Atas rahmat tuhan yang maha esa, dan atas perkenan-nya, dapat kami selesaikan dokumen aturan bersama (ab) lingkungan gubug mamben, kelurahan pagesangan barat, kecamatan mataram, kota mataram, tahun anggaran 2015. Dokumen aturan bersama (ab) ini merupakan kesepakatan, kesanggupan dan dukungan warga dalam menjaga dan memelihara lingkungan permukiman dan sarana prasarana pendukung terhadap kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban yang ada. Sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai panduan penataan lingkungan permukiman lingkungan gubug mamben ke depan, sebagai upaya mewujudkan visi/cita-cita bersama masyarakat kelurahan pagesangan barat pada umumnya. Secara garis besar, penyusunan aturan bersama (ab) bertujuan untuk mewujudkan pembangunan lingkungan gubug mamben menuju lingkungan hunian bersih, nyaman, dan produktif. Aturan bersama (ab) lingkungan pagesangan barat ini diharapkan akan menjadi pedoman dalam rangka pencapaian cita-cita masyarakat lingkungan gubug mamben ke depan dan dapat diimplentasikan secara berkelanjutan. Demikian pengantar ini kami susun kpada semua pihak yang telah membantu penyusunan dokumen perencanaan ini, disampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya.
Lingkungan Gubug Mamben, Februari 2015 Penyusun
Tim Pengurus Peraturan Tata Tertib ( Awiq-Awiq)
LEMBAGA KEMASYARAKATAN LINGKUNGAN GUBUG MAMBEN KELURAHAN PAGESANGAN BARAT Jln. Sultan Kaharudin Ling. Gubug Mamben KEPUTUSAN KEPALA LINGKUNGAN GUBUG MAMBEN Nomor : 01/ LGM /III/2015 Tentang : PERATURAN TATA TERTIB ( AWIQ - AWIQ ) KEPALA LINGKUNGAN GUBUG MAMBEN Menimbang
:
a.
Bahwa dalam rangka mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang aman,tertib,damai dan sehat diperlukan Peraturan Tata Tertib ( Awiq – Awiq ) yang harus dipatuhi oleh warga.
b. Bahwa Peraturan Tata Tertib ( Awiq-Awiq ) dimaksud pada huruf a tersebut perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Lingkungan. Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; 3. Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan; 4. Peraturan Daerah Kota Mataram No. 14 Tahun 2000 tentang Kewenangan Kota Mataram sebagai Daerah Otonomi; 5. Peraturan Daerah Kota Mataram No. 3 Tahun 2007 tentang Pemekaran Kecamatan dan Kelurahan di Kota Mataram.
Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Lurah Pagesangan Barat No 03/IX/2012. Tanggal 03 September 2012 tentang Pengangkatan Kepala Lingkungan Gubug Mamben. 2. Rapat Kepala Lingkungan, Para RT, Pemuka Masyarakat, Tokoh Agama di Lingkungan Gubug Mamben tanggal 19 Juli 2014 MEMUTUSKAN Menetapkan
: 1. Peraturan Tata Tertib ( Awiq-Awiq ) di Lingkungan Gubug Mamben 2. Dengan diberlakukannya Tata Tertib ( Awiq-Awiq ) terlampir, maka Tata Tertib ( Awiq-Awiq ) sebelumnya tidak berlaku lagi. 3. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Tembusan disampaikan kepada Yth : 1. Camat Mataram di Mataram; 2. Lurah Pagesangan Barat di Mataram; 3. Ketua RT di Lingkungan Gubug Mamben; 4. Arsip.
