Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam Tata tertib disusun untuk kepentingan siswa sebagai subjek belajar. Sekolah menekankan bahwa semua yang berada di lingkungan Sekolah Citra Alam Ciganjur menyadari akan pentingnya menghargai hak dan kewajiban pribadi dirinya dan orang lain. Untuk menunjang perkembangan belajar siswa, mereka harus berada di lingkungan dimana semua guru menaruh perhatian besar terhadap sikap siswa dengan selalu menjadikan diri sebagai teladan (role model), memberikan contoh dan arahan yang baik mengenai bagaimana bersikap, konsisten, tegas, hangat dan peduli terhadap siswa. Peran orang tua juga sangat penting dalam memberikan pendidikan siswa untuk disiplin mematuhi tata tertib di sekolah. Untuk itu orang tua bertanggung jawab membaca dan mendiskusikan bersama isi handbook ini dan selalu memberikan motivasi kepada putra / putrinya agar selalu dapat mematuhi peraturan. Kehadiran di sekolah Kehadiran tepat waktu sangat penting bagi proses pembelajaran di sekolah. Diharapkan orang tua / wali murid memberitahukan kepada sekolah apabila siswa tidak akan masuk sekolah melalui guru kelas atau wali kelas. Bagi siswa yang ikut antar jemput, orang tua diharapkan juga menginformasikan ketidakhadiran siswa kepada pihak antar jemput. Pemberitahuan hal ketidakhadiran siswa kepada sekolah maksimal sebelum jam 07.30 dan kepada antar jemput maksimal satu jam sebelum jam penjemputan siswa. Untuk kelengkapan data siswa, bagi siswa yang tidak hadir karena sakit lebih dari sehari, disertakan surat keterangan dokter, diserahkan kepada guru kelas / wali kelas, dan bagi siswa yang ijin tidak masuk lebih dari sehari, orang tua / wali murid memberitahukan kepada sekolah melalui surat. Kehadiran di kelas Siswa diharapkan hadir ke kelas tepat waktu. Setiap siswa yang terlambat datang ke kelas akan selalu diingatkan oleh guru dengan semangat edukatif dan melatih siswa memiliki ketrampilan problem solving. Guru akan menginformasikan kepada orang tua / wali murid mengenai keterlambatan siswa masuk kelas. Selama pelajaran berlangsung, apabila siswa harus keluar kelas untuk suatu kepentingan, harus atas seijin guru. Class Belief Sebelum memulai tahun ajaran baru, guru akan memandu siswa untuk membuat class belief yang berisi komitmen bersama di kelas yang dibuat oleh siswa untuk siswa, agar kelasnya dapat menjadi kelas yang disiplin, menyenangkan, kompak, dan kondusif. Siswa akan mematuhi secara konsekuen dan konsisten class belief tersebut.
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 1 of 15
Toleransi Setiap siswa Sekolah Citra Alam Ciganjur menyadari bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan, mempunyai latar belakang yang berbeda, seperti agama, ekonomi, keluarga, ras, budaya, intelegensia dan yang lainnya. Dengan adanya hal tersebut di atas, setiap siswa harus peduli dan toleran terhadap diri dan orang lain, bukan untuk dijadikan sebagai bahan olok–olok atau ejekan. Sekolah akan menindak mereka yang selalu mengejek latar belakang temannya dengan diberi peringatan terlebih dahulu. Orang tua akan dipanggil apabila masih terjadi pengejekan. Kontak Fisik Setiap siswa berhak untuk datang ke sekolah tanpa memiliki rasa takut atau terancam. Oleh sebab itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut : Setiap siswa tidak akan berkelahi atau bercanda yang berlebihan yang berakibat kontak fisik / menyakiti diri dan orang lain baik dengan menggunakan atau tidak, benda tajam dan berbahaya lainnya. Setiap siswa tidak akan pernah mengancam atau mengintimidasi siapapun. Setiap siswa tidak akan meminta orang lain untuk mengancam, mengintimidasi atau menyakiti siapapun Surat Izin Orang tua dapat mengirim surat izin kepada sekolah melalui guru kelas / wali kelas apabila