelenggara
secara
baku
regulasi
10
pelayanan penyelenggara
pelayanan
diberikan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
penghargaan baik berupa insentif maupun
RESPONSIFITAS, LOCAL WISDOM
penghargaan lainnya sesuai dengan kerja
DAN
keras yang sudah dilakukan. Pemberian
DALAM REGULASI KEBIJAKAN
sanksi
PELAYANAN PUBLIK
juga
diberikan
terhadap
RUANG
PARTISIPASI
terjadi.
Persoalan pemerataan pelayanan
Kondisi ini telah dilaksanakan di wilayah
publik, atau pelayanan yang adil bagi
penelitian dengan kadar dan variasi yang
warga negara menjadi tugas yang wajib
berbeda.
dilaksanakan oleh pemerintah melalui
pelanggaran-pelanggaran
yang
Bertolak dari pemikiran yang
mekanisme yang telah ditetapkan. Hasil
demikian itu maka hukum dan kebijakan
penelitian yang dilakukan di tiga wilayah
pelayanan publik di daerah kabupaten
penelitian menemukan ada forum tertentu
dan Kota harus dirancang untuk (1)
yang
menetapkan hubungan-hubungan antara
mekanisme distribusi sosial yang paling
para
dengan
realistis, yaitu Komisi Pelayanan Publik
menunjukkan jenis-jenis tingkahlaku-
yang terdapat di Kabupaten Sidoarjo yang
tingkahlaku mana yang diperkenankan
disingkat KPP, melalui forum ini akan
dan
(2)
terbentuk mekanisme pelayanan yang
menentukan pembagian kekuasaan, dan
benar-benar ”super kritis", transparan dan
merinci
berkeadilan bagi pihak-pihak yang terlibat
anggota
apa
pula
masyarakat,
yang
dilarang;
siapa-siapakah
yang
boleh
dipakai
untuk
secara sah melakukan paksaan serta
dalam
siapa-siapakah yang harus menaatinya
pelayanan publik yaitu penyelenggara
dan
sanksi-
pelayanan
sanksinya yang tepat dan efektif; (3)
pelayanan
menyelesaikan sengketa-sengketa; (4)
diharapkan saat ini adalah keadilan antara
memelihara
pihak, seperti yang dikonsepkan Aristoteles
sekaligus
memilihkan
kemampuan
masyarakat
pengaturan
menetapkan
dan
penyelenggaraan
masyarakat
publik.
pengguna
Keadilan
yang
diri
dengan
yang dikutip kembali oleh John Rawls
kondisi-kondisi
kehidupan
yang
dalam A Theory of Justice tentang keadilan
berubah,
cara
untuk
menyesuaikan
merumuskan
komotatif
kembali hubungan-hubungan antara para
kewajiban
anggota masyarakat.
penyelenggaraan pelayanan publik yang
dengan
11
yaitu
penetapan dalam
hak
dan
pengaturan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
telah disepakati para pihak6. Karena itu,
demokratik dan responsif sesuai social
peran civil society baik itu berbentuk
local
asosiasi sukarela, LSM (Lembaga Swadaya
masyarakat daerah)
wisdom(kearifan-kearifan
Masyarakat) atau lainnya menjadi sangat penting
untuk
penyelenggara
Tuntutan
mengawasi
perilaku
mendapatkan
pelayanan,
melalui
berkeadilan
masyarakat
lokal
untuk
pelayanan secara
subtantif,
semakin
posisi warga tidak saja sebagai pengguna
masyarakat dalam regulasi kebijakan
pelayanan saja, tetapi juga akan mampu
pelayanan publik dalam model seperti
menjadi posisi tawar (bargain) dalam
terproses
mendapatkan public service.