LAMPIRAN
:
SURAT KEPUTUSAN KEPALA LINGKUNGAN GUBUG MAMBEN NOMOR : TANGGAL : TENTANG : PERATURAN TATA TERTIB ( AWIQ-AWIQ)
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan : a. Lingkungan : bagian wilayah Kelurahan Pagesangan Barat yang Merupakan lingkungan kerja pelaksana Pemerintah Kota. b. Penduduk : orang yang tinggal / berdomisili di lingkungan Gubug Mamben c. Tata Tertib ( Awiq-Awiq): Peraturan yang disusun dan disepakati oleh Masyarakat yang harus ditaati atau dilaksanakan Oleh penduduk Lingkungan Gubug Mamben d. Kepala Lingkungan : Kepala Pemerintahan di Wilayah Lingkungan Gubug Mamben. BAB II WILAYAH Pasal 2 a. Lingkungan Gubug Mamben terletak di wilayah Kelurahan Pagesangan Barat Kecamatan Mataram, Kota Mataram, dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Lingkungan Kekalik Baru Sebelah Selatan : Lingkungan Saren dan Kelurahan Karang Pule Sebelah Barat : Lingkungan Pande Mas dan Lingkungan Sme Kelurahan Karang Pule Sebelah Timur : Lingkungan Pesinggahan b. Lingkungan Gubug Mamben terdiri dari 6 ( Enam ) wilayah RT masing-masing : RT.001, RT.002, RT.003, RT.004, RT.005 dan RT.006. BAB III PENDUDUK Pasal 3 a. Semua penduduk yang bertempat tinggal / berdomisili di wilayah seperti tersebut dalam pasal 1 bab I diatas adalah penduduk tetap Gubug Mamben. b. Setiap warga/penduduk yang berasal dari luar wilayah Lingkungan Gubug Mamben dan selanjutnya sewa kost, sewa kontrak maupun tinggal sementara ± 3 ( tiga ) bulan lamanya harus menyerahkan Surat Keterangan Pindah atau Surat Keterangan lainnya yang dipandang perlu selambat-lambatnya 3 x 24 jam kepada Ketua RT setempat. BAB IV PERATURAN TATA TERTIB ( AWIQ-AWIQ) Pasal 4 Hak Warga / Penduduk a. Setiap warga/penduduk mendapatkan pelayanan urusan administrasi pemerintah yang diperlukan oleh masyarakat.
b. Memperoleh hak kebebasan untuk mengemukakan pendapat untuk ikut membangun terciptanya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam rangka menuju kehidupan yang harmonis, rasa aman, tentram, tertib dan bermanfaat. c. Mendapatkan bantuan yang diberikan oleh pemerintah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, seperti informasi pembangunan dalam arti luas baik kesehatan dan lain-lain. Pasal 5 Kewajiban Warga / Penduduk a. Setiap warga/penduduk Lingkungan Gubug Mamben wajib mentaati tata tertib ( Awiq-Awiq ) yang diterbitkan oleh Lingkungan Gubug Mamben serta turut membantu Ketua RT masing-masing maupun Kepala Lingkungan dalam rangka mewujudkan ketertiban,ketentraman, keharmonisan, kehidupan dalam bermasyarakat. b. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembangunan, kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, organisasi dan gotong royong, kerja bakti dan lain-lain. c. Setiap warga/penduduk yang berasal dari luar wilayah Lingkungan Gubug Mamben pindah/menyewa/kos berdomisili di wilayah Lingkungan Gubug Mamben dan telah menyerahkan Surat Keterangan Pindah kepada Ketua RT setempat wajib untuk mentaati Tata tertib ( Awiq-Awiq ). Pasal 6 Ketertiban Bermasyarakat a. Setiap warga/penduduk yang akan bepergian keluar daerah dalam waktu lama atau pindah, agar melapor / minta surat keterangan Pindah dari Ketua RT masingmasing. b. Setiap warga/penduduk tetap atau yang bertempat tinggal dirumah sewaan/kos, bila kedatangan tamu untuk menginap sementara diwajibkan untuk melapor kepada RT setempat selambat-lambatnya 2 x 24 jam setelah mendapat ijin pemilik kos. c. Setiap warga/penduduk tidak dibenarkan membangun rumah, membuang sampah, membuang air limbah, menanam pohon dan lain-lain yang melewati batas pekarangan / halaman sehingga mengakibatkan ada pihak yang keberatan. d. Setiap warga/penduduk harus saling membina hidutiaop rukun, damai dan bertoleransi serta menghargai terhadap pemeluk agama lain. e. Setiap warga/penduduk harus saling menghormati, menjaga ketenangan tetangga, dengan tidak membuat kegaduhan, mengkonsumsi narkoba, minum minuman keras/mabuk,membunyikan TV/radio dengan suara keras sampai jauh malam. f. Setiap warga/penduduk harus menjaga / mengamankan dan ikut memelihara sarana umum seperti jalan,gang,lampu penerang jalan,rambu-rambu jalan dan fasilitas umum lainnya. g. Setiap warga/penduduk yang melaksanakan kegiatan yang menimbulkan suara keras dan gaduh agar segera menghentikan sementara bila suara azan di masjid dikumandangkan. h. Pada saat waktu Magrib tiba agar semua warga mematikan TV/radio dan lain-lain untuk menjaga ketentraman warga beribadah / mengaji. i. Jam bertamu bagi tempat-tempat kos tidak melebihi jam 22.00 Wita. j. Setiap rumah kos diwajibkan membuat peraturan tata tertib. k. Bila ada musibah/kematian maka keluarga/tetangga terdekat melapor ke Ketua RT masing-masing dan dilanjutkan ke Rukun Kematian. Pasal 7 Pemeliharaan Kebersihan / Kesehatan Lingkungan a. Setiap warga/penduduk menjaga kebersihan pada halaman rumah masing-masing termasuk jalan,gang/lorong,parit/sungai, hydrant, MCK, Jamban dan TPH yang berdekatan dengan tempat tinggal masing-masing.