ingin menginformasikan mengenai putra–putrinya dalam hal untuk tidak masuk, pulang lebih awal, mengijinkan pulang dengan temannya atau hal lain yang berkenaan dengan perizinan siswa. Berjalan melewati kelas dan di lingkungan sekolah Setiap siswa yang akan melewati kelas atau berjalan di lingkungan sekolah, selalu mengingat hal–hal sebagai berikut: berjalan hati-hati, berjalan dengan sopan, tidak saling mendahului, berjalan pada saat naik dan turun tangga, berbicara pelan karena suara keras akan mengganggu kelas lain yang sedang belajar, dan menjaga ketertiban. Untuk siswa tingkat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar kelas 1-2, guru akan mengarahkan siswa agar dapat melakukan hal-hal yang diharapkan sekolah seperti yang tersebut di atas. Untuk siswa tingkat Sekolah Dasar 3-6 dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama diharapkan siswa sudah memahaminya dan dapat mengaplikasikannya sebagai contoh yang baik. Masuk / keluar area belajar Pembiasaan yang baik dan positif untuk hal masuk / keluar dari ruang atau gedung dapat diterapkan kepada siswa. Seperti beberapa ketentuan di bawah ini:
Mengucap salam sebelum masuk dan keluar area belajar Memasuki atau keluar dari area belajar dengan tertib dan sopan Pada saat datang, siswa langsung menuju kelas dan tidak berjalan menuju ruang lain Melepas alas kaki saat masuk kelas atau ruang belajar lainnya
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 2 of 15
Siswa tidak diperkenankan memasuki wilayah tertentu selain pada jam pelajaran, seijin dan dalam pengawasan guru. Misalnya memasuki area laboratorium, area gardening, ruang art workshop dan lain-lain Tetap menjaga ketertiban, kebersihan dan keutuhan perlengkapan yang ada di area belajar
Untuk siswa tingkat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar kelas 1-2, guru akan mengarahkan siswa agar dapat melakukan hal-hal yang diharapkan sekolah seperti yang tersebut di atas. Untuk siswa tingkat Sekolah Dasar 3-6 dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama diharapkan siswa sudah memahaminya dan dapat mengaplikasikannya sebagai contoh yang baik. Milik Pribadi Selama di sekolah, siswa tidak diijinkan untuk membawa : Radio / tape / walkman/ MP3/ MP4/ atau barang elektronik lainnya yang tidak ada kaitannya dengan pembelajaran di sekolah. Sekolah akan menyita jika siswa membawanya. Segala bentuk games atau permainan. Sekolah akan menyita permainan yang dibawa. Petasan atau bahan peledak. Sekolah akan mengeluarkan siswa apabila tetap membawanya. Senjata tajam atau senjata api. Apabila tetap membawa atau menyimpannya sekolah akan mengeluarkan siswa tersebut. Handphone. Perhiasan. Peralatan make up kecuali sisir. Gambar, buku atau material elektronik yang bersifat porno. Rokok. Barang lain yang membahayakan atau tidak ada kaitannya dengan proses pembelajaran di sekolah Loker Selama belajar di sekolah, setiap siswa disediakan loker untuk menyimpan semua propertinya, seperti buku paket, buku catatan, hasil karya, baju dan lainnya. Setiap siswa bertanggung jawab atas keutuhan dan kebersihan loker masing–masing. Sekolah tidak memperkenankan terjadinya coret mencoret di loker. Apabila hal ini terjadi, sekolah akan meminta siswa untuk membersihkannya kembali. Sekolah akan meminta siswa mengganti loker apabila terjadi perusakan. Sekolah berhak untuk memeriksa isi loker sewaktu–waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Pemberiksaan loker akan disaksikan siswa bersangkutan untuk menghormati siswa. Menggunakan properti dan fasilitas sekolah Sekolah menyediakan berbagai jenis properti dan fasilitas untuk dipergunakan semaksimal mungkin oleh siswa dalam belajar. Sekolah mengharuskan siswa memanfaatkan properti dan fasilitas tersebut sebaik mungkin.