Kabupaten Sidoarjo dalam menentukan
dan
kebijakan
dalam
kebijakan
dengan
akan
mekanisme ini akan mampu meningkatkan
Pengaturan
mudah
yang
analisa
pelayanan
pelibatan
diatas.
publik
Di
oleh
pelayanan publik diwilayah penelitian,
lembaga pemerintah yang dalam hal ini
yaitu di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten
dilaksanakan oleh Dinas Perijinan dan
Sragen
Penanaman
dan
Kabupaten
Gianyar,
Modal
pelibatan
atau
diselenggararakan dalam penetapan dan
partisipasi masyarakatnya diwakili oleh
pelaksanaan Standar Pelayanan yang
Lembaga
mencakup
Sucofindo (konsultas pelayanan publik)
prosedur
pelayanan
Swadaya
pelayanan, penetapan waktu pelayanan,
dan
penetapan
Masyarakat yang didalamnya terdiri dari
biaya
mekanisme
pelayanan
pengaduan
penyelenggaraan
dalam
Perkempulan
(Lembaga
Usaha
Kecil
dan
fasilitas
dan
Menengah)
dilaksanakan dengan melibatkan para
pendanaan
pihak,
tuntutan
Pemberian ruang partisipasi masyarakat
lebih
dalam pengaturan kebijakan pelayanan
kebutuhan
memenuhi
masyarakat
yang
publik,
dengan
Swadaya
publik,
untuk
pelayanan
dan
PUPUK
Masyarakat
dari
Asia
dimaksudkan
Foundations.
untuk
mengakomodasi tuntutan demokrasi dan
6
John Rawls dalam A Theory of Justice, tentang Konsep keadilan dari distributifdan\ dan komotatif, keadilan distributif adalah keadilan mengenai pembagian hak dan kewajiban berdasarkan keputusan yang berkekuasaan (tribunus—kepala suku) adalah penetapan hak dan kewajiban berdasarkan keputusan penguasa (lembaga penyelenggara pelayanan), comotatif adalah penetapan hak dan kewajiban para pihak.
social wisdom yang berkembang dalam masyarakat.
Dengan
diakomodasinya
kepentingan demokrasi dan social local wisdom, serta kebutuhan masyarakat
12
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
diharapkan akan terbangun komitmen
Kontruksi
bersama penyelenggara pelayanan dan
pelayanan publik yang melibatkan para
masyarakat. Komitmen bersama dapat
pihak
dibina
mengesampingkan
komitment
interest dan ego instansional. Pengaturan
partisipasi
kebijakan
penyelenggara
dengan
pelayanan
publik
yang
hukum
dengan
dan
tujuan
bersama
kebijakan
terbinanya
dalam
masyarakat
ruang antara
pelayanan
dan
dibangun dengan komitmen bersama
masyarakat, akan mengantarkan kepada
akan
suatu
proses pengaturan kebijakan pelayanan
yang mencerminkan
publik yang lebih responsif. Sebuah
moralitas kerja-sama, moralitas rakyat.7
konstruksi hukum dan kebijakan yang
Perilaku
pelayanan
dapat memenuhi tuntutan-tuntutan agar
pengguna
aturan atau hukum dan kebijakan dibuat
pelayanan publik akan tunduk pada
lebih responsif terhadap kebutuhan-
prinsip-prinsip dan kebijakan yang telah
kebutuhan sosial yang sangat mendesak
disepakati. Mekanisme pengaturan dan
dan terhadap masalah-masalah keadilan
penyelenggaraan pelayanan publik akan
sosial sambil tetap mempertahankan
berjalan dalam kondisi yang saling
hasil-hasil
kontrol perilaku
dicapai oleh kekuasaan berdasarkan
menghasilkan
aturan/kebijakan
publik
penyelenggara dan
masyarakat
masyarakat
penyelenggara pengguna
penyelenggaraan Model
ruang
yang
telah
hukum.
dalam
pelayanan
penyedian
dan
institusional
publik. partisipasi
PENGATURAN, KEBIJAKAN DAN
masyarakat dalam pengaturan dan dan
PENYELENGGARAAN STANDAR
kebijakan pelayanan publik, diharapkan
PELAYANAN PUBLIK. Regulasi
akan mampu memberi pembelajaran kepada
masyarakat
bertanggung-jawab demokrasi
yang
untuk dalam
sedang
kebijakan
pelayanan
lebih
publik yang tercermin dalam standar
proses
pelayanan publik wajib disusun oleh
berjalan.
penyelenggara pelayanan publik dan wajib dilaksanakan dan diterapkan8.
7
Philip Nonet & Philip Selznick, Tesis Hukum Yang Responsif, Hukum dan perkembangan Sosial, Buku Teks Sosiologi Hukum, Buku III, Editor, Prof. DR. A.A.G. Peters (universitas Utrecht) dan Koesriani Siswosubroto (Universitas Indonesia), Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1990, hal. 159-160.