b. Warga/penduduk yang bertempat tinggalnya dekat jalan/gang untuk secara bersama-sama bergotong royong memelihara,memperbaiki jalan/gang bila terjadi kerusakan/berlubang. c. Setiap warga/penduduk agar menjaga kesehatan masing-masing dan segera melaporkan bila adanya serangan wabah penyakit menular. d. Setiap warga/penduduk agar memanfaatkan posyandu yang datang mengadakan kegiatan pelayanan kesehatan di Lingkungan Gubug Mamben sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. e. Setiap Kepala Keluarga diharuskan dengan membayar iuran setiap bulannya kepada pengurus PKK, RT masing-masing untuk membayar petugas sampah ( pembuang sampah ). f. Setiap warga/penduduk dilarang membuang sampah di jalan/gang, di parit/sungai yang ada di Lingkungan Gubug Mamben. g. Kepala Lingkungan dan Ketua-Ketua RT Gubug Mamben dapat bekerjasama dengan Lingkungan / RT lain yang berdampingan dalam hal keamanan dan kebersihan lingkungan. Pasal 8 Budaya dan Adat Istiadat a. Setiap warga/penduduk wajib menghargai adat istiadat / budaya yang ada di wilayah Lingkungan Gubug Mamben. b. Setiap warga/penduduk yang berhajat untuk melaksanakan upacara perkawinan,dengan segala rangkaian prosesinya diserahkan sepenuhnya kepada warga yang bersangkutan, dan sebelum pelaksanaannya bersama-sama melapor kepada Kepala Lingkungan Gubug Mamben. c. Setiap warga/penduduk agar saling hormat menghormati dan toleransi bila warga akan melaksanakan upacara adat perkawinan sepanjang pelaksanaannya sudah memberitahukan kepada Ketua RT masing-masing / Kepala Lingkungan Gubug Mamben. Pasal 9 Pendirian Lembaga-Lembaga Sosial / Kegiatan Agama Untuk menumbuh kembangkan pergerakan prakarsa dan partisipasi masyarakat serta gotong royong yang dilakukan oleh kader-kader masyarakat, maka lingkungan Gubug Mamben telah membentuk beberapa Lembaga-Lembaga Sosial / Kegiatan Agama, sebagai berikut : 1. Pengurus Masjid As-syafi’iyah 2. Pengurus PKK baik ditingkat RT maupun tingkat Lingkungan 3. Remaja Masjid As-syafi’iyah 4. Karang Taruna 5. Rukun Kematian Tingkat Lingkungan Gubug Mamben 6. Keamanan Tingkat Lingkungan Gubug Mamben 7. Forum Jagal (usaha daging sapi) Kepada semua Pimpinan Lembaga Kemasyarakatan tersebut diatas agar selalu bekerjasama saling bahu membahu dengan lembaga-lembaga yang lain dan mensosialisasikan secara luas kepada masyarakat akan tugas dan peran masingmasing. Diharapkan agar masyarakat / penduduk di Lingkungan Gubug Mamben mendukung terlaksananya program lembaga-lembaga tersebut. Pasal 10 Keamanan Lingkungan Keamanan Tingkat Lingkungan dengan tugas pokoknya adalah mengamankan Wilayah Lingkungan Gubug Mamben dari tindak kejahatan yang mengganggu ketentraman serta keamanan dan kenyamanan masyarakat yang rukun. Membuat jadwal dan nama-nama petugas ronda serta penanggung jawab kegiatan.