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 3 of 15
Apabila siswa merusak atau menghilangkan properti atau fasilitas sekolah maka siswa dan orang tua sepenuhnya bertanggung jawab untuk memperbaiki atau menggantinya sesuai dengan ketentuan yang ada. Komunikasi dengan Sekolah Komunikasi yang saling mendukung antara sekolah dan orang tua sangat diperlukan dalam proses pendidikan di sekolah. Orang tua dapat berkomunikasi dengan sekolah dalam hal : 1. Membahas perkembangan siswa 2. Memberikan masukan kepada sekolah untuk kemajuan pendidikan di sekolah 3. Mendiskusikan informasi-informasi lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan sekolah Sekolah terbuka untuk mendapatkan masukan dan kritik komplain dari orang tua dengan tujuan untuk kemajuan pendidikan. Dalam proses ini diharapkan orang tua menyampaikannya dengan komunikasi yang baik. Adapun prosedur dan mekanisme komunikasinya dari orang tua adalah sebagai berikut: Orang tua menyampaikan masukan kepada koordinator Apabila orang tua menginginkan untuk bertemu langsung dengan guru maka akan diatur waktu pertemuannya oleh kordinator Partisipasi Orang Tua Partisipasi dan kehadiran seluruh orang tua dalam setiap kegiatan yang melibatkan dan mengundang orang tua siswa sangat ditekankan. Bahkan dalam beberapa kegiatan yang sangat penting dalam menjalin kerja sama untuk proses dan hasil pembelajaran siswa orang tua diwajibkan hadir, seperti welcome day, pertemuan Lesson Description, penyerahan progress report siswa, wisuda dan kegiatan lainnya. Snack Time Saat istirahat pertama seluruh siswa di setiap kelasnya bersama guru/wali kelasnya melakukan kegiatan bersama untuk menyantap bekal snack yang dipersiapkan oleh masing-masing siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan etika makan, rasa syukur, semangat kebersamaan dan sekaligus kesempatan untuk sharing makanan dan pengalaman satu dan lainnya. Sesuai dengan visi misi sekolah dalam hal sikap dan kesadaran ramah lingkungan maka snack yang dipersiapkan harus sesuai dengan standar dan kriteria sehat dari sekolah yaitu makanan/minuman yang bebas dari MSG, pewarna makanan, pemanis buatan dan pengawet. Untuk meminimalkan penggunaan plastik dan sampah maka setiap siswa diwajibkan membawa tempat makan/minum sendiri. Makanan kemasan dimasukkan ke dalam tempat makan dari rumah masing-masing. Menggunakan kantin Sekolah mempunyai kantin untuk kebutuhan siswa selama snack time atau lunch time. Kantin hanya melayani pada saat jam snack dan lunch time saja. Sekolah mengharapkan siswa untuk mempergunakan kantin sebagaimana mestinya, sesuai dengan fungsinya.
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 4 of 15
Siswa diharuskan tertib di kantin, mengantri giliran dilayani, membuang sampah atau sisa makanan di tempat sampah, mengembalikan peralatan makan pada tempat yang disediakan atau petugas kantin dan hal lainnya untuk ketertiban penggunaan kantin. Berjualan di lingkungan sekolah Sekolah tidak memperkenankan siswa atau orang tua berjualan di lingkungan sekolah, kecuali pada event tertentu. Dalam hal ini pihak yang akan berjualan harus mengajukan permohonan dan proposal kepada Kepala Sekolah dengan mencantumkan produk, harga, dan kegunaan dari barang yang akan dijual. Untuk tujuan pembelajaran maka siswa yang memiliki ide wirausaha dapat menyampaikan ide dan programnya kepada pihak sekolah, sehingga dapat dicarikan solusi dan upaya fasilitasi yang relevan dan memadai. Menunggu di Sekolah dan Penjemputan Sekolah berharap orang tua tidak menunggu putra-putrinya di sekolah. Untuk siswa yang masih memerlukan adaptasi / adjustment bersekolah, sekolah memberikan izin kepada orang tua untuk beberapa lama / sesuai dengan lamanya penanganan, dalam menunggu putra-putrinya. Apabila orang tua akan menjemput dapat datang 10 menit sebelum jam kepulangan siswa. Untuk keterlambatan penjemputan siswa, orang tua atau penjemput harus memberitahukan sebelumnya kepada guru, pihak sekolah memberi toleransi (penanganan siswa) keterlambatan penjemputan 30 menit setelah jam pulang. Untuk keterlambatan 3 x ke atas tanpa pemberitahuan maka akan dikenai konsekuensi oleh sekolah antara lain berupa: membawa buku cerita, bibit pohon, media, dan alat peraga. Apabila masih terulang akan dimasukkan ke dalam sentra-sentra edukatif yang disediakan oleh sekolah yang dikelola sebagaimana pengelolaan esktra kurikuler. Ulang Tahun Sekolah akan memberikan ucapan ulang tahun dan berdoa untuk kebaikan kepada siswa, melalui guru dari siswa yang bersangkutan dengan cara yang sederhana, sebagai bentuk apresiasi terhadap siswa. Sekolah tidak memperkenankan orang tua untuk merayakan ulang tahun putra-putrinya di sekolah. Untuk PG/TK masih diberi toleransi untuk perayaan ulang tahun dalam bentuk sederhana dan tidak berlebihan di hari Jum’at sesuai dengan ketentuan yang diatur dan dikomunikasikan melalui buku penghubung. Hadiah Sekolah sangat mengerti ketulusan dan niat baik orang tua untuk memberikan ucapan terima kasih kepada guru dengan memberikan hadiah. Namun sekolah dan orang tua harus menjaga hubungan profesionalisme dan objektivitas dalam penyelenggaraan pendidikan yang semestinya dan diharapkan bersama. Hal ini juga didasarkan untuk menjaga values, citra diri dan objektivitas sebagai pendidik yang profesional.