Kewajiban
8
dalam
regulasi
ini
Rancangan Undang Undang Pelayanan Publik, pasal 16, ayat 1.
13
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
mencerminkan aplikasi hukum yang
Ketentuan-ketentuan diatas dilaksanakan
otonom. Pengaturan, pembentukan dan
sesuai
penyelenggaraan pelayanan publik di
kemampuan
tiga lokasi penelitian ditemukan variasi
masing-masing daerah penyelenggara
yang lebih maju, lebih responsif serta
pelayanan
partisipatif,
seperti
dalam
responsivitas dalam variasi pengaturan
responsifitas
dan
ruang
kebijakan pelayanan publik. Misalnya
partisipasi dalam forum pelibatan para
untuk masyarakat Kabupaten Gianyar
pihak. Pengaturan dan penyelenggaraan
dalam
standar
mencakup
pelayanan publik selama ketentuan-
pelayanan,
ketentuan
penyediaan
pelayanan
penetapan
terurai
yang
prosedur
kemampuan
daerah
sumber
daya
publik.
pengaturan
yang
dan
manusia
Sehingga
dan
ada
kebijakan
diberlakukan
oleh
penetapan biaya pelayanan, penetapan
penyelenggara pelayanan publik yang
waktu
sudah
pelayanan
dan
mekanisme
mendapatkan
persetujuan
pengaduan serta hal-hal lain yang localy
pimpinan agama dan pemangku adat,
spesific
maka masyarakat akan patuh dan tabu
cultural,
dilaksanakan
di
masing-masing lokasi penelitian. Dan ini
untuk
dimungkinkan karena Indonesia yang
ataupun
multi cultural tidak mungkin mengatur
keberatan berkenaan dengan konstruksi
semua standar untuk tiap-tiap jenis
hukum dan kebijakan pelayanan publik
pelayanan publik, karena jumlahnya
yang
sangat
pemerintah.
banyak.
tersebut
Untuk
diperlukan
kepentingan
suatu
peraturan
mengkritik
dan
memprotes
mengajukan
keberatan-
diselenggarakan
Kabupaten
Dinamika Sidoarjo
lembaga terlihat
dan
Kabupaten
pelaksana pedoman standar pelayanan
Sragen,
masyarakat
publik yang setidak-tidaknya mangatur :
terhadap
pengaturan
dan
(1)
pelayanan
publik,
meskipun
Kriteria
penyusunan
setiap
di
sangat
kritis
kebijakan belum
komponen standar pelayanan publik, (2)
sepenuhnya keluhan-keluhan masyarakat
Mekanisme penerapan standar pelayanan
dapat diakomodasi karena beberapa
publik, (3) Mekanisme
pengawasan
alasan. Dan secara umum pengaturan
9
dan kebijakan pelayanan publik mutlak
pelaksanaan standar pelayanan publik
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara tahun 2006.
9
Kajian Peraturan Pelaksanaan Rancangan Undang Undang Tentang Pelayanan Publik oleh
14
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perlu
mempertimbangkan
besar dari publik yang terdiri dari 150
kondisi-
kondisi sosial, ekonomi dan kultur yang
elemen
masyarakat,
berkembang di dalam masyarakat, social
mereka
merespons
local
dan
mendukung Perda tersebut, di dalamnya
wisdom
agar
keadilan
tampak
jelas
dan
sangat
kesejahteraan
masyarakat
dapat
mengamanatkan untuk segera dibentuk
diwujutkan. Di
Kabupaten
Sidoarjo
Komisi Pelayanan Publik (KPP) yang
ditemukan fakta yang berbeda dengan
bersifat
wilayah penelitian yang lain. Kabupaten
profesional, nonstruktural. Komisi ini
Sidoarjo dalam meregulasi kebijakan
bertugas menerima keluhan, pengaduan
pelayanan publik ada dalam konfigurasi
masyarakat dan mengevaluasi kinerja
kebijakan pelayanan publik di Provinsi
penyelenggara pelayanan publik. Hal ini
Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur telah
menunjukkan
mengatur penyelenggaraan pelayanan
mengatur
publik
yang
kepada
masyarakat
dengan
independen,
bahwa
mandiri,
tekat
penyelenggaraan
demokratis,
untuk
pelayanan
partisipatif
dan
membentuk Peraturan Daerah tentang
responsif sesuai tuntutan masyarakat
Pelayanan Publik.
yang
dan
dilayani
menjadi
prioritas.