Rincian tugas-tugas keamanan sebagai berikut : 1. Sewaktu-waktu petugas keamanan akan mengontrol tempat-tempat pondokan/kos yang tamunya melebihi dari ketentuan bertamu sampai jam 22.00 wita terutama tempat pondokan/kos yang tidak bertuan. 2. Menindaklanjuti laporan masyarakat bila ada laporan tindak kejahatan, keonaran yang mengganggu masyarakat untuk diselesaikan sebagaimana mestinya ( tidak main hakim sendiri ). Pasal 11 Pemungutan Dana Setiap sumbangan / dana yang dibutuhkan serta penggunaannya terlebih dahulu di musyawarahkan dengan masyarakat dengan melibatkan kepala lingkungan, ketua RT, toga, toma dan dibuatkan berita acara hasil musyawarah. Pasal 12 Kewajiban Pemilik / Penghuni Kos 1. pemilik kos berkewajiban melaporkan nama-nama penghuni kos lengkap dengan identitasnya kepada ketua RT masing-masing. 2. Menunjuk salah seorang penghuni kos untuk mengkoordinir segala permasalahan yang terjadi bila pemilik kos tidak berada ditempat. 3. Pemilik kos membuat tata tertib yang harus ditaati oleh penghuni kos, serta tidak boleh menerima tamu melebihi jam 22.00 wita ( membuat plang jam belajar dan bertamu ). 4. Penghuni kos wanita dilarang menerima tamu putra di dalam kamar kosnya, demikian juga sebaliknya penghuni kos putra tidak boleh menerima tamu wanita di dalam kamar kosnya. 5. Mensosialisasikan peraturan tata tertib ( Awiq-awiq ) Lingkungan Gubug Mamben kepada semua penghuni kos dan melaksanakannya dengan baik. 6. Pemilik kos dilarang menerima penghuni kos laki-laki dan perempuan di satu tempat kos, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta mempermudah pengawasan. 7. Pada saat masuk penghuni kos membawa surat pindah yang diserahkan kepada Ketua RT atau ketentuan lain sebagai pengganti surat pindah untuk mendapatkan Kartu Identitas Kepada Lurah Pagesangan Barat. 8. Penghuni kos harus saling menghargai antar sesama penghuni kos, tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan hokum dan agama sepereti, minum minuman keras, konsumsi narkoba, bertindak asusilla yang dapat mengganggu keamanan, kenyamanan serta ketertiban masyarakat lainnya. 9. Penghuni kos wajib berperan aktif pada kegiatan lingkungan seperti pada acara memperingati hari besar nasional, hari besar agama, kegiatan agama ( pengajian ), gotong royong dan lain-lain. 10. Tidak diperkenankan kamar kos dijadikan tempat menerima tamu atau bercanda bagi tamu yang berlainan jenis, agar tidak dicurigai berbuat hal-hal yang tidak pantas. Bagi tamu laki-laki disarankan segera meninggalkan tempat kos putri bila listrik padam atau sebaliknya. 11. Pemilik kos wajib menyediakan teras/ruang tamu atau berugak tempat menerima tamu, agar tamu tidak keluar masuk kamar kos. Pasal 13 Himbauan dan Harapan a. Setiap warga/penduduk diharapkan agar aktif membantu kelancaran tugas-tugas RT. b. Bagi masyarakat yang memiliki kendaraan roda 2, agar memarkir kendaraan ditempat yang mudah dilihat serta diberikan kunci pengaman. c. Bagi masyarakat yang akan bepergian ke suatu tempat agar mengecek surat-surat bermotor (STNK dan SIM) serta menggunakan helm. d. Kesiapsiagaan Bencana. Upaya-upaya dalam bencana ( Kebakaran ), sebagai berikut :
1.
2. 3.
4.
5.
6.
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Membentuk lembaga kepedulian kebakaran “bertujuan untuk pengembangan organisasi masyarakat yang siap dan siaga terhadap kemungkinan terjadinya bencana” Mewaspadai segala medan-medan listrik Waspadai sumber api, proteksi peralatan-peralatan yang berpotensi menimbulkan kebakaran, dan lari pada saat terjadi kebakaran dan menghubungi pihak lingkungan dan pemadam kebakaran Jika memungkinkan sebaiknya warga membangun rumah yang memiliki dinding,lantai,kolom,balok yang memiliki ketahanan api sebagai upaya kompartemenisasi atau untuk mencegah penjalaran kebakaran Begitu juga ( jika memungkinkan ) pembuatan gunungan pada dinding penutup atap, dan teritis dengan jarak-jarak tertentu agar penjalaran api terhambat sebagai upaya sistem proteksi pasif pada bangunan. Pemeriksaan berkala terhadap sistem utilitas pada bangunan, contohnya memeriksa umur kabel-kabel listrik.