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 5 of 15
Menggunakan telepon sekolah Setiap siswa diperkenankan menggunakan telepon sekolah hanya untuk keperluan yang mendesak saja. Orang tua dapat memberi pesan untuk putra–putrinya melalui sekolah. Apabila ingin menyampaikan pesan langsung sebaiknya pesan tersebut hanya yang penting. Obat–Obatan Sekolah tidak mengharapkan siswa untuk membawa obat–obatan ke sekolah. Apabila siswa sedang sakit dan harus membawa obat, orang tua berkewajiban untuk memberitahukan ke sekolah atau siswa lapor kepada guru kelas atau wali kelasnya masing – masing. Sekolah melarang keras siswa untuk membawa segala jenis obat-obatan terlarang ke sekolah. Apabila siswa ditemukan membawa barang terlarang ke sekolah, maka sekolah berhak untuk menindak keras siswanya. Siswa akan dapat langsung dikeluarkan dari sekolah. Pakaian sekolah Siswa, guru, orang tua dan pengantar/penjemput datang ke sekolah menggunakan pakaian yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah, menutupi aurat, sederhana, memperhatikan sopan dan santun, bermotif yang patut, serta fleksibel dan nyaman untuk dikenakan dalam mengikuti seluruh kegiatan belajar di sekolah. Untuk alas kaki yang dikenakan siswa: 1. Kedatangan di sekolah : sepatu atau sepatu sandal gunung (selain sandal jepit) 2. Saat beraktivitas : Lingkungan Hidup : sepatu boot Outbound : sepatu olahraga Berwudhu : sandal Untuk seragam yang kenakan adalah sebagai berikut : 1. Saat olahraga menggunakan seragam olahraga yang disediakan oleh sekolah. 2. Saat fieldtrip menggunakan seragam rompi yang disediakan oleh sekolah atau sesuai dengan ketentuan dari kelas masing-masing. 3. Untuk penggunaan batik sebagai budaya bangsa maka dipergunakan di hari Senin dan Kamis. Siswi Sekolah Citra Alam Ciganjur kelas 1-2 disarankan mengenakan jilbab dan untuk kelas 3 – 9 diwajibkan memakai jilbab. Perlengkapan belajar dari rumah Pada saat belajar, siswa sudah menyiapkan perlengkapannya, sehingga selalu dalam kondisi siap untuk belajar. Orang tua berkewajiban untuk turut mengecek, mengarahkan atau membantu siswa dalam persiapan tersebut di rumah, jika diperlukan. Pada saat siswa mengikuti pelajaran olah raga dan gardening, siswa juga memerlukan peralatan dan perlengkapan belajar yang dibawa dari rumah, seperti baju olah raga,
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 6 of 15
baju ganti, perlengkapan gardening, perlengkapan berenang dan lain sebagainya. Sedangkan untuk pelajaran seni rupa siswa diwajibkan membawa peralatan melukis. Untuk siswa tingkat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar kelas 1-2, guru akan mengarahkan bagaimana siswa bertanggung jawab atas pelengkapan belajar yang dibawa ke sekolah. Sedangkan siswa tingkat Sekolah Dasar kelas 3-6 dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama sudah harus dapat bertanggung jawab penuh atas perlengkapan belajar tersebut. Asesoris dan Make up Sekolah tidak mengharapkan siswa-siswinya datang ke sekolah dengan penampilan yang penuh asesoris yang berlebihan dan atau berupa perhiasan yang berharga. Siswa juga tidak diperkenankan datang ke sekolah dengan bermake up, termasuk rambut atau kuku dicat, tato dan lainnya. Sekolah berhak untuk menyita barang tersebut, menghapus atau membersihkannya, lalu mendiskusikan hal tersebut dengan orang tua. Dalam hal ini sekolah mengharapkan kerja sama yang baik dari orang tua dan siswa. Membawa uang ke sekolah Sekolah mengharapkan siswanya untuk tidak membawa uang ke sekolah, terutama bagi siswa yang belum memahami fungsi uang dan belum dapat mempergunakannya dengan baik dan cermat. Namun sekolah menyadari bahwa semakin tinggi usia siswa, mereka juga harus sudah dapat mengerti dan bijaksana dalam menggunakan uang sebagai alat jual beli. Siswapun akan menghadapi hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari kelak. Untuk tingkat Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar kelas 1-2, orang tua diharapkan untuk tidak membawakannya uang, apabila harus membawa uang orang tua harus menghubungi dan menginformasikannya kepada guru kelas masing-masing. Untuk tingkat Sekolah Dasar kelas 3, sekolah memberikan kesempatan siswanya untuk belajar menggunakan uang atas sepengetahuan dan seijin orang tua. Orang tua diharapkan bijaksana dan bertanggung jawab atas penggunaan uang tersebut. Siswa bertanggung jawab atas kehilangan uang yang terjadi. Untuk tingkat Sekolah Dasar 4-6 dan Sekolah Menengah Pertama, sekolah memberikan hak kepada siswa untuk dapat menggunakan uang sebaik-baiknya dan bertanggung jawab. Sekolah mengharapkan kerja sama orang tua untuk dapat turut mengontrol penggunaan uang tersebut. Siswa bertanggung jawab penuh terhadap kehilangan uang tersebut. Berkaitan dengan pembayaran SPP tidak diijinkan melakukan pembayaran melalui guru. Siswa yang dipercaya oleh orangtuanya membayarkan SPP diminta langsung membayarkan ke bagian keuangan. Jika memang siswa belum dapat dipercaya untuk menyampaikan uang SPP dalam jumlah besar maka sebaiknya orang tua langsung berhubungan dengan bagian keuangan. Ketertiban dalam transportasi antar jemput Bagi siswa yang menggunakan transportasi mobil antar jemput, sekolah sangat mengharapkan untuk dapat tertib di dalam kendaraan selama di perjalanan.