Delegasi pembentukan peraturan
Transparansi tercermin juga dari proses
kebijakan
pembentukan Komisi Pelayanan Publik.
pelayanan
publik,
Komisi
dimanifestasikan dalam Pembentukan
ini dibentuk
melalui
Peraturan Daerah Tentang Pelayanan
mekanisme fit and proper test dewan dan
Publik. Pembentukan Peraturan Daerah
bertanggung
tentang
maupun DPRD sebagai lembaga yang
Pelayanan
Publik
diatas
jawab
dimaksudkan untuk mengatur kebijakan
melahirkannya,
pemberian
berupa
pelayanan
publik
oleh
kepada
salah
pemberian
satu
publik
outcome
punishment
and
penyelenggara
reward secara terbuka bagi masing-
pelayanan kepada masyarakat pengguna
masing penyelenggara pelayanan publik.
pelayanan
Spirit yang dibangun bukan semata
lembaga
pemerintah
publik.
menunjukkan Timur
Inisiatifnya
penelitian
Provinsi
Jawa
penghargaan bagi yang berprestasi dan
menggunakan
Hak
pengadilan bagi yang kinerjanya buruk,
Perda
tetapi membangun semangat paradigma
DPRD
telah
Hasil
untuk
membuat
kultural
Pelayanan Publik. Antusias dan harapan
15
dan
kompetisi
agar
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
penyelenggara pelayanan memberikan
mendapatkan perhatian, tanggapan dan
pelayanan terbaik.
porsi APBD untuk membentuk Komisi
dari
Proses yang merupakan bagian
Pelayanan
dinamika
melindungi
regulasi
kebijakan
Publik
yang
hak-hak
bertugas
sipil
dalam
mendapatkan pelayanan.
pelayanan publik lembaga pemerintah di munculnya
Pembentukan Komisi Pelayanan
embrio Perda, dan untuk merespons
Publik, yang diidealkan pada masing-
kondisi
penyelenggaraan
masing daerah juga ada, secara riil akan
pelayanan Publik di Jawa Timur, masih
membuktikan komitmen dan memacu
dihadapkan pada sistem pelayanan dari
masing-masing kepala daerah dalam
aparatur pemerintah yang belum efektif
regulasi
dan efisien. Hal ini terlihat dari masih
pelayanan publik. Hal ini sekaligus
banyaknya keluhan dan pengaduan dari
menjadi tolok ukur keseriusan dan
masyarakat,
konsistensinya
Jawa
Timur,
mendasari
umum
baik
secara
langsung
kebijakan
penyelenggaraan
dalam
memberikan
maupun melalui media masa tentang
pelayanan kepada masyarakat. Bahkan
rendahnya kualitas pelayanan publik
Kementerian Men PAN merilis tentang
yang diterima masyarakat, prosedur yang
salah satu indikator keberhasilan dalam
berbelit-belit, tidak ada kepastian jangka
penyelenggaraan
waktu penyelesaian, besarnya biaya yang
adalah
harus dikeluarkan, persyaratan
yang
peraturan-peraturan daerah atau regulasi
tidak transparan, sikap petugas yang
dan kebijakan lainnya yang memberikan
tidak responsif, dan lain-lain adalah
kemudahan
indikator
masyarakat
kurang
bagusnya
regulasi
dengan
kebijakan pelayanan publik. Padahal
pelayanan
tingkat
direalisasikan
kepatuhan
rakyat
dalam
pelayanan
publik
mengukur keluarnya
dan
perlindungan
dalam
bagi
mendapatkan
publik,
serta
dapat
baik
dalam
bentuk
memenuhi kewajiban-kewajibannya, di
pemberian alokasi anggaran, pedoman
antaranya dengan membayar pajak sudah
standar pelayanan prosedur maupun
dilaksanakan dengan baik, Oleh karena
penetapan
Standard
itu, sudah saatnya tuntutan pemenuhan
Procedure
(SOP)
hak-hak sipil rakyat untuk menerima
implementasinya dirasakan manfaatnya
pelayanan
oleh masyarakat serta mampu mengelola
publik
yang
lebih
baik
16
Operational dan
dalam
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
aspirasi,
partisipasi
dan
masyarakat, sesuai tuntutan masyarakat
pengaduan
masyarakat untuk dijadikan modal sosial
yang
lebih
demokratis,
sehingga
dalam meningkatkan pelayanan publik
mendekatkan karakteristiknya pada New
yang lebih baik. Tujuan pengaturan
Public Service Paradigm.