( banyak kasus perumahan padat yang telah mendapat suplay listrik ( dengan 220 V ) namun tidak menggunakan kabel berkualitas baik, sehingga rawan korsleting ) Setiap RT memiliki selang-selang penyemprot air Penggunaan sumur-sumur warga sebagai media pemadaman api Warga telah memiliki pos-pos evakuasi Penyediaan pos-pos evakuasi ini tidak saja selalu berbentuk bangunan fisik namun juga dapat berbentuk tanah lapang yang tidak dapat dibakar api. Warga telah memiliki dan mengetahui jalur-jalur evakuasi serta pos-pos evakuasi atau kawasan-kawasan darurat sebagai tempat mengungsi korban Pos-pos evakuasi dapat dilakukan di masjid,kuburan dan tanah lapang yang ada saat ini Setiap warga harus mengikuti pelatihan “ sosialisasi upaya pencegahan kebakaran sampai dengan cara beroperasi dalam pemadaman api” Setiap warga harus mengikuti pelatihan “ sosialisasi mitigasi dan adaptasi bencana” Pasal 14 Larangan
a. Tidak dibenarkan menggunakan jalan atau gang untuk membuang air kotoran atau air limbah yang menyebabkan becek / licin dan bau tidak sedap. b. Tidak dibenarkan jalan/gang untuk menyimpan kendaraan ( sebagai garasi ) kecuali untuk berhenti sementara. c. Dilarang menutup saluran air dan got untuk keperluan pribadi tanpa ada persetujuan pemerintah (Dinas PU) d. Dilarang membuang BAB manusia dan binatang disaluran atau got, yang dapat mengganggu kebersihan dan kenyamanan bersama. Pasal 15 Sanksi Bagi masyarakat yang melanggar aturan bersama atau tata tertib / awig-awig yang sudah disepakati bersama akan diberikan sanksi sosial sesuai dengan hasil keputusan musyawarah tim penindak tata tertib / awig-awig Gubug Mamben. Pasal 16 Penutup Hal-hal lain yang belum diatur dalam Tata Tertib / Aturan Bersama / Awiq-Awiq ini akan diatur kemudian oleh Kepala Lingkungan berdasarkan musyawarah dan mufakat.
Gubug Mamben, 2015 Tim Pengurus Peraturan Tata Tertib ( Awiq-Awiq ) terlampir,
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA LINGKUNGAN GUBUG MAMBEN NOMOR : 02/ LGM /III/2015 TANGGAL : 2 Maret 2015 TENTANG : TIM PERUMUS PERATURAN TATA TERTIB (AWIQAWIQ)
Team Perumus Tata Tertib ( Awiq-Awiq ) : 1. LURAH PAGESANGAN BARAT 2. KEPALA LINGKUNGAN 3. TOKOH MASYARAKAT 4. TOKOH AGAMA 5. SELURUH KETUA RT LINGKUNGAN GUBUG MAMBEN 6. BHABINKAMTIBMAS 7. BABINSA 8. LINMAS KELURAHAN PAGESANGAN BARAT 9. SELURUH KETUA RT LINGKUNGAN GUBUG MAMBEN
Ditetapkan di : Gubug Mamben Pada tanggal : 2 Maret 2015
ORGANISASI KRAMA ADAT
PEMBINA
: LURAH PAGESANGAN BARAT
PENASEHAT
: Ust. H. KAMARUDIN
PENANGGUNG JAWAB : H. TAHMID KETUA
: MASNUN
SEKRETARIS
: MUNTAHAR
BENDAHARA
: SARIP JA’PAR ANGGOTA : 1. H. HERMAN 2. SAHLAN 3. H. SAEPUDIN 4. H. MUHAMAD 5. IHSAN 6. MAKSUD 7. Ust. HASBULLOH RT 1 1. ASARI 2. MUIN 3. AMENG 4. PADLULLOH 5. MUKTI RT 2 1. Ust. HASBULLOH 2. HAMIT 3. ABD.PATAH 4. MUHTARAM 5. H. PAHMI RT 3 1. ABDILLAH 2. SAPRI 3. MASHUR 4. PIKRI 5. MARHUMI RT 4 1. ANWAR
2. TAEBI 3. TAS EWEL 4. TAS EPAN 5. SULHAN
RT 5 1. MAN 2. H. YANI 3. TANWIR 4. ROZ RT 6 1. TAJUDIN 2. M. MAKSUD 3. TOPAN 4. AWAN 5. ADI PEKOR
TIM PENINDAK AWIG - AWIG
PEMBINA
: LURAH PAGESANGAN BARAT
PENASEHAT
: Ust. H. KAMARUDIN
PENANGGUNG JAWAB : H. TAHMID KETUA
: H. MUHAMMAD MUHIDIN
SEKRETARIS
: H. SAEFUDDIN
BENDAHARA
: MUNTAHAR
ANGGOTA : 1. TOKOH AGAMA & TOKOH MASYARAKAT 2. SELURUH KETUA RT LINGKUNGAN GUBUG MAMBEN 3. BHABINKAMTIBMAS 4. BABINSA 5. LINMAS KELURAHAN PAGESANGAN BARAT
Dokumen ini terdiri dari dua komponen yakni : 1.
Berita acara ……………….
2.
Aturan bersama