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 7 of 15
Orang tua / wali murid dapat membantu sekolah untuk mengingatkan siswa tentang hal-hal tersebut di bawah ini: Selama di antar jemput, siswa diwajibkan untuk tertib dan berperilaku yang sopan dan santun serta duduk selama kendaraan berjalan. Selama perjalanan siswa tidak diperkenankan untuk mengeluarkan anggota badan.atau melempar apa pun ke luar jendela Siswa saling respect antar satu sama lain, termasuk kepada pengemudi Siswa harus menjaga dengan baik semua fasilitas yang ada didalam kendaraan, apabila siswa merusaknya, siswa akan mendapat konsekuensi yang dapat berupa mengganti fasilitas yang dirusak. Siswa tidak diperkenankan membawa barang selain yang diperlukan dalam belajar antara lain benda tajam yang membahayakan diri dan orang lain. Apabila ada permintaan dari guru untuk membawa barang tersebut karena diperlukan dalam pembelajaran, orang tua dimohon membantu menyiapkan pembawaan benda tersebut dalam keadaan aman. Siswa tidak diperkenankan berbicara dengan suara yang keras, karena akan mengganggu pengemudi dan teman seantar jemput. Sebelum turun mengumpulkan barang yang dibawa agar tidak tertinggal. Selama di antar jemput, supir dan siswa tidak diperkenankan merokok atau menyalakan api Selama di antar jemput, siswa harus memperhatikan hal-hal lain yang bersifat positif dan tidak mengganggu orang lain. Detention Detention merupakan tindakan mengisolasi siswa yang karena sesuatu hal meninggalkan pelajaran, sehingga siswa tersebut memerlukan waktu lebih untuk mengejar ketertinggalan pelajaran tersebut. Detention dilakukan di ruang tertentu, pada saat istirahat siswa. Guru akan memonitor dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan ketertinggalan pelajarannya. Apabila proses detention dianggap belum cukup untuk siswa, sekolah akan mendiskusikan dengan orang tua mengenai program khusus yang bertujuan untuk peningkatan / progress belajar siswa di sekolah. Kontrak Siswa Kontrak siswa merupakan proses perjanjian siswa dengan sekolah apabila siswa melakukan pelanggaran tertentu yang mempunyai konsekuensi berupa pembuatan kontrak siswa. Format kontrak siswa akan ditandatangani oleh siswa, orang tua dan pihak sekolah, Siswa yang mempunyai kontrak siswa berulang-ulang, akan direkomendasikan untuk konseling, baik oleh sekolah maupun oleh ahli. Apabila siswa masih mengulangi, maka sekolah berhak untuk memberikannya skorsing yang lebih tinggi. Skorsing Skorsing adalah memberhentikan siswa yang bersangkutan dari kegiatan akademik dan non akademik / ko kurikuler untuk waktu yang telah ditentukan. Skorsing dilakukan karena siswa melakukan pelanggaran berat yang mempunyai konsekuensi skorsing. Jika sekolah tidak dapat menghubungi orang tua atau wali melalui telepon, maka pemberitahuan sekolah tentang alasan dan lamanya skorsing dapat melalui surat.