penyelenggaran pelayanan publik yaitu memberikan pelayanan akan kebutuhan masyarakat
sesuai
amanat
KESIMPULAN Memperoleh
Undang
jasa
pelayanan
Republik
publik yang diselenggarakan pemerintah
Indonesia 1945 sebagai Norma Dasar
harus dipandang sebagai hak warga yang
Negara dapat dicapai. Pencapaian tujuan
sudah
tersebut dengan tetap menseiringkan
norma-norma hukum yang mengaturnya
dengan paradigma yang berkembang
secara jelas.
Undang
Dasar
Negara
seharusnya
didasarkan
pada
tuntutan
Dari penelitian yang dilakukan di
penerapan hukum dan pengaturan serta
tiga wilayah penelitian diperoleh fakta
kebijakan pelayanan publik yang lebih
adanya konstruksi hukum dan kebijakan
responsif dan sesuai tuntutan demokrasi,
pelayanan
yaitu pelayanan yang lebih banyak
sehubungan dengan keragaman kondisi
memberikan ruang partisipasi kepada
sosial budaya dan kebutuhan masyarakat
masyarakat penggunanya. Pengaturan
serta social local wisdom di masing-
dan penyelenggaraan standar pelayanan
masing wilayah penelitian yang berbeda.
yang mencakup penetapan prosedur
Konstruksi
pelayanan, penetapan biaya pelayanan,
pelayanan
penetapan
penelitian
dalam
masyarakat
waktu
yaitu
pelayanan
dan
publik
yang
hukum publik
dan di
bervariasi
kebijakan
tiga
wilayah
diselenggarakan
dengan
pemberian ruang partisipasi kepada
mekanisme pengaduan serta hal-hal lain cultural,
warga masyarakat untuk ikut serta
dilaksanakan di masing-masing lokasi
menetapkan pengaturan dan kebijakan
penelitian.
pelayanan
yang
localy
spesific
Konstruksi
hukum
dan
publik. Pemberian ruang
kebijakan yang semakin mendekatkan
partisipasi ini akan mengakomodasi
diri pada karakteristik hukum responsif
berbagai tuntutan warga masyarakat,
diatas, seyogyanya selalu dikembangkan
yang dengan demikian juga sejalan
dengan tetap membuka pintu partisipasi
dengan
17
perkembangan
kehidupan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
demokrasi yang berkembang di daerah-
Ke masyarakat Peraturan Daerah
daerah, yang pada gilirannya akan
yang menetapkan Standar Pelayanan
memungkinkan terbangunnya komitmen
Publik yang tanggap pada tuntutan
yang terkonstruksi dalam hubungan
daerah
hukum antara penyelenggara pelayanan
berbagai problem praktis yang mengatur
yang
warga
prosedur, penetapan biaya, waktu dan
bersikap
mekanisme pengaduan dan penetapan
kian
masyarakat
responsif yang
dan
kian
akan
mampu
menyelesaikan
fasilitas pelayanan, yang oleh sebab itu
partisiatif. yang
perlu dipertimbangkan oleh para pejabat
terkonstruksi secara interaktif dengan
pemerintahan yang berwenang dalam
melibatkan
menetapkan kebijakan. .
Hukum dan kebijakan
partisipasi
mengisyaratkan
masyarakat kemungkinan
direalisasikannya model hukum dan
DAFTAR PUSTAKA
kebijakan
pelayanan
Attamimi, A. Hamid S, Keputusan
responsif
terhadap
publik
yang
Presiden
kebutuhan-
Republik
kebutuhan sosial yang sangat mendesak
Dalam
di tingkat kabupaten dan kota.