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 8 of 15
Skorsing dapat diberlakukan di sekolah dengan isolasi penuh dan mengerjakan kegiatan sosial, atau dapat di rumah atas tanggung jawab dan pengawasan penuh oleh orang tua. Hal ini tergantung dari jenis pelanggaran yang dilakukan siswa. Skorsing yang berulang-ulang pada siswa, akan berakibat siswa direkomendasikan untuk dikeluarkan / dikembalikan pendidikannya kepada orang tua. Siswa dikeluarkan / dikembalikan kepada orang tua Siswa dikeluarkan atau dikembalikan pendidikannya kepada orang tua, dapat dilakukan sekolah apabila siswa melakukan pelanggaran dengan kategori konsekuensi dikeluarkan atau sikap / tingkah laku siswa yang tidak berubah walaupun telah dilakukan berbagai usaha. Restitusi Sebagai langkah pencegahan terjadinya pelanggaran yang dilakukan siswa, sekolah memberikan arahan dan bimbingan untuk disiplin di sekolah. Sosialisasi tata tertib dilakukan guru kepada siswa selama orientasi. Untuk mendisiplinkan siswa atau apabila siswa melanggar disiplin, sekolah mempunyai program restitusi, yang bertujuan untuk menumbuhkan proses internalisasi disiplin siswa, melalui beberapa tahapan dan cara restitusi. Guru akan mengarahkan siswa dalam proses tersebut agar siswa mampu berperilaku tertib dan bertanggung jawab. Dalam beberapa hal dan beberapa siswa, restitusi perlu ada konsekuensi, sesuai dengan pelanggaran yang dibuatnya. Apabila proses restitusi tidak lagi dapat menumbuhkan kesadaran siswa, maka sekolah mempunyai beberapa tata tertib untuk mengatur jenis pelanggaran dan konsekuensi yang akan diberikan kepada siswa yang melanggar. Konsekuensi Untuk siswa tingkat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar kelas 1-3, guru dan orang tua bertanggung jawab memberikan pengenalan, bimbingan dan arahan untuk menerapkan peraturan secara terintegrasi dan berkesinambungan. Konsekuensi yang ada di tata tertib ini, masih belum berlaku sepenuhnya. Untuk siswa tingkat Sekolah Dasar kelas 4-6 dan Sekolah Menengah Pertama, akan diberikan sosialisasi tata tertib. Siswa dan orang tua berkewajiban untuk mendiskusikan isi tata tertib dan konsekuensinya di rumah, agar siswa lebih mengerti dan memahami arti pentingnya mematuhinya. Beberapa ketentuan perbuatan pelanggaran dan konsekuensinya yang diinformasikan sekolah berikut ini merupakan rambu-rambu yang dapat dijadikan sebagai tahap pencegahan awal bagi siswa untuk disiplin atau agar siswa tidak melanggar tata tertib sekolah. Penanganan pelanggaran yang dilakukan siswa di sekolah, akan diperhatikan berdasarkan proses pendidikan. Diharapkan siswa pun belajar bagaimana menghargai disiplin diri sendiri dan terhadap orang lain dalam kehidupan sosial mereka di sekolah.
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 9 of 15
Berikut adalah beberapa hal yang akan dilakukan sekolah apabila siswa melakukan pelanggaran terhadap tata tertib sekolah. 1. Mengenakan aksesoris atau perhiasan yang berlebihan Konsekuensi : Aksesoris akan diamankan dan orang tua akan diinformasikan untuk mengambilnya. Siswa diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid untuk membuat kesepakatan bersama 2. Rambut tidak rapi (melebihi porsi dan tidak estetis), atau menggunakan cat pewarna rambut. Konsekuensi: Siswa diberi peringatan lisan maksimal tiga kali Siswa diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid untuk membuat kesepakatan bersama 3. Memakai make-up/riasan wajah yang berlebihan atau memiliki tattoo/piercing di bagian tubuh yang dapat dilihat. Konsekuensi: Siswa diberi peringatan untuk segera menghapus make-up/tattoo dan melepas aksesoris pada piercing Siswa diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid untuk membuat kesepakatan bersama 4. Membuang sampah tidak pada tempatnya. Konsekuensi: Siswa diberi peringatan lisan dan diminta untuk membersihkan sampah yang dibuang/ditinggalkannya pada saat itu juga Siswa diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid untuk membuat kesepakatan bersama 5. Membawa handphone, radio, tape/CD/VCD player, ipod, atau permainan elektronik/kartu yang tidak berhubungan dengan proses belajar. Konsekuensi: Barang akan diamankan oleh sekolah dan akan dikembalikan kepada orangtua/wali murid di sekolah. 6. Meninggalkan barang-barang pribadi tercecer di lingkungan sekolah Konsekuensi: Siswa diberi peringatan lisan dan diminta untuk mengambil barang yang tercecer tersebut Siswa diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku Sekolah menghubungi orangtua/wali murid untuk membuat kesepakatan bersama 7. Meninggalkan kelas tanpa izin guru Konsekuensi: Siswa diberi peringatan lisan dan diberikan tugas khusus yang berkaitan dengan pelajaran yang ketinggalan selama ‘snack time’/break time. Siswa diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 10 of 15
Sekolah menghubungi orangtua/wali murid untuk membuat kesepakatan bersama dan siswa yang bersangkutan akan diberikan tugas khusus dan membantu librarian sekolah selama tiga kali ‘snack time’/break time berturut-turut.
8. Siswa terlambat hadir di kelas lebih dari 10 menit, tanpa pemberitahuan sebelumnya Konsekuensi: Siswa wajib lapor ke guru piket / kepala sekolah untuk mendapatkan ‘slip’ izin masuk kelas Siswa diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku jika siswa terlambat lebih dari 3 kali selama seminggu Sekolah menghubungi orangtua/wali murid untuk membuat kesepakatan bersama 9. Membuat tulisan / coretan di dinding, meja, kursi, loker dan fasilitas sekolah lainnya Konsekuensi: Siswa diberi peringan lisan dan diharuskan untuk membersihkan tulisan / coretan yang dibuatnya. Jika tulisan / coretan tidak dapat dibersihkan atau jika dibersihkan mengalami kerusakan, siswa diwajibkan untuk mengganti dengan barang yang baru Sekolah menghubungi orangtua/wali murid untuk membuat kesepakatan bersama 10. Menghapus / menambahkan program komputer pada komputer milik sekolah tanpa seizin guru Konsekuensi: Siswa diberi peringatan lisan dan tidak diberi izin untuk berada di ruang komputer selama 1 (satu) minggu berturut-turut Siswa diminta membuat kontrak tentang perilaku Sekolah menghubungi orangtua/wali murid untuk membuat kesepakatan bersama 11. Mengucapkan kata-kata yang tidak sopan, memaki atau perkataan lainnya yang tidak pantas Konsekuensi: Siswa diberi peringatan lisan Siswa diminta membuat kontrak tentang perilaku Sekolah menghubungi orangtua/wali murid untuk membuat kesepakatan bersama 12. Mengejek teman / guru / karyawan lainnya yang ada di lingkungan sekolah Konsekuensi: Siswa diberi peringatan lisan dan diberi program restitusi Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid dan siswa akan diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku Siswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan belajar di sekolah maksimal 3 (tiga) hari sekolah berturut-turut
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 11 of 15
13. Mengancam/mengintimidasi teman/guru/karyawan lainnya yang berada di lingkungan sekolah Konsekuensi: Siswa diberi peringatan dan diminta membuat permohonan ma’af secara tertulis Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid dan siswa akan diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku Siswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan belajar di sekolah maksimal 3 (tiga) hari sekolah berturut-turut 14. Melawan/membangkang terhadap guru / karyawan lainnya yang ada di lingkungan sekolah Konsekuensi: Siswa akan diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid dan siswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan sekolah maksimal 3 (tiga) hari berturutturut 15. Mengakses situs-situs di internet yang berisikan gambar-gambar / tulisan / permainan yang bersifat pornography Konsekuensi: Siswa diminta membuat kontrak tentang perilaku dan tidak diizinkan berada di ruang komputer selama seminggu Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid. Siswa tidak diizinkan berada di ruang komputer selama 2 (dua) minggu Siswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan belajar di sekolah maksimal 3 (tiga) hari sekolah berturut-turut 16. Membuat gambar porno di lingkungan sekolah Konsekuensi: Siwa mendapat peringatan dan diminta membuat kontrak perilaku Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid. Siswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan belajar di sekolah maksimal 3 (tiga) hari sekolah berturut-turut 17. Pemalsuan dokumen sekolah Konsekuensi: Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid. Siswa tidak diizinkan bersekolah maksimal 5 (lima) hari sekolah berturut-turut Siswa dapat dikeluarkan dari sekolah 18. Berurusan dengan pihak berwajib (kepolisian) dan dinyatakan bersalah karena terlibat kasus kriminal Konsekuensi: Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid dan siswa dapat dikeluarkan dari sekolah 19. Menganiaya siswa lainnya, guru, atau karyawan secara fisik di lingkungan sekolah Konsekuensi: Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid. Siswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan belajar di sekolah maksimal 3 (tiga) hari sekolah berturut-turut dan diminta untuk membuat kontrak perilaku
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 12 of 15
Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid. Siswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan belajar di sekolah maksimal 5 (lima) hari sekolah berturut-turut dan diminta untuk membuat kontrak perilaku yang kedua Siswa dapat dikeluarkan dari sekolah