Pemerintahan Studi
Penyelenggaraan Negara
Analisis
keputusan
SARAN
Pembangunan
regulasi yang diundangkan dalam bentuk
Desertasi
suatu Peraturan Daerah yang tanggap
Indonesia, 1990.
sebagaimana
yang
berkembang
dalam
berlaku
-----,
Ilmu
Doktor
Nasional), Universitas
Perundang-Undangan,
Dasar-Dasar
dan
Pembentukannya,
masyarakat,
dan oleh
sebagaimana yang terungkap dalam
Farida
dan/atau
Kanisius, Jakarta, 1998.
diungkapkan
oleh
warga
yang
pengaturan
kebijakan pelayanan publik dengan suatu
pada norma-norma lokal yang terpilih
(Suatu
mengenai
Presiden
berfungsi
Perlunya dikonstruksi hukum dan
Indonesia
Indrati
Maria
Soeprapto,
Cranston, Ross, Law in Context, Legal
masyarakat yang berpartisiasi dalam
Foundations of The
proses.
18
Welfare
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
-----, Pelayanan Publik Dalam Dimensi
State, Weidenfeld and Nicolson,
Hukum dan Administrasi Publik,
London, 1987.
Badan
Denhardt, Janet Valerie and Denhardt,
Universitas
Diponegoro, Semarang, 2007.
Robert B., The New Publik Service: Serving Not Steering,
Lembaga Administrasi Negara, Buku
ME Sharpe Inc., New York,
Penyusunan Standar Pelayanan,
2003.
Jakarta, 2003. Nawiasky,
Dunn, William N., Pengantar Analisis
Allgemeine
Hans,
Kebijakan Publik, Edisi Kedua.
Rechtslehre als System lichen
Yogyakarta,
Grundbegriffe,
Gajah
Mada
Einsiedenin/Zurich/Koln,
University Press., 2000. Guba
Penerbit
and
Lincoln.
Paradigm
in
Benziger, cet. 2., 1948.
"Competing
Nonet, Philippe
Qualitative
& Philip Selznick,
Research" in Norman K Denzin
Toward Responsive Law, Law
and
and Society in Transitions, 1978,
Yvonna
Lincoln
Hanboek
of
Research.
London:
(Edsj.
With
Qualitative
Robert
Sage
Publications,
Memangkas
The
Newbury
New
Birokrasi,
Lima
Wirausaha, Victory Jaya Abadi
Park,
Jakarta, 2000.
London, 1990.
Osborne,
Kelsen, Hans. Teori Hukum Murni, Terjemahan,
Kagan,
Srategi Menuju Pemerintahan
Profesional
Publishers,
A.
by
Osborne, David dan Peter Plastrik,
Guba, Egon, G., The Paradigm Dialog,
International
Introduction
Brunswick, New Yersey, 2001.
Publications. 1994.
Sage
New
Jakarta,
David
dan
Ted
Reinventing
Rimdi
Laboratories
Press, 1995.
Gaebler,
Government, of
Democracy,
dalam Yeremias T. Keban, Enam
Larasati, Endang, Regulasi Pelayanan Badan
Demensi Strategis Administrasi
Penerbit Universitas Diponegoro,
Publik, Konsep, Teori dan Issue,
Semarang, 2007.
Gaya media, Yogjakarta, 2004.
Publik
di
Indonesia,
19
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sosial dalam Negara, Pustaka
Peters, A.A.G. (Universitas Utrecht), Koesriani Siswosoebroto, SH,
Pelajar, Yogjakarta, 2006.
(Universitas Indonesia), Hukum
Waters, Malcolm, Modern Sociological
dan Perkembangan Sosial, Buku
Theory, London-Thousand Oaks-
Teks Sosiologi Hukum, Buku III,
New Delhi: SAGE Publications,
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta,
1994. Wignjosoebroto, Soetandyo., Hukum:
1990
Paradigma,
Rahardjo, Satjipto, Biarkan Hukum
Metode
dan
Kritis
Dinamika Masalahnya, Penerbit
tentang Pergulatan Manusia
ELSAM & HUMA, Jakarta,
dengan
2002.
Mengalir,
Catatan
Hukum.
Jakarta
:
Kompas. 2007. Rawls, John, A Theory of Justice, DasarDasar
FilsafatPolitik
Mewujutkan
untuk
Kesejahteraan
20