20. Berkelahi dengan siswa lainnya, guru atau karyawan di lingkungan sekolah Konsekuensi: Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid. Siswa yang terlibat dalam perkelahian akan diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku. Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid. Siswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan belajar di sekolah maksimal 3 (tiga) hari sekolah berturut-turut dan diminta untuk membuat kontrak perilaku yang kedua Siswa dapat dikeluarkan dari sekolah 21. Mengemudikan kendaraan bermotor ke sekolah dan pulang dari sekolah Konsekuensi: Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid. Siswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan belajar di sekolah maksimal 3 (tiga) hari sekolah berturut-turut dan membuat kontrak perilaku Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid. Siswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan belajar di sekolah maksimal 5 (lima) hari sekolah berturut-turut dan diminta untuk membuat kontrak perilaku yang kedua Siswa dapat dikeluarkan dari sekolah 22. Merusak / menghancurkan fasilitas sekolah dengan sengaja Konsekuensi: Siswa diwajibkan mengganti semua kerusakan yang telah dibuatnya dan diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku Siswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan sekolah maksimal 5 (lima) hari sekolah dan mengganti semua kerusakan yang telah dibuatnya serta membuat kontrak perilaku yang kedua Siswa dapat dikeluarkan dari sekolah 23. Mencuri di lingkungan sekolah Konsekuensi: Siswa wajib mengembalikan/mengganti barang yang telah dicurinya dan membuat kontrak tentang perilaku Siswa wajib mengembalikan/mengganti barang yang telah dicurinya dan membuat kontrak perilaku yang kedua. Siswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan sekolah maksimal 5 (lima) hari sekolah berturut-turut. Siswa dapat dikeluarkan dari sekolah 24. Melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan norma agama dan budaya timur di lingkungan sekolah Konsekuensi: Sekolah akan menghubungi orangtua / wali murid dan siswa akan diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku Siswa tidak diizinkan bersekolah maksimal 5 (lima) hari sekolah Siswa dapat dikeluarkan dari sekolah
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 13 of 15
25. Merokok dan mengedarkan rokok di lingkungan sekolah Konsekuensi: Sekolah akan menyita barang bukti dan siswa akan diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku Siswa tidak diizinkan untuk mengikuti kegiatan sekolah maksimal 3 (tiga) hari berturut-turut dan diminta untuk membuat kontrak tentang perilaku yang kedua Siswa dapat dikeluarkan dari sekolah 26. Memiliki / mengkonsumsi / mengedarkan minuman keras, narkotika, psikotropika dan zat addiktif lainnya di dalam maupun di luar lingkungan sekolah Konsekuensi: Sekolah akan menghubungi orangtua/wali murid, menyita benda-benda tersebut serta memusnahkannya. Siswa akan diminta untuk menjalani test urine dan membuat kontrak perilaku. Siswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan sekolah selama maksimal 5 (lima) hari sekolah secara berturut-turut dan setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang ditunjuk oleh sekolah, siswa tersebut akan diizinkan untuk kembali ke sekolah Siswa dapat dikeluarkan dari sekolah 27. Membawa / memiliki senjata tajam yang bukan keperluan sekolah / senjata api di lingkungan sekolah Konsekuensi: Sekolah akan menyita barang tersebut, kecuali senjata api akan diserahkan kepada pihak yang berwajib (kepolisian). Orang tua / Wali murid akan dihubungi oleh sekolah dan siswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan belajar maksimal 5 (lima) hari berturut-turut. Siswa dapat dikeluarkan dari sekolah 28. Membaca, memiliki, mengedarkan, benda/buku/komik/majalah/video tape/VCD/DVD yang berisikan gambar/tulisan yang bersifat pornografi. Konsekuensi: Sekolah akan menyita barang tersebut dan memusnahkannya. Orangtua/wali murid akan dihubungi. Siswa akan diminta membuat kontrak tentang perilaku dan tidak diizinkan mengikuti kegiatan belajar maksimal 5 (lima) hari sekolah berturut-turut Siswa dapat dikeluarkan dari sekolah 29. Meninggalkan sekolah/pergi dari sekolah tanpa pemberitahuan Konsekuensi: Sekolah akan menghubungi orang tua/wali murid untuk dimintai keterangan Siswa diharuskan membuat kontrak belajar Siswa akan di skors selama 5 hari Siswa dapat dikeluarkan dari sekolah
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 14 of 15
30. Mengikuti kegiatan/aliran/gank sesat yang tidak sesuai dengan visi misi sekolah Konsekwensi: Sekolah akan menghubungi orang tua/wali murid untuk dimintai keterangan Siswa diharuskan membuat kontrak perilaku Siswa akan di skors selama 2 minggu Siswa dapat dikeluarkan dari sekolah Masa Percobaan Siswa yang mengulang perbuatan melanggar peraturan berkali-kali akan diminta untuk menandatangani surat masa percobaan yang berisi tindakan sekolah selanjutnya terhadap siswa yang bersangkutan. Dalam hal ini orang tua, sekolah dan konselor / psikolog dapat dilibatkan secara langsung. Kegagalan dalam melakukan kesepakatan yang telah ditandatangani setelah masa percobaan, dapat menyebabkan siswa terpaksa dikeluarkan dari sekolah. --------------------------------------------------------------
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah Citra Alam
Page 15 of 15